Pengantar The 9th MRC’s Doctoral Journey in Management (DJM)
Pertemuan mahasiswa doktoral merupakan bagian dari suatu pertemuan ilmiah. Mengingat acara semacam ini sudah menjadi tradisi di Fakultas Ekonomi UI dengan dimulainya MRC Doctoral Journey in Management (DJM), yang berkerja sama dengan Metro TV. Penyelenggarakan kegiatan tersebut sudah berlangsung untuk yang ke-8 kalinya dan pada tahun 2014 ini akan menjadi penyelenggaraan yang ke-9. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa program doktor di seluruh Indonesia dan diharapkan dapat menjembatani antara hasil riset dari dunia pendidikan dengan kebutuhan sektor riil. Dengan adanya hubungan yang erat antara dunia riset dan sektor rill dalam satu kegiatan bersama, maka akan terdapat potensi saling mendukung yang positif. Hal ini sangat penting dilakukan di Indonesia mengingat sektor riil dan riset kerap berjalan sendiri sendiri. Dengan adanya sinergi antara riset dan dunia usaha, maka akan ada potensi kerjasama yang saling menopang. Dengan adanya tanggapan yang positif, MRC menjadikan acara ini sebagai program tahunan yang berkelanjutan. DJM ke- 9 akan dilaksanakan di Kampus UI Depok, dengan tema “International Market Integration” di mana mahasiswa doktoral akan mempresentasikan hasil atau rencana penelitiannya, dan mendapat masukan baik dari sisi konseptual maupun praktek. Selama DJM, mahasiswa/I berkesempatan untuk berinteraksi dengan para guru besar manajemen dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia serta praktisi bisnis dan manajemen yang handal. Interaksi ini diyakini dapat mendorong pembangunan jaringan yang semakin erat antara dunia kampus dengan dunia praktek.
Depok, 17 April 2014 Organizing Committee Doctoral Journey in Management 2014
Rofikoh Rokhim, PhD Head of Management Research Center Department of Management Faculty of Economics Universitas Indonesia
1
JADWAL ACARA The 3rd Bachelor Journey (BJ) The 7th Master Journey in Management (MJM) & The 9th Doctoral Journey in Management (DJM) 17th April 2014 - Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia, DEPOK 07.00 – 08.45
Registration BJ,MJM and DJM
08.45 – 08.50
Welcoming Address by Organizing Committee Rofikoh Rokhim, Ph.D. (Head of Management Research Center – Universitas Indonesia)
08.50 – 09.00
Opening Address by Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis. M. Met. Acting President of Universitas Indonesia
09.00 – 09.50
Keynotes Speeches by Prof. Dr.Ir.H.Musliar Kasim, M.S. (Vice Minister of Education and Culture)
09.50 – 10.00
Token Appreciation
10.00 - 12.00
Participants of Bachelor Journey meet at student center to final competition Participants of Master Journey meet at auditorium to final competition Participants of Doctoral Journey go to Thematic Research Class (1st Session)
12.00 - 13.00
Lunch Break
13.00 – 15.30
Participants of Bachelor Journey meet at student center to final competition Participants of Master Journey meet at auditorium to final competition Participants of Doctoral Journey go to Thematic Research Class (2nd and 3rd Session)
15.30 – 17.00
Closing Ceremony Prof. Ari Kuncoro, Ph.D. Dean, Faculty of Economics and Business Universitas Indonesia Panel Discussion: Youth and Economics Development Basuki Tjahaja Purnama, Vice Governor of Jakarta* Hendi Prio Santoso, President Director of PT PGN Tbk Ismed Hasan Putro, President Director of PT RNI (Persero)
17.00 – 18.00
Door Prize (Mutual Funds) Announcement of Competition Winner Best Paper for DJM Best Business Case Solution for BJ and MJM
2
JADWAL PRESENTASI PRESENTER DJM 2014 Gd. Departemen Manajemen Lt. 2 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Time
Room
1
Code
F
Category
Finance
Sub Catergory Title
3
12.00 - 13.00
M1
CSM1
Marketing
Strategic Managemen t
PRESENTER University
Paper Title
Mr.
Hizkia Yosie Polimpung
PACIVIS, Center for Global Civil Society, Paradigma Baru Tatanan Ekonomi Global: Analisis Universitas Indonesia; Politik Ekonomi terhadap Dampak Sistemik Krisis Doctoral Program of Finansial Amerika Serikat (2008) Philosophy, Universitas Indonesia
Mr.
Purwanto
Universitas Presiden
Mrs.
Nora Amelda Rizal
School of Business and Dynamic Portfolio and Intertemporal Consumption Management - Institut Strategy under Defaulty Assets Teknologi Bandung
STRATEGI PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH DALAM MENDORONG SEKTOR PERTANIAN
-
Mrs.
Estu Widarwati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sutaatmadja
ANALYSIS OF DIFFERENCES IN RETURN ON INVESTMENT (ROI) OF COMPANIES THAT HAVE A COMPETITIVE ADVANTAGE AWARDED THE INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) AND COMPANIES THAT DO NOT PARTICIPATE IN THE INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) : (Case Study Companies Listed on the Stock Exchange In Coal Mining, Automotive, Communications, Oil & Gas, Mineral Mining, and Banking Sector in Year 2007-2011)
Mr.
Endri
Universitas Indonesia
INTEGRASI PASAR SAHAM INDONESIA KEDALAM PASAR SAHAM ASEAN
Mrs.
Ni Wayan Sri Ariyani
Universitas Udayana
MARKETING MATRIK TERHADAP KINERJA BISNIS PADA INDUSTRI KOMPUTER DI INDONESIA
Mr.
Adhi Baskara Ekananda
Universitas Indonesia
Strategi Product Bundling pada industri musik
Mr.
I Putu Utama
Universitas Udayana
PERANAN METRIKS MEREK PADA KUALITAS RELASIONAL DAN NIAT BERPERILAKU PELANGGAN MAKANAN TRADISIONAL BALI (Studi pada Hotel Berbintang di Bali)
Mr.
I Ketut Yasa
Universitas Udayana
PERAN FUNGSI PEMASARAN DI PERUSAHAANPERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH (Studi Pada Usaha Kecil Menengah di Propinsi Bali)
Mr.
I Gusti Ketut Gede
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
PENGARUH CITRA PERUSAHAAN, RELATIONSHIP MARKETING, ENTREPREUNERSHIP DAN KEPERCAYAAN TERHADAP NIAT MEMBELI : EFEK MODERASI DARI WORD OF MOUTH (Studi pada Lembaga Perkreditan Desa di Provinsi Bali)
Mr.
Dali Sadli Mulia Universitas Indonesia
Pengaruh Tekanan Sustainable Development, Entrepreneurial Mindset, dan Knowledge-based Capital terhadap Sustainable Strategic Action: Studi pada Industri Hulu Migas
Mrs.
Ni Wayan Ekawati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
PERAN ECOPRENEURSHIP DALAM MENCIPTAKAN INOVASI, KEUNGGULAN BERSAING DAN KESUKSESAN PRODUK BARU HIJAU
Mrs.
Ni Made Wahyuni
Universitas Udayana
PERAN NETWORK CAPABILITY DALAM MEMEDIASI PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA UKM INDUSTRI KERAJINAN DI BALI
10.00 - 12.00
2
Name
-
Corporate Strategy
Lunch Break (Ishoma)
3
Competitive Dynamic
1
2
CESCD
M2
Strategic Managemen t
Marketing
Leli Nuryati
Bina Nusantara
Mrs.
Astri Ghina
School of Business and The Effectiveness of Entrepreneurship Education in Management - Institut Higher Education Institutions Teknologi Bandung
Ms.
Ira Puspadewi
Universitas Indonesia
Mr.
Gugyh Sutandy STIESA
Kelekatan Emosional sebagai Variabel Intervening Antara Kinerja Pelayanan dan Merk Emosional
Mr.
I PUTU GDE Universitas Udayana SUKAATMADJA
PARIWISATA SPIRITUAL: STRATEGI BARU UNTUK PEMASARAN KEBERADAAN AGAMA HINDU
Mrs.
Indiani Ni Luh Putu
Universitas Udayana
TRUST CONVERTS ONLINE PURCHASE INTENTION INTO ACTUAL PURCHASE
Mr.
Istijanto
Dapatkah Partisipasi (Co-creation) Pelanggan dalam Pemulihan Layanan Mengembalikan Pelanggan yang Universitas Indonesia / Kecewa? Menguji Interaksi antara Tingkat Partisipasi STIE Prasetiya Mulya Pelanggan dan Atribusi Kegagalan Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan
Mr.
Dimas Angga Negoro
Universitas Indonesia
Mr.
Hastjarjo (Praktisi)
PT. Alam Sutera Real ty Lingkungan Industri, Kapabilitas, Strategi, dan Kinerja tbk Organisasi Real Estat
Mr.
Erwin Suryadi
Universitas Katolik Parahyangan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Proses Suksesi Pada Perusahaan Kontraktor Keluarga di Kota Bandung
Mr.
Arifin Zainal
Universitas Indonesia
THE DETERMINANT FACTORS OF TECHNOLOGY ADOPTION STRATEGY FOR IMPROVING FIRM’S PERFORMANCE
Corp Strat / Entrepreneur ship
-
13.00 - 14.30
3
CSM2
Strategic Managemen t
Corporate Strategy
PENERAPAN GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (GSCM) DI INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
Dr.
Managing Paradox for Social Enterprises’ Sustainability: An Empiric Study in Cooperatives of Perhutani Community Program
The Effect of Environmental Uncertainty and Top Management Team Foresight on Business Cycle Orientation and Organizational Ambidexterity:Comparison of Mining and CPO Industry in Indonesia
4
1
14.30 - 16.00
2
3
OB
CSR
CSM3
Waseso Segoro Universitas Gunadarma
Mr.
Dofa Purnomo
Mrs.
Irene Hanna H. Universitas Udayana Sihombing
KEPUASAN KERJA: SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PENGARUH REWARD SYSTEM DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP INTENTION TO LEAVE PADA HOTEL BINTANG 5 DI NUSA DUA BALI
Dr.
Mohammad Maskan
Politeknik Negri Malang
KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN DAN KOMITMEN GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR DI KOTA MALANG
Ms.
Ciska Tobing
PPIM Manajemen Stratejik FEUI
The Impacts of Perceived Stakeholder Pressure, CSR Orientation and Internal Resources on Business Sustainability Strategy
Mr.
I Gusti Agung Eka Teja Kusuma
Universitas Udayana
PERANAN MODERASI RELIGIUSITAS TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP LOYALITAS NASABAH (Studi Pada Industri Perbankan di Provinsi Bali)
Mrs.
Astrie Krisnawati
School of Business and Performance Measurement System for Corporate Management - Institut Social Responsibility: Case Studies in Indonesian Teknologi Bandung Telecommunication Industry
Mrs.
Mery Citra Sondari
School of Business and Management - Institut Model of Research Productivity Determinant Factors Teknologi Bandung dan in Higher Education Institutions in Indonesia Universitas Padjajaran
Mr.
Amin Subekti
Universitas Indonesia
BUILDING ORGANISATIONAL ADAPTABILITY: ROLE OF HUMAN RESOURCES PRACTICES, CAPACITY FOR CHANGE AND STRATEGIC AMBIDEXTERITY - Study of Mobile Operators Firms in Indonesia
Mrs.
Minsani Mariani Universitas Indonesia
The Effect of Alliance Management Capabilities in Collaborative Product Development: An Empirical Study on Business-Technology consulting companies in Indonesia
Mr.
Agustinus Hariadi
Strategy to Enhance Competitive Advantage based on Implementation of Health Safety Environmental Management
PPIM Manajemen Stratejik FEUI
Strategic Organization Managemen al Behavior t
Strategic Corp Strat / Managemen CSR t
Strategic Managemen t
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA CIBITUNG BEKASI
Dr.
Corporate Strategy
Institut Pertanian Bogor
The Role of Influence, Institutional Entrepreneurs and Employee Engagement Toward Change Divergence: A Study in Telco Companies in Indonesia
5
Abstract Category List FINANCE ……………………………………………………………………………………. 7
MARKETING……………………………………………………………………………….. 17
STRATEGIC MANAGEMENT - CORPORATE STRATEGY………………….. 34
STRATEGIC MANAGEMENT - CORPORATE STRATEGY / ENTREPRENEURSHIP……………..………………………………………………….. 52
STRATEGIC MANAGEMENT - COMPETITIVE DYNAMIC…………..…….. 56
STRATEGIC MANAGEMENT - CORPORATE STRATEGY / CSR……….... 59
STRATEGIC MANAGEMENT - ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR………. 65
6
FINANCE
7
Paradigma Baru Penataan Ekonomi Global: Analisis Politik Ekonomi terhadap Dampak Sistemik Krisis Finansial Amerika Serikat (2008) Hizkia Yosie Polimpung PACIVIS Center for Global Civil Society Study Universitas Indonesia
Abstrak Apa dampak krisis finansial yang diderita Amerika Serikat (AS) pada 2008 silam terhadap ekonomi dunia? Umumnya, jawaban terhadap pertanyaan ini berkisar pada instabilitas makroekonomi, efek penularan (contagious effect) krisis dan naiknya Republik Rakyat Cina (RRC). Lebih dari ketiga genre argumentasi ini, dengan berangkat dari perspektif politik ekonomi, tulisan ini mencoba menunjukkan suatu dampak yang lebih mendalam: yaitu suatu perubahan fundamental dalam paradigma penataan ekonomi global. Untuk mengelaborasi argumentasi ini, tulisan ini pertama-tama menunjukkan dimensi global dari postur ekonomi AS, untuk kemudian menunjukkan bagaimana krisis yang dialaminya pun menjadi berdimensi global pula. Kemudian tulisan ini mengelaborasi bagaimana upaya AS untuk memitigasi dan memulihkan diri dari krisis berdampak pada pergeseran paradigma penataan ekonomi global. Terkait upaya ini penulis memobilisasi teori siklus akumulasi profit/kapital dan didukung oleh teori akumulasi finansial. Data-data yang digunakan adalah data-data publik mengenai indikator-indikator ekonomi makro yang disediakan oleh World Bank, WTO, IMF dan UNCTAD. Di bagian akhir, argumentasi ini diuji dengan mengangkat studi kasus program Aid for Trade oleh World Trade Organization. Tulisan diakhiri dengan diskusi mengenai implikasi temuan dan beberapa simpulan teoritik maupun praktis. Kata kunci: krisis finansial, penataan ekonomi global, siklus akumulasi profit, akumulasi finansial. -New paradigm of Global Economic Ordering: Political Economic Analysis of the Systemic Impact of US Financial Crisis (2008) Abstract What are the impact of financial crisis which hampered the United States (US) in last 2008 towards the world economy? Generally, the answer to this question revolves around macroeconomic instability, contagious effect, and the ascent of the People Republic of China (PRC). More than these three genres of argument, departing from the political economic perspective, the paper attempts to demonstrate a more profound impact: that is a fundamental transformation of the paradigm of global economic ordering. To elaborate this argument, the paper firstly shows the global dimension of US economic posture, to show, in turn, how the crisis it suffers has global dimension as well. For this purpose, the author makes use of monetary power approach to dissect the anatomy of US economic hegemony and its paradoxical 8
dependence towards the world economy. The paper then elaboate how US‟ efforts to mitigate and to recover itself from crisis give impact to the vicissitude of global economic ordering. With regard to this move, the author mobilizes the theory of cycle of capital accumulation and financialization. Data that is deployed in this paper come from publicly available data on macroeconomic indicator provided by the World Bank, OECD, IMF and UNCTAD. In the last part, the argument is tested by focusing on case study of the WTO Aid for Trade program. The paper is ended by discussing the theoretical implication of the study by charting out a matrix of capital accumulation in the era of post global financial crisis. Keywords: financial crisis, global economic ordering, profit accumulation cycle, financial accumulation
9
STRATEGI PEMBIAYAAN SEKTOR PERTANIAN
PERBANKAN
SYARIAH
DALAM
MENDORONG
PURWANTO, ST., MM Universitas Presiden
Abstrak Visi perbankan syariah di Indonesia yang lebih bersifat inward orientation, yaitu lebih memilih untuk mengembangkan industri perbankan dengan orientasi pengembangan pasar domestik khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dikatakan telah mendekati wujud operasi perbankan yang ideal, yaitu perbankan yang mampu memberikan manfaat maksimal bagi sektor riil dan golongan ekonomi lemah. Pertanian sebagai salah satu sektor yang banyak menyerap tenaga kerja dan produknya menjadi kebutuhan sehari-hari harus dioptimalkan perkembangannya di Indonesia. Perbankan syariah telah memiliki skema pembiyaan khusus bagi para petani agar tidak kesulitan dalam mencari modal. Penelitian mempunyai tujuan menemukan strategi yang tepat agar rasio pembiayaan perbankan syariah tidak terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan semakin tinggi rasio pembiayaan terhadap simpanan industri/Financing to Deposit Ratio (FDR) akan mendorong peningkatan risiko yang pada gilirannya menyebabkan pemburukan rasio pembiayaan bermasalah industri/Non Performing Financing (NPF). Selama ini skim atau pola pembiayaan yang diterapkan juga belum sepenuhnya dapat berjalan menurut aturan syariah dan merupakan salah satu tantangan di masa datang. Metoda kuantitatif dan kualitatif akan digunakan dalam penelitian ini dengan data primer maupun sekunder. Data diambil dari perbankan syariah nasional Bank Indonesia yang meliputi Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Kata kunci: perbankan syariah, pertanian, FDR, NPF -Abstract Vision of Islamic banking in Indonesia is more inward orientation, which prefers to develop the banking industry with the development of the domestic market orientation, especially Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) can be said to have approached the ideal form of banking operations, the bank is able to provide maximum benefits to the real sector and the economically weak. Agriculture as one sector that absorbs labor and products into daily needs to be optimized development in Indonesia. Islamic banking has had a special financing scheme for farmers to avoid difficulties in finding capital. The research has the goal of finding the right strategy for Islamic banking financing ratio is not too high. This is because the higher the financing-to-deposit ratio of industrial / Financing to Deposit Ratio (FDR) will encourage an increased risk that in turn leads to worsening of the ratio of financing problems of industrial / Non-Performing Financing (NPF). During this financing scheme or pattern that has not been fully applied also be run according to Sharia rules and is one of the challenges in the future. Quantitative and qualitative method used in this study with the primary and secondary data. The data is taken from National Bank Indonesia's Islamic banking which includes Commercial Bank, Sharia and Sharia rural banks. 10
Keywords: Islamic banking, agricultural, FDR, NPF
11
Dynamic Portfolio and Intertemporal Consumption Strategy under Defaulty Assets Nora Amelda Rizal School of Business and Management Institut Teknologi Bandung
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari solusi optimal investasi portofolio secara dinamis dalam rentang waktu tertentu terhadap beberapa aset finansial yang berpotensi untuk dilikuidasi (default), seperti halnya obligasi korporasi. Disamping berinvestasi pada aset-aset tersebut, investor juga mengambil manfaat dalam bentuk konsumsi. Sebagai acuan dalam pengambilan keputusan investasi, dalam riset ini kami menggunakan konsep fungsi utilitas dan volatilitas. Komposisi portfolio yang optimal akan didapatkan dengan memaksimalkan ekspektasi total dari utilitas konsumsi yang terdiskonto sepanjang rentang waktu investasi, dan juga meminimalkan resiko dari volatilitas investasi. Selanjutnya dengan menggunakan reduced form model, harga aset-aset tersebut dapat dihubungkan dengan resiko pasar (market risk) dan resiko kredit (credit risk), dimana sebagai representasi dari resiko pasar digunakan interest rate dan rate of inflation, dan untuk resiko kredit digunakan credit spread. Dinamika dari harga asetaset tersebut akan diturunkan secara analitis dengan Ito Calculus dengan memasukkan tiga faktor resiko diatas. Permasalahan ini dapat diformulasikan dalam konsep stochastic dynamic programming dengan mengasumsikan pasar sebagai incomplete market. Bergantung dengan fungsi utilitas yang dipilih, optimal solusi dari komposisi portfolio dan konsumsi dapat ditemukan. Solusi optimal dari komposisi portofolio dapat dicari secara ekspilisit dalam bentuk feedback control. Hal ini dimungkinkan karena dinamika dari wealth process adalah linier dengan variabel kontrol. Selanjutnya Backward Stochastic Differential Equation (BSDE) akan digunakan untuk mengaplikasikan dynamic programming dan mendapatkan solusi, terutama untuk kasus dimana terminal value dari target investasi dipilih secara random. Keywords: Portfolio Optimal, Defaulty Assets, Dynamic Programming, Backward Stochastic Differential Equation, Incomplete Market -Abstract This research aims to find an optimal solution for dynamic portfolio in finite-time horizon under defaulty assets, which means that the assets has a chance to be liquidated in a finite time horizon, e.g corporate bond. Beside investing on those assets, investors will also have benefit in the form of consumption. As a reference in making investment decisions the concept of utility functions and volatility will play a role. Optimal portfolio composition will be obtained by maximizing the total expected discounted utility of consumption in the time span during the investment is executed and also to minimize the risk, the volatility of the investment. Further the reduced form model is applied since the assets prices can be linkaged with the market risk and the credit risk. The interest rate and the rate of inflation will be allowed as a representation 12
of market risk, while the credit spread will be used as a representation of credit risk. Furthermore, this problem will be solved using the stochastic dynamic programming method by assuming that market is incomplete. Depending on the chosen utility function, the optimal solution of the portfolio composition and the consumption can be found explicitly in the form of feedback control. This is possible since the dynamic of the wealth process of the control variabel is linear. To apply dynamic programming as well as to find solutions we use Backward Stochastic Differential Equation (BSDE) where the solution can be solved explicitly, especially where the terminal value of the investment target is chosen random. The dynamic of asset prices can be derived analytically by using Ito Calculus in the form of the movement of the three risk factors above. Keywords: Optimal Portofolio, Defaulty Assets, Dynamic Programming, Optimal Stochastic Control, Backward Stochastic Differential Equation, Incomplete Market
13
ANALISIS PERBEDAAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PERUSAHAAN YANG MENDAPATKAN PENGHARGAAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) DENGAN PERUSAHAAN YANG TIDAK BERPARTISIPASI DALAM INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Pada Sektor Tambang Batubara, Otomotif, Komunikasi, Migas, Tambang Mineral dan Perbankkan, Tahun (20072011) Estu Widarwati Dwi Febiyanto STIE Sutaatmadja Subang
Abstrak Pengungkapan informasi aktifitas perusahaan berupa hasil kinerja baik keuangan maupun non keuangan (aspek social, ethical, environmental dan sustainability) penting bagi perusahaan dalam rangka transparansi pada investor dan calon investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Return On Investment (ROI) pada perusahaan yang menerima penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) dan perusahaan yang tidak berpartisipasi Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) (Studi kasus pada sektor Tambang Batubara, Otomotif, Komunikasi, Minyak & Gas Bumi, Tambang Mineral, dan Perbankkan tahun 2007-2011 yang tercatat di BEI). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Tambang Batubara, Otomotif, Komunikasi, Minyak & Gas Bumi, Tambang Mineral, dan Perbankkan yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011 dengan sampel yang digunakan sebanyak 6 perusahaan selama lima tahun pengamatan untuk perusahaan yang menerima ISRA, dan 6 perusahaan selama 5 tahun pengamatan untuk perusahaan yang tidak berpartisipasi ISRA. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Investment (ROI) perusahaan yang menerima ISRA (X1) dan Return On Investment (ROI) perusahaan yang tidak berpartisipasi ISRA (X2). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan Uji T pada software SPSS versi 18. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil : Return On Investment (ROI) pada perusahaan yang menerima ISRA (X1) dan Return On Investment (ROI) pada perusahaan yang tidak berpartisipasi ISRA (X2) terdapat perbedaan yang signifikan. Kata kunci : Return On Investment (ROI), Penerima ISRA & Tidak Berpartisipasi ISRA. --
14
ANALYSIS OF DIFFERENCES IN RETURN ON INVESTMENT (ROI) OF COMPANIES THAT AWARDED THE INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) AND COMPANIES THAT DO NOT PARTICIPATE IN THE INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) (Case Study Companies Listed on the Stock Exchange In Coal Mining, Automotive, Communications, Oil & Gas, Mineral Mining, and Banking Sector in Year 2007-2011)
Abstract Information Disclosure of corporate activity performance both financial and non-financial (social aspects, ethical, environmental and sustainability) is important for companies in order transparency for investors and prospective investors. This study aimed to know the differences Return On Investment (ROI) on companies that received awards Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) and companies that do not participate Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) (Case Study on Coal Mining, Automotive, Communications, Oil & Gas, Mining Minerals, and Banking Sector in years 2007-2011 are listed on the Stock Exchange). The population in this study was Coal Mining, Automotive, Communications, Oil & Gas, Mining Minerals, and Banking Companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2007-2011 with a sample that was used by 6 companies over the five years of observation for companies that received ISRA, and 6 companies during the 5 years of observation for companies that did not participate ISRA. The variables used in this study were the Return On Investment (ROI) that enterprises received ISRA (X1) and Return On Investment (ROI) that enterprises did not participate ISRA (X2). The data used in this study were secondary data from the annual financial statements. The data in this study were analyzed using T test in SPSS software version 18. From the analysis of SPSS output that looked count Levene's F test was 1.619 with a probability of 0.208, because the probability of > 0.05, it can be concluded that H 0 can not be rejected or have the same variance. Then by using the analysis assumed assumption of equal variance can be seen that t is assumed to equal the variance of 3,689 with a probability of 0.00 so as such it can be said that the average ROI company ISRA receiver with companies who do not participate there is a difference. These companies were custom both include LQ45 and non LQ45 or both include BUMN and non BUMN, then from some different sectors or industries. Keywords: Return On Investment (ROI), Receiver & Not Participating ISRA ISRA.
15
INTEGRASI PASAR SAHAM INDONESIA KEDALAM PASAR SAHAM ASEAN Endri Universitas Indonesia
Abstract This study aims to investigate the integration of the Indonesian stock market to the stock market of ASEAN countries by applying the framework of vector autoregressive models (VAR). This study uses the stock price index data for the five stock markets of ASEAN countries, namely Indonesia, Malaysia , Philippines , Singapore , and Thailand during the period 2000 to 2012. Empirical findings indicate that the Indonesian stock market is not cointegrated with the stock market to other ASEAN countries , which means there is no evidence of a long-term relationship between the multivariate ASEAN stock markets. ASEAN stock markets are not cointegrated shows the long-term structural instability in the relation between stock market. This study has implications where international investment in ASEAN stock markets can provide diversification benefits Keywords: Stock market , cointegration , VAR , ASEAN , diversification
16
MARKETING
17
MARKETING MATRIK TERHADAP KOMPUTER DI INDONESIA
KINERJA
BISNIS
PADA
INDUSTRI
NI WAYAN SRI ARIYANI UNIVERSITAS UDAYANA
Abstrak Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, ditandai perubahan paradigma bisnis yang sangat mendasar, yakni dari pemasaran tradisional menuju transaksional dan saat ini berkembang menjadi pemasaran relasional (relationship marketing). Ciri pemasaran relasional adalah pelaku bisnis berusaha melakukan inovasi yang mampu mempertahankan kinerja bisnis untuk memenangkan persaingan global dalam jangka panjang. Pemasaran relasional pelanggan (customer relationship marketing), atau disingkat CRM adalahsuatu kegiatan mengidentifikasi dan membangun, mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan pemangku kepentingan, sehingga tujuan semua pihak yang terlibat dapat dipenuhi melalui interaksi saling menguntungkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan integrasi maksimal seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik secara internal maupun ekternal. Secara teoritis dan didukung hasil-hasil studi menunjukkan variabel-variabel penting yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja bisnis, yaitu: teknologi informasi, strategi bersaing, budaya organisasi, dan CRM. Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi teknologi informasi, strategi bersaing, budaya organisasi, dan CRM terhadap kinerja bisnis pada industri komputer di Indonesia. Kata kunci: Marketing Matrik, Kinerja Bisnis dan Industri komputer di Indonesia. -Abstract Business competition is getting tougher this time, marked changes in fundamental business paradigm, ie from traditional marketing towards transactional and currently developing a relationship marketing. Characteristic of relationship marketing is businesses trying to make innovations capable of sustaining business performance to win the global competition in the long term. Customer relationship marketing (CRM) is an activity to identify and establish, maintain and enhance relationships with stakeholders, so that the objectives of all parties involved can be met through mutual interaction. To achieve that purpose, the maximum integration of all potential and resources of the company both internally and externally. Theoretically and supported the results of the study indicate important variables that influence in improving business performance namely: information technology, competitive strategy, organizational culture, and CRM. This study aims to analyze the contribution of information technology, competitive strategy, organizational culture, and CRM to business performance in the computer industry in Indonesia. Keywords : Marketing Matrix, Business Performance and computer industry in Indonesia. 18
Strategi Product Bundling Pada Industri Music Adhi Baskara Ekananda Universitas Indonesia
Abstrak Industri musik mengalami transformasi yang diakibatkan oleh semakin maraknya penjualan musik dalam format digital. Produk fisik rekaman mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sehingga pelaku di industri musik perlu melakukan redefinisi bisnis dengan memperluas bidang usaha, tidak hanya terbatas pada penjualan produk rekaman. Belakangan ini, pelaku di industri musik menerapkan pendekatan yang disebut sebagai kesepakatan 360 derajat dengan artis. Kondisi ini memungkinkan penjualan produk rekaman yang dipaket dengan format lain. Proposal ini ingin mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh product bundling antara produk fisik rekaman dalam bentuk compact disc dengan produk eksperiensial berupa menyaksikan pementasan artis, terhadap minat membeli konsumen. Upaya product bundling ini secara konsep menarik, karena bentuknya tidak dapat dikategorikan sebagai bundling yang independen, substitusi, ataupun komplementer. Diperlukan definisi baru sebagai pembeda product bundling yang memadukan penawaran produk fisik dan produk eksperiensial seperti ini. Tujuan penelitian ini untuk dua kepentingan, yaitu teoritis dan praktek. Pertama, penelitian ini akan memperluas pemahaman mengenai kategori product bundling secara teoritis. Kedua, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif bagi para pelaku di industri musik dalam menawarkan produk musik mereka kepada konsumen. Kata kunci: product bundling, produk eksperiensial, industri musik, perilaku konsumen -Product Bundling Strategy in Music Industry Abstract Digital format music has been transformed music industry. Physical recording product sales is decreasing significantly year after year. Music industry players should take an action by redefining their business beyond selling music in a compact disc format. Currently, the 360degree deal format between recording labels and artists becomes common in the music business. The agreement enables music industry players to create a product bundle in offering the music product to consumers. The proposal will explore the product bundling in music industry influences to consumers‟ intention to purchase. There are two main product bundling formats. The first format is compact disc (physical recording product) with T-shirt (symbolic product). The second one combines compact disc with concert ticket (experiential product). This product bundling type is considered unique, since it cannot categorize under independent, substitutive, or complementary. New definition is needed to differentiate a type of product bundling that combines physical and experiential products. There are two objectives for this proposal, in terms of theoretical and practical. First, it will introduce a new typology of product 19
bundling theoretically. Second, the research results are expected to provide alternatives for music industry players in offering their products to the consumers. Key words: product bundling, experiential product, music industry, consumer behavior
20
PERANAN METRIKS MEREK PADA KUALITAS RELASIONAL DAN NIAT BERPERILAKU PELANGGAN MAKANAN TRADISIONAL BALI (Studi pada Hotel Berbintang di Bali) I PUTU UTAMA Universitas Udayana
Abstrak Produktivitas pemasaran dapat dinilai dengan model pemasaran yang memberikan manfaat bagi konsumen dan perusahaan. Hal ini searah dengan filosofi pemasaran yang telah mengalami evolusi dari pemasaran yang berorientasi internal menuju eksternal. Kerjasama antara perusahaan dan konsumen sangat diperlukan untuk memperoleh keuntungan perusahaan yang optimal melalui kepuasan konsumen. Strategi ini dapat ditemukan dalam aktivitas pemasaran relasional, yang menonjolkan kekuatan dalam kerjasama melalui hubungan yang berkualitas antara pihak-pihak yang terlibat pada aktivitas pemasaran. Dalam pemasaran relasional, kepuasan dan kepercayaan merupakan konsep yang sangat penting dalam menciptakan kualitas hubungan. Salah satu penilaian dalam produktivitas pemasaran adalah terkait dengan kinerja merek. Merek yang kuat dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, diantaranya merek dapat menghasilkan pendapatan yang konsisten, merek menjadi lebih berharga, merek dapat menahan dan melakukan serangan, merek disukai oleh pengecer, dan merek dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dalam konteks pemasaran relasional, merek dapat dipergunakan sebagai media relasi antara pelanggan dan perusahaan.Kepuasan dan kepercayaan merupakan komponen dasar dalam hubungan merek, di mana kepuasan adalah anteseden dari kepercayaan dalam hubungan. Kinerja merek dalam kaitannya dengan produktivitas pemasaran relasional dapat diukur melalui dua dimensi, yaitu kinerja merek dalam menyentuh pelanggan (customer touchpoint metrics) dan kinerja merek dalam memberikan dampak bagi perusahaan (strategic metrics). Kedua dimensi ini telah dikenal dalam metriks merek, dan secara empiris telah terbukti memiliki hubungan dengan kualitas relasional dan niat berperilaku pelanggan. Dengan membangun metriks merek dan membuka jalur dengan kualitas relasional dan niat berperilaku, maka kebaharuan dalam model bisnis yang berorientasi relasional dapat dipergunakan untuk menilai produktivitas pemasaran. Matriks merek pada pemasaran relasional dan dampaknya bagi kualitas hubungan, serta niat berperilaku pelanggan dirasakan penting dalam praktek bisnis. Pada kategori produk makanan tradisional Bali, ditemukan berbagai produk makanan dengan merek lokal sebagai identitas produk yang ditawarkan kepada wisatawan. Dalam perkembangannya, makanan tradisional Bali ditemukan sebagai bagian dari menu pada hotel berbintang di Bali, yang ditujukan kepada wisatawan sebagai upaya menyediakan pengalaman yang unik di bidang kuliner. Walaupun telah diakui bahwa nama merek berkontribusi terhadap ekuitas merek, fokus studi pada analisis nama merek masih sangat minimal. Pada studi yang telah ada lebih banyak menganalisis nama merek negara barat, dan sangat sedikit yang meneliti nama merek dalam konteks Asia (termasuk merek lokal Bali). Kesenjangan ini dapat diisi dengan studi tentang kinerja merek tradisional Bali, yang dapat membantu penciptaan merek lokal yang kuat 21
sehingga dapat memuaskan wisatawan sebagai pelanggan dan menumbuhkan kepercayaan serta niat berperilaku yang menguntungkan dari pelanggan terhadap produk tradisional Bali. Kata Kunci: metriks merek, kualitas relational, niat berperilaku pelanggan, dan makanan tradisional Bali. -Abstract Marketing productivity can be assessed based on the marketing benefits for consumers and companies. Cooperation between companies and consumers is necessary to obtain optimum advantage through customer satisfaction. This strategy is found in the relational marketing, which highlight the quality of the relationship between the parties involved in marketing. Satisfaction and trust are very important concepts in the quality of relational marketing. One of the marketing productivity is related to the performance of brand. Brands can be used as media relations between the customer and the company, where customer satisfaction and the trust are the basic components in the brand relationship, and satisfaction is the antecedent of trust in the relationship. Brand performance is measured with a brand metrics, which consists of the customers touch point and brand impact for the company. Both dimensions have been empirically shown to have a relationship with the relational quality and customer behavior intention. By constructing a brand metrics and creating a path to relational quality and customer behavior intention, then found a relational-oriented business model that can be used to assess the productivity of marketing. The role of brand metrics to relational quality and customer behavior intention is required in business practices. There are various products in the categories of traditional Balinese foods that has local name as the identity of the products offered to tourists at star – rated hotels in Bali. Balinese food is provided to give a unique culinary experience for the tourists. Although it is recognized that a brand contribute to the business, the study focused on the analysis of the brand is very minimal. In the existing studies, the analysis is mostly done on the brand of developed countries, and there are very little researches on the brand of traditional Bali. This gap can be filled by the the study of traditional Balinese brand metrics, which can create a strong local brand for tourist satisfaction and trust, as well as a profitable behavior intention against to the traditional Balinese foods. Keywords: brand metrics, relational quality, and customer behavioral intentions.
22
PERAN FUNGSI PEMASARAN DI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH (Studi Pada Usaha Kecil Menengah di Propinsi Bali) I Ketut Yasa Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Abstrak Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sangat penting perannya bagi kehidupan ekonomi masyarakat dunia umumnya dan ekonomi masyarakat di Bali khususnya. Tetapi pada kenyataannya perkembangan UKM di Propinsi Bali tidak begitu pesat hal ini dibuktikan dengan kecilnya peran UKM bagi Pendapatan Domestik Regional Bruto Propinsi Bali. Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang tentang rendahnya peran UKM sebagai penggerak dari perekonomian Bali yang begitu kompetitif. Fenomena ini bisa disebabkan kurangnya peran fungsi pemasaran pada usaha kecil dan menengah yang ada di Propinsi Bali. Dengan berperannya fungsi pemasaran diharapkan memberikan peran yang lebih besar dari usaha kecil dan menengah untuk menggerakkan perekonomian. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh fungsi pemasaran terhadap orientasi pasar, strategi differesial, orientasi kewirausahaan, latar belakang pengelola dan ukuran perusahaan. Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner yang diberikan kepada responden. Berdasarkan rumus Slovin jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 125 orang. Penyebaran kuisioner dilakukan dua tahap, yang pertama 50 kuisioner untuk memastikan bahwa perusahaan yang diberikan kuisioner memang benar-benar UKM yang termasuk dalam sampel, kedua disebarkan 75 kuisioner untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut benar-benar termasuk kriteria UKM. Responden adalah manajer puncak dari perusahaan yang langsung mengambil kebijakan dan keputusan. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Model Persamaan Struktur (Structural Equation Model-SEM). Kata kunci : strategi pemasaran, Usaha Kecil dan Menengah, keunggulan kompetitif, propinsi Bali. -Abstract The development of small and medium enterprises (SMEs) are very important role for the economic life of the people of the world in General and the economic community in Bali especially. But in fact the development of SMEs in Bali province not so rapidly this is proven by his role of SMES for gross Regional domestic Income of Bali. This research was conducted against the background of the low level of the role of SMES as the driving force of the economy of Bali is so competitive. This phenomenon can be attributed to the lack of the marketing function in the role of small and medium enterprises existing in Bali province. With the marketing function berperannya is expected to give a greater role of small and medium enterprises to drive the economy. The purpose of this study examines the influence of the marketing function of market orientation, the strategy differesial, entrepreneurial orientation, background and size of company. 23
Research done by spreading the questionnaire given to the respondent. Slovin formula based on the number of samples taken is as many as 125 people. Dissemination of the questionnaire carried out two stages, the first 50 questionnaire to ensure that companies are given a questionnaire SME does really included in the sample, both deployed 75 questionnaire to make sure that the company really including the SME criteria. The respondent is the Manager of the top of the company that directly takes the policies and decisions. Statistical analysis is used to test the hypothesis is a Structural Equation Models (SEM). Keywords: marketing strategies, small and medium enterprises, competitive advantage, Bali province.
24
PENGARUH CITRA PERUSAHAAN, RELATIONSHIP MARKETING, ENTREPREUNERSHIP DAN KEPERCAYAAN TERHADAP NIAT MEMBELI : EFEK MODERASI DARI WORD OF MOUTH (Studi pada Lembaga Perkreditan Desa di Provinsi Bali) I Gusti Ketut Gede Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan karena adanya citra LPD di masyarakat yang positif namun masih terdapat LPD yang dalam operasionalnya mendapat keraguan masyarakat terhadap lembaga keuangan mikro ini, namun disisi lain adanya pengaruh entrepreunership berbasiskan lokal genius terhadap citra perusahaan dan relationship marketing terhadap kepercayaan yang dimoderasi oleh WoM untuk menentukan niat membeli (menggunakan LPD sebagai lembaga keuangan yang dipilih). Fenomena ini disebabkan adanya keterbatasan jiwa entrepreneurship yang dimiliki oleh pengelola. Dengan menerapkan entrepreneurship berbasiskan lokal genius maka diharapkan LPD semakin diminati oleh masyarakatnya. Penelitian ini menguji pengaruh citra LPD, relationship marketing dan entrepreneurship berbasikan budaya lokal terhadap kepercayaan yang dimoderasi oleh WoM untuk mendapatkan niat membeli (menggunakan jasa layanan yang disediakan oleh LPD) di provinsi Bali. Pengambilan sampel penelitian dengan stratified random sampling setiap kabupaten/kota dengan menggunakan kuesioner data tersebut dikumpulkan. Sample sebesar 320 LPD diberikan kepada nasabah yang menggunakan jasa layanan pada LPD. Analisis dilakukan secara statistik untuk menguji hipotesis yaitu dengan Structural Equation Model (SEM) Kata kunci: citra perusahaan, relationship marketing, entrepreunership, kepercayaan, WoM, niat membeli, dan lokal genius. -Abstract This research was carried out related the positive image of LPD which in community therefore is still operating as microfinance institutions, but on the other hand there is the influenced of the entrepreunership local-genius to the corporate image and relationship marketing, beliefs that are moderated by WoM to determine the intentions of buying (using LPD as the selected financial institution). This phenomenon is entrepreneurship limitations of the Maneger skill and knowledge. By implementing entrepreneurship based on local genius LPD wiill community will respect. This study tested the effects of LPD's image, relationship marketing and entrepreneurship baseon local culture of trust that are moderated by WoM to get the intention of purchase (using the services provided by the LPD) in the Bali province. Sampling of research design is stratified random sampling per resident using questionnaire to collect data . Sample size is 320 LPD given to clients that use the service of LPD. The analysis is carried out to test the hypothesis that statistics with Structural Equation Modeling (SEM) 25
Keywords: corporate image, relationship marketing, entrepreunership, trust, WoM, intention to buy, and local genius.
26
Kelekatan Emosional sebagai Variabel Intervening Antara Kinerja Pelayanan dan Merk Emosional Gugyh Susandy STIE SUTAATMADJA SUBANG
Abstrak Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jawahar dan Maheswari (2009) pada industri Jasa Perbankan di Negara India menghasilkan kesimpulan bahwa pengaruh kinerja pelayanan terhadap Merk Emosional melalui kelekatan emosional lebih kuat dari pada pengaruh langsung kinerja pelayanan terhadap merk emosional. Serta kelekatan emosional terbukti sebagai variabel mediasi parsial. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh gambaran fakta-fakta empris yang dapat dijadikan temuan sesuai topik penelitian sebelumunya, namun pada industri Transportasi Darat moda Shuttle Service di Negara Indonesia Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan explanatory survey. Analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah dengan metode analisis jalur dan test mediasi dari Baron dan Kenny. Hasil pengujian atas hipotesis mengenai Kinerja Pelayanan terhadap Merek Emosional Melalui Kelekatan Emosional dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh Kinerja Pelayanan terhadap Merk Emosional melalui Kelekatan Emosional sebesar 84.8%. Terbukti pengaruh lebih kuat dari pengaruh langsung Kinerja Pelayanan terhadap Merk Emosional yang hanya sebesar 67.1%. Hasil pengujian hipotesis mengenai kelekatan emosional sebagai variabel mediasi adalah kelekatan emosional sebagai variabel mediasi parsial. Kata Kunci : Kinerja Pelayanan, Kelekatan Emosional dan Merk Emosional -Emotional attachment as an intervening variable between Service Performance and Emotional Brand Abstract In a previous study conducted by Jawahar and Maheswari (2009) in the Banking industry in the State of India produced the conclusion that the effect of service performance through the emotional attachment to the brand emotionally stronger than the direct effect of service performance against emotional brand. Conclusion subsequent emotional attachment proved to be a partial mediating variable. The study was conducted in order to obtain empirical facts that may be suitable topics findings of previous studies, but the object of research in industrial modes of land transportation Shuttle services in the State of Indonesia. The research method used is descriptive and explanatory survey. The analysis used to answer the research objectives the path analysis method and Baron and Kenny test mediation. 27
The results of testing the hypothesis about the influence Service Performanc to the Emotional Brand Through Emotional Attachment can be concluded that the influence of Service Performance to the Emotional Brand through Emotional Attachment by 84.8%. Evidently the effect is stronger than the direct influence of Service Performance to the Brand Emotional of only 67.1%. The results of testing hypothesis about the emotional attachment as a mediating variable is an emotional attachment as a partial mediating variable. Keywords: Service Performance, Emotional Attachment and Emotional Brand
28
PARIWISATA SPIRITUAL: STRATEGI BARU UNTUK PEMASARAN KEBERADAAN AGAMA HINDU I Putu Gde Sukaatmadja Ni Nyoman Kerti Yasa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Abstrak Perkembangan pariwisata sangat pesat seiring dengan berbagai dukungan dari perkembangan teknologi dan dukungan dari berbagai stakeholders. Perkembangan tersebut mengarah kepada berbagai produk pariwisata yang bertujuan untuk memberikan nilai kepada semua stakeholders. Contoh-contoh produk pariwisata yang berkembang antara lain: wisata hijau, wisata budaya, termasuk wisata spiritual. Wisata spiritual lebih berorientasi kepada faktor yang berhubungan dengan agama, salah satunya adalah keberadaan Agama Hindu. Perkembangan atau pemasaran keberadaan Agama Hindu bisa dilakukan melalui Pariwisata spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang strategi baru pemasaran keberadaan Agama Hindu melalui pariwisata spiritual. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan informan kunci adalah para stakeholders yang terdiri atas pihak Dinas Pariwisata, Departemen Agama, tokoh Agama Hindu, pebisnis di bidang pariwisata, dan akademisi yang ahli di bidang pariwista dan Agama Hindu. Penetuan jumlah informan menggunakan metode snow boll. Kata Kunci: pariwisata spiritual, Agama Hindu, pemasaran Hindu. -Abstract The development of tourism is very rapidly along with support from technology development and support from the various stakeholders . These developments lead to a wide range of tourism products that aim to give value to all stakeholders. Examples of the growing tourism products involve: green tourism , cultural tourism, spiritual tourism. Spiritual tourism is more oriented to the factors related to religion, one of that is Hinduism. The development or marketing of the Hindu religion can be through spiritual Tourism. The purpose of this study is to examine new strategies for marketing through the Hindu's spiritual tourism . The research approach is using qualitative approach , with key informants are stakeholders consisting of the tourism department, Hinduism's agency, Hindu's religious leaders, businessmen in the field of tourism, and academics who are experts in the field of tourism and Hinduism. Determination of the amount of informant is using snow boll method Keywords: Spiritual tourism, Hinduism, Hinduism marketing.
29
TRUST CONVERTS ONLINE PURCHASE INTENTION INTO ACTUAL PURCHASE Ni Luh Putu Indiani Universitas Udayana
Abstrak Ketertarikan dalam menganalisis isu efektivitas website khususnya niat pembelian online belum tampak menurun. Hal ini dapat dipahami karena pembelian online diadopsi oleh lebih banyak orang saat ini, dalam industri pariwisata fenomena ini dicerminkan oleh peningkatan penjualan produk pariwisata secara online dari tahun ke tahun. Menganalisis niat pembelian online memang cukup menarik, karena niat pembelian online mendorong pembelian aktual, dimana pembelian aktual adalah salah satu tujuan dari kegiatan e-commerce. Melakukan kajian terhadap perkembangan riset, terdapat sejumlah gap yang diupayakan untuk diisi melalui penelitian ini, pertama, walaupun riset terdahulu telah menemukan prediktor kunci niat pembelian online, pendekatan integratif jarang digunakan demi memperoleh gambaran yang lebih komprehensif atas perilaku konsumen. Kedua, niat pembelian online tidak begitu saja mendorong pembelian online seperti ditemukan dalam riset terdahulu, diduga terdapat faktor lain yang dapat mendorong niat pembelian online menjadi pembelian online. Riset saat ini mencoba mengisi gap tersebut dengan membangun model perilaku pembelian dengan pendekatan integratif, menganalisis isu penelitian dari perspektif teknologis dan pemasaran, menguji efek moderasi trust yang dihipotesiskan dapat mendorong niat pembelian online menjadi online hotel booking. Niat pembelian online dihipotesiskan dipengaruhi oleh kualitas website, visibilitas online, review konsumen online dan persepsi risiko. Kata kunci: niat pembelian online, pembelian online, visibilitas online, review konsumen online, persepsi risiko, trust, kualitas website -Abstract Research interest on website effectiveness specifically online purchase intention hasn‟t seemed to diminish yet. Understandably since online purchasing is adopted by more people nowadays, as in tourism industry this phenomenon is reflected by continuing increase in travel product online sales. Analyzing online purchase intention is indeed very appealing as it encourages actual sales, wherein actual sales are one of e-commerce goals. Reviewing research development, there are several gaps seek to be addressed through this research, first, although previous researches has found the key predictors of online purchase intention, an integrative approach was infrequently used in order to obtain a more comprehensive picture of buyer behavior. Second, online purchase intention does not instantly encourage online purchase as found in previous research, it is suspected that there are other factors turning online purchase intention into online purchase. This research attempts to address those gaps by developing a model of buying behavior with integrative approach, analyzing this issue from technological and marketing perspective, testing the moderating effect of trust which hypothesized to convert 30
online purchase intention into online hotel booking. Online purchase intention is hypothesized to be influenced by website quality, online visibility, online consumer review and perceived risk. Keywords: online purchase intention, online purchase, online visibility, online consumer review, perceived risk, trust, website quality
31
Dapatkah Partisipasi Pelanggan dalam Pemulihan Layanan Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dengan Pemulihan? Menguji Efek Interaksi antara Tingkat Partisipasi Pelanggan dan Atribusi Kegagalan Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dengan Pemulihan Istijanto Universitas Indonesia
Abstrak Kegagalan layanan dapat terjadi setiap waktu dan tak dapat dihindarkan. Perusahaan berupaya merespon dengan berbagai upaya pemulihan. Selama ini, tanggungjawab atau inisiatif pemulihan selalu berasal dari perusahaan. Namun, munculnya pemikiran service dominant logic oleh Vargo dan Lusch (2004) telah membuat partisipasi pelanggan menjadi isu pemasaran yang semakin hangat untuk diteliti dan diaplikasikan termasuk dalam konteks kegagalan dan pemulihan layanan. Tingkat partisipasi pelanggan semakin besar sehingga menempatkan pelanggan bukan lagi sebagai obyek pasif, namun berubah menjadi subyek aktif. Hasil penelitian sebelumnya relatif banyak menunjukkan sisi positif atau manfaat dengan melibatkan partisipasi pelanggan baik bagi perusahaan maupun pelanggan. Namun demikian, hasil penelitian ini menggunakan konteks keberhasilan layanan. Penelitian yang menyorot partisipasi pelanggan dalam pemulihan layanan sangat terbatas dan masih berada pada tahap awal. Dari sedikitnya penelitian ini, sekali lagi studi empiris menunjukkan sisi positif yaitu kepuasan pelanggan dengan pemulihan. Namun, penelitian yang ada menggunakan konteks kegagalan yang “memihak” (favorable) bagi perusahaan seperti kegagalan karena kesalahan pelanggan atau faktor yang tidak dapat dikendalikan. Sebaliknya, efek partisipasi pelanggan pada konteks kegagalan yang “tidak memihak” (unfavorable) bagi perusahaan seperti penyebab kegagalan dari perusahaan atau kegagalan yang stabil belum diteliti dan diduga akan memberi hasil negatif. Untuk itu, penelitian ini akan menutup senjang penelitian menyangkut partisipasi pelanggan dalam pemulihan layanan baik yang dikarenakan faktor kegagalan yang “memihak” (favorable) dan “tidak memihak” (unfavorable) bagi perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga akan menguji sejauh mana tingkat partisipasi pelanggan dalam pemulihan bisa memberi nilai positif bagi pelanggan dan perusahaan sehingga partisipasi pelanggan yang diteliti tidak hanya pada tingkat 0% (company recovery), 50% (joint recovery) namun sampai 100% (customer recovery). Dalam penelitian ini, sebagai pijakan penjelasan akan digunakan teori-teori yang relevan yaitu attribution theory (Heider 1958), equity theory (Adams 1963), service dominant logic (Vargo & Lusch 2004) serta disconfirmation paradigm (Oliver 1980). Teori atribusi menjelaskan atribusi yang dibuat pelanggan saat menghadapi kegagalan layanan. Teori equity menjelaskan bahwa pelanggan merasa adil dengan membandingkan output dan input pemulihan. Teori service dominant logic mengusulkan pelanggan selalu sebagai pencipta nilai. Disconfirmation paradigm menyorot tentang kepuasan pelanggan sebagai perbandingan harapan dan kinerja yang dirasakan dari pemulihan layanan.
32
Metode penelitian utama yang digunakan adalah eksperimen dengan 3 studi. Masing-masing studi melibatkan tingkat partisipasi pelanggan (company recovery, joint recovery, dan customer recovery) yang diinteraksikan masing-masing dengan tiga atribusi kegagalan layanan yaitu controllability, locus of causality dan stability. Variabel dependen adalah kepuasan pelanggan. Kata kunci: Partisipasi pelanggan, kegagalan layanan, pemulihan layanan, kepuasan pelanggan dengan pemulihan -Abstract Service failure can occur anytime and cannot be avoidable. Companies try to solve the failure by various service recovery efforts. So far, the responsibility or initiative for recovery comes from companies. However, the emergence of the service dominant logic concept proposed by Vargo and Lusch (2004) made customer participation become hot issue in both marketing research and its application including in the service failure and recovery context. The level of customer participation is increase and makes customers are not as passive object anymore but as active subject. The previous research relatively shows that customer participation give the positive aspects or benefits gained by company or customer. However, the results were mainly based on the service success context. Research focusing customer participation in the service recovery is very limited and still in the infant stage. From this limited number of research, the empirical results show that customer participation in co-created service recovery has positive impact to customer satisfaction with recovery. However, the research is used “favorable” service failure context i.e., uncontrollable attribution or locus of causality from customer. On the contrary, effect of co-created service recovery in “unfavorable” service failure context such as the firm locus or stable failure has not been explored and maybe have negative impact. Therefore, this study will close the research gap by investigating the failure attribution, both of “favorable” and “unfavorable” service failure. Besides, this research will cover the level of customer participation in co-created service recovery from 0% (company recovery), 50% (joint recovery) and 100% of customer participation (customer participation). This study uses attribution theory (Heider 1958), equity theory (Adams 1963), service dominant logic (Vargo & Lusch 2004) and disconfirmation paradigm (Oliver 1980) to explain the research question. The research design is experiment using full factorial design with 3 study. Each study comprises of the level of customer participation in service recovery (company recovery, joint recovery, and customer recovery) that interact with service failure attribution respectively. Study 1: controllability, study 2: locus of causality and stability for study 3.The dependent variable in this study is customer satisfaction with service recovery. Keyword: customer participation in service recovery, service failure, service recovery, customer satisfaction with recovery
33
STRATEGIC MANAGEMENT ~ CORPORATE STRATEGY
34
Pengaruh Tekanan Eksternal terhadap Entrepreneurial Mindset, Knowledgebased Capital dan Sustainable Strategic Action: Studi pada Industri Hulu Migas Dali Sadli Mulia Universitas Indonesia
Abstrak Dalam perspektif institutional (DiMaggio & Powel, 1983), tekanan eksternal dalam sustainable development mempengaruhi aksi stratejik perusahaan di industri hulu migas yang bertujuan untuk mendapatkan legitimasi, kepatuhan pada peraturan dan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam teori growth of the firm (Penrose, 1995), aksi stratejik yang berkelanjutan dapat berasal dari kapabilitas internal seperti pengelolaan sumber daya pengetahuan dan tingkat kognitif manajer seperti entrepreneurial mindset. Di industri hulu migas, tekanan eksternal berasal dari pemerinta (regulasi), industri (standar kerja), pesaing, masyarakat, media dan isu global. Penelitian ini akan mengkaji apa yang menjadi faktor utama bagi perusahaan untuk menciptakan kinerja bisnis yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan perspektif institutional dan resource-based view, mengidentifikasi pengaruh tekanan eksternal penerapan sustainable development terhadap aksi stratejik, dan menjelaskan hubungan antara kapabilitas internal sumber daya pengetahuan dan entrepreneurial mindset dalam menciptakan aksi stratejik. Keywords: tekanan eksternal, pembangunan berkelanjutan, pola pikir kewirausahaan, sumber daya pengetahuan, industri hulu migas. -Abstract In institutional perspective (DiMaggio & Powel, 1983), external pressures on sustainable development influence firm„s strategic action in upstream oil & gas industry in order to get legitimacy, compliance and corporate value. In theory of the growth of the firm (Penrose, 1995), sustainable strategic action might be derived from firm„s specific factor, such as knowledgebased capital, and managerial cognition, such as entrepreneurial mindset (Ireland et al, 2003). In upstream oil & gas industry, external pressures on sustainable development come from government (by regulation), indstry (by standard), competitor, community, media and global issue. The research will try to explore what is the main driver of firm to create sustainable business performance by integrating institutional and resource-based view, identified the influence of external pressures on sustainable development into strategic action, and explanation on relationship of firm„s specific factor on mangerial cognition (entrepreneurial mindset ) and knowledge-based capital as antecedent of strategic action. Keywords: external pressures, sustainable development, knowledge-based capital, upstream oil gas industry
entrepreuneurial
mindset,
35
PERAN ECOPRENEURSHIP DALAM MENCIPTAKAN INOVASI, KEUNGGULAN BERSAING DAN KESUKSESAN PRODUK BARU HIJAU Ni Wayan Ekawati Ni Nyoman Kerti Yasa Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang fenomena global warming yang diasumsikan sebagai akibat dari aktivitas perekonomian dan fenomena lokal mengenai pemenuhan kebutuhan produk hijau khususnya produk SPA, sehingga sangat diperlukan dukungan dari semua pihak seperti pemerhati lingkungan, akademisi, pebisnis maupun pemerintah agar mampu menghasilkan produk baru hijau dalam artian yang ramah lingkungan. Produk baru hijau akan sukses jika memiliki keunggulan kompetitif yang diciptakan melalui berbagai inovasi strategi hijau. Yang terpenting dalam hal ini adalah pebisnis yang menerapkan strategi hijau adalah pengusahanya itu sendiri yang disebut dengan entrepreneur yang memperhatikan lingkungan, diistilahkan dengan ecopreneurship. Oleh karena itu penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran ecopreneurship dalam menciptakan inovasi hijau, keunggulan kompetitf dan kesuksesan produk baru hijau. Penelitian ini menguji hubungan antar variabel sehingga termasuk dalam explanatory research. Populasi pada penelitian ini adalah semua UKM yang memproduksi produk SPA yang ada di Bali, dan yang dijadikan responden adalah manajer UKM produsen produk SPA. Pengambilan sampel dengan menggunakan sensus karena jumlah responden sangat terbatas yaitu sebanyak 30 produsen. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling, SEM) alternatif PLS (Partial Least Square). Kata kunci: ecopreneurship, inovasi hijau, keunggulan bersaing, kesuksesan produk baru hijau -Abstract This research was conducted against the background of the global warming phenomenon is assumed as a result of the economic activity and the local phenomenon about the needs of green products, especially SPA product, so badly needed support from all parties such as environmentalists, academics, business people and goverment in order to be able to produce new green products in an environmentally friendly way. New green products will be successful if it has the competitive advantage created through the various green strategy innovation. The most important businessman in this case is that the green strategy is itself called businessman with an entrepreneur who pay attention to the environment, termed ecopreneurship.Therefore, this research aims to know the role of ecopreneurship in creating green innovation, competitive advantage and success of new product. 36
These studies examine the relationship between variables that are included in the explanatory research. The population in this research is all SME‟s wich manufacture SPA product in Bali, and that the respondent was Manager of the SME‟s SPA product manufactures. Sampling using the census because the number of respondent was very limited, as many as 30 manufacturers. The statistic analysis used to test Structural Equation Model is hipotesis (Structural Equation Modeling, SEM) alternative PLS (Partial Least Square). Key word: ecopreneurship, green innovation, competitive advantage, success of new product
37
PERAN NETWORK CAPABILITY DALAM MEMEDIASI PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA UKM INDUSTRI KERAJINAN DI BALI Ni Made Wahyuni Ni Nyoman Kerti Yasa Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Abstrak Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan kegiatan pariwisata ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja. Pertumbuhan pariwisata yang semakin meningkat, tentu akan merespon tumbuhnya industri lain pendukung pariwisata. Demikian juga pertumbuhan dan pesatnya perkembangan sektor pariwisata di Bali, tentunya akan merespon tumbuhnya UKM-UKM yang bergerak di industri kreatif penunjang pariwisata, di antaranya UKM sektor kerajinan kayu. Namun, masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh UKM kerajinan Bali, yang berakibat pada berfluktuasinya kinerja UKM kerajinan. Kinerja UKM kerajinan Bali banyak dipengaruhi oleh orientasi kewirausahaan dan orientasi pasarnya. Walaupun orientasi kewirausahaan dan orientasi pasarnya sudah cukup tinggi, ternyata kinerja UKM tersebut juga belum maksimal. Oleh karena itu ada pemikiran untuk meningkatkan kinerja UKM dengan mengimplementasikan network capability. Kale et al., (2002) berpendapat bahwa network capability sebagai kemampuan untuk mengkoordinasikan, memperoleh pengetahuan pasar atau informasi dari eksternal (Das dan Bing-Sheng, 2000) dan komunikasi intern (Doz, 1996). Oleh karena itu penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peran network capability dalam memediasi pengaruh orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar dalam mencapai kinerja UKM. Penelitian ini menguji hubungan antar variabel sehingga termasuk dalam explanatory research. Populasi pada penelitian ini adalah semua UKM kerajinan yang ada di Provinsi Bali, dan respondennya adalah manajer dan pemilik UKM kerajinan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Partial Least Square Path Modelling (PLS_PM). Kata kunci: network capability, orientasi kewirausahaan, orientasi pasar, kinerja UKM. --
38
THE ROLE OF NETWORK CAPABILITY IN MEDIATING THE EFFECT OF ENTREPRENEURIAL AND MARKET ORIENTATION ON THE PERFORMANCE OF SMALL AND MEDIUM BUSINESS OF HANDICRAFT INDUSTRY IN BALI Abstract The Law of the Republic of Indonesia Number 10 of 2009 on tourism states that tourism activities are intended to increase national income, to expand and equalize the opportunity to make business and to create jobs. Increasing tourism growth will certainly respond to the growth of other industries supporting tourism. Likewise, the rapid growth and development of the tourisn sector in Bali, of course, will respond to the growth of small and medium business (SMEs) engaged in the creative industry supporting tourism sector, among other, the SMEs running in the sector of woodcrafts. However, the are still many problems faced by the SMEs involving in Balinese handycraft resulting in the fluctuation of its performance. The performance of the SMEs is heavily influenced by market and entrepreneurial orientations. Although entrepreneurial and market orientation are high enough, it turns out that; the performance of the SMEs is also not maximized. Therefore, there are thoughts to improve its performance by implementing a network capability. Kate et al., (2002), argues that the network capability as the ability to coordinate, acquire knowledge of market (Das and Bing Zheng, 2000), or external information, and intern communication ( Doz, 1996). Therefore, this study aims to determine the role of network capability in mediating the influence of entrepreneurial and market orientation in achieving the performance of the SMEs. This study examined the relationship among variables so that it enters into an explanatory research. The population in this study was all the SMEs involving in handicraft in the province in Bali, and the respondents are managers and owners of the SMEs handicraft. The analysis technique used is the descriptive statistical and inferential analysis, Futhermore, the data were analysed by using Partial Least Square Path Modeling (PLS_PM). Keywords: network capability, entrepreneurial orientation, market orientation, the performance SMEs.
39
The Effect of Environmental Uncertainty and Top Management Team Foresight on Business Cycle Orientation and Organizational Ambidexterity: Comparison of Mining and CPO Industry in Indonesia Dimas Angga Negoro Universitas Indonesia
Abstrak Pada beberapa tahun terakhir, pelaku bisnis menyaksikan pergantian antara krisis ekonomi termasuk pemulihannya (recovery) yang keduanya memberikan sinyal akan adanya peningkatan volatilitas dalam siklus bisnis. Akan tetapi, meskipun respon suatu perusahaan terhadap siklus bisnis akan mempengaruhi performa perusahaan tersebut, studi terhadap respon tersebut masih kurang mendapatkan perhatian dari akademisi. Perusahaan perlu memberikan respon dengan tepat, baik saat berada di dalam krisis maupun kondisi pemulihan ekonomi (serba bisa). Di sisi lain, studi mengenai organisasi serba bisa (organizational ambidexterity) yang berkembang dalam topik manajemen stratejik masih belum mencapai bahasan yang memadai untuk konteks siklus bisnis. Penulis menggabungkan antara topik organisasi serba bisa dan orientasi terhadap siklus bisnis sebagai penelitian untuk gap literatur. Kedua topik utama ini dipakai dalam model penelitian dari disertasi ini. Ketidakpastian lingkungan dan foresight dari manajemen puncak dipilih sebagai antecedent eksternal dan internal bagi orientasi terhadap siklus bisnis. Orientasi ini menjadi input bagi konstruksi organisasi serba bisa. Pada bagian akhir penelitian, performa perusahaan menjadi konstruk akhir dari model. Riset ini akan menggunakan kuesioner dengan skala likert yang ditujukan pada manajemen puncak di industri berbasis komoditas di Indonesia. Kontribusi dari penelitian ini dapat dibedakan dalam dua tingkat. Pertama, penelitian ini menjadi riset yang berkontribusi pada gap yang ditemukan pada literatur mengenai organisasi serba bisa dan strategi tentang siklus bisnis. Kedua, penelitian ini dapat meningkatkan praktek manajemen dengan membangun orientasi perusahaan dan membangun organisasi serba bisa untuk menangani tantangan yang terdapat dalam siklus bisnis perusahaan. Kata kunci – Organisasi serba bisa, orientasi siklus bisnis, foresight manajemen puncak, performa bisnis, manajemen stratejik -Abstract In recent years, we have witnessed some economic crises and recoveries which signal an increasing volatility in the business cycle. However, although a firm‟s response to the business cycle will impact on its performance; the study has garnered insignificant attention from scholars. Meanwhile, organizational ambidexterity, as a rising topic in strategic management, has not found its way to address exploration and exploitation in business cycle context. 40
The author combines organizational ambidexterity and business cycle orientation to address the literature gaps in the proposed research model. Environmental uncertainty and top management foresight are chosen as organizational external and internal antecedents for business cycle orientation. This orientation then becomes the input factor for the construction of organizational ambidexterity. Firm performance will serve as the final construct in the model. The research will utilize likert scale questionnaire to executives in commodity based firms in Indonesia. The contributions of this research will be broken down into two levels. First, addressing research gaps found in organizational ambidexterity and business cycle strategy literature. Second, improving managerial practice by advocating the development of organizational orientation and ambidexterity to address challenges in the business cycle changes. Keywords – Ambidexterity, Business cycle orientation, Top management foresight, Business performance, Strategic management
41
Relation between Environment Risks, Performances in Real Estate Development
Capabilities,
Strategies,
and
Toward to A Strategic Framework for Real Estate Development Hastjarjo Institut Teknologi Bandung & PT. Alam Sutera Realty Tbk.
Abstrak Dalam pendekatan manajemen strategik mana yang lebih baik antara IO (industrial organization) dan RBV (resource-based view) masih saja diperdebatkan. Di era globalisasi dan integrasi pasar internasional, suatu pendekatan perencanaan strategi bisnis untuk pengembangan real estate perlu dikembangkan dengan menggabungkan IO dan RBV. Penelitian ini akan meninjau hubungan kausal antara lingkungan industri (risiko), kapabilitas/kemampuan, strategi corporate real estate (CRE), dan kinerja perusahaan real estate di Indonesia, yang merupakan kontribusi teoritis utama dari penelitian ini (novelty). Ada enam hipotesis yang akan diuji dan akan ada dua tahap penelitian yang akan dikerjakan. Studi pertama adalah mengidentifikasi variabel resiko lingkungan industri, kemampuan, CRE strategi, dan kinerja yang akan digunakan dalam penelitian dengan membentuk sebuah panel yang terdiri dari praktisi perusahaan real estat di Indonesia. Variabel risiko lingkungan real estat dari Chen dan Khumpaisal (2009) , variabel Kemampuan oleh Zhang , Shen , Wu , dan Peng (2010) dan Too , Harvey , dan Too (2010), variabel strategi berdasarkan de Jonge (1996) , dan variabel kinerja berdasarkan Nenonen dan Lindholm (2006). Studi kedua adalah untuk menguji hipotesis penelitian dengan memodelkan dan menganalisis kausal dengan menggunakan teknik SEM (Structural Equation modeling), yaitu teknik analisis multivariat generasi kedua yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks baik recursive dan nonrecursive untuk mendapatkan gambaran menyeluruh pada model (Ferdinand, 2002). Kata kunci : pengembangan real estat , risiko lingkungan , kemampuan , real estate perusahaan ( CRE ) strategi , kinerja -Abstract In the strategic management approach which is better between the IO (industrial organization) and RBV (resource-based view) is still debated. In the era of globalization and integration of international market, a strategic planning for real estate development need to improve by combining IO and RBV approach. Research will review the relationship causal between industrial environment (risk), capabilities, strategies, and performances of real estate company in Indonesia, which is the main theoretical contribution of this research. There are six hipotesis have to test and two stage of research will be deliver. The first study is to identify variables of 42
environmental industry, capabilities, strategies, and performances will be useby ask an expert panel the Indonesian corporate real estate practice. Real estate environment risk variables from the industry Chen and Khumpaisal (2009), Capability variables by Zhang, Shen, Wu, and Peng (2010) and Too, Harvey, and Too (2010), strategy variables based on de Jonge (1996), and performance variables based on Nenonen and Lindholm (2006).The second study is to test the research hypotheses on the above theoretical studies conducted process modeling and causal analysis using SEM (Structural Equation Modeling) technique which is a second generation multivariate analysis technique that allows researchers to examine the relationship between the complex variables both recursive and nonrecursive to obtain gambaranmenyeluruh on a model (Ferdinand, 2002). Key words : real estate development, environmental risk, capability, corporate real estate (CRE) strategy, performance.
43
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROSES SUKSESI PERUSAHAAN KONTRAKTOR KELUARGA DI KOTA BANDUNG Erwin Suryadi Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan
Abstrak Penelitian ini bermula dari banyaknya perusahaan kontraktor di Kota Bandung yang tidak mewariskan perusahaannya yang sudah berkembang menjadi perusahaan kelas besar dan sudah dapat bersaing secara nasional dan internasional. Kegagalan dalam mewariskan perusahaan kontraktor keluarga tersebut mengakibatkan Indonesia saat ini kekurangan kontraktor untuk dapat mengerjakan proyek dengan kelas besar, sehingga proyek-proyek besar banyak dikerjakan oleh BUMN dan juga perusaaan asing. Untuk itu, penelitian ini akan secara mendalam masuk ke perusahaan yang sukses dan juga perusahaan yang gagal dalam melakukan suksesi guna mengetahui mengapa kesuksesan atau kegagalan proses suksesi tersebut terjadi Kata kunci: perusahaan keluarga, suksesi, kontraktor Indonesia, Kota Bandung -Abstract This research start from the fact that many family owned contractors in Bandung City did not pass down the company to their successors. Many of those companies have been noticed as large scale companies which can be participate in large scale tenders for national or international scope. That situation makes Indonesian government only have limited companies to bid and to do the large scale contracts, such as state owned companies and foreign companies. Facing the situation, the research will focus on why the family owned contractors can be success in succession process with in depth research to both company that already succeed and failed to do the succession process. Keywords: family business, succession, contractor, Indonesian, Bandung City
44
THE DETERMINANT FACTORS OF TECHNOLOGY ADOPTION STRATEGY FOR IMPROVING FIRM’S PERFORMANCE ZAINAL ARIFIN University of Indonesia
Abstrak Penelitian ini akan menganalisa pengaruh faktor-faktor teknologi, organisasi dan lingkungan (TOE) terhadap kemampuan/kapabilitas dinamis (Dynamic Capability/DC) yang berhubungan dengan strategi adopsi teknologi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Berfokus pada faktor-faktor penentu adopsi teknologi di tingkat perusahaan, penelitian ini akan memberikan kontribusi melalui pengembangkan lebih luas kajian RBV (Resource Based View) dan DC. Mempertimbangkan belum adanya studi yang mengaitkan langsung faktor-faktor TOE ke DC, penelitian ini mengajukan adopsi teknologi sebagai kompetensi/kemampuan fungsional yang menghubungkan (mediasi) DC dengan kinerja perusahaan. Penelitian ini juga ingin menunjukkan secara empiris efek tidak langsung DC pada lingkup internal perusahaan terhadap kinerja perusahaan dalam lingkungan yang dinamis. Hasil dari penelitian ini sangat relevan untuk eksekutif puncak perusahaan (Board of Director) atau tim manajemen atas (Top Management Team) yang berupaya untuk menyediakan berbagai “perangkat keras” dan kondisi misalnya: faktor teknologi, faktor organisasi dan faktor lingkungan, serta meningkatkan “piranti lunak” perusahaan seperti: kemampuan adaptif, kemampuan serap (absorptive) dan kemampuan inovatif, untuk mencapai keberhasilan adopsi teknologi dalam organisasi. Beberapa faktor moderasi antara adopsi teknologi dengan kinerja perusahaan juga dianalisa misalnya: ketepatan waktu dan jaringan eksternal. Key word: technology adoption, dynamic capability, resource based view -Abstract This study will analyze the influence of technological, organizational and environmental (TOE) factors to the Dynamic capabilities (DCs) associated with technology adoption strategy for improving the firm‟s performance. Focusing on the determinant factors of technology adoption at firm level, the study would like to contribute to the broader study of RBV and dynamic capability. Considering there is no study connecting directly the TOE factors to the DCs, this study propose technology adoption as a functional competence/capability which mediate relationship between technology adoption with firm‟s performance. The study wants to show empirical demonstration of the indirect effects of DCs at firm level, which can be key predictors of firm performance in dynamic environment. The results of this research is mostly relevant to top corporate executives (BOD) or top management team (TMT) who seek to provide some supporting “hardware” content and position such as technological factors, organizational factors, environmental factors, and to improve firm's “software” ability such as adaptive capability, absorptive capability and innovative capability, in order to achieve a succesfull 45
technology adoption in organization. There are also mediating factors which are examined at this study; timing and external network. Key word: technology adoption, dynamic capability, resource based view
46
KNOWLEDGE-BASED MODEL OF FACULTY PRODUCTIVITY DETERMINANT FACTORS IN INSTITUTION IN INDONESIA
MEMBER HIGHER
RESEARCH EDUCATION
MERY CITRA SONDARI Institut Teknologi Bandung
Abstrak Produktivitas riset negara Indonesia, jauh tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga, baik secara kuantitas dan kualitas. Pengukuran produktivitas riset sangat penting bagi perguruan tinggi di sebuah negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model berbasis pengetahuan dari factor-faktor yang mempengaruhi produktivitas riset dari seorang dosen. Kerangka konseptual penelitian ini diturunkan secara deduktif berdasarkan asumsi bahwa producktivitas riset adalah bentuk kinerja dosen dan sekaligus output dari proses penciptaan pengetahuan. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, baik yang ebrsifat metode kualitatif dalam maksud esplorasi, maupun yang bersifat kuantitatif dalam mengeneralisir hasil. Alat yang dihasilkan dari tahapan eksplorasi akan divalidasi menggunakan teknik subject matter expert (SME). Survey yang dirancang sebagai cross-sectional akan dilakukan menggunakan kuesioner tertulis yang diisi sendiri oleh responden. Hasilnya akan dianalisis menggunakan multi-level Structural Equation Modeling (MSEM). Kontribusi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang jelas nagi kebijakan dan intervensi dalam meningkatkan produktivitas riset dari dosen di perguruan tinggi di Indonesia. Kata kunci : produktivitas riset, dosen, perguruan tinggi. -Abstract Compare to its neighbour countries, Indonesia is still lags behind in research productivity, both quantity and quality. Measuring research productivity is imperative for higher education in a country. This research aims to develop knowledge-based model of faculty member research productivity determinant factors. Conceptual framework is deductively developed based on the assumption that research productivity is the form of both, faculty member performance and the output of knowledge production. This research comprise sequential procedures both qualitative method for exploratory purposes and quantitatve method to generalize the result. Instruments resulted from exploratory stage, will be validated using subject matter expert (SME) technique. A cross sectional survey design using self-administered written questionnaires then will be employed. Multilevel analysis will be applied, using multi-level Structural Equation Modeling (MSEM). Contribution of this research is expected to provide clear suggestion to the policy and intervention in increasing research productivity of faculty members in Indonesian Higher Education Institution. Keywords : Research productivity, Faculty member, Higher Education 47
BUILDING ORGANISATIONAL ADAPTABILITY: ROLE OF HUMAN RESOURCES PRACTICES, CAPACITY FOR CHANGE AND STRATEGIC AMBIDEXTERITY Study of Mobile Operators Firms in Indonesia AMIN SUBEKTI University of Indonesia
Abstrak Sejak awal pengembangan manajemen stratejik sebagai ilmu social, ilmuwan sudah memberikan argument bahwa keunggulan kompetitive perusahaan tergantung pada kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungan di mana perusahaan tersebut beroperasi (e.g.Penrose 1959; Porter 1985; Andrews 1987; Wernerfelt, 1984; Barney, 1991; Teece, Pisano and Shuen, 1997; Eisenhardt and Martin 2000). Dengan kata lain, organizational adaptability menjadi penting (Chandler, 1962; Koontz,1982, Trott, 2002; Jasphara, 2004). Dalamlansekap kompetisi yang hari ini diwarnai dengan adanya disruptiv etechnology (Christensen, 1997), hypercompetition (D‟Aveni, 1994), creative destruction (Schumpeter, 1947) dan complex value chain, adaptability menjadi makin relevan sebagai keunggulan kompetitive (Reeves and Deimler, 2011). Mengikuti Reeves and Deimler (2011), studi ini akan memnyajikan bukti empiris tentang empatelemen adaptability yaitu kemampuan perusahaan untuk membaca dan memberikan reaksi atas perubahan, kemampuan untuk melakukan eksperiment secara cepat dan sering untuk menyesuaian perubahan lingkungan, kemampuan untuk mengelola interkoneksi dengan berbagi mitra bisnis dan kemampuan untuk memotivasi karyawan dan mitra bisnis. Selanjutnya studi ini akan menguji konstruk yang mendasari kemampuan adapatasi yaitu kapasitas untuk berubah, managerial ambidexterity dan serangkaian praktik-praktik sumber daya manusia. Studi ini akan dilakukan dalam konteks mobile operator di Indonesia. Sampel akan diambi ldari 3 operator terbesar yaitu Telkomsel, Indosat and XL. Keywords: adaptasi perusahaan, organisational ambidexterity, kapasitas untukberubah, praktik-praktik sumber daya manusia -Abstract Since the early development strategic management as a social science, scholars have long argued that firms‟ competitive advantage largely depends on their alignment with the environmental circumstances where they operate (e.g. Penrose 1959; Porter 1985; Andrews 1987; Wernerfelt, 1984; Barney, 1991;Teece, Pisano and Shuen, 1997; Eisenhardt and Martin 2000). As such the notion of organizational adaptability becomes important (Chandler, 1962; Koontz, 1982, Trott, 2002; Jasphara, 2004). In the current competitive landscape which characterized by disruptive technology (Christensen, 1997), hyper-competition (D‟Aveni, 1994), creativedestruction (Schumpeter, 1947) as well as complex value chain withinterconnected systems such as in mobile operators industry, adaptability become more critical as competitive advantage (Reeves and Deimler, 2011). FollowingReeves and Deimler (2012) this study will provide an empirical 48
study of four element of adaptability, namely firms‟ ability to read and react to change, firms‟ ability to do rapid and frequent experiment with product, market and business, firm‟ ability to manage interconnected systems with various business partner as well as ability to motivate employee and business partners. Furthermore, this study will provide contribute to the development of this capabilities, namely capacity for change, managerial ambidexterity and a set of human resources practices. The study will be conducted in the context of mobile operators firms in Indonesia. Sample will be drawn from three biggest operators in Indonesia, namely Telkomsel, Indosat and XL. Keywords: organisational adaptability, organisational ambidexterity, capacity for change, human resources practices
49
The Effects of Absorptive Capabilities, Technological Capabilities and Integrative Capabilitiesin CustomisedProduct Development: An Empirical Study on Software companies in Indonesia Minsani Mariani University of Indonesia
Abstrak Gejolak perubahan lingkungan mengharuskan perusahaan software lokal untuk mudah beradaptasi. Gejolak ini ditandai dengan kaburnya batasan-batasan pasar, ketidakmampuan kita untuk menjelaskanmodel bisnis yang sukses, dan pelaku pasar yang serba tidak pasti dan selalu mengalami pergeseran. Dalam situasi seperti ini, sumber utama keunggulan kompetitif yang berkelanjutan adalah dynamic capabilities. Kapabilitas inimenjadi hal utama dalam mendorong perusahaan-perusahaan software lokal untuk membangun, mengintegrasikan dan mengkonfigurasi ulang sumber daya yang mereka miliki untuk menjawab setiap tantangan dan juga peluang. Mengacu pada resource-based view, perusahaan lokal diharapkan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif mereka dengan menerapkan strategi penciptaan nilai yang tidak mudah diduplikasi oleh perusahaan pesaing. Kontribusi dari penelitian ini adalah model teoritis dan uji empiris pengaruh absorbtive capacityterhadaptechnological flexibility dan marketing capabilities dalam mengembangkan produk atau jasa yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan yang senantiasa berubah. -Abstract Complex and turbulent environment requires local software firms to be highly adaptable. Market boundaries are blurred, successful business models are unclear and market players are ambigious and shifting. In such situation, a major source of sustained competitive advantages is the dynamic capabilities. It helps local software firms to build, integrate and reconfigure resources to adapt to emerging needs and opportunities.Refering to the resource-based view, it is suggested that local firms are able to improve their competitive advantage by implementing value-creating strategies that cannot easily be duplicated by competing firms. This study contributes a theoretical model and empirical examination of how absorptive capacity influence technological flexibility and marketing capabilities in developing “customized” products or services in responding to the rapidly changing environment.
50
Strategy to Enhance Competitive Advantage based on Implementation of Health Safety Environmental Management Agustinus Hariadi DP Institut Pertanian Bogor
Abstrak Kinerja lingkungan dan keselamatan serta kesehatan kerja (LK3) dituntut semaki ketat oleh pemangku kepentingan (pelanggan, pemerintah, masyarakat, LSM, karyawan) dan menjadi faktor esensial keunggulan kompetitif organisasi. Implementasi yang konsisten pada komitmen manajemen puncak, manajemen proses dan manajemen sumber daya manusia seharusnya telah memberikan kinerja LK3 tinggi yang mengarahkan pencapaian kepuasan pelanggan, legitimasi, dan reputasi yang darinya dicapai kinerja finansial. Penelitin bertujuan untuk mengkaji pengaruh-pengaruh ketiga konstruk, komitmen manajemen, manajemen proses dan manajemen sumber daya manusia, terhadap kinerja LK3 dan pengaruh lanjutan terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja finansial. Penelitian menggunakan metoda analisa deskriptif dan kuantitatif pada 119 perusahaan dimana SEM dipakai untuk melihat hubungan-hubungan antar faktor-faktor. Hasilnya menunjukkan bahwa model strategic dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dengan kuat dan kinerja finansial dengan lemah. Kata kunci: keunggulan kompetitif, kinerja lingkungan, keselamatan dan kesehatan, sistem manajemen, kinerja finansial. -Abstract Performance of health safety environmental (HSE) has been tightly demanded by stakeholders (customer, government, public, NGO, employee) and become essential factors of organization‟s competitive advantages. Consistent implementation of top management commitment, process management and human resources management should have given high HSE performance leading to improving customer satisfaction, legitimacy and reputation from which better financial performance can be gained. The research aims to investigate effects of the three constructs, namely top management commitment, process management and human resources management to its EHS performance and subsequent effects to organization‟s competitive advantage and financial performance. The study uses descriptive and quantitative statistical methods involving 119 companies of which SEM is used to see linkages between factors. The results show that the strategic model can enhance competitive advantage strongly and affect weakly financial performance. Key words: competitive advantages, performance of health safety environment, management system, financial performance
51
STRATEGIC MANAGEMENT ~ CORPORATE STRATEGY / ENTREPRENEURSHIP
52
The Effectiveness of Entrepreneurship Education in Higher Education Institutions Astri Ghina Institut Teknologi Bandung
Abstrak Kewirausahaan adalah fenomena global yang mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan munculnya usaha-usaha baru yang inovatif . Usaha-usaha baru ini memainkan peranan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mempengaruhi para pemegang kebijakan untuk mengenali dan mendukung kegiatan penciptaan usaha-usaha baru mengingat kontribusinya yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Indonesia fokus mempromosikan kewirausahaan kepada semua masyarakat dalam rangka mendorong terciptanya pengusaha-pengusaha yang sukses. Meskipun beberapa program kewirausahaan telah dikembangkan oleh pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi dalam rangka mendukung gerakan kewirausahaan ini, namun sangat sedikit yang diketahui tentang efektivitas pelaksanaan program-program tersebut . Oleh karena itu penelitian ini akan mengevaluasi sejauh mana efektivitas pendidikan kewirausahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tahap deskriptif dan evaluatif, penelitian ini akan fokus pada pemetaan pembelajaran yang ada dan fasilitas atau dukungan dari institusi. Eksplorasi data mengenai proses pembelajaran dalam pendidikan tinggi akan dievaluasi dari perspektif internal dan eksternal dalam rangka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pengalaman pembelajaran di dalam institusi yang dapat mendukung untuk terciptanya pengusaha-pengusaha yang sukses. Tahap kedua adalah tahap eksplanasi, tahap ini mengarah untuk menemukan, mengembangkan konsep , kategori, dan proposisi dari fenomena untuk menghasilkan teori pembelajaran kewirausahaan yang efektif. Kata Kunci: kewirausahaan, pendidikan kewirausahaan, pembelajaran kewirausahaan
kewirausahaan,
efektifitas
pendidikan
-Abstract Entrepreneurship is a worldwide phenomenon with economic growth across the globe positively impacted by the emergence of new and innovative business start-ups. These new small businesses play a significant role in job creation, influencing politicians to recognize and support entrepreneurial start-up activity due to its positive contribution to the economy. Indonesia concerns promoting entrepreneurship to all people in order to develop successful entrepreneurs. Despite several entrepreneurship programs are developed by government and Higher Education Institutions (HEIs) to support this entrepreneurship movement, very little is known about effectiveness of entrepreneurship programs‟ implementation. Therefore this study will evaluate to what extent the effectiveness of entrepreneurship education in Indonesia. This research uses case study methods and will be carried out in two stages. The first stage is descriptive and evaluative phase. Here the research will focus on mapping of existing learning and institutional 53
supports within HEIs. Data exploration regarding learning process within HEIs will be evaluate from internal and external perspectives in order to get better understanding of learning experiences that support to become successful entrepreneurs. The second stage is explanatory phase, this stage lead to discover, develop the concepts, categories, and propositions from the phenomena to develop entrepreneurial learning theory. Key words: entrepreneurship; entrepreneurship education; effectiveness of entrepreneurship education; entrepreneurial learning
54
Managing Paradox for Social Enterprises’ Sustainability An Empiric Study in Cooperatives of Perhutani Community Program Ira Puspadewi Universitas Indonesia
Abstract Strategic management and entrepreneurship are both concerned with growth and wealth (Ireland and Hitt, 2003). Similarly, these are also the concerns in social entrepreneurship as in order for social enterprises to sustain in the long run, they need to accumulate resources to ensure the generation of social values for the population they serve (Weerawerdana and Mort, 2006; Dees, 2007). Social wealth creation versus economic wealth creation is the priority in social entrepreneurship (Mair and Marti, 2004). One of the key elements of social enterprises is maintaining the paradox of two-dimension of social and economic objectives (e.g.: Dees and Elias, 1998; Dees and Anderson, 2003). Weerawarden and Mort (2006) confirmed that the central role of social mission and the role of the relentless effort for sustainability are equally important in social enterprises. For a social enterprises to succeed, the social mission and commercial exchange goals need co-exist and the social mission is either predominant or at parity to commercial exchange goals (Peredo and McLean, 2006). Hence, Nicholls (2006) suggested the importance of examinations of these dimensions. Due to the need to manage the aforementioned seemingly conflicting objectives, it is therefore deemed necessary to use the paradox theory (i.e. Lewis, 2000; Smith and Lewis, 2011) to examine these paradoxical dimensions in social enterprises. This is parallel with Yukl (1989) who observe that “the pendulum (in leadership research) appears to be swinging back from extreme situationalism to a more balanced theoretical perspective. The ability to deal effectively with multifaceted and paradoxical situations is associated with the level of cognitive and behavior complexities (Bieri, 1955, Denison et. al, 1995, Hoojberg and Quinn, 1992). Cognitive complexity is an index of the capacity to construe social information in a multidimensional way (Bieri, 1955). Cognitive complexity is often cited as a requirement for behavioral complexity (Starr, 2001). Behavior complexity is one‟s ability to demonstrate an array of behaviors to respond to hosts of ambiguous and contradictory forces, including the simultaneous presence of opposites (Denision et al, 1995, Hooijberg & Quinn, 1992). Behavioral complexity is the manifestation of cognitive complexity that we can observe, evaluate and benchmark (Denison et al., 1995) The present study aims at examining how cognitive complexity is manifested in the behavior complexity of social enterprises‟ leaders in the forms of pro social and pro commercial behaviors. Further it shall also inform us on how higher behavioral complexity may lead to higher sustainability performance. In the academic sphere, the result of this research shall enrich our understanding on how social enterprise leaders‟ cognitive complexity may lead to sustainability performance. At management practical level, this may assist organizations working with social enterprises in the appointments of their leaders and on intervention which may increase social enterprises‟ cognitive complexity for the social enterprises‟ sustainability. 55
STRATEGIC MANAGEMENT ~ COMPETITIVE DYNAMIC
56
PENERAPAN GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (GSCM) DI INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN LELI NURYATI University of Bina Nusantara
Abstrak TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk menguji adanya pengaruh dari institutional pressures yaitu peraturan yang terkait dengan lingkungan, pasar dan persaingan terhadap penerapan Green Supply Chain Management (GSCM) di Industri Kelapa Sawit Indonesia dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan baik kinerja lingkungan, ekonomi dan sosial. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah survey dan interview dengan menggunakan kuesioner. Unit analysis dari penelitian ini adalah perusahaan kelapa sawit yang memiliki perkebunan di Indonesia dan merupakan anggota dari Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). HASIL YANG DICAPAI, menunjukan bahwa peraturan yang terkait dengan lingkungan dan persaingan secara signifikan berpengaruh positif terhadap penerapan GSCM, sedangkan pasar belum secara signifikan berpengaruh positif terhadap penerapan GSCM di Industri Kelapa Sawit Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa penerapan GSCM secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan baik secara lingkungan, ekonomi maupun sosial. SIMPULAN, penerapan GSCM merupakan salah satu strategi manajemen yang efektif bagi perusahaan kelapa sawit untuk meningkatkan kinerja perusahaan baik secara lingkungan, ekonomi maupun sosial. Kata Kunci: Green Supply Chain Management, Institutional Pressures, Industri Kelapa Sawit Indonesia, dan Kinerja Perusahaan. -PRACTICES OF GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (GSCM) IN INDONESIAN PALM OIL INDUSTRY AND ITS EFFECT ON COMPANY PERFORMANCE Abstract The objective of this research is to examine the effect of institutional pressures interms of environmental regulations, market and competition on the implementation of Green Supply Chain Management (GSCM) practices in Indonesian Palm Oil Companies and its effect on companies‟ performance in terms of environmental, economic and social performance.The survey and interview method were used to collect the data and information from the field by using questionnaire. The unit analysis of this survey was the company which has palm oil plantation and and it was a member of Indonesian Palm Oil Company Association (GAPKI). The results of this research proved that environmental regulations and competition have significant positive effect on GSCM practices. However, the market as institutional pressure has no significantly positive effect on GSCM practices. The result of this research also proved that GSCM practices have significant positive effect on company performance in terms of 57
environmental, economic, and social performances. In this respect, GSCM was suggested as an effective management strategy for palm oil companies to improve their environmental, economic and social performance. Key Words: Green Supply Chain Management, Institutional Pressures, Indonesian Palm Oil Industry, and Company Performance.
58
STRATEGIC MANAGEMENT ~ CORPORATE STRATEGY / CSR
59
Dampak Persepsi Tekanan Stakeholder , Orientasi CSR dan Sumber Internal pada Strategi Bisnis Keberlanjutan -Studi di Industri Hulu MigasCiska Tobing Universitas Indonesia
Abstrak Konsep tanggung jawab sosial perusahaan dan keberlanjutan perusahaan telah diperkenalkan untuk beberapa dekade meskipun saat ini masih kurang adanya konsensus dalam definisi dan aplikasi. Akan tetapi untungnya khalayak umum mengakui bahwa dampak dari praktek bisnis yang tidak bertanggung jawab dan berkelanjutan dapat merugikan masyarakat dan lingkungan. Konsep keberlanjutan terlihat bertentangan dengan kegiatan operasional perusahaan minyak dan gas. Pengeboran minyak dan gas menimbulkan dampak lingkungan. Menyadari kenyataan ini, perusahaan minyak dan gas umumnya memperhatikan dan mencoba menghindari dampak terhadap lingkungan yang diaplikasikan juga dalam kegiatan rantai pasokan mereka. Akan tetapi untuk dimensi sosial, seringkali masih dianggap sebagai kegiatan tambahan dan berbasis ad-hoc. Penelitian ini mengusulkan bahwa memperhitungkan kepentingan dari pemangku kepentingan, pemanfaatan sumber daya internal dan orientasi CSR berhubungan positif dengan strategi keberlanjutan. Penelitian juga mengusulkan bahwa strategi keberlanjutan secara positif berhubungan dengan perlindungan lingkungan, kohesi sosial dan kinerja lebih baik secara keseluruhan. Kata kunci: keberlanjutan perusahaan , strategi keberlanjutan usaha , orientasi CSR, persepsi tekanan pemangku kepentingan, teori stakeholder , pengelolaan lingkungan , kohesi sosial , kinerja keberlanjutan bisnis -The Impacts of Perceived Stakeholder Pressure, CSR Orientation and Internal Resources on Business Sustainability Strategy -A Study in Upstream Oil and Gas Companies in IndonesiaAbstract The concepts of corporate social responsibility and corporate sustainability have been introduced for some decades despite lack of consensus in the definitions and implementations. Fortunately it is generally admitted that impacts from irresponsible and unsustainable business practices can be detrimental to the society and environment. The concept of sustainability appears to be in contradiction with activities done by oil and gas companies. Mining and drilling for oil and gas inevitably cause environmental impacts. Many oil and gas companies aim to minimize the impacts and embed environmental dimension in their operations and supply chain activities. When it comes to social dimension, however, the initiatives are often regarded as peripheral or ad-hoc. This study proposes that adherence to stakeholders' requirements, leveraging in internal resources and CSR orientation are positively related to sustainability 60
strategy. This study also proposes that sustainability strategy is positively related to environmental protection, social cohesion and better overall performance. Keywords: corporate sustainability, business sustainability strategy, CSR orientation, perceived stakeholder pressure, stakeholder theory, environmental management, social cohesion, business sustainability performance
61
PERANAN MODERASI RELIGIUSITAS TERHADAP HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP LOYALITAS NASABAH (Studi Pada Industri Perbankan di Provinsi Bali) I Gusti Agung Eka Teja Kusuma Universitas Udayana
Abstrak Penelitian ini dilakukan berdasarkan terjadinya kesenjangan untuk mempertimbangan unsur religius secara spesifik sebagai demensi CSR. Sebagian besar penelitian tentang CSR untuk memprediksi loyalitas pelanggan mengadopsi konsep demensi CSR yang dikembangkan di negara-negara dengan latar budaya Barat, dan sangat terbatas dan hampir tidak ada untuk melakukan rekonstruksi jenis demensi yang mencirikan budaya lokal berbasis religius. Dua ciri khas demensi CSR negara Barat, hanya mewakili lingkungan ekosistem dan sosial-ekonomi, sehingga sangat sulit diimplementasikan begitu saja di lingkungan negara-negara timur yang budayanya sangat kuat dibentuk oleh nilai-nilai religius. Berdasarkan latar belakang hal tersebut, menawarkan demensi CSR yang berbasis religius, sehingga menjadi tiga bentuk konstruksi model CSR yaitu; religius, sosial-ekonomi, dan ekosistem, dilakukan pada Industri perbankan di Bali yang sangat kuat dengan mengakarnya filosofi budaya harmoni Tri Hita Karana yaitu; harmonis hubungan dengan Tuhan (demensi religius), hubungan dengan sesama (demensi sosial-ekonomi), dan harmonis hubungan dengan alam (demensi ekosistem). Kata Kunci: CSR, Tri Hita Karana, religiositas, prosocial, ekosistem, kepuasan dan loyalitas pelanggan -MODERATION ROLE OF RELIGIOSITY ON THE INFLUENCE OF TRI HITA KARANA-BASED CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON CUSTOMER LOYALTY (Study in Banking Industry in Bali) Abstract This study conducted based on the occurrence of a gap in considering specific religious elements as dimensions of CSR. Most of the research on CSR in predicting customer loyalty adopted the concept of CSR dimensions developed in countries with western cultural background. Research that reconstructing CSR dimensions based on religious local culture is very limited and almost non existent. Two characteristics of CSR dimensions in western countries, only represents the ecosystem and socioeconomic environments, making it very difficult to implement in eastern countries with very strong cultural base shaped by religious values. Based on this background, offering religious-based CSR dimensions, thus becoming three forms of CSR model construction such as; religious, socio-economic, and ecosystem, conducted in the banking industry in Bali with very strong harmonious philosophy of Tri Hita Karana namely; harmonious relationship with God (religious dimension), relationship with others (socio-economic dimension), and harmonious relationship with nature (ecosystem dimension). 62
Keywords: CSR, Tri Hita Karana, religiosity, pro-social, ecosystem, satisfaction, and customer loyalty.
63
Performance Measurement System for Corporate Social Responsibility: Case Studies in Indonesian Telecommunication Industry Astrie Krisnawati Yuni Ros Bangun School of Business and Management - Institut Teknologi Bandung Gatot Yudoko Universitas Telkom
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan suatu sistem pengukuran kinerja untuk Corporate Social Responsibility (CSR). Penelitian ini akan membangun sebuah model baru bagi kerangka pengukuran kinerja untuk CSR pada industri telekomunikasi Indonesia dengan menerapkan mixed method antara pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan deduktif dilakukan melalui kajian literatur untuk menemukan beberapa gagasan bagi potensi penelitian lebih lanjut dalam mengisi kesenjangan dan keterbatasan dari teori-teori terdahulu. Pendekatan induktif dilakukan melalui observasi lapangan dengan menerapkan beberapa studi kasus untuk menemukan konstruk utama yang diperlukan dalam membangun model. Tahap pembentukan model ini merupakan penelitian eksplorasi. Kemudian dilanjutkan dengan operasionalisasi variabel untuk mengukur konstruk yang telah dipilih. Langkah selanjutnya adalah menerapkan beberapa studi kasus di industri telekomunikasi Indonesia untuk memvalidasi model yang diusulkan. Tahapan pengukuran konstruk dan pengujian model tersebut merupakan penelitian konfirmasi. Kata kunci: Corporate Social Responsibility, Performance Measurement Systems Performance Measurement System for Corporate Social Responsibility: Case Studies in Indonesian Telecommunication Industry -Abstract This study aims to propose a performance measurement system for Corporate Social Responsibility (CSR). Applying a mixed method of deductive and inductive approaches, this study purposes to build a novel model of performance measurement framework for CSR in Indonesian telecommunication industry. The deductive approach is done through literature review to find some notions for potential further research to fill the gaps and limitations of the existing theories. The inductive approach is conducted through field observation by applying multiple case studies to find major constructs for building the model. The stage of this model building is an exploratory research. Then it is continued by measuring the selected constructs through operationalization of variables. The next step is applying multiple case studies in Indonesian telecommunication industry to validate the proposed model. The stages of measuring the constructs and testing the model are confirmatory research. Keywords: Corporate Social Responsibility, Performance Measurement Systems 64
STRATEGIC MANAGEMENT ~ ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR
65
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA CIBITUNG BEKASI Yusan Asiya Waseso Segoro Universitas Gunadarma
Abstrak Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT Coca - Cola Amatil Indonesia, dimana perusahaan ini setiap tahunnya mengalami peningkatan produksi dan terbukti pada laporan penjualan yang setiap tahunnya mengalami peningkatan penjualan yang sangat baik. Maka dari itu peneliti bermaksud mencari tau faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan produktivitas setiap tahunnya hingga dapat menghasilkan laporan penjualan yang meningkat sangat baik di perusahaan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar variable bebas Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin Kerja berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap variable terikat Produktivitas Kerja karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah riset kausal (explanatory research). Responden dalam penelitian ini adalah 96 karyawan yang bekerja di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Cibitung Bekasi. Metode pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling, dan metode pengukuran data dengan skala ordinal. Analisa data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil uji regresi linier berganda menunjukan bahwa variabel Disiplin Kerja lebih dominan mempengaruhi variabel Produktivitas Kerja yaitu sebesar 0.279. Hasil koefisien determinasi menunjukan angka sebesar 0,206 atau 20,6% dari Produktivitas Kerja dipengaruhi oleh variabel bebas yang diteliti, sedangkan sisanya yaitu 79,4% dari Produktivitas Kerja dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji F sebesar 9,240 menyatakan bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat Produktivitas Kerja. Kata Kunci: Kompensasi, Motivasi, Disiplin Kerja dan Produktivitas Kerja. -Abstract This research was conducted at PT Coca - Cola Amatil Indonesia , where the company has increased production and sales reports and was proven to increase sales each year. The researcher intends to seek what factors affect the productivity gains annually to be able to generate reports excellent sales increase every year . The study aimed to determine how much compensation , motivation , and work discipline have simultaneous and partial effect on employee productivity . This type of research is the study of causal ( explanatory research ) . The population in this study were 96 employees working at PT Coca - Cola Amatil Indonesia Bekasi Cibitung . The sampling method with simple random sampling techniques , and the methods of measurement of data with ordinal scale . Data were analyzed using multiple linear regression analysis . The results of multiple linear regression showed that the variables of work discipline is more dominant variable affecting labor productivity that is equal to 0.279. The results showed 66
that the coefficient of determination of 0.206 or 20.6 % of labor productivity is affected by studied independent variables, the remainder 79,4% is not affected in this study. The results of the F test was 9.240 states that all independent variables jointly influence labor productivity variable . Keywords : Effect , Compensation , Motivation , Work Discipline , Work Productivity.
67
THE ROLE OF INFLUENCE, INSTITUTIONAL ENTREPRENEURS AND EMPLOYEE ENGAGEMENT TOWARD DIVERGENT ORGANIZATIONAL CHANGE: A STUDY IN TELCO COMPANIES IN INDONESIA DOFA PURNOMO Universitas Indonesia
Abstrak Perubahan organisasi dapat menyatu dengan atau menyimpang dari status quo (Amis, Slack &Hinings, 2004; D'Aunno, Succi& Alexander, 2000). Perubahan organisasi yang menyimpang dari status quo menghendaki peran institutional entrepreneur untuk membujuk anggota organisasi lain agar mengadopsi praktek-praktek yang tidak hanya baru, tetapi juga berbeda dengan norma-norma yang berlaku dilingkungan kelembagaan mereka (Battilana, Leca, & Boxenbaum 2009). Institutional entrepreneur sebagai aktor yang memiliki peran penting dalam perubahan organisasi (DiMaggio, 1988; Garud, Hardy & Maguire, 2007) bisa berwujud individu, kelompok, organisasi, atau kelompok organisasi, di mana mereka tidak hanya terlibat dalam inisiasi, tetapi juga implementasi dari perubahanorganisasi yang menyimpangdaristatus quo (Battilana, Leca & Boxenbaum, 2009). Peneliti ingin meneliti perubahan organisasi dari perspektif influence process, berfokus pada orang-orang yang menjadi aktor dalam inisiasi dan implementasi perubahan tersebut. Studi ini akan dilakukan pada perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Kata Kunci :Perubahan, Status Quo, Institutional Entrepreneur, Pengaruh -Abstract Organizational change may converge with or diverge from an institutional status quo (Amis, Slack & Hinings, 2004; D‟Aunno, Succi & Alexander, 2000). Changes that diverge from the status quo require institutional entrepreneurs to persuade other organization members to adopt practices that not only are new, but also break with the norms of their institutional environment (Battilana, Leca, & Boxenbaum, 2009). Institutional entrepreneurs are actors who create new organizations or transform existing ones (DiMaggio, 1988; Garud, Hardy & Maguire, 2007). The actors can be individuals, groups, organizations, or group of organizations, but they must both initiate and implement divergent organizational changes (Battilana, Leca & Boxenbaum, 2009). My research would like to examine change from the perspective of influence process, focusing on the people who initiate and implement the changes. The study will be conducted in telco companies in Indonesia. Keywords : Change, Status Quo, Institutional Entrepreneurs, Influence
68
KEPUASAN KERJA: SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PENGARUH REWARD SYSTEM DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP INTENTION TO LEAVE PADA HOTEL BINTANG 5 DI NUSA DUA BALI IRENE HANNA H. SIHOMBING Universitas Udayana
Abstrak Turnover yang tinggi mengakibatkan organisasi tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali karyawan baru. Penelitian-penelitian dan literatur yang ada menunjukkan bahwa keinginan berpindah seseorang terkait erat dengan kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasional, dan budaya organisasi. Penelitian dilakukan di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali yang paling banyak memiliki hotelhotel dengan klasifikasi bintang lima. Umumnya hotel-hotel berbintang lima di kawasan ini memiliki tingkat perputaran karyawan yang cukup tinggi. Perputaran karyawan biasanya diawali dengan munculnya intensi keluar yang berkaitan dengan kepuasan kerja, reward system dan budaya organisasi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh reward system dan budaya organisasi terhadap intention to leave yang dimediasi kepuasan kerja. Oleh karena tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan desain survei untuk mengumpulkan data dari para responden. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja pada berbagai hotel-hotel bintang lima di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali. Untuk keperluan kontrol terhadap penelitian ditetapkan kriteria bagi responden, yaitu karyawan level manajerial dan level staf, serta karyawan tetap dan karyawan kontrak yang sudah bekerja minimal satu tahun. Karena populasi bersifat heterogen dan berstrata, maka metode penentuan sampel menggunakan stratified random sampling. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Kata kunci: kepuasan kerja, budaya organisasi, reward system, intention to leave -Abstract High turnover resulting organization is not effective because companies lose experienced employees and the need to retrain a new employee. Studies and existing literature suggests that the intention to leave a person closely related to pay satisfaction, job satisfaction and organizational commitment , and budaya organisasi . The study was conducted in the tourism area of Nusa Dua Bali which has the most hotels with five-star classification. Generally, five-star hotels in this region have high levels of intention to leave. Intention to leave usually begins with the appearance out with regard to job satisfaction, reward systems and budaya organisasi. This study aimed to identify the influence of reward system and budaya organisasi on intention to leave that job satisfaction mediated. Because of this goal, this study used a survey design to collect data from the respondents. 69
The population in this study were all employees who work on a variety of five-star hotels in the tourism area of Nusa Dua Bali. For the purposes of the study defined control criteria for the respondents, namely managerial level employees and staff level, as well as permanent employees and contract employees who have worked at least one year. Because the population is heterogeneous and stratified, the sampling method using stratified random sampling. Research hypothesis testing using Partial Least Square (PLS). Keywords: job satisfaction, budaya organisasi, reward systems, intention to leave
70
KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN KOMITMEN GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR DI KOTA MALANG
DAN
Mohammad Maskan Alifiulahtin Utaminingsih Ludfi Djajanto Politeknik Negeri Malang
Abstrak Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan dan komitmen karyawan terhadap organisasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepercayaan dan komitmen pada organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan desain pengambilan data dari 30 sekolah dasar di Kota Malang. Jumlah responden penelitian ini adalah 105 Guru Tidak Tetap (GTT) sekolah dasar. Analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kepercayaan pada organisasi, tetapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen pada organisasi. Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen pada organisasi melalui mediasi kepercayaan pada organisasi. Rekomendasi yang disarankan, (1) secara teoritis, kepala sekolah dasar dalam era otonomi daerah, seharusnya menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat menumbuhkan rasa memiliki komitmen dan kepercayaan guru tidak tetap berdasarkan reformasi kebijakan pendidikan, desentralisasi dan tata kelola yang baik. (2) Secara praktis, ada peningkatan pemahaman antara pihak sekolah dasar dan depertemen pendidikan nasional tentang evaluasi, regulasi tentang peralihan guru kontrak menjadi guru pegawai negeri. Disamping itu, untuk pengembangan penelitian yang relevan di masa mendatang perlu ditambahkan variabel lain, misalnya: variabel stres kerja, kepuasan kerja, motivasi dan kinreja dalam satu model penelitian. Kata kunci: Gaya kepemimpinan, kepercayaan pada organisasi, komitmen pada organisasi, guru tidak tetap. -Abstract Leadeaship style affect the level of employee trust and commitment of the organization. This research was aimed analyze the effect of leadership style on trust and organizational commitment. This studies use survey approach with cross sectional design on 30 secondaries schools in Malang City. The respondents are 105 contract‟s teacher. The analyze using Structural Equation Modelling (SEM). The results indicated that leadership style has a significant and negative effect on organizational trust, but has not significant effect on organizational commitment. Organizational trust has a significant and positive effect on organizational commitment and leadership style has positive and significant effect on organizational commitment with organizational trust mediation. It is recommended that (1) 71
theoretically, the head of secondary school on autonomy era, should be applied leadership style that build self belonging of commitment and trust to contract teacher based on the education policy reform, decentralization and good governance. (2) Practically, there should be an increase understanding between secondary school and education department ministry about evaluation, regulation on transfer of contract teacher to be state teacher. Besides, there is a need to develop a further related research with other variables likely job stress, job satisfaction, motivation and performance in the research model. Keywords: Leadership style, organizational trust, organizational commitment and contract teacher.
72
NOTES
73
NOTES
74