PENGARUH KIMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DAN TINGKAT PROFIT SHARING TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH PENABUNG DI PT. BNI SYARIAH CABANG TASIKMALAYA Linda Nurhayati Asep Suryanto Email :
[email protected] Email :
[email protected] PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
ABSTRACT The aim of the research is to find out the communication of customer service and influence of the profit-sharing for savings in PT. Bank BNI SyariahBranch Tasikmalaya. The method used is correlation method quantitative approach, using the technique of regression and correlation. Data collection techniques used were interviews and questionnaires. Total population is 10.000 people, and the sample was 99 people using incidental sampling technique. Results of research partially shows the extent communication of customer service against the ruling customers of 23,3 percent, the correlation coefficient rhitung = 0,483, test result T 5,433 > 1,985, and a simple regression Y = 1,941 + 0,421 X1. There is a degree of communication customer service of the decision of the customer to saving. While influence of the profit-sharing to customers of 53,5 percent, the correlation coefficient rhitung = 0,732,test result T 10,572 > 1,985and a simple regression Y = 1,605 + 0,518 X2. There is a degree of the profit-sharing to customers for savings. Simultaneously great communication of customer service and influence of the profit-sharing to customers of 58 percent, test result F 66,227 > 3,901 and multiple regression Y = 1,050 + 0,249 X1 + 0,433 X2. There is a degree of communication of customer service and influence of the profit-sharing to customers for savings. Keyward: communication customer service, profit-sharing and customer’s decision to saving
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komunikasi customer service dan tingkat profit sharing terhadap keputusan menjadi nasabah penabung di PT. BNI Syariah Cabang Tasikmalaya.Metodepenelitian yang digunakan adalah metode korelasional pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan teknik analisa data regresi dan korelasi.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah interview dankuesioner. Jumlah populasinya adalah 10.000 orang dan sampelnya adalah 99 orang dengan menggunakan teknik sampling ginsidental. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan besarnya pengaruh komunikasi customer service terhadap keputusan nasabah sebesar23,3%, koefisien korelasi diperoleh rhitung = 0,483, hasiluji T 5,433 > 1,985, dan regresi sederhana Y = 1,941 + 0,421 X1. Ada pengaruh komunikasi customer service terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Sedangkan tingkat profit sharing terhadap keputusan nasabah sebesar 53,5%, koefisien korelasi diperoleh rhitung =0,732, hasiluji T 10,572 > 1,985 dan regresi sederhana Y = 1,605 + 0,518 X2. Ada pengaruh tingkat profit sharing terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Secarasi multan besarnya pengaruh komunikasi customer service dan tingkat profit sharing terhadap keputusan nasabah sebesar 58%, hasiluji F 66,227 > 3,901 dan regresi berganda Y = 1,050 + 0,249 X1 + 0,433 X2. Ada pengaruh komunikasi customer service dan tingkat profit sharing terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan komunikasi customer service dan tingkat profit sharing memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menabung.
Kata Kunci: Komunikasi Customer Service, Profit Sharing, dan Keputusan Menjadi Nasabah Penabung
PENDAHULUAN Pendirian lembaga keuangan berbasis syariah dalam bidang perbankan dimaksudkan untuk mengganti sistem bunga menjadi sistem bagi hasil (profit sharing) yaitu sistem pengelolaan dana dalam perekonomian Islam. Perhitungan bagi hasil didasarkan pada mufakat pihak bank bersama nasabah yang menyimpan ataupun menginvestasikan dana di bank syariah. Besarnya hak nasabah dan bank dalam perhitungan bagi hasil tersebut, ditetapkan dengan sebuah angka ratio atau besaran bagian yang disebut nisbah bagi hasil. Pembentukkan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram, sehingga didirikanlah perbankan syariah dengan menggunakan sistem bagi hasil Masyarakat pada umumnya sudah mengetahui bank syariah, tapi masih banyak diantaranya yang masih awam terhadap produk dan sistem bagi hasil yang ada di bank syariah. Kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh pihak bank syariah menyebabkan masih banyak orang yang mengatakan bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional termasuk nasabah bank syariah itu sendiri Pelayanan terhadap pelanggan bukan hanya dalam pemenuhan kepuasan atas produk yang dijual saja, tetapi juga kepuasan pelanggan dalam memperoleh informasi dan menyampaikan keluhan. Dalam hal ini, yang menjadi perhatian di bank syariah adalah komunikasi customer service dengan nasabah. Melalui customer service, nasabah dapat bertanya dan memanfaatkan informasi yang didapat Pada umumnya, calon nasabah akan mempertimbangkan besar kecilnya tingkat bagi hasil/profit sharing untuk menjadi nasabah di salah satu bank syariah. Karena profit sharing yang ditawarkan biasanya sangat kompetitif, bahkan ada yang bisa lebih tinggi dibandingkan suku bunga bank konvensional. Namun, penentuan profit sharing juga dipengaruhi beberapa faktor seperti jenis produk simpanan, perkiraan pendapatan investasi dan biaya operasional bank. Produk simpanan dengan skema investasi atau mudharabah adalah mendapatkan bagi hasil. Sedangkan untuk produk simpanan dengan skema titipan atau wadi’ah return yang berupa bonus. Pelayanan dan penyampaian perihal produk bank syariah oleh bank syariah juga ikut berperan dalam membentuk persepsi seseorang untuk mengambil keputusan menabung atau berinvestasi di bank syariah. Saat calon nasabah mendatangi bank syariah, tentunya nasabah akan berusaha mengenal produk-produk yang ada di bank syariah dengan cara bertanya dan mendapatkan informasi dari customer service mengenai produk bank syariah. Berbekal uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi Customer Service dan Tingkat Profit Sharing terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Penabung di PT. BNI Syariah Cabang Tasikmalaya”
TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi Customer Service Menurut Tommy Suprapto (1009 : 5) komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal berupa simbol-simbol berdasarkan perjanjian manusia) verbal atau nonverbal yang disadari atau tidak disadari untuk mempengaruhi sikap orang lain. Secara umum, menurut Kasmir (2011 : 180) pengertian customer service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan nasabah melalui pelayanan yang diberikan seseorang. Jadi intinya customer service melayani segala keperluan nasabah secara memuaskan. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi customer service adalah suatu proses komunikasi yang terjadi antara customer service sebagai komunikator dengan nasabah sebagai komunikan baik secara verbal maupun nonverbal dimana customer service memberikan informasi mengenai produk dan brand bank syariah dengan tujuan mempengaruhi nasabah untuk mengambil keputusan (menabung di bank syariah). Dalam buku Ikatan Bankir Indonesia (2015:5) berbagai literatur tentang komunikasi Islam kita dapat menemukan setidaknya enam jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam, yakni: qaulankarîman, qaulanma’rûfan, qaulansadîdan, qaulanbalîghan, qaulanmaysûran, qaulanlayyinan.
Profit Sharing Dalam ajaran Islam, konsep profit sharing sering disebut bagi hasil. Konsep ini dengan mudah dijumpai dalam praktek masyarakat Islam pada masa Rasulullah dan sahabat hingga masyarakat muslim saat ini. Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Berdasarkan prinsip ini bank syariah akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun dengan pihak yang meminjam dana. Inti dari mekanisme bagi hasil pada dasarnya adalah terletak pada kerja sama yang baik antara shâhib al-mâl dengan mudhârib, dimana kedua belah pihak berperan aktif dalam pengembangan perbankan yang telah menjadi perantara kedua belah pihak. Handrie Anto (2003 : 242) Dasar hukum profit sharing, Allah SWT dengan jelas dan tegas mengharamkan apapun jenis tambahan yang diambil dari pinjaman. اآيَي ا َّلاِذا ب ِذ َي ا َي ُّي َي ا َّلا ِذ يَي ا َيآ ُن ا ا َّل ُن ا َّلاَيا َي َي ُن ا َيآ ا َي ِذ َي ِذ ٍ افَيإِذ ْن ااَي ْن اا َي ْنف َيعلُن افَيأ ْن َينُن ا ِذ َيح ْنل.ال َي ا ِذ ْن ا ُن ْن ُن ْن ا ُنآ ْن ِذآ ِذ يَيا اآيَي ا ِذ ِّر ْن ْن َي ُن َي ا. سا َي ْنآ َي ِذا ُنك ْن َياَلاا َيظ ِذل ُنم َي ا َي َلااظل ُنم َي َي ُن س ِذا ِذها َي ِذ ْن اا ُن ْنب ُن ْن افَيلَي ُنك ْن ا ُن ُنء ُن “Wahai orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang yang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zhalim (merugikan) dan tidak dizhalimi.” (dirugikan). (QS. Al-Baqarah[2] : 278279).
Menurut Syukri Iska (2012 : 116) mekanisme perhitungan dana untuk profit sharing dapat dilihat dari beberapa cara berikut: 1) Hitung saldo rata-rata harian sumber dana sesuai klasifikasi dana yang dimiliki.
2) Hitung saldo rata-rata tertimbang sumber dana yang telah disalurkan dalam investasi dan produk-produk aset lainnya. 3) Hitung keseluruhan pendapatan yang diterima dalam tempo waktu berjalan. 4) Bandingkan antara jumlah sumber dana dengan keseluruhan dana yang telah disalurkan. 5) Alokasi keseluruhan pendapatan kepada setiap klasifikasi dana yang dimiliki sesuai dengan data saldo rata-rata tertimbang. 6) Perhatikan nisbah sesuai kesepakatan yang tercantum dalam akad. 7) Distribusikan bagi hasil sesuai dengan nisbah kepada pemilik dana sesuai klasifikasi dana yang dimiliki. Keputusan Nasabah Dalam buku Adiwarman Karim (2014 : 206) Schiffman dan Kanuk 1994 mendefinsikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Menurut Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan dalam pasal 1, bahwa: 1) Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank 2) Nasabah penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan
3) Nasabah debitur adalah nasabah yang meperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa keputusan nasabah adalah suatu proses dimana nasabah melakukan pengenalan, pendefinisan masalah kemudian melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah satu pilihan alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen menurut Gunawan Adisaputro (2014 : 80) ada 3 macam, yaitu: 1) Faktor budaya Budaya adalah penentu fundamental terhadap keinginan dan perilaku seseorang. Budaya juga merupakan segala nilai, pemikiran dan simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. 2) Faktor sosial Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok referensi, keluarga, peran sosial dan status masing–masing. - Kelompok referensi; terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perilaku konsumen. - Keluarga; merupakan organisasi pembelian oleh konsumen yang penting di dalam masyarkat. 3) Faktor personal Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik personal dirinya, misalnya:
- Faktor usia dan tahap kehidupan seseorang; - Masalah eknomi dan mata pencaharian; - Faktor personalitas dan konsep diri; - Gaya hidup.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional pendekatan kuantitaif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik parametris. Dengan uji statistik menggunakan program SPSS 17, Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik ini merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Husein Umar, 1999 : 77). Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus dari Slovin yaitu : N n = ------------1 + N (e)2 10.000 n = ------------1 + 10.000(0,1)2 = 99 ANALISIS DATA DAN UJI HIPOTESIS 1. Uji Hipotesis Hipotesis X1
Y dan X2
Y:
Ho1: r = 0, menyatakan tidak ada pengaruh Komunikasi Customer Service (X1) terhadap Keputusan Menjadi nasabah (Y).
Ha1: r ≠ 0, menyatakan terdapat pengaruh Komunikasi Customer Service (X1) terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (Y). Ho2: r = 0, menyatakan tidak ada pengaruh Tingkat Profit Sharing (X2) terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (Y). Ha2: r ≠ 0, menyatakan terdapat pengaruh Tingkat Profit Sharing (X2) terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (Y). Hipotesis X1 + X2
Y:
Ho3: r = 0, menyatakan tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama antara Komunikasi Customer Service (X1) dan Tingkat Profit Sharing (X2) terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (Y). Ha3: r ≠ 0, terdapat pengaruh secara bersama-sama antara Komunikasi Customer Service (X1) dan Tingkat Profit Sharing (X2) terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (Y).
2. Uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Mean Parametersa,,b Std. Deviation Most Absolute Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
X1 99 3,39 ,377
X2 99 3,39 ,470
Y
,096 ,096 -,059 ,956 ,320
,109 ,109 -,079 1,089 ,187
,086 ,086 -,047 ,854 ,459
99 3,36 ,328
Dari hasil Kolmogorov-Smirnov di atas dapat disimpulkan : X1 = 0,956 yang artinya lebih dari 0,05 maka populasi berdistribusi normal
3. Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model 1 (Constant) X1 X2
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta t 1,050 ,220 4,766
Collinearity Statistics Sig. Tolerance ,000
VIF
,249 ,061 ,286 4,107 ,000 ,900 1,111 ,433 ,049 ,621 8,897 ,000 ,900 1,111 Dari hasil pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance kedua
variabel lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. 4. Uji Heteroskedastisitas Correlations Unstandardized Residual Spearman' Unstandardiz Correlation s rho ed Residual Coefficient
-.025
.016
.
.804
.877
99
99
99
-.025
1.000
.288**
.804
.
.004
99
99
99
Correlation Coefficient
.016
.288**
1.000
Sig. (2-tailed)
.877
.004
.
99
99
99
N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N X2
X2
1.000
Sig. (2-tailed)
X1
X1
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi antara komunikasicustomer service (X1) dan tingkat profit sharing(X2) yaitu 0,804dan 0.877 dan itu terbukti lebih besar dari 0,05. Maka, dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heterokedastisitas. 5. Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
R
1
.761a
R Square
Adjusted R Square
.580
Std. Error of the Estimate
.571
DurbinWatson
.215
2.005
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Pada tabel Durbin-Watson diperoleh nilai dU 1,7140. Nilai DW 2,005 lebih besar dari batas atas (dU) yakni 2,005 dan kurang dari (4-dU) 4-1,7140 = 2,286. Maka, dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. 6. Analisis Data a. Pengaruh Komunikasi Customer Service terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (X1
Y)
Regresi dan Korelasi Sederhana Model Summaryb Model
R
1
.483a
R Square .233
Adjusted R Square .225
Std. Error of the Estimate .289
a. Predictors: (Constant), x1 b. Dependent Variable: y Analisis:
R adalah korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Dalam regresi sederhana angka
R ini menunjukkan korelasi sederhana (korelasi Pearson) antara variabel X1 terhadap Y. Angka R didapat 0, 483, artinya korelasi antara variabel komunikasi customer service dengan keputusan menjadi nasabah sebesar 0,483. Hal ini berarti terjadi hubungan yang cukup erat (sedang) karena nilai setengah dari 1.
R Square (R2) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0,233, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel Komunikasi Customer Service terhadap Keputusan Menjadi Nasabah sebesar 23,3% sedangkan sisanya 76,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model 1
B (Constant) x1
Standardized Coefficients
Std. Error 1.941
.264
.421
.077
Beta
t
.483
Sig.
7.360
.004
5.433
.000
a. Dependent Variable: y Persamaan regresi; pada kolom B pada Constant (a) adalah 1,941, sedang nilai X1 (b) 0,421, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a + bX atau 1,941 + 0,421X Karena nilai t hitung > t tabel ( 5,433 > 1,985) dan signifikansi <0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak, jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi customer service berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah. b. Pengaruh Tingkat Profit Sharing terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (X2
Y)
Regresi dan Korelasi Sederhana Model Summaryb Model
R
1
.732a
R Square .535
Adjusted R Square .531
Std. Error of the Estimate .225
a. Predictors: (Constant), x2 b. Dependent Variable: y
Analisis:
R adalah korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Dalam regresi sederhana angka R ini menunjukkan korelasi sederhana (korelasi Pearson) antara variabel X2 terhadap Y. Angka R didapat 0, 732, artinya korelasi antara variabel Tingkat Profit Sharing dengan Keputusan menjadi Nasabah sebesar 0,732. Hal ini berarti terjadi hubungan yang erat karena nilai hampir mendekati 1.
R Square (R2) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0,535, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel Tingkat Profit Sharing terhadap Keputusan Menjadi Nasabah sebesar 53,5% sedangkan sisanya 46,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) x2
Standardized Coefficients
Std. Error 1.605
.168
.518
.049
Beta
t
.732
Sig.
9.558
.004
10.572
.000
a. Dependent Variable: y Persamaan regresi; pada kolom B pada Constant (a) adalah 1,941, sedang nilai X1 (b) 0,421, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a + bX atau 1,941 + 0,421X Karena nilai t hitung > t tabel ( 10,572 > 1,985) dan signifikansi <0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak, jadi, dapat disimpulkan bahwa Tingkat Profit Sharing berpengaruh terhadap Keputusan Menjadi Nasabah. c. Pengaruh Komunikasi Customer Service dan Tingkat Profit Sharing terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (X1 + X2
Y)
Analisis Regresi berganda Model Summaryb Model
R
1
.761a
R Square
Adjusted R Square
.580
.571
Std. Error of the Estimate .215
DurbinWatson 2.005
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Analisis
R adalah korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilainya mendekati 1, maka hubungan semakin erat. Sebaliknya, jika mendekati 0, maka hubungan semakin lemah. Angka R didapat 0, 761, artinya korelasi antara variabel Komunikasi Customer Service dan Tingkat Profit
Sharing terhadap Keputusan Menjadi Nasabah sebesar 0,761. Hal ini berarti terjadi hubungan erat (sedang) karena nilai setengah dari 1.
R Square (R2) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0,580, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel Komunikasi Customer Service dan Tingkat Profit Sharing terhadap Keputusan Menjadi Nasabah sebesar 58% sedangkan sisanya 42% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Coefficients
a
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model
B
1(Constant)
Std. Error
Beta
1.050
.220
X1
.249
.061
.286
X2
.433
.049
.621
a. Dependent Variable: Y Persamaan regresi; pada kolom B pada Constant (a) adalah 1,050, sedang nilai X1 (b1) 0,249, dan nilai X2 (b2) sehingga persamaan regresinya dapat ditulis: Y= a + b1 X1+ b2 X2 atau 1,050 + 0,249X1 + 0,433X2
ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
6.108
2
3.054
Residual
4.427
96
.046
10.535
98
Total
F 66.227
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y F hitung > F tabel (66,227 > 3,901) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Komunikasi Customer Service dan Tingkat Profit Sharing secara bersama-sama berpengaruh terhadap Keputusan Menjadi Nasabah. PENUTP Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada BAB IV mengenai pengaruh komunikasi customer service dan tingkat profit sharing terhadap keputusan menjadi nasabah di PT. Bank BNI Syariah cabang Tasikmalaya, maka secara keseluruhan dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1.
Komunikasi customer service yang menunjang pelayanan jasa di PT. Bank BNI Syariah Cabang Tasikmalaya termasuk ke dalam kategori baik.
2.
Tingkat profit sharing dan pelayanan jasa keuangandi PT. Bank BNI Syariah Cabang Tasikmalaya termasuk ke dalam kategori tinggi/sangat baik.
3.
Proses pengambilan keputusan menjadi nasabah di PT. Bank BNI Syariah Cabang Tasikmalaya termasuk ke dalam kategori tinggi/baik.
4.
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi dan regresi terbukti bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara komunikasi customer service (X1) terhadap keputusan menjadi nasabah di PT. Bank BNI Syariah Cabang Tasikmalya (Y).
5.
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi dan regresi terbukti bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara tingkat profit sharing (X2)
terhadap keputusan menjadi nasabah di PT. Bank BNI Syariah Cabang Tasikmalya (Y). 6.
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi dan regresi terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara komunikasi (X1)dan tingkat profit sharing(X2) terhadap keputusan menjadi nasabah di PT. Bank BNI Syariah Cabang Tasikmalya (Y).
Saran 1.
Bagiakademisiuntuklebihmemahamiteori, perluprakteksecaralangsungdanterjunkelapangan
agar
tidakadakesalahandalammelaksanakannya. 2.
Bagi
PT.
Bank
BNI
Syariahkhususnya
di
Tasikmalaya,
diharapkandapatmeningkatkanberbagaipelatihandalampelayanandankomunik asicustomer servicesehinggadapatmenarikcalonnasabahdanmeningkatkanloyalitassertakep uasannasabah.
Dan
tingkat
profit
sharing
PT.
BNI
SyariahCabangTasikmalayasebaiknyalebihdiperjelasperhitungannya,
agar
nasabahlebihmengertikeuntungandarihasildana yang disimpan.
DAFTAR PUSTAKA Anto, Hendrie. 2003.Pengantar Ekonomi Mikro Islam. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Ekonosia. Ikatan Bankir Idonesia. 2015.Strategi Bisnis Bank Syariah. Edisi Pertama. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Iska, Syukri. Sistem Perbankan Syariah di Indonesi., Yogyakarta: Fajar Media Press, 2012. Iska, Syukri. Sistem Perbankan Syariah di Indonesi., Yogyakarta: Fajar Media Press, 2012. Karim, Adiwarman. 2014.Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi Kasmir. 2011.Etika Customer RajaGrafindo Persada.
Service. Cetakan Keempat. Jakarta:
PT
Suprapto, Tommy. 2009.Pengantaar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Medpress. \
.