PENGARUH EKSPOR, PEMBENTUKAN MODAL TETAP DOMESTIK BRUTO, DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2004-2013 Oleh : Reja Bahtiar 113401047 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi no 24 Tasikmalaya 46155 ABSTRACT EFFECT OF EXPORTS, GROSS DOMESTIC FIXED CAPITAL FORMATION AND THE AMOUNT OF LABOUR TO ECONOMIC GROWTH IN INDONESIA DURING PERIOD OF 2004-2013
This study aimed to determine the effect of Export, Gross Domestic Fixed Capital Formation, and the amount of labor to economic growth in Indonesia during period of 2004 - 2013. Analysis of the data in this study uses Multiple Linear Regression Method. Hypothesis test using partial test (t test) and simultaneous (F test). The data used in this study was Export, Gross Domestic Fixed Capital Formation, labor, and economic growth of Indonesia during period of 2004-2013. The result of using partial test (t test) is Export, Gross Domestic Fixed Capital Formation has a positive effect and significant to economic growth, labor has a negative effect and significant to economic growth, and significant to economic growth and yield by using simultaneous test (F test ) is Export, Gross Domestic Fixed Capital Formation ,and labor level on economic growth has a significant effect.
Keywords: Export, Gross Domestic Fixed Capital Formation, labor , and economic growth.
ABSTRAK PENGARUH EKSPOR, PEMBENTUKAN MODAL TETAP DOMESTIK BRUTO, DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2004-2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ekspor, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto ,jumlah tenaga kerja di Indonesia tahun 2004 - 2013. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Berganda.Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan simultan (uji F). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Ekspor, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, tenaga kerja, di Indonesia tahun 2004 – 2013. Hasil dengan menggunakan uji parsial (Uji t) adalah Ekspor, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan hasil dengan menggunakan uji simultan (Uji F) adalah Ekspor, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi adalah signifikan.
Kata kunci : Ekspor, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, Jumlah Tenaga Kerja, dan Pertumbuhan Ekonomi.
PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang.Pertumbuhan ekonomi merupakan prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat yang disebabkan oleh faktor-faktor produksi yang selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah.Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sumber daya yang ada harus mampu menaksir potensi sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah (Arsyad, 2004). Pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional yang dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pengaturan sumber daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat madani yang bebas kolusi, korupsi dan nepotisme.Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolak ukur secara makro adalah pertumbuhan ekonomi. Menurut Todaro (2000) pembangunan merupakan suatu proses perbaikan yang dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) pada suatu masyarakat atau suatu sistem sosial secara keseluruhan untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik. Salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi di suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi,yang diukur dari perbedaan produk domestik bruto tahun tertentu dengan tahun sebelumnya (Setiawan dan Handoko, 2005). Salah satu indikator kemajuan pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi. Indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu negara untuk memperbesar outputnya
dalam
laju
yang
lebih
cepat
dari
pada
tingkat
pertumbuhan
penduduknya.Menurut Sukirno (2000). Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan rujukan bagi pembangunan daerah atau dapat dikatakan dalam perencanaan pembangunan daerah, yaitu konsep
pembangunan ekonomi yang disusun atau direncanakan oleh pemerintah pusat dijabarkan dalam rencana pembangunan daerah. Pembangunan ekonomi di Indonesia mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan nasional. Meningkatnya pendapatan nasional diharapkan akan meningkatkan kesempatan kerja. Dengan kemajuan pembangunan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang.Pertumbuhan ekonomi merupakan prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya.darisatu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negarauntuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat yang disebabkan oleh faktor-faktor produksi yang selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Pertumbuhan ekonomi merupkan fenomena penting yang di alami dunia belakangan ini. Proses pertumbuhan ekonomi tersebut dinamakan Modern Economic Growth. Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi di artikan sebagai suatu proses pertumbuhan output perkapita jangka panjang. Hal ini berarti dalam jangka panjang kesejahteraan tercermin pada output perkapita yang sekaligus banyak memberikan alternatif dalam mengkonsumsi barang dan jasa,serta diikuti oleh daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan menyangkut pengembangan yang menyangkut yang berdimensi tunggal dan di ukur dengan meningkatnya hasil produksi dan pendapatan.Dalam hal ini berarti terdapatnya kenaikan dalam pendapatan nasional yang ditunjukan oleh besarnya nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia,sebagai negara berkembang sejak tahun 1969 dengan giat melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan
dan
kestabilan.Pembangunan
nasional
menguasahakan
tercapainya
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, yang pada akhirnya memungkinkan terwujudnya taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat.Untuk melihat perkembangan perekonomian suatu negara.Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian sehingga barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan terjadi peningkatan Produk Domestik Bruto.
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu dengan menggunakan faktor – faktor produksi baik milik warga negara maupun milik penduduk negara lain yang berada di negara tersebut. PDB dapat dinilai menurut harga pasar atau harga yang berlaku dan harga tetap atau harga konstan (Sukirno,2004:35).
METODE PENELITIAN A) JENIS DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series). Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Peneliti dapat mencari data sekunder ini melalui sumber data sekunder (Mudrajad Kuncoro, 2003:127).Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku literature, jurnal-jurnal ekonomi dan bisnis, data laporan tahunan terbitan BPS nasional beberapa edisi.
B) MODEL PENELITIAN Metode Ordinary Least Square (OLS) Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independen (ekspor, pembentukan modal tetap domestik bruto dan jumlah tenaga kerja) terhadap variabel dependen (Pertumbuhan Ekonomi). Persamaan regresi yang dipakai adalah sebagai berikut : Y = β0 + β1 Log X1 + β2X2+ β3 Log X3 + e di estimasi dengany = 𝛽0 + 𝛽1Log X1 + 𝛽2 X2+ 𝛽3 Log X3 Dimana : Y
= Pertumbuhan Ekonomi
β0
= Konstanta
β1, β2,β3 = Koefisien Regresi; X1
= Variabel Ekspor
X2
= Variabel Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
X3
= Variabel Jumlah Tenaga Kerja
e
= error term
PEMBAHASAN Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews diperoleh nilai koefisien regresi untuk setiap variabel dalam penelitian dengan persamaan sebagai berikut : β0 + β1 Log X1 + β2 X2 + β3 Log X3 + e PE= 22.38125 + 3.946774 log EX – 0.040691 – 1.826593 log TK + e Berdasarkan persamaan di atas,diketahui bahwa koefisien tiap variabel bebas adalah 3.946774 untuk variabel Ekspor, -0.040691 untuk variabel PMTDB, -1.826593 untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja, yang dimaksud koefisien dalam penelitian ini adalah besarnya pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel tetap yaitu variabel Pertumbuhan Ekonomi, maka penulis menganalisisnya melalui beberapa parameter dan pengujian. Dari Hasil regresi dapat dilihat bahwa nilai R2 adalah sebesar 0.682401 hal ini berarti variabel Ekspor, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB), Jumlah Tenaga Kerja dapat menjelaskan perubahan pada variabel Pertumbuhan ekonomi sebesar 68,24% dan sisanya sebesar 31,76% di jelaskan oleh variabel lain diluar model. Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai R2 sebesar 0.682401, hal ini berarti sebesar 68,24% variasi Pertumbuhan Ekonomi dapat dijelaskan oleh 3 variabel independen yaitu ekspor, pembentukan modal tetap domestik bruto dan jumlah tenaga kerja dan sisanya sebesar 31,76% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. Pengujian F statistik dalam penelitian ini menggunakan taraf keyakinan 95% ( 𝛼 = 10%). Model persamaan dalam penelitian mengandung 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas sehingga total variabel sebanyak 4 = k, jumlah sampel sebanyak 10 = n. diperoleh nilai probabilitas F-statistik 0.061117. Dengan demikian probabilitas Fstatistik > 0.05 sehingga H0diterima dan H1 ditolak, disimpulkan bahwa variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau variabel independen tidak berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dari hasil regresi dapat dilihat nilai t- hitung dari variabel independen yaitu Ekspor menunjukkan angka yang lebih rendah dari t- tabel sebesar 2.464723>1.94 sehingga H0 ditolak
makaterdapat pengaruh variabel independen secara individu
terhadap variabel dependen atau variabel Ekspor berpengaruh secara signifikan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi.Dari hasil regresi dapat dilihat nilai t- hitung dari variabel independen yaitu PMTDB menunjukan angka yang lebih rendah dari t- tabel yaitu sebesar -0.989664 < 1.94 sehingga H0 diterima maka tidak terdapat pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen atau variabel PMTDB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Dari hasil regresi dapat dilihat nilai t- hitung dari variabel independen yaitu Jumlah Tenaga Kerja menunjukan angka yang lebih rendah dari t-tabel sebesar
-
0.191992 < 1.94 sehingga H0 diterima maka tidak terdapat pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen atau variabel Jumlah Tenaga Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Multikolinieritas menunjukan gejala adanya hubungan linier atau hubungan yang pasti diantara variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya multikolinieritas dalam model regresi maka dapat menganalisis multikolinearity test dengan melihat Correlogram of Residuals. Hal ini bisa dilihat dengan nilai Autocorrelation (AC) tidak lebih dari 0,5.Berdasarkan analisis Correlogram of Residuals maka dapat disimpulkan bahwa model yang dipakai terdapat multikolinieritas dalam model regresi. Hal ini bisa dilihat dengan nilai Autocorrelation (AC) tiap variabel yang lebih dari 0,5. Jika sudah terdeteksi mengalami problem multikolinieritas maka bisa menggunakan perbaikan regresi, yang hasilnya membandingkan hasil correlation awal dan correlation akhir. Pada correlation awal ditentukan nilai diatas 0,85 tetapi setelah melakukan perbaikan regresi nilai correlationnya dibawah 0,85 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat problem multikolinieritas dalam model linier yang digunakan. Hasil deteksi multikolinieritas dengan melihat perbandingan correlation awal dan correlation perbaikan.
Pengaruh Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi Variabel ekspor dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomidi Indonesia
memberikan hasil yang positif dan signifikan.Dengan demikian, apabila variabel ekspormeningkat pula.Besarnya
maka pengaruh
akanmenyebabkan
pertumbuhan
ekonomimeningkat
ekspor
pertumbuhan
ekonomi
terhadap
sebesar
2.464723.Semakin ekspor berkembang, semakin besarpenghasilan devisa yang diterima oleh negara. Ini berarti terjadi arus modal(capital flow) dari luar negeri ke dalam negeri yang tentu saja menguntungkanbagi suatu negara yang memerlukan tambahan modal
untuk
pembangunan
yang
pada
gilirannya
dapat
mendorong
pertumbuhan
ekonomi.Ketika presentase ekspor terhadap PDB semakin meningkat, makaharus dibuat strategi ekspor yang dapat memberikan peluang untuk lestarinyastatus komoditi ekspor sebagai market leader.
Pengaruh PMTDB Terhadap Pertumbuhan Ekonomi PMTDB dalam kaitannya dengan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
memberikan hasil yang negatif dan tidak signifikan.Besarnya pengaruh PMTDB terhadap Pertumbuhan Ekonomi sebesar -0.989664.PMTDB di Indonesia berpengaruh tidak
signifikan
terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi.Berdasarkan
hasil
estimasi
menunjukan bahwa Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menimbulkan preseden buruk terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia karena bagaimanapun Indonesia adalah Negara berkembang yang masih ketergantungan pada Investor Asing. Karena Investasi sangat penting untuk Pertumbuhan Ekonomi dalam negeri. Dan hasil ini pula sangat tidak sejalan dengan pendapat para ekonom pada umumnya yang menyatakan bahwa investasi
dalam
hal
ini
PMTDB
berkolerasi
positif
dengan
pertumbuhan
ekonomi.Terlebih untuk negara berkembang seperti Indonesia, salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yang sangat dominan adalah faktor investasi, di samping faktor konsumsi.Kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi permintaan dan penawaran. Dari sisi permintaan, peningkatan investasi akan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan pertumbuhan yang efektif. Sedangkan dari sisi penawaran, pertumbuhan investasi akan merangsang pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lebih banyak cadangan modal yang kemudian berkembang dalam peningkatan kapasitan produksi. Sehubungan dengan hal itu, maka sudah sewajarnya pemerintah melakukan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan masuknya investasi, baik investasi asing maupun domestik.
Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Variabel jumlah tenaga kerja dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia memberikan hasil yang negative dan tidak signifikan. Besarnya pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar
-0.191992hal ini terjadi
karena banyaknya tenaga kerja yang tidak banyak memiliki potensi maupun
kemampuan yang baik sehingga tidak dapat menghasilkan produksi ekonomi karena sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berpendidikan rendah dengan keterampilan dan keahlian yang kurang memadai (minim), sehingga belum mempunyai keterampilan dan pengalaman yang baik serta maksimal untuk memasuki dunia kerja. Dengan demikian kualitas tenaga kerja di Indonesia tergolong rendah.Kualitas tenaga kerja yang rendah mengakibatkan kesempatan kerja semakin kecil dan terbatas.Karena mayoritas perusahaan-perusahaan atau lapangan kerja lainnya lebih memilih tenaga kerja yang berkualitas baik.Sehingga jarang tenaga kerja mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Keterampilan dan pendidikan yang terbatas akan membatasi ragam dan jumlah pekerjaan. Rendahnya tingkat pendidikan akan membuat tenaga kerja Indonesia minim akan penguasaan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ketidaktahuan atau ketidakpahaman tenaga kerja Indonesia tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), tenaga kerja Indonesia akan mengeluarkan biaya yang tinggi dalam membuat hasil produksinya (mencari cara yang tidak berhubungan dengan teknologi canggih dengan mengeluarkan biaya besar). Tenaga kerja Indonesia yang pengetahuannya rendah akan ilmu teknologi, akan membuat produknya dengan cara yang sederhana atau tradisional sehingga hasilnya kurang maksimal. Berbeda dengan proses produksi yang menggunakan teknologi canggih, hasil produknya akan lebih berkualitas dibandingkan dengan proses pembuatan secara sederhana atau tradisional. Maka, jumlah hasil produksinya akan lebih sedikit, karena proses pembuatannya tidak efektif (lambat) atau tidak produktif dibandingkan dengan hasil produksi yang menggunakan teknologi canggih. Tingginya biaya produksi mengakibatkan hasil produksi Indonesia rendah dan sulit bersaing dengan produk negara lain hal seperti itu akan mengakibatkan menurunnya pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh Ekspor, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 20042013 Variabel Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto dan Jumlah Tenaga tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, sehingga secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ekspor,Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto dan jumlah Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan
Ekonomidi Indonesia.Hanya variabel Ekspor yang memberikan hasil yang signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Besarnya kontribusi secara bersama-sama variabel Ekspor dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto di Indonesia adalah sebesar 0.682401. Ini berarti variasi naik turunnya Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh Ekspor, PMTDB dan Jumlah Tenaga Kerja.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Variabel Ekspor memberikan hasil yang positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2004-2013.
2.
Variabel PMTDB memberikan hasil yang negatif dan tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2004-2013.
3.
Variabel Jumlah Tenaga Kerja memberikan hasil yang positif namun tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2004-2013.
SARAN 1. Untuk peneliti agar melakukan penelitian lebih lanjut juga bagi pihak pihak yang hendak melakukan penelitian lanjutan dari masalah tersebut diharapkan memasukan variabel lain yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 2. Untuk meningkatkan Ekspor, sebaiknya peran Pemerintah dan para pelaku dunia usaha untuk terus bersinergi dalam upaya meningkatkan ekspor. Diperlukan juga kebijakan Pemerintah yang pro terhadap para pelaku usaha agar terciptanya stabilitas ekonomi dalam negeri. 3. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto harus lebih ditingkatkan lagi dan perlu diarahkan pada sektor-sektor yang potensial sehingga bukan saja dapat mendorong perkembangan sektor tersebut tetapi juga bisa mendorong perkembangan sektor-sektor ekonomi lainnya. 4. Melihat pengaruh tenaga kerja yang negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi maka untuk lebih memperbesar lagi dorongan tenaga kerja bagi pertumbuhan ekonomi, diperlukan kebijakan di bidang ketenagakerjaan yang
menyangkut peningkatan kualitas tenaga kerja, seperti pengadaan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja.