PENGANTAR Pengembangan jangka panjang Universitas Wiraraja (Unija) diarahkan menjadi Universitas Berbasis Riset (UBER) pada tahun 2034 sampai tahun 2044. Dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Unija tahun 2014-2019 fase atau tahapan yang harus dicapai adalah fase Perbaikan Kapasitas Institusi (PERKASI) yang merupakan penjabaran dari Rencana Induk Pengembangan (RIP) Unija Tahun 2014 – 2024 menuju Perguruan Tinggi (PT) yang memiliki tata kelola baik dengan prinsip Good University Governance (GUG), mandiri dan berdaya saing. Unija menetapkan dua isu strategis di dalam RENSTRA lima tahun kedepan, dengan memperhatikan dan mencermati hasil analisis SWOT serta mempertimbangkan dengan situasi dan kondisi Pendidikan Tinggi Nasional serta kebutuhan masyarakat terhadap PT, disamping memperhatikan kondisi dan kultur di Kabupaten Sumenep, yaitu; pertama melaksanakan Konsolidasi internal dan eksternal institusi, dalam mewujudkan GUG. Kedua Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, dalam mewujudkan PT yang mandiri dan meraih keunggulan mutu lulusan yang kompetitif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Kedua isu strategis itu merupakan isu sentral yang perlu ditangani dengan tepat dan segera serta secara bertahap menurut skala prioritas, sehingga perlu dirumuskan melalui sasaran strategis, langkah strategis, strategi pengembangan dan arah kebijakan institusi. Proses dan hasil yang dicapai institusi dalam tahapan ini akan dievaluasi. Hasil evaluasi tersebut digunakan untuk mengetahui keberhasilan tujuan renstra tersebut di atas di tengah-tengah persaingan pasar pendidikan tinggi dan perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis. Kami ucapkan terima kasih kepada tim penyusun RENSTRA dan Senat Universitas serta pihak lain yang telah membantu menyelesaikan penyusunan Renstra ini. Sebagai organisasi yang terus berkembang, komitmen dan dukungan semua unsur yang terdiri atas pimpinan dan sivitas akademika Unija sangat dibutuhkan dalam rangka terwujudnya sasaran strategis pengembangan Unija sampai tahun 2019.
Sumenep, 14 Januari 2014 Tertanda,
Hj. Alwiyah, SE., MM Rektor Universitas Wiraraja
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Konsolidasi internal dan eksternal serta peningkatan kualitas pendidikan tinggi berbasis Pola Ilmiah Pokok (PIP) Univeristas Wiraraja (Unija) dalam rangka pengembangan fase perbaikan kapasitas institusi (2014-2024) menjadi isu sentral dalam penyusunan rencana strategis (RENSTRA) institusi untuk lima tahun ke depan (20142019). Tema ini dijabarkan ke dalam strategi umum pengembangan institusi yang dilaksanakan secara bertahap, menyeluruh, konsisten, dan berkelanjutan. Kabupaten Sumenep sebagai home base Unija merupakan daerah dengan letak geografis yang unik dan strategis. Secara geografis wilayah Kabupaten Sumenep terbagi atas dua yaitu : bagian daratan dengan luas : 1.146,93 Km2 (54,79 %) yang terbagi atas 18 kecamatan dan satu pulau di Kecamatan Dungkek. Bagian kepulauan dengan luas : 946,53 Km2 (45,21%) yang meliputi 126 buah pulau, 48 pulau berpenghuni dan 78 pulau tidak berpenghuni. Berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep Nomor 11 Tahun 2006 tentang Luas Wilayah Administrasi Pemerintah Kabupaten Sumenep telah ditetapkan bahwa seluruh pulau yang ada di Kabupaten Sumenep telah memiliki nama. Dari keunikan letak dan kondisi geografis serta jumlah dan luas wilayah menjadi hal yang tidak mudah untuk mengembangkan Kabupaten Sumenep dari sektor pendidikan. Semangat untuk terus menegaskan Unija sebagai jawaban atas permasalahan pendidikan di Kabupaten Sumenep termasuk kepulauan, sangat diharapkan untuk menjadi pemantik bagi perkembangan dimensi kemasyarakatan termasuk kepulauan. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka Unija perlu melakukan kerjasama di bidang pendidikan tinggi dengan mitra kerja Perguruan Tinggi (PT) di tingkat regional, nasional maupun internasional untuk mendorong lahirnya berbagai program unggulan yang komparatif dan kompetitif (best perform) melalui sumber daya manusia (SDM) yang unggul, mandiri, dan berdaya saing. Peluang ini harus dimanfaatkan secara optimal dan dikelola secara efektif dan efisien oleh semua sivitas akademika Unija.
2
Universitas yang di dalamnya terdapat fakultas dan program studi (Prodi) dapat menciptakan iklim akademik untuk mengembangkan unsur-unsur akademik dalam menggali potensi diri secara maksimal. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan pimpinan yang dapat berperan sebagai penggagas pergerakan (originator of movement) pengembangan kinerja institusi PT. Proses konsolidasi internal dan eksternal serta peningkatan kualitas pendidikan tinggi dilaksanakan untuk mencapai cita-cita ideal akademik pendidikan tinggi, dengan menerapkan tata kelola PT berdasarkan prinsip Good University Governance (GUG), yaitu: Participation, Rule of law, Transparency, Responsiveness, Consensus oriented, Equity and inclusiveness, Effectiveness and efficiency, and Accountability. Wacana yang ditawarkan oleh Bank Dunia dan World Trade Organization (WTO) tentang reformasi pendidikan tinggi (Higher Education Reform) menjadi isu yang sangat krusial. Jika ditarik pada level global, isu ini juga menjadi isu yang berkembang secara nasional maupun internasional. Hal ini menjadi rujukan banyak negara untuk melakukan perubahan-perubahan aturan tentang pendidikan tinggi, yang pada intinya melakukan pelepasan dan pengurangan tanggung jawab negara terhadap pendidikan dan menyerahkannya pada mekanisme pasar. Isu tersebut sejalan dengan semangat institusi untuk mengembangkan Unija menjadi PT yang mandiri dan berdaya saing. Dengan latar belakang pemikiran di atas, semua unsur pimpinan dan sivitas akademika harus mempunyai persepsi, ketaatan, dan kepatuhan terhadap GUG dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, serta wajib melaksanakan RENSTRA ini untuk merealisasikan proses pengelolaan Unija menjadi PT dengan tata kelola yang baik, mandiri dan berdaya saing dalam rangka perbaikan kapasitas institusi. Untuk itu, semua level pada berbagai hirarki manajemen diharapkan dapat meningkatkan integritas dan kinerja sesuai dengan tujuan serta sasaran pengembangan institusi.
B. LANDASAN FILOSOFI Nilai-nilai penting yang melandasi kehadiran Unija adalah otonomi, keadilan, dan adaptabilitas. Pertama otonomi, bahwa Unija memiliki kemandirian dalam pengelolaan program, tenaga, keuangan, aset, dan pengawasannya, sehingga memudahkan untuk mencapai keunggulan akademik (academic excellence). Otonomi juga mengindikasikan suatu kedewasaan, tetapi didasarkan atas kemampuan dan tanggung jawab sendiri serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua keadilan, Unija menjamin
3
perlakuan yang adil kepada setiap mahasiswa, tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, dan antar golongan mahasiswa. Ketiga adaptabilitas, Unija harus mampu menghasilkan produk-produk universitas, baik yang terkait dengan pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat yang memiliki kualitas handal serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu RENSTRA pengembangan Unija lima tahun ke depan juga dilandasi 5 (lima) filosofi dasar yang terdiri atas: 1. Mengutamakan kultur akademik yang menjunjung tinggi objektivitas, kepercayaan (trusted), dan kebebasan ilmiah; 2. Berorientasi pada kepuasan pelanggan baik internal maupun eksternal sebagai landasan dasar pengembangan program jaminan mutu (quality assurance); 3. Menyelenggarakan manajemen pendidikan tinggi secara transparan, efisien, dan akuntabel, digerakkan oleh kepemimpinan yang profesional, melayani, berkualitas, demokratis, dan berjiwa kewirausahaan; 4. Mengoptimalkan berbagai keunggulan produk ilmiah maupun jasa konsultansi; dan 5. Mengembangkan semangat kerjasama di berbagai bidang ilmu dengan berbagai pihak yang dilandasi kepentingan bersama.
4
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN A. VISI DAN MISI Rumusan visi institusi yang tercantum di dalam statuta Universitas Wiraraja (Unija) tahun 2013 adalah “Terwujudnya Universitas yang universal, berkarya ilmiah dan berbasis riset.” Berikut adalah uraian tentang makna visi institusi untuk menyamakan persepsi dan pemahaman sivitas akademika tentang arah pengembangan jangka panjang Unija ; Universal : Unija mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan terbuka untuk semua lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Berkarya Ilmiah : Unija sebagai lembaga pendidikan tinggi akan terus mengembangkan budaya ilmiah, melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) menuju PT yang mandiri dan berdaya saing. Berbasis Riset : Unija dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran menggunakan hasil riset yang berkualitas, berdasarkan pola ilmiah pokok (PIP) maupun rencana induk penelitian yang dilakukan oleh internal maupun eksternal. Untuk mencapai visi institusi, ada beberapa tahapan atau fase pengembangan yang harus dilalui Unija. Pengembangan institusi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) fase yaitu: 1. Fase Perbaikan Kapasitas Institusi (PERKASI) 2014-2024. 2. Fase Persiapan Universitas Berbasis Riset (PUBER) 2024-2034. 3. Fase Universitas Berbasis Riset (UBER) 2034-2044.
Dalam mewujudkan visi Unija perlu dijabarkan dan dirumuskan kedalam misi institusi sebagai berikut : 1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas berbasis riset berdasarkan iman dan taqwa. 2. Melaksanakan penelitian dan publikasi yang profesional untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.
5
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat sesuai kebutuhan pembangunan. Misi institusi ini wajib dilaksanakan dan didukung oleh semua unit kerja dan sivitas akademika Unija. Penjabarannya dirumuskan ke dalam tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan pengembangan Unija tahun 2014 sampai dengan 2019.
B. TUJUAN Berdasarkan statuta Unija, tujuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Unija adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. 2. Menghasilkan lulusan yang menguasai iptek/seni serta terampil dalam upaya peningkatan daya saing bangsa menuju kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. 3. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi/seni melalui penelitian dan menerapkannya melalui pengabdian kepada masyarakat untuk kemajuan bangsa.
C. POLA ILMIAH POKOK (PIP) Untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, semua kegiatan pendidikan tinggi di Unija harus mengacu pada tata nilai pengembangan lembaga yang bercirikan pada kearifan lokal, keunikan, norma sosial dan sistem nilai yang berkembang di Kabupaten Sumenep berdasarkan PIP yang berorientasi kepada pengembangan lahan kering, pesisir, kelautan dan kepariwisataan. Dengan demikian, PIP ini akan menjadi jati diri institusi untuk menghasilkan karya-karya akademik yang inovatif di tengah-tengah peradaban manusia yang berkembang dan dinamis menuju PT yang mandiri dan berdaya saing.
6
BAB III KONDISI UMUM Kondisi umum Universitas Wiraraja (Unija) digambarkan melalui analisis lingkungan strategis (SWOT analyses). Isu sentral yang dibahas dalam analisis pengembangan institusi lima tahun (2014-2019) ke depan mencakup konsolidasi internal & eksternal dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi dalam rangka perbaikan kapasitas institusi (2014-2024).
A. KONDISI INTERNAL 1. Kekuatan (Strengths) a. Sumber Daya Manusia (SDM) 1) Rasio dosen dan mahasiswa relatif cukup; 2) Tenaga Dosen berpendidikan pasca sarjana; 3) Tenaga administratif memadai; 4) Sivitas akademika memiliki motivasi untuk berkembang; 5) Memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan ilmiah. b. Organisasi dan Kelembagaan 1) Memiliki struktur organisasi dan kelembagaan yang memadai; 2) Kejelasan tugas dan fungsi unit kerja; 3) Memiliki pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi; 4) Pengembangan manajemen dan administrasi secara berkesinambungan. c. Sarana dan Prasarana (Sarpras) 1) Gedung rektorat yang cukup memadai; 2) Gedung perkuliahan yang mandiri; 3) Tersedianya gedung manajemen dan administrasi untuk fakultas/prodi; 4) Tersedianya gedung perpustakaan; 5) Tersedianya sarana pendukung perkuliahan seperti: infocus dan laptop;
7
6) Tersedianya fasilitas laboratorium bahasa, komputer, akuntansi, audit, pajak, agribisnis, green house, teknik, keperawatan, kebidanan, dan ilmu pengetahuan alam; 7) Tersedianya fasilitas gedung pertemuan, gedung pusat kegiatan mahasiswa, parkir, WiFi, kantin, Poliklinik dan lapangan olah raga. d. Program Studi (Prodi) 1) Mayoritas Prodi sudah terakreditasi; 2) Memiliki Pusat Kajian/Pemberdayaan di beberapa Prodi; 3) Pengembangan mutu Prodi sesuai dengan kebutuhan. e. Pendidikan dan Proses Pembelajaran 1) Tersedianya modul dan bahan ajar; 2) Tersedianya literatur di perpustakaan; 3) Sebagian dosen telah memiliki sertifikat Pekerti dan Applied Approach (AA); 4) Memiliki kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan Mengembangkan kurikulum berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI); 5) Mahasiswa memiliki motivasi belajar; 6) Memiliki peraturan akademik; 7) Sebagian dosen telah memiliki jabatan akademik dan sertifikat pendidik; 8) Tersedianya ruang kerja dosen. f. Penelitian 1) Keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam beberapa penelitian; 2) Pengembagan penelitian dosen secara mandiri dengan dana penelitian internal; 3) Pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa; 4) Pengembangan penelitian dengan instansi pemerintah dan swasta; g. Pengabdian Masyarakat 1) Pengembangan Program Pengabdian Masyarakat oleh dosen dan mahasiswa; 2) Adanya desa binaan; 3) Pengembangan desa binaan; 4) Pemberdayaan Masyarakat dengan dana internal; h. Sistem Informasi 1) Pengembangan Sistem Informasi berdasarkan kebutuhan; 2) Peningkatan pelayanan sistem informasi.
8
i. Kemahasiswaan dan Alumni 1) Memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang cukup banyak dan variatif; 2) Jumlah dan presentase kelulusan yang cukup banyak; 3) Banyaknya lulusan yang terserap dunia kerja (instansi pemerintah maupun swasta); 4) Memiliki ikatan alumni. j. Jalinan Kerja Sama 1) Jalinan kerja sama dengan beberapa instansi pemerintah dan lembaga swasta; 2) Jalinan kerja sama dengan beberapa institusi di dalam dan luar negeri; 3) Partisipasi aktif dalam pembangunan daerah. 2. Kelemahan (Weaknesses) a. Sumber Daya Manusia (SDM) 1) Tidak semua prodi memenuhi ketentuan rasio dosen dan mahasiswa; 2) Kualifikasi dosen yang tidak sesuai dengan bidang ilmunya; 3) Beban mengajar dosen masih tinggi; 4) Masih sedikit dosen yang berpendidikan S3; 5) Kualifikasi tenaga administrasi tidak sesuai dengan bidang kerjanya; 6) Sistem reward dan punishment belum optimal; 7) Pembiayaan
untuk
kegiatan
ilmiah
(Seminar/
Workshop/
Pelatihan/
Lokakarya/ In-house Training) terbatas; 8) Pemanfaatan program hibah Dikti untuk pengembangan SDM belum optimal. b. Organisasi dan Kelembagaan 1) Koordinasi, komunikasi, dan kerjasama antar unit kerja belum optimal; 2) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) belum optimal; 3) Etos dan budaya kerja sivitas akademika belum optimal; 4) Sistem informasi akademik dan manajemen keuangan belum optimal; 5) Sumber dana masyarakat terbatas. c. Sarana dan Prasarana (Sarpras) 1) Biaya pemeliharaan gedung rektorat cukup tinggi; 2) Pemanfaatan gedung perkuliahan belum optimal; 3) Luas gedung untuk fakultas dan administrasi/manajemen belum memenuhi Standar; 4) Luas gedung perpustakaan belum memenuhi Standar; 5) Sarana perkuliahan, infocus, dan laptop masih terbatas;
9
6) Fasilitas dan kualitas laboratorium belum memenuhi Standar; 7) Pengelolaan fasilitas yang meliputi: gedung pertemuan, gedung pusat kegiatan mahasiswa, parkir, WiFi, kantin, Poliklinik dan lapangan olah raga belum optimal. d. Program Studi (Prodi) 1) Sebagian Prodi masih terakreditasi C; 2) Beberapa Prodi belum memiliki Pusat Kajian/Pemberdayaan; 3) Fakultas rata-rata memiliki satu Prodi; 4) Disparitas jumlah mahasiswa antar Prodi cukup tinggi; 5) SPMI di tingkat Prodi belum berjalan secara optimal. e. Pendidikan dan Proses Pembelajaran 1) Kurangnya modul dan bahan ajar; 2) Terbatasnya literatur di perpustakaan; 3) Tidak semua dosen memiliki sertifikat Pekerti dan AA; 4) Metode pembelajaran masih berfokus kepada dosen atau Teacher Centered Learning (TCL); 5) Kurangnya pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam proses pembelajaran; 6) Motivasi belajar mahasiswa belum optimal; 7) Sanksi akademik belum terlaksana secara optimal; 8) Belum terlaksananya apresiasi kepada dosen berprestasi; 9) Adanya dosen yang belum memiliki jabatan akademik dan sertifikat pendidik; 10) Pemanfaatan ruang kerja dosen belum optimal; 11) Kinerja dosen belum optimal, jumlah dan durasi mengajar dosen belum sesuai dengan jadwal. f. Penelitian 1) Mutu penelitian sangat rendah; 2) Jalinan kerjasama penelitian dengan beberapa instansi pemerintah/swasta belum optimal; 3) Motivasi dosen untuk meneliti secara mandiri masih rendah dan masih berfokus pada pendidikan dan pengajaran; 4) Publikasi penelitian yang masih terbatas; 5) Program Kreativitas Mahasiswa di bidang penelitian masih terbatas; 6) Penelitian tidak berorientasi pada Pola Ilmiah Pokok (PIP) dan Rencana Induk Penelitian (RIPEL).
10
g. Pengabdian Masyarakat 1) Motivasi dosen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat secara mandiri masih rendah; 2) Pengelolaan kegiatan dan program Pengabdian Masyarakat oleh dosen dan mahasiswa belum optimal; 3) Pengelolaan
dan
perencanaan
kegiatan
di
desa
binaan
belum
berkesinambungan dan kurang tepat sasaran; 4) Terbatasnya dana untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis pemberdayaan. h. Sistem Informasi 1) Pengembangan Sistem Informasi belum optimal; 2) Peningkatan pelayanan sistem informasi belum optimal; 3) Pemanfaatan Sistem informasi belum optimal. i. Kemahasiswaan dan Alumni 1) Pembinaan kemahasiswaan belum optimal; 2) Kompetensi alumni masih kurang sesuai dengan kebutuhan pasar; 3) Daya saing lulusan rendah; 4) Kegiatan alumni belum terorganisir dengan baik. 5) Masa tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan relatif lama. j. Jalinan Kerja Sama 1) Tindak lanjut kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah dan lembaga swasta belum berjalan secara optimal; 2) Kerjasama yang dibangun oleh Unija belum dilakukan oleh seluruh fakultas dan unsur lainnya. 3) Pemerintah daerah masih enggan melibatkan Unija sebagai mitra dalam kegiatan pembangunan daerah.
B. KONDISI EKSTERNAL 1. Peluang (Opportunities) a. Jumlah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat tinggi dengan tingkat serapan kuliah di Unija masih mencapai rata-rata 8,5 % dari total 10.000 lulusan per tahun; b. Tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Sumenep meningkat; c. Kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Unija meningkat;
11
d. Kesempatan untuk membuka Prodi baru; e. Program peningkatan kualifikasi dosen yang didanai oleh pemerintah; f. Peluang hibah program penelitian dan pengembangan PT Swasta dari pemerintah; g. Kebutuhan masyarakat, institusi, swasta, maupun pemerintah terhadap lulusan PT meningkat; h. Kebutuhan jalinan kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan PT; i. Pasca pembangunan Jembatan Suramadu meningkatkan pertumbuhan ekonomi; j. Wilayah geografis Kabupaten Sumenep merupakan daerah kepulauan; k. Kabupaten Sumenep memiliki wilayah pesisir dan lahan kering yang cukup luas untuk dikembangkan; l. Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi, organisasi masyarakat, pemerintah daerah, dan DPRD terhadap eksistensi Unija; m. Adanya dukungan pendanaan dan fasilitas (Sarpras) dari pemerintah daerah; n. Proporsi anggaran pendidikan sesuai dengan Undang-undang (UU) minimal 20 persen; o. Tersusunnya landasan formal untuk mendorong pengembangan otonomi PT (UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional). p. Globalisasi membuka peluang kerjasama internasional yang semakin luas; q. Memberikan peluang Unija berperan aktif dalam ASEAN Economy Community; r. Sumenep sebagai daerah tujuan wisata (home based Unija) akan menjadi nilai tambah bagi Unija untuk mengembangkan kerjasama akademik dan non akademik dengan berbagai pihak. 2. Tantangan/Ancaman (Threats) a. Disparitas masyarakat Kabupaten Sumenep relatif tinggi; b. Banyaknya pola sistem penerimaan mahasiswa baru oleh PT Negeri; c. Banyak lulusan SMA atau sederajat melanjutkan pendidikan di luar Kabupaten Sumenep; d. Heterogenitas calon mahasiswa baru tinggi; e. Kualitas calon mahasiswa baru rendah; f. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumenep masih rendah; g. Sarana informasi yang belum merata bagi masyarakat Kabupaten Sumenep; h. Tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan industri akan lulusan dengan penguasaan TI dan komunikasi serta bahasa asing yang tinggi; i. Peluang dan lapangan kerja terbatas;
12
j. Kebijakan pemerintah tentang otonomi PT belum terealisasi sepenuhnya; k. PT Swasta dan PT Negeri di Indonesia semakin agresif mengembangkan mutu institusinya sehingga persaingan pasar PT di dalam negeri akan semakin ketat; l. ASEAN Economy Community membuka peluang PT dan tenaga ahli asing di Indonesia.
C. ANALISIS SWOT Berdasarkan fakta di atas yang merupakan gambaran menyeluruh atas lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi institusi Unija, maka dengan menggunakan analisis SWOT (sebagaimana terlampir), dapat dirumuskan permasalahan strategis dan langkah strategis serta arah kebijakan institusi.
D. PERMASALAHAN STRATEGIS Berdasarkan hasil analisis situasi pengembangan Unija dapat dirumuskan permasalahan strategis yang harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi hambatan proses konsolidasi internal dan eksternal dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi, permasalahan strategis yang dihadapi institusi adalah tata kelola dan budaya organisasi belum berjalan secara optimal, yang disebabkan oleh kualitas SDM. Demikian pula dengan jumlah mahasiswa yang besar, dengan tingkat sebaran yang tidak seimbang antar prodi, sehingga situasi ini melemahkan dari sisi pengelolaan anggaran yang tidak efisien. Hal ini akan mengakibatkan pada produktivitas dan capaian kinerja institusi tidak optimal. Kemampuan dosen dalam menghasilkan penelitian yang berkualitas masih belum maksimal, yang disebabkan kemampuan meneliti dan motivasi dosen untuk meneliti masih rendah dan belum adanya RIPEL yang mengacu pada PIP. Unija telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Akan tetapi tindak lanjut dari kerjasama tersebut belum maksimal disebabkan karena; inisiatif kerjasama hanya berfokus pada tingkatan Universitas, sedangkan sebagian fakultas maupun prodi belum memanfaatkan fasilitas kerjasama tersebut. Sebagai daerah yang letak geografis-nya sangat jauh dari pusat pemerintahan, mengakibatkan akses Unija untuk mendapatkan dukungan sangat lemah. Berdasarkan hasil evaluasi di atas, dirumuskan strategi konsolidasi internal & eksternal dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Unija untuk lima tahun ke depan. Menghadapi masalah strategis tersebut, strategi, arah kebijakan, dan pengembangan
13
program selama lima tahun ke depan dikonsentrasikan untuk melakukan perbaikan kapasitas institusi dalam meningkatkan mutu dan memperkuat daya saing, baik daya saing lulusan maupun daya saing institusi, dengan terus meningkatkan mutu pengelolaan SDM, organisasi, keuangan, dan Sarpras sesuai dengan prinsip-prinsip Good University Governance (GUG). Untuk mengukur tercapainya tujuan dan sasaran pengembangan Unija lima tahun ke depan, Renstra ini dilengkapi dengan indikator kinerja kunci (IKK). Setiap unit kerja di lingkungan Unija wajib menggunakan IKK ini sebagai target capaian sasaran program dan pedoman penilaian pengembangan Fakultas/Prodi dan unit kerja lainnya di lingkungan Unija.
E. ISU STRATEGIS Analisis situasi dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT (SWOT analysis) dilakukan untuk mengetahui dan menginventarisir situasi dan kondisi internal dan eksternal Unija. Setelah analisis dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah identifikasi perencanaan strategis melalui penyusunan isu-isu strategis. Penyusunan isuisu strategis digunakan dalam menentukan langkah yang lebih akurat dan terencana untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas Unija dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Dengan
memperhatikan
dan
mencermati
hasil
analisis
SWOT
serta
mempertimbangkan dengan situasi dan kondisi Pendidikan Tinggi Nasional serta kebutuhan masyarakat terhadap PT, disamping memperhatikan kondisi dan kultur di Kabupaten Sumenep, maka Unija menetapkan isu-isu strategis sebagai berikut: 1. Konsolidasi internal dan eksternal institusi, dalam mewujudkan GUG. 2. Peningkatan kualitas pendidikan tinggi, dalam mewujudkan PT yang mandiri dan meraih keunggulan mutu lulusan yang kompetitif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Kedua isu strategis itu merupakan isu sentral yang perlu ditangani dengan tepat dan segera serta secara bertahap menurut skala prioritas, sehingga perlu dirumuskan melalui sasaran strategis, langkah strategis, strategi pengembangan dan arah kebijakan institusi.
F. SASARAN STRATEGIS
14
Di dalam Renstra ini dirumuskan tiga tujuan strategis Unija yang diadopsi dari statuta Unija tahun 2013. Kode
Tujuan Pengembangan Lembaga
T1
Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
T2
Menghasilkan lulusan yang menguasai iptek/seni serta terampil dalam upaya peningkatan daya saing bangsa menuju kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi/seni melalui penelitian dan menerapkannya melalui pengabdian kepada masyarakat untuk kemajuan bangsa.
T3
Untuk periode 2014-2019, tiga tujuan pengembangan lembaga dijabarkan ke dalam sasaran umum dan sasaran strategis yang lebih terukur. Ketiganya menggambarkan kondisi Unija yang ingin dicapai pada akhir tahun 2019. Sasaran umum pengembangan Unija terdiri atas tiga hal berikut : Kode
Sasaran Umum
SU.1 SU.2
Terwujudnya Good University Governance (GUG) pada tahun 2019. Terwujudnya sivitas akademika yang memiliki kemampuan hard skill dan soft skill untuk kepentingan bangsa pada tahun 2019. Terwujudnya PT yang mandiri dan berdaya saing pada tahun 2019.
SU.3
Ketiga sasaran umum tersebut dijabarkan ke dalam sasaran strategis pengembangan Unija 2014-2019 sebagai berikut : Sasaran Strategis (ST) untuk Mencapai Sasaran Umum (SU.1 s/d SU.3) Kode
Sasaran Strategis
ST.1
Terwujudnya kemampuan organisasi dan kepemimpinan institusi sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola pendidikan tinggi yang baik. Terwujudnya peningkatan pembiayaan dan pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip proporsional, transparan, dan akuntabel untuk meningkatkan kualitas Sarpras, dan sistem informasi. Meningkatnya jumlah pendapatan di luar dana dari mahasiswa. Berkembangnya unit-unit usaha yang dikelola oleh Universitas. Terwujudnya kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, professional, dan mandiri yang berkualitas, sehat, transparan, demokratis, dan berjiwa kewirausahaan.
ST.2
ST.3 ST.4 ST.5
ST.6
Terwujudnya proses penyelenggaraan akademik melalui perbaikan
15
Kode
ST.7
ST.8
ST.9
ST.10 ST.11
ST.12 ST.13 ST.14 ST.15
Sasaran Strategis kurikulum, metode, dan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang akademik/hard skill dan non akademik/soft skill, serta network. Terjalinnya kerjasama di berbagai bidang dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk meningkatkan mutu pelaksanaan Tridharma PT, dan mutu pelayanan pendidikan tinggi di Unija. Tersusunnya RIPEL berbasis PIP untuk menghasilkan penelitian yang berdaya saing dan berkonstribusi nyata kepada masyarakat serta lembaga/insitusi baik pemerintah maupun swasta di tingkat regional, nasional, maupun internasional melalui dukungan tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi, alumni, organisasi masyarakat, dan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas institusi. Terwujudnya SDM (mahasiswa, karyawan dan dosen) yang berkualitas melalui sistem rekruitmen, pembinaan dan pengelolaan yang baik untuk meningkatkan komitmen menuju PT yang mandiri dan berdaya saing. Terwujudnya jaringan alumni yang kokoh. Tersedianya Sarpras pendidikan tinggi yang memadai, berkualitas, dan merata di semua unit kerja untuk mendukung penyelenggaraan Tridharma PT yang bermutu dan berdaya saing. Terciptanya brand image yang baik bagi institusi dalam meningkatkan daya saing pendidikan nasional sesuai dengan UU. Tercapainya 100% Prodi terakreditasi B pada tahun 2019. Tercapainya Akreditasi Institusi dengan nilai B pada tahun 2019. Tercapainya 25% tenaga pengajar bergelar Doktor dan 2% tenaga pengajar dengan jabatan akademik Guru Besar pada tahun 2019.
Program kerja untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut akan dilaksanakan secara bertahap, konsisten, berkelanjutan, dan menyeluruh mulai tahun 2014. Semua unit kerja yang ada berkewajiban untuk mengevaluasi, menyiapkan perangkat, dan menerapkan pengelolaan Unija sesuai dengan prinsip-prinsip GUG. Selain itu, kerjasama SDM yang solid sangat diperlukan. Semua unsur pimpinan di lingkungan Unija harus memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan agar mampu menggerakkan seluruh SDM yang ada dalam mewujudkan PT yang mandiri dan berdaya saing.
G. LANGKAH STRATEGIS Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang dipilih adalah strategi S-O (aggresive strategic) yang mengoptimalkan kekuatan (strength) dalam memanfaatkan peluang (opportunity). Strategi
S-O institusi Unija
dijabarkan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas dan pengelolaan SDM, organisasi, Sarpras, dan keuangan. 2. Membangun brand image yang baik dalam memperkokoh peran institusi.
16
3. Menyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. 4. Membuka akses kepada pemerintah pusat melalui berbagai peran dan dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi, alumni, organisasi masyarakat, pemerintah daerah, dan DPRD dalam meningkatkan dan memperkuat kapasitas institusi. 5. Membangun sistem tata kelola Unija yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan prinsip GUG. 6. Memfasilitasi kesetaraan dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan tinggi bagi masyarakat Madura khususnya di Kabupaten Sumenep. 7. Memperbaiki sistem rekruitmen SDM (mahasiswa, karyawan dan dosen). 8. Memperbaiki mutu dan proses pembelajaran. 9. Meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang akademik dan non akademik. 10. Membangun sinergi dengan masyarakat. 11. Membangun networking dengan berbagai pihak (regional, nasional dan internasional) dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma PT. 12. Membangun komitmen dari seluruh sivitas akademika menuju PT yang mandiri. 13. Membuka Prodi baru dan pascasarjana yang memiliki kekhasan daerah sesuai PIP. 14. Memperkuat jaringan dan meningkatkan peran Alumni. 15. Memperkuat dan meningkatkan pemanfaatan sistem informasi yang mendukung tata kelola PT dan promosi. 16. Mengembangkan kuantitas dan kualitas perpustakaan. 17. Menetapkan standart mutu yang relevan dalam penyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai dengan undang-undang dan kebutuhan stakeholders.
17
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi adalah upaya yang sistematis untuk mencapai sasaran strategis. Strategi dan arah kebijakan pengembangan Universitas Wiraraja (Unija) ke depan juga dilaksanakan dalam upaya perbaikan kapasitas institusi untuk meningkatkan mutu dan memperkuat daya saing, baik daya saing lulusan maupun daya saing institusi dengan tatakelola yang berprinsip pada Good Universiry Governance (GUG), dengan terus meningkatkan mutu institusi menuju Perguruan Tinggi (PT) yang mandiri dan berdaya saing serta peningkatan kemampuan sivitas akademik dibidang hard skill maupun soft skill. Strategi yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya akan digunakan sebagai dasar penentuan arah kebijakan pengembangan Unija tahun 2014-2019. Strategi dan Arah Kebijakan untuk Mencapai Sasaran (ST.1 s/d ST.4) Dalam Mewujudkan SU.1 Kode Strategi Arah Kebijakan SAK.G1
Meningkatkan kualitas dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM), organisasi, sarana & prasarana (Sarpras), dan keuangan.
SAK.G2
Membangun brand image yang baik dalam memperkokoh peran institusi.
Optimalkan dan tingkatkan kualitas SDM dengan pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan. Laksanakan analisis jabatan (job analisys) berdasarkan kebutuhan, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari masingmasing kedudukan dan jabatan. Kembangkan Sarpras akademik maupun non akademik sesuai dengan kebutuhan dan standart. Efisienkan keuangan berbasis kinerja dengan prinsip transparansi, proporsional dan akuntabel. Maksimalkan sumber dana dari pihak eksternal. Ciptakan keunggulan komparatif dan kompetitif dibidang
18
Kode
Strategi
SAK.G3
Menyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai dengan undang-undang (UU) dan peraturan yang berlaku.
SAK.G4
SAK.G5
SAK.G6
Membuka akses kepada pemerintah pusat melalui berbagai peran dan dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi, alumni, organisasi masyarakat (Ormas), pemerintah daerah (Pemda), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam meningkatkan dan memperkuat kapasitas institusi. Membangun sistem tata kelola Unija yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan prinsip GUG.
Memfasilitasi kesetaraan dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan tinggi bagi masyarakat Madura khususnya di Kabupaten Sumenep.
Arah Kebijakan akademik maupun non akademik. Sesuaikan proses penyelenggaran pendidikan dengan UU dan peraturan yang relevan. Koordinasikan dengan pengambil kebijakan yang lebih tinggi. Ciptakan komunikasi yang harmonis dengan melibatkan stakeholders dalam setiap kegiatan.
Optimalkan layanan administrasi (akademik, kemahasiswaan, kepegawaian, perlengkapan dan umum). Berikan ruang dan kesempatan bagi mahasiswa kurang mampu yang berprestasi. Upayakan perolehan dana beasiswa melalui pihak eksternal.
Strategi dan Arah Kebijakan untuk Mencapai Sasaran (ST.5 s/d ST.6) Dalam Mewujudkan SU.2 Kode SAK.K1
Strategi Memperbaiki sistem rekruitmen SDM.
Arah Kebijakan
SAK.K2
Memperbaiki mutu dan proses pembelajaran.
Tingkatkan standart rekruitmen, dosen, karyawan dan mahasiswa baru. Perbaharui sistem penerimaan dosen, karyawan dan mahasiswa baru secara berkelanjutan. Evaluasi proses pembelajaran sesuai standart. Evaluasi kinerja dan beban kerja dosen. Evaluasi kurikulum sesuai dengan KKNI. Kembangkan Sarpras pembelajaran sesuai dengan
19
Kode
Strategi
SAK.K3
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dibidang akademik dan non akademik.
Arah Kebijakan kebutuhan dan standart. Kembangkan metode proses pembelajaran. Ikutsertakan mahasiswa dalam penelitian dosen, seminar, diskusi, workshop dan pelatihan. Fasilitasi bakat dan minat mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Strategi dan Arah Kebijakan untuk Mencapai Sasaran (ST.7 s/d ST.15) Dalam Mewujudkan SU.4 Kode SAK.M1
Strategi Membangun sinergi dengan masyarakat.
Arah Kebijakan
SAK.M2
Membangun networking dengan berbagai pihak (regional, nasional dan internasional) dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma PT.
SAK.M3
Membangun komitmen dari seluruh sivitas akademika menuju PT yang mandiri.
SAK.M4
Membuka Prodi baru dan pascasarjana yang memiliki kekhasan daerah sesuai PIP.
Optimalkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Laksanakan kegiatan seminar, sosialisasi, pelatihan, diskusi dengan melibatkan masyarakat. Tindaklanjuti dan evaluasi kerjasama dengan berbagai pihak. Dorong Fakultas maupun Prodi untuk menindaklanjuti kerjasama dengan berbagai pihak yang difasilitasi oleh Universitas. Benchmark kepada PT mitra yang memiliki keunggulan komparatif. Tingkatkan networking dengan berbagai pihak. Susun program pengembangan Universitas. Sosialisasikan program-program Universitas kepada seluruh sivitas akademika. Berikan pemahaman dan tanggung jawab masing-masing SDM sesuai dengan tupoksinya. Laksanakan pengawasan, evaluasi, dan pembinaan SDM. Terapkan sistem reward dan punishment. Buat studi kelayakan terhadap pendirian Prodi baru dan pascasarjana.
20
Kode
Strategi
SAK.M5
SAK.M6
SAK.M7
Memperkuat jaringan dan meningkatkan peran Alumni.
Memperkuat dan meningkatkan pemanfaatan sistem informasi yang mendukung tata kelola PT dan promosi. Mengembangkan kuantitas dan kualitas perpustakaan.
SAK.M8
Menetapkan standart mutu yang relevan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai dengan UU dan kebutuhan stakeholders.
Arah Kebijakan Sediakan SDM dan Sarpras pendukung pendirian fakultas, Prodi baru dan pascasarjana. Sosialisasikan pendirian Prodi baru dan pascasarjana. Laksanakan rekruitmen mahasiswa baru dan proses pembelajaran. Laksanakan tracer study. Bangun ikatan emosional antara alumni dengan Universitas. Berdayakan Ikatan Alumni. Sediakan dan Tingkatkan SDM, Sarpras sistem informasi. Optimalkan sistem informasi. Sediakan dan Tingkatkan SDM, Sarpras perpustakaan sesuai dengan standart nasional. Ciptakan suasana perpustakaan yang kondusif. Tingkatkan standar input, proses, dan output dalam peyelenggaraan pendidikan tinggi. Susun dan Evaluasi kurikulum sesuai dengan peraturan dan kebutuhan stakehoders. Benchmark kepada PT yang berkualitas.
21
BAB V PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA Program kerja di dalam Rencana Strategis (RENSTRA) ini disusun berdasarkan sasaran strategis dan arah kebijakan pengembangan Universitas Wiraraja (Unija) lima tahun ke depan. Indikator Kinerja Kunci (IKK) setiap program disajikan di lampiran.
A. MEWUJUDKAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG) 1. Meningkatkan kualitas dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM), organisasi, sarana & prasarana (Sarpras), dan keuangan. 2. Membangun brand image yang baik dalam memperkokoh peran institusi. 3. Menyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai dengan undang-undang (UU) dan peraturan yang berlaku. 4. Membuka akses kepada pemerintah pusat melalui berbagai peran dan dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi, alumni, organisasi masyarakat (Ormas),
pemerintah daerah (Pemda), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) dalam meningkatkan dan memperkuat kapasitas institusi. 5. Membangun sistem tata kelola Unija yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan prinsip GUG. 6. Memfasilitasi kesetaraan dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan tinggi bagi masyarakat Madura khususnya di Kabupaten Sumenep.
B. MENINGKATKAN KOMPETENSI (Hard Skill & Soft Skill) SUMBER DAYA MANUSIA 1. Memperbaiki sistem rekruitmen SDM (mahasiswa, karyawan dan dosen). 2. Memperbaiki mutu dan proses pembelajaran. 3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang akademik dan non akademik..
22
C. MEWUJUDKAN PERGURUAN TINGGI (PT) YANG MANDIRI DAN BERDAYA SAING 1. Membangun sinergi dengan masyarakat. 2. Membangun networking dengan berbagai pihak (regional, nasional dan internasional) dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma PT. 3. Membangun komitmen dari seluruh sivitas akademika menuju PT yang mandiri. 4. Membuka Program Studi (Prodi) baru dan Pascasarjana yang memiliki kekhasan daerah sesuai Polah Ilmiah Pokok (PIP). 5. Memperkuat jaringan dan meningkatkan peran Alumni. 6. Memperkuat dan meningkatkan pemanfaatan sistem informasi yang mendukung tata kelola PT dan promosi. 7. Mengembangkan kuantitas dan kualitas perpustakaan. 8. Menetapkan standart mutu yang relevan dalam penyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai dengan undang-undang dan kebutuhan stakeholders.
23
BAB VI PENUTUP Rencana strategis (RENSTRA) Universitas Wiraraja (Unija) tahun 2014-2019 adalah dokumen resmi institusi yang wajib dijadikan dasar penyusunan rencana kerja operasional bagi semua Fakultas/Program Studi (Prodi) dan satuan kerja lainnya. Implementasi RENSTRA yang dimulai tahun 2014 akan menjadi pedoman Rektor dan semua unsur pimpinan di lingkungan Unija dalam merumuskan kebijakan umum dan penyusunan Rencana Operasional (RENOP), dan rencana anggaran pendapatan dan belanja Unija. Semua kegiatan program pengembangan fakultas/program studi dan unit kerja di lingkungan Unija sampai dengan tahun 2019 harus selaras dengan RENSTRA ini. Untuk mencapai target pengembangan Unija pada tahun 2019 maka tujuan, sasaran, dan strategi pengembangan Unija lima tahun ke depan dijabarkan ke dalam RENOP tahunan, termasuk RENOP Fakultas/Prodi dan unit kerja lainnya di lingkungan Unija. RENSTRA ini dilengkapi program, Indokator Kinerja Kunci (IKK) dan target capaiannya sesuai dengan sasaran umum dan sasaran strategis yang ingin dicapai pada akhir tahun 2019. RENOP dan target capaian setiap tahun akan dievaluasi untuk menentukan keberhasilan pengembangan Unija sampai tahun 2019. Untuk menyukseskan implementasi RENSTRA Unija 2014-2019 diperlukan komitmen semua unsur sivitas akademika dan konsistensi semua unsur pimpinan lembaga pada saat menyusun berbagai keputusan strategis sehingga strategi yang diterapkan bisa tepat sasaran sesuai dengan IKK yang tertuang di dalam lampiran RENTSRA ini.
24
Lampiran I Analisis SWOT Universitas Wiraraja Sumenep INTERNAL STRENGTHS
A.
Bobot
Rating
Nilai Tertimbang
Sumber Daya Manusia
S1
Rasio dosen dan mahasiswa relatif cukup;
0,009
2
0,018
S2
Tenaga Dosen berpendidikan pasca sarjana;
0,018
4
0,073
S3
Tenaga administratif memadai;
0,009
2
0,018
S4
Sivitas akademika memiliki motivasi untuk berkembang;
0,009
2
0,018
S5
Memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan ilmiah.
0,014
3
0,041
B.
Organisasi dan Kelembagaan
S6
Memiliki struktur organisasi dan kelembagaan yang memadai;
0,014
3
0,041
S7
Kejelasan tugas dan fungsi unit kerja;
0,014
3
0,041
S8
Memiliki pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi;
0,018
4
0,073
S9
Pengembangan manajemen dan administrasi secara berkesinambungan.
0,014
3
0,041
C.
Sarana dan Prasarana
S10
Gedung rektorat yang cukup memadai;
0,014
3
0,041
S11
Gedung perkuliahan yang mandiri;
0,018
4
0,073
S12
Tersedianya gedung manajemen dan administrasi untuk fakultas/prodi;
0,014
3
0,041
S13
Tersedianya gedung perpustakaan;
0,014
3
0,041
S14
Tersedianya sarana pendukung perkuliahan seperti: infocus dan laptop;
0,014
3
0,041
S15
Tersedianya fasilitas laboratorium bahasa, komputer, akuntansi, audit, pajak, agribisnis, green house, teknik, keperawatan, kebidanan, dan ilmu pengetahuan alam;
0,014
3
0,041
S16
Tersedianya fasilitas gedung pertemuan, gedung pusat kegiatan mahasiswa, parkir, WiFi, kantin, Poliklinik dan lapangan olah raga.
0,009
2
0,018
D.
Program Studi
S17
Mayoritas Program Studi sudah terakreditasi;
0,014
3
0,041
S18
Memiliki Pusat Kajian/Pemberdayaan di beberapa program studi;
0,014
3
0,041
S19
Pengembangan mutu program studi sesuai dengan kebutuhan.
0,009
2
0,018
E.
1,53
Pendidikan dan Proses Pembelajaran
S20
Tersedianya modul dan bahan ajar;
0,009
2
0,018
S21
Tersedianya literatur di perpustakaan;
0,014
3
0,041
S22
Sebagian dosen telah memiliki sertifikat Pekerti dan Applied Approach (AA);
0,014
3
0,041
25
S23
Memiliki kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan Mengembangkan kurikulum berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
0,009
2
0,018
S24
Mahasiswa memiliki motivasi belajar;
0,009
2
0,018
S25
Memiliki peraturan akademik;
0,018
4
0,073
S26
Sebagian dosen telah memiliki jabatan akademik dan sertifikat pendidik;
0,014
3
0,041
S27
Tersedianya ruang kerja dosen.
0,014
3
0,041
F.
Penelitian
S28
Keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam beberapa penelitian;
0,014
3
0,041
S29
Pengembagan penelitian dosen secara mandiri dengan dana penelitian internal;
0,009
2
0,018
S30
Pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa;
0,014
3
0,041
S31
Pengembangan penelitian dengan instansi pemerintah dan swasta;
0,009
2
0,018
G.
Pengabdian Masyarakat
S32
Pengembangan Program Pengabdian Masyarakat oleh dosen dan mahasiswa;
0,009
2
0,018
S33
Adanya desa binaan;
0,009
2
0,018
S34
Pengembangan desa binaan;
0,009
2
0,018
S35
Pemberdayaan Masyarakat dengan dana internal;
0,009
2
0,018
H.
Sistem Informasi
S36
Pengembangan Sistem Informasi berdasarkan kebutuhan;
0,009
2
0,018
S37
Peningkatan pelayanan sistem informasi.
0,009
2
0,018
0,018
4
0,073
I.
Kemahasiswaan dan Alumni Memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang cukup S38 banyak dan variatif; S39
Jumlah dan presentase kelulusan yang cukup banyak;
0,014
3
0,041
S40
Banyaknya lulusan yang terserap dunia kerja (instansi pemerintah maupun swasta);
0,014
3
0,041
S41
Memiliki ikatan alumni.
0,014
3
0,041
0,009
2
0,018
0,009
2
0,018
0,009
2
0,018
J. S42 S42 S43
Jalinan Kerja Sama Jalinan kerja sama dengan beberapa instansi pemerintah dan lembaga swasta; Jalinan kerja sama dengan beberapa institusi di dalam dan luar negeri; Partisipasi aktif dalam pembangunan daerah.
WEAKNESSES A.
Sumber Daya Manusia
W1
Tidak semua prodi memenuhi ketentuan rasio dosen dan mahasiswa;
0,014
3
0,041
W2
Kualifikasi dosen yang tidak sesuai dengan bidang ilmunya;
0,009
2
0,018
W3
Beban mengajar dosen masih tinggi;
0,009
2
0,018
W4
Masih sedikit dosen yang berpendidikan S3;
0,009
2
0,018
W5
Kualifikasi tenaga administrasi tidak sesuai dengan bidang kerjanya;
0,005
1
0,005
0,9
26
Sistem reward dan punishment belum optimal;
W6
Pembiayaan untuk kegiatan ilmiah (Seminar/ Workshop/ Pelatihan/ Lokakarya/ In-house Training) terbatas; Pemanfaatan program hibah Dikti untuk pengembangan SDM belum optimal.
W7 W8 B.
0,009
2
0,018
0,005
1
0,005
0,005
1
0,005
Organisasi dan Kelembagaan
W9
Koordinasi, komunikasi, dan kerjasama antar unit kerja belum optimal;
0,009
2
0,018
W10
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) belum optimal;
0,009
2
0,018
W11
Etos dan budaya kerja sivitas akademika belum optimal;
0,009
2
0,018
W12
Sistem informasi akademik dan manajemen keuangan belum optimal;
0,009
2
0,018
W13
Sumber dana masyarakat terbatas.
0,005
1
0,005
C.
Sarana dan Prasarana
W14
Biaya pemeliharaan gedung rektorat cukup tinggi;
0,009
2
0,018
W15
Pemanfaatan gedung perkuliahan belum optimal;
0,009
2
0,018
W16
Luas gedung untuk fakultas dan administrasi/manajemen belum memenuhi Standar;
0,009
2
0,018
W17
Luas gedung perpustakaan belum memenuhi Standar;
0,009
2
0,018
W18
Sarana perkuliahan, infocus, dan laptop masih terbatas;
0,009
2
0,018
W19
Fasilitas dan kualitas laboratorium belum memenuhi Standar;
0,005
1
0,005
W20
Pengelolaan fasilitas yang meliputi: gedung pertemuan, gedung pusat kegiatan mahasiswa, parkir, WiFi, kantin, Poliklinik dan lapangan olah raga belum optimal.
0,005
1
0,005
D.
Program Studi
W21
Sebagian Program Studi masih terakreditasi C;
0,014
3
0,041
W22
Beberapa program studi belum memiliki Pusat Kajian/Pemberdayaan;
0,009
2
0,018
W23
Fakultas rata-rata memiliki 1 program studi;
0,009
2
0,018
W24
Disparitas jumlah mahasiswa antar prodi cukup tinggi;
0,009
2
0,018
W25
SPMI di tingkat prodi belum berjalan secara optimal.
0,005
1
0,005
E.
Pendidikan dan Proses Pembelajaran
W26
Kurangnya modul dan bahan ajar;
0,009
2
0,018
W27
Terbatasnya literatur di perpustakaan;
0,009
2
0,018
W28
Tidak semua dosen memiliki sertifikat Pekerti dan AA;
0,009
2
0,018
0,009
2
0,018
0,009
2
0,018
W29 W30
Metode pembelajaran masih berfokus kepada dosen atau Teacher Centered Learning (TCL); Kurangnya pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam proses pembelajaran;
W31
Motivasi belajar mahasiswa belum optimal;
0,009
2
0,018
W32
Sanksi akademik belum terlaksana secara optimal;
0,009
2
0,018
W33
Belum terlaksananya apresiasi kepada dosen berprestasi;
0,014
3
0,041
W34
Adanya dosen yang belum memiliki jabatan akademik dan sertifikat pendidik;
0,009
2
0,018
W35
Pemanfaatan ruang kerja dosen belum optimal;
0,009
2
0,018
27
W36 F.
Kinerja dosen belum optimal, jumlah dan durasi mengajar dosen belum sesuai dengan jadwal.
0,009
2
0,018
0,005
1
0,005
0,009
2
0,018
0,005
1
0,005
0,005
1
0,005
0,009
2
0,018
0,005
1
0,005
0,009
2
0,018
0,009
2
0,018
0,009
2
0,018
0,005
1
0,005
Penelitian
W37 W38 W39 W40 W41 W42 G.
Mutu penelitian sangat rendah; Jalinan kerjasama penelitian dengan beberapa instansi pemerintah/swasta belum optimal; Motivasi dosen untuk meneliti secara mandiri masih rendah dan masih berfokus pada pendidikan dan pengajaran; Publikasi penelitian yang masih terbatas; Program Kreativitas Mahasiswa di bidang penelitian masih terbatas; Penelitian tidak berorientasi pada Pola Ilmiah Pokok dan Rencana Induk Penelitian. Pengabdian Masyarakat
W43 W44 W45 W46 H.
Motivasi dosen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat secara mandiri masih rendah; Pengelolaan kegiatan dan program Pengabdian Masyarakat oleh dosen dan mahasiswa belum optimal; Pengelolaan dan perencanaan kegiatan di desa binaan belum berkesinambungan dan kurang tepat sasaran; Terbatasnya dana untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis pemberdayaan. Sistem Informasi
W47
Pengembangan Sistem Informasi belum optimal;
0,009
2
0,018
W48
Peningkatan pelayanan sistem informasi belum optimal;
0,009
2
0,018
W49
Pemanfaatan Sistem informasi belum optimal.
0,009
2
0,018
I.
Kemahasiswaan dan Alumni
W50
Pembinaan kemahasiswaan belum optimal;
0,009
2
0,018
W51
Kompetensi alumni masih kurang sesuai dengan kebutuhan pasar;
0,009
2
0,018
W52
Daya saing lulusan rendah;
0,005
1
0,005
W53
Kegiatan alumni belum terorganisir dengan baik.
0,009
2
0,018
W54
Masa tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan relatif lama.
0,005
1
0,005
0,009
2
0,018
0,005
1
0,005
0,009
2
0,018
1
220
2,43
Jumlah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat tinggi dengan tingkat serapan kuliah di Unija masih mencapai rata-rata 8,5 % dari total 10.000 lulusan per tahun;
0,062
4
0,246
Tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Sumenep meningkat;
0,031
J.
Jalinan Kerja Sama
W55 W56 W57
Tindak lanjut kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah dan lembaga swasta belum berjalan secara optimal; Kerjasama yang dibangun oleh Unija belum dilakukan oleh seluruh fakultas dan unsur lainnya. Pemerintah daerah masih enggan melibatkan Unija sebagai mitra dalam kegiatan pembangunan daerah.
2,43
EKSTERNAL OPPORTUNITIES O1 O2
1,91 2
0,062
28
O3
Kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Unija meningkat;
0,046
3
0,138
O4
Kesempatan untuk membuka Program Studi baru;
0,031
2
0,062
0,031
2
0,062
0,031
2
0,062
0,046
3
0,138
0,046
3
0,138
0,046
3
0,138
0,046
3
0,138
0,046
3
0,138
0,046
3
0,138
0,031
2
0,062
0,031
2
0,062
0,031
2
0,062
0,031
2
0,062
0,031
2
0,062
0,046
3
0,138
0,031
2
0,062
0,015
1
0,015
0,015
1
0,015
O5 O6 O7 O8 O9 O10 O11 O12 O13 O14 O15 O16 O17
O18
Program peningkatan kualifikasi dosen yang didanai oleh pemerintah; Peluang hibah program penelitian dan pengembangan PT Swasta dari pemerintah; Kebutuhan masyarakat, institusi, swasta, maupun pemerintah terhadap lulusan PT meningkat; Kebutuhan jalinan kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan PT; Pasca pembangunan Jembatan Suramadu meningkatkan pertumbuhan ekonomi; Wilayah geografis Kabupaten Sumenep merupakan daerah kepulauan; Kabupaten Sumenep memiliki wilayah pesisir dan lahan kering yang cukup luas untuk dikembangkan; Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi, organisasi masyarakat, pemerintah daerah, dan DPRD terhadap eksistensi Unija; Adanya dukungan pendanaan dan fasilitas (sarana prasarana) dari pemerintah daerah; Proporsi anggaran pendidikan sesuai dengan Undang-undang (UU) minimal 20 persen; Tersusunnya landasan formal untuk mendorong pengembangan otonomi PT (UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional). Globalisasi membuka peluang kerjasama internasional yang semakin luas; Memberikan peluang Unija berperan aktif dalam ASEAN Economy Community; Sumenep sebagai daerah tujuan wisata (home based Unija) akan menjadi nilai tambah bagi Unija untuk mengembangkan kerjasama akademik dan non akademik dengan berbagai pihak.
THREATS T1 T2 T3
Disparitas masyarakat Kabupaten Sumenep relatif tinggi; Banyaknya pola sistem penerimaan mahasiswa baru oleh PT Negeri; Banyak lulusan SMA atau sederajat melanjutkan pendidikan di luar Kabupaten Sumenep;
T4
Heterogenitas calon mahasiswa baru tinggi;
0,031
2
0,062
T5
Kualitas calon mahasiswa baru rendah;
0,031
2
0,062
0,031
2
0,062
0,031
2
0,062
T6 T7
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumenep masih rendah; Sarana informasi yang belum merata bagi masyarakat Kabupaten Sumenep;
0,51
T8
Tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan industri akan lulusan dengan penguasaan TI dan komunikasi serta bahasa asing yang tinggi;
0,015
1
0,015
T9
Peluang dan lapangan kerja terbatas;
0,015
1
0,015
29
T10 T11 T12
Kebijakan pemerintah tentang otonomi PT belum terealisasi sepenuhnya; PTS dan PTN di Indonesia semakin agresif mengembangkan mutu institusinya sehingga persaingan pasar PT di dalam negeri akan semakin ketat; ASEAN Economy Community membuka peluang PT dan tenaga ahli asing di Indonesia.
0,031
2
0,062
0,015
1
0,015
0,031
2
0,062
1
65
2,42
2,42
30
Lampiran II
Kuadran Strategi Analisis SWOT Universitas Wiraraja Sumenep
AGRESIVE
S
CONSERVATIVE
4 3 2 1 O
DEFENSIVE
0
T
W
DIVERSIVE
31
Lampiran III
Matriks Analisis SWOT Universitas Wiraraja Sumenep Opportunities (Peluang) 1.
Faktor Eksternal
2.
3.
4. 5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Faktor
13.
Internal 14.
Jumlah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat tinggi dengan tingkat serapan kuliah di Unija masih mencapai ratarata 8,5 % dari total 10.000 lulusan per tahun; Tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Sumenep meningkat; Kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Unija meningkat; Kesempatan untuk membuka Program Studi baru; Program peningkatan kualifikasi dosen yang didanai oleh pemerintah; Peluang hibah program penelitian dan pengembangan PT Swasta dari pemerintah; Kebutuhan masyarakat, institusi, swasta, maupun pemerintah terhadap lulusan PT meningkat; Kebutuhan jalinan kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan PT; Pasca pembangunan Jembatan Suramadu meningkatkan pertumbuhan ekonomi; Wilayah geografis Kabupaten Sumenep merupakan daerah kepulauan; Kabupaten Sumenep memiliki wilayah pesisir dan lahan kering yang cukup luas untuk dikembangkan; Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi, organisasi masyarakat, pemerintah daerah, dan DPRD terhadap eksistensi Unija; Adanya dukungan pendanaan dan fasilitas (sarana prasarana) dari pemerintah daerah; Proporsi anggaran pendidikan
Threats (Ancaman) 1.
Disparitas masyarakat Kabupaten Sumenep relatif tinggi; 2. Banyaknya pola sistem penerimaan mahasiswa baru oleh PT Negeri; 3. Banyak lulusan SMA atau sederajat melanjutkan pendidikan di luar Kabupaten Sumenep; 4. Heterogenitas calon mahasiswa baru tinggi; 5. Kualitas calon mahasiswa baru rendah; 6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumenep masih rendah; 7. Sarana informasi yang belum merata bagi masyarakat Kabupaten Sumenep; 8. Tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan industri akan lulusan dengan penguasaan TI dan komunikasi serta bahasa asing yang tinggi; 9. Peluang dan lapangan kerja terbatas; 10. Kebijakan pemerintah tentang otonomi PT belum terealisasi sepenuhnya; 11. PTS dan PTN di Indonesia semakin agresif mengembangkan mutu institusinya sehingga persaingan pasar PT di dalam negeri akan semakin ketat; 12. ASEAN Economy Community membuka peluang PT dan tenaga ahli asing di Indonesia.
32
a.
b.
c.
STRENGTH Sumber Daya Manusia 1) Rasio dosen dan mahasiswa relatif cukup; 2) Tenaga Dosen berpendidikan pasca sarjana; 3) Tenaga administratif memadai; 4) Sivitas akademika memiliki motivasi untuk berkembang; 5) Memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan ilmiah. Organisasi dan Kelembagaan 1) Memiliki struktur organisasi dan kelembagaan yang memadai; 2) Kejelasan tugas dan fungsi unit kerja; 3) Memiliki pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi; 4) Pengembangan manajemen dan administrasi secara berkesinambungan; Sarana dan Prasarana 1) Gedung rektorat yang cukup memadai; 2) Gedung perkuliahan yang mandiri; 3) Tersedianya gedung manajemen dan
sesuai dengan Undangundang (UU) minimal 20 persen; 15. Tersusunnya landasan formal untuk mendorong pengembangan otonomi PT (UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional). 16. Globalisasi membuka peluang kerjasama internasional yang semakin luas; 17. Memberikan peluang Unija berperan aktif dalam ASEAN Economy Community; 18. Sumenep sebagai daerah tujuan wisata (home based Unija) akan menjadi nilai tambah bagi Unija untuk mengembangkan kerjasama akademik dan non akademik dengan berbagai pihak. Strategi S-O
Strategi S-T
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Meningkatkan kualitas dan pengelolaan sumber daya manusia, organisasi, sarana & prasarana, dan keuangan. Membangun brand image yang baik dalam memperkokoh peran institusi. Menyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Membuka akses kepada pemerintah pusat melalui berbagai peran dan dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi, alumni, organisasi masyarakat, pemerintah daerah, dan DPRD dalam meningkatkan dan memperkuat kapasitas institusi. Membangun sistem tata kelola Unija yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan prinsip GUG. Memfasilitasi kesetaraan dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan tinggi bagi
2.
3.
4.
5.
6. 7.
Menjalin kerjasama dengan lembaga/institusi baik pemerintah maupun swasta untuk memfasilitasi program beasiswa bagi mahasiswa. Memperbaiki sistem penerimaan mahasiswa baru dengan berbagai model. Melaksanakan pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat. Menjalin kerjasama dengan lembaga/institusi baik pemerintah maupun swasta untuk memfasilitasi program bursa kerja bagi mahasiswa dan alumni. Meningkatkan kemampuan hard skill, soft skill, dan network. Memperkuat SPMI. Meningkatkan daya saing alumni baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
33
d.
e.
f.
administrasi untuk fakultas/prodi; 4) Tersedianya gedung perpustakaan; 5) Tersedianya sarana pendukung perkuliahan seperti: infocus dan laptop; 6) Tersedianya fasilitas laboratorium bahasa, komputer, akuntansi, audit, pajak, agribisnis, green house, teknik, keperawatan, kebidanan, dan ilmu pengetahuan alam; 7) Tersedianya fasilitas gedung pertemuan, gedung pusat kegiatan mahasiswa, parkir, WiFi, kantin, Poliklinik dan lapangan olah raga. Program Studi 1) Mayoritas Program Studi sudah terakreditasi; 2) Memiliki Pusat Kajian/Pemberdayaan di beberapa program studi; 3) Pengembangan mutu program studi sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan dan Proses Pembelajaran 1) Tersedianya modul dan bahan ajar; 2) Tersedianya literatur di perpustakaan; 3) Sebagian dosen telah memiliki sertifikat Pekerti dan Applied Approach (AA); 4) Memiliki kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan Mengembangkan kurikulum berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI); 5) Mahasiswa memiliki motivasi belajar; 6) Memiliki peraturan akademik; 7) Sebagian dosen telah memiliki jabatan akademik dan sertifikat pendidik; 8) Tersedianya ruang kerja dosen. Penelitian
7.
8. 9.
10. 11.
12.
13.
14.
15.
16. 17.
masyarakat Madura khususnya di Kabupaten Sumenep. Memperbaiki sistem rekruitmen SDM (mahasiswa, karyawan dan dosen). Memperbaiki mutu dan proses pembelajaran. Meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang akademik dan non akademik. Membangun sinergi dengan masyarakat. Membangun networking dengan berbagai pihak (regional, nasional dan internasional) dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Membangun komitmen dari seluruh sivitas akademika menuju PT yang mandiri. Membuka program studi baru dan pascasarjana yang memiliki kekhasan daerah sesuai PIP. Memperkuat jaringan dan meningkatkan peran Alumni. Memperkuat dan meningkatkan pemanfaatan sistem informasi yang mendukung tata kelola PT dan promosi. Mengembangkan kuantitas dan kualitas perpustakaan. Menetapkan standart mutu yang relevan dalam penyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai dengan undang-undang dan kebutuhan stakeholders.
34
g.
h.
i.
j.
a.
1) Keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam beberapa penelitian; 2) Pengembagan penelitian dosen secara mandiri dengan dana penelitian internal; 3) Pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa; 4) Pengembangan penelitian dengan instansi pemerintah dan swasta; Pengabdian Masyarakat 1) Pengembangan Program Pengabdian Masyarakat oleh dosen dan mahasiswa; 2) Adanya desa binaan; 3) Pengembangan desa binaan; 4) Pemberdayaan Masyarakat dengan dana internal; Sistem Informasi 1) Pengembangan Sistem Informasi berdasarkan kebutuhan; 2) Peningkatan pelayanan sistem informasi. Kemahasiswaan dan Alumni 1) Memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang cukup banyak dan variatif; 2) Jumlah dan presentase kelulusan yang cukup banyak; 3) Banyaknya lulusan yang terserap dunia kerja (instansi pemerintah maupun swasta); 4) Memiliki ikatan alumni. Jalinan Kerja Sama 1) Jalinan kerja sama dengan beberapa instansi pemerintah dan lembaga swasta; 2) Jalinan kerja sama dengan beberapa institusi di dalam dan luar negeri; 3) Partisipasi aktif dalam pembangunan daerah. WEAKNESS Sumber Daya Manusia 1) Tidak semua prodi memenuhi ketentuan rasio dosen dan mahasiswa; 2) Kualifikasi dosen yang tidak sesuai dengan bidang ilmunya;
Strategi W-O
Strategi W-T
1.
1.
2.
Menerapkan tata kelola yang efektif dan efisien berbasis teknologi informasi. Melaksanakan rekruitmen SDM (tenaga pendidik dan
2.
Mengembangkan sistem manajemen terpadu (SIMADU). Meningkatkan daya saing PT baik di tingkat regional, nasional
35
b.
c.
3) Beban mengajar dosen masih tinggi; 4) Masih sedikit dosen yang berpendidikan S3; 5) Kualifikasi tenaga administrasi tidak sesuai dengan bidang kerjanya; 6) Sistem reward dan punishment belum optimal; 7) Pembiayaan untuk kegiatan ilmiah (Seminar/ Workshop/ Pelatihan/ Lokakarya/ In-house Training) terbatas; 8) Pemanfaatan program hibah Dikti untuk pengembangan SDM belum optimal. Organisasi dan Kelembagaan 1) Koordinasi, komunikasi, dan kerjasama antar unit kerja belum optimal; 2) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) belum optimal; 3) Etos dan budaya kerja sivitas akademika belum optimal; 4) Sistem informasi akademik dan manajemen keuangan belum optimal; 5) Sumber dana masyarakat terbatas. Sarana dan Prasarana 1) Biaya pemeliharaan gedung rektorat cukup tinggi; 2) Pemanfaatan gedung perkuliahan belum optimal; 3) Luas gedung untuk fakultas dan administrasi/manajemen belum memenuhi Standar; 4) Luas gedung perpustakaan belum memenuhi Standar; 5) Sarana perkuliahan, infocus, dan laptop masih terbatas; 6) Fasilitas dan kualitas laboratorium belum memenuhi Standar; 7) Pengelolaan fasilitas yang meliputi: gedung pertemuan, gedung pusat kegiatan mahasiswa, parkir, WiFi, kantin,
3.
4. 5.
6.
7.
8.
tenaga kependidikan) sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan. Melaksanakan pelatihan dan magang untuk meningkatkan kapasitas SDM (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan). Memperbaiki sistem reward dan punishment. Membangun etos dan budaya kerja sesuai dengan standar yang berlaku. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung sesuai kebutuhan. Meciptakan unit-unit usaha yang dikelola oleh Universitas baik yang dikelola secara mandiri maupun kerja sama dengan pihak ketiga. Membuat SOP pelaksanaan penelitian dan pengabdia kepada masyarakat.
maupun internasional.
36
d.
e.
f.
Poliklinik dan lapangan olah raga belum optimal. Program Studi 1) Sebagian Program Studi masih terakreditasi C; 2) Beberapa program studi belum memiliki Pusat Kajian/Pemberdayaan; 3) Fakultas rata-rata memiliki 1 program studi; 4) Disparitas jumlah mahasiswa antar prodi cukup tinggi; 5) SPMI di tingkat prodi belum berjalan secara optimal. Pendidikan dan Proses Pembelajaran 1) Kurangnya modul dan bahan ajar; 2) Terbatasnya literatur di perpustakaan; 3) Tidak semua dosen memiliki sertifikat Pekerti dan AA; 4) Metode pembelajaran masih berfokus kepada dosen atau Teacher Centered Learning (TCL); 5) Kurangnya pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam proses pembelajaran; 6) Motivasi belajar mahasiswa belum optimal; 7) Sanksi akademik belum terlaksana secara optimal; 8) Belum terlaksananya apresiasi kepada dosen berprestasi; 9) Adanya dosen yang belum memiliki jabatan akademik dan sertifikat pendidik; 10) Pemanfaatan ruang kerja dosen belum optimal; 11) Kinerja dosen belum optimal, jumlah dan durasi mengajar dosen belum sesuai dengan jadwal. Penelitian 1) Mutu penelitian sangat rendah; 2) Jalinan kerjasama penelitian dengan beberapa instansi pemerintah/swasta belum optimal;
37
g.
h.
i.
j.
3) Motivasi dosen untuk meneliti secara mandiri masih rendah dan masih berfokus pada pendidikan dan pengajaran; 4) Publikasi penelitian yang masih terbatas; 5) Program Kreativitas Mahasiswa di bidang penelitian masih terbatas; 6) Penelitian tidak berorientasi pada Pola Ilmiah Pokok dan Rencana Induk Penelitian. Pengabdian Masyarakat 1) Motivasi dosen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat secara mandiri masih rendah; 2) Pengelolaan kegiatan dan program Pengabdian Masyarakat oleh dosen dan mahasiswa belum optimal; 3) Pengelolaan dan perencanaan kegiatan di desa binaan belum berkesinambungan dan kurang tepat sasaran; 4) Terbatasnya dana untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis pemberdayaan. Sistem Informasi 1) Pengembangan Sistem Informasi belum optimal; 2) Peningkatan pelayanan sistem informasi belum optimal; 3) Pemanfaatan Sistem informasi belum optimal. Kemahasiswaan dan Alumni 1) Pembinaan kemahasiswaan belum optimal; 2) Kompetensi alumni masih kurang sesuai dengan kebutuhan pasar; 3) Daya saing lulusan rendah; 4) Kegiatan alumni belum terorganisir dengan baik. 5) Masa tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan relatif lama. Jalinan Kerja Sama 1) Tindak lanjut kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah dan lembaga swasta belum berjalan
38
secara optimal; 2) Kerjasama yang dibangun oleh Unija belum dilakukan oleh seluruh fakultas dan unsur lainnya. 3) Pemerintah daerah masih enggan melibatkan Unija sebagai mitra dalam kegiatan pembangunan daerah.
39
Lampiran IV INDIKATOR KINERJA KUNCI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP TAHUN 2014-2019 No
Program
Indikator Kinerja
Base Line 2014
Target 2019
1
2
3
4
5
1
1. Kualitas dan pengelolaan sumber MEWUJUDKAN daya manusia, organisasi, sarana & GOOD UNIVERSITY prasarana, dan keuangan. GOVERNANCE (GUG) 2. Brand image yang baik dalam memperkokoh peran institusi.
Belum Maksimal
Belum tersosialisasi dengan baik
3. Kesesuaian penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan undangundang dan peraturan yang berlaku. 4. Aksesibilitas lembaga terhadap pemerintah pusat
Kondisional
5. Sistem tata kelola Unija yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan prinsip GUG. 6. Kesetaraan dan keterjaminan akses untuk memperoleh pendidikan tinggi bagi masyarakat Madura khususnya di Kabupaten Sumenep.
Standar yang mengatur sistem tata kelola terbatas
terbatas
Pemanfaatan pendidikan tinggi terbatas (8% dari jumlah lulusan SMA sederajat se Kabupaten Sumenep).
Pengelolaan SDM, organisasi, sarana & prasarana, dan keuangan 80% berjalan sesuai Standar operasional prosedur (SOP). Jumlah mahasiswa meningkat 25 % dari tahun 2014 dan sebaran mahasiswa di setiap prodi rata. Kesesuaian penyelenggaraan pendidikan tinggi terhadap undangundang dan peraturan yang berlaku mencapai 75%. Keterlibatan lembaga pada kegiatan level nasional minimal 1 kali dalam 1 semester Memiliki Standar sistem tata kelola yang memadai (minimal 80%)
Pemanfaatan pendidikan tinggi terbatas (25% dari jumlah lulusan SMA sederajat se Kabupaten Sumenep).
No
Program
Indikator Kinerja
Base Line 2014
Target 2019
1
2
3
4
5
2
MENINGKATKAN KOMPETENSI (Hard Skill & Soft Skill) SUMBER DAYA MANUSIA
1. Sistem rekruitmen (mahasiswa, karyawan dan dosen).
2. Mutu dan Proses pembelajaran
3. Kemampuan mahasiswa dibidang akademik dan non akademik
3
MEWUJUDKAN PERGURUAN TINGGI YANG MANDIRI DAN BERDAYA SAING
1. Sinergi dengan masyarakat. 2. Networking dengan berbagai pihak.
Jumlah mahasiswa kurang mampu yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah/institusi sedikit. Tingkat keketatan rekruitment mahasiswa baru 75%.
Jumlah mahasiswa kurang mampu yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah/institusi meningkat (25%)
Rekruitment dosen dan karyawan berdasarkan kebutuhan dan seleksi terbatas. Proses pembelajaran kurang memenuhi standar.
Rekruitment dosen dan karyawan disesuaikan kebutuhan dan kompetensi yang dilakukan dengan seleksi secara ketat. Proses pembelajaran sudah memenuhi standar.
Pembelajaran sebagian besar berfokus pada Teacher Centered Learning (TCL) dan metode pembelajaran konvensional. Sebaran IPK mahasiswa yang di atas 3,00 kurang merata dan kegiatan non akademik terbatas. Kegiatan dengan masyarakat terbatas. Implementasi networking belum optimal.
Pembelajaran Fokus pada Student Centered Learning (SCL) dengan berbagai metode pembelajaran dan pemanfaatan IT serta mengacu pada Learning Outcome. Sebaran IPK mahasiswa yang di atas 3,00 merata mencapai (75%) dan kegiatan non akademik berkembang.
Tingkat keketatan rekruitment mahasiswa baru 90%.
Kegiatan dengan masyarakat minimal 1 kali dalam 1 semester. Implementasi networking di tingkat universitas dan fakultas/prodi berjalan dengan baik dan berdampak nyata.
No
Program
Indikator Kinerja
Base Line 2014
Target 2019
1
2
3
4
5
3. Komitmen sivitas akademika.
Komitmen sivitas akademika masih rendah.
4. Jumlah program studi baru dan pascasarjana.
Memiliki 10 program studi dan tidak memiliki pascasarjana. Jaringan dan peran alumni belum terkoordinasi dengan baik. Sistem informasi yang mendukung tata kelola dan promosi masih terbatas dan tidak berjalan secara optimal Jumlah literatur, luas ruangan dan SDM belum memenuhi Standar. Banyaknya alumni yang bekerja tidak sesuai dengan bidang ilmunya (kompetensi).
5. Jaringan dan peran alumni.
6. Sistem informasi yang mendukung tata kelola dan promosi.
7. Kuantitas dan kualitas perpustakaan. 8. Relevansi mutu dengan kebutuhan stakehoders.
Komitmen sivitas akademika meningkat dengan diberlakukannya reward dan punishment. Memiliki 12 program studi dan 3 pascasarjana. Jaringan dan peran alumni terkoordinasi dan memberikan konstribusi dengan baik. Sistem informasi berjalan secara optimal dan berkembang.
Jumlah literatur, luas ruangan dan SDM telah memenuhi Standar. Banyaknya alumni yang bekerja sesuai dengan bidang ilmunya (kompetensi).