1
Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh Sarah Hutagaol 6662111062
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG - BANTEN 2015 1
2
2
3
3
4
4
5
ABSTRAK
Sarah Hutagaol, NIM 6662111062. Skripsi. Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2012-2014. Pembimbing I Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom, dan Pembimbing II Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.Ikom. Twitter @Metro_TV merupakan salah satu akun berita online yang dibuat dan aktif sejak July 2009. Akun @Metro_TV berisikan tweet yang memiliki pesan mengenai informasi dan sumber pesan diperoleh dari web metrotvnews.com. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh isi pesan tweet @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Effect, yaitu kebutuhan informasi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya penggunaan media. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan menyebarkan kuesioner kepada 75 responden, yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat korelasi yang kuat antara variabel isi pesan tweet @Metro_TV dengan variabel pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014, yaitu sebesar 0.627. Hipotesis dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara isi pesan tweet @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Hasil koefisien determinasi sebesar 39.31% yang berarti pemenuhan kebutuhan informasi Ilmu Komunikasi Untirta 20122014 dipengaruhi oleh isi pesan tweet @Metro_TV, sementara sisanya 60.69% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata kunci: Isi Pesan, Tweet @Metro_TV, Uses and Effect.
v
5
6
ABSTRACT Sarah Hutagaol, NIM 6662111062. Thesis. The Effect of @Metro_TV’s Tweets to Fulfillment of 2012-2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information Needs. Adviser I Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom, and Adviser II PuspitaAsriPraceka, S.Sos, M.Ikom. @Metro_TV Twitter account is an online news account created and active since July 2009. @Metro_TV mainly tweeting about information and messages from metrotvnews.com web. The research is intended to know how big the influence of @Metro_TV tweets to fulfillment of 2012-2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information needs. The research is using Uses and Effect theory, the theory told about the craving of information becomes the factor that causes media usage. The research method used is quantitative method, with proportionate stratified random sampling technique and distributed questionnaires to 75 respondents, who are the 2012-2014 Communication Science Students in Tirtayasa University. According to the research result, there‟s a strong correlations between the @Metro_TV tweets variable and the fulfillment of 20122014 Communication Science Students Tirtayasa University Information needs, as big as 0.627. The hypothesis from this research showed there‟s an effect between @Metro_TV news to the fulfillment of 2012-2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information Needs. The determination coefficient result is 39.31% means the fulfillment 2012-2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information Needs was affected by @Metro_TV Tweets, while the rest 60.69% was affected by other factors.
Keywords: Message, @Metro_TV Tweet, Uses and Effect
vi 6
7
MOTTO
“It does not matter how slowly you go as long as you do not stop.”
Saya persembahkan skripsi ini Dengan segala hormat dan cinta kasih kepada keluargaku dan teman-teman yang telah melimpahkan begitu banyak kasih sayang dan luar biasa hebat menjadi sumber motivasi dan inspirasi.
vii 7
8
KATA PENGANTAR
Shalom. Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan atas limpahan berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012-2014” Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala doa, dukungan, motivasi, bimbingan, dan bantuan yang tak terhingga dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD. Selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si. Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
viii
8
9
4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom. selaku Wakil Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, juga selaku dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing II skripsi yang telah memberikan arahan dan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Rd. Nia Kania K.,M.Si yang telah menguji skripsi peneliti dan memberi banyak masukan yang sangat berguna. 7. Ibu Naniek Afrilla F.,M.Si yang telah menguji skripsi peneliti dan memberi banyak masukan yang sangat berguna. 8. Kedua Orang tua ku Bapak Alm. Marhuraja Hutagaol dan Ibu Dameria Situmeang terima kasih telah memberikan doa dan dukungan sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini. 9. Seluruh kakak-kakak Siska, Dita, Edo serta sanak saudara yang telah memberikan dukungan. 10. Bapak Glenn Jolodoro selaku Head Of Marketing di Metro TV yang mau memberikan data untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Untuk teman terkasih Intan dan Abet yang telah memberi semangat dalam mengerjakan skripsi ini hingga selesai.
ix 9
10
12. Istiqoma Ridloti dan Choirismi Pratami yang mau menemaniku kemana pun dan kapan pun saat bimbingan skripsi, dan mau juga diribetin mondarmandir. Terima Kasih, semoga cepat selesai juga skripsinya. 13. Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012-2014 yang telah membantu membantu menjawab setiap pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan untuk menyelesaikan skripsi ini. 14. Untuk “Geng Kuncup” yang sekarang berubah nama menjadi “Geng Trendy” dan juga bertambah satu personil, yaitu Agnes, Elsa dan Sylvia yang meminta untuk namanya ditulis pada skripsi ini. Terima kasih atas dukungan dan motivasinya. 15. Teman-teman satu tempat magang di Metro TV, yaitu Didi, Kenung, Dhenim,
Topik
yang memberikan
dukungan
saat
magang dan
menyelesaikan skripsi ini. 16. Seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi kelas B yang telah memberikan hari-hari yang berwarna dan tak berwarna dari semester satu. Terima kasih. 17. Seluruh teman-teman kelas Jurnalistik yang telah memberikan canda tawa saat di kelas dan dukungan selama ini. 18. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
x 10
11
Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Tuhan, terima kasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.
Serang, Desember 2015
Sarah Hutagaol
xi 11
12
DAFTAR ISI PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv ABSTRAK .............................................................................................................. v ABSTRACT ........................................................................................................... vi MOTTO................................................................................................................. vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah .....................................................................1
1.2
Rumusan Masalah .............................................................................10
1.3
Identifikasi Masalah ..........................................................................10
1.4
Tujuan Penelitian ..............................................................................11
1.5
Manfaat Penelitian ............................................................................11
1.6
Manfaat Akademis ............................................................................11
1.7
Manfaat Praktis .................................................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Massa ............................................................................12
2.2
Unsur Komunikasi Massa .................................................................14
2.3
Media Online ....................................................................................18
2.4
Media Sosial .....................................................................................21 2.4.1 Karakteristik Media Sosial .....................................................21 2.4.2 Jenis Media Sosial ...................................................................22
2.5
Twitter...............................................................................................24
2.6
Kebutuhan Informasi ........................................................................27
2.7
Teori Uses and Effect........................................................................31 xii 12
13
2.8
Kerangka Berpikir.............................................................................34
2.9
Hipotesa Penelitian ...........................................................................35
2.10 Operasionalisasi Variabel .................................................................36 2.11 Penelitian Terdahulu .........................................................................37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian .............................................................................41
3.2
Populasi dan Sampel .........................................................................42 3.2.1
3.3
Teknik Pengumpulan Data................................................................44 3.3.1
3.4
3.5
3.6
3.7
Pengertian Populasi...............................................................42
Kuesioner ..............................................................................44
Teknik Analisis Data ........................................................................45 3.4.1
Analisis Data Deskriptif........................................................46
3.4.2
Uji Normalitas Data ..............................................................47
3.4.3
Analisis Regresi Linear Sederhana .......................................47
3.4.4
Pengukuran Korelasi Product Moment .................................48
3.4.5
Uji Hipotesis .........................................................................49
Instrumen Penelitian .........................................................................50 3.5.1
Uji Validitas ..........................................................................51
3.5.2
Uji Reliabilitas ..........................................................................
Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................53 3.6.1
Hasil Uji Validitas ................................................................53
3.6.2
Hasil Uji Reliabilitas .............................................................55
Jadwal Penelitian ..............................................................................56
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
4.2
Deskripsi Obyek Penelitian ..............................................................57 4.1.1
Twitter @Metro_TV .............................................................57
4.1.2
Sejarah Singkat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Deskripsi Data...................................................................................65 4.2.1
Karakteristik Responden .......................................................65
xiii13
14
4.3
Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................67
4.4
Pengujian Data Statistik ..................................................................100 4.4.1
Analisis Data Deskriptif......................................................100
4.4.2
Uji Normalitas Data ............................................................102
4.4.3
Uji Koefisien Korelasi ........................................................103
4.4.4
Uji Regresi ..........................................................................104
4.4.5
Koefisien Determinasi .......................................................105
4.5
Pengujian Hipotesis ........................................................................106
4.6
Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................108
4.7
Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................109 4.7.1
Isi Pesan Tweet @Metro_TV .............................................109
4.7.2
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 ..........................................110
4.7.3
Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunkasi Untirta 2012-2014 ...........................................112
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan .....................................................................................115
5.2
Saran ...............................................................................................117
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 119 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 122
xiv 14
15
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Indikator Variabel ...............................................................................36 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ...........................................................................39 Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Fisip .......................................................................4 Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor .....................................................................46 Tabel 3.3 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment ..........................................49 Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ....................................53 Tabel 3.5 Uji Validitas Isi Pesan Tweet @Metro_TV ........................................54 Tabel 3.6 Uji Validitas Pemenuhan Kebutuhan Informasi ..................................54 Tabel 3.7 Reliability Statistics.............................................................................55 Tabel 3.8 Reliability Statistics.............................................................................55 Tabel 3.9 Jadwal Penelitian .................................................................................56 Tabel 4.1 Umur Responden .................................................................................66 Tabel 4.2 Mempunyai Akun dan Follow @Metro_TV .......................................67 Tabel 4.3
Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi68
Tabel 4.4
Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal ........................................................... 71
Tabel 4.5 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah-Perintah atau Instruksi ...............................................................................................73 Tabel 4.6 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan ....................................75 Tabel 4.7
Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar.............................................. 77
Tabel 4.8 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar................78 Tabel 4.9
Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari Follower ..................................................................................................... 80
Tabel 4.10 Twitter
@Metro_TV
Cepat
dalam
Merespon
Setiap
Komplain dari Followers ....................................................................83 Tabel 4.11 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru ..........................................85 Tabel 4.12 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi ....................................... 87
xv
15
16
Tabel 4.13 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang Jelas Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa ......................................89 Tabel 4.14 Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa91
Tabel 4.15 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa ...........................................................................................94 Tabel 4.16 Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa .................................................................................................. 96
Tabel 4.17 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa ...........................................................................................98 Tabel 4.18 Kriteria Interpretasi Skor ...................................................................100 Tabel 4.19 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ..........................................102 Tabel 4.20 Correlations .......................................................................................103 Tabel 4.21 Coefficients .......................................................................................104 Tabel 4.22 Model Summary ........................................................................................ 105
xvi 16
17
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Jumlah Persentase Pengguna Internet (Usia) .................................. 3
Gambar 1.2
Fungsi Internet ..................................................................................4
Gambar 1.3
Pengguna Media Sosial di Indonesia ................................................6
Gambar 2.1
Model Teori Uses and Effect ..........................................................33
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir ..........................................................................34
Gambar 4.1
Umur Responden ............................................................................66
Gambar 4.2
Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi ...................69
Gambar 4.3
Contoh Tweet @Metro_TV............................................................70
Gambar 4.4
Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal ..............................................71
Gambar 4.5
Contoh Tweet @Metro_TV............................................................72
Gambar 4.6
Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah
atau
Instruksi ..........................................................................................73 Gambar 4.7
Contoh Tweet @Metro_TV............................................................74
Gambar 4.8
Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan ...............................75
Gambar 4.9
Contoh Tweet @Metro_TV............................................................76
Gambar 4.10
Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar .................................. ……77
Gambar 4.11 Contoh Tweet @Metro_TV............................................................78 Gambar 4.12 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar ...........79 Gambar 4.13 Contoh Tweet @Metro_TV............................................................80 Gambar 4.14
Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari Followers ................................................................................................ 81
Gambar 4.15
Schedule and Composition @Metro_TV ................................................. 82
Gambar 4.16
Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain dari Followers ......................................................................................... 83
Gambar 4.17
Schedule and Composition @Metro_TV ................................................. 84
Gambar 4.18
Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru.............................................. 85
Gambar 4.19 Contoh Tweet @Metro_TV............................................................86 xvii
17
18
Gambar 4.20
Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi .................................. 87
Gambar 4.21 Contoh Tweet @Metro_TV............................................................88 Gambar 4.22
Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang Jelas Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa .................................................. 89
Gambar 4.23 Contoh Tweet @Metro_TV............................................................91 Gambar 4.24
Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa92
Gambar 4.25 Contoh Tweet @Metro_TV............................................................93 Gambar 4.26 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa ......................................................................................94 Gambar 4.27 Contoh Tweet @Metro_TV............................................................95 Gambar 4.28
Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa ............................................................................................. 96
Gambar 4.29 Contoh Tweet @Metro_TV............................................................98 Gambar 4.30 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan \
Mahasiswa ......................................................................................99
Gambar 4.31
Contoh Tweet @Metro_TV ................................................................... 100
xviii 18
19
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner ......................................................................................123
Lampiran 2. Data dan Jawaban Responden ......................................................125 Lampiran 3. Schedule and Composition Twitter @Metro_TV .........................129 Lampiran 4. Tabel Statistik ...............................................................................130 Lampiran 5. Dokumentasi .................................................................................131 Lampiran 6.
Biodata Penulis ...........................................................................................
xix 19
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan di zaman modern seperti saat ini dan internet menjadi bagian yang penting dalam penyebaran informasi tersebut. Menjadi bagian yang penting, media konvensional seperti koran, radio, majalah tergeser dengan adanya media online. Penggunaan Internet pada masyarakat Indonesia begitu tinggi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia hingga tahun 2014 telah mencapai 82 juta orang. Dengan pencapaian yang tinggi tersebut, maka Indonesia berada pada peringkat ke -8 di dunia. Dari jumlah pengguna internet tersebut, Kemkominfo juga menjelaskan bahwa 80 persen diantaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun.1 Perkembangan internet yang dijelaskan oleh Kemkominfo berbanding lurus dengan kesadaran oleh kelompok masyarakat yang “melek media”. Mereka yang mempunyai gadget smartphone mememudahkan untuk mengakses dan memperoleh informasi kapan dan dimana saja. Keberadaan ponsel pintar atau yang sering disebut smartphone menjadi sesuatu barang yang mahal dan menguras kocek cukup dalam jika ingin
1
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+ Indonesia+capai+82+Juta/0/berita_satker
1
2
memiliki, oleh karena itu masyarakat kelompok “melek media” dan membutuhkan informasi banyak saja yang memilikinya. Tetapi dari tahun ketahun harga dari gadget smartphone tersebut ada yang sudah bisa dijangkau oleh kalangan yang biasa saja. Saat ini ada sekitar 266 juta pengguna smartphone di Indonesia (Pyramid Research, 2011 dalam Accenture, 2014). Hal ini disebabkan karena harga smartphone semakin kompetitif. Pada tahun 2014 terdapat 7.3 juta unit smartphone yang dijual di Indonesia. Hal tersebur menjadikan Indonesia menjadi pasar penjualan smartphone terbesar di Asia Tenggara. Dengan harga bersaing, konsumen dapat memiliki smartphone baru baik dari merk global maupun lokal.2 Pengguna internet yang mencapai 82 juta dan kepemilikkan smartphone yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sebesar 266 juta itu lah yang membuktikan media konvensional telah tergeser dan digantikan oleh media online. Kini masyarakat modern tidak hanya membutuhkan suatu pemberitaan yang aktual, akurat, dan menarik saja akan tetapi juga kecepatan pemberitaan. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa usia pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun, yaitu sebesar hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%). Maka dari itu, peneliti menjadikan mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2
http://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia-2014-riset-oleh-apjiidan-puskakom-ui diakses pada tanggal 8 September 2015, pukul 20.00 WIB
2
3
angkatan 2012-2014 sebagai responden, karena berusia 20 tahun dan masuk ke dalam kategori usia yang paling banyak menggunakan internet.3 Gambar 1.1 Jumlah Persentase Pengguna Internet (Usia) 60.00% 50.00% 40.00% 30.00%
20.00% 10.00% 0.00% 56-65 tahun
46-55 tahun
36-46 tahun
26-35 tahun
18-25 tahun
Internet dan smartphone menjadi satu kesatuan yang mendukung masyarakat untuk mendapatkan informasi apapun yang mereka butuhkan. Selain informasi, masyarakat bisa mendapatkan dan melakukan apapun dengan adanya internet dan smartphone yang akan dijelaskan dalam chart berikut ini:4 Gambar 1.2 Fungsi Internet Fungsi Internet (%) 27.3
11 87.6
59.7
Menggunakan Media Sosial Mencari Informasi / Browsing Instant Messaging Mencari Berita Terkini
59.9
68.7
Download Jual Beli Online
3
http://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia-2014-riset-oleh-apjiidan-puskakom-ui diakses pada tanggal 8 September 2015, pukul 20.00 WIB 4 ibid
3
4
Chart fungsi internet diatas dapat dilakukan dengan menggunakan media online sebagai alat yang mempermudah untuk mendapatkan informasiinformasi yang dibutuhkan. Media online merupakan salah satu media massa popular dan bersifat khas. Kekhasan media online terletak pada keharusan memiliki jaringan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat komputer. Berikut adalah keunggulan media online diantaranya: 1) Informasinya bersifat up to date (senantiasa terbaru); media online dapat melakukan upgrade informasi dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena media online memiliki proses penyajian informasi dan berita yang lebih mudah dan sederhana dibanding jenis media massa lainnya. 2) Informasinya bersifat real time; media online dapat menyajikan informasi dan berita saat peristiwa sedang berlangsung. 3) Informasinya bersifat praktis; media online dapat diakses di mana dan kapan saja, sejauh didukung oleh fasilitas teknologi internet. 5 Kehadiran dan kemajuan media online tersebut juga sejalan dengan perkembangan media sosial. Hampir sama dengan media online, media sosial menjadi bagian dari media online yang juga memerlukan internet sebagai pendukung untuk diakses. Media sosial adalah konten online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur. Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya cara mengetahui orang, membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten. Adapun
5
Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, 2004, Hal. 32
4
5
ratusan media sosial yang beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar yaitu Facebook, LinkedIn, dan Twitter. 6 Media sosial pun memiliki karakteristik, menurut Hadi Purnama (2011:116) ada lima karakterstik khusus dari media sosial, diantaranya adalah: 1. Jangkauan (reach) daya jangkauan media sosial dari skala kecil hingga khalayak global. 2. Aksesibilitas (accessibility) sosial media lebih mudah diakses oleh publik dengan biaya terkangkau. 3. Penggunaan (usability) media sosial relatif mudah digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus. 4. Aktualitas (immediacy) media sosial dapat memancing respon khalayak lebih cepat. 5. Tetap (permanence) media sosial dapat menggantikan komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.7 Gambar 1.3 Pengguna Media Sosial di Indonesia
Sumber: http://wearesocial.net/tag/indonesia 6
Dailey, Patrick R, Social Media: Finding Its Way Into YourBusiness Strategy and Culture, 2009, Hal. 3 7 Hadi Purnama, Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Maketing Communication, Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana. 2011
5
6
Gambar diatas menjelaskan bahwa pada Januari 2014 menyebutkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia yang memiliki dan menggunakan akun media sosial Facebook sebanyak 93%, Twitter 80%, Google Plus 74%, Linkedin 39% dan Instagram sebanyak 32%. Dari data tersebut media sosial Twitter masuk ke dalam jajaran media sosial kedua terbanyak yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Berkembangnya
internet
membuat
media
konvensional
juga
mengalami perkembangan, yaitu dengan konvergensi media. Hal ini terlihat dari media konvensional, seperti media cetak seperti Koran dan media elektronik seperti televisi. Contohnya ada koran Kompas yang berkembang menjadi
kompas.com
dan
@kompascom,
Koran
Tempo
dengan
@tempodotco, Trans TV dengan detik.com dan @detikcom, begitu juga Metro Tv dengan metrotvnews.com dan @Metro_TV, dan masih banyak lagi. Konvergensi media dilakukan tidak semata-mata hanya untuk mengikuti perkembangan teknologi saja. Saling berintegrasinya media massa konvensional dengan media online, memungkinkan terjadinya perluasan cakupan dalam skala apapun. Baik perluasan jaringan, perluasan khalayak hingga perluasan interaksi yang muncul. Kemudian muncul beberapa situs jejaring sosial lainnya seperti Twitter. Twitter yang digawangi oleh Jack Dorsey pada Juli 2006 merupakan jejaring sosial berupa mikroblog, sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan, yang disebut kicauan (tweet). Dibatasi hanya 140 karakter, pengguna harus dapat memaksimalkan isi pesan yang
6
7
akan dikirimkan. User dapat melihat tweet pengguna lainnya yang disebut follower dan mem-follow akun tersebut. Pengguna Twitter saat ini bisa dalam jangkauan usia berapa saja, orangtua, dewasa, remaja, hingga anak-anak. Mahasiswa termasuk aktif menggunakan Twitter, selain untuk mencurahkan apa yang ada dipikiran mereka pada saat itu, dan Twitter juga dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan infomasi. Twitter @Metro_TV merupakan salah satu akun berita online yang aktif sejak Juli 2009, dan mahasiswa memanfaatkan media sosial seperti Twitter untuk tetap mengetahui berita apa yang sedang hangat terjadi. Maka, mereka akan mem-follow akun twitter berita, seperti @Metro_TV, dan masih
juga
akun
berita
online
yang
lain
misalnya
@detik.com,
@kompas.com, @tvonenews dan masih banyak lagi yang lainnya. Melihat dari followers dari setiap akun twitter berita, maka akun twitter @Metro_TV mempunyai jumlah followers 7.7 M yang diupdate pada tanggal 9 September 2015 pukul 21.00 WIB. 8 Akun Twitter @Metro_TV masuk dalam urutan kedua jumlah followers terbanyak jika dibandingkan dengan akun twitter berita yang lain, seperti berikut ini: 1. Jumlah followers Twitter @detikcom sebanyak 10.9M 9 2. Jumlah followers Twitter @tempodotco sebanyak 988K10 3. Jumlah followers Twitter @tvOneNews sebanyak 6.6M11 4. Jumlah followers Twitter @kompascom sebanyak 4.3M12
8
www.twitter.com/metro_tv www.twitter.com/detikcom 10 www.twitter.com/tempodotco 11 www.twitter.com/tvOneNews 9
7
8
5. Dan terakhir adalah jumlah followers Twitter @antaranews sebanyak 706K13 Berdasarkan keterangan di atas tersebut akun Twitter @Metro_TV urutan kedua dengan jumlah followers terbanyak dibawah peringkat pertama yaitu @detikcom dengan jumlah followers 10.9M, lalu disusul oleh urutan ketiga akun Twitter @tvOneNews dengan jumlah 6.6M, @kompascom dengan jumlah 4.3M, @tempodotco dengan jumlah 988K, dan yang terakhir adalah akun Twitter @antaranews dengan jumlah followers 706K. Jumlah followers menjadi salah satu faktor bahwa masyarakat memilih akun twitter berita tersebut menjadi bahan konsumsi pada timeline akun twitter masyarakat, dan dari konsumsi yang mereka baca diyakini dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Selain faktor jumlah followers, isi pesan yang disampaikan dalam Twitter @Metro_TV menjadi bagian yang penting juga. Jumlah 140 karakter setiap sekali tweet dalam twitter membuat isi pesan yang disampaikan terbatas, hanya judul dari pesan atau berita itu saja yang dibagikan untuk menyampaikan informasi dengan cepat mengenai berita yang sedang terjadi, informasi terbaru, informasi terdalam dan disampaikan dengan singkat tetapi bisa memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa. Keterbatasan jumlah karakter dalam media sosial twitter dan kebutuhan infomasi yang terbaru, rutin, mendalam dan sekilas yang
12 13
www.twitter.com/kompascom www.twitter.com/antaranews
8
9
dibutuhkan oleh pengikut (followers) @Metro_TV apakah dapat terpenuhi atau tidak. Hal tersebutlah yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini mengaitkan teori Uses and Effect dengan persoalan penggunaan media dan efek apa yang dihasilkan dari menggunakan media tersebut. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional mengenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti ”exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua.14 Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap
14
Sendjaja, S. Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014. Hal. 41
9
10
media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. 15 Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa teori uses and effect merupakan teori bawaan dari teori uses and gratification, yaitu sama-sama membahas mengenai penggunaan media yang digunakan secara aktif oleh audience. Teori uses and gratification atau uses and effect dapat digunakan sebagai acuan untuk menguji penelitian ini. Sebagaimana yang telah dituliskan dalam jurnal tentang riset penggunaan media dan perkembangannya kini, yang ditulis oleh Karman dari BPPKI (Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia) pada tahun 2013, menjelaskan bahwa teori uses and gratification layak dipakai pada penelitian tentang penggunaan media (media usage). Uses and Gratification acapkali diistilahkan dengan sebutan pendekatan (approach) atau perspektif. Perkembangan teori Uses and Gratification tersebut disebabkan oleh beberapa hal: 1) kemunculan dan perkembangan internet sebagai media baru dalam aktivitas komunikasi, 2) versalitas atau semakin beragamnya kebutuhan sosial dan psikologis manusia seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini memicu dan mamacu khalayak untuk terus aktif dalam memenuhi kebutuhan mereka. Ini wujud nyata bahwa manusia memang homo luden.16
15
Sendjaja, S. Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014. Hal. 42 16 Karman. 2013. Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia
10
11
Setiap mahasiswa memilih media apa saja yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan berita yang mereka butuhkan. Keputusan dalam menggunakan sebuah media dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti isi media, hubungan dengan isi yang digunakan, dan bagaimana cara mengkonsumsinya.
Faktor-faktor
media
tersebut
diharapkan
dapat
menimbulkan efek yang disebabkan oleh menggunakan media tersebut dan efek tersebut dapat memenuhi kebutuhan informasi dari setiap mahasiswa yang menggunakannya. Dalam teori Uses and Effect, bahwa setiap orang mengetahui terlebih dahulu kebutuhan apa yang yang mereka butuhkan, lalu baru memilih media mana yang sesuai dengan karakteristiknya. oleh sebab itu mahasiswa mampu menggunakan media tersebut sebagai alat untuk mendapatkan kepuasan pada isi berita untuk kebutuhannya. Dari masalah yang telah peneliti jelaskan, peneliti akan memilih media sosial twitter dari @Metro_TV untuk diteliti isi pesan setiap tweetnya. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta akan menjadi responden dari penelitian ini, karena mahasiswa adalah populasi yang sangat aktif menggunakan akun Twitternya. Maka dari itu, peneliti memilih judul “Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta Angkatan 2012-2014” menggunakan teori Uses and Effect.
11
dengan
12
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, maka rumusan masalah dari penelitian ini bagaimana pengaruh isi pesan twitter @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014? 1.3 Identifikasi Masalah 1. Seberapa besar isi pesan pada akun Twitter @Metro_TV dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014? 2. Seberapa besar pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 terhadap isi pesan pada akun Twitter @Metro_TV? 3. Seberapa besar pengaruh isi pesan dari tweet @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran isi pesan pada akun Twitter @Metro_TV dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. 2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 terhadap isi pesan pada akun Twitter @Metro_TV
12
13
3. Untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar pengaruh isi pesan tweet dari @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1
Segi Akademis Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan mengenai komunikasi, komunikasi massa, media online, dan teori Uses and Effect yang meneliti mengenai pengaruh media online dan keunggulannya terhadap pemenuhan kebutuhan informasi 1.5.2
Segi Praktis Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pengaruh
keunggulan media online yang dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi yang terjadi pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 20122014.
13
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 New Media Abad ke-20 dapat digambarkan sebagai „zaman pertama media massa. Abad ini juga ditandai dengan berubahnya ketakjuban maupun ketakutan atas pengaruh media massa. Walaupun terjadi perubahan yang besar dalam lembaga dan teknologi media serta dalam masyarakat sendiri dan juga munculnya „ilmu komunikasi‟, perdebatan publik mengenai signifikasi sosial yang potensial dari „media‟ sepertinya tidak terlalu berubah. Penggambaran isu yang muncul selama dua atau tiga dekade awal pada abad ke-20 lebih dari sekedar kepentingan sejarah dan pemikiran awal memberikan poin rujukan untuk memahami masa kini. (McQuail, 2011:56) Media
massa
perkembang
begitu
cepat.
Seiring
dengan
perkembangan teknologi komunikasi, komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya. Hal ini ditandai dengan munculnya media baru. Istilah „media baru‟ telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam. Menurut Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (2011:43) ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim
14
15
pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana. Adapun perbedaan media baru dari media lama, yakni media baru mengabaikan
batasan
percetakan
dan
model
penyiaran
dengan
memungkinakan terjadinya percakapan antar banyak pihak, memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek budaya, mengganngu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari hubungan kewilayahn dan modernitas, menyediakan kontak global secara instan, dan memasukkan subjek modern/akhir modern ke dalam mesin aparat yang berjaringan. (Poster, dalam McQuail, 2011:151). Perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru yakni digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media, interaksi dan konektivitas jaringan yang makin meningkat, mobilitas dan deklokasi untuk mengirim dan menerima, adaptasi terhadap peranan publikasi khalayak, munculnya beragam bentuk baru „pintu‟ (gateway) media, dan pemisahan dan pengaburan dari „lembaga media‟. Klaim status paling utama sebagai media baru dan mungkin juga sebagai media massa adalah internet. Meskipun demikian, ciri-ciri massal bukanlah karasteristik utamanya. Pada awalnya, internet dimulai sebagai alat komunikasi nonkomersial dan pertukaran data antara profesioanal, tetapi perkembangan selanjutnya adalah internet sebagai alat komunikasi pribadi dan antarpribadi (Castells), Media ini belum matang maupun memiliki definisi yang jelas sejalan dengan penilaian Lievrouw yang menyatakan
15
16
bahwa „belum terdapat bentuk aplikasi yang sangat hebat (killer application) dari interaksi dalam jaringan (daring)‟. Walaupun demikian, kita juga dapat melihat aplikasi mesin pencari dan situs jaringan sosial sebagai aplikasi yang unik dan dominan. (Denis McQuail, 2011:44). Denis McQuail memberikan beberapa ciri mengenai internet, yaitu teknologi berbasis computer, karakternya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel, potensi interaktif, fungsi publik dan privat, peraturan yang tidak ketat, kesalingterhubungan, ada di mana-mana/tidak tergantung lokasi, dapat diakses individu sebagai komunikator, dan media komunikasi massa dan pribadi. Kemunculan media baru turut memberikan andil akan perubahan pola komunikasi masyarakat. Media baru, dalam hal ini internet sedikit banyak mempengaruhi cara individu bekomunikasi dengan individu lainnya. Internet di kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berfungsi sebagai jaringan global untuk komunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia. Internet juga berfungsi sebagai aspek penyedia informasi yang tidak ada batasan. Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telpon seluler.
16
17
2.2 Unsur Komunikasi 2.2.1 Pesan
Dalam komunikasi, pesan menjadi salah satu unsur penentu efektivitas tidaknya suatu tindak komunikasi. Pesan atau informasi adalah bahan yang disampaikan oleh komunikator dan ditangkap oleh komunikan. Pesan atau informasi dapat berupa data, fakta, pertanyaan – pertanyaan, ajakan, perintah, dan lain – lain. Pesan dapat meliputi berbagai aspek kehidupan misalnya, masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, dan lain – lain yang disampaikan dengan lambang verbal maupun nonverbal (Sanityastuti,1997:4) 17. Pesan disini didefinisikan sebagai segala sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikannya. Pada dasarnya pesan bersifat abstrak, hal ini dikarenakan komunikan tidak tahu apa yang ada di benak komunikator sampai pada saat pesannya tersebut tersampaikan dalam bentuk lambang komunikasi (Vardiansyah, 2004: 23)18. Karena itu, lambang komunikasi disebut juga bentuk pesan, yakni wujud konkret dari pesan, berfungsi mewujudkan pesan yang abstrak menjadi pesan yang konkret. Suara, mimik, dan gerak lazim di golongkan dalam pesan nonverbal, sedangkan bahasa lisan dan bahasa tulisan dikelompokkan dalam pesan verbal Pesan disampaikan oleh komunikator kepada
17
Saniyastuti, Marfu‟ah Sri. 1997. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandar Lampung: Gunung Pesagi 18 Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Konseptual. Bogor: Ghalia Indonesia
17
18
komunikan untuk mewujudkan motif komunikasi. Karena itu pesan kita definisikan sebagai segala sesuatu, verbal maupun nonverbal, yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Bentuk pesan yang disampaikan kepada komunikannya memiliki sifat-sifat tersendiri sesuai dengan tujuan pengiriman pesan tersebut, antara lain: 1. Informasi : sifat informasi ini dimana pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikannya dapat memberi keteranganketerangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri. 2. Persuasif : Pesan yang mengandung sifat persuasif ini mampu membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang disampaikan akan memberikan perubahan sikap. Perubahan sikap ini melalui mengajak, membujuk/merayu dan menghimbau 3. Koersif : pesan yang terdapat unsur memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan. Pesan ini dapat berupa perintah-perintah, instruksi, dan sebagainya.19 Bentuk berita pada penjelasan ini mempunyai maksud yang sama dengan teknik dalam komunikasi. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, istilah teknik berasal dari bahasa Yunani “technikos” yang berarti keterampilan
19
AR.Bulaeng. 2002. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
18
19
atau keperigelan. Berdasarkan keterampilan berkomunikasi yang dilakukan komunikator, teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi: 20 1. Komunikasi informative (Informative communication) 2. Komunikasi persuasive (Persuasive communication) 3. Komunikasi pervasive (Pervasive communication) 4. Komunikasi koersif (Coersive communication) 5. Komunikasi instruktif (Instructive communication) 6. Hubungan Manusiawi (Human Relations)
2.2.2 Saluran Komukasi dan Media Komunikasi Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai kepada komunikan, dibutuhkan saluran komunikasi dan media komunikasi. Disini saluran komunikasi lebih identik pada proses berjalannya pesan, sedangkan media komunikasi lebih kepada alat (benda) yang digunakan untuk menyampaikan pesannya. Media (channel) merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan. Atau jalan yang dilalui feedback komunikan kepada komunikator yang digunakan untuk mengirim pesan. Pemilihan media (channel) dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan. Terdapat tiga macam bentuk berita (pesan) :
20
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Hal. 55
19
20
1) Berita yang bersifat Audible, yaitu berita yang dapat didengar, baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui sarana telepon, radio, lonceng dan sirene). 2) Berita yang bersifat Visual, yaitu berita yang dapat dilihat berbentuk tulisan, gambar, poster, serta tanda-tanda seperti sinar lampu, bendera.
Dalam
hal
ini
tulisan
merupakan
hasil
kegiatan
menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaian. 3) Berita yang bersifat Audio-Visual, yaitu berita yang dapat didengar dan dilihat, baik melalui televisi, film, pameran, maupun kesenian (Lestari, 2003: 8-9)21
2.2.3 Efek Komunikasi Efek komunikasi disini diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikatornya dalam diri komunikannya.
2.2.4 Feedback Feedback (respon) yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon (feedback) dapat bersifat positif, netral maupun negatif. Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki komunikator. Netral bearti respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan komunikator, dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang 21
Lestari, Endang dan Maliki. 2003. Komunikasi Yang Efektif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
20
21
diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator. Pada hakikatnya respon merupakan informasi bagi sumber sehingga ia
dapat
menilai
efektivitas
komunikasi
untuk
selanjutnya
menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.22 2.3 Media online Media online (online media) atau sering juga disebut cybermedia (media siber), internet media (media internet) dan new media (media baru) secara sederhana dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online di situs web (website) internet. Media online bisa dikatakan sebagai media generasi ketiga setelah media cetak (printed media), yaitu koran, tabloid, majalah, buku dan media elektronik (electronic media), yaitu radio, televise, dan film/video. Media Online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Romli, 2012:78-80). Definisi lain media online adalah media yang di dalamnya terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu. Media online merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis tekhnologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif, dan dapat berfungsi secara privat maupun secara publik. Media online memiliki jangkauan yang luas yaitu menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. Hal ini memiliki arti bahwa konten-
22
Aw,Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
21
22
konten yang terdapat dalam Media Online dapat dengan mudah disebarkan dan dipertukarkan antar pengguna melalui jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat kita sebut sebagai kelebihan, karena media online membuat setiap orang dapat terkoneksi dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna. selain itu Media online menyajikan aspek kecepatan, karena begitu diposting atau di unggah maka langsung dapat diakses oleh semua orang. Karakteristik media online menurut buku Asep Syamsul M. Romli yang berjudul Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online tahun 2012
dan
menjadi
keunggulan
media
online
dibandingkan
media
konvensional (cetak) : 1. Unlimited Space. Jurnalistik Online memungkinkan halaman (page) tak terbatas. Ruang bukan masalah. Artikel dan berita bisa sepanjang dan selengkap mungkin, tanpa batas. 2. Audience Control. Jurnalistik Online memungkinkan audiens (reader, user, visitor) lebih leluasa memilih berita/informasi. 3. Nonlienarity. Dalam Jurnalistik Online tiap berita berdiri sendiri sehingga audiens tidak harus membaca secara berurutan. 4. Storage and retrieval. Jurnalistik Online memungkinkan berita “abadi”, tersimpan (terarsipkan) dan bisa diakses kembali dengan mudah kapan dan di mana saja. 5. Immediacy. Jurnalistik Online menjadikan informasi bisa disampaikan secara sangat cepat dan langsung.
22
23
6. Multimedia Capability. Jurnalistik Online memungkinkan sajian berita berupa teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya sekaligus. 7. Interactivity. Jurnalistik Online memungkinkan interaksi langsung antara redaksi (wartawan) dengan audiens, seperti melalui kolom komentar dan social media sharing23 Hubungan penjelasan media online di atas dengan penelitian ini adalah media online memiliki karakteristik sebagai media yang banyak digunakan banyak orang, dan melupakan media konvensional. Sehingga Metro Tv memanfaatkan keberadaan media online untuk menyebarkan informasinya.
2.4 Media Sosial Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan Social media sebagai berikut: “Social media is a new set of communication and collaboration tools that enable many types of interactions that were previously not available to the common person”. (Sosial media adalah satu set baru komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa). Media Sosial menurut Dailey (2009:3) adalah konten online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan 23
Romli, Asep Syamsul M. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia
23
24
terukur. Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara mengetahui orang, membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten. Ada ratusan saluran social media yang beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar facebook, LinkedIn, dan twitter.24 2.4.1 Karakteristik Media Sosial Menurut Hadi Purnama (2011:116) social media mempunyai beberapa karakteristik khusus diantaranya : 1. Jangkauan (reach): Daya jangkauan sosial media dari skala kecil hingga khalayak global. 2. Aksesibilitas (accessibility): Sosial media lebih mudah diakses oleh publik dengan biaya yang terjangkau. 3. Penggunaan (usability): Sosial media relatif mudah digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus. 4. Aktualitas (immediacy): Sosial media dapat memancing respon khalayak lebih cepat. 5. Tetap (permanence): Sosial media dapat menggantikan komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.25 2.4.2 Jenis Media Sosial Menurut Mayfield yang di kutip oleh Muhammad Badri (2011:133) menyebutkan saat ini ada tujuh jenis social media, namun inovasi dan perubahan terus terjadi. Social media yang ada saat ini : 24
Dailey, Patrick R, Social Media: Finding Its Way Into YourBusiness Strategy and Culture, 2009, Hal. 3 25 Hadi Purnama. 2011. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Maketing Communication, Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana.
24
25
1. Jejaring sosial seperti facebook, myspace dan bebo. Situs ini memungkinkan orang untuk membantu halaman web pribadi dan terhubung
dengan
teman-temannya
untuk
bebagi
konten
komunikasi. 2. Blog, merupakan bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal online dengan pemuatan tulian terbaik, yaitu tulisan terbaru ada di halaman terdepan. 3. Wikis seperti Wikipedia dan ensiklopedia online website. Wikis memperoleh siapa saja utuk mengisi atau mengedit informasi didalamnya, bertindak sebagai sebuah dokumen atau database komunal. 4. Podcasts,
menyediakan
file-file
audio
dan
video
dengan
berlangganan melalui layanan seperti Itunes dari Apple. 5. Forum, area untuk diskusi online, seputar topik dan minat tertentu. Forum sudah ada sebelum media sosial dan menjadi komunitas online yang kuat dan populer. 6. Komunitas konten seperti flickr (untuk berbagi foto), del.icio.us (link bookmarked) dan youtube (video). Komunitas ini mengatur dan berbagi jenis konten tertentu. 7. Microblogging, situs jejaring sosial dikombinasikan blog, dimana sejumlah kecil konten (update) didistribusikan secara online dan
25
26
melalui jaringan mobile phone, twitter adalah pemimpin layanan ini.26 Dari definisi di atas peneliti menarik kesimpulan bahwa media sosial mempunyai jenis-jenis yang beraneka ragam dan mempunyai fungsi serta cara penggunaan yang berbeda-beda. Tetapi masih dengan tujuan yang sama untuk bertukar informasi dan mudah untuk diakses. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan twitter sebagai bahan penelitian.
2.5 Twitter Ide twitter muncul dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan dari podcasting perusahaan odeo. Dalam pertemuan tersebut, jack dorsey memperkenalkan ide twitter di mana individu bisa menggunakan sms layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek ini mulai pada tanggal 21 secara tebuka pada tanggal 15 Juli 2006. Twitter menjadi perusahaan sendiri pada bulan April 2007. Menurut Chris Brogan (2010:99) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan twitter sebagai berikut: “Twitter is a great place to share ideas, an idea bank, a place to gather information, to inspire thoughts, or to see what your friends are doing”. (Twitter adalah tempat yang tepat untuk berbagi ide, bank gagasan, tempat
26
Badri, Muhammad. 2011. Corporate and Marketing Communication. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Hal. 133
26
27
untuk mengumpulkan informasi, untuk menginspirasi pikiran, atau untuk melihat apa yang teman anda lakukan)27 Pengguna media dapat menggunakan twitter sebsgai sarana untuk menciptakan konten media sengan memanfaatkan fitur – fitur yang berada didalamnya. Menurut Brian J. Dixion fitur yang terdapat dalam twitter sebagai berikut : a. Followers dan Following Followers (pengikut) merupakan akun atau orang yang mengikuti
akun
yang
lain,
sedangkan
following
(mengikuti)
merupakan akun atau orang yang diikuti akun yang lain. Cara lain untuk menggunakan twitter adalah untuk berbagi informasi dengan pengikut akun sendiri. Pengguna twitter yang mengikuti akun itu akan menerima update dari akun tersebut, yang diposting di halaman utama mereka di twitter. b. Direct Message Twitter juga memungkinkan untuk mengirim pesan pribadi kepengguna yang mengikuti akun tersbut. Ini pada dasarnya adalah program e-mail yang diterapkan ke twitter. Jika pengguna twitter tidak mengikuti akun tersebut, mereka tetap dapat saling mengirim pesan lewat pesan pribadi.
27
Brogan, Chris. 2010. Social Media 101: Tactics and Tips to Develop Your Business Online. John Wiley & Sons. Hal. 99
27
28
c. Twitter Search Salah satu fitur yang paling kuat dari twitter adalah member kemudahan pengguna untuk mencari untuk orang-orang tertentu, kata kunci, subjek, dan tempat-tempat. d. Trending Topics Salah satu bagian yang paling menarik dari twitter adalah trending topics. Trending topics ini adalah terdiri sepuluh topik yang sering disebut atau dibicarakan di twitter pada waktu tertentu. Trending topics akan berkisar dari berita, olahraga, dan barang-barang hiburan yang menghibur. e. Latest News Twitter memungkinkan penggunanya dengan cepat mengejar ketinggalan berita terbaru. Begitu seseorang tahu tentang berita terbaru, dia dapat memposting informasi tersebut di twitter, dan dalam beberapa detik konten yang dibagi muncul di internet. (Dixion, 2012: 43 – 45). Sedangkan untuk kekuatan twitter sendiri adalah: a. Following: Twitter dapat mengidentifikasikan jumlah akun yang diikuti b. Followers: Twitter dapat mengidentifikasikan jumlah akun yang mengikuti c. Updates: Twitter menditeksi seberapa sering orang melakukan posting (menulis konten)
28
29
d. Men- tag nama (Mention): beberapa orang akan terlibat dalam pembicaraan apabila mencantumkan akun pada setiap status yang ditulis e. Retweet: dengan me-retweet status followers lain menunjukkan tweet tersebut menarik untuk dibahas. Tweet tersebut dapat dibaca oleh seluruh followers f. Keterlibatan: brand harus mampu untuk meningkatkan keterlibatan para konsumen dalam berbagai percakapan g. Kecepatan: konsistensi dan frekuensi diperlukan untuk mengimbangi kecepatan perubahan informasi yang beredar di twitter. 28 Keterkaitan penjelasan di atas berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu menggunakan media sosial twitter sebagai alat yang digunakan oleh Metro TV dalam memperluas penyebaran beritanya melalu tweet yang disertakan link agar mahasiswa dapat terpenuhi kebutuhan informasi kapan dan dimana saja mereka berada. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendektatan Uses and Effect yang mana dari menggunakan media sosial twitter dapat memberikan hasil yang disebut sebagai efek. Efek tersebut akan menjawab apakah salah satu factor kebutuhan informasi tersebut terpenuhi atau tidak.
28
Desi Kurnia Widiastuti. 2014. “Twitter Sebagai Media Alternatif Informasi Publik. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
29
30
2.6 Kebutuhan Informasi Apa yang dimaksud dengan informasi? Sasa Djuarsa Senjaya dalam Pengantar Komunikasi (1999), mengutip pemahaman Fisher (1986) yang mengelompokkan berbagai pandangan mengenai konsep informasi ke dalam tiga buah variasi.29 1. Informasi mengacu ke fakta atau data Istilah informasi menunjukkan fakta atau data yang diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung. Dalam pandangan ini, informasi dikonseptualisasi sebagai kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik yang lain, dari satu medium ke medium yang lain, dari satu orang ke orang yang lain 2. Informasi mengacu ke makna data Istilah informasi menunjukkan makna data. Jadi, menurut pandangan ini informasi berbeda dari data. Informasi adalah arti, maksud, atau makna yang dikandung data. Konsep informasi ini berkaitan dengan soal penafsiran. Makna suatu data dapat berbeda antara yang satu orang dengan orang lain. Umumnya masalah penafsiran erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan seseorang terhadap objek yang hendak ditafsirkannya.
29
Helena Olii. Berita dan Informasi. Indeks. 2007. Hal. 22
30
31
3. Informasi mengacu ke jumlah data Istilah
informasi
menunjukkan
jumlah
data
mengenai
ketidakpastian yang dapat diukur dengan cara mereduksikan atau mengurangi sejumlah alternative atau pilihan yang tersedia. Jumlah informasi berkaitan dengan seberapa besar situasi tertentu tidak pasti. Semakin tidak pasti situasi tertentu, semakin banyak pula alternative atau pilihan (informasi) yang dapat digunakan secara berturut-turut dan bertumph tindih untuik mengurangi ketidakpastian tersebut. Untuk mengurangi
ketidakpastian,
diperlukan
paling
sedikit
dua
alternative/pilihan, sebab jika hanya satu yang diperlukan itu namanya sudah pasti. Karena itu menurut konsep ini, informasi bersifat memilih (selektif) Ada lagi definisi informasi, Kamus Komunikasi oleh Prof.Onong Uchyana Effendy MA menyebutkan pengertian informasi ialah30: 1. Pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui. 2. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal. 3. Kegiatan menyebarluaskan pesan yang disertai penjelasan,baik secara langsung maupun melalui media komunikasi, kepada khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa baru.
30
Helena Olii. Berita dan Informasi. Indeks. 2007. Hal. 24
31
32
Jadi informasi adalah pesan atau data yang baru dan perlu disampaikan kepada khalayak melalui media komunikasi, informan ialah seseorang yang memberikan informasi kepada orang lain yang belum mengetahuinya. Dalam Kamus Komunikasi itu, Onong Effendy juga menyebutkan teori informasi ialah teori berdasarkan proses komunikasi yang berlangusng secara runtut31: 1. Sumber 2. Penyandi (encoder) yang menerjemahkan unsure-unsur pesan menjadi isyarat-isyarat (kata-kata, gambar, dan sebagainya) yang pada gilirannya menjadi getaran-getaran elektronik 3. Saluran 4. Pengurai sandi (decoder) 5. Kepada penerima Informasi menjadi “sesuatu” yang dicari
dan bermanfaat bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Guha (1978, 40) kebutuhan informasi pengguna dapat dilihat melalui beberapa pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan Kebutuhan Informasi Mutakhir (Terbaru) Pendekatan kebutuhan yang mutakhir ini merupakan kebutuhan akan informasi terbaru yang mendorong setiap pengguna informasi selalu aktif untuk mendapatkan informasi terbaru. Dengan pendekatan informasi mutakhir ini harus berinteraksi dengan system informasi untuk
31
Helena Olii. Berita dan Informasi. Indeks. 2007. Hal. 24
32
33
mendapatkan informasi terbaru yang aktual setiap harinya, agar kebutuhan informasinya terpenuhi. 2. Pendekatan Kebutuhan Informasi Rutin Kebutuhan informasi rutin ini bersifat spesifik dan cepat, dimana kebutuhan ini menuntut adanya jawaban yang tepat dari pengolahan informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna informasi. 3. Pendekatan Kebutuhan Informasi Mendalam Kebutuhan informasi mendalam mengisyaratkan adanya suatu kebutuhan ini membuat pengguna informasi membutuhkan informasi yang akurat, spesifik, dan lengkap. 4. Pendekatan Kebutuhan Informasi Sekilas Kebutuhan informasi yang bersifat sekilas ini berarti seseorang membutuhkan informasi yang sekilas saja, tetapi memberikan gambaran lengkap tentang suatu topik. Pendekatan kebutuhan ini membuat pengguna informasi juga membutuhkan informasi yang ringkas dan singkat, namun jelas informasi yang dibutuhkannya.32
2.7 Teori Uses and Effect Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional mengenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai
32
Guha. Documentation and Information. Calcutta: The World Press Private Limited. Hal. 40
33
34
penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa (Sendjaja, 2004: 41). Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti ”exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua. 33 Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. 34 Hubungan antara penggunaan dan hasil dari proses komunikasi massa, dengan memperhitungkan pula isi media memiliki beberapa bentuk yang berbeda, diantaranya : 1. Pada kebanyakan efek tradisional, karakterisrik isi media menentukan seberapa besar dari hasil. Penggunaan media hanya dianggap sebagai factor perantara, dan hasil dari proses tersebut dinamakan efek.
33
Sendjaja Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014. Hal. 41 34 Ibid, hal. 42
34
35
2. Dalam berbagai proses, hasil lebih merupakan akibat dari penggunaan daripada
karakteristik
isi
media.
Penggunaan
media
dapat
mengembalikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas lainnya. Jika penggunaan merupakan penyebab utama dari hasil, maka ia disebut konsekuensi. 3. Ada anggapan bahwa hasil ditentukan sebagian oleh isi media (melalui perantaraan penggunanya) dan sebagian oleh penggunaan media itu sendiri. Oleh karenanya ada dua proses yang bekerja secara serempak yang bersamasama menyebabkan terjadinya suatu hasil yang disebut ”conseffects” (gabungan antara konsekuensi dan efek). Illustrasi mengenai hubungan-hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.1 Model Teori Uses and Effect
35
36
2.7.1 Jurnal Pendukung Penelitian Peneliti menggunakan jurnal pendukung dalam penelitian ini untuk mendukung teori yang peneliti gunakan agar sesuai atau layak dipakai pada penelitian ini. Jurnal yang berjudul Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini, yang ditulis oleh Karman dari BPPKI (Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia) pada tahun 2013, menjelaskan bahwa teori Uses and Effect atau Uses and Gratification layak digunakan dalam penelitian ini, karena dalam isi jurnal tersebut menjelaskan bahwa teori uses and gratification layak dipakai pada penelitian tentang penggunaan media (media usage). Uses and Gratification acapkali diistilahkan dengan sebutan pendekatan (approach) atau perspektif. Perkembangan teori Uses and Gratification tersebut disebabkan oleh beberapa hal: 1) kemunculan dan perkembangan internet sebagai media baru dalam aktivitas komunikasi, 2) versalitas atau semakin beragamnya kebutuhan sosial dan
psikologis
manusia
seiring
dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini memicu dan mamacu khalayak untuk terus aktif dalam memenuhi kebutuhan mereka. Ini wujud nyata bahwa manusia memang homo luden. Hal tersebut juga dibuktikan oleh beberapa penelitian sebagai berikut: 1.
Blythesuez
Annharrell
(2000)
mempublikasikan
hasil
penelitiannya dengan judul “Uses and Gratifications of the
36
37
Internet”. Tulisannya difokuskan pada pencarian informasi oleh pengguna internet, data demografis, profil, serta tujuan mereka menggunakan internet. Variabel yang dikaji adalah motivasi (motivation), penggunaan (uses), dan gratifikasi (gratification). 2.
Tahun 2001, Andrew Flanagin dan Miriam Z Metzger memublikasikan hasil penelitian tentang penggunaan internet pada lingkungan media kontemporer dalam artikelnya yang berjudul
“Internet
Use
in
the
Contemporary
Media
Environment” 3.
Eun Jung Choi dkk (2003) melakukan kajian dan menulis dalam
jurnal
ilmiah
dengan
judul
“A
Cross-Cultural
Comparison of Internet Usage: Media Habits, Gratifications, and Addictions in Korea and The US”. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor atau determinan yang memengaruhi penggunaan internet di Amerika (US) dan di Korea. 4.
James C. Tsao dan Stanley D Sibley (2004) menulis artikel yang berjudul “Readership of free Community Papers as a Source of Advertising Information: a Uses and Gratifications Perspective”. Mereka membahas keterkaitan antara jumlah total pembaca iklan dengan karakteristik demografis, perilaku mengisi waktu luang (leisure behaviors), informasi produk, dan sikap.
37
38
5.
Wayne Buente dan Alice Robbin (2008) lebih lanjut telah mengklasifikasi aktivitas-aktivitas penggunaan internet menjadi empat dimensi kepentingan. Dimensi-dimensi yang dimaksud adalah informasi (information utility), kesenangan (leisure/fun activities),
komunikasi
(communication),
dan
transaksi
(transaction). 6.
Gwenn Schurgin O‟Keeffe dan Kathleen Clarke Pearson (2010) melakukan penelitian yang hasilnya dapat diutarakan sebagai berikut. Pertama terkait dengan media sosial yang digunakan. Responden secara umum menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, My Space, dan Twitter. Situs games online yang sering dikunjungi antara lain Club Penguin, Second Life, dan The Sims
7.
Carolyn
Giordano
memublikasikan
dan
hasil
Christine penelitiannya
Giordano
(2011)
tentang
“Health
Professions Students’ Use of Social Media”. Tulisan ini memokuskan pada kajian tentang penggunaan sosial media. 8.
Pada tahun 2011 ditemukan hasil penelitian mengenai dampak internet khususnya sosial media pada remaja pernah dilakukan oleh O‟Keeffe dan Pearson. Dalam penelitian ini disampaikan bahwa penggunaan situs media sosial bagi remaja memiliki dampak positif dan negatif.
38
39
9.
Tahun 2012 juga banyak dilakukan penelitian tentang penggunaan media (media usage). Satu di antara penelitian tersebut
dilakukan
oleh
Bradley
S.
Greenberg.
Ia
memublikasikan hasil penelitiannya dalam artikel dengan judul “Media Use and Believability: Media Use & Believability: Some Multiple Correlates”. Masalah yang diteliti adalah kredibilitas media.35 2.8 Kerangka Berpikir Kerangka berfikir dalam Sugiyono (2009:92) merupakan suatu hal yang penting untuk memberikan arah bagi peneliti dalam proses penelitiannya. Maksud dari kerangka berpikir adalah upaya terbentuknya suatu alur penelitian yang jelas dan diterima secara akal. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu isi pesan twitter @Metro_TV dan pemenuhan kebutuhan informasi. Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah isi pesan twitter @Metro_T, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent, dengan menguraikan indikator yaitu bentuk pesan, bentuk berita, feedback (respon). Sedangkan variabel dependent (Y) dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Dengan menggunakan indikator kebutuhan informasi terbaru, kebutuhan informasi rutin, kebutuhan informasi mendalam, dan kebutuhan informasi sekilas. 35
Jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/129 diakses tanggal 22 Desember 2015, Pukul 19.00 WIB
39
40
Untuk mengukur pengaruh isi pesan twitter @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 20122014, maka penelitian ini didasarkan pada landasan teori Uses and Effect, dimana teori ini menelaah bagaimana audiens menggunakan sebuah media, dan salah satu efek yang ditimbulkan dari menggunakan media tersebut adalah kebutuhan informasi terpenuhi. Dalam penelitian ini twitter @Metro_TV sebagai media yang digunakan audiens untuk memenuhi kebutuhan informasinya melalui isi pesan yang dibagikan oleh twitter @Metro_TV. Isi pesan yang diharapkan dapat memberikan pengaruh sehingga memenuhi kebutuhan informasi dari pengguna media tersebut. Seperti gambar model pada teori Uses and Effect menjelaskan bahwa karakteristik individu, harapan, persepsi, dan keputusan dalam isi pesan twitter @Metro_TV akan membuat seseorang akan menggunakan media tersebut atau tidak. Lalu, jumlah isi, jenis isi, hubungan isi dan cara menggunakan media tersebut akan menimbulkan efek dan akan menghasilkan tataran baru, yaitu terdapat pengaruh dari isi pesan twitter @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Dibawah
ini
merupakan
kerangka
berfikir
peneliti
dalam
melaksanakan penelitian mengenai Pengaruh Isi Pesan Twitter @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014:
40
41
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
2.9 Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian yang saya lakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan hipotesis regresi. Hipotesis regresi adalah dilakukan jika korelasi antara dua variable yang mempunyai hubungan kausal. Meskipun korelasi dan regresi mempunyai hubungan yang erat. Setiap regresi dipastikan terdapat korelasinya, tetapi belum tentu korelasi dilanjutkan dengan regresi.
41
42
Contoh variable yang mempunyai hubungan kausal atau fungsional: 1. Hubungan antara panas dengan tingkat muai panjang (hubungan kausal). 2. Hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja (hubungan fungsional). Analisis regresi digunakan bila: 3. Kita ingin mengetahui bagaimana variable dependen dapat diprediksi melalui variable independen (predictor), secara individual. 4. Kita ingin memutuskan apakah naik dan menurunnya variable dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variable independen. 5. Terdapat hubungan kausal atau fungsional antara dua variable yang diteliti.36 Berikut adalah hipotesis dalam penelitian ini: 1.
Ho1 : Tidak ada pengaruh antara isi pesan tweet @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014
2.
Ha1 : Ada pengaruh antara isi pesan tweet @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014
2.10 Operasionalisasi Variabel 36
Rachmat Kriyanto. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Hal. 183
42
43
Tabel 2.1 Indikator Variabel Variabel Variabel X: Isi Pesan @Metro_TV Sumber: (AR.Bulaeng. 36)
Indikator 1. Bentuk Pesan Tweet 2. Bentuk Berita 2002, 3. Feedback (Respon) 1. Kebutuhan Informasi Terbaru
Alat Ukur - Informatif - Persuasif - Koersif - Tulisan - Gambar - Tulisan dan Gambar - Pertanyaan - Komplain - Waktu - Informasi
Variabel Y: Pemenuhan 2. Kebutuhan Kebutuhan Informasi Informasi Rutin Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 3. Kebutuhan Informasi 2012-2014 Mendalam Guha (1978, 40) 4. Kebutuhan Informasi Sekilas
Skala Likert
Likert Likert Likert
- Spesifik - Cepat
Likert
- Akurat - Lengkap
Likert
- Singkat Likert
2.11 Penelitian Terdahulu Untuk menghindari kesamaan dengan penelitian yang telah ada sebelumnya, maka peneliti melakukan peninjauan terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya, sebagai berikut: 1. Skripsi berjudul “Pengaruh Tweet Dalam Timeline Akun Twitter @INDOBARCA_BNTN Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Anggota Indobarca Chapter Banten” yang disusun oleh Mondy Sunarta Gegas Kirana pada tahun 2014, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini menggunakan teori The Mathematical Theory Of Shannon Weaver, dengan metodologi kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah
43
44
Untuk mengetahui besarnya pengaruh tweet dalam timeline akun Twitter @INDOBARCA_BNTN terhadap pemenuhan kebutuhan informasi anggota indobarca chapter Banten, dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hubungan antara variable x terhadap variable y sangat kuat dengan hasi sebesar 0.979 yang sesuai dengan pedoman pada tabel koefisien korelasi. Berdasarkan perhitungan nilai t, maka dapat diketahui bahwa nilai t hitung adalah 10.1 sedangkan niali t tabel adalah 0.195. Nilai 10.1 > 0.195, maka Ho ditolak, dan Ha diterma, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tweet dalam timeline akun Twitter @INDOBARCA_BNTN dengan pemenuhan kebutuhan informasi anggota indobarca chapter Banten. 2. Skripsi berjudul “Pengaruh Terpaan Tayangan Talk Show Dr. Oz Indonesia di Trans Tv Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Kesehatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.” yang disusun oleh Indra Handayani pada tahun 2015, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification, dengan metodologi kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan tayangan talk show Dr. Oz Indonesia di Trans Tv terhadap pemenuhan kebutuhan informasi kesehatan mahasiswa ilmu komunikasi Untirta 2014., dan hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variable terpaan tayangan talk show Dr.Oz Indonesia terhadap pemenuhan kebutuhan informasi kesehatan mahasiswa ilmu
44
45
komunikasi Untirta 2014 sebesar 0.318 yang berarti hubungan antara kedua variable rendah. Dengan hasl koefisien determinasi sebesar 9.79% menandakan
bahwa
pemenuhan
kebutuhan
informasi
kesehatan
mahasiswa ilmu komunikasi Untirta 2014 dipengaruhi oleh terpaan tayangan talk show Dr. Oz Indonesia, sementara sisanya sebesar 90.21% dipengaruhi oleh faktor lain.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No
Item
1
Judul
2 3
Tahun Penerbit
4
Teori
5 6
Metodologi Tujuan
Mondy Sunarta Gegas Kirana Pengaruh Tweet Dalam Timeline Akun Twitter @INDOBARCA_ BNTN Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Anggota Indobarca Chapter Banten
Indra Handayani
Pengaruh Terpaan Tayangan Talk Show Dr. Oz Indonesia di Trans Tv Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Kesehatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2014 2015 Universitas Sultan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Ageng Tirtayasa The Mathematical Uses and Theory Of Gratification Shannon Weaver Kuantitatif Kuantitatif Untuk mengetahui Untuk mengetahui besarnya pengaruh seberapa besar tweet dalam pengaruh terpaan timeline akun tayangan talk show Twitter Dr. Oz Indonesia di @INDOBARCA_ Trans Tv terhadap BNTN terhadap pemenuhan pemenuhan kebutuhan informasi kebutuhan kesehatan informasi anggota mahasiswa ilmu 45
Sarah Hutagaol Pengaruh Isi Pesan Twitter @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Uses and Effect
Kuantitatif Untuk mengetahui pengaruh isi pesan dari akun twitter @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi
46
indobarca Banten.
7
Hasil
chapter komunikasi 2014.
Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara variable x terhadap variable y sangat kuat dengan hasi sebesar 0.979 yang sesuai dengan pedoman pada tabel koefisien korelasi. Berdasarkan perhitungan nilai t, maka dapat diketahui bahwa nilai t hitung adalah 10.1 sedangkan niali t tabel adalah 0.195. Nilai 10.1 > 0.195, maka Ho ditolak, dan Ha diterma, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tweet dalam timeline akun Twitter @INDOBARCA_ BNTN dengan pemenuhan kebutuhan informasi anggota indobarca chapter Banten.
Untirta Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variable terpaan tayangan talk show Dr.Oz Indonesia terhadap pemenuhan kebutuhan informasi kesehatan mahasiswa ilmu komunikasi Untirta 2014 sebesar 0.318 yang berarti hubungan antara kedua variable rendah. Dengan hasl koefisien determinasi sebesar 9.79% menandakan bahwa pemenuhan kebutuhan informasi kesehatan mahasiswa ilmu komunikasi Untirta 2014 dipengaruhi oleh terpaan tayangan talk show Dr. Oz Indonesia, sementara sisanya sebesar 90.21% dipengaruhi oleh faktor lain.
46
47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, jenis metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya bisa digeneralisasikan, dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data, sehingga data atau hasil penelitian dianggap representasi dari seluruh populasi. Peneliti dituntut untuk bersikap objektif terhadap analisis data, karena itu digunakan uji statistic untuk menganalisis data.37 Penelitian mengenai pengaruh isi pesan twitter @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 20122014 menggunakan pendekatan kuantitatif, dan juga menggunakan analisis regresi sebagai sifat penelitiannya. Analisis regresi dan korelasi mempunyai hubungan yang erat. Setiap regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi, belum tentu setiap korelasi dilanjutkan dengan regresi. Menurut Mustikoweni (2002: 1) regresi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variable atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan, sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari derajat keeratan hubungan dua variable atau lebih. 38
37
Rachmat Kriyanto. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Hal. 55 38 Ibid, Hal. 183
47
48
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Pengertian Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.39 Berdasarkan pengertian diatas, maka populasi yang ditetapkan pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta yang aktif pada semester genap tahun akademik 2014/2015. Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa FISIP semester genap tahun akademik 2014/2015 No 1 2 3
Angkatan 2012 2013 2014 Jumlah
Program Studi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi
Jumlah 107 136 78 321
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, meskipun jumlah sampel relatif kecil tetapi harus dapat mewakili cirri-ciri dan sifat-sifat keseluruhan populasi.40 Penelitian ini dengan menggunakan teknik random sampling berstrata proposional.Teknik ini mengelompokan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata. Teknik ini digunakan jika populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata.41
39
Sugiono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta. Hal. 61 Prof.DR.Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Hal. 73 41 Rachmat Kriyantono. Op.Cit. Hal: 152 40
48
49
Dari jumlah proporsi populasi yang telah didapatkan sebelumnya, maka jumlah sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus Yamane adalah sebagai berikut: Rumus Yamane : Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi d = Presisi Sumber : Kriyantono, 2006 : 160 Kemudian, pembagian sampel secara proposional diperoleh dengan menggunakan rumus: xn Hasil perhitungan Ukuran sampel dengan d = 10% = 0,1 N = 321
=
=
= 76.24 = 76
Dari perhitungan tersebut maka jumlah penarikan populasi yang djadikan responden (sampel) penelitian ini yakni berjumlah 76 mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta yang aktif pada semester ganjil tahun akademik 2014/2015.
49
50
1.
Sampel angkatan 2012 Sampel =
2.
x76 = 25.33 = 25
xn=
x76 = 32.19 = 32
xn=
x76 = 18.46 = 18
Sampel angkatan 2013 Sampel =
3.
xn=
Sampel angkatan 2014 Sampel = No 1 2 3
Angkatan 2012 2013 2014 Jumlah
Hasil 25.33 32.19 18.46
Pembulatan 25 32 18 75
3.3 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan priset untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik yang biasanya digunakan, dalam riset kualitatif dikenal dengan metode pengumpulan data observasi, focus group discussion, wawancra mendalam (depth interview). Sedangkan untuk riset kuantitatif dikenal dengan metode pengumpulan data kuesioner (angket), wawancara (biasanya berstruktur) dan dokumentasi. (Sugiyono, 2012: 95)42 3.3.1
Kuesioner Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
42
Sugiono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta
50
51
responden. Tujuan dari penyebaran kuesioner
adalah mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Jenis angket tertutup digunakan untuk mengumpulkan data dengan kuesioner, dimana responden hanya tinggal jawab dengan cara menceklis setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner sesuai dengan realitas yang dialami.
3.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik inferensial yakni teknik statistik yang digunakan untuk menganilisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan secara random sampling berstrata proposional. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan statistik parametris memerlukan banyak asumsi. Asumsi utama adalah data harus berdistribusi normal, selanjutnya penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus dipenuhi asumsi
51
52
linearitas. Statistik parametris digunakan untuk menganilisis data interval dan rasio. 43 3.4.1
Analisis Data Deskriptif Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket. Setelah data angket diperoleh kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Adapun rumus analisis data kuantitatif yang penulis gunakan yakni: 44 P =:
∑
x 100 %
Keterangan P = Persentasi Jawaban ∑
= Jumlah skor di tiap pertanyaan
n= Banyak responden Skor Ideal= 5 (lima) Adapun kriteria interpretasi hasil angket: Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor Presentasi Skor
Interpretasi
Angka 0% - 20%
Sangat Rendah
Angka 21% - 40%
Rendah
Angka 41% - 60%
Sedang
Angka60% - 80%
Tinggi
Angka80% - 100%
Sangat Tinggi
Sumber : Riduwan, 2011:15
43 44
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal.164 Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Varabel-Variabel Penelitian, Bandung : Alfabeta. Hal 40-41
52
53
3.4.2
Uji Normalitas Data Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Karena menurut Sugiyono 2012, statistic parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka terleih dahulu akan dlakukan pengujian normalistas data. Peneliti menggunakan SPSS 22 dalam penghitungan dengan One Sample Kolmogorov Sminov Test, dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut : Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas > 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal. Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan tidak terdistribusi normal
3.4.3
Analisis Regresi Linear Sederhana Jika terdapat data dari dua variable riset yang sudah diketahui mana variable bebas X dan variable terikat Y, sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau dipredikasi berdasarkan suatu nilai X tertentu.45 Rumus: Y= a + bX Keterangan : Y: Variabel tidak bebas (subjek dalam variable tak bebas/dependen yang diprediksi)
45
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal. 188
53
54
X: Variabel bebas (subjek pada variable independen yang mempunyai niali tertentu) a : Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b : Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variable dependen yang didasarkan pada variable independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan. Nilai a dihitung dengan rumus:
Nilai b dihitung dengan rumus:
3.4.4
Pengukuran Korelasi Product Moment Analisis korelasi adalah untuk menyatakan derajat keeratan hubungan antar variable. Dalam uji kali ini peneliti menggunakan koefisien korelasi product-moment.person (r), yang digunakan untuk menemukan kekuatan, hubungan antar dua variabel yang telah diukur pada skala interval dan ratio. Rumus dari uji koefisien korelasi product moment adalah:46 ∑ √
46
∑
∑ ∑ ∑
Sugiono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta. Hal 228-231
54
55
Tabel 3.3 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40- 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
3.4.5
Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Cukup kuat Kuat Sangat Kuat
Uji Hipotesis Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi yaiu hubungan yang ditemukan berlaku untuk keseluruhan populasi maka perlu diuji signifikansi dengan uji signifikasi korelasi uji t dan uji F, sebagai berikut:47 1. Adapun
Kriteria
pengambilan
keputusan
atau
pengujian
signifikasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: √
Keterangan: r2 = Koefisien Korelasi n-2 = Derajat Keabsahan t = Nilai Uji t Sementara untuk mencari ttabel naja terlebih dahulu tentukan taraf signifikansi, misalna (a = 0,05), kemudian di cari ttabel dengan derajat keabsahan dk = n- 1. Kemudian mengacu pada ketentuan sebagai berikut:
47
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. Hal 38
55
56
1)
Jika thitung < t tabel, maka Ho diterima Ha ditolak artinya tidak signifikan
2)
Jika thitung>ttabel,maka Ho ditolak Ha diterima artinya signifikan Untuk lebih memudahkan maka peneliti memasukan rumus
diatas kedalam program SPP versi 22. Sedaangkan untuk menganalisa pengaruh koefisien determinasi (KD) atau Variabel X dan Variabel Y digunkan rumus : Kd = Keterangan: Kd = Koefisien Determinasi r = Besarnya korelasi Dengan batas koefisien determinasi 0 < kd < 1 Untuk mempermudah dalam proses perhitungan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS versi 22 dengan menggunakan program tersebut hasilnya dapat dilihat pada tabel model summary berdasarkan nilai dari tabel yang berjudul Rsquare atau melihat angka R.48
3.5 Instrumen Penelitian Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka dalam penelitian harus ada dan menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah 48
Sugiono. Op.cit. 2010. Hal 249
56
57
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.49 Alat pengukuran yang utama dalam penelitian ini adalah kuesioner. Karena menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian, maka alat tersebut harus diuji melalui : 3.5.1
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variable. Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Tim Penyusun, Modul Praktikum Metode Riset Bisnis & Manajemen, 2007: 20) Ada tiga macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu sebagai berikut: 1. Pengujian validitas konstruk: Untuk menguji validitas konstruk maka dapat digunakan pendapat para ahli. Para ahli dimintai pendapatnya tentang instrument yang telah disusun, dari pendapat para ahli instrument dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dapat dirombak total.
49
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.2012. Hal.114-115
57
58
2. Pengujian validitas Isi Untuk instrument yang berbentuk test, mka pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi pelajaran yang diajarkan. 3. Pengujian validitas eksternal Validitas
eksternal
instrument
diuji
dengan
cara
membandingkan antara criteria yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. (Sugiyono, 2012: 352-353) Kriteria pengujian tes validitas menurut (Tim Penyusun, Modul Praktikum Metode Riset Bisnis & Manajemen, 2007: 20) : a.
Jika koefisien korelasi product moment melebihi o.3
b. Jika koefisien korelasi product moment > r tabel c. Nilai sig 3.5.2
α
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas atau konsistensi internal yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang telah dilakukan dalam penelitian ini. Konsistensi hasil pengkuran mengindikasikan bahwa instrument tersebut dapat bekerja dengan baik pada waktu dan situasi yang berbeda. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk satu atau lebih variable, namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variable pda
58
59
lembar kerja berbeda sehingga dpaat diketahui konstruk variable mana yang tidak reliable (Tim Penyusun, Modul Praktikum Metode Riset Bisnis & Manajemen, 2007:64) Kriteria uji reliabilitas: Reliabilitas suatu konstruk variable dapat dikatakan baik jika memiliki Cronbach‟s Alpha > 0.60 Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha 0.0 – 0.20 >0.20 – 0.40 >0.40 - 0.60 >0.60 – 0.80 >0.80 – 1.00
Tingkat Reliabel Kurang reliabel Agak reliable Cukup reliable Reliabel Sangat reliabel
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1
Hasil Uji Validitas Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner terhadap sampel penelitian. Peneliti terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas instrumen dengan menyebarkan kuesioner pada 30 orang secara acak. Responden diminta untuk menyatakan jawaban pada pilihan jawaban yang telah disediakan. Maka didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Uji Validitas Variabel X (Isi Pesan Tweet @Metro_TV) Nilai r tabel dengan responden berjumlah 30 orang dan taraf signifikans 5% = 0,361 . hasil uji validitas Isi Pesan Tweet @Metro_TV dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini:
59
60
Tabel 3.5 Uji Validitas Isi Pesan Tweet @Metro_TV No Item Soal 1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai R 0.403 0.529 0.527 0.566 0.758 0.409 0.503 0.378
Nilai R Tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Analisis dari hasil uji validitas adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf kesalahan 5%, dan N=30 maka rtabel sebesar 0,361. Jika r hitung
> rtabel maka butir
pertanyaan tersebut valid . r hitung dapat dilihat pada kolom Pearson Correlation. Kemudian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan pada variabel X atau Isi Pesan Tweet @Metro_TV adalah valid karena nilainya lebih dari 0,361. 2. Uji Validitas Variabel Y (Pemenuhan Kebutuhan Informasi) Tabel 3.6 Uji Validitas Pemenuhan Kebutuhan Informasi No Item Soal
Nilai R
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.496 0.425 0.395 0.408 0.718 0.622 0.560 0.733 0.635
Nilai R Tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Analisis dari hasil uji validitas adalah sebagai berikut:
60
61
Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf kesalahan 5%, dan N=30 maka rtabel sebesar 0,361. Jika r hitung > rtabel maka butir pertanyaan tersebut valid . r hitung dapat dilihat pada kolom Pearson Correlation. Kemudian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan pada variabel X atau Pemenuhan Kebutuhan Informasi adalah valid karena nilainya lebih dari 0,361. 3.6.2
Hasil Uji Reliabilitas 1. Uji Reliabilitas Variabel X (Isi Pesan Tweet @Metro_TV) Tabel 3.7 Reliability Statistics Cronbach's Alpha .504
N of Items 8
Dari tabel diatas juga didapatkan bahwa nilai pada kolom Cronbah‟s Alpha dari variabel Isi Pesan Tweet @Metro_TV (X) adalah sebesar 0,504. Berdasarkan kriteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel 3.3 dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan variabel X (Isi Pesan Tweet @Metro_TV) Cukup reliable 2. Uji Reliabilitas Variabel Y (Pemenuhan Kebutuhan Informasi) Tabel 3.8 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .727 .720
61
N of Items 9
62
Dari tabel diatas juga didapatkan bahwa nilai pada kolom Cronbah‟s Alpha dari variabel Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y) adalah sebesar 0,727. Berdasarkan kriteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel 3.3 dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan variabel Y (Pemenuhan Kebutuhan Informasi) Reliable. 3.7 Jadwal Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dikampus Universitas Sultan Ageng Tirtyasa yang bertempat di jalan raya Jakarta kilometer 4 Kota Serang Provinsi Banten. Dengan jadwal Penelitian yang direncanakan sebagai berikut:
Tabel 3.9 Jadwal Penelitian Bulan Kegiatan Maret
April
Mei
Pra-Riset dan Penyusunan Bab 1-3 Sidang Outline Penyebaran Kuesioner atau Angket Penyusunan Bab 4-5 Sidang Skripsi
62
Juni
Juli
Agustus September
63
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1
Twitter @Metro_TV Karakteristik akun @Metro_TV digunakan user atau tim dari divisi media sosial sebagai alat dari salah satu akun media sosial yang ada di Metro TV untuk membagikan perkembangan berita terkini, dan isi tweet @Metro_TV bersumber dari website www.metrotvnews.com yang berguna juga untuk meningkatkan aktifitas website yang kuat, cepat dan praktis. Hal yang layak untuk dibagikan dalam isi tweet @Metro_TV adalah berupa hashtags (Tanda pagar # dalam Twitter yang memudahkan untuk mencari dengan menggunakan hashtag) , number ( isi tweet dari @Metro_TV yang berisikan angka-angka) dan contohnya biasanya berupa live score sebuah pertandingan sepak bola, data inflasi, dll), quotes (tweet yang berisikan pernyataan-pernyataan dari narasumber), images (Foto) yang ikut disertakan dalam setiap tweet @Metro_TV, video yang berdurasi 6 detik. Selain karakteristik dan hal apa saja yang layak untuk dibagikan, isi tweet @Metro_TV juga memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) berupa materi, iklan, retweet, dan review yang tabelnya terdapat pada halaman lampiran. Materi dalam twitter @Metro_TV adalah berisikan sesuatu yang akan menjadi bahan untuk dibagikan.
63
64
Materi yang ada dalam twitter @Metro_TV pertama dapat berupa quotes yang berisikan pernyataan dari seseorang yang ada dalam isi wawancara,
dan
hanya
bisa
dikutip
dari
badan
berita
metrotvnews.com. Kedua, info traffic atau info lalu lintas, dan twiiter @Metro_TV akan me-retweet dari akun twitter @TMCPoldaMetro atau partner dengan perjanjian khusus. Ketiga adalah hot issue yang merupakan persoalan atau berita yang sedang ramai dibicarakan oleh masyrakat.
Materi hot issue yang akan dibagikan harus dari
kesepakatan kecil dengan redaksi. Keempat, most popular yang hampir sama dengan hot issue. Jika hot issue harus dengan kesepakatan, berbeda dengan most popular adalah tweet yang sudah dibagikan sebelumnya, dan mendapatkan respon retweet banyak dari followers. Lalu akan dibagikan ulang pada waktu yang berbeda, dan akan dibagikan ulang menggunakan robot. Robot merupakan program komputer yang secara otomatis akan membagikan ulang tweet popular tersebut, dan dalam tweet yang popular, pengulangannya akan disertai kata [Populer] di depan, dan selanjutnya baru diikuti oleh judul berita. Kelima, kultwitt dalam twitte @Metro_TV merupakan materi untuk mengupas suatu isu yang artikelnya sudah tayang atas persetujuan redaksi pelaksana terkait. Pengupasan isu dalam kultwitt akan dibagikan secara berturut-turut dalam waktu bersamaan, dan akan disertai dengan tanda pagar atau hashtag (#). Keenam, materi yang ada
64
65
dalam twitter @Metro_TV terdapat gambar dan video dan harus bersumber dari metrotvnews.com. Terakhir adalah URL (Uniform Resource Locator) merupakan rangkaian format standar tertentu yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber yang ada di internet, atau yang sering kita sebut dengan link. URL harus selalu ditampilkan disetiap konten tweet yang dibagikan, dan URL atau link tersebut akan menuju ke metrotvnews.com untuk mengetahui isi berita secara lengkap. Selain materi yang ada dalam standar operasional prosedur twitter @Metro_TV, terdapat juga iklan. Iklan yang akan dibagikan dalam satu hari maksimal harus berjumlah empat, dan diledakkan dalam rentan waktu 3 jam. Merek atau brand yang terdapat dalam iklan maksimal berjumlah dua dalam satu hari, dan untuk menandakan itu adalah tweet yang berisikan iklan, maka akan ditambahkan hashtag (#adv).
Permintaan
untuk
menayangkan
iklan
dalam
twitter
@Metro_TV maksimal 24 jam sebelum tayang atau di-tweet, dan jika ada tweet tidak berbayar harus melalui persetujuan dari wakil pemimpin redaksi. Selanjutnya ada retweet yang dilakukan twitter @Metro_TV, tetapi
hanya
diperkenankan
dari
akun
@matanajwa,
@TMCPoldaMetro, dan @KickAndy. Terakhir ada review yang dilakukan oleh supervisor mengenai data dan strategi setiap hari senin.
65
66
Dalam materi setiap tweet @Metro_TV terdapat quotes, traffic, hot issue, most popular, kultwitt, gambar, video, dan URL (link). Ada bebeerapa dari materi tersebut yang bisa menjadi type of blast untuk tweet @Metro_TV, yang dimaksud dari type of blast berarti macammacam materi tweet yang memiliki kekuatan atau ledakan jika dibagikan kepada followers agar kebutuhan informasi semakin terpenuhi. Daily quotes, info traffic, live score, kultwitt. Berikut adalah contoh-contohnya: 1. Daily Quotes: “Semakin Jokowi ditarik oleh partai maka semakin tipis gerakan fundamental dr Jokowi” – Ray Rangkuti http://goo.gl/RXY1Wo Jokokwi merancang kabinet, publlik pun ingin melihat realisasi janji itu - Bambang Soesattyo http://goo.gl/B7Fwzo 2. Info Traffic: RT 20.54 Jl Tendean arah Pancoran via Tol arah Cawang & Jl Arteri lalin masih Padat tetap bersabar imbas volume kendaraan RT 20.32 Kondisi lalin Ruas Tol Dalkot Cawang arah Tomang ramai lancar tersendat menjelang layang Tomang sebaliknya padat 3. Live Score: Premier L sementara: Liv3– 3Tot, Asv2-4Sou, Che2-1MU, Mci01Swa Http://bola.metrotvnews.com Champion sementara: Acm2-0Por, Rmd0-0Bym, Ars0-2Rom, Juv1-0Bor Http://bola.metrotvnews.com
66
67
4. Kultwitt: MuliamanHadad (OJK):kepercayaan investor asing masih sangat kuat thdp Indonesia #investasing http://metrotvn.ws/A293037
Ini disebabkan derasnya aliran masuk modal&investasi langsung dr investor asing #investasing http://metrotvn.ws/A293037
Indikator lain, pasar modal IHSG naik 20,37% dr pembukaan transaksi awal 2014 #investasing http://metrotvn.ws/A293037
Per 15/09/14 lalu kepemilikan saham pasar modal indonesia tetap ddominasi asing #investasing http://metrotvn.ws/A293037 64,37% kepemilikan saham pasar modal indonesia ddominasi asing #investasing http://metrotvn.ws/A293037
MuliamanHadad optimistis perekonomian mendatang masih positif #investasing http://metrotvn.ws/A293037
Tingkat inflasi Agustus turun di angka 0,47 #investasing http://metrotvn.ws/A293037
Secara umum hingga agustus 2014 inflasi tahunan sebesar 3,99% (yoy) #investasing http://metrotvn.ws/A293037
67
68
Secara umum hingga 08/14 inflasi tahunan msh dibawah target,sebesar
3,99%(yoy)
#investasing
http://metrotvn.ws/A293037 50
4.1.2 Sejarah Singkat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimulai dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Tirtayasa pada tanggal 1 Oktober 1980 berdasarkan Akte Notaris No: 1 Tahun 1980, kemudian dilakukan penyempurnaan dan dikukuhkan kembali dengan akte Notaris Ny.R.Arie Soetardjo, Nomor 1, Tanggal 3 Maret 1986. Kata Tirtayasa (Bahasa Sansekerta yang Berarti Air Mengalir) diambil dari nama Pahlawan Nasional yang berasal dari Banten, yaitu Sultan Ageng Tirtayasa (Kepres RI Nomor: 045/TK/1070). Nama asli Sultan Ageng Tirtayasa adalah Abul Fatih Abul Fatah, pewaris ke-IV tahta Kesultanan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa dianugerahi tanda jasa Pahlawan Nasional karena dengan gigih menentang penjajahan Belanda dan berhasil membawa kejayaan dan keemasan Kesultanan Banten. Langkah awal Yayasan Pendidikan Tirtayasa mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) pada tahun 1981 disusul dengan pendirian Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) pada tahun 1982. Bersamaan dengan pendirian STKIP, Yayasan Krakatau Steel Cilegon mendirikan Sekolah Tinggi Teknik (STT) yang selanjutnya STT bergabung 50
Dokumen Glenn Jolodoro (Head Of Marketing Metro TV)
68
69
dengan
Yayasan
Pendidikan Tirtayasa
untuk
persiapan berdirinya
Universitas Tirtayasa Serang-Banten. Universitas Tirtayasa Serang Banten merupakan penggabungan dari STIH, STKIP dan STT berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor, 0596/0/1984, tanggal 28 November 1984, maka berubahlah status masingmasing sekolah tinggi menjadi Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Teknik (FT). Seiring dengan harapan masyarakat Banten, dari tahun ke tahun Universitas Tirtayasa mengembangkan pendirian fakultas dan program studi baru ditandai dengan berdirinya Fakultas Pertanian berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0123/0/1989, tanggal 8 Maret 1989, dan Fakultas Ekonomi dengan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0331/0/1989, tanggal 30 Mei 1989. Perubahan sosial politik yang terjadi di Indonesia telah ikut mempengaruhi perubahan yang terjadi pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Didasari oleh perkembangan Untirta sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang kurang signifikan dan spirit era reformasi telah mendorong Pimpinan Universitas dan para Pimpinan Fakultas di lingkungan Universitas Tirtayasa serta Pengurus Yayasan Pendidikan Tirtayasa dan dukungan para tokoh Banten mengusulkan penegrian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kepada pemerintah pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1999 keluarlah Keppres RI Nomor: 130/1999 tentang Persiapan Perguruan Tinggi Negeri Universitas Sultan
69
70
Ageng Tirtaysa. Atas kerja keras dan kesungguhan pimpinan Untirta dan pengurus Yayasan maka pada tahun 2001 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 32 tanggal 19 Maret 2001 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa secara resmi ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri definitif. Seiring dengan perbuhan status Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menjadi perguruan tinggi negeri. Untirta semakin memperbaiki kualitasnya dengan menambah berbagai program studi yang menjadi kebutuhan masyarakat. Maka pada tanggal 10 Juni 2003 dikeluarkan Surat Keputusan dari DIRJEN DIKTI DEPDIKNAS dengan nomor 1179/D/T/2003 tentang izin operasional program studi Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara, seiring dengan operasional program studi maka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik didirikan pada tahun akademik 2002/2003 yang mendapat legitimasi menjadi bagian Unitirta dengan surat keputusan nomor 124/0/2004 sesuai dengan SOTK. Perubahan mendasar dibidang organisasi dan tata kerja adalah dengan ditetapkannya Keputusan Mendiknas Nomor 023/J43/d.1/SK/IV/2003 dan Statuta Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berdasarkan Keputusan Mendiknas Nomor 10 tahun 2007. Demikian pula perubahan dan perbaikan dibidang akademik khususnya pendidikan fakultas dan jurusan –jurusan baru, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pengembangan dan peningkatan kualitas dosen dan tenaga pendidikan lainnya, pengembangan ICT untuk menunjang pendidikan dan pelayanan akademik prima, pengembangan dan peningkatan sarana perpustakaan menuju e-library dan
70
71
e-jurnal penguatan atmosfer akademik di kampus, serta peningkatan kualitas pendidikan melalui sistem penjaminan mutu dan evaluasi diri ( Quality Assurance and Self Evaluation ). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa saat ini menyelenggarakan program pendidikan akademik dan program pendidikan vokasi. Program Pendidikan Akademik terdiri atas Program Pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 6 fakultas dan 1 Program Pendidikan Magister (Pascasarjana), yaitu (1) Fakultas Hukum, (2) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, (3) Fakultas Teknik, (4) Fakultas Pertanian, (5) Fakultas Ekonomi, (6) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan (7) Pascasarjana Jurusan/Program Studi yang dimiliki saat ini sebanyak 21 Prodi untuk Program Sarjana dan 3 Prodi untuk Program Magister dan Program Diploma III Ekonomi. 51
4.2 Deskripsi Data 4.2.1 Karakteristik Responden Survei ini mengambil data melalui kuisoner yang disebar kepada 75 mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta tahun 2012 – 2014, yang diharapkan mampu memberikan jawaban yang benar-benar representatif terhadap setiap pertanyaan mengenai variabel-variebel dalam penelitian ini. Karakteristik responden ini dapat dilihat dari data umur, semester, memiliki akun Twitter iya atau tidak, serta mem-follow akun twitter @Metro_TV iya ata tidak, yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram sebagai berikut: 51
http://www.untirta.ac.id diakses pada 15 Oktober 2015, 21:35 WIB
71
72
Tabel 4.1 Umur (Semester) Responden Umur_Semester Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid 19th_Semester3 18 24.0 24.0 24.0 20th_Semester5 32 42.7 42.7 66.7 21th_Semester7 25 33.3 33.3 100.0 Total
75
100.0
100.0
Gambar 4.1 Umur / Semester Responden 19th_Semester3
20th_Semester5
21th_Semester7
24%
33%
43%
Dari tabel 4.2 dan diagram 4.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 75 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, jumlah responden yang berumur 20 tahun (Semester 3) sebanyak 43% paling banyak diantara umur responden 19 tahun (Semester 5) sebanyak 24% dan 21 tahun (Semester 7) sebanyak 33%. Hasil dari penjelasan di atas adalah persentase responden berumur 20 tahun atau semester 3 (tiga) yang paling besar,yaitu 43%. Hal tersebut disebabkan oleh penarikan jumlah sampling dengan menggunakan random sampling dan menggunakan rumus Yamane untuk menghitung berapa
72
73
banyak responden dari setiap angkatan atau semester, seperti yang sudah dijelaskan dalam metodologi penelitian ini. Tabel 4.2 Mempunyai Akun Twitter dan Follow Akun @Metro_TV MEMILIKI_AKUN_TWITTER Frequency Valid
YA
75
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
FOLLOW_TWITTER_METRO_TV
Valid
YA
Frequency 75
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden dalam penelitian ini mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012-2014 yang memiliki akun Twitter dan mem-follow akun twitter @Metro_TV sebanyak 100%. Hasil tabel mendapatkan persentase 100% karena peneliti menyebarkan kuesioner lebih dari jumlah yang sudah ditentukan yaitu lebih dari 75 kuesioner untuk menghindari pertanyaan saringan yang terdapat di dalam kuesioner agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner penelitian ini.
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian yang diperoleh, data tersebut kemudian dianalsis berdasarkan perhitungan frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis melakukan pembahasan berdasarkan indikator pada operasional variabel.
73
74
Dalam penelitian ini terdapat variable isi pesan tweet @Metro_TV (X), dan variable pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 (Y). Variabel X memiliki 3 indikator yaitu sifat pesan, bentuk berita, dan respon (feedback). Lalu ketiga indicator tersebut dikembangkan lagi menjadi 8 (delapan) pertanyaan. Sedangkan variable Y memiliki 4 (empat) indikator yaitu kebutuhan informasi terbaru, kebutuhan informasi rutin, kebutuhan informasi mendalam, dan kebutuhan informasi sekilas. Lalu dari keempat indikator tersebut dikembangkan lagi menjadi 7 (tujuh) pertanyaan.
4.3.1 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi Indikator isi pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi pesan tweet @Metro_TV memberikan informasi”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.3 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi Soal_X1 Frequenc y Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.3
1.3
1.3
9
12.0
12.0
13.3
Setuju
52
69.3
69.3
82.7
Sangat Setuju
13
17.3
17.3
100.0
Total
75
100.0
100.0
Ragu-Ragu
74
75
Gambar 4.2 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi SS
S
RG
TS
2% 12%
17%
69%
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 17%, setuju sebesar 69%, ragu-ragu sebesar 12%, dan tidak setuju sebesar 2%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab setuju. Jadi informasi adalah pesan atau data yang baru dan perlu disampaikan kepada khalayak melalui media komunikasi, informan ialah seseorang yang memberikan informasi kepada orang lain yang belum mengetahuinya. 52 Informasi dapat meliputi berbagai aspek kehidupan misalnya, masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, dan lain – lain yang disampaikan dengan lambang verbal maupun nonverbal. 53 Sebagian responden menjawab setuju pada pertanyaan ini dikarenakan beberapa aspek yang sudah disebutkan di atas merupakan aspek-aspek 52
Helena Olii. Berita dan Informasi. Indeks. 2007. Hal. 22
53
Saniyastuti, Marfu‟ah Sri. 1997. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandar Lampung: Gunung Pesagi
75
76
informasi yang disampaikan dalam pesan tweet @Metro_TV sehingga responden menjawab setuju, seperti contoh tweet yang mengandung aspek ekonomi berikut ini:
Gambar 4.3 Contoh Tweet @Metro
4.3.2 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal Indikator isi pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini
76
77
Tabel 4.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal Soal_X2 Frequenc y Percent Valid Tidak Setuju
Valid Percent
Cumulative Percent
5
6.7
6.7
6.7
Ragu-Ragu
25
33.3
33.3
40.0
Setuju
39
52.0
52.0
92.0
Sangat Setuju
6
8.0
8.0
100.0
Total
75
100.0
100.0
Gambar 4.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal SS
S
RG 7%
TS 8%
33% 52%
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 8%, setuju sebesar 52%, ragu-ragu sebesar 33%, dan tidak setuju sebesar 7%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab setuju. Isi pesan merupakan bahan untuk atau materi yang dipilih yang ditentukan oleh komunikator untuk mengomunikasikan maksudnya. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang 77
78
layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.54 Sebesar 52% responden menjawab setuju pada pertanyaan ini karena dalam isi pesan tweet @Metro_TV menjadi komunikator dan komunikannya adalah followers-nya. Setiap pesan yang disampaikan oleh tweet @Metro_TV
diharapkan
dapat
menyampaikan
maksudnya
untuk
menyarankan atau menghimbau followers-nya mengenai suatu hal agar memahami apa yang disampaikan. Dalam contoh gambar 4.5 tweet @Metro_TV menyarankan atau menghimbau dan
mengingatkan untuk mendaftarkan dirinya
@OSC_MTVN dalam program kuliah gratis:
Gambar 4.5 Contoh Tweet @Metro_TV
54
Effendy Onong Uchjana.1993.Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi .Bandung :PT. Citra Aditya Bakti.Hal.41
78
pada
79
4.3.3 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah-Perintah atau Instruksi Indikator isi pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah-Perintah atau Instruksi”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini: Tabel 4.5 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah-Perintah atau Instruksi Soal_X3 Frequenc y Percent Valid Tidak Setuju 15 20.0 Ragu-Ragu 40 53.3 Setuju 12 16.0 Sangat Setuju 8 10.7 Total 75 100.0
Valid Percent 20.0 53.3 16.0 10.7 100.0
Cumulative Percent 20.0 73.3 89.3 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 11%, setuju sebesar 16%, ragu-ragu sebesar 53%, dan tidak setuju sebesar 20%. Dari data tersebut dapat
79
80
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab ragu-ragu. Pesan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasi. Berdasarkan motifnya, bentuk pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikannya memiliki sifat-sifat tersendiri sesuai dengan tujuan pengiriman pesan tersebut, misalnya sifat pesan koersif yaitu pesan yang berisikan instruksi atau perintah-perintah. Tapi sebagian besar responden menjawab ragu-ragu pada pertanyaan ini, hal tersebut tweet @Metro_TV yang sebagai komunikator memang jarang menggunakan sifat koersif dalam setiap pesan yang disampaikan. Kebanyakan dari pesannya adalah bersifat informasi dan persuasif. Inilah contoh tweet @Metro_TV yang bersifat perintah atau instruksi untuk mendaftarkan dirinya mengikuti kuliah gratis demi mewujudkan impian, dan pesan dalam tweet ini disertakan juga gambar atau foto untuk membuat pembacanya semakin mengerti akan perintah yang disampaikan. Gambar 4.7 Contoh Tweet @Metro_TV
80
81
4.3.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan Indikator bentuk pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini: Tabel 4.6 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
Soal_X4 Frequenc y Percent 3 4.0 4 5.3 44 58.7 24 75
32.0 100.0
Valid Percent 4.0 5.3 58.7
Cumulative Percent 4.0 9.3 68.0
32.0 100.0
100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 32%, setuju sebesar 59%, ragu-ragu sebesar 5%, dan tidak setuju sebesar 4%. Dari data tersebut dapat
81
82
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab setuju. Berdasarkan bentuknya, sebuah pesan ada yang berbentuk dalam tulisan saja, gambar, dan ada juga yang gambar serta tulisan secara bersamaan. Sebagian besar responden menjawab setuju pada pertanyaan ini, karena memang pesan yang disampaikan oleh @Metro_TV banyak yang menggunakan tulisan saja. Dan inilah contoh dari pesan tweet @Metro_TV berupa tulisan:
Gambar 4.9 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.5 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar Indikator bentuk pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini:
82
83
Tabel 4.7 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar
Valid Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
Soal_X5 Frequenc y Percent 4 5.3 11 14.7 42 56.0 18 75
24.0 100.0
Valid Percent 5.3 14.7 56.0
Cumulative Percent 5.3 20.0 76.0
24.0 100.0
100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 24%, setuju sebesar 56%, ragu-ragu sebesar 15%, dan tidak setuju sebesar 5%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab setuju. Berdasarkan bentuknya, sebuah pesan ada yang berbentuk dalam tulisan saja, gambar, dan ada juga yang gambar serta tulisan secara bersamaan. Sebagian besar responden menjawab setuju pada pertanyaan ini, 83
84
karena memang pesan yang disampaikan oleh @Metro_TV ada yang menggunakan gambar. Dan inilah contoh dari pesan tweet @Metro_TV berupa gambar: Gambar 4.11 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.6 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar Indikator bentuk pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini: Tabel 4.8 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar Soal_X6 Frequenc Percen Valid Cumulative y t Percent Percent V Tidak a Setuju l Ragu-Ragu i Setuju d Sangat Setuju
2
2.7
2.7
2.7
6 39
8.0 52.0
8.0 52.0
10.7 62.7
28
37.3
37.3
100.0
Total
75
100.0
100.0
84
85
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 37%, setuju sebesar 52%, ragu-ragu sebesar 8%, dan tidak setuju sebesar 3%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab setuju. Berdasarkan bentuknya, sebuah pesan ada yang berbentuk dalam tulisan saja, gambar, dan ada juga yang gambar serta tulisan secara bersamaan. Sebagian besar responden menjawab setuju pada pertanyaan ini, karena memang pesan yang disampaikan oleh @Metro_TV ada yang menggunakan tulisan dan gambar. Dan inilah contoh dari pesan tweet @Metro_TV berupa tulisan dan gambar:
85
86
Gambar 4.13 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.7 Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari Followers Indikator respon (feedback) memiliki distribusi pertanyaan “Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari Followers”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini: Tabel 4.9 Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari Followers Soal_X7 Frequency
Percent 2 2.7 14 18.7
Vali Sangat Tidak Setuju d Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
86
Valid Cumulative Percent Percent 2.7 2.7 18.7 21.3
37
49.3
49.3
70.7
19
25.3
25.3
96.0
3
4.0
4.0
100.0
75
100.0
100.0
87
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 4%, setuju sebesar 25%, ragu-ragu sebesar 49%, tidak setuju sebesar 19%, dan sangat tidak setuju sebesar 3%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab ragu-ragu. Dalam unsur-unsur komunikasi massa terdapat salah satu unsur, yaitu respon atau feedback. Feedback (respon) yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. 55 Hasil analisis pertanyaan twitter @Metro_TV cepat dalam merespon setiap pertanyaan dari followers atau responden kebanyakan menjawab ragu-ragu. Itu dikarenakan memang akun twitter @Metro_tv tidak pernah merespon setiap pertanyaan apapun dari followersnya. Ini dibuktikan juga oleh schedule dan composition yang dimiliki oleh @Metro_TV sebagai berikut:
55
Aw,Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu 87
88
Gambar 4.15 Schedule and Composition @Metro_TV
(Sumber: Dokumen Pribadi Glenn Jolodoro 2014 – Head Of Marketing Metro TV)
4.3.8 Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain dari Followers Indikator respon (feedback) memiliki distribusi pertanyaan “Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain dari Followers”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini:
88
89
Tabel 4.10 Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain dari Followers Soal_X8 Frequenc y Percent Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Total
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.3
1.3
1.3
17 45 12 75
22.7 60.0 16.0 100.0
22.7 60.0 16.0 100.0
24.0 84.0 100.0
Gambar 4.16 Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain dari Followers S
RG
TS
STS
1% 16% 23%
60%
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban setuju sebesar 16%, ragu-ragu sebesar 60%, tidak setuju sebesar 23%, dan sangat tidak setuju sebesar 1%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab ragu-ragu. Dalam unsur-unsur komunikasi massa terdapat salah satu unsur, yaitu respon atau feedback. Feedback (respon) yakni apa yang telah diputuskan
89
90
oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. 56 Hasil analisis pertanyaan twitter @Metro_TV cepat dalam merespon setiap komplain dari followers kepada responden kebanyakan menjawab ragu-ragu. Itu dikarenakan memang tidak pernah merespon setiap komplain apapun dari followersnya. Ini dibuktikan juga oleh schedule dan composition yang dimiliki oleh @Metro_TV sebagai berikut:
Gambar 4.17 Schedule and Composition @Metro_TV
(Sumber: Dokumen Pribadi Glenn Jolodoro 2014 – Head Of Marketing Metro TV) 4.3.9 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru Indikator kebutuhan informasi terbaru memiliki distribusi pertanyaan “Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi
56
Aw,Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu 90
91
atau Hal-hal Terbaru”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
Tabel 4.11 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru Soal_Y1 Frequenc y Percent Valid Tidak Setuju
Valid Percent
Cumulative Percent
10
13.3
13.3
13.3
Ragu-Ragu
15
20.0
20.0
33.3
Setuju
42
56.0
56.0
89.3
Sangat Setuju
8
10.7
10.7
100.0
Total
75
100.0
100.0
Gambar 4.18 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru SS
S
RG
TS
11%
13%
20%
56%
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 11%, setuju sebesar 56%, ragu-ragu sebesar 20%, dan tidak setuju sebesar 13%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab setuju.
91
92
Secara alamiah manusia memiliki hasrat ingin tahu (memperoleh pengetahuan, atau pemahaman tentang sesuatu). Menurut Maslow, rasa ingin tahu ini merupakan ciri mental yang sehat. Kebutuhan kognitif ini diekspresikan
sebagai
kebutuhan
untuk
memaha,menganalisis,
mengevaluasi, menjelaskan, mencari sesuatu atau suasana baru dan meneliti.57 Seperti yang dijelaskan, bahwa mahasiswa pun memerlukan informasiinformasi terbaru untuk memenuhi kebutuhannya. Melalui media sosial seperti Twitter, yaitu tweet dari @Metro_TV. Inilah contoh tweet @Metro_TV
yang
memenuhi
kebutuhan
informasi
terbaru
untuk
mahasiswa: Gambar 4. 19 Contoh Tweet @Metro_TV
57
Yusuf LN & Nuruhisan. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. Hal. 159-160
92
93
4.3.10 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi Indikator kebutuhan informasi terbaru memiliki distribusi pertanyaan “Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini: Tabel 4.12 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi Soal_Y2 Frequenc y Percent Valid Tidak Setuju
Valid Percent
Cumulative Percent
5
6.7
6.7
6.7
9
12.0
12.0
18.7
Setuju
47
62.7
62.7
81.3
Sangat Setuju
14
18.7
18.7
100.0
Total
75
100.0
100.0
Ragu-Ragu
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 19%, setuju sebesar 62%, ragu-ragu sebesar 12%, dan tidak setuju sebesar 7%. Dari data tersebut dapat 93
94
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab setuju. Definisi informasi, menurut Prof.Onong Uchyana Effendy MA menyebutkan pengertian informasi ialah58: 1. Pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui. 2. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal. 3. Kegiatan menyebarluaskan pesan yang disertai penjelasan,baik secara langsung maupun melalui media komunikasi, kepada khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa baru. Pengertian informasi dengan menyebarluaskan pesan kepada khalayak mengenai sesuatu hal atau peristiwa baru. Hal tersebut menjadi alasan mengapa sebagian besar responden menjawab setuju pada pertanyaan ini. Inilah contoh tweet @Metro_TV mengenai hal atau peristiwa baru: Gambar 4.21 Contoh Tweet @Metro_TV
58
Ibid, Hal. 24
94
95
4.3.11 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang Jelas Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa Indikator kebutuhan informasi rutin memiliki distribusi pertanyaan “Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang Jelas Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah ini: Tabel 4.13 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang Jelas Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa Soal_Y3 Frequenc y Percent Valid Tidak Setuju
Valid Percent
Cumulative Percent
10
13.3
13.3
13.3
Ragu-Ragu
30
40.0
40.0
53.3
Setuju
29
38.7
38.7
92.0
Sangat Setuju
6
8.0
8.0
100.0
Total
75
100.0
100.0
95
96
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 8%, setuju sebesar 39%, ragu-ragu sebesar 40%, dan tidak setuju sebesar 13%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab ragu-ragu Informasi yang dibutuhkan orang banyak biasanya informasi yang informatif
dimana
selain
memenuhi
kebutuhan
masyarakat,
juga
memberikan informasi bagi penikmatnya. Untuk itu perlu diperhatikan sifatsifat informasi yang informatif, yaitu yang relevan, informasi yang berguna, informasi yang tepat waktu, dan informasi yang valid. 59 Kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh penikmat seperti mahasiswa, maka mereka akan mencari informasi yang memenuhi kebutuhannya mengenai dunia pendidikan mahasiswa. Hasil dari tabel 4.13 menunjukkan bahwa kebanyakan responden menjawan ragu-ragu, karena memang tweet yang disampaikan oleh @Metro_TV tidak banyak pesan yang berisikan informasi untuk dunia pendidikan mahasiswa. Inilah salah satu contoh tweet @Metro_TV yang berisikan tentang sejumlah mahasiswa yang dikirim ke Rusia untuk belajar nuklir:
59
A. W. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bina Aksara: Jakarta. 1991. Hal. 20
96
97
Gambar 4.23 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.12 Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Indikator kebutuhan informasi rutin memiliki distribusi pertanyaan “Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini: Tabel 4.14 Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Soal_Y4 Frequenc y Valid Tidak Setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
11
14.7
14.7
14.7
Ragu-Ragu
31
41.3
41.3
56.0
Setuju
27
36.0
36.0
92.0
Sangat Setuju
6
8.0
8.0
100.0
Total
75
100.0
100.0
97
98
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 8%, setuju sebesar 36%, ragu-ragu sebesar 41%, dan tidak setuju sebesar 15%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab ragu-ragu. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa Informasi yang dibutuhkan orang banyak biasanya informasi yang informatif dimana selain memenuhi kebutuhan masyarakat, juga memberikan informasi bagi penikmatnya. Karena penikmat pesan pada penelitian ini adalah mahasiswa, dan pada pertanyaan ni menanyakan cepat atau tidaknya informasi tweet @Metro_TV, hasilnya adalah ragu-ragu. Hal tersebut disebabkan oleh pesan dari @Metro_TV tidak hanya berfokus pada aspek kebutuhan yang dibutuhkan mahasiswa, tapi dari beberapa aspek yang lain. Oleh karena itu jawaban responden ragu-ragu adalah tepat, dan ini salah satu contoh tweet @Metro_TV secara cepat yang
98
99
di dalamnya ada kebutuhan mahasiswa tentang pengalihan anak dari gadget, dan dilanjutkan oleh tweet-tweet dari berbagai macam aspek.
Gambar 4.25 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.13 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Indikator
kebutuhan
informasi
mendalam
memiliki
distribusi
pertanyaan “Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini:
99
100
Tabel 4.15 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Soal_Y5 Frequenc y Percent Valid Tidak Setuju
Valid Percent
Cumulative Percent
12
16.0
16.0
16.0
Ragu-Ragu
34
45.3
45.3
61.3
Setuju
16
21.3
21.3
82.7
Sangat Setuju
13
17.3
17.3
100.0
Total
75
100.0
100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 17%, setuju sebesar 21%, ragu-ragu sebesar 46%, dan tidak setuju sebesar 16%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab ragu-ragu.
100
101
Setiap informasi biasanya tidak langsung memberikan pengaruh kepada sikap kerena sikap terdiri atas sejumlah kepercayaan yang dapat menolak informasi baru. Suatu proses untuk mengetahui, memahami, dan mempelajari sesuatu merupakan suatu sistem yang mana informasi memiliki potensi mempengaruhi kepercayaan dan sikap individu60 Dari penjelasan di atas, bahwa mahasiswa tidak dapat mempercayai begitu saja apakah pesan yang disampaikan oleh tweet @Metro_TV akurat, dan hal ini membuktikan bahwa mengapa jawaban dari 46% responden adalah ragu-ragu. Inilah salah satu contoh tweet @Metro_TV yang dinilai belum akurat
Gambar 4.27 Contoh Tweet @Metro_TV
60
Morissan, M.A. Teori Komunikasi. Ghalia Indonesia: Jakarta. 2009. Hal. 62
101
102
4.3.14 Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Indikator
kebutuhan
informasi
mendalam
memiliki
distribusi
pertanyaan “Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini: Tabel 4.16 Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa
Soal_Y6 Frequenc y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju
1
1.3
1.3
1.3
Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
18 25 21 10 75
24.0 33.3 28.0 13.3 100.0
24.0 33.3 28.0 13.3 100.0
25.3 58.7 86.7 100.0
102
103
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 13%, setuju sebesar 28%, ragu-ragu sebesar 34%, tidak setuju sebesar 24%, dan sangat tidak setuju sebesar 1%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab ragu-ragu. Informasi yang dibutuhkan orang banyak biasanya informasi yang informatif
dimana
selain
memenuhi
kebutuhan
masyarakat,
juga
memberikan informasi bagi penikmatnya. Untuk itu perlu diperhatikan sifatsifat informasi yang informatif, yaitu yang relevan, informasi yang berguna, informasi yang tepat waktu, dan informasi yang valid. 61 Sifat-sifat informasi di atas merupakan isi dari kelengkapan yang harusnya ada di dalam setiap pesan yang disampaikan pada media sosial Twitter. Namun,pada kenyataannya kelengkapan isi pesan dikesampingkan, karena hanya mengejar kecepatan dalam menyampaikan pesan oleh akun twitter berita, seperti @Metro_TV. Ini adalah salah satu informasi lengkap yang bisa memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa karena di dalam tweet-tweet ini secara lengkap menyampaikan isi pesan,dan disertai oleh video jika kita klik link yang ada dalam tweet-tweet tersebut:
61
A. W. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bina Aksara: Jakarta. 1991. Hal. 20
103
104
Gambar 4.29 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.15 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Indikator kebutuhan informasi sekilas memiliki distribusi pertanyaan “Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini: Tabel 4.17 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Soal_Y7 Frequenc y Percent Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Total
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.3
1.3
1.3
13 21 30 10 75
17.3 28.0 40.0 13.3 100.0
17.3 28.0 40.0 13.3 100.0
18.7 46.7 86.7 100.0
104
105
Gambar 4.30 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa SS
S
RG
TS
STS
1% 14%
17%
28%
40%
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan rincian jawaban sangat setuju sebesar 14%, setuju sebesar 40%, ragu-ragu sebesar 28%, tidak setuju sebesar 17%, dan sangat tidak setuju sebesar 1%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75 responden adalah menjawab setuju. Semakin mudah dan ringkas sebuah kemasan informasi dikirimkan, semakin laku jugalah informasi tersebut. 62 Penjelasan ini menjadi bukti mengapa 40% responden menjawab setuju pada pertanyaan ini. Inilah contoh tweet @Metro_TV yang singkat:
62
Drs. Anwar Hidayat. Dinamika Informasi Dalam Era Global. Remaja Rosdakarya: Bandung. 1998. Hal. 121
105
106
Gambar 4.31 Contoh Tweet @Metro_TV
4.4 Pengujian Data Statistik 4.4.1 Analisis Data Deskriptif Setelah mendeskripsikan masing-masing pernyataan pada setiap variabel X dan Y, maka peneliti mengukur seberapa besar persentase masing-masing variabel dalam penelitian ini dan membandingkannya dengan tabel kriteria interpretasi skor, sebagai berikut: Tabel 4.18 Kriteria Interpretasi Skor 63 Presentasi Skor Angka 0% - 20%
63
Interpretasi SangatRendah
Angka 21% - 40%
Rendah
Angka 41% - 60%
Sedang
Angka60% - 80%
Tinggi
Angka80% - 100%
Sangat Tinggi
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Varabel-Variabel Penelitian, Bandung : Alfabeta. Hal 40-41
106
107
1. Analisis Deskriptif Variabel X (Isi Pesan Twitter @Metro_TV) P =: P =:
∑
x 100 %
x 100 % = 63 %
Berdasarkan tabel 4.18 dan hasil penghitungan sebesar 63% menunjukkan bahwa persentasi jawaban responden terhadap pertanyaanpertanyaan yang ada dalam variable X dikategorikan tinggi.
R
T
ST
63% 2. Analisis Deskriptif Variabel Y ( Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014) P =:
P =:
∑
x 100 %
x 100 % = 70% %
Berdasarkan tabel 3.4 dan hasil penghitungan sebesar 70% menunjukkan bahwa persentasi jawaban responden terhadap pertanyaanpertanyaan yang ada dalam variable Y dikategorikan tinggi. R
T
ST
70% 107
108
4.4.2
Uji Normalitas Data Analisis One-Sample Kolgomorov membandingkan fungsi distribus
kumulatif pengamatan suatu variabel dengan distribusi tertentu secara teoritis. Menurut Wahyu Agung kriteria pengujian uji normalitas antara lain sebagai berikut :64 a. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. Adapun hasil pengujian normalitas data pada variabel Isi Pesan Twitter @Metro_TV (X) dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 (Y) dapat dilihat pada tabel KolmogorovSminov dibawah ini : Tabel 4.19 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Unstandardized Residual 75 .0000000 3.58341939 .081 .081 -.062 .700 .711
b. Calculated from data. 64
Nifsu Maryana. 2011. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Pemerintah Kota Cilegon. Untirta: Serang. Hal.116
108
109
Berdasarkan hasil uji normalitas data terlihat bahwa nilai sign pada tabel 4.20 Di kolom Asymp.Sig (2-tailed) melebihi angka 0,05 yaitu 0.711 sehingga ditarik kesimpulan bahwa data sampel berdistribusi normal dan dihitung menggunakan statistik parametrik.
4.4.3
Uji Koefisien Korelasi Pengujiann koefisien korelasi adalah untuk melihat ada tidaknya
hubungan antara variabel Isi Pesan Twitter @Metro_TV (X) dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 (Y). Untuk memudahkan hal tersebut, peneliti menggunakan perhitungan Pearson Correlation sebagai berikut: Tabel 4.20 Correlations
isi_pesan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N Pearson pemenuhan_kebutuhan Correlation _informasi_mahasiswa Sig. (2-tailed)
isi_pesan pemenuhan_ kebutuhan_in formasi_mah asiswa 1 .627** .000 75 .627**
75 1
.000
N 75 75 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat dilihat bahwa korelasi atau hubungan antara variable Isi Pesan Twitter @Metro_TV (X) dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
109
110
2012-2014 (Y) menunjukkan hasil sebesar 0.627, yang artinya ada hubungan yang kuat antara variable Isi Pesan Twitter @Metro_TV (X) dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 (Y).
4.4.4 Uji Regresi Uji regresi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelinieran antara variabel bebas dengan variabel terikat. Peneliti menggunakan SPSS 22, dan hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.21 Coefficientsa Model
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 1.847 3.324 1 isi pesan .899 .131 .627 a. Dependent Variable: pemenuhan kebutuhan informasi
t
.555 6.871
Sig.
.580 .000
Dari tabel di atas dapat diketahui persamaan regresi sederhana yang diperoleh sebagai berikut: Y = a + Bx X = Pengaruh isi pesan tweet @Metro_TV Y = Pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Pada persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
110
111
Nilai konstanta (A) sebesar 1.847 dan (B) sebesar 0.899. Dari hasil tersebut didapat persamaan regresi Y = 1.847 + 0.899X. ini berarti jika X naik nilainya sebesar satu satuan, maka Y akan bertambah nilainya sebesar 0.899.
4.4.5 Koefisien Determinasi Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat, positif dan signifikan antara variabel independen yaitu Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV dan variabel dependennya adalah Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA 2012-2014, selanjutnya peneliti
ingin
melihat
seberapa
besar
variabel
independen
dapat
mempengaruhi variabel dependennya. Kedua variabel tersebut diolah menggunakan SPSS 22.
Tabel 4.22 Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate a 1 .627 .393 .384 3.608 a. Predictors: (Constant), isi pesan b. Dependent Variable: pemenuhan kebutuhan informasi
Untuk menghitung besarnya isi pesan tweet @Metro_TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 20122014, kita menggunakan angka R square (angka korelasi yang dikuadratkan) pada tabel Atau juga bisa dihitung secara manual dengan melihat angka R dan menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut: 111
112
KD =
x 100%
KD =
x 100%
KD = 0.3931 KD = 39.31% Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh positif dari isi pesan tweet @Metro_TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 sebesar 39.31% sementara sisanya sebesar 60.69% (100% - 39.31%) merupakan pengaruh dari faktor lain diluar penelitian ini.
4.5 Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, penulis menggunakan uji T, uji T dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya pengaruh dua variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independent adalah isi pesan tweet @Metro_TV (Variabel X)
dan variabel dependennya adalah pemenuhan
kebutuhan informasi mahasiswa (Variabel Y). Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut: a.
Menentukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu: Ho: Tidak Terdapat Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 20122014.
112
113
Ha: Terdapat Pengaruh Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 20122014. Untuk menguji hipotesis dihitung dengan rumus sebagai berikut:
t= √
t=
√
t = 6.88 b.
Menentukan t tabel dengan ketentuan uji 2 pihak menggunakan taraf
signifikasi 5% dengan ketentuan derajat kebebasan (df) = 73, derajat kebebasan didapat dari jumlah sampel responden dalam penelitian yaitu 75 responden, dikurangi jumlah variabel dalam penelitian ini yaitu 2 variabel. Maka nilai t tabel yang didapat adalah sebesar 2,000 c. Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut : 1. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima 2. Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Dengan hasil yang dijabarkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai thitung (6.88) > ttabel (2,000). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Terdapat Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu
113
114
Komunikasi Untirta 2012-2014 dan pengaruh yang ada bersifat positif dan signifikan.
4.6 Interpretasi Hasil Penelitian Setelah dilakukan uji Regresi Linier Sederhana dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji T pada variabel “Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV” terhadap “Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014” didapat persentase pengaruh pada kedua variabel tersebut adalah sebesar 39.31% sementara sisanya sebesar 60.69% (100% 39.31%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dari uji regresi linier sederhana didapat persamaan linier sebagai berikut: Y = 1.847 + 0.899X Maka apabila frekuensi “Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV” (Variabel X) bertambah satu satuan, maka “Pemenuhan Kebutuhan Informasi Kesehatan Mahasiswa UNTIRTA Serang” (Variabel Y) akan bertambah sebesar 0,899. Selain itu, Hasil uji T menunjukkan bahwa nilai Thitung (6.88) > ttabel (2,000). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Pengaruh yang ada bersifat positif dan signifikan.
114
115
4.7
Pembahasan Hasil Penelitian 4.7.1
Isi Pesan Tweet @Metro_TV
Dengan menganalisis setiap pertanyaan yang telah dilakukan oleh peneliti pada sub bab sebelumnya, maka hasil jawaban dari data mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator isi pesan tweet @Metro_TV, dapat diketahui bahwa isi pesan tweet @Metro_TV memiliki nilai akumulasi persentase sebesar 63%. Artinya dilihat dari tabel analisis deskriptif persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang Tinggi. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa isi pesan tweet @Metro_TV sudah dikatakan sebagai isi pesan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Bisa dilihat bahwa isi pesan tweet @Metro_TV terdapat informasi yang berupa data, fakta, pertanyaan-pertanyaan, ajakan, perintah, dan pesan-pesan juga bisa meliputi beberapa aspek-aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, budaya, , politik, agama, dan lain – lain yang
disampaikan
dengan
lambang
verbal
maupun
nonverbal
(Sanityastuti,1997:4)65. Dalam penelitian variabel isi pesan tweet @Metro_TV (X), indikator yang paling berkontribusi adalah indikator dengan pernyataan bahwa isi pesan tweet @Metro_TV memberikan informasi. Persentase 69% yang didapat dari 75 responden menjawab setuju pada pernyataan tersebut, hal itu dikarenakan oleh isi pesan tweet @Metro_TV dapat memberikan informasi dari berbagai aspek, seperti tweet yang mengandung aspek ekonomi tentang 65
Saniyastuti, Marfu‟ah Sri. 1997. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandar Lampung: Gunung Pesagi
115
116
bagaimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sudah diberikan contoh tweet pada sub bab sebelumnya. Tetapi tidak semua indikator yang peneliti keluarkan pada kuesioner mempunyai hasil atau jawaban yang setuju akan setiap pernyataannya. Contohnya pada indikator merespon atau feedback, responden merasa raguragu yang dibuktikan jumlah persentase 60% pada pernyataan twitter @Metro_TV cepat dalam merespon setiap komplain dari followers. Hal itu disebabkan karena memang dalam schedule dan composition twitter @Metro_TV yang bisa dilihat dalam lampiran tidak ada jadwal seorang admin untuk merespon setiap komplain yang muncul dari followes terhadap isi pesna yang disampaikan.
4.7.2 Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator dari pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014, dapat diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 memiliki nilai akumulasi persentase sebesar 70%. Artinya Dilihat dari tabel analisis deskriptif persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang Tinggi. Informasi menjadi “sesuatu” yang dicari
dan bermanfaat bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan persentase yang tergolong tinggi atau baik dapat dibuktikan oleh pendekatan-pendekatan
116
117
kebutuhan informasi yang dikemukakan Guha (1978, 40), yaitu pendekatan kebutuhan informasi mutakhir (terbaru), pendekatan kebutuhan informasi rutin, pendekatan kebutuhan informasi mendalam, dan pendekatan kebutuhan informasi sekilas. Dalam penelitian variabel pemenuhan kebutuhan informasi (Y), indikator yang paling berkontribusi adalah indikator dengan pernyataan tweet @Metro_TV memenuhi kebutuhan mahasiswa akan informasi tentang peristiwa yang sedang terjadi. Persentase pada pernyataan itu sebesar 62% didapat dari 75 responden yang setuju, hal itu dikarenakan oleh tweet @Metro_TV yang dapat memenuhi kebutuhan informasi kepada mahasiswa mengenai sesuatu peristiwa yang baru terjadi. Misalnya tweet mengenai informasi kejadian gempa yang dialami salah satu wilayah di Indonesia seperti yang sudah diberikan contohnya pada sub bab sebelumnya. Melalui pesan yang disampaikan mengenai peristiwa yang sedang terjadi dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa. Selain itu, salah satu pendekatan informasi yaitu pemenuhan kebutuhan informasi mendalam dengan pernyataan tweet @Metro_TV secara akurat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa memiliki nilai persentase rendah. Sebesar 45% dari 75 responden merasa ragu-ragu dengan pernyataan tersebut, dan hal itu disebabkan oleh sikap dari pengguna media atas kepercayaan yang didapat dari informasi baru. Suatu proses untuk
117
118
mengetahui, memahami, dan mempelajari sesuatu merupakan sistem yang mana informasi memiliki potensi mempengaruhi dan sikap individu. 66 Dari penjelasan di atas, bahwa mahasiswa tidak dapat mempercayai begitu saja terhadap informasi yang baru diterima dari tweet yang dibagikan oleh twitter @Metro_TV.
4.7.3 Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunkasi Untirta 20122014 Dari perhitungan hipotesis di atas nilai t tabel pada α 0,05 adalah didasarkan dengan derajat bebas (df) = jumlah kasus – 2. Jumlah kasus pada penelitian ini adalah 75 responden, jadi df adalah 75 – 2 = 73, sehingga didapat t tabel = 2,000. Dari penghitungan di atas hasil yang keluar sebesar 6.88, maka rhitung > rtabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Itu artinya bahwa Terdapat Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 dan pengaruh yang ada bersifat positif dan signifikan. Selain untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel isi pesan tweet @Metro_TV (X) dengan variabel pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa (Y), tujuan lainnya juga untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan atau korelasi antara kedua variabel tersebut. Dan dari hasil pengujian korelasi, menghasilkan nilai sebesar 0.627, itu artinya bahwa
66
Morissan, M. A. Teori Komunikasi. Ghalia Indonesia: Jakarta. 2009. Hal. 62
118
119
hubungan atau korelasi antara kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Dari nilai korelasi antara kedua variabel tersebut sebesar 0.627, dihasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 39.31%. Hal ini berarti 39.31% variabel isi pesan tweet @Metro_TV dapat mempengaruhi variabel pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 20122014. Sedangkan sisanya sebesar 60.69% (100% - 39.31%) dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi adalah bisa dikarenakan oleh teman-teman, keluarga, lingkungan yang ada di sekitar responden. Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi adalah dari dalam diri responden itu sendiri. Diri sendiri menjadi penentu apakah dirinya layak untuk memilih media tersebut, seperti apa yang didalam teori Uses and Effect. Hal yang sudah dijelaskan di atas sangat relevan dengan teori yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu teori Uses and Effect. Teori Uses and Effect yang dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) menjelaskan bahwa penggunaan merupakan bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Pada uses and ffect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat
119
120
akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. 67 Dalam penelitian ini penggunaan media yang digunakan oleh mahasiswa menjadi bagian yang sangat penting untuk menghasilkan efek apa yang terjadi setelah menggunakan media tersebut. Efek pemenuhan kebutuhan oleh isi media yang dalam penelitian ini adalah tweet @Metro_TV didapatkan oleh mahasiswa yang menggunakannya merupakan hanya salah satu efek yang ditimbulkan oleh media itu sendiri. Karakterstik isi media lah yang menentukan hubungan apa yang terjalin antara penggunaan media dengan hasil yang ditimbulkan, yaitu efek, konsekuensi dan disebut conseffects (gabungan antara konsekuensi dan efek). Efek tersebut merupakan bagaimana mahasiswa menggunakan isi pesan tweet @Metro_TV sebagai pemenuhan kebutuhan informasi mereka. Konsekuensi dalam penelitian ini adalah jika mahasiswa sebagai pengguna lebih sudah kecanduan dalam menggunakan tweet @Metro_TV sebagai pemenuhan kebutuhan informasinya, dan hal tersebut mengakibatkan bahwa mahasiswa dapat mengembalikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas lainnya. Terakhir adalah conseffects (gabungan antara konsekuensi dan efek) yaitu bahwa hasil ditentukan sebagian oleh tweet @Metro_TV (melalui perantaraan penggunanya) dan sebagian oleh penggunaan media itu sendiri. Oleh karenanya ada dua proses yang bekerja secara serempak yang bersamasama.
67
Sendjaja Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014. Hal. 41
120
121
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dikemukakan peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai “Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012-2014”. Maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Isi pesan tweet @Metro_TV memiliki nilai akumulasi dengan persentase sebesar 63%, artinya bahwa setiap pertanyaan-pertanyaan pada variabel isi pesan tweet @Metro_TV tergolong dalam persentase tinggi. Dengan persentase yang tergolong tinggi, ini menjadi gambaran bahwa isi pesan yang ada dalam tweet @Metro_TV tergolong isi pesan baik. Dalam penelitian ini gambaran yang paling tinggi memberikan pengaruh adalah pernyataan isi pesan tweet @Metro_TV memberikan informasi dengan nilai persentase sebesar 69% yang menjawab setuju pada pernyataan tersebut. Sedangkan nilai terendah dalam memberikan pengaruh adalah pernyataan bahwa twitter @Metro_TV cepat dalam merespon setiap komplain dari followers 2. Pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 memiliki nilai akumulasi dengan persentase sebesar 70%, artinya bahwa setiap pertanyaan-pertanyaan pada variabel pemenuhan 121
122
kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 tergolong dalam persentase tinggi. Dengan persentase yang tergolong tinggi, maka menjadi gambaran bagaimana pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 dipengaruhi oleh isi pesan tweet @Metro_TV adalah pernyataan bahwa tweet @Metro_TV memenuhi kebutuhan informasi kepada mahasiswa mengenai sesuatu peristiwa yang baru terjadi dengan nilai persentase sebesar 62% menjawab setuju. Sedangkan nilai persentase terendah yang berpengaruh adalah pada pernyataan bahwa tweet @Metro_TV secara akurat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa sebesar 45% menjawab ragu-ragu.
3. Korelasi atau hubungan antara dua variabel dalam
penelitian ini
memiliki hubunngan yang kuat. Hal tersebut dibuktikan dengan menghitung nilai korelasi yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, dan hasilnya yaitu sebesar 0.627. Dari hubungan yang kuat sebesar 0.627 tersebut, dihasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 39.31%. Hal ini berarti
39.31%
variabel
isi
pesan
tweet
@Metro_TV
dapat
mempengaruhi variabel pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Sedangkan sisanya sebesar 60.69% (100% - 39.31%) dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti faktor internal dan eksternal yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kedua variabel pun saling memiliki pengaruh antara variabel X dan
122
123
variabel Y, dengan hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya memiliki nilai t hitung > t tabel sebesar 6.88 > 2.000, maka Ho ditolak dan Ha diterima, itu artinya bahwa terdapat ”Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014.
5.2 Saran Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti setidaknya dapat sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi atau lembaga serta berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun saransaran yang penulis berikan setelah meneliti masalah dalam penelitian ini antara lain: 1. Isi pesan tweet @Metro_TV memang sudah cukup baik kemasannya untuk media sosial seperti twitter, mahasiswa pun bisa memperoleh informasi dari isi pesan yang dibagikan oleh tweet @Metro_TV. Tapi, sebaiknya akun twitter @Metro_TV dapat merespon pertanyaan dan komplain yang muncul dari followers jika memang pertanyaan dan komplain itu patut ditanggapi atau direspon, sehingga pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa bisa bertambah.
123
124
2. Sebaiknya pesan tweet @Metro_TV dapat mencakup aspek-aspek informasi dunia pendidikan mahasiswa. Karena setelah dilakukan dalam penelitian ini, informasi mengenai dunia pendidikan mahasiswa dinilai sangatlah kurang. Padahal followers akun twitter @Metro_TV banyak yang masih berstatus mahasiswa. Alangkah baiknya jika tweet @Metro_TV menambah lagi informasi tentang dunia pendidikan mahasiswa, sehingga pemenuhan kebutuhan yang menyangkut dunia mahasiswa bisa bertambah.
124
125
DAFTAR PUSTAKA
A W, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu A. W. Widjaja. 1991. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bina Aksara: Jakarta. Badri, Muhammad. 2011. Corporate and Marketing Communication. Jakarta: Universitas Mercu Buana Brogan, Chris. 2010. Social Media 101: Tactics and Tips to Develop Your Business Online. John Wiley & Sons. Bulaeng, A R. 2002. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Dailey, Patrick R. 2009. Social Media: Finding Its Way Into Your Business Strategy and Culture. Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Guha. Documentation and Information. Calcutta: The World Press Private Limited Kriyanto, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Lestari, Endang dan Maliki. 2003. Komunikasi Yang Efektif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara L N, Yusuf & Nuruhisan. 2007. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya. Maryana, Nifsu. 2011. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Pemerintah Kota Cilegon. Untirta: Serang Morissan, M.A. 2009. Teori Komunikasi. Ghalia Indonesia: Jakarta. Nurudin. 2007. Komunikasi Massa. Malang: Penerbit Cespur. Olii, Helena. 2007. Berita dan Informasi. Indeks.
125
126
Purnama, Hadi. 2011. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Maketing Communication, Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana. Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Romli, Asep Syamsul M. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Varabel-Variabel Penelitian, Bandung : Alfabeta Saniyastuti, Marfu‟ah Sri. 1997. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandar Lampung: Gunung Pesagi Sendjaja, S. Djuarsa. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta ______. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta ______. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Konseptual. Bogor: Ghalia Indonesia Wiryanto. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Yunus, Syarifudin. 2004. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia
126
127
Internet dan Sumber Lain:
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/kemkominfo%3A+Penggu na+Internet+di+Indonesia+capai+82+Juta/0/berita_satker diakses tanggal 31 Maret pukul 09.00 WIB http://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia2014-riset-oleh-apjii-dan-puskakom-ui diakses pada tanggal 8 September 2015, pukul 20.00 WIB http://wearesocial.net/tag/indonesia pada 10 September 20.00 WIB http://www.untirta.ac.id pada 15 Oktober 2015, 21:35 WIB www.academia.edu/5201485/BAB_III_METODE_PENELITIAN Dokumen Glenn Jolodoro (Head Of Marketing Metro TV) Desi Kurnia Widiastuti. 2014. “Twitter Sebagai Media Alternatif Informasi Publik”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
127
128
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
KUESIONER
Identitas Responden: 1. Nama : 2. Umur : 3. Semester : Coretlah jawaban yang tidak sesuai dengan pilihan Anda pada pertanyaan di bawah ini: 1. Apakah Anda mempunyai akun Twitter? (YA / TIDAK) 2. Apakah Anda mem-follow akun Twitter @Metro_TV? (YA / TIDAK) Petunjuk Penelitian: Jawablah pertanyaan di bawah ini yang sesuai dengan pilihan Anda dengan memberikan tanda silang (x) di kolom dengan ketentuan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju, bernilai lima (5) S : Setuju, bernilai empat (4) RG : Ragu-Ragu, bernilai tiga (3) TS : Tidak Setuju, bernilai dua (2) STS : Sangat Tidak Setuju, bernilai satu (1)
Variabel X (Isi Pesan Tweet @Metro_TV) Jawaban No.
Pertanyaan SS
1. 2.
Isi pesan tweet @Metro_TV memberikan informasi Isi pesan tweet @Metro_TV bersifat membujuk/menghimbau yang akan membuat
128
S
RG
TS
STS
129
3. 4. 5. 6. 7. 8.
anda sadar/memahami mengenai sesuatu hal Isi pesan tweet @Metro_TV berupa perintahperintah atau instruksi Isi pesan tweet @Metro_TV ada yang berupa tulisan Isi pesan tweet @Metro_TV ada yang berupa gambar Isi pesan tweet @Metro_TV ada yang berupa tulisan dan gambar Twitter @Metro_TV cepat dalam merespon pertanyaan dari followers Twitter @Metro_TV cepat dalam merespon setiap complain dari followers
Variabel Y (Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 20122014) Jawaban No.
Pertanyaan SS
1.
2.
3.
4. 5. 6. 7.
Tweet @Metro_TV memenuhi kebutuhan mahasiswa mengenai informasi atau hal-hal terbaru Tweet @Metro_TV memenuhi kebutuhan mahasiswa akan informasi tentang peristiwa yang sedang terjadi Tweet @Metro_TV memenuhi kebutuhan informasi yang jelas tentang dunia pendidikan mahasiswa Tweet @Metro_TV dengan cepat memenuhi kebutuhan mahasiswa Tweet @Metro_TV secara akurat memenuhi kebutuhan mahasiswa Tweet @Metro_TV secara lengkap memenuhi kebutuhan mahasiswa Tweet @Metro_TV secara singkat memenuhi kebutuhan mahasiswa
129
S
RG
TS
STS
130
Lampiran 2. Data dan Jawaban Responden Data jawaban responden variabel X:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
X1 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5
X2 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4
X3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 5 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3
X4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 2 5 5 4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 2
X5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 2 4 5 3 3 2 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 2
130
X6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 3 3 2 4 5 4 4 2 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4
X7 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 4 2 3 4 5 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3
X8 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 2 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3
X Total 30 24 23 23 26 24 24 23 24 28 24 23 23 24 24 22 25 20 28 21 21 21 30 27 20 21 14 26 30 25 25 26 27 22 20 27 24 21
131
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4
3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 3 4
2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 5 3 5 4 5 5 5 4 3 3 3 4 5 5 4 3
4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 3 2 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4
131
4 4 5 5 4 4 3 3 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5
4 5 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 3 5 4 2 3 3 1 2 4 4
2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 2 4 3
23 30 26 30 26 24 22 23 28 25 25 27 25 28 29 24 23 24 26 26 22 31 22 26 27 30 28 31 30 29 25 28 27 27 26 30 27 X TOTAL =1890
132
Data jawaban responden variabel Y:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Y1 4 2 3 2 5 4 2 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3
Y2 4 2 4 4 5 4 3 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 3 4 2 4 4 5 4 2 3 2 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
Y3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
Y4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 2 5 3 2 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4
Y5 4 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 5 2 2 2 4 3 2 3 2 3 5 5 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 132
Y6 5 2 2 3 3 4 2 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 2 2 5 4 4 2 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 4 2 4
Y7 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 2 3 5 5 4 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 4
Y Total 28 15 18 19 26 26 19 28 23 24 28 26 19 29 26 24 25 16 28 17 20 26 30 25 14 21 14 24 26 26 23 24 24 21 19 20 23 26 18 26
133
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
5 3 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4
4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 5 3 4 3 4 5 3 3 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 2 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4
3 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 3 3 2 4 2 3 2 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 4 5 4
133
3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 2 3 1 4 2 2 2 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 4 4 5 5
4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 2 3 2 4 2 2 2 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 5
28 26 24 28 23 25 24 25 30 25 23 24 27 25 21 23 21 30 17 19 18 29 31 33 26 31 31 31 32 26 30 29 27 33 29 Y TOTAL = 1838
134
Lampiran 3. Schedule and Composition Twitter @Metro_TV
TIME 12:00 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00
QUOTES
TRAFFIC
quotes quotes
traffic traffic traffic
HOTISSUE POPULAR
KULTWIT
SCORE
MEETING
score
hot issue hot issue hot issue
meeting
hot issue hot issue meeting traffic traffic
mpopular hot issue kultwit kultwit score score
134
135
Lampiran 4. Tabel Statistik
135
136
Lampiran 5. Dokumentasi
136
137
Lampiran 6. Biodata Penulis
BIODATA PENULIS
Nama
: Sarah Hutagaol
Tempat Tanggal Lahir Agama
: Medan, 05 Mei 1993 : Kristen Protestan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Email
:
[email protected]
No. Hp
: 085945804285
Alamat
: KP. Cibogo Wetan RT.04 RW.03, Kelapa Dua Tangerang
Riwayat Pendidikan: 2010 - 2014 2007 - 2010 2004 - 2007 1998 - 2004
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa SMAN 5 Tangerang SMP PGRI 400 Tangerang SDN Kelapa Dua III Tangerang
Pengalaman Organisasi: 1. Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI)
137