AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG DAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE FATMAWATI SOLICHAH Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Al Qodiri Jember Email:
[email protected] Abstract The purpose of this research is to find out and analyze; 1) partially influence policy dividend policy and debt against the value of property and real estate companies listed on the Indonesia stock exchange, 2) influence of simultaneous policy dividend policy and debt against the value of property and real estate companies listed on the Indonesia stock exchange, 3) influence is dominant among policy variables policy dividend and debt against the value of property and real estate companies listed on the Indonesia stock exchange. This research type is explanatory research, while the Population of the research was the real estate and property companies listed on the Indonesia stock exchange (idx) of the period 20122014, with a purposive sampling method. Based on the results of the analysis of research either in descriptive nor inferensial can be summed up as follows: 1) dividend policy and debt policy effect of partial and significantly to the value of the company's property and real estate in Indonesia stock exchange period in 2012-2014, 2) dividend policy and debt policy take effect simultaneously and significantly to the value of the company's property and real estate in Indonesia stock exchange period in 2012-2014 , as well as 3) influential dividend policy of the dominant against the value of the company's property and real estate in Indonesia stock exchange period in 2012-2014. Keywords: debt policy, policy dividends and the value of the company
Pendahuluan Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya. Karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Kebijakan dividen pada dasarnya adalah penentuan besarnya proporsi laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya.
Kebijakan dividen sebuah perusahaan memiliki dampak penting bagi banyak pihak yang terlibat di masyarakat. Bagi para pemegang saham atau investor, dividen merupakan tingkat pengembalian investasi mereka berupa kepemilikan saham yang diterbitkan perusahaan lain. Bagi pihak manajemen, dividen kas merupakan arus kas keluar yang mengurangi kas perusahaan. Kebijakan dividen masih merupakan masalah yang mengundang perdebatan karena ada beberapa pendapat mengenai dividen. Pembagian dividen yang relatif besar oleh perusahaan akan dianggap investor sebagai sinyal positif terhadap perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Penghentian atau pengurangan dividen akan dianggap sinyal negatif oleh investor terhadap perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. “The
Pengaruh kebijakan hutang dan dividen terhadap nilai perusahaan…
105
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
fact that capital market punish dividend cut with large stock price reductions” (Jensen, 1986 dalam Eko Wahyudi dan Baidori, 2008). Besar rasio pembayaran dividen kepada para pemegang saham ditunjukkan melalui dividend payout ratio (DPR). Penelitian ini menetapkan dividend payout ratio sebagai proksi kebijakan dividen, didasarkan suatu pertimbangan bahwa DPR lebih populer untuk mengukur persentase dividen tunai yang diberikan badan usaha kepada para pemegang saham atas laba per lembar saham yang dihasilkan dalam periode akuntansi, daripada rasio dividen lainnya.Besarnya dividend payout ratio dijadikan ukuran oleh para investor yang hendak menanam modal pada saham di bursa efek. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki dividend payout ratio besar menunjukkan perusahaan tersebut memiliki kinerja finansial yang baik. Hutang merupakan semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar dan hutang jangka panjang. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya akan dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang atau lebih dari satu tahun.(Munawir, 2004). Kebijakan dividen adalah kebijakan mengenai keputusan yang diambil perusahaan mengenai laba yang diperoleh apakah dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan guna membiayai investasi perusahaan di masa datang. Kebijakan dividen merupakan salah satu return yang diperoleh oleh pemegang saham dalam kegiatan menanam modal di perusahaan selain capital gain. Kebijakan dividen penting karena dua alasan, yaitu: 1. Pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham.
2. Pendapatan yang ditahan (retained earning) biasanya merupakan sumber tambahan modal sendiri yang terbesar dan terpenting untuk pertumbuhan perusahaan. Kebijakan dividen yang dipilih oleh perusahaan sudah tentu harus melewati pertimbangan yang matang agar tidak timbul masalah bagi perusahaan dikemudian hari. Kebijakan dividen mengenai keputusan apa yang akan diambil oleh perusahaan terhadap laba yang diperoleh perusahaan apakah akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba perusahaan sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing, sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan digunakan sebagai laba, maka kemampuan pembentukan dana intern perusahaan akan semakin besar (Ningsih dan Iin, 2012). Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan dibentuk melalui indikator nilai pasar saham yang dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Suharli (2006), dalam penilaian perusahaan mengandung unsur proyeksi, asuransi, perkiraan dan judgement. Nilai dari perusahaan bergantung tidak hanya pada kemampuan menghasilkan arus kas, tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan dari perusahaan yang diambil alih.
Pengaruh kebijakan hutang dan dividen terhadap nilai perusahaan…
106
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang- peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Menurut Husnan (2003), nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan menurut Keown (2004), nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga utang dan ekuitas peusahaan yang beredar. nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga dan return saham.
c) Pendekatan dividen, antara lain metode pertumbuhan dividen d) Pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva e) Pendekatan harga saham f) Pendekatan economic value added g) Pendekatan Tobin’s Q.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research, dimana akan ditelaah hubungan kausal antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Populasi penelitian adalah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan dengan metode purpusive sampling. Peneliti mengambil 22 perusahaan sebagai sampel dengan kriteria yang telah ditetapkan sehingga jumlah seluruh sampel adalah sebanyak 66. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan ktiteria tertentu. Tabel 1. Daftar Sampel Perusahaan Properti dan Real Estate No. 1
Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan menciptakan return yang tinggi sehingga membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan dimasa depan.
2
Secara umum banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penilaian perusahaan, di antaranya adalah :
8
a) Pendekatan laba, antara lain metode rasio tingkat laba atau price earning ratio, metode kapitalisasi proyeksi laba; b) Pendekatan arus kas, antara lain metode diskonto arus kas
10
3 4 5 6 7
KODE
NAMA PERUSAHAAN
APLN
Agung Podomoro Land Tbk
ASRI
Alam Sutra Reality Tbk
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
CTRA
Ciputra Development Tbk
CTRP
Ciputra Property Tbk
CTRS
Ciputra Surya Tbk
DART
Duta Anggada Realty Tbk
DILD
Intiland Development Tbk
GMTD
Goa Makassar Tourism Development Tbk Jaya Real Property Tbk
9 JRPT KIJA LPKR
Kawasan Industri Jababeka Tbk Lippo Karawaci Tbk
MKPI
Metropolitan Kentjana Tbk
11 12 13
Pengaruh kebijakan hutang dan dividen terhadap nilai perusahaan…
107
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
No. 14 15 16 17 18
KODE PLIN
Plaza Indonesia Realty Tbk
PWON
Pakuwon Jati Tbk
SMRA
Summarecon Agung Tbk
ADHI
Adhi Karya Persero
DGIK
Duta Graha Indah Tbk
PTPP SSIA
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Surya Semesta Internusa Tbk
TOTL
Total Bangun Persada Tbk
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk
19 20 21 22
NAMA PERUSAHAAN
Tahapan penelitian dalam menganalisis pengaruh kebijakan hutang dan kebijakan deviden terhadap Nilai perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Analisis regresi berganda Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang telah disajikan, maka analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: y = a + b 1 x1 + b 2 x2 + e Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS For Windows 15.0 akan dilakukan analisis secara diskriptif dan pembuktian hipotesis. 2. Uji F dan Uji t a. Uji serempak (Uji F) Pengujian dengan uji F variansnya adalah dengan membandingkan Fhitung (Fh) dengan Ftabel (Ft) pada α = 0,05 apabila hasil perhitungannya menunjukkan: b. Uji Parsial (Uji t) Pengujian dilakukan melalui uji t dengan membandingkan thitung (th) dengan ttabel (tt) pada α 0,05.
Temuan Penelitian dan Pembahasan Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel kebijakan hutang dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan(Y). Hasil
perhitungan regresi berganda tersebut dapat diketahui formulasinya sebagai berikut : Y
= a + b1X1 + b2X2 +e
Y
= 1,328 + 0,393X1 + 0,605X2 + e
Berdasarkan hasil persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : a = 1,328 menyatakan bahwa jika tidak ada perubahan variabel kebijakan hutang (X1) dan kebijakan deviden (X2) maka nilai perusahaan (Y) sebesar 1,328. b1 = Koefisien regresi (X1) kebijakan hutang sebesar 0,393, menunjukkan besarnya pengaruh kebijakan hutang (X1) terhadap nilai perusahaan (Y), koefisien bertanda positif menunjukkan kebijakan hutang (X1) berpengaruh searah terhadap nilai perusahaan (Y), yang berarti setiap kenaikan 1 satuan variabel kebijakan hutang (X1) akan menyebabkan kenaikan nilai perusahaan (Y) sebesar 0,393; dengan asumsi variabel kebijakan deviden besarnya konstan. b2 = Koefisien regresi (X2) kebijakan deviden sebesar 0,605, menunjukkan besarnya pengaruh kebijakan deviden (X2) terhadap nilai perusahaan (Y), koefisien bertanda positif menunjukkan kebijakan deviden (X2) berpengaruh searah terhadap nilai perusahaan (Y), yang berarti setiap penurunan 1 satuan variabel kebijakan deviden (X2) akan akan menyebabkan penurunan nilai perusahaan (Y) sebesar 0,605; dengan asumsi variabel kebijakan hutang besarnya konstan. Koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,684; menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang cukup, antara variabel kebijakan hutang (X1) dan kebijakan deviden (X2) terhadap nilai perusahaan (Y) sebesar 68,4%. Hubungan ini dapat dikategorikan cukup, sebagaimana diketahui bahwa suatu hubungan dikatakan sempurna jika koefisien korelasinya mencapai angka 100 % atau 1 (baik dengan angka positif atau negatif)
Pengaruh kebijakan hutang dan dividen terhadap nilai perusahaan…
108
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
Dari hasil analisis regresi diperoleh koefisien determinasi R Square sebesar 0,468. Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 46,8% sedangkan sisanya sebesar 53,2% merupakan variabel lain yang tidak diteliti. Nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan kuatnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Dilihat dari besarnya koefisien regresi, maka besarnya koefisien regresi variabel bebas kebijakan deviden (0,605) > kebijakan hutang (0,393) hal ini berarti bahwa variabel bebas kebijakan deviden (X2) memiliki pengaruh yang dominan terhadap nilai perusahaan (Y).
Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel kebijakan hutang (X1) kebijakan deviden (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Y) dengan cara membandingkan antara thitung dan ttabel.
Berdasarkan hasil analisa penelitian baik secara deskriptif maupun secara inferensial yang telah dilakukan serta pengujian teori-teori dalam model penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan hutang dan kebijakan deviden berpengaruh parsial dan signifikan terhadap nilai perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 20122014.
Diperoleh nilai ttabel = 2,000 1.
th ≥ tt maka H0 ditolak dan Ha diterima (H0 ditolak dan Ha diterima jika nilai thitung > ttabel) Artinya variabel kebijakan hutang (X1) dan kebijakan deviden (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Y).
2.
th ≤ tt maka H0 diterima Ha ditolak (H0 diterima dan Ha ditolak jika nilai thitung < ttabel) Artinya variabel kebijakan hutang (X1) dan kebijakan deviden (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Y).
Uji F digunakan untuk menguji apakah seluruh variabel-variabel bebas secara bersama-sama atau simultan, yaitu variabel kebijakan hutang (X1), kebijakan deviden (X2) terhadap nilai perusahaan (Y), dengan cara membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 5,463 sedangkan Ftabel pada = 5 %, df1 = 2, dan df2 = 63 sebesar 3,14; hal ini berarti Fhitung > Ftabel (5,463 > 3,14) sedangkan nilai probabilitasnya lebih kecil dari = 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti pula bahwa variabel variabel kebijakan hutang (X1) dan kebijakan deviden (X2) secara simultan atau bersamasama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Y).
Simpulan
Kebijakan hutang dan kebijakan deviden berpengaruh simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014. Kebijakan deviden berpengaruh dominan terhadap nilai perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.
Daftar Referesi Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia. Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Brigham, Eugene F., and Louis C. Gapenski. 1996. Financial Management: Theory and Practice, Eighth Edition, Orlando, Florida: The Dryden Press. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 1, Erlangga, Jakarta. Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Pengaruh kebijakan hutang dan dividen terhadap nilai perusahaan…
109
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
Ghozali Imam. 2011. Ekonometrika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Sartono, Agus, 2008. Manajemen Keuangan “Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Weston, J. Fred., dan Thomas, E. Copeland. 1997. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan : Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek). Yogyakarta: BPFE. Martono., dan Harjito, Agus. 2008. Manajemen Keuangan. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Ekonisia. Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2000. Analisa Laporan Keuangan, AMPYKPN, Liberty, Yogyakarta. Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE – UGM, Yogyakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2011. Analisis Data untuk Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan. Sjahrial, Dermawan, 2002. Manajemen Keuangan, Mitra Wacana Media, Jakarta. Sjahrial, Dermawan, 2002. Pengantar mnajemen Keuangan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Pengaruh kebijakan hutang dan dividen terhadap nilai perusahaan…
110