PENGARUH INTENSITAS MELAKSANAKAN MUJAHADAH TERHADAP RASA OPTIMIS MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (Studi kasus pada kelas IX di MTs N Salatiga Tahun 2010 )
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S1)
Oleh : ALI IMRON NIM 11106012
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
ii
PENGARUH INTENSITAS MELAKSANAKAN MUJAHADAH TERHADAP RASA OPTIMIS MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (Studi kasus pada kelas IX di MTs N Salatiga Tahun 2010 )
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S1)
Oleh : ALI IMRON NIM 11106012
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
iii
Drs. Abdul Syukur, M.Si STAIN Salatiga Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga NOTA PEMBIMBING Lampiran
: 3 Eksemplar
Hal
: Naskah Skripsi
Salatiga, 28 Juli 2010
Sdr. Ali imron
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami kirimkan naskah sekripsi saudara : Nama
: Ali Imron
Nim
: 111 06 012
Program Studi : Tarbiyah Pendidikan Agama Islam Judul Skrpsi : PENGARUH INTENSITAS MELAKSANAKAN MUJAHADAH TERHADAP RASA OPTIMIS MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (Studi kasus pada siswa kelas IX MTs Negeri Salatiga tahun 2010) Dengan ini kami mohon agar skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap dijadikan perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga, 28 juli 2010 Pembimbing
Drs. Abdul syukur, M.Si
iv
v
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl Tentara Pelajar 02 Telp 323706 Fax: 323433 Kode pos 50721 Salatiga Website: http//www.salatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Ali Imron
NIM
: 111 06 012
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah
Salatiga, 20 Agustus 2010 Yang menyatakan
Ali Imron
vi
MOTTO
ِArtinya :
“Wahai Tuhanku, Engkaulah yang aku maksud dan ridho-Mu yang aku cari. Berilah aku kemampuan untuk bisa mencintaiMu dan ma’rifat kepada-Mu .”
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya sampaikan kepada : 1) Kepada orang tuaku yang tercinta dirumah 2) Kakak dan semua keluarga besar Kastumi dan keluarga kakek Sarwi tercinta. 3) Almamater Tarbiyah Pendidikan agama islam STAIN Salatiga 4) Yang tak pernah saya lupakan adik yang tercinta yang selalu memberikan motivasi dalam mencari ilmu. 5) Semua pihak yang ikut memotivasi dan mendukung penyelesaian skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmaanirahiim. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya pada semua hamba-Nya. Maka dengan petunjuk Allah pula penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini tanpa ada rintangan yang cukup berarti, dalam penyelesaian tugas penulisannya. Penyususnan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas dan syarat mencapai gelar kesarjanaan program SI dalam ilmu pendidikan agama islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga tahun 2009/2010. Penulis menyadari bahwa dalam rangka penyelesaian skripsi ini tidak berhasil tanpa ada bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1) Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga. 2) Ibu Dra. Siti Asdiqoh selaku Kaprogdi Pendidikan Agama Islam 3) Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si yang sabar membimbing penyusunana penylesaian skripsi ini. 4) Segenap staf pengajar / dosen Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. 5) Bapak Drs. H. Asroni, M.Ag selaku kepala MTs Negeri salatiga beserta guru dan staf TU yang membantu proses penelitian. 6) Siswa-siswi MTs Negeri Salatiga khususnya kelas IX. 7) Segenap keluarga dan sahabat yang telah memberikan dorongan demi berhasilnya penyusunan skripsi ini.
ix
8) Bapak H. Suagiharta, S.Ag, S.Sos, MM yang telah rela dan ikhlas membantu dalam penyusunan skripsi ini. 9) Semua pihak yang ikut terlibat dalam penyusunana skripsi ini.
Kepada Allah SWT, penulis panjatkan doa semoga jasa dan pengorbanan yang tiada terhingga dari mereka mendapat balasan, disertai permohonan maaf atas segala kekhilafan. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis menghaarap kepada para pembaca pada umumnya untuk membeikan koreksi dan penyempurnaan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan bagi para pembaca umumnya, demi peningkatan mutu, kualitas dan kemajuan ilmu pengetahuan dimasa yang akan dating.
Salatiga 29 Maret 2010
Penulis
x
ABSTRAK Imron, Ali. 2010. pengaruh intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi UN (studi kasus pada siswa kelas ix MTs Negeri salatiga 2010) . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Abdul Syukur, M.Si Kata kunci: pengaruh mujahadah dan ujian nasional Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan model persekolahan yang bermakna bagi masyarakat di Salatiga. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana intensitas melaksanakan mujahadah di MTs Negeri Salatiga ?, (2) Bagaimana rasa optimis siswa kelas IX MTs Negeri Salatiga?, (3) Adakah pengaruhnya antara melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi UN siswa kelas IX MTs Negeri Salatiga?. Untuk menjawab pertanyaan ini, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan korelasi serta analisis lanjutan dengan menggunakan metode observasi, metode angket dan interview. Setelah dilakukan analisis atas data yang terkumpul maka diperoleh data yang empirik tentang intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi Ujian Nasional sebagai berikut : Untuk intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori tinggi dinyatakan dengan 19 responden atau 47,5% dari 40 responden, sedangkan sedang 16 responden atau 40% dari 40 responden dan yang paling rendah 5 responden atau 12,5% dari 40 responden. Sedangkan untuk Ujian Nasional yang dinyatakan dengan kategori tinggi dinyatakan dengan 21 responden atau 52,5% dari 40 responden dan untuk yang sedang dinyatakan dengan 15 responden atau 37,5% dari 40 responden sedangkan yang paling rendah dinyatakan dengan 4 responden atau 10% dari 40 responden. Dari hasil analisis data maka disimpulkan oleh peneliti dan di konsultasikan dengan tabel product moment ( N=40 ) dengan hasil “( rt 5%
0,403)” Berdasarkan perbandingan nilai tersebut, maka diketahui bahwa ada hubungan yang positif antara melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi Ujian Nasional dapat diterima sehingga dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat intensitas melaksanakan mujahadah maka semakin tinggi pula rasa optimis menghadapi Ujian Nasional.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO .........................................................................
ii
JUDUL ................................................................................................
iiii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN...........................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................
vi
MOTTO...............................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .........................................................................
ix
ABSTRAK ..........................................................................................
xi
DAFTAR ISI .......................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...............................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
xvi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................
1
B. Penegasan Istilah ..................................................
4
C. Perumusan Masalah ..............................................
6
D. Tujuan Penelitian ..................................................
6
E. Manfaat Penelitian ...............................................
7
F. Hipotesis ................................................................
7
G. Metode Penelitian ................................................
8
H. Sistematika Penulisan Skripsi ..................................
13
LANDASAN TEORI
xii
A. Intensitas Melaksanakan Mujahadah .......................
15
1. Pengertian Mujahadah ……… .........................
15
2. Tingkatan-tingkatan Mujahadah ........................
24
3. Macam-macam Mujahadah ...............................
31
B. Rasa Optimis C. Ujian nasional .......................................................
32
1. Pengertian Ujian Nasional……………………….. 34 2. Kesiapan Madrasah dalam Menghadapi UN……. 34 3. Pelaksanaan Ujian Nasional……………………… 37 D. Korelasi Antara Intensitas Melaksanakan Mujahadah Dan Ujian Nasional………………………………….. 41
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum MTs Negeri Salatiga ....................
47
1. Sejarah Berdirinya MTs Negeri Salatiga ............
47
2. Visi dan Misi .....................................................
49
3. Letak Geografis .................................................
49
4. Denah MTs Negeri Salatiga ...............................
51
5. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan .................
52
6. Identitas Madrasah ............................................
54
7. Sarana dan Prasarana .........................................
54
8. Daftar Nama Guru-guru ....................................
55
B. Daftar Nama Responden .........................................
63
xiii
BAB IV
BAB V
C. Penyajian Data Penelitian ........................................
66
1. Intensitas Melaksanakan Mujahadah .................
67
2. Rasa Optimis Menghadapi Ujian Nasional ........
69
ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ....................................................
81
B. Analisis Pertama ...........................................................
82
C. Analisis Kedua..............................................................
87
PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................
97
B. Saran ............................................................................
99
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
1. Data nilai intensitas melaksanakan mujahadah siswa kelas IX MTs Negeri salatiga tahun 2010. 2. Data kategori rasa optimis menghadapi ujian nasional kelas IX MTs Negeri Salatiga tahun 2010. 3. Data-data hasil penelitian 4. Data kategori rasa optimis melaksanakan mujahadah kelas IX MTs Negeri Salatiga tahun 2010. 5. Data penggolongan nilai kategori melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis kelas IX MTs Negeri Salatiga tahun 2010. 6. Data rekapitulasi nilai dan kategori intensitas melaksanakan mujahadah menghadapi ujian nasional siswa kelas IX MTs Negeri Salatiga tahun 2010. 7. Data rekapitulasi frekuensi rasa optimis menghadapi ujian nasional kelas IX MTs Negeri Salatiga tahun 2010. 8. Data persiapan analisis korelasional antara variabel melaksanakan mujahadah dan ujian nasional kelas IX MTs Negeri Salatiga tahun 2010. 9. Data
persiapan
analisis
korelasional
antara
variable
intensitas
melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional.
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
: SURAT PENUNJUKAN PEMBIMBING SKRIPSI
LAMPIRAN 2
: LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
LAMPIRAN 3
: SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 4
: SURAT KETERANGAN PENELITIAN
LAMPIRAN 5
: INSTRUMENT ANGKET
LAMPIRAN 6
: TABLE NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
LAMPIRAN 7
: DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
LAMPIRAN 8
: NOTA PEMBIMBING
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Di era informasi dan globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar terhadap dampak
positif dan negatif kehidupan manusia sepanjang jaman dalam
memperjuangkan kehidupannya. Jika lebih besar dampak positif itu mempengaruhi hidupnya, maka kemungkinan besar dalam kehidupannya penuh percaya diri dan bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan nya. Sebaliknya
apabila
dampak
negatif
itu
lebih
besar
mempengaruhi
kehidupannya, maka kemungkinan besar dalam menjalankan kehidupannya diliputi rasa cemas, putus asa dan malas menjalankan kehidupan ini. Disini lain dengan pengaruh informasi, globalisasi, teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan telah membawa perubahan yang begitu besar, mulai dari bangun tidur dan tidur kembali, baik secara individu, lingkungan sosial kemasyarakatan, bangsa dan negara yang ikut mewarnai kehidupan selanjutnya. Hidup materialisme dan individualisme membuat persaudaran dan kekeluargaan semakin jauh dari norma-norma agama secara skala mikro dan manusia semakin biadab, lepas kontrol dari norma-norma sosial agama secara skala makro. Keseimbangan antara jasmani dan rohani, dunia dan akhirat, dibutuhkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam sekitar
1
(rahmatan lil’alamin), manusia dengan sesamanya (hablum minannas) dan manusia dengan Allah (hablum minallah). Perbedaan-perbedaan yang timbul di masyarakat membutuhkan sikap saling memahami dan menghargai bahkan menerima usulan dan pendapat orang lain bukti dari keragaman kita dalam berdaulat. Keragaman pemahaman atau pandangan dalam masyarakat juga dikarenakan tingkat intelektual dan kedalaman spritual masyarakat yang berbeda pula, di samping sulitnya dipastikan apakah suatu teks harus dipahami secara simbol ataukah secara verbal ? Ilmu pengetahuan yang memberikan pemahaman kepada manusia begitu luas, tanpa batas dan tanpa muara. Hanya saja keterbatasan manusia sebagai makhluk Allah yang diciptakannya dalam kondisi yang lemah dan penuh kekurangan, namun paling sempurna penciptaan Nya dibandingkan makhluk-makhluk Nya yang lain, bukan karena Allah tidak mampu menciptakan, tapi merupakan ke Maha Sempurna dan ke Maha Agung Allah SWT. Itulah sebabnya yang muncul kemudian adalah ketidak mampuan manusia dalam mengatasi persoalannya, maka disini manusia sangat dituntut untuk banyak berikhtiar lahir dan bermujahadah batin mencari pertolongan, perlindungan dan ridho Allah. Semakin sering bermujahadah dan mengamalkan ajaran agamanya, maka semakin tumbuh kesalehan dan ketaqwaannya, baik itu kesalehan individu maupun kesalehan sosialnya. Dengan kata lain mujahadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam bentuk lisan (dzikrullah) dan
2
perbuatan perilaku (amalusholih-ah), mendatangkan kedamaian, ketenangan dan ketenteraman hidup lahir dan batin Dengan pengalaman ajaran agama maka akan timbul kesalehan individu atau kesalehan social, selain itu ketakwaan dapat juga dibentuk dengan selalu melakukan mujahadah, seperti firman Allah
Artinya “Berdzirlah kamu sebagai mana yang telah diterangkan mudahmudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa.(Qs. Al-Baqoroh : 63)”
41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. 42. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (QS.AlAhzab 41-41), ( A.ma‟ruf Asroni, 2000:196). Dari ayat di atas sangat jelas bahwa dengan mujahadah akan membentuk manusia yang saleh baik individu maupun social.(Bachtiar Surin, 1978 : 20) Jadi sangat jelas, bahwa mujahadah yang dilakukan dengan sepenuh hati dan diaktualisasikan dalam bentuk perbuatan baik secara lisan maupun perilaku yang dapat mengontrol lisan, hati, dan agar tidak menyimpang dari yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, sehingga akan tercipta spiritualitas yang tinggi.
3
Berangkat dari latar belakang di atas penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh intensitas Mujahadah terhadap rasa optimisme dalam menghadapi Ujian Nasional dengan judul: PENGARUH
INTENSITAS
MELAKSANAKAN
MUJAHADAH
TERHADAP RASA OPTIMIS MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (Studi Kasus Pada Kelas IX di MTs Negeri Salatiga Tahun 2010).
B. Penegasan istilah Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan judul” PENGARUH MUJAHADAH DAN UJIAN NASIONAL” maka dijelaskan istilah-istilah dan pengertian sebagai berikut : 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. ( Purwadarminto, 1995 : 865). 2. Intensitas Inten berarti hebat atau sangat kuat, sedang intetnsitas mengandung pengertian keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. (EM Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, 382 ).
4
3. Mujahadah Mujahadah adalah berjuang ( Baiqumi, 1996 : 302), Perjuangan dan upaya spiritual melawan hawa nafsu dan berbagai kecenderungan jiwa rendah (Nafs). Mujahadah adalah perang terus menerus yang disebut perang suci besar (al-jihad al-akhbar). Mereka yang sudah matang dalam menempuh jalan spiritual, mereka yang “mengenal Allah” (arifin), mengatakan bahwa mujahadah adalah permainan kanak-kanak! Pekerjaan-pekerjaan orang dewasa adalah pengetahuan ilahi (ma‟rifah). menurut pengertian penulis mujahadah adalah cara mengingat, menyebut atau mengagungkan Allah SWT dengan mengulang-ulang salah satu nama-Nya. Untuk pendekatan diri kepada Allah SWT, usaha untuk mengingat Allah SWT, meminta pertolongan dan perlindungan sehingga nantinya manusia itu tidak takabur dan tamak dengan kemampuan yang dimiliki. Indikator mujahadah: 1. Qiyamul lail (hajat, tasbih dan tahajut) 2. Dzikir 3. Do‟a-do‟a (takbir, tahmid, sholawat, asmaul husna dan lain-lain) 4. Dilakukan secara berjamaah ( sugiharta S.Ag, MM, selasa, 13 april 2010, jam 20.30). 4. Rasa Optimis Optimis adalah sebuah keyakinan yang akan membawa pada pencapaian hasil.
5
Adapun indikator rasa optimisme adalah : 1. Rasa percaya diri yang tinggi 2. Befikir yang positif dan tenang dalam setiap mengambil keputusan 3. Rasa semangat yang kuat. 4. bersungguh-sungguh dan yakin akan usahanya 5. Ujian Nasional Menurut penulis ujian nasional adalah uji kemampuan akhir dari mata pelajaran yang distandarkan nasional oleh pemerintah.
C. Perumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang tertera di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana intensitas melaksanakan mujahadah di MTs Negeri salatiga? 2. Bagaimana rasa optimis siswa kelas IX MTs Negeri salatiga? 3. Adakah pengaruh yang positif antara intensitas mujahadah kepada Allah SWT dengan rasa optimism menghadapi ujian nasional siswa kelas IX MTs Negeri salatiga.
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui intensitas mujahadah kepada Allah SWT pada siswa kelas IX MTs Negeri salatiga.
6
2. Mengetahui rasa optimis siswa kelas IX MTs Negeri salatiga. 3. Mengetahui korelasi antara intensitas mujahadah kepada Allah SWT dengan rasa optimis menghadapi ujian nasional kelas IX MTs Negeri salatiga
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang korelasi antara kualitas mujahadah kepada Allah SWT dan rasa optimis menghadapi ujian nasional serta dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis, yakni: a. Bertambahnya wawasan keilmuan bagi penulis tentang mujahadah kepada Allah dan rasa optimis menghadapi ujian nasional berkaitan dengan disiplin keilmuan penulis sebagai calon sarjana pendidikan islam. b. Menambah perpendaharaan ilmu pengetahuan berupa hasil penelitian ilmiah sebagai bahan kajian dunia pendidikan islam. c. Memberikan sumbangan pemikiran sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan terutama di MTs Negeri salatiga. F. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu kesimpulan penelaahan teoritis terhadap permasalahan penelitian, yang harus masih diuji kebenaran empiriknya (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 404). Sedangkan menurut Suharsimi Ari Kunto, Hipotesa adalah jawaban orang bersifat sementara, terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
7
(Sumadi suryabrata, 1983 : 75). Dengan pemjelasan di atas penulis membuat hipotesa yaitu adakah pengaruh positif pada mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional di MTs Negeri salatiga, artinya “ ada pengaruh yang positif antara intensitas melaksanakan mujahadah dengan rasa optimis menghadapi ujian nasional.
G. Metodologi Penelitian Kebenaran dalam penelitian ini dapat diterima apabila ada bukti-bukti yang nyata dalam prosedur-prosedur yang jelas dan sistematis serta dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain: a) Metode Penentuan Obyek 1. Populasi Populasi adalah kumpulan individu dengan kualitas dan cirriciri yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Arikunto, populasi adalah keseluruhan subyek penelitian( Suharsimi arikunto, 1995 : 115). Keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa maupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Yang menjadi obyek dalam penelitian atau populasinya adalah semua siswa kelas IX di MTs Negeri salatiga.
8
2. Sample Sample
adalah
merupakan
bagian
yang
diambil
dari
keseluruhan yang diteliti yang dianggap mewakili suatu populasi.dan sample adalah wakil yang diteliti (ibid : 117). bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari sumber data, mempunyai sifat yang dimiliki populasi, mewakili populasi, dapat dipergunakan untuk mengetahui hasil analisis. Sebagai peneliti mengenai besar kecilnya sample tidak ada ketentuan, tetapi bila sample yang diambil lebih banyak, apabila sample kurang dari 100 maka sample itu diambil semua, tetapi bila sample lebih dari 100 maka sample bisa diambil adalah 15% dari 263 siswa adalah 40 siswa yang sesuai kemampuan.( Sukandarramidi, 2004 : 45)
b) Metode pengumpulan data 1. Observasi Observasi adalah pengamatan suatu obyek dengan sistematik fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang, oleh karena itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam observasi melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal sebagai observer (penulis) dan obyek yang di Observasi ( MTs Negeri Salatiga).( Ibid : 72). metode ini penulis gunakan untuk membantu metode angket dalam mengetahui
9
seberapa besar pengaruh mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional. Observasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah observasi non participan, dalam hal ini peneliti berada di luar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan, dengan demikian peneliti akan lebih leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yang terjadi.
2.
Metode Angket ( Questioner) Angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Penggunaan angket tersebut untuk mendapatkan data tentang kualitas mujahadah kepada Allah SWT terhadap rasa optimisme menghadapi ujian nasional.
3. Interview ( Wawancara) Adalah suatu proses Tanya jawab lisan, dalam mana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya c) Metode Analisis Data Di samping masalah pengumpulan data, yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan analisis data yang telah terkumpul. Adapun teknik yang digunakan adalah : 1) Teknik Analisis Kuantitatif
10
Yaitu teknik statistic sederhana yang merupakan prosentase analisis. Adapun rumus yang di gunakan untuk mencari presentase adalah : p
F X 100% 22 N
Keterangan : P = Persentasi F = Frekuensi N = jumlah responden
2) Untuk mengetahui korelasi antara kualitas mujahadah siswa kepada Allah dan rasa optimisme menghadapi ujian nasional digunakan rumus korelasional sebagai berikut :
rxy
xy x
2 x
x y
2
N
N
y 2 2 y N
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y
x
= Variabel intensitas mujahadah
y
= Variabel rasa optimisme menghadapi ujian nasional
N
= Jumlah banyaknya responden ( populasi)
= Sigma (jumlah)
11
3) Analisis lanjutan Merupakan interpretasi dari analisis uji hipotesis dengan product moment yaitu dengan membandingkan nilai koefesien korelasi hasil penelitian ( ro ) dengan ( rt ) dengan taraf signifikan 5 % dan 1 %. Apbila nilai ( ro ) sama atau lebih besar dari ( rt ), maka ada korelasi positif dan signifikan antara intensitas mujahadah dengan rasa optimisme menghadapi ujian nasional, sehingga hipotesis yang diajukan ( H a ) dapat diterima. Tetapi sebaliknya apabila ( ro ) lebih kecil dari ( rt ) maka tidak ada korelasi antara intensitas nujahadah dengan rasa optimisme menghadapi ujian nasional, sehingga hipotesis yang di ajukan tertolak.
12
H. Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan, merupakan gambaran keseluruhan skripsi ini yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan Skripsi, Hipotesis, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.
Bab II
: Pengaruh mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional, pada bab ini diuraikan dan dibahas landasan teori yang terdiri dari, pengertian mujahadah, dasar-dasar mujahadah, manfaat mujahadah dan hikmah dari mujahadah. Rasa optimis menghadapi ujian nasional membahas tentang pengertian, landasan ilmiah tentang rasa optimisme menghadapi ujian nasional.
Bab III
: laporan hasil penelitian yang meliputi : gambaran umum MTs Negeri salatiga yang terdiri dari : situasi umum dimana dijelaskan tentang profil MTs Negeri Salatiga dan perkembangannya, denah dan letak geografis, struktur organisasi, jumlah siswa, jumlah guru dan karyawan, prestasi-prestasi yang pernah dicapai dan Visi-Misi sekolah tersebut.
Bab IV
: Analisis data tentang mujahadah kepada Allah dan rasa optimisme menghadapi ujian nasional siswa kelas IX MTs Negeri Salatiga yang meliputi : analisis pendahuluan, analisis pertama yaitu tentang mujahadah kepada Allah, analisis kedua tentang rasa
13
optoimis menghadapi ujian nasional dan analisis ketiga tentang korelasi antara analisis pertama dan analisis kedua. Bab V
: penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Bagian terakhir daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Intensitas Melaksanakan Mujahadah 1. Pengertian mujahadah Mujahadah yang dimaksud adalah berjuang, bersungguh-sungguh berperang melawan musuh yang ada pada jiwa, dengan cara bersungguhsungguh untuk memerangi dan dan menundukan hawa nafsu kemudian diarahkan pada kesadaran kepada Tuhan dan Rasul-Nya. Ada juga perang terus menerus yang disebut perang suci. Sedangkan menurut Hamka dalam kitab perkembangan tasawuf dari abad ke abad ( Jakarta, 1960) mengartikan mujahadah yaitu perjuangan penganut sufi dalam rasa, dan menghitung-hitung diri supaya tercapai tempat yang lebih tinggi dari pada kedudukan semula. Menurut beliau mujahadah itu dilakukan dengan tafakur, bermenung dengan memejamkan mata serta menaikan lidah ke langit-langit lalu melakukan dzikir atau mengingat dan menyebut nama Allah. Usaha ini ditujukan untuk menambah asik dan birahi, ri ndu dan dendam, hendak pulang kepada asal. Maka oleh karena itu senantiasalah orang sufi berusaha mempertinggi tingkatanya, dari satu maqom ke maqom yang lebih sempurna, sampai ia mencapai derajat tauhid, kesatuan dan irfan, kenal dengan sebenr-benarnya.
15
Mujahadah bersungguh-sungguh mengerjakan segal ibadah dan segala
wirid-wirid
dengan segala
kegemaran,
seakan-akan
yang
mengerjakan itu lupa akan dirinya, karena harapannya akan diterima Tuhan, dan takut akan ditolak yang mengakibatkan kerugian baginya. 2. Definisi mujahadah yang lain menutur istilah : a. Mujahadah adalah mengingat, menyebut atau mengagungkan Allah dengan mengulang-ulanng salah satu nama-Nya atau kalimat keagunganNya ( Drs Syakur Mukhtar S.Ag, M.Pdi). b. Mujahadah adalah ucapan yang dilakukan denagn lidah atau mengingat akan Tuhan denagn hati, ingtan atau ucapan yang mensucikan Tuhan dengan membersihkan dari sifat-sifat yang tidak layak untukNya. c. Mujahadah adalah kedaan seorang muslim dalam mengingat Allah dengan sepenuh jiwa dan raga, serta merasakn kehadiran Allah dalam dirinya seopanjang waktu. Mujahadah yang dilakukan sepenuh hati dan aktualisasikan dalam bentuk perbuatan baik lisan maupun perilaku agar tidak menyimpang dari segala sesuatu yang sudah ditetapkan oleg Allah dan sunah Rasul supaya kita mendapat petunjuk yang nantinya akan membentuk kepribadian dan tingkah laku yang tidak menyimpang dari ajaran-ajaran yang nantinya akan membentuk kepribadian yang matang.
16
3. Dasar-dasar mujahadah
Al-ahzab : 41
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”.
Al-baqoroh : 152
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.
Al-A‟raaf : 205
“Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”.
Hadist nabi
17
ْ وَأَ ْسفَعِهَا ِفًْ دَسَجَا تِ ُكم، ْ وَأَصُكَا هَا عِىْذَ مَهٍِْكِكُم، ْنئكُمْ بِخٍَْشِ أَعْمَا نِكُم ََأالَ اُ ب ْ وَخٍَْشٌ نَكُمْ مِهْ أَنْ تَهْقَىْاعَذُوَكُم، ِ وَخٍَْشٌ نَكُمْ مِهْ إِوْفَا قِ الَر هَبِ وَانْىَسِق، . رِكْشُاهللِ تَعاَنى: َ قَال، بَهَى: فَتَضْشِبُىْا أَعْىَا قَهُمْ وٌََضْشِبُىْاأَعْىَا قَكُمْ؟ قَانُىْا Artinya:
“Maukah kamu aku tunjukan perbuatan kamu yang terbaik, paling suci disisi Rajamu ( Allah ), dan paling mengangkat derajatmu, lebih baik bagimu daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu
memenggal
lehernya
lehermu?”para sahabat
atau
yang hadir
mereka
memenggal
berkata:” mau (wahai
rasulullah) !” beliau bersabda : “ Dzikir kepada Allah yang maha tinggi”
ِحًِ وَانْمٍَِت َ ْمَثَمُ انَزِيْ ٌَزْ كُشُسََبهُ وَاَنزِيْ الَ ٌَزْكُشُسََبهُ مَثَمُ ان “ perumpamaan orang yang berdzikir ( ingat ) kepada Rabb-Nya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Rabb-Nya laksana orang yang hidup dan orang yang mati ( Yazid bin Abdul Qodir Jawas, hlm.50). Syekh Imam Ghozali berkata: “Mujahadah adalah kunci hidayah, tidak ada kunci untuk memperoleh hidayah selain mujahadah”.
4. Faedah-faedah melakukan mujahadah
18
a) Menjernihkan hati dan ma‟rifat billah ( sadar kepada Allah) b) Memperoleh hidayah Taufiq Allah SWT, syafaat tarbiyah rasulullah SAW. c) Mendidik menjadi orang yang sholeh/sholihah, yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya / leluhurnya. d) Kemanan, ketentraman, kedamaian kesejahteraan, dan keberkahan hidup. 5. Tujuan mujahadah. a) Taqorroban Ilallah Berupaya mendekatkan diri kepadaNya, benar-benar merasa takut dan merelakan diri (pasrah) kembali menghadapNya dan hanya mengharap ridhonya agar kita selamat didunia dan akhirat. Kecintaan dan kema‟rifatan. Tujuan taqarrub kepada Allah adalah: 1) Mendorong manusia untuk bersuci Selain hukum-hukum yang digunakan sebagai aspek zhahir manusia, terdapat pula aspek rohani manusia atau orang yang bersih jiwanya, yang kerap disebut insan suci. Tujuan mereka ini adalah ingin „dekat‟ dan bertaqarrub dengan Allah swt. Maka tidak ada jalan lain untuk mencapai tujuan itu, kecuali dengan ilmu hakikat. Menurut beliau Nabi Saw, setiap orang hendaknya berusaha mencapai
destinasi
(tempat
yang
dituju)
itu
dalam
kehidupannya di bumi ini. Pada peringkat destinasi ini tidak
19
ada perbedaan di antara terjaga dan tertidur, karena dalam keadaan tidurpun ruh dapat keluar melihat tempat asalnya, yaitu alam ruh, dan kemudian kembali ke jasaddengan membawa berita. Inilah mimpi yang benar. Peristiwa semacam ini ada ua jenis. Pertama, secara peristiw terjadi secara sebagian ( setengah-setengah) saja, separti mi‟raj Nabi Muhammad SAW. Firman Allah:
42. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka dia tahanlah jiwa (orang) yang Telah dia tetapkan kematiannya dan dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan[1313]. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
[1313] Maksudnya: orang-orang yang mati itu rohnya ditahan Allah sehingga tidak dapat kembali kepada tubuhnya; dan orang-orang yang tidak mati Hanya tidur saja, rohnya dilepaskan sehingga dapat kembali kepadanya lagi.
20
Tidurnya orang yang bijaksana lebih baik dari pada ibadah orang yang jahil. Siapakah orang yang bijkasana itu? Orang yang bijaksana ialah orang yang telah mencapai tahap ma’rifatullah ( mengenal Allah). Ilmu ini diperoleh melalui dzikrullah ( mengingat Allah). Orang yang bijaksana itu ialah orang yang menenggelamkan dirinya kedalam Nurrullah ( cahaya Allah) dan dalam keesaan Allah. 2) Cara manusia bertaqarrub kepada Allah Cara yang paling baik untuk mencapai mertabat kedekatan dan taqarrub dengan Allah ialah dengan tafakkur atau meditasi secara ahli sufi. Amalan amalan ini jarang diamalakan oleh orang-orang yang biasa karena mereka umumnya belum mengenali hakekat Dzat Allah, padahal mengenali Dzat Allah adalah wajib bagi semua orang yang mengaku beriman kepada Allah. Nabi Saw pernah bersabda yang maksudnya “ tafakkur sesaat itu adalah lebih baik dari setahun ibadah.” Beliau juga bersabda “ tafakkur sesaat itu lebih baik dari pada 70 tahun ibadah.” Beliau juga bersabda “ tafakkur sesaat itu lebih baik dari seribu tahun ibadah.” Ada tiga perkara tentang tafakkur atau meditasi ini : 1.Barang siapa bertafakkur kepada sesuatu hal dan menyelidiki sebabnya, ia akan mendapat setiap bagian dari hal itu mempunyai banyak bagianya yang lain pula, dan setiap
21
bagian itu menerbitkan banyak lagi hal-hal yang lain. Inilah tafakkur yang nilainya setahun ibadah. 2.
Barang siapa yang bertafakkur tentang ibadahnya dan mencari sebabnya dan mengenal sebab itu, maka tafakkurnya itu bernilai 70 tahun beribadah.
3.
Barang siapa yang tafakkur tentang mengenal Allah dengan Azzam yang kuat untu mengenal-Nya, maka tafakkurnya itu bernilai 1000 tahun ibadah. Inilah ilmu yang hakiki ( Syekh Abdul Qodir al-jaelani, 2007, hlm.39)
b) Kecintaan dan Kema‟rifatan Mujahadah yang dilakukan terus menerus oleh orang yang ahli dzikir akan dapat membuahkan kecintaan terhadap Allah SWT, dengan sendirinya menjadi sangat mencintai, juga memperoleh anugrah ma‟rifat (mengenal Allah). Seorang muslim hendaknya memperbanyak mujahadah sebagai tujuan dan saran untuk mencurahkan kita kepada Allah, sehingga tidak ada satupun yang lebih dicintai selain mencintai Allah SWT. c) Menuju jalan keridhoan Allah maknanya adalah orang muslim yang menempuh jalan illahi, dengan memperbanyak dzikir dan telah menyerahkan dirinya kepada Allah serta mengikhlaskan niat, maka seluruhnya kegiatanya dapat dinilai sebagai langkah menuju kepada keridhoan allah.
22
6. Tatacara melakukan mujahadah a. Khusu‟, penuh adab, menghadirkan makna mujahadah dan memperhatikan maksud dan tujuan mujahadah itu sendiri. b. Hendaknya dalam keadaan suci mmenghadap kiblat, serta penuh konsentrasi agar kita dapat mengerti, apa yang akan kita capai setelah kita melakukan mujahadah. c. Hati selalu ingat kepada Allah d. Merasa benar-benar dihadapan Allah e. Menghormati dan mencintai Rasullah f. Menjaga pakaian, tempat serta memperhatikan waktu yang tepat, jernih hati, dan niat yang ikhlas. g. Merendahkan suara serendah mungkin disertai kesadaran yang tinggi dan kemampuan yang sempurna sehingga tidak menganggu orang lain. Adap atau tatacara mujahadah diatas dapat diuaraikan seorang yang ingat kepada Allah denagn sebenar-benarnya, tidaklah ia akan mengerjakan suatu dosa atau maksiat. Orang yang selalu dzikir (ingat) kepada Allah pada waktu ia mengucapknya maka terbukalah hatinya. Agar mujahadah dapat membekas dan mempunyai pengaruh dalam hati, maka haruslah menjga adab-adab atau tatacara untuk itu para ulama‟ menjelaskan
23
berkata, “ Nikmatnya kalimat Laa Ilaaha Illallah di akhirat kelak bagaikan nikmatnya minum air dingin dalam suasana panas mencekam” ( As-Sayyid Bakri Al-Makki, 2004, hlm. 177). b. Dzikir juga di sejajarkan dengan sholat. Dalam hal ini, Allah berfirman.( QS. Thaha:14)
“Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”
c. Dzikir juga disetarakan dengan ibadah haji. Allah berfirman (QS. AL-Baqarah:200)
“Apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah hajimu, Maka berdzikirlah
dengan
menyebut
Allah,
sebagaimana
kamu
menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu [126], atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. “ d. Dzikir juga dibarengkan dengan jihad Allah berfirman (QS. Al-Anfaal:45)
24
“Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung. maksudnya ialah: memperbanyak zikir dan doa)”. e. Demikian juga dengan puasa, zakat, dan perintah kebaikan, pahalanya akan berlipat jika dibarengi dengan dzikir
Untuk berlatih berdzikir, bersimpulah diatas lantai ataupun duduk diatas kursi. Letakan tangan anda diatas paha, pejamkan mata anda. Dengan sungguh-sungguh, mulailah mengucapkan laa. Saat mengucapkan laa, gelengkanlah kepala anda ke kanan, lalu turun, dan mulailah mengucapkan Laa Ilaaha dari perut anda. Saat anda mengucapkan laa, gelengkan kepala anda ke tengah, dengan mengangkat dagu anda, fokuskan pada titik diantara kedua alis anda. Dengan kalimat Illa Allah, gerakan kepala anda, ke bawah dan ke kiri, dan arahkan kalimat Illa Allah turun ke hati anda.tindakan ini menghasilkan aliran energi dari pusat menujun dahi dan turun ke dalam hati. Tindakan ini sama dengan aliran energi kundalini di dalam yoga ataupun peredaran cahaya didalam meditasi tao ( Robert Frager, 2002, hlm.236).
25
Ketika mengucapkan kalimat-kalimat ini, jangan tinggikan suara anda. Biarkan suara anda terpusat dan lirih, sehingga orang yang berdiri disisi anda hamper tidak dapat mendengarnya. Anda juga dapat melatuhnya dengan tanpa suara. Berikut ini adalah salah satu variasi dari latihanini, di ambil dari seorang guru modern. Lirihkan suara anda, selirih mungkin hingga hanya andalah yang dapat mendengarnya. Di dalam meditasikanlah makna kalimayt ini. Laa illaha illa allah menolak seluruh lintasan-lintasan pikiran yang dapat masuk ke dalam hati anda. Sebagai gantinya anda mengucapkan,
“ aku tidak
menginginkan apapun, tidak mencari apapun, dan tidak memiliki tujuan ataupun cinta selain Allah.” Kemudian, dengan Illa Allah, anda menegaskan bahwa hanya tuhan tujuan dan kekasih anda. Salah satu pengobatan hati sufi klasik adalah mengulangulang kalimat laa Ilahaa Illa Allah. Hati anda adalahg kuil yang dibangun untuk menampung kehadiran tuhan didalam diri anda, sayangnya, sebagian besar dari diri kita telah mengabaikan kuil ini dan bahkan menempatkan berhala
beragam ambisi duniawi
didalamnya. Syekh Muzaffer selalu berkata bahwa setengah bagian dari kalimat ini “Tiada Tuhan,” membantu mebersihkan kuil hati kita yang terabaikan. Separuh bagian yang kedua, “ kecuali Tuhan,”
bertujuan
menyucikan
26
kuil
kita
tersebut,
untuk
menempatkan Tuhan di atas hati sebagai satu-satunya yang layak kita sembah. Menurut Imam Ghozali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddinnya beliau mengukapkan manfaat dari dzikir , yang di antaranya di rasakan didunia dan diakhirat kelak. Sepuluh manfaat yang dirasakan didunia antara lain: 1) Menjadikan sebab do‟a mustajabah 2) Meraih keberkahan dalam jiwa 3) Meraih mawaddah ( kecintaan ) dari pihak lain 4) Menjadikanya
sebagai
wakil
Allah
dalam
menangani
urusannya 5) Selalu di cintai oleh Allah 6) Memiliki kewibawaan yang sangat agung 7) Allah akan menjadi ‟teman” yang menghiburnya 8) Memiliki cahaya kalbu yang menerangi untuk meraih pengetahuan dan hikmah 9) Memiliki harga diri sehingga tidak butuh kepada siapa saja selain Allah 10) Memiliki semangat yang kuat Sedangkan sepuluh manfaat yang dirasakan diakhirat kelak adalah: 1) Menjadikan lapang kuburnya 2) Mudahnya dalam menghadapi sakaratul maut
27
3) Memiliki rasa aman dalam menghadapi pertanyaan munkar dan nakir di alam kubur 4) Mantap dalam berma‟rifat dan iman kepada allah 5) Siap menghadapi kematian, tanpa rasa takut dan sedih. 6) Dapat melihat wajah Allah 7) Dimudahkan proses penghisapan pada yaumul hisab 8) Meraih keridhaan Allah SWT 9) Memberatkan timbangan amal kebaikanya 10) Mengekalkanya di surga (Ust, Mujaddidul Islam Mafa, 2009, hlm.76).
a) Mujahadah qolbu atau hati : Allah-Allah. Allah juga memberi kabar bahwa di akahirat nanti, mereka akan mendapat amapunan dan kenikmatan.firman allah (Q.S al-Ahzab: 35)
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-
28
laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. yang dimaksud dengan muslim di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya”. b) Mujahadah sirri atau rahasia Biasanya sebelum ketingkatanya orang sudah fana‟, dalam keadaan seperti ini perasaan diri dengan Allah menjadi satu.maka barang siapa yang belum merasai, maka belumlah ia mengetahui.( MAN LAM YAZUK LAM YA‟RIF). Dalam hal ini lidah tidak dapat menguraikanya, jauh diatas ukuran kata-kata tetapi tiap orang akan mengerti sendiri bila mana telah mengalaminya( Mustafa zuhri, Surabaya, hlm. 65). 7. Macam-macam mujahadah Disini penulis akan mencoba mengutarakan jenis-jenis mujahadah diantaranya: 1. Mujahadah Usbudiyah
29
Mujahadah Usbudiyah adalah mujahadah yang dilakukan secara berjamaah yang dilaksanakan seminggu sekali. 2. Mujahadah Syahriyah Mujahadah Syahriyah adalah mujahadah yang dilakukan secara berjamaah yang dilaksanakan sebulan sekali. 3. Mujahadah Nisfussanah mujahadah nisfussanah adalah mujahadah yang dilaksanakan selama setengah tahun sekali, mujahadah ini dilakukan dalam lingkup wilayah propinsi. 4. Mujahadah Kubro Mujahadah Kubro adalah mujahadah besar-besaran yang dilakukan dua sekali dalam satu tahun, biasanya dilakukan dalam bulan syuro/muharram dan bulan rojab dalam lingkup pusat. 5. Mujahadah Khusus Mujahadah Khusus adalah mujahadah yang dilakukan secara khusus, misalnya mujahadah dilakukan sebelum melakukan tugas ( http://sites.google.com/site/pengertian-mujahadah).
B.Rasa Optimis Menurut Helen keller optimis adalah sebuah keyakinan yang akan membawa pada pencapaian hasil.tidak ada yang bisa diperbuat tanpa ada harapan dan percaya diri.
30
Dengan demikian penertian rasa optimis yang penulis maksudkan adalah sebuah keyakinan yang dimiliki siswa kelas IX MTs Negeri Salatiga yang mempunyai keyakinan diri yang kuat sehingga akan membawa suatu pencapaian hasil maksimal yaitu kelulusan dalam menghadapi ujian nasioanal. Dengan demikian setiap kali jiwa dan hatinya mulai meredup akan semangat yang dimilikinya dia kembali kana melakukan
mujahadah
yang
meliputi
tentang
dzikir
dan
sebagainya. Dengan demikian akan kembali menumbuhkan rasa semangat pada dirinya sendiri ( self motivation), setiap saat ia diterpa oleh barbagai tantangan dan hambatan maka secepatnya mereka memperbaiki da membenahi diri mereka, melakukan evaluasi diri lahir dan batin sehingga sehingga akan muncul muhasabah atau evaluasi diri yang berujung pada tawakal kepada Allah SWT. Dengan demikian, maka antara mujahadah yang dilakukan oleh siswa kelas IX MTs Negeri Salatiga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan rasa optimis yang sangat tinggi para siswa didalam menghadapi ujian nasional nanti. Sehubungan dengan itu maka semua kita kembalikan lagi kepada Allah SWT, karena semua itu hanya kita berusaha dan DIA-lah yang menentukan semuanya. Semua itu tesirat dalam QS.ar ra‟d ayat 11
31
“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan” ( Terjemahan dan Tafsir Al-Qur‟an, hlm. 509). Inilah pijakan bagi seorang muslim dalam hal ini siswa kelas IX MTs Negeri Salatiga untuk selalu menanamkan keyakinan pada dirinya, suatu sifat optimisme kerena Allah SWT sendiri yang mengatakan bahwa pencapaian keberhasilan seseorang sangat di tentukan oleh usaha seseorang atau kaum itu sendiri. Dengan kita bermujahadah maka kita akan menciptakan cara berfikir yang positif dan cara positif itu akan menimbulkan rasa optimis yang tinggi sehingga kiat yakin kalau usaha kita akan berhasil dalam ujian nasional dan dinyatakan lulus. Sikap optimis akan melahirkan sosok manusia yang percaya diri, sedangkan orang pesimis menjadi tawanan keraguan. Menurut Winston Churchill berkata “ orang yang pesimis melihat kesukaran di balik kesempatan, sedangkan orang optimis melihat kesempatan dalam setiap kesukaran (toto tasmara, Jakarta, hlm 53)”. C.Ujian Nasional Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasioanl pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (peraturan menteri pendidikan nasional tahun 2009).
32
Dalam konteks penyelenggaraan system pendidikan nasional, pelaksanaan UN terkandung pula kepentingan yang terkait dengan pengukuran. Pengukuran merupakan salah satu teknik yang paling banyak digunakan dalam penilaian terhadap pencapaian kompetensi lulusan satuan pendidikan, keberhasilan madrasah dalam mengantarkan peserta didik mencapai tujuan kurikulum dan tujuan pendidikan nasional, dan untuk dijadikan dasar dalam membuat pemetaan mutu marasah. Meskipun kita menyadari bahwa indicator mutu pendidikan cukup banyak, nnamun pada umumnya diakui bahwa keberhasilan psesrta didik dalam ujian ( pengukuran hasil belajar) dianggap sebagai indicator utama. Terkait dengan mutu pendidikan ini, kita semua menginginkan adanya peningkatan mutu pendidikan, dan UN dipandang sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan secra nasioanl. Kepala madrasah , guru, dan orang tua mempunyai persepsi UN dapat menjadi alat pengendalian mutu (quality control) (Nurudin, 2007, hlm 138).
a) Kesiapan Madrasah Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN)
diwarnai
kecemasan, hal in nampak dengan jelas pada berbagai kalangan, diantaranya siswa, guru, orang tua, bahkan sampai pengamat pendidikan, terutama mengenai satndar nilai pada beberapa mata pelajaran dijadikan salah satu ukuran kelulusan siswa, yakni pada jenjang SLTP dan SLTA dari nilai kelulusan minimal 3,01 pada tahun
33
lalu menjadi 4,02 pada Ujian Nasioanl (UN) tahun 2004, dan 5,00 tahun 2006/2007. hal ini dimaksudkan agar siswa dan guru segera terpacu untuk belajar dan bekerja keras seperti pada beberpa Negara maju ( ibid, hlm 155). Pemerintah beralasan, bahwa peningkatan standart minimal untuk syarat kelulusan menjadi salah satu upaya mendongkrak mutu pendidikan yang kini terpuruk sehingga sehingga dapat disejajarkan dengan mutu di Negara-negara lain. UN yang diberlakukan secara nasional menjadi standar mutu secara nasional pula. Kalangan praktisi dan pengamat pendidikan berpendapat, penyeragaman mutu justru tidak membawa perbaikan pada mutu pendidikan nasioanal. Kesalahan pendidikan kita terletak pada tingkat rendah dengan drill dan hafalan, standar kelulusan palsu dan mengabaikan pembentukan karakter kepribadian. Penyeragaman menyebabkan perbedaan
individual
dan keberagaman kecerdasan yang tak
terakomodasi dan teraktualisasi. Akibatnya bakat dan talenta anak didik tidak terbentuk. UN tidak akan memacu bahkan memacu mutu pendidikan nasional yang terus terpuruk. Kesiapan sekolah atau madrasah menghadapi Ujian Nasional, dibagi kedalam beberapa bagian, yakni: 1. Kesiapan sekolah dalam menyiapakan soal 2. Kesiapan sekolah dalam menyiapkan peserta ujian 3. Kesiapan sekolah dalam menyiapkan ketenagaan
34
4. Kesiapan sekolah dalam praktek pelaksanaan Ujian Nasioanal ( UN ). Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: 1. Pemetaan mutu satuan dan program pendidikan 2. Seleksi masuk jenjang berikutnya 3. Penentuan kelulusan peserta didik dan program dan atau satuan pendidikan 4. Pembinaan dam pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan ( salinan menteri pendidikan nasioanal nomor 75 tahun 2009 pasal 3). Ujian Nasioanl tahun pelajaran 2009/2010 dilaksanakan dua kali yaitu UN utama dan UN susulan. Untuk lebih jelas maka penulis akan menjelasakan antara UN utama dan UN susulan, UN utama adalah ujian nasional yang diselenggarakan bagi seluruh peserta ujian yang terdaftar sebagai peserta UN tahun pelajaran 2009/2010, sedangkan UN susulan adalah ujian nasional yang diselenggarakan bagi peserta didik yang tidak dapat nmengikuti ujian nasioanl ( UN ) utama karena alas an tertentu dan disertai bukti yang sah ( Ibid, pasal 1). Peserta ujian nasional yang tidak lulus UN utama termasuk susulanya pada tahun ajaran 2009/2010 dapat mengikuti ujian ulangan pada seluruh atau sebagian mata pelajaran dengan nilai dibawah 5,50 yang
35
dipilih.nilai yang digunakan adalah nilai yang tertinggi ( BSNP, 2009, hlm 9).
36
b) Pelaksanaan Ujian Nasional 1) Waktu Pelaksanaan 1. ujian madrasah dilaksanakn satu kali dalam satu tahun pelajaran
sesuai
dengan
ketentuan
Peraturan
Menteri
Pendidikan Nasioanl ( PMPN) tentang ujian sekolah. 2. ujian tulis dilaksanakn paling lambat dua minggu setelah ujian nasioanl. 3. ujian praktek dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah ujian nasional.
2) Ujian Susulan 1. ujian susulan diperuntukan untuk peserta yang tidak dapat mengikuti satu atau lebih mata ujian utama berdasarkan alasan yang sah. 2. ujian susulan menggunakan naskah soal ujian susulan. 3. ujian susulan dilaksanakan paling lambat satu minggu setealah ujian utama ( Prosedur Oprasional Standar ( POS) tahun pelajaran 2009/2010 ). c) UN Ulangan No
Hari dan tanggal
Jam
Mata pelajaran
Senin, 17 Mei 2010
08.00 – 10.00
Bahasa Indonesia
Selasa, 18 Mei 2010
08.00 – 10.00
Bahaa Inggris
08.00 – 10.0008.00 – 10.0008.00 – 10.
Matematika
37
08.00 – 10.00
Ilmu
Pengetahuan
Alam
d) Standar Kelulusan dan Analisis Hasil Secara yuridis standar Kelulusan UN pada dilihat pada PP No.19 /2005 dan Permendiknas No. 20/2005 yang isinya menyatakan hal-hal sebagai beikut : 1. Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk : 1. Pemetaan mutu program dan satuan pendidikan. 2. Dasar seleksi masuk jenjang berikutnya. 3. Penentuan kelulusan pesertaa didik 4. Pembinaan dan pemberian bantuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. 2. Peserta didik dinyatakan lulus ujian nasional apabila memiliki nilai lebih besar dari 4,25 untuk setiap mata pelajaran yang diujiakan dengan nilai rata-rata nilai ujian nasional lebih besar dari 4,50. Peserta didik yang dinyatakan lulus ujian nasional dan ujian sekolah berhak memperoleh ijazah dan diberi Surat keterangan Hasil Ujian Nasional yang diterbitkan oleh sekolah atau madrasah penyelenggara.
e) Jadwal Ujian Nasioanl
38
No
Hari dan tanggal
jam
Mata pelajaran
1
UN Utama : Senin, 29 Maret 2010
08.00 – 10.00
Bahasa Indonesia
08.00 – 10.00
Bahasa Inggris
08.00 -10.00
Matematika
08.00 – 10.00
Ilmu Pengetahuan
UN Susulan : Senin , 5 April 2010 2
UN Utama : Selasa, 30 Maret 2010 UN Susulan : Selasa 6 April 2010
3
UN Utama : Rabu, 31 Maret 2010 UN Susulan: Rabu, 7 April 2010
4.
UN Utama : Kamis, 1 April 2010
Alam UN Susulan : 8 April 2010
f) Kesiapan siswa, guru, orang tua dengan adanya ujian nasional. Ujian nasional 2010 merupakan ujian nasional yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Untuk mencapai hasil yang terbaik maka diperlukan kedisiplinan sejak dini. Kepala sekolah dan guru tidak sekedar mengantar siswa lulus dalam ujian nasional, tetapi lebih besar dari pada itu adalah untuk mengantarkan siswa menjadi anak yang cerdas. Begitu pula bagi siswa dan wali murid, tujuan belajar bukanlah sekedar mencari ijazah ( lulus ujian nasional), tetapi lebih dari itu untuk memperoleh ilmu dan kecerdasan. Siswa sebagai obyek dari penyelenggaraan Ujian Nasional tentu memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan apakah
39
dirinya mampu meraih kesuksesan dalam tes tersebut. Dialah yang paling tau kelemahan dan kekuatan yang ia miliki dalam melaksanakan ujian, dibawah bimbingan orang tua dan guru-gurunya. Orang tua siswa hendaknya ikut terlibat dalam memantau dan mengawasi kegiatan putra-putrinya selepas sekolah serta mengarahkan anak agar senantiasa berdisiplin dalam belajar. Kedisplinan belajar terltak bagaimana orang tua dan guru mengarahkan anak-anaknya dengan pola didik yang baik dan ini tercermin dengan pola demokratis.
B. Korelasi antara Intensitas Melaksanakan Mujahadah Terhadap Rasa Optimis Menghadapi Ujian Nasional ( siswa kelas IX MTs N Salatiga). Sebagaimana kita ketahui bahwa pengertian mujahadah adalah cara mengingat, menyebut atau mengagungkan asma Allah SWT. Dengan mengulang-ulang salah satu namanya dalam rangka mendekatkan diri dari sang makhluk kepada sang kholiq, usaha untuk mengingat Allah SWT tersebut yaitu mempunyai tujuan agar manusia tersebut tidak takabur dan tamak. Sehingga manusia yang demikian itu mempunyai rasa optimis atau kepercayaan diri yang kuat. Hal ini tersirat dalam Q.S.Al-Maidah: 35
40
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”. Di samping itu ayat lain yang menjelaskan tentang dasar antara mujahadah dan optimis itu tetuang dalam QS.Al- Insyiroh: 6-8
7. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) Telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu Telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila Telah selesai mengerjakan shalat berdoalah. 8. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. Jadi sudah jelas apa yang di paparkan oleh ayat tadi bahwasanya setalah kita selasai melakukan sesuatu dalam hal ini mujahadah kepada Allah SWT maka yang kita harapakan adalah ridho-Nya, supaya nanti dalam mengerjakan ujian nasional dapat mengerjakan dengan penuh rasa optimis yang tinggi. Manusia adalah sebagai makhluk Allah ( hablum mina allah ) dan juga sebagai makhluk social ( hablum minan nas), hubungan keduanya harus dilakukan secara seimbang dan tidak boleh ada ketimpanagan
41
diantara keduanya, karena hubungan antara vertical dan horizontal adalah merupakan kesempurnaan yang harus dilakukan oleh semua manusia. Mengenai hubungan antara manusia dengan sang pencipta (hablum muna Allah ) maupun hubungan manusia dengan manusia ( hablum ninan nas) sudah jelas sebagaimana sudah digambarkan melalui syair
إعمم نذ وٍك كأ وك تعٍش ابذا * واعمم أل خشتك كأ وك تمىت غذا Artinya : “bekerjalah kamu untuk urusan duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah kamu untuk urusan ahiratmu seakan-akan engkau akan mati pada esok hari”. Maka dengan mendasarkan pada syair diatas sangatlah jelas bagi kita semua sebagai manusia untuk selalu menyeimbangkan antara hnbungan maunsia dengan sang pencipta ( hablum mina Allah ) dan hunbungan mausia dengan manusia ( hablum minan nas), untuk itu dalam perjuangan manusia termasuk pelajar MTs N Salatiga mereka dituntut untuk melakukan keseimbangan antara (hablum mina Allah) dan hubungan antara (hablum minan nas) yaitu mereka berusaha untuk selalu dzikir dan taqarrub kepada Allah melalui kegiatan mujahadah yang mempunyai dua tujuan yaitu dalam rangka memohon pertolongan kepada Allah dan juga mendekatkan diri kepada Allah, dan tujuan yang kedua adalah menumbuhkan sikap optimis dalam rangka mencapai tujuan dari pendidikan tersebut yaitu melalui ujian nasioanl.
42
Sebagaimana telah kita ketahui bahwasanya manusia akan diuji oleh Allah berupa ujian kesenangan maupun ujian kesusahan hal ini ssuai dengan firman Allah “Bahwasanya manusia akan diuji oleh allah berupa dua hal yaitu, ujian dalam arti kesenangan dan ujian dalam arti kesusahan”. Dengan demikian didalam hidup kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari apa yang disebut dengan ujian, maka agar manusia bisa melewati ujian yang dilewatinya dengan baik harus disertai dengan selalu memohon pertolongan dari Allah SWT, dalam hal ini bisa dilakukan dengan mujahadah atau dzikir dan yang lain sebagainya. Dengan
upaya
mujahadah
tersebut
maka
sudah
pasti
menumbuhkan rasa kepercayaan yang tinggi di dalam menghadapi ujian yang akan dilaluinya. Didalam menjalani kehidupan, terkadang kita bisa mencecap saat anggur terasa begitu manis dan masa harus menelan pil pahit. Karena itu, kita tidak boleh bersikap hitam putih didalam segala situasi. Janganlah bersikap selalukontra atau menolak sama sekali terhadap setiap hal. Kita harus penuh pertimbangan dalam bertindak. Mengertilah kondisi yang tengah terjadi dan selamilah alas an-alasanya sehingga kita bisa bersikap cemerlang. Hal ini membuat diri kita menjadi seimbang, tida berlebihan, mampu menguasai diri, dan bijaksana. Kamu harus memberi proporsi yang tepat untuk berbagai aktivitasmu. Jangan gunakan dirimu untuk kegiatan-kegiatan yang
43
mengarah kepada kemubaziran, seperti kerja tanpa istirahat. Sebaliknya, jangan menjadi budak dari rencana. Jujurlah kepada diri sendiri, akui kesalahan, dan lihat bahwa keberhasilan sesungguhnya tak pernah jauh dari kegagalan. Jangan memandang kehidupan sebagai keharusan, atau berkata “pokoknya” . sikap seperti ini hanya membuat kita tampak sebagai anak kecil. Pandanglah setiap hal dengan analisis yang wajar dan tidak berlebih-lebihan. Nikmatilah kehidupan! Anggap saja kehidupan sbagai petualangan dan jangan jadikan masalah-masalah yang muncul sebagai beban yang tidak mungkin terselesaikan. Untuk itu, kita perlu melihat setiap bagian hidup ini sebagai sesuatu hal yang baru, sembari tetap bersiap menghadapi kendala-kendala. Pandanglah kehidupan sebagai karunia yang sangat berarti bagi kita sehingga bisa mengukir karya-karya bermutu tingi. Begitulah kiranya kita sebagai siswa harus mempunyai rasa semangat atau optimis yang tinggi agar kelak kita menjadi orang yang selalu mendapatkan perubahan-perubahan yang positif dengan momentum kita selalu mendekatkan diri kepada Allah supaya kita di dalam mengahdapi ujian nanti dapat berjalan dengan baik ( Sutan surya, 2008, hlm. 131) Roda waktu terus berputar tanpa kenal rasa lelah. Waktu memang tidak bisa diajak kompromi. Sehingga kita harus selalu siap dan waspada akan berkurangnya waktu ini.maka dengan bermujahadah diharapkan hati kita akan menjadi terang dan tidak buta, sebagaimana dijelasakan didalam QS Al-hajj :46
44
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam”
45
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Situasi Umum MTs N Salatiga 1. Sejarah Berdirinya MTs N Salatiga MTs N Salatiga pada mulanya adalah merupakan sebuah lembaga kependidikan yang berbentuk sekolah keguguran, yakni PGA N 6 tahun. Hingga pada tahun 1978 dengan adanya keputusan menteri agama RI tanggal 16 maret 1978 no. 16 tahun 1978 tentang susunan organisasi dan tata kerja MTs N. maka pada pelaksanaan proses belajar mengajar di PGA N Salatiga 6 tahun mulai tahun ajaran 1978/ 1980 diubah menjadi : a. MTs N dengan siswa I.II.III PGA N 6 tahun b. PGA N dengan siswa kelas IV V VI PGA N 6 tahun Pada saat perubahan status tersebut jabatan kepala sekolah masih di rangkap yakni MTs N dan PGA N menjadi satu, saat itu dijabat oleh H. Sofwan Akhmadi, BA. Untuk tidak menjadi simpang siur dalam hal keadministrasian dan keguruan maka sebagai tindak lanjut keluarlah keputusan kepala kantor wilayah Departemen Agama propinsi jateng tanggal 28 januari 1980, no. W6/1.b/93/a/1980 maka terhitung sejak tanggal 1 januari 1980 jabatan kepala sekolah MTs N dipisahkan dari jabatan kepala PGA N, dengan berdasarkan keputusan tersebut maka selain status yang menjabat sebagai
46
MTs N Salatiga yang semula dijabat oleh Sofwan Akhmadi, BA dig anti oleh Endro Parwono. Meskipun antara MTs N dan PGA N telah memiliki kepala sekolah sendiri-sendiri namun kedua sekolah ini masih dalam satu atap/ lokasi. Sejak tahun 1980-1986 dengan alamat JL. Wahid Hasim. No.12 Salatiga, kemudian pindah lokasi dan menempati gedung sendiri yakni JL. Tegalrejo Salatiga hingga sekarang. Selama di jalan Tegalrejo MTs N tetap di bawah pimpinan Endro Parwono, dan selama itu pula MTs N mengalami jumlah siswa maupun jumlah gedung. Setelah kurang dari 12 tahun Endro Parwono menjadi kepala MTs N Salatiga. Akhirnya pada tanggal 30-12-1992 beliau purna tugas dari jabatannya dan kemudian dilanjutkan oleh Drs H. Istichsan sebagai kepala sekolah, kemudian pada tahun 1998 beliau menjabat sebagai kepala sekolah di MTs N Ketileng Semarang dan jabatan kepala sekolah MTs N Salatiga dijabat oleh Drs Musta‟id, terus pada tahun 2003-2005 jabatan kepala sekolah di bawah pimpinan Drs. H Syukron, tidak lama kemudian pada tahun 2005 jabatan kepala sekolah dialihkan kepada Drs. H. Asroni, M.Ag sampai sekarang jabatan itu masih belum ada yang menggantikan. Itulah sekilas tentang sejarah berdirinya PGA N yang sekarang berganti dengan nama MTs N Salatiga sampai sekarang.
47
2. Visi dan Misi Mts N Salatiga VISI “Terwujudnya generasi yang unggul dalam prestasi berpijak pada budaya bangsa dan nilai-nilai Islami” MISI a. Menyelenggarakan pendidikan dan profesional dan bertanggung jawab. b. Meningkatkan keimanan, ketakwaan dan akhlakul karimah. c. Meningkatkan kualitas pendidikan. d. Meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan berkemauan. e. Memberikan bekal life skill pada siswa. f. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. g. Menjalin kerjasama yang baik, diantaranya: stake holder, instansi lain, dan masyarakat.
3. Letak Geografis MTs N Salatiga Letak dari MTs N Salatiga adalah jalan utama antara semarangsolo dimana jalan tersebut adalah jalan utama menuju ke MTs N Salatiga. Adapun letak geografisnya adalah: a. Letak geografis MTs N Salatiga dari sebelah Utara adalah GOR PPLP sepak takraw JATENG ( yang dulunya bernama TC ). b.
Letak geografis MTs N Salatiga pemukiman warga.
48
dari sebelah Barat adalah
c. Letak geografis MTs N Salatiga dari sebelah Selatan adalah Tegalrejo d. Letak geografis MTs N Salatiga pemukiman warga.
49
dari sebelah Timur adalah
Denah MTs N Salatiga
Jl. Semarang –solo jl Solo Jl. Veteran
V
F L
B
B
B
B
B
B
O
B B B B
G M
T
W
A B B
K T
H
C
B
D
E
T T
N
R 60 M
I
2
B
S
U
Q
B
B
B
B B
50
B
B
4. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan a. Mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. b. Memberikan kemampuan, ketrampilan bagi lulusan untuk melanjutkan pendidikan dan hidup dalam masyarakat. c. Menyiapkan peserta didik menuju masyarakat belajar pada massa yang akan datang. d. Menyiapkan
lulusan agar
menjadi anggota
masyarakat
yang
memahami dan menginternalisasi perangkat gagasan dan nilai-nilai masyarakat beradab.
5. Hasil yang Diharapkan dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) a. Meyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama Islam. b. Menguasai standar kompetensi yang diharapkan dalam mempelajari mata pelajaran. c. Mampu berpikir logis, kritis, inovatif dan kreatif dalam memecahkan masalah, serta mampu berkomunikasi secara verbal baik lisan maupun tertulis sesuai dengan konteksnya. d. Meningkatkan
ketahanan
jasmani,
mengendalikan
menampilkan sikap sportif serta perilaku yang baik.
51
emosi,
dan
e. Mampu melaksanakan tugas dan pekerjaan yang berkaitan dengan mata pelajaran dalam situasi dan kondisi yang berbeda. f. Mampu mengikuti perubahan dan dinamika kehidupan sesuai ruang dan waktu. g. Dapat memanfaatkan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki untuk hidup di masyarakat.
6. Indikator-Indikator Keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar a. Ketercapaian standar keberhasilan belajar (kenaikan kelas dan kelulusan) secara tuntas. b. Terciptanya iklim belajar dan iklim kerja yang kondusif. c. Tingkat kepatuhan, ketaatan dan disiplin siswa tinggi serta minimnya pelanggaran dan kenakalan siswa. d. Prestasi yang diraih dalam mengikuti perlombaan dalam bidang ilmu pengetahuan, agama, olah raga, kesenian dan ketrampilan cukup berhasil. e. Minimalnya tingkat kekosongan jam pelajaran. f. Meningkatkan nilai ketercapaian standar, keberhasilan belajar dari masa ke masa. g. Ketercapaian target-target kurikulum secara kognitif, efektif dan psykomotorik.
7. Identitas Madrasah
52
Nama Madrasah
: MTs. Negeri Salatiga
No. Statistik Madrasah
: 21.1.33.73.01.001
Alamat
: Jl. Tegalrejo 1 Salatiga Telp. 0298-323950
Tahun Berdiri
: 1978
Tahun Penegerian
: 1978
Nama Kepala Madrasah
: Drs. H. Asroni, M.Ag Tmt (sejak) 1 Mei 2005
8. Data Sarana dan Prasarana a. Data Tanah dan Bangunan 1) Jumlah tanah yang di miliki 5810 m2. 2) Jumlah tanah yang telah bersertifikat 5810 m2. 3) Luas bangunan seluruhnya 2598 m2. 4) Denah atau lay out dan keterangan (terlampir). b. Ruang dan Gedung No.
Jenis
Lokal m2
Kondisi Baik
Kekurangan Rusak
1
Ruang kelas
20
1900 x
2
Ruang kantor/TU
1
72
x
3
Ruang kepala
1
54
x
4
Ruang guru
1
96
x
Kurang luas
5
Ruang perpustakaan
1
100
x
Kurang luas
6
R. uang lap komputer
1
72
x
Kurang luas
53
7
Ruang lap. IPA
1
100
x
Kurang luas
8
Ruang lap. bahasa
1
100
x
9
Ruang ketrampilan
1
100
x
Jadi satu OSIS
10
Ruang aula
1
144
x
Kurang luas
11
Ruang mushola
1
56
12
Ruang UKS
1
4
13
Halaman/upacara
x
3212 x
14
Ruang musik
1
x
15
Ruang koperasi
1
x
16
Ruang kantin
2
x
17
Ruang satpam
1
x
x
Kurang luas Kurang luas x
c. Daftar Nama Guru-Guru MTs Negeri Salatiga
NO
NAMA
NIP
JABATAN
1.
Drs. H. Asroni, M.Ag
150263971 Kepala Madrasah, Koordinator Guru BK
2.
Siti Maimunah, S.Pd
150189421 Waka Sarana Prasarana
3.
Syafi‟i, S.Pd
150216820 Waka Kurikulum, Guru BK
4.
Alizar, JS
150222102 Guru
5.
Nur Hidayati, S.Ag
150221835 Pembina Perpustakaan
6.
Ainy Dharyati, S.Pd
150225784 Wali Kelas 7D
7.
Supangat, S.Pd
150261406 Waka Humas
8.
Drs. Wododo Mulyo
150272090 Pembina OSIS, Wali Kelas 9B
54
9.
Drs. Faisal BS, M.Ag
132140067 Waka Kesiswaan
10.
Indri Astuti DS, S.P
132142695 Guru
11.
Eko Firatno, A.Md
132140408 Pembantu Sarana Prasarana, Wali Kelas 9C
12.
Suyanto, S.Pd
150275615 Pembina Koperasi, Wali Kelas 9D
13.
Dra. Nur Laila
150256831 Pembina UKS/ PMR, Wali Kelas 8D
14.
Abdul Latif M, S.Pd
150275526 Pembina Lab. IPA, Wali Kelas 9G
15.
Munajayah, S.Pd
150267351 Pembina Ketrampilan, Wali Kelas 8A
16.
Sri Hidayati, S.Pd
150294928 Pembina Olah Raga, Wali Kelas 8F
17.
Dra. Arini
150294625 Wali Kelas 8C
18.
Dra. Nunuk Samiasih
150253110 Pembantu Kurikulum, Guru BK
19.
Umar Faruq, S.Pd.I
150329953 Pembina Pramuka, Wali Kelas 9F
20.
Miftah Syarifudin, S.Si
150329945 Wali Kelas 9A
21.
Dra. Dihliz Zunaim
150329940 Wali Kelas 8G
22.
Mutiah Setyowati, S.Ag
500119732 Guru
23.
Triyanto, S.Pd
150360537 Pembina Kesenian, Wali Kelas 7B
24.
Heni Haswarini, S..Pd
150374359 Guru
25.
Rita Budiarti, S.Pd
150359653 Guru BK
26.
Tulusmono, S.Pd
150360542 Guru
27.
Muhammad Taufiq, S.Pd
150359644 Guru BK. Wali Kelas 7G
28.
Nida Usholla, S.Si
150359653 Pembina Pramuka
29.
Muhammad Shobirun, S.Pd 150359642 Pembina Pramuka
30.
Siti Riayah, S.Pd
150359645 Wali Kelas 7F
31.
Ida Widminingsih, S.Ag
150360536 Wali Kelas 7C
32.
Nova Zaini N, S.Pd.I
150383701 Guru
55
33.
Munawar, S.Ag
131116890 Wali Kelas 7A
34.
Sri Haryati
150286584 Wali Kelas 8B
35.
Drs. Syariful Hadi
150289142 Pembina Lab. Computer, Wali Kelas 9E
36.
Dra. Mulyani
150359643 Wali Kelas 8E
37.
Feviana Sofia I, S.Pd
Guru BK
38.
Lies Arifah, S.Ag
Guru
39.
Budi Latiful, S.E
Guru
40.
Atik Prasetyowati, S.Pd
41.
Nuning Widyani, S.Pd
Wali Kelas 7E
42.
Zaharah Lu‟luah, s.Pd
Guru
43.
Ismiyati, S.Ag
Guru
44.
Zuli Kurniawati, S.Pd.I
Guru
45.
Dra. Ernawati Susanti
150272238 Pembina Pramuka
46.
Henry Johan Susanti, S.H
150203547 Ka. Urs. Tata Usaha
47.
Shofiyah
150206906 Bendahara Pengeluaran
48.
Sulimah
150241969 Petugas Koperasi Siswa
49.
Emiyati
150357792 Pembantu Urs. Kepegawaian dan Administrasi
500137876 Pembina Lab. Bahasa
Umum (ATK) 50.
M. Arif Rahman
Urs. Kepegawaian, Inventaris Barang
51.
Yuliastuti P, S.E
Pembantu Bend. Komite/ BOS, Pembuat Daftar Gaji
52.
Siti Sufrotun
Petugas Adms. Umum, Kearsipan, Pengajaran
53.
Wachyu Nuseno
Pemb. Bend. Peng, SPM, SAKPA, UAKPB
54.
Zahroni
Petugas
56
Perpustakaan,
Jaga
Malam
dan
Keberhasilan 55.
Syarifuddin Sena A, S.H.I
Pemb. Bend. Komite/ BOS, Pemb. Adms. Umum
56.
Ari Suryani
Petugas Koperasi
57.
Khundori
Pemb.
Umum,
Keberhasilan
dan
Penjaga
Malam 58.
Sugeng Purnomo
Petugas
Perpustakaan,
Jaka
Malam
dan
Keberhasilan 59.
Suparno
Satpam dan Jaga Malam
d. Data Ketenagaan 1) Data Guru Status
Pendidikan (Org)
Mach/ Kekurang
No
Mapel
Jml
PNS/NIP 150
Mis GTT
SLA
D2
D3
S1
S2
130
an Guru Mach
1.
Ka. Madrasah
1
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
2.
Qur‟an Hadits
2
1
-
1
-
-
-
2
-
-
-
3.
Aqidah Akhlak
2
1
-
1
-
-
-
2
-
-
-
4.
Fiqih
2
1
-
1
-
-
-
2
-
-
-
5.
Bhs. Arab
3
2
-
1
-
-
-
4
-
-
-
6.
SKI
2
2
-
-
-
-
1
1
-
-
-
7.
PPKn
2
2
-
-
-
-
-
2
-
-
-
8.
Bhs. Indonesia
4
2
2
-
-
-
-
3
-
-
-
57
9.
Matematika
10.
Sejarah
Nas
6
6
-
1
-
-
1
5
-
-
-
+ 1
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
+ 3
2
1
-
-
-
-
2
-
-
-
Um 11.
Geografi Sosiologi
12.
Ekonomi
2
2
-
-
-
-
-
1
-
-
-
13.
Fisika
2
1
1
-
-
-
-
3
-
-
-
14.
Biologi
2
1
1
-
-
-
1
1
-
-
-
15.
Bhs. Inggris
4
2
1
1
-
-
-
3
1
-
-
16.
Kesenian
2
1
1
-
-
-
-
2
-
-
-
17.
Bhs. Jawa
1
1
-
-
-
-
-
2
-
-
2
18.
Penjaskes
2
2
-
-
-
-
-
2
-
-
-
19.
BK
2
2
-
-
-
-
-
2
-
-
2
45
32
7
6
-
-
4
39
2
-
4
2) Data Pegawai Administrasi Jenis
Jml
Pegawai
Status PNS
Pendidikan Terakhir
Non
Kekurangan
SLTA
D1
D2
S1/S2
10
1
1
2
PNS Pegawai
14
5
9
TU
58
6
e. Data Kesiswaan 1) Jumlah Siswa Kelas
Jml. Kelas
Jml. Siswa
Jenis Kelamin Laki-laki
Wanita
VII
7
257
128
129
VII
7
270
144
126
IX
7
250
10
140
Jumlah
21
777
372
395
2) Tingkat Kelulusan Tahun 2008
Tahun 2009
Jml. Peserta
Jml. Yang
%
Jml. Peserta
UAN
Lulus
Kelulusan
UAN
237
233
98,31
229
Lulus
%
Tidak Lulus
229
100
0
Dari lulusan tersebut : a) Yang melanjutkan sekolah 80% dan tidak melanjutkan 20% b) Melanjutkan sejalur (MA/ IAIN, dll) 45% sekolah umum 55%
59
%
0
3) Data Penerimaan Siswa Baru Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009 %
Jumlah
Yang
Jumlah
Yang
Jumlah
Yang
Pendaftar
diterima
Pendaftar
diterima
Pendaftar
diterima
386
283
277
270
Naik
4) Data Drop Out Siswa 2009/ 2010 Kelas
Jml. Siswa
Jml. yg DO
Keterangan/Alasan umum
VII
-
-
-
VIII
-
-
-
IX
-
-
-
Jumlah
f. Data Prestasi Madrasah 1. Prestasi Akademik Prestasi (Nilai)
Rata-rata Ujian Akhir Nasional 2006
2007
2008
2009
Matematika
7,73
7,21
6,62
8,16
Bhs. Inggris
6,15
6,54
6,45
6,56
Bhs. Indonesia
8,18
8,30
7,52
7,88
60
IPA
6,71
7,38 28,96
2. Prestasi Olah Raga dan Kesenian Prestasi yang pernah diraih : 1.
Juara 1 Bola Volly (Pi)
Tingkat Kota
Tahun 2006
2.
Juara 1 Tenis Meja (Pi)
Tingkat Kota
Tahun 2006
3.
Juara 1 Lari 80 m (Pi)
Tingkat Kota
Tahun 2006
4.
Juara 2 Lompat Jauh (Pi)
Tingkat Kota
Tahun 2006
5.
Juara 2 Lompat Jauh (pa)
Tingkat Kota
Tahun 2006
6.
Juara 1 Lari 100 m (Pa)
Tingkat Kota
Tahun 2006
7.
Juara 2 Lari 100 m (Pa)
Tingkat Kota
Tahun 2006
8.
Juara 2 Lari 800 m (Pa)
Tingkat Kota
Tahun 2006
9.
Juara 2 Tolak Peluru (Pa)
Tingkat Kota
Tahun 2006
Tingkat Kota
Tahun 2007
10. Juara 1 Sepak Bola
61
B. Daftar Nama-nama Responden (siswa kelas IX MTs N Salatiga) Berangkat dari tujuan tersebut maka untuk memperoleh data tentang hubungan intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional dilakukan pengumpulan data dengan metode angket. Siswa yang menjadi responden sebanyak 40 siswa kelas IX yang akan menghadapi ujian nasional. Adapun keseluruhan kelas IX berjumlah 7 kelas yang terdiri dari 250 siswa. Penulis mengambil responden 40 siswa tersebut diatas yang di ambil dari tiga kelas yaitu kelas IX A : 15 responden, kelas IX B : 15 responden, kelas IX C : 10 responden. Hal ini penulis lakukan dengan alas an sebagai berikut : 1. 3 kelas tersebutlah ( IX A- IX C ) yang sangat rutin dan mempunyai intensitas yang tinggi melaksanakan mujahadah. 2. Sesuai petunjuk kepala sekolah, kami hanya diberikan untuk melakukan penyebaran angket kepada tiga kelas tersebut. ( wawancara dengan kepala sekolah MTs N Salatiga pada tanggal 20 februari 2010). 3. Bahwa kelas IX D- IXG sedang dilakukan pengayaan sehingga dikhawatirkan mengganggu aktivitas pengayaan tersebut. Di bawah ini adalah nama-nama responden kelas IX MTs N Salatiga.
62
DAFTAR NAMA RESPONDEN MTs NEGERI SALATIGA
NO
INDUK
NAMA
L/P
ASAL
1.
5821
AENUR RIKHIM
L
VIII E
2.
5823
AFIFUDIN LUTHFI
L
VIII E
3.
5822
AFNI ISTIYAWATI
P
VIII E
4.
5825
ALI MUCHTAR
L
VIII E
5.
5826
ARISKA HERIYAWAN
L
VIII E
6.
5827
ASHAR DWI SEPTIANTO
L
VIII E
7.
5865
ATIK BUDI PURWATI
P
VIII E
8.
5830
AYUK UTAMI
P
VIII E
9.
5831
BAYU BHURHANUDIN
L
VIII E
10.
5832
CHANDRA WAHYU PAMUJI L
VIII E
11.
5866
DESTRIA RISA DIANTI
P
VIII E
12.
5834
DWI SETYO ROSANDI
L
VIII E
13.
5837
EKO PRASETYO NINGSIH
P
VIII E
14.
5838
FENDI EKA SETIAWAN
L
VIII E
15.
5781
ACHWAN SUSANTO
L
VIII D
16.
5782
AFIFATUL KHAMIDAH
P
VIII D
17.
5784
ALDILA VIVI ALFIANI
P
VIII D
18.
5749
ARIS NAZILAH
P
VIII D
19.
5792
DEWI ANISAH
P
VIII D
20.
5800
KURNIA SARI
P
VIII D
21.
5785
AMIN NUR HIDAYAT
L
VIII D
63
KETERANGAN
22.
5947
EDI SUDI HARTONO
L
VIII D
23.
8798
ICHWAN AWLANA
L
VIII D
24.
5946
SITI KHOMSATUN
P
VIII D
25.
5855
RISKA DEWANTI
P
VIII D
26.
5843
LAILY NURVIANI
P
VIII D
27.
5812
SITI RODLIYAH
P
VIII D
28.
5779
WIDODO
L
VIII D
29.
5925
MAR‟ATU SHOLIHAH
P
VIII D
30.
5772
FITRI MARIYANA
P
VIII D
31.
5864
ANIS SETYANINGRUM
P
VIII F
32.
5863
ACHMAD SYAKIRIN
L
VIII F
33.
5949
ALWI WAFIQ FAHMI
L
VIII F
34.
5874
HAPPY WIDIANTI
P
VIII F
35.
5717
ISTIKAROH
P
VIII F
36.
5676
ITSNA HASANAH
P
VIII F
37.
5879
LAILI MUFLIKHATI
P
VIII F
38.
6233
AQIL YAHYA
L
VIII F
39.
5890
RIYANTI RIZKI AMALI
P
VIII F
40.
5903
ZULIANA
P
VIII F
JUMLAH
17 23
64
C. Penyajian Data Penelitian Selama kurang lebih 3 bulan peneliti mengadakan penelitian di MTs N Salatiga untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dengan cara menyebar angket kepada responden sebanyak 40 eksempelar yang disebarkan di MTs N Salatiga dengan perincian soal sebagai berikut :
1. Data tentang intensitas melaksanakan mujahadah Adapun
hasil
penyebaran
angket
intensitas
mujahadah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
65
melaksanakan
TABEL I Data tentang intensitas melaksanakan mujahadah
No A
B
C
NILAI
JUMLAH
A
B
C
1
2
3
4
5
6
7
8
1
6
5
4
18
10
4
32
2
6
4
5
18
8
5
31
3
9
3
3
27
6
3
36
4
3
7
5
9
14
5
28
5
9
3
3
27
6
3
36
6
5
2
8
51
4
8
27
7
8
4
3
24
8
3
35
8
2
4
9
6
3
9
23
9
6
6
3
18
12
3
33
10
4
3
8
12
6
8
26
11
8
3
4
24
6
4
34
12
9
3
9
9
6
9
24
13
3
2
4
27
4
4
35
14
1
5
9
3
10
9
22
15
7
5
3
21
10
3
34
16
5
2
8
15
4
8
27
66
17
9
2
4
27
4
4
35
18
4
5
6
12
10
6
28
19
7
3
5
21
6
5
32
20
6
3
6
18
6
6
30
21
7
5
3
21
10
3
34
22
6
4
5
18
8
5
31
23
3
3
9
9
6
9
24
24
9
3
3
27
6
3
36
25
5
4
6
15
8
6
29
26
9
3
3
27
6
3
36
27
5
6
4
15
12
4
31
28
3
7
5
9
14
5
28
29
5
4
6
15
8
6
29
30
6
6
3
18
12
3
33
31
2
6
7
6
12
7
25
32
7
3
5
21
6
5
32
33
3
7
5
9
24
5
28
34
8
3
4
24
6
4
34
35
3
9
3
9
18
3
30
36
8
4
3
24
8
3
35
37
1
5
9
3
10
9
22
38
5
2
8
15
4
8
27
67
39
6
6
3
18
12
3
33
40
7
5
3
21
10
3
34
2. Data tentang rasa optimis menghadapi ujian nasional Adapun penyebaran angket rasa optimis menghadapi ujian nasional dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
TABEL II Data tentang rasa optimis menghadapi ujian nasional
No
A
B
C
NILAI
JUMLAH
A
B
C
1
2
3
4
5
6
7
8
1
8
3
4
24
6
4
38
2
5
4
6
15
8
6
29
3
9
5
1
27
10
1
38
4
5
5
5
15
10
5
30
5
9
2
4
27
4
4
35
6
3
9
3
9
18
3
36
7
9
3
3
27
6
3
36
8
9
3
3
27
6
3
28
9
4
5
6
12
10
6
34
10
7
5
3
21
10
3
38
68
11
9
5
1
27
10
1
29
12
5
4
6
15
8
6
35
13
8
4
3
14
8
3
34
14
7
5
3
21
10
3
31
15
5
6
4
15
12
4
36
16
9
3
3
27
6
3
32
17
7
3
5
18
6
5
37
18
9
4
2
18
8
2
33
19
6
6
3
24
12
3
30
20
6
3
6
18
6
6
34
21
8
3
4
9
6
4
31
22
6
4
5
27
8
5
24
23
3
3
9
18
6
9
37
24
9
4
2
15
8
2
32
25
6
5
4
27
10
4
31
26
5
6
4
15
12
4
38
27
9
5
1
24
10
1
29
28
5
4
6
9
8
6
34
29
8
3
4
27
6
4
28
30
3
7
5
9
14
5
38
31
9
5
1
27
10
1
24
32
3
3
9
24
6
9
37
33
9
4
2
15
8
2
34
34
8
3
4
24
6
4
34
69
35
5
4
6
15
8
6
29
36
8
4
3
24
8
3
35
37
5
6
4
15
12
4
31
38
9
2
4
27
4
4
35
39
9
3
3
27
6
3
36
40
9
2
2
27
8
2
37
Keterangan : Jawaban (A) diberi nilai 3 Jawaban (B) diberi nilai 2 Jawaban (C) diberi nilai 1
70
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga diketahui ada tidaknya hubungan antara intensites melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional pada siswa kelas IX MT.s N Salatiga. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tujuan penelitian. Di bawah ini data-data hasil penelitian di MT.s N Salatiga 2010.
TABEL III Data-data hasil penelitian No A
B
C
NILAI
JUMLAH
A
B
C
1
2
3
4
5
6
7
8
1
6
5
4
18
10
4
32
2
6
4
5
18
8
5
31
3
9
3
3
27
6
3
36
4
3
7
5
9
14
5
28
5
9
3
3
27
6
3
36
6
5
2
8
51
4
8
27
7
8
4
3
24
8
3
35
8
2
4
9
6
3
9
23
71
9
6
6
3
18
12
3
33
10
4
3
8
12
6
8
26
11
8
3
4
24
6
4
34
12
9
3
9
9
6
9
24
13
3
2
4
27
4
4
35
14
1
5
9
3
10
9
22
15
7
5
3
21
10
3
34
16
5
2
8
15
4
8
27
17
9
2
4
27
4
4
35
18
4
5
6
12
10
6
28
19
7
3
5
21
6
5
32
20
6
3
6
18
6
6
30
21
7
5
3
21
10
3
34
22
6
4
5
18
8
5
31
23
3
3
9
9
6
9
24
24
9
3
3
27
6
3
36
25
5
4
6
15
8
6
29
26
9
3
3
27
6
3
36
27
5
6
4
15
12
4
31
28
3
7
5
9
14
5
28
29
5
4
6
15
8
6
29
30
6
6
3
18
12
3
33
72
31
2
6
7
6
12
7
25
32
7
3
5
21
6
5
32
33
3
7
5
9
24
5
28
34
8
3
4
24
6
4
34
35
3
9
3
9
18
3
30
36
8
4
3
24
8
3
35
37
1
5
9
3
10
9
22
38
5
2
8
15
4
8
27
39
6
6
3
18
12
3
33
40
7
5
3
21
10
3
34
Dari data nilai angket di atas, menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah 36, dan nilai terendah adalah 32. dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas, maka diketahui interval kelasnya yaitu : (nilai tertinggi nilai terendah) 1 Jumlah (36 22) 1 i 3 15 i 3 i5 i
Dengan nilai interval 5, diperoleh penggolongan intensitas melaksanakan mujahadah siswa kelas IX MTs N Salatiga sebagai berikut : 32 – 36 termasuk kategori tinggi, diberi lambang A 27 – 31 termasuk kategori sedang, diberi lambang B 22 – 26 termasuk kategori rendah, diberi lambang C
73
TABEL VI Data rekapitulasi
No A
B
C
NILAI
JUMLAH
A
B
C
1
2
3
4
5
6
7
8
1
8
3
4
24
6
4
38
2
5
4
6
15
8
6
29
3
9
5
1
27
10
1
38
4
5
5
5
15
10
5
30
5
9
2
4
27
4
4
35
6
3
9
3
9
18
3
36
7
9
3
3
27
6
3
36
8
9
3
3
27
6
3
28
9
4
5
6
12
10
6
34
10
7
5
3
21
10
3
38
11
9
5
1
27
10
1
29
12
5
4
6
15
8
6
35
13
8
4
3
14
8
3
34
14
7
5
3
21
10
3
31
15
5
6
4
15
12
4
36
16
9
3
3
27
6
3
32
74
17
7
3
5
18
6
5
37
18
9
4
2
18
8
2
33
19
6
6
3
24
12
3
30
20
6
3
6
18
6
6
34
21
8
3
4
9
6
4
31
22
6
4
5
27
8
5
24
23
3
3
9
18
6
9
37
24
9
4
2
15
8
2
32
25
6
5
4
27
10
4
31
26
5
6
4
15
12
4
38
27
9
5
1
24
10
1
29
28
5
4
6
9
8
6
34
29
8
3
4
27
6
4
28
30
3
7
5
9
14
5
38
31
9
5
1
27
10
1
24
32
3
3
9
24
6
9
37
33
9
4
2
15
8
2
34
34
8
3
4
24
6
4
34
35
5
4
6
15
8
6
29
36
8
4
3
24
8
3
35
37
5
6
4
15
12
4
31
38
9
2
4
27
4
4
35
75
39
9
3
3
27
6
3
36
40
9
2
2
27
8
2
37
Dari data nilai angket di atas, menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah 38, dan nilai terendah adalah 24. dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas, maka diketahui interval kelasnya yaitu : (nilai tertinggi nilai terendah) 1 Jumlah (38 24) 1 i 3 15 i 3 i5 i
Dengan nilai interval 5, diperoleh penggolongan rasa optimis menghadapi ujian nasional siswa kelas IX MTs N Salatiga sebagai berikut : 34 – 38 termasuk kategori tinggi, diberi lambang A 29 – 33 termasuk kategori sedang, diberi lambang B 24 – 28 termasuk kategori rendah, diberi lambang C
Di bawah ini adalah penggolongan nilai kategori dalam melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional pada siswa kelas IX MTs N Salatiga .
76
TABEL V Data kategori melaksanakan mujahadah No
Jumlah
Kategori
Jumlah
Kategori
1.
32
A
34
A
2.
31
B
29
B
3.
36
A
38
A
4.
28
B
30
B
5.
36
A
35
A
6.
27
B
30
B
7.
35
A
36
A
8.
23
C
36
A
9.
33
A
28
C
10.
26
C
34
A
11.
34
A
38
A
12.
24
C
29
B
13.
35
A
35
A
14.
22
C
34
A
15.
34
A
31
B
16.
27
B
36
A
17.
35
A
32
B
18.
28
B
37
A
19.
32
A
33
B
77
20.
30
B
30
A
21.
34
A
34
B
22.
31
B
31
B
23.
24
C
24
C
24.
36
A
37
A
25.
29
B
32
B
26.
36
A
31
B
27.
31
B
38
A
28.
28
B
29
B
29.
29
B
34
A
30.
33
A
28
C
31.
25
C
38
A
32.
32
A
24
C
33.
28
B
37
A
34.
34
A
34
A
35.
30
B
29
B
36.
35
A
35
A
37.
22
C
31
B
38.
27
B
35
A
39.
33
A
36
A
40.
34
A
37
A
Keterangan :
78
A : Alternatif jawaban A, Memiliki nilai 3 B : Alternatif jawaban B, Memiliki nilai 2 C : Alternatif jawaban C, Memiliki nilai 1
79
A. Analisis Pendahuluan Setelah dilakukan pengumpulan data dengan metode angket, mak langkah selanjutnya adalah melakukan klarifikasi dan pengolah data sesuai dengan proporsinya, sesuai dengan tujuan penelitian sebagaimana tercantum pada BAB I, yaitu : 1. Mengetahui intensitas melaksanakan mujahadah siswa kelas IX MTs N Salatiga. 2. Mengetahui kualitas rasa optimis menghadapi Ujian Nasional kelas IX MTs N Salatiga. 3. Mengetahui korelasi antara intensitas melaksanakan mujahadah dengan rasa optimis menghadapi Ujian Nasional di MTs N Salatiga. Untuk memperoleh jawaban atas ketiga tujuan penelitian di atas, maka digunakan dua rumus statistik sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional (analisis untuk tujuan pertama dan kedua) dalam prosentase, digunakan rumus sebagai berikut : P
F x100% N
Keterangan : P
: Prosentase
F
: Frekuensi
N
: Jumlah responden
80
2. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional (analisis untuk tujuan ketiga) digunakan rumus product moment sebagai berikut :
rxy
x y xy N x x y y N N 2
2
2
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
x
: Variabel intensitas melaksanakan mujahadah
y
: Variabel rasa loptimis menghadapi ujian nasional
N
: Jumlah/ banyaknya responden
: sigma (jumlah)
B. Analisis Pertama Analisis pertama merupakan analisis untuk mengetahui intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional, disajikan dalam dua kelompok berdasarkan variabel penelitian sebagai berikut : 1. Intensitas melaksanakan mujahadah Dari tabel data kategori intensitas melaksanakan mujahadah dengan menggunakan rumus prosentase untuk masing-masing kategori sebagai berikut :
81
a. Intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori tinggi (A) dinyatakan oleh responden, maka prosentasenya adalah : P
F x100% N
A
19 x100% 40
A 47,5% b. Intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori sedang (B) dinyatakan oleh 16 responden, maka prosentasenya adalah : P
F x100% N
B
16 x100 & % 40
B 40% c. Intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori rendah © dinyatakan oleh 5 responden, maka prosentasenya adalah : P
F x100% N
C
5 x100% 40
C 12,5% Dari hasil perhitungan di atas maka di bawah ini di sajikan rekapitulasi frekuensi intensitas melaksanakan mujahadah sebagai berikut :
82
TABEL VI Rekapitulasi Intensitas Melaksanakan Mujahadah Kelas IX MTs N Salatiga Tahun 2010.
No.
Intensitas pelaksanaan
Kelas interval
Frekuensi
Prosentase
3
4
5
mujahaddah 1
2
1
Kategori tinggi ( A )
32 – 36
19
47,5%
2
Kategori sedang ( B )
27 – 31
16
40%
3
Kategori rendah ( C )
22 – 26
5
12,5%
4
Jumlah
40
100%
Berdasarkan tabel rekapitulasi di atas diketahui data intensitas melaksanakan mujahadah kelas IX MTs N salatiga tahun 2009/2010 sebagai berikut : a. Intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori tinggi (A) dinyatakan oleh 19 responden atau 47,5% dari 40 responden. b. Intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori sedang (B) dinyatakan oleh 16 responden atau 40% dari 40 responden. c. Intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori rendah (C) dinyatakan oleh 5 responden atau 12,5% dari 40 responden.
83
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas melaksanakan mujahadah siswa kelas IX MTs N Salatiga tahun 2009/ 2010 adalah tinggi, yaitu dinyatakan oleh 19 responden atau 47,5% dari 40 responden. 2. Rasa optimis menghadapi ujian nasional Dari tabel data kategori rasa optimis menghadapi ujian nasional diketahui prosentase kualitas rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan menggunakan rumus prosentase untuk masing-masing kategori sebagai berikut : a. Rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan kategori tinggi (A) dinyatakan oleh 21 responden, maka prosentasenya adalah : P
F x100% N
A
21 x100% 40
A 52,5% b. Rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan kategori sedang (B) dinyatakan oleh 15 responden, maka prosentasenya adalah : P
F x100% N
B
15 x100% 40
B 37,5% c. Rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan kategori rendah (C) dinyatakan oleh 4 responden, maka prosentasenya adalah :
84
P
F x100% N
C
4 x100% 40
C 10%
Dari tabel perhitungan di atas, maka di bawah ini disajikan rekapitulasi frekuensi rasa optimis menghadapi ujian nasional sebagai berikut :
TABEL VII Rekapitulasi Frekuensi Rasa Optimis Menghadapi Ujian Nasional Siswa Kelas IX MTs N Salatiga Tahun 2010
No.
Rasa optimis menghadapi
Kelas interval
Frekuensi
Prosentase
3
4
5
ujian nasional 1
2
1.
Kategori tinggi (A)
34 – 38
21
52,5%
2.
Kategori sedang (B)
29 – 33
15
37,5%
3.
Kategori rendah (C)
24 – 28
4
10%
4.
Jumlah
40
100%
85
Berdasarkan tabel rekapitulasi di atas maka diketahui data rasa optimis menghadapi ujian nasional siswa kelas IX MTs N Salatiga tahun 2009/ 2010 adalah sebagai berikut : a. Rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan kategori tinggi (A) di nyatakan oleh 21 responden atau 52,5% dari 40 responden. b. Rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan kategori tinggi (B) di nyatakan oleh 15 responden atau 37,5% dari 40 responden. c. Rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan kategori tinggi (C) di nyatakan oleh 4 responden atau 10% dari 40 responden. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa kualitas rasa optimis menghadap UN siswa kelas IX MTs N salatiga adalah tinggi, yaitu 21 responden atau 52,5% dari 40 responden.
C. ANALISIS KEDUA Analisis kedua adalah analisis terhadap hubungan antara intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi UN siswa kelas IX MTs N salatiga. Adapun rumus yang di gunakan adalah :
rxy
x y xy N x x y y N N 2
2
2
2
Keterangan :
86
Rxy
: koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.
X
: variabel intensitas melaksanakan mujahadah.
Y
: variabel rasa optimis mengikuti ujian nasional.
N
: jumlah responden.
: sigma (jumlah).
Langkah statistik adalah mempersiapkan data yang akan di olah untuk mengetahui antara dua variabel yang di teliti. Berikut ini di sajikan rekapitulasi, kategori dan nilai untuk masing-masing responden sebagai berikut :
87
TABEL VIII Rekapitulasi nilai dan kategori intensitas pelaksanaan mujahadah terhadap rasa optimisme menghadapi ujian nasional tahun 2009/2010.
No.
nilai
kategori
nilai
kategori
1
2
3
4
5
1
32
A
34
A
2
31
B
29
B
3
36
A
38
A
4
28
B
30
B
5
36
A
35
A
6
27
B
30
B
7
35
A
36
A
8
23
C
36
A
9
33
A
28
C
10
26
C
34
A
11
34
A
38
A
12
24
C
29
B
13
35
A
35
A
14
22
C
34
A
responden
88
15
34
A
31
B
16
27
B
36
A
17
35
A
32
B
18
28
B
37
A
19
32
A
33
B
20
30
B
30
B
21
34
A
34
A
22
31
B
31
B
23
24
C
24
C
24
36
A
37
A
25
29
B
32
B
26
36
A
31
B
27
31
B
38
A
28
28
B
29
B
29
29
B
34
A
30
33
A
28
C
31
25
C
38
A
32
32
A
24
C
33
28
B
37
A
34
34
A
34
A
35
30
B
29
B
36
35
A
35
A
89
37
22
C
31
B
38
27
B
35
A
39
33
A
36
A
40
4
A
37
A
Kemudian data dalam tabel di atas di olah menjadi data yang akan di gunakan untuk melakukan analisis akhir dengan rumus product moment yaitu.
90
TABEL IX Data persiapan analisis korelasional antara variabel intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional.
No.
X
Y
X2
Y2
XY
1
32
34
1024
1156
1088
2
31
29
961
841
899
3
36
38
1296
1444
1368
4
28
30
784
900
840
5
36
35
1296
1225
1260
6
27
30
729
900
810
7
35
36
1225
1296
1260
8
23
36
529
1296
828
9
33
28
1089
784
924
10
26
34
676
1156
884
11
34
38
1156
1444
1292
12
24
29
576
841
696
13
35
35
1225
1225
1225
14
22
34
484
1156
748
15
34
31
1156
961
1054
16
27
36
729
1296
972
91
17
35
32
1225
1024
1120
18
28
37
784
1369
1036
19
32
33
1024
1089
1056
20
30
30
900
900
900
21
34
34
1156
1156
1156
22
31
31
961
961
961
23
24
24
576
576
576
24
36
37
1296
1369
1332
25
29
32
841
1024
928
26
36
31
1296
961
1116
27
31
38
961
1444
1178
28
28
29
784
841
812
29
29
34
841
1156
986
30
33
28
1089
784
924
31
25
38
625
1444
950
32
32
24
1024
576
768
33
28
37
784
1369
1036
34
34
34
1156
1156
1156
35
30
29
900
841
870
36
35
35
1225
1225
1125
37
22
31
484
961
682
38
27
35
729
1225
945
92
39
33
36
1089
1296
1188
40
34
37
1156
1369
1258
1219
1319
37.841
44.037
40.207
Jmlh
Dari tabel persiapan di atas di ketahui data-data yang akan di olah dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut : a.
N
: 40.
b.
X
: 1219.
c.
Y
: 1319.
d.
X2
: 37.841.
e.
Y2
: 44.037.
f.
XY
: 40.207.
rxy
x y xy N x x y y N N 2
2
2
rxy
2
40.207
12191319 40
1.485.961 1.739.761 37.841 44.037 40 40
1.607.861 40 rxy 1.485.961 1.739.761 37.841 44.037 40 40 40.207
93
rxy
rxy
rxy
40.207 40.196,525
37.841 37.149,02544.037 43,494,025 10 .475 375 .725 .125 ,6
10 .475 19 .383 ,630
rxy 0,540
Hasil analisis data adalah 0,540 (ro = 0,540) kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment (N = 40) taraf signifikan 5% (rt 5% = 0,312) dan 1% (rt 1% = 0,403), maka diketahui ro lebih besar dari rt 5% dan rt 1% yaitu :
“rt 5% rt 1% atau 0,312 <0,540> 0,403”
Berdasarkan perbandingan nilai tersebut maka diketahui bahwa hipotesanya berbunyi “ada hubungan/ korelasi yang positif dan signifikan antara
intensitas
melaksanakan
mujahadah
terhadap
rasa
optimis
menghadapi ujian nasional dengan taraf signifikan tinggi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesa
yang
menyatakan ada korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional pada siswa kelas IX MTs N Salatiga (Ha) diterima sehingga dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat intensitas melaksanakan
94
mujahadah maka semakin tinggi pula rasa optimis menghadapi ujian nasional.
95
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis atas data yang terkumpul maka diperoleh data empirik tentang intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional tahun 2010 sebagai berikut : 1. Intensitas melaksanakan mujahadah siswa kelas IX MTs N Salatiga tahun 2010 adalah : a. Intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori tinggi (A) dinyatakan oleh 19 responden atau 47,5% dari 40 responden. b. Intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori sedang (B) dinyatakan oleh 16 responden atau 40% dari 40 responden. c. Intensitas melaksanakan mujahadah dengan kategori rendah (C) dinyatakan oleh 5 responden atau 12,5% dari 40 responden. Maka
dapat
disimpulkan
bahwa
intensitas
melaksanakan
mujahadah siswa kelas IX MTs N Salatiga termasuk kategori tinggi. 2. Rasa optimis menghadapi ujian nasional siswa kelas IX MTs N Salatiga tahun 2010 adalah : a. Rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan kategori tinggi dinyatakan oleh 21 responden atau 52,5% dari 40 responden. b. Rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan kategori sedang dinyatakan oleh 15 responden atau 37,5% dari 40 responden.
96
c. Rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan kategori tinggi dinyatakan oleh 4 responden atau 10% dari 40 responden. 3. Hasil analisis data dengan menggunakan rumus korelasi product moment adalah
0,504
(ro
=
0,540).
Hasil
analisis
tersebut
kemudian
dikonsultasikan dengan tabel r product moment (N = 40) taraf signifikan 5% (rt 5% = 0,312) dan 1% (rt 1% = 0,403) maka diketahui ro lebih besar dari rt 5% dan rt 1%, yaitu :
“(rt 5% < ro) rt 1% atau 0,312 (0,540 > 0,403)” Berdasarkan perbandingan nilai tersebut, maka diketahui bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional dengan taraf signifikan tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dinyatakan “Ada korelasi/ hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas melaksanakan mujahadah terhadap rasa optimis menghadapi ujian nasional (Ha) dapat diterima, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat intensitas melaksanakan mujahadah maka semakin tinggi pula rasa optimis menghadapi ujian nasional.”
B. Saran Agar kita mampu mengambil hikmah dari pelaksanaan mujahadah maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
97
1. Persiapan fisik, meliputi kebersihan diri yang dapat dilakukan dengan cara berthoharoh sebagaimana diketahui kebersihan badan cermin dari kebersihan hati. 2. Persiapan psikis, sebelum melaksanakan mujahadah seyogianya kita mempersiapkan diri, baik pikiran dan hati agar kita mencapai derajat kekhusyu‟an dalam bermujahad 3. Implementasi nilai mujahadah dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu berusaha mengimplementasikan nilai mujahadah kita tidak terbatas pada pelaksanaan ritual badaniyah.
Sebagai upaya penimbang ibadah kita kepada Allah maka kita harus mempunyai rasa optimis yang tinggi. Untuk itu hal-hal harus diperlihatkan adalah : 1. Mempunyai rasa optimis yang tinggi supaya di dalam menghadapi ujian nasional dapat lulus. 2. Menghadapi masa depan yang lebih baik karena sudah dibarengi rasa optimis yang tinggi. 3. Semangat dan rasa optimis dalam menjalani kehidupan ini.
98