WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
PENGARUH ASOSIASI MEREK BERDASARKAN FUNGSI MEREK PRODUK HAND AND BODY LOTION VASELINE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI DINOYO MALANG Oleh : Siti Mariam , Mohammad Hufron2), M. Khoirul ABS2) 1) Alumni FE Unisma; 2) Dosen tetap FE Unisma; 3) Dosen tetap FE Unisma Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang 1)
ABSTRACT Several aims of research are explained as follows: (1) to recognize and to analyze how is the influence of brand association consisting of variables such as assurance function, personal identification function, social identification function, and status function of hand and body lotion product of Vaseline on customer loyalty in Dinoyo Malang. The sample used in this research is the women who use hand and body lotion product of Vaseline and the number is 97 respondents. Data analysis method is multiple linear regression analysis method. Result of analysis can be elucidated as follows. First, significance value of assurance function is 0.001 that is below significance threshold of 0.05 (5 %). Second, significance value of personal identification function is 0.000 that is also below significance threshold of 0.05 (5 %). Third, significance value of social identification function is 0.000 that remains under significance threshold of 0.05 (5%). Finally, significance value of status function is 0.000 that also remains beneath significance threshold of 0.05 (5 %). In pursuance of the result of analysis above, it is concluded that there is a partial and also significant influence from assurance function, personal identification function, social identification function, and status function on customer loyalty. It may be suggested that the company must give very serious attention to the factors that may help the company to develop and to establish a strong product brand association into consumer mindset such that consumer will stay loyal to use hand and body lotion product of Vaseline and may not be easier to shift into another hand and body lotion product. Keywords: Brand Association, Brand Function, Customer Loyalty PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perusahaan atau produk yang mempunyai merek kuat cenderung lebih mudah merebut peluang bisnis yang ada dibandingkan dengan perusahaan tidak memiliki merek yang kuat. Peluang tersebut antara lain mampu meningkatkan brand loyalty, membuat harga tidak elastis, meningkatkan keunggulan bersaing, lebih mudah memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan persepsi konsumen (Rangkuti, 2002:11-13). Sedangkan, Keller (2003:46) mengemukakan ada beberapa kemungkinan manfaat peluang yang didapatkan melalui penciptaan merek yang kuat yaitu meningkatkan loyalitas, mengurangi dampak persaingan akibat tindakan dan krisis pemasaran, meningkatkan marjin, lebih elastis terhadap penurunan harga, lebih tidak elastis terhadap kenaikan harga, meningkatkan dukungan dan dan kerja sama perdangangan, meningkatkan komunikasi pemasar yang efisien dan efektif, memungkinkan untuk penerbitan lisensi, dan lebih difavoritkan untuk evaluasi perluasan merek. Oleh karena itu, perlu upaya mengelola dan mengembangkan merek dengan baik sebab merek mengandung nilai-nilai yang bersifat intangible, emosional, kenyakinan, harapan, serta sarat dengan persepsi konsumen. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan. Dengan kondisi sekarang ini, nilai suatu merek yang mapan sebanding dengan realitas makin sulitnya menciptakan suatu merek. Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi konsumen, tidak sekedar pertempuran produk (Durianto dkk, 2004:3). Beberapa produk dengan model, features, serta kualitas yang relatif sama, dapat mempunyai
83
84
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
kinerja yang berbeda karena perbedaan persepsi dari produk tersebut dibenak konsumen. Karena itu, pemasar berusaha menciptakan merek-merek yang bersifat membedakan. Asosiasi merek (brand Associations) yang unik telah memantapkan penggunaan berbagai atribut produk, nama kemasan, strategi distribusi, dan periklanan (Aaker, 1997:10). Sementara, Aaker (1997:109) mendefinisikan asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan merek yang tertanam dalam ingatan konsume. Asosiasi merek merupakan salah satu elemen penting dari pembentukan ekuitas merek. Keller (2003:2) menyatakan bahwa ekuitas merek dapat terjadi, bila konsumen mengenali merek tersebut dengan baik sehingga mempunyai asosiasi merek yang kuat dan baik dalam ingatanya, berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut brand image yang dimiliki oleh merek tersebut (Durianto, et al., 2001:69). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah asosiasi merek berdasarkan fungsi merek yang terdiri atas variabel fungsi jaminan, fungsi identifikasi personal, fungsi identifikasi sosial dan fungsi status pada produk hand and body lotion Vaseline berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan di Dinoyo malang? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui dan dan menganalisis bagaimana pengaruh asosiasi merek yang terdiri atas variabel fungsi jaminan, fungsi identifikasi personal, fungsi identifikasi sosial, dan fungsi status pada produk hand and body lotion Vaseline berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan di Dinoyo malang. Kontribusi Penelitian 1. Peneliti ini dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan dan saran untuk lebih mengetahui hala-hal yang mempengaruhi asosiasi merek pada merek produk hand and body lotion terhadap loyalitas merek Vaseline, sehingga perusahaan dapat memperluas pasar. 2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk peneliti karena dapat memperluas pengetahuan serta dapat menguji teori-teori yang diperoleh selama bangku perkuliahan tentang segala sesuatu yang mempengaruhi asosiasi merek terhadap keputusan seorang konsumen untuk membeli suatu produk, terutama” Brand equity”. KERANGKA TEEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Penelitian Terdahulu Bella (2007), meneliti tentang Pengaruh citra merek (brand image) harga dan kualitas produk terhadap keputusan Pembelian produk hand and body lotion Merek Citra pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan bisnis universitas Dian Nuswantoro semarang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian pada produk Hand and Body Lotion merek Citra. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk Hand and Body Lotion merek Citra. Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Ada pengaruh positif dan tidak signifikan antara citra merek terhadap keputusan pembelian produk hand and body lotion merek Citra pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UDINUS Semarang. Kurniawan (2010), meneliti tentang Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Minuman Isotonic Fatigon Hydro di Purwokerto. Variabel dalam penelitian ini yaitu Variabel independen : Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas, Loyalitas Merek. sedangkan Variabel dependen: Keputusan Pembelian. Hasil analisis
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, Loyalitas Merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Cahya (2012), meneliti tentang analisis pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian pada Konsumen Produk Viva Hand & Body Lotion di Kota Semarang. Variabel dalam penelitian ini yaitu Variabel independen : Kesadaran Merek, Asosiasi merek, Persepsi Kualitas, Loyalitas Merek. sedangkan Variabel dependen: Keputusan Pembelian. Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, Loyalitas Merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Asosiasi Merek Asosiasi merek (brand Assaciations) merupakan salah satu elemen penting dalam pembentukan ekuitas merek (Keller, 2003:45). sedangkan Keller (2003:50) mengemukakan bahwa ekuitas merek berdasarkan perspektif konsumen akan terjadi ketika konsumen mempunyai sebuah tingkat kesadaran yang tinggi dan asosiasi-asosiasi merek yang kuat dalam ingatannya. kekuatan dan pengelompokan asosiasi-asosiasi tersebut digunakan menentukan informasi yang dapat diingat kembali dari sebuah merek untuk mempengaruhi respon konsumen dan keputusan merek. Rio et.al (2001) berpendapat bahwa asosiasi merek, berdasarkan fungsi atau manfaat merek, dapat dibangun melalui: a. Fungsi Jaminan Fungsi ini dipahami sebagai fungsi merek yang mampu memberikan jaminan yang dapat diberikan oleh merek, bahwa merek tersebut dapat dipercaya, secara efektif menghasilkan kualitas kinerja, dan memenuhi harapan yang dibangun konsumen (Ambler, 1997: Lassar et.al., 1995; dalam Rio et.al, 2001). b. Fungsi Identifikasi personal Fungsi ini berhubungan dengan kenyataan bahwa konsumen dapat mengidentifikasikan diri mereka dengan merek dan membangun hubungan perasaan yang kuat pada merek (Rio et.al, 2001). Fungsi identifikasi personal didasarkan dari kemampuan merek untuk mengekspresikan konsep diri (self consept) konsumen dan kemampuan merek membangun hubungan emosional yang kuat (Mittal and Lee, 1989; Lasar et al., 1995 dalam Rio et.al 2001). c. Fungsi Identifikasi Sosial Fungsi identifikasi social di dasarkan pada kemampuan merek yang bertindak sebagai alat komunikasi mengikuti hakikat keinginan konsumen untuk bergabung atau sebaliknya. Berpisah dari kelompok atau individu-individu terdekatnya dimana konsumen berinteraksi. Konsumen akan tertarik dengan nilai positif dari merek yang digunakan, yang berarti memberikan reputasi merek yang baik dalam kelompok dimana konsumen berada (Long dan Shiffman, 2000 dalam Rio et.al, 2001). d. Fungsi Status Solomon (1999) dalam Rio et.al (2001) mengemukakan bahwa fungsi status mengepresikan perasaan gengsi dan kebanggaan yang dirasakan konsumen selama menggunakan merek. Status menurut Assael (1995:532) status menunjukkan posisi individual yang dimiliki dalam kelompok. konsumen terkadang menggunakan produk atau merek untuk menunjukkan status secara lebih luas kepada lingkungan, dimana menunjukkan suatu kesejahteraan atau suatu superioritas tertentu. Loyalitas Pelanggan Pengertian loyalitas pelanggan menurut Aaker (1997:39) adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek karena loyalitas adalah inti dari ekuitas merek dan selalu
85
86
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
menjadi gagasan sentral dalam pemasaran. Peningkatan loyalitas akan mengurangi kerentanan pelanggan dari serangan Kompetitor sehingga dapat dipakai sebagai indicator tingkat perolehan laba mendatang, karena loyalitas merek dapat diartikan penjualan di masa yang akan datang. Elemen-elemen loyalitas merek antara lain adalah kesediaan konsumen membayar merek dengan harga premium, merekomendasikan merek pada orang lain, dan kesediaan membeli ulang (Rio et.al, 2001 dan Luh. 2003). a. Kesediaan Membayar Merek Dengan Harga Premium Harga premium adalah harga maximum yang seorang sedia bayar untuk suatu merek. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rio et.al (2001) harga premium bagi pelanggan merupakan bentuk kesediaan pelanggan membayar merek yang telah dievaluasinya (diketahui) dibandingkan dengan merek yang belum diketahui dengan karakteristik fisik yang sama. b. Kesediaan Merekomendasikan Merek Pada Orang lain Rio et.al (2001) yang telah melakukan penelitian pengaruh asosiasi merek terhadap respon pelanggan menyatakan bahwa rekomendasi merupakan salah satu bentuk dari respon pelanggan. Menurut Sakim (1997:597) dalam the Contemporary English- Indonesia Disctionary menyebutkan bahwa istilah remomendasi diartikan sebagai saran, nasehat atau suatu cara yang disarankan. Assael (1995:633), salah satu ahli pemasaran mengatakan bahwa rekomendasi adalah salah satu bentuk tranmisi dari mulut kemulut (word of mouth) yang merupakan kesediaan pelanggan untuk memberikan saran, opini dan pendapat kepada pihak lain dengan tujuan mempengaruhi pihak lain tentang suatu merek hal. c. Kesediaan Melakukan Pembelian Ulang Menurut Luh (2003:3), loyalitas konsumen terhadap merek dalam jangka panjang tidak terjadi begitu saja. Hal ini diawali oleh pengalaman awal menggunakan produk/ jasa. Apabilah dalam pengalaman awal tersebut pelanggan mempunyai pandangan dan pendapat yang positif tentang produk/ jasa tersebut maka mengakibatkan pelanggan mendapatkan tingkat kepuasan yang tinggi. Setelah pelanggan merasakan kepuasan, maka hal tersebut akan membantu perkembangan perilaku pembelian ulang dan berpotensi untuk menjadikan hubungan pelanggan terhadap produk/ jasa yang digunakannya akan berlangsung dalam jangka panjang. Apabilah pelanggan mempunyai pengalaman yang memuaskan dengan produk yang digunakannya maka potensi kesediaan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang akan semakin besar. Secara berturut-turut akan menimbulkan perilaku pembelian berulang, pelanggan akan memberikan pujian terhadap produk/ jasa yang digunakannya, pelanggan akan memberikan rekomendasi kepada orang lain, pelanggan akan loyal terhadap produk dan pada akhirnya pelanggan akan loyal terhadap merek produk/ jasa yang digunakannya. Pengaruh Asosiasi Merek Berdasarkan Fungsi Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Dimensi-dimensi fungsi merek yang terbentuk dalam ingatan konsumen, digunakan untuk mengingat kembali sebuah merek (recall), yang nantinya mempengaruhi respon konsumen dan keputusan mengenai merek (Keller, 2003:47). Ketika asosiasi berdasarkan fungsi merek berpengaruh pada respon konsumen berarti terdapat citra merek (brand image) yang positif dalam ingatan/ benak konsumen, sehingga akan menghasilkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan, keunggulan tersebut berupa (Rio et.al, 2001): 1. Keunggulan yang berhubungan dengan kinerja dan profitabilitas saat ini, yaitu kemampuan merek untuk menghasilkan margin lebih tinggi dan respon konsumen yang tidak elastic terhadap kenaikan harga.
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
2. 3.
Keunggulan yang berhubungan dengan umur, pofit, meliputi loyalitas merek yang akan mengurangi kerapuhan dalam persaingan. Keunggulan yang berhubungan dengan pertumbuhan potensial, yaitu kemungkinan lisensi, membangun berita dari mulut kemulut yang positif dan kuat serta kemampuan merek mengenalkan produk baru sebagai perluasan merek.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Purposive sampling. Indriantoro dan Supomo (2002) menyatakan pemilihan sampel berdasarkan metode Purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria pengambilan sampel yang digunakan adalah wanita yang menggunakan produk hand and body lotion Vaseline di Jl. joyo mulyo Dinoyo malang, serta umur responden berusia di atas 15 tahun keatas yang berjumlah 2500 responden. Dasar yang digunakan untuk menentukan sampel adalah dengan menggunakan rumus Slovin dan Umar (1998) yaitu : 𝑁 𝑛= 1 + 𝑁𝑒 2 Dimana : n = jumlah sampel N = Jumlah Populasi e = Presentase yang digunakan sebesar 10% Sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 responden. Definisi Operasional Variabel Devinisi operasional merupakan penjelasan dari variabel-variabel yang sudah diidetifkaisi, maka diperlukan devinisi operasional dari masing-masing variabel tersebut antara lain: a. Fungsi Jaminan (X1) yaitu berdasarkan penilaian konsumen yang mampu memberikan jaminan daya tahan, memberikan kinerja kualitas produk yang efesien dan sesuai dengan harapan konsumen secara umum, indikatornya adalah: daya tahan, keunggulan kualitas merek, sesuai dengan jumlah yang dibayar, memenuhi pada keinginan pelanggan. b. Fungsi Identifikasi Personal (X2) pada faktanya konsumen dapat mengidentifikasi dirinya terhadap suatu merek dan membangun perasaan keterikatan dengan merek tersebut. Indikatornya adalah: perasaan menyenangkan, perasaan aman, perasaan bangga, perasaan damai. c. Fungsi Identifikasi Sosial (X3) didasarkan pada kemampuan merek yang bertindak sebagai alat komunikasi mengikuti hakikat keinginan konsumen untuk bergabung atau sebaliknya, berpisah dari kelompok atau individu-individu terdekatnya dimana konsumen berinteraksi. Indikatornya adalah: merek yang digunakan teman-teman, merek yang memiliki reputasi di mata teman-teman, merek yang terkemuka di kalangan teman-teman, merek yang merupakan favorit dikalangan teman-teman. d. Fungsi Status (X4) menandakan harga diri atau kelas sosial yang dapat dialami konsumen dengan menggunakan produk tersebut. Indikatornya adalah: simbol status sosial, simbol kebanggaan, simbol prestasi, citra dalam lingkungan. e. Loyalitas Pelanggan (Y) Loyalitas pelanggan merupakan sikap dan tindakan yang mengarah pada kesediaan dan pembelian ulang dari konsumen/ pelanggan Vaseline hand and body lotion yang sudah memberikan kepercayaan terhadap merek Vaseline tersebut. Indikatornya adalah: melakukan pembelian ulang, merekomendasikan kepada konsumen, tidak ingin berganti pada merek lain.
87
88
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
Model Penelitian Fungsi Merek Fungsi Jaminan Fungsi identifikasi Personal
Loyalitas Pelanggan Fungsi Identifikasi Sosial Fungsi Status
Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda yaitu digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen (Asosiasi merek) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas pelanggan. Rumus matematis dari regresi linier berganda yang umum digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4 Dimana: Y = Loyalitas Pelanggan a =Bilangan Konstan b1.b4=Koefisien Regresi Masing-masing variabel X1=Fungsi Jaminan X2=Fungsi Identifikasi Sosial X3=Fungsi Identifikasi Personal X4=Fungsi Status HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Instrumen pengumpulan data yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang telah diperoleh. a. Hasil Uji Validitas Adapun ikhtisar hasil pengujian validitas sebagaimana output Program SPSS 20 for Windows dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Hasil Uji Validitas Variabel Nilai KMO MSA Nilai Sig Keterangan X1 0,652 0,000 Valid X2 0,667 0,000 Valid X3 0,600 0,000 Valid X4 0,706 0,000 Valid Y 0,684 0,000 Valid Sumber: Data diolah 2015
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
Hasil pengujian validitas seperti yang tercantum tabel di atas dapat diketahui bahwa pada masing-masing variabel mempunyai nilai KMO MSA (Keiser-Mayer-Olikin Measure of Sampling Adequacy) lebih besar dari 0,5. Dan nilai sig yang di hasilkan lebih kecil dari 0,5 (𝛼 = 0,5) sehingga semua variabel dalam penelitian ini seluruhnya valid dan bisa digunakan sebagai alat pengumpulan data pada penelitian ini. b. Hasil Uji Reliabilitas Kriteria pengujian menyebutkan apabilah nilai Alpha-Cronbach lebih besar dari 0,6 maka butir kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. Adapun rangkuman interprestasi reliabilitas kuesioner sesuai dengan outpu SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Keterangan X1 0,798 Reliabel X2 0,837 Reliabel X3 0,763 Reliabel X4 0,869 Reliabel Y 0,755 Reliabel Sumber: Data diolah 2015 Berdasarkan hasil uji reliabilitas sebagai mana pada tabel di atas diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach untuk semua variabel lebih besar dari 0,6. Dengan demikian semua butir kuisioner dinyatakan reliable sehingga dinyatakan baik dan layak dipergunakan sebagai alat pengumpulan data. Uji Normalitas Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogo rov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Dif f erences
Mean St d. Dev iation Absolute Positiv e Negativ e
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
Fungsi Jaminan 97 14,8557 2,91901 ,149 ,100 -,149 1,463 ,276
Fungsi Identif ikasi Personal 97 16,2062 3,09549 ,205 ,110 -,205 2,023 ,558
Fungsi Identif ikasi Sosial 97 14,5361 2,36758 ,163 ,124 -,163 1,605 ,154
Fungsi St atus 97 14,0412 2,71154 ,123 ,094 -,123 1,209 ,108
Loy alitas Pelanggan 97 11,6804 2,32086 ,179 ,089 -,179 1,764 ,397
a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data.
Sumber: Data dioalah 2015 Berdasarkan hasil uji normalitas seperti yang tercantum pada tabel di atas dapat diketahui jika nilai sig yang dihasilkan lebih besar dari nilai taraf signifikan 0,05 (5%), maka asumsi normalitas terpenuhi. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Berikut ini akan disajikan hasil pengujian multikolinieritas yang dilakukan dengan bantu SPSS 20 for windows, secara lengkap hasi tersebut dapat dilihat pada tabel. Tabel 4 Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas Collinearity Statistics Variabel Keterangan Tolerance VIF X1 0,778 1,268 Tidak terjadi Multikolonieritas X2 0,810 1,234 Tidak terjadi Multikolonieritas X3 0,816 1,226 Tidak terjadi Multikolonieritas X4 0,660 1,514 Tidak terjadi Multikolonieritas Sumber: Data dioalah, 2015
89
90
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
Berdasarkan hasil dari uji multikolinieritas seperti yang tercantum pada tabel diatas, diketahui jika masing-masing variabel bebas memiliki nilai Tollerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Hasil ini berarti tidak terjadi multikolonieritas. b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah alat untuk menguji apakah dalam suatu analasis berganda mempunyai ketidaksamaan varian dalam suatu pengamatan. Deteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat adanya pola tertentu pada grafik hasil analisis. Jika ada pola seperti titik-titik yang membentuk gelombang, menyebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
Sumber: data diolah,2015 Gambar 1 Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas Dari grafik tesebut, terlihat titik-titik menyebar acak tanpa membentuk suatu pola yang jelas. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas yaitu fungsi jaminan, fungsi identifikasi personal, fungsi identifikasi sosial, dan fungsi status terhadap loyalitas pelanggan. Hasil analisis terlihat dalam tabel berikut: Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Bebas Koef. Regresi (B) Nilai t Sig. X1 0,178 3,325 0,001 X2 0,205 4,125 0,000 X3 0,295 4,551 0,000 X4 0,294 4,667 0,000 Variabel Bebas X1 = Fungsi Jaminan X2 = Fungsi Identifikasi Personal X3 = Fungsi Identifikasi Sosial X4 = Fungsi Status Variabel Terikat: Loyalitas Pelanggan (Y) Konstanta = -2,687 R = 0,820 R Square = 0,673 F = 47,268 Sig F = 0,000 Ftabel (α = 0,05) = 3,16 Ttabel (α = 0,05) = 2,00 Sumber: Data diolah, 2015 Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, maka dapat dirumuskan suatu persamaan
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
sebagai berikut: Y= 2,687+0,178X1+0,205X2+0,295X3+0,294X4+e Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan yaitu untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel terikat maka dilakukan uji t. Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh variabel independent secara parsial terhadap variabel dependent yaitu untuk melihat pengaruh dari variabel bebas yaitu fungsi jaminan, fungsi identifikasi personal, fungsi identifikasi sosial dan fungsi status secara parsial terhadap loyalitas pelanggan. Dari hasil analisis uji t pada tabel dibawah ini: Tabel 6 Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t) Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Fungsi Jaminan Fungsi Identif ikasi Personal Fungsi Identif ikasi Sosial Fungsi St atus
Unstandardized Coef f icients B St d. Error -2,687 1,084 ,178 ,053 ,205 ,050 ,295 ,065 ,294 ,063
St andardized Coef f icients Beta ,223 ,273 ,301 ,343
t -2,479 3,325 4,125 4,551 4,677
Sig. ,015 ,001 ,000 ,000 ,000
Collinearity Statistics Tolerance VI F ,788 ,810 ,816 ,660
1,268 1,234 1,226 1,514
a. Dependent Variable: Loy alitas Pelanggan
Sumber: Data diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji t yang tercantum pada tabel di atas menunjukan bahwa masing-masing variabel bebas yaitu fungsi jaminan, fungsi identifikasi personal, fungsi identifikasi sosial dan fungsi status bengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, karena memiliki nilai t tabel yang ditentukan serta nilai signifikan t < 0,05. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diketahui jika: 1. Hasil analisis dengan uji t diperoleh hasil jika empat variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini yaitu fungsi jaminan, fungsi identifikasi personal, fungsi identifikasi sosial, dan fungsi status secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat berupa loyalitas pelanggan. 2. Diketahui juga jika variabel fungsi status mempunyai pengaruh paling besar (dominan) terhadap variabel terikat (Loyalitas pelanggan) karena mempunyai nilai koefisien beta terbesar dibandingkan nilai koefisien beta variabel bebas yang lain. Sehingga bisa disimpulkan jika variabel fungsi status mempunyai pengaruh dominan terhadap loyalitas pelanggan dibandingkan variabel bebas lain yang diteliti. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini terletak pada populasi penelitian dimana pada penelitian ini hanya dilakukan pada satu wilayah saja yaitu di Jl Joyomulyo Dinoyo malang. Peneliti selanjutnya dapat dilakukan pada wilayah populasi yang lebih luas sehingga dapat ditarik kesimpulan secara lebih umum (general). Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaaat bagi perusahaan maupun bagi pihak lain. Adapun saran yang dapat diberikan antara lain: 1. Hasil penelitian yang menunjukkan jika asosiasi merek berdasarkan fungsi merek yang terdiri dari fungsi jaminan, fungsi identifikasi personal, fungsi identifikasi sosial, dan fungsi status mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan hendaknya dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk tetap memperhatikan
91
92
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 01 JUNI 2015
fungsi-fungsi tersebut dalam membangun dan membentuk asosiasi merek produk yang kuat dibenak konsumen sehingga konsumen akan tetap menggunakan produk hand and body lotion Vaseline dan tidak mudah berpindah ke produk hand and body lotion yang lain. 2. Adanya pengaruh dominan dari fungsi status diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk memperhatikan fungsi status yang diharapkan konsumen dengan menggunakan produk hand and body lotion Vaseline, karena konsumen mengganggap dengan menggunakan hand and body lotion Vaseline konsumen akan memperoleh simbol status dan kebanggaan di lingkungan saya. Hal ini dapat dilakukakan diantaranya dengan tetap mempertahankan kualitas produk dan manfaat yang mampu diberikan oleh produk. DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A. (2004), Brand Portfolio Strategy: Creating Relevance, Differentiation, Energy, Leverage and Clarity, New York: Free Press. Alma dan Buchari, 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Penerbit Alfabeta. Bandung. Assael, Henry, 1998, Consumer Behavior and Marketing Action,5 Edition, Boston:Kent Publishing. Bella . 2007, Pengaruh citra merek (brand image) harga dan kualitas produk terhadap keputusan Pembelian produk hand and body lotion Merek Citra pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan bisnis universitas Dian Nuswantoro semarang. Cahya. 2012, analisis pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian pada Konsumen Produk Viva Hand & Body Lotion di Kota Semarang. Duhan, Dale. D., Jhonson Scott,James B. Wilcox, dan Harell Gilbert (1997), Influence on Consumer Use of Word of Mouth Recommendations Sources, Journal of The Academy of Marketing Science, Vol 25, No,4,p. 283-295. Griffin, J. (2005). Customer Loyality: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Penerbit Erlangga. Jakarta. Keller, K.L (2003), Strategi Brand Management, Building, Measuring. and Managing Brand Equity, Prentice Hall, Engelwood Chiff, NJ. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium.Prenhalindo. Jakarta. Kurniawan. 2010, Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Minuman Isotonic Fatigon Hydro di Purwokerto. Naisir, Moh. (1998), Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia. Nindria. “Pengaruh Asosiasi Merek Berdasarkan Fungsi Merek Produk Hand And Body Lotion Citra Terhadap Loyalitas Merek Di Surabaya. Oliver. Richard L. (1997), Satisfaction a Behavioral Perspective on The Consumer, International Edition, Mc Graw Hill. Rangkuti, F. (1997), Riset Pemasaran, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rangkuti, F. (2002), The Power of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek plus Analisis Kasus dengan SPSS, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Rio, A Belen del, Vazquez, Rodolfo and Iglesias, Victor (2001), The Effect of Brand Association on Consumer Response, The Journal of Consumer Marketing, Santa Barbara, Vo. 18, Iss4/5; page 410. 16 pages. Santoso, 2002, buku Latihan SPSS Statistik Parameti (Cetakan Ketiga), Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Simamura, B. 2004. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable. Jakarta: Gramedia. Sugiyono. 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R 𝒹 D. Bandung: CV Alfabeta.