PENGARUH CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR), FIRM SIZE, LEVERAGE, GROWTH OPPORTUNITIES TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Indeks LQ45 di BEI) Refita Winisaputri1, Ethika1, Yeasy Darmayanti1 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email :
[email protected]
Abstract This research aims to examine the influence of Corporate Social Responsibility (CSR), Firm Size, Leverage, Growth Opportunities toward Earning Response Coefficient (ERC) to the companies that included to index LQ45 listed on Indonesia Stock Exchange. The populations in this research are go public companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2008-2012. Sample was determined based on purposive sampling method with 27 companies. The examination of hypothesis was done by using multiple regression analysis to know the influence among indepedent variable. The result of research in this research indicate that Corporate social responsibility (CSR) have significant influence to decrease the Earning Response Coefficient (ERC), firm size did not have significant influence toward Earning Response Coefficient (ERC), leverage have significant influence to decrease the Earning Response Coefficient (ERC), and growth opportunities have significance influence to increase the Earning Response Coefficient (ERC). Key Words: Earning Response Coefficient (ERC), Corporate Social Responsibility (CSR), Firm Size, leverage, Growth Opportunities. laba (sustainable earnings) dimasa depan,
I. PENDAHULUAN Laba
yang dihasilkan
perusahaan,
yang ditentukan oleh komponen akrual dan
menjadi daya tarik bagi investor untuk
kas dan dapat mencerminkan kinerja
melakukan investasi. Informasi laba dalam
keuangan perusahaan yang sesungguhnya
laporan keuangan merupakan salah satu
(Djamaluddin, dkk, 2008).
yang menjadi perhatian investor dalam mengambil
keputusan,
karena
laba
Besarnya
ditunjukkan
kaya
harga
merepsentasikan
laba
dengan
saham.
tinggi
Hubungan
rendahnya antara
laba
perusahaan.
dengan return saham ini dapat diukur
Informasi laba yang yang dibutuhkan oleh
dengan menggunakan Earning Response
investor
Coefficient (ERC).
adalah
kinerja
untuk
antara
akuntansi dengan respon investor yang
dipandang sebagai elemen yang cukup (komprehensif)
hubungan
informasi
laba
yang
berkualitas. Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan kelanjutan
Earning
Response
Coefficient
bertujuan untuk mengukur sejauh mana
tingkat
pengembalian
saham
yang
sangat
penting
bagi
investor
guna
risiko-risiko
yang
diharapkan investor dalam merespon laba
mempertimbangkan
yang dilaporkan perusahaan, Chaney and
akan di tanggung dalam prespektif jangka
Jeter (1991) dalam Jayanti (2013). Respon
panjang.
investor
terhadap
komponen
laba
Dengan
adanya
pengungkapan
dicerminkan melalui koefisien respon laba
informasi sosial atau Corporate Sosial
atau Earning Response Coefficiet (ERC).
Responsibility
Selain itu, dalam dunia bisnis para investor
tidak
informasi
laba/keuangan
perusahaan
memiliki peluang laba yang tinggi di masa
memerlukan
depan yang dikombinasikan dengan risiko
saja
dalam
yang rendah yang berhubungan dengan
juga
lingkungan hidup dan faktor-faktor lain.
penting
Didukung dengan perspektif investor yang
meliputi aspek keuangan, lingkungan, dan
menitikberatkan pada teori Corporate
sosial. Dari aspek lingkungan dan sosial
Sosial Responsibility (CSR).
mengambil
hanya
(CSR),
keputusannya,
memperhatikan
bisa
tiga
dilihat
dari
Responsibility
tetapi
aspek
Corporate
(CSR)
Sosial
Bisa dilihat, dengan meningkatkan
perusahaannya.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Dibuktikan dengan survei global yang
diharapkan
dilakukan oleh The Economist Intelligence
keuntungan abnormal sebuah sekuritas
Unit menunjukkan bahwa 88% eksekutif
sebagai
senior
ketidakpastian
dan
investor
dari
berbagai
organisasi menjadikan Corporate Sosial Responsibility
(CSR)
dapat
respon
meningkatkan
laba
terhadap
mengenai
prospek
perusahaan dimasa datang.
sebagai
Penelitian ini juga menguji pengaruh
pertimbangan utama dalam pengambilan
firm size (ukuran perusahaan) terhadap
keputusan.
Earning
Di
Indonesia
juga
mulai
Response
Coefficiet
(ERC).
meningkatkan pengungkapan corporate
Ukuran perusahaan merupakan proksi dari
social
keinformatifan
responsibility
(CSR)
laba
yang
diperoleh.
perusahaannya, terlihat dari tahun 2002
Semakin besar suatu perusahaan maka
sampai sekarang pengungkapan corporate
semakin banyak informasi publik yang
social menjadi
responsibility trend
di
(CSR)
sedang
tersedia mengenai perusahaan tersebut.
Indonesia.
Banyak
Karena
Indonesian
yang
perusahaan
di
melaporkan
pengungkapan
jawab
sosial
perusahaannya,
tanggung karena
pengungkapan informasi sosial menjadi
perusahaan
besar
mempunyai
reporting responsibility yang lebih tinggi dan
lebih
sering
muncul
dalam
pemberitaan dan media masa dibanding dengan
perusahaan
kecil.
Dengan
banyaknya
informasi
yang
tersedia
perbedaan hak ini menyebabkan laba yang
mengenai perusahaan besar maka investor
ditunjukkan oleh perusahaan hanya sedikit
akan lebih mudah untuk menginterpretasi
mencerminkan besarnya earning saham
informasi
yang akan diperoleh oleh pemegang saham
sehingga
ketidakpastian
arus
depan
(Imroatussolihah 2013). Bisa dilihat dari
perusahaan dan akan lebih memiliki
penjelasan diatas bahwa tingkat hutang
kepercayaan
berpengaruh
pada
kas
mengurangi masa
perusahaan
besar,
sehingga semakin meningkatkan koefisien respon labanya atau Earning Response Coefficiet (ERC) Fitri (2013).
menurunkan
Earning
Response Coefficient (ERC). Pengaruh
growth
opportunities
(kesempatan bertumbuh) terhadap Earning
Penelitian ini juga menguji pengaruh
Response Coefficient (ERC). Kesempatan
leverage (tingkat utang) terhadap Earning
bertumbuh menjelaskan adanya prospek
Response Coefficiet (ERC). Pada dasarnya
pertumbuhan perusahaan dimasa depan.
jika tingkat utang suatu perusahaan tinggi
Kesempatan bertumbuh perusahaan bisa
maka sebagian besar laba yang diperoleh
dinilai dari pertumbuhan labanya. Dalam
perusahaan akan disalurkan pada kreditur
penelitian yang dilakukan oleh Naimah
sehingga bagian untuk pemegang saham
dan Utama (2006) menyatakan bahwa
semakin
pula
perusahaan yang mengalami pertumbuhan
sebaliknya, jika perusahaan bisa mengatasi
tinggi, pengaruh laba akuntansi terhadap
masalah
harga
sedikit
utang
dan
begitu
perusahaannya
maka
saham
akan
lebih
besar
keuntungan dari operasi perusahaan bisa
dibandingkan dengan perusahaan yang
dinikmati oleh pemegang saham dalam
mengalami pertumbuhan rendah.
kondisi ini pemegang saham cenderung memperoleh
beban
dari penelitian yang telah dilakukan oleh
kreditor. Kreditur dan pemegang saham
Jayanti (2013) yang meneliti tentang
sama-sama mempunyai hak untuk dilunasi
Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
atas
dalam
Responsibility (CSR) Terhadap Earning
perusahaan, akan tetapi kedua pihak
Response Coefficient (ERC) (Studi pada
memiliki hak yang berbeda. Hak kreditor
sektor pertambangan yang terdaftar di BEI
terbatas jumlahnya dan harus diselesaikan
tahun 2010-2011). Perbedaan penelitian ini
pada tanggal tertentu sementara hak
dengan penelitian yang dilakukan oleh
pemegang
jumlah
Jayanti (2013) adalah objek penelitian ini
residual dan tidak harus diselesaikan atau
adalah perusahaan LQ 45 di BEI 2008-
dilunasi pada tanggal tertentu. Selain itu
2012 Hal ini dilakukan dengan alasan
dana
keuntungan
yang
saham
atas
Penelitian ini merupakan modifikasi
ditanamkan
merupakan
bahwa perusahaan yang terdaftar di indeks
menilai adanya informasi privat. Dalam
LQ 45 ini mempunyai likuiditas yang
pasar modal, pelaku pasar melakukan
tinggi dan dalam indeks LQ45 ini yang ada
keputusan
tidak hanya satu sektor perusahaan saja
informasi publikasi, pengumuman dan
tapi
konfrensi pers (Jaswadi, 2003 dalam
dari
banyak
sektor
perusahaan,
diharapkan dengan beragamnya sektor yang dijadikan objek maka dapat melihat hasil yang umum dari bermacam-macam sektor dan tidak hanya fokus pada satu sektor saja. Sedangkan pada penelitian terdahulu yang menjadi objek penelitian adalah
perusahaan
pada
sektor
pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011. Selain itu dalam penelitian ini peneliti menambah tiga variable bebasnya yaitu firm size leverage
(ukuran perusahaan),
(tingkat
hutang),
growth
opportunities (kesempatan bertumbuh). Berdasarkan dengan uraian di atas peneliti ingin mengungkapkan bagaimana pengaruh pengungkapan CSR, firm size (ukuran perusahaan), leverage (tingkat utang), growth opportunities (kesempatan bertumbuh) terhadap Earning Response Coefficiet (ERC) pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 di BEI. Teori Signaling Teori signaling dalam ilmu komunikasi
ekonomi
dengan
dasar
Adisusilo 2011). 1. Hubungan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility
(CSR)
Perusahaan dengan ERC Frieman (2008) dalam Solihin (2008) menyatakan bahwa
Corporate Social
Responsibility (CSR) salah satu strategi perusahaan untuk memaksimalisasi laba. Didukung dengan pernyataan Robbins dan Coulter (2003)
dalam Solihin (2008)
bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) lebih bertujuan kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) perusahaan akan mengedepankan kepentingan para pemegang saham melalui berbagai upaya untuk
menggunakan
sumber
daya
perusahaan seefisien mungkin dan dalam memaksimalkan laba. Bisa dilihat, dengan meningkatkan Corporate
Social
Responsibility
perusahaan
(CSR),
diharapkan
meningkatkan
keuntungan
abnormal
sebuah sekuritas sebagai respon terhadap
yang digunakan dalam disiplin ilmu
ketidakpastian
akuntansi digunakan untuk menjelaskan
perusahaan
dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
memprediksi
pola
perilaku
mengenai
dimasa
komunikasi manajer kepada publik. Teori
Utaminingtyas
signaling dalam akuntansi berfungsi untuk
menemukan
datang.
dan bahwa
Ahalik
prospek Didukung
(2010)
pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility
berpengaruh dalam dalam meningkatkan
perusahaan dapat meningkatkan Earning
Earning
Response
dalam jangka panjang (long window) dan
Coefficiet
(ERC).
Maka
Response
Coefficiet
(ERC)
hipotesis yang terbentuk adalah :
mempunyai perbedaan yang signifikan
H1 : Pengungkapan Corporate Social
antara perusahaan kecil dan perusahaan
Responsibility (CSR) perusahaan
besar. Maka hipotesis yang terbentuk
berpengaruh
adalah:
dalam
meningkatkan Earning Response
H2 : Firm Size (ukuran perusahaan)
Coefficient (ERC) 2. Hubungan
Firm
berpengaruh Size
meningkatkan Earning Response
dengan
Coefficiet (ERC)
Earning Response Coefficient (ERC) Ukuran perusahaan merupakan proksi dari
keinformatifan
Perusahaan
harga
besar dianggap
informasi
yang
3. Hubungan
saham.
banyak
Leverage
dengan
Earning Response Coefficient (ERC)
memiliki
lebih
dalam
Tingkat utang (leverage) yang dimiliki perusahaan
di
masa
mendatang
dibandingkan perusahaaan kecil. Cho dan
menyebabkan perbedaan respon investor
Jung
(2006)
terhadap pengumuman laba perusahaan
menyatakan bahwa adanya pengaruh
Scott (2009). Dengan tingkat leverage
positif
response
yang tinggi, investor menilai perusahaan
perusahaan.
memiliki tanggungan kewajiban di masa
Chaney dan Jater (2002) dalam Naimah
mendatang yang tinggi juga, sehingga
dan Utama (2006) menyatakan bahwa
investor menilai
semakin banyak ketersediaan sumber
diharapkan
informasi pada perusahaan-perusahaan
membayar tanggung jawab tersebut.
(1991)
antara
coefficient
besar,
dalam
response
earnings
dan
akan
Palupi
ukuran
meningkatkan
coefficients
dalam
sebagian laba
yang
dialihkan
untuk
akan
earning
Beberapa penelitian yang dilakukan
jangka
oleh Murwaningsari (2008), Dewi (2010),
panjang.
Jayanti (2013), Imroatussolihah (2013),
Terbukti
yang
Delvira dan Nelvirita (2013), menyatakan
dilakukan oleh Chaney dan Jeter (1992)
bahwa leverage berpengaruh menurunkan
dalam Naimah dan Utama (2006) dan
Earning Response Coefficiet (ERC), maka
hasil penelitian yang dilakukan Naimah
hipotesis yang terbentuk adalah:
dan Utama (2006) menemukan bahwa
H3
firm
size
dengan
penelitian
(ukuran
perusahaan)
:
Leverage perusahaan
(tingkat
utang)
berpengaruh
dalam menurunkan Earning
II. METODE PENELITIAN
Response Coefficient (ERC)
Sumber Data, Populasi dan Sampel
4. Hubungan
growth
opportunities
dengan Earning Response Coefficient (ERC) Pertumbuhan
perusahaan
dinilai
melalui price to book value (PBV). Perusahaan
dikatakan
kesempatan
tumbuh
memiliki
tinggi
apabila
perusahaan memiliki respon positif dari pasar,
respon
besarnya
ini
nilai
ditunjukan
pasar
saham
dengan suatu
perusahaan yang lebih tinggi dari nilai bukunya (Simanjuntak, 2005). Adanya potensi bertumbuh perusahaan di masa mendatang,
investor
mengharapkan
terdapat
keuntungan
dapatkan
dimasa
mendatang.
Dalam
yang
dilakukan
oleh
penelitian
yang
mereka
Simanjuntak (2005), Naimah dan Utama (2006),
Jayanti
menyatakan
(2013),
bahwa
Jalil
perusahaan
(2013), yang
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, Data sekunder dari penelitian
Indonesia
dibandingkan
dengan
Capital
Directory
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012.
Pemilihan
sampel
dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode purposing
sampling,
dengan
kriteria
pemilihan perusahaan berdasarkan kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 yang konsisten ada pada tahun 2008-2012. 2. Memiliki
laporan tahunan dan
laporan keuangan yang lengkap. 3. Perusahaan yang mengungkapkan Corporate Social
Responsibility
(CSR). Definisi
dan
Pengukuran
rendah. Maka
Variabel Dependen
H4 : growth opportunities (kesempatan
Market
perusahaan go public yang terdaftar di
Operasional
adalah:
tahunan
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang mengalami pertumbuhan hipotesis yang terbentuk
laporan
(ICMD).
laba akuntansi terhadap harga saham akan besar
yaitu
emiten, IDX Indonesia stock exchange dan
mengalami pertumbuhan tinggi, pengaruh
lebih
ini
Variabel
Variable dependen atau variable terikat merupakan
variable
menjadi
peneliti.
Variable
bertumbuh) berpengaruh dalam
perhatian
meningkatkan Earning Response
dependen yang digunakan oleh penelitian
Coefficient (ERC)
ini adalah Earning Response Coefficient (ERC).
utama
yang
Earnings
Response
Coefficient (ERC) diperoleh dari beberapa tahap
perhitungan
tolak
ukur
yang
menunjukkan besar kecilnya perusahaan
cummulative
adalah ukuran aktiva dari perusahaan
abnormal return (CAR), tahap ke dua
tersebut. Sama seperti yang disampaikan
menghitung unexpected earnings (UE),
oleh Collins dan Kothari 1998 dalam Fitri
dan tahap ke tiga menghitung earnings
2013, firm size diperoleh dengan log
response coefficient (ERC).
natural dari total asset/aktiva masing-
menghitung
pada
satu
tahap
pertama
yaitu,
Salah
masing perusahaan.
Variabel Independen 1. Corporate
Social
Responsibility
Pada
(CSR) Untuk
3. Leverage (Tingkat Utang)
mengetahui
pengungkapan
penelitian
ini,
penulis
menggunakan pengukuran debt to equity
Corporate Social Responsibility (CSR)
ratio
dapat diukur dengan menggunakan index
perbandingan utang dan ekuitas (modal
pengungkapan
sendiri) Rumus untuk mengetahui tingkat
pengukuran
CSR, CSRI
Instrumen
(Corporate
Social
(DER)
=
dalam penelitian ini berdasarkan instrumen
Pengukuran
yang digunakan pada GRI Indicators
penelitian yang pernah dilakukan oleh
ekuitas perusahaan pada akhir periode.
Keterangan: Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j Jumlah item untuk perusahaan j,
= Dummy variable: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak
4. Growth Opportunities (Kesempatan
Bertumbuh) Pertumbuhan diukur dari price to book value masing masing perusahaan. Nilai
nj ≤ 78 ΣXi
dengan
pada akhir periode dibagi dengan total
Nj
=
sesuai
membandingkan total hutang perusahaan
CSRj= ΣXij
Nj
ini
Delvira dan Nelvirita (2013) dengan
sebagai berikut (Sayekti, 2007)
CSRj =
menggambarkan
hutang adalah:
Responsibility index) yang akan digunakan
(2010), Rumus perhitungan CSRI adalah
yang
diungkapkan,
dengan
demikian, 0 ≤ CSRIj ≤ 1 2. Firm Size (Ukuran Perusahaan)
price
to
book
perbandingan
value antara
dihitung harga
dari saham
perusahaan dibanding dengan nilai buku sahamnya. Pengukuran ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh sayekti (2007).
Dalam penelitian ini metode analisis data
yang
digunakan
yaitu
statistik
deskriptif,
uji
asumsi
klasik
normalitas,
uji
multikolinearitas,
variabel
Corporate
Sosial
Responsibility (CSR) memiliki rata-rata
(uji
sebesar 0,3276 dengan nilai tertinggi 0,51,
uji
nilai terendah sebesar 0,19 dan standar
autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas)
deviasi atau sebaran data dari rata-ratanya
Setelah persamaan regresi terbebas dari
sebesar 0,8512 atau sebesar 8% .
asumsi dasar tersebut maka selanjutnya dapat
dilakukan
Dengan
cara
20,27 dengan nilai terendahnya sebesar 14,03 dan standar deviasi atau sebaran data dari rata-ratanya sebesar 1,35. variabel leverage atau tingkat utang perusahaan memiliki rata-rata sebesar -
Dari pengujian statistik deskriptif yang tabel
statistik
deskriptif
variabel-variabel
(ERC)
Earnings
dalam Response
memiliki
rata-rata
Descriptive Statistics N CSR FIRM_SIZE LN_LVRGE LN_GROWTH SQRT_ERC Valid N (listwise)
17,18
dengan nilai tetinggi firm size sebesar
Statistik Deskriptif
Coefficient
rata-rata
koefisien
Hasil Analisis
ini.
ukuran
menguji
PENELITIAN
penelitian
memiliki
atau
perusahaan
III. ANALISIS DATA DAN HASIL
menjelaskan
size
hipotesis.
determinasi (R ), uji F, dan uji t.
pada
firm
pengujian
2
tersaji
variabel
Min
95 0,19 95 14,03 95 -1,83 95 -0,40 95 0,04
Max 0,51 20,27 2,37 3,66 0,55
sebesar 2,37 dengan nilai terendah sebesar -1,83 dan standar deviasi atau sebaran data dari rata-ratanya sebesar 1,17. variabel growth atau pertumbuhan perusahaan memiliki rata-rata sebesar 1,1157 dengan nilai tertinggi sebesar 3,66
Std. Mean Deviation 0,3276 17,1842 -0,0118 1,1157 0,2845
0,0118 dengan nilai tertinggi leverage
0,08512 1,35639 1,17487 0,77659 0,15719
95
sebesar 0,2845 dengan Earnings Response Coefficient tertinggi (maksimum) sebesar 0,55 dan Earnings Response Coefficient terendah (minimum) sebesar 0,04 dan standar deviasi atau sebaran data dari rataratanya sebesar 0,15719 atau sebesar 16%.
dan dengan nilai terendah sebesar -0,40, dan standar deviasi atau sebaran data dari rata-ratanya sebesar 0,77659 atau sebesar 78%. Hasil Uji Asumsi Klasik Setelah dilakukan uji asumsi klasik yakni
melakukan
uji
normalitas,
uji
multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas,
dapat
disimpulkan
bahwa tidak ada masalah pada asumsi klasik dalam penelitian ini.
pengujian hipotesis di atas diketahui nilai
Hasil Uji Hipotesis Penelitian mendapatkan menjawab melihat
ini
bertujuan
untuk
adjusted R-square sebesar 0,393 hal ini
empiris
untuk
berarti 39,3% artinya variabel Corporate
yang
Sosial Responsibility, Firm Size, Leverage,
bukti
kebenaran pengaruh
hipotesis
Corporate
Sosial
dan
Growth
memberikan
Responsibility, Firm Size, Leverage, dan
terhadap
Growth
terhadap Earnings Response
Coefficient (ERC) sebesar 39,3% dan
Coefficient (ERC) pada perusahaan yang
sisanya 60,7% lagi diterangkan oleh
termasuk
variabel lain yang tidak diangkat dalam
dalam
indeks
LQ45
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. Bisa kita lihat hasil
variabel
Earnings
pengaruh Response
penelitian ini. Setelah itu dilihat hasil uji F, uji F
pengujian hipotesisnya pada tabel dibawah
dilakukan
ini :
variabel independen terhadap variabel Hasil pengujian hipotesis
Variabel (Constanta) CSR FIRM SIZE LEVERAGE GROWTH R-square F-sig
Koefisien regresi 0,168 -1,102 0,024 -0,042 0,052 0,393 0,000
t-hit
dependen Sig
untuk
menguji
secara
pengaruh
bersama-sama.
Berdasarkan tabel pengujian hipotesis terlihat nilai F-sig yang diperoleh adalah
-6,52 1,570 -2,32 3,07
0,000 0,120 0,022 0,003
sebesar 0,000, dengan begitu dapat dilihat 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel
independen
mempengaruhi
variabel dependen secara bersama-sama.
Sumber : hasil olah menggunakan SPSS16
Uji
statistik
t
pada
dasarnya
Dari tabel pengujian hipotesis terlihat
menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
bahwa setiap variabel penelitian yang
variabel independen dalam menerangkan
digunakan memiliki koefisien regresi yang
variabel dependen. Untuk membuktikan
dapat dibuat ke dalam persamaan regresi
pengaruh Corporate Sosial Responsibility,
linier
Firm Size, Leverage, dan Growth terhadap
berganda
seperti
yang
terlihat
dibawah ini.
Earnings Response Coefficient (ERC)
Y = 0,168 – 1,102X1 + 0,024X2 – 0,042X3
secara parsial, maka dilakukan uji t.
+ 0,052X4 + e
Terlihat pada tabel pengujian hipotesis hasil uji t menunjukan bahwa Corporate
Sebelum membahas hasil pengujian hipotesis maka terlebih dahulu diamati hasil pengujian koefisien determinasi (Rsquare) , Uji F, dan Uji t, Dari tabel
Sosial Responsibility (CSR), Leverage, dan Growth memiliki tingkat signifikan kurang dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa Corporate Sosial Responsibility
(CSR), Leverage, dan Growth berpengaruh
Responsibility (CSR) bernilai negatif ,
secara
Earnings
sehingga dapat disimpulkan (H1) ditolak,
Response Coefficient (ERC). Sedangkan
karena pengungkapan Corporate Sosial
Firm Size memiliki tingkat signifikan lebih
Responsibility (CSR) berpengaruh secara
dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa Firm
signifikan menurunkan Earnings Response
Size tidak berpengaruh secara signifikan
Coefficient (ERC). Artinya semakin tinggi
terhadap Earnings Response Coefficient
pengungkapan
(ERC).
Responsibility (CSR) perusahaan maka
signifikan
terhadap
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pengungkapan Responsibility
Corporate (CSR)
Sosial
berpengaruh
dalam meningkatkan Earnings Response Coefficient (ERC) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama yang menguji pengaruh pengungkapan
Corporate
Sosial
Responsibility (CSR) dalam meningkatkan Earnings Response Coefficient (ERC), bisa dilihat dari hasil pengujian diperoleh koefisien bernilai negatif sebesar –1,102 dan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Di dalam tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan atau alpha sebesar 0,05. Bisa dilihat disini bahwa 0,000 < 0,05 ini membuktikan Corporate Sosial Responsibility (CSR) berpengaruh secara
signifikan
terhadap
Earnings
Response Coefficient (ERC). Walaupun pengungkapan Corporate Sosial Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) tetapi hasil kofisien pengungkapan
Corporate
Sosial
Corporate
Sosial
akan menurunkan nilai Earnings Response Coefficient (ERC)-nya. Ini berarti respon investor tidak tergantung pada tinggi rendahnya Sosial
pengungkapan
Responsibility
Corporate
(CSR)
suatu
perusahaan. Karena investor saat ini tidak mempertimbangkan
risiko-risiko
yang
akan ditanggung dalam jangka panjang, para
investor
lebih
mementingkan
pengembalian jangka pendeknya saja. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa
Corporate Sosial Responsibility
(CSR) bukan satu-satunya alasan bagi investor
untuk
perusahaan.
berinvestasi
Dengan
di
suatu
demikian
hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian
yang
dilakukan
oleh
Utaminingtyas dan Ahalik (2010) yang menemukan
bahwa
pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dapat meningkatkan Earning Response Coefficiet (ERC). Tetapi hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Jayanti
(2013)
pengungkapan
yang Corporate
menemukan Social
Responsibility menurunkan
(CSR) Earning
Coefficient
(ERC).
Firm
size
tidak
Response
berpengaruh secara signifikan terhadap
Coefficiet (ERC). Konsisten juga dengan
Earnings Response Coefficient (ERC) hal
penelitian yang dilakukan Sayekti dan
ini terjadi karena dalam penelitian ini
Wondabio
(2009),
secara keseluruhan perusahaan yang di
Kartadjumena (2010), Kusumawardhani
jadikan sampel adalah perusahaan besar
(2010), Restuti dan Nathaniel (2011),
yang termasuk dalam indeks LQ45 yang
Sukirman
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang
menemukan hasil yang sama dengan
telah dibuktikan dari hasil uji statistik
penelitian ini.
deskriptif, yang memberikan hasil rata-rata
Firm
nilai
perusahaan
(2007),
dan
size
Hidayat
Meiden
(2012),
berpengaruh
meningkatkan
Earnings
dalam Response
Coefficient (ERC) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua bertujuan untuk membuktikan apakah firm size berpengaruh dalam meningkatkan
Earnings
Response
Coefficient (ERC). Bisa dilihat dari hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh koefisien
sebesar
0,024
dan
hasil
signifikan yang diperoleh sebesar 0,120. Di
dalam
tahapan
pengolahan
data
digunakan tingkat kesalahan atau alpha sebesar 0,05. Bisa dilihat disini bahwa 0,120 > 0,05 ini membuktikan firm size tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap Earnings Response Coefficient (ERC).
Walaupun
meningkatkan
firm
Earning
size
dapat
Response
Coefficiet (ERC) sebesar 0,024. Sehingga dapat disimpulkan (H2) ditolak, karena firm
size
tidak
berpengaruh
secara
signifikan terhadap Earnings Response
perusahaan termasuk dalam perusahaan besar.
jadi
Firm
size
berpengaruh
bagi
mengambil
keputusan
disini
tidak
investor
dalam
karena
ukuran
perusahaannya yang sudah sama-sama besar.
Penelitian
ini
tidak
konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Naimah dan Utama (2006) menemukan bahwa firm size (ukuran perusahaan) berpengaruh dalam meningkatkan Earning Response Coefficiet (ERC) dan penelitian yang
dilakukan
oleh
Palupi
(2006),
Diantimala (2008), Murwaningsari (2008), Dewi (2010), Jalil (2013), Fitri (2013) yang menemukan bahwa firm size (ukuran perusahaan)
berpengaruh
menurunkan
Earning Response Coefficiet (ERC). Leverage
berpengaruh
menurunkan
Earning
dalam Response
Coefficiet (ERC) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga yang betujuan untuk membuktikan apakah
Leverage
berpengaruh
dalam
menurunkan Earning Response Coefficiet
memutuskan untuk investasi atau tidak.
(ERC). Bisa dilihat dari hasil pengujian
Hasil penelitian ini konsisten dengan
yang telah dilakukan diperoleh koefisien
beberapa penelitian yang dilakukan oleh
sebesar
Murwaningsari
-0,042
leverage
membuktikan
berpengaruh
bahwa
menurunkan
(2008),
Dewi
(2010),
Jayanti (2013), Imroatussolihah (2013),
Earning Response Coefficiet (ERC) karena
Delvira
koefesien leverage bernilai negatif dan
menyatakan bahwa leverage berpengaruh
diperoleh hasil signifikan sebesar 0,022.
menurunkan Earning Response Coefficiet
Di
(ERC).
dalam
tahapan
pengolahan
data
digunakan tingkat kesalahan atau alpha sebesar 0,05. Bisa dilihat disini bahwa 0,022 < 0,05 ini membuktikan leverage berpengaruh secara signifikan terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Dengan
demikian
dapat
diambil
keputusan (H3) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Leverage berpengaruh secara Earning
signifikan
dalam
Response
menurunkan
Coefficiet
(ERC).
Artinya semakin tinggi leverage suatu perusahaan
maka
akan
menurunkan
Earning Response Coefficiet (ERC)-nya. Ini membukti bahwa jika leverage (tingkat utang) suatu perusahaan tinggi maka sebagian
besar
laba
yang
diperoleh
perusahaan akan diberikan terlebih dahulu kepada pihak kreditur sehingga return untuk pemegang saham semakin sedikit. Dan begitupun sebaliknya apabila leverage (tingkat utang) suatu perusahaan rendah maka return untuk pemegang saham akan lebih banyak. Maka dapat disimpulkan tinggi rendahnya leverage berpengaruh terhadap
respon
investor
untuk
dan
Growth
Nelvirita
opportunities
(2013),
yang
berpengaruh
dalam meningkatkan Earning Response Coefficient (ERC) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat
yang
bertujuan
untuk
membuktikan apakah growth opportunities berpengaruh dalam meningkatkan Earning Response Coefficient (ERC). Bisa dilihat dari hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh
koefisien
sebesar
0,052
membuktikan bahwa growth opportunities berpengaruh dalam meningkatkan Earning Response
Coefficient
(ERC)
karena
koefisiennya bernilai positif dan diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,003. Di dalam tahapan
pengolahan
data
digunakan
tingkat kesalahan atau alpha sebesar 0,05. Bisa dilihat disini bahwa 0,003 < 0,05 ini membuktikan
growth
opportunities
berpengaruh secara signifikan terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Dengan
demikian
dapat
diambil
keputusan ( H4 ) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa growth opportunities
berpengaruh
secara
meningkatkan
signifikan
Earning
dalam
Response
Keterbatasan Penelitian Penelitian
ini
mempunyai
Coefficient (ERC). Artinya semakin tinggi
keterbatasan-keterbatasan
growth opportunities maka akan semakin
dijadikan sebagai bahan pertimbangan
tinggi juga Earning Response Coefficient
bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan
(ERC)-nya. Hasil penelitian ini konsisten
hasil yang lebih baik lagi.
dengan
1. Penelitian
hasil
sebelumnya
beberapa
yang
penelitian
dilakukan
yang
ini
dapat
menggunakan
oleh
pengukuran variabel ada yang sama
Simanjuntak (2005), Naimah dan Utama
dan ada yang berbeda dengan peneliti
(2006), Jayanti (2013), Jalil (2013), yang
sebelumnya. Jadi hasil yang dihasilkan
menyatakan
juga akan berbeda.
bahwa
perusahaan
yang
mengalami pertumbuhan tinggi, pengaruh
2. Perusahaan
laba akuntansi terhadap harga saham akan
adalah
lebih
dalam LQ45 yang terdaftar di Bursa
besar
dibandingkan
dengan
yang
menjadi
perusahaan
termasuk
perusahaan yang mengalami pertumbuhan
Efek
rendah.
termasuk LQ45 ini termasuk dalam
dilakukan
analisis
dalam
yang
telah
penelitian
ini
menyimpulkan bahwa : 1. Pengungkapan Responsibility
Corporate (CSR)
Sosial
berpengaruh
secara signifikan dalam menurunkan Earnings Response Coefficient (ERC). 2. Firm size tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Response
berpengaruh
secara
signifikan dalam menurunkan Earning Response Coefficiet (ERC). 4. Growth
yang
opportunities
melihat pengaruh firm size (ukuran perusahaan)
terhadap
Earning
Response Coefficient (ERC). 3. Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan dummy . Hal ini membuat setiap pembaca melihat pengungkapan corporate social responsibility yang diungkapkan perusahaan dari sudut pandang yang berbeda-beda. Saran
Coefficiet (ERC). 3. Leverage
Perusahaan
perusahaan besar, sehingga tidak dapat
IV. Kesimpulan Berdasarkan
Indonesia.
yang
sampel
berpengaruh
secara signifikan dalam meningkatkan Earning Response Coefficient (ERC).
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta
beberapa
kesimpulan
dan
keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, yaitu :
1. Penelitian dalam
selanjutnya penelitian
pengukuran dengan
diharapkan menggunakan
variabel
yang
penelitian
sama
sebelumnya,
sehingga hasil yang diperoleh juga akan
lebih
akurat.
Karena
pengukurannya sudah konsisten. 2. Penelitian
selanjutnya
menggunakan diharapkan yang
variabel
firm
mengambil
lebih
apabila size
perusahaan
bervariasi
ukuran
perusahaannya. 3. Penelitian
selanjutnya
diharapkan
dapat memasukkan variabel-variabel lainnya
yang
mempengaruhi
diduga Earning
dapat Response
Coefficient (ERC) perusahaan. Seperti persistensi laba atau likuiditas. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat
menggunakan
variabel
moderating atau variabel intervening, supaya
bisa
mengembangkan
penelitian mengenai Earning Response Coefficient (ERC) tidak hanya dilihat dari pengaruh langsungnya saja. 5. Penelitian
selanjutnya
diharapkan
mengambil sampel dari sektor-sektor tertentu. Misalnya sektor keuangan, sektor
pertambangan,
pertanian,
agar
pengaruhnya perusahaannya.
dari
atau
dapat berbagai
sektor melihat jenis
Daftar Pustaka Adisusilo, Pramudito. 2011. Pengaruh Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Terhadap Earning Response Coefficients (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009). Delvira, Maisil dan Nelvirita. 2013. Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage dan Persistensi laba Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Tahun 2008-2010). Djamaluddin, Subekti., Handayani Tri Wijayanti dan Rahmawati. 2008. Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal terhadap Persistensi Laba, Akrual Dan Aliran Kas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 11 No. 1. Diantimala, Yossi. 2008. Pengaruh Akuntansi Konservatif, Ukuran Perusahaan, dan Default Risk Terhadap Koefisien Respon Laba (ERC). Fitri, Laila. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kesempatan Bertumbuh, Dan Profitabilitas Terhadap Earnings Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2011). Imroatussolihah, Ely. 2013. Pengaruh Risiko, Laverage, Peluang Pertumbuhan, Persistensi Laba
dan Kualitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Earning Response Coeficient Pada Perusahaan High Profile. Jalil, M Rizqo. 2013. Pengaruh Persistensi Laba, Growth Opportunities, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Relevansi Nilai Laba Akuntansi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di PT. BEI) Jayanti, Erny Dwi. 2013. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Earning Respon Coefficient (ERC) (Studi pada sector pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011). Murnawingsari, Etty. 2007. “Pengujian Simultan Beberapa Faktor yang Mempengaruhi ERC”. Laporan penelitian. Universitas Trisakti. Naimah, Zahroh dan Utama, Siddharta. 2006. “ Pengaruh Ukuran Perusahaan, pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas”. Simposium Nasional Akuntansi. Palupi, Margaretta Jati. 2006. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba: Bukti Empiris Pada Bursa Efek Jakarta”. Jurnal EKUBANK (Vol 3 Edisi November). Sayekti, Yosefa dan Wondobio, Ludovicus Sensi. 2007. “Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earning Response Coefficient”. Simposium Nasional Akuntasni X. Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory, 5th.ed. Scarborough, Ontario : PrenticeHall Canada Inc.
Simanjuntak, Laura. 2005. Pengaruh Praktik Perataan Laba Terhadap Koefisien Respon Laba. Solihin, Ismail. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Salemba Empat. Suad, Husnan. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Tanudjaja, Bing Bedjo. 2006. Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia. Wulandari, Yenny. 2013. Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas dan Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. www.idx.co.id www.finance.yahoo.com