PENGARUH
IRADIASI
GAMMA
60Co
PADA PERTUMBUHAN
STEK RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) Widyantoro*,
Ristianto Utomo**,
dan M. Soejono**
ABSTRAK - ABSTRACT PENGARUH IRADIASI GAMMA 60(:0 PADA PERTUMBUHAN STEK RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum). Dalarn penelitian ini digunakan 450 rwu stek batang bennata dua dari jenis I\lmput gajah yang dibagi menjadi 7 bagian yang sarna untuk diiradiasi dengan sinar gamma. Masing-masing bagian diiradiasi dengan dosis 0 (kontroI), 10,20,30,40,50, dan 60 Gy dan diberi kode berturut-turut A, B, C, D, E, F, dan G. Tiap perlakuan diulang 7 kali, dan dari tiap ulangan ditanam 10 batang stek pada tanah seluas 11 m x 1,25 m. Tiap stek batang ditanam pada tanah seluas 0,5 m x 0,5 m. Antara tiap liok dibatas parit dengan lebar dan dalarn sarna, yakni 0,25 m. Dalarn penelitian ini dilakukan pengukuran tinggi I\lmput, jumlah anakan, dan jumlah produksi hijauan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam bujur sangkar, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dosis 30 Gy adalah dosis yang optimal untuk ketiga parameter di atas. EFFECT OF 60eo GAMMA IRRADIATION ON 1HE GROWTH OF ELEPHANT GRASS (Pennisetum purpureum) CUI'TlNG. This experiment was intended for obtaining a new mutant of elephant grass (Pennisetum purpureum) by irradiating the vegetative part of the plant. Four hundred and fifty pieces of two-breds' cuttings of the grass were first divided into 7 lots. Each lot was then irradiated with doses of 0 (control), 10, 20,30,40,50, and 60 Gy, which was coded consecutively as A, B, C, D, E, F, and G. Each treatment was done in 7 replications, and from each replication, 10 pieces of cuttings were taken and planted within an area of 1 m x 1.25 m. Each cutting was planted on a 0.5 m x 0,5 m plot. The plots were separated with a drain of \4 m wide and deep. The parameters observed were plant height, number of tillers, and green production. The data obtained were evaluated using analysis of variance followed by Duncan's new multiple-range test. The results showed that a dose of 30 Gy was the optimum dose to produce the highest value of the three parameters observed.
PENDAHULUAN Penyediaan pakan ternak terutama hijauan khususnya rumput akhir-akhir ini sangat terancam karena penambahan jumlah penduduk, perluasan kota, dan pengembangan industri. Hal ini menyebabkan tanah pertanian dan padang "pangonan" terutama di pulau Jawa semakin sempit. Limbah pertanian Gerarni) agaknya kurang mencukupi kebutuhan untuk pakan ternak (rurninansia) karena jenis padi yang ditanam kebanyakan berbatang pendek. Untuk mengatasi kekurangan pakan karena lahan terbatas, maka diperlukan varietas rumput gajah yang unggul atau cara-cara lain yang dapat menaikkan produksi. lradiasi dengan sinar gamma diketahui dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Cara iradiasi yang diterapkan dalam penelitian ini diharapkan dapat mempengaruhi produksi hijauan atau mempercepat pertumbuhan rumput atau lebih rnampu bertahan terhadap gangguan alamo *
**
JUl\lsan Biokimia, Fakultas Peternakan UGM Jurusan nmu Makanan Ternak, Fakultas Petemakan UGM
131
BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di kebun rumput Fakultas Peternakan UGM Jurusan IImu Makanan Ternak Karangmalang, Yogyakarta. Lama penelitian sekitar 4 bulan. Iradiasi batang rumput gajah bermata dua dilakukan dengan sinar gamma 60Co dengan dosis 0 (kontrol), 10, 20,30,40, 50, dan 60 Gy dan diberi kode berturutturut A, B, C, D, E, F, dan G. Sebelum stek batang ditanam terlebih dahu1u dilakukan penggenangan terhadap tanah yang akan digunakan untuk menanam rumput terse but selama sehari semalam. Setelah itu baru dilakukan penanaman rum put. Pengukuran tinggi rumput dilakukan setiap 17 hari sekali. Pemupukan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan pupuk ZA dengan eara ditaburkan. Pengukuran tinggi rumput dikerjakan dengan eara mengukur panjang pokok tunas sampai dengan daun yang tertinggi (ujung lidah daun). Penghitungan jumlah anakan dilakukan bersamaan dengan pengukuran tinggi rumput. Produksi hijauan ditentukan dengan menimbang rumput setelah ditebang, yakni setelah berumur 3 bulan 3 minggu. Data yang diperoleh, yakni tinggi rumput, jun1lah anakan, dan berat hijauan dihitung sidik ragamnya berdasarkan raneangan bujur sangkar Latin kemudian untuk membandingkan antara perlakuan yang satu dengan yang lain digunakan Duncan's Multiple-Range Test (1).
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis statistik yakni dengan varian bujur sangkar Latin baik untuk tinggi rumput, jumlah anakan maupun berat hijauan, ketiganya menunjukkan beda yang nyata (P~ 0,01) akibat perlakuan iradiasi. Dosis yang optimal ialah dosis 30 Gy karena pada dosis terse but tercapai hasil yang paling tinggi (Tabel 1-3). Dosis yang lebih rendah yakni dosis 10 hingga 30 Gy merupakan dosis yang dapat menstimulasi pertumbuhan, sedang dosis yang lebih tinggi (60 Gy) merupakan dosis yang menghambat pertumbuhan. Pada dosis tertinggi (60 Gy) terjadi kerusakan pada daun yakni berupa klorosis serta tanaman menjadi kerdil, dan beberapa di antaranya tidak tumbuh. Keadaan ini ~duga karena terjadi gangguan sintesis klorofil, sintesis protein, dan kerusakan harmon pertumbuhan. Demikian juga halnya dengan DNA yang diduga mengalami kerusakan (2).
KESIMPULAN
1. 2.
132
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan antara lain : Dosis optimal untuk meningkatkan tinggi rumput, jumlah anakan, dan jumlah produksi adalah 30 Gy. Dosis yang mematikan ialah dosis 9' 60 Gy.
DAFTAR PUSTAKA 1.
SNEDECOR, G.W., and COCHRAN, W.G., Statistical Methods, State Univ. Press, Iowa (1956).
2.
MULLER, H.J., "How radiation changes the genetic constitution", Peaceful Uses of Atomic Energy Vol. II (proc. Conf. Geneva, 1955), United Nations (1956) 387.
133
17
-
Rata· 51 34 119 68 85 102 Tabell. 103,6 Rata-rata tinggi rumput gajah tiap petak (em). 43,2 43,4 45,1 127,3 73,1 34,4 76,3 72,7 75,5 53,2 57,3 58,0 53,6 61,5 71,2 15,0 20,7 14,0 14,4 15,5 13,5 100,5 35,9 22,4 31,6 22,3 113,3 106,7 50,7 27,7 39,8 68,7 198,3 35,8 49,2 87,7 79,0 59,6 96,7 91,5 88,5 43,9c 61,4b 56,Obc 84,4a 14,3 26,2 147,8 96,1 55,4 1171,6 28,547,Oc 58,6b 79,3a (P < 0,01)
_. tanda huruf yang sarna berarti berbeda_1~1~"]1 sangat nyata
JJf~"""""j,.--
........ J
L.~
rata
,••..•.
III 414 6II 11 85V 92b 85VI:VII 10 7589rumput gajah per petak. 10611 13 12 12 115 97Rata·rata I13 11 97IV 15 6,9d 10,1 Tabd 117 2. Jumlah anakan12 5,7~ 8,4c 7,3cd 10,6b 13,Oa A = 0 Gy Petak
abe Nilai rata-rata yang tidak diberi tanda huruf yang sarna berarti berbeda sangat nyata (P< 0,01)
134
8261126cd 313 2IV 34 9 4Rata-rata 78111 11 16 19 3021 gajah per petak (kg). 17 10 13 III II V VI I7 222 46 94326 12 18 15a 522 20 11 12b Tabel 10 3. Produksi rumput VII 9d7cC X 0,01) (P abc Nilai rata-rata yang tidak diben tanda huruf yang sarna berarti berbeda sangat nyata
<
A = 0 Gy Petak
135
DISKUSI
KOMARUDIN
1. 2.
:
Bagaimana pengaruh iradiasi terhadap daya tumbuh stek rumput ini ? (Apakah diukur daya tumbuhnya ?). Dengan dosis 30 Gy hasilnya terbaik (tinggi, produksi, dan jumlah anakan meningkat). Bagaimana kualitas rumput ini? (Kadar zat-zat makanannya, apakah juga lebih baik) W1DYANTORO:
1. 2.
Yang diukur hanya tinggi, jumlah anakan, dan produksi. Tidak dilakukan analisis. ENDRAWANTO:
I. 2.
Bagaimana Anda mengelirninasi serangga-serangga tanah dengan hanya menggenangi air dan apa maksud elirninasi serangga pada lahan yang Anda gunakan? Sampai turunan ke berapa Anda melakukan pengamatan pada percobaan yang dilakukan? W1DY ANTORO
1. 2.
:
Agar serangga terutama anai-anai tidak mengganggu yakni dengan menggenangi tanah untuk penanaman rumput. Yang saya amati hanya stek batang yang telah diiradiasi. BAMBANGSUKARYANTO:
1. 2. 3.
Bagaimanakah pengaruh iradiasi terhadap kualitasfnilai gizi rumput gajah ini? Pada Tabel 2 terdapat produksi rumput gajah dalam bentuk bobot basah atau kering? Mengapa sumber iradiasi yang digunakan 60Co ? W1DYANTORO
1. 2. 3.
:
Tidak dilakukan analisis. Bobot basahfsegar. Fasilitas iradiasi yang ada 60Co. DARMAWAN:
Apakah ada pengaruh pemupukan terhadap besamya dosis iradiasi gamma untuk pertumbuhan tanaman.
136
WIDY ANTORO
:
TIdak dipe1ajari korelasi antara pemupukan dengan dosis iradiasi. ZAINAL ABIDIN
1. 2.
:
Bagaimana efek iradiasi pada kandungan N rumput gajah? Apakah dosis iradiasi 30 Gy merupakan dosis stimulasijinduksi
atau mutasi?
WIDY ANTORO :
1. 2.
Tidak dilakukan pengukuran kadar N rumput. Kami belum dapat menyimpulkan karena masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. SUPRIY A TI :
Apakah pernah dibandingkan produksi rumput gajah dari penelitian Saudara dengan produksi rumput gajah dari lahan yang diberi pupuk kandang? Kalau pernah, bagaimana pendapat Saudara? WIDY ANTORO
:
Belum pernah. JOHN DANIUS :
Menurut pendapat saya, jika penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi rumput gajah, maka penelitian tidak perlu dilanjutkan dengan bibit rumput yang diiradiasi 60 Gy. Yang perlu diteliti ialah pada penggunaan dosis sekitar 30 Gy, sebab rupa-rupanya ini merupakan dosis stimulasi. Jadi yang perlu diteliti selanjutnya ialah, apakah produksi atau hasil pemotongan selanjutnya tetap atau bertambah lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya (hasil dari rumput yang diiradiasi kurang dari 30 Gy atau pada 40 dan 50 Gy). Dalam hal ini apakah pendapat saya sama dengan pendapat Bapak? WIDY ANTORO
:
Kami sangat setuju dengan pendapat Bapak. Mudah-mudahan kami dapat melakukan penelitian lagi. HARSOJO :
1.
2.
Apakah Bapak sudah melakukan penelitian mengenai dosis iradiasi untuk teIjadinya mutasi pada rumput gajah terse but. Kalau sudah, berapakah dosisnya? Di dalam ringkasan makalah disebutkan dosis 30 Gy adalah dosis yang terbaik. Berapakah laju dosis yang Bapak gunakan ? 137
WIDY ANTORO:
1. Untuk mendapatkan hasil yang meyakinbn kami nwih berusaha untuk 2.
138
mengadakan penelitian lagi. Dosis yang digunakan 10, 20,30,40,
50, dan 60 Gy.