PENGARUH KEMASAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SABUN MANDI LUX CAIR (Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNITRI Angkatan 2012) F. Harisul Ulum1, Nur Ida Iriani2, Retno Ayu Dewi3 EKONOMI MANAJEMEN Email:
[email protected]
ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini peranan kemasan sangat berpengaruh dalam kegiatan pemasaran yang semakin meningkat dan diakui sebagai kekuatan utama dalam persaingan pasar, diantaranya adalah bahan kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis dan etika kemasan merupakan suatu kunci yang menentukan keputusan pembelian, jika kemasan dikemas dengan sedemikian rupa maka akan menimbulkan hal yang positif terhadap konsumen. Oleh sebab itu, pengusaha perlu mengetahui bagaimana persepsi para konsumennya terhadap suatu model kemasan yang menarik sehingga para pengusaha mampu memproduksi produk dengan kemasan yang menarik dan mampu membuat para konsumen tertarik untuk mengggunakan produk yang dihasilkan. tampilan kemasan dapat dibuat sedemikian rupa supaya konsumen dapat memberikan reaksi spontan, baik secara sadar ataupun tidak sadar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh variabel kemasan produk (bahan kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis dan etika kemasan) terhadap keputusan konsumen, baik itu secara simultan dan parsial, serta mengetahui dan menganalisis variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen. Dari hasil penelitian yang diambil dari Mahasiswa fakultas ekonomi angkatan 2012 berjumlah 50 sampel yang menggunakan teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Kontribusi yang diberikan oleh variable bebas (X) dalam model regresi berganda adalah sebesar 59,3%, sedangkan sisanya sebesar 40,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Kata kunci: kemasan, produk, bahan kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis, etika kemasan dan keputusan konsumen.
ABSTRACT In recent years the role of packaging is very influential in increasing marketing activities and is recognized as a major force in the market competition, such as packaging materials, visual appeal, the appeal of practical and ethical packaging is a key determinant of the purchase decision, if the packaging is packed with such that it will cause a positive thing for consumers. Therefore, employers need to know how the perceptions of consumers towards a model of attractive packaging so that entrepreneurs are able to produce products with attractive packaging and is able to make the consumer interested to use traditional products. display packaging can be made in such a way so that consumers can give a spontaneous reaction, either consciously or unconsciously. The purpose of this study was to determine and analyze how the variables influence product packaging (packaging materials, visual appeal, the appeal of practical and ethical packaging) against the decisions of consumers, both simultaneously and partially, as well as identify and analyze which variables are the dominant influence on decision consumers. From the research results drawn from the economic faculty Students forces in 2012 amounted to 50 samples using purposive sampling technique. From the results of this study indicate that the independent variable has a significant influence on the dependent variable. The contributions made by the independent variable (X) in a multiple regression model is equal to 59.3%, while the remaining 40.7% is explained by other variables that are not included in this study. Keywords : packaging , products , packaging materials , visual appeal , the appeal of practical , ethical packaging and consumer decisions .
PENDAHULUAN Pada awalnya kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa dan diadakan khusus untuk memperoleh perlindungan dan kemudahan. seiring dengan perkembangan jaman yang semakin kompleks, barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran. Perkembangan kemasan suatu produk dalam beberpa tahun ini mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat misalnya, dalam bentuk kemasan, bahan kemasan, komposisi warna kemasan dan unsurunsur kemasan lainnya, kemasan identik dengan warna, gambar,dan bentuk, pembungkus. Dalam beberapa tahun ini peranan kemasan sangat berpengaruh dalam kegiatan pemasaran yang semakin meningkat dan diakui sebagai kekuatan utama dalam persaingan pasar, daya tarik kemasan adalah suatu kunci yang menentukan dalam keputusan pembelian, karena jika kemasan menarik akan menimbulkan hal yang positif seperti kualitas tinggi nilai yang bermanfaat dan dianggap produk yang berkualitas tinggi pula. Oleh sebab itu pengusaha perlu mengetahui bagaimana persepsi para konsumennya terhadap suatu model kemasan yang menarik sehingga para pengusaha mampu memproduksi produk dengan kemasan yang menarik dan mampu membuat para konsumen tertarik untuk mengggunakan produk yang dihasilkan, tampilan kemasan dapat dibuat sedemikian rupa supaya konsumen dapat memberikan reaksi spontan, baik secara sadar ataupun tidak, dalam keadaan ini, berharap konsumen akan terpengaruh dan melanjutkan dengan tindakan, yakni, melakukan pembelian ditempat penjualan.
Perilaku membeli seseorang tidak hanya didasari oleh kebutuhan saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis, sebagian besar faktor-faktor tersebut tidak dapat dikuasai atau dikendalikan oleh para pemasar, tapi pemasar dapat memperhitungkan kecenderungan atau gejala dampak dari faktorfaktor tersebut, meski, para pemasar bisa mempengaruhi keinginan konsumen dengan menciptakan dan memasarkan barang. Pengertian Kemasan Menurut Kotler (2008:207) bahwa “Kemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah produk, pada dasarnya fungsi utama kemasan adalah menyimpan dan melindungi produk, namun saat ini ada banyak faktor yang membuat kemasan menjadi sarana pemasaran penting, sehingga kemasan sekarang menjadi daya tarik bagi konsumen, yang mengambarkan produk,hingga membuat penjualan”. Dari kedua tersebut dapat disimpulkan bahwa kemasan adalah: suatu aktivitas yang dilakukan perusahahan untuk melindungi isi produk atau sebagai identitas perusahan dan menjadikan daya tarik bagi konsumen. Fungsi Kemasan Menurut (Kotler, 2009:228). Ada empat fungsi kemasan yaitu 1. Swalayan (self service) adalah Jumlah produk yang semakin bertambah di jual secara swalayan di pasaran dan toko yang memberikan potongan harga. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus
menarik, menyebutkan cirri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. 2. Citra perusahaan dan merek (company and brand image) adalah Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasanyang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk. 3. Kemakmuran konsumen adalah Meningkatkan jumlah konsumen-konsumen akan berarti bahwa konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestisedari kemasan yang lebih baik. 4. Peluang inovasi (inovational opportunity) adalah Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen. Indikator Kemasan 1. Bahan kemasan Bahan yang digunakan untuk membuat kemasan akan sangat berpengaruh terhadap desain dan bentuk kemasan yang akan dibuat sekaligus berpengaruh terhadap kemasan produk yang akan dikemas, misalnya, suatu produk yang berupa cairan tidak akan aman kalau dikemas dalam bentuk kertas, produk produk yang tidak tahan terhadap sinar ultra violet tidak akan bagus bila dikemas dalam plastik atau kaca transparan. 2. Daya tarik visual Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau label suatu produk yang mencakup warna, bentuk,merk, ilustrasi, teks tata letak 3. Daya Tarik Praktis Daya tarik praktis ini merupakan efektifitas efesiensi suatu kemasan yang ditujukan pada konsumen maupuin distributor
4. Etika Kemasan Dalam pengemasan suatu produk produsen hendaknya memperhatikan etika kemasan itu sendiri misalnya dengan membuat kemasan yang mana kemasan itu bisa didaur ulang kembali atau dipakai kembali sehing tidak merusak lingkungan, selain itu produsen dituntuk untuk mencantumkan tanggal kadaluarsa pruduk supaya konsumen tidak dirugikan oleh barang barang yang tidak diperlukan atau berbaya bagi mereka, dan dituntut untuk mencantumkan harga pada prodak tersebut. METODE PENELITIAN Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi,2007). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian uji regresi berganda. Rancangan regresi ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh dan apabila ada pengaruh, berapa tingginya pengaruh serta berarti tidaknya pengaruh tersebut (Arikunto, 2010:285) fokus dari teknik regresi ini lebih pada pengujian pengaruh antara dua variabel atau lebih daripada menguji pengaruh suatu intervensi atau perlakuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kemasan produk secara simultan, parsial dan dominan terhadap keputusan pembelian konsumen.
HASIL DAN PEMBAHASAN Variabel
Koefisien Alpha Cronbach 0,648 0,674 0,807 0,627 0,808
Uji Validasi Validitas merupakan tingkat dimana suatu alat pengukur mengukur apa yang harusnya diukur (Supardi, 2005: 155). Pengukuran validitas untuk mengukur setiap hal pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner digunakan analisa dengan mengkorelasikan skor tiap butir item dengan skor total. Hasil dari uji validasi seperti yang dijelaska dalam tabel dibawah ini: Variabel
X1
X2
X3
X4
Y
Item
rhitung
Siginifikan
Keteranga n
X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 X4.1 X4.2 X4.3 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8
0,758 0,807 0,736 0,671 0,867 0,785 0,946 0,946 0,630 0,722 0,761 0,552 0,524 0,728 0,497 0,736 0,486 0,657 0,811 0,756
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan hasil uji validasi diatas dapat diketahui bahwa semua item pernyataan memiliki nilai r hitung > r tabel (0,279) atau nilai signifikansi < alpha (0,05) sehingga dapat dikatakan semua item pernyataan telah valid.
X1 X2 X3 X4 Y
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan uji reliabiltas di atas dapat diketahui bahwa semua variabel tersebut memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 dengan nilai variabel X1 (0,648), X2 (0,674), X3 (0,807) X4 (0,627) dan Y (0,808), sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan. Analisis regresi linier berganda Variabel X1 X2 X3 X4
Standardized Coefficients Beta 0,029 0,452 0,069 0,321
thitung 0,080 1.567 0,240 0,944
Sig. 0.937 0.124 0.811 0.350
Keterangan: R R Sguare Adjusted R Square Ttabel Fhitung Ftabel Signifikan F
= 0.770 = 0.593 = 0.557 = 1,677 = 16.393 = 2,81 = 0.000
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda tersebut, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:
1. Bahan kemasan Uji reliabilitas Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu intrumen dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Koefisien variabel bahan kemasan sebesar 0,029. Tanda positif menunjukkan variabel bahan kemasan dengan variabel keputusan konsumen mempunyai sifat hubungan searah. Dari hasil uji pearson correlation hubungan antara variabel bahan kemasan dengan keputusan konsumen
mempunyai nilai sebesar 0,029, dan hubungan tersebut rendah, karena nilai koefisien berada diantara 0,20 – 0,399. Sehingga dengan penambahan faktor bahan kemasan akan meningkatkan keputusa konsumen.
mempunyai nilai sebesar 0,321, dan hubungan tersebut sedang, karena nilai koefisien berada diantara nilai 0,40 – 0,599. Sehingga dengan penambahan faktor etika kemasan akan meningkatkan keputusan konsumen.
2. Daya tarik visual (X2)
Selain itu, karena variabel independen lebih dari satu, maka dilihat dari nilai Koefisien determinasi R Square. Koefisien determinasi R Square (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.
Koefisien variabel daya tarik visual sebesar 0,452.Tanda positif menunjukkan variabel daya tarik visual dengan variabel keputusan konsumen mempunyai sifat hubungan searah. Dari hasil uji pearson correlation hubungan antara variabel daya tarik visual dengan keputusan konsumen mempunyai nilai sebesar 0,452, dan hubungan tersebut rendah, karena nilai koefisien berada diantara nilai 0,20 – 0,399. Sehingga dengan penambahan faktor daya visual akan meningkatkan keputusan konsumen.
Model 1
R .770a
R Square .593
Adjusted R Square .557
Std. Error of the Estimate 2.816
3. Daya tarik praktis (X3) Koefisien variabel daya tarik praktis sebesar 0,069. Tanda positif menunjukkan variabel daya tarik praktis dengan variabel keputusan konsumen mempunyai sifat hubungan searah, Dari hasil uji pearson correlation hubungan antara variabel daya tarik praktis dengan keputusan konsumen mempunyai nilai sebesar 0,069, dan hubungan tersebut rendah, karena nilai koefisien berada diantara nilai 0,20 – 0,399. Sehingga dengan penambahan faktor daya tarik praktis akan meningkatkan keputusan konsumen. 4. Etika kemasan (X4) Koefisien variabel etika kemasan sebesar 0,321. Tanda positif menunjukkan variabel etika kemasan dengan variabel keputusan konsumen mempunyai sifat hubungan searah. Dari hasil uji pearson correlation hubungan antara variabel etika kemasan dengan keputusan konsumen
Dari tabel diatas terlihat bahwa R Square sebesar 0,593 berarti bahwa 59,3% variabel dependen keputusan pembelian konsumen (Y) dipengaruhi oleh variabel bebas kemasan (X1), daya tarik visual (X2), daya tarik praktis (X3), dan etika kemasan (X4), sedangkan 40,7% dipengaruhi oleh sebab lain. Koefisien korelasi berganda R (multiple correlation) menggambarkan kuatnya hubungan antara variabel bebas yang meliputi variabel kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis, dan etika kemasan secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap variabel terikat, yaitu variabel keputusan konsumen (Y), dengan nilai R (multiple correlation) adalah sebesar 0,770. Hal ini berarti keseluruhan variabel bebas mempunyai hubungan erat, karena nilai R tersebut mendekati 1.
Uji Korelasi Korelasi merupakan metode untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan dua perubah atau lebih yang digambarkan oleh besarnya koefisien korelasi. Koefisien korelasi merupakan koefisien yaang menggambarkan tingkat keraatan hubungan dua peubah atau lebih. Uji korelasi ini akan di jelaskan dalam tabel dibawah ini: Correlations X.1 X.2 X . 1 X . 2 X . 3 X . 4 Y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 50 .756* .000 50 .882* .000 50 .899* .000 50 .663* .000 50
.756* .000 50 1 50 .467* .001 50 .885* .000 50 .747* .000 50
X.3
X.4
.882* .000 50 .467* .001 50 1
.899* .000 50 .885* .000 50 .741* .000 50 1
50 .741* .000 50 .493* .000 50
50 .747* .000 50
Y .663** .000 50 .747** .000 50 .493** .000 50 .747** .000 50 1 50
Pada hasil uji korelasi diatas terlihat korelasi antara variabel bebas kemasan (X1) dan daya tarik visual (X2) menghasilkan angka 0,756. Variabel kemasan (X1) dan daya tarik praktis (X3) menghasilkan angka 0,882. Variabel kemasan (X1) dan etika kemasan (X4) menghasilkan angka 0,899. Variabel kemasan (X1) dan keputusan konsumen (Y) menghasilkan angka 0,663. Variabel daya tarik visual (X2) dan etika kemasan (X4) menghasilkan angka 0,885. Variabel daya tarik visual (X2) dan keputusan konsumen (Y) menghasilkan angka 0,747. Variabel daya tarik praktis (X3) dan etika kemasan (X4) menghasilkan angka 0,741. Dan Variabel etika kemasan (X4) dan keputusan konsumen (Y) menghasilkan angka 0,747. Semua
variabel tersebut menunjukkan kuatnya korelasi, karena nilai r di atas 0,5. Sedangkan variabel daya tarik visual (X2) dan daya tarik praktis (X3) menghasilkan angka 0,467. Dan variabel daya tarik praktis (X3) dan keputusan konsumen (Y) menghasilkan angka 0,493, maka dengan demikian variabel tersebut mempunyai korelasi yang lemah karena nilai r di bawah 0,5. Uji hipotesis pertama (F) Pengujian ini akan mengungkapkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 489.560
ANOVAb Df
387.260 876.820
1 48 49
Mean Square 489.560
F 60.680
Sig. .000a
8.068
Dari tabel diatas terlihat (sig.) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Begitu juga apabila dilihat dari perbandingan Fhitung dan Ftabel, Fhitung sebesar 60.680 sedangkan Ftabel sebesar 2,810, dilihat dari Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka data dalam penelitian ini signifikan dan variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Dengan demikian, hipotesis pertama yang dinyatakan bahwa kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis, dan etika kemasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dinyatakan terbukti. Uji hipotesis kedua(t) Pengujian ini akan mengungkapkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
1. Bahan kemasan (X1) 3. Daya tarik praktis (X3) Berdasarkan dibawah ini, pengujian Berdasarkan tabel dibawah ini, pengujian hipotesis koefisien regresi variabel X1 dapat hipotesis koefisien regresi variabel X3 dapat dituliskan dalam tabel sebagai berikut: dituliskan dalam tabel sebagai berikut: Model
1 (Constant) X_1
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 12.223 3.084 1.575 .257 .663
t
3.964 6.136
Sig.
Model
.000 .000
1 (Constant) X_3
Variabel X1 memiliki nilai statistik uji t sebesar 6.136 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih besar daripada ttabel (6.136 > 1,677) dan nilai signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X1 (Bahan kemasan) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian konsumen).
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 18.387 3.237 1.078 .274 .493
t
5.680 3.930
Sig.
.000 .000
Variabel X3 memiliki nilai statistik uji t sebesar 3.930 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih besar daripada ttabel (3.930> 1,677) dan nilai signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X3 (Daya tarik Praktis) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian konsumen).
2. Daya tarik visual (X2) 4. Etika kemasan (X4) Berdasarkan tabel dibawah ini, pengujian Berdasarkan tabel dibawah ini, pengujian hipotesis koefisien regresi variabel X2 dapat hipotesis koefisien regresi variabel X4 dapat dituliskan dalam tabel sebagai berikut: dituliskan dalam tabel sebagai berikut: Model
1 (Constant) X_2
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 8.957 2.85 0 1.866 .240 .747
t
Sig.
Model
3.142
.003
1 (Constant) X_4
7.790
.000
Variabel X2 memiliki nilai statistik uji t sebesar 7.790 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih besar daripada ttabel (7.790> 1,677) dan nilai signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X2 (daya tarik visual) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian konsumen).
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 10.476 2.659 1.761 .226 .747
t
3.940 7.786
Sig.
.000 .000
Variabel X4 memiliki nilai statistik uji t sebesar 7.786 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih besar daripada ttabel (7.786> 1,677) dan nilai signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X4 (etika kemasan) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian konsumen).
Uji Dominan Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui variabel bahan kemasan (X1) daya tarik visual (X2) daya tarik praktis (X3) dan etika kemasan (X4) yang lebih dominan atau lebih besar berkontribusi mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian konsumen (Y). Untuk mengetahui pengaruh yang dominan bisa dilihat dalam tabel dibawah ini: Variabel
(X1)
(X2)
(X3)
(X4)
t hitung
0,-080
1.567
0,240
0,944
Dari tabel di atas diketahui bahwa variabel daya tarik visual (X2) lebih dominan atau lebih besar berkontribusi mempengaruhi variabel keputusan pembelian konsumen (Y) dengan nilai t hitung 1,567.
masing dari variabel tersebut mempunyai Thitung yang lebih besar dari T-tabel. Dengan demikian, apabila faktor bahan kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis dan etika kemasan masing-masing meningkat, maka keputusan pembelian konsumen terhadap sabun Lux cair akan semakin meningkat. 3. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel yang paling dominan memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap sabun Lux cair. Variable yang dominan pengaruhnya adalah daya tarik visual (X2) lebih dominan atau lebih besar berkontribusi mempengaruhi variabel keputusan pembelian konsumen (Y) dengan nilai t hitung 1,567.
DAFTAR PUSTAKA Anto Dajan. 2006. Pengantar Metode Statistik,
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Secara simultan, dengan dilakukan uji F, diketahui bahwa bahan kemasan (X1), daya tarik visual (X2), daya tarik praktis (X3), dan etika kemasan (X4) berpengaruh signifiakn terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). Dengan demikian, apabila faktor bahan kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis dan etika kemasan bersama-sama ditingkatkan, maka keputusan pembelian konsumen terhadap sabun Lux cair akan semakin meningkat. 2. Secara parsial, dengan dilakukannya uji T, diketahui bahwa bahan kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis dan etika kemasan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, dimana dari masing-
Jilid 1, LP3S, Jakarta Arikunto, Suharsimi (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Carl McDaniel. 2001. Edisi
Pemasaran. Bukusatu.
Pertama.
AlihBahasa:David
Octarevia.Jakarta:SalembaEmpat. Cenadi, C. S. (2000). Peranan Desain Kemasan dalam Dunia Pemasaran. Creating brand identity via lived and mediated experience. Journal of
MarketingTheory
and Practice; Vol.11, Iss. 1; pg. 62, 15 pgs; ABI/INFORM Global.
Fandy Tjiptono (2008) Service Management Mewujudkan Layanan Prima penerbit C.
Prentice Hall Inc., Upper Saddle River, New Jersey
VANDI OFFSET edisiII Yogyakarta. Kotler, Philip dan Gary, Armstrong. 2001. Fandy Tjiptono. (2002),. Strategi Pemasaran. Penerbit ANDI, Yogyakarta Indeks Jakarta
Prinsip-prinsip Pemasaran. Alih Bahasa Imam Nurmawan Jakarta : Erlangga.
: Rineka Cipta Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008, Ghozali, Imam, 2005, Analisis Multivariate dengan Program SPSS,BadanPenerbit
Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
UNDIP, Semarang. Kotler, Philip, (1994), Marketing Management ; Husein, Umar, 2003, Metode Riset Akuntansi
Analysis, planning, implementation and
Terapan, Jakarta : Ghalia Indonesia,
Control (8thed), International Edition,
Cetakan Pertama
Englewood Cliffs, Prentice Hall, New Jersey.
Keller.2009. kedua.
Manajemen Pemasaran.
Jilid
Edisi ketiga belas. Alih Bahasa:
Bob Sabran. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip, 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Komarudin,
Ukim
Landasan
dan
Sukardjo.
Pendidikan
Konsep
2009. dan
Aplikasinya Jakarta : Rajawali Pers.
Kuncoro mudrajad 2003 metode riset untuk bisnis dan ekonomi penerbit erlangga, jakarta.
Kotler dan Keller, 2008: 214-225, “Pengertian dan konsep kelompok referens.
Mc Carthy dan Perrefault, 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Alih Bahasa Agus Dharma.
Kotler, Philip and Armstrong, 2008, Principles
Jakarta: Erlangga.
of Marketing Kotler & Amstrong Pearson Education,Inc ,New Jersey
Nata Wirawan, (2001), Statistik I, Edisi Kedua, Penerbit Keraras Emas, Denpasar.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2001, Principles of Marketing (Ninth Edition),
Rangkuti, Freddy. (2003). Measuring Customer satisfaction. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Tjiptono 2005 pemasaran jasa, edisi pertama, bayu media, publishing, malang.
Jakarta. Tjiptono, Ridwan,2003,cetakan kedua, skala pengukuran variabel-variabel
Fandy
.2000.Total
Quality
Management. Yogyakarta. Penerbit Andy.
penelitian,bandung
alfabeta.
Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta:
Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar Kanuk.
Salemba Empat.
2008. Perilaku Konsumen. Petince Hall. Jakarta.
Wirya, irwan, 1999.Kemasan Yang Menjual, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Setiadi. (2007). Riset Keperawatan. Surabaya Graha Ilmu.
Wirya, Iwan.(1999). Kemasan Yang Menjual. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono (2004), Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
http://adislopedia.blogspot.com/2011/10/syaratkemasan-produk-yang-baik.html
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono.(2007). Metode Penelitian pedidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press. Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press Arikunto, S (2002).