eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (2): 579-588 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2013
PENGARUH ASEAN-INDIA FREE TRADE AREA TERHADAP INDUSTRI CPO INDIA KARTINI MAHARANI A1 NIM. 09.0204.5104 Abstrack: After the policy change that was once India's socialist economy to liberalization in various fields both in the economic, political, and social make India a country that is growing in economic sectors with doing cooperation with ASEAN member countries to establish cooperation AIFTA (Asean-India Free Trade area). The results showed that of the established cooperation between India and ASEAN member states within the framework AIFTA considerable influence from participating countries to cooperate in particular India, so as a major influence on the economic development of India who do tariff reduction so that India can suppress Inpor exports by more than the tariff reduction. So from the cooperation India has Improved Import from Asean member countries of the conduct Exports to Asean member countries. Keywords: Free Trade Area, Eksport Import Policy Pendahuluan Hubungan kerjasama Asean-India diawali dengan dialog sektoral pada tahun 1992 dan mendapat setatus sebagai mitra wicara penuh pada bulan Desember 1995. Kedua pihak sepakat untuk menandatangani Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Republic of India and Asean yang dilakukan pada pertemuan Asean Econimic Ministers (AEM) India Consultations yang kedua pada bulan September 2003 di Kamboja.(www.aseansec.org) Setelah mengalami beberapa kali penundaan karena ketidaksiapan secara teknis, akhirnya perdagan bebas dengan India mulai diimplementasikan pada pertemuan tingkat menteri ekonomi Asean yang ke 41 pada 13 Agustus 2009 di Bangkok. Sementara itu, perundingan perdagangan jasa dan investasi dimulai pada bulan Oktober 2009 dan dituntaskan pada akhir 2010 sebagai sebuah Singel Undertaking. Setalah berjalan, kegiatan ekspor impor dalam jumlah besar menjadi salah satu sumber pendapatan India. Berbagai hasil produksi dapat memperoleh peluang yang lebih besar untuk memasuki pasar Asean dan secara tidak langsung 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournalIlmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 579-588
akan sangat mempengaruhi eksitensi industri-industri India. Selanjutnya pada pertemuan Asean India Trade Negotiation Committee ke 21 di Manila 20-22 Oktober 2008 berhasil diselesaikan beberapa isu terkait negosiasi AIFTA disektor barang seperti draf perjanjian, Rules of Origin, product Specific, Dispute Settlement Mechanism, Protokol persetujuan kerangka kerjasama ekonomi AseanIndia dan Legal Scrubbing. Dalam perjanjian tersebut membuat penurunan tariff yang disepakati antara India dan Negara-negara anggota Asean dalam krangka produk yang masuk dalam Produk Specific.(www.esdm.go.id) Kerangka Dasar Teori dan Konsep 1. Konsep Perdagangan Bebas Perdagangan bebas adalah suatu konsep yang diterapkan oleh suatu zona ekonomi yang melibatkan beberapa negara dengan cara tidak menerapkan adanya pajak ekspor – impor atau hambatan perdagangan lain terhadap negara yang tergabung. Perdangan bebas juga bisa diartikan dengan sederhana sebagai tidak adanya hambatan perdagangan buatan yang diterapkan sebagai kebijakan dari pemerintah dalam perdagangan antar individu dan perusahaan yang berada dalam lingkup negara yang berbeda.(www.indobeta.com) 2. Konsep Ekspor dan Impor Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain disebut ekspor, sedangkan kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain disebut impor, kegiatan demikian itu akan menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita dapat digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri.(www.adelia.web.id) 3. Konsep Integrasi Ekonomi Integrasi Ekonomi secara umum dapat didefinisakan sebagi sebuah proses dimana sekelompok Negara berupaya untuk meningkatkan tingkat kemakmuranya. Dalam upaya meningkatkan tingkat kemakmuran tersebut, integrasi merupakan opsi yang lebih efisien dibandingkan apabila masing-masing Negara melakukan upaya secara Unilateral. Menurut Pelkam Integras Ekonomi sebagi sebuah kondisi Integrasi yang ditandai oleh penhapusan hambatan-hambatan ekonomi antara dua atau lebih ekonomi atau Negara.(Sjamsul Arifin,2008:26) Hambatan-hambatan ekonomi tersebut meliputi semua pembatasan yang menyebabkan mobilitas barang, jasa, factor produksi dan aliran komunikasi, secara actual maupun potensial relative rendah. Integrasi ekonomi kemudian delakukan dengan meliberalisasi perdagangan antara Negara yang berpartisipasi dalam intergrasi, namun pada saat yang bersamaan. Integrasi ekonomi dilakukan dengan menerapkan berbagai hambatan baik tariff maupun non tariff kepada Negara ketiga taupun Negara lain diluar anggota. Dalam intergari ekonomi terdapat tahapan-tahapan dalam integrasi yang dikembangkan oleh Balassa, yaitu Prefential Trading Area (PTA), Free Trade Area (FTA), Costum Union (CU), Common Market (CM), Economic Union (EU), Total Economic Integration. Dari memperhatikan kondisi actual integrasi ekonomi Asean saat ini berada pada tahapan Common Market. Tahapan ini ditandai dengan kondisi factor produksi,
580
Pengaruh Asean India Free Trade Area Terhadap Industri CPO India (Kartini M A)
barang dan jasa bergerak bebas sebagai akibat dari kebijakan kolektif di Asean. Kebijakan ini diharapkan menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif, dimana penulis menjelaskan kebijakan Ekonomi India melalui Liberalisasi Ekonomi dalam kerjasama antara Negara-negara anggota Asean. Data-data yang disajikan adalah data sekunder yang diperoleh melalui telaah pustaka dan literatur-literatur seperti buku, internet, dan lain-lain. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kerjasama yang dibentuk antara India dan Negara-negara anggota Asean dalam kerangka AIFTA memberikan pengaruh yang cukup besar dari Negara-negara yang ikut melakukan kerjasama khususnya India yang dapat dijelaskan menggunakan konsep liberalisasi ekonomi yang merubah kebijakan ekonomi India yang dulunya menganut system sosialis menjadi lebih terbuka dengan leberalisasi, sehinggga sangat berdampak bagi perkembangan ekonomi india yang melakukan penurunan tariff sehingga India dapat menekan ekspornya dengan melakukan Inpor yang lebih banyak dari penurunan tariff tersebut. Dari pengurangan hambatan yang dilakukan dapat dijelaskan menggunakan konsep integrasi ekonmi Sehingga dari kerjasama tersebut India mengalami Peningkatan Import dari Negara-negara anggota Asean dari pada melakukan Eksport ke Negara-negara anggota Asean. Kebijakan Industri CPO India Sebelum AIFTA Transformasi dan pergeseran sistem dan rejim ekonomi India yang dulunya menganut system ekonomi yang sentralisis (sosialis) menjadi system ekonomi yang sedikit terbuka ketika pengaruh liberalisasi memasuki system ekonominya. India yang saat ini pada dasarnya mencoba mengkombinasikan yang khas antara sitem sosialis dengan liberal. Adapun produk industri yang mempengaruhi ekonomi antara Negara-negara Asean dan India adalah Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu produk yang berperan penting dalam perekonomian Negara-negara aggota Asean khususnya Indonesia dan Malaysia yang merupakan pengahsil kelapa wawit. Secara keseluruhan, komoditas ini berhasil menyumbangkan devisa pada pendapatan negara pada sebesar lebih dari US$ 16,4 miliar pada 2010 yang mengalami peningkatan 50% dari tahun 2009.(http://duniaindustri.com) Suatu angka yang cukup besar jika dibandingkan dengan sumbangsi sektor nonmigas lainnya. Industri kelapa sawit merupakan sektor Industri terbesar kedua setelah pertanian khususnya padi. India sendiri merupakan impor CPO terbesar dikawasan Asia Tenggara. Terhitung sejak tahun 2005 hingga tahun 2007, India merupakan negara utama tujuan ekspor CPO Indonesia. Secara berturut-turut, ekspor CPO ke India terus mengalami peningkatan mulai dari 2.3 juta ton di tahun 2005 dan terus mengalami peningkatan di dua tahun berikutnya sebesar 2.5 juta ton dan 3.01 ton pada tahun 2007.
581
eJournalIlmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 579-588
Dengan kebutuhan Industri CPO yang dibutuhkan India tiap tahunnya membuat India harus lebih banyak melakukan impor CPO kenegaranya sehingga cadangan CPO dapat tercukupi. Isi Perjanjian perdagangan AIFTA Merunut dari sejarah, hubungan kerjasama ASEAN dengan India secara resmi diawali dengan dilakukannya dialog sektoral pada tahun 1992. Hubungan kedua pihak terus berkembang dengan ditingkatkannya status India menjadi mitra wicara penuh pada bulan Desember 1995. Selanjutnya pada Konferensi Tingkat Tinggi di Phon Penh tahun 2002 status kemitraan ASEAN-India ditingkatkan menjadi mitra wicara ASEAN di tingkat kepala negara. Hubungan tersebut memasuki tahap baru dengan ditandatanganinya Joint Declaration on Comprehensive Cooperation Partnership pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-8 ASEAN-Korea di Vientiane pada tanggal 30 November 2004. Berselang dua tahun tepatnya pada tanggal 13 Desember 2005 di Kuala Lumpur, kedua pihak kemudian menyepakati dua perjanjian penting, yakni Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation dan Comprehensive Economic Partnership.(Direktorat kerjasama Asean-Kementerian Luar Negeri 2010) Ide untuk membentuk perdagangan bebas ASEAN-India sebenarnya pertama kali diusulkan oleh India. Keinginan India itu diungkapkan oleh Perdana Menteri India saat itu, Atal Bihari Vajpayee dalam ASEAN Economic Ministers (AEM)-India Consultations yang pertama September 2002, di Brunei Darussalam. Sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri India itu, hasil dari kajian gabungan antara ASEAN-India, Joint Study on AFTA-India Lingkages for The Enhancement of Trade and Investment, (ASEAN-India Joint Study) merekomendasikan hal yang sama yaitu agar kedua belah pihak membentuk India-AFTA Regional Trade and Investment Area (IARTIA). Hasil kajian itu secara jelas menyatakan bahwa intgerasi ekonomi antara ASEAN dan India yang terbentuk dalam IARTIA mencakup beberapa hal seperti: pembukaan akses pasar dengan menghilangkan hambatan tarif maupun non-tarif, dan harmonisasi peraturan-peraturan terkait investasi dan perdagangan. (www.aseansec.org) ASEAN kemudian menyambut baik hal itu, dan sepakat membentuk ASEAN-India Economic Linkages Task Force (ASEAN-India Task Force) yang bertugas untuk menindaklanjuti rekomendasi yang telah diberikan oleh ASEAN-India Joint Study dan membuat rancangan kerangka kesepakatan kerjasama ekonomi ASEAN-India. ASEANIndia Task Force kemudian menyerahkan kedua dokumen itu dalam pertemuan tingkat Senior Economic Officials. pada saat pertemuan AEM India Consultations yang kedua bulan September 2003 di Kamboja.(www.aseansec.org) Hal ini kemudian menyebabkan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-India baru ditanda tangani pada 13 Agustus 2009 di Bangkok, Thailand. Sedangkan untuk jadwal pelaksanaan perjanjian di bagi dalam beberapa periode waktu tertentu. Sesuai dengan kesepakatan, perjanjian tersebut tidask akan serentak diterapkan oleh semua negara anggota ASEAN. Sejak 1 Januari 2010 yaitu Brunei Darussalam, Malaysia. Thailand, Singapura dan India. Kemudian menyusul Vietnam dan Myanmar memberlakukan kesepakatan tersebut pada 1 Juni 2010. Sedangkan untuk Indonesia sendiri baru menerapkannya pada 1 Oktober 2010.
582
Pengaruh Asean India Free Trade Area Terhadap Industri CPO India (Kartini M A)
Adapun isi perjanjian perdagangan bebas tersebut terdiri dari 5 kategori yaitu: Jalur Normal, Jalur Sensitif, Special Products atau HST, Daftar Komoditas Sangat Sensitif (Highly Sensitive List), dan Daftar Komoditas Pengecualian (Exclusion List).(www.aseansec.org) Adapun isi perjanjian AIFTA mengenai jadwal penurunan tarif yang telah disepakati oleh kedua pihak yakni pada tabel berikut ini berikut: 1. Normal Trac Untuk jalur normal seperti Tabel di atas, penurunan tarif untuk Jalur Normal 1 (NT1) akan dimulai (entry into force) pada tanggal 1 Januari 2010 dan berakhir 31 Desember 2013 bagi ASEAN 5, sedangkan untuk Filipina akan berakhir Desember 2018, begitu pula halnya untuk negara-negara CLMV (Cambodia, Laos, Myanmar, Vietnam).(asean secretariat.op.cit) Sementara itu India akan menghapus tarifnya dengan jadwal 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2013. Sedangkan untuk Jalur Normal 2 (NT2) akan dimulai pada tanggal yang sama dengan jalur pertama dan akan berakhir tahun 2016 untuk ASEAN5, 2019 untuk Filipina, dan 2021 untuk negara-negara CLMV. Jadwal dimulai dan berakhirnya penurunan tarif diundur satu tahun dari jadwal yang ditetapkan semula. Sementara Inida akan menghapus tarifnya dengan Jadwal 1 Januari 2010 sampai Desember 2016. Sebagai catatan tambahan, jika tarif yang ditetapkan telah 0% maka tarif itu akan tetap 0%, dan jika suatu tarif telah diturunkan menjadi 0% maka tarif itu akan tetap 0%, masing-masing pihak tidak diperkenankan untuk menaikkan tariff dari suatu komoditas. Tariff lines atau komoditas yang akan dihapus dalam Jalur Normal ini mencakup 80% dari total komoditas yang diperdagangkan ASEAN dan India atau sekitar 4000 komoditas. Dari total 4000 komoditas itu, sebanyak 3200 komoditas atau 71% nya akan dihapus pada tahun 2013 atau masuk dalam NT1, dan 800 komoditas lagi atau 9% akan dihapus pada tahun 2016. (www.southasia analisis.org) 2. Sensitive Track Tarif MFN di atas 5 % akan diturunkan menjadi 5% dengan jadwal: untuk Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, dengan India, penghapusan tarif dengan jadwal 1 Januari 2010 sampi 31 Desember 2016. Untuk Filipinan dengan India, penghapusan tarif dengan jadwal 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2019. Untuk CLMV dengan India, penghapusan tarif dnegan jadwal 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2021; sementara India akan mengapus tarifnya dengan jadwal 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2016. 3. Produk Spesial Produk special yaitu komoditas dari India berupa Minyak kelapa sawit (crude and refined), kopi, the hitam, dan merica. 4. Hiighly Sensitive List Daftar Komoditas Sangat Sensitif dibagi menjadi tiga kategori, yakni sebagai berikut:
583
eJournalIlmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 579-588
Kategori pertama, penurunan atas komoditas yang tariff lines di atas 50% hingga mencapai 50% pada tahun 2019 untuk ASEAN5, 2022 untuk Filipina dan tahun 2024 untuk negara-negara CLMV. Kategori kedua, penurunan atas komoditas yang tariff lines-nya lebih rendah dan sama dengan 50% akan diturunkan berdasarkan margin of preference (MOP) sebesar 50% pada tahun 2019 untuk ASEAN5, 2022 untuk Filipina dan tahun 2024 untuk negara-negara CLMV. Kategori ketiga, penurunan atas komoditas yang tariff lines-nya lebih rendah dan sama dengan 50% akan diturunkan berdasarkan margin of preference (MOP) sebesar 25% pada tahun 2019 untuk ASEAN5, 2022 untuk Filipina dan tahun 2024 untuk negara-negara CLMV. 5. Exclusion List Sedangkan untuk Daftar Komoditas Pengecualian, jumlah komoditas yang ditetapkan untuk tidak terkena penghapusan tarif tetap berjumlah sama yaitu 489 komoditas (tariff lines) yang kesemuanya adalah komoditas pertanian. Berdasarkan dokumen perjanjian perdagangan barang, hampir seluruh komponen pendukung dari perjanjian perdagangan bebas di bidang perdagangan barang telah selesai, termasuk ROO, 54 Product Spesific Rules (PSR) dan Dispute Settlement Agreement. Perjanjian ini, sesuai dengan kerangka waktu penurunan tarif, akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2010 dengan syarat bahwa Pemerintah India dan salah satu pemerintah dari negara-negara ASEAN telah memberikan notifikasi bahwa perjanjian ini telah diratifikasi.(www.aseansec.org) Kebijakan Industri CPO India Pasca AIFTA 2005-2010 Tingkat pertumbuhan ekonomi India mulai mengalami peningkatan sebesar 8.5% pada tahun 2004-2005 yang diikuti dengan pertumbuhan yang jauh lebih baik pada tahun 2006 9.4%, setelah ditandatanganinya perjanjian kerjasama antara ASEAN dan India.(www.turkishweekly.net) Apabila diukur melalui PDB India muncul sebagai Negara terbesar ke-12 berdasarkan produk domestic bruto dan merupakan ekonomi terbesar ke-5 dalam hal daya beli. Dari tingkat pertumbuhan ekonomi india yang terus mengalami peningkatan membuat Sekretasis Jendral ASEAN Surin Pitsuwan mengatakan bahwa India akan menjadi mesin pertumbuhan dikawasan Asia Tenggara. Dari perdagangan barang dua arah yang dilakukan antara ASEAN dan India ini telah mengalami peningkatan yang signifikan dari $ 7M dalam tahun 2000-2001 menjadi $ 57M pada tahun 20102011. (www.financialekspres.com).Membuat peningkatan yang mengesankan dalam rentang 10 tahun. Jika dilihat pada table 1 terlihat bahwa total ekspor India ke ASEAN telah meningkat dari 7.49% pada tahun 1996-97 menjadi 8.27% pada tahun 2010-11. Sedangkan ekspor dari ASEAN ke India dari 7.08% pada tahun 1997-98 menjadi 10.86% pada tahun 2010-11. Dengan ini India menjadi Negara terbesar keempat dalam perdagangan dunia yang merupakan Ekspor India ke ASEAN adalah produk pertanian, produk tekstil dan produk terkait. Sementara impor India dari ASEAN adalah makanan, bahan baku kain, barang manufaktur. (www.turkishweekly.net) Adapun yang membuat Import dari ASEAN lebih besar
584
Pengaruh Asean India Free Trade Area Terhadap Industri CPO India (Kartini M A)
ke India adalah salah satu produk industry dari Indonesia yaitu Kelapa Sawit yang meliputi Crude Palm Oil (CPO) dan Refined Palm Oil (RPM). Adapun penjelasanya sebagai berikut : Harga CPO dunia pada bulan Januari 2011 cenderung mengalami peningkatan. Terjadi peningkatan harga CPO sebesar 2.9% pada bulan Januari 2011 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan dengan harga bulan Januari 2010 maka terjadi peningkatan yang cukup signifikan mencapai sebesar 62.3%. Peningkatan harga tersebut disebabkan meningkatnya permintaan CPO dari RRT menjelang tahun baru Imlek yang dikhawatirkan akan meningkatkan harga karena kurangnya pasokan. Selain itu masih adanya dampak cuaca buruk pada daerah penghasil CPO dimana curah hujan yang tinggi di Malaysia memperlambat produksi vegetable oil pada saat permintaan global meningkat. Rendahnya produksi di Indonesia dan Malaysia karena curah hujan tinggi membuat stok akhir bulan rendah. Selain itu juga karena Indonesia akan menaikkan pajak ekspor dari 20 % menjadi 25% di bulan Februari. Sumber: www.turkishweekly.net)
585
eJournalIlmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 579-588
Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa ekspor dari India ke ASEAN lebih kurang dibandingkan Impor dari ASEAN ke India. Volume perdagangan terus mengalami peningkatan dari tahun 2001. Namun pada tahun 2009-2010 dimana terjadi krisis keuangan global, namum India tetap membangkitkan volume perdagangan yang ditandai dengan $ 50M volume perdagangan. (www.turkishweekly.net) Beberapa faktor yang mendorong peningkatan ekonomi produksi, ekspor Import dan kelapa sawit dari ASEAN ke India adalah dari factor India yang sangat memaksimalkan prekonomiannya baik ekspor maupu import. Sehingga India mengalami penaikan Import dari Negara-negara ASEAN terutama Indonesia yang menjadi pengekspor minyak kelapa sawit bagi India. Sehingga dari Implementasi yang dilakukan antara Negara-negara ASEAN dengan India mengalami penaikan yang signifikan dari Impor minyak Indonesia ke India. Kesimpulan Kebijakan ekonomi India yang dulunya menganut sistem sosialis berubah menjadi system ekonomi yang sedikit terbuka mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan ekonomi India. Dan integrasi ekonomi yang digunakan oleh India dan Negara-negara anggota Asean memberikan pengaruh yang signifikan dengan pengurangan tariff dan menghilangkan hambatan dalam pergerakan barang, jasa dan faktor produksi lainnya. Dibentuknya kerangka kerjasama ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA) pada kenyataannya mempengaharui perekonomian antara Negara-negara anggota Asean dan India dalam segi Industri yang masuk dalam produk special yaitu salah satunya adalah CPO yang berasal dari Negara anggota Asean. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan dalam total produksi dan ekspor CPO ke India yang mengalami peningkatan yang signifikan setelah dilangsungknnya terjasama dan dapat terlihata dari penurunan tariff bea masuk yang dibuat oleh India. Peningkatan import India tidak terlepas dari meningkatnya permintaan CPO khusunya dari India yang notebenenya merupakan importir terbesar CPO Negara Aggota Asean khususnya Indonesia sebagai Negara pengekspor CPO terbesar ke India. Peningkatan permintaan tersebut dipengaruhi oleh menurunya bea masuk ke India pasca AIFTA. Bertambahnya permintaan CPO dari India sangat mendorong peningkatan produksi CPO nasional. Sehingga dari Implementasi tersebut dapat disimpulkan bahwa dari penurunan bea tariff import ini berdampak baik bagi India, sehingga dengan menurunnya biaya masuk india dapat menekan ekspor untuk menimbun import CPO apabila harganya mengalami kenaikan pada tahun 2019 setelah perjanjian berakhir.
586
Pengaruh Asean India Free Trade Area Terhadap Industri CPO India (Kartini M A)
Referensi Buku Arifin, Sjamsul, dkk (editor). 2008. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 : Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Jackson, Robert & Sorense George, 2005. Pengantar Setudi Hubungan Internasional. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Prof. Dr. Didin S. Damanhuri, 2010. Ekonomi Polotik dan Pembangunan:Teori, Kritik, dan Solusi bagi Indonesia dan Negara Sedang Berkembang. Bogor : PT. Penerbit IPB Press. Internet ASEAN Sekretariat, “Joint Press Statement, The Second ASEAN Economic Ministers and TheMinister of India Consultation 3 September 2003, Kamboja”, melalui: http://www.aseansec.org/15081.htm , diakses pada tanggal 15 April 2012, Pukul 22.00 WITA. ASEAN-India Segera Tuntaskan Materi Perjanjian Kerjasama Perdagangan Bebas. http://www.esdm.go.id/berita/37-umum/2112-asean-india-segeratuntaskan-materi-perjanjian-kerjasama-perdagangan-bebas-.pdf, diakses tanggal 3 November 2012 pukul 11.05 WITA. profil Negara India : subjek dan objek hukun internasional, http://younkhendra.wordpress.com/2009/01/26/profil-india/: Diakses 15 Maret 2013 Pukul 15:30 WITA Membangun Kekuatan Triumvirat: Pan Mohamad http://panmohamadfaiz.com/2008/04/09/cindonesia-cina-india-danindonesia:Diakses 17 Maret 2013 Pukul 15:30 WITA
Faiz
Direktorat Kerjasam Ekonomi ASEAN- Direktorat Jenderal Kerjasama ASEANKementriaan Luar Negeri.(2010). Kerjasama Perdagangan Bebas ASEAN Dengan Mitra Wicara. Jakarta: Direktorat Kerjasama Ekonomi ASEANDirektorat Jenderal Kerjasama ASEAN-Kementriaan Luar Negeri Diakses 12 April 2013 Pukul 22:30. ASEAN Sekretariat, “Joint Press Statement, The First ASEAN Economic Ministers and The Minister of India Consultation 15 September 2002 Brunei Darussalam,” melalui http://www.aseansec.org/12315.htm., diakses pada tanggal 19 April 2013, Pukul 23.00 WITA. ASEAN Sekretariat, “Annex 1, Agreement on Trade in Goods under the Framework Agreementon Comprehensive Economic Cooperation between the Association of Southeast Asian Nationsand the Republic of India,” melalui:
587
eJournalIlmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: 579-588
http://www.aseansec.org/22563.htm, diakses pada tanggal 28 Maret 2013,Pukul 13.00 WITA. C.S. Kuppuswamy, “India-ASEAN Free Trade Agreement,” (South Asia Analysis Group Paper)No. 3364), melalui: http://www.southasiaanalysis.org/%5Cpapers34%5Cpaper3364.html, diakses pada tanggal 28 Maret 2013, Pukul 09.00 WITA. ASEAN Sekretariat, “ Press Release: ASEAN and India sign the much awaited Free TradeArea,” melalui: http://www.aseansec.org/PR-ASEAN-India-SignMuch-Awaited-FTA.pdf, diakses pada tangga l 3 Maret 2013, pukul 15.02 WITA. Economic and trade cooperation forms an important aspect of the growing strategic partnership between India and ASEAN: By Dr. Mohammad Samir Hussain & Dr. Janatun Begum http://www.turkishweekly.net/news/125793/analysis-india-asean-economic-and-trade-partnership.html: Diakses 15 Maret 2013 Pukul 15:30 WITA. India-Asean trade likely to cross $50 bn by ’10: Huma Siddiqui: New Delhi, Jun32009http://www.financialexpress.com/news/indiaaseantradelikelytocross50b nby10/482856.Diakses Pada 12 April 2013 Pukul 23:15WITA. Aris Budi Setyawan, 1997, Seri Diktat Kuliah, Perekonomian Indonesia, LPFE Universitas Gunadarma, Jakarta http://joe-chelsea.blogspot.com/2010/11/konsepperdagangan-bebas.html Indo Beta, pengertian perdagangan bebas redaksi dasar hokum kegiatan ekspor impor http://indobeta.com/pengertian-perdagangan-bebas/14248/ Dian Ratnasari, pengertian ekspor impor Makalah ekspor impor Indonesia http://dira1992.blogspot.com/2012/05/pengertian-ekspor-dan-impor.html Adelia, edukasi pengertian ekspor impor http://www.adelia.web.id/pengertian-ekspor-dan-impor/
dan
kegiatanya
Dinas perkebunan, Harga produk kelapa sawit 2007-2012 http://disbunkalbar.go.id/Disbun/index.php/statistik/menu-harga-komoditi-perkebunan/menuharga-kelapasawit/807-harga-produk-sawit-tahun-2007
588