Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian di UKM Brosem Batu The Effect of Atribut Product on Buying Decision at UKM Brosem Batu. Nike Shelvi Yanna Sari 1), Retno Astuti, 2), Dhita Morita Ikasari 3) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas Brawijaya 2) Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas Brawijaya 3) Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas Brawijaya Email :
[email protected]
1)
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menentukan atribut produk sari apel yang harus diperbaiki dan dikembangkan serta mengetahui tingkat kepuasan produk sari apel UKM Brosem. Lokasi penelitian dilakukan di beberapa tempat, yakni KSU Brosem, Dermaga, dan Harum manis. Ketiga tempat tersebut memiliki penjualan sari apel Brosem tertinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Penelitian ini difokuskan pada dimensi kualitas produk yakni performance, feature, conformance, serviceability, aesthetic, durability, reability dan perceived qualityHasil dari perhitungan IPA menunjukkan atribut prioritas utama yang perlu perbaiki adalah ciri khas rasa, rendah bahan pengawet, kenyamanan konsumen, kandungan gizi, daya simpan, standar harga competitor, karakteristik produk, konsistensi produk, desain kemasan dan penanggulangan keluhan konsumen. Atribut-atribut yang menjadi prioritas kedua untuk diperbaiki yaitu aroma, warna dan merek. Atribut yang dianggap penting dan sudah sesuai dengan yang diharapkan sehingga bisa menjadi aset yang bisa di unggulkan adalah atribut yang berada pada kuadran II, yaitu kesesuaian harga produk, bahan baku, tanpa pemanis buatan,kecepatan pelayanan, informasi produk, terdaftar pada Departemen Kesehatan (DEPKES), jamianan mutu, Kehalalan produk dan kesegaran. Nilai CSI sebesar 70, 00% yang menunjukkan bahwa konsumen merasa puas terhadap produk. Kata kunci :Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), Keputusan Pembelian, Sari Apel Brosem. ABSTRACT The purpose of this study were to determine the attributes of apple juice products which should be improved or developed and to know level of satisfaction of apple juice products UKM Brosem. Place of result in this research there were KSU Brosem, Dermaga and Harum manis. Those location where had high demand. This study focused on the product quality dimensions which were performance, features, conformance, serviceability, aesthetic, durability, reability and perceived quality. The research result showed that priority of attribute had to be improved were attributes in quadrant I, which were a characteristic of flavor, low of preservative, convenience of consumer, nutritional value, shelf life, a standard price of competitors, characteristic of product, consistency of product, packaging design and response of consumers complaint. The second attribut had to be improved were attributes in quadrant III, which were aroma of product, color and brand. Attributes that were important and expected so that could be an advantageous of UKM Brosem apple cider were in quadrant II, i.e. the suitability of the product price, raw material, no artificial sweeteners, speed of service, information of product, registered in ministry of health, quality control, halal products and freshness . The result of CSI calculation showed that values of statisfaction was at 70,00 % which indicated that the respondents satisfaction index criteria were satisfied Key Word : Customer Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA), Buying Decision, Apple juice of Brosem
1
PENDAHULUAN UKM Brosem merupakan salah satu UKM yang memproduksi sari apel. Dalam menghadapi persaingan yang semakin pesat, UKM Brosem dituntut untukmeningkatkan dan mempertahankan penjualan produknya.Hal ini disebabkan banyak industri sari apel yang bermunculan setelah UKM Brosem didirikan sejak tahun 2004. Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh kosumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan (Kotler, 2004). Jika atribut produk tinggi, maka kemampuan produk yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen semakin tinggi (Netemeyer, 2004). Kualitas produk dapat diukur melalui 8 dimensi kualitas produk yakni performance, feature, reiabilitas, durability, serviceability, aesthetic, conformance, dan perceived quality (Umar, 2005). Pendapat mengenai dimensi dapat berbeda antar konsumen. Salah satu penyebabnya adalah pendapat tersebut bersifat subjektif, tergantung persepsi konsumen terhadap produk.Sejumlah studi menunjukkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas suatu produk pangan (Santoso, 2011).Kualitas produk yang baik akan membuat konsumen merasa puas dalam pemakaian suatu barang (Kresnamurti dan Ariani, 2012).Oleh karena itu, pengukuran mengenai kepuasan terhadap atribut masing-masing dimensi tersebut menurut konsumen dianggap penting.Berdasarkan latar belakang maka tujuan dari penelitian ini adalah menentuka atribut produk sari apel yang harus diperbaiki dan dikembangkan serta mengetahui tingkat kepuasan produk sari apel. BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di UKM Brosem yang beralamat di Jl. Bromo I/24 Kota Batu, pada bulan Maret 2014 hingga selesai. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1)Produk sari apel yang dikaji dalam penelitian
ini adalah sari apel kemasan kecil berukuran 120 ml; 2)Penelitian ini tidak membahas mengenai biaya; 3) Responden berusia 17 - 50 tahun karena dalam rentang usia tersebut dapat memberikan penilaian; 4) Penelitian ini difokuskan pada dimensi kualitas produk yakni Performance (Kinerja), Features (Keistimewaan),Serviceability (Pelayanan), Aesthetic (Estetika), Durabillity(Daya Tahan),Reliability (Reabilitas) dan Perceived quality (Kualitas yang dipersepsikan); 5) Pengambilan data hanya dilakukan di Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang; 6) Responden adalah orang yang pernah mengkonsumsi sari apel brosem dalam waktu kurang dari 1 bulan sebelum penelitian. Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan pertanyaan yang mencakup seluruh variabel penelitian. Kuesioner diukur dengan skala likert dengan 5 pilihan jawaban. Menurut Sukardi dan Cholidis (2006), tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dibagi kedalam lima kriteria kepuasan yakni sangat puas, puas, cukup puas, kurang puas dan tidak puas. Pengumpulan data juga dilakukan dengan metode wawancara dengan pihak UKM Brosem, dokumentasi terkait dan observasi. Pengujian Kuesioner Pengujian kuesioner data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan dari butir-butir daftar pertanyaan yang mendefinisikan satu variabel. Instrument suatu data dikatakan baik apabila sudah dinyatakan valid dan reabel).Reliabilitas sebagai suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat ukur (Nazir 2005).
Analisis data dengan Importance Performace Analysis dan Customer Statisfaction Index Langkah-langkah dalam metode Importance Performance Analysis adalah: 1)
2
Perhitungan tingkat kesesuaian melalui perbandingan skor kinerja dengan sekor kepentingan.; 2) Menghitung rata-rata untuk setiap atribut sari apel yang akan mempengaruhi persepsi konsumen; 3) Menghitung rata-rata seluruh atribut tingkat kepentingan (y) dan tingkat kinerja (x) yang menjadi batas pada diagram kartesius; 4) Melakukan pemetaan ke dalam diagram kartesius untuk melihat posisi masing-masing atribut dimensi kualitas Untuk mengertahui tingkat kepuasan konsumen maka dilakukan perhitungan menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI). Cara menghitung indeks kepuasan pelanggan adalah: 1) Menentukan Mean Importance Scoredan Mean Satisfaction Score, 2) menghitung Wighting factor adalah fungsi dari Mean Importance Scoreyang dinyatakandalam bentuk persen terhadap total Mean Importance Score untukseluruh atribut yang diuji; 3) menghtiung Weighted Score; 4) Weighting Average Totaladalah fungsi dari total Weighted Score atribut ke-1 hingga atribut ke-n; 5) Customer Satisfaction Index yaitu fungsi dari nilai Weigthed Average dibagi dengan Highest Scale atau yang dinyatakan dalam bentuk persen. skala linkert yang digunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan dan kinerja. n 1 Weighti HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan UKM Brosem merupakan sebuah usaha kecil menengah yang memproduksi berbagai olahan apel diantaranya jenang apel, kripik apel dan sari apel yang diproduksi dengan skala home industry. Usaha yang berawal dari ide perkumpulan PKK yang terdiri dari 20 ibu rumah tangga, berlokasi di Jalan Bromo I/24, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Brosem yang merupakan singkatan dari Bromo-Semeru ini berdiri pada tanggal 14 Januari 2004. Perkembangan Brosem mulai terlihat dari peningkatan omset Brosem pada tahun 2005 ke tahun 2010 yakni, sebesar 174.191.000 naik menjadi 932.759.000. Deskripsi Responden Data karakterisitik responden secara umum dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Deskripsi Responden Karakteristik
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Usia 17 – 19 tahun 18 20 – 34 tahun 75 35 – 50 tahun 7 Jenis Kelamin Laki – laki 21 Perempuan 79 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 24 Wiraswasta/Pengusaha 6 Pegawai Negeri Sipil 47 Lain-lain (ibu rumah tangga, 23 satpam, pembantu rumah tangga dan buruh) Pendapatan/Bulan ≤ Rp. 1.000.000 31 Rp.1.000.001 – Rp.3.000.000 63 > Rp.3.000.000 6 Frekuensi Pembelian 1 kali 37 2 - 3 kali 32 4 – 5 kali 19 > 5 kali 12 Jumlah Pembelian 1 kotak 31 2 – 3 kotak 53 4 – 5 kotak 12 > 5 kotak 4 Informasi Produk Teman, Kerabat, Saudara 61 Brosur 0 Internet 30 Lain-lain (Media Cetak dan 9 Elektronik) Total 100 Sumber:Data Primer Diolah (2014)
18 75 7 21 79 24 6 47 23
31 63 6 37 32 19 12 31 53 12 4 61 0 30 9 100
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada perhitungan uji validitas, data yang didapatkan valid apabila r hitung lebih besar daripada r tabel sebesar (n = 100 dan α = 0,05). Hasil analisis menunjukan semua butir pertanyaan dapat digunakan rhitung positif >rtabel dan apabila rhitung negatif
3
Tabel 2 Data Hasil Uji Validitas Nama Atribut
r Hitung Kepenti n-gan 0,424 0,270
Bahan baku Ciri khas rasa Kesesuaian harga 0,511 produk Tanpa bahan 0,228 pengawet Tanpa pemanis buatan0,254 Kandungan gizi 0,202 Kecepatan pelayanan 0,326 Kenyamanan 0,308 konsumen Penanggulangan 0,379 keluhan Desain kemasan 0,214 Warna produk 0,381 Aroma produk 0,223 Masa kadarluarsa 0,451 Kepopuleran merek 0,413 Informasi produk 0,434 Terdaftar DEPKES 0,349 Jaminan keamanan 0,387 pangan Kehalalan produk 0,298 Harga dengan 0,247 competitor Karakteristik produk 0,392 Konsistensi produk 0,350 Kesegaran produk 0,243 Kemurnian produk 0,339 Hyginitas produk 0,353
Tabel 3 Data Hasil Uji Reliabilitas r r Tabel Hitung product kinerja Moment 0,454 0,195 0,338 0,195 0,195 0,502 0,425 0,482 0,301 0,356 0,409 0,294 0,324 0,345 0,366 0,382 0,484 0,285 0,369 0,305 0,331 0,420 0,306 0,360 0,311 0,256 0,283
0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195
Nama Atribut Bahan baku (X11) Ciri khas rasa (X12) Kesesuaian harga produk(X13) Tanpa bahan pengawet (X21) Tanpa pemanis buatan (X22) Kandungan gizi (X\23) Kecepatan pelayanan (X31) Kenyamanan konsumen ( X32) Penanggulangan keluhan (X33) Desain kemasan (X41) Warna produk ( X42) Aroma produk ( X43) Masa kadarluarsa ( X51) Kepopuleran merek (X61) Informasi produk (X62) Terdaftar DEPKES (X63) Jaminan keamanan pangan (X64) Kehalalan produk(X65) Harga dengan competitor (X71) Karakteristik produk (X72) Konsistensi produk (X73) Kesegaran produk (X81) Kemurnian produk (X82) Hyginitas produk (X83)
Nilai kepentinga n 0,625 0,641
Nilai kepuasa n 0,691 0,701
0,615
0,686
0,645
0,695
0,645
0,688
0,649 0,635
0,708 0,698
0,637
0,695
0,629
0,707
0,651 0,629 0,646 0,621 0,634 0,623 0,632
0,700 0,699 0,697 0,696 0,689 0,704 0,698
0,628
0,704
0,638
0,700
0,642
0,693
0,629 0,635 0,643 0,633 0,632
0,703 0,698 0,701 0,707 0,705
Sumber:Data Primer Diolah (2014) Uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji apakah data yang didapatkan dari hasil penelitian reliabel (dapat dipercaya). Menurut Gumilar (2007), kriteria uji reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach alpha> 0,60. Berdasarkan uji reliabilitas cronbach alpha masing-masing atribut berada pada koefisien reliabilitas anatra 0,60 sampai 0,90 maka varibel tersebut dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 3
Sumber:Data Primer Diolah (2014) Pengelompokan Atribut Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja dari kualitas produk sari apel Brosem memenuhi harapan konsumen sehingga konsumen merasa puas. Teknik ini menggambarkan rata-rata dari tingkat kepentigan dan kinerja suatu produk yang dituangkan dalam sebuah diagram yang menunjukkan kombinasi atribut-atribut produk tersebut yang berdampak pada kepuasan konsumen. Tahapan metode IPA yakni analisis tingkat kesesuaian, analisis kepentingan dan kinerja, dan analisa diagaram kartesius.
4
Hasil Analisa Tingkat Kesesuaian Analisa tingkat kesesuaian merupakan metode yang menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Nilai dari tingkat kesesuaian dari masing-masing atribut diperingkatkan dari peringkat yang tertinggi sampai terendah. Semakin tinggi prioritas menunjukkan kualitas produk yang semakin sesuai dengan harapan serta kepentingan konsumen. Semakin rendah prioritas menunjukkan tingkat kepentingan dan kinerja dari kualitas produk belum sesuai seperti harapan dan kepentingan konsumen (Slater, 2008). Hasil perhitungan tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan kinerja secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4 Rata-Rata Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Rata-rata tingkat kinerja setiap atribut merupakan suatu dasar untuk menentukan apakah produk sudah baik atau belum, dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Data hasil kuesioner dianalisis untuk memperoleh nilai total dari keseluruhan penilaian pada setiap atribut. Skor rataan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4. Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Nama Atribut
Tingkat Kepentingan (Ki)
Tingkat Kinerja (Hi)
Tingkat Kesesuain (Tki)
X11 X12 X13
406 410 406
361 344 383
88,9 83,9 94,3
X21 X22 X23
424 407 407
326 266 316
76,3 97,3 77,6
X31 X32 X33
412 410 417
375 332 287
91 81 68,8
X41 X42 X43
405 328 345
338 320 324
83,5 97,6 93,9
X51
413
342
82,8
X61 X62 X63 X64 X65
346 409 451 428 428
339 354 433 401 403
98 86,6 96 93,7 94,2
X71 X72 X73
431 418 412
305 312 328
70,8 74,6 79,6
X81 X82 X83
425 362 423
352 352 389
82,8 97,2 92
Sumber: Data Primer Diolah (2014)
Hasil Analisa Diagram Kartesius Analisis diagram kartesius pada importance and performance analysis merupakan metode membandingkan tingkat kepentingan pelanggan (customer expectation)dengan kinerja perusahaan yang secara aktual dirasakan pelanggan sehingga dapat mengetahui koordinat posisi atribut mana yang harus dipertahankan dan diperbaiki (Alamsyah, 2010). Diagram kartesius ditunjukkan pada Gambar 1.
5
Keterangan: 1. Bahan baku 2. Ciri khas rasa 3. Kesesuaian harga produk 4. Rendah bahan pengawet 5. Tanpa pemanis buatan 6. Kandungan gizi 7. Kecepatan pelayanan 8. Kenyamanan konsumen 9. Penganggulangan keluhan 10. Desain kemasan 11. Warna produk 12. Aroma produk 13. Daya simpan
Tabel 5. Nilai Rataan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Nama Atribut X11 X12 X13
Tingkat Kepentingan 4,06 4,10 4,06
Tingka t 3,Kinerj 61 3,44 a 3,83
X21 X\22 X23
4,24 4,07 4,07
3,26 2,66 3,16
X31 X32 X33
4,12 4,10 4,17
3,75 3,32 2,87
X41 X42 X43
4,05 3,28 3,45
3,38 3,20 3,24
X51
4,13
3,42
X61 X62 X63 X64 X65
3,46 4,09 4,51 4,28 4,28
3,39 3,54 4,33 4,01 4,03
X71 X72 X73
4,31 4,18 4, 12
3,05 3,12 3,28
X81 X82 X83
4,25 3,62 4,23
3,52 3,52 3,89
1.
2.
Sumber: Data Primer Diolah (2014)
3.
Gambar 1. Diagram Kartesius
. 14. Kepopuleran merek 15. Informasi produk 16. Terdaftar pada Departemen Kesehatan (DEPKES) 17. Jaminan keamanan pangan 18. Kehalalan produk 19. Standart harga competitor 20. Karakteristik produk 21. Konsistensi produk 22. Kesegaran 23. Kemurnian 24. Hyginitas produk
Tingkat Kepentingan Tinggi dan Tingkat Kinerja Rendah (Kuadran I) Ciri khas rasa Atribut ciri khas rasa produk sari apel Brosem memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4,10 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,44 dengan tingkat kesesuaian 83,9%. Sari apel memiliki rasa sari apel yang kurang kuat dibandingkan dengan bahan tambahan yakni air dan gula. Untuk itulah diperlukan upaya perbaikan komposisi dengan menambahkan bahan baku apel dengan mempertimbangkan biaya produksi agar tidak terjadi peningkatan biaya secara signifikan. Rendah bahan pengawet Atribut rendah bahan pengawet produk sari apel memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4,24 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,26 dengan tingkat kesesuaian 76,3%. Sari apel Brosem bahan dengan bahan pengawet yang digunakan adalah Natrium benzoat sesuai standar SNI kurang dari 0.1%. Untuk memperbaiki atribut rendah bahan pengawet ini yakni dengan cara menyebarkan informasi dengan brosur, internet mengenai batas aman pengunaan Natrium benzoate kepada konsumen agar meyakinkan konsumen bahwa pengawet yang digunakan UKM Brosem tidak akan berpengaruh pada kesehatan. Kenyamanan konsumen Atribut kenyamanan konsumen produk sari apel memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4,10 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,32 dengan tingkat kesesuaian 81%.Kenyamanan konsumen tertinggi yakni pada outlet Harum Manis. Hal ini disebabkan di outlet tersebut memiliki tempat luas, sejuk dan menarik. Banyaknya responden yang membeli sari apel di KSU Brosem membuat mereka tidak dapat menikmati kenyamanan tempat pembelian di Harum Manis. Untuk itulah, diperlukan upaya perbaikan baik dalam
6
4.
5.
6.
7.
penataan ruangan, pencahayaan di KSU Brosem. Kenyamanan konsumen merupakan salah satu atribut yang dianggap penting oleh konsumen. Kandungan gizi Atribut produk kandungan gizi memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4,07 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,16 dengan tingkat kesesuaian 77,6%. Kandungan gizi yang tidak tercantum pada kemasan sari apel Brosem berdampak pada kurangnya informasi produk yang didapatkan oleh konsumen. Faktor tersebut menjadikan konsumen ragu dalam memilih produk sari apel Brosem. Daya simpan Atribut daya simpan memiliki memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4,13 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,42 dengan tingkat kesesuaian 82.8%. Daya simpan produk merupakan prioritas penting bagi konsumen, tetapi kinerja masih belum sesuai dengan harapan konsumen. Hal ini disebabkan terdapat beberapa produk yang tulisan tanggal kadarluarsa hilang dan tidak jelas sebelum dikonsumsi. Perbaikkan pada atribut ini yakni diperlukan perbaikan alat pelabelan tanggal kadarluarsa yang lebih baik agar tanggal kadarluarsa tetap jelas sebelum dikonsumsi. Standar harga dengan competitor Atribut standar harga competitor berada kuadran I dengan nilai tingkat kepentingan sebesar 4,31 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,05 dengan tingkat kesesuaian 70,8%. Kusuma agro dengan produk sejenis mampu menjual dengan harga 17.500-20.000 (32-120ml). Berbeda dengan produk sari apel Brosem dengan isi dan ukuran yang sama dijual dengan harga 22.000. Faktor tersebut yang membuat sari apel Brosem terkesan mahal. Perbaikan atribut ini yakni UKM Brosem dapat menonjolkan kualitas produknya untuk meyakinkan konsumen yakni pada pengunaan pemanis alami dan pemberian diskon dalam pembelian banyak. Karakteristik memenuhi spesifikasi produk Atribut karakteristik produk memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4,18 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,12 dengan tingkat kesesuaian 74,6%. UKM Brosem mencantumkan beberapa spesifikasi diantaranya minuman yang menyehatkan akan tetapi konsumen memandang bahwa sari apel Brosem kurang menyehatkan karena terdaapat Natrium benzoat. Untuk itu diperlukan pertimbangan dengan pencantuman spesifikasi tersebut atau pencantuman kandungan gizi dan sosialisasi mengenai standar pengawet
pada kemasan guna menimbulkan kepercayaan konsumen dalam mengkonsumsi sari apel Brosem. 8. Konsistensi produk Atribut konsistensi produk memiliki nilai kepentingan sebesar 4,12 dan nilai kinerja sebesar 3,28 dengan tingkat kesesuaian 79,6%. Pada atribut konsistensi harga produk sari apel brosem kurang konsisten. Hal ini disebabkan apabila harga apel naik maka harga sari apel Brosem akan naik sesuai sebanding dengan kenaikan bahan baku. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menstabilkan harga dengan menetapkan standar harga bahan baku yang tetap dan layak dengan petani. 9. Desain Kemasan Atribut desain kemasan berada pada kuadran I dengan tingkat kepentingan sebesar 4,05 dan tingkat kinerja sebesar 3,38 dengan tingkat kesesuaian 83,5%. Desain kemasan sari apel brosem memiliki kinerja yang rendah hal ini disebabkan warna kurang kontras seta ukuran font kurang terlihar jelas dengan warna kemasan. Perlunya perbaikan desain kemasan agar beberapa tulisan terlihat lebih jelas. 10. Penanggulangan keluhan konsumen Atribut penanggulangan keluhan berada pada kuadran I dengan tingkat kepentingan sebesar 4,17 dan tingkat kinerja sebesar 2,87 dengan tingkat kesesuaian 68.8%.Pada tempat produksi maupun tempat pemasaran tidak disediakan kotak kritik dan saran untuk penanggulangan keluhan konsumen. Hal ini yang menyebabkan konsumen tidak mengetahui ke mana konsumen mengadukan keluhannya. Upaya dalam perbaikan atribut penganggulangan keluhan ini yakni pemberian kotak saran pada tempat produksi atau tempat pemasaran sari apel Brosem.
1
2
Tingkat Kepentingan Tinggi dan Tingkat Kinerja Tinggi (Kuadran II) Kesesuaian harga produk Atribut kesesuaian harga produk berada pada kuadran II memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4,06, nilai tingkat kinerja sebesar 3,61, dan tingkat kesesuaian 94,3%. Berdasarkan nilai kesesuaian tersebut, atribut kesesuaian harga produk berada di kuadran II sehingga konsumen menilai harga produk yang ditetapkan oleh pihak UKM Brosem telah sesuai dengan kualitas produk. Bahan baku Atribut bahan baku sari apel memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4,06 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,83 dengan tingkat
7
3
4
5
6
7
kesesuaian 94,3%. Hal ini menunjukan kinerja bahan baku yang dirasakan responden sudah sesuai harapan. Konsumen merasakan bahan baku sari apel yang dikonsumsinya berasal dari apel asli bukan perasa tambahan sehingga perlu dipertahankan. Apel adalah buah yang bermanfaat bagi tubuh terutama kandungan pektinnya. Tanpa pemanis buatan Atribut tanpa bahan pemanis berada pada nilai tingkat kepentingan sebesar 4,07 dan nilai tingkat kinerja sebesar 2,66 dengan tingkat kesesuaian 97,3%. Atribut tersebut telah sesuai dengan harapan konsumen. Kecepatan pelayanan Kecepatan pelayanan berada pada kuadran II yang harus dipertahankan dan berada pada nilai tingkat kepentingan sebesar 4,12 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,75 dengan tingkat kesesuaian 91%. Konsumen merasa puas dengan ketiga tempat penelitian.Umumnya konsumen membayar dengan waktu cukup singkat hal ini disebabkan pembayaran berjalan dengan lancar tanpa antrian. Informasi Produk Informasi produk berada pada nilai tingkat kepentingan sebesar 4,09 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,54 dengan tingkat kesesuaian 98%. Beberapa informasi yang terdapat pada kemasan sari apel Brosem di antaranya bahan baku produk, nama merek, nomor ijin DEPKES dan kehalalan produk. Pecantuman informasi produk membantu konsumen dalam mengetahui produk yang baik untuk dikonsumsi. Terdaftar pada Departemen Kesehatan (DEPKES) Atribut terdaftar pada DEPKES berada pada kuadran II dengan nilai tingkat kepentingan sebesar 4,51 dan nilai tingkat kinerja sebesar 4,33 dengan tingkat kesesuaian 96%. Atribut ini merupakan atribut yang dinilai konsumen sudah cukup puas. Hal ini disebabkan UKM Brosem telah mendaftarkan produk sari apel Brosem pada DEPKES. Pendaftaran produk pada DEPKES bertujuan agar konsumen lebih percaya dari sisi kesehatan terhadap produk sari apel Brosem. Jaminan Keamanan Pangan Atribut ini berada pada nilai tingkat kepentingan sebesar 4,28 dan nilai tingkat kinerja sebesar 4,01 dengan tingkat kesesuaian 93,7%.. Konsumen merasa puas dengan jaminan keamanan pangan yang dapat dilihat melalui label DEPKES pada produk.
8
Kehalalan Produk Atribut produk kehalalan produk berada pada kuadran II nilai tingkat kepentingan sebesar 4,28 dan nilai tingkat kinerja sebesar 4,03 dengan tingkat kesesuaian 94,2%. Atribut kehalalan produk merupakan atribut yang harus dipertahankan. Hal ini disebabkan UKM Brosem telah mendaftarkan produknya ke LPPOM-MUI. 9 Kesegaran Atribut berada pada nilai tingkat kepentingan sebesar 4,25 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,52 dengan tingkat kesesuaian 82,8%. Atribut ini telah sesuai dengan harapan konsumen. Beberapa konsumen menganggap bahwa kesegaran sangatlah penting dalam bisnis minuman. 10 Higienis Atribut Higienis berada pada nilai tingkat kepentingan sebesar 4,23 dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,89 dengan tingkat kesesuaian 92%. Hyginitas dalam makanan untuk menjaga kontaminasi bakteri pada saat proses produksi hingga menjadi produk. Responden cukup puas dengan hyginitas produk yang terdapat pada ketiga outlet tersebut.
1
2
3
Tingkat Kepentingan Rendah dan Tingkat Kinerja Rendah (Kuadran III) Warna produk Atribut warna produk sari apel Brosem memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 3,28 dan dan nilai kinerja sebesar 3,20 dengan tingkat kesesuaian 97,6%. Warna produk sari apel Brosem dianggap kurang memiliki keistimewaan dibandingkan produk lain, karena mayoritas konsumen yang membeli sari apel Brosem tidak mempermasalahkannya. Aroma produk Aroma produk sari apel memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 3,45 dan dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,24 dengan tingkat kesesuaian 93,9%. Aroma produk sari apel Brosem memiliki aroma sama dengan produk lain. Akan tetapi, mayoritas konsumen yang membeli sari apel Brosem tidak mempermasalahkan karena konsumen mengangap aroma produk masuk dalam kategori rendah. umumnya, konsumen menganggap aroma pada minuman kemasan sulit dideteksi. Kepopuleran merek Atribut kepopuleran merek produk sari apel memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 3,46 dan dan nilai tingkat kinerja sebesar 3,39 dengan tingkat kesesuaian 98%. responden
8
menganggap atribut kepopuleran merek tidak terlalu penting. Kinerja atribut kepopuleran merek dianggap tidak terlalu istimewa atau tidak terlalu baik oleh konsumen karena tidak semua konsumen mengetahui merek produk ini. Tingkat Kepentingan Rendah dan Tingkat Kinerja Tinggi (Kuadran IV) produk sari apel Brosem telah memperhatikan kemurnian produkyakni dapat dilihat tidak adanya ampas sari apel yang terdapat pada produk sari apel. Menurut responden kemurnian produk merupakan atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah. Hal inilah yang menyebabkan
kemurnian produk yang memiliki kinerja tinggi tidak terlalu berpengaruh besar. Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk mengetahui besarnya indeks kepuasan yang dihasilkan oleh suatu produk secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan masing-masing atribut (Riandina dan Suryana, 2006). Pada perhitungan CSI diperoleh hasil yakni 70,00%. Indeks kepuasan tersebut berada pada rentang 0,66 – 0,80 yang berarti secara keseluruhan konsumen sari apel Brosem merasa puas terhadap dimensi kualitas produk sari apel Brosem. Perhitungan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dapat dilihat pada Tabel 6
Tabel 6 Nilai Costumer Satisfaction Index No
Variabel
Atribut
MIS
WF
MSS
WS
1
Performance (Kinerja)
Bahan baku Ciri khas rasa Keesesuaian harga produk Rendah bahan pengawet Tanpa pemanis buatan Kandungan gizi Kecepatan pelayanan Kenyamanan konsumen Penangulangan keluhan Desain kemasan Warna produk Aroma produk
4,06 4,10 4,06 4,24 4,07 4,07 4,12 4,10 4,17 4,05 3,28 3,45
0,042 0,042 0,042 0,044 0,042 0,042 0,042 0,042 0,043 0,042 0,034 0,035
3,61* 3,44 3,83 3,26 3,96 3,16 3,75 3,32 2,87 3,38 3,20 3,24
0,15 0,14 0,16 0,14 0,17 0,13 0,16 0,14 0,12 0,14 0,11 0,11
Daya simpan produk
4,13
0,042
3,42
0,14
3,46 4,09 4,51 4,28 4,28 4,31 4,18 4,12 4,25 3,62 4,23 97,23
0,036 0,042 0,046 0,044 0,044 0,044 0,043 0,042 0,044 0,037 0,044 1,00
3,39 3,54 4,33 4,01 4,03 3,05 3,12 3,28 3,52 3,52 3,89 84,12
0,12 0,15 0,20 0,18 0,18 0,13 0,13 0,14 0,15 0,13 0,17 3,50 70,0
2
Feature (Keistimewaan)
3
Serviceability (Pelayanan)
4
Aesthetic (Estetika)
5
Durability (Daya Tahan)
6
Perceived Quality (Kualitas yang dipersiapkan
7
8
Kepopuleran merek Informasi produk Terdaftar pada DEPKES Jaminan Keamanan Pangan Kehalalan produk Standar harga Conformance Karateristik produk (Kesesuaian) Konsisitensi produk Kesegaran Reability Kemurnian (Reabilitas) Hyginitas produk Total CSI = (Weigted Score Total : 5) X 100% Sumber:Data Primer Diolah (2014)
9
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Atribut yang menjadi prioritas untuk diperbaiki yaitu ciri khas rasa, rendah bahan pengawet, kenyamanan konsumen, kandungan gizi, daya simpan, standar harga competitor, karakteristik produk, konsistensi produk, desain kemasan dan penanggulangan konsumen. Atribut yang menjadi prioritas kedua untuk diperbaiki yaitu aroma, warna dan merek. Atribut yang dianggap penting dan sudah sesuai dengan yang diharapkan sehingga bisa menjadi aset yang bisa diunggulkan adalah kesesuaian harga produk, bahan baku, tanpa pemanis buatan, kecepatan pelayanan, informasi produk, terdaftar pada Departemen Kesehatan (DEPKES), Jaminan Keamanan Pangan, Kehalalan produk dan kesegaran. 2. Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk sari apel UKM Brosem sebesar 70, 00%. Nilai ini menunjukkan bahwa indeks kepuasan responden pada kriteria puas terhadap kinerja atributatribut dari sari apel kemasan kecil berukuran 120 ml berisi 32 cup dalam 1 kotak. SARAN Saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan diantaranya: 1. Diperlukan perbaikan terhadap atribut-atribut kualitas sari apel yakni ciri khas rasa, rendah bahan pengawet, kenyamanan konsumen, kandungan gizi, daya simpan, standar harga competitor, karakteristik produk, konsistensi produk, desain kemasan dan penanggulangan konsumen. 2. Pada penelitian selanjutnya disarankan agar peneliti tidak hanya menggunakan variabel yang ada dipenelitian ini, namun lebih dikembangkan dengan variabel yang berbeda, misal mempertimbangkan variabel-variabel pemasaran misalnya promosi, periklanan dan konsep produk.
DAFTAR PUSTAKA Gumilar, I. 2007. Metode riset untuk bisnis dan manajemen program studi manajemen s1 fakultas bisnis Dan manajemen. utamalab. Bandung Kotler
dan Amstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan, Cetakan pertama. BFE.Yogyakarta.
Kresnamurti, A. dan Ariani, P. 2012. Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Oli Federal Di Wilayah Jakarta Timur (Studi Kasus Pada Bengkel Resmi AHASS 2567 Dewi Sartika). Jurnal Econosains X(1) : 1-14. Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Netemeyer, 2004. Developing and Validating Measures of Facets of Customer Based Brand Equity. Journal of Business Reseach. 57 (05): 209-224. Umar, H. 2005. Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pusat. Jakarta. Prastisto, A. 2004 Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta Riandina, W.O dan Suryana.2006.Analisis Kepuasan Pengunjung dan Pengembangan Fasilitas Wisata Agro.Jurnal Agro Ekonomi 24 (1):4158 Santoso, I., Aunur, R.M., dan Sukma, M. 2011. Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Bakpao Telo Dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA). Teknologi Pertanian 12(1) : 23-30. Sukardi dan Cholidis, C. 2006. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Produk Corned Pronas Produksi PT CIP, Denpasar, Bali. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 18(02) : 106-11
10