LOGO
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN TEORI INSTITUSIONAL TERHADAP e-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA UKM DI JAWA TIMUR I GEDE WIRATAMA NRP 2508 100 112 Dosen Pembimbing:
Dr. Imam Baihaqi, S.T., M.Sc JURUSAN TEKNIK INDUSTRI Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012
LATAR BELAKANG Usaha Kecil dan Menengah 1
UKM banyak menyumbangkan devisa bagi negara melalui kreativitas masyarakat daerah di Indonesia.
2
Pada tahun 2010 jumlah UKM yang ada di Indonesia mencapai 52 juta unit usaha.
3
Menyumbangkan 56% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
4
Menyerap jumlah tenaga kerja sebanyak 99,9% dari total angkatan kerja yang bekerja di indonesia (BPS).
5
Bagian terpenting dalam jaringan supply chain secara umum.
LATAR BELAKANG Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Timur 1
Pada saat ini jumlah UKM yang ada di Jawa Timur mencapai 4,2 Juta unit usaha.
2
Menyumbangkan 53,40% dari 684 Triliun Pendapatan Domestik Regional Bruto Jawa Timur
3
4
UKM mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 7,2% yang melewati angka rata-rata nasional Menjalin hubungan yang baik dengan industri-industri yang ada di Jepang
LATAR BELAKANG
Lemahnya jaringan usaha. Kemampuan penetrasi pasar yang terbatas. Kurangnya pengetahuan tentang pengembangan perusahaan Sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki masih sederhana.
Teknologi Informasi (e-Supply Chain Management)
LATAR BELAKANG
Lemahnya jaringan usaha. Kemampuan penetrasi pasar yang terbatas. Kurangnya pengetahuan tentang pengembangan perusahaan Sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki masih sederhana.
eSCM didefinisikan sebagai sebuah taktik dan strategi yang diterapkan dalam teknologi internet sebagai channel system yang menghubungkan semua organisasi yang terlibat dalam proses rantai pasok untuk meningkatkan pelayanan atau memberikan manfaat kepada pelanggan (Ross, 2003).
PERUMUSAHAN MASALAH
Bagaimana level implementasi teknologi pendukung Supply Chain Management pada UKM ?
1 Faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu keberhasilan implementasi eSCM untuk Supply Chain ?
2
3
Bagaimana peranan budaya organisasi dan teori instutusional dalam implementasi teknologi informasi di perusahaan ?
TUJUAN PENELITIAN
1
Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu keberhasilan implementasi eSCM untuk Supply Chain.
2
Mengetahui level implementasi teknologi pendukung Supply Chain Management pada UKM.
3
Mengetahui peranan budaya organisasi dan teori institusional dalam implementasi teknologi informasi di perusahaan.
RUANG LINGKUP ASUMSI 1
Responden benar-benar paham mengenai kondisi perusahaan dan praktek SCM didalamnya.
2
Informasi yang disampaikan oleh responden akurat dan tidak bersifat opini.
3
Penelitian dilakukan pada level organisasi pada suatu perusahaan dan bukan pada level hubungan antar perusahaan.
BATASAN
1
2
Pengambilan data dilakukan pada jenis UKM yang memiliki kriteria sebagai berikut : Usaha Kecil : Memiliki entitas pekerja 5 sampai dengan 19 orang dan memiliki pendapatan bersih Rp 1.000.000,- hingga Rp 20.000.000,- per bulan. Usaha Menengah : Memiliki entitas pekerja 20 sampai dengan 99 orang dan memiliki pendapatan bersih lebih dari Rp 20.000.000,- per bulan Jenis UKM yang akan digunakan adalah UKM pada bidang manufaktur dan jasa di daerah Jawa Timur.
MANFAAT PENELITIAN Memberikan masukan berupa saran terhadap UKM terkait pentingnya penerapan teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA Supply Chain Management
Pentingnya Teknologi Informasi Pentingnya Teknologi Informasi dalam Supply Chain Management Peranan Budaya Organisasi dan Teori Institusional
Studi Empiris
Structural Equation Modeling (SEM)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) SCM dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam dampai produk jadi pada konsumen akhir (Baihaqi, 2006).
Membangun Hubungan Konsumen-Pemasok (CustomerSupplier)
1 4
Mengidentifikasi Ukuran Kinerja
2
Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi Re-engineering Aliran Material
Mengubah Budaya Perusahaan
5
3
SCM Success Factor (chin et al, 2007)
PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas (Wardiana, 2002) E-Business
E-Commerce
E-Business merupakan praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputasi (Alter 2002).
E-Commerce atau elektronik dagang adalah proses transaksi dalam hal membeli ataupun memasarkan suatu produk baik barang ataupun jasa yang dilakukan secara elektronik, dalam hal ini pihak penjual adalah suatu organisasi dan pihak pembeli adalah perorangan atau bisa disebut juga business-tocustomer (Andreas, 2011).
PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI PERANAN IT PADA UKM Indonesia
Indonesia
Struktur UKM Periode I
Struktur UKM Periode II
Luar Negeri
Luar Negeri
Struktur UKM Periode I
Struktur UKM Periode II
Kondisi 1970
Kondisi 1999
Sistem Perdagangan Bebas Dalam Era Globalisasi
Kebutuhan IPTEK
Profil UKM Basis Utama Ekonomi Nasional
Otonomi Daerah (Keunggulan Kompetitif)
Kondisi 2020
Gambar Kerangka Analisis Kebutuhan Teknologi UKM ke depan Sumber: Mukhyi dan Mujiyana (2008)
PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Peranan dan manfaat teknologi informasi pada masing-masing proses bisnis Supply Chain Management : (sumber : Setijadi (2005) Peranan dalam CRM Peranan dalam Customer Service Peranan dalam Demand Management
Peranan dalam Pemenuhan Pesanan Peranan dalam Manajemen Aliran Manufaktur Peranan dalam Manajemen Hubungan Pemasok
Peranan dalam Pengembangan Produk
Peranan dalam Return Management
Sales Force Automation (SFA)
Proses Administrasi
Forecasting Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) Electronic Data Interchange (EDI)
Collecting Data Reverse Product Control
PERANAN BUDAYA ORGANISASI DAN TEORI INSTITUSIONAL BUDAYA ORGANISASI sangat penting karena merupakan sebuah faktor internal penentu keberhasilan suatu bentuk manajemen baru yang diterapkan perusahaan Orientasi Fleksibilitas
Normative isomorphism
Liu et al (2010)
Orientasi Kontrol
BUDAYA ORGANISASI
TEORI INSTITUSIONAL
DiMaggio dan Powell (1983)
Mimetic isomorphism
Coercive isomorphism
TEORI INSTITUSIONAL sangat penting karena sebuah perusahaan tidak akan dapat berdiri sendiri dan berkembang tanpa adanya campur tangan dari pihak luar
METODOLOGI PENELITIAN Mulai
Identifikasi Permasalahan
Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka Identifikasi Variabel dan Variabel Indikator Pengembangan Hipotesis Desain Instrumen (Kuesioner)
Tahap Identifikasi Awal
IDENTIFIKASI VARIABEL/DIMENSI DAN SUB DIMENSI Berupa variabel-variabel yang menjadi pengaruh dalam suatu permasalahan yang akan digunakan dalam membangun hipotesa penelitian. Dalam penentuan variabel secara umum digunakan kerangka penelitian dari Liu et al (2010)
Budaya Organisasi (Liu et al, 2010) Flexibel Orientation
Control Orientation
Teori Institusional (Liu et al, 2010) Normative Pressure
Mimetic Pressure Coercive Pressure
Teknologi Informasi di SCM (Vickery et al, 2000)
MODEL PENELITIAN
HIPOTESA PENELITIAN
H1
• Teori Institusional (tekanan normative, mimetic, dan coercive) berpengaruh secara positif terhadap penerapan eSCM perusahaan
H2
• Budaya Organisasi (Orientasi Fleksibilitas dan Kontrol) berpengaruh secara positif terhadap penerapan eSCM perusahaan
ESTIMASI DATA SAMPEL Pada umunya dikatakan bahwa penggunaan SEM membutuhkan jumlah sampel yang besar agar hasil yang didapat mempunyai kredibilitas yang cukup (trustworthy result) (Santoso, 2007) OBYEK PENELITIAN UKM Jawa Timur ( Manufaktur & Jasa) Pemilik atau anggota organisasi yang memiliki tanggung jawab dan mengerti kondisi perusahaaan PENENTUAN JUMLAH RESPONDEN : Menurut Ferdinand (2002) untuk ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah minimum berjumlah 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap estimated parameter
JUMLAH RESPONDEN Sampel = estimated parameter x 5 = 14 parameter x 5 = 70 sample Berdasarkan hasil perhitungan diatas, didapatkan jumlah sampel yang harus diambil sebanyak 70 kuesioner dan dibulatkan menjadi 100 responden untuk memenuhi kriteria SEM yang feasible
Pengambilan data menggunakan skala Likert dengan nilai 1 sampai 4, hal ini bertujuan untuk menghindari jawaban yang bersifat netral
METODOLOGI PENELITIAN
Pengumpulan Data Kuesioner
Tahap Pengumpulan Data
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Asumsi Uji Full Model Structural Equation Modeling
Uji Hipotesis
Tahap Pengolahan Data
STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) SEM merupakan metode statistik untuk mewakili, memperkirakan, dan menguji jaringan teoritis dari hubungan linier antara variabel (Rigdon, 1998)
ASUMSI Multinormalitas
Multivariate Outlier
Langkah-langkah metodologi SEM
Spesifikasi model
Identifikasi Model
Uji Asumsi
Estimasi Model
Pengujian Model
Analisis Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Tahap Pembahasan
PENGOLAHAN DATA Jenis – Jenis UKM
UKM Makanan UKM Kerajinan Tangan UKM Furniture UKM Logam
UKM Garmen UKM Lain - lain
PROFIL RESPONDEN Jabatan 11%
7%
31%
17% 34%
Pemilik Pemasaran Produksi Administrasi Lainnya
8%
10%
22%
Lama Bekerja
60%
Pendidikan Terakhir
>3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun >10 tahun
Jumlah Pekerja 10%
40%
19% 32%
9%
SMK SMA D3 S1
1-20 orang
30%
60%
20-50 orang 50-100 orang
PROFIL RESPONDEN
Omzet rata-rata
5% 34%
21%
40%
Rp 20 Juta 100 Juta Rp 100 Juta 200 Juta
Lainnya__ ____ 32%
Jenis Industri
Makanan 12% Logam 11% Kaca 2%
Bahan Kimia 1% Furniture 7% Garmen 13%
Plastik 1%
Kerajinan Tangan 21%
ANALISIS DESKRIPTIF JAWABAN RESPONDEN 1.00 - < 1.75 = Sangat Rendah 1.75 - < 2.50 = Rendah 2.50 - < 3.25 = Tinggi 3.25 - < 4.00 = Sangat Tinggi
Skala Tinggi - Skala Rendah 4 1 Interval Kelas 0.75 Jumlah Kelas 4 No.
Rat- Rata
Kategori
3.49
Sangat Tinggi
2.73
Tinggi
3.27
Sangat Tinggi
3.52
Sangat Tinggi
Perusahaan kami secara bersama mengutamakan aturan dan 5 kebijakan formal sehingga sangat penting untuk mengikuti setiap aturan
2.71
Tinggi
Perusahaan kami menekankan ketetapan dan stabilitas sehingga sangat penting untuk melakukan efisiensi di dalamnya
3.09
Tinggi
3.35
Sangat Tinggi
3.55
Sangat Tinggi
3.21
Tinggi
1 2 3 4
6
Pernyataan Perusahaan kami mengutamakan tradisi dan kesetian secara bersama dengan didukung oleh komitmen yang tinggi Perusahaan kami sangat dinamis di dalam berwirausaha sehingga semua anggota berani untuk mengambil resiko apapun Perusahaan kami secara bersama berkomitmen pada segala bentuk pengembangan dan inovasi untuk dapat menjadi yang terbaik Perusahaan kami menekankan pada pertumbuhan melalui ide – ide kreatif untuk menghasilkan produk atau jasa yang baru
Perusahaan kami sangat berorientasi pada proses produksi 7 sehingga setiap anggota berfokus untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada 8
Perusahaan kami menekankan pada hasil dan prestasi sehingga sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan Rata – Rata Keseluruhan Variabel Budaya Organisasi (X2)
ANALISIS DESKRIPTIF JAWABAN RESPONDEN 1.00 - < 1.75 = Sangat Rendah 1.75 - < 2.50 = Rendah 2.50 - < 3.25 = Tinggi 3.25 - < 4.00 = Sangat Tinggi
Skala Tinggi - Skala Rendah 4 1 Interval Kelas 0.75 Jumlah Kelas 4 No.
1 2 3 4
5 6 7 8
9
10
Pernyataan e-Supply Chain Management telah banyak diadopsi oleh para pemasok kami pada saat ini e-Supply Chain Management telah banyak diadopsi oleh para pelanggan kami pada saat ini e-Supply Chain Management telah banyak diadopsi oleh para pesaing kami pada saat ini Pesaing utama kami yang telah mengadopsi e-Supply Chain Management mendapatkan banyak manfaat Pesaing utama kami yang telah mengadopsi e-Supply Chain Management lebih diminati oleh pelanggan Pesaing utama kami yang telah mengadopsi e-Supply Chain Management menjadi lebih kompetitif Pelanggan utama kami percaya bahwa penting bagi kami untuk mengimplementasikan e-Supply Chain Management Kami mungkin tidak dapat mempertahankan pelanggan kami tanpa e-Supply Chain Management Pemasok utama kami percaya bahwa penting bagi kami untuk mengimplementasikan e-Supply Chain Management Pemasok kami yang krusial bagi perusahaan sangat mengharapkan kami mengimplementasikan e-Supply Chain Management Rata – Rata Keseluruhan Variabel Teori Institusional (X1)
Rata-Rata
Kategori
3.23
Tinggi
3.16
Tinggi
3.33
Sangat Tinggi
3.35
Sangat Tinggi
2.77
Tinggi
3.26
Sangat Tinggi
3.2
Tinggi
2.64
Tinggi
3.34
Sangat Tinggi
3.47 3.17
Sangat Tinggi Tinggi
ANALISIS DESKRIPTIF JAWABAN RESPONDEN 1.00 - < 1.75 = Sangat Rendah 1.75 - < 2.50 = Rendah 2.50 - < 3.25 = Tinggi 3.25 - < 4.00 = Sangat Tinggi
Skala Tinggi - Skala Rendah 4 1 Interval Kelas 0.75 Jumlah Kelas 4 No.
Pernyataan
Rata-Rata
Kategori
1
Perusahaan menyimpan data atau dokumen secara elektronik pada sistem komputer
3.48
Sangat Tinggi
2.63
Tinggi
3.54
Sangat Tinggi
3.35
Sangat Tinggi
3.31
Sangat Tinggi
3.2
Tinggi
3.16
Tinggi
3.49
Sangat Tinggi
3.65
Sangat Tinggi
3.31
Sangat Tinggi
3
Semua anggota perusahaan dapat mengakses segala bentuk data atau dokumen perusahaan dengan mudah Kami menjalin hubungan baik dengan seluruh mitra bisnis dengan mengutamakan komunikasi antar perusahaan
4
Kami memperoleh informasi mengenai segala bentuk situasi maupun perubahan oleh mitra bisnis terkait
2
5
6
Perusahaan memanfaatkan IT untuk memudahkan proses perencanaan produksi, pemantauan aliran produk, dan pemesanan bahan baku Kami mampu mengoperasikan IT berikut dengan perangkat lunak atau aplikasi pendukung SCM pada komputer
8
Kami menggunakan teknologi barcode untuk mempercepat pengidentifikasian setiap bahan baku yang masuk ke perusahaan secara otomatis Kami memiliki jaringan internet untuk mendapatkan dan memberikan informasi terkait dengan produk yang dihasilkan
9
Kami meggunakan jaringan internet untuk bisa lebih unggul dari para pesaing perusahaan
7
Rata – Rata Keseluruhan Variabel Teknologi SCM
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS (EFA) Valid (Loading Factor > 0.4) Reliabel (Cronbach alpha > 0.6)
Budaya Organisasi (X1)
BUDAYA ORGANISASI
Kode
Standar Deviasi
Factor Loading
Bfls 1
0.5945
0.884
Bfls 2
0.85108
0.742
Budaya Organisasi (X1)
Kode
Standar Deviasi
Factor Loading
Bktr 1
0.97747
0.73
Bktr 2
0.79258
0.82
Orientasi Kontrol
Orientasi Fleksibilitas Bfls 3
0.70861
0.843
Bktr 3
0.67232
0.726
Bfls 4
0.577
0.849
Bktr 4
0.5
0.734
Eigen Value
2.085
Eigen Value
2.271
Variance (%)
52.13%
Variance (%)
56.78%
KMO Measure Sampling Adequacy
0.617
KMO Measure Sampling Adequacy
0.749
Cronbach Alpha
0.664
Cronbach Alpha
0.724
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Valid (Loading Factor > 0.4) Reliabel (Cronbach alpha > 0.6) Teori Institusional (X2)
Tekanan Normative
TEORI INSTITUSIONAL
Kode
Standar Deviasi
Factor Loading
Tnorm 1
0.72272
0.714
Tnorm 2
0.76171
0.745
Tnorm 3
0.60394
0.716
Eigen Value
1.557
Variance (%)
52.56%
KMO Measure Sampling Adequacy Cronbach Alpha
Teori Institusional (X2)
Kode
Tekanan Mimetic
Tmime 1 Tmime 2 Tmime 3
Eigen Value Variance (%)
Standar Deviasi 0.60927 0.70861 0.676 1.806 60.19%
0.622
KMO Measure Sampling Adequacy
0.613
0.545
Cronbach Alpha
0.668
Teori Institusional (X2)
Tekanan Coercive
Kode
Standar Deviasi
Factor Loading
Tcoe 1
0.71067
0.727
Tcoe 2
0.73195
0.798
Tcoe 3
0.65474
0.807
Tcoe 4
0.59382
0.82
Eigen Value
2.488
Variance (%) KMO Measure Sampling Adequacy Cronbach Alpha
62.21% 0.702 0.793
Factor Loading 0.662 0.841 0.812
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Valid (Loading Factor > 0.4) Reliabel (Cronbach alpha > 0.6)
TEKNOLOGI INFORMASI PADA SCM (eSCM) Kode
Teknologi Informasi dalam SCM (eSCM) (Y)
Eigen Value Variance (%) KMO Measure Sampling Adequacy Cronbach Alpha
TI 1 TI 2 TI 3 TI 4 TI 5 TI 6 TI 7 TI 8 TI 9
Standar Deviasi 0.50212 0.88369 0.52068 0.62563 0.61455 0.66667 0.67749 0.54114 0.53889 3.493 38.81% 0.776 0.785
Factor Loading 0.615 0.431 0.609 0.615 0.665 0.755 0.671 0.583 0.614
SCORE COMPOSITE score composite mampu mereduksi jumlah parameter estimasi sehingga diperoleh rasio atau perbandingan antara jumlah indikator variabel dengan kecukupan jumlah sampel yang dapat diterima
DIMENSION REDUCTION
SPSS
Ex. Orientasi Fleksibilitas Component Score Coefficient Matrix Component 1 2
DISPLAY FACTOR COEFICIENT MATRIX
FACTOR
CONTINUE
SC =Score Composite SCM = Score Coefficient Matrix Bfls = Budaya Fleksibilitas 3
Bfls1
-.074
.812
.309
Bfls2
-.205
.289
.149
Bfls3
-.216
-.341
.393
Bfls4
-.203
-.275
.524
Bktr1
.198
-.017
.294
Bktr2
.210
-.063
.475
Bktr3
.200
-.028
.111
Bktr4
.187
.063
.348
SC= (scmBfls1*nilai indikatorBfls1)+(scmBfls2*nilai indikator Bfls2)+(Bflsn*nilai indikator Bflsn) NO Bfls1
Budaya Organisasi Orientasi Fleksibilitas Bfls2 Bfls3
Bfls4
Score Coeficient Matrix
0.812
0.289
0.393
0.524
1 2 3 4 5 …...n
3 2 4 3 4 ……..
4 4 4 3 1 ……..
4 3 3 4 3 ……..
4 4 4 3 4 ……..
No.
Composite Bfls
1
7.26
2
6.055
3
7.679
4
6.447
5
6.812
……n
…….
SCORE COMPOSITE
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 ….n
Budaya Organisasi Teori Institusional Fleksibilitas Kontrol Normative Mimetic Coercive 7.26 4.205 1.839 3.539 2.139 6.055 4.332 1.368 3.14 2.778 7.679 3.624 2.081 2.102 3.165 6.447 3.563 1.744 1.836 2.781 6.812 4.426 1.934 2.754 2.251 6.343 3.676 1.769 3.539 1.94 7.679 4.793 1.775 3.818 2.711 4.953 4.205 1.585 2.368 2.708 5.87 4.626 1.521 3.805 3.179 4.953 4.445 1.928 3.286 2.526 6.577 4.574 2.081 3.818 2.324 7.101 4.974 1.992 3.419 3.364 5.869 3.951 1.12 2.488 2.523 6.971 4.299 1.833 3.419 1.867 7.101 3.53 1.686 3.14 3.165 7.783 4.974 2.081 3.539 2.91 6.447 3.276 1.68 3.805 2.778 7.783 4.245 1.992 3.938 2.324 7.155 3.436 1.992 3.14 2.781 …….. …….. …….. …….. ……..
Teknologi Informasi Pada Supply Chain Management (eSCM) 1.548 1.548 1.548 1.548 1.548 1.161 1.548 1.161 1.548 1.548 1.161 1.548 1.548 1.161 1.161 1.548 1.161 1.548 1.161 ……..
1.785 1.19 1.19 1.785 0.595 1.19 1.19 1.19 2.38 2.38 1.19 1.785 1.785 2.38 1.19 2.38 1.19 2.38 1.785 ……..
0.696 0.522 0.696 0.696 0.522 0.522 0.522 0.696 0.696 0.696 0.696 0.696 0.696 0.522 0.696 0.522 0.696 0.522 0.522 ……..
0.704 0.704 0.528 0.528 0.704 0.528 0.704 0.528 0.528 0.528 0.528 0.704 0.704 0.528 0.528 0.704 0.528 0.528 0.704 ……..
0.57 0.76 0.76 0.57 0.57 0.76 0.76 0.76 0.57 0.76 0.57 0.76 0.57 0.57 0.57 0.76 0.57 0.57 0.57 ……..
0.648 0.648 0.864 0.864 0.864 0.864 0.864 0.648 0.648 0.648 0.648 0.648 0.432 0.432 0.864 0.648 0.648 0.864 0.648 ……..
1.1 0.825 1.1 0.825 1.1 1.1 1.1 0.825 0.825 0.825 0.825 1.1 0.55 0.825 1.1 0.825 1.1 0.825 0.825 ……..
1.356 1.356 1.017 1.356 1.017 1.356 1.017 1.017 1.356 1.017 1.356 1.356 1.017 1.356 1.017 1.017 1.017 1.356 1.356 ……..
1.292 1.292 1.292 1.292 0.969 1.292 1.292 0.969 1.292 1.292 1.292 1.292 0.969 1.292 1.292 0.969 0.969 1.292 0.969 ……..
UJI ASUMSI Multivariate Outlier
Normalitas Data
n = 14 parameter Variable
min
max
skew
c.r.
kurto sis
c.r.
TI9 TI8 TI1 TI2 TI7 Tcoe Tnorm Tmime TI6 TI5 TI4 TI3 Bfls Bktr Multivariate
.646 .678 1.161 .595 .550 1.483 1.120 1.836 .432 .380 .352 .348 4.848 2.688
1.292 1.356 1.548 2.380 1.100 3.364 2.240 4.204 .864 .760 .704 .696 8.072 5.268
-1.202 -.345 .080 -.002 -.203 -.474 -.299 -.524 -.247 -.295 -.414 -.376 -.264 -.410
-4.906 -1.407 .327 -.007 -.829 -1.933 -1.222 -2.140 -1.007 -1.206 -1.688 -1.535 -1.077 -1.676
.440 -1.094 -1.994 -.767 -.824 -.706 -.932 -.463 -.777 -.647 -.670 -1.358 -1.053 -1.113 -.466
.898 -2.233 -4.069 -1.566 -1.681 -1.441 -1.903 -.945 -1.586 -1.321 -1.368 -2.772 -2.149 -2.273 -.110
Critical Ratio (CR) dari nilai skewness dengan nilai batas sebesar ±2.58 pada tingkat signifikansi 0.01 (1%) (Ferdinand, 2000 : 91).
Observation Mahalanobis d-squared number
5 34 13 32 87 46 23 62 36 75 38 40 85 91 ………. 42 84 56
27.784 25.385 23.791 22.935 22.044 21.591 21.337 21.23 21.11 20.878 20.851 20.618 20.501 20.4 ………. 5.893 5.885 5.211
p1
p2
0.015 0.784 0.031 0.819 0.049 0.869 0.061 0.869 0.078 0.896 0.087 0.879 0.093 0.835 0.096 0.754 0.099 0.665 0.105 0.61 0.106 0.489 0.112 0.444 0.115 0.365 0.118 0.29 …….…. …....…. 0.969 0.4 0.969 0.184 0.983 0.174
Degree of freedom = n–1= 14–1 = 13 χ2 (13; р < 0,001) = 34.53 (tabel chi-squared)
Pengujian Full Model Structural Equation Modeling
Kriteria
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model
Cmin/DF
1.728
≤ 2,00
Baik
Probability
0,000
≥ 0,05
Tidak Baik
RMSEA
0.086
≤ 0,08
Tidak Baik
GFI
0,840
≥ 0,90
Tidak Baik
AGFI
0,774
≥ 0,90
Tidak Baik
TLI
0,851
≥ 0,95
Tidak Baik
CFI
0,879
≥ 0,94
Tidak Baik
Signifikan = p-value < 0.10 (10%)
UJI FULL MODEL AWAL
TI SCM TI SCM Bktr Bfls TI3 TI4 TI5 TI6 Tmime Tnorm Tcoe TI7
<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---
Teori_ Institusional Budaya_Organisasi Budaya_Organisasi Budaya_Organisasi TI SCM TI SCM TI SCM TI SCM Teori_ Institusional Teori_ Institusional Teori_ Institusional TI SCM
Estimate .139 .009 1.000 -.508 1.000 1.304 1.421 1.889 1.000 .699 1.128 2.201
TI2
<---
TI SCM
4.553
TI1 TI8 TI9
<--<--<---
TI SCM TI SCM TI SCM
2.285 1.609 1.650
S.E. .042 .010
C.R. 3.265 .927
P .001 .354
.143
-3.548
***
.283 .303 .384
4.605 4.689 4.924
*** *** ***
.139 .223 .479 1.24 8 .499 .437 .421
5.041 5.052 4.597
*** *** ***
3.648
***
4.583 3.686 3.916
*** *** ***
Pengujian Full Model Structural Equation Modeling
Hubungan antar nilai error
M.I.
Par Change
e13
<-->
e14
10.116
.008
e7
<-->
e6
9.429
.024
e12
<-->
e14
4.713
.005
e12
<-->
e6
5.145
-.006
e5
<-->
e13
10.002
-.017
e4
<-->
e5
5.927
-.037
e11
<-->
e12
6.039
.004
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
UJI FULL MODEL MODIFIKASI
Kriteria
Hasil
Nilai Kritis
Evaluasi Model
Cmin/DF
1,288
≤ 2,00
Baik
Probability
0,054
≥ 0,05
Baik
RMSEA
0,054
≤ 0,08
Baik
GFI
0,890
≥ 0,90
Marginal
AGFI
0,832
≥ 0,90
Marginal
TLI
0,941
≥ 0,95
Marginal
CFI
0,955
≥ 0,94
Baik
Pengujian Full Model Structural Equation Modeling
UJI FULL MODEL MODIFIKASI
Estimate
S.E.
C.R.
P
Teori_Instit usional Budaya_ Organisasi
.107
.033
3.232
.001
.018
.011
1.652
.098
<---
Budaya_ Organisasi
1.000
Bfls
<---
Budaya_ Organisasi
-.529
.142
-3.727
***
TI3
<---
TI SCM
1.000
TI4
<---
TI SCM
1.342
.282
4.755
***
TI5
<---
TI SCM
1.398
.298
4.698
***
TI6
<---
TI SCM
1.763
.370
4.764
***
Tmime
<---
1.000
Tnorm
<---
.619
.113
5.469
***
Tcoe
<---
1.058
.211
5.012
***
TI7
<---
Teori_Instit usional Teori_Instit usional Teori_Instit usional TI SCM
2.018
.461
4.381
***
TI2
<---
TI SCM
4.430
1.231
3.599
***
TI1
<---
TI SCM
2.223
.488
4.551
***
TI8
<---
TI SCM
1.450
.424
3.422
***
TI9
<---
TI SCM
1.481
.406
3.648
***
TI SCM
<---
TI SCM
<---
Bktr
T.Institusional & B.Organisasi signifikan terhadap TI SCM (<0.10)
UJI HIPOTESIS Tekanan normative secara positif mempengaruhi penerapan eSCM perusahaan
Tnorm
Orientasi fleksibilitas secara negatif mempengaruhi hubungan tekanan (a) normative, (b) mimetic, dan (c) coercive terhadap penerapan eSCM
Tmime
Tcoe Tekanan coercive secara positif mempengaruhi penerapan eSCM perusahaan
Bfls Tekanan mimetic secara positif mempengaruhi penerapan eSCM perusahaan
H1. TEORI INSTITUSIONAL
Bktr Orientasi kontrol secara positif mempengaruhi hubungan tekanan (a) normative, (b) mimetic, dan (c) coercive terhadap penerapan eSCM
H2. BUDAYA ORGANISASI
UJI HIPOTESIS TI SCM
<---
TI SCM
<---
Bktr
<---
Estimate
S.E.
C.R.
P
Teori_Instit usional Budaya_ Organisasi
.107
.033
3.232
.001
.018
.011
1.652
.098
Budaya_ Organisasi
1.000
Budaya Organisasi (0.098) > 0.05 =
Bfls
<---
Budaya_ Organisasi
-.529
.142
-3.727
***
TI3
<---
TI SCM
1.000
TI4
<---
TI SCM
TI5
<---
TI SCM
1.342
.282
4.755
***
1.398
.298
4.698
***
TI6
<---
TI SCM
1.763
.370
4.764
***
Tmime
<---
1.000
.619
.113
5.469
***
1.058
.211
5.012
***
<---
Teori_Instit usional Teori_Instit usional Teori_Instit usional TI SCM
Tnorm
<---
Tcoe
<---
TI7
2.018
.461
4.381
***
TI2
<---
TI SCM
4.430
1.231
3.599
***
TI1
<---
TI SCM
2.223
.488
4.551
***
TI8
<---
TI SCM
1.450
.424
3.422
***
TI9
<---
TI SCM
1.481
.406
3.648
***
Signifikan (Hipotesis Diterima) = P < signifikansi () 0.05
TIDAK SIGNIFIKAN
Teori institusional (0.001) < 0.05 = SIGNIFIKAN
UJI HIPOTESIS Hubungan Kausalitas
Setiap ada peningkatan Budaya Organisasi (X1) maka akan menaikkan Teknologi Informasi dalam SCM (Y) pada UKM di Jawa Timur hanya sebesar 0.270.
TI SCM
<---
TI SCM
<---
Bktr
<---
Setiap ada peningkatan Teori Institusional (X2) maka akan menaikkan Teknologi Informasi dalam SCM (Y) pada UKM di Jawa Timur sebesar 0.704
Bfls
<---
TI3
H1 terbukti signifikan terhadap penerapan teknologi e-Supply Chain Management pada UKM di Jawa Timur
Estimate
Teori_Institusional
.704
Budaya_ Organisasi Budaya_ Organisasi Budaya_ Organisasi
1.037
<---
TI SCM
.563
TI4
<---
TI SCM
.621
TI5
<---
TI SCM
.610
TI6
<---
TI SCM
.624
Tmime
<---
Teori_Institusional
.616
Tnorm
<---
Teori_Institusional
.747
Tcoe
<---
Teori_Institusional
.795
TI7
<---
TI SCM
.555
TI2
<---
TI SCM
.430
TI1
<---
TI SCM
.583
TI8 TI9
<--<---
TI SCM TI SCM
.403 .436
.270
-.460
KESIMPULAN
1) Penelitian ini dilakukan pada 100 UKM yang berada di wilayah Jawa Timur, yang dimana terdiri dari berbagai macam jenis usaha yakni: 12% jenis industri makanan, 11% jenis industri logam, 2%jenis industri kaca, 21% jenis industri kerajinan tangan, 1% jenis industri plastik, 13% jenis industri garmen, 7% jenis industri kimia, dan 32% jenis industri lainnya seperti industri minuman, mesin industri, spare part, aksesoris dan lainnya yang memang dikategorikan sebagai gabungan usaha lainnya atau campuran. 2) Penelitian ini merupakan hasil observasi terhadap UKM yang dimana informasi yang didapat bersumber dari berbagai jabatan seperti: 31% pemilik perusahaan, 34% bagian pemasaran, 17% bagian produksi, 7% bagian administrasi, dan 11% bagian lainnya yang mencakup staff keuangan, R & D, dan lain – lain yang mengerti tentang kondisi perusahaan.
KESIMPULAN 3) Setiap UKM dijadikan observasi pada penelitian ini memiliki jumlah pekerja yang berbeda, yang dimana dapat dikategorikan sebagai berikut: 60% UKM memiliki jumlah pekerja sebanyak 1 – 20 orang, 30% UKM memiliki jumlah pekerja sebanyak 20 – 50 orang, dan sebanyak 10% memiliki jumlah pekerja 50 – 100 orang.
4) Setiap UKM yang dijadikan observasi pada penelitian ini memiliki omzet rata – rata yang berbeda, yakni: 5% memiliki omzet rata – rata