Pengantar Oseanografi V
Hidro : cairan Dinamik : gerakan
Hidrodinamika : studi tentang mekanika fluida yang secara teoritis berdasarkan konsep massa elemen fluida or ilmu yg berhubungan dengan gerak liquid dalam skala makroskopik. Studi Hidrodinamika dibagi menjadi 2, yaitu: Perumusan dari persamaan diferensial untuk menentukan kecepatan fluida Aneka metode matematika yang digunakan untuk dasar-dasar persamaan diferensial
Hidrodinamika bisa ditinjau sebagai matematika terapan karena ia berhubungan dengan perlakuan matematika dari persamaan-persamaan dasar untuk fluida kontinum yang diperoleh dari dasar-dasar hukum newton. Hidrodinamika juga merupakan dasar dari hidrolika dan oseanografi.
Konsep fisis dari hidrodinamika adalah fokus dari ilmu hidrodinamika untuk mengerti fenomena fisis melalui formulasi matematis.
Pentingnya hidrodinamika 1. Di dalam hidrodinamika dibahas persamaanpersamaan pengatur gerakan fluida 2. Untuk mengerti gerakan fluida
3. Untuk memprediksi dari pola-pola pergerakan fluida 4. Menjadi dasar dari pemahaman fluida
5. Mengerti dan memahami mengapa suatu arus, gelombang, dll terbentuk (memahami fenomena alam)
Pendahuluan Mekanika fluida mempelajari fluida dalam tingkat
kelompok-kelompok partikelnya, bukan dari tiaptiap partikelnya. Fluida dalam keadaan statis –hidrosatis- adalah kasus trivial dari mekanika fluida di mana tidak ada gaya geser pada fluida. Fluida yang bergerak merupakan non trivial. Mekanika fluida pada dasarnya non linear.
Perbedaan Mekanika Fluida dan Mekanika Padatan Fluida Tidak memiliki bentuk Tidak dapat bertahan apabila dikenai gaya geser sekecil apapun Stress merupakan fungsi dari rate of strain, yg kemudian
membuat fluida dapat berada dalam keadaan ‘dinamic’ Sifat statis fluida tidak dapat digunakan dalam sifat dinamiknya Padatan Memiliki bentuk tertentu Padatan dapat bertahan bila dikenai gaya geser Stress merupakan fungsi dari strain, sehingga padatan
mempertahankan keadaan diamnya ‘quasi-static’ Sifat static pada padatan dapat digunakan juga dalam sifat dinamiknya
Fluida didefinisikan sebagai materi yang mengalamai deformasi secara kontinu ketika ada gaya geser sekecil apapun yang bekerja padanya
Newtonian dan Hidrodinamika Hidrodinamika sangat berkaitan dengan fluida Newtonian.
Hukum I Newton : setiap benda akan tetap dalam keadaan diam ataupun bergerak selama tidak ada gaya luar yang bekerja padanya
Hukum II Newton : laju perubahan momentum sebanding dengan gaya yang bekerja padanya
Konsep dasar Energi
Hukum 1 Termodinamika E1-E2 = Q – w Aliran adiabatik (Panas yang masuk = Panas yang keluar)
Momentum
Menyatakan hubungan gaya (F), Volume (V), densitas (ρ), dan gaya inersia. F=d(ρV/dt)
Konsep dasar
V di ungkapkan dengan menggunakan u, v, w
Gaya Newton yang kedua di ungkapkan sepanjang tiga koordinat sumbu
du Fx dt
dv Fy dt
dz Fz dt
Konsep dasar KONTINUITAS
Konsep kekekalan massa
Massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, akan tetapi dapat berubah ke bentuk lain. Massa in = Massa out
Untuk kasus Fluida Inkompresibel :
u v w 0 x y z
FLUIDA IDEAL Derajat gesekan internal fluida
Encer (Nonviscous)
Viskositas mendekati nol
Aliran Stabil (Tidak turbulen)
Kecepatan partikel pada suatu titik konstan
Tak termampatkan (Incompressible)
P
v
Selama mengalir kerapatannya konstan
Muatan kekal : Dm1 Dm2
A2 v1
A1
Dx1
D m1 1 A1D x1 1 A1v1Dt
v2 Dx2
D m 2 2 A2 v 2 Dt
Persamaan kontinyuitas Apabila fluida tak termampatkan : 1 2
1 A1v1 2 A2 v2
A1v1 A2 v2 Av = konstan Debit (Fluks)
Gerak Fluida
Penjumlahan gerak dari partikel-partikel pembentuknya. Ada 4 Jenis Gerak Fluida yaitu: 1. Streamline 2. Streakline
3. Pathline 4. Streamtube
Streamline Streamline adalah garis yang tangensial pada setiap titik pada kecepatan dan pada waktu tertentu dengan syarat tidak perpotongan satu sama lainnya. Saat waktu t ,
persamaan- persamaan dx = u dt, dy = v dt, dan dz = w dt
Streakline Streaklines adalah garis yang menghubungkan semua partikel yang telah melewati posisi euler yang benar dan tepat.
Path line Pathline adalah garis jejak/jejak partikel sebagai
fungsi waktu. Pathline juga dapat dikatakan garis yang dilalui pertikel terentu dalam suatu periode.
Aliran Steady dan Aliran Unsteady
Aliran Steady dan Unsteady Aliran steady
adalah aliran yang tidak berubah terhadap waktu. Dalam aliran tersebut kita jumpai waktu bebas ,streamline, streakline dan lintasan partikel yang sama.
Bagaimana persamaan yang terbentuk?
Aliran Steady dan Unsteady Aliran Unsteady
adalah aliran yang berubah terhadap waktu
Bagaimana persamaan yang terbentuk?
Metode Langrange dan Metode Euler Metode Lagrange Metode ini terdiri dari partikel cairan dengan waktu t dan lintasan.
Percepatan pada t0 dan t1 partikel menduduki posisi awal. Metode Langrange adalah metode yang pendekatannya adalah partikel. Jika posisi awal partikel pada saat waktu t0 adalah x0 , y0 , z0 pada waktu t suatu sistem penyamaan lagrange mempunyai posisi x , y , z. x = F1 (x0 , y0 , z0 , t – t0 ) y = F2 (x0 , y0 , z0 , t – t0 ) z = F3 (x0 , y0 , z0 , t – t0 )
Contoh Aplikasi di Laut
Metode Langrange dan Metode Euler Metode Euler Methode Euler adalah metode yang pendekatannya dengan ruang/kontrol
volume/medan. Metode ini memberikan titik pada A ( x , y , z ) kecepatan V (u, v, w) dan tekanan p (dan dalam kasus kemampatan fluida, densitas dan temperatur) sebagai fungsi dari waktu t. Sehingga : V = F ( x, y, z, t )
Contoh Aplikasi di Laut
Gerak Elemen Fluida
Gabungan dari bermacam-macam gerak utama yang berbeda.
Gerak tersebut adalah dilatasi, deformasi sudut, rotasi dan translasi
Macam-Macam Gerak Elemen Fluida 1. Translasi Perpindahan posisi tanpa ada perubahan bentuk dan perubahan kecepatan. Kecepatannya seragam.
Perhatikan Gambar Apa yang terjadi dengan gambar diatas dan disamping?
2. Deformasi Deformasi linier/dilatasi
adalah gerak yang menyebabkan perubahan kecepatan yang arahnya linier dan merubah volume (mengembang atau menyusut) dalam arah kecepatannya. Contoh : pipa yang
menyempit (ada variasi kecepatan)
Deformasi Sudut
Pergerakan partikel fluida yang menyebabkan
berubahnya volume elemen fluida akibat perubahan sudut
3. Rotasi Gerak partikel fluida yang
memiliki kecepatan berbeda sehingga menyebabkan perpindahan elemen fluida secara rotasi. Rotasi dibedakan menjadi
2: Rotasional Irotasional
Rotasional u = u (y) dan v = v (x)
Syarat :
dv du dx dy Contoh : rotasi bumi,
pusaran air, dll
Irotasional Syarat :
du dv dy dx Contoh : rotasi bulan, tornado, dll