PENGARUH GENDER, PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN TEKANAN KETAATAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT
JURNAL
Disusun Oleh :
Elvera Rusdiana Dewi 01111004
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NAROTAMA-SURABAYA 2015
“PENGARUH GENDER, PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN TEKANAN KETAATAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT”
Elvera Rusdiana Dewi Universitas Narotama
[email protected] Santirianingrum Soebandhi
[email protected] Rony Wardhana
[email protected] Universitas Narotama ABSTRACT This study aims to test and get empirical about the effects of gender, auditor's experience, the complexity of the task, and the pressure adherence to audit judgment. This research was conducted in Surabaya with respondents from the auditor in public accounting firm. Sampling is done by random sampling techniques, the criteria listed in the Directory of respondents Public Accountants issued by IAI in 2015. The data was collected through questionnaires distributed as many as 225, but only 70 questionnaires processed. Data analysis using multiple linear regression. The results showed that gender and the complexity of the task does not significantly affect the audit judgment, but the experience of the auditor and obedience pressure significantly affect audit judgment. Keywords : gender, auditor's experience, the complexity of the task, and the pressure obedience, audit judgment LATAR BELAKANG Perusahaan yang go publik diwajibkan menyampaikan laporan keuangan yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan public dalam Peraturan BAPEPAM/LK Nomor KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seorang auditor dalam proses audit memberikan opini dengan judgment yang didasarkan pada kejadian-kejadian masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Pertimbangan (judgment) auditor pada SA 570 (SPAP 2013:570.1) bahwa auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usahanya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit (selanjutnya periode tersebut akan disebut dengan jangka waktu pantas). Menurut Pasanda dan Paranoan (2013) dalam melakukan audit, pertimbangan (judgment) auditor akan sangat mempengaruhi hasil audit. Pertimbangan
(judgment) auditor dalam hal ini mencakup materialitas, risiko, biaya, manfaat, ukuran dan karakteristik populasi. Seorang auditor harus mengumpulkan serta mengevaluasi bukti-bukti yang akan digunakan untuk mendukung judgment yang diberikannya di mana bukti-bukti tersebut memberikan dasar yang rasional dalam membentuk judgment. Karenanya, bila auditor tidak berhati-hati dalam menentukan pertimbangannya, kesalahan dalam pernyataan pendapat dapat saja terjadi. Seorang auditor dalam melakukan tugasnya membuat audit judgment dipengaruhi oleh banyak faktor, baik bersifat teknis ataupun non teknis. Faktor gender diduga menjadi salah satu faktor level individu yang turut mempengaruhi audit judgment. Temuan riset literatur psikologis kognitif dan pemasaran menyatakan bahwa gender menjadi salah satu faktor level individual yang dapat berpengaruh terhadap kinerja yang memerlukan judgment dalam berbagai kompleksitas tugas (Pasanda dan Paranoan, 2013). Perjuangan kesetaraan gender adalah terkait dengan kesetaraan sosial antara pria dan wanita, dilandaskan pada pengakuan bahwa perbedaan pria dan wanita disebabkan oleh diskriminasi struktural dan kelembagaan. Dalam lingkungan pekerjaan apabila terjadi masalah, pegawai wanita mungkin akan merasa tertantang untuk menghadapinya dibanding untuk menghindarinya, karena wanita dianggap lebih kritis. Perilaku pegawai pria akan lebih cenderung menghindari konsekuensi konflik dibanding perilaku pegawai wanita, begitu juga jika ada resiko yang timbul wanita cenderung lebih banyak membantu dibanding pria, itu sebabnya dalam banyak situasi wanita lebih banyak melakukan kerjasama dibanding pria. Faktor lain yang dapat mempengaruhi audit judgment yaitu pengalaman audit. Menurut Pasanda dan Paranoan (2013) pengalaman audit mempunyai pengaruh terhadap pertimbangan auditor. Dalam memberikan suatu pertimbangan auditor dapat berpengaruh walaupun responden tersebut pada umumnya sebagai auditor senior dan supervisor. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 pasal 7 berbunyi bahwa berpengalaman praktik dalam bidang penugasan asurans yang dinyatakan dalam suatu hasil penilaian oleh asosiasi profesi akuntan publik. Oleh karena itu pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memperoleh ijin menjadi akuntan publik. Praditaningrum dan Januarti (2012) mengatakan bahwa auditor yang berpengalaman dan ahli dapat mengambil judgment yang relatif baik dan berkualitas. Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi audit judgment adalah kompleksitas tugas. Cara pandang auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi oleh auditor sehubungan dengan judgment yang dibuatnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi informasi ini antara lain meliputi faktor pengetahuan, perilaku auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi informasi, serta kompleksitas tugas dalam melakukan pemeriksaan. Temuan riset literatur psikologis kognitif dan pemasaran juga menyebutkan bahwa wanita diduga lebih efisien dan efektif dalam memproses informasi saat adanya kompleksitas tugas dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan pria (Jamilah dkk., 2007). Hasil penelitian Praditaningrum dan Januarti (2012) mengatakan bahwa kompleksitas tugas tidak memiliki pengaruh terhadap judgment yang diambil oleh auditor. Auditor dapat memahami informasi yang relevan dan jelas sehingga dapat mengintegrasikan informasi tersebut seingga menjadi judgment yang baik.
Selain itu tekanan ketaatan juga menjadi faktor berikutnya dalam pertimbangan judgment. Auditor dalam memberikan opini harus bertindak sesuai dengan bukti audit yang telah didapatkannya. Praditaningrum dan Januarti (2012) melihat adanya pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment yang diambil oleh auditor. Hal ini terjadi karena adanya keinginan auditor yang melakukan penilaian sesuai dengan standar profesional dan keinginan klien yang ingin mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Dalam kondisi seperti ini auditor dihadapkan dalam dua pilihan, apakah taat terhadap perintah klien atau taat terhadap standar profesional. Akibatnya auditor tidak mampu mengambil judgment dengan baik dan tepat. Berdasarkan latar belakang diatas makan peneliti akan meneliti tentang: (1) Apakah Gender berpengaruh terhadap Pertimbangan Judgment Auditor?; (2) Apakah Pengalaman Auditor berpengaruh terhadap Pertimbangan Judgment Auditor?; (3) Apakah Kompleksitas Tugas berpengaruh terhadap Pertimbangan Judgment Auditor?; (4) Apakah Tekanan Ketaatan berpengaruh terhadap Pertimbangan Judgment Auditor? Hasil penelitian ini mencakup manfaat bagi akademik, sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pengaruh Gender, Pengalaman Auditor, Kompleksitas Tugas, dan Tekanan Ketaatan terhadap Pertimbangan Judgment Auditor. KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Rerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya permasalahan yang telah dikemukakan, maka sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, disajikan kerangka pemikiran yang dituangkan dalam model penelitian sebagai berikut. Gender (X1) Pengalaman Auditor (X2) Audit Judgment KompleksitasTugas (X3)
(Y)
Tekanan Ketaatan (X4)
Gambar 1 Kerangka Konseptual Perumusan Hipotesis Pengaruh Gender Terhadap Audit Judgment Gender adalah pembedaan peran, perilaku, perangai laki-laki dan perempuan oleh budaya atau masyarakat melalui interpretasi terhadap perbedaan biologis laki-laki dan perempuan. Jadi gender, tidak diperoleh sejak
lahir tapi dikenal melalui proses belajar (sosialisasi) dari masa anak-anak hingga dewasa. Oleh karena itu, gender dapat disesuaikan dan diubah. Pasanda dan Paranoan (2013) mengatakan gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin antara pria dan wanita dengan perbedaan berbagai sifat dan karakter individu masing-masing tidak berpengaruh terhadap audit judgment yang diambil oleh auditor pria dan wanita. Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian (Jamilah dkk., 2007). Bahwa gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin antara pria dan wanita dengan perbedaan berbagai sifat dan karakter individu masing-masing tidak berpengaruh terhadap audit judgment yang diambil oleh auditor pria dan wanita, begitu juga dengan hasil penelitian Zulaikha (2006) bahwa peran ganda perempuan ini ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap akuratnya informasi yang diproses dalam membuat judgment. Sementara hasil penelitian Praditaningrum dan Januarti (2012) mengemukakan bahwa gender berpengaruh signifikan terhadap judgment. Judgment yang diambil oleh auditor wanita dapat lebih komprehensif daripada pria, dikarenakan adanya perbedaan berbagai sifat dan suatu informasi sehingga judgment yang diambil lebih komprehensif. Oleh karena itu dari hasil penelitian diatas maka peneliti memberikan dugaan sementara bahwa gender berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. H1: Gender berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgment Pengalaman audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, maupun banyaknya penugasan yang pernah dilakukan. Menurut Pasanda dan Paranoan (2013) mengatakan bahwa pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Auditor yang berpengalaman (patner dan manajer) dalam membuat pertimbangan (judgment) mengenai going concern tidak dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan. Sedangkan auditor yang kurang pengalamannya dalam membuat pertimbangan (Judgment) mengenai going concern dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan. Menurut Praditaningrum dan Januarti (2012) Pengalaman audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap judgment, semakin tinggi pengalaman audit yang dimiliki oleh seorang auditor maka judgment yang diambil auditor juga akan semakin baik dan tepat. Banyaknya pengalaman dalam bidang audit dapat membantu auditor dalam memahami dan menyelesaikan masalah yang cenderung mempunyai pola yang sama. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian lain Zulaikha (2006) mengatakan dalam penugasan audit utamanya yang dalam sebuah tugas yang kompleks perlu memperhatikan pengalamannya sebagai auditor sebelumnya, jadi dapat ditarik kesimpulan pengalaman auditor berpengaruh langsung terhadap judgment. Oleh karena itu dari hasil penelitian diatas maka peneliti memberikan dugaan sementara bahwa Pengalaman Auditor berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. H2 : Pengalaman Auditor berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment
Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment Kompleksitas tugas merupakan proses dari suatu tugas yang membutuhkan sejumlah struktur dan kejelasan tugas yang diberikan, sehingga kompleksitas tugas akan meningkat disebabkan meningkatnya sejumlah proses dan berkurangnya tingkat struktur. Menurut Praditaningrum dan Januarti (2012) mengatakan kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap judgment yang diambil oleh auditor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor mengetahui dengan jelas atas tugas apa yang dilakukannya, tidak mengalami kesulitan dalam melakukan tugas dan dapat melakukan tugasnya dengan baik. Jamilah dkk. (2007) mengatakan kompleksitas tugas tidak mempengaruhi auditor dalam pengambilan judgment untuk menentukan pendapat terhadap laporan hasil auditan. Zulaikha (2006) mengatakan kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap keakuratan judgment, demikian pula ketika kompleksitas berinteraksi dengan peran gender, pengaruh tersebut juga tidak signifikan. Oleh karena itu dari hasil penelitian diatas maka peneliti memberikan dugaan sementara bahwa Kompleksitas Tugas berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. H3 : Kompleksitas Tugas berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment Tekanan ketaatan adalah jenis tekanan pengaruh sosial yang dihasilkan ketika individu dengan perintah langsung dari perilaku individu lain. Menurut Jamilah dkk. (2007) tekanan ketaatan berpengaruh secara signifikan, auditor dalam situasi adanya tekanan ketaatan dari atasan maupun klien akan cenderung membuat judgment yang kurang tepat. Menurut Praditaningrum dan Januarti (2012) mengatakan tekanan ketaatan berpengaruh negatif terhadap judgment, auditor yang mendapatkan tekanan ketaatan yang besar dari atasan maupun entitas yang diperiksa akan cenderung untuk berperilaku menyimpang dan menghasilkan audit judgment yang tidak baik dan kurang tepat. Oleh karena itu dari hasil penelitian diatas maka peneliti memberikan dugaan sementara bahwa Tekanan Ketaatan berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. H4 : Tekanan Ketaatan berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akuntan publik yang terdaftar dan bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surabaya. Sedangkan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner.Variabel dan Definisi Operasional, antara lain: 1.
Variabel Independen 1) Gender adalah perbedaan laki-laki dan perempuan dari aspek sosial, budaya, dan psikologis. 2) Pengalaman Auditor merupakan suatu proses pembelajaran dan penambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari
2.
pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. 3) Kompleksitas Tugas merupakan Persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas yang disebabkan oleh terbatasnya kapabilitas, dan daya ingat serta kemampuan untuk mengintegrasikan masalah yang dimiliki oleh seorang pembuat keputusan. 4) Tekanan Ketaatan merupakan Tekanan yang diterima oleh auditor dalam menghadapi atasan dan klien untuk melakukan tindakan menyimpang dari standar etika. Variabel Dependen Audit Judgment adalah kebijakan auditor dalam menentukan pendapat, mengenai hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status atau jenis peristiwa lain.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari 225 kuesioner yang disebar, sebanyak 157 kuesioner tidak kembali, dan 68 kuesioner yang dapat diolah. Hasil Uji Reliabilitas Semua variabel pernyataan dari subvariabel X1, X 2, X 3, X 4, dan variabel Y, sudah memenuhi hasil uji reliabilitas dengan nilai cronbach alpha sebesar 0,918 lebih besar dari 0,6 maka dapat diartikan bahwa data yang diolah bisa digunakan dalam penelitian selanjutnya. Tabel 1 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha .918
N Items 27
of
Sumber: Data yang diolah Hasil Uji Validitas Berdasarkan pernyataan yang merupakan variabel X1,X2,X3,X4, dan Y setelah melalui proses pengolahan uji validitas dengan menggunakan Program SPSS 18 yang dinyatakan valid karena nilai korelasi yang dihasilkan pada korelasi adalah > 0.05. Tabel 2 Hasil Uji Validitas
X100 X101 X201 X202
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted 75.386721 162.547 77.123603 178.704 75.386721 162.547 74.946794 165.908
Corrected ItemTotal Correlation .733 .079 .733 .530
Cronbach's Alpha if Item Deleted .911 .918 .911 .915
X203 X204 X301 X302 X303 X304 X305 X306 X401 X402 X403 X404 X406 X407 X408 X409 Y101 Y102 Y103 Y104 Y105 Y106 Y107 Y108 Y109 Y110
74.091853 75.386721 75.198809 74.092059 74.091853 75.386721 74.091794 74.091853 75.386721 74.092059 74.091794 74.091853 75.386721 74.946794 74.091853 74.091794 75.386721 74.946794 74.347868 74.091853 74.946794 75.386721 74.946794 74.091824 74.091794 74.946794
169.209 162.547 170.487 169.799 169.209 162.547 170.124 169.209 162.547 169.799 170.124 169.209 162.547 165.908 169.209 170.124 162.547 165.908 169.489 169.209 165.908 162.547 165.908 169.199 170.124 165.908
.471 .733 .344 .439 .471 .733 .393 .471 .733 .439 .393 .471 .733 .530 .471 .393 .733 .530 .405 .471 .530 .733 .530 .457 .393 .530
.916 .911 .918 .916 .916 .911 .917 .916 .911 .916 .917 .916 .911 .915 .916 .917 .911 .915 .917 .916 .915 .911 .951 .916 .917 .915
Sumber: Data yang diolah Analisis Regresi Linier Berganda dan Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Koefisiensi Korelasi R dan Koefisiensi Determinasi (R²) Tabel 3 Regresi Linier Berganda Model Summaryb Model
Adjusted R R R Square Square Std. Error of the Estimate 1 .932a .868 .859 .18561
Sumber : Hasil Olah SPPS 2015 Berdasarkan tabel tersebut, didapat informasi sebagai berikut: 1. Besarnya nilai koefisiensi korelasi R adalah 0.932, nilai tersebut menunjukan bahwa pengaruh variabel gender, pengalaman auditor, kompleksitas tugas, dan tekanan ketaatan sangat kuat terhadap variabel dependent audit judgment karena mendekati 1. 2. R square atau koefisien determinasi sebesar 0.868 (berasal dari 0.932 x 0.932) yang artinya artinya sebanyak 86.80 % gender, pengalaman auditor, kompleksitas tugas, dan tekanan ketaatan mempengaruhi variabel dependent audit judgment (Y), sedangkan sisanya 13.2 % oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
3. Standart error (e) sebesar 0.18561, yang artinya dalam persamaan regresi besarnya adalah 0.18561 x t tabel. Untuk mengetahui t tabel menggunakan software excel dengan rumus berikut : T tabel =TINV(α, df) =TINV(0.05,68) = 0.370379 Sehingga dalam persamaan regresi besar standart error sebesar 0.06875 Hasil tersebut didapat dari 0.18561 x 0.370379. Hasil Uji T Uji tatistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H a ditolak. Tabel 4 Hasil Uji Statistik T Coefficientsa Model
1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) .108 .151 X1 -.017 .046 X2 .385 .055 X3 .137 .093 X4 .448 .125
Standardized Coefficients Beta -.017 .470 .146 .427
T .715 -.369 6.949 1.475 3.582
Sig. .477 .713 .000 .145 .001
a. Dependent Variable: Y Sumber: Data yang diolah Dari hasil uji hipotesis pada tabel diatas, maka dapat di jelaskan sebagai berikut: 1. Gender mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.713 dan nilai t hitung sebesar -0,369. Hal ini berarti tidak menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel gender tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgment karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel gender sebesar 0.713 > 0,05. 2. Pengalaman mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000 dan nilai t hitung sebesar 6.949. Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel pengalaman berpengaruh signifikan terhadap audit judgment karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman sebesar 0.000 < 0,05. 3. Kompleksitas tugas mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.145 dan nilai t hitung sebesar 1.475. Hal ini berarti tidak menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgment karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kompleksitas tugas sebesar 0.145 > 0,05. 4. Tekanan ketaatan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001 dan nilai t hitung sebesar 3.582. Hal ini berarti menerima Ha4 sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel Tekanan ketaatan berpengaruh signifikan terhadap audit judgment karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman sebesar 0.001 < 0,05. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel gender, pengalaman, kompleksitas tugas, dan tekanan ketaatan pengaruh secara bersama-sama (simultan) secara signifikan terhadap variabel independent yaitu audit judgment (Y). Untuk mengetahui nilai dari F tabel dapat dilakukan dengan cara penghitungan berikut ini : F tabel = FINV ((αα), (k-1), (n-k)) = FINV ((0.05x0.05), (5-1),(70-5)) = FINV (0.1,4,65) = 2.033414 ANOVAb Model
1
Regression Residual Total
Sum of Squares 14.261 2.147 16.408
Df 4 63 67
Mean Square 3.565 .034
F 104.622
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil tabel diatas, didapatkan informasi sebagai berikut : 1. F hitung dari tabel anova sebesar 104.622, sehingga nilai F hitung lebihk kecil dari nilai F tabel sebesar 2.033414. 2. Nilai uji signifikasi sebesar 0.000, sehingga < dari 0.05. Sehingga berdasarkan informasi tersebut dapat dijelaskan bahwa secara simultan variabel gender, pengalaman, kompleksitas tugas, dan tekanan ketaatan berpengaruh terhadap variabel audit judgment dengan nilai uji signifikasi < dari 0.05. Analisis Regresi Linier Berganda Berikut adalah hasil analisis regresi linier berganda didapatkan model regresi sebagai berikut : Y = 0.108 - 0.017 X1 + 0.385 X2 + 0.137 X3 + 0.448 X4 ± 0.370379 Berikut adalah penjelasan dari persamaan regresi berganda yang terbentuk: 1. Nilai konstanta adalah 0.108. Hal ini menyatakan bahwa apabila variabel gender, pengalaman, kompleksitas tugas, dan tekanan ketaatan dianggap konstan, maka kualitas audit akan konstan sebesar 0.108. Dan memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka hasil penelitian ini adalah berpengaruh signifikan. 2. Gender menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar -0.017 dengan tingkat signifikansinya 0.713 > 0,05, maka hasil penelitian ini adalah tidak berpengaruh terhadap audit judgment.
3. Pengalaman auditor menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar-0.385 dengan tingkat signifikansinya 0.000 < 0,05, maka hasil penelitian ini adalah berpengaruh terhadap audit judgment. 4. Kompleksitas Tugas menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar 0.137 dengan tingkat signifikansinya 0.145 > 0,05, maka hasil penelitian ini adalah tidak berpengaruh terhadap audit judgment. 5. Tekanan ketaatan menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar 0.448 dengan tingkat signifikansinya 0.001 < 0,05, maka hasil penelitian ini adalah berpengaruh terhadap kualitas audit. 6. e = standart error sebesar 0.370379, yang telah dikalikan oleh t tabel pada uji koefisien korelasi R dan koefisien determinasi R square sebelumnya, menunjukan koefisien variabel pengganggu pada persamaan diatas. Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan independen atau keduanya distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Sumber: Data yang diolah Gambar 2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Dari grafik diatas terihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Sumber: Data yang diolah Gambar 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot Berdasarkan gambar 4.3 grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu, dan penyebaran data. Maka data tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi audit judgment berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu gender, pengalaman, kompleksitas tugas dan tekanan ketaatan. Uji Multikolinieritas Menurut Imam Ghozali (2009) syarat suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah : a. Mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1 b. Mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 Tabel Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 1 (Constant) .108 .151 X1 -.017 .046 -.017 X2 .385 .055 .470 X3 .137 .093 .146 X4 .448 .125 .427 a. Dependent Variable: Y
Collinearity Statistics t .715 -.369 6.949 1.475 3.582
Sig. Tolerance .477 .713 .945 .000 .454 .145 .212 .001 .146
VIF 1.058 2.201 4.711 6.838
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai dari variabel gender, pengalaman, kompleksitas tugas, dan tekanan ketaatan nilai toleransinya lebih besar dari 0.1 dan nilai VIFnya lebih kecil dari 10. Sehingga model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas karena telah memenuhi persyaratan nilai toleransi dan nilai VIF.
Uji Autokolerasi Untuk menguji apakah terjadi gejala autokorelasi maka dapat dilihat pada nilai koefisien Durbin-Watson. Secara umum bila ditarik kesimpulan secara garis besar, sebuah model regresi tidak terdapat gejala autokorelasi bila nilai DurbinWatson berkisar diantara 1,73 – 2,33. Jika nilainnya lebih kecil dari 1,73 atau lebih besar dari 2,33 maka dalam model regresi yang dibentuk,terdapat gejala autokorelasi. Durbin-Watson 2.173 Dari hasil tabel diatas dapat diartikan bahwa tidak terjadi autokolerasi pada model regresi. Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Gender Terhadap Audit Judgment Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa gender tidak berpengaruh terhadap audit judgment, yang dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0.713 dan nilai t hitung sebesar -0.369 dengan nilai t tabel 1.998341. Hal ini berarti variabel gender tidak berpengaruh secara parsial karena nilai t hitung < t tabel yang menyatakan Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa gender tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin antara pria dan wanita dengan perbedaan berbagai sifat dan karakter individu masing-masing tidak berpengaruh terhadap audit judgment yang diambil Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulaikha (2006). Jamilah dkk (2007), dan Pasanda dan Paranoan (2013) bahwa gender tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa pengalaman audit berpengaruh terhadap audit judgment, yang dapat dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0.000 dan nilai t hitung sebesar 6.949 dengan nilai t tabel 1.998341. Hal ini berarti variabel pengalaman berpengaruh secara parsial karena nilai t hitung > t tabel yang menyatakan Ho2 ditolak Ha2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulaikha (2006), Pasanda dan Paranoan (2013), dan Praditaningrum dan Januarti (2012) berpengaruh terhadap audit judgment. Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgment, yang dapat dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0.145 dan nilai t hitung sebesar 1.475 dengan nilai t tabel 1.998341. Hal ini berarti variabel kompleksitas tugas tidak berpengaruh secara parsial karena nilai t hitung < t tabel yang menyatakan Ho3 diterima Ha3 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Zulaikha (2006), Jamilah dkk (2007), dan Praditaningrum dan Januarti (2012) terhadap audit judgment. Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment, yang dapat dilihat dari variabel tekanan ketaatan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.001 dan nilai t hitung sebesar 3.582 dengan nilai t tabel 1.998341. Hal ini berarti variabel tekanan ketaatan berpengaruh secara parsial karena nilai t hitung > t tabel yang menyatakan Ho5 diterima dan Ha5 ditolak. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jamilah dkk (2007) berpengaruh terhadap audit judgment. KESIMPULAN Kesimpulan Gender secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit Judgment, karena dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0.713 dan nilai t hitung sebesar -0.369 < t tabel 1.998341. Pengalaman audit secara parsial berpengaruh terhadap audit judgment, karena dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0.000 dan nilai t hitung sebesar 6.949 > t tabel 1.998341. Kompleksitas tugas secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit judgment, karena dapat dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0.145 dan nilai t hitung sebesar 1.475 < t tabel 1.998341. Tekanan ketaatan secara parsial berpengaruh terhadap audit judgment, karena dapat dilihat dari signifikansi sebesar 0.001dan nilai t hitung sebesar 3.582 > t tabel 1.998341 . Saran 1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambahkan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap audit judgment seperti variabel independensi, kemampuan dan pengetahuan. 2. Penelitian berikutnya dapat dilakukan diprovinsi lain, sehingga nanti hasilnya akan lebih luas. 3. Penelitian selanjutnya agar lebih menggolongkan penelitian dari segi masa kerja.
DAFTAR PUSTAKA BAPEPAM. (2012). Diunduh April 2015, dari Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten Atau Perusahaan Publik: http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/peraturan_pm/VIIIG IAPI.
(2015, April). Daftar Nama Kantor Akuntan Publik. http//iapi.or.id/iapi/download/Directory2015/Surabaya.pdf
Diunduh
dari
IAPI. (2013). Standart Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Indonesia, P. D. (2011). Diunduh Mei 2015, dari Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik: http://www.kemenkeu.go.id/en/Layanan/Perizinan-akuntan-publik Jamilah, S., Fanani, Z., & Chandrarin, G. (2007). Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment. Simposium Nasional Akuntansi X . Paranoan, E. P. (2013). Pengaruh Gender Dan Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgment. Jurnal Akuntansi Multiparadigma Jamal Vol 4 No 3, Halaman 330-507 . Praditaningrum, A. S., & Januarti, I. (2012). Analisa Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Judgment. Simposium Nasional Akuntansi Banjarmasin . Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Prametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 18. Jakarta Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Mthod). Jakarta: Alfabeta. Sunyoto, D. (2012). Validitas Dan Reliabilitas. Nuha Medika. Zulaikha. (2006). Pengaruh Interaksi Gender, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Sebuah Kajian Eksperimental Dalam Audit Saldo Akun Persediaan). Simposium Nasional Akuntansi IX .