ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG PADA KEBUN BINATANG MEDAN Kristina Oktaviyani Fakultas Ekonmi, Universitas Sumatera Utara Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, promosi dan lokasi terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan, dan variabel manakah yang paling mempengaruhi minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. Populasi penelitian adalah pengunjung Kebun Binatang Medan. Sampel penelitian diambil sebanyak 99 orang. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang pengukurannya mengunakan skala likert. Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, promosi dan lokasi secara simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan, sedangkan secara parsial variabel promosi memiliki pengaruh yang dominan terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. This study aims to determine the effect of service quality, promotion and location of the intention to visiting the Medan Zoo, and which variables most affect intention to visiting the Medan Zoo.The study population is a Medan Zoo visitors. The research sample was taken by 99 people. The analysis method used is descriptive analysis method and the method of multiple linear regression analysis. The data used in this study is primary data and secondary data. Primary data was collected through questionnaires techniques, the measurement using Likert scale.The results obtained in this study indicate that the quality of service, promotion and location simultaneously have a positive and significant impact on interest in visiting the Medan Zoo, while the partial promotion variables have a dominant influence on interest in visiting the Medan Zoo. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Promosi, Lokasi dan Minat Berkunjung. Keywords : Quality of Service, Promotion, Location and Intention to visit.
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebun Binatang merupakan salah satu obyek wisata di Medan, yang berfungsi sebagai tempat rekreasi, pendidikan, penelitian, konservasi, sehingga kebun binatang menjadi pilihan yang menarik untuk berwisata. Kebun Binatang Medan menawarkan produk kepada pengunjung berupa satwa yang bertujuan untuk menarik minat pengunjung.
Setiap minggu maupun setiap hari ada saja pengunjung yang datang ke Kebun Binatang Medan baik yang berasal dari wilayah medan maupun dari luar wilayah medan. Terutama pada hari libur sekolah atau libur hari besar Kebun Binatang Medan selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung yang ingin melihat satwa yang ada di penangkaran Kebun Binatang Medan.
1
Pihak Kebun Binatang Medan menempatkan 8 orang pegawai yang bertugas untuk memelihara sarana dan prasarana yang terdapat dilingkungan Kebun Binatang Medan, 6 orang petugas kebersihan yang menjaga kebersihan lingkungan sekitar, 6 orang petugas keamanan dan 3 petugas khusus, dan 6 orang petugas yang berada di daerah pintu masuk, dimana semua petugas diharapkan mampu menunjukkan kualitas pelayanan kepada pengunjung dengan memberikan kenyamanan dalam hal sarana dan prasarana yang disediakan oleh Kebun Binatang Medan dan tanggap dalam segala situasi dan mampu memberikan informasi yang akurat kepada pengunjung, untuk menarik minat berkunjung masyarakat. Kebun Binatang Medan pada awalnya berada di Jl. Brigjend Katamso No, 712 Kecamatan Medan Maimun, dan pada tahun 2005 lokasi Kebun Binatang dipindahkan ke Jl. Bunga Rampe IV No. 100 Kelurahan Simalingkar B. Namun, masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa lokasi Kebun Binatang Medan berada di Jl. Brigjend Katamso. Oleh karena itu pihak Kebun Binatang merasa perlu melakukan kegiatan untuk memperkenalkan Kebun Binatang Medan melalui kegiatan promosi baik dengan cara datang ke sekolah- sekolah atau pun dengan mengiklankan dan menyebarkan brosur kepada masyarakat. Hal ini dilakukan oleh pihak Kebun Binatang Medan untuk menarik minat berkunjung masyarakat. Pemilihan lokasi yang strategis juga merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam menarik minat berkunjung masyarakat untuk datang ke Kebun Binatang Medan, dan tidak hanya lokasi yang strategis akan tetapi sebagai tempat rekreasi dan juga konservasi lingkungan maka Kebun Binatang Medan menawarkan lokasi yang sejuk, tenang dan nyaman yang
jauh dari keramaian kota, sehingga dapat menarik minat berkunjung masyarakat. Jumlah pengunjung Kebun Binatang Medan mulai bulan Januari – November 2011 disajikan sebagai berikut: Tabel 1.1 Pengunjung Kebun Binatang Medan Bulan Januari – November 2011 (orang) Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Jumlah
Hari Libur 29.567 11.004 7.560 7.356 8.863 11.844 9.620 7.183 43.429 9.658 7.492 153.576
Hari Biasa 6.928 2.444 3.348 2.475 3.250 5.167 3.910 1.781 1.701 2.321 3.741 37.066
Total 36.495 13.448 10.908 9.831 12.113 17.011 13.530 8.964 45.130 11.979 11.233 190.642
Sumber: Kebun Binatang Medan Berdasarkan Tabel 1.1, terlihat bahwa minat berkunjung pada Kebun Binatang bulan Februari, Maret, April, Juli, Agustus, Oktober dan November mengalami penurunan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul: Analisis pengaruh kualitas pelayanan, promosi dan lokasi terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian adalah: Apakah kualitas pelayanan, promosi dan lokasi berpengaruh terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, promosi dan lokasi
2
terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: Kualitas pelayanan, promosi dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. METODE PENELITIAN Batasan Operasional Batasan operasional variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas (X) adalah kualitas pelayanan, promosi dan lokasi. b. Variabel terikat (Y) adalah minat berkunjung Skala Pengukuran Variabel Pengukuran variabel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skala likert dimana responden menyatakan setuju atau tidak setuju mengenai beberapa pernyataan tentang perilaku, objek, orang atau kejadian. Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing diberi skor tertentu. Skor jawaban responden kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam skala likert. Kriteria pengukurannya sebagai berikut: Sangat setuju Setuju Cukup setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
: diberi skor 5 : diberi skor 4 : diberi skor 3 : diberi skor 2 : diberi skor 1
Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, biasanya berupa orang, objek atau kejadian dimana kita tertarik untu mempelajarinya atau menjadi objek
penelitian (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung Kebun Binatang Medan bulan Januari – November 2011. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan tujuan tertentu dengan kriteria bahwa pengunjung yang dijadikan sampel adalah pengunjung yang telah berkunjung minimal dua kali karena peneliti menganggap bahwa pengunjung telah mengetahui kondisi dan pelayanan yang diberikan, serta pengunjung berusia 15 tahun keatas karna peneliti menganggap bahwa pengunjung dapat mengerti dan dapat memberikan pilihan terhadap kuesioner yang peneliti berikan. Untuk menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus slovin (Umar, 2008:78) sebagai berikut: N n 1 N .e 2 Populasi (N) berjumlah 17.331 orang, sehingga jumlah sampel penelitian adalah: N n 1 N .e 2 17.331 1 (17.331 0,12 ) 99,43 atau 99 orang Metode Analisis Data a Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden. Data kuesioner tersebut diklasifikasikan, diinterpretasikan dan dianalisis untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai masalah pada objek penelitian.
3
b Analisis Regresi Linear Berganda Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda yang berguna untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, promosi dan lokasi terhadap minat berkunjung (Supranto 2001:236), dengan rumus: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + εi Keterangan: X1 = Kualitas Pelayanan β0 = Nilai konstanta X2 = Promosi β1- β3 = Koefisien regresi X3 = Lokasi εi = Tingkat kesalahan estimasi Y = Minat berkunjung a Pengujian hipotesis 1. Uji signifikansi parsial (uji t) Uji t digunakan untuk membuktikan tentang pengaruh kualitas pelayanan, promosi dan lokasi terhadap minat berkunjung dengan prosedur pengujian sebagai berikut: H0 : 1 = 2 = 3 = 0, artinya kualitas pelayanan, promosi dan lokasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. H1 : 1 2 3 0, artinya kualitas pelayanan, promosi dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung < ttabel pada = 5% H1 diterima jika thitung > ttabel pada = 5% 2. Uji signifikansi simultan (uji F) Uji F digunakan untuk membuktikan tentang pengaruh secara simultan antara kualitas pelayanan, promosi dan lokasi terhadap minat berkunjung dengan prosedur pengujian sebagai berikut: H0 : 1 = 2 = 3 = 0, artinya kualitas pelayanan, promosi dan lokasi tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. H1 : 1 2 3 0, artinya kualitas pelayanan, promosi dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada = 5% H1 diterima jika Fhitung > Ftabel pada = 5% b Koefisien korelasi (R) Analisis korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antara kualitas pelayanan, promosi dan lokasi dengan minat berkunjung. Jika nilai koefisien korelasi (R) mendekati 1, berarti kualitas pelayanan, promosi dan lokasi mempunyai hubungan yang positif terhadap minat berkunjung. Sebaliknya, jika nilai koefisien korelasi (R) mendekati -1, berarti kualitas pelayanan, promosi dan lokasi mempunyai hubungan yang negatif terhadap minat berkunjung. c Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Jika nilai R2 semakin besar (mendekati 1), dapat dikatakan bahwa variabel bebas, yaitu kualitas pelayanan, promosi dan lokasi memberikan kontribusi yang semakin besar terhadap minat berkunjung. Sebaliknya, jika nilai R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas (kualitas pelayanan, promosi dan lokasi) memberikan kontribusi yang semakin kecil terhadap minat berkunjung. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS (Statistical Product
4
and Service Solution) versi 16,0 for windows. d Asumsi Klasik 1. Normalitas Menurut Ghozali (2003:27), uji normalitas dilakukan untuk mendeteksi normalitas lewat pengamatan nilai residual. Secara statistik ada dua komponen normalitas yaitu skewness dan kurtosis. Skewness berhubungan dengan simetri distribusi sedangkan kurtosis berhubungan dengan puncak dari suatu distribusi. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai z dibandingkan dengan nilai kritisnya alpha 0,05 nilai kritisnya 1,96. Normal tidaknya suatu data dapat dideteksi juga lewat plot grafik histogram. 2. Multikolinieritas Menurut Ghozali (2003:91), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas diukur dari Variance Inflating Factor (VIF). Kriteria pengambilan keputusan: Jika VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas yang serius Jika VIF < 10, maka multikolinieritas tidak serius. 3. Autokorelasi Menurut Ghozali (2003:95), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi terjadi akibat kondisi munculnya satu data yang dipengaruhi data sebelumnya. Untuk mendeteksi data ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan uji Durbin Watson atau DW-
statistic. Kriteria pengambilan keputusan adalah: a. 0,005 DW dL dengan kesimpulan terjadi autokorelasi positif b. dL DW du dengan kesimpulan invonclusive c. du DW 4,00 – du dengan kesimpulan tidak terdapat autokorelasi d. 4,00 - dU DW dL, dan (e) 4,00 – du DW 4,00 dengan kesimpulan terjadi autokorelasi negatif. 4. Heteroskedastisitas Asumsi heteroskedastisitas merupakan asumsi yang membahas mengenai faktor-faktor gangguan yang dianggap tetap sama untuk seluruh pengamatan atas variabel independen. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan uji Glejser. Uji Glejser mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilihat dari tingkat signifikansi, jika tingkat signifikansi berada di atas 5% berarti tidak adanya heteroskedastisitas, jika dibawah 5% berarti mengalami heteroskedastisitas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16,0 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskriptif Populasi dalam penelitian ini diambil dari jumlah pengunjung Kebun Binatang Medan pada bulan JanuariNovember 2011 yang berjumlah 17.331 orang. Dengan menggunakan rumus slovin diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Jumah pertanyaan 23 pertanyaan yang ada 5
pada kuesioner, yakni 9 pertanyaan untuk variabel kualitas pelayanan (X1), 5 pertanyaan untuk variabel promosi (X2), 5 pertanyaan untuk variabel lokasi (X3) dan 4 pertanyaan untuk variabel minat berkunjung (X5). 2. Metode Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan print output SPSS versi 16,0, maka diperoleh hasil uji coefisients, sebagai berikut:
3.
4.
Tabel 2.1 Coefficients(a) Model
Unstandardiz ed Coefficients B
Std. Error
1 ( Constant) Cons 0,133 0,152 tant) X1 0,199 0,085 X2 0,475 0,075 X3 0,251 0,109 a Dependent Variable: Y
Standa rdized Coeffi cients
peningkatan kualitas pelayanan, maka minat berkunjung akan meningkat sebesar 0,199. Variabel promosi (X2) bertanda positif terhadap minat berkunjung dengan koefisien regresi sebesar 0,475. Artinya setiap peningkatan variabel promosi, maka minat berkunjung akan meningkat sebesar 0,475. Variabel lokasi (X3) bertanda positif terhadap minat berkunjung dengan koefisien regresi sebesar 0,251. Artinya, setiap peningkatan variabel lokasi, amak minat berkunjung akan meningkat sebesar 0,251.
3. t
Sig.
0,876
0,383
0,211 2,344 0,503 6,365 0,246 2,290
0,021 0,000 0,024
Beta
Dari tabel 2.1, diperoleh persamaan regresi linear berganda adalah: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + εi Y = 0,133+0,199X1+0,475X2+0,251X3 Arti dari persamaan regresi linier berganda yang ditunjukkan pada Tabel 4.18, adalah sebagai berikut: 1. Konstanta (β0) bernilai 0,133 menunjukkan harga konstan, dimana jika tidak terdapat pengaruh dari variabel bebas yaitu kualitas pelayanan, promosi dan lokasi, maka minat berkunjung akan tetap bernilai 0,133. 2. Variabel Kualitas pelayanan (X1) bertanda positif terhadap minat berkunjung dengan koefisien regresi sebesar 0,199. Artinya setiap terjadi
Pengujian Hipotesis 1. Uji Fhitung (Uji Serentak) Berdasarkan print output SPSS versi 16,0, maka diperoleh hasil uji Anova(b), sebagai berikut: Tabel 3.1 Anova(b) Model
1 Regression Residual Total
Sum of Square s 28,407 7,083 35,490
Df 3 95 98
Mean Squar e 9,469 0,075
F
Sig.
127,011
0,000(a)
a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y Berdasarkan tabel 3.1, diketahui nilai Fhitung sebesar 127,011, sedangkan nilai Ftabel yang didasarkan pada derajat keyakinan adalah sebesar 4,75. Nilai signifikan Fhitung adalah sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari tingkat kesalahan () 0,05, jadi nilai Fhitung ini adalah signifikan. Berdasarkan kriteria uji hipotesis apabila nilai Fhitung (127,011) > nilai Ftabel (4,75), dan nilai signifikan Fhitung (0,000) < tingkat kesalahan () 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. 6
Berdasarkan hasil uji (uji serentak) maka penelit mengambil kesimpulan bahwa variabel bebas yaitu kualitas pelayanan, promosi dan lokasi secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan.
3.
Variabel lokasi (X3) thitung < ttabel, yaitu 2,290 < 2,375 dengan tingkat signifikan 0,024. Maka Maka H0 diterima karena thitung < ttabel pada = 5%. Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel lokasi (X3) terhadap minat berkunjung. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa variabel promosi (X2) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung (Y) dan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi minat berkunjung.
4.
Koefisien determinasi (R2)
2. Uji Parsial (Uji t) Berdasarkan print output SPSS versi 16,0, diperoleh hasil uji tTsebagai berikut: Tabel 3.2 Coefficients(a) Model
Unstandardiz ed Coefficients Std. Error
B 1 ( Constant) Cons 0,133 0,152 tant) X1 0,199 0,085 X2 0,475 0,075 X3 0,251 0,109 a Dependent Variable: Y
Standa rdized Coeffi cients
t
Sig.
0,876
0,383
0,211 2,344 0,503 6,365 0,246 2,290
0,021 0,000 0,024
Beta
Selanjutnya, disajikan nilai koefisien korelasi dan nilai koefisien determinasi sebagai berikut: Tabel 4.1 Model Summary(b)
Model
1.
2.
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa: Variabel kualitas pelayanan (X1) thitung < ttabel , yaitu 2,344 < 2,375 dengan tingkat signifikan 0,021. Maka H0 diterima karena thitung < ttabel pada = 5%. Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas pelayanan (X1) terhadap minat berkunjung. Variabel promosi (X2) thitung > ttabel , yaitu 6,365 > 2,375 dengan tingkat signifikan 0,000. Maka H1 diterima karena thitung > ttabel pada = 5%. Artinya, secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel promosi (X2) terhadap minat berkunjung.
1
R
Adjusted
Std. Error of
R
Square
R Square
the Estimate
0,895(a)
0,800
0,794
0,27304
a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,895, artinya kualitas pelayanan, promosi dan lokasi mempunyai hubungan yang positif terhadap minat berkunjung di Kebun Binatang Medan. Nilai koefisien determinan (R Square) sebesar 0,800, artinya variabel terikat yaitu minat berkunjung dapat dijelaskan oleh variabel bebas, yaitu kualitas pelayanan, promosi dan lokasi sebesar 80% sedangkan 20% lagi dijelaskan oleh variabel lain, seperti produk, harga dan proses. 7
PEMBAHASAN Hasil dari setiap variabel yang diteliti dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Kualitas pelayanan (X1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berdasarkan uji thitung pada Tabel 3.2 tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. Hal ini dilihat dari hasil thitung < ttabel , yaitu 2,344 < 2,375 dengan tingkat signifikan 0,021. Berdasarkan hasil penelitian deskriptif variabel yang dilakukan terhadap 99 responden menyatakan bahwa 2 orang (2%) menyatakan sangat setuju bahwa sarana dan prasarana Kebun Binatang memadai, 3 orang (3%) sangat setuju bahwa keadaan lingkungan sekitar Kebun binatang Medan bersih, 5 orang (5%) sangat setuju bahwa pelayanan yang diberikan pegawai sama untuk semua pengunjung, 5 orang (5%) sangat sertuju menyatakan setuju bahwa pegawai selalu menunjukkan sikap simpatik dengan akurasi tinggi terhadap pelayanan, 8 orang (8%) menyatakan sangat setuju bahwa informasi yang diberikan pegawai akurat, 2 orang (2%) menyatakan sangat setuju bahwa selama berada di Kebun Binatang Medan merasa aman, 9 orang (9%) menyatakan sangat setuju bahwa pegawai Kebun Binatang Medan memiliki kompetensi sesuai bidangnya masingmasing, 5 orang (5%) menyatakan sangat setuju bahwa pegawai memahami kebutuhan pengunjung, dan 7 orang (7%) meyatakan sangat setuju bahwa pegawai tulus melayani pengunjung. Dalam penelitian yang dilakukan pada Kebun Binatang Medan hanya 2 orang (2%) yang menyatakan sangat setuju bahwa sarana dan prasarana Kebun Binatang memadai, dan hanya 2 orang (2%) menyatakan sangat setuju bahwa selama berada di Kebun
Binatang Medan merasa aman, sehingga dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang diberikan Kebun Binatang Medan kepada pengunjung masih kurang memadai dan begitu juga dengan tingkat keamanan dari Kebun Binatang Medan yang dirasakan pengunjung masih kurang sigap. Hal ini mengakibatkan kurangnya pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. 2. Promosi (X2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berdasarkan uji thitung pada Tabel 3.2 secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung. Hal ini dilihat dari hasil thitung < ttabel , yaitu 6,365 > 2,375 dengan tingkat signifikan 0,000. Berdasarkan hasil penelitian deskriptif variabel yang dilakukan terhadap 99 responden menyatakan bahwa 3 orang (3%) menyatakan sangat setuju bahwa pemberian potongan harga tiket masuk kepada pengunjung pada hari-hari besar tertentu sesuai yang diharapkan, 2 orang (2%) menyatakan sangat setuju bahwa informasi mengenai Kebun Binatang Medan diperoleh melalui brosur, 14 orang (14%) menyatakan sangat setuju bahwa penggunaan media elektronik berupa radio sebagai sarana promosi sudah tepat, 1 orang (1%) menyatakan sangat setuju bahwa pembagian stiker kepada pengunjung Kebun Binatang Medan mampu mempengaruhi motivasi anda berkunjung, dan 15 orang (15%) menyatakan sangat setuju bahwa publisitas yang dilakukan oleh Kebun Binatang Medan sudah tepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan melalui pembagian stiker dirasa masih kurang mempengaruhi minat berkunjung, akan tetapi pengunaan media elktronik berupa radio sebagai sarana promosi yang dilakukan Kebun Binatang Medan sudah tepat untuk menarik minat 8
berkunjung masyarakat, begitu pula dengan publisitas yang dilakukan oleh Kebun Binatang Medan dirasa telah tepat untuk menarik minat berkunjung masyarakat. 3. Lokasi (X3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi berdasarkan uji thitung pada Tabel 3.2 secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan minat berkunjung. Hal ini dilihat dari thitung < ttabel, yaitu 2,290 < 2,375 dengan tingkat signifikan 0,024. Berdasarkan hasil penelitian deskriptif variabel yang dilakukan terhadap 99 responden 3 orang (3%) menyatakan sangat setuju bahwa lokasi Kebun Binatang Medan strategis, 6 orang (6%) menyatakan sangat setuju bahwa lokasi Kebun Binatang Medan bersih, 1 orang (1%) menyatakan sangat setuju bahwa pengunjung merasa nyaman selama berada di lokasi Kebun Binatang Medan, 7 orang (7%) menyatakan sangat setuju bahwa Kebun Binatang Medan memiliki udara yang sejuk, 4 orang (4%) menyatakan sangat setuju bahwa sarana tempat duduk bagi para pengunjung sudah memadai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi Kebun Binatang Medan masih dirasakan tidak nyaman oleh para pengunjung, dan lokasi Kebun Binatang Medan pun dirasakan tidak strategis oleh pengunjung. Hal ini mengakibatkan kurangnya pengaruh lokasi terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan (X1), promosi (X2) dan lokasi (X3) yang ditawarkan oleh Kebun Binatang Medan secara simultan atau bersama- sama berpengaruh terhadap minat berkunjung (Y) pada Kebun Binatang Medan. Secara parsial dari ketiga varibel bebas yang terdiri
kualitas pelayanan, promosi dan lokasi, dapat disimpulkan bahwa promosi adalah variabel yang paling berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat berkunjung pada kebun Binatang Medan. Sedangkan, kualitas pelayanan dan lokasi adalah variabel yang tidak bepengaruh terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan karena kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas Kebun Binatang Medan masih kurang untuk menarik minat berkunjung masyarakat dan juga untuk variabel lokasi yang kurang strategis. SARAN Berdasarkan hasil penelitian di Kebun Binatang Medan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1 Secara parsial variabel promosi adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap minat berkunjung pada Kebun Binatang Medan. Oleh karena itu pihak Kebun Binatang Medan perlu meningkatkan promosinya yaitu dengan cara melakukan promosi melalui papan reklame dan juga melalui media elektronik tidak hanya radio tetapi dapat melalui televisi lokal, seperti Deli TV dan DAITV. 2 Sebaiknya variabel kualitas pelayanan dan variabel lokasi perlu ditingkatkan oleh pihak Kebun Binatang Medan dengan cara pegawai Kebun Binatang Medan memberikan informasi yang akurat tentang binatang yang ada pada penangkaran sehingga pengunjung tidak hanya membaca akan tetapi dengan pemberian informasi yang akurat dan tulus dari para pegawai maka pengunjung akan lebih memahami dan hal ini dapat menarik minat berkunjung, pihak Kebun Binatang Medan juga
9
3
harus lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan Kebun Binatang Medan dengan cara lebih menjaga kebersihan toilet yang ada demi kenyamanan pengunjung dan seharusnya pihak Kebun Binatang Medan tidak memungut biaya kepada pengunjung yang akan menggunakan toilet, tempat duduk untuk pengunjung yang ingin beristirahat pun perlu ditambah, dan juga dalam hal angkutan yang menuju ke Kebun Binatang Medan yang sulit didapat maka pihak Kebun Binatang Medan perlu menyediakan angkutan khusus yang mengantarkan pengunjung dari Simpang Pos menuju Kebun Binatang Medan hal ini akan memudahkan pengunjung dan dapat menarik minat berkunjung ke Kebun Binatang Medan. Hasil penelitian ini cukup luas sehingga diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar lebih membatasi variabel yang akan diteliti sehingga hasil penelitiannya dapat lebih spesifik.
10
Praktik, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Salemba Empat , Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA BUKU Angipora, Marius P, 2002. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Kelima, Rineka Cipta, Jakarta. Chandra, Gregorius, 2005. Strategi dan Program Pemasaran, Edisi Kedua, Andi, Yogyakarta. Ghozali, Imam, 2003. Analisis Multivarice dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2004. Dasar-dasar Pemasaran, Alih Bahasa: Alexander Sandoro, Jilid 1, Edisi Kesembilan, PT. Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Satu, Edisi Kesembilan, Erlangga, Jakarta. Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Pertama, Erlangga, Jakarta.
Supranto, J, 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi, Jilid 2, Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta. Sutisna, 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Edisi Pertama, Rosda, Jakarta. Tjiptono,
2002. Prinsip-prinsip Quality Service (TQS), Kedua, Andi, Yogyakarta.
Total Edisi
Umar, Husein, 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta . SKRIPSI Aisyah, 2008. ”Analisis Pengaruh Kebijakan Lokasi dan Produk Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Percetakan pada CV. Waty Grafika Medan”, Skripsi Departemen Akuntansi USU Medan. Mandasari, Kartika, 2011. ”Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen untuk Memilih Jasa Perhotelan (Studi Kasus Hotel Grasia Semarang)”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Lamb, Charles W, Hair, Joseph F., McDaniel, Carl. 2001. Pemasaran, Buku 1, Alih Bahasa: David Octarevia, Salemba Empat, Jakarta.
INTERNET http://tesisdisertasi.blogspot.com. “Pengertian Kualitas Pelayanan” (20 Des.2011).
Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan
http://jurnal-sdm.blogspot.com. ”Produk, Definisi, Klasifikasi Dimensi Produk” (20 Des 2011).
dan
11