PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR SERTA DAMPAKNYA P ADA KINERJA
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
•
•
ii1ll •!!lb..
111
Universitas lslarn Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
.,
dnri
....
Oleh
••
·
,,
o,"'
',•,:
,
::·x::;·:::::e;:··..:·,..\S"Z\......... . ... ........,.... 2'. .... ~·g.. .
No. i.ndul; :
O..LtJ..:::..1?.J..::....,...........~.
Afria Lisda klasifikasi : .............................................
NIJ.\1:105082002647
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 HI 2009 M
PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
II
1111
111
Universitas lslarn Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh Afria Lisda
Nll\1:105082002647
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIDAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 HJ 2009 l\1
PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAIL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilnm Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Afria Lisda NIM:l05082002647
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I
Dr. Yahya Hamja, MM
Hepi
NIP. 130 676 334
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Hari ini Senin, Tanggal Lima Belas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Afria Lisda NIM: 105082002647 dengan judul
Skripsi
KECERDASAN
"PENGARUH
EMOSIONAL,
KEMAMPUAN
DAN
INTELEKTUAL,
KECERDASAN
SPIRITUAL
TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)". Memperhatikan penampilan dan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonorni dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 15 Juni 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
'
,..._,, A
, SE, Ak., M.Si Ketua
Rahmawatj,. SE, MM Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
Hari ini Jumat, Tanggal Dua Puluh Enam Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Afria Lisda NIM: l 05082002647 dengan Skripsi
"PENGARUH
KECERDASAN
EMOSIONAL,
judul
KEMAMPUAN DAN
INTELEKTUAL,
KECERDASAN
SPIRITUAL
TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)". Memperhatikan penan1pilan dan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Juni 2009
Tim Penguji Uiian Skripsi
Dr. Yahya Hamja, Ketua
Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM Sekretaris
Dr. Wiwik Utami, SE, Ak., M.Si P.enm1ii Ahli
DAFTAR RIWA YAT HIDUP DATA PIUBADI
.
·
· '
.
, I
Afria Lisda Perempuan Jakarta, 03 April 1987 Islam Belum Menikah JI. Mawar I Rt. 004 Rw. 014 No. 2 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan 12330 (021)99055104/085813841874 afria_
[email protected]
Nama Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Agama Status Perkawinan Alamat
Telepon/ Hp E-mail
RJV\'AYAT PEND ID I.KAN FORl\lA~. : I.
2. 3. 4. 5.
•
I ; . ~..... ; ..
TK Al-Husnaa SD Negeri 08 Pagi Bintaro SMP Negeri 178 Jakarta SMA Negeri 87 Jakarta SI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi
·1~1\\'AYAT PENDIDIKAN INFORl\IAli •
I
j
I,
Ii
'
1992 - 1993 1993 -1999 1999 - 2002 2002-2005 2005 - 2009
• .
.
, ' I
I
Pendidikan program komputer (Level Microsoft Office System) by Target Training Center
.
'
.
The Effect ofIntelligence Abillity, Emotional Quotient, and Spiritual Quotient to Auditors Ethical Behavior and The Affect to Auditors Performance (Empirical Study to Public Accountant Office in Jakarta)
By: Afria Lisda
ABSTRACT
This research is to know the effect of intelligence abillity, emotional quotient, and spiritual quotient to auditors ethical behavior and the affect to auditors pe1formance. This research used Convenience Sampling Method to collect sample. The method of data analyzing used Path Analysis. It's obtained with spreading of questionnaires to 82 auditors who work in Public Accountant Office in Jakarta. The data analyzing researcher used SPSS version 12. The variables used in this research were intelligence ability (X1), emotional quotient (X2;, and spiritual quotient (X3) as exogen variable and auditors et,'11cal behavior (Y1) and auditors performance (Y 2) as a endogen variable. The data analysis of this research consisted of two sub-structure of path analysis. The first ofsub-structure was analyzing the effect of intelligence abillity, emotional quotient, and spiritual quotient to auditors ethical behavior. The second of sub-structure was analyzing the effect of intelligence abillity, spiritual quotient, and auditors ethical behavior to auditors performance. The result on first sub-structure shows that intelligence abillity, emotional quotient, and spiritual quotient simultaneously had significantly effect to auditors ethical behavior with significant level is 0.000 from the result F test. Partially only intelligence ability has not significantly effect to auditors ethical behavior, whereas emotional quotient and spiritual quotie1Jt had significantly effect to auditors ethical behavior. Based on the t test, shows that significant level of intelligence ability is 0.347 > 0. 05, emotional quotient is 0. 027 < 0. 05, and spiritual quotient is 0. 000 < 0. 05. The result on second sub-structure shows that intelligence abillity, spiritual quotient, and auditors ethical behavior simultaneously had significantly effect to auditors performance with significant level is 0.000 from the result F test. Partially only intelligence ability has not significantly effect to auditors performance. Spiritual quotient and auditors ethical behavior had significantly effect to auditors performance. Based on the t test, shows that significant level of intelligence ability is 0.318 > 0.05, spiritual quotient is 0.028 < 0.05, and auditors ethical behavior is 0. 019 < 0. 05.
Kevwords: 1ntellif!'ence abillitv. emotional auotient. sviritual auotient. auditors
Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Tcrhadap Perilaku Etis Auditor Serta Dampaknya pada Kinerja (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta) Oleh: Afria Lisda
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor serta dampaknya pada kinerja. Pengmnpiilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling. Metode analisis menggunakan analisis jalur, data diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 82 auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jalcarta. Penelitian ini menggunakan SPSS versi 12 untuk menganalisis data. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari variabel . eksogen, yaitu kemampuan intelektual (X1), kecerdasan emosional (X2), kecerdasan spiritual (X3) dan variabel endogen , yaitu perilaku etis auditor (Y1) dan kinerja auditor (Y2).. Analisis data dalam penelitian ini terdiri atas dua sub-struktur analisis jalur. Analisis jalur pada sub-struktur pertama menguji pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor. Analisis jalur pada sub-struktur kedua menguji pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis terbadap kinerja auditor. Hasil analisis jalur pada sub-struktur pertan1a menuajukkan bahwa kemampuan intelektual, ·kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh terbadap perilaku etis auditor dengan tingkat signifikansi 0.000 dari basil uji F. Secara parsial, hanya kemampuan intelektual yang tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis auditor, sedangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terbadap perilaku etis auditor. Berdasarkan basil uji t, menunjukkan bahwa tingkat signifikansi kemampuan intelektual sebesar 0.347 > 0.05, kecerdasan emosional 0.027 > 0.05, dan kecerdasan spiritual 0.000 < 0.05. Hasil analisis jalur pada sub-strul.'iur kedua menunjukkan bahwa kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis auditor secara simultan berpengarub terbadap kinerja auditor dengan tingkat signifikansi 0.000 dari basil uji F. Secara parsial, banya kemampuan intelektual yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan kecerdasan spiritual dan perilalm etis auditor berpengaruh signifikan terhadap · kinerja auditor. Berdasarkan basil uji t, menunjukkan bahwa tingkat signifilcansi kemampuan intelektual .sebesar 0.318 > 0.05, dan kecerdasan spiritual 0.028 < 0.05, dan perilaku etis 0.000 < 0.05.
Kata kunci: Kemamnuan intelektual. kecerdasan emosional. kecerdasan sniritual.
"'!!>
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robill 'Aalamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan taufik dan hidayal1-Nya tnaka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam terlimpahkan kepada baginda besar Nabi Muh=ad SAW, yang telah menyatnpaikan ajaran islam yang telah terbukti kebenarannya dan semakin terns terbukti kebenarannya. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk metne1mhi syarat-syatat 1rteraih gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeti Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses pembuatan skripsi ini, berbagai hambatan dan kesulitan telah penulis hadapi. Berka! petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, dukungan, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada akhimya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Atas segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membar1tu dan mendukung penulis dalatn penyusunai1 skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis san1paikan kepada: I. Kedua ora11g tua tercinta, untuk Mama dan Papa yang selaln memberika11 rasa cinta, perhatian, kasih saya11g, motivasi da11 membantu secara moral dan materi serta selalu mengiringi penulis melalui doa dan restu. Terima kasih atas semua ya11g Maina Papa berikat1, setnoga kelak Lisda bisa membalas semua jasa kalian dengan yang lebih baik lagi. Tak lupa juga teruntuk kal(ak (Mira) dan adik-adlk tersayang (Dita dan Aliya) yru1g telah memberikan wama-warni dalam kehidupan ini. Jadilall anak yang shaleha dan berbakti kepada kedua orang tua, kalia11 harus lebih baik dari kakaktnu ifii. 2. Bapak Dr. Yahya Hamja MM, selaku pembimbing I ya11g telah memberikan perhatian da11 waktunya dengan segala profesionalltas da11 kesabaran, semoga segala kebaika11 da11 ketulusa11 ya11g Bapak berika11 menjadi amal shaleh.
3. Bapak Hepi Ptayudiawan, SE, Ak., MM, selaku pernbimbing II, atas Segala motivasi da11 waktu ya11g telah diberikat1, semoga ilmu yang Bapak berikai1 meiiiadi ilmu vatw hermanfaat.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS (Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial), Bapak Afif Sulfa SE, M.Si, Ak., (Ketua Jurusan Akuntansi), dan Ibu Yessi Fitri SE, Ak., M.Si (Sekretaris Jurusan Akuntansi). 5. Para penguji ujian komprehensif: Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, Bapak Amilin, SE, Ak., M.Si, dan lbu Rahmawati SE, MM. 6. Para penguji ujian skripsi: !bu Dr. Wiwik Utami, SE, Ak., M.Si, Bapak Dr. Yahya Hamja MM, dan Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM. 7. Semua dosen yang telah memberikan ilmunya yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak dan lbu. 8. Seluruh jajaran staf Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, terima kasih atas bantuan, kemudahan, perhatiai1, dan pelayanati yang telah diberikan. 9. Para auditor yang bekerja di Kai1tor Akuntan Publik yang berada di Jakarta, selaku tesponden, terima kasih atas kesediaan waktu dan. bantuannya dalam mengisi knesioner. I 0. Sahabat-sahabat tercinta dan semua te111a11 seperjua11gan Akuntansi 2005 yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, terima kasih telah memberikan rasa kebersamaan, keakrabai1, kepedulian dan silaturahmi yang telah terjalin selama ini. Tetap semangat untuk kalian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih be!U111 sempurna dan masih belum lengkap. Demi menyempumakau dan meleugkapi skripsi ini, penulis berharap koreksi dan saran karena penulis yakin masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dilakukan penulis dalam peuyusunan skripsi ittl. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutubkannya.
Jakarta, Juni 2009
DAFTARISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................ i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................. ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii DAFT AR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... iv ABSTRACT ..................................................................................................... v ABSTRAK ....................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................... vii DAFTAR ISi ................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii BABI.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian .................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ............................................................................ 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian....................................................................... 7 2. Manfaat Penelitian..................................................................... 8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Inteligensi, Intelektual, dan Kecerdasan ................................. 10
2. Kemampuan Intelektual (IQ) .................................................. 11 3. Emosi dan Emosional .............................................................. 12 4. Kecerdasan Emosional(EQ) .................................................... 12 5. Spiritual ................................................................................... 14 6. Kecerdasan Spiritual (SQ) ....................................................... 15 7. Etika dan Etis .......................................................................... 18 8. Perilaku Etis ............................................................................ 20 9. Etika Profesi ............................................................................ 21 10. Kinerja ...................................................................................... 27
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 31 D. Hipotesis ............................................................................................. 32 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 33 B. Mctode Pcncntuan Sampel ............................................................... 33 C. Mctodc Pengumpulan Data 1. Data Primer ............................................................................. 34
2. Data Sekunder ......................................................................... 34 D. Mctodc Analisis Data 1. Uji Kualitas Data a. Uj i Validitas Data ........................................................ 34 b. Uji Reliabilitas Data .................................................... 35 E. Uji Hipotcsis ....................................................................................... 35 F. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 38 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ObjekPenelitian !. Tempat dai1 Waktu Penelitian ................................................. 45
2. Karakteristik Responden ......................................................... 46 B. Peuemuan dan Pembahasan
1. Uji Validitas ............................................................................ 51
2. Uji Reliabilitas .................................................................... :.... 54 3. Hasil Uji Hipotesis a. Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 1 ................................ 58 b. Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 2 ................................ 67 C. Pembabasan ....................................................................................... 83 BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ........................................................................................ 86 B. Implikasi.. ........................................................................................... 89 C. Saran ................................................................................................... 90 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 93 T.AMPJRAN ..
......................................................................................... 96
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran ....................................................... 31
Gambar 4.1
Hnbnngan Snb-Struktnr I Variabel X1, X2, dan X3 Terhadap
Yi ............................................................................ 58 Gambar 4.2
Hnbw1gan Kansai Empiris Snb-Struktur I Variabel X1, X2, dan X3 Terhadap Yt······························· ............................ 58
Gambar 4.3
Hnbungan Snb-Struktur 2 Variabel Xi, X3, dan Y 1 Terhadap Yz ........................................................................... 67
Gambar 4.4
Hnbnngan Kansai Empiris Snb-Struktur 2 Variabel Xi, X3, dan Y1 Terhadap Yz ............................................................ 75
Gambar 4.5
Hnbnngan Kansai Empiris Variabel Xi, X2, X3, Terhadap Y1 dan Yz ...................................................................... 76
DAFTARTABEL
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian .................................................. 41
Tabel 4.1
Data Kantor Akuntan Publik ....................................................... 45
Tabel 4.2
Data Penyebaran Kuesioner ......................................................... 46
Tabel 4.3
Data Distribusi Kuesioner ........................................................... 47
Tabel 4.4
Data Statistik Responden ............................................................ 48
Tabel 4.5
Uji Validitas Variabel Keman1puan Intelektual.. ......................... 51
Tabel 4.6
Uji V aliditas V ariabel Kecerdasan Emosional ............................ 52
Tabel 4.7
Uji V aliditas V ariabel Kecerdasan Spiritual ............................... 52
Tabel 4.8
Uji Validitas Variabel Perilaku Etis ............................................. 53
Tabel 4.9
Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor ....................................... 54
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Intelektual .................... 55 Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Emosional ...................... 55 Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Spiritual.. ....................... 56 Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Instrumen Perilaku Etis ...................................... 56 Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Instrnmen Kine1ja Auditor ................................. 57 Tabel 4.15 Anova Sub-Stru.ktur 1 ................................................................. 59 Tabel 4.16 Model Summary Sub-Stru.ktur 1 ................................................. 60 Tabel 4.17 Coefficient Sub-Strukt1u- 1 .......................................................... 62 Tabel 4.18 Anova Sub-Struktur 2 ................................................................. 68 Tabel 4.19 Model Summary Sub-Struktur 2 .................................................. 69 Tabel 4.20 Coefficient Sub-Struktur 2 ........................................................... 71 Tabel 4.21 Correlation.................................................................................... 77 Tabel 4.22 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ......................................... 77 Tabel 4.23 Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tida.k Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Bersama Kemampuan Intele.ktual
(X1), Kecerdasan Emosional (X2), dan Kecerdasan Spiritual (X3) Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Pedlaku Etis Auditor (Y 1) Serta Dampa.knya Pada Kinerja (Y2) ...........•....................... 80
DAFTAR LAMPIRAN
Larnpiran I
Daftar Kuesioner
Lampiran 2
Daftar Jawaban Responden
Lampiran3
Hasil Perhitungan Reliabilitas
Larnpiran 4
Hasil Perhitungan Validitas
Lampiran 5
Hasil Uji Hipotesis
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Kecerdasan mernpakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT kepada manusia dan
menj adikannya
sebagai
salah
satu kelebihan
manusia
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia dengan kecerdasannya dapat terns menerns mempertahaukan dan meningkatkm1 kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terns menerns. Selan1a ini, kata "kecerdasan" senantiasa dikonotasikan dengan kecerdasan intelektual atau yang lazim dikenal sebagai Intelligence Quotient (IQ) saja Anggapmi bahwa kecerdasan mmiusia hmiya tertumpu pada dimensi intelektual saja sudah tidak berlaku lagi pada zmnan sekarmig ini. Selain IQ, mmiusia juga masih memiliki dimensi kecerdasmi lainnya, dimitaranya yaitu: kecerdasmi emosional atau Emotional Quotient (EQ) dmi kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ). Memasuki abad ke-21, legenda IQ sebagai satusatunya tolok ukur kecerdasan ym1g juga sering dijadikmi parmneter keberhasilmi mmiusia, digugurkmi oleh muncnlnya konsep EQ dmi SQ. Kecerdasmi emosional adalah kecerdasmi ymig berada di dalmn bagimi diri yang berhubungmi dengan kearifmi di luar ego atau pikirmi sadar. Lain halnya dengmi kecerdasan spiritual, kecerdasmi spiritual merupakmi kesadarmi ymig dengannya kita tidak hanya mengakui nilai-nilai yang ada, tetapi kita juga
harfiah, kecerdasan spiritual beroperasi dari pusat otak, yaitu dari fungsifungsi penyatu otak. Kecerdasan spiritual mengintegrasikan semua kecerdasan kita. Kecerdasan spiritual menjadikan kita makhluk yang benar-benar utuh seeara intelektual, emosional, dan spiritual. Kecerdasan spiritual memberi kita rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi dengan pema11aman sampai pada batasannya. Kita menggunakan kecerdasan spiritual untuk bergulat dengan ihwal baik dan jahat (Zahar dan Marshall, 200 I). Kecerdasan spiritual beke1ja maksimal ketika emosi tenang dan terkendali yang diatur oleh piranti kecerdasan emosional, sehingga akhirnya kecerdasan intelektual bisa menghitung dengan efisien, tepat, cepat, serta tetap bergerak pada garis orbit spiritual (Agustian, 2003). Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan mampu mengendalikan emosinya sehingga dapat menghasilkan optimalisasi pada fungsi kerjanya (RM dan Aziza, 2006). Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan mampu untuk mengetahui serta menangani perasaan mereka dengan baik, mampu untuk menghadapi perasaan orang lain dengan efektif. Selain itu juga seseorang akuntan yang memiliki pemahaman atau kecerdasan emosi dan tingkat religinsitas yang tinggi akan mampu bertindak atau berperilaku dengan etis dalam profesi dan organisasi. Tanpa adanya pengendalian atau kematangan emosi (EQ) dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (SQ), sangat sulit bagi seorang auditor untuk
konflik yang sudah menjadi bagian atau risiko profesi, dan memikul tanggung jawab seperti apa yang disebutkan dalam Pedomm1 Kode Etik Akuntan Indonesia, serta untuk tidak menyalahgunakan kemmltpuan dan keahlian yang merupakan amanah yang dimilikinya kepada jalan ym1g tidak dibenarkan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil kinei:ja mereka (mutu dan kualitas audit)
atau
terjadinya
penyimpangan-penyimpangan,
kecurm1gan
dan
manipulasi terhadap tugas yang diberikan. Etika akuntan menjadi isu yang sangat menarik di Indonesia. Perilaku etika
merupakan
fondasi
peradaban
modem
yang
menggarisbawahi
keberhasilan berfungsinya harnpir setiap aspek masyarakat, dari kehidupan keluarga sehari-hari sarnpai hukum, kedokteran, dan bisnis. Etika (ethic) mengacu pada suatu sistem atau kode perilaku berdasarkan kewajiban moral yang menunjukkan bagaimana seorang individu harus berperilaku dalarn masyarakat. Perilaku etika juga merupakan fondasi profesionalisme modem. Seluruh
profesi
mempunyai
aturan
atau
!code
perilaku
yang
mendefinisikan perilaku etika bagi anggota profesi tersebut. Untuk menjadi sumber
o~jektif
yang dapat dipercaya, profesional harus memiliki reputasi
yang kuat tidak hanya untuk kompetensi tetapi juga untuk km·akter dan integritas yang tidak diragukan lagi. Mengingat pentingnya reputasi, perilaku etika, dan profesionalisme, profesi akuntan telah mengembangkan Kode Perilaku Profesional yang memberikan pedoman pada perilaku profesional akuntansi.
Kade etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat karena dengan mematuhi kode etik, akuntan diharapkan dapat menghasilkan kualitas kinerja yang paling baik bagi masyarakat (Baidaie, 2000 dalam Ludigdo, 2006). Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi w1tuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Disamping itu, profesi akuntansi mendapat sorotan yang cukup tajam dari masyarakat. Hal ini seiring dengan terjadinya beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh akuntan, baik akuntan publik, akuntan intern perusahaan maupun akuntan pemerintah. Oleh sebab itu, akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bemaung, profesi mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri (Nugra11aningsih, 2005). Kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor. Auditor harus mentaati aturan etika profesi yang meliputi pengaturan tentang independensi, integritas dan obyektivitas, standar umum dan prinsip akuntansi, tanggung jawab kepada klien, tanggung jawab kepada rekan seprofesi, serta tanggung jawab dan praktik laiimya (Satyo, 2005 dalam Trisnaningsih, 2007). Berbicara tentang penelitian dan karya ilmia11 tentang kecerdasan emosional dan spiritual, terutama sekali semenjak mulai dipopulerkannnya istilah kecerdasan emosional oleh Daniel Goleman pada tahun 1990-an,
ke-20, serta kecerdasan emosional dan spiritual oleh Ary Ginanjar Agustian. Penelitian tentang kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual sudah banyak diteliti oleh para peneliti baik dari dalam maupun luar negeri. Akan tetapi penelitian kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang berhubungan dengan bidang akuntansi (khususnya auditing) adalah sangat sedikit dan jarang sekali dilakukan. Oleh karena itulah maka peneliti tertarik untuk membahasnya. Penelitian ini pada dasarnya merupakan replikasi dari penelitian Mora Herina (2008) yang berjudul "Pengaruh Kemampuan Intelektual,
Kecerda~an
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)". Peneliti tertarik untuk mereplikasi penelitian tersebut karena masalah tentang sikap dan perilaku etis menjadi sesuatu yang menarik saat ini, apalagi jika dikaitkan dengan masalah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain: I. Perbedaan pertama terletak pada responden penelitian. Responden penelitian sebelumnya adalah mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP).
2. Tempat penelitian. Tempat penelitian pada penelitian sebelumnya adalab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan pada penelitian ini adalab di KAP yang lerdapat di wilayah DKI Jakarta. 3. Jumlab variabel endogen. Penelitian sebelumnya hanya terdiri dari satu variabel endogen, yaitu sikap etis mabasiswa akuntansi, sedangkan dalam penelitian ini terdapat dua variabel endogen yaitu perilaku etis audior dan kinerja (kine1ja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja auditor). Berdasarkan uraian tersebut di atas, melihat pentingnya nilai dan perilaku etis bagi seorang auditor maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai perilaku etis auditor dengan judul "Pengarnh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Perilaku Etis Auditor Serta Dampaknya Pada Kinerja (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalab di atas, maka masalab dalam penelitian ini dirnmuskan sebagai berikut: l. Apakab kemampuan intelektual secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap perilaku etis auditor? 2. Apakab kecerdasan emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis auditor?
d. Mengetahui dan menguji pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara simultan terhadap perilaku etis auditor. e. Mengetahui dan menguji pengaruh keman1puan intelektual terhadap kinerja auditor. f.
Mengetahui dan menguJJ pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor.
g. Mengetahui dan menguji pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor. h. Mengetahui dan menguji pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis secara simultan terhadap kinerja auditor. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya: a. Memberikan masukan bagi dunia akademisi (khususnya dalam bidang pendidikan akuntansi) dalam mendidik dan mendiskusikan mengenai pentingnya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual bagi para mahasiswa, sebagai calon ak'U!ltan dan auditor dimasa yang akan datang. b. Sebagai sarana informasi bagi masyarakat tentang kecerdasan emosional
dan
kecerdasan
spiritual
yang dapat
memberikan
konstribusi positif untuk pengembangan dan perbaikan diri ke arah yang lebih baik.
c. Memberikan masukan bagi KAP agar dapat lebih meningkatkan kemampuan auditor mereka dalam melaksanakan tugas dengan lebih memberikan perhatian dan pelatihan terkait dengan pengembangan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sehingga mereka bekerja dengan optimal, berintegritas dan bertanggung jawab. d. Memberikan
informasi
kecerdasan emosional
bagi
responden
mengenai
pentingnya
dan kecerdasan spiritual, sehingga mereka
dapat mengembangkan dan melatih kecerdasan emosional
dan
kecerdasan spiritual secara mandiri sebagai bekal dalain melakukan pekerjaan dan mampu bersaing dengan pai·a auditor dari luar negeri. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi konseptual bagi pengembangan literatur dalain bidang akuntansi khususnya auditing dan diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi riset-riset selanjutnya terkait dengan penelitian kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang lebih sempurna dan komperehensif dalain bidang akuntansi dan auditing,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Inteligensi, Intelektual, dan Kecerdasan
Pengertian inteligensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daya membuat reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental, terhadap pengalan1an-pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai apab:ia dihadapkan pada faktor-faktor atau kondisi-kondisi baru; kecerdasan. Lain halnya dengan intelektual, intelektual dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti cerdas berakal dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan; yang mempunyai kecerdasan tinggi (cendikiawan); dan totalitas pengertian atau kesadaran, temtama yang menyangkut pemikiran dan pemahaman (Depdiknas, 2007). Sebenarnya hingga saat ini para ahli pun tampaknya masih mengalami kesulitan untuk mencari mmusan yang komprehensif tentang kecerdasan. Tentang intelektual anak dalam suatu makalah psikologi menyatakan ballwa menumt English & English (2009) dalan1 buku "A Comprehensive
Dictionary of Psychological and Psychoalitical Terms", istilall intellect berarti antara Jain: a. Kekuataan mental dimana manusia dapat berpikir,
c. Suatu rumpun nama untuk proses kognitit: terutama untuk aktivitas yang berkenaan dengan berpikir. C.P. Chaplin (1975) dalam Sudrajat (2008) memberikan pengertian kecerdasan sebagai kemampuan menghadapi clan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Anita E. Woolfolk (1975) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa menurut teori lama, kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu: a. Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, b. Kemampuan untuk belajar, dan c. Kemwapuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Istilah inteligensi jika dirumuskan akan mendapat pengertian yaitu sebagai keseluruhan kemampuan inclividu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. 2. Kemampuan Intelektual Kemampuan intelektual merupakan logika decluktif dan pemikiran abstrak, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah clan sanggup menyelesaikan clilema etis. Intelligent Quotient (IQ) clihitung berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan mental (mental age) dengan tingkat usia (chronological age), merentang mulai dari kemampuan dengan kategori idiot sampai dengan genius (Syaodih, 2005 dalam Sudraiat. 2008:)_ Ada 7 ciimf':n ..:::i v::1no- mP:mhP:ntnk
lrPm!lmnnnn 1ntP1..,.t-h1>;1l
seseorang, yaitu: kemahiran berhitung, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktit: penalaran
deduktif~
visualisasi ruang, dan
ingatan
3. Emosi dan Emosional Pengertian emosi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat serta keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan; keberanian yang bersifat subyektif). Pengertian emosional adalah menyentuh perasaan; mengharukan; dengan emos1; beremosi; dan µenuh emosi (Depdiknas, 2007).
Oxford English Dictionary pada makna yang paling harfiah, mendefinisikan emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu; setiap kcadaan mental yang hebat atau meluap-luap. Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-·pikiran khasnya, suatu keadaan psikologis dan biologis, dan serangkaian kecenderungankecenderungan untuk bertindak (Goleman, 2007).
4. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk menggunakan emosi sesuai dengan keinginan, kemampuan untuk mengendalikan emosi sehingga memberikan dampak yang positif. Kecerdasan emosional dapat membantu membangun hubungan dalam menuju kebahagiaan dan kesejahteraan
(Wibowo, 2002 dalam RM dan A.ziza, 2006). Menurut
Goleman (2005) dalam Tikollah dkk (2006) memberikan definisi bahwa
kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Menurut Goleman (2007) terdapat lima dimensi atau komponen kecerdasan emosional (EQ) yaitu: a. Pengenalan diri (self awareness) Dimensi peruuna adalah self awareness, artinya mengetahui keadaan dalam diri, hal yang lebih disukai, dan intuisi. Kompetensi dalam dimensi pertama adalah mengenali emosi sendi:ri, mengetalmi kekuatan dan keterbatasar1 airi, dan keyakinan akan kemampuan sendi:ri. b. Pengendalian diri (self regulation) Di:mensi kedua adalah self regulation, artinya mengelola keadaan dalam di:ri dan sumber daya diri sendiri. Kompetensi dimensi kedua ini adalah menahan emosi dan dorongan negatif, menjaga norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas kine1ja pribadi, luwes terhadap perubahan, dan terbuka terhadap ide-ide serta informasi baru. c. Motivasi (motivation) Di:mensi ketiga adalah motivation, artinya dorongan yang membi:mbing atau membantu peraihan sasaran atau tujuan. Kompetensi dimensi ketiga adalah dorongan untuk menjadi lebih baik, menyesuaikan dengan
sasaran
kelompok
atau
organisasi,
kesiapan
untuk
memanfaatkan kesempatan, dan kegigihan dalam mempe1juangkan ke11:a11:alan dan hamhatan.
d. Empati (empathy) Dimensi keempat adalah empathy, yaitu kesadaran akan perasaan, kepentingan, dan keprihatinan orang. Dimensi keempat terdiri dari kompetensi understanding others, developing others, customer service, meneiptakan kesempatan melalui pergaulari dengan berbagai macam orang, membaca hub1mgan antara keadaan emosi dan kekuatan hubungan suatu kelompok. e. Keterampilan sosial (social skills) Dimensi kelima adalah social skills, artinya kemahiran dalam menggugah tanggapa.1 yang dikehendaki oleh orang lain. Diantaranya adalah kemampuan persuasi, mendengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan menyelesaikan pendapat, semangat
leadership, kolaborasi dan kooperasi, serta team building. Kelima komponen tersebut dikelompokkan ke dalam dua kecakapan, yaitu: a. Kecakapan pribadi, meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi. b. Kecakapan sosial, meliputi empati dan keterampilan sosial.
5. Spiritual Kata spiritual memiliki akar kata spirit yang berarti roh. Kata ini berasal dari bahasa Latin, spiritus, yang berarti napas. Kata spiritus dapat mengandung arti sebuah bentuk alkohol yang dimurnikan, sehingga kata
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin) (Depdiknas, 2007). Diri kita yang sebenarnya adalah rob yang bisa diartikan selbagai energi kehidupan, yang membuat kita dapat hidup, bemapas, dan bergerak. Spiritual berarti pula segala sesuatu diluar tubuh fisik kita, termasuk pikiran, perasaan dan karakter (Fery, 2007 dalam Herina, 2008).
6. Kecerdasan Spiritual (SQ) Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteb makna yang lebin luas dan kaya, serta menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain (Zohar dan Marshall, 2002 dalam Tikollah dkk, 2006). Definisi kecerdasan spiritual yang lebih sesuai dengan perkembangan psikologi mutakhir dijelaskan oleh Sinetar. Mlenurutnya, kecerdasan spiritual adalah pikiran yang mendapat inspirasi, dorongan, dan efektivitas yang terinspirasi, theisness atau penghayatan ketuhanan yang di dalarnnya kita semua menjadi bagian (Sinetar, 2000 dalam Zohar dan Marshall, 2001). Tanda-tanda dari SQ yang telah berkembang dengan baik mencakup hal-hal berikut (Zohar dan Marshall, 2001): a. Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif), b. Tingkat kesadaran diri vang tinggi.
c. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, d. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit, e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai, f.
Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu,
g. Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai ha!, h. Kecenderungan nyata untuk bertanya "mengapa?" atau "bagaimana jika?" untuk mencarijawaban-jawaban yang mendasar, dan 1.
Menjadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai "bidang mandiri" yaitu memiliki kemudahan untuk beke1ja melawan konvensi. Zohar dan Marshall (2001) berpendapat, bahwa kecerdasan spiritual
sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai yaitu kecerdasan m1tuk menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Metode implementasi SQ bisa meliputi dua metode, menurut Sukidi (2002) terdapat 2 metode secara umum, yait11: a. Metode Vertikal: bagaimana kecerdasan spiritual bisa mendidik hati kita untuk menjalin hubungan ke hadirat Tuhan. b. Metode Horizontal: kecerdasan spiritual mendidik hati kita ke dalam budi pekerti yang baik dan moral yang baik. Implementasi dari metode vertikal, bisa seperti sikap hidup yang religius dan pandai bersyukur atas eksistensi dirL Imlementasi dari metode horizontal, bisa seperti jujur, toleran, beretika, kepedulian sosial, dan
Menurut Darmayuwono (2008), orang yang cerdas secara spiritual memiliki sejumlah ciri-ciri antara lain: a. Fleksibel Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi ditandai dengan sikap hidupnya yang fleksibel atau luwes. Orang ini dapat membawa diri dan mudah menyesuaikan diri clengan berbagai situasi yang dihadapi. b. Kemampuan refleksi tinggi Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi, memiliki kemampuan refleksi yang tinggi ,pula. Dia cenderung bertanya "mengapa" atau "bagaimana seandainya" sebagai kelanjutan dari "apa" dan "bagaimana". c. Kesadaran diri dan lingkungan tinggi Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yartg tinggi akan memiliki kesadaran diri (self-awareness) dan kesadaran Engkungan yang tinggi. Kesadaran
tinggi
berarti
telah
mengena:t
dirinya
(misalnya
mengendalikan emosi), dengan mengenal dirinya maka dia juga mengenal orang lain, mampu membaca maksud dan keinginan orang lain. Kesadaran lingkungan tinggi mencakup kepedulian terhadap sesama, persoalan hidup yang dihadapi bersmna, dan juga peduli terhadap bangsa dan negara.
d. Kemampuan kontemplasi tinggi Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi ditandai juga dengan adanya kemampuan kontemplasi yang tinggi, misalnya kemampuan mendapat inspirasi dari berbagai ha!, kemampuan menyampaikan nilai dan makna kepada orang lain, mengamati berbagai ha! untuk menarik hikmahnya dan memiliki kreativitas tinggi. e. Berpikir secara holistik Berpikir secara holistik berarti berpikir secara menyeluruh, mengaitkan berbagai ha! yang berbeda-beda dan terintegrasi.
f. Berani menghadapi penderitaan Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi adalah orang yang berani menghadapi penderitaan dan perbedaan. g. Berani melawan arus atau tradisi Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi, juga ditandai dengan adanya keberanian melawan arus yang buruk. h. Sesedikit mm1gkin menimbulkan kerusakan Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi akan berperilaku secara hati-hati sehingga dapat meminimalisir kerusakan. 7. Etika dan Etis Etika (ethics) berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti karakter. Kata lain untuk etika adalah moralitas (morality), yang berasal dari bahasa Latin mores yang berarti kebiasaan. Moralitas berpusat pada benar dan salah dalam oerilaku manusia (Bovnton dan Johnson. 2008).
Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) (Depdiknas, 2007). Etika merupakan studi sistematis tentang tabiat konsep nilai, baik, burnk, harus, benar, salah, dan lain sebagainya
. .
. .
prms1p-pnns1p
dan
umum
yang
membenarkan
kita
untnk
mengaplikasikannya atas apa saja. Etika dapat dimaknai sebagai dasar moralitas di saat bersamaan juga sebagai filsufoya dalam berperilaku. Etika dapat diartikan sebagai sikap untuk memahami opsi-opsi yang harus diambil di antara sekian banyak pilihan tindakan yang ada (Badroen dkk, 2006). Etika dalam pengertian luas berarti keseluruhan norma dan penilaian yang dipergunakan oleh masyarakat untnk mengetajhui bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupannya Pengertian etika dalam arti sempit berarti seperangkat nilai atau prinsip moral yang berfungsi sebagai panduan, prinsip moral juga berfungsi sebagai kriteria untnk menilai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku. Etika merupakan pedoman cara bertingkah laku yang baik dari sudut pandang budaya, susila, dan agama (Pratiwi, 2008), oleh karena itu, etika berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana orang akan berperilaku terhadap sesamanya. Etik pada dasarnya merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi
landasan
bertindaknya
seseorang,
sehingga
apa
yang
dilaknkannya dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan yang terpuji
banyak berhubungan dengan sifat manusia yang
id·~al
dan disiplin pribadi
di luar yang ditentukan oleh undang-undang atau peraturan. Pengertian etis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti berhubungan (sesuai dengan etika) dan sesuai dengan asas perilaku yang disepakati secara umum (Depdiknas, 2007). 8. Perilaku Etis Pengertian perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan yang terwujud dalam gerakan (sikap) (Depdiknas, 2007). Perilaku etis merupakan perilaku yang sesuai dengan norma-nonna SJsial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bennanfaat dan yang membahayakan (Maryani dan Ludigdo, 200 I dalam Tikollah dkk, 2006). Perilaku etis penting dalam sebuah masyarakat karena berfungsi sebagai eara untuk menjaga ketertiban dan dapat menjadi perekat yang dipegang oleh semua anggota masyarakat. Pentingnya etika dalam masyarakat membuat banyak nilai-nilai etis yang dijabarkan secara eksplisit dalam sebuah peraturan atau undang-undang. Banyak juga nilainilai etis yang tidak dapat dijabarkan dalam sebuah peraturan atau undangundang, karena sifat judgmental yang menyertai nilai tersebut. Misalnya kejujuran, loyalitas, toleransi, tanggungjawab, keadilan, dan lain-lain.
Maksud perilaku etis auditor menurut penulis adalah perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial dan aturan-aturan yang terdapat di dalam Kade Etik Auditor (Aturan Perilaku Auditor). 9. Etika Profesi Etika profesional lebih luas dari prinsip-prinsip moral. Etika tersebut mencakup prinsip perilaku untuk orang-orang profesional yang dirancamg baik untuk tujuan praktis maupun untuk tujuan idealistis. Kode etik harus realistis dan dapat dilaksanakan karena kode etik profesional dibuat dan dirancang untuk mendorong perilaku ideal (Yusuf, 2001 dalam Hery dan Agustini, 2007). Etika profesional (professional ethics) harus lebih dari sekedar prinsip-prinsip moral (Boynton dan Johnson, 2008). Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode Etik ini mengikat para anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) di satu sisi dan dapat dipergunakan oleh akuntan lainnya yang bukan (seperti akuntan pendidik) atau belun1 menjadi anggota IAPI (calon akuntan publik) di sisi lainnya. Auditor yang bekerja secara profesional telah memahami pelaksanaan etika profesi yang berlaku (Hery dan Agustini, 2007). Prinsip etika yang tertulis dalam kode etik IAPI terdiri atas (Rahmadi dkk, 2006 dalam Pratiwi 2008): a. Tanggung Jawab Profesi Setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral clan bersikap
b. Kepentingan Publik Setiap anggota berkewajiban senantiasa bertindak dalan1 kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. c. Integritas Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. d. Objektivitas Setiap anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari 0enturan kepentingan dalarn pemenuhan kewajiban profesionalnya. e. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profosionalnya dengan kehatihatian, kompetensi dan keteknnan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat-tingkat yang diperluk:an untuk memastilr.an bahwa auditan atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir. f.
Kerahasiaan Setiap akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selarna melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
g. Perilaku Profesional Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. h. Standar teknis Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesional sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Aturan etika (peraturan perilaku) yang terdapat didalam kode etik IAPI (SPAP, 2004) terdiri atas: a. Independensi, Integritas, dan Objektivitas I) Independensi. Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP hams selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance). 2) Integritas dan Objektifitas. Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP hams mempertahankan integritas dan objektifitas, hams be bas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh
membiarkan
misstatement)
yang
faktor
salah
saJI
diketahuinya
pertimbangannya kepada pihak lain.
material atau
(material
mengalihkan
b. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi 1) Standar Umum. Anggota KAP harus mematuhi standar umum beserta interpretasi yang terkait yang dikeluarkan badan pengatur standar yang ditetapkan !APL Standar umum tersebut meliputi kompetensi profesional, kecermatan dan keseksamaan profesional, perencanaan dan supervisi, dan data relevan yang memadai. 2) Kepatuhan terhadap Standar. Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultasi manajemen, perpajakan, atau jasa profosional lainnya wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan oleh IAPI. 3) Prinsip-prinsip Akuntansi. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap faporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. c. Tanggung Jawab Kepada Klien 1) Informasi klien yang Rahasia Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien.
2) Fee Profesional. Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi dan juga tidak diperkenankan u11tuk menetapkan fee kontinjen
apabila
penetapan
tersebut
dapat
mengurang1
independensi. d. Tanggung Jawab Kepada Rekan I) Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi. Anggota KAP wajib memelihara citra profesi, dengan tidak rnelakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekart seprofesi. 2) Komunikasi Antar Akuntan Publik. Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik terdahulu bila akan rnengadakan perikatan audit menggantikan akuntan publik terdahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan. Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis pem1intaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai. 3) Perikatan
Atestasi.
Akuntan
publik:
tidak
diperkenankan
mengadakan perikatan atestasi yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakuk:an oleh akuntan yang lebih dahulu
ditunjuk
klien,
k:ecuali
apabila perikatan tersebut
dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan pernndang-undangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.
e. Tanggung Jawab dan Praktik Lain I) Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan. Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan' atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi. 2) lklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya. Anggota dalarn menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi. 3) Komisi dan Fee Revera!. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan/ menerima komisi apabila pemberian komisi tersebut dapat megurangi independensi. Fee rev eral (rujukan) adalab 0
imbalan yang dlbayarkan/ diterima kepada/ dari sesama penyedia jasa profesional akuntan publik. Fee reveral (rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama profesi. 4) Bentuk dan Organisasi KAP. Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/ atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi. Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia Ada dua sasaran pokok dari kode etik ini, yaitu pertama, kode etik ini bermaksud untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan
kaum profesional. Kedua, kode etik ini bertujuan untuk melindungi keluhuran profesi tersebut dari perilaku buruk orang-orang tertentu yang mengaku dirinya profesional (Keraf, 1998 dalam Martadi dan Sfuanta, 2006). 10. Kincrja
Secara
etimologi,
kinerja
berasal
dari
kata
prestasi
kerja
(performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara (2005)
bahwa istilah kinerja berasal dari kata job
pe~formance
atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya. scsuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja
auditor
merupakan
tindakan
atau
pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Mulyadi (1998) dalam Trisnaningsih (2007) adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untu.k menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikau secara wajair sesuai dengan priusip akuntausi yang berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalan1an dan ketepatan waktu. Kinerja dapat diukur melalui pengukuran lertentu (stanclar) dimana kualitas adalal1 berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan, kuantitas aclalall jumlall hasil
ke~ja
yang clihasilkan dalarn kurun waktu tertentu, dan
ketepatan waktu aclalah kesesuaian waktu yang t.elah direncanakan. Larkin (1990) dalam Trisnaningsih (2007) menyatakan bal1wa terdapat empat dimensi personalitas dalam mengukur kinerja auditor, antara lain: kemampuan (ability), komitmen profesional, motivasi, dan kepuasan kerja. Seorang auditor yang mempunyai kemampuan dalam ha! auditing maka akan cakap dalam menyelesaikan pekerjaan. Auditor yang komitmen terhadap profesinya maka akan loyal terhadap profesinya seperti yang dipersepsikan oleh auditor tersebut. Motivasi yang dimiliki seorang auditor akan mendorong keinginan individu .auditor tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Adapun kepuasan kerja auditor adalall tingkat kepuasan individu auditor dengan posisinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan dengan teman sekerja atau teman seprofesi lainnya.
B.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini, maka peneliti akan menyebutkan beberapa penelitian terdahulu yang telall dilaksanakan sebelunmya. Penelitian
"Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullal1 Jakarta)". Hasil dalam penelitian tersebut didapati bahwa kemampuan intelektual, k.ecerdasan emosional dan k.ecerdasan spiritual secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Berbeda halnya secara parsial, didapati bahwa kemampuan intelektual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap etis. Tikollah, dkk (2006) meneliti tentang "Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri di Kota Makassar Provinsi
Sulawesi Selatan)". Hasilnya bahwa kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secarac sinlultan berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Secara parsial hanya kecerdasan intelek.tual yang berpengaruh signifik.acn dan dominan terhadap sikap etis mal1asiswa, sedangkan kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa. Beberapa penelitian tentang etika dan perilaku etis diantaranya dilakukan oleh Maryani dan Ludigdo (2001) dalam Alim, dkk (2007) yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi sikap dan perilaku etis akuntan serta faktor yang dianggap paling dominan pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku tidak etis akuntan. Basil yang diperoleh dari
oleh sebagian besar akuntan mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. Sepuluh faktor tersebut adalah religiusitas, pendidikan, organisasional, emotional quotient, lingkungan keluarga, pengalanian hidup, imbalan yang
diterima, hukum, dan posisi atau kedudukan. Penelitian selanjutnya mengenai kinerja dilakukan oleh Sufuawan (2007) yang meneliti tentang "Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Auditor Terhadap Kinerja Auditor dalam Kantor Akuntan Publik". Hasil analisis penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan spiritual auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor baik secara bersamasama ataupun secara terpisah. Kecerdasan spiritual memberikan kontribusi dan pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja auditor dibandingkan dengan kecerdasan emosional auditor.
C. Kerangka Pemikiran Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka pemikiran mengenai pengaruh kemampuan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasai1 spiritual (SQ) terhadap perilaku etis auditor serta dampaknya pada kinerja di dalam KAP.
Variabel Eksogen
V ariabel Endogen
Kemainpuan Intelektual '(X1)
r13
Kecerdasan Emosional
Perilaku Etis
(X2)
(Y1)
Kecerdasan Spiritual (X3)
Gambar2.1 Kerangka Pemikiran
Kinerja Auditor (Y2)
D. Hipotesis Ha1: Kemampuan intelektual berpengamh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor. Ha2: Kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor. Ha3: Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor. H34: Kemampuan intelektual, kecerdasan emosionaJ dan kecerdasan spiritual berpengamh secara simultan clan signifikari terhadap perilaku etis auditor. Has: Kemampuan intelektual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Ha6 : Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Ha1: Perilaku etis auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Has: Kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku ,etis auditor berpengaruh secara sirnultan dan signifikan terhadap kinerja auditor.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek penelitian adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Penelitian yang akan dilaksanakan bersifat survei, yaitu mengumpulkan data primer dari suatu sampel dengan menggunakan instrnmen kuesioner. Metode responden yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Selanjutnya skor penilaian jawaban ditentukan sebagai berikut: Sangat Tidak Sesuai
(STS) skor 1
Tidak Sesuai
(TS)
skor 2
Netral
(N)
skor3
Sesuai
(S)
skor 3
Sangat Sesuai
(SS)
skor 4
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah auditor. Penelitian ini mengambil sampel auditor yang bekerja di KAP yang ada di Jakarta dengan metode penentuan sampel menggunakan metode Convenience Sampling, dimana elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang datanya
relatif murah (lndriantoro dan Supomo, 2002). Teknik ini diambil karena melihat dari keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti.
C. Mctode Pengumpulan Data 1. Data Primer (Primery Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data primer yang penulis gnnakan yaitu dengan menggunakan
media
kuesioner yang
diberikan
langsung
kepada
responden, yaitu auditor yang bekerja di KAP yang ada di DK! Jakarta. 2. Data Sekunder (Secondary Data) Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang penulis pakai yaitu dengan riset kepustak.aan, yaitu dengan cara mengumpulkan literatur, catatan perkuliahan, artilkel, jumal, s1mposmm, data dari internet, dan membaca skripsi.
D. Metode Analisis Data 1. Uj i Kualitas Data a. Uji Validitas Data Suatu alat ukur (kuesioner) dikatakan valid jika pemyataan pada kuesioner marnpu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut secara cermat. Pengujian validitas ini menggnnakan
skor masing-masing butir pemyataan dengan total skor. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05, maka butir pemyataan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya. ( Ghozali, 2006). b. Uji Reliabilitas Data Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data daiam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakm1 reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyatam1 adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkalikali. Jika hasil dari Cronbach Alpha di atas 0.60, maka data tersebut mempunyai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2006). Perhitungmi reliabilitas ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha.
E. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dalam perrelitian ini dengan menggunakan metode analisis jalur (path analysis). Model analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) (Riduwan dan Kuncoro, 2007).
Pada diagram jalur digunakan dua macan1 anak panah, yaitu anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari scbuah variabel eksogen (X) terhadap sebuah variabel endogen (Y), misalnya: X 1 panah yang kedua yaitu anak panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasional antara variabel eksogen, misalnya X1 •---+ X2 (Riduwan dan Kuncoro, 2007). Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis dan persarnaan struktural Sub-Struktur I: Y1~Px1v1X1 + px2v1X2 + PX3v1X3 + Pv1e1 Y1 Sub-Struktur II: Y2~ Px1vzX1 + PJGvzX3 + Pv1v2 Y1 + Pv2e2Y2 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Menggarnbarkan diagram jalur lengkap, menentukan sub-sub strukturnya dan merumuskan persarnaan stmkturalnya yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan. b. Menghitung
koefisien
regresi
untulc
struktur
yang
telah
dirumuskan. 3. Menghitung koefisienjalur secara simultan (keseluruhan) Uji keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: Ha: Px1v1 = PX2YI = PJGYI of 0
HO: PXIY! a. Kaidah
=
PX2Yl
=
PX3Yl = 0
pengujian
menggunakan tabel F)
signifikansi
secara
manual
(dengan
Rumus:
Keterangan: n
= Jumlah Sampel
k
=
Jumlah Variabel Eksogen (Variabel Indenpenden)
Jika F hilung
::'.
F label, maka tolak HO artinya signifikan, dan
Jika F hilung :S F label , maka terima HO artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikan (a)= 0.05 Mencari nilai F label menggunakan Tabd F dengan rumus: F label =F
{11-u).(ctk=n-k-I)}
atauF {(1-u).(vl=k),(v2=n-k-lll
Cara mencari F label : Nilai
(dk =kl
atau v1 disebut nilai pembilang.
Nilai
{(dk = n -k -1))
atau Vz disebut nilai penyebut.
b. Kaidah pengujian signifikansi (program SPSS): 1). Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0.05 :S Sig], maka HO diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. 2). Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0.05 ::: Sig], maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah
UJl
t yang
dihitung dengan rumus (Schumacker dan Lomax, 1996 dalam Riduwan dan Kuncoro, 2007) sebagai berikut: tk
=-
pk
sei:ik
; (dk = n - k - !I)
Signifikansi pada analisis jalur dapat diketahui dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas
Sig dengan dasar kriteria pengambilan keputusan yang ditetapkan sebagai berikut: a. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0.05 S Sig], maka HO diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. b. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0.05 ?: Sig], maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 5. Meringkas dan menyimpulkan.
F. Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1. Variabel Eksogen Variabel eksogen dalam penelitian ini yang terdiri atas: a. Kemampuan Intelektual (IQ) Kemampuan intelektual merupakan Jogika deduktif dan pemikiran
menyelesaikan dilema etis.
Intelligent
Quotient (IQ)
dihitung
berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan mental (mental age) dengan tingkat usia (chronological age), merentang mulai dari
kemampuan dengan kategori idiot sampai dengan genius (Syaodih, 2005 dalam Sudrajat 2008). Variabel IQ mempunyai 3 (tiga) sub variabel, yaitu wawasan luas, rasional dan kritis. Variabel ini diperoleh dengan kuesioner yang berjumlah 10 (sepuluh) pemyataan yang dikembangkan oleh Herina (2008) dengan modifikasi seperlunya. Pemyataan merupakan hasil olahan peneliti berdasarkan
hal-hal
yang
diukur
pada
IQ
sepe1ti
ingatan,
perbendaharaan kata, wawasan, pemecahan masalah abstraksi, logika, persepsi, pengolahan informasi dan keterampilan motorik visual (Shapiro, 200 I dalam Herina, 2008). b. Kecerdasan Emosional (EQ) Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendlri dan dalam hubungan dengan orang lain. Variabel EQ diperoleh dengan kuesioner yang diadaptasi dari Trisnawati dan Sri (2003) dalam RM dan Aziza (2006). c. Kecerdasan Spiritual (SQ) Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku
serta menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain (Zahar dan Marshall, 2002 dalam Tikollah dkk, 2006). Variabel SQ diperoleh dengan kuesioner yang diadaptasi dari Sukidi (2002) dengan modifikasi seperlunya. 2. Variabel Endogen a. Perilaku Etis Auditor Perilaku etis merupakan perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakantindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan (Maryani dan Ludigdo, 2001 dalam Tikollah dkk, 2006). Variabel perilaku etis ini diambil dari kode etik auditor (aturan perilaku auditor) dan mempunyai 3 (tiga) sub variabel, yaitu perilaku auditor sesuai dengan tuntutan organisasi, perilak:u auditor dalam interaksii sesama auditor, dan perilak:u auditor dalam interaksi dengan pihak yang diaudit. b. Kinerja Auditor Kinerja Auditor merupakan tindakan a.tau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Variabel kinerja auditor dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrnmen yang dikembangkan oleh Larkin (1990) dalam Trisnaningsih (2007) dengan modifikasi seperlunya. Metode responden yang digunakan peneliti adalah Skala Liker!. Setelah itu jawaban yang didapat akan dibuat skor tertinggi bernilai 5
sesuai (STS) diberi skor nilai I (satu), tidak sesuai (TS) diberi skor nilai 2 (dua), netral (N) diberi skor nilai 3 (tiga), sesuai (S) diberi skor nilai 4 (empat), dan sangat sesuai diberi skor 5 (lima). Altematif jawaban yang tersedia mempunyai nilai skor kebalikan pemyataan positif. Oleh karenanya bila skor yang diperoleh respon semakin tinggi, berarti pengaruhnnya semakin baik atau positif. Tabel 3. 1 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Sub Variabel
Indikator
Kemampuan Intelektual (Shapiro, 2001 dalam Herina, 2008)
- Wawasan Luas
1. Membaca jurnal auditing 2. Selalu memiliki informasi dan gagasan 3. Kreatif 1. Menerima saran orang lain 2. Berpikir logis 3. Mengakui kekurangan L Suka tantangan 2. Berpikiran terbuka 3. Suka memberikan solusi 4. Sanggup menyelesikan mas alah
Kecerdasan Emosional (Trisnawati dan Sri, 2003 dalamRMdan Aziza, 2006)
- Rasional
-
Kritis
-
Pengenalan diri
- Motivasi
- Empati
L Kesadaran emosi 2. Penilaian diri secara teliti 3. Pereaya diri L Dorongan prestasi kerja 2. Komitmen 3. Instropeksi L Memahami 2. Memberi nasihat -
-
Skala Like rt
Interval
Interval
-
Pengendalian diri
- Keteran1pilan sosial Kecerdasan Spiritual (Sukidi, 2002)
-
Religius
- Eksistensi diri
- Sifat positif
Perilaku Etis
-
Beretika
-
Kepedulian sosial
-
Perilaku auditor sesuai dengan tuntutan organisasi
I. Kendali diri 2. Pemuasan kesenangan 3. Sabar I . Komunikasi 2. Kemampuan mengorganisasi I. Rajin beribadah 2. Berdoa 3. Merasa dekat ciengan Tuhan I. Memaknai hidup dengan baik 2. Berpendirian pada kebenaran 3. Bersyukur I. Jujur 2.Amanah 3. Toleran 4. Kesesnaian antara kata-kata dan perbuatan I. Menganut standar etika 2. Tidak melanggar hukum I. Dermawan dan mau berbagi 2. Berkontribusi terhadap kesejahteraan 3. Terbuka
Interval
1. Mematuhi aturan yang berlaku 2. Sesuai dengan Surat Perintah Tugas 3. Memilik:i semangat pengabdian yang tinggi 4. Tidak menolak tugas 5. Memilik:i keahlian 6. Meugembangkan analisis 7. Mampu membuat keputusan 8. Memillik:i integritas yang tinggi 9. Bersikap obyektif 1 f\
'T'~..-1.,.lr
rl<::>'"-:.+ ...t:i;nf1""1rlo;i<"1
Interval
-
Perilaku auditor dalan1 interaksi sesama auditor
1. Menggalang kerja sama yang sehat 2. Mengendalikan diri 3. Menekan sifat iri 4. Saling membimbing 5. Saling mendorong/memotivasi 6. Saling mengingatkan 7. Saling memiliki rasa kebersamaan 8. Saling mengkomunikasikan informasi 9. Tidak mengadu domba
- Perilaku auditor dalam interaksi dengan pihak yang diaudit
1. Senantiasa menjaga penampilan 2. Menjalin interaksi yang sehat 3. Menciptakan iklim kerja yang sehat 4. Menggalang kerja sama yang sehat 5. Tidak semena··mena 6. Ketepatan infomtan
Kinerja Auditor (Larkin, 1990
-
Komitmen organisasi
dalam T risnaningsih, 2007)
-
Komitmen profesional
- Motivasi
1. Rasa ikut memiliki dan menjadi bagian dari organisasi 2. Merasa terikat secara emosional 3. Mau berusaha diatas batas normal 4. Loyalitas terhadap organisasi 1. Tingkat pendidikan 2. Pengalaman 3. Berpartisipasi dalam bidang auditing 1. Motivasi terhadap pekerjaan ? Mntiv,,•i tP.rhmfan nnah
Interval
- Gaya kepemimpinan
Sumber: Data Diolah Dari Berbagai Sumber
4. Perlakuan perusahaan I. Hubungan atasan dan bawahan 2. Menghargai gagasan 3. Komunikasi 4. Arahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAIIASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja di KAP. Kantor akuntan publik yang telah diberi kuesioner sebanyak 20 KAP. Berikut data dari ;.cantor-kantor akuntan publik tersebut: Tabet 4.1 Data Kantor Aknntan Publik No
Nama Kantor Akuntan Publik
Wilayah
I.
Drs. A. Salam Rauf dan Rekan
Jakarta Selatan
2.
Armanda dan Enita
Jakarta Selatan
3.
Drs. Tasnim Ali Widjanarko dan Rekan
Jakarta SeIatan
4.
Kosasih dan Nurdiyaman
Jakarta Selatan
5.
Aryanto Amir Jusuf dan Mawar
Jakarta Selatan
6.
Herman, Dody, Tannmihardja dan Rekan
Jakarta Selatan
7.
Hasnil, M. Yasin dan Rekan
Jakarta Selatan
8.
S. Mannan, Sofwan, Adnan, dan Rekan
Jakarta SeIatan
9.
Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono
Jakarta Selatan
10. RamaWendra
Jakarta Selatan
11. Drs. Chaeroni dan Rekan
Jakarta Barat
12. Drs. Amir Hadyi
Jakarta Barat
13. Riza, Wahono, dan Rekan
Jakarta Pusat
14.
Sugijadi, Kurdi, dan Riyono
Jakarta Pusat
1')
Ahilnl Ghonie Ahuhnkar
Jakarta Timur
16.
Thomas, Lesmana, Henky, dan Rekan
Jakarta Timur
17.
Drs. Abror
Jakarta Timur
18.
Drs. Bambang Sudaryono dan Rekan
Jakarta Timur
19. Johan, Malonda, Astika, dan Rekan 20
Jakarta Utara
Eddy Kaslim
Jakarta Utara
Sumber: !AP!
Penyebaran kuesioner berlangsung selama dua bulan, terhitung dimulai pada 12 Maret 2009 sampai 12 Mei 2009. Penyebaran kuesioner ini tidak dilakukan secara rutin (tidak setiap hari), akan tetapi dilakukan dalan1 waktu-waktu tertentu sesuai dengan waktu yang ditentnkan oleh pihak KAP setelah dilakukan konfirmasi terlebih dahulu.
2. Karakteristik Responden Kuesioner yang dibagikan berjumlah 119 buah dengan tingkat proporsi pembagian sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Penyebaran Kuesioner Kuesioner Disebar 8
Kuesioner Kembali 8
Armanda dan Enita
5
5
3.
Drs. Tasnim Ali Widjanarko dan Rekan
5
5
4.
Kosasih dan Nurdiyan1an
5
5
5.
Aryanto Amir Jusuf dan Mawar
5
5
6.
Herman Dody Tanumihardja dan Rekan
5
5
7.
Hasnil, M. Yasin dan Rekan
8
8
8.
S. Mannan, Sofwan, Adnan, dan Rekan
8
7
9.
Kanaka
8
0
"
I\
No I.
Nama Kantor Akuntan Publik Drs. A. Salan1 Rauf dan Rekan
2.
Puradiredja,
Robert
Yogi,
Suhartono •A
~---
A ___ !_ TT _ _.l_.!
12.
Rama Wendra
7
7
13.
Riza, Wahono, dan Rekan
5
5
14.
Sugijadi, Kurdi, dan Riyono
4
4
15.
Abdul Ghonie Abubakar
5
0
16. Thomas, Lesmana, Henky, dan Rekan
5
5
17. Drs. Abror
7
6
18.
Drs. Bambang Sudaryono dan Rekan
5
4
19.
Johan, Malonda, Astika, dan Rekan
4
0
20
Eddy Kaslim
5
5
119
93
Jurnlah Sumber: Data Primer Diolah
Data distribusi kuesioner yang dikembalikan dan dapat diolah adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Data Distribusi Kuesioner Kuesioner
;Jumlah
Perseutase
119
100%
Kuesioner yang tidak dikembalikan
26
21.85%
Kuesioncr yang dikembalikan
93
78.15%
Kuesioner yang tidak diisi lengkap
11
9.24%
Kucsioncr yang dapat diolah
82
68.91%
Kuesioner yang dikirim dan disebar
Sumber: Data Primer D10lah
Jurnlah kuesioner yang kembali dari total kuesioner yang telah disebar sebanyak 93 kuesioner atau 78.15%. Jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan adalah 26 kuesioner atau 21.85%. Kuesioner sebanyak 26 buah yang tidak kembali disebabkan karena waktu penelitian yang diambil oleh peneliti bertepatan dengan waktu penugasan auditor, sehingga ketika
KAP melainkan sedang berada di luar kantor berdasarkan tempat !
dalan1
penugasan
audit,
pendidikan
formal
terakllir,
keikutsertaan dalam mata kuliah Etika Profesi aiau Etika Bisnis, dan keikutsertaan dalam seminar Etika Profesi diluar pendidikan formal akuntansi.
Data mengenai
karakteristik
dan
identitas
responden
ditampilkan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Data Statistik Respomllen Deskripsi <25tahun 26- 30tahun Umur 31 - 35 tahun 36-40tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Status pernikahan Belum menikah Sudah menikah Lama bekerja di KAP < 1 tahun 1-3 tahun > 3 tahun Kedudukan dalam Ketuatim penugasan audit Supervisor A11ilitor s~nior
Jumlah
Persentase
40 30 4 8 56 26 64 18 35 29 18 2 5
48.78% 36.58% 4.88% 9.76% 68.30% 31.70% 78.05% 21.95% 42.68% 35.37% 21.95% 2.44% 6.10%
?ll'
1414%
Pendidikan formal terakhir
Keikutsertaan mata kuliah etika profesi Keikutsertaan seminar etika profesi
Perguruan tinggi negeri/ swasta (SI) Perguruan tinggi negeri/ swasta (S2) Perguruan tinggi negeri/ swasta (S3) STAN Akademi dan lembaga pendidikan lain (D3) SMA/SMEA
68
82.93%
8
9.75%
I
1.22%
0 5
0% 6.10%
0
0%
Pernah Tidak pernah Pernah Tidak pemah
63 19 37 45
76.83% 23.17% 45.12% 54.88%
Sumber: Data Pnmer Dtolah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat bahwa responden yang berumur < 25 tahun sebanyak 40 orang atau 48.78%, umur 26 - 30 tahun sebanyak 30 orang atau 36.58%, umur 31 - 35 tahun sebanyak 4 orang atau 4.88%, dan umur 36 - 40 tahun sebanyak 8 orang atau 9.76%. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelarnin dapat dilihat bahwa laki-laki lebih dominan dibandingkan wanita yaitu sebanyak 56 orang atau 68.30% dari total responden, sedangkan responden wanita sebanyak 26 orang atau 31.70%. Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat bahwa responden yang belum menikah lebih dominan dibandingkan responden yang sudah menikah yaitu sebanyak 64 orang atau 78.05% dari total responden, sedangkan yang sudah menikah s'ebanyak 18 orang atau 21.95%. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja di KAP bahwa auditor yang telah bekerja pada KAP kurang dari I tahun lebih dominan
bekerja I - 3 tahun yaitu 29 orang atau sebesar 35.37% dan auditor yang beke~ja
lebih dari 3 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar 21.95%.
Karakterislik responden berdasarkan kedudukan dalarn penugasan audit dapat dilihat bahwa yang berkedudukan sebagai ketua tim sebanyak 2 orang atau sebesar 2.44%, supervisor 5 orang atau sebesar 6.10%, auditor senior sebanyak 28 orang atau sebesar 34.14%, dan yang berkedudukan sebagai auditor junior sebanyak 47 orang atau sebesar 57.32%. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan formal terakhir yang ditempuh dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan formal terakhir auditor yang berasal dari S 1 sangat dominan yaitu sebanyak
68 orang atau
sebesar 82.93%, dari S2 yaitu sebanyak 8 orang atau sebesar 9.75%, dari S3 sebanyak 1 orang atau sebesar 1.22%, dari STAN tidak ada atau sebesar 0%, dari D3 sebanyak 5 orang atau sebesar 6.10%, dan selanjutnya dari tingkat SMNSMEA tidak ada atau sebesar 0%. Karakteristik responden berdasarkan keikutscrtaan dalam mengikuti mata kuliah "Etika Profesi" atau "Etika Bisnis" minimal I semester sebanyak 63 orang atau sebesar 76.83% dan yang tidak pemah mengikuti sebanyak 19 orang atau sebesar 23.17%. Responden yang pemah mengih.-uti seminar "Etika Profesi"di luar pendidikan formal akuntansi sebanyak 37 orang atau sebesar 45.12% dan yang tidak pernah mengikuti sebanyak 45 orang atau sebesar 54.88%.
B. Penemuan dan Pembahasan 1.Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pemyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation, yaitu dengan cara melihat signifikansi (2-tailed) korelasi antara skor masing-masing butir pemyataan dengan total skor. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pemyataan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05, maka butir pemyataan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya (Cnozali, 2006). Tabel4.5 Uji Validitas Variabel Kemampuan Intelektual Pernyataan
Pearson Correlation
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0.302** 0.764** 0.650** 0.656** 0.837** 0.470** 0.738** 0.674** 0.812** 0.540**
Si1~
(2•tailed) 0.006 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
:Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer D1olah
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen variabel kemampuan intelektual, diperoleh data bahwa semua item pemyataan dinyatakan valid, karena nilai signifikansinya dibawah 0.05 atau sig < 0.05.
Tabel 4.6 U"'I V a l"d't . b eI K ecerd asan E mos1ona I 1 1 as V aria Pernyataan
Pearson Correlation
1 2 3 4
0.491 ** 0.416** 0.401 ** 0.324** 0.381 ** 0.378** 0.490** 0.314** 0.650** 0.617** 0.478** 0.273* 0.452** 0.273*
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Si1~
(2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.003 0.000 0.000 0.000 0.004 0.000 0.000 0.000 0.013 0.000 0.013
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
~
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan hasil uji validitas variabel kecerdasan emosional, diperoleh data bahwa semua item pemyataan dinyatakan valid, karena nilai signifikansinya dibawah 0.05 atau sig < 0.05. Tabel 4.7 . "tu a I U ..I Vard· . b eI K ecerd asan S;p1r1 1 1tas Vana Sig Pearson Correlation Kriteria Pernyataan (2-tailed) . 0.000 Valid 1 0.596** 0.000 Valid 0.748** 2 Valid 0.763** 0.000 3 Valid 0.802** 0.000 4 0.000 Valid 0.798** 5 Valid 0.769** 0.000 6 0.741 ** 0.000 Valid 7 0.000 Valid 0.748** 8 0.724** 0.000 Valid 9 Valid 0.386** 0.000 IO Valid 0.617** 0.000 11 0.000 Valid 0.433** 12 0.000 Valid 0.506** 13 0.000 Valid 0.626** 14
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen variabel kecerdasan spiritual, diperoleh data bahwa semua item pemyataan dinyatakan valid, karena nilai signifikansinya dibawah 0.05 atau sig < 0.05. Tabel 4.8 U1.11 .. Va rd· ' b eIP en'I a k u E. 1 1tas Vana tis Pernyataan
Pearson Correlation
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0.655** -0.077 0.283** 0.148 0.713** 0.644** 0.781** 0.596** 0.773** 0.618** 0.698** 0.756** 0.724** 0.751** 0.704** 0.551** 0.679** 0.680** 0.650** 0.671 ** 0.600** 0.771** 0.695** 0.697** 0.779**
Sig (2-ta.iled) 0.000 0.490 0.010 0.184 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Kriteria Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer Dmlah
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen variabel perilaku etis auditor, diperoleh data bahwa dua item pemyataan dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan pada nomor 2 dan 4 dengan nilai Pearson Correlation sebesar -0.077 pada tingkat signifikansi sebesar 0..490 dan sebesar 0.148
karena nilai sig 0.490 > 0.05 dan untuk pemyataan nomor
4 juga
dikatakan tidak valid karena nilai sig 0.184 > 0.05.
Pernyataan I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16
Tabel 4.9 UJ.11 .. Va rd· V ' b eI KillCJE . A u d'1tor 1 1tas arm Sig Kriteria Pearson Correlation (2-tailed) 0.612** Valid 0.000 Valid 0.487** 0.000 0.519** 0.000 Valid 0.545** 0.000 Valid 0.439** 0.000 Valid 0.548** 0.000 Valid 0.308** Valid 0.005 0.407** 0.000 Valid Valid 0.450** 0.000 0.121 0.278 Tidak Valid 0.704** 0.000 Valid Valid 0.647** 0.000 0.000 Valid 0.735** Valid 0.496** 0.000 0.648** 0.000 Valid Valid 0.479** 0.000
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen variabel kinerja auditor, diperoleh data bahwa satu item pemyataan dinyatakan tidak valid yaitu pemyataan pada nomor I 0 dengan nilai Pearson Correlation sebesar 0.121 pada tingkat signifikansi sebesar 0.278 atau nilai sig 0.278 > 0.05. 2. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengnkur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan basil yang konsisten meskipun diuii berkali-kali.
Kuesioner yang dikumpulkan dan sah untuk dianalisis, selanjutnya dilakukan pengelompokan untuk item pemyataan yang diajukan dan menentukan nilai masing-masing variabel dari sejumlah pemyataan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Perhitungan reliabilitas ini dilakukan dengan metode Cronbach 's Alpha (Ghozali, 2006). Jika hasil dari Cronbach 's Alpha di atas 0.60, maka data tersebut mempunyai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2006). Tabel 4.10 UjiRl'bT e ia 11tas I nstrumen Kemampu2m Itlkual n ee t
Cronbach's Aloha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.827 Sumber: Data Olahan SPSS
.846
N of Items
10
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) ma!rn butir-butir pemyataan dikatakan reliabel. Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pemyataan dalam kolom Cronbach 's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60, yaitu untuk variabel kemampuan intelektual nilainya sebesar 0.827. Hal tersebut dapat diaitikan bahwa variabel kemampuan intelektual adalah reliabel karena nilai Cronbach 's Alpha sebesar 0.827 > 0.60. Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Emosional
Cronbach's Aloha
Cronbach's Alpha Based on N of Standardized ~n"'s'-+..;.lt"'e""m"'s-1
.646
Sumber: Data Olahau SPSS
.659
14
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) maka butir-butir pemyataan reliabel. Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pemyataan dalam kolom Cronbach 's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60, yaitu untuk variabel kecerdasan emosional nilainya sebesar 0.646. Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel kecerdasan emosional adalah reliabel karena nilai Cronbach 's Alpha sebesar 0.646 > 0.60. Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan_§1iritual
Cronbach's Alnha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.901 Sumber: Data Olaban SPSS
N of Items
.905
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's
15
A~pha
sama dengan atau
lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) maka butir-butir pemyataan reliabel. Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pemyataan dalam kolom Cronbach 's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60, yaitu untuk variabel kecerdasan spiritual nilainya sebesar 0.901. Hal
t•~rsebut
dapat diartikan
bahwa variabel kecerdasan spiritual adalah reliabel karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.901>0.60. Tabel 4.13 U" r bTt 11as I ns t rumen Pen·1a k u l'ti '-' s J.11 R eia
Cronbach's Aloha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.915 Sumber: Data Olaban SPSS
.934
Nof Items
·25
·-
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's Alpha sama dengan atau Jebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) maka butir.. butir pemyataan reliabel. Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pemyataan dalam kolom
Cronbach 's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60, yaitu sebesar 0.915. Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel perilaku etis adalah reliabel karena nilai Cronbach 's Alpha sebesar 0.915 > 0.60. Tabel 4.14 U'.11 .. R eria bT · A U{litor 11tas I ns trumen Kiner.ia
Cronbach's Aloha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.781
Sumber: Data Olahan SPSS
.813
~
1\1 It
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) maka butir-butir pemyataan reliabel. Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pemyataan dalam kolom
Cronbach's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60, yaitu sebesar 0.781. Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel kinerja auditor adalah reliabel karena nilai Cronbach 's Alpha sebesar 0.781 > 0.60. Terlihat dari uji validitas dan reliabilitas terdapat pemyataan yang hasilnya menunjukkan tidak valid. Perlakuan terhadap pemyataan yang tidak valid tersebut adalah dengan cara melihat nilai Cronbach 's Alpha pada tabel Item - Total Statistics (lihat di lampiran) dari item pernyataan tersebut. Jika nilai Cronbach 's Alpha > 0.60 maim pemyataan yang tidak valid tersebut masih tetap bisa digunakan, yaitu dengan cara memperbaiki
pemyataan yang tidak valid dan tidak mengeluarkan pemyataan yang tidak valid tersebut karena memiliki nilai Cronbach 's Alpha yang cukup tinggi yaitu > 0.60 sehingga pemyataan tersebut masih dapat digunakan.
3. Hasil Uji Hipotesis a. Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 1
Persamaan struktural analisis jalur sub-struktur 1 adalah sebagai berikut:
Keterangan: Y1 = Perilaku Etis X1 = Kemampuan Intelektual
X2 = Kecerdasan Emosional X3 = Kecerdasan Spiritual s1
=Error
1). Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Keselun1han) Sub-Struktur 1
Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel 4.15 berikut ini:
Tabcl 4.15 Anova Sub-Struktur I Sum of Sauares
Model
1
Regression Residual Total
di
3685.623 3672.438 7358.061
3 78 81
~·~~~~-~~~~
Mean Sau are
1228.541 47. 083
F 26.093
Sia.
.OOO(a)
a Predictors: (Constant), KS, KE. Kl b Dependent Variable: PE
Sumber: Data Olahan SPSS
Hipotesis penelitian yang diuji dirurnuskan menjadi hipotesis statistik sebagai berikut: Ha:
Px1Y1 = PX2Yt = PxJYt
HO:
PX!Yl = PX2Yl = PXJYI =
:;t 0
0
Hipotesis bentuk kalimat: Ha: Kemampuan intelektual, kecerdasan emos.ional dan kecerdasan spiritual berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pedlaku etis auditor. HO: Kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spidtual tidak berpengarull secara simultan dan signifikan terhadap perilaku etis auditor. Kaidah keputusan: a) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO ditedma dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan (tidak ada pengarull nyata).
b) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sarna dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan (ada pengaruh nyata). Dari tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 26.093 dengan nilai probabilitas (sig)
0.000, karena nilai 0.05 > sig, maka keputusannya
=
adalah HO ditolak dan Ha diterima artinya signifikan dan pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan. Tabel 4.16 Model Summary Sub-Struktuir 1
Model
1
R Square
R .708(a)
Adjusted R Square
I Sid. Error of
I the Estimate
.482 IL-
.501
6.86167
a Predictors: (Constant}, KS, KE, Kl
Sumber: Data Olahan SPSS
Jika F secara manual dihitung dengan rumus F, berdasarkan koefisien R 2 pada tabel 4.16 model summary, nilai F dapat dihitung sebagai
. (n-k-l)Rsquare benkut: F = - - - - - k (1-Rsquare)
Keterangan: n
=
Jumlah sarnpel
k
=
Jumlah variabel eksogen (variabel independen)
f=
(82-3-1)(0.501)
Untuk
3(1-0.501
melihat
=
39.078 1.497
pengaruh
=26.104
kemarnpuan
intelektual,
kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor secara
summary, khususnya angka Rsquare pada tabel 4.16. Besamya angka Rsquare (r2) adalah 0.50 I. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis
auditor dengan cara
menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan. menggunakan mmus sebagai berikut:
KD=rx 100% KD=0.501x100% KD=50.1% Keterangan:
KD
: Koefisien Determinasi
r2
:Rsquare Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh kemampuan
intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilakn etis auditor secara simultan adalah 50.1 % sedangkan lainnya sebesar 49 .9%. Dengan kata lain, vadabilitas perilakn etis yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel ke:mampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual sebesar 50.1 %, sementara pengaruh sebesar 49.9% disebabkan oleh faktor-faktor lain di Iuar model ini. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari faktor internal (seperti, sifat,
karakteristik dan pengalaman hidup) maupun dari faktor eksternal yang ada pada diri auditor (seperti, lingkungan, posisi atau kedudukan, dan
2) Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Individual) Sub-Stmktur 1 Uji secara parsial ditunjukkan oleh tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.17 Coefficient Snb-Stn1ktur 1 Model
Unstandardized Coefficients B
1 (Constant) Kl KE KS
Standardized Coefficients
I
Beta
I
Std. Error
29.808 .191 .399 .692
8.575 .202 .177 .148
.101 .202 .521
t 3.476 .946 2.249 4.668
Sia.
.001 .347 .027 .000
a Dependent Variable: PE
Sumber: Data Olahan SPSS
a) Kemampnan intelektual berpeugaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik sebagai berikut: Ha:
px1v1 > 0
HO:
PXIYI =
0
Hipotesis bentuk kalimat: Ha:
Kemampuan
intelektual
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap perilaku etis auditor. HO:
Kemampuan intelektual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor.
Kaidah keputusan: 1) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha
2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan (ada pengaruh nyata). Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.17 Coefficient didapat nilai sig 0.347. Nilai sig 0.347 lebih besar dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai 0.05 < 0.347, mak.a keputusannya adalah HO diterima dan Ha ditolak. Artinya koefisien analisis jalur adalah tidak signifikan. Kesimpulannya, kemampuan intelektual tidak berpengaruh seeara signifikan terhadap perilaku etis auditor. Hal ini disebabkan responden menganggap kemampuan intelektual tidak penting untuk meningkatkan konsistensi peiilaku etis. b) Kecerdasan emosional berpengan1h secar:i signifikan terhadap perilaku etis auditor
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik sebagai berikut: Ha:
PX2Y1>
0
HO:
PX2YI =
0
Hipotesis bentuk kalimat: Ha: Kecerdasan
emosional
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap perilaku etis auditor. HO: Kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor.
Kaidah keputusan: I) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan (tidak ada pengaruh nyata). 2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan (ada pengarnh nyata). Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.17 Coefficient didapat nilai sig 0.027. Nilai sig 0.027 lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai 0.05 > 0.027, maka keputusannya adalah Ha diterima dan HO ditolak. Artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Besarnya pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku etis sebesar 0.202 atau 20.2%. Kesimpulannya, kecerdasan emosional berkontribusi dan berpengaruh S<,cara signifikan terhadap perilaku etis auditor.
c) Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik sebagai berikut: Ha:
px3v1 >O
HO:
PX3Y1=0
Hipotesis bentuk kalimat: Ha: Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor. HO: Kecerdasan spiritual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor. Kaidah keputusan: 1) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan (tidak ada pengaruh nyata). 2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besai· atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan (ada pengaruh nyata). Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.17 Coefficient didapat nilai sig 0.000. Nilai sig 0.000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai 0.05 > 0.000, maka keputusannya adalah Ha diterima dan HO ditolak. Artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Besarnya pengaruh kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis sebesar 0.521 atau 52.l %. Jadi, kecerdasan spiritual berkontribusi dan berpengaruh secara signifikan terhadap pe1ilaku etis auditor. Berdasarkan hasil analisis jalur sub-struktur 1 yang terlihat pada tabel 4.16 Coefficient masing-masing diperoleh nilai: a) Px1Y1=Beta=0.101 [t = 0.946 dan probabilitas (sig) = 0.347]
c) PxJYI =Beta= 0.521 [t = 4.668 dan probabilitas (sig) = 0.000] Besarnya koefisien diterminan (kontribusi) Xi, X2 dan X3 secara
R2X 1X2X3 Yi= (0.101).(0.517) + (0.202).(0.471) + (0.521).(0.678)
R2X 1X2X3 Y 1= (0.052217) + (0.095142) + (0.353238) R2X 1X2X3Y1 = 0.500597 = 0.501 Besar koefisien residu untuk pYie1 adalah -../1 - 0.501 = -../0.499 = 0.70639932 = 0.7064. Dengan demikian clidapat diagram jalur substruktur I yaitu menjadi gambar 4.2 seperti dibawah ini:
"SJ
Yi= 0.101X1+0.202 X2 + 0.521 X3 + 0.7064
e1=0.7064 PXlYl = 0.101
'-.... X2
PX2YI = 0.202
PX3Yi
-~
= 0.521
Gambar4.2 Hubungan Kausal Empiris Sub-Struktur 1 X1,X2, dan X3 Tehadan Y1
b. Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 2 Persamaan struktural analisis jalur sub-struktur 2 adalah sebagai berikut:
Keterangan: Y, = Kinerja Auditor Y 1 = Perilaku Etis
X1 = Kemampuan Intelektual X3 = Kecerdasan Spiritual E2
=Error
Gambar 4.3 Hubungan Sub-Struktur 2 Variabel Xi, X3, d:m Y1 Terhadap Y2
1). Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Keseluruhan) Sub-Struktur 2 Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel 4.1 & berikut ini: Tabel 4.18 Anova Sub-Struktm: 2 Model
Sum of Sau ares
1 Regression Residual
1211.675 1843.203
78
Total
3054.878
81
df 3
Mean SatJan: 4 03.892 2 3.E;31
'
F
17.092
Sia.
.OOO(a)
a Predictors: (Constant), PE, Kl, KS b Dependent Variable: KA
Sumber: Data Olahan SPSS
Hipotesis penelitian yang diuji dirumuskan rnenjadi hlpotesis statistik sebaga: oerikut: Ha:
Pxt v2 = PX3V2
=
Pvt v2 i: 0
HO:
Pxt v2 = PX3V2
=
Pvt Y2 = 0
Hipotesis bentuk kalimat: Ha:
Kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilah.'U etis auditor berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja auditor.
HO:
Kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis auditor tidak berpengaruh secara simultlm dan signifikan terhadap kinerja auditor.
Kaidah keputusan: a) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitlls sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak,
b) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar
at~u
sama dengan nilai
probabilitas sig atau (0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan (ada pengaruh nyata). Dari tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 17 .092 dengan nilai probabilitas (sig)
= 0.000,
karena nilai 0.05 > sig, maka keputusannya
adalah I-IO ditolak dan Ha diterima artinya signifikan dan pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan .
Tabel 4.19 Model Summary Sub-Struktiur 2
I Model
1
R
R Square
Adjusted R Square
.397
.630(a)
.373
Std. Error of the Estimate
I 1
4.861151
a Predictors: (Constant), PE, Kl, KS
Sumber: Data Olahan SPSS
Jika F secara manual dihitung dengan rumus JI, berdasarkan koefisien R2 pada tabel 4.19 model summary, nilai F dapat dihitung sebagai (n-k-l)Rsquare berikut: F = .;___ __,;._ _,,___ k (1-Rsquare)
Keterangan: n
=
k
= Jumlah variabel eksogen (variabel independen)
F=
Jumlah sampel
(82-3-1)(0.397) 3(1-0.397)
Untuk
-
30.966 1.809
melihat pengaruh
= 17.117
kemampuan
intelektual,
kecerdasan
kecerdasan spiritual, dan perilaku etis terhadap kinerja auditor secara
summary, khususnya angka Rsquare pada tabel 4.19. Besamya angka Rsquare (r2 ) adalah 0.397. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis terhadap kinerja auditor dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD=r2 xl00% KD = 0.397 x 100% KD=39.7% Keterangan: KD r
2
: Koefisien Dcterminasi : Rsquare
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan kecerdasan spiritual, dan perilaku etis terhadap kinerja auditor secara simultan (keseluruhan) adalah 39.7% sedangkan lainnya sebesar 60.3%. Dengan kata lain, variabilitas kinerja auditor yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel kemampuan intelektual, kecerdasan kecerdasan spiritual, dan perilaku etis auditor sebesar 39.7%, sementara pengarnh sebesar 60.3% disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar model ini. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari faktor internal (seperti, keuletan dan disiplin diri) maupun dari faktor eksternal yang ada pada diri auditor (seperti, lingkungan ke1::ja, budaya organisasional, clan gaya kepemimpinan)
2) Pengujian Secara Parsial (Individual) Sub-Struktur 2
Uji secara parsial ditunjukkan oleh tabel 4.20 berikut ini: Tabet 4.20 Coefficient Sub-Struktur 2 Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t
B
1 (Constant) Kl KS PE
Std. Error
19.112 .144 .264 .186
5.715 .144 .118 .078
Beta
.118 .308 .288
3.344 1.004 2.245 2.391
I I
Sig.
.001 .318 .028 .019
a Dependent Vanable: KA
Sumber: Data Olahan SPSS
a) Kemampuan intelektual berpcngaruh secmra signiftkan terhadap kinerja auditor
Hipotesis penelitian yang diuji dirumuskan mer\jadi hipotesis statistik sebagai berikut: Ha: PxtY2> 0 HO: Px1Y2=0 Hipotesis bentuk kalimat: Ha: Kemampuan intelektual berpengaruh secara signifikllll1 terhadap kinerja auditor. HO: Kemampuan intelektual tidak
berpengaruh
secara signifikan
terhadap kinerja auditor. Kaidah keputusan: l) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak,
2)
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 > sig), maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan (ada pengaruh nyata). Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.20 Coefficient didapat
nilai sig 0.318. Nilai sig 0.318 lebih besar dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai 0.05 < 0.318, maka keputusannya adalah HO diterima dan Ha ditolak. Artinya koefisien analisis jalur adalah tidak signifikan. Jadi, kemampuan intelektual tidak berpengarnh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini disebabkan responden menganggap kernampuan intelektual tidak penting untnk meningkatkar. konsistensi kinerja.
b) Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor Hipotesis penelitian yang akan diuji dirnmuskan mienjadi hipotesis statistik sebagai berikut: Ha: PX3Y2> 0 HO: PX3Y2=0 Hipotesis bentnk kalimat: Ha: Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. HO: Kemampuan spiritual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor.
Kaidah keputusan: I) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan (tidak ada pengaruh nyata). 2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan (ada pengaruh nyata). Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.20 Coefficient didapat nilai sig 0.028. Nilai sig 0.028 lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai 0.05 > 0.028, maka keputusannya adalah Ha diterima dan HO ditolak. Artinya koefisien analisis jalur adalah
signifikan. Besarnya pengaruh
kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor sebesar 0.308 atau 30.8%. Jadi, kecerdasan spiritual berkontribusi dan berpengaruh secara signifikan terhadap kine~ja auditor. c) Perilaku etis auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik sebagai berikut: Ha: pv1Y2> 0 HO: PY1v2=0 Hipotesis bentuk kalimat: Ha: Perilaku etis auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
HO: Perilaku etis auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Kaidah keputusan: 1) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan (tidak ada pengaruh nyata). 2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan (ada pengaruh nyata). Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.20 Coefficient didapat nilai sig 0.019. Nilai sig 0.000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai 0.05 > 0.019, maka keputusannya adalah Ha diterima dan HO ditolak. Artinya koefisien analisis jalur adalah
signifikan. Besamya pengaruh
perilaku etis terhadap kinerja auditor sebesar 0.288 atau 28.8%. Jadi, perilaku etis berkontribusi dan berpengaruh secara signifika11 terhadap ki11erja auditor. Berdasarkan hasil analisis jalur sub-struktur 2 yang terlihat pada tabel 4.20 Coefficient masing-masing diperolch nilai: a) pxin=Beta=0.118[t=1.004danprobabilitas(sig)=0.318] b)
PXJY2 =Beta=
0.308 [t = 2.245 dan probabilitas (sig) = 0.028]
c) pyin=Beta=0.288 [t=2.391 danprobabilitas{sig)=0.019]
Besarnya koefisien dite1minan (kontribusi) X1, X3, dan Y 1 secara simultan 2 terhadap Y2 sebesar (Rsquare = R X 1X3Y1 Y2).
2 R X 1X3Y1Y2 = (0.118).(0.471) + (0.308).(0.582)
+ (0.288).(0.559)
R2X 1X3Y1 Y2= (0.055578) + (0.179256) + (0.160992) 2 R X1X3 Y1Y2= 0.397 Besar koefisien residu untuk pY 1e1 adalah
Vi -
0.397 = -/0.603 =
0.7765304746 = 0.7765. Dengan demikian didapat diagram jalur substruktur 2 yaitu menjadi gambar 4.4. Y2= 0.118 X1+0.308 X3
+0.288 Y1+0.7765 "E2J e2=0.7765
IY2 =•
......__
f13=
0.660
0.118
.l"L-Y_1--'1-'"-U..'-".-O~ PX3Y2 = 0.308
Gambar 4.4 Hubungan Kansai Empiris Sub-Struktur 2 Varfabel Xi, X3, dan Y1 Terhadap Y2
Berdasarkan hasil koefisien jalur pada sub-struktur 1 dan substruktur 2, maka dapat digambarkan secara keseluruhan yang menggambarkan hubungan kausal empiris m1tarvariabel X 1, X2, X3, terhadap Y1 dan Y2 seperti gambar 4.5
81 =
r12
f13=
0.7064
= 0.357
XIYI =
0.101
0.448
X3Yl =
0.521
c2 = 0.7765
0.660
f23 =
PX3Y2 =
0.308
Gambar 4.5 Hubungan Kansai Empiris Variabel Xi, X2, X3, terhadap 1{1 dan Y2 Untuk mengetahui korelasi antm·a kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, perilaku etis, dan kinerja dapat dililiat pada tabel 4.21.
Tabel 4.21 Correlations
I Kl
Kl Pearson Correlation
1
KE .357(1
<S
PE
KA
.66>0(..)
.517('')
.471 (")
.001
.000
.000
.000
Sig. (2-tailed) N KE
Pearson Correlation
82
82
82
82
.357('*)
1
.448(")
.471(")
82 .314(")
Sig. (2-tailed)
.001
.000
.000
.004
82
82
82
82
82
.660(")
.448('*)
1
.678(")
.582(")
.000
.000
.000
.000
N KS
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PE
Pearson Correlation
KA
N Pearson Correlation
82
82
82
.6 78('*)
1
82 .559(}
.000
.471('*) .000
82 .471(..)
82 .314('*)
.000 82
82 .517(}
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed) N
.000 82 '2(")
82
.000 82
.559(")
1
.004
.000
.000
82
82
82
.s:s
82
" Correlation 1s s1grnficant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Olahan SPSS
Tabel 4.21 menyajikan hasil korelasi pearson untuk semua sampel penelitian, dengan jumlah sampel 82 responden a'uditor. Untuk menafsir angka tersebut, digunakan sebagai berikut:
Tabet 4.22 Interoretasi Koefisien korelasi Nilai r ~
0.80 0.60 0.40 0.20 0.00
1.000 0.799 0.599 0.399 0.199
= = =
SangatKuat Kuat CukupKuat Rendah Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007)
Pada tabel 4.21 dapat diketahui bal1wa korelasi antara kemampuan intelektual dan kecerdasan emosional sebesar 0.357. Korelasi sebesar 0.357 mempunyai maksud hubungan antara variabel kemampuan intelektual dan kecerdasan emosional dinilai rendah dan searali (karena hasilnya positif).
emosional juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.001 < 0.05. Korelasi antara kemarnpuan intelektual dan kecerdasan spiritual sebesar 0.660. Korelasi sebesar 0.660 mempunyai maksud hubungan antara variabel kemampuan intelektual dan kecerdasan spiritual dinilai kuat dan searah (positif). Searah artinya jika kemampuan intelektual tinggi maka kecerdasan spiritual juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Korelasi antara kemampuan intelektual dan perilaku etis sebesar 0.517. Korelasi sebesar 0.517 mempunyai maksud h:..oungan antara variabel kemampuan intelektual dan perilaku etis dinilai cukup kuat dan searah (positif). Searah artinya jika kemampuan intelektual tinggi maka kecerdasan spiritual juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Korelasi antara kemampuan intelektual dan kinerja auditor sebesar 0.471. Korelasi sebesar 0.471 mempunyai maksud hubungan antara variabel kemampuan intelektual dan kinerja auditor dinilai cukup kuat dan searah (positif). Searah artinya jika kemampuan intelektual tinggi maka kinerja auditor juga tinggi. Korelasi dua variabel be:rsifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Korelasi antara k:ecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sebesar 0.448. Korelasi sebesar 0.448 mempunyai maksud hubungan antara variabel kecerdasan emosional dan
jika kecerdasan emosional tinggi maka kecerdasan spiritual juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Korelasi antara kecerdasan emosional dan perilaku etis sebesar 0.4 71. Korelasi sebesar 0.471 mempunyai malcsud hubungan antara variabel kecerdasan emosional dan perilaku etis dinilai cukup kuat dan searal1 (positif). Searah artinya jika kecerdasan emosional tiinggi maka perilaku etis juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Korelasi antara kecerdasan emosional dan kinerja audi;or sebesar 0.314. Korelasi sebesar 0.314 mempunyai malcsud hubungan antara variabel
kecerdasan emosional dan kinerja auditor dinilai rendah dan
searah (positif). Searah artinya jika kecerdasat1
i~mosional
tinggi maka
kinerja auditor juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.004 < 0.05. Korelasi antara kecerdasatl spiritual dan perilaku etis sebesar 0.678. Korelasi sebesar 0.678 mempunyai rnaksud hubungan antara variabel kecerdasan spiritual dan perilaku etis dinilai kuat dan searah (positif). Searah artinya jika kecerdasan spiritual tinggi maka perilak-u etis juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena atlgka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Korelasi atltara kecerdasan spiritual datl kinerja auditor sebesar 0.582. Korelasi sebesar 0.582 mempunyai maksud ' '
cukup kuat dan searah (positif). Searah artinya jika kecerdasan spiritual tinggi maka kinerja auditor juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Korelasi antara perilaku etis dan kine1ja auditor sebesar 0.559. Korelasi sebesar 0.559 mempunyai maksud hubungan antara variabel perilaku etis dan kinerja auditor dinilai cukup kuat dan searah (positif). Searah artinya jika perilaku etis tinggi maka kinerja auditor juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05.
Hasil penelitian di atas dapat diringkas seperti tabel 4.23 sebagai berikut:
Tabel 4.23 Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Bersama Kemampuan Intelelktual (X 1), Kecerdasan Emosional (X2), dan Keccrdasan Spiritual (X3) lllerpengaruh Secara Signifikan Terhadap Perilaku Etis Auditor (Y1) Serta Dampaknya Pada Kinerjja (YzJ Pengaruh Variabel Koefisien Jalur 0.101 X1- Y1
Pengaruh Tidak Langsung Langsnng Melalui Y1
Pengaruh Bersama Total
R
2 YIXIX2X3
X1-Y2
0.118
0.118
-
o.n8
X2-Y1 x,-Y,
0.202
0.202
0.288
0.058
0.521
0.521
0.288
0.150
-
x,-Y2
0.308
0.308
0.308
-
Y1-Y2
0.288
0.288
0.288
a,
0.7064
0.7064' = 49.9
-
-
B2
0.7765
0.7765' = 60.3
X1oXi,X3
-
-
0.101
0.288
0.029
R\2xooY1
-
-
-
-
-
-
-
-
0.501
-
Berdasarkan hasil perhitungan uji analisis jalur baik secara simultan maupun parsial, maka hasil temuan penelitian secara objektif sebagai berikut (tabel 4.23): a) Pengaruh variabel kemampuan intelektual terhadap perilaku etis auditor sebesar 0.101 atau 10.1% dan besarnya kontribusi kemampuan intelektual yang secara langsung mempengaruhi perilaku etis auditor adalah 0.101 2= 0.0102 atau 1.02%. b) Pengaruh variabel kemampuan intelektual terhadap kinerja auditor sebesar 0.118 atau 11.8% dan besamya kontribusi kemampuan intelektual yang secara langsung mempengaruhi kinerja auditc. adalah 0.1182= 0.0139 atau 1.39%. c) Pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap perilaku etis sebesar 0.202 atau 20.2%. Besarnya kontribusi kecerdasan emosional yang secara Jangsung mempengaruhi perilaku etis auditor adalah 0.2022= 0.0408 atau 4.08%. d) Pengaruh variabel kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis sebesar 0.521 atau 52.1% dan besarnya kontribusi kecerdasan spiritual yang secara langsung mempengamhi perilaku etis auditor adalah 0.52i2= 0.2714 atau 27.14%. e) Pengaruh variabel kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor sebesar 0.308 atau 30.8% dan besamya kontribusi kecerdasan spiritual yang secara langsung mempengaruhi kinerja auditor
f) Pengarnh perilaku etis terhadap kinerja auditor sebesar 0.288 atau
28 .8% dan besarnya kontribusi perilaku etis yang secara langsung mempengaruhi kinerja auditor adalah 0.288 2= 0.0829 atau 8.29%. g) Pengaruh variabel kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan terhadap perilaku etis sebesar 0.501 atau 50.1 % dan sisanya sebesar 49.9% mernpakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain. h) Pengaruh variabel kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis secara simultan terhadap kinerja auditor sebesar 0.397 a.tau 39.7 % dan sisanya sebesar 60.3% merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain. i) Korelasi antara kemampuan intelektual clan kecerdasan emosional
sebesar 0.357 dinilai rendah dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi antara kemampuan intelektual dan kecerdasan spiritual sebesar 0.660 dinilai kuat dan searah. Kordasi antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sebesar 0.448 dinilai cukup kuat dan searah.
C. Pembahasan Hasil
penelitian
1111
menunjukkan
bahwa
kemampuan
intelektual,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengarnh signifikan terhadap perilaku etis auditor. Hasil ini konsisten dengan penelitian Herina (2008) dan Tikollah, dkk (2006) yang menyatakan bahwa kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis. Adanya pengarnh keman1puan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengarnh signifikan terhadap perilaku etis sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Zohar dan Marshall (2001) bahwa kecerdasan spiritual memberi kita rasa moral dan kemampuan menyesuaikan dengan aturan. Kecerdasan emosiona:t bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, sensitifitas sosial, dan adaptabilitas sosial (Wippe1man, 2007). Kemampuan intelektual y1mg dapat memahami dan mempertimbangkan hal-hal yang bersifat etis dan tidak etis (Mahmudi, 200 I dalam Tikollali, dkk 2006) yang pada akhimya akan tercerminlah pada perilaku seseorang apakal1 ia akan berperilaku etis atau tidak. Seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi akan lebih berperilaku etis (sesuai dengan norma dan aturan) karena mempunyai rasa moral dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan sesuai dengan apa kata hatinya
Begitu pula dengan kecerdasan emosional, seseorang yang
mempunyai kecerdasan emosional tinggi berarti dia dapat menahan dan
dapat berperilaku etis. Hal tersebut mendukung penelilian yang dilakukan oleh Maryani dan Ludigdo (200 I) dalam Alim, dkk (2007) babwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku etis akuntan. Auditor yang memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tinggi maka akan berperilaku etis sesuai dengan aturan yang yang terdapat didalam Kode Etik Akuntan. Secara parsial, penelitian ini sejalan dengan penelitiian Herina (2008) babwa kemampuan intelektual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap atau perilaku etis, sedangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap perilaku etis. Penelitian ini tidak mendukung penelitian Tikollab, dkk (2006) yang menyatakan babwa secara parsial hanya kecerdasan intelektual yang berpengaruh signifikan terhadap sikap etis, sedangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual tidak berpengaruh. Perbedaan basil penelitian tersebut bisa disebabkan karena latar belakang responden yang berbeda. Responden pada penelitian ini adalab auditor, sedangkan pada penelitian Tikollab, dick (2006) adalab mabasiswa akuntansi yang sedang menjalani pendidikan yang lebih menekankan pada aspek kecerdasan intelektual daripada kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam pembentukan perilaku etis. Kemampuan intelektual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku etis auditor karena disebabkan adanya dua kemungkinan. Pertama, kemampuan intelektual auditor terhadap perilaku etis sudab sangat
mengakibatkan
kemampuan intelektual yang tinggi terhadap perilaku etis
tidak lagi diperlukan dalan1 menunjang pembentukan perilaku etis (karena sudah menjadi budaya sehari-hari). Kedua, kemampuan intelektual auditor terhadap perilaku etis sudah bobrok dan masih sangat rendah, sehingga kebobrokan dan rendahnya kemampuan intelektual tidak dapat menunjang dalam pembentukan perilaku etis yang sesuai dengan aturan perilaku auditor yang terdapat di dalam Kode Etik Akuntan Publik. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Secara parsial hanya kemampuan intelektual yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan kecerdasan spiritual dan perilaku etis berpengaruh. Kemampuan intelektual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor, karena belum tentu kemampuan intelektual yang tinggi tanpa didukung dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual akan dapat menghasilkan kinerja yang baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Goleman (2003) bahwa kinerja ditentukan hanya 20% dari kecerdasan intelektual, sedangkan 80% ditentukan oleh kecerdasan lainnya (seperti kecerdasan emosional) . Hal tersebut membuktikan bahwa kemampuan intelektual tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap kinerja seseorang. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Sufnawan (2007) yang menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual memberikan
BABY
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan 1. Kemampuan intelektual (Xi) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku etis auditor (Y1). Akan tetapi kemampuan intelektual berpengaruh positif dengan perilaku etis sebesar 0.101 atau 10.1 %. Angka tersebut dianggap rendah, ha! ini disebabkan responden menganggap kemampuan intelektual tidak terlalu penting untuk meningkatkan konsistensi perilak:u etis. Secara kontekstual kemampuan intelektual dapat mempengaruhi perilaku etis seseorang, namun pada kenyataamiya temyata kemampuan intelektual
tidak
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
pembentukan perilaku etis seseorang. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya karakteristik dan sifat individual yang menjuajung tinggi peraturan, lingk:ungan yang baik, serta pemberian sanksi yang tegas sehingga dapat mendukung terhadap pola perilaku yang etis. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa p<mgitjian hipotesis I yang menyatakan bahwa "kemampuan intelektual berpengaruh secara signifikan terhadap perilak:u etis auditor" tidak diterima. 2. Kecerdasan Emosional (X2) yang diukur oleh perilaku etis auditor (Y1) berpengaruh positif terhadap tinggi rendahnya perilaku etis yang dihasilkan dan signifikan. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat
"kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor" diterima. 3. Kecerdasan spiritual (X3 ) yang diukur oleh perilaku etis auditor (Y 1) berpengaruh positif terhadap tinggi rendahnya perilaku etis yang dihasilkan dan signifikan. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penguj ian hipotesis 3 yang menyatakan bahwa "kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis auditor" diter:ima. 4. Kemampuan intelektual (X 1), kecerdasan emosional (X2), dan kecerdasan spiritual (X3) secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap per:ilaku etis auditor (Y 1) sebesar 0.501 atau 50.1 %. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 yang menyatakan bahwa "kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh secara simultan dan signi:fikan terhadap perilaku etis auditor" diterima. 5. Kemampuan intelektual (X1) tidak berkontribusi
s·~cara
signi:fikan terhadap
kinerja auditor (Y2). Akan tetapi kemampuan intelektual berpengaruh positif dengan kinerja auditor sebesar 0.118 atau 11.8 %. Angka tersebut dianggap rendah, ha! ini disebabkan responden menganggap kemampuan intelektual tidak terlalu penting untuk meningkatkan konsistensi kinerja. Secara kontekstual kemampuan intelektual dapat mempengaruhi kinerja seseorang, namw1 pada kenyataannya temyata kemampuan intelektual ticlak mBmmmvai nBmmmh terhadan kineria seseorani:>:. Hal tersebut danat
lingkungan kerja yang sehat serta kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia di tempat kerja, gaya kepemimpinan yang fleksibel dan tidak otoriter, serta budaya organisasional yang senantiasa memberikan reward terhadap kinerja yang baik, sehingga ha! tersebut dapat mendukung dan mendorong pada pembentukan kinerja yang dihasilkan. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis 5 yang menyatakan bahwa "kemampuan intelektnal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor" tidak diterima 6. Kecerdasan spiritual (X3) yang diukur oleh kinerja auditor (Y2) berpengaruh positif terhadap tinggi rendahnya kinerja yang dihasilkan dan signifikan. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis 6 yang menyatakan bahwa "kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor" diterima. 7. Perilaku etis (Y 1) yang diukur oleh kinerja auditor (Y2) berpengaruh positif terhadap tinggi rendahnya kinerja yang dihasilkan dan signifikan. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis 7 yang menyatakan bahwa "perilaku etis berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor " diterima. 8. Kemampuan intelektual (X1), kecerdasan spiritual (X3), dan perilaku etis (Y 1) secara simultan berpengarnh dan signifikan terhadap kinerja auditor (Y2) sebesar 0.397 atau 39.7%. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 8 yang menyatakan bahwa "kemampuan
B. lmplikasi Basil penelitian ini memberikan implikasi bagi pembentukan dan pengembangan sikap dan perilaku etis auditor yang nantinya akan berdampak pada kinerja yang dihasilkan. Seorang auditor hams selalu memupuk dan menjaga kewaspadaannya agar tidak mudah terpengaruh pada godaan dan tekanan yang membawanya ke dalarn pelanggaran prinsip etika secara umum. Agar dapat berjalan efektif, maka diperlukan suatu strategi dan upaya-upaya yang dapat mengarahkan auditor untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan aturan yang tedapat didalam Kode Etik Perilaku Profesional. Upaya untuk mendorong auditor agar dapat berperilaku etis clan menghasilkan kinerja yang baik terbagi atas tiga bagian, yaitu upaya untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, clan kecerclasan spiritual. Upaya untuk meningkatkan kemarnpuan intelektual terhadap perilaku etis dapat dilakukan dengan memberikan pembekalan dan pemaharnan terhadap kode etik dan aturan perilaku KAP. Pemaharnan terhaclap kocle etik dan aturan perilaku bagi auditor merupakan landasan moral atau etika profesi yang harus diintemalisasikan dalam dirinya yang nantinya akan terwujud dalam suatu tindakan dan perilaku yang etis. Auditor yang memahami kocle etik dan aturan perilaku secara benar, maka akan mempengaruhi perilaku profesional akuntan yang berorientasi pada kinerja yang tinggi untuk mencapai tujuan akhir sebagaimana cliharapkan oleh berbagai pihak. Upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan
emosional yang baik berarti mampu mengetahui dan mengendalikan emosi sendiri, memahami diri dan orang lain secara benar, rnenjaga norma kejujuran dan integritas, tidak iri hati, tidak dendam, lidak cemas, tidak mudah marah, tidak mudah frustasi, gigih dalan1 memperjuangkan kegagalan dan hambatan, dan bertanggungjawab atas kinerja pribadi. Upaya untuk meningkatkan kecerdasan spiritual dapat dilakukan dengan menyadari situasi yang ada, keinginan untuk berubah menjadi lebih baik, mengenali diri, menyingkirkan hambatan yang rnerintang, menentukan jalan terbaik, konsisten terhadap tujuan awal, menghormati perbedaan, dan menyadari serta meyakini akan keberadaan Tuhan dalarn setiap aktivitas kehidupan. Jika auditor rnemiliki kecerdasan spiritual yang tinggi rnaka ia akan dapat berperilaku etis dan akan menghasilkan kinerja yang baik. Peningkatan kinerja yang dilakukan oleh auditor tidak terlepas dari usahausaha yang terarah dan terpadu yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Langkah yang dapat dian1bil dalam rangka memenuhi harapan tersebut diliarapkan bagi para auditor untuk melakukan kegiatan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan okh IAPI dan pirnpinan di KAP yang bersangkutan. Bagi KAP, upaya untuk meningkatkan kinerja auditor dapat dilakukan dengan jalan memberikan insentif dan penghargrum kepada auditor yang berkinerja baik, memberikan kesempatan kepada auditor untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebili tinggi, mengadakan evaluasi dan pembinaan
tugas yang diberikan kepadanya dan menganjurkan untuk ikut terlibat dalam setiap kegiatan yang mendatangkan manfaat untuk meningkatkan
kine~ja
auditor (seperti seminar, pendidikan dan pelatihan profesional auditor, serta mengadakan pelatihan terkait dengan pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ), sehingga mereka dapat bekerja dengan optimal, berintegritas dan bertanggungjawab).
C. Saran
L Bagi auditor, perlu meningkatkan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan pemabaman tentang kode etik dan aturan perilaku KAP. Kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi dapat meningkatkan konsistensi perilaku pada standar nilai dan kepekaan terhadap situasi yang melanggar aturan. 2. Bagi KAP agar dapat lebih meningkatkan kemampuan auditor mereka dalam melaksanakan tugas dengan lebih mernberikan perhatian dan pelatihan terkait dengan pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ), sehingga mereka dapat bekerja dengan optimal, berintegritas dan bertanggung jawab. 3. Bagi
perguruan
tinggi
merupakan
pelopor
dalam
meningkatkan
kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual kepada para mabasiswanya (terutama mabasiswa akuntansi dengan cara mengadakan dan mengikutsertakan mabasiswanya dalam seminar terkait
dengan masalah etika, se1ia pengembangan dan perbaikan diri melalui program pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ). 4. Bagi peneliti selanjutnya ada beberapa saran yang perlu dilakukan, karena mengingat adanya kelemahan-kelemahan yang terdapat di dalam penelitian ini. Instrumen kinerja dalam kuesioner penelitian ini mengarah pada kinerja secara umum (bukan pada profesionalisme ). Saran pertama, peneliti selanjutnya disarankan untuk: mencari dan menggunakan instrumen kinerja yang lebih mengarah pada ethical professional dan kinerja auditor.
Kedua, dapat menan1bahkan atau mengganti dengan
variabel lain (seperti,kualitas audit)s'l:hingga dapat digeneralisasi. Ketiga, disarankan untuk: menambah jumlah sampel penelitian yang ditujuk:an kepada auditor senior atau tingkatan diatasnya supaya memperoleh hasil penelitian yang lebih baik. Keempat, dalam mengumpulkan data tidak hanya dilakuk:an dengan penyebara:n kuesioner saja tetapi juga dilakuk:an dengan wawancara secara langsung kepada responden, untuk: mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik yang mencerminkan pada kondisi riil di lapangan. Kelima, dengan memperluas obyek penelitian (tidak hanya di KAP saja) tetapi juga di kantor audit pemerintahan sepe1ii BPK atau BPKP supaya dapat dibandingkan antara auditor yang bekerja di KAP dengan auditor yang bekerja di BPK/ BPKP.
DAFTAR PUST AKA
Agustian, Ary Ginanjar, "Rahasia Sukses A1embangkitan ESQ Power: Sebuah Inner Journey Me/a/ui Al-Ihsan", Cetakan Pertama, Arga, Jakarta, 2003. Alim, M. Nizarul, Trisnihapsari, dan Lilliek Purwanti, "Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kua/itas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabe/ Moderasi", Simposium Nasional Akuntansi 10, Makassar, 2007. Badroen, Faisal, Suhendra, M. Arief Mufraeni, dan Ahmad D. Bushori, "Etika Bisnis Dalam lvlam", Kencana, Jakarta, 2006. Boynton, William C. Raymond, dan N. Johnson, "Modern Auditing'', Edisi Kedelapan Jilid I, Erlangga, Jakarta, 2008. Daimayuwono, Winamo. "Rahasia Kecerdasan Spiritual", PT. Sangran Paran Media, Jakarta, 2008. Ghozali, Imam, "Ap/ikasi Ana/isis Multivariate dengan Program SPSS", Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006. Goleman, Daniel, "Emotional Intellegence: Kecerdasan Emosional (Mengapa EI Lebih Penting dari IQ)", Cetakan Ketnjuh Belas, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007. Hamid, Abdul, "Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Ekanomi dan Ilmu Sosiar', UIN Press, Jakarta, 2007. Herina, Mora, "Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)", Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatnllah Jakarta, Jakarta, 2008. Hery dan Men-ina Agustini, "Pengaruh Pelasanaan Etika Profesi Terhadap Pengambilan Keputusan Akuntan Publik (Auditor)"., Jumal Ak1ll1tansi dan Manajemen Vol. 18, No. 3, Agustus 2007. Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, "Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manqjemen", Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2002. Ikatan Akuntan Indonesia, "Standar Profesional Akuntan Publilr', Salemba
Ludigdo, Unti, "Strukturisasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah Studi /nterpret/f', Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006. Mangkunegara, Anwar Prabu, "Evaluasi Kinerja SDlvf", Cetakan Pertama, PT. Refika Aditama, Bandung, 2005. Martadi, Indiana Farid, dan Sri Suranta, "Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi, dan Karyawan Bagian Akuntansi Dipandang dari Segi Gender Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi (Studi di Wilayah Surakarta)", Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006. Nugrabaningsih, Putri, "Analisis Perbedaan Etis Auditor Di KAP Dalam etika Profesi (Studi Terhadap Peran Faktor-Faktor Individual: Locus of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gender, dan Equity Sensitivity)", Simposium Nasional Akuntansi 8, Solo, 2005. Pratiwi, Indah, "Pengaruh Budaya Elis Organisasi dan Orientasi Etika Terhadap Sensitivitas Etika Pada Auditor Pemerintah (Studi Kasus: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan DK! Jakarta)", Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syaiif Hidayatullab Jakaiia, Jakatia, 2008. Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, "Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis)'', Cetakan Pertama, ALFABETA, Bandung, 2007. RM, Rissyo Melandy dan Numa Aziza, "Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasz"', Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006. Sudrajat, Akhmad, "IQ, EQ, dan SQ: Dari Kecerdasan Tunggal ke Kecerdasan Majemuk:', atiikel ini diakses pada tanggal 5 Januari 2009, dari iq-eq-dan-sqdari-kecerdasan-tunggal-ke-kecerdasan-majemuk Sufnawan, Fathul Huda, "Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spritual Auditor Terhadap Kinerja Auditor Dalam Kantor Akuntan Publik:', diakses pada tanggal 26 Desember 2008, dari http://resiandriani.com/2009/06/03/pengaruhkecerdasan-emosional-dan-spritual-auditor-terhadaQ::_kinerja-auditor-dalan1kantor-akuntan-publik/ Sukidi, "Rahasia Sukses Hidup Bahagia Kecerdasan Spiritual Mengapa (SQ) Lebih Penting Daripada IQ dan EQ", PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakatia, 2002.
Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi pada Perguruan Tinggi Negeri di Kata Makassar Provinsi Sulawesi Selatan)", Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006. Tim Penyusun Kamus Pusat (Depdiknas), "Kamus Besar Bahasa Indonesia", Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2007. Trisnaningsih, Sri, "Jndependensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor", Simposium Nasional Akuntansi 10, Makassar, 2007. Wipperman, Jean, "Meningkatkan Kecerdasan Emosional", Cetakan Pertama, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2007. Zohar, Danah dan Ian Marshall, "SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan'', Cetakan KwJua, Mizan, Bandung, 2001.
, "Maka/ah Psikologi Tentang Intelektual Anak:', artikel ini diakses pada tanggal 5 Januari 2009, dari http://anakciremai.blogspot.com/2008/07/makalahpsikologi-tentang-intelektual.html
PE lit PUSTAl<'JV1N UT AMA UIN SY AH!ll J,~¥AAT A.
LAMPIRANl DAFTAR KUESIONER
VIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL JURUSAN AKUNTANSI
PENGANTAR "Pengarnh Kcmampuan Intclcktual, Keccrdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Tcrhadap Pcrilaku Etis Auditor Serta Dampaknya Pada
Kin•~rja"
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku 'etis auditor serta dampaknya pada kinerja. Basil penelitian ini diharapkan dapat menjadi infonnasi dalam memahami aspek penting yang menentukan pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor serta dampaknya pada kinerja. Penulis melakukan penelitian ini untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Akuntansi. Penulis mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membantu penulis dalam pengisian kuesioner ini. Kualitas penelitian ini tergantung dari pengisisan kuesio11er Bapak/Ibu/Saudara, oleh karena itu, penulis mengharapkan jawaban yang sejujur-jujurnya. Terima kasih atas kesediaan waktu yang telah Bapak/Ibu/Saudara Iuangkan guna pengisian kuesioner ini. Mengetahui,
Jakatia, 11 Maret 2009
Dasen Pembimblng
Peneliti,
NIP. 130 676 334
&:i:t
NIM. 1050 8200 2647
KUESIONER Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Keccrdasan Spiritual Te1·hadap Perilaku Etis Auditor Serta Dampaknya Pada Kinerja ..........................................................................................,...............................................
Kuesioner ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Bagian A berisi pertanyaaan-pertanyaan mengenai data dan keterangan Bapak/Ibu/Saudara. 2. Bagian B berisi pemyatan-pemyataan yang merupakan penjabaran dari kisikisi penelitian, yang berupa pemyataan atas pendapat Bapak/Ibu/Saudara atas "Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Ernosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Prr:laku Etis Auditor Serta Dampaknya Pada Kinerja".
Bagian A: Data dan Keterangan Responden Butir pertanyaan diisi dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu/Saudara di dalam kotakjawaban yang telah disediakan. I. Nama/inisial
2. Nama KAP Tempat Beke1ja
3. Umur
Tahun
:0 Laki-Laki 0 :0 Belum Menikah 0
4. Jenis' Kelamin 5. Status Pernikahan
Perempuan Sudah
Menikah 6. Berapa lama Bapak/Ibu/Saudara telah bekerja di KAP ini?
O< l Tahun 01-3 Tahun 0
3-10 Tahun [ ] >10 Tahun
7. Dalam penugasan audit, Bapak/Ibu/Saudara mempunyai kedudukan sebagai:
0
Ketua Tim
0
Supervisor
0
Auditor Senior
8. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara diperoleh di:
0 0
Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (Sl) Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (S2)
0
Auditor Junior
D Akademi dan Lembaga Pendidikan Iain, yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta, yang setara dengan DIPLOMA III.
D SMA/SMEA D Lain-Iain 9. Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah mengikuti mata kuliah "Etika Profesi" atau " Etika Bisnis (Business Ethics)" minimal 1 semester selama menempuh pendidikan formal akuntansi?
D Pernah D Tidak Pernah 10. Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah mengikuti seminar "Etika Profesi" di Iuar pendidikan formal akuntansi?
D Pernah D Tidak Pernah Bagian B: Pernyataan Kuesioner Bagian ini berisi pemyataan yang akan digunakan untuk keperluan analisis. Berikan penilaian dengan memilih salah satu dari 5 point skala di bawah ini dengan memberikan tanda silang ( .J ) pada kotak yang telah disediakan:
Keterane:an
Skuir/ Nilai
STS: Sangat tidak setuju
1
TS . Tidak setuju
2
N
Netral
3
s
Setuju
4
SS
Sangat Setuju
5
DAFTAR PERNY AT AAN KUESIONER
No
I.
I
Pernyataan
SS 5
s
N TS 4 3 2
Kemampuan Intelektual Saya berlangganan dan secara sistematis membaca jurnal auditing dan publikasi lainnya
2. 3.
Saya selalu memiliki informasi dan gagasan
4. 5.
Saya dapat menerima saran dan kritik dari orang lain
6.
Saya tidak pernah malu mengakui kekurangan diri saya
7.
Saya suka akan tantangan untuk menyelesaikan persoalan
8. 9. 10.
Saya selalu membuka pikiran saya terhadap hal-hal baru
Saya adalah orang yang kreatif Saya selalu berpikir logis dalam setiap ha! (tidak emosional)
Saya tidak pernah mengkritik tanpa memberi solusi Saya sanggup menyelesaikan masalah sayR sendiri tanpa bantuan orang lain
I.
2. 3.
Kecerdasan Emosional Saya sering merasa khawatir tanpa tahu apa penyebabnya Saya menyukai diri saya apa adanya dan tahu betul kekuatan. diri saya Saya percaya diri dan mempunyai kemampuan untuk mendapatkan apa yang saya inginkan
4.
Saya tertarik pada pekerjaan yang menuntut saya memberikan gagasan baru
5.
Bila saya menemui hambatan dalam suatu tujuan, saya akan beralih pada tujuan lain karena saya tidak mampu
6.
Saya sering melakukan instropeksi diri untuk menemukan kembali halha! penting dalam hidup saya
7.
Saya dapat melihat rasa sakit pada orang lain meskipun mereka tidak membicarakannya
8. 9.
Saat teman-teman saya memiliki masalah mereka meminta nasihat saya Saya biasanya dapat mengetahui bagaimana perasaan orang lain terhadap saya
10.
Saya merasa dapat mengendalikan hidup saya dengan penuh ketenangan, walaupun dalam kondisi yang tidak menyenangkan
11. Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat menunda pemuasan
.
STS 1 --
13.
Saya merasa sulit memulai untuk mengembangkan topik pembicaraan dengan orang lain yang tidak menge1ti pikiran saya
14.
Saya mampu mengorganisasi dan memotivasi suatu kelompok (tim)
1.
Kccerdasan Spiritual Saya adalah orang yang raj in beribadah
2. 3. 4.
Saya selalu berdoa setiap hari sebelum dan sesudah melakukan aktivitas Saya merasa cinta dan dekat dengan Tuhan dalam hati saya Saya bisa menerima dengan lapang dada kejadian baik atau buruk dalam hidup saya
5.
Saya memilik.i keberanian untuk berpendirian pada kebenaran
5. 7.
Saya selalu bersyukur atas keberuntungan yang saya peroleh
&.
Saya selalu memegangjanji yang diamanahkan kepada saya
~-
Saya selalu toleran terhadap perbedaan
10.
Apa yang sudah saya katakan selalu sesuai dengan perbuatart saya
11.
Saya menganut standar etika dan moral
12.
Saya menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran hukum meskipun saya dapat melakukannya tanpa risiko dan kena sanksi
13.
Saya adalah orang yang dermawan dan mau berbagi keberunturtgan
Saya adalah orang yangjujur
dengan orang lain 14.
Saya mempunyai kontribusi terhadap kesejahteraan orang lain
15.
Saya seorang yang terbuka saat saya berinteraksi dengan orang lain
I.
2.
Perilalm Etis Auditor Saya mematuhi dan mentaati segala peraturan dalam melaksanakan tugas yang telah dipercayakan kepada saya Saya melakukan audit walaupun ada yang tidak sesuai dengan Surat Perintah Tugas
3.
Saya memiliki semangat pengabdian yang tinggi kepada organisasi tempat saya bekerja dengan mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi/kelompok
4.
Saya tidak menolak dan meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas
5.
Saya memiliki keahlian yang diperlukau dalam melaksanakan tugas dengan mempraktikkan pengetahuan tentang audit untuk menyelesaikan tugas
5.
Saya selalu dapat meugembangkan analisis dan keterampilan konseptual dalam melaksanakan tugas
bijaksana dan bertanggungjawab
9.
Dalam melaksanakan tugas saya selalu bersikap obyektif dan tegas dalan1 mengemukakan hal-hal yang menurut pertimbangan dan keyakinan yang diperlukan
10.
Saya tidak dapat diintimidasi serta tidak tunduk karena tekanan orang Jain, bersikap tenang dan mampu mengendalikan diri
11.
Saya selalu menyimpan rahasia jabatan dan rahasia pihak yang diaudit
12.
Saya selalu menggalang kerjasama yang sehat dengan sesama auditor untuk mencapai tujuan audit
13.
Saya selalu berusaha untuk menekan sifat iri hati
14.
Saya berkewajiban untuk saling membimbing/bertukar pengalarnan kepada sesama auditor
15.
Saya selalu mendorong/memotivasi auditor lain untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya
16.
Saling mengingatkan ke sesama auditor untuk senantiasa mematuhi kode etik
17.
Saya memiliki rasa kebersamaan/ kekeluargaan
18.
Saling mengkomunikasikan informasi yang dianggap penting mengenai obyek/pihak yang pernah diauditnya kepada auditor lain yang akan menjalankan tugas terhadap obyek yang sama
19.
Saya tidak pernah mengadu domba dan menjelek-jelekkan perilaku sesama auditor
w.
Saya harus senantiasa menjaga penampilan dengan berpakaian yang sederhana, sopan, rapi, dan sesuai dengan kelaziman
ll.
Saya mampu berkomunikasi secara persuasif (tidak represif/agresif) dengan pihak yang diaudit dengan gaya bicara yang wajar, tidak berbelit-belit dan menguasai pokok permasalahan
22.
Saya mampu menciptakan iklim ke1ja yang sehat dengan pihak yang diaudit dengan menumbuhkan dan membina sikap positif
23. Saya wajib menggalang kerjasama yang sehat dan saling mempercayai/menghargai dengan pihak yang diaudit 24.
Saya tidak memberikan perintah-perintah yang sifatnya pribadi terhadap pihak yang diaudit
25.
Saya mencari pihak yang tepat dan berkompeten dalam mencari. informasi mengenai masalah yang sedang diaudit v;...., .... ,,.;.,,
A • .,,-.;4-..... ,...
2.
-- 1--"l.
--
Saya merasa ikut memiliki organisasi di tempat saya bekerja -------------------------~---~
--------
- ----·
---
- -'
-
•
Saya mau berusaha diatas batas normal untuk mensukseskan organisasi
di tempat saya bekerja L
Alasan saya tetap bekerja di sini adalah karena loyalitas pada perusahaan (organisasi)
).
Semakin tinggi tingkat pendidikan saya maka kinerja saya semakin profesional
).
Sa.ya mempunyai pengalaman yang cukup lanm dalam bidang saya sehingga kinerja saya semakin baik dan profesional
i.
Saya sering menghadiri dan berpartisipasi dalam setiap pertemuan para auditor
!.
Peke1jaan yang saya lakukan memotivasi saya untuk berbuat yang terbaik sebagai auditor
)
.
Upah (gaji) yang saya terima memotivasi saya untuk berbu
10
Saya akan tetap bekerja sebagai auditor walaupun gaji saya dipotong untuk keperluan tugas auditor
11.
Saya merasa puas dengan bidang pekerjaan saya saat ini
12.
Perlakuan perusahaan memotivasi saya untuk berbuat yang terbaik sebagai auditor
13.
Hubungan antara atasan dengan bawahan di tempat saya bekerja sangat dekat
14. Pimpinan di tempat saya bekerja sangat menghargai gagasan bawahan 15. Pimpinan di tempat saya bekerja mampu berkomunikasi dengan bawahan secara jelas dan efektif
16.
Pimpinan ditempat saya bekerja selalu memberikan arahan dalam mengerjakan tugas yang benar
LAMPIRAN2, DAFTAR JAWABAN RE:SPONDEN
Daftar Jawaban Responden
NO I
2 3 4 5 6 7 8 9 IO
11 12
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 33 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Kil 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 I 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 5 3 3
2 2 5 2 2 3 2 3 2 5 2 5 5 4 4 4 4 4
4 4 5 3 3
K12 Kl3 Kl4 Kl 5 Kl6 Kl? Kl 8 Kl 9 Kl IO TKI 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 4 4 4 4 4 4 4 2 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 3 4 4 4 4 4 2 3 3 34 37 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 35 3 4 4 2 3 3 2 2 2 27 3 4 4 2 3 2 2 2 27 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 32 4 5 5 5 4 4 5 41 4 2 4 2 3 4 2 3 3 2 2 27 3 4 4 2 3 3 2 2 2 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 5 5 5 4 4 5 4 4 2 41 3 4 4 2 4 4 2 2 2 30 3 4 4 3 4 4 4 3 4 36 4 4 4 4 4 4 4 37 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 4 4 4 4 4 4 4 , 4 3 38 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 4 4 4 3 4 3 4 4 2 35 4 4 4 4 3 4 3 4 2 35 4 5 5 5 4 5 5 5 2 43 4 2 5 5 5 4 5 5 5 43 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 2 3 2 2 2 2 2 2 3 23 5 5 5 5 3 5 5 5 5 46 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 4 4 4 4 2 36 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 4 4 4 4 ·4 4 3 3 35 3 4 4 4 4 5 4 3 39 4 4 4 4 4 4 4 38 4 4 4 4 4 4 3 35 3 4 4 4 3 3 4 3 5 4 5 4 5 3 I 36 4 4 3 3 3 4 5 4 2 37 3 I 36 4 4 5 4 3 5 5 4 4 3 3 3 4 5 4 2 37 4 4 3 4 5 4 2 37 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 3 3 3 37 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 40 5 4 5 3 2 38 5 5 3 3 4 4 5 5 5 3 4 42 4 5
56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
3 3 3 4 2 2 2 2 4 4 5 4 4 5 4 3 5
4
4
3 3 4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4
2 2
4 3
4 4
4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 5 5 5 4 4 4
4 4
5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
5 4 4 5 5 4 4 4 I 2 2 2 2 I 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3
5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 3 5 3 4 3 5 5 5 4 4 4
4 4
4 4
4
5
4 4
5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
5 3 3 4 5 4 4 5 2 2 I 2 I I 3 3 5 5 5 3 4 4 4 4
3 2 2 4 I 2 2 3 2 2 I I 2 I I I 4 5
4 3 4 4 4 4
41 36 34 41 41 35 35 42 33 30 30 30 31 29 35 32 49 49 48 40 40 40 40 40
4
4
4
40
4 4
3 3
3 3
36 36
NO I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
55 56 57
KE! KE2 KE3 KE4 KE5 KE6 KE 7 KE8 KE9 KE 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 4 4 3 5 5 2 5 4 3 5 5 4 4 4 4 3 2 4 4 3 5 5 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 4 4 5 4 5 5 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 I 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 5 3 3 3 2 4 3 3 4 4 5 5 4 3 5 5 3 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4
!O KE II KE12
2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 2 3
3 3 5 3 3 3
3 3 3 2 2 3
3' 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 3 3 2 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 3 5 5 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 I 2 2 2 4 I 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 5
2
4 3 3
2
2
3 3
2 2 5
3
3
4
4
KE 13 KE 14 TKE 44 44 44 44 44 45 48 48 49 46 48 42 51 47 47 41 58 51 56 52 56 49 54 52 52 50 50 50 50 65 44 58
I 3 4 4 4 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 5 3 5 4 4 4 .4 3 3 2 2 5 2 4 2 2 4 2 2
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 3 3 4 3
2
I
4
3
4 2
56 51 45 51 48
3 3
3
3
47
3
51
2
3
3 4
3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4
3 3 3
3 5 5
3
51 46 46 44 49 47 42 42 46 48 45 42 57
3
2
2 3
3 3
3
3 3 2 4 4
3
4
4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3
48 49
48
56 50
58 59 60 61 62 63 64 65 66
67 68 69
70 71 72
73 74 75
76 77 78 79 80 81 82
3 2 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 I I J 4 4 4 4 4 3 2
5 4 5 4 4 4 5 4 2 5 4 4 3 4 4
5 5 4 4 4 4 4 4 2 4
3 4 5 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4
3 4 5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5
2 2 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 2 5
5 5
I
4 4 4 4 4 4 4 4
I
3 4 4 4 4 4 4 2
3 4 5 4 4
5 5 3 4 4 4 3 4 4 4
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5
3 2
3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4
3 3 3 4 4 4 4 4 4
4
3 4 5 4 4 3 5 3 5 3 3 3
3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4
3 4 5 4 4 4 5 3 5 3 3 4 2 2 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4
3
-
3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 I
2 4 4 5 2 4 2 3 3 3
3 3
3 2 I
4 4 4 5 4 4 4 5
5 3
2 2 3
44 47 60 56 56 58 57 50 51 49 51 53 45
4 4 5 4 4 4 I
2 2 I
3 3
3
43
5
5
3
2
5 5 4
58 51 50 45 52 52 52 52 52 50 49
3 3 2 2 2 2 2 2
3
3 2 2 2 2 2 2 4 2
4
4 4 4 4 4
4
NO KS I KS2 KS3 KS4 KSS KS6 KS7 KS8 KS9 KSIO KS 11 KSl2 KS 13 KSl4 KS15 TKS I
2 3 4
5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 4Q
2 2 2 2 2 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 2 5 5 5 5 5 2 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 5 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 5 5 4 5 2 4 4 3 3
4 3 4 4
5
5
4 5
4 5
4
4
4 4
4 4 4 3 4 4
3 3 4 3 5 3 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 3 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 2 5 2 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 2 5 2 2 3 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 3 5 3 3 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4 2 5 2 2 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4
4
5
5
5
5
5
4 4 5 2 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5
4
4
4
4
4
4'· '
5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 4
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 2 3 2 2 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 3 4
3
5
3 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5
4
4
4
4
3
3
4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 5 4 3 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5
z4
4 4 4 4 4
3 4 3 2 4 2 4 4 4 3 2
'
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
5 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
4 5 2 5 2 2 4 2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
56 56 56 56 56 52 60 59 56 45 65 45 62 45 45 47 65 62 58 57 . ·6058 63 57 57 56 56 57 57 73 32 67 58 58 64 60 54 58 60 45 53 59 53 56 58 65 59 69
4
4
1'1
2 2 2 2 2 3 4 4
3 2 4 2 2 2 2 3 4 2 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 ' 3
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 4 2 5 3 3 3 3
4
50
4
4
51
5
52 53
5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
77 78 79 80 81 82
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
5 5 5 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5
5 5
5 5
4
5
5
5 4 4 5
5 5 5 5 5 4 5 4 4 5
3 4 5 4 4 4 3 3 3 4
4
4
4
3 5
3 5
4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4
3 5 5 5 5 4 4
4 4 5 5 5 4 4
4 4
4 4
4
4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
5
4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4
4 4
5 5 3 4 4 4 3 4
5 5 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4
5 5 5 4 4 4 4
5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4
5 3 3 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4
4
3
3 3
3
4
58 64
2
3
5
5
3 5
3 5
66 75
3 5
3 4
3
3 4 4 4 3 4 4 5
5 4 5 4 3 3 3 5
4 2
4 3
5
5
5 4 5
4 3 3 3 3 4 5 5
5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4
4
4
3 5 3 3 4 4 4
3 5
55 63
5 4 2 4 4 4
4 5
4 2
68 61 58 61 59 58 58
5
5 3
3 4 4 2 2 3 3 5 5 5 3 4 4 4
4 4 3 4
4 5 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4
63 67 51 67 66 60 63 58 52 73 75 75 64 60 60 60 60 60 62 60
PE3 PE4 PE5 PE6 PE? PE8 5 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4
PE2
2
2
4 4 4
2
5 3
4 4
4 4
2
3
4
4
4
4
3
4 4
4
4 4 4 4 3 3
4 3 2
2 2 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4
4
4
4 4
4 4 4 4 4 4
2 4
4 4
4
3
4
3 4
3 3
4 4 4
4 4
4 4
4
4
4
5 4
4 4 4
4 4
4
4
4
3
3
4
4
4
3 3
4 4 4 4 4
4
3 3 3 3 3
4
4
4 4 4 4
3 4 4 4 4
4 3 4
4
4
4
4 4
4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4
3 3 3
4
4
4 4
4
4 4
4 4
4
4 4
4
4
3
4
3 3
4
4
4
4
5
4 1
4
5
5
5
3
2 5 4
2
2
5 2
5
5
5
4
4
4
2 3 2 2
4
4 4
4 4
4 2
5
4
4
4 5 4
2
4
4
4
4
2 4 3
4
4
5 4 3
3 3
I
4 4 2
2
4 3 2
3
4
4
3 2 I
3
4 4
4 4
4 4 4 5
2 5 3
PE9
PE 10 PE 11 PE 12 PE 13 PE 14 PE 15 PE 16 PEI? PEJ8 PE19 PE20 0PE21 PE22 PE23 PE24 PE25 TPE 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 102 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 102 4 4 4 4 4 4 4 4 98 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 97 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 97 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 84 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 84 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 84 4 3 3 3 3 2 4 4 4 84 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 84 3 3 3 3 3 4 4. 4 3 3 3 3 89 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 4 4 4 4 4 84 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 JOO 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 90 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 90 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 JOO 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 100 4 4 4 4 5 121 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4
2 5 4
2 4
2 4
2 3
4 4
4
4
4 4
4
3 5
2 4
2 4
2
5
2 4
2
5
4
4
4
4 4
4
4
4
4
4
4
4 4
4
4 4 4 4
4 4
4 4
4 4 3
4
4
4 3
5
4
4 4 5
3
4
4
3
2
4
4 4
4 4
4 4
4
3 4
5
4
5
4
4
4
4
2
4
4
4 4
4
4
4 4
4
4 3
4
4
4 3
4 2
4 4
3
4 4 3
4 4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4 4
4 4 3 3
4 4 4 4
4
5
4 4 4 4 3
4 4
3
4 3
4 4
4
4
4
4
4 4
4 4
4
4 4 3
5
4
4
5 4 4 4
4 4 5 5
2
2 4
2
53
3 4 4
103 97 97 105
2 5
4
2 5 4
4
4
4
5
4
4
5
4
4 4
4 4
4
4
4 4
4 4
4
4
5
4
4 3
4
4 3
4 3
5
5 3
5
4 4 3 4
3
4
4
3 4 4
4
3
4
4
96 98 JOO JOO 78 98 91
2 3 3 1
2 4
2
4 4
1
2 2 1 2 2 2
5 2 3 1 3 3
4
4 2 1 2 1
2 2 1
2 2 4 2 2 3 4
4 4
4 4 1 2
4 4
4 4 4 3
2 1 1 3 3 3 4 3 3
3
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4
3 4 4 3 5 4
3
2 1
s
s
5
3 3 3 4 3 4 4 5 2 2 2 2 2
2
4 4
3
2 4
4 1
4 4 4
4 4 4 4
4 3 4 4 4
4 4 4 4
4 4
4
3 4 4
4 4
4
3 5 3
4
4
4
4
4 5 4 4 4
5 5
3
3 3 5
4
5 4 3 4
4
5
4 5
3
4
4
3 5 4 3
4 3 3 3 3
4
4
3
5 5 4 4 5 5
4
3 2 2 4 3 4 3
4
5 5 4
4
4
4
4
4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4
4
4 4 4 4 4 4
4
4 5 5
5
4 4
5 5
4
4 4 4 4
4 5
5
4
4 4 4
4 4
4 4 4 4 4
4 5 4 4 3
5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4
4 3 3 2 3 4
3
3 3 2
s
4
4
4 3 2
4 3 4
4
4
4
4
4 4 4
4
5 4 5
s
3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
s
s
5 4
5
4
5 4 4
5
4 4 5 5
4
4 4
4 4
5 4 4
4 4
4 4
4
4
2
4
4
3 3 3 3
4 4
4 4 4 4 4
4 4 4
4
4
4
4 4
4 4
3 5
s s
s
s s
4 4 4 5 5
4 4 3
4
s
4
5 4
4
3 5 4 4 4
4 5
4 4
5 4
4 4 4
4
4
s
s
4
4
5 4 5 4 4 4
4
4 4
3
4
3
4 4 4
4 4 4
3
4
4
4
4
95
4
4 4
4 5
4 4
5
5
s
4
4
5
4 4 5 4 5 5
100 100 108 107 104 107 105 105 106 96 91 120 118 120 102 100 100 100
5
4
4
5
4
5
4 3
4 4 4 5 5 4 4
5
5
5 5
5 5
5 5
5 5
s
4 3
s 4 4 4 4 4 4 5 5
4
5
4 4 4
4
4 4
5 4
4 4 4
4 3 5
4
5
4
3
5 5
4
5 5
4
4
4
4 4
5 5 4 5
5
4 5
4 4
5 4
4 4
4
4
4
4 4
4
4
4 4 4
4
4
4 4 4
5 5
4
4
4
4
5 5
5 5
4 4 4 4 4
5
4
4 4 3
4
4
4 4
4 4
4
4
5
4
4
4 4
s
4
4
4 4 3 4 3
4
3
4
4 4
4
4 5 4
4
3
5
4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5
5 5
4
4
4
3 4
5 4 4 5
3 3
5 5 4
s
5 5
5
5 4 4 3 3 5 5 5
4
4
5 5 5
5 4 4 4
5 3 4 5 5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4 4
4 4 4
4 4
4 4
4
4
4
4
4 4
4 4
4 3
4
4 4
4 4 4
4
5
5
4 4
4 4
4
98 91 91 86 94 93 92 93 93 92 91 101 116 99 93 96 99
5 3
4 3
5 5
4 4
5 4
5
3
4
4
s
4
s
4
4
4 3 4
s
4
4
4
5
4
s
s
4
4
4
4
4 4
4 3
4
3 3
4 4 4 4 5 5
3
4 4
4 4 4 4 5
4
4
4 4
4
5 5 5 5
4
4
4 4
5 4 4 5 5 5 5 5
4 4
4
5
4
4 4 4 3
4
4
4 4
4
3 3 3 4
4
5
4
s
4 4
4
3
5
5 5
4 4
3 3 3 3
s 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4
5 4 4
4
5 5
5
5
4
4
5 4
3 4 3 4 4
4 5
4 4 4
4
4 4
5 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4
s
4
4
5
4 4 4 4 4 4 5 4
4
4 4
5
4 4
4
4
4 4 4 4 4
4
5
4
s
5 4 3
4
4
3
s
4
4
5
4
4
4
3
5 4
5 4 5
s
3 4
3 3 3
5 5 5
4 5 5 5 5
4
4 3
4 3 4 4
4
5 4
4
4 4 4 4
JOO 100 100 103
NO KA l KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA 10 KA ll KA 12 KA l3 KA 14 KA 15 KA l6 TKA l 2 3 4
5 6 7 8 9 lO
II 12 l3 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4
4
4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 4 4
4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 2 4 4 5 2
4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 I 4
2 2 2 2 2 3 3 3 3
4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 l 3 4 4 4 4
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 2 4 4 4 4
4
4 4
4 4
4 4 4 2 4 2 3 3 4 4 4 4
3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4
4 4 3 3 3 3 4
5
5
4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4
3 3 3 3
2
2 2 2 2 2 3 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4
5
4 4
3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4
4
4
3
4
4 4 4 4 4 4 4
2
2
2 2 2
2 2 2 2
2
3 4
4
4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4
4 4 4 4 4 3
3 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2
4 4 4 4
4 3 3 4
3 4 4 4 4 4
4 4
3 4 4 l
4 l 2 2 l 3 4 4 4 3 l 4 l 4 3 l 2 l
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
4
1
1
4
5 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4
4
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 ·4 4 5 3
5 4 4 4
4 4 5 4 3 3 4 3 4
I
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 I l
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4
5
5
5
5
5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4
2 3 4 4 4
3 5 4 4 5
2 5 4 4·
4
3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 4 4
4
4
4
4
4 4 4 4
4 4 3 4 3 3 4 3 5 4
4 4
4
4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4
4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 4
5 4 4 3 4 3 4 3 4 5 3
56 56 56 56 56 53
55 59 52 54
55 54 54 54 54 59 58 54 55 62 58 50 61 57 57 53 53 57 57 66 43 67 60 60 60 61 64 63 64 54 48 55 48 62
4
53 58
4 4
60 58
4
51
3
4
3
4
4
4
4
4
4
I
3
52 53
4
4
4
4
4
4
I
3 I
4 3 4 2 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 5
4 3
4 5
4 4 4
4
3 3 2 2
3 4
4
2 I
4 4 I
3 4 4 3 4 4 4
3 4
1 I
4 1
3 1 4 4 4
3
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
3 I
3 4
5 4 2
4 4 4
3 5 4 4 4 4
4
4
4
3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 4
3
4
4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 2 2
4
3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 3 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 2
3 4 4 3 3 4
3 4 5 4 4
3 3 4
4 4
4 4
2 2
5 4
2
4
5 5
2 4
4
5 4
3 5 4 4
5 5 5 4 4 5 5 5 4
4 4 5 2 2 5 5 5 4
4
4 4 4 4 4 3 3
4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 5
3 2 4
4 4 4 4
4
4 4
4
2
5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
I
4 4 4 3 5 3 3 3
4 4
4 4
4
4
4
2 2
4 4
4
4
5 3 5 4 5 4 4
5 4 5 4
2 4 5 4 4 3 3 1 2 1 3 4 4 4 4 4 2 2
5 5 4
4 4 4 3 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
3 4
4
4
4
4
58
4 4 2
4 4
4
4 4 3 5 3 4
60
4 2 4 2 4 4 3 3 5 4 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
4 4
4 4
2 4 3 3 1 4
4 3 4 3 4
4
3 4 4
2 4 3 4 4
4 3 4 4
4
4
5
4
4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4
5
1 4 1 1 1 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
60 44 58 42 56
46 62 60 55 55 63 67 53 64 61 63 63 60 59 74 76 75 62 64
64 64 64 64 60
60
LAMPIRAN3 '·
BASIL PERHITUN-GA~T RELIABILIT A;S
1. Pengujian Reliabilitas Variabel Kemampuan Intelektual
Case Processing Summary
N Cases
Valid
%
100.0
82
Excluded(a)
0
.0
Total
82 a L1stw1se deletion based on all vanables 1n the procedure.
100.0
Reliability Statistics
·Cronbach's Aloha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.827
.846
10
Item-Total Statistics
Kl1 K12
Scale Mean if Item Deleted 33.6341 33.1707
Scale Variance if Item Deleted 23.321 20.909
Corrected Item-Total Correlation .110 .704
S:quared Multiple Correlation .416 .585
Cronbach's Alpha if Item Deleted .860 .798
Kl3
33.0122
21.815
.573
.636
.809
Kl4 K15
32.8780
21.516
.574
18.377
.766
.696 .760
.808
33.2805
K!6
32.9634
22.678
.359
.568
.825
K17
32.9390
21.021
.671
.608
.800
Kl8
32.9268
20.562
.572
.559
.805
Kl9 Kl10
33.4634
18.202
.724
.705
.786
34.2927
20.926
.377
.303
.830
Scale Statistics Mean 36.9512
Variance 25.356
Std. Deviation LJlofltems 5.03544 10
:c
.781
2. Pengujian Reliabilitas Variabel Kecerdasan Emosional Case Processing Summary N Cases
Valid
% 100.0
82
Excluded(a)
0 82 a L1stwise deletion based on all variables the procedure.
.0 '100.0
Total
in
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .659
Cronbach's Aloha .646
N of Items
14
ltem-Totat Statistics
Seate Mean if Item Deleted 46.2195
Scale Valiance if Item Deleted 19.655
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.314
Squared Multiple Correlation .458
45.6829
21.034
.288
.287
KE3
.627
45.6463
KE4
45.6463
21.293
.284
.509
.628
.194 .183
.440
46.2439
21.688 20.631
KE5
.639 .646
KE6
45.6463
21.589
.271
46.2195
20.248
.352
.383 .401
.631
KE7 KE8
45.7439 46.1585 46.1829
21.971 18.728
.207
.237 .547
.637 .584
18.769
.529 .480
45.8902
20.296
.336
KE12
46.8293
21.748
.086
KE13
46.6463
19.836
KE14
46.0122
21.815
KE1 KE2
KE9 KE10 KE11
.621
.295
.616
.569 .388
.591 .660
.254
.343 .352
.101
.328
.655
.618 .634
Scale Statistics Mean
Valiance
Std. Deviation A
o~n.tn
Jt:; of.l'.ems j-!.! .. ,.
I
3. Pengnjian Reliabilitas Variabel Kecerdasan Spilf'itual Case Processing Summary N Cases
%
Valid
82
Excluded(a)
100.0
0
Total
.0
82 a Listwise deletion based on all variables m the procedure.
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Aloha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.901
Neif Items
.905
15
Item-Total Statistics
KS1 KS2
Scale Mean if Item Deleted 55.0366
Scale Variance if Item Deleted 44.999
Corrected ltem-Total Correlation .512
Squared Multiple Correlation .611
Cronbach's Alpha if Item Deleted .898
KS3 KS4
55.0976 54.9146
44.237 44.573
.699 .719
.780 .805
.890 .890
55.0976
44.608
.768
.782
.889
KS5
55.0122
.763
.736
.889
KS6
54.9390
44.605 43.786
.721
.805
.889
KS7
55.0610
43.515
.683
.696
.890
KS8
55.0488
43.652
.693
.739
.890
KS9
55.1463
44.349
.670
.712
.891
KS10 KS11
55.3415 55.0244
48.400
.309
.351
.903
46.790
.565
.614
.896
KS12
55.2805
46.896
.330
.905
.435
KS14
55.2683 55.7439
47.186
.366 .386
44.119
KS15
55.3537
45.293
.539 .479
KS13
.669 .521
Scale Statistics Mean
Variance
Std. Deviation
[_j'J_()fJtern~
.899 .897 .899
4. Pengujian Reliabilitas Variabel Perilaku Etis Case Processing Summary N Cases
%
Valid
82
100.0
Excluded(a)
0 82
100.0
Total
a L1stw1se deletion based on all vanables the procedure.
.0 111
Reliability Statistics
Cronbach's Aloha .915
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items .934
25
Item-Total Statistics
94.8659
Scale Variance if Item Deleted 84.151 93.525
93.8171
87.016
.199
.920
PE4
94.2317
89.020
.044
.926
PE5
93.5976
83.206
.680
.909
PE6
93.7683
83.637
.604
.911
PE7
93.6341 93.5244
82.926 84.524
.757 .554
.908
PE1 PE2 PE3
PE8 PE9 PE10 PE11 PE12
Scale Mean if Item Deleted 93.4390
Corrected Item-Total Correlation .619 -.186
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted .911 .933
.912
93.5244
82.549
.747
.908
93.8415 93.5000
83.049
.569 .650
.911 .910
.721
82.574 81.039
PE13
93.4390 93.7317
81.532
.686
.908 .909
PE14
93.5732
81.507
.717
.908
PE15 PE16
93.5732 93.5000
83.556 85.685
.672 .512
.910
PE17
93.4756
83.931
.645
.910
PE18
93.5976
84.367
.649
.910
PE19
93.7073
81.938
.600
.910
PE20
93.4756
83.759
.636
.910
PE21
93.5488
84.917
.561
.912
PE22
93.6220
82.287
.744
.908
PE23
83.289 83.509
.660
.910
PE24
93.5366 93.5610
.663
.910
PE25
93.6707
82.866
.754
.908
.912
5. Pengujian Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor Case Processing Summary N
Cases
Valid
%
100.0 .0 100.0
82 0 82
Excluded(a) Total
a Listwise deletion based on all valiables m the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alnha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.781
N of Items
.813
16
ltem-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 KA12 KA13 KA14 KA15 KA16
54.6463 54.4756 54.6707 54.7927 54.6707 54.3293 54.6951 54.1341 54.6585 55.4390 54.4268 54.4146 54.4390 54.5366 54.3415 54.2561
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
32.701 33.907 33.310 32.561 33.705 33.903 35.252 35.648 33.635 37.360 31.729 33.110 31.286 33.017 33.092 33.897
.528 .389 .415 .431 .310 .471 .178 .343 .325 -.073 .633 .581 .668 .373 .582 .378
Squared Multiple Correlation
.603 .546 .546 .652 .599 .580 .523 .722 .411 .434 .623 .672 .609 .748 .761 .571
Scale Statistics \/::lri:tnrP
I ~tti
nPvi:::dinn
~ nf lh:im~
Cronbach's Alpha if ltem Deleted
.758 .769 .766 .765 .775 .764 .785 .774 .774 .822 .749 .757 .746 .770 .757 .769
LAMPIRAN4 BASIL PERHITUN-GAN VALIDITAS·
. Validitas Variabel Kemampuan Intelektual Correlations Kl1 ~rson
Correlation
Kl2 1
. (2-1alled)
Kl6
K17
.302("") .006
82
82
82
82
82
.173
.468("")
.476("")
.626("")
.312(.. )
.764("")
.000
.121
.000
.000
.ooo
.004
000
82
82
82
82
82
82
82
-.033
.457("")
.184
.509("")
.381("")
.650("")
.765
.000
.097
I
.ooo
.000
.000
82
82
82
82
1
.680("")
.411("")
.539(..)
.332("")
.521("")
232(")
.coo
.000
.000
.002
.000
.036
.024
.864
.575
.415
82
82
82
82
82
82
.251(")
1
.590("")
.488(..)
.613r")
.000
.000
82
82
1
.560(..)
.565("")
.000
.000
. (2-tailed)
.296
'
I
.000
82
82
82
82
-.249(")
.498(..)
.560("")
1
.024
.000
.000
I
I
82
82
82
82
82
82
-.019
.813(..)
.565(....)
.680(..)
1
.318(**)
.527(**)
.864
.000
.000
.000
,004
.000
82
82
82
82
82
82
82
3rson Correlatlon
.083
.173
-.033
.411(**)
.316("")
1
.580(**)
. (2-tailed)
.575
.121
.765
.000
.004
82
82
82
82
00
arson Correlation
.091
.468("")
.457(..)
.539("')
.5271
. (2-talled)
.415
.000
.000
.000
.o
Correlation
. (2-1ailed)
'
I
I
,
"
82
82
82
.801("")
.450("")
.837("")
.000
.000
.000
.000
I .517("") I 02
82
.000
.021
.622
.000
82
82
82
82
82
.579("")
.515('")
.240(")
.738("")
.000
.000
.030
.000
I
I 1 I
82
82
.332(**)
.442("")
.517("")
.579(*")
. (2-talled)
.009
.000
.097
.002
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
82
82
:irson Correlation
.016
.626("")
.509("")
.521("")
.801 ("")
.254(")
.515("")
.495("")
. (2-tailed)
.ass
.000
.000
.000
.021
.000
000
82
82
82
82
82
82
82
.450("")
-.025
.240(')
072
406(**)
.000
.822
.030
82
82
82
.674("") .000
i
I I
.ooo
821 .232(")
arson Correlation
.136
.312(**)
.381(..)
-. (2-tailed)
.224
.004
.000
.036
82
82
82
82
arson Correlation 1. (2-talled)
1
I
82
.302(•*)
.764('')
.650("")
.656(""~
.837("")
.470("")
.738(.. )
.006
.000
.000
.000
.000
.000
.000
82
~2
82
82
82
82
is significant a! the 0.05 level (2-tailed). is siqnificant at the 0.01 level (2-tailed).
82 .470(.. )
.000
.184
I
821 -.025
254(")
82
82
.000
82
,
I
.656(.. )
.442(**)
.476("")
82
82
I
!
.285("")
82
82 !
82 I'
I'
I
82
82 --
::irson Correlation
TKI
.224
.298
.590(..)
I
K110
.883
.023
I
!
.009
.285("")
.117
K19
.136
.091
82
I
.0161
.063
arson Correlation
~rson
I
K18
-.019
82
. (2-talled)
KIS
-.248(")
.023
arson Correlation
Kl4 .117
. (2-1alled)
uson Correlatlon
K13
.251(")
82 '
82
82
!
02
I
82
.495(..)
.072
.674(**)
!
.000
.518
.000
821
82
518 '
821
62
,
82
82
406("")
812( .. )
000
.000
82
82
1
540("") .000
.000
82 .
82
82
.812("")
540('")
1
.000
.000
82 '
82
82
I
as Variabel Kecerdasan Emosional Correlations KE!
' '
KE3
KE2
·.131
-.218(*)
.313(**)
.954
.241
.049
.004
82
82
82
82
-.006
I
.448{**) .000
.954
' '
'
' '
'
KE?
KE8
KE9
I
KEIO
.220(*)
.766
.052
,04 J
.000
82
82
82
82
82
82
.180
.115
.243(*)
.084
,032
.213
.177
.106
.304
.028
.454
,776
.055
.112
•.0331
I
KEll
.379{.. )
.215
1281 .251
KEl2
KEIJ
KE14
TKE
.113
.291(**)
.426(U)
•.241(*)
.491( .. )
.313
.008
.000
.029
.000
"
82
82
82
82
.112
.105
-.040
.129
.416(**)
.317
.349
.722
.247
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.448(*•)
1
.439(**)
.028
.377(**)
.038
.123
.250(*)
.102
.045
-.063
-.116
.404( .. )
.401( .. )
241
.ooo
.ooo
.806
.000
.733
.271
.023
.363
.685
.576
JOO
.000
.000
82
82
S2
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
-.218(*)
.180
.439('*)
I
"
82
.044
.257(*)
.012
-.224{*)
.214
.219(*)
.230(*)
-.160
-.127
.425(**)
.324(••)
.049
.106
.ooo
82
82
82
"
.692
.020
.913
.044
.054
.048
.038
JS!
.256
.000
,00'.l;
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
I
-.143
-.046
.229(*)
"
82
.!19
-.149
.069
.129
.272(*)
-.043
.202
.679
I
.039
.286
.181
.537
.248
.014
.701
I
82
82
82
82
82
82
82
I
.JlJ(U)
.115
.028
.044
.004
.304
.806
.692
82
82
82
82
82
1
.070
.057
.200
.331{"")
.409( .. )
·.165
-.087
.268(*}
.529
.614
.07!
.002
.000
.139
.436
.015
82
~.033
.243("')
.377(""')
.257(")
·.143
.766
.o28
.000
.020
.202
82
82
82
82
.215
I
.084
I
.Q38
I
.012
82
I
·.046
82
I
.OiO
8:
I
82
82
.131
I
.455{0
I
82
)
.564(")
.ooo
.454
.733
.913
.679
.529
.240
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.057
.131
I
.194
I 8' I .074
.082
.506
.220{")
.032
.123
•.224(")
.229(")
.047
.776
.271
.044
.039
.614
.2•0
82
82
82
82
82
82
82 I
82
I
.379("")
.213
.250("')
.214
.119
.200
.455("")
.194
.000
.055
.023
.054
.286
.071
.000
.082
I
82
82
I
.052
82
'
KE6
-.131
82
'
I
KE5
KE4
-.006
I
.221<·i
I
.OJB
.000
.128
-.019
.JJ7
·.026
.314("*)
.253
.864
.218
.816
.004
82
82
82
82
82
.502( ...")
.414(U)
•.153
.093
.050
.000
.000
.170
.404
.653
82
82
82
82
82
82
82
82
,JJ!{U)
.564('")
.074
.502(.. )
I
.413("")
.013
.181
.002
.000
.000
.907
82
82
82
.000 5061
82
I
82
-.149
82
.490( .. )
82
82
82
I
.720
.219(')
82
·.040
82
82
.363
82
82
I
)
.000
.200
.102
82
.378(
82
82
.112
82 0
.738
.177
82
.000
82
82
.251
I
.J8l(H')
.046
.128
.048
82
.143
I
s2
I I
'
s2 /
82
82
82
.165 :
.196
82 .650(
0
)
.000 82 .617( 0
)
I
.078
.000
s2 /
82
82
.140
f
'
' ' '
'
.113
.112
,045
.230{ 4 }
.069
.4Q9('H)
.221(•)
.128
.414(••)
.4JJ(••)
.313
.317
,685
.038
.537
.000
,046
.253
.000
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.291('"*)
.105
·,063
·.160
.129
·.165
.038
·.019
•.153
.008
.349
.576
.151
.248
.139
.738
.864
82
82
82
82
82
82
82
.426(U)
•,040
·.116
•,127
.272(*")
-.087
.000
.722
.300
.256
.014
82
82
82
82 0
l
-.196
.027
.038
.078
.809
.737
82
82
82
.013
·.196
l
.170
.907
.078
82
82
82
82
82
.143
·'· 7
.093
.165
.027
.421(0)
.436
.200
.218
.404
.140
.809
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.050
-.046
·.!76
i
I
82
'
.478(*'") .000
82
82
)
·.046
.27J(•)
.000
.684
.013
82
82
82
l
-.176
.452( .. )
.115
.000
82
82
l
.27J(•)
.421( 0
I
-.241("')
,129
.404{""*)
)
·.043
.268(*)
•.040
-.026
.196
.038
.029
.247
.000
,000
.701
.015
.720
,816
.653
.078
.737
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.491(**)
.416("'*)
.401("'"')
.324(**)
,381("')
.378(**)
.490("'•)
.314(*•)
"
82
.650{.. )
,6!7(U/
,47$(U)
.27J(•)
.452(U)
.273(*)
l
,000
,000
.000
.003
,000
.000
.000
.004
.000
.000
,000
.013
.000
.013
82
"
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
'0.05 level (2-tailed). le 0.01 level (2~tailed).
.425(
"" I
.115
.Ol3
82 '
82
~s
Variabel Kecerdasan Spiritual Correlations KS2
KS!
tion
tion
KS3
ti on
tion
tion
;ion
:ion
:ion
:ion
ion
KS5
KS6
KS7
KS8
KS9
KSJO
KS!l
KSI2
KS13
KSI4
TKE
KS!5
.635(**)
.575(*')
.423(*')
.340(")
.381('*)
.289(")
.391(*')
.266(')
.124
.384(")
.138
.249(')
.459(")
.!27
.596('*)
.000
.000
.000
.002
.000
.008
.000
.016
.266
.000
.217
.024
.000
.254
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.635(*')
l
.718(")
.627('*)
.434(*')
.529(")
.509(")
.700(")
.443('*)
.221(*)
.488{**)
.222(')
.293(")
.283(")
.285(")
.748(")
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.046
.000
.045
.008
.010
.010
.000
.000
tion
KS4
821
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.575(*')
.718('*)
I
.763(*')
.546(")
.684(*')
.490(")
.524(")
.470(")
.049
.555('*)
.147
.274(')
.421(")
.347(")
.763('')
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.660
.000
.!88
.013
.000
.00!
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.423(")
.627(")
.763(")
I
.714('*)
.607(")
.559(")
.526(")
.481(")
.317(")
.664(")
.301(")
.244(')
.389(")
.419(")
.802(")
.000
.000
.000
.000
.000
.000.
.000
.000
.004
.000
.006 .
.027
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
82
821
82
82
82
82
82
82
82
82
.340(")
.434('*)
.546(*')
.714(")
l
.678(")
.694(")
.539(")
.593('')
.306(")
.573(")
.306(")
II
82 .309(")
.441(.. )
.458(")
.798(")
.002
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.005
.000
.005
.005 82
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.381(**)
.529(**)
.684(**)
.607(**)
.678('*)
I
.708(**)
.726(**)
.690(")
.058
.415(")
.066
.263(')
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.604
.000
.556
.017
82
82
82
.509(*•)
.490('")
.S59("'"')
.694(*')
.008
.000
.000
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
82
82
.39!(**)
.700('*)
.524(")
.526(*')
.539(")
.726(**)
.679(")
.000
.000
.000
.000
.ooo I
.ooo I
.ooo I
82 .
82
82
I .289('~~ I
821
.1osc·:~ I
8~ i
821
.679(")
82 .585(")
.000
82 I
.604(")
I
I
I
821
821
I
821
82
.288(")
.299(")
.748(")
.009
.009
.006
.000
82
.228(')
.412(")
.144
.039
.000
.198
82 .190
82 .278(')
.263(')
.087
.012
.017
82
82
82
.481(")
.593('*)
.690(")
.585(*')
.604(")
l
.016
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
82
I 1·
82 .
s2
.286(")
.013
82
.470(**)
.000
82
.291
82
82
s21
.000
.000
82
.443(**)
.001
82
.030
82
82
I
I
.000
.000
.266(')
82
.769(")
82
.273(')
I
.000
I
82
I I
.015
.118
82
I
82 ' .360(")
.741(")
.402(")
'1
82
.391(")
.268(') I .467(")
.240(')
.000
·1
82
82
82
82
.321(")
.581(")
.278(')
.724(")
.003
.000
.Ol l
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.!24
.221(')
.049
.317(")
.306('*)
.058
.240(')
.228(')
.190
I
.265(')
.243(')
.142
.177
.351 (")
.386( .. )
.266
.046
.660
.004
.005
.604
.030
.039
.087
.016
.028
.204
.111
.001
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.384(*')
.488(")
.555('*)
.664(**)
.573(")
.402(")
.412(*')
.278(')
.265(')
82. .415(**)
I
82 .
82
82
82
82
I
82
.262(')
.376(")
.142
.!44
.617(")
I
I
I
ti on
ti on
tion
:ion
:ion
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.012
.016
.018
.000
.202
.196
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.138
.222(')
.147
.301(")
.306(*')
.066
.118
.144
.263(')
.243(')
.262(')
I
.417(")
.278(')
.279(")
.433(")
.217
.045
.188
.006
.005
.556
.291
.198
.017
.028
.018
.000
.012
.01!
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.249(')
.293('')
.274(')
.244(')
.309(")
.263(')
.273(')
.286(")
.321<"l
.142
.376(")
.417(")
1
.379(")
.191
.506('*)
.024
.008
.013
.027
.005
.017
.013
.009
.003
.204
.000
.000
.000
.085
.000
I
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.459(**)
.283('')
.421(**)
.389('*)
.441(*')
.391('*)
.268(*)
.288(")
.581('*)
.177
.142
.278(')
.379('*)
1
.426('*)
.626(")
.000
.010
.000
.000
.000
.000
.015
.009
.000
.Ill
.202
.012
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.127
.285(**)
.347(")
.419(**)
.458('*)
.360('')
.467(**)
.299(")
.278(*)
.351('*)
.144
.279(')
.191
.426("'""')
1
.567(")
.254
.010
.001
.000
.000
.001
.000
.006
.01!
.001
.196
.01 l
.085
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.596('*)
.748(")
.763(")
.802(")
.798('*)
.769(")
.741(")
.748('*)
.724(")
.386(")
.617(")
.433(")
.506(")
.626(")
.567(")
I
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
s2
82
82
82
at the 0.01 level (2~tai!ed). t the 0.05 level (2-tailed).
82'\
I
.000
82
§
~~~:;j~~J;l~~J;l~~J;l
.
ii'
- 8. •
~
.-
"
k
§
~
~
§.
•
-
"
-
k
.
• f § •
~~&:~~~ ~ to: :;J
.~ " ;--
R
:;!
-
~
.
:::~ ~ § " f §• f §" f §. f §. f §. f §. ~-~-~-~-~-~-~-
•·.-··-··-·-~ ~
"i
~ ~
~ ~~
~
~
: § " fJ" §•[;§•~§· ','f-
"
-
..... N
~.
~
·'
•• -
~
•
N
.
•• -
~
§
-~·-;,.···=:~··· :::: ~ :: ~
N
-
Q N
-
•
N
-
N
N
Q
~
-.
~~:;j~§~~~:;j
;;;
"
-
u
~
~
§
&:
Q
g
~
~ §~ ~ ~ &: ~ ~ &: ~
"!
q
q
~
f
~
•• "
=
"
"·
~
&I
~ $~ ~ ~ ;::;
iJ
~ ~ '1
&:
'aliliitas Variabel Kinerja Auditor Correlations KA1
Correlation
KA2 1
ailed)
Correlation •lied)
KA3
•lied)
I
KA7
KA8
KA9
I
KAJO
KA11
KA12
KA13
KA14
i '
KA15
KA16
.347~..)
.374(..)
.026
.269(")
-.010
.193
.035
.056
.516("")
.289("")
.492("")
.486("")
.3591"")
I
.062
.000
.001
.001
.815
.015
.929
.082
.753
.619
.000
.009
.000
.000
.001
1
.582
'
I 1
TKA .612("") .000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
1
.32W"l
.255(")
-.037
.325("")
.112
.240(")
.123
-.123
.352("")
.134
.249(")
.341(..)
.152
.151
.487(..)
.003
.021
.741
.003
.316
.030
.271
.271
.001
.230
.024
.002
.172
.175
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
1
.383("")
.078
,145
.009
.289("")
.123
-.269(')
.185
.533(**)
.331 ("")
.357(..)
.404(..)
.224(")
.519("")
.000
.486
.195
.933
.009
.269
.014
.096
.000
.002
.001
.000
.043
.000
62
62
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.3831'")
1
.479(..)
.076
.142
.030
.021
-.128
.232(") '
.000
.495
.204
.787
.855
.252
.036
82
82
.347("")
.325(..}
.001
.003
.374("")
:i.!led)
KA6
.521(..)
82
Correlation
KA5
.521( ..}
.000
Correlation
KA4
.001
821 .255("}
.000
.021
I
I
821
.536("")
.412("")
.281(")
261(")
-.037
.545("")
.000
.000
.011
.018
.740
.000
'
Correlation •lied)
Correlation
3iled)
Correlation
ailed)
I Correlation ailed)
Correlation ailed)
Correlatlon ailed)
CorrefaUon ailed)
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.026
-.037
.078
.479("")
1
.061
,307(..)
.225(")
.172
-.122
.091
.316("")
.346(..)
.087
.314(""1
.142
.439("")
.615
.741
.486
.ODO
.584
.005
.042
122
.275
.418
.004
.001
I
-438
.004
.203
.000
i
82
62
62
82
82
82
62
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.269(")
.325("1·
.145
.076
.061
1
.296(..)
.422(..)
.336("")
-.011
.455( ..)
.270(")
.364(..)
.071
.420( ..)
.302("")
.548( ..)
.015
.003-
.195
.495
.584
.007
.000
.002
.919
.000
.014
.001
.527
.000
.006
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.114
.286(.. )
-.029
.000
-.038
-.196
-.070
.229(")
.308(..)
.794
1.000
.735
.078
.530
.039
.005
82
02
82
82
82
82
02
82
·.010
.112:
.009
.142
.307("")
.296("")
.929
.31S
.933
.204
.005
.007
82
82
82
82
82
i
82
I
1
I
82
.193
.240("}
.269(~")
.030
.225(")
.422("")
.114
.082
,03()
.009
.787
.042
.000
.308
i
.308 '
.009
i
82
82 1
I
.14s
I
82
-.0631
.328("")
.350(u}
.357(..)
-.249(")
.161
.341( ..)
.407(.. )
I
.003
.001
.001
.024
.149
.002
.000
821 .245(")
82
82
82
82
82
82
82
.300(..)
.305(..)
.140
.000
.144
.108
.450(..)
.005
.211
.997
.198
336
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
.1n
.123
.021
.172
.336("1
.286(..)
.134
1
.753
.271
.269
,855
.122
.002
82
.231
.571
82
82
82
62
82
82
82
82
82
-.123
-.269(")
-.128
-.122
-.011
.161
-.063
.245(')
1
.619
.271
.014
.252
.275
.919
.148
,571
.027
82
82
82
82
82 !
82
82
82
82
I
.455(..)
.352(..)·
.185
.232(")
.001
.096
.036
82
•2
82
82
I
.091
4181 82
.000 82
.329("")
-.029
i
.003
821
82
.794
.005
.027
,056
.000
I
.231
82
.516(..)
I I
.134
.035
.0091
.161 I
I
.300("") .0061 82
821 .223(")
82 .223(")
82
82
-.171
.028
I
!
I'
82
82
82
82
-.192
-.229(")
- 059
.121 .278
.124
.801
.083
.039
.600
82
82
82
82
82
82
82
.461("")
.551("")
.399("')
)
.303("")
.704("")
.000
.000
.001
.000
.006
.000
82
82
82
82
82
82
1
I
!
I
.044
.044 82
I
82
,d44( 0
I
VV!IQ1'0•'1Vll
~!led)
Correlation ~lied)
Correlation ~i!ed)
Correlation
•lied)
.20sr·1
.134
.533F"'J
.536r"'J
.318r"'J
.270(")
.000
.350(~")
.305(..)
·.171
.461("")
.009
.230<
.000
.000
.004
.014
1.000
.001
.005
.124
.000
•lied)
Correlation •lied)
I
.494(..)
.322(..)
.416( ..)
235(")
647(..)
.000
.003
000
.033
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
.492(.. )
.249(")·
.331(r")
.412("1
.346(**)
.364( ..)
-.038
.357("")
.140
.028
.551(**)
.494('')
1
423("'1
.605(..)
.337(.. )
735('")
.000
.024
.002
.000
.001
.001
.735
.001
.211 I
801
.000
coo
.000
.000
002
.000
I
I I
82
82
82
82
82
82
82
82
·.192
.369(..)
.322( ..)
.423(..)
1
.603("')
.282(')
.498('")
.083
.001
.003
.000
.000
.017
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
.144
-.229(")
.444(..)
.416('")
.605(..)
.603("")
1
.534( ..)
.648(.. )
.198
.039
.000
.000
.000
.000
.000
.000
82
82
92
82
82
82
82
82
82
1
.479("')
82
82
82
82
82
82
82
82
02
.486("')
.341(..}
.357(,"")
.281(")
.087
.071
·.196
-.249(")
.ooo
.000
.002
.001
.011
.438
.527
.078
.024
.997
82
82
82
82
62
82
82
82
82
.420('")
-.070
.161
.530
.149
'
.359("')
.152
.404("1
.261(')
.314(..)
.001
.172
.000
.018
.004
.ooo
82
82
82
82
82
82
.062
.151
.224(')
-.037
.142
.302("')
.229(")
.341(..)
.108
-.059
.303(..)
.235(')
.337(..)
.262(')
.534("")
.582
.175
.043
.740
.203
.006
.039
.002
.336
.600
.006
.033
.002
.017
,000
82 Correlatlon
1
I
82
82
82
82
82
02
82
.612{°1
.487(..}
.519if1
.545('1
.439("1
.548('")
.308('")
.000
.000
.000
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
82
nificant at the 0.01 level (2-tai!ed). lificant at the 0.05 level (2-tai!ed).
I!
82 !
82
82
82
82
62
82
)
.735(..)
.496("')
.648(")
.479(.. )
1
.000
.000
.000
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
82
82
82
82
)
.450("')
.121
.704(~*)
.005
.000
.000
.278
82
82
82
82
.407(0
.000
82 .647(0
82
Hasil Reliabilitas dan Validitas Case Processing Summary N
Cases
Valid Excluded (a) Total
%
82
100.0
0
.0
82
100.0
a L1stw1se deletion based on all vanables
tn
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Aloha
N of Items
.836
.826
5
Item Statistics Mean Kl KE KS PE
KA
Std. Deviation
N
5.03544 4.83010 7.17267 9.53102 6.14122
36.9512 49.5976 59.0976 97.5732 58.1951
82 82 82 82 82
Inter-Item Correlation Matrix Kl Kl KE KS PE
KA
1.000 .357 .660 .517 .471
KS
KE
.357 1.000 .448 .471 .314
PE
.660 .448 1.000 .678 .582
.517 .471 .678 1.000 .559
KA .471 .314 .582 .559 1.000
The covanance matnx ts calculated and used tn the analysts. Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Kl KE KS PE
KA
264.4634 251.8171 242.3171 203.8415 243.2195
Scale Variance if Item Deleted
505.807 541.188 400.787 332.900 472.741
Corrected Item-Total Correlation
.635 .491 .775 .722 .616
Squared Multiple
correlation .453 .255 .623 .533 .397
Cronbach's Alpha if item Deleted
.797 .827 .744 .781 .795
Correlations
I Kl
KE
KS
PE
KA
..
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.,
I
PE
KA
.6fi0(..)
.517(-)
.471(..)
.001
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
.357('*)
1
.448('*)
.471('*)
.314('*)"
.000
.000
.004
Kl 1
KE
K''
.357(..)
.001 82
82
82
82
82
.660('*)
.448(..)
1
.678(..)
.582('*)
.000
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
.517('*)
.471(..)
.60'8('*)
1
.559('*)
.000
.000
.000
82
82
82
82
82
.471(..)
.314('*)
.582(..)
.559('*)
1
.000
.000
82
82
.000 82
Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed) .
.004 .. 82
.
.000
82
LAMPIRAN5 HASIL UJI HIPO'fESIS
Hasil Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 1
Variables EnteredlRemoved(b}
Model 1
Variables Entered KS, KE, Kl(a)
Variables Removed
Method Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: PE
Model Summary
Model 1
R
R Square .501
Adjusted R Square
.708(a) a Predictors: (Constant), KS, KE, Kl
Std. Error of the Estimate
.482
6.86167
ANOVA(b}
I
Regression
Sum of Sauares 3685.623
3
1228.~41
Residual
3672.438
78
47.083
7358.061 a Predictors: (Constant}, KS, KE, Kl b Dependent Variable: PE
81
Model 1
df
Total
Mean Sguare
F 26.093
Sia. .OOO(a)
Coefficients(a}
1
Standard1·ze
Unstandardized Coefficients
Model
(Constant)
B 29.808
Kl
.191
KE
.399
KS
.692
a Dependent Vanable: PE
Std. Error 8.575 .202 .177 .148
I
Sia.
Beta
.1 01 .202 .521
3.476 .946
.001 .347
2.249
.027
4.668
.000
Hasil Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 2 Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered PE, Kl, KS(a)
Variables Removed
Method Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: KA
Model Summary
Model 1
R
R Sauare
.630(a)
.397
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Sauare .373
4.8611;,:;:.,i 5'
a Predictors: (Constant), PE, Kl, KS
ANOVA(b)
Model 1
I
Regression Residual Total
Sum of Sauares
df
1211.675 1843.203
Mean Sauare
403.il92
3 78 81
3054.878 a Predictors: (Constant), PE, Kl, KS b Dependent Variable: KA
F 17.092
Sia. .OOO(a)
t
Sia.
23.631
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant) Kl KS PE
a Dependent Vanable: KA
Standardized Coefficient"
Std. Error
19.112 .144
5.715 .144
.264
.118
.186
.078
Beta .118
3.344 1.004
.001 .318
.308
2.245
.028
.288
2.391
.019