PENGARUH INDUKSI SUHU DAN KONSENTRASI
ROOTONE-F DENGAN METODE PERENDAMAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKAR DAN TUNAS STEK AKAR SONOKELING (Dalbergia latifolia Roxb.)
Oleh : RAHMAT SUNANDAR A34401021
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN RAHMAT SUNANDAR. Pengaruh Induksi Suhu dan Konsentrasi Rootone-F Dengan Metode Perendaman Terhadap Pembentukan Akar dan Tunas Stek Akar Sonokeling (Dalbergia Iatifolia Roxb.) ( Di bawah bimbingan Tatiek Kartika S.) Penelitian bertujuan u~itukmengetahui pengamh induksi suhu yang ideal dan konsentrasi zat pengatur tumbuh Rootone-F yang tepat dengan metode perendaman dalam menginduksi akar dan tunas stek akar sonokeling (Dalbergia
latifolia Roxb.) Penelitian berlangsung dari bulan Pebruari sampai Mei 2005 yang dilakukan di laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB dan kebun percobaan PT. BioHutanea di Cibedug, Ciawi, Kabupaten Bogor. Penelitian menggunakan Rancangan split plot dengan dua faktor. Faktor I sebagai petak utama adalah induksi suhu dengan tiga taraf suhu penginduksian, yaitu suhu 27 OC, 16 'C dan 7 OC. Faktor I1 sebagai anak petak adalah konsentrasi
Rootone-F untuk metode perendaman dengan tiga taraf konsentrasi Rootone-F yaitu 0 ppm (kontrol), 100 ppm dan 200 ppm. Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdiri dari 10 stek untuk dua kali pengamatan, sehingga jumlah seluruh stek yaitu 270 stek. Tolok ukur yang diamati adalah: persentase stek hidup, persentase stek bertunas, persentase stek berakar, panjang tunas, panjang akar, jumlah tunas, jumlah akar, bobot basah tunas, bobot basah akar, bobot kering tunas dan terakhir bobot kering akar. Kondisi stek setelah induksi suhu umumnya masih terliiat segar. Hal tersebut dapat terlihat dari lapisan kulit stek yang tidak menghitam atau tidak membusuk. Pada suhu 7
OC
stek pada umumnya terlihat mengering disalal~satu
ujung stek akibat stek mengalami kekeringan. Pada suhu 27 'C dan 16 'C ada beberapa stek yang mengalami serangan cendawan yang menyebabkan stek mengalami kebusukan. Stek yang ditanam di lapang umumnya menunjukan pertumbuhan yang baik pada 4 MST untuk stek yang di induksi pada 27 dan 16 OC, tetapi stek banyak yang mengalami kematian untuk induksi suhu 7 OC. Setelah 8 MST makin terlihat perbedaan antara stek yang di induksi pada suhu 27 dan 16 OC dengan stek yang di
induksi pada suhu 7 OC. Stek yang di induksi pada suhu 7 OC umumnya banyak yang mengalami kebusukan dan akhimya stek mati. Interaksi antara perlakuan induksi suhu dan konsentrasi Roolone-F memberikan pengaruh nyata terhadap tolok ukur persentase stek bertunas, jumlah tunas, bobot basah tunas dan bobot basah akar pada 4 MST. Kombinasi antara suhu induksi 16 OC dengan konsentrasi Rootone-F 0 ppm, 100 ppm dan 200 ppni menghasilkan nilai rataan tertinggi pada tolok ukur persentase stek bertunas, jumlah tunas dan bobot basah tunas, dibandingkan dengan kombiiasi suhu induksi 7 OC serta 27
OC
dengan Rootone-F 0 ppm, 100 ppm dan 200 ppm. Nilai
rataan pada tolok ukur persentase stek bertunas, jumlah tunas dan bobot basah tunas kombinasi suhu induksi 16 OC dengan Roofone-F 0 ppm, 100 ppm dan 200 ppm semakin menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi Rootone-F. Pada tolok ukur bobot basah akar kombinasi suhu induksi 16 OC dengan Rootone-F 0 ppm menghasilkan nilai rataan tertinggi dan nilainya semakin menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi Rootone-F. Suhu induksi 16 OC menghasilkan nilai xataan yang lebii baik walaupun tidak dikombinasikan dengan Rootone-F. Perlakuan induksi suhu berpengaruh sangat nyata terhadap tolok ukur persentase stek berakar serta berpengaruh nyata terhadap parameter bobot basah tunas dan bobot basah akar pada 4 MST, sedangkan pada 8 MST berpengaruh nyata terhadap tolok ukur persentase stek hidup, persentase stek bertunas, persentase stek berakar, bobot basah akar, bobot kering tunas dan bobot kering
akar. Induksi suhu 16 OC memberikan nilai rataan tertinggi untuk semua tolok
ukur,sedangkan suhu induksi 7 OC memberikan nilai rataan terendah. Perlakuan Rootone-F memberikan pengaruh nyata pada 4 MST terhadap tolok ukur persentase stek hidup d m jumlah akar, sedangkan pada 8 MST berpengaruh sangat nyata terhadap tolok ukur bobot basah tunas dan bobot kering tunas serta berpengaruh nyata terhadap tolok ukur panjang tunas dan bobot basah
akar. Pemberian Rootone-F menghasilkan rataan nilai yang lebih baik terhadap beberapa tolok ukur seperti persentase stek hidup, panjangtunas, jumlah akar, bobot basah tunas, bobot basah a k a d m bobot kering tunas dibandingkan tanpa
Rootone-F, k o n s e n h i aoorone-F 100 ppm memberikan h i 1 yang lebii baik dibandingkan dengan konsentrasi Rootone-F200 ppm.
PENGARUH ZNDUKSI SUHU DAN KONSENTRASI ROOTONE-F DENGAN METODE PERENDAMAN
TERHADAP PEMBENTUKAN AKAR DAN TUNAS STEK AKAR SONOKELING (Dalbergia latifolia Roxb.)
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
RAHMAT SUNANDAR A34401021
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul
: PENGARUH INDUKSI SUHU DAN KONSENTRASI ROOTONE-F
DENGAN METODE PERENDAMAN TERHADAP PEMBENTUKAN AKAR DAN TUNAS STEK AKAR SONOKELING (Dalbergia latifolia Roxb.)
Nama
: Rahmat Sunandar
NRP
: A34401021
Menyetujui, Dosen Pembimbi
-
Dr. Tatiek Kartika S., MS NIP : 131 124 020
NIP : 130 422 698
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Karawang, Jawa Barat pada tanggal 15 Agustus 1983 dari pasangan H. Ali Wahyudin dan Hj. Halimah, penulis mempakan anak keempat dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikan dasar di SDN Mekar Asih I1 dan lulus pada tahun 1995, kemudian penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 1 Cilamaya, lulus pada tallun 1998. pada tahun 2001 penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMUN 6 Bogor. Pada tahun yang sama penulis di terima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) sebagai mahasiswa Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiiat Allah SWT karena atas karunia dan cinta kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini dengan judul : Pengaruh Induksi Suhu dan Konsentrasi Rootone-F
Dengan
Metode Perendaman Terhadap Pembentukan Akar dan Tunas Stek Akar Sonokeling (Dalbergia 1atifolia'~oioxb.) Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada: 1. Dr. Tatiek Kartika S., MS sebagai pembimbing
yang telah
memberikan bimbingan serta masukan d m kesabarannya selama penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi ini. 2. Dr. Ir. M. R. Suhartanto MS dan Ir. Abdul Qadir MSt sebagai dosen
penguji yang telah memberikan kritik dan saran serta masukannya untuk memperbaiki skripsi ini.
3. PT. BioHutanea beserta seluruh staff yang telah membantu penulis dan mengijinkan penulis untuk menggunakan Propagation Area selama penulis melakukan penelitian. 4. Keluarga tercinta atas dukungan morilnya selama ini Ibu dan Bapak
beserta kakak-kakak penulis, dan tidak lupa kepada keponakan penulis.
5. Rahadiaty Fajar Agatri dan keluarga atas kasih sayang, motivasi dan dukungan kepada penulis selama ini.
6. Sahabat penulis Leo, Amir, Icha dan Ario atas kebersamaan yang telah kalian berikan kepada penulis selama ini. 7. Segenap anggota Mutant Adventure Usman, Nandang, Aa Wawan d m
anggota lainnya, terima kasih atas petualangannya.
8. Sulis, Nura, Semmy, Gina,
Andin, Murti, Linggar dan Seluruh
keluarga besar Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih "38 yang
tidak bisa penulis sebutkan semua. 9. Huda, Ghaniyy, Dika, Munawir dan semua keluarga besar Wisma KSP serta wisma Satellite.