Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
PENGARUH IMPLEMENTASI PENGETAHUAN MANAJEMEN PROYEK MANAJER PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI: STUDI KASUS PT. X Fajar Kurniawan Eka Ramadhan1) dan I Putu Artama Wiguna2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email:
[email protected] 2) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email:
[email protected] ABSTRAK Dalam mencapai kesuksesan sebuah proyek, manajer proyek juga harus memperhatikan tim proyek sebagai pelaksana. Tim proyek selalu berubah komposisinya sesuai kebutuhan dalam proyek tertentu. Manajer proyek yang kompeten dalam implementasi pengetahuan manajemen proyek menentukan suatu kegagalan atau keberhasilan suatu proyek. Penelitian ini bertujuan apakah implementasi pengetahuan manajemen proyek manajer proyek berpengaruh terhadap kinerja tim proyek konstruksi, studi kasus pada PT.X. Data diperoleh melalui kuisioner, kemudian diuji dengan metode uji Validitas dan uji Reliabilitas terhadap variabel (X). Selanjutnya, dianalisa menggunakan metode Regresi Logistik. Dari hasil analisis regresi logistik pada Tabel -2_Log_likelihood, model regresi logistik telah fit karena nilai -2_Log_Likehood mengalami pengurangan nilai 4,251. Dari Tabel NagelkerkeR-Square, variabel X dalam penelitian mampu menjelaskan keragaman data pada variabel Y sebesar 14,8%. Dari Tabel Hosmer and Lemeshow Test, didapatkan nilai Sig 1,00>0,05 dan Chi-Square hasil (0,000) < Tabel Chi-Square 60,481, dapat dinyatakan bahwa model regresi logistik layak untuk dianalisis selanjutnya. Dari Tabel Omnibus Test didapatkan nilai Sig 0,236 > 0,05 dan dalam Tabel Variables in the Equation, nilai Sig 0,999 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95%, tidak ada variabel (X) yang mempengaruhi variable (Y). Kata kunci: Implementasi Pengetahuan Manajemen Proyek, Manajer Proyek, Kinerja Tim Proyek Konstruksi, Regresi Linier.
PENDAHULUAN Dalam struktur organisasi kontraktor proyek konstruksi, terdapat manajer proyek yang merupakan seorang profesional dalam bidang manajemen proyek. Manajer proyek menjalankan dan memimpin serta menjaga kontrol berjalannya manajemen proyek. Dalam sebuah proyek, manajer proyek adalah kepanjangan tangan dari sebuah perusahaan konstruksi untuk mengerjakan dan menjamin terlaksananya sebuah proyek. Manajer proyek dibantu dengan adanya tim proyek untuk melaksanakan tugasnya dalam menyelesaikan sebuah proyek. Untuk mendapatkan kesuksesan proyek, manajer proyek harus memberikan perhatian dan penanganan khusus terhadap scope, time dan cost dan menyeimbangkan ketiga hal tersebut (Cuellar, 2010). Hal tersebut dimaksudkan agar mendapatkan pemenuhan kualitas (quality) yang telah ditentukan, tepat waktu (time), dan dengan biaya yang optimal (cost). Disamping ketiga hal tersebut, kinerja tim proyek juga berpengaruh karena tim proyek adalah pemegang peranan sebagai pelaksana proyek tersebut. ISBN : 978-602-70604-0-1 B-4-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Tim proyek merupakan struktur inti dari organisasi perusahaan konstruksi karena selain sebagai pelaksana pekerjaan proyek konstruksi (kepanjangan tangan perusahaan konstruksi dalam melaksanakan tugasnya), juga sebagai one of the real profit makers perusahaan konstruksi (Sulistyawan, 2008). Tim proyek adalah sebuah tim multidisipliner, yang merupakan paduan yang efektif dari kecakapan, pengetahuan, dan bakat (Davis, et al., 2001). Membanguan sebuah tim proyek bukan hanya bagaimana menempatkan sejumlah sumber daya manusia dan kemudian didelegasikan pada sebuah proyek, tetapi lebih kearah pengaturan tim proyek yang menuntun tim proyek dapat bekerja secara efisien untuk mencapai tujuan proyek (Lohiya, 2012). Melalui kerjasama dan saling berbagi pengetahuan serta ketrampilan, sebuah tim seringkali mampu menyelesaikan tugas secara efektif, daripada dilakukan oleh seorang individu. Tim boleh jadi merupakan kelompok kerja yang relatif permanen, namun juga bisa bersifat temporer yang bertugas untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu. Tim yang relatif permanen biasanya dinamakan natural team work, sedangkan yang temporer disebut sebagai a cross-functional action team, yang biasanya terdiri dari orang-orang dari berbagai bagian atau departemen (Mustafa, 2011). Pengetahuan untuk mengelola proyek merupakan hal yang khas dalam manajemen proyek. Penerapan manajemen proyek berarti bahwa beberapa pekerjaan akan lebih efektif dan efisien bila dikelola dalam kerangka proyek dan bukan merupakan pekerjaan biasa. Dalam Project Manager Body of Knowledge, terdapat 9 (sembilan) bidang keilmuan yang membantu manajer proyek sebagai alat/tools untuk menyelesaikan proyek (Fotwe & McCaffer, 2000). Kemudian dari 9 (sembilan) bidang keilmuan tersebut, terdapat 4 (empat) penambahan area pengetahuan manajemen proyek yang sesuai untuk proyek konstruksi (Project Management Institute, 2003), yakni: manajemen keselamatan (safety management), manajemen lingkungan (environmental management), manajemen keuangan (financial management), dan manajemen klaim (claim management). Penelitian ini melakukan sebuah pengujian apakah pengetahuan manajemen proyek tersebut mempengaruhi kinerja tim proyek konstruksi yang selalu dinamis/berubah dalam mengerjakan suatu proyek tertentu. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan pada PT.X, dimana PT.X adalah sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang konstruksi. Pengambilan studi kasus ini berdasarkan kedekatan lokasi dan kemudahan dalam memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. METODE Penelitian ini menggunakan teknik peneltian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan pendapat dari manajer tim proyek konstruksi di PT. X. Dalam penelitian ini terdapat dua bentuk variabel, variabel yang nilainya akan mempengaruhi nilai variabel lain disebut variabel bebas (independent variable-X), sedangkan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel lain disebut variabel tidak bebas (dependent variable-Y) (Mendenhall & Sincich, 2012). Penelitian ini mencari korelasi antara variabel X (variabel bebas) terhadap variabel Y (variabel terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan implementasi pengetahuan manajemen proyek yang diambil dari PMBOK (Project Management Institute, 2003) dan Extension PMBOK (Project Management Institute, 2003). Dari 13 pengetahuan manajemen proyek tersebut didapatkan 55 implementasi yang bisa menjadi indikator implementasi pengetahuan manajemen proyek. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini menggunakan kriteria penilaian kinerja sebuah tim yang bisa dilihat dari tim proses dan hasil tim (United States Office of Personnel Management, 1998).
ISBN : 978-602-70604-0-1 B-4-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Dalam tim proses terdapat 5 unsur penilaian dengan 27 indikator, sedangkan dalam hasil tim terdapat 2 unsur penilaian dengan 2 indikator. Dalam kegiatan penelitian ini, data diperoleh melalui dua sumber data, yaitu dari responden (data primer) dan dokumen (data sekunder). Data primer diperoleh langsung dari penyebaran kuisioner kepada responden. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel yang akan diteliti. Kuisioner tersebut dibagikan kepada responden yang sesuai dengan kriteria yang telah diuraikan sebelumnya, melalui pemberitahuan dan email dengan persetujuan dan surat pendukung dari PT X. Responden yang dimaksud adalah manajer proyek pada PT X. Penelitian ini menggunakan kuesioner jenis pertanyaan tertutup (terstruktur dan proporsional) untuk mempersempit hasil data sehingga data lebih mudah untuk disortir. Kuesioner ini menggunakan skala Likert, yaitu suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Kuesioner ini juga menggunakan skala Guttman, yaitu skala komulatif yang dalam penggunaannya bisa menghasilkan binary score (0-1) dan digunakan untuk memperoleh jawaban yang tegas (Marina, 2013). Sedangkan data sekunder diperoleh secara tidak langsung dari sumber data. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang berhubungan dengan pengetahuan manajer proyek, struktur organiasi pada PT. X, dan data mengenai responden yang akan menjadi populasi penelitian pada PT. X. Metode sampel menggunakan purposive sampling, yaitu metode yang digunakan melalui penunjukan langsung responden yang dianggap stakeholders ahli/pakar yang sesuai dengan pembahasan dalam penelitian (Ulwan, 2014). Populasi penelitian adalah PT X, dan responden adalah team proyek dengan kualifikasi level manajer. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan untuk membuktikan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan skal penilaian variabel terikat menggunakan skala Guttman. Variabel yang nilainya akan mempengaruhi nilai variabel lain disebut variabel bebas (independent variable-X), sedangkan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel lain disebut variabel tidak bebas (dependent variable-Y) (Mendenhall & Sincich, 2012). Variabel X adalah implementasi pengetahuan manajemen proyek manajer proyek dan variabel Y adalah kinerja tim proyek konstruksi. Indikator variabel X dalam penelitian ini: 1. Indikator Manajemen Intergrasi Proyek, antara lain: pengembangan dokumen proyek (I1), mengembangkan rencana manajemen proyek (I2), mengarahkan dan mengelola eksekusi proyek (I3), mengamati dan mengendalikan pekerjaan proyek (I4), melakukan perubahan kontrol terpadu (I5), dan menutup proyek atau tahapan (I6); 2. Indikator Manajemen Lingkup Proyek, antara lain: mengumpulkan persyaratan (L1), mendefinisikan lingkup (L2), membuat wbs (L3), verifikasi lingkup (L4), dan lingkup kontrol (L5); 3. Indikator Manajemen Waktu Proyek, antara lain: mendefinisikan aktivitas (W1), sikuensial aktivitas (W2), estimasi sumber aktivitas (W3), estimasi durasi aktivitas (W4), pengembangan jadwal (W5), dan kontrol jadwal (W6); 4. Indikator Manajemen Biaya Proyek, antara lain: estimasi biaya (B1), menentukan anggaran (B2), dan kontrol biaya (B3); 5. Indikator Manajemen Kualitas Proyek, antara lain: perencanaan kualitas (K1), melakukan jaminan mutu (K2), dan melakukan kontrol kualitas (K3); 6. Indikator Manajemen Sumber Daya Manusia, antara lain: pengembangan rencana sumber daya manusia (S1), mengakuisisi tim proyek (S2), pengembangan tim proyek (S3), dan mengelola tim proyek (S4); 7. Indikator Manajemen Komunikasi Proyek, antara lain: mengidentifikasi stakeholder (KO1), rencana komunikasi (KO2), mendistribusikan informasi (KO3), mengelola harapan stakeholder (KO4), dan laporan kinerja (KO5); 8. Indikator Manajemen Resiko Proyek, antara lain: rencana manajemen resiko (R1), identifikasi resiko ISBN : 978-602-70604-0-1 B-4-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
(R2), melakukan analisis kualitatif resiko (R3), melakukan analisis kuantitatif resiko (R4), rencana respon resiko (R5), dan memantau dan mengontrol resiko (R6); 9. Indikator Manajemen Pengadaan Proyek, antara lain: rencana pengadaan (P1), melaksanakan pengadaan (P2), mengelola pengadaan (P3), dan menutup pengadaan (P4); 10. Indikator Manajemen Keselamatan Proyek, antara lain: perencanaan keselamatan (KE1), pelaksanaan rencana keselamatan (KE2), dan administrasi dan catatan keselamatan (KE3); 11. Indikator Manajemen Lingkungan Proyek, antara lain : perencanaan lingkungan (LI1), jaminan lingkungan (LI2), dan kontrol lingkungan (LI3); 12. Indikator Manajemen Keuangan Proyek, antara lain: perencanaan keuangan (KU1), kontrol keuangan (KU2), dan administrasi dan catatan keuangan (KU3); dan 13. Indikator Manajemen Klaim, antara lain: identifikasi klaim (KL1), hitungan klaim (KL2), pencegahan klaim (KL3), dan resolusi klaim (KL4). Sedangkan indikator variabel Y yakni: 1. Tim Proses, antara lain: komunikasi yang jujur dan terbuka, rapat yang efektif, misi tim, peran yang jelas, prosedur pengambilan keputusan; dan 2. Hasil Tim, antara lain: kasus pekerjaan yang belum diselesaikan, dan pelayanan pelanggan. Dari analisis regresi ini diharapkan bisa mengetahui apakah implementasi pengetahuan manajemen proyek manajer proyek bisa berpengaruh terhadap kinerja tim proyek. Regresi logistik menghasilkan rasio peluang pengaruh yang dinyatakan dengan transformasi fungsi logaritma (log), dengan demikian fungsi transformasi log ataupun ln diperlukan untuk pvalue, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa logit(p) merupakan log dari peluang (odds ratio) atau likelihood ratio dengan kemungkinan terbesar nilai peluang adalah 1. logit(p) = log (p/1-p) = ln (p/1-p) Ln (p/1–p) = β0 + β1X1 + β2X2 + …. + βnXn p = kemungkinan bahwa Y=1 (kinerja tim tercapai) 1-p
= Kemungkinan bahwa Y=0 (kinerja tim tidak tercapai)
β0, β1.... βn
= Koefisien regresi
X2 dan X2 = Variabel independen (Implementasi Pengetahuan Manajemen Proyek Gambar 1. Persamaan Regresi Limier Berganda
HASIL DAN DISKUSI Proses analisa yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan, tahapan pertama melakukan analisa deskriptif untuk menggambarkan kondisi responden, beberapa uji statistik seperti uji validitas dan uji reliabilitas. Penyebaran kuisioner ini berhasil mengumpulkan 45 kuisioner dengan kondisi semua pertanyaan dijawab dengan lengkap. Berdasarkan usia, 36-40 tahun 34%, 31-35 tahun 31%, 41-45 tahun 14%, 46-50 tahun 9%, 5155 dan 26-30 tahun 6%. Untuk pengalaman kerja, 6-10 tahun 37%, 11-15 tahun 31%, 16-20 tahun 12%, 21-25 tahun 11%, dan 0-5 tahun 9%. Berdasarkan jenjang pendidikan terakhir, dari S2 6%, S1 86%, dan dari D3 8%. Berdasarkan hasil analisis di dapat nilai r hitung untuk I2, I3, I4, I5, I6, L3, W1, B1, B2, B3, K1, S1, S3, S4, KO2, R1, R2, R3, R4, R5, R6, P1 dan KL4 mempunyai nilai r hitung kurang dari 0,2656. Karena koefisien korelasi pada item I2, I3, I4, I5, I6, L3, W1, B1, B2, B3, K1, S1, S3, S4, KO2, R1, R2, R3, R4, R5, R6, P1 dan KL4 nilainya kurang dari 0,2940 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan. Sedangkan pada item-item lainnya nilainya lebih dari 0,2940 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
ISBN : 978-602-70604-0-1 B-4-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Variabel X yang lolos uji Validitas di uji kembali dengan uji Reliabilitas dan didapatkan hasil analisis nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,959. Karena nilai Cronbach's Alpha (0,959) lebih besar dari pada 0,6 maka variabel penelitian dikatakan reliabel. Selanjutnya dilakukan uji regeresi logistik kepada variable X terhadap Y. Tabel 1. Hasil Pengujian Model Fit -2 Log Likehood
-2 Log Likehood Awal (Begining Block) 42,121
Akhir 37,870
Sumber : Data Olahan
Dari Tabel Nilai -2 Log Likelihood menunjukkan bahwa nilai -2 Log Likehood mengalami pengurangan dari model awal hingga model akhir, sehingga dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi logistik telah fit dengan data. Kemudian dilakukan pemeriksaan nilai koefisien determinasi model regresi logistik dari nilai Nagelkerke R Square. Tabel 2. Nagelkerke R Square
Step 1
-2 Log likelihood 37.870
Model Summary Cox & Snell R Square 0,090
Nagelkerke R Square 0,148
Sumber : Data Olahan
Jika dalam regresi biasa, kita pakai nilai R square untuk menunjukkan pengaruh bersama. Pada regresi logistik digunakan Cox & Snell dan Nagelkerke R Square. Secara bersama, variabel implementasi pengetahuan manajemen proyek manajer proyek yang dipakai dalam penelitian sudah mampu menjelaskan keragaman data pada variabel kinerja tim proyek sebesar 14,8% (misal dengan Nagelkerke) sedangkan sisanya sebesar 85,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Setelah mengetahui model telah fit dengan data dan nilai Nagelkerke R Square, maka dilakukan analisis lanjutan yaitu pengujian kelayakan model regresi dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test. Model dikatakan layak jika nilai Sig yang dihasilkan lebih besar dari pada tingkat kesalahan penelitian yang digunakan (0,05) atau nilai Chi-Square hasil analisis lebih kecil dari pada nilai Tabel Chi-Square. Tabel 3. Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 ,0000 2 1,000 Sumber : Data Olahan
Dari Tabel Hosmer and Lemeshow Test di atas menunjukkan bahwa nilai Sig yang dihasilkan (1,00) lebih besar dari pada tingkat kesalahan penelitian yang digunakan (0,05) atau Chi-Square hasil analisis (0,000) lebih kecil dari pada Tabel Chi-Square (60,481 dengan n=45), sehingga dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi logistik telah layak untuk di analisis selanjutnya.
ISBN : 978-602-70604-0-1 B-4-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Tabel 4. Classification Table
Step 0
Classification Tablea,b Predicted Observed Skor Y Percentage Correct 0 1 Skor Y 0 0 8 0,0 1 0 37 100,0 Overall Percentage 82,2
Sumber : Data Olahan
Dari data di atas dapat ditunjukkan bahwa model regresi logistik yang digunakan telah cukup baik, karena mampu menebak dengan benar 82,2% kondisi yang terjadi. Pada tahapan ini akan dilakukan pengujian hipotesis untuk menjawab tujuan dari penelitian, yaitu apakah implementasi pengetahuan manajemen proyek manajer proyek berpengaruh terhadap kinerja tim proyek konstruksi pada PT. X. Tabel 4. Omnibus Test
Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Step Step 4,251 1 Block 4,251 Model 4,251
df Sig. 3 0,236 3 0,236 3 0,236
Sumber : Data Olahan
Untuk hipotesis yang digunakan, Ho menyatakan bahwa tidak ada variabel X yang signifikan mempengaruhi variabel Y nya dan H1 menyatakan bahwa ada satu variabel yang signifikan mempengaruhi variabel Y nya dengan ketentuan menolak Ho jika nilai Sig kurang dari 0,05. Dari Tabel Omnibus Test didapatkan nilai Sig 0,236 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka keputusan adalah menerima Ho. Dari hal tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa dengan tingkat keyakinan 95%, tidak ada variabel bebas (X = implementasi pengetahuan manajemen proyek manajer proyek) yang mempengaruhi variabel tidak bebas (Y = kinerja tim proyek konstruksi pada PT.X). Table 6. Variables In The Equation
Variables in the Equation 95% C.I.for EXP(B) Lower Upper 0,000
I1
B -18,152
S.E. 16409,006
Wald ,000
df 1
Sig. ,999
Exp(B) ,000
L1
19,331
16409,006
,000
1
,999
248535190,420
0,000
L5
-,262
1,085
,058
1
,809
,769
,092
Const 16,359 16409,007 ,000 a. Variable(s) entered on step 1: I1, L1, L5.
1
,999
12725001,750
Step 1a
Sumber : Data Olahan
ISBN : 978-602-70604-0-1 B-4-6
6,449
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Untuk memastikan hasil dari tabel sebelumnya bahwa dengan tingkat keyakinan 95%, tidak ada variabel bebas (X = implementasi pengetahuan manajemen proyek manajer proyek) yang mempengaruhi variabel tidak bebas (Y = kinerja tim proyek konstruksi pada PT.X), dilakukan uji parsial. Dalam uji ini menyajikan tes untuk mengetahui pengaruh variabel X kepada variabel Y dengan hipotesa: Ho : β1 = 0 (variabel I1, L1 atau L5 tidak signifikan mempengaruhi variabel Y) H1 : β1 ≠ 0 (variabel I1, L1 atau L5 signifikan mempengaruhi variabel Y) Dengan ketentuan dimana tolak Ho, jika Sig < 0,05 Dari hasil yang ditungakan dalam Tabel Variables in the Equation, menyatakan bahwa menerima Ho karena Sig > 0,05. Sehingga dengan tingkat keyakinan 95%, dapat disimpulkan bahwa semua variabel (X) tidak signifikan memberikan pengaruh terhadap variabel (Y). KESIMPULAN Hasil dari pembahasan yang telah dilakukan dari penelitian ini menyimpulkan hasil analisis untuk mengetahui pengaruh implementasi pengetahuan manajemen proyek manajer proyek terhadap kinerja tim proyek konstruksi pada PT. X, yaitu implementasi pengetahuan manajemen proyek manajer proyek tidak berpengaruh terhadap kinerja tim proyek konstruksi pada PT. X. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. jakarta: Bhineka Cipta. Cuellar, M. (2010). Assessing Project Success: Moving Beyond the Triple Constraint. International Research Workshop on IT Project Management, 13. Davis, J., Milburn, P., Murphy, T., & Woodhouse, M. (2001). Successfull Team Building. Jakarta: Gramedia. Fotwe, F. E., & McCaffer, R. (2000). Developing Project Management Competency: Perspectives From The Construction Industry. International Journal of Project Management, 18, 111-124. Lohiya, G. (2012). Team Building in Project Management Practice in the UAE Construction Industry . International Conference on Strategy, Management and Research. Singapore: International Proceedings of Economics Development and Research. Marina, R. (2013, September 15). Skala Pengukuran. Retrieved Juni 24, 2014, from Shaloom: http://ruthrikamk.blogspot.com/2013/09/skala-pengukuran-statek.html Mendenhall, W., & Sincich, T. (2012). A Second Couse in Statistics "Regression Analysis" (seventh edition ed.). (D. Lynch, Ed.) Boston, United States of America: Pearson Education. Mustafa, H. (2011, July 17). Team Building. Retrieved June 24, 2014, from BKPRW01: http://bkpsociality.blogspot.com/2011/07/team-building-sharing.html Project Management Institute. (2003). Extension to A Guide to the Project Management Body of Knowledge (2000 Edition ed.). Pennsylvania: Project Management Institute. Sulistyawan, A. (2008, January). The Influence Of Team-Work Performance On Project Achievements. Dinamika Teknik Sipil, 8, 82-88. ISBN : 978-602-70604-0-1 B-4-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Ulwan, M. N. (2014, Februari 20). Teknik Pengambilan Sampel Dengan Metode Purposive Sampling. Retrieved Juni 25, 2014, from Portal Statistik: http://portalstatistik.blogspot.com/2014/02/teknik-pengambilan-sampel-dengan-metode.html United States Office of Personnel Management. (1998). Performance Appraisal for Teams : An Overview (Performance Management Practitioner Series ed.). Workforce Compensation and Performance Service.
ISBN : 978-602-70604-0-1 B-4-8