Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja Dan Jumlah Modal Terhadap Pendapatan Home Industri Daur Ulang Didesa Seketi Supriyanto Dosen Fak. Ekonomi Universitas Darul ‘Ulum Jombang
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Apakah ada Pengaruh Jumlah tenaga kerja dan jumlah modal terhadap Pendapatan Home Industri Daur Ulang Didesa Seketi selama 2014 dari bulan Januari hingga Desember.Penelitian ini merujuk pada penelitian explanori dengan populasi jumlah wirausaha daur ulang dan pelaku usaha daur ulang sebanyak 3 pengusaha dan sampel jumlah tenaga kerja sebesar 26 dan jumlah modal usaha daur ulang didesa Seketi Kecamatan Mojoagung. Waktu penelitian tanggal 19 Januari 2015 sampai dengan tanggal 19 Maret 2015. Variabel Penelitian dalam penelitian ini adalah Jumlah Tenaga kerja dan Jumlah Modal akan diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, tenaga Kerja dan Luas Tanah tergolong jenis Variabel Nominal.Sedangkan pada Jumlah Modal tergolong Variabel Ordinal. Teknik Pengumpulan Data dengan menggunakan Secundary Data yang berupa catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter). Analisis Data menggunakan rumus regresi berganda, uji T dan uni F
terserap di beberapa sektor, tidak hanya sampah plastik namun berbagai maacam sampah yang dihasilkan sampah rumah tangga maupun industri mereka sulap menjadi sebuah komoditi yang sangat potensial. Dari Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah
Pendahuluan Sampah plastik merupakan fenomena yang tidak dapat terhindarkan hampir disetiap penjuru lingkungan terdapat sampah plastik.Sampah plastik mencapai 100 juta ton setiap tahunnya.Dengan jumlah sebanyak itu kita bisa membungkus bola bumi yang kita tinggali ini sepuluh kali lipat. Benar-benar jumlah yang amat berlebihan, limbah plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius bagi pencemaran lingkungan, khususnya terhadap pencemaran tanah. Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam penanganan limbah atau sampah plastik ini adalah dengan mendaur ulang sampah plastik selama ini benar-benar hanya dilihat sebagai sampah semata. Namun di desa Seketi Kecamatan Mojoagung merubah sampah menjadi sebuah mata pencaharian buat masyarakatnya dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang selama ini belum 32
lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan utnuk diperlukan pengolahan limbag sampah plastik yang berdaya guna terhadap kesejahteraan masyarakat berupa home industri daur ulang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu, gizi, dan pangan Pasal 1 Angka 16 dijelas tentang Industri Rumah Tangga dijelaskan: “Industri rumah tangga pangan adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual dan semi otomatis” Sedangkan sampah menurut Alex (2012:3) menyatakan bahwa : "Sampah merupakan suatu yang tidak berguna lagi, dibuang pemiliknya atau pemakai semula". Akan tetapi ditegaskan pada Undang – UndangNo. 18 Tahun 2008 , "bahwa setiap orang mempunyai hak dan kewajiban dalam pengelolaan sampah".
botol plastik yang jernih, transparan, tembus pandang seperti botol air minuman kemasan, minyak goreng, selai peanutbutter, kecap, dan sambal dan direkomendasikan hanya untuk sekali pakai.
HDPE (high density polyethylene), plastik dengan label angka “2” dalam segitiga. Kode ini biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain dan merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena proses pelepasan senyawa antimoni trioksida akan terus meningkat seiring waktu.
V atau PVC (polyvinyl chloride), kemasan plastik berlabel angka “3” dalam segitiga. Plastik berbahan PVC (polyvinyl chloride)merupakan plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botolbotol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan.PVC (polyvinyl chloride) berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
LDPE (low density polyethylene), plastik jenis ini mempunyai kode angka “4” dalam segitiga. Kemasan plalstik berbahan LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode ini dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang ini bisa dibilang tidak dapat di hancurkan
Sampah plastik debedakan menurut kode label sebagai berikut Gambar. 1 Kode Label Kemasan Plastik
Sumber : http://www.gogreencharleston.org
PETE/PET(polyethylene terephthalate)., Kemasan plastik ini diberi label atau kode angka “1” dalam segitiga. Kode ini biasa dipakai untuk 33
tetapi tetap makanan.
baik
untuk
tempat
Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. (Soeharto, 2012)
PP (polypropylene), kemasan ini berlabel angka “5” dalam segitiga. Kemasan berbahan PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama sebagai tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum (termasuk botol minum untuk bayi). Karakteristik kemasn plastik dari bahan polypropylene adalah transparan yang tidak jernih atau berawan tapi tembus cahaya, serta tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak.
PS (polystyrene), kemasan ini berlabel angka "6" dalam segitiga dan biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China..
Other; (SAN/styrene acrylonitrile), (ABS/acrylonitrile butadiene styrene), (PC/polycarbonate), dan Nylon, kemamsan ini berlabel angka "7" dalam segitiga. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN (styrene acrylonitrile) dan ABS(acrylonitrile butadiene styrene) memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
34
Undang – Undang Ketenagakerjaan tahun 2013 pada Pasal 1 ayat 2 dan 3, menyatakan bahwa : "Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasabaik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat", "Pekerja atau Buruh adalah orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain". Sedangkan yang termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk usia kerja yang tidak bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan, yaitu orangorang yang kegiatannya bersekolah (pelajar, mahasiswa), mengurus rumah tangga maksudnya ibu-ibu yang bukan merupakan wanita karier atau bekerja, serta penerimaan pendapatan tapi bukan merupakan imbalan langsung dari jasa kerjanya (pensiun, penderita cacat) (Payaman J. Simanjuntak, 2001). Romer (1990) menyebutkan bahwa modal manusia merupakan input kunci pokok untuk sektor riset karena menyebabkan ditemukannya produk baru/ ide yang disadari sebagai pendorong perkembangan teknologi.
pengusaha dan sampel jumlah tenaga kerja sebesar 26 dan jumlah modal usaha daur ulang didesa Seketi Kecamatan Mojoagung. Waktu penelitian tanggal 19 Januari 2015 sampai dengan tanggal 19 Maret 2015.
Menurut Suherman Rosyidi (2000:57-58) Modal itu dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu : Barang – barang riil (Real Capital Goods), yang meliputi semua jenis barang yang dibuat menunjang kegiatan produksi semisal adalah mesin – mesin, pabrik – pabrik, jalan – jalan raya,pembangkit tenaga listrik, gudang serta peralatan – peralatannya DAN Modal Uang (Money Capital). Menurut Kusnadi (2000;19) menyatakan bahwa pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu : Pendapatan Operasional. pendapatan yang timbul dari penjualan barang dagangan, produk atau jasa dalam periode tertentu dalam rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan yang berhubungan langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan yang bersangkutan dan pendapatan Non Operasional Pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, akan tetapi bukan diperoleh dari kegiatan operasional utama perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Apakah ada Pengaruh Jumlah tenaga kerja dan jumlah modal terhadap Pendapatan Home Industri Daur Ulang Didesa Seketi selama 2014 dari bulan Januari hingga Desember.
Pembahasan Visi Desa Seketi adalh menjadikan kawasan peternakan pertanian menuju agama agamis, adil dan dan sejahterah. Untuk meraih visi Desa Seketi yang sudah dijabarkan diatas dengan mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal dan exsternal maka disusunlah misiDesa Seketi sebagai berikut : 1.
2.
3.
Variabel Penelitian dalam penelitian ini adalah Jumlah Tenaga kerja dan Jumlah Modal akan diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, tenaga Kerja dan Luas Tanah tergolong jenis Variabel Nominal.Sedangkan pada Jumlah Modal tergolong Variabel Ordinal. Teknik Pengumpulan Data dengan menggunakan Secundary Data yang berupa catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter). Analisis Data menggunakan rumus regresi berganda, uji T dan uni F
Metode Penelitian Penelitian ini merujuk pada penelitian kwalitatif dengan populasi jumlah wirausaha daur ulang dan pelaku usaha daur ulang sebanyak 3
4.
35
Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan kegamaan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha – usaha kerukunan antara dan intern masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan agama, keyakinan, organisasi dan lainnya dalam suasana saling menghargai dan menghormati. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan pengairan, perbaikan jalan sawah atau jalan usaha tani, pemupukan, dan pola tanam yang baik. Membangun dan meningkatkan hasil peternakan dengan cara perbaikan sarana dan prasarana yang menunjang peningkatan hasil
peternakan sapi domba dan ayam kampung serta peternakan ikan lele. 5. Menata pemerintahan Desa Seketi yang kompak dan bertanggung jawab dalam mengemban amanat masyarakat. 6. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara terpadu dan serius. 7. Mencari dan menambah Debit air untuk mencukupi kebutuhan pertanian. 8. Menumbuh kembangkan kelompok tani dan gabungankelompok tani, serta bekerja sama dengan HIPPA untuk memfasilitasi kebutuhan petani. 9. Menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah. 10. Bekerja sama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan didalam melestarikan lingkungan hidup.
11. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal maupun informal yang muda di askses dan dinikmati seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali yang mampu menghasilkan insan intelektual, inovasi, dan interprenuer. 12. Membangun dan mendorong usaha – usaha pengembangan dan optimalisasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan baik tahap produski maupun tahan pengolahan hasilnya.
Pada perolehan jumlah karyawan, jumlah modal dan jumlah laba bersi dan kotor pada Home Industri daur ulang diketahui seperti tabel 1 di bawah ini :
Tabel 1 Jumlah Karyawan dan Jumlah Modal, Jumlah Laba bersih dan kotor Home Industri Daur Ulang No. Bulan Jumlah Karyawan Jumlah Modal Laba Kotor Laba (Orang) (Juta) (Juta) Bersih (Juta) 1
Januari
26
90.000.000
44.000.000
9.580.000
2
Februari
26
65.000.000
43.700.000
13.280.000
3
Maret
21
90.000.000
44.000.000
19.430.000
4
April
26
72.000.000
43.980.000
13.560.000
5
Mei
26
90.000.000
44.000.000
9.580.000
6
Juni
20
87.000.000
43.998.000
20.598.000
7
Juli
26
90.000.000
44.000.000
9.580.000
8
Agustus
26
65.000.000
43.700.000
12.520.000
9
September
30
65.000.000
43.000.000
9.850.000
10
Oktober
26
90.000.000
44.000.000
29.900.000
11
November
20
90.000.000
44.000.000
20.600.000
12
Desember
26 65.000.000 43.700.000 Sumber : Data yang di olah berdasarkan hasil observasi
13.280.000
Terikat (Pendapatan Home Industri) dilakukan Uji F sebagai berikut :
Pengujian Hasil Analisis Uji F Mengetahui signifikan pengaruh Variabel Bebas (Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Modal) secara bersama – sama terhadap Variabel
Tabel 2 ANOVA Model 1
Regression
Sum of Squares 4,488
Df
Mean Square
F
Sig.
2
2,244
0,146
0,866
36
Residual 138,512 Total 143,000 a Predictors: (Constant), x1, x2 b Dependent Variable: Y
9 11
15,390
Pengujian Secara Bersama – sama (Simultan) X1, X2terhadap Y, dari tabel di atas diperoleh hasil nilai Sig. 0,866 dengan nilai Fhitung(0,146) < Ftabel(2,817) dan nilai Sig lebih besar dari nilai probalitas 0,05
atau nilai 0,866 > 0,05 berarti secara bersama – sama (Simultan) pada Variabel Bebas (Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Modal) perpengaruh pada Variabel terikat, maka H0 diterima secara bersama - sama
Nilai Koefesien Regresi Berganda dan Uji T Tabel 3. Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients Model
1
Stand ardiz ed Coeff icient s
B
Std. Error
(Cons tant)
13,833
18,32 7
x1
-0,097
0,466
0,081
0,000
0,207
x2
0,000
Correlations T
Collinearit y Statistics
Sig. Zer oord er
Beta
0,754
0,469
-0,208
0,840
0,0 29
0,607
0,1 63
-0,532
Par tial
Pa rt
Toler ance
VI F
0,0 69 0,1 75
0,71 1,3 0,06 5 98 8 0,71 1,3 0,17 5 98 5
1. a Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Olahan dari SPSS
2. Jumlah Tenaga Kerja (X1), Jumlah Modal (X2) sebesar 0,000. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan X1dan X2 satu satuan maka variabel Pendapatan Home Industri (Y) akan naik sebesar 0,000 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
Interpretasi dari regresi Berganda diatas adalah sebagai berikut: 1. Konstanta (a) Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel terikat (PendapatanB Home Industri ) sebesar 13,833 37
Interpretasi dari regresi Berganda diatas adalah sebagai berikut: 1.
2.
Jumlah Tenaga Kerja (X1) terhadap Pendapatan Home Industri (Y) Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,840 Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 sehingga Variabel X1signifikan secara parsial (Sendiri) berpengaruh variabel terikat (Pendapatan Home Industri) atau H1diterima H0 ditolak dan X1(Jumlah Tenaga Kerja) mempunyai thitung senilai -0,208 dengan ttabel senilai 2,178 maka thitung 0,208 <2,178 dapat disimpulkan bahwa t hitung< ttabel artinyaJumlah Tenaga Kerja (X1) tidak memiliki kontribusi terhadap terhadap Y(Pendapatan Home Industri). Jumlah Modal (X2) terhadap Pendapatan Home Industri (Y) Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,607 Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05sehingga Variabel X2signifikan secara parsial (Sendiri) berpengaruh variabel terikat (Pendapatan Home Industri) atau H1diterima H0 ditolak, Variabel X2 mempunyai thitung senilai 0,532 dengan ttabel senilai 2,178 maka thitung -0,532 < 2,178 dapat disimpulkan bahwa t hitung< ttabel maka X2 (Jumlah Modal) tidak berkontribusi terhadap Pendapatan Home Industri (Y)
Sumber : Damodar Gujarati, Ekonometrika Dasar (2007:79) Dari hasil perhitungan thitung X1 dan X2 Kedua Variabel Bebas (Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Modal) secara parsial (Sendiri) tidak berkontribusi terhadap Y (Pendapatan Home Industri) di Desa Seketi. Sedangkan pada Uji F di peroleh nilai Sig. 0,866 dengan nilai Fhitung (0,146) < Ftabel (2,978) dan nilai Sig lebih besar dari nilai probalitas 0,05 atau nilai 0,866 > 0,05 berarti secara bersama – sama (Simultan) pada Variabel Bebas (Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Modal) mempunyai pengaruh terhadapPendapatan Home Industri (Y) Dalam penafsiran dan Justifikasi Hipotesis dapat diketahui Interprestasinya yaitu bahwa Variabel Jumlah Tenaga Kerja (X1)dan Jumlah Modal (X2) keduanya memiliki nilai Signifikan, hal ini di buktikan dengan dua Pengujian yakni Uji T dan Uji F. Oleh karena dua Variabel tersebut sebagai daya tarik dan faktor penunjang dalam dunia Wirausaha khususnya Daur Ulang Sampah, disamping itu ada juga faktor – faktor yang mempengaruhi Harga Pasar yang naik turun, Kwalitas Barang, Kompetitif antara Pengusaha, Jumlah Permintaan Barang. Sedangkan pada Uji F di peroleh nilai Sig. 0,866 nilai Sig lebih besar dari
Pengujian Hasil Hipotesis Gambar. 1 Uji T
38
nilai probalitas 0,05 atau nilai 0,866 > 0,05 berarti secara bersama – sama (Simultan) pada Variabel Bebas (Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Modal) menunjukkan bahwa Variabel Jumlah Tenaga Kerja (X1)dan Jumlah Modal (X2) mempengaruhi Pendapatan Home Industri Darul Ulang Sampah di Desa Seketi.
Sulaiman Wahid, 2002 Jalan Pintas Menguasai SPSS 10, Yogyakarta Supranto. J, 2001, Teori dan Aplikasi STATISTIK edisi ke enam, Jakarta Undang – Undang No.2. Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Undang – Undang No.20 Tahun 2008 Abriayanto, 2012, “pertanggung jawaban terhadap produk industri rumah tangga (home industri) tanpa izin dinas kesehatan” , Makasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu, gizi, dan pangan Pasal 1 Angka 16 Undang – Undang Pengelolan Lingkungan Hidup No.23 Th.1997 Pasal 6 Undang – Undang Pengelolan Lingkungan Hidup No.23 Th.1997 Pasal 5 Undang – Undang No. 18 Tahun 2008 Undang – Undang No. 18 Tahun 2008 pasal 12 Undang – Undang Ketenagakerjaan tahun 2013 pada Pasal 1 ayat 2 dan 3 Laporan RPJMD Desa Seketi Tahun 2014
Kesimpulan. Disimpulkan bahwa dari kedua Variabel yaitu Variabel Jumlah Tenaga Kerja (X1) dan Jumlah Modal (X2) keduanya memiliki nilai Signifikan, hal ini di buktikan dengan dua Pengujian yakni Uji T dan Uji F. Dan Dari hasil secara parsial (Sendiri) perhitungan thitung X1 dan X2 Kedua Variabel Bebas (Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Modal) tidak mempunyai kontribusi terhadap Y (Pendapatan Home Industri) di Desa Seketi. DAFTAR PUSTAKA Halim, A., 2004, Akuntansi Pendapatan Daerah, Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta: Salemba Empat Suherman, R. 2000, Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Mikro, Jakarta, PT Raja Grafindo Perseda Supranto, J. 2001, Teori dan Aplikasi, Statistis Edisi ke Enam, Jakarta :Ciracas. Sulaiman W., 2002, SPSS 10, Jalan Pintas Menguasai; Yogyakarta Sukirno, S. 1999, Makro ekonomi Modern, Perkembangan pemikiran dari klasik hingga Keynesian, Jakarta Nurjana Enan, 2003, Tata Guna Tanah Di Wilayah Pedesaan, Surabaya: BPMP JATIM 39