PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PESERTA DIDIK Soekristianti Edi Siswati SMK Negeri 1 Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia Pos-el:
[email protected] Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh implementasi pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan membaca dan menulis peserta didik. Populasi ini adalah peserta didik kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Purwokerto berjumlah 110 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling. Random sampling di sini digunakan untuk memilih kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang menghasilkan kelas XI Akuntansi 2 sebagai kelompok kontrol dan kelas XI Akuntansi 1 sebagai kelompok eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, dengan desain nonequivalent grup pre-test-post-test design. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes. Analisis data menggunakan metode statistik dengan uji normalitas, homogenitas dan uji paired t-test dan uji independen t test. Berdasarkan uji paired t tes analisis dengan taraf signifikasi ᾳ= 0,025, diketahui implementasi pembelajaran berbasis masalah memiliki efektivitas dalam peningkatan nilai rata-rata kelas pada keterampilan membaca, terbukti dari hasil t hitung (2,732) > t tabel (2,048) dan selisih nilai rata-rata post-test membaca kelompok eksperimen (81,89) dengan kelompok kontrol (81,03) sebesar 0,86. Sedangkan berdasarkan uji independent sampel t-test dengan taraf signifikasi α = 0,025, t hitung 0,147 < t tabel (2,048) memberi arti bahwa implementasi pembelajaran berbasis masalah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar membaca. Berdasarkan uji paired t-test dengan taraf signifikasi α = 0,025, diketahui implementasi pembelajaran berbasis masalah memiliki efektivitas dalam peningkatan nilai rata-rata kelas pada keterampilan menulis, terbukti dari hasil uji paired t-test hitung (15,573) > t tabel (2,048) dan selisih nilai rata-rata post-test menulis kelompok eksperimen (87,069) dengan kelompok kontrol (84,8276) sebesar 2,2414. Sedangkan berdasarkan uji independent sampel t-test dengan taraf signifikasi α = 0,025,t hitung 1,346 < t tabel (2,048) memberi arti bahwa implementasi pembelajaran berbasis masalah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar menulis. Kata kunci: pembelajaran berbasis masalah, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
THE EFFECT OF IMPLEMENTATION OF PROBLEM-BASED LEARNING ON THE IMPROVEMENT OF STUDENTS’ READING AND WRITING SKILLS Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of the implementation of problem-based learning againts the student reading and writing skills. The population was class XI Accounting classes of SMK Negeri 1 Purwokerto totaled 110 students. Determination of the sample used random sampling technique. 254
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
Random sampling here was used to select the control group and experimental group, which resulted class XI Accountancy 2 as control group and class XI Accountancy 1 as experimental group. This study used a quasi-experimental method, non-equivalent group design pre-test - post-test design. The instrument used in data collection was test. Analysis of the data used were normality test, homogeneity test and paired t test and independent t-test. Based on the paired t test analysis at significance level ᾳ = 0.025, it was known that the implementation of problem-based learning has had effect on the average scores of reading skills, it was indicated by the results of the t calculation (2,732) > t table (2.048) and the difference of the reading post-test average grades of experimental class (81,89) with control class (81,03) is 0,86. Whereas based on the test of independent sample t-test at significance level α = 0,025, t calculation 0,147 t < t table (2,048) meant that the implementation of problem-based learning did not have significant effect on the result of reading study. Based on the paired t-test at significance level of test α = 0,025, it was revealed that the implementation of problem-based learning was effective in increasing the group average scores in writing skills, it was indicated by the test results of paired t-test calculation (15,573) > t table (2,048) and the difference between the average scores of writing post-test in experimental group (87,069) and control group (84,8276) is 2,2414. Whereas based on the independent samples t-test with significance level of the test α = 0,025, t calculation 1,346 t < t table (2,048) meant that the implementation of problem-based learning did not have significant effect on the improvement of writing learning outcome. Key words: problem-based learning, reading skills, and writing skills.
kemampuan
PENDAHULUAN Standar Kompetensi Lulusan
kemampuan
berpikir/menalar, bersikap,
terampil
untuk mata pelajaran bahasa Indonesia
menerapkan pengetahuan berbahasanya
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
dalam bentuk lisan maupun tulisan
memuat tiga tingkatan yaitu untuk kelas
dalam kehidupan sehari-hari baik di
sepuluh (X) tingkat semenjana, kelas
lingkungan
sebelas (XI) tingkat madya, dan kelas
maupun di lingkungan tempat kerja
dua belas (XII) tingkat unggul. Dari
ketika peserta didik telah menempuh
tiga tingkatan tersebut masing-masing
pendidikan
memuat
Kemampuan berbahasa ini merupakan
empat
(4)
keterampilan
berbahasa yaitu menyimak, membaca,
kemampuan
berbicara, dan menulis.
secara rutin
sekolah,
formal
yang
masyarakat
secara
perlu
tuntas.
dilatihkan
dan berkesinambungan
Dengan memiliki keterampilan
sehingga peserta didik terbiasa untuk
berbahasa di atas, peserta didik akan
membaca dan menulis suatu konsep,
dapat
pengetahuan,
berkembang
optimal
dalam
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
fenomena,
kejadian/ 255
peristiwa
yang
terjadi
di
ling-
kungannya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Sejalan penguasaan
dengan peserta
tuntutan
pembelajaran
implementasi
berbasis
masalah
dalam
terhadap keterampilan membaca dan
membaca dan menulis seperti tersebut
menulis peserta didik. Penelitian ini
di atas, untuk meningkatkan minat dan
difokuskan
kemampuan peserta didik dalam belajar
adalah siswa kelas XI Akuntansi 1 dan
bahasa melalui membaca dan menulis,
XI Akuntansi 2 berjumlah 58 orang,
sekaligus memberi kesempatan kepada
pembelajaran bahasa Indonesia pada
peserta didik untuk dapat belajar lebih
aspek
berpikir kritis melalui membaca dan
menulis pada tataran madya (kelas XI),
menulis,
model
peneliti
menerapkan
didik
pengaruh
mencoba
model
untuk
pembelajaran
pada
subjek
keterampilan
membaca
pembelajaran
plementasikan
penelitian
adalah
dan
yang
diim-
model
pem-
alternatif yaitu pembelajaran berbasis
belajaran berbasis masalah (problem
masalah.
based learning).
Pembelajaran
berbasis
masalah ini mengutamakan pemusatan
Pembelajaran berbasis masalah
kegiatan belajar kepada peserta didik,
merupakan
peserta
pembelajaran yang menyajikan masalah
didik
diberdayakan
untuk
sebuah
pendekatan
melakukan suatu penelitian dengan
kontekstual
menyatukan antara teori dan praktik,
peserta didik untuk belajar. Dalam
pengetahuan dan keterampilan serta
kelas yang menerapkan pembelajaran
bagaiamana pemecahan masalahnya,
berbasis masalah, peserta didik bekerja
mengajak
dalam
dalam tim untuk memecahkan masalah
masalah
dunia nyata (real world). Metode ini
dalam kehidupan sehari hari, serta
merupakan metode yang menantang
menyuguhkan
berbagai
situasi
peserta didik untuk “belajar bagaimana
bermasalah
yang
dan
belajar”, belajar secara berkelompok
bermakna kepada peserta didik, yang
untuk mencari solusi dari permasalahan
dapat berfungsi sebagai batu loncatan
dunia nyata. Masalah yang diberikan
untuk investigasi/penyelidikan.
digunakan untuk mengikat peserta didik
256
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
peserta
menyelesaikan
didik
pemecahan
autentik
sehingga
merangsang
pada rasa ingin tahu pada pembelajaran
dikuasai. Pengetahuan yang diperlukan
yang dimaksud. Masalah diberikan
adalah pengetahuan yang berkaitan
kepada peserta didik sebelum mereka
dengan kebahasaan dan nonkebahasaan.
mempelajari
Pengetahuan
konsep/materi
yang
kebahasaan
meliputi
berkenaan dengan masalah yang harus
pengetahuan tentang huruf, suku kata,
dipecahkan. Pendapat lain dikemuka-
kata, frasa, klausa, kalimat, wacana,
kan oleh Ibrahim dkk. (2000: 3) yang
semantik, dan intonasi. Pengetahuan
menyatakan bahwa menyatakan bahwa
nonkebahasaan meliputi pengetahuan
“Problem Based Instruction adalah
tentang tema/judul bacaan, setting,
pembelajaran yang menyajikan kepada
suasana, alur, organisasi tulisan dan
situasi masalah yang autentik dan
sebagainya.Tujuan membaca berdasar-
bermakna
kan kegunaannya, antara lain: untuk
yang dapat
memberikan
kemudahan kepada mereka melakukan
memuaskan
penyelidikan dan inkuiri”.
pengetahuan; untuk membandingkan
Tahapan-Tahapan Pembelajaran
berbagai
keingintahuan
pandangan
terhadap
tentang
suatu
Berbasis Masalah terdiri atas lima (5)
subjek
fase, yaitu fase orientasi peserta didik
menemukan
kepada masalah, fase mengorganisasi-
gagasan; untuk mengetahui keterikatan
kan peserta didik untuk meneliti, fase
yang satu dengan yang lain; Untuk
membantu penyelidikan individu dan
mencatat tingkat kebenaran suatu hal;
kelompok, fase mengembangkan dan
untuk memandang dua segi dari suatu
menyajikan
hasil
fase
masalah; untuk mencari petunjuk dan
mengevaluasi
pemecahan
masalah.
saran; untuk memperoleh sikap terbuka
karya,
(Kemendiknas, 2013: 229-230).
(pokok
bahasan);
gambaran
dari
untuk suatu
dan kemampuan membentuk suatu
Haryadi (2006: 4-5) menge-
pertimbangan;
untuk
mempelajari
mukakan bahwa membaca merupakan
berbagai opini dari suatu daerah atas
salah satu keterampilan berbahasa yang
suatu isu politik.
termasuk di dalam retorika seperti keterampilan
lainnya
kemampuan
Dalam
gagasan, pendapat, pandangan secara
kegiatan membaca, pembaca memer-
tertulis dengan menggunakan bahasa
lukan dasar pengetahuan yang tersusun
formal maupun nonformal. Menulis
baik
merupakan proses
(berbicara
dan
berbahasa
Keterampilan menulis adalah
dan
menulis).
kemahiran
yang
telah
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
untuk
mengungkapkan
komunikasi yang 257
melibatkan komunikan
empat
unsur
(penulis),
meliputi komunike
(pembaca), pesan (isi), media (bahasa).
implementasi masalah
pembelajaran
terhadap
berbasis
keterampilan
menulis?
Melalui pemahaman terhadap unsur-
Penelitian
ini
menggunakan
unsur di atas dapat diketahui manfaat
jenis eksperimen semu. Penggunaan
menulis, baik bagi peneliti sendiri
jenis ini lebih cocok digunakan dalam
ataupun pembaca selaku komunike.
penelitian
Menulis merupakan akivitas positif
dengan menggunakan jenis eksperimen
yang
semu merupakan jenis yang dianggap
dapat
menghasilkan
manfaat
pendidikan.
Penelitian
tertentu. Manfaat itu dapat dirasakan
memiliki
oleh peneliti itu sendiri maupun orang
internal yang baik serta memiliki
lain. Manfaat menulis bagi peneliti
kemungkinan keterlaksanaan
yang
antara lain meningkatkan penguasaan
lebih
yang
ilmu,
kematangan
lainnya. Desain yang digunakan dalam
psikologis, mengamalkan ilmu sebagai
penelitian ini adalah desain eksperimen
realisasi iman, menjadi sarana akses
jenis
sukses
post-test
meningkatkan
sosial
dan
pendidikan.
validitas
baik
eksternal
daripada
desain
dan
non equivalent grup pre-testdesign,
yaitu
peneliti
Sedangkan bagi orang lain, manfaat
menggunakan dua kelompok yang tidak
menulis adalah meningkatkan ilmu
sama (non equivalent). Dua kelompok
pengetahuan, memberikan motivasi dan
tersebut yaitu kelompok eksperimen
menggugah
positif,
diambil dari kelas XI Akuntansi 1 dan
meningkatkan status sosial kehidupan
sebagai kelompok kontrol diambil dari
di lingkungannya.
kelas XI Akuntansi 2. Sebelum strategi
opini
yang
pembelajaran METODE PENELITIAN
kelompok
Penelitian ini dilakukan dengan
diterapkan, yang
perlakuan
akan
berupa
dipilih menerima
implementasi
menggunakan pendekatan kuantitatif
pembelajaran berbasis masalah, dan
dengan metode eksperimen semu/quasi.
kelompok yang dalam pembelajarannya
Pendekatan kuantitatif diterapkan untuk
tidak
membuktikan
lajaran berbasis masalah.
kebenaran
adakah
mengimplementasikan
pengaruh implementasi pembelajaran
Untuk
berbasis masalah terhadap keterampilan
implementasi
membaca?
masalah
258
Adakah
pengaruh
pembe-
mengetahui
pengaruh
pembelajaran
berbasis
terhadap
peningkatan
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
keterampilan membaca dan menulis,
berjumlah 29 orang, sedangkan kelas
atau untuk mencari pengaruh variabel
XI Akuntansi 1 sebagai kelompok
digunakan desain korelasi
eksperimen
product
moment. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah
29
orang.
Jumlah keseluruhan sampel 58 orang.
kelas XI
Jenis instrumen yang digunakan
Akuntansi SMKN 1 Purwokerto yang
dalam penelitian ini adalah tes. Bentuk
terdiri dari empat kelas berjumah 110
pilihan ganda dengan lima altenatif
orang. teknik penarikan sampel atas
jawaban untuk keterampilan membaca,
dasar peluang tersebut adalah sampel
dan soal bentuk tertulis/unjuk kerja
acak (random), lebih spesifik sampel
untuk keterampilan menulis. Analisis
dalam penelitian ini adalah sampel acak
data menggunakan metode statistik
sederhana dengan melakukan pengun-
dengan uji normalitas, homogenitas dan
dian terhadap kelompok/ kelas sampel
uji paired t-test dan uji independen t-
yang sudah terbentuk, yaitu kelas XI
test. Berdasarkan uji paired t-test
Akuntansi 1,2,3, dan 4.
analisis dengan taraf signifikasi ᾳ=
diambil dari peserta didik
Dari hasil pengundian tersebut
0,025, diketahui implementasi pem-
terpilih kelas XI Akuntansi 1 sebagai
belajaran berbasis masalah memiliki
sampel
efektivitas dalam peningkatan nilai
yang
pembelajaran sedangkan
diberi
perlakuan
berbasis
masalah,
kelas
XI
Akuntansi
2
rata-rata
kelas
pada
keterampilan
membaca dan menulis, selanjutnya
sebagai kelompok kontrol tidak diberi
untuk mengetahui pengaruh menggu-
perlakuan
nakan uji independent t-test.
pembelajaran
berbasis
masalah. Jadi peserta didik kelas XI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Membaca Ekstensif Siswa Kelompok Kontrol
Akuntansi 2 sebagai kelompok kontrol
Pre-test Membaca Kelompok kontrol N
Valid Missing
Mean Median Minimum Maximum Sum
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
Post-Test Membaca Kelompok kontrol 29
29
0 72.4138 85.0000 25.00 100.00 2100.00
0 81.0345 90.0000 30.00 100.00 2350.00 259
Berdasarkan
tabel
di
atas,
24,84310
dan
variasi
617,180.
diketahui jumlah nilai pre-test hasil
Sedangkan jumlah nilai post-test hasil
belajar
belajar
membaca
ekstensif
untuk
membaca
ekstensif
untuk
memahami informasi tertulis dalam
memahami informasi tertulis dalam
konteks bermasyarakat pada kelompok
konteks bermasyarakat pada kelompok
kontrol adalah 2100,00 dengan nilai
kontrol adalah 2350,00 dengan nilai
rata-rata/mean 72,4138, nilai terendah
rata-rata/mean 81,0345, nilai terendah
25 dan nilai tertinggi 100, median/nilai
30,00
tengah
median/nilai tengah 90,0000.
85.0000,
standar
deviasi
dan
nilai
tertinggi
100
Tabel 2. Rentang Nilai Tes Awal Membaca Siswa Kelompok Kontrol No
Kategori
1. 2. 3. 4. 5.
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah
Rentang Nilai 85-100 70-84 60-69 50-59 <50
Frekuensi
(%)
Rata-rata
16 4 0 3 6
55,17 13,79 0 10,34 20,69
29
100
X =
2100 29
= 72,41 Kategori Baik
Tabel 3. Rentang Nilai Tes Akhir Membaca Siswa Kelompok Kontrol No Kategori 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang 5. Sangat Kurang Jumlah Dari
tabel
Rentang Nilai 85-100 70-84 60-69 50-59 <50
rentang
Frekuensi
(%)
18 5 1 1 4 29
62.07 2350 X = 17.24 29 3.45 = 81,03 3.45 Kategori Baik 13.79
nilai
atau
(13,79%),
Rata-rata
tidak
kategori
ada
cukup,
yang
membaca pretes kelompok kontrol,
mendapat
untuk
peserta didik yang mendapat kategori
kategori kurang ada tiga (3) orang atau
sangat baik 16 orang, (55,17%), empat
(10,34%) dan sangat kurang ada enam
(4) orang yang mendapat kategori baik
orang atau (20, 69%), dengan rata-rata
260
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
perolehan 72,41 (berkategori baik).
untuk kategori kurang ada satu (1) atau
Sedangkan
(3,35%), dan sangat kurang empat (4)
rentang
nilai
post-test
membaca kelompok kontrol peserta didik yang mendapat kategori sangat baik delapan belas (18) atau (62,07%), lima (5) orang yang mendapat kategori
yang
mendapatkan
Rata-rata
nilai
atau
(13,79%).
post-test
membaca
kelompok kontrol 81,03 (berkategori baik). Perolehan nilai dari pre-test ke post-test
kelompok
kontrol
baik atau (17,24%), satu (1) orang yang
menunjukkan peningkatan nilai rata-
mendapat kategori cukup atau (3,45%),
rata sebesar 8,62.
Tabel 4. Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Membaca Ekstensif Siswa Kelompok Eksperimen
N
Pre-test Membaca Post-test Membaca Kelompok Kelompok Eksperimen Eksperimen 29 29
Valid Missing
0 64.4828 70.0000 30.00 95.00 1870.00
Mean Median Minimum Maximum Sum
0 81.8966 95.0000 30.00 100.00 2375.00
Dari tabel di atas diketahui
deviasi 21,84952 dan variasi 477,401.
jumlah nilai pre-test hasil belajar
Sedangkan jumlah nilai post-test hasil
membaca ekstensif untuk memahami
belajar
informasi
konteks
memahami informasi tertulis dalam
kelompok
konteks bermasyarakat pada kelompok
eksperimen adalah 1870,00 dengan
eksperimen adalah 2375,00 dengan
nilai
nilai
tertulis
bermasyarakat
dalam pada
rata-rata/mean
64,4828,
nilai
membaca
rata-rata/mean
ekstensif
81,8966,
untuk
nilai
terendah 30 dan nilai tertinggi 95,
terendah 30,00 dan nilai tertinggi 100
median/ nilai tengah 70,0000, standar
median/nilai tengah 95,0000.
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
261
Tabel 5. Rentang Nilai Tes Awal Membaca Siswa Kelompok Eksperimen No Kategori
Rentang Nilai
Frekuensi
(%)
Rata-rata
1.
Sangat Baik
85-100
10
34.48
2.
Baik
70-84
5
17.24
3.
Cukup
60-69
2
6.90
4.
Kurang
50-59
3
10.34 Kategori cukup
5.
Sangat Kurang
<50
9
31.03
Jumlah
X =
1870 29
= 64,48
29
Tabel 6. Rentang Nilai Tes Akhir Membaca Siswa Kelompok Eksperimen No Kategori
Rentang Nilai
Frekuensi
(%)
Rata-rata
1.
Sangat Baik
85-100
18
62.07
2.
Baik
70-84
3
10.34
3.
Cukup
60-69
2
6.90
4.
Kurang
50-59
3
10.34 Kategori Baik
5.
Sangat Kurang
<50
3
10.34
Jumlah
X =
2375 29
= 81,90
29
Dari tabel di atas, peserta didik
baik ada delapan belas (18) atau
yang mendapat kategori sangat baik
(62,07%), tiga (3) orang
sepuluh (10) orang atau (34,48%), lima
baik atau (10,34%), dua (2) orang
(5)
berkategori
orang
berkategori
baik
atau
cukup
berkategori
atau
(6,90%),
(17,24%), dua (2) orang berkategori
kategori kurang tiga (3) atau (10,34%),
cukup atau (6,90), untuk kategori
dan sangat kurang ada tiga (3) atau
kurang tiga (3) orang atau (10,34%)
(10,34%).
dan sangat kurang ada sembilan (9)
membaca kelompok eksperimen 81,90
orang atau (31,03%), dengan rata-rata
(berkategori baik). Perolehan nilai rata-
perolehan 64,48 (berkategori cukup).
rata
Sedangkan post-test membaca, peserta
menunjukkan
didik yang mendapat kategori sangat
17,42.
262
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
Rata-rata
pre-test
ke
nilai
post-test
post-test
peningkatan
ini
sebesar
Tabel 7. Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Menulis Argumentatif Siswa Kelompok Kontrol Pre-test Menulis Post-test Menulis Kelompok Kontrol Kelompok Kontrol Valid 29 29
N
Missing
0 66.7241 65.0000 60.00 80.00 1935.00
Mean Median Minimum Maximum Sum Berdasarkan diperoleh
tabel
di
atas
jumlah nilai pre-test hasil
belajar menulis argumentatif kelompok
kontrol
adalah
pada 1935,00
0 84.8276 85.0000 65.00 95.00 2460.00
Sedangkan jumlah nilai post-test hasil belajar menulis argumentatif kelompok
kontrol
adalah
pada 2460,00
dengan nilai rata-rata/mean 84,8276,
dengan nilai rata-rata/mean 66,7241, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 80, median/ nilai tengah 65, 0000.
nilai terendah 65,00 dan nilai tertinggi 95 median/nilai tengah 85,0000.
Tabel 8. Rentang Nilai Menulis Tes Awal Siswa Kelompok Kontrol No 2 3 4 5
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah
Rentang Nilai Frekuensi 85-100 70-84 60-69 50-59 <50
0 9 20 0 0 29
(%)
Rata-rata
0.00 1935 X = 31.03 29 68.97 = 66,72 0.00 Kategori Cukup 0.00 100
Tabel 9. Rentang Nilai Menulis Tes Akhir Siswa Kelompok Kontrol No 1. 2. 3. 4. 5.
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah
Rentang Nilai 85-100 70-84 60-69 50-59 <50
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
Frekuensi 19 9 1 0 0 29
(%) 65.52 31.03 3.45 0.00 0.00 100
Rata-rata X = 2460 29 = 84,82 Kategori Baik
263
Dari tabel rentang nilai menulis
mendapat kategori sangat baik ada
argumentetif pre-test kelompok kontrol,
sembilan belas (19) atau (65,52%), ada
tidak ada peserta didik yang mendapat
sembilan (9) orang yang mendapat
kategori sangat baik (0%), ada sembilan
kategori baik atau (31,03%), ada satu
(9) orang yang mendapat kategori baik
(1) orang yang mendapat kategori
atau (31,03%), ada dua puluh (20)
cukup (3,45%), untuk kategori kurang
orang yang mendapat kategori cukup
dan sangat kurang tidak ada yang
(68,97%), untuk kategori kurang dan
mendapatkan. Rata-rata nilai post-test
sangat kurang (0%), dengan rata-rata
menulis argumentatif kelompok kontrol
perolehan 66,72 (berkategori cukup).
adalah
Sedangkan
post-test
Perolehan nilai rata-rata pre-test ke
menulis argumentatif pada kelompok
post-test ini menunjukkan peningkatan
kontrol tersebut peserta didik yang
sebesar 18,10.
rentang
nilai
84,82
(berkategori
baik).
Tabel 10. Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Belajar Menulis Argumentatif Siswa Kelompok Eksperimen
N
Valid Missing
Pre-test Menulis Post-Test Menulis Eksperimen Eksperimen 29 29 0 65.5172 65.0000 55.00 75.00 1900.00
Mean Median Minimum Maximum Sum Berdasarkan diperoleh data
tabel
di
atas,
jumlah nilai pre-test
hasil belajar menulis argumentatif pada kelompok eksperimen adalah 1900,00
0 87.0690 85.0000 80.00 95.00 2525.00 Jumlah
belajar
nilai
menulis
post-test
hasil
argumentatif
pada
kelompok eksperimen adalah 2525,00 dengan nilai rata-rata/mean 87,0690,
dengan nilai rata-rata/ mean 65,51724, nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 75, median/nilai tengah 65,0000. 264
nilai terendah 80,00 dan nilai tertinggi 95 median/nilai tengah 87,0690. METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
Tabel 11. Rentang Nilai Tes Awal Menulis Siswa Kelompok Eksperimen No Kategori 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang 5. Sangat Kurang Jumlah
Rentang Nilai 85-100 70-84 60-69 50-59 <50
Frekuensi 0 9 19 1 0 29
(%)
Rata-rata
0.00 1900 X = 31.03 29 65.52 = 65,51 3.45 Kategori cukup 0.00
Tabel 12. Rentang Nilai Tes Akhir Menulis Siswa Kelompok Eksperimen No Kategori 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang 5. Sangat Kurang Jumlah
Rentang Nilai 85-100 70-84 60-69 50-59 <50
Frekuensi 23 6 0 0 0 29
Dari tabel rentang nilai menulis
(%)
Rata-rata
79.31 2525 X = 20.69 29 0.00 = 87,06 0.00 Kategori Sangat 0.00 Baik
mendapat kategori sangat baik ada dua
kelompok
puluh tiga (23) atau (79,31%), ada
eksperimen, tidak ada peserta didik
enam (6) orang yang mendapat kategori
yang mencapai kategori sangat baik
baik atau (20,69%), tidak ada satu (1)
(0%), ada sembilan (9) orang yang
orang pun yang mendapat kategori
mendapat kategori baik atau (31,03%),
cukup, kurang dan sangat kurang. Rata-
ada sembilan belas (19) orang yang
rata nilai post-test menulis argumentatif
mendapat kategori cukup (65,52%),
kelompok eksperimen adalah 87,06
untuk kategori kurang satu (1) orang
(berkategori sangat baik).
dan sangat kurang tidak ada (0%),
Pengujian
argumentatif
tes
awal
dengan rata-rata perolehan (berkategori rentang
cukup).
nilai
argumentatif
post-test pada
hipotesis
dalam
65,51
penelitian ini menggunakan analisis Uji
Sedangkan
t Paired Samples Statistics, dan uji
menulis
independent t-test. Hal ini dilakukan
kelompok
eksperimen tersebut peserta didik yang METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
untuk
mengetahui
implementasi
pembelajaran
pengaruh berbasis 265
masalah
terhadap
peningkatan
SMK Negeri 1 Purwokerto sebelum
keterampilan membaca dan menulis
dan sesudah mengalami perlakuan/
peserta didik kelas XI Akuntansi di
treatment.
Tabel 13. Hasil Uji t Post-test-Pre-test Membaca pada Kelompok Kontrol Paired Differences
Mean
Std. Deviati on
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
Sig. df (2 tai led)
t
Pair Post test 1 Membaca Kontrol – 8.62069 31.90098 5.92386 3.51379 20.75517 1.455 28 .157 Pre-test Membaca Kontrol Berdasarkan hasil penghitungan
hitung (1,455) < t tabel (2,048)
analisis di atas, diperoleh nilai t
memberi arti bahwa pada kelas yang
hitung=1,455.
ini
tidak mengimplementasikan pembelaja-
kemudian dibandingkan dengan t tabel
ran berbasis masalah, tidak memiliki
dengan
ᾳ=0,025,
efektifitas
diperoleh t tabel =2,048. Karena t
membaca.
taraf
Hasil
t
signifikasi
hitung
dalam
hasil
belajar
Tabel 14. Uji-t Pre-test – Post-test Membaca pada Kelompok Eksperimen Paired Differences Std. Std. Mean Error Deviation Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
t
Sig. (2tai df led)
Pair 1 Post-test Membaca Eksperimen 1.741381 34.32046 6.37315 4.35899 30.46860 2.732 28 .011 Pre-test Membaca Eksperimen 266
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
Berdasarkan
hasil
penghitungan
t tabel (2,048) memberi arti bahwa pada
analisis di atas, diperoleh nilai t hitung
kelas
= 2,732. Hasil t hitung ini kemudian
pembelajaran
dibandingkan dengan t tabel dengan
yang
mengimplementasikan berbasis
masalah,
memiliki efektifitas dalam hasil belajar
taraf signifikasi ᾳ = 0,025, diperoleh t membaca.
table = 2,048. Karena t hitung (2,732) >
Tabel 15. Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Group MEMBACA Post-test Eksperimen
N
Post-test Kontrol Berdasarkan
hasil
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
29 81.8966
23.31515
4.32951
29 81.0345
21.35496
3.96552
penghitungan
lebih tinggi dibanding dengan nilai
analisis di atas, dari 29 siswa diperoleh
rata-rata post-test kontrol atau 81,8966
nilai rata-rata post-test membaca pada
>
kelompok eksperimen sebesar 81,8966
kemampuan membaca pada kelompok
dan nilai rata – rata post-test pada
eksperimen memiliki rata-rata yang
kelompok kontrol sebesar 81,0345, hal
lebih baik dibandingkan kemampuan
ini mengindikasikan bahwa nilai rata-
membaca pada kelompok kontrol.
81,0345
artinya
nilai
rata-rata
rata post-test kelompok eksperimen Tabel 16. Hasil Uji-t Independent Post-test Membaca Siswa Kelompok Eksperimen dan Kontrol Levene's Test for Equality of Variances F MEM Equal BACA variances
assumed Equal variances not assumed
Sig.
t-test for Equality of Means
t
1.049 .310 .147
df
Mean
Std.
ence
ence
Error Sig. (2tailed) Differ Differ
95% Confidence Interval of the Difference Lower Lower
56
.884 .86207 5.87112 -10.89919 12.62333
.147 55.574
.884 .86207 5.87112 -10.90118 12.62532
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
267
Berdasarkan hasil penghitungan anali-
masalah
sis di atas, diperoleh nilai t hitung =
signifikan
0,147. Hasil t hitung ini kemudian
membaca. Hal ini berarti bahwa model
dibandingkan dengan t tabel dengan
tidak
berpengaruh
terhadap
pembelajaran
hasil
konvensional
secara belajar
yang
taraf signifikasi α = 0,025, diperoleh t tabel =2,048. Karena t hitung 0,147 < 2,048
memberi arti bahwa imple-
mentasi pembelajaran berbasis
diterapkan di sekolah sudah cukup baik dalam
meningkatkan
pembelajaran
membaca.
Tabel 17. Hasil Uji-t Post-test-Pre-test Menulis Kelompok Kontrol
Mean
Paired Differences 95% Confidence Std. Std. Interval of the Devia Error Difference tion Mean Lower Upper
Sig. df (2-tai led)
t
Pair Post-test 1 Menulis Kontrol 1.81031 7.83921 1.45570 15.12157 21.08532 12.436 28 .000 Pre-test Menulis Kontrol Berdasarkan hasil penghitungan analisis di atas, diperoleh nilai t hitung=12,436. Hasil t hitung ini kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan taraf signifikasi ᾳ=0,025, diperoleh t tabel =2,048. Karena t hitung (12,436) > t tabel (2,048) memberi arti bahwa pada kelas yang tidak mengimplementasikan pembelajaran berbasis masalah, juga memiliki efektifitas dalam hasilbelajar menulis.
Tabel 18. Uji-t Pre-test – Post-test Menulis Kelompok Eksperimen Paired Differences
Mean
Std. Std. Devia Error tion Mean
95% Confidence Interval of the Difference
t
Sig. (2-tai Df led)
Post-test Menulis Pair 1 Eksperimen 2.155171 7.45264 1.38392 18.71689 24.38656 15.573 28 Pre-test Eksperimen 268
.000
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
Berdasarkan
hasil
penghitungan
hitung (15,573) > t tabel (2,048)
analisis di atas, diperoleh nilai t
memberi
hitung=15,573. Hasil t hitung ini
pembelajaran
kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan
taraf
signifikasi
arti
bahwa
implementasi
berbasis
masalah
memberikan efek dalam hasil belajar
ᾳ=0,025, menulis.
diperoleh t tabel =2,048. Karena t
Tabel 19. Hasil Uji-t Independent Post-test Menulis Kelompok Eksperimen dan Kontrol Levene's Test for Equality of Variances F
t-test for Equality of Means
Sig.
T
Sig. Mean Df (2-tai Differ led) ence
ME Equal NU variances 2.450 .123 1.346 56 LIS assumed Equal variances not assumed
Berdasarkan
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
Std. Error Differ ence
.184 2.24138 1.66461 -1.09324 5.57600
1.346 48.301 .184 2.24138 1.66461 -1.10501 5.58777
hasil
penghitungan
konvensional telah yang diterapkan di
analisis di atas, diperoleh nilai t hitung
sekolah
sudah
cukup
baik
dalam
= 1,346. Hasil t hitung ini kemudian
meningkatkan pembelajaran menulis.
dibandingkan dengan t tabel dengan taraf signifikasi α = 0,025, diperoleh t tabel =2,048. Karena t hitung (1,346) < t tabel (2,048) memberi arti bahwa implementasi masalah
tidak
pembelajaran berpengaruh
berbasis secara
Pengaruh Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Keterampilan Membaca Hasil membaca
pre-test di
keterampilan
kelompok
kontrol
diketahui capaian nilai rata-ratanya
signifikan terhadap hasil menulis. Hal
72,41, median 85,
ini berarti bahwa model pembelajaran
dan nilai tertinggi 100. Sedangkan hasil
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
269
nilai terendah 25
pre-test
kelompok
eksperimen
berbeda antara kelompok kontrol dan
diketahui capaian nilai rata-ratanya
kelompok
eksperimen,
adalah 64,48, median 90,00, nilai
perbedaan
tersebut
terendah 30,00 nilai maksimal 95,00. Apabila dilihat dari nilai tersebut, kelompok
kontrol
dan
kelompok
eksperimen memiliki perolehan nilai yang
berbeda.
Perbedaan
tersebut
walaupun
tidak
terlalu
mencolok karena untuk nilai rata-rata terpaut 0,86, median 5 nilai terendah terpaut 5, dan nilai tertinggi terpaut 5. Mencermati perolehan nilai post tes
cukup mencolok yaitu untuk nilai rata-
pascaperlakuan
rata terpaut 7,93, median 5, nilai
pembelajaran berbasis masalah pada
terendah terpaut 5, dan nilai tertinggi
keterampilan membaca menghasilkan
terpaut 5. Keadaan ini menjadi motivasi
peningkatan hasil belajar peserta didik
bagi
pada kelompok eksperimen. Perolehan
peneliti
untuk
memberikan
perlakuan yang tepat pada kelompok eksperimen dari hasil pengundian, agar peserta didik dalam kelas tersebut dapat meningkatkan hasil belajar membaca,
nilai
kelompok
pengimplementasian
eksperimen
lebih
unggul daripada kelompok kontrol. Terjadi peningkatan perolehan nilai dari
dan dapat bersaing mendapatkan nilai
pre-test ke post-test yang signifikan
yang
pada kelompok eksperimen yaitu terjadi
sama
perolehan
bahkan nilai
melampaui
pada
akhir
pembelajaran. Hasil membaca
peningkatan/kenaikan
nilai
rata-rata
17,41, median 25, nilai maksimal 5. post-test
pada
keterampilan
kelompok
Dukungan
penghitungan
kontrol
analisis data hasil belajar membaca
diketahui capaian nilai rata-ratanya
ekstensif untuk memahami informasi
81,03, median 90,00 dengan nilai
tertulis dalam konteks bermasyarakat
terendah 30,00 dan nilai tertinggi 100.
yang dihasilkan oleh kelompok kontrol
Sedangkan hasil post-test kelompok
dan
eksperimen diketahui capaian nilai rata-
dikatakan bahwa kelompok eksperimen
ratanya adalah 81,89, median 95,00
memiliki hasil yang lebih tinggi (nilai
dengan nilai terendah 30,00 nilai
rata-rata
maksimal 100,00. Berdasarkan keadaan
dengan kelompok kontrol (nilai rata-
di atas, terjadi perolehan nilai yang
rata 81,03). Selain itu, hasil
270
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
kelompok
81,89)
eksperimen,
bila
dapat
dibandingkan
uji
normalitas, menunjukkan bahwa baik
masalah
kelompok
signifikan dalam meningkatkan hasil
eksperimen
maupun
tidak
berpengaruh
kelompok kontrol memiliki data yang
belajar
penyebarannya
ekstensif. Hal ini mengindikasikan
normal.
Hasil
uji
keterampilan
secara
homogenitas, menunjukkan bahwa baik
bahwa
kelompok
konvensional
eksperimen
maupun
kelompok kontrol memiliki data yang
rata kelas, implementasi pembelajaran berbasis masalah memiliki efektifitas
Berdasarkan uji paired t-test analisis dengan taraf signifikasi ᾳ= 0,025, diketahui implementasi pembelajaran berbasis masalah memiliki efektifitas dalam peningkatkan rata-rata kelas
pada
keterampilan
membaca
ekstensif. Hal ini terbukti dari hasil t hitung (2,732) > t tabel (2,048) dan kelompok
(81,89)
dengan
(81,03)
sebesar
eksperimen
kelompok 0,86.
kontrol
Sedangkan
selama
ini
hipotesis
yang
dapat dikemukakan adalah Ho:X1=X2 diterima, Ha: X1≠X2 ditolak, memberi arti bahwa implementasi pembelajaran masalah
tidak
memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hasil belajar membaca ekstensif peserta didik pada kelompok eksperimen (X1) dan kelompok kontrol (X2). Pengaruh Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Keterampilan Menulis Hasil
terdapat selisih nilai rata-rata post-test membaca
yang
Kesimpulan
berbasis
dalam hasil belajar membaca.
pembelajaran
diterapkan sudah baik.
homogen. Berdasarkan perolehan hasil belajar secara individu maupun rata-
metode
membaca
menulis
pre-test
siswa
keterampilan
kelompok
kontrol
diketahui capaian nilai rata-ratanya adalah 66,7241, median 65,
nilai
berdasarkan uji independen sampel t-
terendah 60 dan nilai tertinggi 80.
test dengan taraf signifikasi α = 0,025,
Sedangkan hasil pre-test kelompok
diperoleh t hitung 0,147. Hasil t hitung
eksperimen diketahui capaian nilai rata-
ini dibandingkan dengan t tabel =2,048.
ratanya adalah 65,5172, median 65,00,
Karena t hitung (0,147) < t tabel
nilai terendah 55,00 nilai maksimal
(2,048),
75,00.
memberi
arti
bahwa
Perolehan
nilai
tersebut,
berbasis
menunjukkan bahwa antara kelompok
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
271
implementasi
pembelajaran
eksperimen
maksimal 95,00. Apabila dilihat dari
memiliki perolehan nilai yang tidak
nilai tersebut, kelompok kontrol dan
jauh berbeda. Terbukti apabila dihitung
kelompok
selisih perolehannya untuk nilai rata-
perolehan
rata terpaut 1,2069, median 0 (sama),
Perbedaan/selisih nilai antara kelompok
nilai terendah terpaut 5, dan nilai
kontrol dan eksperimen ini untuk nilai
tertinggi
ini
rata-rata terpaut 2,2414, median 0
menunjukkan bahwa kedua kelas yang
(sama) nilai terendah terpaut 25, dan
digunakan sebagai kelas penelitian,
nilai
memiliki
Mencermati perolehan nilai post-test
kontrol
dan
kelompok
terpaut
5.
persamaan
Keadaan
kemampuan,
eksperimen nilai
tertinggi
memiliki
yang
terpaut
berbeda.
0
(sama).
karena keduanya belum mendapatkan
pascaperlakuan
perlakuan yang berbeda dalam kegiatan
mengimplementasikan
pembelajarannya.
berbasis masalah pada keterampilan
Peningkatan nilai dapat diraih
menulis
yaitu pembelajaran
menghasilkan
peningkatan
kelompok
hasil belajar peserta didik di kelompok
eksperimen karena kelompok tersebut
eksperimen. Perolehan nilai kelompok
mendapatkan perlakuan pembelajaran
eksperimen
berbasis masalah, sementara kelompok
kelompok kontrol, walaupun selisih
kontrol tidak mendapatkan perlakuan
nilai tidak mencolok. Perolehan hasil
tersebut. Kegiatan belajar kelompok
belajar tersebut menunjukkan terjadi
kontrol
peningkatan nilai dari kegiatan pre-test
oleh
peserta
hanya
didik
dengan
metode
menulis
post-test
pada
keterampilan
kelompok
unggul
daripada
ke post-test yang signifikan pada
pemberian tugas/penugasan. Hasil
lebih
kontrol
diketahui capaian nilai rata-ratanya adalah 84,8276, median 85,00 dengan
kelompok eksperimen yaitu terjadi peningkatan/kenaikan
nilai
rata-rata
2,2414, median 25, nilai maksimal 5. Dukungan
penghitungan
nilai terendah 65,00 dan nilai tertinggi
analisis data hasil belajar menulis
95. Sedangkan hasil post-test kelompok
argumentatif
eksperimen diketahui capaian nilai rata-
kelompok
ratanya adalah 87,0690, median 85,00
eksperimen, dapat dikatakan bahwa
dengan nilai terendah 80,00 nilai
kelompok eksperimen memiliki hasil
272
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
yang kontrol
dihasilkan dan
oleh
kelompok
yang
lebih
tinggi
(nilai
rata-rata
sebesar 1,346 < t tabel (2,048) yang
87,0690) bila dibandingkan dengan
artinya
kelompok
kontrol
pembelajaran berbasis masalah pada
84,8276).
Selain
(nilai itu,
rata-rata hasil
uji
bahwa
keterampilan menulis tidak memiliki
normalitas, menunjukkan bahwa baik
pengaruh
kelompok
meningkatkan
eksperimen
maupun
implementasi
secara
signifikan
dalam
hasil
belajar
kelompok kontrol memiliki data yang
keterampilan menulis argumentasi. Hal
penyebarannya
ini mengindikasikan bahwa metode
normal.
Hasil
uji
homogenitas, menunjukkan bahwa baik
pembelajaran
kelompok
berjalan dengan baik.
eksperimen
maupun
konvensional
Kesimpulan
kelompok kontrol memiliki data yang
sudah
hipotesis
yang
dapat dikemukakan adalah Ho:X1=X2
homogen. Berdasarkan uji paired t-test
diterima, Ha: X1≠X2 ditolak, yang
analisis dengan taraf signifikasi α =
berarti bahwa tidak terdapat pengaruh
0,025,
yang signifikan dalam implementasi
diketahui
pembelajaran
implementasi
berbasis
masalah
memiliki
perbedaan
dalam
peningkatkan
rata-rata
kelas
pada
pembelajaran terhadap
berbasis
peningkatan
masalah
hasil
belajar
menulis argumentasi peserta didik pada
keterampilan menulis argumentasi. Hal
kelompok
eksperimen
ini terbukti dari hasil t hitung (15,573)
kelompok kontrol (X2).
(X1)
dan
> t tabel (2,048) dan selisih nilai ratarata
post-test
membaca
kelompok
SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan
eksperimen (81,89) dengan kelompok 0,86.
dan analisis data dan pembahasan
Sedangkan berdasarkan uji independent
sebagai hasil penelitian yang telah
sampel t-test dengan taraf signifikasi α
dilakukan
= 0,025, diketahui rata-rata posttes
Purwokerto
kelompok eksperimen lebih besar dari
pengaruh implementasi pembelajaran
rata-rata kelompok kontrol (87,069 >
berbasis masalah terhadap peningkatan
84,827)
keterampilan membaca dan menulis
kontrol
hitung
(81,03)
sebesar
akan tetapi dari nilai uji t menulis
argumentasi
yaitu
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
peserta
di
SMK
kelas
didik,
XI
sebagai
Negeri
di
mengenai
penelitian 273
eksperimen pada kelas XI Akuntansi 1
dalam peningkatan rata-rata kelas pada
dan XI Akuntansi 2, maka dapat
keterampilan menulis argumentasi. Hal
diambil kesimpulan sebagai berikut.
ini terbukti dari hasil t hitung (15,573)
Berdasarkan uji paired t test
> t tabel (2,048), menghasilkan selisih
dengan taraf signifikasi ᾳ= 0,025,
nilai
rata-rata
post-test
menulis
diketahui implementasi pembelajaran
kelompok
berbasis masalah memiliki efektifitas
dengan kelompok kontrol (84,8276)
dalam peningkatkan rata-rata kelas
sebesar 2,2414. Sedangkan berdasarkan
pada keterampilan membaca ekstensif.
uji independen sampel t tes dengan
Hal ini terbukti dari hasil t hitung
taraf signifikasi α = 0,025, diperoleh t
(2,732) > t tabel (2,048) menghasilkan
hitung 1,346. Hasil
selisih nilai rata-rata post-test membaca
dibandingkan dengan t tabel=2,048.
eksperimen
t
(87,0690)
hitung ini
Karena t hitung (1,346)
kelompok eksperimen (81,89) dengan kelompok kontrol (81,03) sebesar 0,86.
(2,048)
Sedangkan berdasarkan uji independen
implementasi
sampel t tes dengan taraf signifikasi α =
masalah
0,025, diperoleh t hitung 0,147. Hasil
secara signifikan terhadap peningkatan
t hitung ini dibandingkan dengant tabel
hasil
=2,048. Karena t hitung (0,147) < t
mengindikasikan
tabel (2,048), memberi arti
pembelajaran
implementasi masalah
bahwa
pembelajaran
tidak
memiliki
berbasis
belajar
mengindikasikan pembelajaran
membaca.
arti
bahwa
pembelajaran
berbasis
tidak
memiliki
belajar
menulis.
pengaruh
Hal
bahwa konvensional
ini
metode sudah
berjalan dengan baik.
pengaruh
secara signifikan terhadap peningkatan hasil
memberi
ini
Hasil penelitian menunjukkan
metode
bahwa perolehan nilai rata-rata pada
Hal
bahwa
SARAN
konvensional
yang
selama ini diterapkan sudah baik.
kelompok
eksperimen
keterampilan
membaca
baik maupun
Berdasarkan uji paired t test
menulis lebih tinggi daripada nilai rata-
dengan taraf signifikasi α = 0,025,
rata pada kelompok kontrol, akan tetapi
diketahui implementasi pembelajaran
berdasarkan
perhitungan
berbasis masalah memiliki efektifitas
independen
menunjukan
274
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
uji
t
bahwa
implementasi masalah
pembelajaran
tidak
berbasis
berpengaruh
secara
didik
belum
terbentuk.
mengakibatkan
Hal
pembelajaran
ini tidak
signifikan terhadap peningkatan hasil
banyak berpengaruh terhadap hasil
belajar membaca dan menulis peserta
belajar, kondisi demikian semoga dapat
didik kelas XI Akuntansi SMK N 1
menginspirasi bagi peneliti berikutnya.
guru,
Selain itu, menggunakan penilai
disarankan untuk mengimplementasi-
lain dalam mengoreksi jawaban siswa
kan model pembelajaran konvensional
apabila
peneliti
dalam pembelajaran bahasa Indonesia
bentuk
tertulis,
di
subjektifitas penilaian.
Purwokerto,
sekolah
sehingga
sudah
bagi
baik
dalam
menggunakan untuk
tes
menekan
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis. Oleh karena itu para guru diharapkan
untuk
mempertahankan
bahkan meningkatkan efektifitas model pembelajaran tersebut sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Hasil menunjukkan
penelitian bahwa
ini
juga
permasalahan
DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Ditjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Menengah. Haryadi.
yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa tidak hanya terfokus pada model pembelajaran saja akan tetapi masih ada faktor-faktor lain yang mungkin lebih berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada keterampilan membaca dan menulis. Dalam hal ini peneliti mengamati bahwa peserta didik belum
terbiasa
belajar
dengan
penyajian berbagai masalah, sehingga memerlukan adaptasi. Selain itu jangka
2010. Membaca dan Pembelajarannya. Semarang: LPMP.
Ibrahim, Nini. 2010. Problematika Bahasa Indonesia dan Pengajarannya. Sawangan: PPPPTK Kementerian Pendidikan Nasional. 2013. Materi Diklat Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia SMK. Jakarta:Badan Pengembangan SDM dan Penjamin Mutu Pendidikan.
pembentukan kebiasaan/habit peserta
2010. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan. Sawangan:PPPTK.
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016
275
waktu penelitian yang pendek sehingga
Sanusi.
Suryaman, Maman. 2012. Metodologi Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: UNY Press.
Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa.
Suwito, Hadi. 2010. Penilaian Sekolah Model SBI Invest. Bandung: Kemendiknas.
276
METAFORA Volume 2 No 2 April 2016