PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGEMENT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI JAKARTA
Rutiyana Trisanti Astriningrum Binus University, Bromo No. 21 Pesanggrahan Jakarta Selatan, 085719662652,
[email protected] Zulfitry Ramdan SE, Ak., MM
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gender, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan dan pengalaman audit terhadap audit judgement pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta. Populasi penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta. Dari 165 kuesioner yang disebar, terdapat 92 kuesioner kembali dan dapat diolah untuk pengujian lebih lanjut. Pengambilan sampel dilakukan probability sampling dan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan gender, kompleksitas tugas, pengalaman audit tidak berpengaruh terhadap audit judgement, sedangkan tekanan ketaatan berpengaruh signifikan terhadap audit judgement. Gender tidak berpengaruh terhadap audit judgement karena pertimbangan audit seseorang tidak dipengaruhi perbedaan perilaku peran, mentalitas dan emosional. Kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgement karena pada tingkat kesulitan yang tinggi atau rendah tidak akan mempengaruhi pertimbangan auditor. Pengalaman audit tidak berpengaruh terhadap audit judgement karena auditor dengan pengalaman yang berbeda-beda akan memiliki pertimbangan audit yang sama. Tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgement karena auditor cenderung mengikuti perintah atasan sehingga akan mempengaruhi pertimbangan auditor.
Kata kunci : Audit Judgement, Gender, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Audit, Tekanan Ketaatan
PENDAHULUAN Setiap perusahaan diharuskan memberikan informasi mengenai laporan keuangan sesuai dengan standar berlaku yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut guna memenuhi pertanggung jawabannya kepada investor dan kreditor serta publik yang dapat mempengaruhi penilaian terhadap perusahaan. Informasi tersebut harus bermanfaat dan disajikan secara tepat dan akurat untuk para pengguna laporan keuangan. Untuk memenuhi kewajiban tersebut, perusahaan memerlukan pihak ketiga dalam jasa audit yang disebut independent auditor sebagai pihak yang bertugas memeriksa dan memberikan opini atas laporan yang disajikan manajemen. Auditor dituntut menjalankan tugasnya sesuai prosedur serta perencanaan audit dan sesuai kesepakatan waktu audit yang telah ditetapkan. Auditor diharuskan memiliki hard skill dan soft skill untuk membentuk audit judgement berkualitas. Kualitas judgement yang baik menunjukkan auditor memiliki kinerja yang baik pula. Setiap judgement auditor akan mempengaruhi pengambilan keputusan auditor dalam memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana penelitian ini menggunakan analisis penghitungan statistik SPSS 17. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer. Data primer merupakan data asli yang diperoleh langsung dari para responden dengan menyebarkan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan berdasarkan variabel-variabel penelitian kepada obyek penelitian yang terkait, yaitu para auditor. Pengumpulan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara probability sampling yaitu pemilihan dengan menggunakan semua sampel dari seluruh KAP yang dikunjungi. Penelitian ini disajikan oleh penulis dalam bentuk tabel-tabel berisi hasil penelitian melalui beberapa metode pengujian. Selain penyajian data dalam bentuk tabel, penelitian juga akan disajikan dengan bentuk deskriptif dimana penulis akan menjelaskan dengan detail hasil penelitian. Penelitian ini dibatasi hanya dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mejadi penyebab berubahnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu gender, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan dan pengalaman audit. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disini audit judgement menjadi variabel terikat dalam penelitian.
HASIL DAN BAHASAN Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh seluruh variabel bebas dalam menerjemahkan varians dari varabel terikat. Hasil pengujian hipotesis pertaman disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.7.1 Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model 1
R a
.224
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.050
.006
4.222
a. Predictors: (Constant), pengalaman audit, kompleksitas tugas, gender, tekanan ketaatan b. Dependent Variable: audit judgement Pada output dihasilkan besarnya R sebesar 0,224 atau 2,24%. R menunjukkan korelasi antar variabel bebas dengan variabel tergantung. Adjusted R Square sebesar 0,006 hal ini memiliki arti 0,6% variasi audit judgement (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel gender (X1), kompleksitas tugas (X2), tekanan ketaatan
(X3), pengalaman audit (X4). Sedangkan sisanya 99,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model regresi ini.
Uji F (Uji Bersama-Sama) Uji F adalah pengujian hipotesis dengan menggabungkan senua variabel bebas untuk diolah bersama-sama bertujuan untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel terikat. Hipotesis pengujian adalah sebagai berikut: - H0 : gender, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan dan pengalaman audit tidak berpengaruh terhadap audit judgement. - Ha : gender, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan dan pengalaman audit berpengaruh terhadap audit judgement. Hasil untuk uji F menggunakan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 4.7.2 Uji F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
81.550
4
20.388
1.144
.341a
Residual
1550.917
87
17.827
Total
1632.467
91
a. Predictors: (Constant), pengalaman audit, kompleksitas tugas, gender, tekanan ketaatan b. Dependent Variable: audit judgement Berdasarkan output di atas, nilai Fhitung dan Sig. untuk variabel Gender (X1), Kompleksitas Tugas (X2), Tekanan Ketaatan (X3), Pengalaman Audit (X4) terhadap Audit Judgement (Y) sebesar 1,144 dan 0,341. Ftabel dengan nilai α= 5% dengan penyebut (n-k-1) = (92-4-1) dan pembilang (k=4) adalah sebesar 2,476. Nilai ini membuktikan bahwa Fhitung < Ftabel (1,144 < 2,476) maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh gender, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, pengalaman audit terhadap audit judgement.
Uji t-test (Uji Parsial) T-test adalah pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.7.3 Uji t-test Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
26.209
4.459
Gender
.743
.919
kompleksitas tugas
-.029
.145
tekanan ketaatan
.210
pengalaman audit .347
Model 1
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance VIF
5.877
.000
.086
.808
.421
.972
1.028
-.021
-.197
.844
.999
1.001
.105
.213
2.000
.049
.966
1.035
.475
.077
.731
.467
.991
1.009
a. Dependent Variable: audit judgement Dengan tingkat kepercayaan 95% dan level signifikan α= 5%. Dalam uji t-test, jika Sig. > α 0,05 maka H0 diterima, artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika Sig. < α 0,05 maka Ha diterima, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dari hasil pengujian t-test, output dihasilkan sebagai berikut: 1. Gender (X1) terhadap Audit Judgement (Y) H0: Gender tidak berpengaruh terhadap audit judgement
2.
3.
4.
Ha: Gender berpengaruh terhadap audit judgement Dari hasil pengujian di atas diketahui variabel gender memiliki thitung sebesar 0,808 dan nilai Sig. sebesar 0,421 > α 0,05. Sesuai kriteria di atas jika nilai Sig. > α artinya Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan gender tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgement. Kompleksitas Tugas (X2) terhadap Audit Judgement (Y) H0: Kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgement Ha: Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgement Dari hasil output di atas terlihat kompleksitas tugas memiliki nilai thitung -0,197 dan nilai Sig. sebesar 0,844 > α 0,05. Sesuai kriteria diatas jika nilai Sig. > α artinya H0 diterima dan Ha ditolak, maka kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgement. Tekanan Ketaatan (X3) terhadap Audit Judgement (Y) H0: Tekanan ketaatan tidak berpengaruh terhadap audit judgement Ha: Tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment Dari hasil pengujian diketahui nilai thitung tekanan ketaatan sebesar 2,00 dan nilai Sig. sebesar 0,049. Oleh karena itu disimpulkan Ha diterima dan H0 ditolak. Dilihat dari nilai sig. 0,049 < α 0,05 berarti tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgement. Pengalaman Audit (X4) terhadap Audit Judgement (Y) H0: Pengalaman audit tidak berpengaruh terhadap audit judgment Ha: Pengalaman audit berpengaruh terhadap audit judgement Dari hasil pengujian di atas diketahui nilai thitung 0,731 dan nilai Sig. sebesar 0,467 > α 0,05. Dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak, maka pengalaman audit tidak berpengaruh terhadap audit judgement.
SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh gender, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas dan pengalaman audit terhadap audit judgement pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta. Dari 165 set kuesioner yang disebarkan, diperoleh kuesioner yang kembali sebanyak 97 kuesioner dan sisanya tidak kem bali. Namun terdapat 5 kuesioner yang tidak seluruhnya diisi oleh responden sehingga data yang dapat diolah sebanyak 92 kuesioner. Berdasarkan hasil uji dan pembahasan dengan software SPSS 17.0 pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa gender tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgement. Pernyataan ini dibuktikan dengan nilai Sig. gender yang dihasilkan sebesar 0,421 sehingga disimpulkan nilai Sig. > nilai alpha 0,05. Hal ini menunjukkan, perempuan dan laki-laki memiliki penilaian serta keputusan sama ketika menghadapi pertimbangan audit. Pertimbangan audit seseorang tidak dipengaruhi oleh perbedaan perilaku, peran, mentalitas, dan tingkat emosional. 2. Hipotesis kedua (H2) disimpulkan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgement. Hal ini didukung oleh nilai Sig. kompleksitas tugas dari output di atas sebesar 0,844. Sesuai kriteria, nilai Sig. > nilai alpha 0,05,artinya dalam jenis tugas apapun, seberapa luas tugas yang diemban dan pada tingkat kesulitan yang tinggi atau rendah tidak akan mempengaruhi judgement auditor. 3. Hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa tekanan ketaatan berpengaruh signifikan terhadap audit judgement. Didukung dengan nilai Sig. tekanan ketaatan dari output diatas sebesar 0,049. Sesuai kriteria, nilai Sig. < nilai alpha 0,05 artinya pelimpahan tugas yang mengarah pada perilaku menyimpang dari standar profesional, auditor cenderung akan mengikuti perintah atasan dan klien agar tidak berisiko kehilangan pekerjaan. 4. Hipotesis keempat (H4) menyatakan bahwa pengalaman audit tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgement. Dari hasil output diatas diperoleh nilai Sig. pengalaman audit sebesar 0,467. Sesuai kriteria yang ditentukan, nilai Sig. > nilai alpha 0,05 artinya seberapa lama auditor berpengalaman, tidak akan berpengaruh pada judgement yang diambil. Auditor dengan pengalaman < 1 tahun, 1-2 tahun, 2-3 tahun ataupun > 3 tahun akan memiliki pertimbangan audit yang sama ketika memperoleh bukti serta informasi yang sama pula. Saran Berdasarkan hasil penelitian, hanya satu variabel yang dapat berpengaruh terhadap audit judgement, yaitu tekanan ketaatan, sedangkan gender, kompleksitas tugas dan pengalaman audit tidak berpengaruh pada
audit judgement. Para auditor seharusnya lebih memahami tugas yang dimiliki, sehingga audit judgement dapat diambil sesuai dengan yang seharusnya karena seseorang yang memahami tugas masing-masing kemungkinan besar akan memahami keputusan apa yang harus diambil. Saran yang dapat diberikan untuk lebih melengkapi penelitian selanjutnya yaitu peneliti sebaiknya menambah variabel-variabel lain, misalnya variabel pengetahuan audit dan situasi audit. Peneliti selanjutnya juga sebaiknya menambah jumlah responden yang akan dijadikan sampel penelitian karena semakin banyak sampel akan lebih mewakili secara representatif populasi yang akan diteliti. Dengan ukuran sampel lebih banyak juga mungkin dapat menghasilkan hasil pengujian yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
REFERENSI Agoes, S. (2004). Auditing (pemeriksaan akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Agus, Samekto. (1999). Perbedaan kinerja laki-laki dan wanita pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ardiyos (2007). Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Penerbit Citra Harta Prima. Arens & Loebbecke. Alih bahasa oleh Amir Abadi Jusuf (2008). Auditing pendekatan terpadu. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Arens . Loebbecke. (2000). Auditing An Integrated Approach. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Danupranata, G. (2011). Kebutuhan Motivasi. http://gita.staff.umy.ac.id/kebutuhan-motivasi/. Diakses tanggal 15 Maret 2012. Elder, Beasley, Arens (2010). Auditing and Assurance Services: An integrated approach. New Jersey: Pearson Education Ghozali, I. (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hartanto, Kusuma (2001). Analisis Pengaruh Tekanan Ketaatan terhadap Judgement Auditor. Jurnal Akuntansi dan Manajemen STIE YKPN. Edisi Desember 2001. Yogyakarta. Institut Akuntan Publik Indonesia (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Irwanti, A. N. (2011). Pengaruh gender dan tekanan ketaatan terhadap audit judgement, kompleksitas tugas sebagai variabel moderating. Universitas Diponegoro, Semarang. Jamilah, S., Fanani, Z., & Chandrarin, G. (2007). Pengaruh gender, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas terhadap audit judgement, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Koroy, T. R. (2005). Pengaruh preferensi klien dan pengalaman audit terhadap pertimbangan auditor. Paper dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo. Laily, N. (2010). Pengaruh pengalaman auditor terhadap ethical judgement dengan pengetahuan auditor dan komitmen profesi sebagai variabel intervening. Tesis Universitas Brawijaya, Malang. Mansour, Fakih (1999). Analisis gender & transformasi sosial. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar. Mulyadi (2002). Auditing, Edisi 6th. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, Nadhiroh, S., A. (2010). Pengaruh kompleksitas tugas, orientasi tujuan, dan self-efficacy terhadap kinerja auditor dalam pembuatan audit judgement. Universitas Diponegoro, Semarang. Narimawati, U., Munandar, D. (2007). Teknik Sampling: Teori dan Praktik dengan Menggunakan SPSS 15. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Pratisto, A. (2004). Cara mudah mengatasi masalah statistik dan rancangan percobaan dengan SPSS 12. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Puspa, A., & Enggar, D. (2006). Pengaruh persuasi atas preferensi klien dan pengalaman audit terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit. Tesis Tidak Dipublikasikan, Universitas Padjajaran, Bandung. Puspitasari, R. A. (2011). Pengaruh gender, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan pengalaman terhadap kinerja auditor dalam pembuatan audit judgement. Universitas Diponegoro, Semarang. Restuningdiah, Nurika, Indriantoro. (2000). Pengaruh partisipasi terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai sebagai moderating variabel. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No.2. Sabaruddinsah. Pengaruh gender, pengalaman auditor dan kompleksitas tugas terhadap audit judgement. Sanusi, M., Z., & Iskandar, M., T. (2007). Audit judgement performance: Assesing the effect of performance, incentivess, effort and task complexity. Managerial Auditing Journal, Vol. 22, No.1.
Stuart, I. (2001). The influence of audit structure on auditor performance in high and low complexity task setting. Journal of Accounting Behavior, 3-30. Suliyanto (2011). Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS. Yogayakarta: Penerbit ANDI Sunyoto, Danang. (2011). Analisis regresi dan uji hipotesis. Yogyakarta: Penerbit CAPS. Susetyo, B. (2009). Pengaruh pengalaman audit terhadap pertimbangan auditor dengan kredibilitas klien sebagai variabel moderating. Tesis S2, Universitas Diponegoro, Semarang. Tubbs, R.,M. (1992). The Effect of experience on the auditor’s organization and amount of knowledge. The Accounting Review 67 (4): 783‐801. Wijayatri, A. (2010). Pengaruh tekanan ketaatan, kompleksitas tugas dan keahlian audit terhadap audit judgement. UPN Veteran, Surabaya. Zulaikha (2006). Pengalaman interaksi gender, kompleksitas tugas dan pengalaman auditor terhadap audit judgement. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
RIWAYAT PENULIS Rutiyana Trisanti Astriningrum lahir di kota Jakarta pada 6 September 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi dan Keuangan pada tahun 2012.