Susanti, Pengaruh Ketinggian Penggunaan Arang Bambu……….99
PENGARUH KETINGGIAN PENGGUNAAN ARANG BAMBU TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KEKERUHAN AIR SUMUR GALI EFFECT OF ALTITUDE USING BAMBOO CHARCOAL TURBIDITY LEVELS TO DECREASE DUG WELL WATER Susanti* dan Jumiati** dan Hermansyah*** Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Jln. Soekarno- Hatta Kampus terpadu Poltekkes Aceh E-mail:
[email protected] ABSTRAK Air sumur gali saat ini masih digunakan sebagai sumber kebutuhan dasar air bersih, walaupun tingkat kekeruhannya tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan yang salah satunya adalah proses filtrasi arang bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Penggunaan Arang Bambu dengan ketinggian 5 cm, 10 cm dan 15 cm Terhadap Penurunan Tingkat Kekeruhan Air Sumur Gali. Penelitian ini bersifat eksperimen, dengan tiga ( 3 ) kali pengulangan, dilakukan pada tanggal 23-24 Juli 2013 dan dianalisis dengan uji anova ( CI 95%, α= 0,05 )Hasil penelitian menunjukkan bahwa media filtrasi arang bambu dengan 3 tingkat ketinggian dapat menurunkan tingkat kekeruhan antara 72% sampai dengan 87,5%.. Berdasarkan hasil uji anova satu arah nilai p=0.0001 < 0,05, yang artinya ada pengaruh penggunaan arang bambu terhadap penurunan tingkat kekeruhan air sumur gali . Kata kunci : Ketinggian Arang bambu, media filtrasi, kekeruhan, sumur gali ABSTRACT Dug well water is still used as a source of basic needs of clean water, although the level of turbidity are not eligible. Therefore, it is necessary to processing, one of which is bamboo charcoal filtration process. This study aims to determine the effectiveness of use of Bamboo Charcoal with a height of 5 cm, 10 cm and 15 cm Turbidity Levels Decline Against Water Well Dig. This research is experimental, with three (3) times the repetition, conducted on 2324 July 2013 and were analyzed by ANOVA test (CI 95%, α = 0.05) results showed that bamboo charcoal filtration media with 3-level height can lower levels of turbidity between 72% to 87.5% .. Based on the results of one-way aNOVA test p-value = 0.0001 <0.05, which means there is the influence of the use of bamboo charcoal to decrease water turbidity dug wells. Keywords: Height of bamboo charcoal, filtration media, turbidity, dug wells.
kehidupan tidak dapat digantikan oleh
PENDAHULUAN Air adalah senyawa kimia yang
senyawa lain. Penggnaan air yang
sangat penting bagi kehidupan makhluk
utama dan sangat vital bagi kehidupan
hidup di bumi ini. Fungsi air bagi
adalah sebagai air minum. Hal ini 99
100
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 99 - 108
terutama untuk mencukupi kebutuhan
kebutuhan air bersih, maka dapat
air di dalam tubuh manusia , sekitar 55-
diterapkan teknologi tepat guna seperti
60 % berat badan orang dewasa terdiri
pembuatan saringan sederhana dengan
dari air, untuk anak-anak sekitar 65 %,
media
dan untuk bayi sekitar 80 %.
1
yang
dapat
digunakan
bermacam-macam yaitu, kerikil, ijuk,
Mengingat pentingnya peran air, sangat
pasir,
diperlukan adanya sumber air yang
memiliki potensi untuk dikembangkan
dapat menyediakan air yang baik dari
menjadi bahan bakar alternatif atau
segi kuantitas dan kuantitasnya 2.
biofuel yang ramah lingkungan. Pohon
Air
merupakan
arang.
Arang
bambu
satu
bambu juga berfungsi sebagai penjernih
yang
air. Oleh karena itu daerah bantaran
mempunyai peranan cukup besar dalam
sungai yang banyak pohon bambu, air
kehidupan , oleh karena itu air yang
sungai tersebut terlihat jernih 5.
komponen
salah
dan
lingkungan
digunakan harus memenuhi syarat dari
Arang (Charchoal) adalah kayu
segi kualitas maupun kuantitasnya.
yang telah dipanaskan pada suhu tinggi,
Secara kualitas, air harus tersedia dalam
tetapi
kondisi
syarat
sehingga tidak dapat terbakar. Semua
kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau
getah dan resin dikandungnya mengurai
dari segi fisika, kimia, dan biologi.
dan menguap habis, menyisakan karbon
Kualitas
hampir murni yang akan terbakar pelan-
yang
air
memenuhi
yang baik
ini
tidak
selamanya tersedia dialam. Adanya
dalam
kondisi
tanpa
udara
pelan, dengan tenang, dan bersih. 6
perkembangan industri dan pemukiman
Arang bambu baku terbuat dari
dapat mengancam kelestarian air bersih.
batang bambu dan cabang. Kepadatan,
Bahkan di daerah-daerah tertentu, air
rongga struktur dan jaringan komposisi
yang tersedia tidak memenuhi syarat
batang bambu membedakan dari bawah
kesehatan
secara
ke ujung. Sementara itu, kualitas bambu
diperlukan
upaya
alam
sehingga
perbaikan
sederhana maupun modern
3
secara
dipengaruhi oleh, tanah, usia dan
. Air
kondisi iklim.
berperan untuk membawa penyebab
Arang bambu diproses dengan
penyakit non mikroba seperti bahan-
sistem yang dikenal dengan pyrolisis
bahan
toksik
didalamnya
4
.
yang
terkandung
yakni pembakaran yang bertujuan untuk
Dalam
memenuhi
menghilangkan kadar air, sekaligus
Susanti, Pengaruh Ketinggian Penggunaan Arang Bambu……….101
menjadikan bambu sebagai material
Penggunaan arang bambu
karbon. Proses pembuatan arang bambu dapat
dilakukan
Jaringan
arang
bambu
sebagaimana
mengandung bahan mineral banyak
pembuatan arang kayu. Hanya saja
dengan besar porositas. Luas pori-pori
untuk
arang
bambu
melebihi
baik,
waktu
mencapai 300m2/G. Akibatnya arang
pembakaran dan suhunya harus di atur
bambu memiliki kemampuan tinggi
sedemikian rupa, jika terlalu panas atau
adsorpsi. Para
kurang panas maka akan menghasilkan
permukaan arang, mikroba molekul
arang dengan kualitas rendah. Jika
terurai
diproduksi dengan benar, arang bambu
menyeluruh. Arang diproses pada suhu
dapat menyaingi kualitas arang dari
tinggi
bahan kayu manggrove yang banyak
inframerah-jauh, menghasilkan anion
digunakan saat ini. Produk arang sendiri
dan menyerap gelombang magnetik.
dapat digunakan untuk banyak hal,
Karena sifat khusus dan fungsinya yang
mulai dari produk kesehatan (karbon
luar biasa, arang bambu digunakan
aktif), penyaring air, hingga untuk
secara luas: 1) Bahan Bakar untuk
bahan bakar. Arang dari bahan bambu
memasak dan pengeringan teh di
memiliki keunggulan karena memiliki
Cina. Sebagian
struktur mikro yang luar biasa, dengan
untuk bahan bakar briket. 2) Adsorpsi
banyak
produk arang bambu karena
dengan
mendapatkan kualitas
poros.
Membuatnya
lebih
luas
permukaan
arang,
epibiotic
dan
pada
teradsorpsi
(1000○C)
secara
melepaskan
besar
arang bambu
bambu
efektif sebagai penetralisir air minum
memiliki bahan yang luar biasa mikro-
dan menjadi bahan bakar yang jauh
struktur, menghasilkan serap tinggi
lebih efektif dibandingkan dengan kayu.
kapasitas
setelah
karbonisasi,
Bahkan ketika diaktivasi, arang bambu
menjadi
lebih
efektif
akan semakin efektif dan baik untuk
aktif. Arang bambu dapat digunakan
pembakaran.
untuk memurnikan air, menghilangkan
dan
setelah
zat pengotor organik dan bau. Minum air disterilisasi dengan klorin harus diperlakukan
dengan
bambu
arang
untuk menghilangkan klorin residu dan klorida. Arang bambu adalah menjadi Gambar 1: Arang bambu
102
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 99 - 108
digunakan sebagai berikut 1) Untuk
sarana air bersih itu tidak memenuhi
memurnikan air dari sungai dan danau,
syarat kesehatan dimana air tersebut
dan air limbah arang briket bambu., 2).
masih sedikit berbau dan mengalami
Untuk memurnikan air minum, untuk
kekeruhan.
menyerap sejumlah besar bakteri yang
disebabkan karena tekstur tanah yang
menyebabkan
bau,
berwarna sehingga air menjadi keruh,
berbahaya,
untuk
dan
komponen melepaskan
Timbulnya
umumnya
masyarakat
kekeruhan
di
daerah
mineral. 3) Untuk memasak dapat
tersebut
menyaring air dengan pasir
menyerap komponen berbahaya dan
lambat
namun
residu pestisida.7
maksimal karena air masih kurang
Arang dari bahan bambu memiliki
jernih.
Untuk
hasilnya
mengatasi
belum
masalah
keunggulan karena memiliki struktur
tersebut, maka banyak cara yang telah
mikro yang luar biasa, dengan banyak
diteliti dan mempunyai prospek yang
poros.
efektif
baik untuk dikembangkan sehingga
sebagai penetralisir air minum dan
kualitas air dapat menjadi lebih baik,
menjadi bahan bakar yang jauh lebih
diantaranya dengan membuat media
efektif dibandingkan
dengan kayu.
filtrasi yang menggunakan arang bambu
Bahkan ketika diaktivasi, arang bambu
Pembuatan saringan sederhana
Membuatnya
lebih
akan semakin efektif dan baik untuk
dengan
pembakaran, arang bambu mempunyai
digunakan
lebih banyak rongga, sehingga dapat
kerikil, ijuk, pasir, dan arang bambu
menyerap banyak bau dari pada arang
sehingga mendapatkan air bersih secara
kayu. Hal ini sudah diteliti dalam Karya
fisik
Tulis Ilmiah yang di tulis oleh Cut
kesehatan.
Riska Ramadhani
8
dengan hasil ada
penurunan kekeruhan rata rata 56%. Pada umumnya masyarakat di Gampoeng Kareng
Doy Kecamatan Ulee Kota
Banda
Aceh
media
yang
filtrasi
yang
dapat
bermacam-macam
yaitu,
memenuhi
persyaratan
Arang bambu memiliki
potensi untuk dapat mengurangi kadar organik,
warna,
bau,
rasa,
dan
kekeruhan sehingga air yang dihasilkan akan menjadi jernih. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perbedaan
memanfaatkan air untuk kebutuhan
pengaruh
penggunaan arang bambu
sehari-hari dari sumber air sumur gali,
dengan ketebalan 5 cm, 10 cm dan
meskipun air yang digunakan sebagai
cm
terhadap
penurunan
15
tingkat
Susanti, Pengaruh Ketinggian Penggunaan Arang Bambu……….103
kekeruhan air sumur gali di Desa Doy Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh Tahun 2013. Hasil penelitian ini diharapkan masukan
dapat
memberikan
sekaligus
mengaplikasikan
pengolahn air
.
Kerikil 5 cm Pasir 5 cm Ijuk 5 cm Arang bambu 5cm, 10cm, 15 cm Ijuk 5 cm
dengan menggunakan
media filtrasi arang bambu kepada masyarakat
yang sumber airnya dari
sumur gali yang bau dan keruh .
Gambar 1. Saringan pasir Prosedur penelitiannya adalah, disiapkan saringan pasir sebanyak 3
METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian Eksperimen pengaruh
untuk arang
mengetahui
bambu
terhadap
(tiga ) pipa PVC dengan diameter 14cm ( sesuai gambar ), perbedaannya adalah ketinggian
arang
bambu.
Masing
penurunan tingkat kekeruhan air sumur
masing pipa berisi , pipa pertama
gali. Penelitian ini dilaksanakan di
ketinggian arang bambu 5 cm, pipa
Gampoeng
Ule
kedua 10 cm dan pipa ketiga ketinggian
Aceh
arang bambu 15 cm . Sebelum air keruh
23
disaring diukur kekeruhahnya dulu,
sampai dengan 24 Juli 2013 . Obyek
kemudian masing masing pipa disi air
penelitiannya adalah air sumur gali
keruh sebanyak 10 liter dan dilakukan
yang keruh dari Gampoeng Doy .
replikasi masing masing 3 ( tiga ) kali.
Bahan dan alat penelitianya adalah
Setiap kali setelah selesai disaring
saringan pasir sederhana dengan rincian
diukur
berikut Alat Pipa PVC berdiameter 14
menggunakan
cm, Kran 2
Selanjutnya
Kareeng
Doy
Kecamatan
Kotamadya
Banda
selama dua hari yaitu tanggal
buah. Meja/penyangga,
kekeruhannya
dengan
Turbidimeter dianalisis
.
denngan
Ayakan pasir diameter 0,5 – 0,25,
menggunakan uji Anava satu arah pada
Meteran, Turbidity meter, Alat tulis.
Confiden Interval 95% ( α = 0,05 ) .
Bahan, Pasir diameter 0,5 – 0,25,
Ketentuan
Kerikil diameter 10 – 20, Ijuk 1 kg,
adalah apabila nilai p < α = 0,05, berarti
Arang bambu 2 kg, Sampel air dengan
hasil perhitungan statististik bermakna
susunan seperti gambar 1
( signifikan ) dan hipotesa null (H0 )
pengambilan
keputusan
104
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 99 - 108
ditolak , dan bila apabila nilai p > α = 0,05,
berarti
hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
perhitungan
Hasil
penelitian
statististik tidak bermakna ( signifikan
kekeruhan
) dan hipotesa null (H0 ) diterima.8.
menggunakan bambu
air
pengukuran
sumur media
adalah
gali filtrasi
sebagai
dengan arang
berikut
;
Tabel 1. Distribusi Penurunan Tingkat Kekeruhan Air sumur gali menggunakan Arang Bambu. Ketebalan No
Arang Bambu
Air Baku Sebelum
Hasil Penyaringan (NTU)
disaring (Kontrol)
I
II
III
Jumlah
Rata-rata
1.
5 cm
120 NTU
34,4
36,5
49,7
120,6
40,2
2.
10 cm
120 NTU
33,1
33,3
35,0
101,4
33,8
3.
15 cm
120 NTU
20,2
22,5
26,0
68,7
22,9
Dari
hasil
penelitian
menyebabkan
terhalangnya
menunjukkan bahwa hasil pengukuran
yang menembus air
kekeruhan air sebelum melewati media
Peneliti
cahaya
9
berasumsi
bahwa
filtrasi yaitu 120 NTU. Kekeruhan air
tingginya tingkat kekeruhan air sumur
dapat di timbulkan oleh adanya bahan-
gali di sebabkan oleh kondisi tanah di
bahan organik dan anorganik yang
Gampoeng
terkandung dalam air seperti lumpur
Kareng Kota Banda Aceh adalah bekas
bahan yang di hasilkan oleh buangan
rawa-rawa. Sehingga ketika musim
industri
hujan air meresap kedalam tanah dan
yang
sangat
mengganggu
proses pengolahan air. Oleh karena itu pengendalian kekeruhan air akan sangat
Doy
Kecamatan
Ulee
menggenangi sumur gali. Setelah
disaring
dengan
dibutuhkan dalam proses pengolahan
ketinggian arang bambu 5 cm , berturut
air agar air tersebut layak digunakan
kekeruhanya adalah, 34,4 NTU, 36,5
untuk proses selanjutnya. Kekeruhan
NTU, 49,7 NTU rata rata 40,2 NTU .
merupakan
yang
Penyaringan dengan ketinggian arang
tersuspensi pada suatu perairan. Hal ini
bambu 10 cm, berturut kekeruhanya
menyebabkan hamburan dan absorbs
33,1 NTU, 33,3 NTU, 35,0 NTU, rata
cahaya yang datang sehingga kekeruhan
rata 33,8 NTU. Penyaringan dengan
banyaknya
zat
Susanti, Pengaruh Ketinggian Penggunaan Arang Bambu……….105
ketinggian arang bambu 15 cm, berturut
lubang terkecil yang di lalui aliran air.
kekeruhannya 20,2 NTU, 22,5 NTU,
Arang
26,0NTU rata rata 22,9 NTU. Filtrasi
menyaring partikel besar dan kecil
adalah proses pembersihan air dengan
dalam air sekaligus menjernihkan air.
melewatkannya melelui suatu media
Kepada
berpori. Kapasitas filter tergantung dari
menggunakan
ketebalan filter, maupun kecepatan
yang ketiga yaitu ketinggian 15 cm ,
filtrasinya. Efisiensi filter tergantung
karena
dari beberapa mekanisme yang terjadi.
memenuhi syarat lebih kecil dari 25
Beberapa
dapat
NTU10, sedangkan dengan ketinggian 5
mekanisme
cm dan 10 cm , tingkat kekeruhannya
bahan
dilhilangkan
padatan
dengan
sederhana melalui penyaringan fisik
lebih
bambu
berfungsi
masyarakat
untuk
disarankan
media arang bambu
tingkat
besar
kekeruhan
dari
25
yang
NTU
.
bila partikel tersebut lebih besar dari Tabel 2. Persentase Penurunan Tingkat Kekeruhan Air Sumur Gali menggunakan arang bambu. Hasil Persentase
Ketebalan No
Arang
Kontrol
I
Bambu
Rata-rata
II
III
F
%
F
%
F
F
%
58,5
40,2
66,5
1.
5 cm
120 NTU
34,4
71,3
36,5
69,5
2.
10 cm
120 NTU
33,1
72,4
33,3
72,5
35,0
70,8
33,8
71,8
3.
15 cm
120 NTU
20,2
83,1
22,5
81,2
26,0
68,7
22,9
80,9
Jika dihitung dengan prosentase maka (
pada
penyaringan
ketinggian
5
cm
)
penurunnanya adalah
pertama rata
rata
( 120 NTU
menjadi 40,2 NTU )= 79,8 NTU = 66,5 %.
Pada
kedua
10
rata
15cm
penurunnanya adalah
)
rata
rata
( 120 NTU
menjadi 22,9 NTU )= 97,1 NTU = 80,9 %.. Penyaringan
(Filtration)
(
merupakan pemisahan antara padatan
rata
atau koloid dengan cairan. Proses
( 120 NTU
penyaringan air melalui pengaliran air
menjadi 33,8 NTU )= 86,2 NTU = 71,8
pada media butiran. Secara alami
%.. Pada penyaringan ketiga
penyaringan air terjadi pada permukaan
ketinggian
penyaringan
ketinggian
49,7
%
cm
penurunnanya adalah
)
(
106
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 99 - 108
yang mengalami peresapan pada lapisan
Peneliti berasumsi bahwa arang
tanah. Bakteri dapat dihilangkan secara
bambu merupakan arang yang memiliki
efektif melalui proses penyaringan,
nilai ekonomis namun sulit untuk
demikian
memperolehnya,
pula
dengan
warna,
kekeruhan, dan besi11.
mendapatkannya
Penelitian terkait yang dilakukan oleh
Nisaul
M,
10
Notodarmojo ,
baik
dan
Suprianto
mahasiswa
dari
maupun
segi proses
pembakaran
menjadi
arang
memerlukan
keahlian
khusus.
program
Masyarakat yang ingin menggunakan
tehnik lingkungan, Fakultas tehnik sipil
arang bambu untuk mengolah air harus
dan lingkungan ITB tentang penyisihan
mencari/membeli
besi-mangan, kekeruhan dan warna
untuk mendapatkan arang yang bagus.
bambu
yang
tua
menggunakan saringan pasir lambat
Berdasarkan hasil uji Anova ( F
dengan komposisi kerikil, pasir, ijuk,
hitung = 302.078 dan nilai p= 0,00001
arang bambu ini memiliki efesiensi
) yang dilanjutkan dengan LSD dengan
kekeruhan sebesar 78,96% yaitu 13,7-
hasil
berikut
21,8 NTU.
Intervensi Kontrol
B5
B10
B15
Jumlah B5 B10 B15 Kontrol B10 B15 Kontrol B5 B15 Kontrol B5 B10
Perbedaan ( I-J ) 79,80000* 86,20000* 97,10000* - 79,80000* 6,40000 17,30000* - 86,20000* - 6,40000 - 10,90000* - 97,10000* - 17,30000* - 10,90000*
Hasil uji LSD menggambarkan bhwa secara umum ( nilai p < 0,005 ) ketinggian
arang
bambu
Std. error 3,61501 3,61501 3,61501 3,61501 3,61501 3,61501 3,61501 3,61501 3,61501 3,61501 3,61501 3,61501
Sig 0,00001 0,00001 0,00001 0,00001 0,11500 0,00011 0,00001 0,11500 0,01700 0,00001 0,00011 0,01700
tidak bermakna , nilai p = 0,11500 > 0,05.
dapat
menurunkan tingkat kekeruhan, kecuali
KESIMPULAN
dengan ketinggian 5 cm dibandingkan
Ada perbedaan hasil pengukuran
dengan ketinggian 10 cm, perbedaannya
kekeruhan air sumur gali sebelum dan
Susanti, Pengaruh Ketinggian Penggunaan Arang Bambu……….107
sesudah difiltrasi menggunakan media
mengizikan
filtrasi
setiap
bersama dengan mahasiswanya, juga
ketebalan arang bambu yang digunakan.
kepada Bapak Geuchik Gampoeng Doy
Yaitu sebelum difiltrasi 120 NTU, dan
yang telah mengizinkan lokasi dan air
setelah melewati filtrasi arang bambu
sumur galinya digunakan sebagai bahan
diperoleh dengan ketebalan 5 cm yaitu
penelitian.
arang
bambu
pada
melakukan
penelitian
42,0 NTU, ketebalan 10 cm yaitu 33,8 NTU, dan ketebalan 15 cm yaitu 24,9
DAFTAR PUSTAKA
NTU.
1
.Notoadmojo,
soekidjo,
Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan seni, jakarta: Rineka Cipta, 2007.
SARAN Kepada Puskesmas Kecamatan Ulee
Kareng
Kota
Banda
2
.M.
Aceh
agar
lebih
proaktif
Ricki,
Kesehatan
Lingkungan,
khususnya Instansi Sanitasi Kesehatan Lingkungan,
Mulia,
Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu, 2000. 3
.Kusnaedi, Mengolah Air Gambut dan
mensosialisasi mekanisme pengolahan
Air Kotor Untuk Air Minum,
air sumur, terutama pengolahan air
Jakarta:
menggunakan
Swadaya, 2006.
bambu
media
filtrasi
arang
sehingga dapat dimanfaatkan
4
.Sarudji,
Penerbit
Didik,
Penebar
Kesehatan
sebagai air bersih bahkan air minum
Lingkungan,
masyarakat.
Penerbit Media Ilmu, 2006.
Kepada Bapak geuchik
Gampoeng Doy supaya dapat memberi himbauan
pada
masyarakat
5
.Batubara,
agar
Bahan
Surabaya:
Bakar
(Arang),
2002,
mengolah air sumur gali sebagai air
http://repository.usu.ac.id. (12
konsumsi dengan menggunakan filtrasi
maret 2013).
arang bambu dengan ketinggian 15 cm.
6
.L. Wolke, Robert, Kalo Einstein Jadi Koki,
Ucapan terima kasih disampaikan Dekan
Fakultas
Penerbit
Gramedia, 2006.
UCAPAN TERIMA KASIH
kepada
Jakarta:
Kesehatan
7
Cut
Riska arang
Ramadhani,
Pengaruh
bambu
terhadap
Masyarakat Banda Aceh yang telah
penurunan Kekeruhan sumur
memberikan
gali,
kesempatan
untuk
Karya
Tulis
Ilmiah
108
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 99 - 108
Jurusan
Kesehatan
Bersih, Jakarta: Penerbit PT.
Lingkungan,2012 8
Asdi Mahasatya, 2006.
Ibnu Fajar., Isnaeni DTN., Astutik
Departemen
Kesehatan
RI,
Pudjirahayu., Isman Amin., B.
PermenkesRI
Rudy Sunindya., AAG. Anom
Menkes/Per/IX/
Aswin.,
Persyaratan Air Bersih, 1990
Sugeng
Statistika
Iwan
Untuk
Kesehatan,
S,
Praktisi
Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu, 2009. 9
10
C.Totok
Sutrisno.,
Teknologi
Eni
1990,
11
Joko, Tri, Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan
Air
Minum,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Suciastuti,
Penyediaan
416/
Air