perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh: THOLIB ANWARI K7406149
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh: THOLIB ANWARI K7406149
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2011
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. 2) Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. 3) Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo yang terbagi dalam lima kelas dan berjumlah 202 siswa. Sampel diambil dengan teknik proportional random sampling dengan cara undian sejumlah 61 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi berganda. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi: normalitas, linieritas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel kemandirian belajar menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 4,834 > 2,002. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 3,147 > 2,002. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 18,581 > 3,156. Berdasarkan persamaan regresi, Y = 20,194 + 0,471 X1 + 0,382 X2. Hal ini berarti bahwa rata-rata satu unit prestasi belajar siswa (Y) akan meningkat atau menurun sebesar 0,471 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit kemandirian belajar (X1) dan juga akan meningkat atau menurun sebesar 0,382 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit intensitas pemanfaatan commit to user perpustakaan sekolah (X2).
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel adalah: (1) Sumbangan relatif kemandirian belajar (X1) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 68,45%. (2) Sumbangan relatif intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 31,55 %. (3) Sumbangan efektif kemandirian belajar (X1) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 26,76%. (4) Sumbangan efektif intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 12,33%.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Tholib Anwari. K7406149. The Effect of Student Learning Independency and School Library Use Intensity on the Economy Subject Learning Achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, July 2011. The objectives of research are: 1) to find out whether or not there is a significant effect of student learning independency on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011, 2) to find out whether or not there is a significant effect of school library use intensity on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011, and 3) to find out whether or not there is a significant effect of student learning independency and school library use intensity simultaneously on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011. This study employed a descriptive quantitative research. The population of research was all XI IPS graders of SMA Negeri 3 Sukoharjo divided into five classes and consisting of 202 students. The sample was taken using proportional random sampling technique in lottery ways consisting of 61 students. Techniques of collecting data used were questionnaire and documentation. Technique of analyzing data used was a multiple regression analysis. The analysis prerequisite test in this research includes: normality, linearity, multicolinearity, autocorrelation and heteroskedasticity. Considering the result of research, it can be concluded that: 1) there is a significant effect of student learning independency on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011. It can be seen from the result of t test for learning independency variable showing that the tstatistic value > ttable or 4.834 > 2.002. 2) there is a significant effect of school library use intensity on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011. It can be seen from the result of t test for school library use intensity variable showing that the tstatistic value > ttable or 3.147 > 2.002. 3) There is significant effect of student learning independency and school library use intensity simultaneously on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011. It can be seen from the result of F test showing that the Fstatistic value > Ftable or 18.581 > 3.156. Based on the regression equation, Y = 20.194 + 0.471 X1 + 0.382 X2. It means that the mean one unit of student learning achievement (Y) will increase or decrease by 0.471 for each one unit increase or decrease in learning independency (X1) and also will increase or decrease by 0.382 for each one unit increase or decrease in school library use intensity (X2). The contribution given to each variable is as follows: (1) the relative commit to contribution of learning independency (Xuser 1) on learning achievement (Y) is
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68.45%. (2) the relative contribution of school library use intensity (X2) on learning achievement (Y) is 31.55%. (3) the effective contribution of learning independency (X1) on learning achievement (Y) is 26.76%. (2) the effective contribution of school library use intensity (X2) on learning achievement (Y) is 12.33%.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“….Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan, beberapa derajat…,” (QS. Al Mujaadalah: 11)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al Insyirah: 6-8)
“Barang siapa melalui suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan jalan baginya ke surga” (HR. Muslim)
“Jangan takut, segeralah memulai..kalau salah biar segera bisa diperbaiki, kalau benar biar segera menikmati hasil”
“Hidup hanya sekali, jadikanlah hidup yang berarti” (Insan_156 song)
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kusuntingkan skripsi ini untuk:
Bapak dan ibuku tercinta, terima kasih atas doa, kasih sayang dan perngorbanan yang tidak akan aku lupakan
Kakak-kakakku tersayang (Mbak Ipoet dan Mbak Rosy), adikku (Hani’), keponakanku (Zahra) dan penunggu setiaku terima kasih atas semangat dan dorongan yang telah kalian berikan selama ini
Sahabat-sahabatku Irul, Rian, Andri, Amat Shoby, Sam, Joko, Yudi, Heru, Topix, dan yang lain di ARGA_12 dan BASKARA.
Cute’X Community (Atox, Ridwan, Wiwin, Ricky, Hendro, Santoso dan Ardi) kalian adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki
Rekan-rekan seperjuangan PTN 2006
Almamater tercinta
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberi kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin penulisan skripsi; 2. Drs. Saiful Bachri M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan persetujuan skripsi; 3. Dr. Wiedy Murtini, M. Pd., Ketua Program Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan izin penulisan skripsi; 4. Dra. Sri Wahyuni, M. M., Ketua Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga yang telah memberikan izin penulisan skripsi; 5. Dra. Kristiani, M. Si selaku pembimbing I dan Dra. Leny Noviani, S. Pd, M. Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar; 6. Dra. Kristiani, M. Si selaku Pembimbing Akademik, yang telah memberikan arahan dan dorongan selama menjadi mahasiswa di Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga FKIP UNS; 7. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Ekonomi yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis; 8. Rekan-rekan PTN’06 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan dalam menyelesaikan skripsi ini; commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Kepala sekolah, pustakawan dan guru-guru ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo yang telah memberikan ijin dan informasi untuk memperoleh data penelitian; 10. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, Juli 2011aret 2011
Penulis
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL .................................................................................................
i
PENGAJUAN SKRIPSI ......................................................................
ii
PERSETUJUAN ..................................................................................
iii
PENGESAHAN....................................................................................
iv
ABSTRAK............................................................................................
v
MOTTO ...............................................................................................
ix
PERSEMBAHAN ................................................................................
x
KATA PENGANTAR ..........................................................................
xi
DAFTAR ISI ........................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ..................................................................
6
D. Perumusan Masalah....................................................................
7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
8
F. Manfaat Penelitian......................................................................
8
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 10 1. Tinjauan tentang Prestasi Belajar .......................................... 10 a. Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 10 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............ 11 2. Tinjauan tentang Kemandirian Belajar .................................. 15 a. Pengertian Belajar.............................................................. 15 b. Prinsip-Prinsip Belajar ................................................... 16 commitBelajar to user c. Pengertian Kemandirian ...................................... 17
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Ciri-ciri Belajar Mandiri ................................................. 19 e. Keterampilan-Keterampilan Belajar Mandiri................... 21 f. Keuntungan Belajar Mandiri ........................................... 24 3. Tinjauan tentang Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah .................................................... 25 a. Pengertian Perpustakaan ................................................. 25 b. Pengertian Perpustakaan Sekolah .................................... 26 c. Faktor-faktor Utama Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ..................................................... 27 d. Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ................. 38 B. Hasil Penelitian Yang Relevan.................................................... 39 C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 40 D. Hipotesis ................................................................................... 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 44 B. Populasi dan Sampel................................................................... 44 1. Populasi ............................................................................... 44 2. Sampel ................................................................................ 45 3. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 46 C. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 46 1. Metode Angket atau Kuesioner ............................................ 47 2. Metode Dokumentasi ........................................................... 54 D. Rancangan Penelitian ................................................................ 55 E. Teknik Analisis Data .................................................................. 55 1. Uji Prasyarat ........................................................................ 56 2. Uji Hipotesis ........................................................................ 58 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel .............................................................. 61 B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................. 65 1. Uji Normalitas ....................................................................... 65 commit to user 2. Uji Linieritas .......................................................................... 66
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Uji Multikolinieritas............................................................... 67 4. Uji Autokorelasi..................................................................... 68 5. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 68 C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 69 1. Pengujian Hasil Analisis Data ................................................ 70 2. Penafsiran Pengujian Hipotesis .............................................. 72 D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................. 73 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ................................................................................... 78 B. Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 79 C. Saran ......................................................................................... 80 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 82 LAMPIRAN ........................................................................................ 84
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Data Pra Observasi Kemandirian Belajar Siswa.......................................
4
2. Nilai Rata-rata Ujian Mid Semester Kelas XI IPS Semester I .................
5
3. Laporan Koleksi Buku Perpustakaan Sekolah Tahun 2009 ..........................
5
4. Laporan Koleksi Buku Perpustakaan Sekolah Tahun 2010 ..........................
6
5. Laporan Jumlah Koleksi Buku Ilmu Sosial Perpustakaan Sekolah..............
6
6. Deskripsi Data Variabel Kemandirian Belajar, Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, dan Prestasi Belajar Siswa ................................... 61 7. Hasil Uji Linieritas Variabel Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar ... 66 8. Hasil Uji Linieritas Variabel Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan dan Prestasi Belajar ....................................................................................... 66 9. Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................................... 67 10. Hasil Uji Autokorelasi............................................................................. 68 11. Hasil Uji Analisis Data............................................................................ 70 12. Hasil Uji F .............................................................................................. 71 13. Hasil Koefisien Determinasi .................................................................... 71
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Skema Kerangka Pemikiran ................................................................... 42 2. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar Siswa ............... 62 3. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Intensits Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ................................................................................................... 63 4. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Siswa .................... 64 5. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ..................... 65 6. Grafik Scatterplot (diagram pencar) .......................................................... 69
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Jadwal Kegiatan Penelitian.............................................................. 84
2.
Data Tabulasi Try Out ..................................................................... 85
3.
Uji Validitas dan Reliabilitas Angket .............................................. 88
4.
Matrik Spesifikasi Data ................................................................... 92
5.
Surat Pengantar Angket ................................................................... 94
6.
Angket Penelitian ............................................................................ 95
7.
Tabulasi Data Penelitian.................................................................. 99
8.
Data Prestasi Belajar Siswa ............................................................. 104
9.
Data Induk Penelitian ...................................................................... 105
10. Tabel Kerja Analisis Data ............................................................... 106 11. Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 108 12. Uji Prasyarat Analisis ...................................................................... 112 13. Uji Hipotesis ................................................................................... 115 14. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif..................................... 116 15. Daftar Nama Siswa (Try Out) ......................................................... 118 16. Daftar Nama Siswa (Penelitian) ...................................................... 119 17. Tabel t ............................................................................................. 121 18. Tabel F............................................................................................ 122 19. Tabel r ............................................................................................ 124
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah, guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, karena guru merupakan orang yang secara langsung memberikan
materi pelajaran
kepada
siswa.
Guru
hendaknya
mampu
mengorganisasikan materi dan kegiatan pembelajaran sedemikian rupa, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang dinamis, inovatif, dan menyenangkan. Selain itu, guru yang profesional diharapkan memiliki keahlian dengan kemampuan yang dapat diandalkan untuk mengikuti segala perkembangan teknologi dan informasi yang ada di dunia sebagai tambahan pengetahuan untuk anak didik atau siswanya. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat sekarang ini memberi pengaruh yang luas terhadap kehidupan manusia. Masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut demi kemajuan dunia pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini menuntut adanya usaha peningkatan kualitas di bidang pendidikan. Diharapkan dunia pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang aktif, kreatif, dinamis dan cepat tanggap terhadap perubahan yang ada. Pendidikan memiliki tanggung jawab terbesar dan menjadi tumpuan harapan bangsa untuk terciptanya manusia-manusia cakap, mandiri, berbudaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta dapat membangun dirinya sendiri dan yang terpenting adalah ikut bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negaranya. commit to user 1 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Membahas masalah kualitas pendidikan tidak terlepas dari pencapaian prestasi belajar siswa, karena prestasi belajar siswa adalah prestasi yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf, serta tindakan hasil belajar yang dicapai. Prestasi belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai apakah pendidikan di suatu sekolah berhasil atau tidak. Menurut Slameto (2003) pada prinsipnya berhasil baik atau tidaknya belajar itu ditentukan oleh dua faktor yaitu : faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor dalam diri siswa adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan hasil belajar, karena siswalah yang menjadi subyek utama sekaligus menjadi sasaran dalam proses belajar yang berlangsung. Faktor internal yang ikut menentukan keberhasilan belajar siswa salah satunya adalah kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar merupakan perilaku yang ada pada diri seseorang untuk melakukan kegiatan belajar karena dorongan dari dalam diri sendiri dan bukan karena pengaruh dari luar. Hendra Surya (2003 : 1), ”Belajar mandiri adalah proses menggerakkan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu yang belajar untuk menggerakkan potensi dirinya mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya”. Dalam kegiatan belajar, siswa dituntut untuk memiliki sikap mandiri, artinya siswa dituntut untuk melakukan usaha belajar. Belajar merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan pada diri siswa dan bukan semata-mata tekanan guru maupun pihak lain. Adanya sikap mandiri dalam diri siswa, maka tujuan belajar akan tercapai sebagaimana yang diharapkan. Menurut Yohanes Babari (2002) kriteria kemandirian seseorang adalah sebagai berikut : 1) percaya diri, 2) mampu bekerja sendiri, 3) menguasai keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan kerjanya, 4)menghargai waktu, 5) bertanggungjawab. Kemandirian ini menekankan pada aktivitas siswa dalam belajar yang penuh tanggungjawab demi keberhasilannya dalam belajar. Dengan demikian kemandirian belajar akan mengembangkan kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir yang tinggi, hal ini disebabkan karena siswa terbiasa menghadapi tugas serta mencari to user pemecahannya sendiri dengan commit menggali sumber belajar yang ada serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
mengadakan diskusi dengan teman bila menghadapi kesulitan. Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri, melainkan suatu prinsip belajar yang bertumpu pada kegiatan dan tanggung jawab siswa sendiri demi keberhasilan belajarnya, sejauh ada motivasi diri yang mendorong kegiatan belajar sehingga terjadi proses belajar mandiri. Keberhasilan belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri siswa, salah satunya adalah intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah. Keberadaan perpustakaan sekolah mempunyai peran yang sangat penting. Perpustakaan sekolah dituntut untuk mampu mengetahui dan mengakomodasi kepentingan serta kebutuhan siswa sehubungan dengan kegiatan studinya dan juga memperluas wawasan pengetahuannya. Perpustakaan juga perlu diperhatikan sebagai salah satu unsur pendidikan karena perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku sedangkan buku dikaitkan dengan kegiatan belajar. Siswa yang tidak memiliki buku-buku pegangan dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan cara meminjam atau membaca di perpustakaan sekolah. Selain itu siswa dapat membaca tabloid, majalah, dan surat kabar ataupun buku-buku dan bahan pustaka lainnya untuk menambah pengetahuan siswa serta dapat dijadikan sebagai sumber dalam mencari informasi. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi belajar siswa tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah siswa mampu mencari, menemukan dan menilai informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, siswa terlatih ke arah tanggung jawab, siswa selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya. Kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah pada intinya adalah untuk belajar. Baik belajar mengenai mata pelajaran yang diajarkan di kelas maupun belajar buku-buku lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran di kelas yang sifatnya hiburan, sehingga apabila diperhatikan dengan seksama, kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah mempunyai bermacam-macam tujuan, antara lain siswa tersebut benar-benar ingin belajar, menelusuri buku-buku perpustakaan sekolah, memperoleh informasi, bahkan ada juga siswa yang mengisi waktu senggangnya atau kunjungannya ke perpustakaan sekolah hanya commitmerupakan to user bagian penting dari komponen bersifat rekreatif. Perpustakaan sekolah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Sebagai salah satu sarana pendidikan, perpustakaan sekolah berfungsi sebagai penunjang kegiatan siswa, membantu siswa dan guru dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. SMA Negeri 3 Sukoharjo merupakan salah satu sekolah unggulan di daerah kabupaten Sukoharjo yang banyak diminati oleh lulusan yang hendak naik ke tingkat sekolah menengah atas, namun berdasarkan observasi awal peneliti di SMA Negeri 3 Sukoharjo bahwa tingkat kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 3 Sukoharjo masih kurang maksimal. Hal ini bisa dilihat dari sikap siswa dalam mengerjakan tugas sekolah yang masih tergantung pada teman, kurang percaya diri dalam mengerjakan ulangan, sistem belajar harian yang kurang diperhatikan, kurang mandiri untuk mengulang pelajaran setelah pulang sekolah. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti dengan cara wawancara dan menyebar angket kepada siswa kelas XI IPS sebanyak 60 siswa sebagai berikut : Tabel 1. Data Pra Observasi Kemandirian Belajar Siswa No 1.
Pernyataan Saya memiliki jadwal belajar rutin setiap harinya Saya selalu membuat ringkasan materi pelajaran untuk 2. memudahkan saya dalam belajar Pada saat tes atau ulangan, saya akan mengerjakan tes 3. dengan jujur meskipun tidak diawasi petugas Bila ada pekerjaan rumah (PR) atau tugas dari guru, 4. kadang saya masih mencontoh pekerjaan teman Saya selalu mengulang materi pelajaran yang diberikan 5. oleh guru setelah pulang sekolah Sumber: data primer yang diolah, 2011.
Ya 34
Tidak 26
41
19
33
27
49
11
28
32
Dilihat dari prestasi belajar mata pelajaran ekonomi yang didapat dari nilai ujian mid semester, masih banyak siswa yang nilainya di bawah nilai ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah yaitu 65,00. Hal tersebut berdasarkan nilai rata-rata ujian mid semester I kelas XI IPS Tahun Ajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
Tabel 2. Nilai Rata-rata Ujian Mid Semester Kelas XI IPS Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011
Kelas XI
Nilai Rata-rata Kelas
Jumlah Siswa
73,82 72,7 72,56 71,82
XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4 XI IPS 5
Tidak Tuntas 6 6 8 13
41 40 41 41 39 202
67,74 Jumlah
14 47
Sumber: Data Nilai Ujian Mid Semester I SMA N 3 Sukoharjo
Berdasarkan observasi awal juga diketahui bahwa pihak sekolah sangat memperhatikan
kebutuhan
akan
belajar
siswa
dengan
terus
berusaha
meningkatkan pelayanan perpustakaan sekolah dalam usaha menunjang belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu dengan adanya program pembenahan dan usaha melengkapi koleksi buku-buku referensi yang dibutuhkan siswa dalam perpustakaan sekolah. Adapun besarnya peningkatan jumlah bahan pustaka yang ada di perpustakaan sekolah SMA Negeri 3 selama tahun 2009-2010 yang laporannya disusun tiap triwulan adalah sebagai berikut : Tabel 3. Laporan Koleksi Buku Perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun 2009 CLAS BUKU
JENIS BUKU
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 F JML
Karya Umum Filsafat Agama Ilmu Sosial Bahasa Ilmu Alam Ilmu Terapan Ilmu Seni&OR Sastra Sejarah Fiksi TOTAL KOLEKSI
Jan – Maret Judul Exp 161 171 95 243 249 505 1623 2970 370 2056 1272 4637 592 988 236 475 159 524 470 985 1123 1814 6350 15368
JUMLAH TOTAL BUKU April - Juni Juli – Sept Judul Exp Judul Exp 165 175 181 202 95 243 99 249 259 521 263 525 1648 2999 1653 3004 377 2065 381 2069 1334 4719 1339 724 607 1016 611 1020 237 477 237 477 161 526 162 527 476 994 477 995 1121 1812 1126 1819 6480 15547 6529 15611
Okt – Des Judul Exp 192 214 99 249 264 526 1657 3009 383 2076 1344 4732 641 1050 265 512 167 532 477 995 1135 1828 6624 15723
Sumber : Laporan jumlah koleksi buku perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
Tabel 4. Laporan Koleksi Buku Perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun 2010 CLAS BUKU
JENIS BUKU
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 F JML
Karya Umum Filsafat Agama Ilmu Sosial Bahasa Ilmu Alam Ilmu Terapan Ilmu Seni&OR Sastra Sejarah Fiksi TOTAL KOLEKSI
JUMLAH TOTAL BUKU Jan – Maret Judul Exp 192 214 99 249 264 526 1684 3073 383 2076 1344 4732 641 1050 265 512 167 532 477 995 1135 1828 6651 15787
April - Juni Judul Exp 204 237 99 249 266 529 1723 3134 450 2179 1374 4771 651 1062 272 519 169 534 493 1017 1128 1821 6829 16052
Juli – Sept Judul Exp 209 242 107 257 278 545 1728 3139 453 2182 1385 4782 653 1064 272 519 166 531 510 1034 1101 1794 6862 16089
Sumber : Laporan jumlah koleksi buku perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo Tabel 5. Laporan Jumlah Koleksi Buku Ilmu Sosial Perpustakaan SMA Negeri 3
Sukoharjo periode Juli-September Tahun 2010 No Bidang Ilmu
Jumlah Total Buku
1
Sejarah budaya
2
Ekonomi
3
Tata Negara
296
4
Antropologi
253
5
Sosiologi
292
6
Geografi
359
7
Atlas
268
Jumlah
217 1454
3139
Sumber : Laporan jumlah koleksi buku ilmu sosial perpustakaan SMA Negeri 3 Dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap triwulannya, jumlah koleksi buku atau bahan pustaka yang ada di perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo mengalami peningkatan yang cukup banyak. Berdasar tabel jumlah koleksi buku ilmu sosial perpustakaan sekolah SMA Negeri 3 Sukoharjo diketahui bahwa untuk bidang ilmu ekonomi mempunyai jumlah total koleksi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
bahan pustaka paling banyak dibanding dengan bidang ilmu sosial lainnya. Berdasar observasi peneliti juga bahwa tingkat kunjungan siswa terutama siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo dalam memanfaatkan bahan pustaka di perpustakaan sekolah masih kurang. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang, ”PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga yang berupa konsep-konsep mengenai kemandirian belajar, intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar khususnya prestasi belajar ekonomi. b. Sebagai penambah khazanah bacaan tentang pentingnya kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dan pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. c. Sebagai bahan referensi dan pendukung guna memberikan sumbangan konseptual bagi penelitian yang berkaitan dengan pentingnya kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Sebagai masukan bagi siswa akan pentingnya kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam kegiatan belajar guna pencapaian prestasi belajar yang optimal. b. Bagi sekolah Sebagai masukan dan sumber informasi nyata tentang pentingnya kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam usaha commit to user meningkatkan prestasi belajar siswanya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
c. Bagi peneliti Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian, serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pengaruh kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan tentang Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi merupakan hasil belajar yang telah dicapai oleh seseorang yang telah melakukan usaha atau kegiatan tertentu. Pasaribu dan Simanjuntak (1993: 82) berpendapat, “achievement (prestasi) adalah isi dari kapasitas seseorang, yang dimaksud disini adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti latihan atau didikan tertentu”. Dari hasil ungkapan tersebut jelaslah bahwa prestasi akan terjadi setelah adanya kegiatan tertentu. Proses belajar mengajar tidak bisa terlepas dari prestasi belajar, karena prestasi belajar merupakan ukuran bagi keberhasilan dalam belajar. Berhasil atau tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajarnya, hasil belajar seorang siswa dapat ditunjukkan dari hasil prestasi belajar yang dicapainya. Pengertian prestasi belajar menurut Zainal Arifin (2002: 2) “Prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha”. Selanjutnya Muchtar Buchori (2007: 91) menjelaskan bahwa, ”Prestasi belajar adalah prestasi yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf, serta tindakan hasil belajar yang dicapai”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, baik angka ataupun huruf yang mencerminkan suatu hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam suatu periode tertentu. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi merupakan hasil maksimal yang dicapai oleh seseorang commit to user setelah melakukan usaha belajar. Belajar adalah suatu proses yang dapat 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
menimbulkan
terjadinya
suatu
perubahan
dalam
diri
seseorang.
Keberhasilan atau kegagalan dalam belajar akan nampak pada prestasi yang dicapai. Dalam kegiatan belajar tidak semua siswa mempunyai prestasi yang sama. Ada siswa yang memiliki prestasi tinggi, prestasi sedang dan ada pula siswa yang mempunyai prestasi rendah. Tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi dalam dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1) Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari dalam dirinya. Faktor intern dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a) Faktor Jasmaniah Faktor jasmaniah yang mempengaruhi prestasi belajar siswa terdiri dari dua macam, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. (1) Faktor kesehatan Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, dan kelainan-kelainan fungsi alat indera lainnya. (2) Cacat tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, maka belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi hendaknya siswa tersebut belajar pada lembaga pendidikan khusus. b) Faktor Psikologis Ada tujuh faktor yang termasuk ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu: (1) Intelegensi Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar siswa. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih commit to user tingkat intelegensi yang rendah berhasil daripada yang mempunyai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
dalam situasi yang sama, meskipun begitu siswa yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. (2) Perhatian Siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. (3) Minat Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. (4) Bakat Prestasi belajar seorang siswa akan lebih baik jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakatnya karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajar yang pada akhirnya akan mencapai hasil belajar yang memuaskan. (5) Motif Perlu diperhatikan di dalam proses belajar mengajar apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/ menunjang belajar. (6) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, yang ditunjukkan dengan alat-alat tubuh yang sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang), jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
(7) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka prestasi belajarnya akan lebih baik. (8) Faktor kelelahan Faktor kelelahan ada dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelemahan rohani. Kelelahan jasmani dapat terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh, sedangkan kelemahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. 2) Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari luar dirinya. Faktor ini meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. a) Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. b) Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi : (1) Metode mengajar Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Hal itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
(2) Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa. (3) Relasi guru dengan siswa Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. (4) Relasi siswa dengan siswa Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat. Menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. (5) Disiplin sekolah Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya. Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan. (6) Alat pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa, seperti buku-buku perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
(7) Waktu sekolah Memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar. Jika waktu sekolah kurang tepat, siswa mengalami kesulitan di dalam menerima pelajaran yang disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir dengan baik. (8) Standar pelajaran di atas ukuran Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. (9) Keadaan gedung Dengan jumlah siswa yang banyak serta bervariasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas. (10) Metode belajar Siswa dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajarnya. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar, kadangkadang siswa belajar tidak teratur atau terus menerus karena besok akan ujian. Perlu belajar yang teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar. c) Faktor masyarakat Faktor masyarakat yang mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi: (1) kesiapan siswa dalam masyarakat, (2) mass media, (3) teman bergaul, dan (4) bentuk kehidupan masyarakat. 2. Tinjauan tentang Kemandirian Belajar a. Pengertian Belajar Setiap individu pasti mengalami proses belajar. Belajar dapat dilakukan commit to user oleh siapapun, baik anak-anak, remaja, orang dewasa maupun orang tua, dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
akan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan kegiatan pokok yang harus dilaksanakan dalam pendidikan di sekolah. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila proses belajar dalam sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalyono (2009: 49) mendefinisikan bahwa belajar adalah ”Suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sebagainya”. Menurut Slameto (2003: 2), ”Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Arthur T. Jersild dalam Syaiful Sagala (2006: 12) menyebutkan bahwa ”Belajar adalah modification of behaviour through experience and training yaitu perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena pengalaman dan latihan atau karena mengalami latihan”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang yang menghasilkan perubahan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, latihan dan interaksi dengan lingkungannya. b. Prinsip-prinsip Belajar Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan di dalam proses belajar mengajar. Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan prinsip-prinsip orang belajar (Pakde 10 Sofa, 2009). Siswa juga hendaknya memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam belajar sehingga tercipta interaksi pembelajaran yang baik dengan guru. Prinsip-prinsip belajar yang dimaksud antara lain: 1) Kematangan Jasmani dan Rohani Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan committingkatan to user yang dipelajarinya. Kematangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar, sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar. 2) Memiliki Kesiapan Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar. Belajar tanpa kesiapan fisik, mental dan perlengkapan akan menimbulkan banyak kesulitan, akibatnya tidak memperoleh hasil belajar yang baik. 3) Memahami Tujuan Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, ke mana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat selesai dan berhasil. 4) Memiliki Kesungguhan Orang
yang
belajar
harus
memiliki
kesungguhan
untuk
melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. 5) Ulangan dan Latihan Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan (Dalyono, 2009). c. Pengertian Kemandirian Belajar Kemandirian berasal dari kata mandiri. Kata mandiri mempunyai arti sangat relatif. Pada dasarnya kata mandiri mengandung arti tidak tergantung pada orang lain, bebas dan dapat melakukan sendiri. Kata ini seringkali diterapkan untuk pengertian dan tingkat kemandirian yang berbedabeda. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
Menurut Kartini Kartono (1997: 70) bahwa ”Kemandirian yang diartikan sebagai self standing yaitu kemampuan berdiri di atas kaki sendiri dengan keberanian dan tanggung jawab atas segala tingkah laku sebagai manusia dalam melaksanakan kewajiban guna memenuhi kebutuhan sendiri”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan perilaku yang terdapat pada seseorang yang timbul karena dorongan diri sendiri dan bukan karena pengaruh orang lain dalam melaksanakan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dan keberanian dan tanggung jawab atas segala tingkah laku sebagai manusia. Perkembangan dalam bidang teknologi pembelajaran menekankan pentingnya kemandirian dalam belajar. Penerapan sistem belajar tuntas, pengajaran perorangan, sistem modul, cara belajar siswa aktif, dan penekanan ketrampilan proses semuanya menekankan pada aktivitas belajar siswa yang tinggi, murid ditingkatkan peranannya sehingga benarbenar menjadi subyek dalam proses belajar mengajar. Dalam
melakukan
aktivitas
belajar
setiap
siswa
dituntut
kemandiriannya karena dengan adanya kemandirian tersebut akan mampu mencapai hasil belajar yang optimal. Kemp. Jerrold E. (1999: 154) mengemukakan, “Metode belajar yang sesuai dengan kecepatan sendiri juga disebut belajar mandiri, pengajaran sendiri, atau belajar dengan mengarahkan diri sendiri.” Haris Mudjiman (2006: 7) menyatakan bahwa, ”Belajar Mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah dan dibangun dengan bekal pengetahuan/kompetensi yang telah dimiliki”. Sedangkan Menurut Hendra Surya (2003), ”Belajar mandiri adalah proses menggerakkan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu yang belajar untuk menggerakkan potensi dirinya mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya”.http://sutisna.com/artikel/pendidikan/kemandirian-siswa-dalambelajar/ (diunduh pada tanggal 24 November 2010). Belajar mandiri lebih mengarah user belajar. pada pembentukan kemandiriancommit dalam to cara-cara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Kemandirian belajar merupakan perilaku yang ada pada seseorang untuk melakukan kegiatan belajar karena dorongan dari dalam diri sendiri, bukan karena pengaruh luar. Kemandirian seseorang mampu menunjukkan adanya kontrol dari dalam terhadap pengendalian dirinya. Kemandirian merupakan perilaku yang diarahkan oleh diri sendiri dan motivasi diri untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah yang dibangun dengan bekal pengetahuan yang telah dimiliki. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian belajar siswa adalah suatu karakteristik individu untuk mendayagunakan segenap kemampuannya guna memenuhi kebutuhan belajarnya, tidak terlalu bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan permasalahan belajarnya. Konsekuensi logis dari tanggung jawab pada belajar adalah siswa harus merencanakan kegiatan dalam belajar, melaksanakan kegiatan yang direncanakan setepat mungkin, sehingga siswa mampu mengurus kebutuhan terutama berupa tugas-tugas belajar sendiri tanpa bergantung pada orang lain serta ada kecenderungan untuk mendayagunakan segenap kemampuan yang ada sehingga siswa senantiasa berusaha sendiri mengatasi permasalahannya tanpa menunggu pertolongan orang lain, dan ciri khas yang selalu ada pada siswa yang mempunyai kemandirian belajar adalah motivasi yang besar untuk berprestasi. d. Ciri-ciri Belajar Mandiri Kemp. Jerrold E. (1999: 154) mengutarakan ciri-ciri program belajar mandiri yang bermutu meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Kegiatan belajar untuk siswa dikembangkan dengan cermat dan rinci. Pengajaran sendiri berlangsung dengan baik apabila bahan disusun menjadi langkah-langkah yang terpisah dan kecil, masing-masing membahas satu konsep tunggal atau sebagaian dari bahan yang diajarkan. Besar langkah bisa berbeda-beda, namun urutannya perlu diperhatikan. 2) Kegiatan dan sumber pengajaran dipilih dengan hati-hati dengan memperhatikan sasaran pengajaran yang dipersyaratkan. 3) Penguasaan siswa terhadap setiap langkah harus diperiksa sebelum ia melanjutkan langkah berikutnya. Karena itu, kita commitke to user perlu menanyai atau menantang siswa untuk menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
kepahaman mereka atau penggunaan bahan yang dipelajari. 4) Siswa kemudian harus menerima kepastian (balikan) tentang kebenaran jawabannya atau upaya lainnya. Setiap keberhasilan menimbulkan rasa percaya diri pada siswa untuk melanjutkan ke langkah berrikutnya. 5) Apabila muncul kesulitan, siswa perlu mempelajari lagi atau menerima bantuan pengajar. Jadi siswa secara terus-menerus ditantang harus menyelesaikan kegiatan yang diikutinya, langsung mengetahui hasil belajar atau usahanya dan merasakan keberhasilan. Haris Mudjiman (2006) menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar mandiri adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan belajarnya bersifat self directing (mengarahkan diri sendiri) dan tidak dependent. 2) Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharap jawabannya dari guru atau orang luar. 3) Tidak mau didikte guru, karena tidak mengharapkan secara terus menerus diberitahu what to do. 4) Lebih senang dengan partisipasi aktif daripada pasif mendengarkan ceramah guru. 5) Activities are experiential, not transmitted and absorbed belajar harus dengan berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan menyerap. Yohanes Babari (2002) membagi ciri-ciri atau kriteria kemandirian dalam lima jenis, yaitu : 1) Percaya diri 2) Mampu bekerja sendiri 3) Menguasai keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan kerjanya 4) Menghargai waktu 5) Bertanggung jawab http://sutisna.com/artikel/pendidikan/kemandirian-siswa-dalambelajar/ (diunduh pada tanggal 24 November 2010). Belajar mandiri merupakan usaha untuk mencapai prestasi yang commit to user maksimal. Sampai pada tingkat tertentu, setiap program pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar secara mandiri. Siswa yang sudah menerapkan kemandirian belajar dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, maka siswa tersebut akan berhasil dalam proses belajar mengajar yang dilaluinya. e. Keterampilan-keterampilan Belajar Mandiri Siswa hendaknya memahami dan dapat menerapkan keterampilanketerampilan belajar secara mandiri sehingga prestasi belajar yang optimal bisa dicapai. Beberapa keterampilan-keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat meningkatkan kemandirian dalam belajarnya, antara lain : 1) Mengenali diri sendiri Memahami diri sendiri menjadi sangat penting karena banyak orang yang keliru menafsirkan kemampuan-kemampuan dirinya baik karena menilai terlalu optimis maupun sebaliknya karena terlalu pesimistik dan menilai rendah kemampuan-kemampuannya dan akan sangat penting untuk memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai atau dicita-citakan, yang merupakan visi terhadap kehidupan yang akan datang. 2) Memotivasi diri sendiri Motivasi ada yang bersifat instrinsik yaitu yang memang tumbuh di dalam orang itu sejak awal, tetapi ada juga motivasi yang sifatnya ekstrinsik yaitu yang berasal dari luar dirinya, apakah itu dari orang tua, guru, teman ataupun tuntutan pekerjaan. Menumbuhkan motivasi ini sebenarnya bias dipelajari yaitu dengan cara membuat daftar keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh tatkala memutuskan untuk mempelajari sesuatu. 3) Mempelajari cara-cara belajar efektif Tipe atau gaya orang untuk belajar merupakan hal yang unik untuk dirinya dan mungkin sangat berbeda dengan gaya belajar orang lain. Namun ada beberapa tips yang dapat dicatat tentang tindakan-tindakan yang dapat membantu mengefektifkan seseorang dalam belajar, diantaranya : (a) Membuat rangkuman commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Rangkuman adalah ikhtisar tentang hal-hal esensial yang terkandung dalam bahan bacaan atau pemaparan lisan yang kita simak tersebut yang lebih ramping. Rangkuman membantu seseorang ketika mengulang pekerjaan atau ketika mencoba mengingat kembali apa yang telah dibacanya. Setelah selesai membaca dan membuat rangkuman dapat membuat pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab sendiri. (b) Membuat pemetaan konsep-konsep penting Pemetaan merupakan gambaran konsep-konsep yang berhubungan, dalam hal pemetaan konsep-konsep penting maka ada konsep utama dan ada konsep pelengkap yang diasosiasikan dengan konsep utama. Konsep pelengkap dan konsep asosiasi ini dapat diperoleh dari bahan bacaan itu sendiri. (c) Mencatat hal-hal yang esensial dan membuat komentar Cara mencatat semacam ini dapat dilakukan pada kertas yang terpisah, yang dibagi menjadi dua bagian; di sebelah kiri dibuat catatancatatan penting yang sifatnya deskriptif sesuai dengan apa yang dibaca atau yang didengar. Di sebelah kanan dibuat catatan-catatn yang sifatnya lebih personal, dapat berupa kesan atau perintah-perintah kepada diri sendiri untuk mengasosiasikan atau menghubungkan pengalaman sebelumnya. (d) Membaca secara efektif (1) Skimming Skimming berarti membaca selintas dan cepat untuk melihat gambaran sangat umum dengan membaca judul-judul bab dan bagian lainnya secara garis besar. (2) Scanning Scanning adalah cara membaca dengan melihat judul bab kemudian judul-judul sub bab atau pasal-pasal di dalam suatu bab serta dengan membaca kalimat-kalimat awal pada tiap-tiap paragraf yang sering disebut topic sentence. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
(3) Membaca simpulan Setiap simpulan berisi ide-ide pokok tentang apa yang telah dipaparkan sebelumnya dan berfungsi untuk mengingatkan kembali kepada pembacanya bahwa inilah ide-ide pokok dari penulis. (4) Membaca untuk pendalaman Dalam membaca untuk mendalami sesuatu, orang melakukannya secara cermat dan penuh kesadaran, artinya tidak sambil melamun, mendalami isi bacaan kalimat per kalimat. Dalam kegiatan ini seseorang harus dapat menangkap ide yang tersirat (reading between the lines). (5) Memanfaatkan indeks Indeks menolong pembaca untuk mengetahui ada tidaknya atau dimana suatu informasi yang diperlukannya dipaparkan dalam buku. (e) Membuat situasi yang kondusif Belajar adalah pekerjaan yang memerlukan pengerahan penglihatan, pendengaran, latihan dan pikiran. Oleh karena itu diperlukan suasana yang menunjang seperti tempat yang relatif tenang dan pikiran yang konsentrasi. Cara belajar yang sehat adalah cara yang rileks tidak mengganggu postur tubuh dan tidak mengganggu konsentrasi. (f) Mengenal lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan belajar atau sumber-sumber belajar yang tidak terhitung jumlahnya. Sumber-sumber belajar berupa orang, bahan bacaan, lembaga atau institusi, maupun setting yang sengaja maupun yang semula tidak disengaja untuk dijadikan sumber belajar tetapi dapat berfungsi sebagai sumber belajar. 4) Mengarahkan diri sendiri dalam belajar Yang dimaksud dengan mengarahkan diri sendiri dalam belajar adalah memulai kegiatan belajar karena lingkungan yang mendorongnya melakukan sesuatu. Adapula orang yang mengarahkan diri sendiri di dalam belajar karena memang sistem dalam lingkungannya memberikan peluang, to user selain itu ada juga orang commit yang melaksanakan kegiatan pengarahan diri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
dalam belajar itu karena faktor kebetulan ketika ia sudah mempunyai waktu luang untuk mempelajari sesuatu yang menjadi minatnya. 5) Catatan harian Catatan harian bertujuan untuk mencatat apa yang harus dilakukan, apa yang telah dicapai, serta apa yang harus dicapai, masalah-masalah yang harus diselesaikan, dengan catatan harian ini membantu ingatan seseorang. (A. Suhaenah Suparno, 2001) f. Keuntungan Belajar Mandiri Jerrold E. Kemp (1999 : 156) mengemukakan bahwa keuntungan dari belajar mandiri adalah sebagai berikut : 1) Menghasilkan peningkatan baik dari segi jenjang belajar maupun kadar ingatan. Jumlah siswa yang gagal dalam menunjukkan kinerja yang tidak memuaskan dapat dikurangi secara nyata. 2) Memberikan kesempatan baik kepada siswa yang lamban maupun yang cepat untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing dalam kondisi belajar yang cocok. 3) Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi yang dituntut dari siswa berlanjut sebagai kebiasaan dalam kegiatan pendidikan lain, tanggung jawab atas pekerjaan dan tingkah laku pribadi. 4) Menyebabkan lebih banyak perhatian tercurah kepada siswa perseorangan dan memberi kesempatan yang lebih luas untuk berlangsungnya interaksi antar siswa. Dalam pendapat diatas dapat dilihat bahwa belajar mandiri memberikan beberapa keuntungan, diantaranya siswa menjadi belajar lebih keras, lebih banyak, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan mampu mengingat sesuatu yang dipelajarinya lebih lama dibandingkan dengan yang tidak melakukan kegiatan belajar mandiri. Siswa merasa mempunyai tanggungjawab akan keberhasilan belajarnya sehingga semangat untuk mengerti dan memahami pelajaran akan meningkat. Berdasarkan berbagai uraian dan pendapat para ahli tersebut maka indikator-indikator yang mengacu pada kemandirian belajar siswa adalah sebagai berikut: 1. Siswa bertanggung jawab terhadap kebutuhan belajar. commit to user 2. Tidak bergantung pada orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
3. Mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. 4. Penuh inisiatif dalam memecahkan tugas dan permasalahan belajar. 3. Tinjauan tentang Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah a. Pengertian Perpustakaan Setiap lembaga pendidikan atau sekolah mulai dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah, hampir dapat dipastikan terdapat perpustakaan sekolah. Keberadaan perpustakaan sekolah adalah sebagai penunjang jalannya kegiatan belajar mengajar dan sekaligus memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Dalam rangka lebih mendalami mengenai keberadaan perpustakaan, berikut ini perlu kiranya penulis kemukakan beberapa definisi dan pengertian perpustakaan. Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007 : 1) mengemukakan bahwa: Perpustakaan mempunyai arti sebagai tempat yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebararluasan (pelayanan) segalan macam informasi, baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain. Semua koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari informasi bagi segenap masyarakat yang membutuhkannya. Menurut Darmono (2004: 2) “Perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan”. Ibrahim Bafadal (2005: 3) mengartikan bahwa “Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap commit to user pemakainya.” Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
bahwa perpustakaan adalah suatu bangunan unit kerja yang digunakan untuk menyimpan buku, terbitan, kumpulan bahan informasi yang disusun dengan tata susunan atau sistem tertentu yang dimanfaatkan oleh pembaca secara kontinu. b. Pengertian Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang ada dalam lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, sekolah umum maupun sekolah kejuruan. Konsep pendidikan modern lebih mementingkan aktivitas dan kreativitas siswa sendiri daripada menerima secara pasif segala ajaran yang didapat dari para guru di sekolah. Melalui perpustakaan sekolah, para siswa dapat dilatih ke arah keaktifan sendiri Pengertian perpustakaan sekolah menurut Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007 : 2), ”Perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah. Diadakannya perpustakaan sekolah adalah untuk tujuan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan murid”. Dalam pendapat tersebut nampak bahwa perpustakaan sekolah merupakan media yang digunakan untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di tingkat sekolah. Ibrahim Bafadal (2005: 4-5) mengemukakan bahwa “Perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah yang menyediakan bahanbahan pustaka yang berupa buku-buku maupun sumber bahan informasi (non book material) lainnya yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruangan sehingga dapat dimanfaatkan oleh para siswa dan guru dalam proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan pendidikan yang baik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
c. Faktor-faktor Utama Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk menimbulkan motivasi dalam penyediaan sumber-sumber belajar. Salah satu sumber belajar
yang
memungkinkan
sangat
penting
para tenaga
adalah
perpustakaan,
kependidikan
dan
yang
para peserta
harus didik
memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan melalui membaca buku dan koleksi lain yang diperlukan. Sebelum menguraikan tentang intensitas permanfaatan perpustakaan sekolah terlebih dahulu akan diuraikan mengenai unsur-unsur perpustakaan sekolah, antara lain: 1) Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Perpustakaan Sekolah Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi juga diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugastugas dalam proses belajar mengajar. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah akan bermanfaat apabila dapat memperlancar pencapaian tujuan
dalam
proses belajar mengajar. Dalam hal ini para siswa diharapkan mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, belajar mandiri, bertanggung jawab dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Ibrahim Bafadal (2001: 5), “Tujuan penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar”. Pendapat dari Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007 : 3), tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: a) Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa. b) Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. c) Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
d) Menyediakan berbagai macam informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum. e) Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa. f) Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan oleh perpustakaan. g) Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan seperti fiksi, cerpen dan lainnya. Berdasarkan pendapat tersebut tergambar dengan jelas arah dan capaian yang dimaksudkan dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah, yang dalam jangka panjangnya adalah untuk menambah dasar-dasar pengetahuan untuk menjadi fondasi bagi perkembangan selanjutnya. Diharapkan adanya perpustakaan sekolah dapat membantu murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Selain dari tujuan, keberadaan perpustakaan sekolah juga mempunyai manfaat yang sangat penting. Adapun manfaat perpustakaan sekolah yang diselenggarakan di sekolah menurut Ibrahim Bafadal (2005: 5-6) antara lain adalah sebagai berikut sebagai berikut: a) Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan muridmurid terhadap membaca b) Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri. c) Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab. d) Perpustakaan sekolah dapat memperlancar muridmurid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah e) Perpustakaan sekolah dapat membantu guru menemukan sumber belajar f) Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perpustakaan sekolah memegang peranan penting untuk menunjang proses belajar mengajar di kelas. Dalam praktiknya, siswa kadang kurang commit to user mengetahui bagaimana cara menggunakan fasilitas yang sudah ada itu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
guna menunjang keberhasilan kegiatan belajar dan mempengaruhi prestasi belajar siswa yang bersangkutan. Adapun ditinjau secara umum perpustakaan sekolah merupakan pusat belajar, sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar mengenai masalah yang berhubungan dengan mata pelajaran. Bila ditinjau dari sudut tujuan siswa mengunjungi perpustakaan sekolah maka ada yang tujuannya untuk belajar, ada yang tujuannya untuk memperoleh informasi, bahkan ada juga siswa yang mengunjungi perpustakaan sekolah hanya sekedar untuk mengisi waktu senggangnya atau kunjungan yang bersifat rekreatif. Beberapa fungsi perpustakaan sekolah, yaitu : a) Fungsi edukatif Dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik fiksi maupun non fiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual maupun berkelompok. b) Fungsi informatif Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan yang bukan berupa buku (non book material). Semuanya akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh muridmurid. c) Fungsi tanggung jawab administratif Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-sehari di perpustakaan sekolah, dimana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu di catat oleh guru pustakawan dan apabila ada suatu kehilangan maka peminjam diwajibkan untuk mengganti buku tersebut dengan membeli yang baru di toko ataupun menggandakannya. Semua ini mendidik murid-murid ke arah tanggung jawab dan membiasakan murid-murid bersikap dan bertindak secara administratif. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
d) Fungsi riset Dalam perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka, dengan adanya bahan pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan. e) Fungsi rekreatif Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif. Ini tidak berarti bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu, tetapi secara psikologisnya fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan lain-lain. (Ibrahim Bafadal, 2005) Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007) mengemukakan bahwa fungsi perpustakaan sekolah antara lain : a) Fungsi edukatif merupakan keseluruhan segala aktifitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajardan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga di kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. b) Fungsi informatif berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat ”memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. c) Fungsi rekreasi bertujuan untuk menyediakan koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku fiksi, dan sebagainya, diharapkan dapat menghibur pembacanya di saat yang memungkinkan. d) Fungsi riset atau penelitian dimaksudkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
Berdasarkan berbagai uraian tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai tujuan, manfaat, dan fungsi yang dapat menunjang siswa di dalam proses belajar mengajar. Selain itu, juga dapat menambah pengalaman ilmu pengetahuan siswa di luar jam pelajaran sekolah. 2) Pemakai Perpustakaan Sekolah Pemakai
perpustakaan
adalah
mereka
yang
mempunyai
kepentingan terhadap perpustakaan sekolah. Pemakai perpustakaan tersebut tergantung atau sesuai dengan unit kerjanya. Menurut Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007 : 2), ”Perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah. Diadakannya perpustakaan sekolah adalah untuk tujuan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan murid”. Di dalam perpustakaan sekolah, maka pemakainya adalah siswa, guru dan anggota sekolah lainnya. Kunjungan siswa ke perpustakaan dapat dilakukan pada saat jam istirahat atau pada saat jam pelajaran kosong. Kepentingan yang dimiliki siswa saat mengunjungi perpustakaanpun berbeda-beda, misalnya ada yang hanya sekedar mengisi waktu luangnya saja ataupun karena adanya tugas dari guru. Pada umumnya setiap siswa mempunyai tingkat keseringan yang berbeda-beda dalam mengunjungi perpustakaan sekolah. 3) Ruang perpustakaan sekolah Perpustakaan
sekolah
merupakan
salah
satu
sarana
dalam
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap murid-murid. Dalam penyelenggaraannya memerlukan ruang khusus beserta perlengkapannya. Ruang perpustakaan sekolah bisa berupa ruang seperti ruang kelas dan bisa berupa gedung khusus yang dalam pembangunannya memang direncanakan untuk perpustakaan sekolah. Untuk itu ada beberapa asas atau pedoman yang perlu diperhatikan pada waktu mendirikan gedung
perpustakaan
sekolah, atau dalam memilih salah satu ruang untuk kepentingan commit to user perpustakaan sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Menurut Ibrahim Bafadal (2005: 152), asas atau pedoman dalam memilih ruang untuk kepentingan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: a) Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Keberadaaannya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar di kelas. Oleh sebab itu gedung atau ruang perpustakaan sekolah berdekatan dengan kelas-kelas yang ada. b) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari kebisingan yang sekiranya mengganggu ketenangan murid-murid yang sedang belajar di perpustakaan sekolah. c) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari bahaya kebakaran, kebanjiran, ataupun dari pencurian. d) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan di lokasi yang kemungkinannya mudah diperluas pada masa yang akan datang. Ruang perpustakaan sekolah sebaiknya berpedoman pada asasasas tersebut di atas, sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar yang baik dan para siswa maupun guru dapat merasakan kenyamanan selama menggunakan ruang perpustakaan sekolah. Kondisi tata ruang perpustakaan sekolah cukup menentukan keberhasilan pengelolaan perpustakaan sekolah bersangkutan. Oleh karena itu perpustakaan
sekolah
harus
ditata
sebaik-baiknya,
supaya
dapat
menumbuhkan rasa nyaman dan menyenangkan bagi pengunjungnya. Menurut Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007: 99) melalui tata ruang perpustakaan diharapkan tercipta hal-hal sebagai berikut : a) Komunikasi dan hubungan antar ruang, staf, dan pengguna perpustakaan tidak terganggu. b) Pengawasan dan pengamanan koleksi perpustakaan bisa dilakukan dengan baik. c) Aktivitas layanan bisa dilakukan dengan lancar. d) Udara dapat masuk ke ruangan perpustakaan dengan leluasa, namun harus dihindari sinar matahari menembus koleksi perpustakaan secara langsung. e) Tidak menimbulkan gangguan terhadap pembaca/pengguna dan staf perpustakaan. Perpustakaan sekolah tidak mementingkan kemegahan tetapi yang commit to yang user matang sehingga menghasilkan penting perencanaan pembangunan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
bangunan yang berkualitas tinggi dan berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna. 4) Sistem Pelayanan Perpustakaan Semua perpustakaan sekolah harus memegang prinsip demokratisasi informasi. Maksudnya, dalam melakukan berbagai kegiatan harus dapat melayani semua peserta didik tanpa membedakan status sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, kepercayaan maupun status-status lainnya. Semua peserta didik dan pengguna perpustakaan lainnya bebas memanfaatkan layanan jasa perpustakaan sekolah, namun tentunya harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Perpustakaan memiliki dua jenis layanan, yaitu layanan tertutup (closes access) dan layanan terbuka (open access): a. Layanan Tertutup Layanan ini dilakukan dengan pertimbangan keselamatan koleksi. Koleksi yang dilayani secara tertutup biasanya adalah koleksi jurnal dan buku referensi (buku langka atau buku mahal). Dalam layanan tertutup ini pengunjung tidak boleh mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan, akan tetapi diambilkan petugas setelah mengisi formulir tertentu yang telah disediakan. Konsekuensi dari layanan ini adalah harus tersedianya katalog buku. Pengunjung dapat mencari buku yang diinginkannya melalui katalog ini. b. Layanan Terbuka Dalam layanan ini pengunjung bebas untuk meminjam koleksi apapun. Tentu saja setelah melalui proses administrasi yang telah dibuat oleh perpustakaan. Sistem simpan pinjam bahan pustaka dibuat supaya semua transaksi terkontrol untuk menghindari kemungkinan hilangnya bahan pustaka. (Suherman, 2009) Dalam memberikan pelayanan harus memperhatikan kebutuhan pemakai sekaligus memperhatikan kondisi pada saat memberikan commit to user mana layanan yang seharusnya pelayanan sehingga bisa menempatkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
diberikan dan bisa berjalan secara tepat, cepat dan cermat tanpa meninggalkan aturan-aturan yang ada serta tidak memerlukan prosedur yang berbelit-belit. Apabila hal tersebut dapat dilaksanakan oleh pustakawan, maka akan menimbulkan kesan yang baik bagi siswa, sehingga siswa akan senang dan tanpa segan meminta bantuan kepada petugas perpustakaan. 5) Bahan Pustaka Dalam usaha melaksanakan proses belajar mengajar yang dinamis, perpustakan sekolah diharapkan menjadi pusat pelayanan yang menyuguhkan berbagai jenis bahan pustaka yang dipilih dengan seksama mengenai semua mata pelajaran dan tingkatan kemampuan kebutuhan siswa. Tidak ada koleksi perpustakaan yang lengkap, yang ada adalah koleksi yang berdasarkan pada kebutuhan. Dengan adanya bahan pustaka siswa dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan perpustakaan yang kurang memiliki bahan-bahan pustaka atau jarang bahkan tidak pernah ditambah dengan bahan-bahan pustaka yang baru akan ketinggalan jaman dan lambat laun siswa kurang senang mengunjungi perpustakaan sekolah. Isi perpustakaaan sekolah mencakup bukan hanya buku-buku saja, tetapi juga fasilitas selain buku seperti pamflet, gambar/lukisan, guntingan-guntingan surat kabar, slide, film, globe, peta, tape, brosur dan bahan-bahan audio visual lainnya. Hal itu dikarenakan perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk membaca, tetapi juga sebagai tempat untuk mendengarkan, belajar dan mengerjakan sesuatu. Menurut Ibrahim Bafadal (2005: 25), “Pengadaan bahan pustaka adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan sekolah dan menambah bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki
perpustakaan
sekolah
tetapi
jumlahnya
masih
kurang.
Perkembangan bahan pustaka atau koleksi yang terus menerus merupakan keniscayaan untuk menjamin pengguna memperoleh pilihan materi baru to user juga mengharuskan pengelola secara berkesinambungan.”commit Hal tersebut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
perpustakaan sekolah untuk bekerja sama dengan kepala sekolah dan guru agar dapat mengembangkan kebijakan manajemen koleksi bersama. Kebijakan tersebut juga harus didasarkan pada kurikulum, kebutuhan khusus, dan kepentingan komunitas sekolah, serta mencerminkan keanekaragaman masyarakat di luar sekolah. Cara-cara yang dapat ditempuh dalam usaha pengadaan serta pengembangan bahan pustaka dalam perpustakaan, yakni: a) Pembelian Dapat dilakukan langsung di toko buku, pameran, atau kepada penerbit. Untuk menentukan atau memilih buku apa saja yang akan dibeli, kita dapat memilihnya melalui katalog terbitan yang biasanya dibagikan secara cuma-cuma oleh penerbit. b) Tukar Menukar Hal ini dilakukan ketika sebuah perpustakaan memiliki koleksi buku melampaui kebutuhannya dengan cara menawarkan penukaran kepada perpustakaan lain untuk judul yang belum dimilikinya. Hal ini pun dilakukan untuk buku-buku yang dianggap tidak berguna bagi lembaga atau instansi yang bersangkutan dilihat dari segi subjek buku-buku tersebut. c) Hadiah Terdapat dua macam hadiah, yaitu : (1) Hadiah yang diberikan begitu saja secara cuma-cuma tanpa diminta. Jadi sebuah perpustakaan atau lembaga riset maupun perorangan secara spontan mengirimkan publikasi mereka ke perpustakaan, karena mereka merasa publikasi tersebut akan lebih bermanfaat bila diberikan kepada perpustakaan. (2) Hadiah cuma-cuma yang diberikan apabila ada surat permintaan dari kita. Biasanya terbitan ini adalah terbitan dari lembaga-lembaga pemerintah, riset, dan perorangan yang tujuannya tidak komersil. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
d) Fotokopi Penambahan koleksi ini biasanya dilakukan apabila membutuhkan publikasi yang sudah tidak tersedia lagi pada penerbit atau habis dari persediaan dan tidak dicetak kembali. e) Kliping Pembuatan kliping ini dapat menambah bahan pustaka, caranya dengan menggunting
artikel-artikel,
berita-berita,
data
statistik
yang
ditempelkan pada kertas. Kliping dapat dijadikan sebagai sebuah koleksi alternatif dalam arti dapat memenuhi kekurangan koleksi yang berupa buku. f) Publikasi Pembuatan literatur sekunder perlu dilakukan oleh petugas perpustakaan dalam rangka pengadaan bahan pustaka. Umumnya literatur sekunder merupakan karya referensi yang berisi informasi ataupun bibliografi mengenai literatur primer. Jenis literatur sekunder dapat berupa bibliografi, majalah indeks, abstrak, dan lain-lain. (Suherman, 2009). Berikut ini jenis bahan pustaka atau jenis koleksi yang seharusnya ada dalam perpustakaan sekolah yang dikemukakan oleh Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007: 9) meliputi : a) Koleksi Buku (1) Buku-buku nonfiksi. (a) buku teks atau buku pelajaran (b) buku teks pelengkap (c) buku penunjang (d) buku referens atau rujukan, seperti kamus, ensiklopedi, buku tahunan, buku pedoman, direktori, almanak, bibliografi, indeks, abstrak, atlas, dokumen pemerintah (2) Buku-buku fiksi (3) Komik atau buku cerita bergambar b) Koleksi non Buku (1) Terbitan berkala (majalah dan surat kabar) (2) Pamflet (3) Brosur (4) Guntingan surat kabar commit to user (5) Gambar atau lukisan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
(6) Globe (7) Koleksi bahan bukan buku lainnya c) Koleksi bahan Pandang Dengar 6) Pustakawan Menurut International Federation Librarian Asociation (IFLA) dalam Suherman (2009: 30), ”Pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan berkualifikasi serta profesional yang bertanggungjawab atas perencanaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga komunitas sekolah, dan berhubungan dengan perpustakaan umum, dan lain-lainnya”. Kualitas penyelenggaraan perpustakaan sekolah sangat bergantung pada kapasitas sumber daya tenaga pengelolanya. Dengan alasan inilah, maka penting bagi perpustakaan sekolah memiliki tenaga berpendidikan serta bermotivasi tinggi, jumlahnya mencukupi sesuai dengan ukuran sekolah dan kebutuhan khusus sekolah menyangkut jasa perpustakaan. Menurut Suherman (2009: 31), ”Peran utama pustakawan ialah memberikan sumbangan pada misi dan tujuan sekolah, termasuk prosedur evaluasi dan mengembangkan serta melaksanakan misi dan tujuan perpustakaan
sekolah”.
Pengetahuan,
keterampilan,
dan
keahlian
pustakawan sekolah harus mampu memenuhi komunitas sekolah. Di samping itu, pustakawan hendaknya berperan dalam kampanye membaca dan promosi bacaan anak, media, dan budaya. Secara
terinci
seseorang
yang
diangkat
sebagai
petugas
perpustakaan sekolah harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang perpustakaan sekolah. b) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang pendidikan. c) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki minat terhadap penyelenggaraan perpustakaan. d) Petugas perpustakaan sekolah harus bersikap suka bekerja dan teliti, tekun dan disiplin dalam melaksanakan tugas-tugasnya. commit to user e) Petugas perpustakaan sekolah harus terampil mengelola perpustakaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
sekolah. f) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki sifat suka membantu orang lain. g) Petugas perpustakaan sekolah harus ramah dan jujur. (Ibrahim Bafadal, 2001) Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab pustakawan tidak sekedar memberikan layanan kepada siswa saja melainkan juga menciptakan lingkungan yang nyaman, tenang, tertib sehingga para siswa yang mengunjungi perpustakaan merasa betah tinggal di dalam perpustakaan. Dalam memberikan pelayanan juga memperhatikan kebutuhan dan kondisi siswa sehingga siswa tidak kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh pustakawan. Pelayanan yang diberikan diusahakan secara cepat, tepat, dan cermat sehingga dapat berjalan seoptimal mungkin dengan dilandasi peraturan yang jelas. Selain itu, pustakawan juga berperan dalam kampanye gemar membaca dan mempromosikan literatur anak, media untuk peserta didik. d. Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Menurut Eysenk dalam Suryabrata (2002: 42) “Intensitas merupakan salah satu frekuensi kejadian terhadap perilaku makhluk hidup atau manusia yang timbul karena adanya dorongan-dorongan dari dalam individu, baik secara psikologis ataupun fisiologis”. Dalam penelitian ini intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah merupakan keadaan tingkatan frekuensi kehadiran siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah . Dalam rangka perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para siswa, diharapkan dalam perpustakaan sekolah tersedia berbagai macam bahan pustaka yang lengkap sehingga perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara berulang-ulang sebagai sarana penting proses belajar mengajar di sekolah. Dengan adanya bahan-bahan pustaka yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan siswa, akan menimbulkan minat untuk mengunjungi perpustakaan sekolah. commit to Bagi user para siswa
yang merasa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
membutuhkan banyak informasi mereka akan memanfaatkan keberadaan perpustakaan sekolah, apalagi bagi mereka yang tidak dapat memecahkan suatu masalah dalam pelajaran, mereka akan datang ke perpustakaan sekolah untuk
mencari informasi yang
dibutuhkan. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah tingkat frekuensi kehadiran siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana penting dalam proses belajar mengajar di lingkup sekolah demi pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut : 1) Kunjungan siswa. 2) Motivasi dan tujuan siswa datang ke perpustakaan sekolah. 3) Pelayanan pustakawan. (Dya Kurnia Sari, 2008: 27. Ani Rahmawati, 2008: 25-26) B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dapat digunakan sebagai referensi dalam membantu kelancaran proses penelitian. Penelitian sejenis yang penulis pakai dalam referensi penelitian ini adalah: 1. Penelitian tentang kemandirian belajar pernah dilakukan oleh Dwi Ariyanti (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara Motivasi Belajar dan Kemandirian Dalam Mengerjakan Tugas dengan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemandirian dalam mengerjakan tugas dengan prestasi belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada salah satu variabelnya, yakni variabel kemandirian belajar siswa sedangkan perbedaannya adalah subjek penelitian ini di kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 dan pada teknik analisis data. Penelitian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
terdahulu menggunakan analisis korelasi, sedangkan peneliti menggunakan teknis analisis regresi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Dya Kurnia Sari (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Kemandirian Belajar dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XII SMA Al ISLAM I Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel-variabelnya, sedangkan perbedaannya adalah subjek penelitian ini di kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 dan pada teknik analisis data. Penelitian terdahulu menggunakan analisis korelasi, sedangkan peneliti menggunakan teknis analisis regresi. C. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan arah penalaran untuk sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Kerangka pemikiran juga merupakan alur berpikir yang mempengaruhi tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo. 1. Kemandirian belajar siswa adalah suatu karakteristik individu untuk mendayagunakan segenap kemampuannya guna memenuhi kebutuhan belajarnya, tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan permasalahan belajarnya. Sehingga dalam melakukan aktivitas belajar setiap siswa dituntut kemandiriannya karena dengan adanya kemandirian tersebut akan mampu mencapai hasil belajar yang optimal. Dan ciri khas yang selalu ada pada siswa yang mempunyai kemandirian belajar adalah motivasi yang besar untuk berprestasi. Kemandirian belajar dipandang sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Indikator dari kemandirian belajar ini meliputi : a) siswa bertanggung jawab terhadap kebutuhan belajar, b) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
tidak bergantung pada orang lain, c) mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, d) penuh inisiatif dalam memecahkan tugas dan permasalahan belajar. Dengan demikian semakin tinggi kemandirian belajar siswa diduga semakin tinggi pula prestasi belajar yang diperolehnya, sebaliknya semakin rendah kemandirian belajar siswa diduga semakin rendah pula prestasi belajar yang diperolehnya. 2. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa adalah dengan tersedianya perpustakaan sekolah sebagai media atau sarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di tingkat sekolah. Intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa adalah tingkat frekuensi kehadiran siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana penting dalam proses belajar mengajar di lingkup sekolah demi pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Indikator yang digunakan untuk mengukur intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut : a) kunjungan siswa, b) motivasi dan tujuan siswa datang ke perpustakaan sekolah, c) pelayanan pustakawan. Siswa dengan intensitas yang tinggi memanfaatkan perpustakaan sekolah dan melakukan kunjungan setiap saat dalam rangka mencari bahan referensi untuk keperluan belajarnya diduga mempunyai prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa yang memiliki intensitas rendah dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajarnya diduga memiliki prestasi belajar yang rendah atau kurang optimal. 3. Kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara sendiri-sendiri mampu mempengaruhi terhadap pencapaian prestasi belajar yang baik, hal tersebut juga dimungkinkan jika berlaku secara bersama-sama. Siswa yang telah mempunyai kemandirian dalam belajarnya apabila didukung dengan intensitas pemanfaatan perpustakaan yang tinggi karena kondisi perpustakaan sekolah yang suasananya kondusif dan mendukung serta bahan pustaka yang lengkap dan menarik, diduga akan semakin baik pula prestasi belajar yang diperolehnya. Ilustrasi pengaruh antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan commitbelajar to userdi atas baik secara parsial maupun perpustakaan sekolah terhadap prestasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
bersama-sama akan lebih mudah dipahami dengan bantuan gambar kerangka pemikiran berikut : Kemandirian Belajar (X1) Dengan indikator : 1) Siswa bertanggung jawab terhadap kebutuhan belajar. 2) Tidak bergantung pada orang lain. 3) Mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. 4) Penuh inisiatif dalam menjalankan tugas dan permasalahan belajar.
1
Prestasi Belajar (Y) Dengan indikator: Nilai ujian semester I Ekonomi siswa kelas XI IPS
3
Intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2) Dengan indikator : 1) Kunjungan siswa 2) Motivasi dan tujuan siswa datang ke perpustakaan sekolah 3) Pelayanan pustakawan
2
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran D. Hipotesis Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan bahwa hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis dari penelitian ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses menghubungkan sejumlah bukti empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. 2. Terdapat
pengaruh
yang
signifikan antara intensitas pemanfaatan commit to belajar user mata pelajaran ekonomi siswa perpustakaan sekolah terhadap prestasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar siswa dan intensitas
pemanfaatan
perpustakaan
sekolah
secara
bersama-sama
terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman no 197, Sukoharjo. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Alasan dilakukannya penelitian di tempat tersebut adalah : a. Tersedianya data yang diperlukan dalam penelitian ini. b. Di SMA Negeri 3 Sukoharjo belum pernah diadakan penelitian dengan masalah yang sama, sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan sekolah. c. Terbatasnya tenaga, dana, dan pikiran peneliti. d. Masalah yang ditemukan peneliti terkait dengan variabel penelitian, adalah pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun ajaran 2010/2011. 2. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal sampai penulisan laporan penelitian dari mulai bulan November 2010. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2009: 80) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130), “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik commit to ini user kesimpulannya. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
SMA Negeri 3 Sukoharjo yang terbagi dalam lima kelas, dengan jumlah masingmasing tiap kelas yaitu XI IPS 1 sejumlah 41 siswa, XI IPS 2 sejumlah 40 siswa, XI IPS 3 sejumlah 41 siswa, XI IPS 4 sejumlah 41 siswa , dan XI IPS 5 sejumlah 39 siswa, sehingga populasi dalam penelitian ini berjumlah 202 siswa. 2. Sampel Mengingat keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan pikiran peneliti, maka tidak mungkin seluruh populasi diteliti, untuk itu dari populasi yang ada perlu diambil sampel yang dapat mewakili populasi tersebut. Menurut Iskandar (2008: 69) , “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representatif atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati”. Menurut Sugiyono (2009: 81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang akan diamati. Digunakan sebagai pertimbangan penggunaan sampel dalam penelitian ini, Suharsimi Arikunto (2006: 134) menyatakan bahwa: “Untuk sekadar ancer–ancer, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih...”. Hal ini tergantung setidak-tidaknya dari: a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 202 siswa. Berdasarkan pertimbangan di atas peneliti mengambil sampel penelitian sebesar 30% dari jumlah populasi, jadi sampel dalam penelitian ini adalah 30% x 202 = 60,6 siswa atau dibulatkan menjadi 61 siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
3. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel yang representatif harus dilakukan dengan teknik sampling
sehingga diperoleh
sampel
yang
benar–benar
mewakili atau
menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik pengambilan sampel merupakan cara yang ditempuh untuk menentukan sampel penelitian dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling yaitu kombinasi antara proportional sampling dan random sampling. Teknik proportional sampling yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang seimbang dalam tiap-tiap kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 127),“…untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah”. Teknik random sampling yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan agar subyek yang diteliti memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Caranya adalah dengan undian, yaitu dengan menggunakan kertas-kertas kecil yang ditulisi nomor-nomor subyek kemudian kertas tersebut digulung dan diambil secara acak sejumlah sampel yang ditentukan, sehingga nomor-nomor yang tertera dalam gulungan kertas yang terambil merupakan nomor subyek penelitian. C. Teknik Pengumpulan Data Pemecahan masalah dalam suatu penelitian memerlukan data yang relevan dengan permasalahannya, untuk mendapatkan data tersebut peneliti memerlukan teknik pengumpulan data. Diperlukan kemampuan memilih dan menyusun teknik dan alat pengumpul data di dalam suatu penelitian karena hal ini sangat berpengaruh pada obyektivitas hasil penelitian, dengan kata lain teknik dan alat pengumpulan data yang tepat dalam suatu penelitian akan memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner), dan dokumentasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
1. Metode Angket atau Kuesioner a. Pengertian Angket Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 151), ”Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.” Nasution (2003: 128), ”Angket atau quetionnaire adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti.” Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang diisi dan dikembalikan responden atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Peneliti menggunakan teknik ini untuk mendapatkan data variabel bebas yaitu variabel kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah. b. Jenis-Jenis Angket Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa angket atau kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa sudut pandang, yaitu: 1) Dari cara menjawab a) Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. b) Kuesioner tertutup, yaitu sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. 2) Dari jawaban yang diberikan a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
3) Dari bentuknya a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup. b) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. c) Check List, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai. d) Rating Scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Bentuk kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya yang menunjukkan tingkatan, mulai dari setuju sampai tidak setuju, sehingga responden dapat menjawab sesuai dengan keadaan dirinya. Bentuk kuesioner ini digunakan untuk mengungkapkan data variabel bebas, yaitu variabel kemandirian belajar dan variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah. c. Langkah-Langkah Menyusun Angket Seorang peneliti yang mengumpulkan data dengan menggunakan angket terlebih dahulu harus mempersiapkan dan menyusun angket tersebut. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan pembuatan angket Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang pengaruh kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. 2) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur Perlu dibuat suatu matrik yang disebut matrik spesifikasi data untuk memperjelas pernyataan-pernyataan yang akan disusun. Matrik ini merupakan suatu penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk memperjelas permasalahan yang akan dituangkan dalam angket. Isi dan matrik ini harus sesuai dancommit mengarah pada masalah dan tujuan penelitian. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
Adapun isi dari matrik spesifikasi data ini antara lain batasan konsep yang akan diteliti, variabel-variabel, serta indikator-indikator yang perlu diidentifikasi dan diukur. 3) Menyusun petunjuk pengisian angket 4) Menyusun pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan variabel-variabel yang akan diteliti Pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam angket harus sesuai dengan aspek-aspek yang tertuang dalam matrik spesifikasi data yang telah disusun. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator yang dapat diukur. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan rating-scale atau skala bertingkat, dan untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing-masing angket dari masing-masing pertanyaan yang diajukan, digunakan skala Likert. Iskandar (2008) mengatakan bahwa skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006), untuk alternatif jawaban yang berupa pendapat, alternatif jawaban yang disediakan adalah “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Abstein/ragu-ragu”, “Kurang Setuju”, dan “Tidak Setuju”. Alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 241) yang menyatakan bahwa : Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju”, dan “Setuju” ada di sisi atau kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu ”Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi atau kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah juga “Tidak Setuju”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka setiap instrumen mempunyai empat alternatif jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Masing-masing alternatif jawaban diberi bobot penilaian antara 1 sampai dengan 4. Cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Setiap pernyataan terdiri dari empat pilihan jawaban. 2) Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom jawaban yang dipilih. 3) Apabila pernyataan yang digunakan positif diberi penilaian sebagai berikut : Jawaban sangat setuju
nilai = 4
Jawaban setuju
nilai = 3
Jawaban tidak setuju
nilai = 2
Jawaban sangat tidak setuju nilai = 1 4) Apabila pernyataan yang digunakan negatif diberi penilaian sebagai berikut: Jawaban sangat setuju
nilai = 1
Jawaban setuju
nilai = 2
Jawaban tidak setuju
nilai = 3
Jawaban sangat tidak setuju nilai = 4 5) Membuat surat pengantar 6) Mengadakan uji coba (try out) Angket yang telah disusun selanjutnya diuji coba untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan yang dapat menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Uji coba (try out) ini juga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
bertujuan untuk mengetahui validitas dan reabilitas angket tersebut. Suharsimi Arikunto (2006:167) mengemukakan sebagai berikut : Tujuan diadakan uji coba : a) Untuk mengetahui tingkat keterpahaman instrumen, apakah responden tidak menemui kesulitan dalam menangkap maksud peneliti. b) Untuk mengetahui teknik paling efektif. c) Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket. d) Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan. Guna mengetahui validitas dan reliabilitas angket digunakan alat ukur sebagai berikut : a) Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang kita inginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Suharsimi Arikunto (2006) mengatakan bahwa ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal, yaitu validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Pengujian validitas internal dalam penelitian ini dilakukan melalui analisa butir dengan cara skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total dengan korelasi product moment pearson, yaitu : rxy
N XY X Y
N X Y N Y Y 2
2
2
2
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi
N
= jumlah subjek atau responden
X
= skor butir commit to user = skor total
Y
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
∑X2
= jumlah kuadrat nilai X
2
= jumlah kuadrat niali Y
∑Y
(Suharsimi Arikunto 2006: 170) Pengujian validitas internal dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS. Menurut Duwi Priyatno (2008), kriteria pengujian validitas adalah : (1) Jika rhitung ≥ rtabel (dengan signifikansi 5%) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). (2) Jika rhitung < rtabel (dengan signifikansi 5%) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). b) Reliabilitas Reliabilitas instrumen dapat diartikan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasikan data yang dapat dipercaya juga. Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan nilai antara 1 – 4, seperti yang dinyatakan Suharsimi Arikunto (2006: 196), “Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Rumusnya adalah sebagai berikut: 2 k b r11 1 2 t k 1
Keterangan : r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
∑σ b 2 = jumlah varians butir σ t2
= varians total commit user (Suharsimi Arikunto 2006:to 196)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Kriteria pengujian adalah jika nilai cronbach alpha > rtabel kritis product moment pada taraf signifikansi 5% berarti angket tersebut dikatakan reliabel atau dapat dipercaya (Duwi Priyatno, 2008). Uji realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS. 7) Revisi angket Setelah angket diujicobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi. Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan item-item pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel. 8) Memperbanyak angket Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel, diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel. Angket siap untuk disebarkan kepada responden. 9) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan sudah mendapatkan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis. d. Kelebihan dan Kelemahan Angket Kuesioner memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dibandingkan teknik pengumpulan data yang lain. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152153): Keuntungan kuesioner: 1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2) Dapat dibagikan serentak kepada banyak responden. 3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing dan menurut waktu senggang responden. 4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab. 5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Kelemahan kuesioner: 1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya. 2) Sering sukar dicari validitasnya. 3) Walaupun dibuat anonim, terkadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak benar atau tidak jujur. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
4) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. 5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan terkadang ada yang terlalu lama sehingga telambat. Peneliti dalam penelitian ini memanfaatkan kelebihan angket sebagai instrumen dalam melakukan penelitian dan berusaha mengatasi kekurangan yang ada yaitu dengan menyusun angket yang tepat dan berkualitas, sehingga data yang diperoleh valid dan reliabel. 2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan atau dokumen. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang sifatnya dokumenter dari instansi terkait. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158), “Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Teknik dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini karena: a) Lebih mudah mendapatkan data, karena telah tersedia sehingga lebih menghemat waktu dan biaya. b) Data yang diperoleh dapat dipercaya. c) Data dapat dilihat lagi jika diperlukan. Dalam
penelitian
ini
metode
dokumentasi
digunakan
untuk
mengungkapkan data tentang jumlah siswa yang diteliti, perkembangan koleksi buku perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo, serta untuk mengetahui data prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. Adapun data tentang prestasi belajar siswa ini peneliti peroleh dari nilai ujian semester I mata pelajaran ekonomi. D. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang commit to user akan diteliti yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
1. Variabel Dependen “Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.” (Sugiyono, 2009: 39). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ekonomi siswa. 2. Variabel Independen “Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.” (Sugiyono, 2009: 39). Variabel independen dalam penelitian ini adalah: a. Kemandirian Belajar b. Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Kedua variabel akan melalui pemrosesan data untuk diorganisasikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta mengorganisasikan ke dalam suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan penafsiran. Hubungan antar variabel diidentifikasi sebagai hubungan mempengaruhi yaitu variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen yang akan diuji melalui analisis statistik meliputi uji analisis regresi linear berganda, uji t dan uji F. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang digunakan oleh penulis yang dilakukan setelah data terkumpul dan disusun dengan baik, kemudian menganalisis data tersebut untuk mendapatkan keputusan yang terbaik guna mencapai tujuan dari suatu penelitian. Proses analisis data dalam penelitian ini di bantu dengan program SPSS. 1. Uji Prasyarat Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis sudah memenuhi syarat atau belum. Uji prasyarat yang digunakan adalah sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk atau mempunyai distribusi normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada grafik normal probability plot. Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Uji linearitas variabel X1 terhadap Y, X2 terhadap Y yaitu untuk mengetahui tingkat kelinearan data atau mengetahui bahwa setiap peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan menetapkan harga-harga. Uji linieritas di dalam penelitian ini pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Duwi Priyatno (2008: 36) menyatakan bahwa, ”Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05”. c. Uji Multikolinearitas Singgih Santoso (2001: 203) mengatakan bahwa, “Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent". Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkolerasi, untuk mendeteksi
multikolinearitas
digunakan
uji
kolerasi
pearson.
Uji
multikolinearitas di dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati nilai VIF dan TOLERANCE. Jika nilai VIF di sekitar angka 1 dan angka commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
TOLERANCE mendekati 1, maka dapat dikatakan suatu model regresi bebas multikolinearitas (Singgih Santoso, 2001). d. Uji Autokorelasi Singgih Santoso (2001: 216) mengatakan bahwa, ”Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya)”. Pendekatan D-W (Durbin-Watson) dapat digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi. Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada tiga, yaitu: 1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif. 2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi. 3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif. e. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas berarti ada variabel pengganggu dalam persamaan model regresi yang mempunyai varian yang sama atau tidak, untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Menurut Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah : 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
2. Uji Hipotesis Langkah selanjutnya setelah uji prasyarat terpenuhi adalah melakukan pengujian hipotesis yang telah diajukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Analisis Regresi Linear Berganda Duwi Priyatno (2008: 73) mendefinisikan bahwa, ”Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independent (X1, X2,....Xn) dengan variabel dependent (Y).” Analisis ini digunakan untuk mengukur nilai pengaruh kemandirian belajar (X1), intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2), dan prestasi belajar siswa (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = a0 + a1X1 + a2X2 (Sudjana, 2001: 347) Keterangan : Y
= Variabel terikat
X1, X2 = Variabel bebas a0
= Konstanta regresi
a1 , a2 = Koefisien regresi b. Uji t Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel independent (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (Y) (Duwi Priyatno, 2008). Rumus t hitung pada analisis regresi adalah sebagai berikut :
t hitung
bi Sbi
Keterangan : bi
= koefisien masing-masing variabel independent dengan i = 1, 2, 3, 4
sbi = standar error variabel i
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Keputusan : 1) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima, hal ini berarti variabel independent tidak mempengaruhi variabel dependent secara signifikan. 2) Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, hal ini berarti variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara signifikan. c. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independent (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y). Duwi Priyatno (2008) menyajikan model uji F dengan rumus sebagai berikut :
F
R2 / k 1 R 2 / n k 1
Keterangan : F
= harga F garis regresi
R2 = koefisien korelasi ganda n
= ukuran sampel
k
= banyaknya variabel bebas
Keputusan : 1) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, hal ini berarti semua variabel independent secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependent. 2) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, hal ini berarti semua variabel independent secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependent. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikatnya dan juga untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel di luar model regresi tersebut. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summary dari commit to user output SPSS dan tertulis R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas, jika nilai R2 sama dengan 1 berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sempurna. e. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif 1) Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing prediktor terhadap kriterium Y, dengan rumus : a1 X 1Y
Prediktor X1
: SR% = JK Re g x100%
Prediktor X2
: SR% =
a2 X 2Y JK Re g
x100%
2) Sumbangan efektif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan murni yang diberikan masing-masing prediktor terhadap kriterium Y, terlebih dahulu dicari efektif garis regresi dengan rumus : R2
= JKRe g x100% JKT
Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y dengan rumus : SE% X1 = SR % X1 x R2 Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan rumus : SE% X2 = SR % X2 x R2 Dimana R2= efektivitas garis regresi. (Sutrisno Hadi, 2001:45)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Variabel Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011” ini menggunakan dua variabel bebas yaitu Kemandirian Belajar (X1), Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X2), dan satu variabel terikat yaitu Prestasi Belajar Siswa (Y). Guna
mengungkapkan
dan
membuktikan
hipotesis
yang
telah
dikemukakan, maka dalam pengumpulan datanya dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada responden yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo. Berdasarkan data hasil penyebaran angket kepada responden dapat diketahui hasil sebagai berikut :
Tabel 6. Deskripsi Data Variabel Kemandirian Belajar, Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, dan Prestasi Belajar Siswa Descriptive Statistics N
Range
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
Kemandirian Belajar
61
29
52
81
67.70
6.697
Intensitas Pemanfaatan
61
25
35
60
50.97
5.363
Prestasi Belajar
61
27
63
90
71.54
6.318
Valid N (listwise)
61
Perpustakaan
Sumber: data primer diolah, 2011.
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
1. Deskripsi Data Variabel Kemandirian Belajar Siswa
Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar Siswa Sumber: data primer diolah, 2011. Berdasarkan deskripsi data statistik pada tabel 4 dan grafik distribusi frekuensi nilai angket variabel kemandirian belajar di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut: a. Berdasarkan data di atas dapat diketahui jumlah pengamatan dalam penelitian ini dilakukan kepada 61 siswa dengan nilai terendah 52 dan nilai tertinggi 81. b. Rata-rata hitung atau mean 67,70 dan standar deviasi 6,697. Perhitungan dengan persentase skor tertinggi dari kemandirian belajar yaitu jumlah item x skor tertinggi jawaban 23 x 4 = 92, dengan jumlah responden sebanyak 61 siswa maka diperoleh nilai tertinggi 61 x 92 = 5612. Jumlah nilai variabel kemandirian belajar berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan adalah ΣX1 = 4131 (lampiran), dengan demikian tingkat kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun 2010/2011 adalah 4131 dibagi 5612 sama dengan 0,7361 atau 73,61%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
2. Deskripsi Data Variabel Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan
Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sumber: data primer diolah, 2011. Berdasarkan deskripsi data statistik pada tabel 4 dan grafik distribusi frekuensi nilai angket variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut: a. Berdasarkan data di atas dapat diketahui jumlah pengamatan dalam penelitian ini dilakukan kepada 61 siswa dengan nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 60. b. Rata-rata hitung atau mean 50,97 dan standar deviasi 5,363. Perhitungan dengan persentase skor tertinggi dari intensitas pemanfaatan perpustakaan yaitu jumlah item x skor tertinggi jawaban 17 x 4 = 68, dengan jumlah responden sebanyak 61 siswa maka diperoleh nilai tertinggi 61 x 68= 4148. Jumlah nilai variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan adalah ΣX2 = 3109 (lampiran), dengan demikian kondisi intensitas pemanfaatan perpustakaan di SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun 2010/2011 adalah 3109 dibagi 4148 sama dengan 0,7495 atau 74,95%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
3. Deskripsi Data Variabel Prestasi Belajar Siswa
Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Siswa Sumber: data primer diolah, 2011. Berdasarkan deskripsi data statistik pada tabel 4 dan grafik distribusi frekuensi variabel prestasi belajar di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut: a. Berdasarkan data di atas dapat diketahui jumlah pengamatan dalam penelitian ini dilakukan kepada 61 siswa dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 90. b. Rata-rata hitung atau 71,54 dan standar deviasi 6,318. Nilai tersebut jika dihitung dalam presentase dengan diketahui nilai tertinggi yang mungkin dicapai siswa adalah 100, dan jumlah responden adalah 61 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi variabel prestasi belajar 100 x 61 = 6100. Jumlah nilai variabel prestasi belajar berdasarkan data yang terkumpul adalah ΣY = 4364 (lampiran), dengan demikian tingkat prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun 2010/2011 adalah 4364 dibagi 6100 adalah 0,7154 atau sebesar 71,54%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi linier ganda sebelum pengujian hipotesis dilakukan harus memenuhi beberapa uji persyaratan. Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis sudah memenuhi syarat atau belum, uji prasyarat tersebut meliputi: 1. Uji Normalitas
Gambar 5. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: data primer diolah, 2011. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik Normal P-P Plot. Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Berdasarkan uji normalitas, pada output terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Linieritas Tabel 7. Hasil Uji Linieritas Variabel Kemandirian Belajar dan Prestasi belajar ANOVA Table Sig. Prestasi Belajar Between * Kemandirian
Groups
(Combined)
.001
Linearity
.000
Belajar Deviation from Linearity .035 Within Groups Total
Sumber: data primer diolah, 2011. Tabel 8. Hasil Uji Linieritas Variabel Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan dan Prestasi belajar ANOVA Table Sig. Prestasi Belajar Between * Intensitas
Groups
(Combined)
.068
Linearity
.002
Deviation from Linearity
.274
Pemanfaatan Perpustakaan
Within Groups Total
Sumber: data primer diolah, 2011. Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Uji linearitas variabel X1 terhadap Y, X2 terhadap Y yaitu untuk mengetahui tingkat kelinearan data atau mengetahui bahwa setiap peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan menetapkan harga-harga. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Uji linieritas di dalam penelitian ini pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier apabila signifikansi pada Linearity < 0,05 (Duwi Priyatno, 2008). Berdasarkan uji linieritas yang telah dilakukan, dapat diketahui dari output SPSS bahwa nilai signifikansi pada Linierity untuk variabel kemandirian belajar terhadap prestasi belajar adalah 0,000 dan untuk variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar adalah 0,002. Output yang diperoleh menunjukkan bahwa signifikansi pada Linierity dari kedua perhitungan adalah < 0,05, sehingga dapat disimpulkan antara variabel kemandirian belajar dan prestasi belajar serta intensitas pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar keduanya terdapat hubungan yang linier. 3. Uji Multikolinieritas Tabel 9. Hasil Uji Multikolinieritas a
Coefficients
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Kemandirian Belajar
.987
1.013
Intensitas Pemanfaatan
.987
1.013
(Constant)
Perpustakaan a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber: data primer diolah, 2011. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Menurut Singgih Santoso (2001), uji multikolinearitas dilakukan dengan mengamati nilai VIF dan TOLERANCE. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah :
commit to user a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
b. Mempunyai angka TOLERANCE mendekati 1 Dilihat dari tabel koefisien diketahui nilai dari VIF di sekitar angka 1, dan nilai TOLERANCE mendekati angka 1, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas atau dapat dikatakan tidak ada hubungan antar variabel bebas. 4. Uji Autokorelasi Tabel 10. Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary Model
Durbin-Watson
1
1.702
Sumber: data primer diolah, 2011. Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi terjadi karena observasi yang berturutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik apabila tidak terjadi autokorelasi. Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada tiga, yaitu: 1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif. 2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi. 3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif. Berdasarkan tabel hasil uji autokorelasi, diketahui nilai D-W sebesar 1,702 atau terletak diantara -2 sampai 2 maka berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi, jadi regresi yang dihasilkan baik. 5. Uji Heteroskedastisitas Uji
heteroskedastisitas
berarti ada
variabel
pengganggu dalam
persamaan model regresi yang mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression commit to user Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Menurut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit)
maka
diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
Gambar 6. Grafik Scatterplot (diagram pencar) Sumber: data primer diolah, 2011. Scatterplot di atas tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedasitas. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila data yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila data tidak mendukung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
1. Pengujian Hasil Analisis Data Tabel 11. Hasil Uji Analisis Data a
Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
20.194
8.545
2.363 .021
Kemandirian Belajar
.471
.097
4.834 .000
Intensitas Pemanfaatan
.382
.122
3.147 .003
(Constant)
t
Sig.
Perpustakaan a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber: data primer diolah, 2011. Pengujian ini diawali dengan mencari persamaan regresi linier ganda. Berdasarkan output SPSS maka diperoleh persamaan garis regresi: Y = 20,194 + 0,471 X1 + 0,382 X2 Hal ini berarti arah perubahan nilai Y akan berubah tergantung pada besarnya koefisien X1 dan X2. a. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Parsial terhadap Variabel Dependen (Uji t) 1) Berdasarkan output SPSS untuk variabel kemandirian belajar (X1) diperoleh hasil thitung sebesar 4,834 dan ttabel dengan df= 58 sebesar 2,002. Hasil thitung dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka diperoleh thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemandirian belajar (X1) secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa (Y). 2) Berdasarkan
output
SPSS
untuk
variabel
intensitas
pemanfaatan
perpustakaan (X2) diperoleh hasil thitung sebesar 3,147 dan ttabel dengan df= 58 sebesar 2,002. Hasil thitung dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka diperoleh thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) secara parsial commit to user berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa (Y).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
b. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Simultan terhadap Variabel Dependen (Uji F) Tabel 12. Hasil Uji F ANOVAb Model 1
df
F
Sig.
Regression
2
18.581
.000
Residual
58
Total
60
a
Sumber: data primer diolah, 2011. Berdasarkan hasil output SPSS untuk melihat signifikansi variabel kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar ekonomi diperoleh hasil nilai Fhitung sebesar 18,581 dan nilai Ftabel dengan df1= 2 dan df2= 58 sebesar 3,156. Hasil Fhitung > Ftabel yaitu 18,581 > 3,156 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan secara simultan berpengaruh terhadap variabel prestasi belajar siswa. c. Menghitung Koefisien Determinasi Tabel 13. Hasil Koefisien Determinasi b
Model Summary Model 1
R Square .391
Sumber: data primer diolah, 2011. Nilai koefisien determinasi (R square) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model variabel independen (X) dalam menjelaskan variabel dependen (Y). Hasil dari output SPSS diketahui nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,391. Hal ini berarti seluruh variabel independen (kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan) dapat menjelaskan variabel dependen (prestasi belajar siswa) sebesar 39,1%, sedangkan sisanya (100% - 39,1% = 60,9%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
d. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif 1) Sumbangan Relatif Sumbangan relatif variabel kemandirian belajar (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar 68,45%, sedangkan sumbangan relatif intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar 31,55% (lampiran). 2) Sumbangan Efektif Sumbangan efektif variabel kemandirian belajar (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar 26,76%, sedangkan sumbangan efektif variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar 12,33% (lampiran). 2. Penafsiran Pengujian Hipotesis a. Penafsiran Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Parsial terhadap Variabel Dependen (Uji t) Berdasarkan hasil analisis data, untuk variabel kemandirian belajar (X1) diperoleh nilai thitung 4,834, sedangkan nilai koefisien regresinya 0,471 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti variabel bebas kemandirian belajar (X1) mempunyai arah hubungan yang searah dan signifikan terhadap variabel terikat prestasi belajar (Y), dengan kata lain jika variabel kemandirian belajar (X1) naik 1 satuan, maka akan menyebabkan naiknya variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0,471 satuan, sebaliknya jika variabel kemandirian belajar (X1) turun 1 satuan akan menyebabkan turunnya variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0,471 satuan. Variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) diperoleh nilai thitung 3,147, sedangkan nilai koefisien regresinya 0,382 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti variabel bebas intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) mempunyai arah hubungan yang searah dan signifikan terhadap variabel terikat prestasi belajar (Y), dengan kata lain jika variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) naik 1 satuan, maka akan menyebabkan naiknya variabel commit to user prestasi belajar (Y) sebesar 0,382 satuan, sebaliknya jika variabel intensitas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
pemanfaatan perpustakaan (X2) turun 1 satuan akan menyebabkan turunnya variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0,382 satuan. Seluruh variabel bebas secara langsung berpengaruh terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011”, dan “Terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011”, dapat diterima. b. Penafsiran Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Simultan terhadap Variabel Dependen (Uji F) Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilia Fhitung sebesar 18,581 dan nilai Ftabel dengan df1= 2 dan df2= 58 sebesar 3,156 jadi nilai Fhitung > Ftabel atau 18,581 > 3,156, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemandirian belajar (X1) dan intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) secara bersamasama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel prestasi belajar (Y). Seluruh variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011”, dapat diterima. D. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, telah terbukti bahwa variabel kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan secara parsial maupun simultan commit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2010/2011.
Langkah
selanjutnya
setelah
dilakukan
pengujian
persyaratan analisis dan pengujian hipotesis yaitu pembahasan hasil penelitian. 1. Pembahasan Hasil Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Hasil uji t untuk variabel kemandirian belajar (X1) menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 4,834 > 2,002, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemandirian belajar (X1) secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar (Y). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya
kemandirian
belajar
siswa
dan
intensitas
pemanfaatan
perpustakaan sekolah. Kemandirian belajar siswa merupakan suatu karakteristik dari siswa untuk mendayagunakan segenap kemampuan guna memenuhi kebutuhan belajarnya, tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan permasalahan belajarnya. Siswa akan memperoleh prestasi belajar yang memuaskan apabila siswa mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan dalam belajar setepat mungkin, dan siswa mampu mengurus kebutuhannya terutama berupa tugas-tugas belajar sendiri tanpa bergantung pada orang lain dengan mendayagunakan segenap kemampuan dan penuh inisiatif mengatasi permasalahannya, serta didasari dengan rasa percaya diri yang tinggi. Kemandirian belajar dipandang sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel kemandirian belajar (X1) sebesar 0,471 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti variabel bebas kemandirian belajar mempunyai arah hubungan yang searah dan signifikan terhadap variabel terikat prestasi belajar, dengan kata lain jika variabel kemandirian belajar (X1) naik 1 satuan, maka akan menyebabkan naiknya variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0,471 satuan. Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian di atas diketahui ketika tingkat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
kemandirian belajar siswa itu tinggi, maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang diperolehnya. 2. Pembahasan Hasil Pengaruh Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Hasil uji t untuk variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2) menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 3,147 > 2,002, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar (Y). Intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa adalah tingkat frekuensi kehadiran siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana penting dalam proses belajar mengajar di lingkup sekolah demi pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Intensitas pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu faktor dari banyak faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Menurut Darmono (2007 : 2) menyatakan bahwa melalui penyediaan perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan siswa dapat mendidik dirinya secara berkesinambungan. Siswa dengan intensitas yang tinggi memanfaatkan perpustakaan sekolah dan melakukan kunjungan setiap saat dalam rangka mencari bahan referensi untuk keperluan belajarnya akan memperoleh prestasi belajar yang optimal. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) sebesar 0,382 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti commit variabel to user bebas intensitas pemanfaatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
perpustakaan mempunyai arah hubungan yang searah dan signifikan terhadap variabel terikat prestasi belajar, dengan kata lain jika variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) naik 1 satuan, maka akan menyebabkan naiknya variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0,382 satuan. Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian di atas diketahui ketika semakin tinggi intensitas siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk keperluan belajarnya maka semakin baik prestasi belajar yang diperolehnya. 3. Pembahasan Hasil Pengaruh antara Kemandirian Belajar dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan secara Bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan untuk variabel kemandirian belajar (X1) dan intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier ganda, maka dapat diketahui harga Fhitung > Ftabel atau 18,581 > 3,156 dan juga nilai koefisien regresi diperoleh 0,471 dan 0,382 dengan nilai positif, hal ini berarti bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Artinya semakin tinggi kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai siswa, sebaliknya
semakin rendah kemandirian belajar dan
intensitas pemanfaatan perpustakaan siswa maka semakin rendah pula prestasi belajar yang dicapai. Haris Mudjiman (2006: 7) menyatakan bahwa, ”Belajar Mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah dan dibangun dengan bekal pengetahuan/kompetensi yang telah dimiliki”. Siswa yang telah mempunyai kemandirian dalam belajarnya, kemudian didukung dengan intensitas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
pemanfaatan perpustakaan yang tinggi sebagai upaya untuk mencari sumber belajar yang dibutuhkannya akan memperoleh prestasi belajar yang optimal. Di antara variabel-variabel bebas terdapat perbedaan di dalam mempengaruhi variabel terikat. Variabel kemandirian belajar (X1) berpengaruh terhadap variabel prestasi belajar (Y) yang ditunjukkan dengan nilai Sumbangan Relatif sebesar 68,45% dan Sumbangan Efektif sebesar 26,76%, sedangkan variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) berpengaruh terhadap variabel prestasi belajar (Y) dengan nilai Sumbangan Relatif sebesar 31,55% dan sumbangan efektif sebesar 12,33%. Hal ini berarti variabel kemandirian belajar memberikan sumbangan yang lebih besar dibandingkan variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan dalam mempengaruhi prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan pembahasan di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Sukoharjo dapat ditingkatkan jika kemandirian belajar siswa serta tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan lebih diperhatikan guna menunjang proses pembelajaran. Adanya kemandirian belajar dan tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan yang tinggi akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel kemandirian belajar menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 4,834 > 2,002. Hal ini berarti semakin tinggi kemandirian belajar siswa maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 3,147 > 2,002. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan oleh siswa maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 18,581 > 3,156. Hal ini berarti semakin tinggi kemandirian belajar siswa dan tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan siswa maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa.
commit to user 78 81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
B. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, sebagai implikasi hasil penelitian ini adalah: 1. Kemandirian belajar siswa diperlukan dalam usaha untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Kemandirian belajar akan mengembangkan kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir yang tinggi, hal ini disebabkan karena siswa terbiasa menghadapi tugas serta mencari pemecahannya sendiri dengan menggali sumber belajar yang ada dan mengadakan diskusi dengan teman bila menghadapi kesulitan. Adanya kemandirian belajar siswa di kelas akan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan kompetitif karena ciri khas yang ada pada siswa yang yang mempunyai kemandirian belajar adalah motivasi yang besar untuk berprestasi. 2. Intensitas pemanfaatan perpustakaan oleh siswa juga menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah. Siswa yang memiliki rasa tanggung jawab akan kebutuhan belajarnya akan berusaha menggali sumber belajar termasuk perpustakaan sekolah untuk memecahkan tugas-tugas belajarnya. Tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan yang tinggi akan mempengaruhi siswa memperoleh prestasi belajar yang optimal. 3. Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat menjadi bukti bagi institusi pendidikan secara umum bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh tingkat kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi institusi pendidikan dalam mengarahkan siswa dalam belajarnya, sehingga sikap kemandirian belajar akan terwujud yang nantinya akan memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi kepala sekolah a. Kepala sekolah dapat mengambil kebijakan untuk menetapkan dan melaksanakan program peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah misal dengan penambahan koleksi buku pustaka yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan teknologi seperti internet, sehingga dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar dan siswa memperoleh prestasi belajar yang optimal. 2. Bagi guru a. Guru perlu mendorong sikap kritis dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pengetahuan dan wawasan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan metode-metode mengajar inovatif yang memposisikan guru hanya sebagai fasilitator dan lebih mengaktifkan siswa dalam mencari sumber-sumber belajar dan membangun pengetahuannya. Guru juga perlu menghilangkan kebiasaan siswa yang masih bergantung kepada orang lain, yakni dengan cara memberikan hukuman atau sanksi kepada siswa yang masih menyalin dan menyontek pekerjaan teman. b. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan, sehingga siswa akan terbiasa untuk belajar dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. Bagi siswa a. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa kemandirian belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, maka siswa harus dapat menumbuhkan
kemandirian
belajar
dalam
dirinya
dengan
selalu
menanamkan kebanggaan atas hasil yang dicapai dari usaha sendiri. Cara yang bisa dilakukan adalah membiasakan diri untuk berusaha sendiri commit to user penuh inisiatif tanpa bergantung mengerjakan tugas-tugas belajarnya dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
kepada orang lain misal dengan mencari pada buku-buku referensi atau internet, diskusi dengan teman kalau ada materi yang kurang bisa dipahami. Siswa juga perlu menanamkan rasa percaya diri yang tinggi untuk tidak mudah terpengaruh pada hal-hal yang nantinya akan merugikan diri sendiri. b. Siswa mampu memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah misal dengan membaca atau meminjam buku referensi dan buku-buku ilmu pengetahuan lainnya seperti majalah, tabloid, jurnal atau buletin mingguan yang dapat menambah wawasan serta memperluas pengetahuan siswa, sehingga dapat membantu tercapainya prestasi belajar yang optimal.
commit to user