PENGARUH KEBERADAAN KELOMPOK TANI TERHADAP PENDAPATAN USAHA TANI TEMBAKAU (Studi Kasus di Desa Tlogosari Kecamatan Sumbermalang) Oleh: Fitri Mayasari*, Yohanes Nangameka** RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keberadaan kelompok tani terhadap pendapatan usahatani serta untuk mengetahui pengaruh intensitas pertemuan kelompok tani terhadap pendapatan usahatani. Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani yang ada di Desa Tlogosari Kecamatan Sumbermalang yang sebagian besar penduduknya bertani dan pendapatan mereka dari hasil pertanian. Waktu pengumpulan data dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2012. Penelitian ini menggunakan metode wawancara pada petani yang tergabung di kelompok tani dan tidak tergabung di kelompok tani. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisa data untuk menguji hipotesa pertama menggunakan Rumus Y = TR – TC kemudian di lanjut menggunakan uji t dan untuk menguji hipotesa kedua, yaitu apakah intensitas pertemuan kelompok tani mempengaruhi pendapatan usahatani menggunakan quisioner penilaiaan untuk selanjutnya dilakukan wawancara terhadap responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil yang diperoleh dari analisa Y = TR – TC dan uji t didapatkan nilai rata – rata pendapatan kelompok tani Rp. 3.037.527 dan non kelompok tani Rp. 2.523.933, setelah di uji denga menggunakan uji t di ketahui bahwa keberadaan kelompok tani mempengaruhi pendapatan usahatani, dan intensitas pertemuan mempengaruhi pendapatan di hasilkan dengan menggunakan interval bahwa pendapatan petani dengan kategori sangat sering memiliki pendapatan Rp. 17.000.000 – Rp. 20.000.000 ada empat petani, kategori sering pendapatan antaraRp.13.000.000 – Rp. 16.000.000 ada 12 petani, kategori kadang – kadang antara Rp 9.000.000 – Rp.12.000.000 ada 11 petani, kategori jarang antara Rp. 5.000.000–Rp.8.000.000 ada 3 petani, dan dengan kategori tidak pernah dengan pendapatan antara 0 –Rp. 4.000.000 tidak ditemukan satupetani yang masuk dalam kategori tersebut. *Alumni Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh Situbondo ** Dosen Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
dari ekspor tembakau senilai US $
I. PENDAHULUAN Bangsa Indonesia merupakan
100.627 (48.278 ton). Disamping itu komoditi
negara penghasil pertanian terbesar, karena indonesia memiliki lahan produktif
sangat
luas,
sehingga
negara Indonesia mendapat gelar negara agraris. Didalam perjalanan pertanian Indonesia, perkembangan serta
pembangunan
disektor
pertanian sangat signifikan. Pada saat ini
pemerintah
berusaha
untuk
menerapkan
atau
mengimplementasikan pembangunan
program pertanian
berkelanjutan. Pemerintah sebagai pemegang kendali dalam mengatur regulasi pertanian agar terealisasi
tembakau juga merupakan komoditi yang
kesehatan,
negara
dari
komoditi tembakau sangat besar yaitu dari cukai dan setiap tahun terus meningkat, pada tahun 2007 sebesar 42 trilyun, tahun 2008 sebesar Rp. 50,2 trilyun dan tahun 2009
ditargetkan
mencapai
52
trilyun, demikian juga pada periode 5 tahun terakhir devisa yang dihasilkan
sehingga
dalam
pada penyeimbangan supply dan demand, peningkatan produktivitas dan mutu serta peningkatan peran kelembagaan
petani.
Untuk
memcapai usahatani tembakau yang profesional, maka telah dilakukan intensifikasi tembakau antara lain melalui 1) Penggunaan benih unggul, baik berupa
penggunaan
benih
introduksi maupun lokal ; 2) Pengolahan tanah sesuai dengan baku teknis;
perkembangan serta pembangunan
Penerimaan
antara
pengembangannya harus mengacu
Indonesia khususnya di Kecamatan
yang dicanangkan oleh pemerintah.
yaitu
manfaat dan dampaknya terhadap
dengan baik, sehingga masyarakat
Sumber Malang dapat merasakan
kontroversial
3)
Pengaturan
air
termasuk
peramalan iklim ; 4) Pemupukan tanaman ; 5) Perlindungan tanaman dan 6) Panen serta pasca panen. Tembakau
saat
ini
sudah
menjadi konsumen sehari hari bagi masyarakat tembakau
dunia. untuk
Kebutuhan
industry
rokok
sangat besar. Kadar nikotin yang
terkandung
dalam
tembakau
pendapatan rumah tangga petani
para
konsumen
cukup besar. Tembakau mempunyai
kecanduan sehingga dalam kegiatan
permintaan pasar yang meningkat,
sehari-harinya
sejalan
membuat
tidak
lepas
dari
dengan
pertumbuhan
konsumsi tembaku dalam bentuk
penduduk. Dari sisi petani, selama
rokok.
ada cukup air, petani di Desa
Meskipun dapat menyebabkan
Tlogosari Kecamatan Sumbermalang
berbagai penyakit yang berbahaya
bertanam tembakau sudah menjadi
tetapi
tetap
bagian hidupnya sebagai sumber
mengkonsumsinya. Bahkan sekarang
pendapatan rumah tangga. Karena
ini tidak hanya orang dewasa yang
itu, usahatani tembakau di Desa
mengkonsumsinya tetapi saat ini tua
Tlogosari Kecamatan Sumbermalang
muda, bahkan anak-anak dan wanita
akan terus dilakukan. Dari data dinas
mengkonsumsinya.
pertanian Situbondo data pertanian
konsumen
Tembakau
adalah jenis tanaman yang mudah
tembakau di Situbondo.
tumbuh dan tembakau biasa di
Pendapatan
menurut
manfaatkan sebagai bahan dasar
Theodurus M.Tuanakotta (2000;152)
pembuatan
rokok,
menyatakan
ekonominya
merupakan
sekaligus
nilai
kekuatan
“Pendapatan
(Revenue) dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu
pengembangan produksi tembakau di
perusahaan. Pendapatan adalah darah
Indonesia antara lain adalah: (i)
kehidupan dari suatu perusahaan.
Penerimaan negara dari komoditi
Mengingat pentingnya sangat sulit
tembakau sangat besar yaitu dari
mendefinisikan pendapatan sebagai
cukai
terus
unsur akuntansi pada dirinya sendiri.
meningkat (ii) usahatani tembakau
Pada dasarnya pendapatan adalah
sudah merupakan bagian hidup dari
kenaikan
petani di Desa Tlogosari sehingga
pendapatan
menciptakan lapangan kerja yang
penciptaan barang atau jasa oleh
besar,
suatu perusahaan selama suatu kurun
dan
usahatani
dasar
bahwa
bagi
dan
modal
yang
setiap
(iii)
tahun
kontribusi
tembakau
dari
terhadap
waktu
laba. adalah
tertentu.
Seperti proses
laba arus
Umumnya,
pendapatan dinyatakan dalam satuan
tani, sebab segala kegiatan dan
moneter (uang)”.
permasalahan dalam berusaha tani
Ilmu usaha tani merupakan
dilaksanakan
oleh
kelompok
ilmu terapan yang membahas atau
secara bersamaan.
mempelajari bagaimana membuat
kelompok tani di Desa Tlogosari
atau
sumberdaya
Kecamatan Sumbermalang kurang
secara efisien pada suatu usaha
optimal dari masyarakat, karena
pertanian, perikanan atau peternakan
kebanyakan masyarakat di Desa
(Prawirokusumo,
Tlogosari
menggunakan
1990).Kelompok
Keberadaan
Kecamatan
tani merupakan salah satu contoh
Sumbermalangmemiliki
program
untuk
lain yang membuat petani kurang
secara
optimal
pemerintah
mengaplikasikan
pertanian
dalam
kesibukan
memanfaatkan
berkelanjutan.Kelompok tani secara
pertemuan
tidak langsung dapat dipergunakan
karenakan mayoritas aktifitas petani
sebagai
di
salah
satu
usahauntuk
kelompok
Desa
tani
Tlogosari
di
tidak
meningkatkan produktivitas usaha
mengandalkan dari hasil pertanian
tani melalui pengelolaan usaha tani
saja melainkan mereka melakukan
secara bersamaan.
Kelompok
tani
aktifitas lain misalnya, beternak, kuli
juga
sebagai
media
bangunan, ojek, dan lain – lain,
belajar organisasi dan kerjasama
sehingga membuat kelompok tani
antar
adanya
kurang optimal, hal ini sebagai latar
kelompok tani, para petani dapat
belakang untuk meneliti tentang
digunakan
bersama
petani. –
Dengan
sama
memecahkan
keberadaan kelompok tani di Desa
antara
lain
Tlogosari Kecamatan Sumbermalang
sarana
sehingga hasil dari penelitian ini
produksi pertanian, teknis produksi
selanjutnya bisa menjadi acuan untuk
dan pemasaran hasil. Kelompok tani
penyuluh
sebagai
wadah
organisasi
mensosialisasikan
bekerja
sama
antar
permasalahan berupa
yang
pemenuhan
dan
–
penyuluh kelompok
lebih tani
anggota
pada petani – petani yang berada di
mempunyai peranan yang sangat
pelosok desa, dan kepada petani
penting dalam kehidupan masyarakat
sebagai bukti bahwa peran fungsi
kelompok tani sangat penting dalam peningatan pendapatan usaha tani. Berdasarkan
latarbelakang
Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan
kesamaan
permasalahan di atas maka dapat kita
lingkungan
(sosial,
susun identifikasi masalah sebagai
sumberdaya)
berikut :
keserasian
a)
Apakah keberadaan kelompok
seorang
tani
Kelompok
berpengaruh
terhadap
pendapatan usaha tani ?
kelompok
ekonomi,
keakraban yang
ketua
dan
dipimpin (Trimo,
Tani
oleh 2006).
menurut
(Anonimdalam Mardikanto, 1993)
b) Apakah ada pengaruh intensitas pertemuan
kondisi
diartikan sebagai kumpulan orang-
tani
orang tani atau yang terdiri dari
terhadap pendapatan usaha tani ?
petani dewasa (pria/wanita) maupun
Adapun tujuan dari penelitian
petani taruna (pemuda/pemudi) yang
ini adalah :
terikat secara formal dalam suatu
a)
Mengetahui
wilayah
pengaruhkeberadaan kelompok
keserasian dan kebutuhan bersama
tani terhadap pendapatan usaha
serta berada di lingkungan pengaruh
tani.
dan pimpinan seorang kontak tani.
b) Mengetahui pengaruh intensitas pertemuan
kelompok
tani
terhadap pendapatan usaha tani.
keluarga
atas
dasar
Perry dan Perry (Winardi, 20 04) mengemukakan bahwa yang menjadi ciri-ciri suatu kelompok adalah: (1) ada interaksi antar anggota yang berlangsung secara kontinyu untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut
Mulyana
(2005)
waktu yang relatif lama; (2) setiap
kelompok adalah sekumpulan orang
anggota
menyadari
yang mempunyai tujuan bersama
merupakan bagian dari kelompok,
yang berinteraksi satu sama lain
dan
untuk mencapai tujuan bersama,
mengakuinya sebagai anggota; (3)
mengenal satu sama lainnya, dan
adanya kesepakatan bersama antar
memandang mereka sebagai bagian
anggota
dari kelompok tersebut.
yang berlaku, nilai-nilai yang dianut
sebaliknya
bahwa
ia
kelompoknyapun
mengenai
norma-norma
dan tujuan atau kepentingan yang
Dalam rangka pembangunan
akan dicapai; (4) adanya struktur
sub sektor pertanian, kelompok tani
dalam kelompok, dalam arti para
adalah sebagai berikut:
anggota
o
mengetahui
adanya
Anggota
pengurus
hubungan-hubungan antar peranan,
tani
norma tugas, hak dan kewajiban
merupakan kegiatan
yang semuanya tumbuh di dalam
maupun kegiatan pembangunan
kelompok itu.
swadaya.
Menurut
(Samsudin,
1993)
o
pertanian,
kelompok
Merupakan
baik
yang proyek
pengorganisasian
bahwa dalam suatu kelompok social
petani yang mengatur kerjasama
sepertihalnya kelompok tani, selalu
dan pembagian tugas anggota
mempunyai
maupun
apa
yang
disebut
pengurus
dalam
external structure atau socio group
kegiatan usahatani kelompok di
dan internal structure atau psycho
hamparan kebun.
group. External structure dalam kelompok
tani
kelompok,
yaitu
menanggapi
adalah
tugas
o
dinamika
aktivitas
untuk
usahatani
yang
timbul
lapangan,
dan tantangan kebutuhan, antara lain tuntutan
meningkatkan
produktivitas usahatani. Sedangkan internal
structure
adalah
kelompok
tani
dengan
jenis
disesuaikan
karena adanya tantangan lingkungan
termasuk
Besaran
dan
kondisi
dengan
di
jumlah
anggota berkisar 20-30 orang. o
Keanggotaan
kelompok
tani
bersifat non formal. Sebagai pangkal dari kerangka pemikiran
penelitian
ini
adalah
menyangkut norma atau pranata dan
bahwa penyuluh sebagai fasilitator,
kewajiban dalam mencapai prestasi
motivator dan sebagai pendukung
kelompok. Internal structure akan
kelompok tani untuk mendukung
sekaligus
gerak usaha tani, titik sentral dalam
merupakan
dasar
solidaritas kelompok, yang timbul
memberikan
dari adanya kesadaran setiap anggota
petani. Pembangunan pertanian tidak
kelompok tani yang bersangkutan.
terlepas dari peran serta masyarakat tani.Dengan
penyuluhan
peran
yang
kepada
sangat
penting
sebagai
pemutar
roda
petani di desa tersebut mengikuti
perekonomian negara, maka perlu
kegiatan ini.Ketua kelompok tani
pemberdayaan
tani,
dipilih dari salah seorang petani yang
sehingga petani mempunyai power
dianggap memiliki pengetahuan dan
yang mampu menyelesaikan masalah
wawasan luas. Ketua kelompok tani
yang dihadapinya.Salah satu usaha
yang
pemerintah bersama petani dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya
rangka
antara
masyarakat
membangun
kemandiriannya
upaya
telah
dibentuk
kelompok-kelompok
tani
di
pedesaan.
terpilih
lain
kegiatan
diharapkan
dapat
mengkoordinasikan
gotong-royong
untuk
pengolahan lahan anggota kelompok tani
secara
bergantian,
Kelompok tani sebagai wadah
mengkoordinasikan penjualan hasil
menyediakan informasi bagi petani
produksi, dan melakukan hubungan
dan
dengan pihak penyuluh maupun
menyampaikannya
pendekatan
metode
melalui kelompok,
dinas pertanian.
sehingga dengan tergabung dalam kelompok
tani
para
usaha
tani
Soekartawi (1986) penerimaan adalah
total
nilai
produk
yang
memberikan peran penting terhadap
dijalankan yang merupakan hasil
pendapatan usaha tani.
perkalian antara jumlah fisik output
Perhatian utama dari penelitian adalah
menggambarkan
dan
dengan harga atau nilai uang yang diterima
dari
penjualan
pokok
menjelaskan pengaruh keberadaan
usahatani tersebut (P x Q). Istilah
kelompok tani terhadap pendapatan
lain untuk penerimaan usahatani
usaha tani yaitu.
adalah pendapatan kotor usahatani
(1) Mengetahui pendapatan;
yang terbagi menjadi pendapatan
(2) Intensitas pertemuan kelompok
kotor tunai dan pendapatan kotor
terhadap usaha tani. Kegiatan merupakan
kelompok perkumpulan
beranggotakan tersebut,
tidak tunai. Pendapatan kotor tunai
para
meskipun
petani tidak
tani
didefinisikan sebagai uang yang
yang
diterima
desa
usahatani,
semua
kotor
dari
penjualan
sedangkan
tidak
tunai
produk
pendapatan merupakan
pendapatan
yang
bukan
dalam
kemudian
dibandingkan
dengan
bentuk uang, seperti hasil panen.
pengambilan pola pilihan tanaman
Penerimaan
lain
usahatani
penerimaan usahatani
dari yang
penambahan
yaitu
semua
sumber
meliputi
jumlah
inventaris,
nilai
atau
pilihan
diluar
usaha
pertanian. Menurut pendapatan
Suratiyah
adalah
(2008),
jumlah
yang
penjualan hasil dan nilai penggunaan
tersisa setelah biaya, yaitu semua
rumah
nilai input untuk produksi, baik yang
serta
barang
yang
dikonsumsi..
benar-benar di biayai maupun yang
Menurut
Suratiyah
(2006)
hanya
diperhitungkan,
telah
analisis pendapatan usahatani pada
dikurangkan penerimaan. Pendapatan
umumnya
untuk
terdiri dari dua unsur, yaitu: (1)
mengevaluasi kegiatan suatu usaha
imbalan jasa manajemen, “upah”
pertanian
atau
digunakan
dalam
satu
honorarium
petani
sebagai
tahun.Tujuannya adalah membantu
pengelola (2) dan sisanya atau laba,
perbaikan
yaitu net profit, merupakan imbalan
pengolahan
usaha
pertanian yang digunakan adalah
bagi
harga berlaku, kemudian penyusutan
sebenarnya merupakan keuntungan
diperhitungkan pada tahun tersebut
atau laba, dalam artian ekonomi
untuk investasi modal yang umur
perusahaan.
penggunaannya
Pendapatan
cukup
risiko
usaha.
Inilah
usahatani
yang
dapat
lama.Penggunaan barang yang bukan
didefenisikan sebagai sisa (beda) dari
tunai
yang
pada pengurangan nilai penerimaan-
dikonsumsi sendiri di rumah dan
penerimaan usahatani dengan biaya-
pengeluaran di luar usaha pertanian
biaya yang dikeluarkannya. Dari
dikeluarkan oleh karena analisis ini
jumlah
dimaksudkan
mengetahui
kemudian dapat dinyatakan besarnya
hanya perkembangan usaha pertanian
balas-jasa atas penggunaan tenaga
saja. Analisis tersebut memerlukan
kerja petani dan keluarga, modal
suatu perkiraan pengembalian modal
sendiri dan keahlian pengelolaan
investasi dan tenaga petani, dan
petani.
seperti
produksi
untuk
pendapatan
tersebut
Hipotesa dari penelitian ini adalah : a)
dengan bertanya langsung kepada responden.
Keberadaan memiliki
kelompok pengaruh
tani
terhadap
pendapatan petani.
Proses
pengambilan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
b) Intensitas pertemuan kelompok tanimempengaruhi
pendapatan
petani.
sample
teknik
samplingdengan
total
pertimbangan
populasi di bawah 100 individu ( Surakhamad, 1990 : 11 ). Sedangkan populasi petani tembakau sebanyak 60
III. METODE PENELITIAN Daerah penelitian didasarkan
orang
yang
di
ambildari
denganPengambilan
(Random
pada metode sampling di sengaja (
Sampling) sampel acak sederhana
Purposive
Daerah
adl suatu cara pengambilan sampel
penelitian yang dipilih adalah Desa
dimana tiap unsur yg membentuk
Tlogosari Kecamatan Sumbermalang
populasi diberi kesempatan yg sama
Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa
utk terpilih menjadi sampel. Cara ini
Timur.
sangat mudah apabila telah terdapat
Methode).
Disamping
Itu
Desa
Tlogosari Kecamatan Sumbermalang
daptar
sangatmendukung
populasi.selanjutnya
untuk
melaksanakan penelitian kelompok tani tersebut. penelitian
dalam
yang
penelitian
ini
unsur-unsur secara
total
akan dijadikan sebagai responden. Maka
Metode digunakan
lengkap
dalam
penggunaan
system total sampling mengambil semua
individu
dalam
adalah merupakan penelitian studi
sebagai
kasus di Desa Tlogosari Kecamatan
didapatkan
Sumbermalang
Kabupaten
kelompok tani 30 orang dan anggota
Situbondo. Pengumpulan data dalam
yang tidak ikut kelompok tani 30
penelitian
orang.
ini
menggunaka
wawancara ( menurut Danil : 2002 ). Wawancara
merupakan
kegiatan
pengumpulan data yang dilakukan
responden,
populasi
anggota
Keberadaan adanya
sehingga yang
kelompok
kepentingan
yang
ikut
tani sama
diantara para anggotanya, adanya
kawasan usaha tani yang menjadi
2.
Pendapatan bersih usahatani ;
tanggung jawab bersama diantara
Adalah selisih antara pendapatan
para anggotanya, adanya kader tani
kotor usahatani dengan biaya
yang
produksi
berdedikasi
menggerakkan
para
kepemimpinannya sesama
petani
kegiatan
yang
untuk petani
diterima
upah
buruh,
dan
pembelian bibit, obat-obatan dan
oleh
pupuk
digunakan
oleh
penggunaan
dirasakan
tembakau
sebagai
rokok,
manfaatnya oleh sekurang kurangnya
pedesaan
juga
sebagian besar anggotanya, adanya
pengguna tembakau dalam bentuk
dorongan atau motivasi dari tokoh
suntil.
menunjang
dapat
adanya
yang
usahatani.Selain
masyarakat
lainnya,
seperti
setempat program
yang
di
didominasi
untuk
Sedangkan Intensitas adalah
telah
sering tidaknya pertemuan yang di
ditentukan.
lakukan
kelompok
tani
dengan
Pendapatan adalah hasil bersih
penyuluh untuk lebih meningkatkan
dari kegiatan suatu usahatani yang
dan mengembangkan kemampuan
diperoleh dari hasil bruto (kotor)
petani
dikurangi biaya yang digunakan
subjek
dalam proses produksi dan biaya
melalui pertemuan kelompok agar
pemasaran (Mubyarto, 1994).
lebih
Menurut Soekartawi (2004),
dan
keluarganya
pembangunan
berperan
pembangunan.Intensitas
sebagai pertanian
dalam pertemuan
bahwa pendapatan dibagi menjadi
kelompok tani merupakan suatu
dua bagian yaitu:
bentuk perkumpulan petani yang
1. Pendapatan Kotor (Penerimaan)
berfungsi sebagai media penyuluhan
usahatani ; Adalah nilai produksi
yang diharapkan lebih terarah dalam
total
jangka
perubahan aktivitas usahatani yang
waktu tertentu baik yang dijual,
lebih baik lagi. Aktivitas usahatani
dikonsumsi oleh rumah tangga
yang lebih baik dapat dilihat dari
petani, dan disimpan digudang
adanya
pada akhir tahun.
dalam produktivitas usahatani yang
usahatani
dalam
peningkatan-peningkatan
pada gilirannya akan meningkatkan
pendapatan petani sehingga akan mendukung
TC = Besarnya Total
terciptanya
Biaya Produksi ( Total
kesejahteraan yang lebih baik bagi
Cost )
petani dan keluarganya.ada beberapa
a.
Untuk menguji Hipotesa
factor petani yang dikategorikan
pertama yaitu keberadaan
sangat sering, sering, kadang –
kelompok tani memiliki
kadang, jarang dan tidak pernah,
pengaruh
salah satunya jarak rumah petani
pendapatan petani dapat
yang jauh dari tempat penyuluhan di
dilakukan
karenakan kontur Desa Tlogosari
membandingkan hasil rata
Kecamatan Sumbermalang adalah
– rata pendapatan ( Y )
perbukitan jadi akses petani untuk
antara
datamg ke tempat pertemuan sulit di
yang ikut kelompok tani
capai.
(Y1)
terhadap
dengan
hasil
cara
pendapatan
dengan
hasil
Untuk menguji hipotesa
pendapatan petani yang
pertama dan kedua yaitu untuk
tidak mengikuti kelompok
mengetahui keberadaan kelompok
tani (Y2)
tani terhadap pendapatan petani.
Setelah nilai perbandingan
Dapat menghitung hasil pendapatan
pendapatan
usaha
maka pendapatan petani di
petani
tembakau
dapat
.
diketahui,
digunakan rumus sebagai berikut :
hitung
Y = TR – TC
menggunakan rumus uji T.
Keterangan :
H0 = Y1> Y2
Y = Pendapatan TR
=
Hi = Y1< Y2
Besar
Penerimaan
(
Total Total
Revenue )
t
Y1 Y 2 n1 1S n2 2S n1 n2 2 2 1
2 2
1 1 n1 n2
dengan
Kriteria
b.
Pengambilan
selanjutnya
dilakukan
Keputusan :
wawancara
terhadap
H0 : Diterima apabila t
responden. Dari total 14
hitung<
variabel yang masing –
t tabel
Hi : Diterima apabila t
masing variabel memiliki
hitung>
skor maksimal 5 sehingga
t tabel
Untuk menguji hipotesa
didapatkan
kedua
variabel yaitu 70. Dari
yaitu
intensitas
total
pertemuan kelompok tani
total
mempengaruhi pendapatan
didapatkan
petani, digunakanquisioner
interval sebagai berikut :
penilaiaan
variabel
di
skor
atas
pembagian
untuk
Tabel1. Kategori Intensitas Pertemuan Kelompok Tani Interval intensitas Kategori Pertemuan kelompok tani 57 – 70 Sangat Sering 43 – 56 Sering 29 – 42 Kadang – kadang 15 – 28 Jarang 0 – 14 Tidak Pernah ( Sumber : Arikunto, 1990 )
Untuk mengetahui pengaruh
petani
pada
hipotesa
pertama
intensitas pertemuan kelompok tani
khususnya anggota yang ikut dalam
terhadap
kelompok tani. Interval pendapatan
pendapatan
petani
digunakan interval pendapatan petani
kelompok tani sebagai berikut
dengan mengacu hasil pendapatan Tabel 2. Interval Pendapatan Kelompok Tani Interval Pendapatan Kelompok Tani (juta rupiah)
Kategori
17 – 20 13 – 16
Sangat Sering Sering Kadang – kadang
9 – 12
5–8 0-4
Jarang Tidak Pernah
( Sumber : Arikunto, 1990) lebih di dominasi oleh kegiatan pertanian, maka dari itu di Desa
IV. HASIL PENELITIAN
Tlogosari Kecamatan Sumbermalang
DAN PEMBAHASAN Desa
Tlogosari
merupakan
salah satu desa yan memiliki letak cukup strategis. Secara geografis desa Tlogosari wilayah sebelah utara ini
berbatasan
plalangan
dan
pertanian
dan
sedangkan
sebelah
dengan
Desa
terdapat
areal
perkebunan, selatan
Desa
Badern ini terdapat pertanian dan hutan lindung. Demikian dengan kondisi
lahan
perbukitan
dan
mendukung pertanian
yang
merupakan
subur
produktifitas dan
perkebunan,
sangat hasil pola
pembangunan di Desa Tlogosari
di bentuk yang namanya kelompok tani, pada daerah tersebut di bagi menjadi dua kelompok tani yang di bagi atas jarak, di Desa Tlogosari Kecamatan Sumbermalang terdapat dua kelompok tani yaitu kelompok tani Argopuro dan kelompok tani suka maju. Untuk mengetahui mengetahui pendapatan rata – rata petani yang kelompok
tani
dengan
bukan
kelompok tani atau petani mandiri di Desa
Tlogosari
Sumbermalangdapat
Kecamatan dilihat
pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3. Data pendapatan rata – rata antara kelompok tani dan bukan kelompok tani. Kelompok Tani Bukan Kelompok Tani ( Rp) ( Rp) 3.037.527 2.523.933 Sumber : Data primer diolah tahun 2013 Dari hasil penelitian data dan
hasil pendapatan kelompok tani (
lampiran ( III dan IV) didapatkan
lampiran IV ) lebih besar,di ambil
dari jumlah rata - rata pendapatan
di dapatkan dari pendapatan petani
petani yang mengikuti kelompok tani
yang tidak ikut kelompok tani yaitu
yaitu Rp. 3.037.527, sedangkan yang
Rp. 2.523.933,
non kelompok tani atau petani
kedua kategori tersebut sebesar Rp.
mandiri ( lampiran III ) lebih rendah
513.594.
selisih harga dari
Tabel 4. Penerimaan rata – rata maksimum dan minimum pada pendapatan kelompok tani dan non kelompok tani di Desa Tlogosari Kecamatan Sumbermalang tahun 2013. Penerimaan Kategori Perbedaan Minimum Maksimum Rata – rata ( Rp) ( Rp ) ( Rp ) Non Kelompok Tani 3.400.000 9.600.000 5.463.333 Kelompok Tani
2.200.000
8.400.000
4.156.667
1.306.666
Sumber : Data primer diolah, tahun 2013
Dari hasil table di atas dapat dilihat
8.400.000, hasil rata – rata yang di
bahwa
non
dapat untuk yang non kelompok tani
kelompok tani yang paling terendah
Rp. 5.463.333 dan kelompok tani
Rp.
Rp.
sebesar Rp. 4.156.667, perbedaan
9.600.000, sedangkan penerimaan
dari kedua kategori tersebut adalah
kelompok tani paling rendah Rp.
Rp. 1.306.666.
penerimaan
3.400.000,
2.200.000,
tertinggi
dari
tertinggi
sebesar
Rp.
Tabel 5. Biaya rata – rata maksimum dan minimum pada pendapatan kelompok tani dan non kelompok tani di Desa Tlogosari Kecamatan Sumbermalang tahun 2013. Biaya Kategori Perbedaan Minimum Maksimum Rata – rata ( Rp) ( Rp ) ( Rp ) Non Kelompok Tani 1.740.000 5.400.000 2.939.400 1.820.260 Kelompok Tani 597.000 2.397.000 1.119.140 Sumber : Data primer diolah tahun 2013 Dari tabel di atas di lihat bahwa
minimum
pada
pendapatan
biaya rata – rata maksimum dan
kelompok tani dan non kelompok
tanI di Desa Tlogosaro Kecamatan
maksimum Rp. 2.397.000 rata –
Sumbermalang,
untuk
ratanya Rp. 1.119.140 sehingga di
biayaminimum pada non kelompok
dapatkan selisih perbedaan biaya
tani Rp. 1.740.000,- dan biaya
pada
maksimum Rp. 5.400.000 sehingga
kelompok tani yaitu rata – rata non
baya rata – ratanya yaitu Rp.
kelompok tani Rp. 2.939.400 - Rp.
2.939.400 dan untuk kelompok tani
1.119.140, di dapatkan hasil Rp.
biaya minimum Rp. 597.000, biaya
1.820.260.
kelompok
tani
dan
non
Tabel. 6 Pendapatan rata – rata maksimum dan minimum pada pendapatan kelompok tani dan non kelompok tani di Desa Tlogosari Kecamatan Sumbermalang tahun 2013 Pendapatan Kategori Perbedaan Minimum Maksimum Rata – rata ( Rp) ( Rp ) ( Rp ) Non Kelompok Tani 1.080.000 6.195.000 2.523.933 513.594 Kelompok Tani 1.603.000 6.003.000 3.037.527
Dari tabel di atas di jelaskan bahwa
6.003.000, rata – rata Rp. 3.037.527.
pendapatan rata – rata kelompok tani
sehingga selisih pendapatan rata –
dan
rata pada kedua kategori tersebut
non
kelompok
tani
pada
maksimum dan minimum adalah,
yaitu
untuk non kelompok tani pendapatan
kelompok tani berpengaruh terhadap
minimum Rp. 1.080.000, maksimum
pendapatan usaha tani, dengan rata –
Rp. 6.195.000, rata – rata Rp.
rata pendapatan kelompok tani lebih
2.523.9333,
pendapatan
tinggi
tani
pendapatan non kelompok tani.
minimum 1.603.000,
dan kelompok
maksimum
Rp.
Rp.
di
513.594.Keberadaan
bandingkan
dengan
Rp.
Tabel 7. Hasil Uji t untuk perbedaan pendapatan kelompok tani dengan non kelompok tani tahun 2013. No Kategori t hitung T table 1. Penerimaan -3.048 1.67155 2. Biaya -11.274 1.67155 3 Pendapatan 1.500 1.67155 Sumber : Data primer diolah, tahun 2013
Hasil uji t menunjukkan bahwa : 1.
2.
Perbedaan penerimaan
antara
Hal ini sesuai dengan teori
elompok tani dan non kelompok
bahwa
tani, t hitung < t table Ho di
Gabungan
tolak. Artinya pebedaan yang
kelompoktani yang ada dalam satu
terjadi signifikan pada tingkat
wilayah
keyakinan 95 % atau dengan
berada dalam satu wilayah aliran
kata lain penerimaan kelompok
irigasi
tani dan non kelompok tani tidak
(Anonim,
berbeda secara nyata.
Departemen
Perbedaan kelompok
biaya tani
antara dan
non
dari
tani
kelompoktani-
administrasi
petak
adalah
desa
pengairan
1980).
atau
tersier
Sedangkan
Pertanian
(2007)
mengemukakan bahwa Gabungan Kelompoktani
(Gapoktan)
adalah
kelompok tani, t hitung
kumpulan beberapa kelompoktani
Ho di tolak. Artinya pebedaan
yang bergabung dan bekerja sama
yang terjadi signifikan pada
untuk meningkatkan skala ekonomi
tingkat keyakinan 95 % atau
dan efisiensi usaha.
dengan kata lain penerimaan kelompok
3.
kelompok
fungsinya
kelompok tani memiliki peranan
kelompok tani tidak berbeda
dalam meningkatkan taraf hidup
secara nyata.
petani yaitu sebagai berikut :
kelompok
dan
dengan
non
Perbedaan
tani
Sesuai
pendapatan tani
dan
antara
1.
non
Mendapatkan informasi, dalam setiap pertemuan kelompok tani,
kelompok tani, t hitung >t table
penyuluh
Ho di terima. Artinya pebedaan
memberikan
yang terjadi tidak signifikan
berguna untuk bidang pertanian
pada tingkat keyakinan 95 %
yang mereka lakukan.
atau
dengan
kata
lain
2.
Kerjasama,
senantiasa informasi
dari
yang
intensitas
penerimaan kelompok tani dan
pertemuan yang mereka datangi
non kelompok tani tidak berbeda
dapat memupuk rasa gotong
secara nyata.
royong antar sesama anggota kelompok tani, sehingga dalam
pelaksanaannya
3.
dapat
pendapatan petani tembakau diDesa
meringankan beban pekerjaan
Tlogosari Kecamatan Sumbermalang
dan biaya.
dalam
Manajemen keuangan, dengan
memberikan
adanya kelompok tani anggota
jumlah
diberi bekal untuk mengatur
quisioner
pengeluaran
selanjutnya di analisis sesuai metode
dan
pemasukan
biaya dalam produksinya.
pengumpulan
14
datanya
quisioner variabel
yang
di
dengan dari
dapat
data untuk
penelitian yang di rencanakan, data
Untuk mengetahui intensitas pertemuan kelompok tani terhadap
pengaruh intensitas kelompok tani terhadap pendaptan petani dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Interval intensitas pertemuaan Pendapatan Interval Katagori (juta rupiah)
Jumlah
57 – 70
Sangat sering
17 – 20
4
43 – 56
Sering
13 – 16
12
29 – 42
Kadang – kadang
9 – 12
11
15 – 28
Jarang
5–8
3
0 – 14
Tidak pernah
0–4
-
Sumber : Data primer diolah tahun 2013 Berdasarkan datainterval
atas
interval untuk kelompok tani dengan
bahwa pengaruh
interval 0 – 14 tergolong kategori
intensitas pertemuan kelompok tani
tidak pernah, intensitas pertemuan
mempengaruhi
pendapatan
dengan interval 15 – 28 tergolong
petani.Untuk mendapatkan nilai skor
kategori jarang, intensitas dengan
tertinggi dalam kategori adalah 5 di
interval 29 – 42 tergolong kategori
kali 14 variable yaitu di dapatkan
kadang
hasil 70. sehingga Untuk intensitas
pertemuan dengan interval antara 43
pertemuan di dapatkan hasil dari
– 56 tergolong dalam kategori sering
dapat
di
lihat
di
–
kadang,
intensitas
dan interval pertemuan paling tinggi
pendapatan 0 – Rp. 4.000.000 tidak
antara 57 – 70 tergolong dalam
didapatkan satu orangpun dalam
kategori sangat sering. Dari lima
kelompok tani.
kategori yang di jelaskan, petani dapat
di
golongkan
kedalam
Dari uraian di atas maka dapat di katakan bahwa semakin
tingkatan hasil pendapatan dengan
bnyak
pembahasan sebagai berikut :
kelompok tani atau semakin sering
Unuk
pengaruh
intensitas
pertemuan
intensitas
anggota kelompok tani datang untuk
pertemuan kelompok tani terhadap
mengadakan rapat dan pertemuan
pendapatan
tani,
kelompok tani maka semakin banyak
didapatkam hasil tertinggi di bagi
pendapatan mereka atau hasil yang
jumlah kategori yaitu pendapatan
didapat dalam usahanya, dikarenakan
tertinggi 20.000.000 di bagi 5 untuk
dalam pertemuan tersebut petani
mendapatkan
mendapatkan
kelompok
nilai
interval,Untuk
katagori sangat sering yaitu dengan pendapatan
antara
17.000.000
–
informasi
tentang
bagaimana cara bercocok tanam yang
baik,
penggunaan
pupuk
20.000.000 ada 4 petani, untuk
beribang, pengolaan pupuk alami,
intensitas pertemuan kelompok tani
menejemen keuangan serta bantuan
dengan kategori sering yaitu antara
yang sewaktu – waktu diberikan oleh
13.000.000 – 16.000.000 sebanyak
pemerintah kepada kelompok tani.
12
pertemuan
Sedangkan
kategori
pertemuan
petani,
kelompok
intensitas tani
dengan
kadang – kadang yaitu dengan pendapatan
antara
9.000.000
–
untuk kelompok
intensitas tani
yang
termasuk kategori jarang dan bahkan tidak
pernah,
mereka
12.000.000 yaitu 11 petani, dan
mendapatkan
untuk intensitas pertemuan dengan
tidak bisa memaksimalkan hasil
jarang
pendapatan
pendapatannya. Perbedaan intensitas
antara 5.000.000 – 8.000.000 yaitu 3
pertemuan kelompok tani ini berbeda
petani,
untuk
– beda dikarenakan jarak antra
intensitas pertemuan kelompok tani
rumah anggota kelompok tani satu
dengan kategori tidak pernah dengan
dengan kelompok tani
yaitu
dan
dengan
sedangkan
informasi
kurang sehingga
lainnya
tergolong
jauh,
sehingga
rumah
tidak pernah. Maka banyak
anggota kelompok tani yang jauh
tidaknya
jarang
pernah
didapat dari usaha tani tani
yang
dalam peran sertanya dalam
menyebabkan pengaruh intensitas
mengikuti kelompok tani yaitu
pertemuan terhadap pendapatan.
terlihat
bahkan
mengikuti
tidak
pertemuan
ini
pendapatan
dari
pertemuan untuk
V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian
evaluasi
yang
intensitas
kelompok
tani
mengadakan
rapat,
dan
tempat
pengaruh keberadaan kelompok tani
pembelajaran bagi para petani
terhadap
yang
pendapatan
usaha
tembakau
di
Desa
Kecamatan
Sumbermalang
tani
Tlogosari
Keberadaan
kelompok
dalam
kelompok tani.
dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1.
tergabung
DAFTAR PUSTAKA tani
memiliki pengaruh terhadap pendapatan petani. Didapatkan
A. Soehadjo dan Dahlan Patong ( 1975), Sendi – Sendi Pokok Ilmu Usahatani, Institut Pertanian bogor, Bogor
perbedaan hasil rata – rata antara kelompok tani dan non kelompok
tani,
pendapatan
petani dalam usaha taninya lebih
besar
di
bandingkan
mereka yang tidak mengikuti kelompok tani. 2.
Intensitas pertemuan kelompok tani mempengaruhi pendapatan petani. Di dapatkan perbedaan hasil pendapatan yang dimiliki setiap
petani
yang
masuk
kategori sangat sering, sering, kadang – kadang, jarang dan
Arikunto. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta. Djiwandi, 1994. “Pengaruh Dinamika Kelompok Tani Terhadap Kecepatan Adopsi Teknologi Usaha Tani di Kabupaten Sukoharjo” Tidak dipublikasikan.LaporanPenelit ian. Daniel, M. 2002. Metode dan Penelitian Sosial Ekonomi. PT Bumi Aksara. Jakarta Hermanto, 1996. Manajemen Strategi ( Era Globalisasi). Jakarta.
Mardikanto, T. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan Marzuki. 2002. Metodologi Riset. BPFE.UII. Jogyakarta Singgih Santoso, 2002. SPSS Versi 10. Penerbit PT. Elex Media KomputindoKelompokGrame dia – Jakarta Marzuki, 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta. Tohir, M. 2003. Karya Ilmiah Tertulis Skripsi – Situbondo Prawirokusumo, 1990. Ilmu Usaha Tani. Yogyakarta. Soekartawi. 2006. Komunikasi Pertanian. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suratiyah, 2008. Ilmu Usaha Tani, Ken Suratiyah. PT. Penerbit Swadaya. Jakarta. Surakhmad, W. 1990. Pengantar Pendidikan Ilmiah. Bandung. Theodorus M. Tuanakotta.2000. Teori Akuntansi. Jakarta.2011.Katakata Winardi, 2004. Motivasi dan Pemotivasi dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo. Jakarta
Mutiara.Http:// www.harunyahya.com/indo/kataka. Winardi. 1983. Teori Ekonomi Mikro. Tarsiti. Bandun ghttp:///SKRIPSI/Pengertian% 20 dan %20 Definisi%20 Pendapatan%20%20Definisi%20%20CARApedia%202000.htm Globalstats, 2010. Artikel Statistik Globalstats, http://globalstatistik.com