PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP RISIKO INVESTASI DI PASAR MODAL: UJI EMPIRIS PADA BANK UMUM DI INDONESIA
Nur Alifah Fajariyah Magister Sains Akuntansi Universitas Brawijaya Prof. Dr. Bambang Subroto, SE., MM., Ak. Dr. Bambang Purnomosidhi, SE., MBA., Ak. Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya
Abstract The aim of this study to examine the effects of accounting information on risk investment at banking industry in Indonesian Stock Exchange. The accounting information examine in this study liquidity, profitability, and leverage ratio. Risk investament proxy are systemic risk, firm specific risk dan total risk. This study uses 23 samples of bangking industry listed on Indonesian Stock Exchange in 2003 – 2007. The samples selection uses purposive sampling methods and regression analysis is used to test hypothesis. The results suggest that accounting positively significant. It means that investor used accounting information on their investment decisions on rsk analysis. Keywords: risk, investment, accounting information Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel informasi akuntansi diproksikan dengan likuiditas, leverage, dan profitabilitas yang berpengaruh terhadap risiko investasi yang diproksikan dengan systemic risk, firm specific risk dan total risk pada industri perbankan. Penelitian dalam tesis ini dilakukan terhadap 23 perusahaan Perbankan yang sahamnya telah listing di Bursa Efek Indonesia dengan rentang waktu penelitian dari tahun 2031 sampai dengan 2007. Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan informasi akuntansi berpengaruh terhadap risiko investasi. Kata kunci: risiko, investasi, informasi akuntansi
PENDAHULUAN Berbagai krisis keuangan yang melanda dunia, khususnya indonesia memberi dampak besar bagi
perkembangan investasi di Indonesia. Krisis financial tahun 2007 dan krisis keuangan yang terjadi pada pertengahan 1997 di Indonesia telah
2
memberi kontribusi bagi investor untuk lebih memperhatikan risiko dalam berinvestasi karena faktor ketidakpastian yang melekat pada investasi. Ada beberapa jenis risiko berkaitan dengan investasi, antara lain Interest rate, Inflation rate risk, Financial risk, Liquidity risk, Political and regulatory risk, Business risk, Market risk, dan Exchange rate risk. FAS 105 menyebutkan dua tipe risiko, yaitu risiko kredit dan risiko pasar. Namun dalam teori investasi risiko dibagi menjadi dua, yakni diversifiable risk dan nondiversifiable risk. Tingkat risiko yang dihadapi oleh investor berbeda bergantung pada instrumen yang digunakan. Pada tahun 1964 Sharpe mengembangkan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz (1952) yang kemudian lebih dikenal dengan CAPM (Capital Asset Priing Model). Teori CAPM menjadi dasar untuk penilaian risiko. Teori ini memisahkan risiko menjadi dua yakni risiko sistematis (market risk) dan risiko tidak sistematis (unsystemic risk), sedangkan total risiko merupakan penjumlahan dari keduanya. Risiko-risiko tersebut merupakan indikator sensitivitas pergerakan saham. Investor dapat melakukan berbagai analisa terhadap kemungkinan risiko investasi di pasar modal sebagai panduan dalam mengambil keputusan investasinya, antara lain dengan menggunakan informasi akuntansi. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk melihat nilai informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Beberapa penelitian ditujukan untuk melihat informasi akuntansi dalam memprediksi performa financial di masa depan sedangkan penelitian lain berusaha untuk mengukur dampak dari informasi akuntansi terhadap harga saham.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti dan menganalisis variabel informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap risiko investasi pasar modal di industri perbankan. TINJAUAN PUSTAKA Umumnya investasi yang dilakukan investor di pasar modal untuk mendapatkan return, tetapi untuk memaksimalisasi utilitasnya dengan hanya melihat return yang dihasilkan belumlah cukup namun investor juga perlu melihat risiko yang ada didalam sekuritas karena uncertainty dari investasi. Berbagai informasi digunakan oleh para investor untuk memprediksi dan menilai risiko salah satu informasi tersebut adalah informasi akuntansi. Berdasarkan teori-teori serta temuan empiris informasi akuntansi berpengaruh dalam menilai risiko pasar modal. Konsep Efficient Market Hypothesis menjelaskan bahwa informasi akuntansi memiliki peran penting dalam menentukan keputusan investor. Berdasarkan hipotesis ini akuntansi dapat digunakan untuk meramalkan ataupun menilai risiko sekuritas sehingga investor dapat memilih portofolio yang dapat memaksimalkan utilitasnya. Studi mengenai pengaruh informasi akutansi terhadap risiko pasar modal telah menjadi bahan menarik bagi peneltian di bidang keuangan. Beberapa penelitian sebelumnya berkaitan dengan penelitian ini dikemukakan sebagai berikut. Abdelghany (2005) meneliti variabel akuntansi terhadap market risk dengan menggunakan 323 sampel perusahaan yang terdaftar pada New York Stock Exchange (NYSE) dengan tujuan untuk mempertimbangkan variabel akuntansi yang layak di disclose menggantikan
3
market risk. Penelitian ini menggunakan regresi dengan full model yang memasukkan seluruh variabel infomasi akuntansi yang diteliti dan small model dengan mengeluarkan variabel independen yang tidak berhasil menjelaskan pengaruh terhadap risiko sistematik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan empat dari tujuh variabel yang diteliti berpengaruh terhadap market risk, yakni leverage, dua rasio nilai pasar dividend payout ratio, earning per share, dan likuiditas. Abdullah (2003) melakukan penelitian pada 10 bank komersial periode 1990-1999 di Saudi Arabia dengan menguji pengaruh indikator kinerja bank terhadap risiko pasar modal menggunakan tujuh indikator kinerja, yakni Deposit ratio, EPS, net income on asset (NA), dividend payout ratio, equity to deposit ratio (ED), loss reserve to total loan, dan ratio of total loan sebagai independen variabelnya, sedangkan untuk variabel dependennya digunakan β sebagai proksi systemic risk dan σ sebagai proksi total risk. Penelitian ini menggunakan OLS dan Speaeman’s rank untuk uji hipotesisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika β digunakan sebagai variabel dependen hanya ED yang berpengaruh terhadap β, sedangkan pada saat σ digunakan sebagai dependen variabel EPS dan NA berpengaruh terhadap σ. Elyasiani dan Mansur (2005) melakukan penelitian pada 52 bank di Jepang periode 1986-1996. Mereka menggunakan OLS dalam menguji pengaruh variabel akuntansi terhadap risiko pasar modal dengan menggunakan OLS. Mereka menemukan beberapa variabel yang memiliki kekuatan explanatory dalam menjelaskan risiko pasar Bank. Cash due from bank, non interest expense, deposit of customers, dan provision for credit loss
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap risiko pasar. Penelitian Agussman et.al (2008) menguji pengaruh informasi akuntansi terhadap risiko pasar modal dengan menggunakan sample 46 bank yang tersebar di sepuluh Negara Asia pada periode 1998-2003. Penelitian ini menggunakan enam koefisien akuntansi sebagai variabel independennya, yakni return on asset, loan loss reserve to gross loan ratio, gross loan to total asset, book value equity to total asset, liquid asset to total asset, dan short term funds. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA dan loan loss reserve to gross loan ratio berpengaruh terhadap total return risk. Pada saat risiko spesifik (unsystemic) dijadikan sebagai independen variabel hasil penelitian ini menunjukkan gross loan to total asset dan loan loss reserve to gross loan ratio berpengaruh terhadap risiko spesifik (unsystemic) namun pada saat systemic risk dijadikan sebagai dependen variabel tak satupun koefisien yang berpengaruh terhadap variabel dependennya. KERANGKA PENELITIAN
Penelitian ini menguji seberapa jauh pengaruh informasi akuntansi terhadap risiko pasar modal. Berdasarkan penelitian Agussman (2008) serta Abdullah (2005) peneliti menggunakan beta, standar deviasi harga saham bank serta standar deviasi error term sebagai variabel dependennya sedangkan untuk variabel independennya peneliti menggunakan tiga variabel dalam penelitian ini, antara lain: likuiditas, profitabilitas, dan leverage. Untuk lebih lanjut, alur pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
4
Gambar 1: Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Risiko Investasi Informasi Akuntansi Likuiditas Leverage Profitabilitas
Risiko Investasi Pasar Modal (CMRM) Risiko Sistematis Risiko spesifik Risiko Total
tidak bisa dihilangkan walaupun dengan menggunakan strategi diversifikasi saham. Sharpe (1961) telah mengembangkan market model, yang kemudian digunakan untuk mengestimasi systemic risk. Model ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Rit = α + β Rmt + eit Keterangan, Rit = Rate of return dari sekuritas i pada periode t Pit – Pit-1
METODE PENELITIAN
Rit = Pit-1
1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah Bank Umum Nasional go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2003 hingga tahun 2007. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah metode purposive sampling. Metode ini dipilih dengan pertimbangan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan bergantung pada kelengkapan, kejelasan data, serta tersedianya data yang dikumpulkan untuk penelitian ini. 2. Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan periode 2003-2007 baik yang terdapat dalam Direktori Bank Indonesia tahun 2003 sampai 2007 atau yang dipublikasikan di media cetak Indonesia maupun di Indonesian Capital Marrket Directory (ICMD). 3. Variabel Penelitian Variabel Dependen 1. Systemic risk Systemic risk (risiko pasar) yang diwakili oleh β. Risiko ini merupakan risiko yang ada pada setiap saham dan
α = Intercept β = Koefisien market beta dari sekuritas i Rmt = Rate of return pasar pada periode t yang diukur dengan menggunakan indeks pasar IHSGt – IHSGt-1 Rm = IHSGt-1
eit = kesalahan pengganggu merupakan penyimpangan dari regresi 2.
Firm-spesific risk Firm-spesific risk (risiko tidak sistematis) merupakan risiko yang timbul sebagai akibat dari perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri atau risiko yang timbul dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Risiko ini diwakili oleh eit 3.
Total risk Total risk (risiko total) menggambarkan risiko keseluruhan yang ditanggung oleh portofolio saham. Risiko ini diwakili oleh varian (σ2). Total risk dapat dirumuskan sebagai berikut: σ2Ri = βi σ2 (Rm) + σ2 (ei)
5
Keterangan, σ2Ri = varian rate of return dari sekuritas i σ2 (Rm) = varian rate of return pasar β = Koefisien market beta dari sekuritas i σ2 (ei) = varian kesalahan pengganggu (disturbance) Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu likuiditas, leverage, dan profitabilitas. 1.
Likuiditas Likuiditas menggambarkan kemampuan untuk membiayai kewajiban jangka pendeknya. Hadad dkk (2003) menjelaskan likuiditas sebagai jumlah dana tunai yang diperlukan oleh perusahaan untuk membiayai pengeluarannya, dan biasanya sangat bergantung pada sifat bisnis perusahaan tersebut. Berdasar penelitian Mansur et.al. (1993) dan Abdullah (2003) ukuran likuiditas diproksikan dengan loan deposit ratio (LD) dan loan to total asset (LTA), dirumuskan sebagai berikut: Total Loans LD = Total Deposit Tingginya rasio ini akan merupakan sumber potensial kesulitan likuiditas bagi bank karena menunjukkan kas dan sumber likuid asset lainnya menipis dan juga akan menyebabkan tingginya risiko kredit bagi bank. loan to total asset (LTA) dirumuskan sebagai berikut: Total Loans LTA = Total Asset
Tingginya rasio ini mengindikasikan adanya masalah likuiditas yang dihadapi oleh bank yang dapat muncul dari adanya masalah kredit yang dihadapi oleh bank atau dari penarikan dana nasabah dalam skala besar sehingga akan meningkatkan risiko likuiditas(Mansur et.al., 1993). 2.
Leverage Leverage menggambarkan proporsi penggunaan utang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Rasio ini menelaah struktur modal perusahaan, termasuk sumber dana jangka panjang dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban investasi dan utang jangka panjang (White et.al, 2002, 119). Mansur et.al. (1993), Abdullah (2003), dan Agussman et.al (2008) menjabarkan rasio ini dengan equity asset ratio (ETA) dan coefficient variation of deposit (DP), dirumuskan sebagai berikut: Total equity ETA = Total Asset 3.
Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan, menunjang, dan meningkatkan profit. Profitabilitas dapat diukur dengan beberapa indikator sebagai berikut: a. return on asset (ROA) Rasio ini menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan asset yang ada. Tingginya angka ROA menggambarkan perusahaan mampu mengelola assetnya dengan baik. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Mansur et.al. (1993);
6
Abdullah (2003); Agussman et.al (2008)): Net Income ROA = Total Asset Untuk mengukur risiko dari profitabilitas, dilihat dari variabilitas dari profit tersebut. Oleh karena itu untuk melihat risiko, diproksikan dengan variabilitas dari ROA karena semakin besar volalitas ROA, semakin besar ketidakpastian laba yang diterima oleh perusahaan. b. Earning Per Share (EPS) Earning Per Share menggambarkan laba bersih perusahaan yang diterima oleh setiap saham. Meskipun net income dari laporan laba rugi telah menggambarkan informasi keuntungan yang diperoleh perusahaan, para investor lebih tertarik kepada kinerja perusahaan berdasar keuntungan per lembar saham. EPS ini ini digunakan sebagai tolak ukur bagi para investor sebarapa besar return yang akan didapat. Akan tetapi, volalitas dari EPS ini cenderung lebih berpengaruh terhadap risiko karena perusahaan dengan variabilitas EPS yang tinggi akan menyebabkan volalitas harga saham. Variabilitas EPS ini ditunjukkan dengan membagi standard deviasi earning per share (EPS) terhadap nilai rata-rata selama periode observasi (Abdullah,2003). 4. Metode Analisis Model Empiris Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, penelitian ini menggunakan
analisis regresi. Analisis regresi secara umum merupakan studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen (Gujarati dalam Ghozali, 2005, 81). Pada penelitian ini diajukan suatu model empiris sebagai berikut: CMRM = β0 + β1 Likuid+ β2 Lev + β3 Profit Keterangan, CMRM = Risiko pasar modal Lev = Leverage Likuid = Likuiditas Profit = Profitabilitas 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur hasil penelitian adalah regresi berganda. Analisis statistis yang dilakukan meliputi analisis statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik, pengujian ketepatan model dan pengujian signifikansi. Hipotesis diuji dengan melihat tingkat signifikansi nilai t dengan uji beda atau uji t. Pengujian Asumsi Klasik. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis (lihat Lampiran) secara simultan variabel akuntansi berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Berdasarkan hasil secara parsial simultan variabel akuntansi yang sangat dominan pengaruhnya terhadap risiko investasi adalah variabel likuiditas karena variabel ini berpengaruh secara signifikan terhadap risiko investasi. Proksi dari variabel likuiditas, yakni LDR secara signifikan berpengaruh terhadap risiko investasi. Hasil penelitian menunjukkan ketika LDR diuji terhadap systemic risk (β) variabel ini menunjukkan nilia 4.735 dengan sig t sebesar 0.000. Karena nilai thitung > ttabel (4.735 > 1.98) atau sig t < 5% (0.000<0.05),
7
secara parsial variabel loan to deposit ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap variabel systemic risk (β). Karena koefisien regresi bertanda positif (1.098), mengindikasikan hubungannya searah. Artinya semakin besar loan to deposit ratio (LDR), akan berpengaruh besar pula terhadap systemic risk (β). Sebaliknya semakin kecil loan to deposit ratio (LDR) akan berpengaruh kecil pula terhadap systemic risk (β). Pada saat LDR diuji terhadap firm specific risk (σ ei) variabel ini menunjukkan sebesar 4.679 dengan sig t sebesar 0.000 dan karena nilai thitung > ttabel (4.679 > 1.98) atau sig t < 5% (0.000 < 0.05), secara parsial variabel loan to deposit ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap variabel firm specific risk (σ ei). Karena koefisien regresi bertanda positif (1.265), mengindikasikan hubungan searah yang berarti semakin besar loan to deposit ratio (LDR) akan berpengaruh semakin besar firm specific risk (σ ei) dan sebaliknya semakin kecil loan to deposit ratio (LDR) akan berpengaruh kecil firm specific risk (σ ei). Dan ketika variabel ini diuji dengan total risk (σ Ri) variabel ini menunjukkan nilai sebesar 2.791 dengan sig t sebesar 0.006. Karena nilai thitung > ttabel (2.791 > 1.98) atau sig t < 5% (0.006 < 0.05), secara parsial variabel loan to deposit ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap variabel total risk (σ Ri). Karena koefisien regresi bertanda positif (1.241), mengindikasikan hubungan searah berarti semakin besar loan to deposit ratio (LDR) akan berpengaruh besar pula terhadap total risk (σ Ri). Sebaliknya semakin kecil loan to deposit ratio (LDR), akan berpengaruh kecil pula terhadap total risk (σ Ri) Hasil pengujian ini sesuai dengan temuan Agussman et.al. (2008) dan temuan Mansur et.al. (2003) yang
menemukan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap risiko pasar modal. LTA berpengaruh terhadap firm specific risk (σ ei) saja. Artinya besar kecilnya total loan to total asset (LTA) berpengaruh terhadap besar kecilnya firm specific risk (σ ei) (FSR). Karena koefisien regresi bertanda positif (0.658), mengindikasikan hubungannya searah ini berarti semakin besar total loan to total asset (LTA) akan berpengaruh besar terhadap firm specific risk (σ ei) (FSR) dan sebaliknya semakin kecil total loan to total asset (LTA) akan berpengaruh semakin kecil pula firm specific risk (σ ei) (FSR). Hasil temuan ini mendukung temuan dari temuan Agussman et.al. (2008) dan temuan Mansur et.al. (2003) yang menunjukkan bahwa loan to total asset berpengaruh secara positif terhadap risiko pasar modal. Pada variabel profitabilitas hanya ROA yang berpengaruh terhadap risiko investasi. ROA ini berpengaruh terhadap firm specific risk (σ ei). Artinya besar kecilnya return on asset (ROA) tidak akan berpengaruh terhadap besar kecilnya firm specific risk (σ ei) (FSR). Karena koefisien regresi bertanda positif (1.354), mengindikasikan hubungannya searah berarti semakin besar return on asset (ROA) akan berpengaruh besar pula terhadap firm specific risk (σ ei) (FSR). Sebaliknya, semakin kecil return on asset (ROA) akan berpengaruh kecil pula terhadap firm specific risk (σ ei) (FSR). Hasil pengujian ini sesuai dengan temuan Agussman et.al. (2008) dan temuan Mansur et.al. (2003) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh secara positif terhadap risiko investasi. Sebaliknya, EPS tidak berpengaruh terhadap risiko investasi. Hal ini terbukti dari hasil pengujian regresi variabel ini terhadap ketiga proksi risiko
8
investasi. Pada saat variabel ini diuji dengan systemic risk (β)variabel earning per share (EPS) tidak berpengaruh terhadap variabel systemic risk (β) (SR) dan pada saat variabel ini diuji dengan firm specific risk (σ ei) secara parsial variabel earning per share (EPS) tidak berpengaruh terhadap variabel firm specific risk (σ ei) (FSR) begitu juga saat variabel ini diuji dengan total risk secara parsial variabel earning per share (EPS) tidak berpengaruh terhadap variabel total risk (σ Ri ). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil dari penelitian Roseberg (1973) dan Abdullah (2003) yang menyatakan bahwa EPS berpengaruh terhadap risiko investasi. Variabel akuntansi terakhir yang diuji terhadap risiko investasi adalah variabel leverage namun pada variabel ini hanya satu proksi dari dua proksi yang ada yang berpengaruh terhadap risiko investasi, yakni DP. DP berpengaruh signifikan terhadap variabel firm specific risk (σ ei) (FSR) dan systemic risk (β) (SR). Karena koefisien regresi bertanda positif (0.432), mengindikasikan hubungan searah artinya semakin besar variation of deposit (DP) akan berpengaruh besar pula terhadap firm specific risk (σ ei) (FSR). Sebaliknya semakin kecil variation of deposit (DP), akan berpengaruh kecil pula terhadap Firm specific risk (σ ei) (FSR). Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Abdullah (2003) yang menemukan bahwa DP ini berpengaruh terhadap risiko investasi namun berlawanan dengan hasil penelitian Mansur et.al. (2003) yang tidak menemukan adanya pengaruh DP terhadap risiko investasi. Variabel leverage yang kedua adalah ETA tidak berpengaruh terhadap risiko investasi. Hal ini nampak pada dari hasil regresi variabel ini terhadap risiko systemic, firm
specific risk (σ ei), dan total risk menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian dari Agussman et.al. (2008) yang menemukan variabel ini berpengaruh terhadap risiko investasi. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Agussman et.al. (2008) yang menunjukkan informasi akuntansi berpengaruh terhadap risiko investasi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa informasi akuntansi lebih mencerminkan risiko spesifik (unsystemic risk) dibandingkan dengan systemic risk, hal ini sesuai dengan penelitian Agussman et.al. (2008) yang menunjukan bahwa informasi akuntansi lebih mencerminkan risiko spesifik pada bank di negara ASEAN. Saran bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah jumlah tahun pengamatan untuk melihat konsistensi hasil penelitian. Penelitian selanjutnya juga diharapkan menambahkan atau memasukkan variabel lain selain variabel-variabel yang diuji pada penelitian ini yang memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko, seperti menggunakan rasio CAMEL (Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity) yang mengukur tingkat kesehatan bank berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan juga dapat menambah atau memasukkan faktor-faktor eksternal perusahaan perbankan, seperti tingkat suku bunga dan tingkat inflasi. Dan juga disarankan untuk menguji sejauh mana reaksi investor dalam merespon risiko investasi berdasarkan informasi akuntansi.
9
Daftar Pustaka Abdelghany, Khaled Elmoatasem. 2005. Disclosure of Market Risk or Accounting Measures of Risk: an Empirical Study. Managerial Auditing Journal. Vol. 20 No.8, 2005 pp. 867-875 Abdullah, Abdulkader M.A. 2002. The Relationship between Commercial Banks’ Performance and Risk Measures: A case of Saudi Arabian Stock Exchange. Scientific Journal Of King Faisal University . Vol.4 No.2, pp. 169-187. Agusman, Agusman, Gary, S. M., D. Gasbarro, J.K. Zumwalt. 2008. Accounting and Capital Market Measures of Risk: Evidence from Asian Banks during 1998–2003. Journal of Banking & Finance. vol.32, pp.480–488 Altman, Edward I., 1968, “Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankruptcy”, Journal of Finance, vol.XXIII No.4 September, pp.589609. Arifin, Zaenal. 2007. Teori Keuangan Dan Pasar Modal. Ekonesia. Yogyakarta Arsyad, L., dan Soeratno. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. UPP AMP YKPN. Aryati, Titik dan H. Manao, 2002. Rasio Keuangan sebagai Prediktor Bank Bermasalah di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.5, no.2, hal 137-147
Beaver, W., P. Kettler, M. Scholes. 1970. “The Association Between Market Determined And Accounting Determined Risk Measures”. Journal of Accounting Review (October); pp. 654-682. Belkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Accounting Theory. 4th Edition. Thomson Learning Bowman, R.G. 1979. Theoritical Relationship Between Systemic Risk And Financial (Accounting) Variables. Jounal of Finance. Vol XXXIV, No. 3. June. pp 617-630 Brana, Sophie and Delphine, Lahet. 2009. Capital Requirement and Financial Crisis:The Case of Japan and the 1997 Asian crisis. Japan and the World Economy. Vol.21, pp. 97–104 Brewer Jr., E., Lee, C.F. 1986. How the Market Judges Bank Risk. Economic Perspectives. Federal Reserve Bank of Chicago, 25–31. Brigham, E. F, 1999. Financial Management. Theory and Practice. The Dryen Press Brimble, M., Allan, Hodgson. 2007. Assessing the Risk Relevance of Accounting Variables in Diverse Economic Conditions. Managerial Finance Vol 33 No.8, pp 553-573. Chiou, C., Robert, K. S. 2007. On The Relation Of Systematic Risk And Acounting Variables. Manajerial Finance. Vol.3, No.28 pp 517-533 Claessens, S., Djankov, S., Lang, L.H.P., 2000. The Separation of Ownership and Control in East
10
Asian corporations. Journal Financial Economics 58, 81–112.
of
Copeland Thomas E., J., Fred Weston. 1992. Managerial Finance 9th Edition. Dryden Press. Elgers, Pieter T. 1980. Accounting-Based Risk Predictions: A ReExamination. Accounting Review . Vol. 55 No. 3, Apr 1980, pp. 389408 Elyasiani, E., Iqbal Mansur. 2005. The Association Between Market and Exchange Rate Risks and Accounting Variables: A GARCH Model of the Japanese Banking Institutions. Review of Quantitative Finance and Accounting, Vol.2, pp. 183–206 Fama, Eugene F. 1970. Efficient Capital Markets: A Review Of Theory and Empirical Work. Journal Of Finance, 25. pp. 393-408. Financial Accounting Standards Board. 1990. Statement of Financial Accounting Standards No. 105: Disclosure of Information about Financial Instruments with OffBalance Sheet Risk and Financial Instruments with Concentrations of Credit Risk. Norwalk, Conn.: FASB. Foster. 1986. Financial Statement Analysis. 2nd Edition. Prentice Hall. Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hadad,M., W., Santoso, dan I., Rulina. 2003. Indikator Kepailitan di Indonesia:An Early Warning Tools pada Stabilitas Sistem Keuangan, Research Paper Bank Indonesia. Desember IAI. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta Lako, Andreas. 2003. Kekuatan Dan Konsekuensi Ekonomi Dari Laporan Keuangan. Bank dan Manajemen Edisi No. 71 Maret-April 2003. Mansur. I., H., Zangeneh, M., Zitz. 1993. The Association Between Bank’s Performance Ratios and MarketDetermined Measure of Risk. Applied Economics. Vol. 25, pp 1503-1510 Markowitz, Harry. 1952. Portfolio Selection. Jounal Of Finance, 7. pp. 77-91 Mas’ud, Masfudz. 1985. Akuntansi Manajemen Edisi I. BPFE Peraturan Bank Indonesia Nomor: 5/8/PBI/2003 Pettway, R.H., 1976. Market Tests of Capital Adequacy of Large Commercial Banks. Journal of Finance 31, 865–875. Rosenberg, B., W., McKibben. 1973. The Prediction Of Systemic and Specific Risk in Common Stock. Journal of Financial and Quantitative Analysis March, pp 317-333 Santoso, W., E., Hariantoro, 2003, Market Risk Assessment Di Perbankan Nasional, Buletin Ekonomi
11
Moneter dan Perbankan, Maret 2003. Scott,
William
R,
Accounting
2003,
Theory,
Financial Toronto,
Prentice Hall. Setyaningsih. 2001. Faktor-Faktor Struktur Keuanga Bank yang Berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Perbankan pada saat Krisis Ekonomi di Indonesia. Ventura. Vol. 4. No. 2. Sept. 2001. Hal 2-9. Sharpe, W. F. 1964. Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium under Conditions of Risk, Journal of Finance, 19, 425-442 Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Vaughen,
J.Emmett,
1997,
Risk
Management, Canada, John Willey and Sons, Inc. Warren, Carl S., Niswonger, Rollin C., Reeve, James M., Fess, Philip E,: alih bahasa, Alfonsus S, H., Gunawan. 2000. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Edisi 19, Jilid 2. Erlangga. White G.I., A.C., Sondhi dan D., Fried. 2003. The Analysis and Use of Financial Statements. USA: John Wiley. Wilopo. 2001. Prediksi Kebangkrutan Bank. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 4. No. 2. Mei 2001. Hal. 184-198
12