PENGARUH DEPOSITO VALAS DAN LETTER OF CREDIT TERHADAP RISK BASED INTERNAL AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI JAKARTA) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Fitri Akbariah NIM: 106082002605
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
i
PENGARUH DEPOSITO VALAS DAN LETTER OF CREDIT TERHADAP RISK BASED INTERNAL AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI JAKARTA) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Fitri Akbariah NIM: 106082002605
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja., MM
Hepi Prayudiawan., SE., Ak., MM
NIP. 19490602 197803 1 001
NIP. 19720516 200901 1 006
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
ii
Hari ini Selasa Tanggal 18 Mei Tahun 2010 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama
Fitri Akbariah NIM: 106082002605 dengan judul Skripsi
“PENGARUH
DEPOSITO
VALAS
DAN
LETTER
OF
CREDIT
TERHADAP RISK BASED INTERNAL AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA BANK
PEMERINTAH
DAN
BANK
SWASTA
DI
JAKARTA)”.
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka sudah dapat menempuh sidang skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 18 Mei 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Hepi Prayudiawan., SE., Ak., MM Ketua
Yessi Fitri SE., Ak., M.Si Sekretaris
Dr. Amilin., SE., Ak., M.Si Penguji Ahli
iii
Hari ini Senin Tanggal 21 Juni Tahun 2010 telah dilakukan Sidang Skripsi atas nama Fitri Akbariah NIM: 106082002605 dengan judul Skripsi “PENGARUH DEPOSITO VALAS DAN LETTER OF CREDIT TERHADAP RISK BASED INTERNAL AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI JAKARTA)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 21 Juni 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Yahya Hamja, MM Pembimbing I
Dr. Amilin., SE., Ak., M.Si Penguji I
Hepi Prayudiawan., SE., Ak., MM Pembimbing II
Afif Sulfa., SE., Ak., M.Si Penguji II
iv
THE INFLUENCE OF FOREIGN CURRENCY DEPOSIT AND LETTER OF CREDIT TO RISK BASED INTERNAL AUDIT By: Fitri Akbariah ABSTRACT This research aimed to identify and to test that influence foreign currency deposit and letter of credit to risk based internal audit. The research has been done in Jakarta with auditor intern, assistant manager and manager respondent working for Government Banks and Private Banks. Retrieval of sample has been using convenience sampling. Number of questionnaires propagated was 90 copies but only 69 copies question returned and 61 may be used. The data were analysis for hypothesis tester was done with multiple regression. The result of research indicates that foreign currency deposit and letter of credit have significantly and simultaneously influence to risk based internal audit. Keywords: foreign currency deposit, letter of credit, risk based internal audit
vi
PENGARUH DEPOSITO VALAS DAN LETTER OF CREDIT TERHADAP RISK BASED INTERNAL AUDIT Oleh: Fitri Akbariah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh deposito valas dan letter of credit terhadap risk based internal audit. Pada penelitian ini digunakan data primer dalam bentuk penyebaran kuesioner yang dilakukan di Jakarta dengan responden auditor internal, asisten manajer dan manajer yang bekerja pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 90 tetapi kembali hanya 69 dan yang bisa diolah 61. Penganalisisan data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi berganda. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa deposito valas dan letter of credit berpengaruh signifikan dan simultan terhadap risk based internal audit. Kata kunci: deposito valas, letter of credit, risk based internal audit
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH DEPOSITO VALAS DAN LETTER OF CREDIT TERHADAP RISK BASED INTERNAL AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI JAKARTA). Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini terutama kepada: 1. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, bantuan dan dukungan terbesar dalam diri penulis, baik berupa moril maupun materil. Sehingga penulis menjadi lebih kuat dan selalu semangat serta tidak putus asa dalam menjalani hidup. 2. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 3. Bapak Hepi Prayudiawan., SE., Ak., MM selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan ibu Yessi Fitri SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
viii
7. Keluargaku yang telah menyemangati dan memberikan banyak inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama untuk Opung yang selalu mengingatkan penulis untuk segera mengikuti ujian kompre dan sidang, uda Lena dan bou Romi yang selalu memberikan nasihat yang sangat berarti. 8. Abangku Bima Aria yang selalu menyemangati serta ikut andil membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Adik-adikku yang sudah mau mendengarkan semua keluh kesah dalam membuat skripsi ini hingga tahap akhir. 10. Sahabat-sahabatku Galih, Intan, Mega, Nia dan Fenti (Team DURCHIN). Berkat kalian semangat ini selalu berapi-api. Intan terimakasih berkat bantuannya belajar sebelum ujian kompre. 11. Tante Keri, Tante Rita, Bou Romi, Omnya bang Bima, ibu Eni, mama Pandu yang telah membantu menyebarkan kuesioner, tanpa kalian mungkin waktu penyebaran kuesioner semakin panjang. 12. Rekan-rekan Akuntansi Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Perpajakan angkatan 2006 yang telah memberikan dukungannya selama ini kepada penulis. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Jakarta, Juni 2010
(Fitri Akbariah)
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................ i Lembar Pengesahan Skripsi ........................................................................ ii Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ...................................................... iii Lembar Pengesahan Uji Skripsi ................................................................. iv Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. v Abstract ....................................................................................................... vi Abstrak ....................................................................................................... vii Kata Pengantar ........................................................................................... viii Daftar Isi ...................................................................................................... x Daftar Tabel ................................................................................................ xiii Daftar Gambar ............................................................................................ xv Daftar Lampiran ......................................................................................... xvi BAB I
PENDAHULUAN .................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................1 B. Perumusan Masalah ............................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 8 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 10 A. Tinjauan Literatur .................................................................. 10 1. Deposito Valas ................................................................... 10
x
2. Letter of Credit ................................................................. 14 3. Risk Based Internal Audit..................................................21 B. Keterkaitan Antara Variabel .................................................. 31 1. Deposito Valas dengan Risk Based Internal Audit ..........31 2. Letter of Credit dengan Risk Based Internal Audit........... 34 C. Model Penelitian .................................................................... 38 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 39 A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 39 B. Metode Penentuan Sampel .................................................... 39 C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 40 1. Penelitian Pustaka .............................................................. 40 2. Penelitian Lapangan .......................................................... 40 D. Metode Analisis Data............................................................. 41 1. Statistik Deskriptif ............................................................. 41 2. Uji Kualitas Data ............................................................... 41 3. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 42 4. Uji Hipotesis ...................................................................... 44 E. Operasionalisasi Variabel ...................................................... 47 1. Deposito Valas ................................................................... 47 2. Letter of Credit .................................................................. 47 3. Risk Based Internal Audit .................................................. 48
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 50 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan .......................... 50
xi
1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 50 2. Karakteristik Profil Responden .......................................... 52 B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................. 56 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................. 56 2. Hasil Uji Kualitas Data....................................................... 57 3. Hasil Uji Asumsi Klasik..................................................... 61 4. Hasil Uji Hipotesis.............................................................. 64 C. Pembahasan............................................................................ 67 BAB V
PENUTUP.................................................................................. 70 A. Kesimpulan .......................................................................... 70 B. Implikasi ...............................................................................70
Daftar Pustaka .............................................................................................. 72 Lampiran-Lampiran .................................................................................... 74
xii
Daftar Tabel
Halaman Tabel 1.1
Kasus-kasus Tentang Deposito Valas dan Letter of Cerdit........ 4
Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang...................................................................................... 36
Tabel 3.1
Tabel Operasionalisasi Variabel ................................................. 48
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian .............................................. 50
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian................................................................51
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......52
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ................ 53
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir....................................................................................... 54
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja 55
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif....................................................... 57
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Deposito Valas............................... 58
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Letter of Credit ............................. 58
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Risk Based Internal Audit.............. 59
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Deposito Valas........................... 59
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Letter of Credit...........................60
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Risk Based Internal Audit.......... 60
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolonieritas.......................................................... 61
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi................................................. 64
xiii
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik t...................................................................... 65
Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik F..................................................................... 66
xiv
Daftar Gambar
Halaman Gambar 2.1
Model Pengaruh Variabel Independen Dengan Variabel Dependen..................................................................................... 38
Gambar 4.1
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...... 53
Gambar 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan................. 54
Gambar 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir....................................................................................... 55
Gambar 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja 56
Gambar 4.5
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot..................... 62
Gambar 4.6
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram.............. 62
Gambar 4.7
Grafik Scatterplot ....................................................................... 63
xv
Daftar Lampiran
Halaman Lampiran 1
Kuesioner Pengaruh Deposito Valas dan Letter of Credit Terhadap Risk Based Internal Audit............................................ 75
Lampiran 2
Daftar Jawaban Responden......................................................... 79
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas....................................................................... 87
Lampiran 4
Hasil Uji Reliabilitas Data........................................................... 92
Lampiran 5
Hasil Uji Regresi Linier Berganda.............................................. 95
Lampiran 6
Surat Keterangan Bank................................................................ 96
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Semakin berkembangnya industri perbankan membuat semakin beragamnya kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank. Beragam produk dari bank telah banyak dilemparkan kepada masyarakat sehingga kegiatan usaha bank itu sendiri menjadi semakin kompleks. Tentu saja dengan meningkatnya kompleksitas dari kegiatan usaha bank maka semakin kompleks pula risikorisiko yang dihadapi oleh dunia perbankan. Risiko-risiko perbankan yang ada antara lain yaitu: risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional dan risiko likuiditas. Semakin kompleksnya struktur industri perbankan menyebabkan bertambahnya risiko-risiko lain yang akan dihadapi, seperti risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan. Beragam risiko tersebut sangatlah menentukan tingkat kesehatan perbankan yang pada akhirnya berpengaruh kepada tingkat kepercayaan masyarakat umum (Surbakti, 2004 dalam Habiburrochman, 2007:2). Menurut Embun Duriany (2003:9) pengertian bank menurut pasal 1 UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 adalah: “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.”
1
Sejarah pengaturan dan pengawasan perbankan di Indonesia tidak terlepas dari adanya keinginan untuk mengembangkan perbankan nasional sekaligus untuk menanggulangi kejahatan perbankan yang menyertainya. Pengawasan bank melalui audit terhadap bank pemerintah dilakukan berlapislapis oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kantor Akuntan Publik (KAP) termasuk oleh Bank Indonesia (BI) sendiri. Berbagai kasus perbankan yang banyak bermunculan menandai pentingnya dilakukan pengelolaan atas risiko-risiko bank. Munculnya kasus perbankan tersebut tidak hanya terjadi di dalam industri perbankan dalam negeri tetapi juga terjadi di dunia perbankan internasional. Beberapa kasus yang terjadi menimbulkan kerugian materil yang cukup besar seperti adanya rekayasa terhadap pencatatan dan laporan keuangan, pembiayaan ekspor fiktif dengan menggunakan Usance Letter of Credit dan penyalahgunaan wewenang oleh pemegang saham, komisaris, direksi dan pejabat bank. Selain itu, terdapat pula contoh kasus-kasus lain seperti pembobolan dana Deposit On Call bank lain, penyalahgunaan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) milik nasabah untuk jaminan pencairan cash collateral credit, pencairan bilyet giro deposito tanpa sepengetahuan nasabah dan pemberian kredit dengan agunan NCD fiktif (Embun Duriany, 2003:9). Perkembangan industri perbankan di Indonesia secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat periode. Pertumbuhan yang sangat pesat pada kurun waktu 1988-1996, periode kritis yang diikuti program rekapitulasi
2
pada tahun 1997-1998, periode stabilisasi pada tahun 1999-2001 dan periode pemulihan sejak 2002 yang ditandai dengan mulai berkembangnya kembali industri perbankan dan perubahan strategi kegiatan industri perbankan (Debora Christina, 2008:5). Pada penelitian yang dilakukan hanya difokuskan pada kegiatan bank yang berkaitan dengan transaksi luar negeri, yaitu berkaitan dengan deposito valas dan Letter of Credit (L/C). Sebagai negara yang ekonominya terbuka dan mengandalkan ekspor sebagai penggerak pembangunan serta menganut sistem devisa bebas (Bisnis Indonesia, 27/10/2003). Indonesia memiliki hubungan ekonomi yang sangat erat dengan dunia internasional, apalagi dengan terus menguatnya kecenderungan menyatukan ekonomi dunia. Berbagai transaksi kita lakukan dengan pihak luar negeri, baik dibidang perdagangan ekspor dan impor barang dan jasa maupun dalam bidang aliran modal. Dunia perbankan memiliki peranan yang sangat besar untuk melakukan transaksi perdagangan tersebut, karena sebagian besar transaksi tersebut dilakukan melalui dan menggunakan jasa perbankan. Untuk itu, informasi keuangan yang lengkap, akurat dan tepat waktu, khususnya yang berkaitan
dengan
transaksi
valuta
asing
sangat
diperlukan
dalam
penyelenggaraan kegiatan perbankan. Ini diperlukan tidak saja untuk mendukung peranan perbankan dalam lalu lintas barang dan jasa dengan pihak luar negeri, tetapi juga bagi perkembangan usaha perbankan itu sendiri (Embun Duriany, 2003:9).
3
Perkembangan globalisasi perekonomian dunia berlangsung sangat cepat, hal tesebut ditandai dengan semakin terintegrasinya perekonomian. Salah satu dampak yang muncul dari proses globalisasi, yaitu peningkatan arus investasi dalam valuta asing baik berupa capital in-flow maupun capital out-flow (Embun Duriany, 2003:9). Dibawah ini akan disajikan data mengenai kasus deposito valas dan letter of credit yang terjadi pada Bank Swasta dan Pemerintah di Indonesia. Tabel 1.1 Kasus-Kasus Tentang Deposito Valas dan Letter Of Credit Tahun
Kasus
Jenis Transaksi Sekitar Kasus kredit dari Bapindo Letter of credit 1996 untuk Golden Key Group 2003 Pembobolan pada Bank BNI Letter of credit berupa transaksi ekspor fiktif melalui surat letter of credit 2005 Kasus transaksi Negotiable Deposito valas Certificate Deposit (NCD) fiktif 2005 Penggelapan kredit Grup Letter of credit Gramarindo Mega Indonesia kepada Bank BNI 2007 Kasus penjualan NCD fiktif Deposito valas Unibank kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) 2008 Dugaan letter of credit fiktif Letter of credit milik PT SPI terhadap Bank Century 2010 Mengenai kasus pencairan Deposito valas, deposito valas tanpa seizin letter of credit pemiliknya menggelapkan surat berharga, dan l/c fiktif pada Bank Century Sumber: Data Bank yang diolah
Jumlah Rp 1,3 triliun Kurang lebih Rp 861 miliar
Rp 153,5 miliar
Sekitar Rp 1,2 triliun 28 juta Dolar AS
Rp 225 miliar
Rp 3,4 triliun
4
Pada tahun 2006, suku bunga deposito relatif rendah. Biasanya, investor tertarik mendepositokan uangnya dengan motif pengamanan, bukan bertujuan mengincar tingkat kembalian (return) yang tinggi. Namun, pada situasi krisis, ketika pemerintah harus menetapkan kebijakan pengetatan likuiditas, suku bunga akan dikerek naik dan tingkat bunga deposito juga akan naik. Pada tahun 1998, pernah suku bunga deposito dipatok pada angka 60 persen. Jadi, dengan modal Rp 100 juta rupiah, seseorang dapat menikmati pendapatan bunga (sebelum pajak) sampai Rp 5 Juta per bulan (William Tanuwidjaja, 2006:11). Memang keuntungan bunga nominal yang dapat diraih mencapai 60 persen setahun. Dibandingkan dengan laju inflasi (80 persen), maka suku bunga riil yang akan diterima menjadi minus 20-an persen. Itu pun jika lolos dari risiko dana tak bisa diambil karena banknya dilikuidasi oleh pemerintah (William Tanuwidjaja, 2006:12). Aktivitas-aktivitas di atas memerlukan audit untuk memastikan dalam operasionalnya telah menerapkan risk management proses memadai. Pelaksanaan manajemen risiko diuraikan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/2003 tanggal 19/05/2003 dimana mulai Januari 2005 bank umum diwajibkan menerapkan manajemen risiko, karena bank berada dalam bisnis berisiko tinggi, dimana bank dalam menjalankan usahanya melakukan penawaran jasa-jasa keuangan. Bank juga harus mengambil atau menerima dan mengelola berbagai jenis risiko keuangan secara efektif agar dampak negatifnya tidak terjadi, selain itu para banker juga mengakui bahwa krisis
5
moneter tahun 1997 terjadi karena belum diterapkannya manajemen risiko (Embun Duriany, 2003:9). Bank menjalankan atau menerapkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang pelaksanaan manajemen risiko sehingga semua pihak di dalam bank termasuk auditor internal wajib menjalankan hal tersebut. Untuk mempermudah menjalankan peraturan-peraturan tersebut pendekatan audit berbasis risiko mungkin menjadi salah satu pilihan yang baik. Demi terciptanya kondisi bank yang sehat dan baik maka perlu sekali diterapkannya manajemen risiko dengan melakukan audit yang dilaksanakan oleh auditor internal. Audit internal yang objektif memerlukan alokasi sumber daya. Sumber daya yang dimaksud mencakup sumber daya anggaran, sumber daya manusia dan hari kerja efektif auditor internal (mandays) yang mengalami keterbatasan. Maka perlu pendekatan audit yang dapat membantu kegiatan audit operasional dengan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu pendekatan audit berbasis risiko merupakan alternatif untuk melakukan fungsi audit internal bank berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, pelaksanaan audit internal bank berbasis risiko (Risk Based Internal Audit) merupakan konsekuensi dari penerapan manajemen risiko (Debora Christina, 2008:10). Dimana
auditor
internal
dipermudah
dengan
memfokuskan
pemeriksaan pada area dan aspek yang berisiko tinggi. Kemudian baru di alokasikan pada tingkatan risiko lapis berikutnya, sangat menghemat tenaga dan lebih efektif dalam sasaran. Auditor tidak membuang waktu dalam
6
memeriksa area atau aspek kegiatan yang risikonya rendah, walaupun diyakini berisiko rendah namun tidak berarti area dan aspek kegiatan tersebut tidak diperiksa. Hanya saja frekuensi pemeriksaannya tidak setinggi pada area dan aspek kegiatan yang berisiko tinggi (Habiburrochman, 2007:12). Penelitian ini merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Debora Christina (2008). Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terdapat pada variabel penelitian dan obyek penelitian, variabel yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah pada aktivitas pendanaan oleh audit internal bank sedangkan obyek penelitian tersebut adalah para auditor internal beserta dewan direksi yang bekerja pada Bank Negara Indonesia Pusat di Jakarta. Penelitian saat ini merubah variabel yang digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu deposito valas dan letter of credit dan obyek penelitian ini adalah auditor internal, asisten manajer, serta manajer yang bekerja pada bank pemerintah dan bank swasta di Jakarta. Perubahan variabel ini dilakukan sebab melihat dari fenomena risiko yang terjadi terhadap transaksi perbankan khususnya pada transaksi luar negeri. Oleh karena itu penulis menguji seberapa besar tingkat risiko yang dapat terjadi pada deposito valas maupun letter of credit agar para auditor internal serta pihak-pihak tertentu dapat menghindari serta mengantisipasi risk based audit yang akan terjadi pada bank di Indonesia. Penggunaan audit berbasis risiko ini merupakan salah satu jalan pemerintah untuk memperbaiki kondisi bank yang ada di Indonesia. Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas. Penulis tertarik untuk
7
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Deposito Valas dan Letter of Credit Terhadap Risk Based Internal Audit (Studi Empiris Pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Jakarta).”
B. Perumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah deposito valas berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit? 2. Apakah letter of credit berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit? 3. Apakah deposito valas dan letter of credit berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap risk based internal audit?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut: 1. Menguji pengaruh deposito valas terhadap risk based internal audit. 2. Menguji pengaruh letter of credit terhadap risk based internal audit. 3. Menguji pengaruh deposito valas dan letter of credit secara simultan terhadap risk based internal audit.
8
D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Auditor internal, sebagai pertimbangan bagi auditor internal untuk dapat mengontrol risiko audit dalam perbankan, serta membangkitkan naluri agar lebih bersikap konservatif dalam menjalankan tugasnya. 2. Bank, agar dapat berperan lebih aktif dalam melakukan pengawasan atas risk based internal audit serta diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas perbankan. 3. Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang risk based internal audit pada bank serta dapat menambah wawasan pada bidang akuntansi. 4. Peneliti, guna memperluas wawasan dan menambah referensi mengenai auditing agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti dimasa yang akan datang dan juga dapat menambah pengetahuan peneliti tentang risk based internal audit.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur 1. Deposito Valas Simpanan deposito merupakan salah satu simpanan (dana) pihak ketiga yang dikeluarkan oleh bank. Bentuk lain simpanan pihak ketiga adalah tabungan dan rekening koran (giro). Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Artinya kontrak simpanan deposito untuk jangka waktu 3 bulan antara nasabah dan bank baru dapat dicairkan setelah berakhirnya masa kontrak (biasanya disebut tanggal jatuh tempo) (UU no 10 tahun 1998, pasal 1 ayat 7) (Kasmir, 2001 dalam Imbang J. Mangkuto, 2004:80). Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikannya pun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Sama halnya dengan deposito, deposito valas merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu, hanya jenis mata uang yang disimpan saja yang berbeda. Pada deposito valas menggunakan valuta asing atau menggunakan mata uang selain rupiah. Saat ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Jenis deposito pun beragam sesuai dengan keinginan
10
nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call. Deposito berjangka adalah deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka yang umum adalah 1, 3, 6, 12, 18 dan 24 bulan. Atas simpanan deposito berjangka tersebut, nasabah akan menerima pendapatan bunga yang telah disepakati bersama dengan pihak bank. Pendapatan bunga tersebut merupakan persentase atas jumlah pokok simpanan deposito berjangka dan dapat diambil setiap bulannya atau pada saat jatuh tempo. Pendapatan bunga tersebut dikarenakan pajak yang besarnya ditentukan oleh pemerintah (Kasmir, 2001 dalam Imbang J. Mangkuto, 2004:81). Suku bunga deposito yang ditetapkan oleh sebuah bank berlaku untuk setiap periode tertentu yang disesuaikan dengan perkembangan pasar dan kebutuhan dana bank yang bersangkutan. Suku bunga deposito terdiri dari suku bunga counter yaitu suku bunga yang tercantum pada papan bank bersangkutan atau media cetak dan suku bunga negosiasi. Suku bunga negosiasi biasanya diberikan kepada nasabah besar dengan tujuan agar dengan kelebihan suku bunga tersebut, deposan mau menyimpan di bank yang bersangkutan (Johar Arifin, 2006:81). Ada saat suku bunga harus dinaikkan, ada pula saat suku bunga harus diturunkan. Jika nasabah dapat menebak dengan akurat, kapan suku bunga naik atau kapan suku bunga turun, maka nasabah dapat menikmati keuntungan dari penempatan dana. Sebab fluktuasi suku bunga memiliki
11
korelasi erat dengan naik-turunnya indeks pasar saham serta kurs mata uang. Suku bunga tidak akan selamanya dipatok dititik yang tinggi, juga pada titik yang rendah. Justru ini merupakan peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan optimal dari suku bunga bank. Naik turunnya suku bunga bank merupakan sesuatu yang sangat biasa. Otoritas moneter biasanya menggunakan instrumen suku bunga untuk melakukan intervensi terhadap perekonomian. Suku bunga tinggi ditujukan untuk mengurangi JUB (Jumlah Uang Beredar) yang ada di masyarakat, sehingga otoritas moneter dapat lebih mudah dalam menjalankan tugasnya mengendalikan inflasi. Kebijakan suku bunga tinggi atau TMP (Tight Money Policy) biasa disebut dengan istilah “uang ketat”. Dengan berkembangnya internasionalisasi ekonomi diseluruh dunia dan didukung fleksibilitas pertukaran mata uang, lebih banyak perhatian diberikan kepada transmisi kebijakan moneter yang bekerja melalui kanal pertukaran net export. Kanal ini juga melibatkan efek tingkat suku bunga karena penurunan tingkat suku bunga riil dalam negeri, deposito dalam negeri menjadi kurang menarik dibandingkan dengan deposito dalam mata uang asing, sehingga mengakibatkan kejatuhan pada nilai deposito relatif terhadap deposito dalam mata uang lain/depresiasi. Nilai mata uang dalam negeri yang lebih rendah membuat barang-barang dalam negeri lebih murah daripada barang-barang asing yang kemudian menyebabkan
12
kenaikan pada eksper netto dalam menaikkan aggregat output (Amin Budi Pramuraharjo, 2005:19). Menurut Pindyck, 2001 dalam Imbang J. Mangkuto (2004:157158), preferensi nasabah terhadap risiko dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: kelompok risiko tolak, kelompok risiko netral dan kelompok risiko lebih. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Kelompok risiko tolak Kelompok nasabah yang tidak menyukai risiko atau selalu berusaha menghindari risiko (risk averse) dalam menentukan penempatan (investasi) dananya. Risiko yang utama bagi kelompok ini adalah berbentuk pendapatan tidak pasti (return) dan yang berbentuk gagal bayar (kredit). Kelompok ini umumnya menyukai investasi yang memberikan pendapatan pasti (fixed income) seperti deposito, obligasi atau commercial paper. Untuk risiko kredit yang kecil, nasabah menyukai Sertifikat Bank Indonesia atau Treasury Bills di Amerika serikat atau deposito berjangka yang dijamin oleh pemerintah. b. Kelompok risiko netral Kelompok ini bersikap lebih moderat atas faktor risiko dalam investasi (risk neutral), namun demikian tidak mempunyai kecendrungan untuk memilih investasi yang risikonya tinggi. Diasumsikan bahwa kelompok ini mempunyai informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang instrumen investasi keuangan berikut risiko-risikonya sehingga secara selektif kelompok ini akan mempertimbangkan untuk memilih
13
instrumen investasi yang lebih mempunyai risiko. Sesuai dengan meningkatnya risiko yang diambil maka nasabah kelompok ini menginginkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang diperoleh dari instrumen bebas risiko. c. Kelompok risiko lebih Kelompok ini menyukai instrumen investasi dengan risiko tinggi (risk taker) dengan harapan tingkat pendapatan yang sangat tinggi pula. Seiring dengan meningkatnya preferensi terhadap risiko, tentunya perlu diasumsikan bahwa kelompok ini mempunyai pengetahuan atau akses kepada informasi yang cukup mengenai jenis-jenis risiko instrumen yang ada. Risiko yang diambil oleh para investor kelompok ini adalah risiko yang dapat diperhitungkan (calculated risk). Kelompok risiko lebih harus dibedakan dengan kelompok yang melakukan investasi tanpa memperhatikan risiko sama sekali. Karena risiko selalu melekat ke dalam kegiatan investasi, dapat dikatakan bahwa preferensi buta risiko dalam keputusan investasi adalah suatu tindakan yang tidak sesuai dengan akal sehat. Maka kelompok buta risiko ini tidak dipandang sebagai kelompok investasi yang layak karena bersifat spekulatif semata. 2. Letter of Credit Menurut Amir M.S (2005:1) Letter of Credit (L/C) merupakan suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir di luar
14
negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut. Isi surat itu menyatakan bahwa eksportir penerima L/C diberi hak oleh importir untuk menarik wesel (surat perintah untuk melunasi utang) atas bank pembuka untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu. Bank yang bersangkutan menjamin untuk mengakseptir atau menghonorir wesel yang ditarik tersebut asal sesuai dan memenuhi semua syarat yang tercantum di dalam surat itu. Menurut Nunu Nugraha (2008:2) Letter of Credit (L/C) yang diterbitkan oleh bank dengan segala macam sifat dan jenisnya. Dalam transaksi jual beli antara eksportir dan importir, penggunaan L/C merupakan cara yang paling aman bagi eksportir maupun importir, karena adanya kepastian bahwa pembayaran akan dilakukan apabila syarat L/C dipenuhi. Namun demikian, cara pembayaran ini biayanya relatif lebih besar dibanding dengan cara pembayaran yang lain. Bagi eksportir merupakan risiko besar mengirimkan barang bila tidak ada jaminan pembayaran. Untuk mendapatkan jaminan tersebut eksportir meminta kepada importir agar membuka L/C untuknya. L/C inilah yang merupakan jaminan atas pelunasan barang yang akan dikirim oleh eksportir. Jadi, untuk kepentingan eksportirlah L/C harus dibuka terlebih dahulu sebelum barang dikirim. Sebaliknya, pembukaan L/C merupakan jaminan pula bagi importir bersangkutan untuk memperoleh pengapalan barang secara utuh sesuai yang diinginkannya, sedangkan dana L/C tersebut tidak akan dicairkan tanpa penyertaan dokumen pengapalan,
15
dengan demikian dapat dikatakan bahwa L/C merupakan suatu instrumen yang ditawarkan bank devisa untuk memudahkan lalu lintas pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional (Amir M.S, 2005:2). Atas L/C yang dibuka oleh importir, eksportir atau supplier di luar negeri diberi hak untuk menarik wesel sebesar nilai harga barang yang dikirimnya atas nama importir. Wesel ini beserta dokumen-dokumen pengapalan barangnya oleh eksportir diserahkan kepada bank koresponden yang menjadi penerima L/C untuk diambil alih. Untuk menjalankan tugas perantara dalam transaksi perdagangan internasional yang dimaksud, suatu bank tentu saja tidak akan dapat bekerja sendiri dan hal ini kiranya tidaklah mungkin apabila bank yang bersangkutan memang menginginkan tugasnya sebagai perantara harus berhasil baik. Untuk itu maka bank-bank tersebut harus mengadakan hubungan koresponden dengan bank-bank di luar negeri terutama dengan bank-bank yang dalam dunia perbankan dan perdagangan internasional tidak diragukan lagi bonafiditas-nya serta moral dan financial standingnya. Oleh karena bank-bank di luar negeri tersebut seolah-olah merupakan agen dari bank yang bersangkutan, maka hubungan dimaksud sering dikenal dengan sebutan Agency Arrangement yang mengatur tentang caracara penyelesaian sehubungan dengan kepentingan-kepentingan yang menyangkut kegiatan bank masing-masing. Dilihat dari sifatnya (Nunu Nugraha, 2008:3) suatu hubungan koresponden antara bank-bank di Indonesia dengan bank-bank di luar
16
negeri dapat dilakukan dengan 3 macam cara, yaitu Depository Correspondent,
Non
Depository
Correspondent
dan
One
Side
Correspondent. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Depository Correspondent, yaitu suatu hubungan antara bank dengan bank di luar negeri dimana bank yang bersangkutan memelihara rekening pada bank luar negeri tersebut b. Non Depository Correspondent, yaitu suatu hubungan antara bank dengan bank di luar negeri dimana bank yang disebut pertama tidak memelihara rekening pada bank di luar negeri itu c. One Side Correspondent, yaitu suatu hubungan antara bank dengan bank di luar negeri tanpa pemeliharaan suatu rekening. Peranan Letter of Credit (L/C) dalam perdagangan internasional (Amir M.S, 2005:1) ialah: a. Memudahkan pelunasan pembayaran transaksi ekspor b. Mengamankan dana yang disediakan importir untuk membayar barang impor c. Menjamin kelengkapan dokumen pengapalan. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembukaan suatu Letter of Credit (L/C) (Amir M.S, 2005:3-4) adalah: a. Opener atau applicant, yaitu importir yang memiliki bantuan bank devisanya untuk membuka L/C guna keperluan penjual atau eksportir b. Opening atau issuing bank, yaitu bank devisa yang dimintai bantuannya oleh importir untuk membuka suatu L/C untuk keperluan eksportir.
17
Nilai L/C sangat tergantung pada nama baik dan reputasi dari bank devisa yang membuka L/C tersebut c. Advising atau bank penyampai amanat, opening bank membuka L/C untuk eksportir yang menjadi koresponden dari opening bank tersebut. Bank koresponden ini berkewajiban untuk menyampaikan amanat yang terkandung dalam L/C kepada eksportir yang berhak d. Beneficiary atau penerima L/C, yaitu eksportir yang menerima pembukaan L/C dan diberi hak untuk menarik uang dari dana L/C yang tersedia itu e. Negotiating bank, yaitu bank yang membayar dokumen tersebut. Keuntungan Letter of Credit (L/C) bagi para eksportir dan importir (Amir M.S, 2005:5-7) dapat diuraikan sebagai berikut: Keuntungan Letter of Credit (L/C) bagi eksportir: a. Kepastian pembayaran dan menghindari risiko b. Penguangan dokumen dapat langsung dilakukan c. Biaya yang dipungut bank untuk negosiasi dokumen relatif kecil bila ada L/C d. Terhindar dari risiko pembatasan transfer valuta e. Kemungkinan memperoleh uang muka atau kredit tanpa bunga. Sedangkan keuntungan Letter of Credit (L/C) bagi importir adalah: a. Pembukaan L/C dapat diartikan bahwa opening bank meminjamkan nama baik dan reputasinya kepada importir sehingga dapat dipercayai oleh eksportir
18
b. L/C merupakan jaminan bagi importir, bahwa dokumen atas barang yang dipesan akan diterimanya dalam keadaan lengkap dan utuh, karena telah diteliti oleh bank yang sudah mempunyai keahlian dalam hal tersebut c. Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan yang pasti akan dipatuhi oleh eksportir agar dapat menarik uang dari L/C yang tersedia. Mengenai
hal
ikhwal
yang
menyangkut
kewajiban
dan
tanggungjawab bank sebagai pihak yang berurusan dengan dokumendokumen, telah diatur secara lengkap (Nunu Nugraha, 2008:4-5) dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Bank wajib memeriksa semua dokumen dengan ketelitian yang wajar untuk memperoleh kepastian bahwa dokumen-dokumen itu secara formal telah sesuai dengan L/C b. Bank yang memberi kuasa kepada bank lain untuk membayar, membuat pernyataan
tertulis
pembayaran
berjangka,
mengaksep,
atau
menegosiasi dokumen, maka bank yang memberi kuasa tersebut akan terikat untuk me-reimburse c. Issuing bank setelah menerima dokumen dan menganggap tidak sesuai dengan L/C yang bersangkutan, harus menetapkan apakah akan menerima atau menolaknya
19
d. Penolakan dokumen harus diberitahukan dengan telekomunikasi atau sarana tercepat dengan mencantumkan penyimpangan-penyimpangan yang ditemui dan minta penegasan status dokumen tersebut e. Issuing bank akan kehilangan hak menyangkut bahwa dokumendokumen itu tidak sesuai dengan syarat-syarat L/C f. Bila bank pengirim dokumen menyatakan terdapat penyimpangan pada dokumen dan memberitahukan bahwa pembayaran, pengaksepan, atau penegosiasian dengan syarat atau berdasarkan indemnity telah dilakukannya g. Bank-bank dianggap tidak terikat kewajiban atau tanggungjawab mengenai: 1) Bentuk, kecukupan, ketelitian, keaslian, pemalsuan atau keabsahan menurut hukum dari pada tiap-tiap dokumen 2) Syarat-syarat khusus yang tertera dalam dokumen-dokumen atau yang ditambahkan pada bank 3) Uraian, kuantitas, berat, kualitas, kondisi, pengepakan, penyerahan, nilai atau adanya barang-barang 4) Itikad baik atau tindakan-tindakan dan atau kealpaan, kesanggupan membayar utang, pelaksanaan pekerjaan atau standing dari pada si pengirim h. Bank-bank juga dianggap tidak terikat kewajiban atau tanggungjawab atas akibat-akibat yang timbul karena kelambatan dan atau hilang dalam pengiriman daripada berita-berita, surat-surat atau dokumen-dokumen
20
i. Bank-bank tidak terikat kewajiban atau tanggungjawab sebagai akibat yang timbul karena terputusnya bisnis mereka disebabkan hal-hal di luar kekuasaanya j. Bila bank mempergunakan jasa-jasa bank lain dalam melaksanakan instruksi applicant, maka hal tersebut adalah atas beban dan risiko applicant. Menurut Amir M.S (2005:11) terdapat cara pembayaran ekspor yang diizinkan pemerintah yaitu: a. Advance payment (pembayaran tunai di muka) b. Open account (rekening terbuka) c. Document against payment d. Document against acceptance e. Consigment transfer f. Sight letter of credit g. Usance letter of credit h. Barter i. Counter trade j. Deferred payment k. Cash on delivery (tunai pada waktu penyerahan). 3. Risk Based Internal Audit Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum pasal 15 (2) mengatakan bahwa penilaian
terhadap
sistem
pengendalian
intern
dalam
penerapan
21
manajemen risiko wajib dilakukan oleh satuan kerja audit intern. Sementara itu, Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern untuk Bank Umum menjelaskan peranan audit intern dalam kegiatan pengendalian dari pengendalian intern. Kegiatan pengendalian intern ini didefinisikan sebagai kebijakan, prosedur dan praktik yang memberikan keyakinan pejabat dan pegawai bank bahwa arahan dewan komisaris dan direksi bank telah dilaksanakan secara efektif. Kegiatan pengendalian tersebut akan dapat membantu direksi termasuk komisaris Bank dalam mengelola dan mengendalikan
risiko
yang
dapat
mempengaruhi
kinerja
atau
mengakibatkan kerugian bank (Muh Arief Effendi, 2003:1). Risiko merupakan kemungkinan kerugian dari suatu investasi sebagai akibat perubahan kondisi yang mempengaruhi nilai dari investasi tersebut. Risiko mempunyai hubungan positif dan linier dengan return yang diharapkan dari suatu investasi, sehingga semakin besar return yang diharapkan semakin besar pula risiko yang harus ditanggung oleh seorang investor (Imbang J. Mangkuto, 2004:30). Berdasarkan bahasa, risiko merupakan kemungkinan, bahaya, kerugian akibat kurang menyenangkan dari sesuatu perbuatan usaha dan sebagainya (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2005:558). Sedangkan Mc Namee (1998) mendefinisikan risiko sebagai ketidakpastian yang menimbulkan dampak material perlu dikelola untuk menggunakan tujuan perusahaan.
22
Timbulnya suatu risiko disebabkan oleh suatu peristiwa (risk event) yang didefinisikan sebagai munculnya kejadian yang dapat menciptakan potensi kerugian atau hasil yang tidak diinginkan. Peristiwa penyebab timbulnya risiko dapat berasal dari kejadian internal maupun eksternal. Kejadian internal yang dimaksud adalah kejadian yang bersumber dari dalam institusi itu sendiri, seperti kesalahan sistem, kesalahan manusia, kesalahan prosedur dan lain-lain. Kejadian internal pada dasarnya dapat dicegah agar tidak terjadi. Sebaliknya kejadian eksternal adalah kejadian yang bersumber dari luar yang tidak mungkin dapat dihindari. Contoh dari kejadian eksternal adalah bencana alam, kerusuhan atau perang, krisis ekonomi global, krisis ekonomi regional, krisis ekonomi lokal, hingga dampak sistematik yang ditimbulkan oleh masalah pada lembaga keuangan atau bank lain. Peristiwa-peristiwa tersebut sulit diprediksi seberapa jauh pengaruhnya terhadap sebuah bank. Menurut Amin Widjaja Tunggal (2008:91-92) ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi dalam mengelola risiko sampai ke tahap yang dapat diterima oleh manajemen, yaitu dihindari, dialihkan, diterima, dikurangi dan dinaikkan. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Dihindari (avoid) Merancang ulang proses sebagai jalan untuk mengurangi risiko atau menghindari aktifitas tersebut jika risiko tidak dapat dikurangi samapai ke tahap yang bisa diterima
23
b. Dialihkan (transfer) Mengalihkan risiko ke pihak lain, seperti; asuransi, outsourcing, hedging atau lainnya c. Diterima (accept) Menerima risiko yang ada karena biaya yang dikeluarkan tidak efektif untuk mengurangi risiko d. Dikurangi (reduce) Menggunakan teknik untuk mengurangi dampak dan kemungkinan terjadinya risiko, contohnya adalah mendiversifikasi portofolio e. Dinaikkan (increase) Menaikkan risiko dengan menghilangkan hambatan yang ada, hal ini akan meningkatkan kesempatan dan mempertahankan risiko pada tahap yang masih bisa diterima. Menurut Kamus Besar Akuntansi (2008:83) Audit Risk adalah suatu
kemungkinan
dimana
pemeriksaan
tidak
akan
membuka
ketidakberesan dalam catatan keuangan akibat kecurangan, kelalaian atau alasan-alasan lain. Misalnya teknik pengambilan sampel dari pemeriksa tidak selalu membuka pos atau ayat yang tidak tepat, seperti pengeluaran yang berlebihan. Selanjutnya, evaluasi kontrol internal dan pengujian atau pengecekan tidak mungkin mendeteksi ketidakefisienan (deficiency). Pemeriksaan harus mencoba melindungi terhadap konsekuensi yang sebaiknya dari kegagalan untuk membuka ketidakberesan itu dengan
24
mendapatkan surat perwakilan (representation letter) dan jaminan kesalahan praktik yang memadai. Menurut Z. Dunil (2005:18) audit berbasis risiko adalah audit yang difokuskan dan diprioritaskan pada risiko bisnis dan prosesnya serta pengendalian terhadap risiko yang dapat terjadi. Dalam konsep audit berbasis risiko, semakin tinggi risiko suatu area, maka harus semakin tinggi pula perhatian dalam audit area tersebut. Untuk mengidentifikasi suatu risiko bisnis, auditor harus memahami aspek pengendalian dari bisnis termasuk memahami risiko dan pengendalian dari sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Risk based audit merupakan metodologi audit untuk dapat memberikan pendapat yang independen dan obyektif kepada manajemen (Amin Widjaja Tunggal, 2008:95). Tujuan risk based auditing (Amin Widjaja Tunggal, 2008:95-96) secara umum adalah mengurangi risiko, mengantisipasi area dengan risiko potensial dan melindungi perusahaan. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Mengurangi risiko Dari audit risiko yang dilakukan dapat diungkapkan transaksi, produk serta aktivitas perusahaan yang berisiko tinggi. Area yang berisiko tinggi tersebut dapat dilihat apa yang menjadi penyebabnya. Sebab risiko tinggi bisa terdapat pada proses, orang, sistem atau sebab dari luar. Dengan mengetahui penyebab suatu area berisiko tinggi,
25
manajemen dapat mengurangi risiko dengan menjadikan atau mengurangi risiko tersebut 2. Antisipasi area dengan risiko potensial Audit berbasis risiko juga mengungkapkan area mana yang berpotensi mempunyai risiko tinggi, yang mungkin belum disadari oleh auditee yang bersangkutan 3. Melindungi perusahaan Suatu kejadian yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan dapat terjadi secara mendadak dan perusahaan tidak siap menghadapinya. Akibat yang ditimbulkan mempunyai pengaruh yang besar pada perusahaan. Sebaliknya apabila kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang merugikan perusahaan telah diperhitungkan sebelum terjadi, dampak yang ditimbulkan sudah diperkirakan dan pengaruh negatifnya dapat
diminimalisasi.
Penerapan
risk
based
auditing
lebih
memungkinkan perusahaan bersiap menghadapai risiko sekaligus dengan antisipasi melindungi diri dari kemungkinan kerugian yang dialami. Secara lebih rinci tujuan risk based auditing adalah untuk memberikan keyakinan atau kepastian kepada Komite Audit, Dewan Komisaris dan Direksi (Amin Widjaja Tunggal, 2008:96-97), bahwa: a. Perusahaan telah memiliki proses manajemen risiko. Proses tersebut telah dirancang dengan baik
26
b. Proses
manajemen
risiko
dimaksud
telah
diintegrasikan
oleh
manajemen perusahaan ke dalam semua tingkatan organisasi mulai dari tingkat korporasi, divisi sampai unit kerja terkecil dan telah berfungsi sebagaimana yang diinginkan c. Kerangka kerja pengendalian internal (internal control framework) dan tata kelola yang baik (governance) yang ada telah tersedia secara cukup dan berfungsi secara baik guna mengendalikan risiko yang ada d. Manajemen mampu mengidentifikasi dan menilai risiko yang ada secara baik, serta telah memberikan tanggapan terhadap risiko tersebut secara cukup dan efektif guna menurunkan dampak serta kemungkinan terjadinya risiko ke tingkat yang dapat diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Manfaat utama risk based audit adalah sebagai berikut: a. Evaluasi risiko bank yang lebih akurat melalui penilaian risiko inhern dan proses manajemen risiko b. Penekanan yang lebih fokus pada identifikasi awal atas risiko baru yang muncul dalam perubahan sistem c. Efektifitas biaya melalui fokus yang lebih tajam dalam proses penilaian risiko d. Pelaporan dan evaluasi penilaian risiko yang lebih continue dan current kepada bank.
27
Profesor Gerald Vinten dari City University Business School (1991) dalam Amin Widjaja (2008:1) mendefinisikan internal auditing sebagai berikut: “Internal auditing is the recurrent comprehensive investigation into apparently healthy organizations with the objective of achieving an insight into the state of the organization and also its environment with the objective of achieving better control over its future operations.” Menurut Amin Widjaja (2008:4) aktivitas internal audit menilai dan
memberi
kontribusi
terhadap
perbaikan
manajemen
risiko,
pengendalian dan sistem tata kelola (governance system) yang berkaitan dengan: a. Keandalan dan integritas dari informasi finansial dan operasional b. Efektivitas dan efisiensi operasi c. Pengamanan aktiva d. Ketaatan terhadap peraturan, regulasi dan kontrak. Audit Internal Berdasarkan Risiko (RBIA) adalah suatu metodologi yang mana departemen audit internal menggunakannya untuk memberikan keyakinan atau jaminan bahwa risiko akan dikelola di dalam suatu risk appetite (risiko yang dapat diterima oleh organisasi). Dengan kata lain, suatu proses yang mengelola risiko sampai pada suatu level yang dipertimbangkan untuk dapat diterima oleh dewan direksi untuk bekerja secara efektif dan efisien (Muh. Arief Effendi, 2003:1). Metode ini terdiri dari lima bagian inti aturan audit internal yang mana meliputi kerangka risiko manajemen secara keseluruhan organisasi
28
diketahui sebagai Enterprise-wide Risk Management (ERM) yang mengatur hal-hal sebagai berikut: a. Memberikan keyakinan atau jaminan bahwa proses yang digunakan oleh manajemen untuk mengidentifikasi semua risiko yang signifikan berjalan dengan efektif b. Memberikan keyakinan atau jaminan bahwa risiko secara benar telah dinilai (diberi skor) oleh manajemen dalam hal memberikan prioritasnya c. Mengevaluasi proses manajemen risiko, untuk meyakinkan respon dari setiap risiko adalah tepat dan sesuai dengan kebijakan organisasi d. Mengevaluasi pelaporan atas risiko yang menjadi kunci utama, oleh manajer ke Direktur, dan e. Me-review manajemen atas risiko kunci oleh manajer untuk meyakinkan pengendalian diambil ke dalam operasional dan akan dimonitoring. Menurut Muh. Arief Effendi (2003:1) Risk Based Internal Audit (RBIA) untuk selanjutnya diaplikasikan pada setiap risiko yang mengancam tercapainya suatu tujuan organisasi. Disini akan meliputi keuangan, risiko strategis dan operasional, baik internal organisasi maupun eksternal organisasi menunjuk pada RBIA yang efektif, maka pemimpin organisasi diharuskan untuk meyakinkan bahwa kerangka manajemen risiko meliputi beberapa hal di bawah ini:
29
a. Pemimpin organisasi harus mengidentifikasi dan menilai risiko yang
mengancam tujuan organisasinya dan mengembangkan suatu sistem pengendalian internal, atau respon yang cocok lainnya, untuk mengurangi ancaman ini sampai pada tingkat risiko yang rendah, atau melaporkannya ke dewan direksi jika hal ini tidak memungkinkan b. Risiko bawaan dilaporkan dan dinilai dalam berbagai cara yang
mengijinkan mereka untuk merangking ancaman yang ada c. Pemimpin organisasi menemukan suatu risiko yang muncul bagi
organisasi seperti halnya suatu dasar risiko yang dapat secara mudah diidentifikasi baik risiko yang tinggi maupun rendah d. Tanggungjawab untuk memberikan jaminan pada kerangka manajemen
risiko
akan
didefinisikan.
Hal
ini
termasuk
mendefinisikan
tanggungjawab manajemen, eksternal audit, internal audit, dan setiap fungsi lainnya yang memberikan jaminan, seperti HRD, keuangan, dan bagian keamanan. Salah satu tujuan dari risk based internal audit adalah untuk menguji bahwa sistem pengendalian internal akan mengurangi risiko sampai ke tingkat yang rendah. Salah satu keuntungan dari risk based internal audit adalah tidak hanya seharusnya menyoroti risiko yang tidak secara tepat dikendalikan, risk based internal audit seharusnya menyoroti risiko yang sangat dikendalikan dan kemudian memakan sumber daya yang tidak penting (Muh. Arief Effendi, 2003:1).
30
Risk based internal audit memberikan keyakinan pada semua risiko, audit berbasis risiko dapat melibatkan area yang biasanya tidak diuji. Area baru yang akan diaudit akan menjadi hal yang tidak biasa bagi auditor, tidak hanya pada akhir ketika menyajikan temuan. Auditor akan lebih memahami tentang praktek bisnis dan fasilitas dalam menerapkan pengendalian yang sesuai. Menurut Z. Dunil (2005:18) ada beberapa langkah pelaksanaan audit berbasis risiko yang memberikan value added, diantaranya adalah: a. Memberikan arah kepada risiko yang dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan b. Memberikan layanan atau membantu bank dalam mengelola risiko bisnisnya c. Komunikasi auditor dengan manajemen terhadap isu penting tentang risiko d. Meningkatkan identifikasi risiko yang mungkin terlewatkan e. Meningkatkan identifikasi atas kemungkinan kecurangan, dan f. Meningkatkan kualitas dan kecepatan pelaporan.
B. Keterkaitan Antar Variabel 1. Deposito Valas dengan Risk Based Internal Audit Kenaikan suku bunga deposito berjangka pada semua bank cenderung mengarah kepada perang suku bunga diantara bank-bank (Dewi
31
Astuti, 1999:1). Kenaikan suku bunga tersebut disebabkan antara lain oleh hal-hal berikut: a. Sebelum adanya program penjaminan dari pemerintah deposan cenderung untuk menyimpan dananya pada bank-bank asing yang dianggap lebih aman, meskipun dengan suku bunga yang lebih rendah b. Dengan adanya program penjaminan pemerintah atas kewajiban pembayaran bank-bank nasional, maka terjadilah aliran balik dana masyarakat ke bank-bank nasional. Disamping itu, adanya program penjaminan tersebut menyebabkan risiko yang dihadapi oleh deposan pada setiap bank menjadi kurang lebih sama, sehingga peranan suku bunga dalam menentukan pilihan bank bagi deposan menjadi semakin menonjol. Oleh karena itu, timbul persaingan diantara bank-bank yang berakibat naiknya suku bunga pasar uang antar bank dan suku bunga deposito. Adanya ekspektasi terhadap tingginya laju inflasi juga mendorong bank-bank untuk menaikkan suku bunga agar suku bunga riil tetap positif, dengan demikian memberikan daya tarik bagi masuknya aliran dana masyarakat ke sistem perbankan. Krisis kepercayaan yang sudah tidak rasional dari segi ekonomi itu bukannya melanda segmen masyarakat yang tidak tahu apa-apa. Kegelisahan yang terparah justru pada mereka yang well informed, yakni kelas menengah perkotaan (Bisnis Indonesia, 9 Februari 1998:1) dalam Dewi Astuti (1999:1). Kelas menengah ke atas perkotaan pada umumnya
32
memiliki asset financial. Merekalah yang mempengaruhi keadaan perekonomian Indonesia karena mereka dapat menggunakan assetnya yang dapat ikut menentukan naik turunnya nilai uang. Kelas menengah keatas perkotaan ini cepat bereaksi terhadap segala sesuatu hal yang dapat merugikan atau menguntungkan assetnya. Sedangkan perlakuan terhadap asset financial para menengah keatas perkotaan dapat mempengaruhi cepat atau tidak tercapainya stabilitas perekonomian Indonesia. Menurut Dewi Astuti (1999:1) sebelum krisis moneter, pada saat krisis moneter dan setelah reformasi dibidang perbankan terjadi pergeseran perlakuan terhadap asset financial dan terdapat perbedaan perlakuan terhadap asset financial dari para Profesional di Surabaya yang diakibatkan oleh perbedaan jenis profesi dan perbedaan keadaan ekonomi. Sarens and Beelde (2006) dalam (Habiburrochman, 2007:12) mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan dalam persepsi internal auditor tentang peran khusus mereka dalam manajemen risiko. Internal auditor memainkan peran penting dalam membuat kesadaran yang tinggi atas risiko dan kontrol dengan lebih memformalkan sistem manajemen risiko, sehingga mempengaruhi cara kerjanya dalam menjalankan manajemen risiko. Perlu adanya pengawasan dari pihak audit internal dengan menggunakan risk based internal audit. Deposito bank menanggung risiko, yaitu setiap kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari usaha yang dilaksanakan, didalamnya terdapat pula risiko untuk menerima
33
kerugian. Audit Internal Berdasarkan Risiko (RBIA) adalah suatu metodologi yang memberikan jaminan bahwa risiko dikelola sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima oleh organisasi. Dengan menerapkan RBIA pada deposito valas, maka akan melindungi para deposan dari risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Ha1 :
Deposito valas berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit.
2. Letter of Credit dengan Risk Based Internal Audit Menurut Nunu Nugraha (2008:8) dalam penelitiannya menyatakan suatu hubungan pembayaran luar negeri diperlukan dalam penyelesaian lalu lintas bayar-membayar antara para pihak yang mengadakan usaha dimana mereka masing-masing berada di negara berlainan. Suatu hubungan pembayaran luar negeri pada hakikatnya diperlukan dalam penyelesaian transaksi-transaksi yang diadakan oleh para pihak, yaitu dalam transaksi-transaksi perdagangan internasional yang meliputi transaksi ekspor dan impor baik barang maupun jasa. Dilihat dari sudut resultat-nya, suatu perdagangan luar negeri baru akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila hubungan pembayarannya dapat diselenggarakan dengan baik pula, secara acontrario suatu hubungan pembayaran luar negeri baru ada setelah adanya transaksi perdagangan dengan luar negeri. Sudah umum tentu para pihak dalam transaksi perdagangan internasional itu menginginkan agar transaksi yang mereka adakan dapat
34
berjalan baik dan lancar tanpa adanya hambatan-hambatan apapun. Keinginan yang demikian itu akan tampak lebih jelas dalam hal para pihak mengharapkan diperolehnya keuntungan yang maksimal daripada hasil transaksinya dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Terwujudnya keuntungan yang maksimal bagi para pihak secara timbal balik merupakan salah satu tujuan utama daripada transaksi yang mereka adakan sehingga hasil itu baru akan nyata apabila cara pembayaran yang mereka tempuh cukup baik dan terjamin. Pada umumnya cara yang baik dan terjamin dimaksud yang lazim ditempuh dalam perdagangan luar negeri adalah cara pembayaran yang tidak langsung dalam arti melalui aktifitas perbankan, yaitu dengan menggunakan transaksi letter of credit. Agar aktifitas perdagangan ini dapat berjalan dengan lancar untuk meningkatkan kepercayaan para penggunanya maka perlu adanya risk based internal audit untuk mengontrol laju lalu lintas perdagangan melalui letter of credit, sehingga dapat meningkatkan keyakinan para pengguna jasa perbankan dalam menggunakan produk bank yang dikenal dengan nama letter of credit. Ha2 :
Letter of Credit berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit.
Ha3 :
Deposito valas dan letter of credit berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap risk based internal audit.
35
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang Nama
Judul
Variabel
Debora Christina (2008)
Implementasi Audit Berbasis Risiko pada Aktivitas Pendanaan oleh Audit Internal (Studi Kasus PT BNI 46 Persero Tbk Kantor Besar Sudirman)
Audit Berbasis Risiko, Audit Internal, Aktivitas Pendanaan PT BNI Persero Tbk
Dewi Astuti (1991)
Tanggapan Para Profesional Surabaya Terhadap Perubahan Ekonomi dan Kebijakan Pemerintah di Bidang Perbankan
Kebijakan Metode Pemerintah di Analisis Bidang Deskriptif Pebankan, Deposito
Embun Duriany S (2003)
Metode Penelitian Metode Analisis Deskriptif
Kewajiban Misi, Metode Bank Umum Kewenangan, Analisis untuk Independensi, Deskriptif Standar Ruang Pelaksanaan Lingkup Fungsi Audit Pekerjaan Intern Bank Audit Intern Bersambung pada halaman selanjutnya
Hasil Penelitian Pendekatan Audit Berbasis Risiko dapat diterapkan dan juga proses penerapan pendekatan Audit Berbasis Risiko khususnya aktifitas pendanaan oleh Auditor Internal Tidak ada perbedaan keragaman di antara kelompok profesional dalam menentukan bentuk dan besarnya simpanan kekayaan finansial dalam bentuk deposito USD Bank wajib menerapkan fungsi audit intern berdasarkan Standar
36
Tabel 2.1 (Lanjutan) Nama
Judul
Variabel
Bank, Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Habiburrochman Evaluasi BPR (2007) Peran Syariah, Auditor Peraturan Intern dalam Auitor Menilai Internal, Risiko Bisnis Asuransi Perbankan di dan BPR Syariah Konsultasi, (Studi Kasus Watch Dog, pada BPRS Check and Baktimakmur Balance Indah dan BPRS Baktisumekar Nunu Nugraha Pengaruh Letter of (2010) Letter of Credit, Credit Risiko Terhadap Manajemen Risiko Manajemen
Metode Penelitian
Hasil Penelitian Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
Metode Analisis Deskriptif
Posisi auditor internal dalam struktur organisasi perusahaan BPR Syariah mempunyai pola yang berbeda
Metode Analisis Deskriptif
Terdapat pengaruh signifikan antara letter of Credit dengan risiko manajemen
Sumber: Data Primer
37
C. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti dibawah ini:
Bank
Menerapkan : PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang pelaksanaan manajemen risiko
Deposito Valas Risk Based Internal Audit Letter of Credit
Mengetahui pengaruh deposito valas dan letter of credit terhadap risk based internal audit Sumber: Data Primer Gambar 2.1 Model Pengaruh Variabel Independen Dengan Variabel Dependen
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh deposito valas dan letter of cerdit terhadap risk based internal audit. Penelitian ini dilakukan di Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Jakarta. Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder seperti; jurnal-jurnal, bukubuku yang berkaitan dan data primer dengan memberikan kuesioner kepada Auditor Internal, Asisten Manajer, dan Manajer.
B. Metode Penentuan Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam penentuan sampel ini adalah Convenience Sampling. Convenience sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:130). Bentuk sampling ini termasuk ke dalam sampling non probabilitas dimana anggota unit sampel yang ditarik mudah dihubungi atau didapat, tidak menyusahkan, mudah mengukur dan bersifat kooperatif. Responden yang digunakan dalam
39
penelitian ini adalah Auditor Internal, Asisten Manajer, dan Manajer yang bekerja pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Jakarta.
C. Metode Pengumpulan Data Dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder (Abdul Hamid, 2007:33). Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan. 1. Penelitian Pustaka (Library Research) Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:150). Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, perpustakaan bank, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor internal serta pihak berkepentingan lainnya yang bekerja pada bank pemerintah dan bank swasta. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada bank pemerintah dan bank swasta secara langsung ataupun melalui perantara.
40
D. Metode Analisis Data Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Imam Ghozali, 2009:30). 2. Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji reliabilitas dan validitas. a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1) Repeated Measure atau pengukuran ulang. 2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s
41
Alfa > 0,60. Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliabel (Imam Ghozali, 2009:45). b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada keusioner mampu mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pernyataan-pernyataan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Imam Ghozali, 2009:49). 3. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikoliniearitas (multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.
42
Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko (Singgih Santoso, 2005:203-206). b. Uji Normalitas Pengujian normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari garfik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Singgih Santoso, 2005:212-214). c. Uji Heteroskedastisitas Uji Hekteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian residual dari satu
43
pengamatan
ke
pengamatan
lain
tetap,
maka
disebut
homoskedastisitas. Sebaliknya jika varian berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:125). Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di standard. Jika pola tertentu, seperti titiktitik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Singgih Santoso, 2005:208-210). 4. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Singgih Santoso, 2005:163). Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:211). Variabel independen terdiri
44
dari deposito valas dan letter of credit sedangkan variabel dependennya adalah risk based internal audit. Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2009: 202). b. Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Imam Ghozali, 2009:203). Menurut Singgih Santoso (2005:168) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
45
variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. c. Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Imam Ghozali, 2009:203). Menurut Singgih Santoso (2005:120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
46
E. Operasionalisasi Variabel Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1. Deposito Valas (X1) Simpanan deposito merupakan salah satu simpanan (dana) pihak ketiga yang dikeluarkan oleh bank. Bentuk lain simpanan pihak ketiga adalah tabungan dan rekening koran (giro) menurut Kasmir (2001) dalam Imbang J. Mangkuto (2004:80). Dalam hal ini jenis deposito yang digunakan adalah deposito dengan menggunakan valuta asing. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4) sampai sangat setuju (5). 2. Letter of Credit (X2) Menurut Amir M.S (2005:1) letter of credit (L/C) merupakan suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut. Isi surat itu menyatakan bahwa eksportir penerima L/C diberi hak oleh importir untuk menarik wesel (surat perintah untuk melunasi utang) atas bank pembuka untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4) sampai sangat setuju (5).
47
3. Risk Based Internal Audit (Y) Audit Internal Berdasarkan Risiko (RBIA) adalah suatu metodologi yang mana departemen audit internal menggunakannya untuk memberikan keyakinan atau jaminan bahwa risiko akan dikelola di dalam suatu risk appetite (risiko yang dapat diterima oleh organisasi) Muh. Arief Effendi (2003:1). Risk based internal audit memberikan keyakinan pada semua risiko, audit berbasis risiko dapat melibatkan area yang biasanya tidak diuji. Area baru yang akan diaudit akan menjadi hal yang tidak biasa bagi auditor, tidak hanya pada akhir ketika menyajikan temuan. Auditor akan lebih memahami tentang praktek bisnis dan fasilitas dalam menerapkan pengendalian yang sesuai. Skala yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah skala likert 5 poin mulai dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4) sampai sangat setuju (5). Semakin kecil nilai RBIA maka bank memiliki risiko nihil atau tidak berisiko, sedangkan semakin besar nilai RBIA maka bank memiliki risiko yang besar. Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel Variabel
Indikator
Deposito Valas
1. 2. 3. 4.
Jangka waktu penyimpanan Suku bunga Preferensi nasabah terhadap risiko Sistem pencairan deposito valas
Letter Of Credit
1. Peranan bank dalam letter of credit 2. Keamanan dalam melakukan transaksi letter of credit
Skala Nomor Butir Pernyataan 1, 2 3, 4, 5 Ordinal 6, 7 8 9 10, 11, 12, 13
Bersambung pada halaman selanjutnya
48
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel
Indikator
3. Kerjasama dengan bank-bank luar negeri dalam melaksanakan letter of credit 4. Keuntungan menggunakan letter of credit
Risk Based Internal Audit
1. Keahlian yang dimiliki Internal audit dalam melakukan risk based audit 2. Aktivitas bank yang berisiko, proaktif dan konsisten 3. Pemahaman atas risk based audit 4. Penggunaan faktor risiko 5. Efektifitas dan efesiensi operasi bank 6. Keandalan dan integritas dari informasi keuangan bank 7. Kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, regulasi serta hukum
Nomor Butir Pernyataan 14
Skala
15, 16, 17, 18
Ordinal
19, 20
21 Ordinal 22 23 24, 25 26, 27 28
Sumber: Data Primer
49
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor internal, asisten manajer serta manajer yang bekerja di Bank Pemerintah dan Bank Swasta yang berada di wilayah Jakarta. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta di wilayah Jakarta. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 28 April 2010 hingga 27 Mei 2010. Peneliti mengambil sampel sebanyak 12 Bank yang berada di wilayah Jakarta, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian Nama Bank
No.
Kuisioner
Kuisioner
1.
Bank Mega
dikirim 10
dikembalikan 8
2.
Bank DKI
10
7
3.
Bank Panin
5
5
4.
Bank DIPO
5
5
5.
BRI
10
8
Bersambung pada halaman selanjutnya
50
Tabel 4.1 (Lanjutan) No.
Nama Bank
Kuisioner
Kuisioner
dikirim
dikembalikan
6.
BTN
5
5
7.
Bank Bukopin
10
10
8.
BNI
10
6
9.
Bank Mandiri
5
0
10.
BII
5
5
11.
Bank CIMB Niaga
5
4
12.
Bank Danamon
10
6
Sumber: Data Primer Kuesioner yang disebarkan berjumlah 90 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 69 kuesioner atau 76,66667%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 21 buah atau 23,33333%. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 61 buah atau 67,77778%, sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak diisi secara lengkap oleh responden sebanyak 8 buah atau 8,888889%. Gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian No. Keterangan 1. Jumlah kuesioner yang disebar 2. Jumlah kuesioner yang kembali 3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah Sumber: Data primer yang diolah
Auditor 90 69 21 8 61
Persentase 100% 76.66667% 23.33333% 8.888889% 67.77778%
51
2. Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah auditor internal, asisten manajer serta manajer yang bekerja pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, posisi terakhir, dan pengalaman kerja responden. a.
Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jeniskelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
laki-laki
36
59.0
59.0
59.0
perempuan
25
41.0
41.0
100.0
Total
61
100.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 36 orang atau 59,0% responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 25 orang atau 41,0% responden berjenis kelamin wanita. Jika dilihat dengan gambar histogram akan seperti dibawah ini.
52
Sumber: Data Primer yang diolah Gambar 4.1 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin b. Deskripsi responden berdasarkan jabatan Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
auditor internal
28
45.9
45.9
45.9
asisten menejer
14
23.0
23.0
68.9
Manajer
19
31.1
31.1
100.0
Total
61
100.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.4 diatas diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 28 orang atau sebesar 45,9% menduduki posisi sebagai auditor
internal.
Responden yang
menduduki jabatan sebagai asisten manajer sebanyak 14 orang atau 23,0% dan sisanya adalah manajer sebanyak 19 orang atau sekitar 31,1%. Jika dilihat dengan gambar histogram akan seperti dibawah ini.
53
Sumber: Data Primer yang diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir pendidikan terakhir Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S1
32
52.5
52.5
52.5
S2
26
42.6
42.6
95.1
s3
3
4.9
4.9
100.0
61
100.0
100.0
Total
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 32 responden atau 52,5%. Sisanya sebesar 42,6% atau sebanyak 26 orang berpendidikan terakhir Strata Dua (S2) dan sebesar 4,9% atau sebanyak 3 orang berpendidikan terakhir Strata Tiga (S3). Jika dilihat dengan gambar histogram akan seperti dibawah ini.
54
Sumber: Data Primer yang diolah Gambar 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir d. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja pengalaman kerja Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
< 1 tahun
12
19.7
19.7
19.7
1 - 3 tahun
14
23.0
23.0
42.6
> 3 tahun
35
57.4
57.4
100.0
Total
61
100.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden atau sebanyak 57,4% atau sekitar 35 orang memiliki pengalaman bekerja lebih dari 3 tahun, 23,0% atau sekitar 14 orang memiliki pengalaman kerja antara 1 sampai 3 tahun dan sisaya 19,7% atau sekitar 12 orang memiliki pengalaman bekerja kurang dari 1 tahun. Jika dilihat dengan gambar histogram akan seperti dibawah ini.
55
Sumber: Data Primer yang diolah Gambar 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja e. Pemahaman responden terhadap variabel Responden kurang memahami variabel yang diteliti, terutama pada variabel letter of credit. Kurangnya pemahaman ini dapat diketahui dari hasil penelitan yang menyatakan tidak signifikannya pengaruh variabel letter of credit terhadap variabel risk based internal audit. Responden hanya memahami gambaran besar dari variabel letter of credit sehingga mempengaruhi hasil penelitian.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi deposito valas dan letter of credit terhadap risk based internal audit akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.7.
56
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif N
Minimum
Tdv
61
Tlc
61
Trbia
61
Valid N (listwise)
61
Maximum
Mean
Std. Deviation
12
40
28.54
5.940
16
50
34.51
7.728
17
50
35.30
8.539
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel total deposito valas (tdv) jawaban minimum responden sebesar 12 dan maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 28,54 dan standar deviasi sebesar 5,940. Variabel total letter of credit (tlc) jawaban minimum responden sebesar 16 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata total jawaban 34,51 dan standar deviasi sebesar 7,728. Pada variable total risk based internal audit (trbia) minimum jawaban responden sebesar 17 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata total jawaban 35,30 dan standar deviasi sebesar 8,539. 2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid (Imam Ghozali, 2009:49). Tabel berikut
57
menunjukkan hasil uji validitas dari tiga variabel dengan 61 sampel responden. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Deposito Valas Butir Pernyataan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Pernyataan 1 .600** .000 Pernyataan 2 .742** .000 Pernyataan 3 .608** .000 Pernyataan 4 .599** .000 Pernyataan 5 .626** .000 Pernyataan 6 .605** .000 Pernyataan 7 .661** .000 Pernyataan 8 .687** .000 Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.8 menunjukkan variabel deposito valas mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Letter of Credit Butir Pernyataan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Pernyataan 1 .630** .000 Pernyataan 2 .866** .000 Pernyataan 3 .806** .000 Pernyataan 4 .731** .000 Pernyataan 5 .712** .000 Pernyataan 6 .823** .000 Pernyataan 7 .696** .000 Pernyataan 8 .526** .000 Pernyataan 9 .491** .000 Pernyataan 10 .561** .000 Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.9 menunjukkan variabel letter of credit mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
58
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Risk Based Internal Audit Butir Pernyataan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Pernyataan 1 .764** .000 Pernyataan 2 .915** .000 Pernyataan 3 .889** .000 Pernyataan 4 .755** .000 Pernyataan 5 .793** .000 Pernyataan 6 .846** .000 Pernyataan 7 .910** .000 Pernyataan 8 .551** .000 Pernyataan 9 .797** .000 Pernyataan 10 .802** .000 Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.10 menunjukkan variabel risk based internal audit mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,6 (Imam Ghozali, 2009:45). Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Deposito Valas Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.791
N of Items .796
8
Sumber: Data primer yang diolah
59
Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel deposito valas sebesar 0,791, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Letter of Credit Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.875
N of Items .874
10
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.12 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel letter of credit sebesar 0,875, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Risk Based Internal Audit Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.940
N of Items .939
10
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.13 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel risk based internal audit sebesar 0,940, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.
60
3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolonieritas a
Coefficients
Model
Tlc
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
1 (Constant) Tdv
Unstandardized
Std. Error
10.125
5.695
.650
.166
.192
.128
Beta
T
Sig.
Tolerance
VIF
1.778
.081
.452
3.912
.000
.939
1.065
.174
1.505
.138
.939
1.065
a. Dependent Variable: trbia Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.14 diatas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance 0,939; dan 0,939 serta VIF sebesar 1,065 dan 1,065 untuk variabel deposito valas dan letter of credit. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
61
b. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
62
Gambar 4.5 dan 4.6 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asusmsi normalitas. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.7.
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.7 Grafik Scatterplot Gambar 4.7 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi risk based internal audit atas variabel deposito valas dan letter of credit.
63
4. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu: a. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Model 1
R .523
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.273
.248
7.403
a. Predictors: (Constant), tdv, tlc b. Dependent Variable: trbia
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.15 menunjukkan nilai R sebesar 0,523 atau 52,3%. Hal ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit adalah cukup kuat karena berada dikisaran 0,40-0,599 (Riduwan dan Ahmad, 2007:62). Nilai Adjusted R Square sebesar 0,248 atau 24,8%, ini menunjukkan bahwa variabel risk based internal audit yang dapat dijelaskan oleh variabel deposito valas dan letter of credit adalah sebesar 24,8%, sedangkan sisanya sebesar 0,752 atau 75,2% (1-0,248) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
64
b. Hasil Uji Statistik t Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik t a
Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
10.125
5.695
Tdv
.650
.166
Tlc
.192
.128
Beta
T
Sig.
1.778
.081
.452
3.912
.000
.174
1.505
.138
a. Dependent Variable: trbia
Sumber: Data primer yang diolah Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel deposito valas mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima Ha1 dan menolak Ho sehingga dapat dikatakan bahwa deposito valas berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel deposito valas lebih kecil dari 0,05.
65
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel letter of credit mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,138. Hal ini berarti menolak Ha2 dan menerima Ho sehingga dapat dikatakan bahwa letter of credit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel letter of credit lebih besar dari 0,05. c. Hasil Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.17, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik F b
ANOVA Sum of Model 1
Squares
Mean df
Square
Regression
1195.766
2
597.883
Residual
3178.922
58
54.809
Total
4374.689
60
F 10.908
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), tlc, tdv b. Dependent Variable: trbia
Sumber: Data primer yang diolah
66
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.17 nilai F diperoleh sebesar 10,908 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha3 diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa deposito valas dan letter of credit berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap risk based internal audit.
C. Pembahasan 1. Pengaruh deposito valas terhadap risk based internal audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel deposito valas 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa deposito valas berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit. Hal ini dapat disebabkan karena deposito valas merupakan kegiatan transaksi luar negeri yang diselenggarakan oleh bank, selain itu memiliki preferensi nasabah terhadap kelompok risiko tolak, kelompok risiko netral dan kelompok risiko lebih (Pindyck, 2001 dalam Imbang J. Mangkuto, 2004: 157-158). Dengan kata lain kelompok risiko ini dibedakan sesuai dengan tingkat risiko yang selalu melekat ke dalam kegiatan investasi. Risiko merupakan kemungkinan kerugian dari suatu investasi sebagai akibat perubahan kondisi yang mempengaruhi nilai dari investasi tersebut. Risiko mempunyai hubungan positif dan linier dengan return yang diharapkan dari suatu investasi, sehingga semakin besar return yang diharapkan semakin besar pula risiko yang harus ditanggung oleh seorang
67
investor (Imbang J. Mangkuto, 2004:30). Auditor internal memainkan peran penting dalam membuat kesadaran yang tinggi atas risiko dan kontrol dengan lebih memformalkan sistem manajemen risiko, sehingga mempengaruhi cara kerjanya dalam menjalankan manajemen risiko (Sarens and Beelde, 2006 dalam Habiburrochman, 2007:12). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Astuti (1999) yang menyatakan bahwa dalam menentukan besarnya deposito Rupiah dan deposito USD berpengaruh dengan risk management bank. 2. Pengaruh letter of credit terhadap risk based internal audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,138 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa letter of credit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit. Hal ini terjadi sebab letter of credit merupakan suatu hubungan pembayaran luar negeri diperlukan dalam penyelesaian lalu lintas bayar-membayar antara para pihak yang mengadakan usaha dimana mereka berada di negara yang berlainan (Nunu Nugraha, 2008:8) Bank hanya menjadi penghubung antara eksportir dan impotir saja. Letter of credit merupakan suatu instrumen yang ditawarkan bank devisa untuk memudahkan lalu lintas pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional (Amir M.S, 2005:2). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nunu Nugraha (2008) yang menyatakan bahwa letter of credit berpengaruh terhadap manajemen risiko. Perbedaan ini terjadi
68
karena adanya perbedaan responden dengan peneliti sebelumnya. Responden pada penelitian yang dilakukan oleh Nunu Nugraha adalah karyawan bank, sedangkan responden pada penelitian ini meliputi auditor internal, asisten manajer dan manejer. Perbedaan inilah yang mendasari pemahaman responden untuk mengisi kuesioner, semakin paham responden terhadap isi kuesioner maka mempengaruhi tingkat signifikan data yang diolah. 3. Pengaruh deposito valas dan letter of credit terhadap risk based internal audit. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa deposito valas dan letter of credit berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap risk based internal audit. Dengan demikian, Bank dalam melakukan transaksi deposito valas dan letter of credit berpengaruh positif dengan penerapan risk based internal audit. Oleh karena itu, salah satu tujuan dari risk based internal audit adalah untuk menguji bahwa sistem pengendalian internal akan mengurangi risiko sampai ke tingkat yang rendah. Salah satu keuntungan dari risk based internal audit adalah tidak hanya seharusnya menyoroti risiko yang tidak secara tepat dikendalikan, risk based internal audit seharusnya menyoroti risiko yang sangat dikendalikan dan kemudian memakan sumber daya yang tidak penting (Muh. Arief Effendi, 2003:1). Risk based internal audit memberikan keyakinan pada semua risiko, audit berbasis risiko dapat melibatkan area yang biasanya tidak diuji.
69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh deposito valas dan letter of credit terhadap risk based internal audit. Responden penelitian ini berjumlah 61 orang, diantaranya auditor internal, asisten manajer dan manajer yang bekerja pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Jakarta. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Deposito valas berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit. 2. Letter of credit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit. 3. Deposito valas dan letter of credit berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap risk based internal audit.
B. Implikasi Berdasarkan penjelasan kesimpulan di atas maka implikasi dari dua variabel ini adalah: 1. Variabel deposito valas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan, artinya semakin banyak transaksi terhadap deposito valas yang dilakukan
70
maka akan semakin tinggi risk based internal audit yang dilakukan oleh auditor internal. Deposito valas berpengaruh secara signifikan terhadap risk based internal audit, karena dalam pelaksanaannya auditor internal menganggap bahwa deposito valas merupakan jenis transaksi yang berisiko, sehingga tidak menutup kemungkinan auditor internal melakukan risk based internal audit untuk mencegah risiko yang terjadi. 2. Variabel letter of credit mempunyai pengaruh yang positif namun tidak signifikan, artinya bank dalam melakukan kegiatan letter of credit maka akan mengantisipasi risiko audit yang dapat terjadi. Namun letter of credit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risk based intrernal audit, karena dalam melakukan kegiatan tersebut bank hanya sebagai penghubung antara eksportir dan importir untuk mempermudah lalu lintas pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional. Bank tidak bertanggungjawab apabila terjadi kerusakan barang, kehilangan ataupun kelambatan dalam pengiriman, sehingga kegiatan letter of credit tidak mempengaruhi berpengaruh terhadap risk based internal audit.
71
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007. Amin Budi Pramuraharjo, “Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Deposito, Pembiayaan dan Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia”, Tesis Program Studi Timur Tengah dan Islam, Universitas Indonesia, Jakarta, 2005. Amin Widjaja Tunggal, “Memahami Internal Auditing”, Harvarindo, Jakarta, 2008. Amir M.S., “Letter Of Credit dengan Pembahasan Khusus Standby L/C dalam Bisnis Ekspor Impor”, PPM, Jakarta, 2005. Ardiyoso, “Kamus Besar Akuntansi”, Citra Harta Prima, Jakarta, 2008. Bank Indonesia, Peraturan Gubernur BI, Nomor, 5/8/PBI/2003, “Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum”, Jakarta, 2003. Debora Christina, “Implementasi Audit Berbasis Risiko Pada Aktivitas Pendanaan Oleh Audit Internal”, Skripsi Program Akuntansi, Universitas Trisakti, Jakarta, 2008. Dewi Astuti, “Tanggapan Para Profesional Surabaya Terhadap Perubahan Ekonomi dan Kebijakan Pemerintah di Bidang Perbankan”, Vol 1 No.1, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 1999. Embun Duriany.S., “Kewajiban Bank Umum Untuk Menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank”, Vol 9 No. 1, JABPI, 2003. Habiburrochman, “Evaluasi Peran Auditor Internal dalam Menilai Risiko Bisnis Perbankan di BPR Syariah”, Tesis Program Magister Ilmu Ekonomi, Universitas Airlangga, Surabaya, 2007. Hoetomo M.A, “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, Mitra Pelajar, Surabaya, 2005. Imam Ghozali, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
72
Imbang J. Mangkuto, “Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Konvensional dan Tingkat Pendapatan Deposito Mudharaba Terhadap Pertumbuhan Deposito di Bank Muamalat Indonesia”, Tesis Program Magister Kajian Timur Tengah dan Islam, Universitas Indonesia, Jakarta, 2004. Johar Arifin dan Muhammad Syukri, “Aplikasi Excel dalam Bisnis Perbankan Terapan”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006. Muh. Arief Effendi, “Risk Based Internal Audit”, Audit Isu, Media Akuntansi, Jakarta, 2003. Nunu Nugraha, 2008, “ Pengaruh Letter Of Credit Terhadap Risiko Manajemen”, melalui: http: // one. indoskripsi. Com / node / 1333, diakses pada 1 Januari 2010. Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2002. Riduwan dan Engkos Ahmad, “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur”, Cetakan 1 Januari, Alfabeta, Bandung, 2007. Singgih Santoso, “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005. William Tanuwidjaja, “Agar Duit Berkembang Biak Dari Investasi Saham, Deposito Hingga Money Game”, Media Pressindo, Yogyakarta, 2006 Z. Dunil, “Risk Based Audit”, Indeks, Jakarta, 2005.
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
74
Lampiran 1: Kuesioner Pengaruh Deposito Valas dan Letter of Credit Terhadap Risk Based Internal Audit
KUESIONER PENGARUH DEPOSITO VALAS DAN LETTER OF CREDIT TERHADAP RISK BASED INTERNAL AUDIT Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di tempat
Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya: Nama
: Fitri Akbariah
NIM
: 106082002605
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Deposito Valas dan Letter of Credit Terhadap Risk Based Internal Audit”. Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk mengetahui pengaruh Deposito Valas dan Letter of Credit terhadap Risk Based Internal Audit. Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.
Hormat saya, Peneliti
(Fitri Akbariah)
75
IDENTITAS RESPONDEN Nama
: …………………….
Nama Bank
: …………………….
Jenis Kelamin
:
Umur
: ………… tahun
Jabatan
:
Laki-laki
Perempuan
Auditor Internal
Asisten Manajer
Manajer Pendidikan Terakhir
:
D3
S1
Pengalaman Kerja
:
< 1 tahun
S2
S3
1-3 tahun
> 3 tahun
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana: 1= Sangat Tidak Setuju (STS)
2= Tidak Setuju (TS)
3= Ragu-ragu (R)
4= Setuju (S)
5= Sangat Setuju (SS)
1. Variabel Deposito Valas (X1) No. 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
Pernyataan Jangka waktu penyimpanan deposito berpengaruh terhadap risiko yang akan terjadi. Jangka waktu penyimpanan deposito memiliki hubungan linier dengan risk based audit. Bank menentukan sendiri suku bunga pada deposito valas. Suku bunga deposito valas ditetapkan berdasarkan besarnya deposito yang diberikan oleh nasabah. Naik-turunnya suku bunga deposito tergantung pada situasi ekonomi. Deposito merupakan jenis transaksi yang berisiko kecil. Dalam pelaksanaannya risiko bagi deposan sewaktu-waktu bisa terjadi. Deposan hanya dapat melakukan pencairan dana pada saat jatuh tempo untuk menghindari denda.
STS
TS
R
S
SS
76
2. Variabel Letter of Credit (L/C) (X2) No. 9.
10.
11. 12. 13. 14.
15. 16.
17.
18.
Pernyataan Bank hanya menjadi lalu lintas pembayaran antara para pihak yang melakukan transaksi letter of credit. Bank wajib memeriksa semua dokumen yang terkait dengan L/C untuk mengindari risiko.
STS
TS
R
S
SS
STS
TS
R
S
SS
Bank tidak bertanggungjawab atas kelambatan atau hilangnya barang dalam pengiriman. Penggunaan L/C merupakan cara yang paling aman bagi eksportir maupu importir. Bank memperlancar dana yang disediakan importir untuk membayar barang impor. Bank telah memiliki hubungan koresponden dengan bank-bank luar negeri yang telah diketahui bonafiditas serta financial standingnya. Letter of credit dapat menghidari dari risiko pembatasan transfer valuta. Dengan menggunakan L/C eksportir dapat memperoleh uang muka atau kredit tanpa bunga dari bank untuk meningkatkan kepercayaan para nasabah. Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan yang pasti dipatuhi oleh eksportir. L/C merupakan jaminan bagi importir, bahwa barang yang dipesan akan diterima dalam keadaan lengkap.
3. Variabel Risk Based Internal Audit No.
Pernyataan
19.
Anda memiliki keahlian yang memadai untuk melakukan risk based audit. Anda telah dapat mengevaluasi pelaporan atas risiko yang terjadi. Semakin tinggi risiko suatu area, maka harus semakin tinggi pula perhatian dalam audit area tersebut. Anda telah memahami risiko dan pengendalian dari sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan bank tersebut. Anda telah dapat mengelola dan mengendalikan risiko yang dapat mempengaruhi kinerja bank.
20. 21.
22.
23.
77
No. 24.
25. 26.
27. 28.
Pernyataan Dengan menggunakan risk based audit bank lebih efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan operasinya. Auditor telah dapat mengkomunikasikan isu penting kepada manajemen tentang risiko. Bank telah dapat mengurangi ancaman dari tujuan organisasi sampai pada tingkat risiko yang rendah. Bank telah dapat meningkatkan identifikasi risiko yang tinggi maupun yang rendah. Risk based audit telah sesuai dengan peraturan BI tentang penerapan risiko bagi bank umum.
STS
TS
R
S
SS
78
Lampiran 3: Hasil Uji Validitas
1.
Variabel Deposito Valas Correlations dv1
dv1
Pearson Correlation
dv2
dv4
dv5
**
.134
.204
.035
.317
*
.145
.000
.000
.304
.115
.790
.013
.263
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
.685**
1
.597**
.243
.172
.280*
.430**
.302*
.742**
.000
.059
.184
.029
.001
.018
.000
61
61
61
61
61
61
61
1
Sig. (2-tailed) N dv2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
dv3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
dv4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
dv5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
dv6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
dv7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
dv3
.685
**
.000
.441
dv6
dv7
dv8
tdv .600
**
61
61
.441**
.597**
1 .264*
.194
.169
.245
.153
.608**
.000
.000
.040
.135
.193
.057
.240
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
.134
.243
.264*
1 .409**
.238
.285*
.500**
.599**
.304
.059
.040
.001
.065
.026
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
.204
.172
.194 .409**
1
.571**
.292*
.423**
.626**
.115
.184
.135
.001
.000
.022
.001
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
.035
.280*
.169
.238 .571**
1
.349**
.499**
.605**
.790
.029
.193
.065
.000
.006
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
.317*
.430**
.245 .285* .292*
.349**
1
.608**
.661**
.013
.001
.057
.026
.022
.006
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
79
dv8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
**
.018
.240
.000
.001
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
.742
**
.608
**
.599
**
.626
**
.499
**
.263
**
.423
**
.153 .500
.600
Sig. (2-tailed)
**
.302
N Tdv
*
.145
.605
**
.608
1
**
.000
**
.661
61
61
**
1
.687
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
N
.687
61
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2.
Variabel Letter of Credit Correlations lc1
lc1
Pearson Correlation
lc2 1
Sig. (2-tailed) N lc2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
lc3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
lc4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
lc3
.672
**
lc4
.446
**
lc5
.358
**
lc6
lc7
*
**
.272 .421
.416
lc8 **
lc9
lc10
-.013 .288
*
tlc *
**
.321 .630
.000
.000
.005
.034
.001
.001
.922
.024
.012
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
**
1
.672
.000 61 .446
**
61 .700
**
.000
.000
61
61
.358
**
.616
**
.700
**
.616
**
.496
**
.643
**
.502
**
.350
**
.447
**
.430
**
.866
**
.000
.000
.000
.000
.000
.006
.000
.001
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
1 .485
**
.477
**
.660
**
.416
**
.484
**
.412
**
.400
**
.806
**
.000
.000
.000
.001
.000
.001
.001
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
**
1
**
.072
.215 .731
.485
.005
.000
.000
61
61
61
61
.781
**
.539
**
.662
**
.343
**
.000
.000
.000
.007
.582
.096
.000
61
61
61
61
61
61
61
80
lc5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
lc6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
lc7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
lc8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
lc9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
lc10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
tlc
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.272
*
.496
**
.477
**
.781
**
.034
.000
.000
.000
61
61
61
61
.421
**
.643
**
.660
**
.539
**
1 .614
61 .614
**
.001
.000
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
.416
**
.502
**
.416
**
.662
**
.699
**
**
.699
**
*
*
**
.316
.053 .278 .712
.000
.000
.013
.685
.030
.000
61
61
61
61
61
61
1 .557
**
.383
**
.452
**
.393
**
.823
**
.000
.002
.000
.002
.000
61
61
61
61
61
61
**
1
.230
.088
.222 .696
.074
.501
.085
.000
61
61
61
61
*
**
.557
**
.001
.000
.001
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
*
**
.230
1 .315
.013
.027
.000
61
61
61
61
*
1
-.013
.350
**
.484
**
.343
**
.316 .383
.922
.006
.000
.007
.013
.002
.074
61
61
61
61
61
61
61
**
.072
.053 .452
.288
*
.447
**
.412
**
.088 .315
*
.024
.000
.001
.582
.685
.000
.501
.013
61
61
61
61
61
61
61
61
61
**
.215
.278 .393
*
**
.222 .283
*
.250
.321
*
.430
**
.400
.012
.001
.001
.096
.030
.002
.085
.027
.052
61
61
61
61
61
61
61
61
61
.630
**
.866
**
.806
**
.731
**
.712
**
.823
**
.696
**
.526
**
.491
**
.283 .526
.250 .491
**
.052
.000
61
61
1 .561
**
.000 61
61
**
1
.561
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed).
81
61
3.
Variabel Risk Based Internal Audit
Correlations rbia1 rbia1 Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N rbia2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N rbia3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N rbia4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N rbia5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N rbia6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N rbia7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
rbia2
rbia3
.824
**
rbia4
.675
**
.482
**
rbia5
rbia6 rbia7 rbia8 rbia9 rbia10 trbia
.582
**
.602
**
.661
**
*
**
.296 .414
.542
**
.764
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.021
.001
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
**
1
.824
.000 61 .675
**
61 .844
**
.000
.000
61
61
.482
**
.634
**
.844
**
.651
**
.915
**
61
61
61
61
61
61
61
1 .676
**
.695
**
.760
**
.830
**
.404
**
.617
**
.616
**
.889
**
.000
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
**
1
.676
.695
**
61 .670
**
61
61
61
.760
**
.471
**
.670
**
.412
**
.502
**
.618
**
.755
**
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
1 .651
61 .651
**
.000
61
61
61
61
61
**
**
.001
.000
.649
.649
.000
.000
**
**
.000
.000
.830
.471
.000
.000
**
**
61
61
.870
.653
61
.000
**
**
.000
.000
.661
.328
.000
.000
**
**
.000
.000
.755
.870
.010
61
**
**
.000
61
.602
.755
.000
61
**
**
.000
.000
.736
.736
.000
.000
**
**
.000
.000
.582
.634
.664
**
**
.664
**
.366
**
.522
**
.508
**
.793
**
.000
.000
.004
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
1 .777
61 .777
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
**
.373
**
.737
**
.614
**
.846
**
.000
.003
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
1 .406
61
**
.705
**
.684
**
.910
**
.001
.000
.000
.000
61
61
61
61
82
rbia8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N rbia9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N rbia10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Trbia Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.296
*
.328
**
.404
**
.412
**
.366
**
.373
**
.406
**
.021
.010
.001
.001
.004
.003
.001
61
61
61
61
61
61
61
.414
**
.653
**
.617
**
.502
**
.522
**
.737
**
.705
**
1 .517
61 .517
**
.001
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
.542
**
.651
**
.616
**
.618
**
.508
**
.614
**
.684
**
.466
**
**
61
61
61
1 .747
61 .747
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
**
.889
**
.755
**
.793
**
.846
**
.910
**
.551
**
**
.000
.000
.915
.551
.000
.000
**
**
.000
.000
.764
.466
.797
**
**
.797
**
.000
.000
61
61
1 .802
**
.000 61
61
**
1
.802
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
83
61
Lampiran 4: Hasil Uji Reliabilitas Data
1.
Variabel Deposito Valas
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
N of
Alpha
Items
Items
.791
.796
8
Case Processing Summary N Cases Valid Excluded
a
Total
% 61
100.0
0
.0
61
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
dv1
24.90
27.690
.429
.552
.781
dv2
25.15
25.628
.618
.662
.747
dv3
25.21
28.370
.465
.387
.773
dv4
25.00
28.033
.439
.354
.778
dv5
24.80
28.427
.495
.473
.769
dv6
25.34
27.996
.448
.501
.776
dv7
24.62
28.805
.558
.446
.762
dv8
24.75
27.622
.571
.560
.757
84
2.
Variabel Letter of Credit Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
N of
Alpha
Items
Items
.875
.874
10
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
a
% 61
100.0
0
.0
61
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
lc1
31.18
49.217
.518
.558
.869
lc2
30.92
44.343
.814
.754
.844
lc3
31.11
46.070
.738
.612
.851
lc4
30.87
48.816
.656
.717
.858
lc5
30.82
50.584
.647
.722
.861
lc6
30.75
46.722
.767
.644
.849
lc7
31.11
48.470
.605
.576
.862
lc8
31.51
52.287
.418
.389
.875
lc9
30.93
53.096
.382
.401
.877
lc10
31.36
50.868
.443
.257
.875
85
3.
Variabel Risk Based Internal Audit Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
N of
Alpha
Items
Items
.940
.939
10
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded a
Total
% 61
100.0
0
.0
61
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
rbia1
31.87
59.749
.701
.749
.936
rbia2
31.80
56.861
.890
.907
.927
rbia3
31.46
58.252
.859
.796
.929
rbia4
31.82
61.084
.698
.642
.936
rbia5
31.75
60.855
.745
.655
.934
rbia6
31.48
57.654
.800
.758
.932
rbia7
31.89
55.137
.879
.831
.927
rbia8
31.77
65.346
.473
.372
.945
rbia9
31.82
60.184
.747
.761
.934
rbia10
32.00
59.400
.750
.678
.934
86
Lampiran 5: Hasil Uji Regresi Linier Berganda
b
Model Summary
Change Statistics Adjusted Std. Error of Model
R
1
.523
R Square
R Square R Square the Estimate a
.273
.248
Change
7.403
Sig. F F Change
.273
df1
10.908
df2 2
58
Change .000
a. Predictors: (Constant), tlc, tdv b. Dependent Variable: trbia
a
Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1 (Constant)
Std. Error
10.125
5.695
tdv
.650
.166
tlc
.192
.128
Collinearity Statistics
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
1.778
.081
.452
3.912
.000
.939
1.065
.174
1.505
.138
.939
1.065
a. Dependent Variable: trbia
b
ANOVA Sum of Model 1
Squares
Mean df
Square
Regression
1195.766
2
Residual
3178.922
58
Total
4374.689
60
F
597.883 10.908
Sig. a
.000
54.809
a. Predictors: (Constant), tlc, tdv b. Dependent Variable: trbia
87
Lampiran 6: Surat Keterangan Bank
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI JAKARTA
88
Lampiran 2: Daftar Jawaban Responden Responden Nama Bank Jenis Kelamin 1 MEGA laki-laki 2 MEGA laki-laki 3 MEGA laki-laki 4 MEGA perempuan 5 MEGA perempuan 6 MEGA laki-laki 7 MEGA perempuan 8 MEGA laki-laki 9 DKI laki-laki 10 DKI perempuan 11 DKI laki-laki 12 DKI perempuan 13 DKI laki-laki 14 PANIN laki-laki 15 PANIN perempuan 16 PANIN laki-laki 17 PANIN laki-laki 18 PANIN laki-laki 19 DIPO laki-laki 20 DIPO laki-laki 21 DIPO laki-laki 22 DIPO perempuan 23 DIPO perempuan 24 BRI laki-laki 25 BRI perempuan 26 BRI laki-laki 27 BRI perempuan 28 BRI laki-laki 29 BTN laki-laki 30 BTN perempuan 31 BTN laki-laki 32 BTN perempuan 33 BTN perempuan 34 BUKOPIN perempuan 35 BUKOPIN laki-laki 36 BUKOPIN laki-laki 37 BUKOPIN laki-laki 38 BUKOPIN perempuan 39 BUKOPIN laki-laki 40 BUKOPIN laki-laki 41 BNI perempuan
Jabatan Pendidikan Terakhir auditor internal s2 auditor internal s1 auditor internal s1 auditor internal s2 auditor internal s1 auditor internal s1 auditor internal s1 auditor internal s1 asisten manajer s1 manajer s2 manajer s2 asisten manajer s1 asisten manajer s1 auditor internal s1 auditor internal s1 manajer s2 asisten manajer s1 asisten manajer s1 auditor internal s2 auditor internal s1 manajer s2 manajer s2 asisten manajer s1 auditor internal s1 auditor internal s1 auditor internal s1 manajer s2 manajer s2 manajer s2 manajer s3 manajer s2 asisten manajer s2 asisten manajer s1 auditor internal s1 auditor internal s1 auditor internal s1 auditor internal s2 auditor internal s1 manajer s2 manajer s3 auditor internal s1
86
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
BNI BNI BNI BNI BNI BII BII BII BII BII CIMB Niaga CIMB Niaga CIMB Niaga CIMB Niaga DANAMON DANAMON DANAMON DANAMON DANAMON DANAMON
perempuan laki-laki perempuan laki-laki laki-laki laki-laki perempuan perempuan laki-laki laki-laki perempuan laki-laki laki-laki laki-laki perempuan perempuan laki-laki laki-laki perempuan perempuan
auditor internal manajer asisten manajer auditor internal manajer auditor internal auditor internal auditor internal manajer manajer auditor internal auditor internal manajer manajer asisten manajer asisten manajer asisten manajer manajer auditor internal auditor internal
s1 s2 s1 s2 s2 s2 s1 s1 s2 s3 s2 s2 s2 s2 s1 s1 s1 s2 s1 s2
86
Pengalaman Kerja dv1 > 3 tahun 4 > 3 tahun 4 > 3 tahun 2 > 3 tahun 5 > 3 tahun 4 > 3 tahun 4 > 3 tahun 4 > 3 tahun 2 > 3 tahun 2 > 3 tahun 2 > 3 tahun 2 > 3 tahun 4 > 3 tahun 4 1 - 3 tahun 4 > 3 tahun 5 > 3 tahun 4 1 - 3 tahun 5 1 - 3 tahun 5 < 1 tahun 3 < 1 tahun 5 1 - 3 tahun 4 > 3 tahun 5 < 1 tahun 4 < 1 tahun 4 1 - 3 tahun 4 < 1 tahun 5 > 3 tahun 4 1 - 3 tahun 4 > 3 tahun 5 1 -3 tahun 4 > 3 tahun 4 < 1 tahun 4 < 1 tahun 1 1 - 3 tahun 1 1 - 3 tahun 1 > 3 tahun 5 > 3 tahun 1 < 1 tahun 1 > 3 tahun 1 > 3 tahun 1 < 1 tahun 5
dv2 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 1 4 4 1 1 1 4 1 1 1 1 2
dv3 1 4 3 4 4 2 4 5 4 3 4 2 2 4 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 1 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2
dv4 2 2 3 4 2 2 4 5 3 4 2 4 2 5 5 5 1 4 3 5 5 4 4 4 4 2 2 2 4 3 2 4 4 4 2 2 2 4 2 2 4
dv5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 2 3 4 4 3 3 1 3 3 5 2 2 3 2 4 3 4 4 4 1 1 5
dv6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 2 3 4 4 3 3 1 3 3 2 1 2 2 2 3 3 1 4 4 1 1 5
dv7 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 2 3 4 4 3 3 1 3 3 2 2 5
dv8 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 5 4 5 5 5 2 3 3 1 4 2 3 4 4 3 3 1 3 3 2 2 5
tdv 27 27 28 35 30 29 30 33 28 28 29 29 29 31 36 28 30 36 30 34 31 35 34 32 28 27 28 26 31 16 24 27 20 21 18 22 20 22 12 12 33
86
< 1 tahun > 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun
5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 2 2 4 4 4 5 3
2 4 4 2 3 4 4 4 2 5 5 4 4 2 2 4 5 4 5 2
3 4 4 5 1 4 4 4 2 5 4 4 2 3 3 2 4 4 4 2
4 4 4 2 3 5 4 5 2 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 3
5 4 4 5 4 5 4 5 2 5 5 5 2 5 5 5 4 4 4 3
2 2 2 1 2 4 4 5 2 5 5 5 2 3 3 1 3 4 4 3
4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3 4 4
3 4 5 2 2 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 4
28 30 31 26 22 37 32 37 22 40 38 37 25 29 29 31 31 31 35 24
86
lc1 1 4 3 4 2 5 4 4 4 2 2 2 4 4 5 1 4 4 4 2 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 2 3 3 4 2 3 2 5
lc2 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 1 4 4 5 1 2 2 2 3 3 1 4 4 5 3 3 2 4 2 3 3 2 1 3 2 5
lc3 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 1 2 2 3 2 3 1 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 5
lc4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 5 1 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 5 4 4 4 2 2 3 3 2 1 5
lc5 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 2 3 4 4 3 3 1 3 3 4 4 5 4 4 4 2 2 3 4 2 2 5
lc6 5 4 4 5 2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 2 3 4 4 3 3 1 3 3 4 4 2 4 2 2 2 2 3 4 2 2 5
lc7 4 4 3 4 2 2 2 4 3 4 2 3 4 4 4 1 4 4 5 1 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 5 4 4 4 2 2 3 3 2 1 2
lc8 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 1 2 3 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 4 2 1 2
lc9 4 4 4 4 2 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 1 5 4 4
lc10 1 4 4 4 2 5 4 4 4 3 4 4 5 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 5 2 2 3 3 4 2 3 4 4 1 1 1 1 1 3 3 4
tlc 37 42 38 41 28 42 36 44 39 36 34 37 41 37 37 22 33 32 42 16 27 31 31 32 30 18 33 31 38 32 32 30 33 26 23 23 27 25 27 20 42
rbia1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 1 2 3 2 4 1 1 5 5 3 5 5 4 4 5 3 4 4 2 3 4 1 2 2 2 2 2 4
86
5 4 4 5 4 1 2 3 2 4 1 1 5 5 3 5 5 4 4 5
5 4 5 5 5 2 2 4 3 4 2 2 5 5 3 5 5 5 5 5
5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5
5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 2 2 3 3 5 4 3 5 5 5
4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 5 5
5 4 4 5 5 3 4 3 5 4 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5
3 4 4 5 4 1 4 3 5 4 2 2 5 5 3 5 5 5 5 5
2 4 4 2 3 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5
4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 5 5 5
2 4 4 1 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 5 5 5
40 40 41 42 40 25 35 35 37 40 27 27 43 43 31 44 43 49 48 50
4 4 4 4 4 4 2 4 5 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3
86
rbia2 rbia3 rbia4 rbia5 rbia6 rbia7 rbia8 rbia9 rbia10 trbia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 4 4 3 4 4 4 4 4 37 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 5 4 4 5 4 4 5 5 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38 4 4 5 4 5 4 4 4 5 43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 2 2 3 3 1 4 5 2 25 2 4 4 4 4 4 5 4 2 35 4 4 4 4 3 3 4 3 3 35 3 4 4 4 5 5 3 4 3 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 3 2 3 4 2 3 4 3 27 2 3 2 3 4 2 3 4 3 27 5 5 3 4 5 5 3 4 4 43 5 5 3 4 5 5 3 4 4 43 3 4 5 5 2 3 3 1 2 31 5 5 4 4 5 5 3 4 4 44 5 5 3 4 5 5 3 4 4 43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 4 5 4 4 4 4 4 4 4 40 2 2 2 2 2 1 4 2 2 23 3 2 2 4 4 2 2 2 2 27 1 2 2 1 1 1 4 2 2 18 2 3 3 2 3 2 2 3 2 25 2 3 2 4 4 1 3 2 2 27 1 2 4 2 1 1 1 1 3 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 4 2 2 2 1 2 2 2 21 2 2 2 2 2 2 4 2 2 22 2 2 2 2 2 2 4 2 2 22 2 2 2 2 2 2 4 2 2 22 4 4 4 3 5 3 3 4 4 38
86
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3
4 4 4 4 4 4 1 5 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4
3 4 3 3 4 4 2 5 4 3 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 2 5 2 5 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4
4 4 4 5 4 4 2 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 2
3 4 4 5 3 4 2 5 3 2 4 3 3 3 4 5 3 4 4 3
4 4 4 5 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3
4 4 4 5 4 4 2 3 2 2 4 2 3 3 2 4 2 3 4 3
38 40 39 45 39 40 19 42 34 33 43 40 38 38 37 40 34 39 39 32
86