PENGARUH IKLAN DAN PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PT. CARREFOUR MEDAN FAIR MEDAN Oleh : Teuku Bustami NA. SE.,MM Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Meulaboh
ABSTRAK Pemasaran modern memerlukan lebih sekedar mengembangkan produk yang baik harga yang menarik namun akan lebih efektif apabila didukung oleh promosi dan pelayanan yang baik yang harus dilakukan oleh perusahaan. PT Samudera Jaya Raya selaku perusahaan dealer oli belum optimal menjalankan promosi dan pelayanan. Untuk itu tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan dan pelayanan terhadap minat beli konsumen serta membandingkan teori yang diterima dengan keadaan dilapangan dan merumuskan bahwa seberapa besar iklan dan pelayanan berpengaruh serempak dan signifikan terhadap minat beli konsumen, variabel manakah dominan mempengaruhi minat beli konsumen. Teknik analisi yang digunakan adalah analisi deskriftif dan kuantitatif dengan pengujian validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Hasil analisi yang penulis dapat bahwa iklan dan pelayanan berpengaruh serempak dan signifikan terhadap minat beli konsumen yang ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 198,405 lebih besar dari F tabel sebesar 2,74. Angka Adjusted R Square 0,854% yang berarti minat beli konsumen dapat dijelaskan oleh adanya iklan dan pelayanan sedangkan sisanya sebesar 14,6% dijelaskan oleh faktor lain. Secara parsial menunjukkan iklan dengan minat beli konsumen t hitung sebesar 12,088 > t tabel 1,984 dengan probabilitas signifikan t sebesar 0,000 < α 5% maka iklan berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen. Antara pelayanan dengan minat beli konsumen t hitung sebesar 5,246 > t tabel 1,984 dengan probabilitas signifikan t sebesar 0,000 < α 5% maka pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen. Hasil analisi data diperoleh nilai Standardized Coefficient Beta iklan sebesar 0,706 dan pelayanan sebesar 0,306 maka mutlak iklan dominan berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Kata kunci : Iklan, Pelayanan dan minat beli konsumen. secara drastis minat beli konsumen dengan semakin banyaknya pilihan produk, konsumen telah memiliki ekspektasi yang lebih besar dan lebih
PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perubahan dinamis kondisi ekonomi dan sosial telah mengubah 117
menantang dari pada sebelumnya. Mereka tidak hanya mengharapkan produk yang berkualitas tinggi karena kualitas produk telah menjadi suatu kewajaran dan persyaratan umum. Jenis baru konsumen ini menginginkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau oleh mereka. Perusahaan harus dapat merebut konsumen dari tangan pesaing dengan memberikan value yang lebih besar. Perusahaan-perusahaan selalu mencari cara-cara untuk mendapatkan efisiensi dengan mengganti satu alat promosi dengan yang lain, bila keadaan ekonomisnya sudah lebih mengguntungkan. Media promosi yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan bisa diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu, untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan. Inti dari periklanan adalah untuk memasukkan sesuatu dalam pikiran konsumen dan mendorong konsumen untuk bertindak atau adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan terjadi pada waktu mendatang. Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan. Iklan bisa digunakan untuk membentuk citra jangka panjang sebuah produk dan juga untuk menggerakkan penjualan cepat. Iklan merupakan cara efisien
untuk mencapai banyak pembeli yang secara geografis tersebar. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif terhadap pasarnya. Masalah dana iklan tergantung pada media yang dipilihnya tentunya iklan melalui televisi membutuhkan anggaran yang besar, dibandingkan iklan surat kabar, radio, brosur, pamflet, baliho dan lain-lain, bisa dilaksanakan dengan anggaran kecil. Saya selaku penulis melihat belum optimal iklan dan pelayanan yang dilaksanakan oleh PT. Bintang Cosmos Medan yang bergerak di bidang usaha dealer kendaraan bermotor dan servis workshop, adapun kendaraan yang di pasarkan adalah jenis truk, bus dan sedan. Melihat pentingnya keberadaan Iklan dan pelayanan untuk perkembangan perusahaan maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Iklan dan Pelayanan terhadap Minat Beli Konsumen pada PT. Bintang Cosmos Medan. B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan Survei pendahuluan, penulis menanyakan fenomena-fenomena penyimpangan masalah yang terjadi pada divisi pemasarn medan sebagai objek penelitian identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Iklan yang dilakukan oleh perusahaan baik dimedia cetak maupun media elektronik belum
118
optimal mengakibatkan turunnya minat beli konsumen. 2. Harga yang tinggi mengakibatkan turunnya penjualan. 3. Pelayanan yang diberikan perusahaan belum optimal mengakibatkan turunnya minat beli konsumen. 4. Promosi Penjualan (Sales Promotion) belum bekerja dengan optimal sehingga mengakibatkan penurunan minat beli konsumen. 5. Penjualan perorangan (Personal Selling) belum bekerja dengan optimal sehingga mengakibatkan turunnya minet beli konsumen. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah dengan pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah iklan dan pelayanan berpengaruh serempak dan signifikan secara positif terhadap minat beli konsumen. 2. Variabel manakah dominan mempengaruhi minat beli konsumen.
E. Hopotesis Hipotesis merupakan asumsi, jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian oleh karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2003:51) Berdasarkan perumusan masalah dan teori-teori pendukung, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Iklan dan pelayanan berpengaruh serempak dan signifikan terhadap minat beli konsumen. 2. Variabel iklan dominan mempengaruhi minat beli konsumen. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi (Swasta, 2001:8). Iklan adalah magis karena mampu mentransformasikan komoditas kedalam penanda yang glamour dan penanda tersebut menghadirkan suatu imaginer. Karena bersifat magic, iklan mampu menyihir konsumen untuk mengkonsumsi suatu produk (Martadi, 2001 : 315).
D Tujuan Penelitian Dengan demikian, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menguji dan mengetahui pengaruh iklan dan pelayanan terhadap minat beli konsumen. 2. Untuk membandingkan teori yang diterima dalam perkuliahan dengan keadaan dilapangan.
119
Dari defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa sub penting, yaitu memulai periklanan produk, pelayanan untuk mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pemasaran sebagai keseluruhan bisnis itu sendiri dilihat dari sudut pandang hasil akhirnya yakni sudut pandang pelanggan Drucker (2006). Dari pengertian pemasaran diatas, dapat dipahami bahwa kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan bisnis yang didalamnya terdapat proses-proses perencanaan, penetapan harga, kegiatan promosi, dan distribusi barang atau jasa ke tengah-tengah masyarakat, yang dapat menguntungkan kedua belah pihak baik bagi pemilik perusahaan atau bisnis sebagai penerima kompensasi laba maupun pihak konsumen yang memperoleh pemenuhan dan kepuasan terhadap produk yang mereka butuhkan.
Promosi yang dikemukakan adalah arus informasi atau persuasi searah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi adalah salah satu dari lima unsur utama dari bauran pemasaran (marketing mix), dengan sarana promosi yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, publik relasi, dan pemasaran langsung. Beberapa tujuan promosi adalah sebagai berikut: 1). Modifikasi tingkah laku 2). Memberitahu 3). Membujuk 4). Mengingatkan 3. Pengertian Periklanan Periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal, dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (kotler, 2003). Tujuan periklanan : 1. Secara umum Tujuan periklanan meningkatkan penjualan yang menguntungkan. 2. Secara khusus Tujuan periklanan antara lain : a mendukung program penjualan pribadi/perorangan dan kegiatan promosi yang lain. b Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan/salesman dalam jangka waktu tertentu. c Mengadakan hubungan dengan penyalur, misalnya dengan
Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah kiat pemasaran yang digunakan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Kiat yang ada pada bauran pemasaran terdiri dari empat faktor yang disebut 4 P; produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi Kotler (2001 : 124). 2. Bauran Promosi (Promotional Mix)
120
a b c d e
mencantumkan nama dan alamatnya. d Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik pelanggan baru. e Memperkenalkan produk baru. f Menambah penjualan industri/menambah penjualan suatu produk. g Mencegah timbulnya barangbarang tiruan. h Meluaskan penjualan perusahaan. i Melawan prasangka/dugaan tentang pergantian produk. j Membangun nama (good will) perusahaan, dan k Memperbaiki citra perusahaan dengan memberikan pelayanan umum melalui periklanan dan menjelaskan keadaan organisasi menghasilkan produk tersebut. 4. Pengertian Pelayanan Pelayanan mengandung pengertian setiap kegiatan atau manfaat yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat kepemilikan sesuatu. mutu berarti kesesuaian dengan pengguna. Sedangkan mutu menurut ISO 9000:2000 yang mengatur definisi dan kosakata mendefinisikan mutu sebagai Derajat/tingkat karakteristik yang melekat pada produk yang mencukupi persyaratan atau keinginan, Juran (dalam Suardi 2003:3). Lima dimensi pelayanan yang paling penting bagi pembeli yang harus dilaksanakan oleh perusahaan agar konsumen dapat merasa terpuaskan seluruh kebutuhannya yaitu :
Kehandalan: Jaminan: Keberwujudan: Empati: Daya tanggap 2003:115).
(Duruyanto,
5. Minat Beli Konsumen Minat beli merupakan suatu pemikiran oleh konsumen bahwa produk yang akan dibeli mampu memenuhi kebutuhan. Dalam arti, konsumen yakin dan percaya terhadap produk tersebut. Minat beli konsumen merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu (Duruyanto, 2003:109). 6. Perilaku Konsumen Keberhasilan suatu kegiatan pada akhirnya ditentukan oleh perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah proses dimana individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan dan membeli ulang barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen (kotler 2003, hlm.127). 7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promosi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promosi (Gujarati dan Damodar, 2003) adalah:
121
1. Faktor Produk
sebagai salah satu konsep kunci dalam teori pemasaran modern. Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dalam melakukan rencana pmbelian, konsumen dihadapkan pada berbagai alternatif pilihan produk. Minat beli konsumen berpengaruh terhadap besar kecilnya permintaan konsumen terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, semakin rendah keyakinan konsumen akan produk dapat menyebabkan menurunnya minat beli konsumen. Faktor-faktor tersebut akan dianalisis dalam penelitian sehingga akan diketahui seberapa besarnya masing-masing faktor dapat menimbulkan minat beli konsumen. Secara sederhana, kerangka konsep yang diuraikan sebelumnya dapat digambarkan dalam gambar sebagai berikut :
2. Faktor Pasar 3. Faktor Pelanggan 4.
Faktor Anggaran
5.
Faktor Bauran Pemasaran
B. Kerangka konseptual Pemasaran yang dilakukan oleh suatu lembaga bisnis memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan pencapaian tujuan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa konsep pemasaran merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentu kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemenuhan kepuasan yang diinginkan secara efektif dan efisien dari para pesaing. pemasaran harus dijabarkan dalam program pemasaran yakni bauran pemasaran
Gambar 2.2 Model Penelitian X1
hipotesa
y
X2
Dimana : X1 : iklan (Independent variable) X2 : Pelayanan (Independent variable) Y : Minat Beli Konsumen (Dependent Variabel)
122
METODOLOGI PENELITIAN
2. Variabel pelayanan (X2) : Didefenisikan sebagai kegiatan atau manfaat yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat kepemilikan (Suharato,2002:36). Pengukuran dilakukan dengan skala likert dan indikatornya adalah: a. Kerapian dan kebersihan b. kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan c. perhatian petugas d. Kelewesan sikap petugas 3. Variabel Minat Beli Konsumen (Y) : Didefenisikan sebagai suatu pemikiran, keyakinan, kepercayaan akan produk yang dibeli mampu memenuhi kebutuhan. (Kotler dalam Sindoro, 2000:174) D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki karakteristik tertentu dan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sample. Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mitra perusahaan khusus di daerah Medan yang berjumlah 245 perusahaan. 2. Sampel Sampel merupakan bagian kecil dari populasi yang terlibat langsung dalam penelitian. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan adalah dengan menggunakan teori Slovin.
A. Rancangan Penelitian 1. Descriptive research, yaitu studi yang menganalisis hubungan korelasi (correlation) antara variabel. 2. Ekplanative research, yaitu studi yang menganalisis pengaruh kausalitas antar variabel satu dengan variabel lainnya. B.
Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Bintang Cosmos C. Defenisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang akan didefinisi adalah semi variabel yang terkandung dalam hipotesis, yang bertujuan untuk memudahkan membuat kuisioner penelitian sebagai berikut: 1. Variabel Iklan (X1) : Didefenisikan sebagai segala bentuk penyajian non personal, dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Suharno dan Yudi Sutarso, 2010:268). Pengukuran dilakukan dengan skala likert dan indikatornya adalah: a. Media yang digunakan b. Bahasa Iklan c. Gambar Iklan d. Frekuensi penayangan e. Penempatan Iklan
123 36
Untuk mengambil sampel dari populasi yang ada dapat menggunakan rumus Menurut Slovin (dalam Umar, 2005:78), :
n
1. Analisis Deskriftif Merupakan data yang dibutuhkan, dikumpulkan, disusun, diklasifikasikan, dianalisis serta di interpretasikan sehingga memperoleh gambaran yang lebih jelas. 2. Analisis Kuantitatif Dalam penelitian penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif melalui perhitungan statistik dengan model regresi berganda (Multipel Regeration) dimana : Y = a + b1 X1 + b2 X2 dengan defenisi b1>0 ; b2>0 ; b3>0. Pengujian model diolah dengan menggunakan Statistical Product and Solution (SPSS) VER 16.0. Teknik analisi yang digunakan adalah regresi berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variable bebas yaitu Iklan (X1), dan Pelayanan (X2) terhadap Minat Beli Konsumen (Y) yang dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + ε dimana :
N 1 Ne2
Dimana : n = Jumlah sampel N = jumlah populasi e = taraf kesalahan Populasi (N) Berjumlah 245 outlet dengan taraf kesalahan (e) sebesar 10% maka besarnya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
n
245 (1 245 0,12)
n = 71,014 dibulatkan menjadi 71 sampel Pada penelitian ini jumlah yaitu 71. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan berdasarkan kriteria tertentu (Sugiono, 2005:78).
Y = Minat Beli Konsumen X1 = Iklan X2 = Pelayanan b1 =Koefisien Regresi Variabel X1 (Iklan) b2 =Koefisien Regresi Variabel X2 (Pelayanan) ε = standart error (yang tidak terungkap)
E. Instrumen Penelitian Dengan demikian penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Penelitian perpustakaan (Library Research). 2. Penelitian Lapangan (Field Research) G. Teknik Analisis Data Adapun metode analisi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut;
3. Pengujian Data Uji Validitas Digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kelayakan butir-butir 124
dalam suatu daftar pertanyaan (kuisioner) dalam mendefenisikan sesuatu variabel dengan keriteria dianggap valid (sah) apabila > 0,30 (Kuntoro 2005: 267) Uji Reliabilitas Merupakan ukuran suatu kesalahan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Dianggap reliabel (handal) apabila nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nugroho, 2005:86). Selanjutnya data tersebut dipenuhi oleh uji asumsi klasik sebagai berikut: Uji Normalitas Data Uji ini digunakan untuk melihat dalam model regresi, variabel dependen dan independent nya. Memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati nol. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent dengan variabel dependent. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, digunakan ketentuan sebagai berikut: jika nilai Varuante Inflation Factor (VIF) kurang dari 5, artinya tidak terjadi korelasi antara independen variabel. Uji Heteroskesditas Uji ini digunakan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan keperiode pengamatan
yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studenttized Delete Residual nilai tersebut koma dimana model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan yang lain. Uji ini memiliki ciri tidak membentuk suatu pola atau menyebar. 4. Pengujian Hipotesis 1. Uji Pengaruh Serempak (Simultant) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah periklanan dan pelayanan pada tingkat kepercayaan (Confidence Interval) atau level pengujian hipotesis 5% dengan uji F hipotesis yang digunakan. Hipotesis untuk pengujian secara serempak adalah : Ho : β1 = β2 = 0, artinya tidak berpengaruh yang signifikan secara serempak ((periklanan dan pelayanan terhadap minat beli konsumen). Hi = Minimal 1 ≠ 0, artinya ada pengaruh signifikan secara serempak (periklanan dan pelayanan terhadap minat beli konsumen). Pengujian menggunakan uji F dengaam kriteria pengambilan keputusan adalah : Ho diterima (tolak Hi) apabila F hitung < F tabel atau Signifikan F > α 5% Ho ditolak (terima Hi) apabila F hitung > F tabel atau Signifikan F < α 5% Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh 125
yang signifikan dari variable bebas (X1, X2) terhadap variable terikat (Y). Pengaruh periklanan terhadap minat beli konsumen. Ho : β1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh iklan secara signifikan terhadap minat beli konsumen. Ho : β1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh iklan secara signifikan terhadap minat beli konsumen. Kriteria Pengambilan keputusan (KPK) : Terima Ho (Tolak Hi), apabila t hitung < t tabel atau signifikan t > α 5% Tolak Ho (Terima Hi), apabila thitung > t tabel atau signifikan t < α 5% Pengaruh pelayanan terhadap minat beli konsumen.
Ho : β2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh pelayanan secara signifikan terhadap minat beli konsumen. Ho : β2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh pelayanan secara signifikan terhadap minat beli konsumen. kriteria pengambilan keputusan (KPK) : Terima Ho (Tolak Hi), apabila t hitung < t tabel and signifikan t > α 5% Tolak Ho (Terima Hi), apabila t hitung > t tabel and signifikan t < α 5% 2.
Uji Pengaruh Dominan Dengan menggunakan standardi zet coefficient beta terbesar dari variabel yang diteliti.
HASIL PENELITIAN bermotor dan servis workshop, adapun kendaraan yang di pasarkan adalah jenis truk, bus dan sedan. 1. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam Pembahasan ini penulis akan merujuk pada sistem penyajiaan data yanh diperoleh dari hasil jawaban responden outlet mitra binaan PT Samudera Jaya Raya Medan, angket perrtanyaan kepada para pelanggan yang diambil berdasarkan sampel penelitian sebanyak 71 orang responden. variabel tersebut ingin penulis ketahui dengan menggunakan suatu uji hipotesis. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Bintang Cosmos Medan PT Bintang cosmos Medan didirikan dengan akte tertanggal 25 Oktober 1978 No.99 di hadapan Notaris Malem Ukur Sembiring, SH. Kantor notaris ini berkedudukan di Medan dan di perbaiki Notaris yang sama, serta telah mendapat pengesahan dari menteri kehakiman Republik Indonesia Y.A 5/3/15 tanggal 25 januari 1980. PT. Bintang Cosmos Medan mulanya bernama PT. Bintang Cosmos Motors yang bergerak di bidang usaha dealer kendaraan 126
b. Uji Validitas pertanyaan tersebut bernilai lebih Untuk mengetahui kelayakan besat (>) 0.30. Untuk lebih jelasnya butir-butir dalam pertanyaan akan kita lihat pada tabel Item-Total (angket) yang telah disajikan pada Correlation hasil pengolahan SPSS responden maka diperlukan Uji Versi 18.0. dengan memasukan jawaban responden sebagai berikut : Validitas. Pertanyaan-pertanyaan dianggap valid apabila setiap Tabel Uji Validitas Item-Total Statistics
iklan1
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted 74.46 101.652
Corrected ItemTotal Correlation .560
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted . .918
iklan2
74.48
100.139
.640
.
.916
iklan3
74.24
101.956
.449
.
.920
iklan4
74.39
101.985
.560
.
.918
iklan5
74.44
99.535
.662
.
.916
iklan6
74.49
100.254
.639
.
.916
iklan7
74.45
100.223
.638
.
.916
iklan8
74.27
104.227
.402
.
.920
iklan9
74.34
101.598
.568
.
.918
iklan10
74.38
102.210
.473
.
.919
pelayanan1
74.17
102.571
.415
.
.921
pelayanan2
74.39
100.757
.613
.
.917
pelayanan3
74.25
101.163
.502
.
.919
pelayanan4
74.38
101.010
.571
.
.918
pelayanan5
74.39
102.214
.463
.
.920
pelayanan6
74.23
99.691
.678
.
.916
pelayanan7
74.32
99.908
.648
.
.916
pelayanan8
74.42
99.676
.628
.
.917
minabeli1
74.45
99.908
.661
.
.916
minatbeli2
74.41
100.188
.641
.
.916
minatbeli3
74.25
104.049
.413
.
.920
minatbeli4
74.37
101.778
.564
.
.918
minatbeli5
74.41
102.645
.451
.
.920
minatbeli6
74.21
103.283
.384
.
.921
Sumber : Hasil pengolahan SPSS Ver.18
127 128
Correlation > 0,30, dengan Berdasarkan tabel. diatas maka nilai demikian bahwa konstruk pertanyaan Koefisien Korelasi produk moment yang diajukan dapat dinyatakan antara skor masing-masing butir valid, Uji Reliabilitas pertanyaan terlihat pada kolom Corrected Item Correlation. Dari Berdasarkan hasil angket hasil pengolahan data didapat semua diatas, maka untuk mengetahui nilai koefisien melebihi 0.30 hal ini kestabilan dan konsistensi dapat dinyatakan bahwa semua butir responden dalam menjawab butirpertanyaan dan skor yang didapat butir pertanyaan yang disusun dalam adalah Valid (sah), sedangkan suatu bentuk kuisioner maka kevalidan dari data sendiri diperlukan uji reliabilitas berdasarkan jumlah N (responden) (kehandalan). Reliabilitas suatu pada derajat kebebasannya r tabel (df konstruk variabel dikatakan baik = n-k) harus lebih kecil dari (>) 0,30. jika memiliki nilai Cronbach’s Setelah dilihat r tabel didapat bahwa Alpha (>) 0,60. Reliabilitas dari r pada df = 71-3 = 69 = 0,234 < pertanyaan kuisioner yang telah 0,30. Jadi kesimpulan yang didapat diajukan penulis kepada responden diambil berdasarkan output yang ada dalam penelitian ini akan terlihat bahwa semua butir pertanyaan yang pada tabel Reliability Statistic yang mempunyai nilai Item-Total disajikan berikut ini : Tabel Uji Reliabilitas Untuk mengetahui kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab butir-butir pertanyaan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.921
N of Items .922
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Ver.18 Berdasarkan Tabel diatas maka didapat Cronbach’s Alpha sebesar 0,921 > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang tekah disajikan pada responden yang terdiri dari 24 item, baik dimensi variabel Iklan (X1), Pelayanan (X2), maupun dimensi variabel Minat Beli Konsumen adalah reliabel atau bisa diterima dan dikatakan handal. Data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan hasil 128 35
24
angket, selanjutnya model regresi akan diuji dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik sebagai berikut: 1) Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel (residual) memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak vali untuk jumlah sampel yang kecil. Salah satu uji statistik yang digunakan ialah uji non-parametrik Kolmogrof-Smirnov ( K-S) dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Data residual berdistribusi normal H1 : Data residual tidak berdistribusi normal Rumus hipotesis :
Signifikan K-S > α (5%), maka terima Ho. Signifikan K-S < α (5%), maka tolak H1.
Gambar Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Ver.18 arah garis diagonal, maka model tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, artinya model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas.
Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso (2000), yaitu: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
Tabel Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1 (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
2.387
.868
iklan
.383
.032
pelayanan
.184
.035
Collinearity Statistics
Beta
Dependent variabel : minat beli konsumen Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Ver.18
129 36
t
Sig.
Tolerance
VIF
2.749
.008
.706
12.088
.000
.632
1.583
.306
5.246
.000
.632
1.583
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan sebaliknya apabila ada titik (data) yang menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti garis diagonal 2) Uji Heterokesdisitas yaitu untuk mengetahui nilai varians antara nilai dependent variabel tidak sama atau varian (residu) tidak konstan yang bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdisitas, tetapi jika varians berbeda maka disebut heterokesdisitas. Mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskesdisitas dapat dilakukan dengan menganalisi penyebaran titik-titik yang terdapat pada scatterplot yang dihasiljkan dengan program SPSS dengan dasar pengambilan keputusan menurut (Santoso 2001; 72) sbb : a) Jika diagram pancar yang ada membentuk pola tertentu dan teratur maka regresi mengalami gangguan heterokesdisitas. b) Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami heterokesdisitas. Rumus hipotesis ialah : Apabila t hitung > t tabel, maka terjadi heterokesdisitas Apabila t hitung , t tabel, maka tidak terjadi heterokesdisitas
a. Hasil perhitungan nilai Tollerance pada Tabel diatas adalah 0,632 hal ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel independent yang memiliki nilai Tollerance kurang dari 0.10 yang bearti tidak ada korelasi antar variabel independent yang nilainya kurang dari 95%. b. VIF = 1/Tollerance. Besar VIF dari variabel independent adalah 1,583 Pada umumnya, jika VIF lebih besar (>) dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolenieritas dengan variabel bebas lainya. Dari hasil perhitungan nilai VIF < 5, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independent dalam model regresi. Untuk analisis multikolenearitas yang lebih lengkap berdasarkan Tabel 4 diatas menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2.387 + 0.383X1 + 0.184X2 + ε c. Konstanta sebesar 2.387 menyatakan bahwa jika tidak ada Iklan, Pelayan, maka minat beli konsumen hanya sebesar 2.387. d. Koefisien regresi sebesar 0.383, 0.184 menyatakan bahwa setiap penambahan Iklan, Pelayanan (karena tanda positif) maka Minat Beli Konsumen akan menaikkan jumlah penjualan. Menyatakan bahwa jika ada titik (data) yang menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
130 35
Gambar Minat Beli Konsumen Variabel Independent
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Ver 18.0 Berdasarkan gambar diatas terlihat 3. Analisis dan Evaluasi titik-titik secara acak tidak Setelah penulis membentuk suatu pola tertentu yang mengumpulakan data pertama kali jelas, secara terbesar baik maupun yang diperlukan dalam penelitian ini, dibawah angka 0 pada sumbu maka penulis mencoba menganalisa Regression Standardized Predicted dan mengevaluasi data tersebut, Value ( Y ). Hal ini berarti tidak seluruh data terlebih dahulu diolah terjasdi nheterokesdisitas pada model dalam program Statistical Product regresi, sehingga model regresi ini Service Solution (SPSS Versi 18,0) layak dipakai untuk prediksi Minat yang kemudian hasil output tersebut Beli Konsumen berdasarkan masukan akan dievaluasi untuk mengetahui variabel independennya. pengaruh iklan dan pelayanan terhadap minat beli konsumen. Tabel Descriptive Statistics N iklan pelayanan minatbeli Valid N (listwise)
Mean 71 71 71 71
31.97 26.17 19.45
Std. Deviation 4.739 4.283 2.573
Sumber : Hasil pengolahan SPSS Ver. 18.0 Data Tabel diatas menunjukan bahwa : 71 outlet dan standart deviasinya sebesar 4.283. Minat Beli Konsumen mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 19.45 pada jumlah responden sampel sebanyak 71 outlet dan standart deviasinya sebesar 2.573.
Iklan mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 31.97 pada jumlah responden sampel sebanyak 71 outlet dan standart deviasinya sebesar 4.739. Pelayanan mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 26.17 pada jumlah responden sampel sebanyak 131 36
Tabel Correlations iklan iklan
pelayanan ** .607 .000
minatbeli ** .891 .000
71 ** .607 .000
71 1
71 ** .734 .000
71 ** .891 .000
71 ** .734 .000
71 1
71
71
71
Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
1
pelayanan
N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
minatbeli
N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Ver. 18.0 Beli Konsumen hanya menvapai tingkat 0.734 lebih rendah dari Iklan dengan tingkat signifikan yang nyata yaitu dibawah 0.05 atau lebih kecil dari (<) α = 5% Uji dua arah/sisi.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dilihat bahwa nilai korelasi antara Iklan dan Minat Beli Konsumen adalah 0.891 yang menyatakan sangat kuat dan lebih berpengaruh, sedangkan Pelayanan dengan Minat
Tabel Model Summaryb Model
dimension0
1
R a .924
R Square .854
Adjusted R Square .849
Std. Error of the Estimate .999
Durbin-Watson 1.863
a. Predictors: (Constant), pelayanan, iklan b. Dependent Variable: minatbeli sumber : Hasil Pengolahan SPSS Vern 18.0
Berdasarkan Tabel. diatas, didapat bahwa angka Adjusted R square 0.854 yang didapat tersebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 0.849 Minat Beli Konsumen dapat dijelaskan oleh Iklan dan Pelayanan. Sedangkan sisanya (100% -84.9% = 16.1%) dijelaskan oleh pengaruh faktor lain atau variabel diluar model yang diteliti. R square yang berkisar 0 sampai 1 dengan catatan semakin kecil angka R square semakin lemah tingkat hubungannya.
132
4. Pengujian Hipotesis 1. Uji Pengaruh Serampak Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Iklan dan Pelayanan secara serempak dan signifikan berpengaruh terhadap minat beli konsumen. (Confidence Interval) atau level pengujian hipotesis 5% dengan uji F hipotesis yang digunakan.
36
b
Tabel ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
395.758
2
197.879
67.820
68
.997
463.577
70
F 198.405
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), pelayanan, iklan b. Dependent Variable: minatbeli
Sumber : Hasil pengolahan SPSS Ver.18.0 pelayanan yang dilakukan ole PT Samudera Jaya Raya Medan memiliki pengaruh yang kuat serempak dalam meningkatkan minat beli konsumen, apabila melaui iklan menerima komunikasi tentang suatu produk oleh sikonsumen atau pelanggan yang dilayani dengan baik maka akan merasa puas sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen. Teori tersebut mendukung penelitian sebelumnya juga dapat mendukung penelitian ini.
Berdasarkan Tabel diatas bahwa F hitung sebesar 198.405 sedangkan F tabel sebesar 2.74. yang dapat dilihat pada Tabel α = 0.05 (lihat lampiran tabel F) dengan tingkat signifikan 0.000. Dari perhitungan didapat nilai F hiitung = 198.405 > dari F tabel 2.74. Oleh karena jauh dibawah 0.05 probabilitasnya maka tolak Ho (terima H1), maka Iklan dan Pelayanan berpengaruh secara serempak (simultan) terhadap minat beli konsumen pada PT Samudera Jaya Raya Medan. Iklan ialah : Penggunaan media bayaran oleh seseorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, dan jasa) maupun organisasi sebagai alat promosi yang kuat. (M.Suyanto, 2005:34). Pelayanan ialah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain yang tingkat pemuasnya hanya dapat dirasakan oleh orang yang dilayani maupun yang melayani. (suhato, 2002:36). Dari pengertian Iklan dan pelayanan diatas bahwa iklan dan
2) Uji Pengaruh Parsial a. Pengaruh Iklan terhadap Minat Beli Konsumen Pengujian signifikan dengan Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) adalah : Terima Ho (Tolak Hi), apabila t hitung < t tabel atau sig t > α Tolak Ho (Terima Hi), apabila t hitung > t tabel atau sig t < α Berdasarkan tabel diatas bahwa t hitung adalah sebesar 12.088 sedangkan t tabel sebesar 1.984 dan probabilitas signifikan sebesar 0.000 < 0.05, maka disimpulkan tolak Ho (terima Hi) bahwa iklan berpengaruh 133 57
secara parsial terhadap minat beli konsumen pada PT Samudera Jaya Raya Medan. Iklan ialah : Penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk ( ide, barang, dan jasa ) ataupun organisasi sebagai alat promosi yang kuat (M. Suyanto, 2005:3) Dari defensi iklan diatas dikatakan bahwa orang-orang yang mengiklankan barang dan jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada masyarakat luas harus membayar sejumlah biaya kepada orang/media yang mengiklankan produk tersebut. Dalam penelitian ini, bahwa iklan berpengaruh secara parsial/individu terhadap minat beli konsumen pada PT Samudera jaya Raya Medan. b. Pengaruh pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengujian signifikan dengan Kreteria Pengambilan Keputusan (KPK) adalah : Terima Ho (Tolak Hi), apabila t hitung < t tabel atau sig t > α Tolak Ho (Terima Hi), apabila t hitung > t tabel atau sig t < α Berdasarkan Tabel 10 diatas bahwa t hitung adalah sebesar 5.246 sedangkan t tabel sebesar 1.984 dan probabilitas signifikan sebesar 0.000 < 0.05, maka disimpulkan tolak Ho (terima Hi) bahwa pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen pada PT Samudera Jaya Raya Medan. Pelayanan ialah suatu tindakan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan orang lain yang tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang dilayani maupun yang melayani. (Suharto, 2002:36). Dari defenisi pelayanan diatas dikatakan bahwa setiap orang dapat merasakan suatu pelayanan dari orang-orang tertentu yang melakukannya demi untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam penelitian ini, pelayanan berpengaruh secara parsial/individu dalam meningkatkan kepuasan para pelanggan PT Samudera Jaya Raya Medan, apabila sesuai kualitas dan lainnya sebagaimana disebut dalam iklan produk tersebut. Disimpulkan teori tersebut mendukung hasil penelitian. 3. Uji Pengaruh Dominan Untuk pengaruh dominan dapat dilihat dari angka standartdized coefficient beta terbesar dari variabel yang diteliti. Dari Tabel 109 dapat dilihat bahwa angka standartdized coefficient beta iklan sebesar 0.706 sedangkan pelayanan hanya 0.306. oleh karena variabel iklan lebih besar dari pelayanan maka disimpulkan iklan dominan mempengaruhi minat beli konsumen pada PT Samudera Jaya Raya Medan. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari uraian dan analisis pada bab 4, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil analisis bahwa iklan dan 134 118
pelayanan berpengaruh serempak (simultant) dan signifikan terhadap minat beli konsumen yang ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 198.405 lebih besar (>) dari F tabel 2.74 dengan tingkat signifikan 0.000 dan probabilitas jauh dibawah 0.05 teori iklan dan pelayanan serta penelitian sebelumnya mendukung penelitian ini. 2. Angka Adjusted R Square 0.854 yang didapat disebut koefisien determinasi yang dalam hal ii berarti 85.4% minat beli kosumen dapat dijelaskan oleh adanya iklan dan pelayanan, sedangkan sisanya (100% - 85.4% =n 14.6% ) dijelaskan oleh pengaruh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini misalnya harga produk. 3. a) Hasil penelitian secara parsial menunjukkan antara iklan dengan minat beli konsumen t hitung sebesar 12.088 > 1.984 dan probabilitas signifikan t sebesar 0.000 < α 0.05 atau 5%. Maka iklan berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen pada PT Samudera Jaya Raya Medan. b) Hasil penelitian secara parsial menunjukan antara pelayanan dengan minat beli konsumen t hitung sebesar 5.246 . t tabel 1.984 dan
probabilitas signifikan t sebesar 0.000 < α 0.05 atau 5%. Maka pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen pada PT Samudera Jaya Raya Medan. c) Dari hasil analisis data diperoleh nilai Standardized Coefficient Beta untuk variabel Iklan (X1) sebesar 0.706, untuk variabel pelayanan (X2) sebesar 0.306. Karena mutlak Standardized Coefficient Beta iklan (X1) yang paling besar maka dengan demikian variabel iklan yang paling dominan berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada PT Samudera Jaya Raya Medan. B. Saran Dari simpulan diatas, penulis akan memberikan beberapa saran agar perusahaan dapat meninjau kembali kebijaksanaan yang telah ditetapkan dalam pengiklanan dan pelayanan kepada para konsumen. Adapun sara yang dapat diberikan untuk menjadi masukan yang berguna bagi pihak yang berkepentingan yaitu : 1. Pengaruh serempak antara iklan dan pelayanan yang telah diuji dan dianalisa agar menjadi suatu acuan bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas iklan dan palayanan guna meningkatkan minat beli konsumen. 135 119
2. Berdasarkan Adjusted R Square 84,9%, maka faktor lain diluar iklan dan pelayanan, misalnya seperti harga dan kualitas produk agar dapat diteliti oleh peneliti lain untuk meningkatkan minat beli konsumen. 3. Karena iklan dominan berpengaruh terhadap minat beli konsumen, maka sebaiknya perusahaan segera mengambil kebijakan untuk mengadakan promosi iklan di media cetak maupun elektronik untuk upaya peningkatan minat beli konsumen. DAFTAR PUSTAKA Amstrong, Kotler. 2001. Prinsip Prinsip Pemasaran, jakarta : Erlangga. Swastha dan Handoko, 2001. Strategi Perencanaan Iklan Televisi, Yogyakarta: Andi. Martadi, Lupiyoadi. 2001. Manajemen Perbankan Jasa, Jakarta: Salemba empat.` Amstrong, Kotler. 2003. Prinsip Prinsip Pemasaran jilid 2, jakarta : Erlangga.
Suardi, Juran 2003, Metode Untuk Meningkatkan Mutu Jasa Yang Diserahkan Kepada Konsumen, Usahawan No.8 Agustus, Jakarta. Mc.Carthy, Jerome, E. dan William D. Perreault, Jr.,2003, DasarDasar Pemasaran, Edisi Kelima, Alih Bahasa: Agus Dharma, Erlangga, Jakarta. Duruyanto 2003, Riset Strategi Perusahaan, Erlangga, Jakarta Santoso, Singgih, 2000, Buku Latihan SPSS. Statistik Non-Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Nugroho, Bhuono Agung, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Andi, Yogyakarta Sugiono 2003, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta Engel, Blackwell, dan Miniard 2005, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Buku 2, Andi, Yogyakarta Gujarati, Damodar, 2003, Promosi Periklanan, Alih Bahasa: Sumarno Zain, Erlangga, Jakarta Sudaryana 2001, Metode Untuk Meningkatkan Mutu Jasa Yang Diserahkan Kepada Konsumen, Usahawan No. 8 Agustus, Jakarta.
136 120