PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN LIKUIDITAS (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh NUR CHOLIS MADJID NIM. 921409069 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Likuiditas (LDR) terhadap Return On Assets (ROA) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia periode 2008 hingga 2012. Jumlah populasi dalam penelitian ini ada sebanyak 39 bank, sampel yang terpilih setelah dilakukannya teknik purposive berjumlah 28 bank. Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi data panel. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dana pihak ketiga (DPK) dan likuiditas (LDR) memiliki pengaruh yang positif terhadap return on assets (ROA). Secara simultan dana pihak ketiga (DPK) dan likuiditas (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on assets (ROA). Jumlah dana pihak ketiga (DPK) dan tingkat likuiditas (LDR) yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan laba bank. Kata Kunci: Dana Pihak Ketiga (DPK), Likuiditas (LDR), Return On Assets (ROA) PENDAHULUAN Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting dan berpengaruh dalam perekonomian. Bank sebagai sarana yang disediakan oleh pemerintah
dimaksudkan untuk membantu aktivitas ekonomi masarakat. Peranan utama bank sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary) adalah mengalihkan dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya. Dana pihak ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat yang dihimpun dalam bentuk giro (demand deposit), tabungan (saving deposit), dan deposito (time deposit) (Pandia 2012: 9). Dana inilah yang akan digunakan oleh pihak bank untuk bisa dikelola diberdayakan sehingga menghasilkan dan dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional bank tersebut. Pihak bank akan menggunakan dana pihak ketiga tersebut dalam bentuk penjualan jasa berupa penyaluran kredit kepada pihak yang membutuhkan modal kredit. Selain untuk mendapatkan pendapatan bunga atas kredit yang disalurkan, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pengendapan dana yaitu adanya ketidakseimbangan antara dana yang telah dihimpun dan kredit yang disalurkan oleh pihak bank. Untuk bisa menjaga sumber dana yang bersumber dari masyarakat, pihak bank harus menjaga kepercayaan nasabahnya atas dana yang dititipkan. Pihak bank harus menjaga kestabilan likuiditas agar tetap aman serta mencapai tingkat return on assets (ROA) yang maksimal. Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan (Kasmir, 2012: 315). Dalam mengukur tingkat likuiditas bank dapat digunakan quick ratio, investing policy ratio, banking ratio, assets to loan ratio, cash ratio, dan loan to deposit ratio (LDR). Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 13 /30 /DPNP tanggal 16 Desember 2011, pada lampiran 14 perihal pedoman perhitungan rasio keuangan, dijelaskan bahwa dalam menentukan tingkat likuiditas bank, digunakan rasio loan to deposit ratio (LDR) sebagai acuan perhitungannya dengan membandingkan jumlah kredit dengan jumlah dana pihak ketiga. Dengan keluarnya aturan tersebut, maka setiap perusahaan perbankan wajib mengikuti dan menggunakan rasio loan to deposit ratio (LDR) sebagai penilaian atas likuiditas bank. Semakin tinggi loan to deposit ratio (LDR) memberikan indikasi semakin
besar laba yang akan diperoleh bank. Tetapi hal tersebut memiliki resiko yang besar pula, yaitu tidak kembalinya dana kredit yang diberikan atau terjadinya kredit macet, sehingga akan berdampak pada penurunan laba. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, pada lampiran 2e yaitu penetapan peringkat komponen Likuiditas, loan to deposit ratio (LDR) memiliki batas aman antara 75%-85%. Batas aman ini memberikan indikasi bahwa setiap bank harus memiliki tingkat loan to deposit ratio (LDR) berkisar pada 75%-85%, agar bank yang bersangkutan berada pada kategori sehat. Nilai loan to deposit ratio (LDR) yang berada di atas batas aman, berarti bank yang bersangkutan berada dalam kategori kurang likuid atau tidak sehat. Return on assets adalah salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimiliki. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset bank tersebut. Semakin besar nilai ROA maka semakin baik pula kinerja perusahaan, karena return yang didapat perusahaan semakin besar. Dalam penentuan tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya return on assets (ROA). Hal ini dikarenakan Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabiltas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009: 119). Menurut Taswan dalam Putra (2011: 44) dengan meningkatnya jumlah dana pihak ketiga sebagai sumber dana utama pada bank, dimana bank menempatkan dana tersebut dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank yang akan berdampak terhadap profitabilitas (laba) bank. Pada analisis yang dilakukan pada beberapa bank, menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai return on assets (ROA) pada posisi dana pihak ketiga (DPK) mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dalam hal ini, terjadi kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan. Menurut Sugiono (2012: 50) masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-
benar terjadi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengambil hal itu sebagai masalah dan mendukung untuk dijadikan penelitian, dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh dana pihak ketiga (DPK), dan likuiditas (LDR) terhadap return on assets (ROA) Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun simultan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode waktu 2008-2012. Penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Umar (2011: 35) desain kausal adalah desain yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Populasi bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah berjumlah 39 bank. Berdasarkan kriteria dengan menggunakan metode purposive sampling, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 28 bank. Penelitian ini melihat pengaruh dana pihak ketiga (DPK), dan likuiditas (LDR) terhadap return on assets (ROA) dengan tahun pengamatan 2008 sampai 2012. Data keuangan bank sesuai periode pengamatan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Berdasarkan hasil yang telah dilakukan, terlihat bahwa nilai JB untuk variabel ROA pada seluruh bank yang diamati mempunyai nilai signifikansi di atas 0.05 sehingga H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel perubahan laba usaha untuk seluruh perusahaan perbankan yang diamati telah berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan salah satu pelanggaran kondisi ideal yang disebabkan adanya hubungan linear diantara variabel regresor. Multikolinearitas bisa dideteksi
dengan melihat nilai R2, dimana nilai R2 tinggi sedangkan tidak ada satupun koefisien regresi (secara parsial) yang signifikan. Selain itu, multikolinearitas dapat juga dideteksi dengan menggunakan indikator Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan yang ada. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh ternyata seluruh variabel bebas yang diamati mempunyai nilai variance inflation factor (VIF) dibawah 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model yang dianalisis tidak terdapat gejala multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan pelanggaran dari asumsi homoskedastisitas (semua gangguan/ disturbance yang muncul dalam model persamaan regresi bersifat homoskedastik atau mempunyai varians yang sama pada tiap kondisi pengamatan). Oleh karena itu, konsekuensi dari adanya heteroskedastistas dalam sistem persamaan bahwa penaksiran tidak lagi mempunyai varians yang minimum. Hasil pengujian menunjukkan nilai Fhitung sebesar 0,857 dengan nilai signifikansi sebesar 0,931. Nilai signifikansi ini lebih besar dari nilai alpha (0,05) sehingga H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model. Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan pelanggaran asumsi non autokorelasi. Hal ini disebabkan karena adanya korelasi antar gangguan/ error pada setiap pengamatan. Autokorelasi mengakibatkan OLS menghasilkan taksiran yang tak bias namun tidak efisien (underestimated) dan peramalan dengan OLS akan menghasilkan taksiran yang keliru. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, maka dilakukan pengujian Durbin Watson (DW) dengan ketentuan yang ada. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,658. Nilai ini berada pada interval 1.65 < DW < 2.35 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dalam data tidak terjadi gejala autokorelasi. Hasil Analisis Regresi Data Panel Setelah persyaratan normalitas data dipenuhi dan uji asumsi telah dilakukan, maka selanjutnya dilakukan analisis regresi untuk mengetahui bentuk pengaruh dari dana
pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank dan rasio LDR terhadap tingkat ROA dari bank. Analisis yang akan digunakan adalah analisis regresi data panel karena data yang dianalisis berupa data pooled (gabungan antara data crosssection/ perusahaan dengan data time series/ tahun). Interpretasi hasil analisis regresi diperoleh rata-rata nilai ROA dari bank yang diamati selama periode 2008-2012 jika seandainya pengaruh dari DPK dan LDR diabaikan adalah sebesar -42,801%. Tanda negatif ini menunjukkan jika seandainya bank tidak mampu memperoleh dana masyarakat (DPK) dan tidak menyalurkan kredit maka bank tersebut akan menderita kerugian.Pertumbuhan dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap nilai ROA bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Setiap kenaikan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sebesar 1% maka akan meningkatkan nilai ROA perusahaan sebesar 1,15%. Pertumbuhan jumlah kredit yang ditunjukkan dengan perbandingan antara jumlah kredit dengan jumlah simpanan masyarakat berpengaruh positif terhadap nilai ROA bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Semakin tinggi kredit yang disalurukan (LDR semakin tinggi) maka ROA juga akan semakin meningkat. Setiap kenaikan tingkat LDR sebesar 1% maka akan meningkatkan nilai ROA perusahaan sebesar 2,14%. Pengujian Model Regresi Analisis regresi selain digunakan untuk melihat pengaruh juga digunakan untuk membuat model prediksi dari variabel-variabel yang diamati.Untuk itu sebelum digunakan dalam pengambilan keputusan, model yang diperoleh terlebih dahulu harus diuji kebaikannya (goodness of fit). Dari hasil analisis yang dilakukan didapat nilai Fhitung sebesar 19,411. Adapun nilai Ftabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1) sebesar N+k-1= 28+2-1 = 29 dan derajat bebas penyebut (df2) sebesar NT-N-k = 28*5-28-2 = 110 adalah sebesar 1,571. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai Fhitung yang diperoleh jauh lebih besar Ftabel sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan sudah sesuai dengan data. Nilai Fhitung yang diperoleh juga merupakan nilai yang dapat digunakan untuk melihat pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan likuiditas (LDR) terhadap return on assets (ROA) secara simultan yaitu sebesar 19,411 pengaruhnya terhadap return on assets (ROA).
Pengujian Hipotesis Setelah diketahui bahwa model regresi yang dibangun telah sesuai dengan data yang dimiliki, selanjutnya akan dilakukan pengujian untuk mengetahui signfikansi pengaruh dari jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun dan tingkat LDR terhadap tingkat ROA bank-bank umum yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Untuk keperluan itu dilakukan pengujian koefisien regresi secara individual (Testing Individual Regression Coefficient) dengan menggunakan uji t. Jika nilai mutlak thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel pada tingkat signifikansi tertentu dan derajat bebas (NT-N-k) maka H0 ditolak. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diketahui nilai thitung untuk variabel dana pihak ketiga (DPK) adalah sebesar 5,16. Sedangkan nilai ttabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 110 adalah sebesar 1,982. Jika dibandingkan antara nilai thitung yang diperoleh dengan nilai ttabel maka nilai thitung lebih besar dari ttabel sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh yang signifikan dari jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun terhadap nilai ROA bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diketahui nilai thitung untuk variabel dana pihak ketiga (DPK) adalah sebesar 3,76. Sedangkan nilai ttabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 110 adalah sebesar 1,982. Jika dibandingkan antara nilai thitung yang diperoleh dengan nilai ttabel maka nilai t-hitung lebih besar dari ttabel sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio kredit yang disalurkan oleh bank (LDR) terhadap nilai ROA bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012. Interpretasi Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi untuk model regresi untuk pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan likuiditas (LDR) terhadap nilai ROA bank adalah sebesar 0,8365. Nilai ini berarti bahwa sebesar 83,65% nilai ROA bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2008-2012 dipengaruhi oleh jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun dan rasio kredit yang disalurkan oleh bank, sedangkan sisanya sebesar 16,35% dipengaruhi oleh variabel lain. Analisis Pengaruh DPK Terhadap Nilai ROA Hasil analisis terhadap 28 bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012 menunjukkan hasil yang sejalan dengan logika di atas. Koefisien regresi dari variabel DPK yang positif menunjukkan jika jumlah dana pihak ketiga yang dikumpulkan bank mengalami peningkatan maka nilai ROA bank juga akan semakin meningkat. Peningkatan ROA tersebut dipicu oleh peningkatan laba yang diperoleh bank. Hasil pengujian secara statistik pada tingkat kepercayaan 95% juga menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun terhadap ROA bank-bank umum yang tercatat di Bursa Efek Indonesi selama tahun 2008-2012. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vetriana (2012) yang meneliti tentang pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan Capital Adequency Ratio (CAR) terhadap return on assets (ROA) pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI dengan menghasilakan hasil penelitian Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap return on assets (ROA). Analisis Pengaruh Likuiditas (LDR) Terhadap Nilai ROA Dalam kaitannya dengan laba bank, hasil analisis dengan menggunakan analisis regresi terhadap bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20082012 menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dari nilai LDR terhadap ROA. Peningkatan nilai LDR akan diikuti dengan peningkatan nilai ROA dari bank-bank umum tersebut. Hasil ini sesuai dengan logika yang telah dijelaskan sebelumnya dimana peningkatan jumlah kredit yang disalurkan akan mampu meningkatkan pendapatan bunga yang diperoleh bank sehingga dengan sendiirnya akan meningkatkan laba bersih yang akan diperoleh bank. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fathurrahman (2012) yang meneliti tentang pengaruh Capital Adequency Ratio (CAR) dan Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT. Bank Sulselbar makasar dengan
menghasilakan hasil penelitian loan to deposit ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap return on assets (ROA). Analisis Pengaruh DPK dan Likuiditas (LDR) Terhadap ROA Untuk pengaruh yang diberikan oleh dana pihak ketiga (DPK) dan likuiditas (LDR) terhadap return on assets (ROA) diketahui bahwa dana pihak ketiga (DPK) dan Likuiditas (LDR) secara bersama-sama (simultan) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return on assets (ROA) yaitu sebesar 19,411. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diketahui nilai koefisien determinasi untuk model regresi untuk pengaruh DPK dan LDR terhadap nilai ROA bank adalah sebesar 0,8365. Nilai ini berarti bahwa sebesar 83,65% nilai ROA bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012 dipengaruhi oleh jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dan rasio kredit yang disalurkan oleh bank, sedangkan sisanya sebesar 16,35% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2011) yang meneliti tentang pengaruh DPK dan Likuiditas (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. dengan menghasilakan hasil penelitian Dana Pihak Ketiga (DPK) dan loan to deposit ratio (LDR) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). SIMPULAN Hasil pengujian secara parsial menunjukkan Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Sedangkan hasil pengujian secara parsial untuk likuiditas (LDR) memiliki hasil yang sama dengan DPK, yaitu likuiditas (LDR) menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Dengan demikian hipotesis yang ada terbukti. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, secara simultan variabel dana pihak ketiga (DPK) dan likuiditas (LDR) berpengaruh signifikan terhadap return on assets (ROA). Besar pengaruh yang dikontibusikan oleh variabel dana pihak ketiga (DPK) dan likuiditas (LDR) terhadap return on assets (ROA) dapat dilihat dari hasil pengujian pada tabel hasil analisis data panel yang menunjukkan F-statistic sebesar
19,41 yang merupakan nilai Fhitung. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian hipotesis penelitian terbukti. SARAN Untuk perusahaan sektor perbankan agar lebih mengoptimalkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) setiap tahunnya. Strategi untuk bisa mengoptimalkan seperti promosi, tingkat suku bunga dan lainnya, perlu ditingkatkan. Penyediaan dana tersebut dimaksudkan agar pihak perbankan dapat menggunakannya dalam bentuk penyaluran kredit. Hal ini dilakukan untuk bisa memperoleh pendapatan bunga atas kredit yang disalurkan. Semakin besar penyaluran kredit yang dilakukan akan memberikan pendapatan bunga yang besar pula, namun hal tersebut memiliki resiko yang besar. Oleh karena itu perusahaan perbankan perlu melihat tingkat penyaluran kreditnya melalui loan to deposit ratio (LDR). Perusahaan perbankan haruslah memelihara tingkat loan to deposit ratio (LDR) sebesar 75%-85% agar perusahaan berada pada posisi likuid yang baik. Bila perusahaan perbankan dapat memelihara semua elemen yaitu dari penghimpnanan dana pihak ketiga (DPK) dan tingkat likuiditas (LDR) yang baik, maka tingkat return on assets (ROA) akan menjadi meningkat dan secara langsung perusahaan memperoleh laba yang besar, dan Bagi penelitian mendatang, dan bagi peneliti yang tertarik dalam bidang yang sama dapat menggunakan atau menambahkan jenis rasio keuangan perbankan lainnya yang berlaku, juga bisa menambahkan jumlah periode tahun penelitian, populasi dan sampel penelitian. DAFTAR PUSTAKA Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia. Fathurrahman, Andi. 2012. Pengaruh tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT. Bank sulselbar makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin Kasmir. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya edisi revisi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Rajawali Pers. Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: PT. Ekonisia. Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers. Mirany, Dewi. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Bopo, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2011. Bandung: Universitas Komputer Indonesia. Muchdarsyah, Sinungan. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara. Nusantara, Ahmad Buyung. 2009. Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum
Non Go Publik di Indonesia Periode Tahun 2005-2007). Semarang:
Universitas Diponegoro. Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta: PT. Rineka Cipta Putra, Irsan Herlandi. 2011. Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Likuiditas (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. Bandung: Universitas Komputer Indonesia. Rachmawati, Anggita. 2011. Analisis pengaruh Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Assets (ROA) pada bank bumn di indonesia. Bandung: Universitas Komputer Indonesia. Rivai, Veithzal. 2007. Bank dan Financial Institution Management (conventional dan sharia system). Jakarta: PT Grafindo Persada. Sudiyatno, Bambang . 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Bopo, Car Dan Ldr Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2008. Semarang: Universitas Stikubank Semarang. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Supriyono, Maryanto. 2011. Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah edisi ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Umar, Husein. 2012. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.. Jakarta: Rajawali Pers Vetriana, Endah. 2012. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Dan Capital Adequency Ratio (CAR) Terhadap
Return On Asset (ROA) Pada PT Sektor
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Bandung: Universitas Komputer Indonesia. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998.