PENGARUH KARYAWAN KLERK DAN KARYAWAN BUKAN KLERK TERHADAP KEAHLIAN DALAM END USER COMPUTING P. Wisnubroto Jurusan Teknik Industri ,IST. AKPRIND Jogjakarta Jl. Kalisahak No 28, Jogjakarta 55222 Email :
[email protected] ABSTRACT Special Region of Yogyakarta has a variety of activities including banking services from National Commercial Bank's approximately 25 banks and rural banks about 31 banks, is done by the employee and the employee rather than clerk clerk. The problem in this study is whether demographic factors (age, sex, education and experience) as well as personality factors (computer anxiety, computer Attitudes, math anxiety) had a significant influence on the expertise in End User Computing. So the purpose of this study is to analyze the influence of demographic factors (age, sex, education, experience) and personality factors (computer anxiety, computer Attitudes, math anxiety) on expertise in end user computing. The results clerk employees are demographic factors age, education, experience of 0, 039, 0.056, 0.040 have a significant influence on the expertise in End User Computing, while demographic factors experience of 0, 441 had no effect on the expertise in End User Computing. Computer Attitudes Computer Optimism and intimidation of 0.057 and 0.083 have a significant influence on the expertise in End User Computing, Computer Attitudes are Pessimism and Math Anxiety at 0.533 and 0, 195 had no significant effect on End User Computing . The results are not employees clerk demographic factors gender and experience of 0.023 and 0.032, Computer Anxiety Anticipation of 0.051 has a significant influence on the expertise in End User Computing. Medium demographic factors of age and education amounted to 0.221 and 0.314, 0.291 Anticipation Computer Attitudes; Computer Anxiety Pessimism of 0.358; Math Anxiety .575 has no significant effect of expertise in End User Computing. Moderate Optimism 0.027 Computer Attitudes; Computer Attitude 0.019 Intimidation has a significant influnce on the expertise in End User Computing. Keywords:Demographics,ersonality,nd user computing INTISARI Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai aktivitas yang beragam antara lain jasa perbankan dari Bank Umum Nasional kurang lebih 25 bank dan Bank Perkreditan Rakyat kurang lebih 31 bank, dikerjakan oleh karyawan klerk dan karyawan bukan klerk. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah faktor demografi ( umur, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman) serta faktor personality ( computer anxiety, computer attitudes, math anxiety) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor demografi ( umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman) dan faktor personality ( computer anxiety, computer attitudes, math anxiety) terhadap keahlian dalam end user computing. Hasil penelitian karyawan klerk adalah faktor demografi umur, pendidikan , pengalaman sebesar 0, 039; 0,056; 0,040 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing, sedang faktor demografi pengalaman 0, 441 tidak mempunyai pengaruh terhadap keahlian dalam End User Computing. Computer Attitudes Optimism dan Computer intimidation sebesar 0,057 dan 0,083 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing, sedang Computer Attitudes Pessimism dan Math Anxiety sebesar 0,533 dan 0, 195 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Hasil penelitian karyawan bukan klerk faktor demografi jenis kelamin dan pengalaman sebesar 0,023 dan 0,032, Computer Anxiety Anticipation sebesar 0,051 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Sedang faktor demografi umur dan pendidikan sebesar 0,221 dan 0,314 , Computer Attitudes Anticipation 0,291 ; Computer Anxiety Pessimism sebesar 0,358; Math Anxiety 0,575 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Sedang Computer Attitudes Optimism 0,027; Computer Attitudes Intimidation 0,019 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Kata kunci : Demografi, personality, end user computing Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2 , Desember 2010, 175-182 175
PENDAHULUAN Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai aktivitas antara lain jasa-jasa perbankan yang beragam dari bank umum nasional sampai Bank Perkerditan rakyat. Jumlah bank umum nasional kurang lebih ada 25 bank sedangkan bank perkreditan rakyat kurang lebih ada 31 bank. Untuk menyelesaikan pekerjaan di bidang administrasi akuntansi nasabahnasabah perbankan , memerlukan sistem informasi dengan komputerisasi . Dengan digunakannya komputer sistem informasi, dapat mengidentifikasi pekerjaan- pekerjaan mana yang harus dilakukan dengan komputer dan pekerjaan yang layak dikerjakan secara manual, mana pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan klerk dan mana yang dikerjakan oleh karyawan bukan klerk.
End user computing merupakan penggunaan komputer secara optimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal ( Tribowo, 2001 ), mulai dari tenaga klerikel sampai pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi. Rifa dan Gudono (1998) mengungkapkan bahwa end user computing terdapat pada bagian Corporate strategy & planning forecasting, marketing ( research maupun planning), finance ( accounting dan planning/ analysis ), purchasing, scheduling, distribution dan bagian lainnya. Adanya keahlian yang memadai dari personil end user computing menyebabkan aktivitas end user computing yang meliputi pengolahan kata ( word processing ), komunikasi elektronik ( electronic communication) dan aktivitas otomasi komputer lainnya dapat berjalan dengan baik, sehingga aplikasi teknologi yang berbasis komputer dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Keahlian dalam End User Computing Penelitian Harrison dan Rainer yang dimaksud adalah pengetahuan dan (1992) menemukan bahwa personil end user keahlian dalam bidang komputer. End User computing yang lebih muda mempunyai Computing yang mengacu pada interaksi tingkat keahlian komputer yang lebih tinggi langsung aplikasi software dengan pihak dari pada personil end user computing yang manajerial, profesional dan karyawan lebih tua, pria cenderung mempunyai operasional lainnya (Rifa & Gudono, 1998), keahlian komputer lebih baik dari pada menghendaki adanya keahlian komputer wanita dalam pekerjaannya, orang yang yang memadai dari personil yang terlibat berpengalaman dibidang komputer didalamnya, sehingga aplikasi teknologi yang mempunyai keahlian komputer yang lebih berbasis komputer dapat memberikan tinggi dari pada orang yang tidak mempunyai manfaat bagi perusahaan. pengalaman terhadap keahlian dalam end Setiap personil berbeda satu sama user computing, adanya pengaruh tingkat lain baik karakteristik individu, sikap, pendidikan terhadap keahlian dalam End kecemasan maupun cara berpikir. Oleh User Computing. Hasil penelitian Rifa dan karenanya perlu diteliti dan dipahami faktor Gudono (1998) menunjukkan bahwa variabel demografi dan personality yang pendidikan tidak mempunyai hubungan mempengaruhi keahlian dalam End User dengan keahlian dalam end user computing Computing, hal tersebut dipandang penting hasilnya tidak signifikan, yang berarti karena manusia sebagai penggerak utama hipotesisnya ditolak., dalam pengoperasian teknologi informasi. . terdapat hubungan yang negatif antara Beberapa hasil penelitian mengenai computer attitudes (Pessimism ) dengan pengaruh perbedaan individu terhadap keahlian dalam end user computing. Tidak keahlian end user computing (Harrison dan terdapat hubungan antara computer attitudes Rainer, 1992), pengaruh faktor demografi (optimism) dengan keahlian dalam end user dan personality terhadap keahlian end user computing, dan terdapat hubungan yang computing ( Rifa dan Gudono, 1998), negatif antara computer attitudes ( menggunakan theory of reasoned action intimidation ) dengan keahlian dalam end dalam landasan teori. Dengan demikian user computing, terdapat hubungan yang model yang dibentuk dalam penelitian ini, negatif antara computer anxiety ( fear ) tidak langsung mengadopsi teori tindakan terhadap keahlian dalam end user yang beralasan diatas tetapi mengadopsi computing. Terdapat hubungan yang positif model yang dikembangkan oleh Harrison dan antara computer anxiety (anticipation ) Rainer ( 1992) , Rifa dan Gudono ( 1998). terhadap keahlian dalam end user Dengan demikian dasar teori yang digunakan computing., terdapat hubungan yang negatif dalam penelitian ini adalah teori tindakan antara math anxiety terhadap keahhlian yang beralasan ( Theory of Reasoned Action) dalam end user computing.. dari Fisbein dan Azjen (1975). Hasil penelitian Rifa dan Gudono (1998) menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin 176 Wisnubroto, Pengaruh Karyawan Klerk dan Karyawan Bukan Klerk Terhadap Keahlian dalam End User Computing
mempunyai hubungan yang signifikan dengan keahlian dalam end user computing, adanya hubungan yang signifikan antara pengalaman dengan keahlian dalam end user computing., tidak terdapat hubungan antara computer attitudes ( Pessimism ) dengan keahlian dalam end user computing. Terdapat hubungan yang positif antara computer attitudes ( Optimism ) dengan keahlian dalam end user computing. Antara computer attitudes ( intimidation ) dengan keahlian dalam end user computing , hubungan yang positif antara computer anxiety ( fear ) terhadap keahlian dalam end user computing. Terdapat hubungan yang positif antara computer anxiety (anticipation) terhadap keahlian dalam end user computing,terdapat hubungan yang positif antara math anxiety terhadap keahlian dalam end user computing. 1.Demografi : Umur Jenis Kelamin Pendidikan Keahlian dalam Pengalaman End User Computing 2.Personality: Computer Anxiety Computer Attitudes Math Anxiety
(Independentvariabel (dependent variabel) Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis Untuk menguji pengaruh perbedaan karyawan klerk dan karyawan bukan klerk terhadap keahlian dalam End User Computing, penelitian menggunakan para pekerja yang berpengetahuan (Knowledge workers) sebagai responden. Rifa dan Gudono (1998) membedakan knowledge workers dalam dua kategori yaitu knowledge workers proper dan information workers. Knowledge workers proper adalah para pekerja yang dapat menciptakan pengetahuan yang baru atau memberikan nilai tambah pada informasi yang diprosesnya, sedang information workers adalah pekerja yang melaksanakan tugastugas klerikel pemrosesan informasi tanpa memberi nilai tambah informasi tersebut. Kuesioner dikirim ke responden, tidak membatasi untuk karyawan klerk atau karyawan bukan klerk Data dikumpulkan dengan menggunakan metode mail survey yaitu mengirimkan kuesioner kepada responden melalui jasa pos. Responden dikirimi daftar pertanyaan yang terdiri tiga bagian yaitu : bagian pertama, menanyakan mengenai data
demografi ; bagian kedua, mengenai keahlian dibidang End User Computing. Metode pengumpulan data melalui studi pustaka diperlukan untuk mendukung penelitian dalam mencari data untuk landasan teori, peneliti- peneliti pendahulu, melalui katalog perpustakaan atau melalui jaringan komputer (CD Rom). Mengetahui jurnal-jurnal penelitian seperti jurnal riset akuntansi indonesia, hasil-hasil penelitian yang dimuat dalam simposium nasional akuntansi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melalui jasa pos (mail survey). PEMBAHASAN Jumlah kuesioner yang dikirim kepada responden adalah sebanyak 350 eksemplar, Jumlah kuesioner yang direspon sebanyak 117 eksemplar stempel pos ( 33,42 %), dari jumlah kuesioner yang direspon 11 diantaranya gugur karena jawaban kuesioner yang diberikan tidak lengkap. Oleh karena itu jumlah kuesioner yang dapat digunakan sebanyak 106 ( 90,59 %), dengan kelompok responden klerikel sebanyak 78 (66,67 %) dan kelompok responden bukan klerikel 28 ( 23,93 %). Tabel 1. Umur Responden Keterangan Klerikal Frek.
Persen . 33,33 26 21- 30 tahun 37,18 29 31- 40 tahun 23,07 18 41- 50 tahun 6,4 5 > 51 tahun Total 78 100 Sumber : Data primer diolah
Bukan klerikal Frek. Pers en. 32,15 9 50 14 10,71 3 7,14 2 28 100
Tabel 2. Jenis Kelamin Responden Keterangan Klerikal Bukan klerikal Frek. Persen Frek. Persen Pria 27 34,61 18 64,28 Perempuan 51 65,39 10 35,72 Total 78 100 28 100 Sumber : Data primer diolah Tabel 3. Pendidikan Responden Keterangan Klerikal Bukan klerikal Frek. Persen Frek. Persen 3,57 1 48,71 38 SMA 60,71 17 29,48 23 Diploma 25,00 7 15,38 12 Sarjana (S1 ) 10,72 3 6,43 5 Master (S2 ) Doktor (S3 ) Total 78 100 28 100 Sumber : Data primer diolah
Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2 , Desember 2010, 175-182
177
Tabel 4. Pengalaman Responden Keterangan Klerikal Bukan klerikal Frek. Persen Frek. Persen 1- 5 tahun 18 23,07 4 14,28 6- 10 tahun 29 37,18 15 53,57 11- 20 tahun 20 25,64 8 28,58 > 21 tahun 11 14,11 1 3,57 Total 78 100 28 100 Sumber : Data primer diolah Tabel 5. Reliabulitas Dan Validitas Variabel
Jumla h butir
Alph a*
Computer 0,85 10 anxiety : Fear 0,84 9 Anticipation Computer attitude : Pessimism 9 0,82 7 0,79 Optimism 4 0,86 Intimidation 15 0,95 Math Anxiety Keahlian EUC 32 0,96 Sumber : Data primer diolah
Alph a **
Alpha ***
0,83
0,7854
0,80
0,7987
0,72 0,87 0,86 0,95 0,96
0,7722 0,7809 0,7266 0,8778 0,9431
Syarat angket dikatakann reliable jika koefisien alpha cronbach di atas 0,60 (Ghozali, 2001) . dari table 4.6 terlihat bahwa variable X5 (Computer anxiety- fear ); X6 (Computer anxiety -anticipation); X7 (Computer attitude – pessimism); X8 (Computer attitude – optimism); X9 (Computer attitude- intimidation ); X10 ( Math Anxiety ); Y ( keahlian dalam end user computing ) mempunyai nilai alpha cronbach di atas 0,60 sehingga pertanyaan angket reliable. Validitas angket dikatakan valid jika nilai corrected item total correlation di atas 0, 164. Hasil perhitungan nilai corrected item total correlation (lampiran program komputer SPSS ) terlihat bahwa untuk kesemua item pertanyaan variable X5 (Computer anxiety – fear ); X6 (Computer anxiety – anticipation ); X7 (Computer attitude – pessimism ); X8 ( Computer attitude – optimism ); X9 (Computer attitude- intimidation); X10 ( Math Anxiety ); Y (keahlian dalam end user computing ) di atas 0,164 maka dapat disimpulkan bahwa itemitem variable valid. Dari 78 kuesioner kategori pekerjaan klerikel yang dapat digunakan , hasil pengujian korelasi antar variable menunjukkan koefisien 0, 529 dan koefisien korelasi terendah 0,001. Angka tersebut mengindikasikan bahwa diantara variable 178
yang akan diteliti tidak terdapat multikoleniaritas, karena tidak terdapat korelasi yang lebih besar atau sama dengan 0,80 (Gujarati, 1995) atau 0,90 (Ghozali, 2001). Untuk memperkuat analisis juga dipertimbangkan tolerance value dan variance inflation factor dalam menguji multikoleniaritas. Dari 28 kuesionerkategori karyawan bukan klerikal ,hasil pengujian antar variable menunjukkan koefisien tertinggi 0,479 dan koefisien terendah 0,007. hasil pengujian tersebut mengindikasikan bahwa diantara variable yang akan diteliti tidak terdapat multikolinearitas karena tidak terdapat korelasi yang lebih besar atau sama dengan 0,80 (Gujarati, 1995) atau 0,90 (Ghozali, 2001). Untuk memperkuat analisis dipertimbangkan tolerance value dan variance inflation factor dalam menguji multikolinearitas. Tabel 6. Analisis RegresiI Kelompok Klerikel Prob. Variabel Koefisi Kesal Nilai t en ahan stand ar Demografi : -1, 0. -0. Umur .039 266 006 0051 Jenis .441 -. 0. -0. Kelamin .056 774 087 0477 .040 -1. 0. -0. Pendidikan 301 044 057 Pengalaman 2. 0. 0. Personality: .015 093 012 0155 Computer Anxiety fear .067 Computer .106 -0.214 Anxiety 4.17 Anticipation 9 .533 Computer .089 -0.015 Attitude Pessimims -.168 .057 Computer .072 -0.024 Attitude Pessimims -.342 .083 Computer .077 0.005 .195 Attitude intimidation .667 Math .078 -0.037 Anxiety .079 0.010 1.75 3 4 1.30 6 Konstanta 4.366 .612 8.76 . 000 8
Wisnubroto, Pengaruh Karyawan Klerk dan Karyawan Bukan Klerk Terhadap Keahlian dalam End User Computing
R2 =0,629; F = 7,973; Sig.= .000; standard error of estimate = 0,3726; p < 0,1 Persamaan Regresi berganda : Y = 5.366 – 0,0071 X1 -0,0677 X2 - 0,057 X3 + 0,0215 X4 - 0,444 X5 – 0,015 X6 – 0,024 X7 + 0,05 X8 – 0,137 X9 – 0,0103 X10 . Tabel 7. Analisis Regresi Kelompok Bukan Klerikel Variabel Koefis Kesa Nilai t Prob. ien laha n stan dar Demografi : -1,239 0. -0. Umur 0.221 -1. 554 006 0226 Jenis 0.023 -1. 195 0. -0.0 Kelamin 0.314 1. 179 026 123 Pendidikan 0.032 0. -0. Pengalama 020 0101 n 0.363 0. 0. Personality: 0.291 012 0163 Computer Anxiety fear 0.578 0.051 Computer 0.02 0.037 Anxiety 1 2 Anticipation 0.257 0.358 Computer Attitude 0.01 0.022 Pessimims 0.875 6 9 0.027 Computer Attitude Pessimims 0.09 0.023 -1.279 0.019 Computer 2 6 -0.131 0.575 Attitude intimidation Math 0.08 0.018 Anxiety 9 3
kecil p < 0,1 . Hal tersebut menunjukkan bahwa variable demografi ( umur- pendidikan -pengalaman) memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan peneliti pendahulu Harrison dan Rainer (1992) dan Rifa – Gudono (1998). Variabel demografi (jenis kelamin ) tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen, nilai p value dari table 4.11 adalah 0, 441 lebih besar dari p > 0,1. Hal tersebut menunjukkan bahwa variable demografi ( jenis kelamin ) tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan peneliti pendahulu Harrison dan Rainer (1992) dan Rifa – Gudono (1998). Dengan demikian hipotesis demografi ( jenis kelamin ) ditolak. Personality (computer anxiety fear – anticipation) Dari hasil analisis pada table 6. variabel computer anxiety fear – anticipation secara signfikan mempengaruhi variable dependen, nilai p value adalah 0,015 dan 0,067 lebih kecil dari p < 0,1. hal tersebut menunjukkan bahwa variable computer anxiety fear- anticipation memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan peneliti pendahulu Harrison dan rainer (1992) dan Rifa – Gudono (1998), dengan demikian hipotesis computer anxiety ( fear – anticipation ) diterima. Personality ( computer attitude pessimism – optimism- intimidation)
Dari hasil analisis pada tabel 6 variabel computer attitude – pessimism tidak secara signifikan mempengaruhi variable dependen, nilai p value (0,533) jauh lebih besar dari p > 0,1. hal tersebut menunjukkan bahwa variable computer attitude pessimism tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil 0.10 penelitian tersebut konsisten dengan peneliti 2 0.028 pendahulu Rifa dan Gudono (1998), tetapi 0.07 0 tidak konsisten dengan hasil penelitian 1 -0.023 pendahulu Harrison dan rainer (1992). Konstanta 3.080 0.86 2.789 . 000 Dari hasil abalisis pada tabel 6. 6 (α ) variabel computer attitude – optimism secara 2 R =0,478; F = 5.311; Sig.= .000; standard signifikan mempengaruhi variable dependen, error of estimate = 0,3425; p < 0,1 nilai p value (0,057) menunjukkan p < 0,1. Persamaan regresi berganda Y= 3.080 – Hal tersebut menunjukkan bahwa variable 0,0226 X1 – 0,0123 X2 – 0,101 X3 + 0, 0163 computer attitude – optimism memiliki X4 + 0, 0372 X5 + 0,0229 X6 + 0, 0236 X7 + pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian 0,0183 X8 - 0,0 280 X9 – 0,0023 X 10 tersebut konsisten dengan penelitian pendahulu Harrison dan rainer (1992) tetapi Pengaruh karyawan Klerk tidak konsisten dengan hasil penelitian Variabel demografi. Variabel ( umur- jenis pendahulu Rifa dan Gudono (1998). kelamin- pendidikan – pengalaman) secara Dari hasil analisis pada table 6. signifikan mempengaruhi dependen, nilai p variabel computer attitude – intimidation value dari table 4.11 adalah 0, 039 (umur); secara signifiakn mempengaruhi variable 0,056 (pendidikan), 0,040 (pengalaman) lebih dependen, nilai p value (0,083) menunjukkan Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2 , Desember 2010, 175-182 179
p < 0,1. Hal tersebut menunjukkan bahwa variable computer attitude – intimidation konsisten dengan hasil penelitian pendahulu Harrison dan Rainer (1992) dan hasil penelitian pendahulu Rifa dan Gudono (1998). Dengan demikian hipotesis computer attitude ( pessimism – optimism) ditolak, tetapi hipotesis computer attitude – intimidation diterima. Personality (Math anxiety). Dari hasil analisis pada table 6. variabel independen math anxiety tidak signifikan mempengaruhi variable dependen, nilai p value (0,195) p > 0,1. Hasil tersebut variable math anxiety tidak konsisten dengan penelitian pendahulu Harrison dan rainer (1992) dan tidak konsisten dengan penelitian pendahulu Rifa dan Gudono (1998). Alasan variable math anxiety tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen, dapat dilihat dari table 4.11 jawaban kuesioner responden berkisar antara 15- 64 hal tersebut mengindikasikan responden tidak takut sama sekali terhadap matematika pada jawaban kuesioner ekstrim paling rendah (15) meskipun ada jawaban kuesioner yang takut terhadap matematika pada jawaban kuesioner (64). Koefisien beta hasil analisis multiple regression – 0,0520 yang mempunyai hubungan negatif, berarti responden semakin tidak takut sama sekali terhadap matematika. Ketidak konsistenan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian pendahulu dapat disebabkan oleh kondisi kultur yang berbeda dari subyek penelitian. Budaya dan lingkungan di Amerika pada penelitian Harrison dan rainer (1992) melakukan penelitian berbeda dengan budaya dan lingkungan di Indonesia belum seluruhnya telah melaksanakan on line system komputerisasi. Ketidak konsistenan ini diharapkan bisa diatasi oleh peneliti berikutnya. b. Pengaruh karyawan bukan Klerk Variabel ( umur- jenis kelaminpendidikan – pengalaman) secara signifikan mempengaruhi dependen, nilai p value dari table 4.12 adalah 0, 023 (jenis kelamin ); 0,032 (pengalaman) lebih kecil p < 0,1 . Hal tersebut menunjukkan bahwa variable demografi ( jenis kelamin -pengalaman) memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan peneliti pendahulu Harrison dan Rainer (1992) dan Rifa – Gudono (1998).
pendidikan ( 0,314) lebih besar dari p > 0,1. Hal tersebut menunjukkan bahwa variable demografi ( umur, pendidikan ) tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan peneliti pendahulu Harrison dan Rainer (1992) dan Rifa – Gudono (1998). Dengan demikian hipotesis demografi ( jenis kelamin ) ditolak. Personality (computer anxiety fear – anticipation) Dari hasil analisis pada table 7. variabel computer anxiety anticipation secara signfikan mempengaruhi variable dependen, nilai p value adalah 0,051 lebih kecil dari p < 0,1. hal tersebut menunjukkan bahwa variable computer anxiety anticipation memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan peneliti pendahulu Harrison dan rainer (1992) dan Rifa – Gudono (1998), dengan demikian hipotesis computer anxiety (anticipation ) diterima. Dari hasil analisis pada table 4.12 variabel computer anxiety fear secara signfikan tidak mempengaruhi variable dependen, nilai p value adalah 0,291 lebih besar dari p > 0,1. hal tersebut menunjukkan bahwa variable computer anxiety fear tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan peneliti pendahulu Harrison dan rainer (1992) dan Rifa – Gudono (1998), dengan demikian hipotesis computer anxiety (anticipation ) diterima. Personality ( computer attitude pessimism – optimism- intimidation)
Dari hasil analisis pada atbel 7. variabel computer attitude – pessimism tidak secara signifikan mempengaruhi variable dependen, nilai p value (0,358) jauh lebih besar dari p > 0,1. hal tersebut menunjukkan bahwa variable computer attitude pessimism tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian tersebut konsisten dengan peneliti pendahulu Rifa dan Gudono (1998), tetapi tidak konsisten dengan hasil penelitian pendahulu Harrison dan rainer (1992). Dari hasil abalisis pada tabel 7. variabel computer attitude – optimism& intimidation secara signifikan mempengaruhi variable dependen, nilai p value (0,027) dan ( 0, 019) menunjukkan p < 0,1. Hal tersebut menunjukkan bahwa variable computer attitude – optimism & intimidation memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian pendahulu Harrison dan rainer (1992) tetapi Variabel demografi (umur ) tidak signifikan tidak konsisten dengan hasil penelitian mempengaruhi variabel dependen, nilai p pendahulu Rifa dan Gudono (1998). value dari table 4.12 adalah 0, 221; variabel Personality (Math anxiety). 180 Wisnubroto, Pengaruh Karyawan Klerk dan Karyawan Bukan Klerk Terhadap Keahlian dalam End User Computing
Dari hasil analisis pada table 7. variabel independen math anxiety tidak signifikan mempengaruhi variable dependen, nilai p value (0,575) p > 0,1. Hasil tersebut variable math anxiety tidak konsisten dengan penelitian pendahulu Harrison dan rainer (1992) dan tidak konsisten dengan penelitian pendahulu Rifa dan Gudono (1998). Alasan variable math anxiety tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen, dapat dilihat dari table 7. jawaban kuesioner responden berkisar antara 15- 64 hal tersebut mengindikasikan responden tidak takut sama sekali terhadap matematika pada jawaban kuesioner ekstrim paling rendah (15) meskipun ada jawaban kuesioner yang takut terhadap matematika pada jawaban kuesioner (64). Koefisien beta hasil analisis multiple regression – 0,0520 yang mempunyai hubungan negatif, berarti responden semakin tidak takut sama sekali terhadap matematika. Ketidak konsistenan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian pendahulu dapat disebabkan oleh kondisi kultur yang berbeda dari subyek penelitian. Budaya dan lingkungan di Amerika pada penelitian Harrison dan rainer (1992) melakukan penelitian berbeda dengan budaya dan lingkungan di Indonesia belum seluruhnya telah melaksanakan on line system komputerisasi. Ketidak konsistenan ini diharapkan bisa diatasi oleh peneliti berikutnya. Implikasi penelitian diharapkan memberikan kontribusi bagi para praktisi dan system informasi akuntansi. Bagi para praktisi diharapkan memberikan manfaat terutama dalam pengambilan keputusan mengenai sumberdaya manusia ( dalam recruitmen, pelaksanaan pelatihan dan pendidikan komputer bagi karyawan ), proses perubahan yang berkaitan dengan pengenalan teknologi baru on line system komputerisasi di lingkungan Bank Umum Nasional dan Bank Perkreditan Rakyat di daerah Istimewa Yogyakarta. Implikasi penelitian bagi bidang system informasi akuntansi, berupa bukti empiris yang mengkonfirmasikan dan mendudkung hasil penelitian pendahulu (Harrison dan Rainer, 1992; Rifa dan Gudono, 1998) yang menyatakan bahwa perbedaan individual terutama factor demografi dan personality mempunyai pengaruh terhadap keahlian dalam end user computing. KESIMPULAN Hasil analisis data karyawan klerikal
dengan menggunakan regresi berganda, variabel personality menunjukkan bahwa variabel computer anxiety fear mempunyai hubungan yang signifikan dengan keahlian end user computing sedang variabel computer anxiety anticipation mempunyai hubungan yang signifikan dengan keahlian end user computing. Variabel computer attitude pessimism tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Variabel Computer Attitude Optimism dan Computer attitude Intimidation mempunyai mempunyai pengaruh yang signifikan dengan keahlian dalam End User Computing. Variabel personality yaitu math anxiety tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan keahlian dalam End User Computing. Hasil analisis data karyawan bukan klerikal karyawan bukan klerikel menunjukkan bahwa dari ke empat faktor demografi yang diuji, dua diantaranya yaitu jenis kelamin, pengalaman mempunyai pengaruh yang signifikan dengan keahlian dalam End User Computing . Variabel umur dan variabel pendidikan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan keahlian dalam End User Computing. Variabel personality menunjukkan variabel computer anxiety fear tidak mempunyai pengaruh terhadap keahlian dalam End User Computing. Sedangkan computer anxiety anticipation mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Variabel Computer attitude pessimism tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User omputing. Variabel Computer attitude optimism dan computer attitude intimidation mempunyai pengaruh terhadap keahlian dalam End User Computing. Variabel personality yaitu Math Anxiety tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan kieahlian dalam End User Computing. DAFTAR PUSTAKA Fisbein, M. dan I. Ajzen. 1975. Belief, Attitude, Intention And Behavior : And Introduction To Theory And Research, Massachusetts, Addition Wesley. Ghozali, I., 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, edisi pertama, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, Damodar N. 1995, Basic Econometries, Singapore, McGraw - Hill Book Co. Harrison, A.W., and K.Rainer, 1992, ”The influence Of Individual Differences In End
Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2 , Desember 2010, 175-182
181
User Computing”, journal of MIS, 9,1. Summber, 93-111. Rifa ,D., Gudono, 1998, ”Pengaruh Faktor Demografi Dan Personality Terhadap Keakhlian Dalam End User Computing”,
182
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol. 1, no. 2 Juli, 20 - 34. Tribowo, 2001, ”Pengaruh Faktor Personality Dan Profesional Commitment Terhadap Keahlian Computer Audit”, tesis S-2 Undip, tidak dipublikasikan.
Wisnubroto, Pengaruh Karyawan Klerk dan Karyawan Bukan Klerk Terhadap Keahlian dalam End User Computing