Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
Pengaruh Penggunaan Filtrasi Zeolit dan Arang Aktif terhadap Penurunan Logam Berat Timbal (Pb) Air Tambak Kecamatan Jabon, Sidoarjo Influence of Zeolites and Carbon Filtration to decline Heavy Metal Lead (Pb) in Water Fish Pound Jabon subdistrict, Sidoarjo Mahestra Putra Utama 1*, Rahayu Kusdarwati2, danAdriana Monica Sahidu3 1
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya 60115 Departemen Manajemen Kesehatan Ikan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya 60115 3 Departemen Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya 60115 *
[email protected] 2
Abstrak Kali Porong mulai mengalami perubahan lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik dan PT. Lapindo Brantas yang berupaya membuang semburan lumpur ke laut melalui sungai Porong di Selat Madura. Air sungai Porong tersebut mengaliri sungai-sungai kecil di sekitar laut, salah satunya adalah sungai sepanjang Kecamatan Jabon yang berpotensi membawa logam berat timbal (Samsundari dan Perwira, 2011).Media filtrasi yang dapat digunakan untuk mengolah air adalah dengan zeolit dan arang aktifyang merupakan kombinasi yang bagus untuk melakukan filtrasi (Nugroho dan Setyo, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filtrasi zeolit dan arang aktif dalam menurunkan konsentrasi timbal (Pb) pada sampel air tambak. Percobaan terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan, P1 (tanpa zeolit dan arang aktif), P2 (125 gram zeolit dan 25 gram arang aktif), P3 (100 gram zeolit dan 25 gram arang aktif), P4 (75 gram zeolit dan 25 gram arang aktif) dan P5 (50 gram zeolit dan 25 gram arang aktif) l (Pb).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi zeolit dan arang aktif berbeda nyata terhadap penurunan konsentrasi logam berat timbal. Penurunan konsentrasi timbal yang paling optimal ditunjukkan pada perlakuan P4 (75 gram zeolit dan 25 gram arang aktif) sebesar 69,48%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit dapat dimanfaatkan sebagai baha untuk filter timbal. Kata Kunci :Perubahan lingkungan, pencemaran sungai porong, pengolahan air, adsorbsi. Abstract Porong River began to experience changes in the environment caused by industrial waste and PT. Lapindo Brantas mudflow that seeks to throw into the sea via the Porong river in the Madura Strait. The Porong river water flowing creeks around the sea, one of which is a long river Jabon subdistrict potentially bring heavy metal lead (Samsundari and Perwira, 2011). Filtration media that can be used to treat water is with zeolite and activated charcoal is a good combination to perform filtration (and Setyo Nugroho, 2013). This study aims to determine the effect of zeolite and activated charcoal filtration in lowering the concentration of lead (Pb) on a sample of pond water. The experiment consisted of five treatments and four replications, P1 (without zeolite and activated charcoal), P2 (125 grams of zeolite and 25 grams of activated charcoal), P3 (100 grams of zeolite and 25 grams of activated charcoal), P4 (75 grams of zeolite and 25 grams activated charcoal) and P5 (50 grams of zeolite and 25 grams of activated charcoal) l (Pb). The results showed that the difference in concentrations of zeolite and activated charcoal significantly different to the decline of heavy metal concentrations of lead. The decline in the most optimal concentration of lead is indicated in treatment P4 (75 grams of zeolite and 25 grams of activated charcoal) amounted to 69.48%. This study indicated that zeolite can be applied as filter filler for reducing cadmium. Keywords :Environmental changes, porong river pollution, water treatmen, adsorbsi
19 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
PENDAHULUAN
nyebabkan
LatarBelakang
tambak
Tahun
2006
seiring
dengan
menurunnya
budidaya,
hal
produktivitas tersebut
di
indikasikan karena adanya pengaruh
munculnya kejadian luapan lumpur PT.
luapan
Lapindo Brantas di Kecamatan Porong
berbagai macam unsur dan zat kimia
Sidoarjo wilayah pesisir di sekitar muara
seperti logam berat. Logam berat yang
Kali Porong mulai mengalami
ada
per-
lumpur
dalam
yang
lumpur
ubahan lingkungan. Perubahan lingku-
Timbal
(Pb),
ngan wilayah pesisir tersebut dise-
Kadmium (Cd).
mengandung
lapindo
Merkuri
(Hg)
adalah dan
babkan oleh pencemaran Kali Porong
Keberadaan logam-logam berat
oleh limbah pabrik yang berada di
dilingkungan harus selalu diperhatikan
sekitar Kabupaten Sidoarjo dan PT.
agar
Lapindo
berupaya
alam maupunkehidupan. Usaha pena-
membuang semburan lumpur ke laut
nganan limbah yangmengandung ion-
melalui Kali Porong di Selat Madura.
ion logam berat telah banyakdilakukan
Pencemaran Kali Porong tersebut telah
dan perlu dikembangkan. Pendekatan
menimbulkan berbagai permasalahan,
yang telah banyak dilakukan untuk
baik dalam segi fisik, sosial maupun
mengatasihal tersebut adalah melalui
ekonomi bagi wilayah pesisir Kecamatan
teknik
Jabon (Yuniar dkk., 2010).
gunakan
Air
Brantas
yang
yang
berasaldari
tidakmengganggu keseimbangan
pengendapan maupun mengadsorben
(zat
penyerap)
(Suardana, 2008)
sungai
Porong mengaliri sungai-sungai kecil di
Zeolit merupakan mineral yang
sekitar laut, salah satunya adalah di
memiliki rongga atau pori yang selektif
sungai-sungai
dalam melakukan filtrasi. Arang me-
sepanjang
Kecamatan
Jabon. Air Sungai Lapindo yang me-
miliki
ngandung timbal akibat limbah industri
daripada zeolit. Hal ini menyebabkan
baik langsung maupun tidak langsung
arang dapat melakukan filtrasi terhadap
akan terbawa oleh aliran sungai yang
molekul yang bersifat nonpolar. Pori-
melewati daerah tambak dan masuk ke
pori yang dimiliki zeolit lebih kecil
dalam perairan(Warlina, 2004).
sehingga dapat melakukan filtrasi terhadap
Samsundari dan Perwira (2011)
pori-pori
molekul
yang
polar.
lebih
Kedua
besar
sifat
yang
mineral dan mineraloid yang cenderung
tercemar lumpur lapindo dapat me-
berbeda ini merupakan kombinasi yang
mengatakan
bahwa
perairan
20 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
bagus untuk melakukan filtrasi terhadap
zeolit dan arang aktif, perangkat filter
air (Pamuji dkk., 2014).
zeolit dan arang aktif. Bahan yang digunakan dalam
METODOLOGI PENELITIAN TempatdanWaktuPenelitian Pengambilan sampel air dila-
mendukung
penelitian
sampel
dan
air,
es
ini
adalah
batu.
Bahan
kukan di Desa Tegal Sari, Kecamatan
penelitian untuk proses filtrasi yaitu 1 kg
Jabon, Kabupaten Sidoarjo pada bulan
zeolit, 1 kg arang aktif, waring.
Agustus
2016.
Proses
filtrasi
air Prosedur kerja
dengan filter zeolit dan arang aktif dilaksanakan di Labo-ratorium Basah lt.
Pengambilan sampel air di la-
1 Fakultas Perikanan dan Kelautan
kukan di pertambakan warga Desa
Universitas Airlangga. Uji kandungan
Tanjungsari, Kecamatan Jabon. Jarak
logam berat timbal (Pb) pada air
antara muara sungai dengan pertambakan
dilakukan di Balai Riset dan Stan-
tersebut sekitar 3 km. Dari
darisasi Industri Surabaya (Baristand).
tersebut air akan masuk melalui anak
muara
sungai dari sungai porong yaitu Sungai Geluo yang digunakan untuk mengisi
Alat dan Bahan Peralatan
penelitian
pertambakan warga. Pengambilan sam-
yang
pel air dilakukan survey pendahuluan
digunakan di lapangan antara lain kapal,
untuk mengetahui pada tambak ter-
alat water sampler, jirigen 25 L, botol
sebut
kaca 500 ml, refraktometer, termo-
grafis
analisis logam berat timbal pada sampel
Pengambilan
Absorption
(AAS).
20x20x25
cm,
air
dengan
pompa
air,
sampel
air
di
lima titik yaitu pada setiap sudut dan titik tengah kolam menggunakan botol
filtrasi adalah wadah Akuarium/toples media
Positioning System
kolam (pertambakan) warga melalui
Peralatan
penelitian yang digunakan dalam proses
sebagai
meng-
0.49”LS-112º 51º 18.24” BT).
takar 50 ml, mikropipet, dan satu
Spectrophotometry
Global
sampel
(GPS) yaitu pada titik koordinat (7º 32º
0,0001 g), beker glass 50 ml, labu
Atomic
pengambilan
gunakan
air adalah timbangan analitik (ketelitian
alat
logam berat
timbal (Pb).Penentuan koordinat geo-
meter dan pH pen. Peralatan untuk
perangkat
apakah terdapat
jirigen pada 30 cm di bawah permukaan
ukuran
air sebanyak ± 30 L pada setiap titik.
selang
Air dalam lima botol (jirigen) tersebut
aquarium, timbangan untuk menimbang 21
Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
nantinya akan dijadikan satu ke dalam
acak
sederhana
dari
populasi
se-
bak penampungan agar sampel yang
demikian rupa sehingga setiap anggota
digunakan homogen atau sama untuk
populasi berpeluang sama untuk terpilih
digunakan dalam perlakuan.
menjadi anggota sampel.
Metode pengambil sampel yang digunakan yaitu dengan menggunakan
Metode
metode
random
sampel
Timbal pada Air
(simple
random
sample).
sederhana Gambar
pada
Gambar 1. Kusriningrum (2012) mebahwa
random
Logam
sampel
air
dan
sedimen
menggunakan metode Atomic Absor-
sampel
ption Spectrophotometry (AAS) yaitu
sederhana adalah pengambilan secara
inlet
outlet
Gambar 1. Titik Pengambilan Sampel Air Tambak
2
Berat
Pengujian logam berat timbal
pengambilan sampel dapat dilihat pada
ngatakan
Pengujian
3
4 1 Keterangan : 1. Pompa air 2. Zeolit 3. Arang aktif 4. Selang aquarium Gambar 2. Gambaran proses filtrasi
22 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
dengan
menggunakan
ber-
dan arang aktif sebanyak 20 buah.
dasarkan Hukum Lambert-Beert yaitu
Akuarium dan filter air tersebut dibagi
banyaknya
diserap
menjadi 5 perlakuan dan 4 ulangan.
berbanding lurus dengan kadar zat.
Perlakuan 1 digunakan sebagai kontrol.
sinar
prinsip
yang
Pb2+
Pb2+
Gambar 2. Interkasi Kimia antara Al pada Zeolit dengan Timbal (Pb) melalui Ikatan Ionik
Gambar 3. Diagram Penyerapan Konsentrasi Logam Berat Timbal Setiap Harinya
Kondisi optimum analisis unsur timbal
Perlakuan ini melakukan filtrasi tanpa
pada
dengan
menggunakan zeolit dan arang aktif.
panjang
Perlakuan 2 sebanyak 125 gram zeolit
alat
mengukur
AAS
diperoleh
serapan
pada
gelombang 283,3 nm.
dan 25 gram arang aktif . Perlakuan 3 masing-masing diisi 100 gram zeolit
Persiapan Penelitian Persiapan
dan 25 gram arang aktif. Perlakuan 4 pertama
yang
masing-masing diisi 75 gram zeolit dan
dilakukan adalah menyiapkan akuarium
25 gram arang aktif. Perlakuan 5
sebanyak 20 buah. Dicuci dengan air bersih
dan dijemur
hingga
masing-masing diisi 50 gram zeolit dan
kering.
25 gram arang aktif. Setiap akuarium
Menyiapkan perangkat filter air zeolit
diberi
label
23 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
sesuai
perlakuan
dan
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
ulangan yang telah dibuat, kemudian
HASIL DAN PEMBAHASAN
diacak
Gambaran Umum Lokasi
sesuai
denah
penempatan
perlakuan penelitiaan. Perlakuan filtrasi
Pengambilan sampel air tambak
selama 2 hari dan diambil sampel air
dilakukan di Desa Tanjungsari, Kec.
setiap harinya untuk diujikan.
Jabon, Sidoarjo
pada
pukul
06.00
WIB dengan keadaan cuaca cerah. Parameter Penelitian Parameter
Jarak muara sungai Porong dengan
penelitian
yang
pemukiman
warga
yaitu
2,5
km.
sebelum
dila-
berdasarkan
hasil
diamati meliputi parameter utama dan
Pengambilan
parameter penunjang. Parameter utama
kukan
dalam penelitian ini adalah penurunan
penelitian pendahuluan dan didapatkan
kadar
(Pb),
data kandungan logam berat timbal
sedangkan parameter penunjang pene-
pada pertambakan warga tertinggi yaitu
litian ini adalah kualitas air yaitu pH,
0,281 ppm dengan jarak 2.5 km dari
DO, suhu, dan salinitas.
muara sungai Porong atau sekitar 500
logam
berat
timbal
sampel
perlakuan
meter dari pemukiman warga Desa
Gambaran Filter Air Zeolit dan Arang Aktif
Jabon.
Bentuk filter air zeolit dan arang aktif dapat dilihat pada gambar2.
Analisis Konsntrasi Logam Berat Hasil
Analisis Data Anova
Rancangan yang digunakan da-
uji
analisis
statistika
menunjukkan bahwa
lam penelitian ini adalah Rancangan
perbedaan
Acak Lengkap (RAL) yang dilakukan
kemudian untuk mengetahui perbedaan
secara
ini
setiap perlakuannya dilanjutkan pada
perlakuan dengan
uji Duncan. Data analisis logam berat
eksperimental.
terdiri dari
lima
Penelitian
dianalisis menggunakan Analysis of (ANOVA)
dengan uji lanjutan
dan
nyata
(p<0,05),
timbal dapat dilihat pada Tabel 1.
empat kali ulangan. Data penelitian
Varian
yang
adanya
dilanjutkan
dengan meng-
gunakan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan yang satu dengan perlakuan yang lainnya.
24 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
Tabel 1. Data analisis nilai knsentrasi logam berat timbal Perlakuan
Konsentrasi Timbal Sebelum Perlakuan
P1 P2 P3 P4 P5
Hasil Uji Pb (ppm) ± SD Hari ke-1 0.1231c ± 0.1096 0.0053a ± 0.0028 0.0111a ± 0.0059 0.0136a ± 0.0044 0.0421b ± 0.0160
0.1379
Hasil Uji Pb (ppm) Hari ke-2 0.1 < 0.0012 < 0.0012 < 0.0012 < 0.0012
Keterangan :P1 : Tanpa Zeolit dan Arang Aktif (Kontrol), P2 : Zeolit 125 gram dan Arang Aktif 25 gram, P3 : Zeolit 100 gram dan Arang Aktif 25 gram, P4 : Zeolit 75 gram dan Arang Aktif 25 gram, P5 : Zeolit 50 gram dan Arang Aktif 25 gram.
Tabel 2. Persentase Penyerapan Konsentrasi Logam Berat Timbal Perlakuan P1 P2 P3 P4 P5
Penyerapan Konsentrasi Timbal (%) Hari ke-1 10.76 96.27 91.98 90.13 69.48
Penyerapan Konsentrasi Timbal (%) Hari ke-2 27.48 100 100 100 100
Keterangan :P1 : Tanpa Zeolit dan Arang Aktif (Kontrol), P2 : Zeolit 125 gram dan Arang Aktif 25
gram, P3 : Zeolit 100 gram dan Arang Aktif 25 gram, P4 : Zeolit 75 gram dan Arang Aktif 25 gram, P5 : Zeolit 50 gram dan Arang Aktif 25 gram
Tabel 3.Kisaran Parameter Kualitas Air Selama Perlakuan
Perlakuan
P2 P3 P4 P5
DO (mg/l) 6-6.97 6.19-6.89 5.88-6.96 6.28-6.97 6.02-6.81
Parameter Kualitas Air pH Salinitas (ppt) Suhu C ͦ 27-27.9 8-8.3 20 27.4-28.9 7.9-28,8 20 27.5-28.9 7.9-8.5 20 27.6-28.8 8-8.5 20 27.6-28.8 7.9-8.5 20
Keterangan :P1 : Tanpa Zeolit dan Arang Aktif (Kontrol), P2 : Zeolit 125 gram dan Arang Aktif 25 gram, P3 : Zeolit 100 gram dan Arang Aktif 25 gram, P4 : Zeolit 75 gram dan Arang Aktif 25 gram, P5 : Zeolit 50 gram dan Arang Aktif 25 gram.
Tabel 1. terlihat bahwa P2, P3
perlakuan P2 dengan kandungan logam
dan P4 tidak berbeda nyata tetapi
berat terendah yaitu 0.0053 ppm. Hal
berbeda nyata dengan P5 dan P1.
ini sependapat dengan penelitian yang
Perlakuan
dilakukan oleh Nugroho dan Setyo
terbaik
ditunjukkan
pada 25
Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
(2013) yang menyatakan bahwa variasi
pada perlakuan P4 yaitu 75 gram zeolit
75%
aktif
dan 25 gram arang aktif. Hal ini
mempunyai efisiensi penurunan yang
dikarekanan pada dosis zeolit dan arang
paling
pencemar
aktif terkecil mampu menurunkan logam
Saryati
berat sampai pada batas baku mutu
dkk.(2009), menyatakan efisiensi zeolit
standart perairan yang ditentukan yaitu
tanpa aktifasi dalam menyerap ion
<0.03 ppm (Samsundari dkk., 2011).
logam berat dalam air sampai diatas
Hari ke-2 proses filtrasi logam timbal
80% untuk Cd, Pb, Cu dan Fe, 44%
sudah tidak terdeteksi atau telah habis.
untuk Zn dan 21% untuk Mn.
Data
zeolit
dan
tinggi
khususnya
25%
arang
terhadap
logam
berat.
Tabel 1. terlihat bahwa P2, P3
konsentrasi timbal dapat dilihat pada
dan P4 tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan Perlakuan
terbaik
Tabel2.
P5 dan P1.
ditunjukkan
rata-rata persentase penurunan
Berdasarkan Tabel 2, menun-
pada
jukkan bahwa dari hari ke hari proses
perlakuan P2 dengan kandungan logam
penyerapan timbal
berat terendah yaitu 0.0053 ppm. Hal
arang aktif menunjukkan penurunan.
ini sependapat dengan penelitian yang
Perlakuan P1 (Kontrol) menunjukkan
dilakukan oleh
Nugroho dan Setyo
adanya penurunan konsentrasi logam
(2013) yang menyatakan bahwa variasi
berat timbal dikarenakan logam berat
75%
tersebut mengendap ataupun menempel
zeolit
dan 25%
arang
aktif
mempunyai efisiensi penurunan yang
pada
paling
(Kontrol)
tinggi
khususnya
terhadap
logam
pencemar
berat.
oleh zeolit dan
dinding-dinding aquarium. mengalami
P1
penurunan
Saryati
konsentrasi logam berat timbal pada
dkk.(2009), menyatakan efisiensi zeolit
hari pertama yaitu 10.279 % dan pada
tanpa aktifasi dalam menyerap ion
hari ke-2 sebesar 27.48%, hal ini di
logam berat dalam air sampai diatas
karenakan
80% untuk Cd, Pb, Cu dan Fe, 44%
mengendap pada dasar perairan.
untuk Zn dan 21% untuk Mn.
.
logam
(Hutagalung
berat
(1991),
timbal
menyatakan
Pada hari ke-2 didapatkan hasil
bahwa logam berat mempunyai sifat
yang tidak menunjukkan perbedaan pada
yang mudah mengikat dan mengendap
setiap perlakuannya yaitu < 0,0012
di dasar perairan dan bersatu dengan
ppm
yaitu
sedimen, pengendapan logam berat di
ditunjukkan
suatu perairan terjadi karena adanya
kecuali
0.1.Penyerapan
P1
(Kontrol)
optimal
26 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
anion
karbonat
dan
ke dalam golongan mineral tektosilikat,
klorida.Penyerapan yang paling tinggi
yaitu senyawa silikat yang strukturnya
pada
oleh
merupakan alumina silikat, dimana atom-
perlakuan P2 diikuti oleh perlakuan P3
atom oksigen yang mengelilingi baik
dan P4 serta penyerapan yang terendah
atom Al ataupun atom Si membentuk
ditunjukkan oleh perlakuan P5.
jaringan tiga dimensi (Mumpton, 1984).
hari
ke-1
Hari
ditunjukkan
ke-2
menunjukkan timbal
hidroksil
persentase
secara
konsentrasi
proses
filtrasi
maksimal
timbal
Karbon aktif dalam perlakuan
penyerapan
digunakan sebagai pelengkap karena
sehingga
sudah
dapat
tidak
aplikasi
terdeteksi atau telah habis. Hal ini kemungkinan kandungan
disebabkan timbal
yang
Grafik
banyak
zeolit
dalam
proses
penanganan limbah (Wu, 2004).
(2015),
menyatakan
merupakan
arang aktif yaitu secara fisik pada
mineral
permukaan
tektosilikat yang tersusun dari molekul
zeolit
memiliki dalam
perairan
zeolit
tersebut
menjerat
adsorbat
menyerap pada
dan
sisi-sisi
waktu adsorben bisa menjadi jenuh dan
positif
tidak
sehingga akan terjadi penukaran ion. Mekanisme
Adsorben
dinding adsorben sehingga pada suatu
berada dalam perairan dalam bentuk muatan
aktif
mengadsorbsi berbagai macam polutan.
akan berikatan dengan ion-ion yang
memiliki
Karbon
rongga-rongga yang digunakan untuk
muatan
negatif pada seluruh permukaan struktur Timbal
adsorben.
memiliki banyak sisi adsorben berupa
air dan logam alkali dan alkali tanah
Pb2+ dan
baik
proses
Mekanisme penyerapan dengan
Istichori
molekulnya.
air
dalam
produksi air minum maupun dalam
Gambar 3.
sehingga
digunakan
pemurnian
penurunan
konsentrasi timbal dapat dilihat pada
bahwa
penghilang
menjadi lebih baik. Selain itu juga
zeolit dan arang aktif yang diberikan besar.
sebagai
berbagai
sehingga memungkinkan kualitas air
di
tambak terlalu kecil ataupun konsentrasi
terlalu
yaitu
untuk
warna, penghilang rasa, penghilang bau
oleh
berada
digunakan
dapat
mengadsorbsi
polutan
(Nugroho dan Setyo, 2013).
dalam
Kualitas Air saat Penelitian Berlangsung
menyerap ion Pb melalui ikatan ion yang terjadi di dalam proses pertukaran
Data kualitas air saat penelitian
kation-kation. Mineral zeolit termasuk
berlangsung dilakukan mulai dari awal 27
Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
pengambilan sampel di lokasi tambak
dengan
dan saat proses filtrasinya. Pengukuran
berbanding terbalik.
Semakin tinggi
kualitas air saat filtrasi dilakukan pada
suhu perairan maka
kadar oksigen
pagi dan sore hari selama 2 hari.
terlarut
Parameter yang diukur meliputi DO,
menurun. Setelah dilakukan filtrasi suhu
pH, suhu, dan salinitas. Data kisaran
saat penelitian
parameter kualitas air dapat dilihat pada
26,9 – 29,1 C ̊ .Nilai ini sesuai dengan
Tabel .3
Peraturan Pemerintah No. 82 tahun
Kadar
timbal
awal
yang
kelarutan
oksigen
perairan
2001
tentang
tersebut
adalah
semakin
berlangsung
pengelolaan
berkisar
kualitas
dianalisis pada air tambak yaitu 0,1379
pengendalian pencemaran yaitu 26 C ̊ –
ppm, hal ini berarti melebihi ambang
30 C ̊ .
batas baku mutu yang ditetapkan PP RI
penelitian ini juga telah memenuhi
No.82/2001 yaitu 0.03 ppm. Kualitas air
kebutuhan yang dianjurkan baku mutu
saat pengambilan sampel air yaitu pH
yaitu 4-8 ppm. Tingginya suhu pada
8.6, suhu 29.1̊ C dan salinitas 20 ppt.
saat
yang
tambakan
digunakan
mengisi
per-
warga
sekitar
Desa
di
pengambilan
sampel
29,1 C ̊
mempengaruhi kandungan DO dalam
Hasil tersebut disebabkan karena air
Oksigen terlarut (DO) dalam
perairan. Hal ini dimungkinkan karena banyak
bahan
pencemar
organik
Tanjungsari, Kecamatan Jabon berasal
maupun inorganik yang masuk dalam
dari muara sungai Porong, sedangkan air
perairan
tersebut telah tercemar oleh limbah
organik akan mengalami degradasi dan
industri
dekomposisi oleh bakteri aerob yang
dari
khususnya
berbagai
lumpur
daerah
Lapindo
dan
akan
yang
diperkirakan akan mempengaruhi per-
terlarut
ubahan pada kualitas air. Peningkatan
2001).
tertentu
akan
sehingga
menyebabkan akan
kadar
berkurang
limbah
oksigen
(Darmono,
Kadar pH (derajat keasaman)
konsentrasi logam berat yang melebihi batas
tersebut
mengalami penurunan setelah dilakukan
mempengaruhi
parameter kualitas air yang lain seperti
filtrasi.
Nilai
pH
awal
saat
pH, suhu dan DO (Parawita dkk., 2009).
pengambilan yaitu 8,6 dan mengalami
Parameter kualitas air ditinjau
penurunan dari hari ke hari selama
dari suhu dan oksigen terlarut (DO)
proses filtrasi hingga 7,9. Hal ini
mempunyai hubungan keterkaitan satu
menunjukkan
dengan yang lainnya.Hubungan suhu
menjadi 28
Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
bahwa
semakin
kualitas baik
air
karena
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
mendekati (1994),
pH
netral.
menjelaskan
Hutagalung
bahwa
waktu
logam
yang
optimal
dalam
proses
penyerapan dan jika ingin diaplikasikan
berat dengan nilai pH yang bersifat
pada tambak budidaya.
basa logam tersebut sukar larut dan akan mengendap ke dasar perairan. Secara
DAFTAR PUSTAKA Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungan dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm 140 – 147. Hutagalung, H. P. 1994. Logam Berat dalam Lingkungan. Oseana, Volume IX, I : 11-20. Istichori. E. 2015. Kemampuan Zeolit Untuk Menurunkan Konsentrasi Besi dan Mangan Dalam Limbah Cair Tambang. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 7 hal. Percobaan. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal. 1 dan 43. Makmur, A. I. J. Assad., A. Mustafa., E. A. Hendrajat dan Hasnawi. Karakteristik Kualitas Perairan Tambak Di Kabupaten Pontianak. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Sulwesi Selatan. Hal 1169. Mumpton, E,A 1984, “The Role of Natural Zeoiltes in Agriculture andAquaculture”, In W,G Pond and E,A, Mumpton (ed) ZeoAgriculture Boulder: West View Press. 17 hal Novotny, V. and Olem, H. 1994. Water Quality, Prevention, Identification and Management of Diffuse Pollution. New York: Van Nostrans Reinhold. Nugroho, W. dan S. Purwoto. 2013. Removal Klorida, TDS dan Besi Pada Air Payau Melalui Penukar Ion dan Filtrasi Campuran Zeolit dengan Karbon Aktif. Jurnal Teknik Waktu. XI (1). 13 hal. Pamuji, T. D., E. Addharu, E. Mattanzi, A. K. Kurniawan dan I. N.
umum logam berat akan meningkat toksisitasnya pada pH asam dan akan mengalami pengendapan pada pH basa (Novotny dan Olem, 1994). Salinitas air tambak pada saat pengambilan dan pada saat penelitian tidak terjadi perubahan yaitu
20 ppt.
dianggap
Hal tersebut masih
normal
jika
dibandingkan
standar baku mutu yaitu 10-30 ppt (Makmur, dkk., 2010)
KESIMPULAN DAN SARAN Filtrasi menggunakan zeolit dan arang
aktif
terhadap
penurunan
kandungan logam berat timbal pada air yang
tambak nyata
memberikan
perbedaan
pada
perlakuan.
setiap
Filtrasi menggunakan zeolit dan arang aktif terhadap penurunan kandungan logam berat timbal pada air tambak menunjukkan proses penyerapan yang paling optimal yaitu 75 gram zeolit dan 25 gram arang aktif dengan penyerapan sebesar 69,48 %. Saran pembahasan
yang
diperoleh
dari
diatas
adalah
Perlu
dilakukan penelitian lanjutan dengan waktu yang berbeda untuk mengetahui 29
Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017
Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 6 No.1, Februari 2017 JourJuer
Maslahah. 2014. Optimalisasi Penggunaan Sinar UV, Mineral Zeolit, dan Mineraloid Arang Untuk Memperoleh Air Layak. Laporan Akhir PKM-P. Institut Pertanian Bogor. 26 hal Parawita, D., Insafitri dan A. W. Nugraha. 2009. Analisis Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) Di Muara Sungai Porong. Juranal Kelautan, 2(2): 34-41. Peraturan Pemerintah No. 82. 2001. Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta. Hal 1-3. Samsundari, S. dan I. Y. Perwira. 2011. Kajian Dampak Pencemaran Logam Berat di Daerah Pesisir Sekitar Luapan Lumpur Sidoarjo terhadap Kualitas Air dan Budidaya Perikanan. GAMMA. VI (2) : 129-136 Saryati, Sumardji, Sutisna A. Handayani dan S. Suprapti. 2001. Karakteristik Arang Pasaran
Untuk Pemurnian Air. Jurnal Sains Materi Indonesia. III (1). Hal. 20-26. Suardana, I N. 2008. Optimalisasi Daya Adsorbsi Zeolit Terhadap Ion Kromium (III). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sain dan Humanoira. Vol.2(1), 17-33. Warlina, L. 2004. Pencemaran Air : Sumber, Dampak, dan Penanggulangannya. Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702). Institut Pertanian Bogor. 1-26 Wu J. 2004. Modeling Adsorption of Organic Compounds on Activated Carbon. Multivariate Approach. Unema University. Sweden. Page 27. Yuniar, D. W., T. W. Suharso., G. Priyanto. 2010. Arahan Pemanfaatan Ruang Pesisir Terkait Pencemaran Kali Porong. Jurnal Tata Kota dan Daerah. II (2). 63-73.
30 Diterima/Received: 2 Desember 2016 Diterima/Accepted: 14 Februari 2017