PENGANTAR
INTRODUCTION
Bank Woori Saudara melalui jajaran manajemen dan seluruh karyawan selalu berusaha menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) pada semua aspek dan lini kerja serta menjadikannya sebagai bagian dari Budaya Perusahaan. Penerapan GCG merupakan suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan sustainable sehingga dapat menciptakan suatu sistem dan struktur perusahaan yang kuat dengan pencapaian sesuai dengan visi dan misi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Bank Woori Saudara through its management and all employees always strives to implement GCG principles in all aspects and work lines as well as embody those principles as a part of the Company’s corporate culture. GCG implementation is a necessity in order to build tough and sustainable condition of the Company so as to create strong corporate system and structure to achieve the vision and mission of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu praktek keteladanan dalam mengelola sebuah korporasi yang terus berkembang di dunia internasional. Praktik tersebut juga terus dikembangkan oleh Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prisip GCG. Dalam penerapannya, manajemen dan karyawan Perseroan mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independensi, dan kewajaran.
The Practice of Good Corporate Governance (GCG) is an explementary practice in managing a Company that continues to grow internationally. Such practice is also developed by the Company by implementing the GCG Principles. In the implementation, the the Company’s management and its employees refer to 5 (five) basic principles namely: transparency, accountability, responsibility, independency and Fairness.
Bank melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan segenap karyawan mempunyai komitmen untuk melaksanakan prinsipprinsip GCG tersebut dengan berlandaskan pada nilai-nilai pokok yang tertuang pada Budaya Kerja Perusahaan. Kesadaran ini didukung penuh oleh Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit untuk melakukan pengawasan kegiatan terhadap pelaksanaan GCG.
The Bank, through its management and all employees have committed to implementing the GCG principles based on the basic values stated in the Company’s Work Culture. This awareness is fully supported by the Board of Commissioners, which is assisted by the Audit Committee in supervising the activities of GCG implementation.
TATA KELOLA PERUSAHAAN DI PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, Tbk
GCG IMPLEMENTATION IN PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, Tbk
Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan, Bank senantiasa memastikan adanya pengelolaan sumber daya manusia yang kompeten, pengelolaan risiko usaha, pengelolaan keuangan yang berhati-hati, kepatuhan terhadap peraturan dan
In the implementation of GCG, the Bank continues to ensure the competentcy of human resource management, business risk management, financial management, compliance with applicable regulations, and avoidance of conflict of interest.
1
perundang-undangan yang berlaku, serta menghindari benturan kepentingan. Perpaduan yang kuat antara implementasi prinsip GCG dengan visi misi perusahaan, merupakan faktor kunci kesuksesan transformasi menjadi Perusahaan yang lebih baik. Perusahaan percaya bahwa dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG di seluruh operasional Perusahaan adalah syarat penting untuk mempertahankan dukungan para pemangku kepentingan dan menjamin pencapaian misi dan tujuan pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang Perusahaan.
Strong integration of GCG implementation with vision and mission of company’s the key factor in the successful transformation to a better Company. The Company believes that the upholding of GCG principles in all operations of the Company is an important requirement to maintain the support from stakeholders and ensure the achievement of the mission and objectives of the Company’s sustainable growth in the long term.
LANDASAN HUKUM DAN IMPLEMENTASI GCG Bagi perbankan di Indonesia, landasan hukum GCG adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bank Umum.
GCG LEGAL BASIS AND IMPLEMENTATION
Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Bank Woori Saudara diwujudkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern bank, penanganan benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal, penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern, penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, penyusunan rencana strategis bank, serta transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank.
GCG principles in Bank Woori Saudara are implemented in the performance of duty and responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors, the availability and implementation of duties of the committees and task forces functioning as the Bank’s internal control, conflict of interest handling, compliance, internal auditor, external auditor, risk management including internal control system, provision of funds to related parties and provision of large exposure, bank strategic business arrangement, as well as transparanecy of financial and non financial conditions.
Komitmen yang tinggi dari Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan merupakan modal utama PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk untuk mewujudkan organisasi yang memenuhi 5 (lima) prinsip GCG:
High commitment of the Board of Commissioners, the Board of Directors and all employees is the main asset of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk to build an organization that complies with these 5 (five) GCG principles:
For banks in Indonesia, the legal basis GCG is OJK Regulation No. 55/POJK.03/2016 dated December 7, 2016 concerning Commercial Bank Governance Practices.
2
Prinsip Keterbukaan Prinsip keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dalam menyampaikan informasi material dan relevan mengenai segala sesuatu tentang PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Transparency Principle Transparency in the process of decision making and PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk transparency in providing relevant and material information regarding PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Prinsip Akuntabilitas Prinsip kejelasan fungsi, struktur, sistem, tata pelaksanaan dan tanggung jawab di dalam organisasi sehingga pengelolaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dapat berjalan efektif dan efisien.
Accountability Principle The clarity of function, structure, system, procedure and responsibility in the organization which will enable PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbkto run effectively and efficiently.
Prinsip Pertanggungjawaban Prinsip yang mengemukakan kesesuaian pengelolaan Bank Woori Saudara dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsipprinsip pengelolaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang sehat.
Responsibility Principle The compliance of Bank Woori Saudara’s management with the applicable laws and regulations as well as the principle of sound management of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Prinsip Kemandirian Prinsip yang menekankan sikap profesionalisme tanpa benturan kepentingan, pengaruh, serta tekanan dari pihak manapun yang bertentangan dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku serta prinsip pengelolaan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang baik.
Independency Principle The principle that emphasizes professionalism with no conflict of interest, influence and pressure from any party that is contrary with the law and reagulation as well as the management principles of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan Prinsip perlakuan adil dan setara dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Fairness and Equality Principle Fairness and equal treatment in fulfilling the stakeholders’ rights based on the applicable laws and regulations.
3
STRUKTUR GCG Struktur GCG Bank Woori Saudara memiliki beberapa aspek utama yang berperan dalam menunjang penguatan kontrol dan pengelolaan terhadap bank. Terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, dan organ pendukung yang mencakup Satuan Kerja Audit Internal, Sekretaris Perusahaan, dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris (Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Pemantau Risiko).
GCG STRUCTURE GCG Structure of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has several main aspects functioning to support the Bank’s control and management. This structure consists of General Meeting of Shareholder, the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the supporting organs comprising Internal Audit Task Force, Corporate Secretary, and Committees under the Board of Commissioners (Audit Committe, Nomination and Remuneration Committee, and Risk Monitoring Committee).
Implementasi GCG yang terkandung dalam visi, misi dan strategi Perusahaan, dinyatakan dengan Budaya Perusahaan serta kode etik yang disusun untuk memastikan adanya kepatuhan seluruh jajaran Perusahaan. Hal tersebut berguna untuk menghindari benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak ketiga yang tidak tepat. Oleh karena itu, risiko Perusahaan dikelola dengan sistem pengendalian dan monitoring yang baik.
GCG implementation contained in the Company’s vision, mission and strategy is represented in the Company’s Culture and code of ethics arranged to ensure the compliance of all levels in the Company. This is to avoid conflicts of interest and inappropriate transactions with third parties. Therefore, the Company’s risks are managed with a proper control and monitoring system.
Kualitas penerapan GCG di Perusahaan dinilai berdasarkan pedoman GCG dan efektivitas pelaksanaan pedoman GCG diterapkan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham tanpa merugikan kepentingan para pemangku kepentingan lainnya. Analisis atas kajian mengenai praktik GCG diperlukan untuk membantu investor dalam memperoleh gambaran yang jelas mengenai tata kelola.
GCG implementation quality is assessed based on GCG guidelines and effectiveness of the GCG guidelines implementation to create shareholders’ value without prejudice to the interests of other stakeholders. Analysis of GCG practices is required to assist investors in getting a clear picture of the management.
Bank berkomitmen dalam melaksanakan prinsip-prinsip GCG yang merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan keberhasilan usaha guna memberikan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham secara etis dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan lainnya.
The Bank is committed to implementing GCG principles as part of the effort to create successfull business in order to provide optimal profit to shareholders ethically and sustainably by taking into account the interests of other stakeholders.
4
Struktur Tata Kelola Perusahaan yang baik dibentuk berdasarkan regulasi yang tepat dalam membuat keputusan serta memastikan kesuksesan bisnis dan akuntabilitas Perusahaan.
GCG Structure is established based on the applicable regulation in the decision making as well as ensuring the success of the Company’s business and accountability.
5
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian arahan berdasarkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, serta keputusan Rapat Umum Pemegang saham, selama tahun 2016, Dewan Komisaris telah melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut : 1. Mengadakan rapat dalam memantau kinerja Bank secara periodik, yang dilaksanakan setiap Bulan dengan dibantu oleh Komite Audit, Komite Nominasi & Remunerasi dan Komite Pemantau Risiko. 2. Memberikan rekomendasi kepada pemegang saham atas usulan Direksi untuk merubah arahan investasi.
In carrying out their supervisory and guidance duties based on prevailing laws and regulations as well as the decision of the General Meeting of Shareholders, during 2016, the Board of Commissioners conducted the following activities:
3. Menunjuk Auditor dan Aktuaris dalam penyelesaian laporan keuangan dan laporan aktuaris PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk periodik per 31 Desember 2016.
1. Held every month meetings in monitoring the Bank’s performance, assisted by the Audit Committee, Nomination & Remuneration Committee and the Risk Monitoring Committee. 2. Provided recommendations to shareholders on the Board of Directors’ proposal to change investment direction. 3. Appointed Auditors and Actuaries in the completion of financial statements and actuarial report of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk as of 31 December 2016.
FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Anggota Dewan Komisaris dipilih oleh pemegang saham yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pengawasan dan pemantauan pelaksanaan Good Corporate Governance di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Dewan Komisaris juga bertugas untuk memastikan penerapan Good Corporate Governance di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk berjalan dengan optimal.
FUNCTIONS, DUTIES AND AUTHORITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners is appointed by the shareholders and assumes the responsibility for controlling and supervising Good Corporate Governance implementation in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. The Board of Commissioners is also responsible for ensuring optimal application of Good Corporate Governance.
Dewan Komisaris Bank Woori Saudara melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Anggaran Dasar Perseroan, Undang-Undang Perseroan Terbatas, Peraturan Perbankan, UndangUndang Pasar Modal, dan Peraturan Bank Indonesia, yaitu sebagai berikut:
The Board of Commissioners of Bank Woori Saudara performs their duties and responsibilities based on the Board of Commissioners Charter, the Bank’s Articles of Association, Banking Regulation, Capital Market Regulation, and Bank Indonesia Regulation as follows:
Tugas 1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan
Duties 1. The Board of Commissioners to supervise and be responsible for overseeing the management policies, the road maintenance in 6
2.
3.
4.
5.
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Bank maupun usaha Bank, dan member nasihat kepada Direksi. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK /Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada OJK/Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang keuangan dan perbankan serta keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Membentuk dan memastikan Komite untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang: a. Komite Audit; b. Komite Pemantau Risiko; dan c. Komite Nominasi dan Remunerasi.
6. Dewan Komisaris dapat membentuk Komite Remunerasi dan Komite Nominasi secara terpisah. 7. Dewan Komisaris wajib menyusun pedoman yang mengikat setiap anggota Dewan Komisaris. 8. Dewan Komisaris wajib menyusun kode etik.
general, both the Bank and the Bank, and a member of advice to the Directors.. 2. In certain circumstances, the Board of Commissioners shall convene the Annual General Meeting and other in accordance with the authority as stipulated in the laws and statutes
3. The Board of Commissioners shall ensure that the Directors has followed up on audit findings and recommendations of the internal audit, external auditors, OJK monitoring / Bank Indonesia and / or other authorities 4. The Board of Commissioners shall notify to OJK / Bank Indonesia within 7 (seven) days after the discovery of violations of legislation in the field of finance and banking as well as a state or state estimates that could endanger the business Bank.
5. Establish and ensure the Committee to support the effectiveness of the implementation of tasks and responsibilities, the Board shall establish at least: a. The Audit Committee; b. Risk Monitoring Committee; and c. The Nomination and Remuneration Committee. 6. BOC can establish the Remuneration Committee and the Nomination Committee separately. 7.
Board of Commissioners must develop guidelines that binds every member the Board of Commissioners. 8. The Board of Commissioners must arrange code of ethics.
7
Wewenang 1. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Bank berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Bank dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat-surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi 2. Dewan Komisaris berhak meminta penjelasan tentang segala hal mengenai Bank kepada Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris 3. Dewan Komisaris berwenang memberhentikan sementara anggota Direksi dengan menyebutkan alasannya. 4. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Bank dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu yang ditetapkan berdasarkan Anggaran Dasar Bank atau keputusan RUPS. 5. Dewan Komisaris harus menerima penjelasan dari Direksi mengenai perubahan atas Kebijakan Strategis Bank.
KRITERIA Seluruh anggota Dewan Komisaris:
Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan.
•
Authorities 1. The Board of Commissioners of the time in the Bank's office working hours is entitled to enter the building and the yard or other place used or controlled by the Bank and are entitled to inspect all books, papers and other documents, inspect and verify the cash and others as well the right to know all the actions taken by the Directors
2. The Board of Commissioners reserves the right to ask for clarification on any aspects of the Bank to the Directors and each member of the Directors is obliged to provide an explanation of all things asked by the Board of Commissioners 3. The Board of Commissioners authority to suspend members of the Directors with stating the reasons. 4. The Board of Commissioners may take action in the management of the Bank in certain circumstances for a certain period of time defined by the Articles of Association of the Bank or GMS. 5. The Board of Commissioners shall receive an explanation from the Board of Directors regarding the amendments to the Strategic Policy Bank. CRITERIA All members of the Board of Commissioners: Have adequate integrity, competency and financial reputation. Have not been declared bankrupt or found guilty of causing a company to become bankrupt; Have never done any wrongdoing and been punished for criminal actions.
8
Dewan Komisaris memiliki Pedoman dan Etika Kerja yang mengikat bagi setiap anggotanya.
The Board of Commissioners has Guideline and Work Ethics binding all members of Board of Commissioners.
INDEPENDENSI KEANGGOTAAN DEWAN KOMISARIS Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bank Umum Pasal 23 ayat 1, Bank wajib memiliki anggota Dewan Komisaris dengan jumlah paling sedikit 3 (tiga) orang dan menurut Pasal 24 ayat 2, Komisaris Independen wajib paling sedikit berjumlah 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris
INDEPENDENCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS According to OJK No. 55 / POJK.03 / 2016 concerning Governance Implementation of Commercial Bank Article 23, paragraph 1, the Bank is required to have commissioners at least 3 (three) and according to article 24, paragraph 2, Independent Commissioner at least totaled 50% from total of commissioners
Merujuk pada peraturan diatas, 3 (tiga) dari 4 (empat) atau lebih dari 50% jumlah anggota Dewan Komisaris PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk adalah Komisaris Independen. Mereka tidak memiliki hubungan usaha, keuangan, kepengurusan dan kepemilikan saham dengan Perusahaan, serta tidak memiliki hubungan afiliasi dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya atau dengan Pemegang Saham atau hubungan lainnya dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Referring to the above regulations, three (3) of the four (4) or more than 50% of the members of the Board of Commissioners of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is an Independent Commissioner. All members of the Board of Commissioners act independently and free from intervention from any party. They have no business, financial and managerial relationships and share ownership in the Company, and have no affiliation and family relationship with members of the Board of Directors and fellow members of the Board of Commissioners or the Shareholders or other relationships with the Company which can affect their judgement to act independently.
Dalam suatu Perusahaan, Dewan Komisaris diharapkan menjadi penyeimbang terhadap keputusan yang dibuat oleh pemegang saham mayoritas untuk mewakili pemegang
In a company, the Board of Commisioners is expected to become a counterweight to the decisions made by the majority shareholders to represent minority 9
saham minoritas. Ini dimaksudkan agar kepentingan pemegang saham minoritas tidak terabaikan.
shareholders. This is meant to ensure that the interests of minority shareholders are not neglected.
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS Dalam rangka melaksanakan tugas mengawasi dan memberikan saran atas pengelolaan Bank Woori Saudara kepada Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komsiaris yang dibahas dalam tata tetib ini mengenai larangan menerima keuntungan pribadi selain remunerasi dan fasilitas lain yang ditetapkan melalui RUPS.
BOARD OF COMMISSIONERS CHARTER
Pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk disusun sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yang berlaku serta best practices yang ditinjau secara berkala.
The Board of Commissioners Charter of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is arranged in accordance with the governing regulations, and also periodically monitored best practices.
KETENTUAN JABATAN DEWAN KOMISARIS
REQUIREMENT OF BOARD OF COMMISIONERS POSITION Member of the Board of Commissioners meet the fit and proper requirements in accordance OJK Regulation of the Fit and Proper Test for Financial Services Institutions Main Parties Members of the Board of Commissioners. Members of the Board of Commissioners do not have concurrent position which may raise conflict of interest, directly or indirectly, with the Bank’s interest and not againts the regulation.
Anggota Dewan Komisaris memenuhi persyaratan penilaian kemampuan dan kepatutan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan. Anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung mau pun tidak langsung dengan kepentingan Bank dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan. Anggota Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi
Masa Jabatan a. Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham
In in order to monitor and give advices on the management of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk to the Board of Directors, the Board of Commissioners refers to the Board of Commissioners Charter. The Board of Commissioner’s duties and responsibilities explained in this Charter are concerning the prohibition to have personal advantages besides the remuneration and other facilities determined in General Meeting of Shareholders.
There shall be no blood relationship among members of the Board of Commissioners and among members of the Board of Directors as well as between members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors. Term of Office a. Members of the Boards of Commissioner are appointed by 10
untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali. Jika sebelum masa jabatan Dewan Komisaris berakhir terdapat penggantian anggota Dewan Komisaris, maka anggota Dewan Komisaris baru tersebut mempunyai jabatan selama sisa masa jabatan Dewan Komisaris yang digantikannya.
b. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila masa jabatannya berakhir, mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan Perundang-undangan, meninggal dunia atau diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
the General Meeting of Shareholders for a tenure of 3 (three) years and may be reappointed. In the event of a change in the Board of Commissioners composition prior to the expiry of the tenure, the new member of the Board of Commissioners shall serve the remaining tenure of the Board of Commissioners members replaced. b. Term of office member of the Board of Commissioners ends due to the expiry of his/her term of office, his/her failure in meeting the requirements based on laws and regulations, his/her demise or dismissal based on the General Meeting of Shareholders resolution. Remuneration System for the Board of Commissioners is determined by the General Meeting of Shareholders including bonus and pension benefits in accordance with applicable regulations.
Sistem pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham termasuk pemberian uang jasa dan tunjangan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Dewan Komisaris, maka pengisian jabatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan untuk sementara oleh Rapat Umum Pemegang Saham jika melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya, atau terdapat alasan yang kuat.
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners position is carried by professional and experienced individuals with high dedication in overseeing the Company’s performance. The Company’s Board of Commissioners is appointed in a transparent and accountable manner according to the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 7 November 2014 and 24 December 2014. At
Jabatan Dewan Komisaris Perusahaan diemban oleh individu-individu profesional yang berpengalaman dan memiliki dedikasi tinggi dalam mengawasi kinerja Perusahaan. Dewan Komisaris Perusahaan terpilih secara transparan dan akuntabel sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 7 November 2014 dan 24 Desember 2014. Komposisi
In the event of vacant position of the Board of Commissioners, such vacant position will be filled in accordance with the Company’s Articles of Association.
Members of the Board of Commissioners may be dismissed temporarily by the General Meeting of Shareholders if performing some acts contrary to the Bank’s Articles of Association or due to negligence of duty, or other reasonable grounds.
11
Dewan Komisaris Perusahaan saat ini adalah sebagai berikut:
present, composition of the Board of Commissioners is as follows:
MASA JABATAN DEWAN KOMISARIS
TERM OF OFFICE THE BOARD OF COMMISSIONERS The term of office the Board of Commissioners is set for 3 (three) years and may be reappointed for another 1 (one) term. The Board of Commissioners may be dismissed at any time under the General Meeting Shareholders resolution by stating the reasons deemed appropriate by the Shareholders in the interests and objectives of the Company. The term of each member of the Board of Commissioners is presented in the table below:
Masa jabatan Dewan Komisaris ditetapkan 3 (Tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemagang Saham dengan menyebutkan alasannya atau dengan alasan lainnya yang dinilai tepat oleh Pemegang Saham demi kepentingan dan tujuan Perusahaan. Masa jabatan masingmasing anggota Dewan Komisaris adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
PROSEDUR PENETAPAN DEWAN KOMISARIS
REMUNERASI
Berdasarkan keputusan RUPS dan Dewan Komisaris memperoleh honorarium dengan besaran prosentase tertentu sesuai dengan hasil RUPS 2016. Dewan Komisaris juga berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya sebanyak 1 (satu) kali honorarium.
PROCEDURE FOR DETERMINING THE BOARD OF COMMISSIONERS REMUNERATION Pursuant to the GMS resolution, the Board of Commissioners receive a honoraroium with the amount received in line with the 2016 GMS resolution. The Board of Commissioners entitled to Religious Holiday Allowance amounting to 1-month honorarium.
12
BAGAN PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI KOMISARIS
CHART - BOC REMUNERATION DETERMINATION PROCEDURE
KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mendapat sejumlah remunerasi dan fasilitas lainnya. Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lainnya bagi Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Bank. Kajian tentang struktur dan jumlah remunerasi didasarkan pada Ketentuan dan Perundang-Undangan yang berlaku, kinerja perusahaan, prestasi kerja individu, kewajaran dengan peer group dalam Bank dan Industri Perbankan.
POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS REMUNERATION In carrying out its duties and responsibilities, the Board of Commissioners received remuneration and other benefits. Policy for the renumeration and other benefits for the Board if Commissioners referring to the decision of the Shareholders as stipulated in the General Meeting of Shareholders by taking into consideration results of the study conducted by the Bank. Study on the structure and amount of remuneration is based on Provisions, Laws and Regulations in force, the company’s performance, individual performance, the fairness compared with peer group in the Banks and Banking Industry.
Pengkajian ulang atas Kebijakan Remunerasi dilakukan setiap tahun termasuk kaji ulang dilakukan untuk remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai. Pelaksanaan kaji ulang kebijakan remunerasi dilakukan secara rutin mencakup remunerasi tetap dan variable. Kaji ulang tersebut mempertimbangkan faktor-faktor berikut: kewajaran besaran remunerasi berdasarkan kemampuan perusahaan, membandingkan dengan peer group dalam bank maupun dengan sesama
Review on the remuneration policy is conducted every year including a review for the remuneration of the Board of Commissioners, Directors and Employees. This policy review is conducted regularly and includes fixed and variable remuneration. The review takes into account the following factors: the fairness of the remuneration based on the ability of companies, compared with the peer group with other banks in the category/business, and other regulations related to 13
bank dalam kategori/usaha yang sama, dan regulasi yang terkait dengan remunerasi lainnya misalnya Upah Minimum dan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
remuneration, for example the Minimum Wages and Employment Law.
STRUKTUR RENUMERASI DEWAN KOMISARIS Komponen remunerasi Dewan Komisaris terdiri atas honorarium, tunjangan (hari raya keagamaan, pakaian, komunikasi, transportasi) fasilitas (kendaraan dinas, kesehatan, perkumpulan profesi, perjalanan dinas dan bantuan hukum), tantiem serta santunan purna jabatan (Asuransi Purna Jabatan, Asuransi Dana Pensiun).
STRUCTURE OF BOARD OF COMMISSIONERS REMUNERATION Component of the Board of Commissioners remuneration consists of honoraria, allowances (religious holidays, clothes, communication, transport) facilities (official vehicles, health, gathering of professions, business travel and legal assistance), bonus and pension donation (Pension Insurance, Pension Fund Insurance).
Pada tahun 2016, remunerasi masingmasing anggota Dewan Komisaris yang telah terealisasi dapat disampaikan, sebagai berikut:
In 2016, the remuneration of each of members of the Board of Commissioners realized can be presented as follows:
RAPAT DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap 1 (satu) bulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. Dewan Komisaris juga
BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners convenes at least once a month where the Board of Commissioners may invite the Board of Directors to attend the meeting. The Board 14
mengadakan rapat dengan komite-komite pendukung kegiatan Dewan Komisaris.
of Commissioners also held a meeting with supporting commitees activities The Board of Commissioners.
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris. Dalam hal Presiden Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka Presiden Komisaris menunjuk seorang anggota Dewan Komisaris untuk memimpin rapat tersebut. Dalam hal tidak ada penunjukan, maka anggota Dewan Komisaris yang paling lama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai pimpinan rapat.
The Board of Commissioners meeting lead by President Commissioners In the event the President of Commisioners is absent or unavailable, the President of Commissioners should appoint a member of the Board of Commissioners to lead the meeting. If no one is appointed, then the longest-serving member of the Board of Commissioners should act as leader of the meeting.
Rekapitulasi tingkat kehadiran Dewan Komisaris disajikan dalam tabel berikut :
Recapitulation of the Board of Commissioners attendance is presented in the following table:
RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DENGAN DIREKSI
JOINT MEETING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS During 2016 the Board of Commissioners and the Board of Directors has called a meeting as many as 12 (twelve) meetings. Topics covered during the meeting include the results of the Bank’s performance, business development, network development office, follow up on audit findings OJK and internal audit, the problem of NPLs, loans classified as category that needs special attention, the risk profile of the bank, the problem of compliance of the Bank, the application of AML & CFT, issues of technology systems development bank (single core banking platform system / WGSS) and various other problems.
Selama tahun 2016 Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 12 (dua belas kali) kali pertemuan. Topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain hasil kinerja Bank, Pengembangan Usaha, pengembangan jaringan kantor, tindak lanjut temuan audit OJK dan audit internal, permasalahan NPL, pinjaman yang tergolong kategori yang perlu mendapat perhatian khusus, profil risiko bank, permasalahan kepatuhan Bank, penerapan APU & PPT, permasalahan pengembangan sistem teknologi bank (single platform core banking system / WGSS) dan berbagai permasalahan yang lain.
15
Rincian kehadiran sebagai berikut:
Details of attendance as follows:
1) Park Tae Yong diangkat menjadi Presiden Direktur sesuai keputusan RUPSLB No.28 tanggal 23 Maret 2016 dan efektif menjabat sebagai Presiden Direktur sesuai dengan surat OJK tentang Keputusan Fit and Proper Test No. SR-135/D.03/2016 tanggal 27 Juli 2016. 2) Arief Budiman diberhentikan dengan hormat dan berhenti menjabat sebagai Direktur sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 23 Maret 2016.
1) Park Tae Yong was appointed as President in accordance EGM decision N0 28 dated March 23, 2016 and efective served as President of the OJK in accordance with the letter of Decision Fit and Proper Test No. SR-135 / D.03 / 2016 dated July 27, 2016.
PROGRAM PENGEMBANGAN DEWAN KOMISARIS Selama tahun 2016 Dewan Komisaris mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar atau workshop, yang disajikan sebagai berikut:
BOARD OF COMMISSIONERS DEVELOPMENT PROGRAM In 2016, the Board of Commissioners attended various training programs, conferences, seminars or workshops, which are presented below:
2) Arief Budiman be honorably discharged and stops served as Director in accordance with the results of the EGM dated March 23, 2016.
16
REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS SELAMA TAHUN 2016 1. Memberikan arahan dan meningkatkan Risk Awareness di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk; 2. Memberikan rekomendasi mengenai peningkatan kinerja bank; 3. Memberikan arahan mengenai seluruh Kebijakan di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk; 4. Memberikan arahan terkait pengembangan single platform core banking system WGSS; 5. Memberikan arahan mengenai penanganan NPL; 6. Memberikan arahan terkait implementasi APU & PPT; 7. Memberikan arahan mengenai tindak lanjut komitmen hasil pemeriksaan oleh OJK. 8. Memberikan arahan terkait struktur, sistem dan praktek remunerasi.
RECOMMENDATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS DURING 2016 1. Providing guidance and increase the Risk Awareness at PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk; 2. Providing recommendations of improvement the Bank’s performance; 3. Providing directions regarding policies in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk 4. Provide direction related to the development of a single platform WGSS core banking system; 5. Provide guidance on the handling of NPL; 6. Provide direction regarding the implementation of AML and CFT; 7. Provide direction on the follow-up commitment examination results by the OJK. 8. Provide direction related to structure, system and practice of remuneration
KOMISARIS INDEPENDEN Anggota Dewan Komisaris PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No 13/SEOJK.03/ 2017 perihal Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
INDEPENDENT COMMISSIONER Members of the Board of Commissioners PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk have fulfilled the provisions on the number, composition, criteria and independence according to OJK Regulation No. 55 / POJK.03 dated December 7, 2016 concerning Governance Implementation for Commercial Banks and OJK Circular Letter No 13/SEOJK.03/ 2017 regarding the Governance Implementation for Commercial Banks.
Jumlah anggota Dewan Komisaris Bank saat ini adalah 4 (empat) orang, dimana 3 (tiga) orang diantaranya atau sama dengan 75% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Dengan demikian, komposisi tersebut juga telah memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan mengenai Komisaris Independen.
At present, the Board of Commissioners consists of 4 (four) members, 3 (three) or 75% of whom are Independent Commissioners. Thus, the composition also has complied with the regulation set by the Financial Services Authority on the Independent Commissioner.
Sesuai dengan kriteria POJK No.55/POJK.03 /2016, Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya,
According to the criteria on OJK regulation No 55/POJK.03/2016 the Independent Commissioner should not have financial relationship, management relationship, share ownership and/or family relationship up to the second degree with fellow 17
Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and/or the controlling shareholders or the relationship with the Bank which may affect the Bank’s ability to act independently.
PERNYATAAN INDEPENDENSI Guna menjaga independensi, Dewan Komisaris Independen menandatangani Pernyataan Independensi yang menyatakan: 1. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan nya untuk bertindak independen sebagaimana diatur alam Ketentuan Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. 2. Apabila di kemudian hari, Dewan Komisaris ditemukan memiliki hubungan-hubungan sebagaimana dimaksud pada butir 1 diatas, maka Dewan Komisaris bersedia melepaskan jabatan Komisaris Independen dan bersedia untuk diganti.
STATEMENT OF INDEPENDENCE To maintain independence, the Board of Independent Commissioners signed a Statement of Independence which states:
RANGKAP JABATAN DAN BENTURAN KEPENTINGAN DEWAN KOMISARIS Ketentuan rangkap jabatan diatur dalam Panduan Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Anggota Dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai:
DUAL POSITIONS AND CONFLICTS OF INTEREST BOARD OF COMMISSIONERS The provisions stipulated in the double position Working Procedures Guide Board of Commissioners and Board of Directors. Members of the Board of Commissioners may serve as a job title: 1. Members of the Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officer at 1 (one) institution / company is not a financial institution; 2. Members of the Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officers that carry out oversight functions on a 1 (one) Bank subsidiary company controlled by the Bank.
1. Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan; 2. Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank.
1. Do not have a financial relationship, relationship management, share ownership and / or family relationship with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and /or Controlling Shareholders or relationship with the Bank, which could affect its ability to act independently as regulated nature Conditions Good Corporate Governance for Banks.
2. If in the future, the Board Commissioners found to have relationships as meant in paragraph 1 above, the Board of Commissioners is willing to relinquish the post of Commissioner of the Independent me and are willing to be replaced.
18
Dewan Komisaris telah mengungkapkan jabatan rangkap yang dimilikinya. Jabatan rangkap Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut :
The Board of Commissioners has revealed another position he had. The Board of Commissioners duplicate position can be seen in the table below as follows :
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusannya. Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana kepentingan ekonomis Bank berbenturan dengan kepentingan ekonomis pribadi. Atas hal tersebut maka Anggota Komisaris hendaknya senantiasa harus: 1. Mengutamakan kepentingan Bank dan tidak mengurangi keuangan Bank dalam hal terjadi benturan kepentingan. 2. Menghindari diri dari pengambilan keputusan dalam situasi dan kondisi adanya benturan kepentingan. 3. Melakukan pengungkapan hubungan kekeluargaan, hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan dengan Anggota Komisaris lain dan/atau anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali Bank dan/atau pihak lainnya dalam rangka bisnis Bank. 4. Melakukan pengungkapan dalam hal pengambilan keputusan tetap harus diambil pada kondisi adanya benturan kepentingan.
In the event of any conflict of interest, members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers of the Bank are prohibited from taking actions that could harm the Bank or reduce the profits of the Bank and must disclose conflicts of interest referred to in any decision. Conflict of interest is a condition in which the economic interests of the Bank clash with personal economic interests. On the matter, Commissioner should continue to be:
1. Giving priority to the interests of the Bank and the Bank in terms of reduced financial conflicts of interest. 2. Avoid yourself from making decisions in circumstances of conflict of interest. 3. Disclosure of kinship, financial, relationship management, ownership links with the Commissioner and / or directors and / or controlling shareholders of the Bank and / or other parties in the framework of the Bank’s business. 4. Disclosure in decisions remain to be taken in conditions of conflict of interest
19
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan kepengurusan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang pengangkatannya tercantum didalam RUPS. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan kepentingan dan tujuan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan diatur dalam Anggaran Dasar yang merujuk kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas, ketentuan Bank Indonesia, OJK dan ketentuan terkait lainnya. Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab juga mengacu kepada pedoman dan tata tertib kerja Direksi yang senantiasa ditingkatkan secara berkala.
Board of Directors was a Company organization whose has full responsibility in conducted management of PT Bank Woori Saudara 1906, Tbk. were appointment listed on GMS. Implementation of job and responsibility Board of Directors accordance with interests and objectives of PT Bank Woori Saudara 1906, Tbk. And regulated by Company charter were refers to Limited Company, Bank Indonesia Regulation, OJK and other related regulation. Board of Directors on his Job and Responsibility refers to Guideline and work rules Board of Directors, which will always developed in periodically.
Tugas utama Direksi adalah bertanggung jawab menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Bank. Direksi juga mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan dengan keterbatasannya sebagaimana diatur perundang-undangan dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Main task of the Board of Directors is to be responsible for carrying out all actions related to the management of the Bank. The Board of Directors also represents the Company in and outside the Court with limitations stipulated in the legislation and/or the General Meeting of Shareholders.
INDEPENDENSI KEANGGOTAAN DIREKSI
INDEPENDENCE OF THE BOARD OF DIRECTORS All members of the Board of Directors of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk do not hold concurrent positions as Commissioner, Director or Executive Officer in other Banks, companies and or institutions other than those permitted by OJK Regulation No. 55/POJK.03/2016 regarding Governance Implementation in Commercial Banks. The independence of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Board of Directors is indicated by the fact that members of the Board of Directors do not own shares in the Company and there is no family relationship among members of Directors and the Board of Commissioners do not have family relationship and with the controlling shareholder.
Seluruh anggota Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk tidak mempunyai rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain, selain yang diizinkan oleh POJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bank Umum. Independensi Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk juga dapat dilihat dari tidak adanya kepemilikan saham yang tidak sesuai peraturan dan hubungan keluarga, baik antar anggota Direksi maupun antara anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan pemegang saham pengendali.
20
PEDOMAN TATA KERJA DIREKSI Direksi dalam melakukan tugas dan kewajibannya senantiasa merujuk pada Pedoman dan tata tertib Kerja Direksi dan Anggaran Dasar Perusahaan. Dalam pedoman tata kerja tersebut, dijelaskan mengenai tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami, dan dapat dijalankan dengan konsisten dalam melaksanakan tugasnya masingmasing untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
BOARD OF DIRECTORS MANUAL The Board of Directors performs their duties and responsibilities by referring to Board of Directors Charter contained in the Company’s Articles of Association. The Manual describes activity stages in structured, systematic, comprehendable and sustainable manner where each of the Board members should apply consistently in carrying out their respective duties to achieve the Company’s vision and mission, so that high standards of work can be achieved in accordance with Good Corporate Governance principles.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF DIRECTORS In general, the duties and responsibilities of the Board of Directors are as follows: Managing and assuming responsibility for the Company’s performance in meeting the Company’s Key Performance Indicator (KPI) of both financial and operational aspects to determine the achievement of the Company’s mission and objectives for the implementation of the Company’s Long-Term Business Plan (RJPP) and Work and Budget Plan (RKAP) in a full responsible manner. Developing and utilizing information technology.
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut: Mengelola dan menjalankan tanggung jawab terhadap kinerja Perusahaan dalam memenuhi Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan baik dari aspek keuangan dan operasional untuk menentukan pencapaian misi dan tujuan Perusahaan guna melaksanakan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan penuh tanggung jawab. Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi.
21
Menindaklanjuti temuan-temuan audit baik internal maupun eksternal dan melaporkannya kepada Dewan Komisaris. Melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris serta menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menyampaikan kebijakan-kebijakan Perusahaan yang bersifat strategis kepada pegawai melalui sarana yang mudah diakses oleh pegawai antara lain melalui portal knowledge management, website, email dan pertemuan (rapat) internal.
Following up findings of internal and external audits and making related reporting to the Board of Commissioners. Reporting relevant informations to the Board o fCommissioners and holding General Meeting of Shareholders (GMS). Communicating strategic policies to the Company’s employees through facilities that are accessible by the employees, such as through knowledge management portal, website, email and internal meetings.
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki, tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain:
Based on their respective capabilities, tasks and responsibilities of the Board of Directors are, among others:
PRESIDEN DIREKTUR 1. Memimpin Direksi dalam melaksanakan kepengurusan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk sesuai dengan aspirasi pemegang saham dan taat kepada prinsip kehati-hatian dan pelaksanaan tata kelola Bank yang baik;
PRESIDENT DIRECTOR 1. Leading the Board of Directors in carrying out the management of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in accordance with the aspirations of the shareholders and obey the precautionary principle and the implementation of the Bank’s good governance; 2. The management and control of all divisions of the Bank; 3. Responsible for the implementation of tasks: Internal Audit Division; Division Corporate Perancanaan 4. Together with the other Directors set the vision and long-term strategy for the Bank
2. Manajemen dan kontrol dari seluruh divisi Bank; 3. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas : Divisi Audit Internal; Divisi Perancanaan Korporat 4. Bersama dengan Direktur lainnya menetapkan visi dan strategi jangka panjang bagi Bank. WAKIL PRESIDEN DIREKTUR I 1. Memimpin kegiatan usaha PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan seluruh Direktur dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik.
2. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas : Divisi Human Capital Divisi Treasury
DEPUTY PRESIDENT DIRECTOR I 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk business activities with all Directors in accordance with the aspiration of shareholders and by referring to the principle of prudence and Good Corporate Governance implementation 2. Leading the management in the function of: 1. Human Capital 2. Treasury 22
Corporate Secretary Divisi Pembiayaan Perdagangan Dalam Negeri & Hubungan antar Kelembagaan
3. Corporate Secretary 4. Financing of Domestic Trade and Inter-Institutional Relations Division
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR II 1. Memimpin kegiatan usaha PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan seluruh Direktur dengan menerapkan kehati-hatian dan tata kelola yang baik. 2. Memimpin kepengurusan atas pelaksanaan tugas: Divisi Business Corporate Divisi International Banking
DEPUTY PRESIDENT DIRECTOR II 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk business activities with all fellow members of the Board of Directors by referring of prudence and Good Corporate Governance. 2. Leading the management in the functions of: Corporate Secretary Division Internasional Banking Division
DIREKTUR RISIKO DAN KEPATUHAN 1. Memimpin kegiatan usaha PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan seluruh Direktur dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. 2. Memimpin kepengurusan atas pelaksanaan tugas: Penerapan manajemen risiko; Penerapan prinsip mengenal nasabah sebagaimana diatur oleh Regulator dan Perundangundangan Penerapan dan pelaksanaan kaidah-kaidah Kepatuhan dan prinsip mengenal nasabah yang ditetapkan Bank Indonesia Bertanggung jawab atas Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan.
RISK AND COMPLIANCE DIRECTOR 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk with all fellow members of the Board of Directors in the implementation of Good Corporate Governance. 2. Leading the management in the functions of: Risk management implementation; Implementation the principles of Know-Your-Customer as stipulated by the Regulator and Legislation;
Melakukan mitigasi risiko dengan melakukan review dan monitoring atas kredit kualitas rendah (kolektibilitas 2-5).
DIREKTUR BISNIS UKM DAN KONSUMER 1. Memimpin usaha PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk bersama seluruh Direktur dengan menerapkan kehati-hatian dan Good Corporate Governance.
Application and implementation of the principles of the Compliance and know your customer set by Bank Indonesia Responsible on the implementation of the tasks Risk Management Division and Compliance Division. Conduct risk mitigation by reviewing and monitoring loan with low quality (collectibility 2-5).
SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES AND CONSUMER BUSINESS DIRECTOR 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk with all fellow members of the Board of Directors by applying the precautionary and the implementation of Good Corporate Governance.
23
2. Memimpin kepengurusan atas fungsi Pengembangan dan manajemen strategi yang mendukung pertumbuhan UKM & Konsumer, termasuk kualitas pelayanan;
Memastikan portofolio untuk UKM sesuai dengan rencana bisnis Bank.
Bertanggungjawab atas Divisi Pendanaan & Layanan, dan Divisi UKM & Kredit Konsumer.
2. Leading the management in the functions of: Strategy improvement and development that support the growth of SME & Consumer business, including service quality. Ensuring that SME portfolios are in accordance with the Bank’s business plan. Responsible for Funding & Service Division, and SME & Consumer Loans Division.
DIREKTUR TI DAN OPERASI 1. Memimpin usaha PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan seluruh Direktur sesuai aspirasi pemegang saham dan berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan pelaksanaan tata kelola Bank yang baik.
IT AND OPERATIONS DIRECTOR 1. Leading PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk business activities collegially with all fellow members of the Board of Directors in accordance with the aspiration of the shareholders and by referring to the principle of prudence and the Bank’s Good Corporate Governance implementation.
2. Memimpin kepengurusan atas fungsi:
2. Leading the management in the functions of: IT, network and operational management and controlling strategies; Responsible for IT Strategy and Global Standard System (GSS) Development, System & Technology Division, and Network & Operation Division as well as Special Asset Management Division
Pengelolaan dan pengendalian strategi tentang TI, jaringan dan operasi; Bertanggungjawab atas Divisi Strategi TI & Pengembangan Global Standard System (GSS), Divisi Sistem & Teknologi, dan Divisi Jaringan & Operasi serta Divisi Special Asset Management.
KOMPOSISI DIREKSI Pengangkatan anggota Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dilakukan melalui RUPS. Pengangkatan anggota Direksi dinyatakan efektif setelah dinyatakan lulus Fit and Proper test Otoritas Jasa Keuangan. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mengangkat Direksi berdasarkan hasil RUPSLB pada tanggal 5 Agustus 2016 dengan komposisi sebagai berikut:
COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk Board of Directors is appointed through GMS. Such appointment takes into effect after the Directors pass Otoritas Jasa Keuangan Fit and Proper Test.
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk Board of Directors is appointed based on the AGMS on November 7, 2014 and December 24, 2014 as well as AGMS March 2016 with composition as follows:
24
KRITERIA Mayoritas anggota Direksi telah memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional.
Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia. Seluruh anggota Direksi: a. Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit.
CRITERIA The majority of members of the Board of Directors has more than 5 (five) years of experience in the area of operations as Executive Officer of the Company. All members of the Board of Directors reside in Indonesia. All members of the Board of Directors: a. Have not been declared bankrupt or found guilty of causing a company to become bankrupt;
25
b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah dihukum. c. Tidak memiliki jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Perusahaan sejenis, dan atau lembaga lain yang sejenis. d. Tidak memiliki hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham.
PENILAIAN KINERJA DIREKSI Pelaksanaan evaluasi kinerja dilakukan secara komprehensif, berjenjang, dan berkala. Penilaian kinerja Direksi adalah sebagai berikut. 1. Dewan Komisaris meminta Komite Remunerasi dan Nominasi untuk melakukan kajian terhadap sistem penilaian kinerja Direksi. 2. Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan koordinasi dengan Divisi Human Capital dan unit kerja terkait dalam rangka menyusun usulan rekomendasi tentang sistem penilaian kinerja Direksi. 3. Komite Remunerasi dan Nominasi menyusun rekomendasi penilaian kinerja Direksi dan kemudian disampaikan kepada Dewan Komisaris.
4. Dewan Komisaris membahas rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi tentang penilaian kinerja Direksi dan kemudian memberikan penilaian terhadap kinerja Direksi untuk dapat disampaikan dalam RUPS.
5. Dewan Komisaris dan Direksi menyampaikan usulan persetujuan atas
b. Have never done any wrongdoing and been punished for criminal actions. c. Do not hold concurrent position as Commissioner, Director or Executive Officer at other companies with the same business field, and or other similar institutions. d. Do not have financial and family relationships with members of the Board of Commissioners, fellow members of the Board of Directors and / or shareholders of the Company EVALUATION OF THE BOARD OF DIRECTORS PERFORMANCE The implementation of an evaluation of performance conducted comprehensively, tiered, and periodically. The evaluation of the Board of Directors performance is as follows. 1. Board of Commissioners requested Remuneration and Nomination Committee to conduct a review of the Board of Directors’ performance evaluation system. 2. Remuneration and Nomination Committee coordinates with the Human Capital Division and related work units in order to prepare the proposed recommendations on the Board of Directors’ performance evaluation system. 3. The Remuneration and Nomination Committee prepares the recommendations on the Board of Directors’ performance evaluation and then submitted to the Board of Commissioners. 4. The Board of Commissioners discusses the recommendations of the Remuneration and Nomination Committee on the Board of Directors performance evaluation and then provide an evaluation of the Board of Directors performance to be presented at the GMS. 5. The Board of Commissioners and Board of Directors propose an approval on the 26
pencapaian kinerja Direksi dalam RUPS dan RUPS akan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi atas pengurusan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya.
achievement of the Board of Directors performance at the GMS and GMS will provide full release and discharge of responsibility to the members of the Board of Directors taken throughout the last financial year, as long as the actions are reflected in the Annual Report and Financial Statements except for embezzlement, fraud and other criminal acts.
Adapun penilaian lainnya dilakukan berdasarkan parameter kriteria Penilaian Tugas dan Tanggung Jawab Direksi dalam self-assessment pelaksanaan GCG.
As for the other evaluation is conducted based on criteria parameter of Evaluation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors in the self-assessment of GCG.
REMUNERASI DIREKSI Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dalam hal penetapan remunerasi Direksi tahun 2016, sebagai berikut:
DIRECTOR REMUNERATION Resolutions of the Gerneral Meeting of Shareholders concerning the Directors Remuneration in 2016 are as follows:
* - Park Tae Yong resmi menjabat sebagai Presiden Direktur sesuai dengan keputusan RUPSLB No. 28 tanggal 23 Maret 2016 dan surat OJK tentang Keputusan Fit and Proper Test No. SR135/D.03/2016 tanggal 27 Juli 2016. - Arief Budiman resmi berhenti menjabat sebagai Direktur Human Capital sesuai keputusan RUPSLB No. 28 tanggal 23 Maret 2016. - 2 (dua) Direksi memiliki masa kerja dibawah 6 bulan di tahun 2016.
* - Park Tae Yong formally served as President Director in accordance with EGMS decision No 28 date March 23, 2016 and OJK Decree concerning Fit and Proper Test No. SR135/D.03/2016 dated July 27, 2016. - Arief Budiman was officially discharged as Director of Human Capital in accordance with EGMS decision No. 28 dated March 23, 2016. - 2 (two) Directors has a tenure of less than 6 months in 2016.
27
RAPAT DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS MEETING
Rapat Direksi diadakan secara berkala (umumnya setiap minggu), sekurangkurangnya sekali dalam setiap bulan dan dalam rapat tersebut Direksi dapat mengundang pejabat setingkat di bawah direksi. Selama tahun 2016, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 49 (empat puluh sembilan) kali pertemuan mengenai kinerja bank, perkembangan usaha bank dan hal-hal lainnya. Dalam setiap rapat Direksi dibuat risalah rapat yang ditandatangani oleh pimpinan rapat Direksi dan seluruh anggota Direksi yang hadir, yang berisi segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat. Sekretaris Perusahaan atau pejabat ditunjuk untuk membuat serta mendistribusikan risalah rapat Direksi.
Board of Directors Meeting is held regularly ( generally once in a week), at least once a month and in the meeting the Board of Directors may invite one lower-level officials. Throughout 2016, the Board of Directors held 49 (fourty-nine) meetings was concerning the Bank’s performance and business development, and other matters. In each meeting of the Board of Directors, minutes of the meeting is made, signed by the meeting chairman and all members of the Board of Directors attending the meeting, and contains all matters discussed and decided in the meeting. Corporate Secretary or appointed official is in charge to make and distribute minutes of meetings.
*
*
Effective served as President Director in accordance with the OJK Decree concerning Fit and Proper Test No. SR135 / D.03/ 2016 dated July 27, 2016
**
Honorably discharged Arief Budiman and dismisses as Director of Human Capital in accordance with EGM decision no.28 dated March 23, 2016.
Efektif menjabat sebagai Presiden Direktur sesuai dengan surat OJK tentang Keputusan Fit and Proper Test No. SR-135/D.03/2016 tanggal 27 Juli 2016 ** Pemberhentian dengan hormat Arief Budiman dan berhenti menjabat sebagai Direktur Human Capital sesuai keputusan RUPSLB No.28 tanggal 23 Maret 2016.
28
PROGRAM PENGEMBANGAN Untuk mengembangkan kompetensi Direksi, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mengikutsertakan anggota Direksi dalam berbagai kegiatan seminar, workshop, serta kegiatan pelatihan lainnya.
DEVELOPMENT PROGRAM To develop the competencies of Directors, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk encourages members of the Board of Directors to attend various seminars, workshops, and other training activities.
Rincian kegiatan pelatihan dan pengembangan anggota Direksi selama tahun 2016, sebagai berikut :
Training and development programs attended by members of the Board of Directors in 2016 are as follows:
29
HUBUNGAN AFILIASI ANTARA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati mengenai fungsi dan peranan masing-masing dalam mengurus Bank sebagaimana telah diatur dalam peraturan Perundangundangan maupun Anggaran Dasar Perusahaan. Dewan Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Bank secara tepat waktu dan lengkap, dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan diberikan kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap. Direksi bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan-laporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hubungan Afiliasi antara Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham adalah sebagai berikut:
AFFILIATE RELATION BETWEEN THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS The Board of Commissioners and the Board of Directors should have mutual respect on each other’s function and role in managing the Bank as stipulated in the Company’s Articles of Association.
The Board of Commissioners is entitled to access the Bank’s information in timely and complete manner, and the Board of Directors is responsible for ensuring such information is provided to the Board of Commissioners in timely and complete manner. The Board of Directors is responsible for delivering reports required by the Board of Commissioners on a regular basis according to the applicable regulations.
Affiliate relationship between the Board of Directors, the Board of Commissioners, and Shareholders is described as follows:
30
PERLAKUAN YANG SAMA TERHADAP SELURUH PEMEGANG SAHAM Dalam memberikan informasi yang diperlukan oleh investor atau Pemegang Saham (transparansi informasi), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk memberikan perlakuan yang sama terhadap Pemegang Saham Mayoritas maupun Minoritas. Hal ini dimaksudkan agar tidak terdapat informasi pihak dalam (inside information) yang hanya diketahui oleh Pemegang Saham Mayoritas. Seluruh Pemegang Saham memiliki hak yang sama dalam memperoleh informasi terkait Bank.
EQUAL TREATMENT TO THE ENTIRE SHAREHOLDERS In providing the information required by investors or shareholders (transparency of information), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk give the same treatment to the Majority and Minority Shareholders. This is mean that there are no inside information that is only known by the majority shareholder. The entire Shareholders have equal rights to obtain information related to the Bank.
Pelaksanaan fungsi diseminasi informasi tersebut dilakukan oleh Departemen Hubungan Investor (Investor Relation) di bawah Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Beberapa bentuk pelaksanaan transparansi informasi yang dilakukan Bank adalah aktif menyelenggarakan forumforum pertemuan dengan analis dan investor, melalui paparan publik untuk menjamin keterbukaan informasi dapat dilaksanakan dengan baik.
Implementation of the dissemination information functions carried out by the Investor Relations Under Corporate Secretary . Some forms of implementation of information transparency by the Bank is actively organizing forums meetings with analysts and investors, through public exposure to ensure the openness of information can be implemented.
Metode yang digunakan, adalah sebagai berikut: Penyampaian langsung, yang meliputi: Public Expose, Non Deal Road Show, Press Conference, 1-on-1 Meetings, Group Meetings, Branch Visits dan Site Visits.
The method used is as follows:
Direct Submission, which includes: Public Expose, Non Deal Road Show, Press Conference, 1-on-1 Meetings, Group Meetings, Branch Visits and Site Visits.
31
Penyampaian tidak langsung, yang meliputi: Annual Report, Laporan Keuangan Publikasi, Website, Media, Conference Calls dan surat elektronik.
Submission indirectly, which includes: Annual Report, Financial Report, Website, Media, Conference Calls and e-mails.
Prinsip dasar yang digunakan oleh Perusahaan adalah: Pengungkapan informasi dilakukan secara wajar (fair disclosure information) dengan memperhatikan prinsip kesetaraan (equitable treatment) dan transparansi. Bank maupun Direksi serta pegawai wajib memberikan informasi dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan dibidang perbankan yang berlaku. Komunikasi dengan Komunitas Pasar Modal dan Komunitas Investor menggunakan kebijakan satu pintu (one door policy).
The basic principles used by the Company are: Disclosure is information is done reasonably (fair disclosure of information) on the principle equitable treatment and transparency.
Perusahaan senantiasa membangun hubungan baik dengan investor, analis maupun masyarakat pasar modal lainnya melalui penyelenggaraan secara berkala kegiatan-kegiatan seperti pertemuan dengan analis/investor dalam skala nasional maupun internasional serta paparan kinerja kepada publik. Perusahaan juga memenuhi kewajiban keterbukaan informasi sebagaimana yang diatur dalam peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu dan paparan publik. Perusahaan juga telah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat umum dan investor untuk memperoleh informasi melalui situs www.bankwoorisaudara.com.
The Company continues to build good relations with investors, analysts and other capital markets community through the organization of periodic activities such as meetings with analysts / investors in the national and international scale as well as exposure to the performance to the public. The Company also fulfill the obligation of information disclosure as stipulated in the regulations of the Indonesia Capital Market such as financial reports, annual reports, reports certain shareholders and public exposure. The Company also has the widest access to the general public and investors to obtain information via the website www.bankwoorisaudara.com.
Bank and the Board of Directors and employees are required to provide information by adhering to the principle of prudence with regard to the provisions applicable in banking secrecy. Communications with Community Capital Markets and Investor Community using one-door policy .
32
ORGAN PENDUKUNG KOMISARIS
DEWAN
BOARD OF COMMISSIONERS SUPPORTING COMMITTEE
KOMITE AUDIT Komite Audit merupakan komite di bawah Dewan Komisaris dengan merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No 13/SEOJK.03/ 2017 perihal Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
AUDIT COMMITTEE The Audit Committee is a committee under the Board of Commissioners in accordance with OJK Regulation No. 55 / POJK.03 dated December 7, 2016 concerning Governance Implementation for Commercial Banks and OJK Circular Letter No 13/SEOJK.03/ 2017 regarding the Governance Implementation for Commercial Banks.
KOMPOSISI KOMITE AUDIT Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk per 31 Desember 2016 diangkat melalui Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk No 001/KEP.DEKOM/KA/ II/2015 tentang Pengangkatan/Penunjukan Anggota Komite Audit. Susunan Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
COMPOSITION OF AUDIT COMMITTEE Audit Committee of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk per December 31, 2016 was appointed by the Board of Commissioners of PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk Decree No. 001 / KEP.DEKOM / KA / II /2015 regarding the Appointment of Audit Committee Members. The composition of Audit Committee of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk per December 31, 2016 are as follows:
Anggota Komite Audit RADEN AHMAD AGUS SETIADJAJA Warga negara Indonesia, menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran pada tahun 1982 dan Magister Sains Bidang Kajian Ilmu Akuntansi di Fakultas Pasca Sarjana Universitas Padjajaran pada tahun 1996. Memulai karir di perbankan di PT Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906 sebagai staff Ahli atau Biro Direksi pada tahun 1989, sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Dalem Kaum
Member of Audit Committee RADEN AHMAD AGUS SETIADJAJA Indonesian citizen, graduated from the Faculty of Economics from the University of Padjadjaran in 1982 and earned Master of Science in Accounting Sciences, both from Padjajaran University in 1996, Bandung, Indonesia. He started his banking career in Bank Saudara in 1989 as Expert Staff at the Board of Directors, prior to serving as Head of Dalem Kaum Supporting Branch since September 12, 1994, Corporate Secretary 33
PT Bank HS 1906 sejak 12 September 1994, sebagai Corporate Secretary PT Bank HS 1906 sejak 3 Mei 1999, sebagai Kepala Divisi Satuan Kerja Audit Intern PT Bank HS 1906 sejak 10 Juli 2000 dan menjadi Komisaris Bank Saudara sejak 26 Mei 2011. Menjabat sebagai komisaris independen Bank Woori Saudara mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 24 Desember 2014.
since May 3, 1999, Head of Internal Audit Unit since Juli 10, 2000 and Commissioner since May 26, 2011. as Independent Commissioner who is an expert in banking, Audit and risk management. He has officially served as Independent Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014
GASMARA TISNAWINATA Warga negara Indonesia, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi di Universitas Padjajaran Bandung. Merintis karir di dunia Perbankan sejak tahun 1973 sampai dengan 2000 bagian Perkreditan dan menjadi Wakil Pemimpin Cabang di Bank Bumi Daya, pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 menjabat sebagai Direktur PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. Sebelum merger telah bergabung di Bank Saudara (sekarang PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk) menjadi Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dan terhitung sejak 16 Maret 2015 hingga saat ini sebagai Anggota Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
GASMARA TISNAWINATA Indonesian citizen, Bachelor of Economics from the University of Padjadjaran, Bandung. Started his career in banking from 1973 to 2000 in Credit Division and became Deputy Branch Manager at Bank Bumi Daya, from 2000 to 2003 served as Director of PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk. Before the merger, he joined PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk as Member of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee and from March 16, 2015 to date, he has been serving as Audit Committee Member of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
WALDY GUTAMA Warga negara Indonesia, pendidikan terakhir Magister Manajemen bidang keuangan di Sekolah Tinggi swasta di Jakarta. Pensiun dari Bank Indonesia tahun 2011 terakhir sebagai Pengawas Bank Madya, memiliki sertifikat dari Bank Indonesia sebagai Pemeriksa dan Analis Bank, menjadi peserta di berbagai seminar di dalam dan luar negeri (a.l London dan USA), pernah menjadi Komite Audit di Bank Woori Indonesia, saat ini juga sbg anggota Komite Audit di BTN dan bergabung dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menjadi Anggota Komite Audit pada bulan Maret 2015.
WALDY GUTAMA Indonesian citizen, Master of Management in finance from a private collage in Jakarta. retired from Bank Indonesia in 2011 as Bank Supervisor Associate, has a certificate from Bank Indonesia as Investigator and Bank Analyst, participated in various seminars in Indonesia and overseas (e.g London and the USA), once served as Audit Committee member in Bank Woori Indonesia, and at present also serves as Audit Committee member of Bank BTN and joined PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk as Audit Committee member in March 2015.
NANNY DEWI Warga negara Indonesia, menyelesaikan pendidikan Master di University of Wollonggong, Australia pada tahun 1992 dan pendidikan Doktoral di Universitas
NANNY DEWI Indonesian citizen, passed her master’s degree from the University of Wollonggong, Australia in 1992 and her doctorate degree from Padjadjaran University in 2006. 34
Padjajaran pada tahun 2006. Berpengalaman sebagai anggota Komite Audit pada PT Rabobank Indonesia dan PT Energi Mega Persada, Tbk. Bergabung sebagai Anggota Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk pada bulan Maret 2015.
Experienced as Audit Committee member at PT Rabobank Indonesia and PT Energi Mega Persada Tbk. Joined as Audit Committee member of the PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in March 2015.
SUHARJADI SUNARJA Warga negara Indonesia, menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Universitas Bandung Raya, Bandung – Jawa Barat pada 1996 dan Program Profesi Akuntansi di Universitas Padjadjaran Bandung pada 2007. Mengawali karir sebagai staf akunting pada 1991, beliau saat ini menjabat sebagai Supervisor Auditor di Kantor Akuntan Publik Koesbadijah (sejak 1995), Beddy Sams & Setiasih di Bandung, Direktur CV. Beliau bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1960 Tbk sejak 2008 sebagai Komite Audit Perseroan, dan masih menjadi anggota Komite Audit setelah merger di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
SUHARJADI SUNARJA Indonesian citizen, finished his education in Accounting at Bandung Raya University, Bandung – West Java, in 1996 and Accounting Program Study at the Padjadjaran University, Bandung, in 2007. Started his career 1991 as an accounting staff, he is currently Auditor Supervisor in Koesbadijah, Beddy Sams & Setiasih Public Accountants Firm in Bandung (since 1995), Director of CV. He joined PT Bank Himpunan Saudara 1960 Tbk in 2008 as the Audit Committee member, and still served after the merger of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee The Audit Committee of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has duties and responsibilities in supervising the Bank’s financial reporting, internal control and governance. To carry out the duties and responsibilities, the Audit Committee is granted the authority to investigate all findings deemed necessary to ensure proper operations of internal control, accounting practices and governance in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Komite Audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan tata kelola Bank. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Komite audit diberikan wewenang untuk menyelidiki semua temuan yang dipandang perlu sebagai upaya menjamin bahwa pengendalian internal, praktek akuntansi dan tata kelola PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah berjalan dengan baik. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi antara lain:
Duties and responsibilities of the Audit Committee comprise, among others:
1. Membuat kajian atas dan menyetujui rencana kegiatan tahunan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). 2. Melakukan penelaahan informasi keuangan yang akan dikeluarkan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk seperti laporan keuangan, proyeksi
1. To review and approve the annual work plan of Internal Audit Task Force (SKAI). 2. To review PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s financial information to be released, such as financial statements, projections, and 35
3.
4.
5.
6.
7.
dan informasi keuangan lainnya serta meyakinkan bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Menganalisis atas ketaatan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk terhadap peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank. Mengevaluasi dan menganalisis rencana audit PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan implemantasinya. Memastikan bahwa audit telah dilaksanakan dalam frekuensi dan lingkup yang sesuai dan mengawasi tindak lanjut dari laporan audit. Menganalisis independensi dan obyektifitas Akuntan Publik serta kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar audit yang berlaku. Menganalisis kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP untuk memastikan semua resiko penting telah dipertimbangkan. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut Direksi atas hasil temuan SKAI, KAP dan Hasil Pengawasan Bank Indonesia guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
8. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan di RUPS. 9. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. 10. Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen, data dan informasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk yang dimilikinya. 11. Membuat, mengkaji dan memperbarui Piagam Komite Audit.
other financial information. Audit Committee also ensures that financial statements have been prepared in line with prevailing accounting standards. 3. To analyze PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s compliance with capital market regulations and other laws and regulations relevant to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s activities. 4. To evaluate and analyze PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s audit plan as well as implementation, to ensure that audit activities have been carried out with appropriate frequency and scope as well as monitor follow-up of audit report. 5. To analyze independency and objectivity of public accountants as well as compliance of audit implementation with the prevailing audit standards. 6. To analyze adequacy of audit work conducted by the Public Accountants Firm in order to ensure that all significant risks are already examined. 7. To monitor and evaluate Board of Directors follow up action on Internal Audit findings, public accountant firm and Bank Indonesia’s supervision results, in order to provide recommendations to the Board of Commissioners. 8. To recommend to the Board of Commissioners the appointment of Public Accountant and Public Accountant Firm, to be presented in the GMS. 9. To analyze and report any claims relating to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk to the Board of Commissioners. 10. To keep the confidentiality of all documents, data and information regarding PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in their possession. 11. To prepare, review and periodically update the Audit Committee Charter. 36
12. Menyelenggarakan maupun memberikan kewenanga nuntuk melakukan investigasi dalam ruang lingkup tugasnya. 13. Menggunakan jasa konsultan, akuntan atau pihak eksternal lain yang memberikan nasehat atau pelaksanaan suatu investigasi dan pengumpulan informasi yang diperlukan oleh Komite dan karyawan. 14. Melaksanakan tugas lain yang sewaktuwaktu diberikan oleh Dewan Komisaris.
12. To conduct, or grant authority, to conduct investigation within its scope of work.
Kedudukan Komite Audit Kedudukan Komite Audit Perusahaan berdasarkan Piagam Audit yang dibuat pada tanggal tanggal 26 Mei 2015 adalah sebagai berikut : Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit bekerja secara kolektif dan diketuai oleh Komisaris lndependen. Komite Audit wajib melaporkan hasil evaluasinya kepada Dewan Komisaris.
Audit Committee Position Position of the Company’s Audit Committee based on Audit Charter made of May 26, 2015 is as follows:
Kode Etik Komite Audit Kode etik Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Menjunjung tinggi integritas, profesionalisme dan standar profesi dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Komite Audit. Melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab secara jujur, objektif dan independen semata-mata untuk kepentingan Perusahaan. Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan hukum, etika dan norma-norma yang berlaku di masyarakat serta kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan dan tujuan Perusahaan. Tidak menerima imbalan atau sesuatu apapun diluar dari yang sudah ditetapkan sebagai penghargaan atas tugasnya.
Code of Ethics of Audit Committee The code of ethics of the Audit Committee is as follows: Upholding the integrity, professionalism and professional standards in carrying out duties as member of the Audit Committee. Carrying out any duties and responsibilities in honest, objective and independent manner solely for the benefit of the Company. Avoiding activities that are contrary to law, ethics and norms prevailing in the society as well as activities that are contrary to the interests and objectives of the Company.
13. To retain consultancy service, accountant, or other external parties that will provide counsel, conduct investigation or gather information needed by the Committee from employees. 14. To conduct other duties any time assigned by the Board of Commissioners.
Audit Committee is appointed and dismissed by the Board of Commissioners and directly responsible to the Board of Commissioners. The Audit Committee works collectively and is chaired by Independent Commissioner. The Audit Committee shall report the results of its evaluation to the Board of Commissioners.
Not accepting any reward or anything beyond those already stated as reward for their tasks.
37
Memberikan pendapat dengan menggunakan bukti dan kompeten untuk mendukung pendapat tersebut serta tidak menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi.
Providing opinions with sufficient and competent evidence to support the argumentation and not using the information for personal gain.
Independensi Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit saat ini tidak memiliki hubungan keuangan dengan sesama anggota Komite Audit, Dewan Komisaris, Direksi, maupun pemegang saham pengendali.
Independence of Audit Committee All the current members of Audit Committee do not have financial relationships to the second level with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Controlling Shareholder.
Rapat Komite Audit Berdasarkan Piagam Komite Audit sesuai dengan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Nomor: Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Audit, dengan ketentuan sebagai berikut:
Audit Committee Meeting The Audit Committee Charter, in accordance with the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam LK) Decision Letter No. Kep-643 / BL / 2012 dated 7 December 2012 on the Establishment and Implementation Guidance of the Audit Committee, provides the following:
Komite Audit mengadakan rapat pertemuan formal sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 (tiga) bulan. Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau yang paling senior, apabila berhalangan hadir. Jika dipandang perlu, Komite Audit dapat menunjuk manajemen Perusahaan yang terkait untuk hadir dalam rapat Komite Audit. Setiap rapat Komite Audit, hasil rapat wajib tercantum dalam risalah rapat dan ditandatangani yang menghadiri
Audit Committee holds formal meetings on at least once in three (3) months.
Komite Audit. Komite Audit mengadakan rapat koordinasi dengan Operational Excellence Department (Internal Audit Working Unit) sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 (tiga) bulan.
Audit Committee Meeting is chaired by the Audit Committee Chairman or the most senior, when unable to attend. If deemed necessary, the Audit Committee appoint the Company’s management related to attend Audit Committee meeting. All results of Audit Committee meetings should be listed in the minutes of the meeting signed by attendance of the Audit Committee. The Audit Committee holds a coordination meeting with the Operational Excellence Department (Internal Audit Working Unit) at least once in three months.
Selama 2016 Komite Audit melakukan rapat sebanyak dua belas kali. Hasil rapat baik berupa kajian, analisis maupun rekomendasi dan keputusan yang telah ditetapkan, dituangkan dalam risalah rapat dan telah didokumentasikan dengan baik.
In 2016 the Audit Committee held twelve meetings. Results of the meetings, in the form of studies, analysis and recommendations and decisions, were already set and poured in the minutes of meetings and well documented.
38
Frekuensi dan catatan kehadiran Rapat Komite Audit dapat dilihat pada tabel berikut:
Frequency and attendance of Audit Committee meetings are presented in the following table:
Program Kerja dan Realisasi Program Kerja Komite Audit 2016
Work Program and Realization Program of Work of the Audit Committee 2016
Komite Audit melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah merealisasikan Program Kerja Komite Audit, yaitu sebagai berikut: 1. Membahas hasil audit dengan Auditor Eksternal; 2. Menerima dan mereview laporan hasil audit SKAI; 3. Memonitor tindak lanjut hasil audit SKAI; 4. Mengevaluasi kebijakan-kebijakan Perseroan; 5. Mengidentifikasi dan memantau permasalahan yang menjadi perhatian dari Dewan Komisaris; 6. Menilai kebijakan Perseroan berkaitan dengan peraturan internal maupun eksternal yang berlaku, etika usaha, dan benturan kepentingan (conflict of interest).
The Audit Committee has carried out its duties and functions properly. In addition, the Audit Committee has also realized its Work Programs, such as the following: 1. Discussed the audit results with external auditors; 2. Received and reviewed IAU’s audit report; 3. Monitored the follow-up of IAU’s audit result; 4. Evaluated the Company’s policies and related application; 5. Identified and monitored the problems that required Board of Commissioners’ concern 6. Assessed the Company’s policies related to the compliance with the prevailing Company’s internal and external regulations, business ethics and conflict of interest.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE Pursuant to the Board of Commissioners Decree No. 005/KEP.DEKOM/KRN/IX/2016 regarding the Changes of Board Commissioners Decree PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk No. 003/KEP. DEKOM/KRN/II/2015, about the appointment/assignment Nomination and Remuneration Committee Member, as of 31 December 2016 was 5 members.
Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 005/KEP.DEKOM/KRN/ IX/2016 tentang Perubahan atas Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk Nomor : 003/KEP. DEKOM/KRN/II/2015, tentang Pengangkatan/Penunjukan Anggota Komite Nominasi & Remunerasi, bahwa posisi 31 Desember 2016 adalah berjumlah 5 orang.
39
MASKAN ISKANDAR Warga Negara Indonesia. Resmi menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris no. 42 tanggal 24 Desember 2014. Meraih gelar Sarjana Hukum jurusan perdata di Unpad pada tahun 1973, dan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam dan di luar negeri. Memulai karir perbankan sejak tahun 1975 di Bank Indonesia dan pernah menjabat sebagai Direktur Komunikasi dan Pengamanan BI, Direktur Sumber Daya Manusia BI, Direktur/Pimpinan Koordinator BI Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Bandar Lampung dan menjadi Komisaris Bank Saudara sejak bulan Mei 2002.
MASKAN ISKANDAR Indonesian Citizen. He has officially served as Independent Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014. He earned his Bachelor’s Degree in Law majoring in civil law from Padjadjaran University (Unpad) in 1973, and has participated in trainings held inside and outside the country. Started his banking career since 1975 at Bank Indonesia and once served as Director of Communications and Security of Bank Indonesia (BI), Director of Human Resource of BI, Director/Chief Coordinator of BI West Java, South Sumatra and Bandar Lampung and has been Commissioner of Bank Saudara since May 2002.
FARID RAHMAN Warga Negara Indonesia. Resmi menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan terakhir mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 24 Desember 2014 Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan memperoleh gelar MBA dari Golden Gate University, San Fransisco, USA. Pengalaman kerja mulai tahun 1984 dirintis dari Corporate Banking Bank Duta, Chief Executive Officer Duta International Finance Co.Ltd (anak perusahaan Bank Duta yang berkedudukan di Hongkong), dan kemudian International Banking Division Head Bank Duta Kantor Pusat. Duduk sebagai Direktur Utama
FARID RAHMAN Indonesian Citizen. He has officially served as President Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014. He graduated from the Faculty of Economics of the University of Indonesia and received his MBA title from Golden Gate University, San Fransisco, USA. His work experience first began in 1984 by starting a career at Corporate Banking of Bank Duta as Chief Executive Officer of Duta International Finance Co. Ltd (subsidiary of Bank Duta headquartered in Hong Kong) and as Head of International Banking Division at the Head Office of Bank Duta. 40
Perseroan sejak tahun 1994 dan menjadi Komisaris Bank Saudara sejak 26 Mei 2011 dan menjadi Presiden Komisaris sejak tanggal 16 Maret 2012.
He was President Director of the Company since 1994 and Commissioner of Bank Saudara since March 16, 2012
AHMAD FAJARPRANA Warga Negara Indonesia. Resmi menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris no. 42 tanggal 24 Desember 2014 Meraih gelar Megister Hukum Universitas Gajah Mada. Menjabat sebagai Vice President di Citibank tahun 1991-1996. Pernah menjabat sebagai Group Head Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tahun 1999 hingga tahun 2004. Menjadi Executive Vice President Bank Mutiara di tahun 2014.
AHMAD FAJARPRANA Indonesian Citizen. He has officially served as Independent Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014. He received his Master’s Degree in Law from Gadjah Mada University. He was Vice President in Citibank (1991-1996), Group Head in Indonesian Bank Restructuring Agency or BPPN (1999-2004), and Executive Vice President of Bank Mutiara in 2014.
LIM CHEOL JIN Warga Negara Korea Selatan. Menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan Korporat di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dan juga Komisaris di PT Bank Woori Indonesia. Lulus dari Universitas Chonuk National University, Cheonju, Korea pada 1980.
LIM CHEOL JIN South Korean citizen. Served as Head of Corporate Planning Division at PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and served as a President Director as well as also as Commissioner of PT Bank Woori Indonesia. Graduated from the University Chonuk National University , Cheonju , Korea in 1980 .
AKHMAD SYAILENDRA Warga Negara Indonesia. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran pada 2003. Bergabung dengan Bank Saudara pada April 2001 dan menjabat sebagai Kepala Divisi Human Capital pada September 2016.
AKHMAD SYAILENDRA Indonesian citizen. Earned his Bachelor’s Degree in Economic in 2003 from Padjajaran University. Joined Bank Saudara in 2001 and become Human Capital Division Head in September 2016.
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi 1. Mengevaluasi struktur, sistem dan praktek remunerasi Direksi dan menyampaikan saran Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee 1. To evaluate structure, system and practices of remuneration for Board of Directors and propose the recommendation of the Board of Commissioners. 2. To evaluate structure, system and practices of remuneration for employees and propose the recommendation of the Board of Commissioners. 3. To set up performance criteria for each of Board of Commissioners and Board
. 2. Mengevaluasi struktur, sistem dan praktek remunerasi karyawan dan menyampajikan saran perubahan kepada Dewan Komisaris. 3. Membuat kriteria penilaian kinerja masing-masing Dewan Komisaris,
41
Direksi, Pejabat eksekutif dan Karyawan. 4. Melakukan evaluasi kinerja masingmasing Direksi, pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan. 5. Mengembangkan dan memfasilitasi Direksi, pejabat Eksekutif dan karyawan. 6. Membuat kriteria seleksi dan prosedur nominasi Dewan Komisaris, Direksi dan jabatan satu tingkat di bawah Direksi yang strategis menurut penilaian Komisaris.
of Directors, executives and all employees. 4. To evaluate the performance of each member of the Board of Directors, executives and all employees as a whole. 5. To develop and facilitate the Board of Directors, executives and all employees.
Selama 2016 Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan rapat sebanyak 11 (sebelas kali). Hasil rapat baik berupa kajian, analisis maupun rekomendasi dan keputusan yang telah ditetapkan, dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.
6. To set criteria and nomination procedure to select the Board of Commissioners and the Board of Directors as well as the positions one level below the Board of Directors that are deemed strategic by Board of Commissioners. 7. Selection and make a recommendation on the nomination list of Commissioners Board of Directors and executive officers. 8. To select and provide recommendation to Board of Commissioners on the list nominees for the Committees under Board of Commissioners. During 2016, the Remuneration and Nomination Committee held meetings as much as 11 (eleven times). The meeting results in the form of studies, analysis and recommendations and decisions that have been set, were noted in the minutes of meetings and are well documented.
7. Melakukan seleksi dan menyusun rekomendasi Komisaris atas daftar nominasi Direksi dan pejabat eksekutif. 8. Melakukan seleksi dan menyusun rekomendasi Komisaris atas daftar nominasi anggota Komite.
Berhenti menjabat dari keanggotaan/ Sekretaris (Pejabat Eksekutif merangkap sebagai Anggota Komite) terhitung tanggal 1 September 2016.
Stop serving of membership / Secretary (Executive Officer concurrently as Member of the Committee) as of September 1, 2016.
42
Independensi Komite Nominasi & Remunerasi Seluruh anggota Komite Nominasi & Remunerasi saat ini tidak memiliki hubungan keuangan dengan sesama anggota Komite Nominasi & Remunerasi, Dewan Komisaris, Direksi, maupun pemegang saham pengendali.
Independence of Nomination & Remuneration Committee All the current members Nomination & Remuneration Committee do not have financial relationships to the second level with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Controlling Shareholder.
Program Kerja dan Realisasi Program Kerja Komite Nominasi & Remunerasi 2016 Komite Nominasi & Remunerasi melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah merealisasikan Program Kerja Komite Nominasi & Remunerasi, yaitu sebagai berikut: 1. Assessment Internal pemilihan Kepala Divisi Human Capital; 2. Penggantian Anggota atau Sekretaris Komite Nominasi & Remunerasi;
Work Program and Realization Program of Work the Audit Committee 2016 The Audit Committee has carried out its duties and functions properly. In addition, the Audit Committee has also realized its Work Programs, such as the following:
3. Pembahasan metode penilaian kinerja bagi Dewan Komisaris; 4. Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris 2016; 5. Pembahasan laporan kegiatan Komite Nominasi & Remunerasi triwulan III2016 kepada Dewan Komisaris;
1. Internal Assessment Head Division Human Capital election; 2. Replacement of member or Secretary Nomination & Remuneration Committee; 3. Discussion of performance assessment methods for Board of Commissioners; 4. Remuneration of Directors and the Board of Commissioners in 2016;
7. Pembahasan benefit karyawan kepindahan Kantor Pusat ke Jakarta; 8. Pembahasan Kebijakan Remunerasi Bank.
5. Discussion of the activity report of the Nomination & Remuneration Committee the third quarter of 2016 to the Board of Commissioners; 6. The assessment of the performance of the Board of Directors; 7. Discussion of employee benefits relocation to the Jakarta head office; 8. Discussion of the Remuneration Bank Policy.
KOMITE PEMANTAU RISIKO Komite Pemantau Risiko dibentuk dalam rangka meningkatkan pelaksanaan dan tata kelola perusahaan yang baik sebagai fungsi Dewan Komisaris. Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.002/KEP. DEKOM/KPR/II/2015 tentang Pengangkatan /Penunjukan Anggota Komite Pemantau Risiko. Adapun keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri dari 4 (tiga) orang yaitu 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan 3 (tiga) orang independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko dan keuangan.
RISK MONITORING COMMITTEE Risk Monitoring Committee is formed to enhance the Company’s operation and good governance as Board of Commissioners functions. Pursuant to Board of Commissioners Decision Letter No. 002/KEP-DEKOM/KPR/II/2015 on Amendments to the Board of Commissioners Decision. Risk Monitoring Committee consists of at least 4 (four) members: 1 (one) Independent Commissioner as chairman and 3 (three) independent individuals with expertise in risk management and finance.
6. Penilaian kinerja Direksi;
43
Susunan anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk posisi 31 Desember 2016 yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Members of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Risk Monitoring Committee as of December 31, 2016 are appointed based on the Board of Commissioners Decision Letters as follows:
Profil Anggota Komite Pemantau Risiko
Profile of Risk Monitoring Committee Members AHMAD FAJARPRANA Indonesian citizen. He has officially served as Independent Commissioner of the Company since December 24, 2014 based on Notarial Deed No. 42 dated December 24, 2014. He received his Master’s Degree in Law from Gadjah Mada University. He was Vice President in Citibank (1991-1996), Group Head in Indonesian Bank Restructuring Agency or BPPN (1999-2004), and Executive Vice President of Bank Mutiara in 2014
AHMAD FAJARPRANA Warga Negara Indonesia. Resmi menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan mulai 24 Desember 2014 berdasarkan Akta Notaris no. 42 tanggal 24 Desember 2014 Meraih gelar Megister Hukum Universitas Gajah Mada. Menjabat sebagai Vice President di Citibank tahun 1991-1996. Pernah menjabat sebagai Group Head Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tahun 1999 hingga tahun 2004. Menjadi Executive Vice President Bank Mutiara di tahun 2014. WALDY GUTAMA Warga negara Indonesia. Pendidikan terakhir Magister Manajemen bidang keuangan di Sekolah Tinggi swasta di Jakarta. Pensiun dari Bank Indonesia tahun 2011 terakhir sebagai Pengawas Bank Madya, memiliki sertifikat dari Bank Indonesia sebagai Pemeriksa dan Analis Bank, menjadi peserta di berbagai seminar di dalam dan luar negeri (a.l London dan USA), pernah menjadi Komite Audit di Bank Woori Indonesia, saat ini juga sbg anggota Komite Audit di BTN dan bergabung dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk
WALDY GUTAMA Indonesian citizen. Master of Management in finance from a private collage in Jakarta. retired from Bank Indonesia in 2011 as Bank Supervisor Associate, has a certificate from Bank Indonesia as Investigator and Bank Analyst, participated in various seminars in Indonesia and overseas (e.g London and the USA), once served as Audit Committee member in Bank Woori Indonesia, and at present also serves as Audit Committee member of Bank BTN and joined PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk as Audit Committee member in March 2015. 44
menjadi Anggota Komite Audit pada bulan Maret 2015. RATNA KOMARA Warga negara Indonesia. Menyelesaikan pendidikannya di jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Padjajaran Bandung pada 1981. Menjabat sebagai Staff Akademik Program Magister Manajemen Universitas Padjajaran, pada 2007-2008 menjabat sebagai Sekretaris Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Program Magister Manajemen Universitas Padjajaran, pada 2009-2011 sebagai Sekretaris Satuan Penjaminan Mutu UNPAD. Mulai April 2012 bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko dan masih menjabat posisi tesebut setelah merger dilakukan.
RATNA KOMARA Indonesian citizen. Passed her Bachelor’s Degree in Management from the Faculty of Economics of Padjajaran University, Bandung in 1981. as Academic Staff at the Magister Management Program in 2003 – 2007, and Secretary at Finance and General Administration Affairs of Magister Management Program in 2008, and Secretary at Quality Warranty Task Force in 2009-2011. She joined Bank Saudara in April 2012 as member of Risk Monitoring Committee and continues to hold the position after the merger exercise.
YANYAN MULYANTO Warga negara Indonesia. Menyelesaikan pendidikan S2 di Royal Melbourne Institute of Technology University – Melbourne Australia jurusan Risk Management of Financial Engineering. Pada 2010 – 2011 menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko di PT Sapta Cipta Tri Rekayasa. Pada 2010-2011 bergabung di PT Bank Agroniaga Tbk anak perusahaan PT BRI Tbk sebagai perencana organisasi manajemen risiko dan inisiatif strategic business plan dan Menjadi Komite Pemantau Risiko (2011 - 2012). Pada 2012 hingga kini masih menjadi Tenaga Ahli Wakil Rektor 3 Universitas Padjadjaran di Bidang Research Community Service/PPM. Managing Director PT Swaption (sejak 2012 hingga kini) dan Bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk pada bulan April 2013.
YANYAN MULYANTO Indonesian citizen. Passed his master’s degree in Royal Melbourne Institute of Technology University – Melbourne Australia majoring in Risk Management of Financial Engineering. He was Director of Risk Management in PT Sapta Cipta Tri Rekayasa (2010-2011) and Planner of Risk Management Organization and Strategic Business Plan Initiatives as well as Risk Monitoring Committee member in PT Bank Agroniaga Tbk, subsidiary of PT BRI Tbk (2010-2011). He has been an Expert Staff in Research Community Service/PPM for the Vice Chancellor of the Padjadjaran University (since 2012 – present), Managing Director of PT Swaption (since 2012 present) and joined PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk in April 2013.
SUHARJADI SUNARJA Warga negara Indonesia. Menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Universitas Bandung Raya, Bandung – Jawa Barat pada 1996 dan Program Profesi Akuntansi di Universitas Padjadjaran Bandung pada 2007. Mengawali karir sebagai staf akunting pada 1991, beliau saat ini menjabat sebagai Supervisor Auditor di Kantor Akuntan Publik
SUHARJADI SUNARJA Indonesian citizen. Finished his education in Accounting at Bandung Raya University, Bandung – West Java, in 1996 and Accounting Program Study at the Padjadjaran University, Bandung, in 2007. Started his career 1991 as an accounting staff, he is currently Auditor Supervisor in Koesbadijah, Beddy Sams & Setiasih Public 45
Koesbadijah (sejak 1995), Beddy Sams & Setiasih di Bandung, Direktur CV. Beliau bergabung dengan PT Bank Himpunan Saudara 1960 Tbk sejak 2008 sebagai Komite Audit Perseroan, dan masih menjadi anggota Komite Audit setelah merger di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Accountants Firm in Bandung (since 1995), Director of CV. He joined PT Bank Himpunan Saudara 1960 Tbk in 2008 as the Audit Committee member, and still served after the merger of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk bertugas mengevaluasi dan memastikan padanan antara kebijakan manajemen risiko di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan pelaksanaannya, serta memantau, mengevaluasi penerapan tugas dan fungsi Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Duties and Responsibilities of the Risk Monitoring Committee Risk Monitoring Committee of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is assigned to evaluate and ensure the alignment of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s risk management policy and implementation as well as monitor and evaluate duties and functions of Risk Management Committee and Risk Management Task Force.
Berikut ini merupakan tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko sebagaimana dijelaskan dalam Piagam Komite Risiko yaitu: 1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan perbaikan kebijakan manajemen risiko. 2. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja manajemen risiko, menguji pelaksanaan atas risiko dan membahasnya dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
Duties and responsibilities of Risk Monitoring Committee as specified in Risk Monitoring Committee Charter are as follows: 1. To provide inputs to the Board of Commissioners and renewing risk management policies. 2. To discuss with the Board of Commissioners or the work units management, examine the implementation of risk and discuss the result of examination in Board of Commissioners and Board of Directors joint meeting. 3. To study internal policies and regulations. 4. To evaluate quarterly reports on enterprise risks and give feedback to Board of Commissioners for further discussion with the Board of Directors.
3. Mempelajari kebijakan dan peraturanperaturan internal. 4. Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko korporasi dan menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi. Rapat Komite Pemantau Risiko Selama 2016 Komite Pemantau Risiko melakukan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali dengan frekuensi tingkat kehadiran 100%. Hasil rapat baik berupa kajian, analisis maupun rekomendasi yang telah ditetapkan, dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Berikut adalah rapat Komite Pemantau Risiko:
Risk Monitoring Committee Meeting Throughout 2016, Risk Monitoring Committee held 12 (twelve) meetings with 100% attendance. The meetings resulted in studies, analysis, recommendations arranged in Minutes of Meetings and documented in a proper manner. Risk Monitoring Committee meetings is as follows: 46
Independensi Komite Pemantau Risiko Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko saat ini tidak memiliki hubungan keuangan dengan sesama anggota Komite Pemantau Risiko, Dewan Komisaris, Direksi, maupun pemegang saham pengendali.
Independence of Risk Monitoring Committee All the current members Risk Monitoring Committee do not have financial relationships to the second level with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Controlling Shareholder.
Program Kerja dan Realisasi Program Kerja Komite Pemantau Risiko 2016 Komite Nominasi & Remunerasi melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan telah merealisasikan Program Kerja Komite Pemantau Risiko, yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan bahwa Bank telah melakukan identifikasi risiko secara komprehensif; 2. Meyakinkan bahwa semua risiko yang sudah diidentifikasi dapat dan sudah diukur oleh manajemen Bank; 3. Meyakinkan bahwa Bank telah melakukan proses pengawasan secara berkesinambungan; 4. Meyakinkan bahwa Bank telah mempunyai kontrol sistem yang memadai dalam memitigasi risiko Bank secara efektif pada level yang manageable dan dapat diterima; 5. Meyakinkan bahwa Bank telah mempunyai kebijakan dan proses yang memadai untuk melakukan pemantauan atas kepatuhan pada peraturan dan kebijakan yang berlaku baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Work Program and Realization Program of Work the Risk Monitoring Committee 2016 The Risk Monitoring Committee has carried out its duties and functions properly. In addition, the Risk Monitoring Committee has also realized its Work Programs, such as the following: 1. Supervised comprehensive risk identification by the Bank; 2. Ensured that all risks identified could be and were already measured by the Bank’s management; 3. Assured that the Bank conducted monitoring process continuously; 4. Assured that the Bank had an adequate control system in mitigating its risk effectively at manageable and acceptable level; 5. Assured that the Bank had adequate policies and processes in monitoring the compliance with prevailing regulations and policies both internal and external.
47
SEKRETARIS PERUSAHAAN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
ARINTO HARTOYO Menyelesaikan pendidikan di Jurusan Agronomi lnstitut Pertanian Bogor di tahun 1995. Pada 26 November 2014 dipercaya menjabat sebagai Corporate Secretary.
ARINTO HARTOYO He completed his education at the Department of Agronomy, Bogor Agricultural Institute in 1995. He joined Bank Saudara in 2000 as Account Officer.
Sekretaris Perusahaan berperan penting dalam membantu Bank memenuhi peraturan pasar modal, yaitu dengan menyediakan pedoman kepada Dewan Komisaris dan Direksi mengenai seperti Good Corporate Governance, Anggaran Dasar Bank, dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Corporate Secretary plays a significant role in assisting the Bank to comply with the capital market regulations by providing guidelines to Board of Commissioners and Board of Directors on the issues regarding Good Corporate Governance, the Bank’s Articles of Association, and prevailing regulations.
Sekretaris Perusahaan Bank berfungsi sebagai penghubung antara PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan lembaga/instansi terkait (Bank Indonesia/OJK), otoritas pasar modal, komunitas pemodal, dan masyarakat umum. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab menyediakan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan investor yang berhubungan dengan kinerja PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk secara tepat waktu, akurat dan transparan sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku bagi bank maupun bagi perusahaan publik.
The Bank’s Corporate Secretary functions as PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s liaison with concerned authorities/institutions (Bank Indonesia/OJK), capital market outhority, investor community and general public. Corporate Secretary is responsible for providing and communicating information on PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s performance to public and for the interests of investors in a timely, accuracy and transparency manner pursuant to prevailing laws and regulations related to banking and public companies.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Memastikan terselenggaranya corporate agenda sesuai peraturan yang berlaku, serta memelihara citra positif perusahaan di masyarakat. Yang merupakan tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai berikut:
DUTIES AND RESPONSIBILITIES Corporate Secretary is tasked to ensure that corporate agenda is implemented in accordance with applicable regulations and the Company’s positive image in the public is maintained. Which is the duties and responsibilities as follows: 1. To direct the preparation of Secretary, including Corporate Actions and Corporate Social Responsibility Programs; 2. To direct the preparation & development of Corporate Secretary policy and procedure; 3. To ensure that the Company’s corporate agenda (GMS, EGM, etc) is implemented successfully;
1. Memimpin penyusunan strategi secretary, termasuk di dalamnya Corporate Action dan Corporate Social Responsibility Program; 2. Memimpin penyusunan & pengembangan kebijakan dan prosedur Corporate Secretary; 3. Memastikan terselenggaranya Corporate Agenda (RUPS, RUPSLB, dsb.) dengan baik;
48
4. Memastikan ketentuan UndangUndang Pasar Modal yang berkaitan dengan operasionalisasi perusahaan dan pengembangan usaha perusahaan; 5. Memimpin proses fasilitasi Mutu / Goal Setting dan Prosedur Mutu Unit Kerja; 6. Memimpin proses fasilitasi dalam mempersiapkan bahan-bahan laporan untuk Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); 7. Mengkoordinasikan penyusunan Sasaran Mutu / Goal Setting dan Prosedur Mutu Unit Kerja sampai disahkan oleh Direksi; 8. Memimpin kegiatan Corporate Secretary dan memastikan kebenaran informasi/data; 9. Memastikan terselenggaranya hubungan yang baik PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan Stakeholder (Bank Indonesia, BAPEPAM-LK, Bursa Efek Indonesia, Pemegang Saham Pengendali dan masyarakat); 10. Memastikan terselenggaranya layanan informasi, terkait dengan informasi CSR, kondisi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk selaku emiten atau perusahaan publik, dan informasi lainnya baik melalui internet, surat kabar, dsb; 11. Memastikan komunikasi informasi dan/atau pemerintah kepada pihak internal dan eksternal berlangsung dengan baik; 12. Memastikan tersedianya Daftar Khusus Daftar Pemegang Saham; 13. Memimpin kegiatan pelaksanaan tindak lanjut setiap temuan internal audit/temuan regulator; 14. Memastikan bahwa karyawan di unit kerjanya menjalankan tugas; 15. Melaksanakan evaluasi kinerja dan coaching subordinate; 16. Memberikan rekomendasi bagi penerimaan, penilaian prestasi kerja, promosi, rekomendasi gaji, pemindahan (mutasi) dan
4. To ensure has complied with the Capital Market regulations related to the Company’s operation and development; 5. To direct the process of Goal / Goal Setting preparation and Quality Procedure Work Unit; 6. To direct the process of facilitating material report preparation for the Board of Directors Meeting, the Board of Commissioners Meeting and GMS; 7. To coordinate the preparation of Quality Goal/ Goal Setting and Quality Procedure Work Unit prior to the approval by the Board of Directors; 8. To direct the Corporate Secretary activities and ensure that all information/data; 9. To ensure good relationship PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and Stakeholders (Bank Indonesia, BAPEPAM-LK, Indonesia Stock Exchange, Controlling Shareholder and public); 10. To ensure the implementation of information service related to CSR information, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk condition as issuer or public company, and other information through internet, newspaper, etc; 11. To ensure that information on the and/or government’s policy is well communicated to internal and external parties. 12. To ensure the availability of Special List and Shareholders List document; 13. To direct the follow-up of internal audit/regulation findings; 14. To ensure the employees’ implementation of duties; 15. To perform the performance evaluation and coaching to subordinates; 16. To provide recommendation for recruitment, performance appraisal, promotion, salary, mutation, and dismissal in the work unit.
49
pemberhentian kerjanya.
karyawan
di
unit
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA 2016 Penyusunan Laporan Tahunan 2016; Penyelenggaraan RUPST pada tanggal 23 Maret 2016 Penyelenggaraan Public Expose Tahunan pada tanggal 23 Maret 2016; Pembagian dividen pada tanggal 27 April 2016 Penyelenggaraan rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan; Keterbukaan informasi sehubungan dengan laporan keuangan kuartalan, tengah tahun, dan tahunan;
REPORTS OF WORK PROGRAM IMPLEMENTATION IN 2016 Prepared the 2016 Annual Report; Organized Annual GMS on March 23, 2016; Organized Annual Public Expose on March 23, 2016; Distributed dividend on april 27, 2016;
Rapat dengan analis dan investor baik tatap muka maupun melalui konferensi telepon; Keterbukaan informasi sehubungan dengan pengunduran diri dari Direksi Perusahaan; Keterbukaan informasi sehubungan dengan adanya transaksi dari pemegang saham tertentu; Keterbukaan informasi lainnya; Pengelolaan website Perusahaan; Penyampaian informasi proyeksi pembayaran hutang dalam valuta asing tiap akhir bulan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK); Penyampaian laporan kepemilikan efek yang mencapai 5% atau lebih dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh setiap bulannya berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek Perusahaan; Menyampaikan laporan-laporan melalui www.idxnet.co.id dan https://spe.ojk.go.id; Menghadiri undangan sosialisasi dan seminar yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia (IDX) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia; Wawancara dengan media pada saat Public Expose Tahunan.
Organized Board of Directors and Board of Commissioners meetings; Disclosed information in the form of quarterly, semesterly and annual financial statements, and annual report; Conducted meetings with analysts and investors, both in-person or via telephone conference; Disclosed information relating to the Company’s Directors resignation;
Disclosed information relating to the transactions of specific stockholders;
Disclosed other information; Managed the Company’s website; Submitted the information on projected debt payments in foreign currency at the end of each month to Financial Services Authority (OJK); Reported the ownership of 5% or above of shares issued and fully paid every month based on the report from the Company’s Share Registrar;
Delivered reports through www.idxnet.co.id and https://spe.ojk. go.id; Attended invitations to socialization events and seminars organized by the Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange (IDX) and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia;
50
Mengadakan wawancara dengan media selama public expose tahunan
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku. RUPS yang dilaksanakan oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Sesuai Anggaran Dasar PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan peraturan perundangan yang berlaku, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) wajib diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir, dan dalam RUPS Tahunan Direksi menyampaikan: a. Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada Anggaran Dasar perusahaan; b. Usulan penggunaan Laba Perusahaan jika Perusahaan mempunyai saldo laba yang positif; c. Usulan penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di OJK; d. Hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam RUPS sesuai ketentuan Anggaran Dasar perusahaan.
Conducted interviews with the media during Annual Public Expose.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS The General Meeting (GMS) is a corporate organ holding the highest power and authority unas-signed to the Board of Directors and Board of Commissioners by observing the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.
Pursuant to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Articles of Association and applicable legislation, the Annual General Meeting of Shareholders (Annual GMS) shall be held in no later than 6 (six) months after the end of the financial year, and during the Annual GMS, the Board of Directors shall submit: a. Annual Report as referred to in the Company’s Articles of Association; b. Proposed use of the Company’s profit if the Company has positive profit balance; c. Proposed appointment of Public Accountant registered in OJK; d. Other things that should be submitted at the GMS in accordance with the Company’s Articles of Association.
RUPS lainnya yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perusahaan dalam Anggaran Dasar perusahaan disebut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa).
Other GMS that can be held at any time based on the need for the Company’s interests, which in the Company’s Articles of Association is called Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS).
RUPS Tahunan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 2016, bertempat di Gedung The Energy lantai 28, Kawasan Pusat Bisnis Sudirman (SCBD) Lot 11A, Jl Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan. Selama tahun 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s Annual GMS was held on March 23, 2016, at The 28th Floor of Energy Building, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 11A, Jl Jend. Sudirman Kav. 52-53 South Jakarta. During 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk held one
51
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sebanyak 1 (satu) kali, yaitu pada hari dan tempat yang sama dengan penyelenggaraan RUPS Tahunan.
Extraordinary GMS, taking place at the same time and venue with the Annual GMS.
RUPS TAHUNAN Dalam penyelenggaraan RUPS, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah melaksanakan hal-hal sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, antara lain: 1. Menyampaikan pemberitahuan mata acara RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa kepada OJK melalui surat No. 031/BWS-DIR/OJK/II/2016 tertanggal 4 Februari 2016. 2. Melakukan pengumuman RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 15 Februari 2016 yang dimuat dalam surat kabar harian Investor Daily, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web perusahaan. Bukti pengumuman RUPS tersebut telah disampaikan kepada OJK melalui surat No. 042/BWSCORP.SEC/OJK/II/2016 tertanggal 15 Februari 2016. 3. Melakukan pemanggilan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 1 Maret 2016 yang dimuat dalam surat kabar harian Investor Daily, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web perusahaan. Bukti pemanggilan RUPS tersebut telah disampaikan kepada OJK melalui surat No. 051/BWSCORP.SEC/OJK/III/2016 tertanggal 1 Maret 2016. 4. Melakukan pengumuman Ringkasan Risalah RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 28 Maret 2016 yang dimuat dalam surat kabar harian Investor Daily, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web perusahaan. Bukti pengumuman Ringkasan Risalah RUPS tersebut telah disampaikan kepada OJK melalui surat No. 063/BWSCORP.SEC/OJK/III/2016 tertanggal 28 Maret 2016.
ANNUAL GMS In the holding of GMS, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has conducted all stipulations provided in OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 on the Planning and Implementation of the General Meeting of Shareholders of Public Company, among others: 1. Notifying the AGMS and EGMS agenda to OJK with letter No. 031/BWSDIR/OJK/II/2016 dated 4 February 2016. 2. Making the AGMS and EGMS announcement on 15 February 15, 2016, published in the daily newspaper Investor Daily, IDX website and company website. Proof of the GMS announcement was already submitted to OJK with letter No.042/BWSCORP.SEC / OJK / II / 2016 dated 15 February 2016. 3. Making invitation of AGMS and EGMS on 1 March 2016, published in the daily newspaper Investor Daily, IDX website and company website. Proof of the GMS invitation ads placement was already submitted to OJK through letter No. 051 / BWS-CORP.SEC / OJK/III/2016 dated 1 March 2016.
4. Making announcement of Summary the AGMS and EGMS on March 28, 2016, published in the daily newspaper Investor Daily, IDX website and company website. Summary of the AGMS and EGMS Minutes was already submitted to OJK through letter No. 063/BWS-CORP.SEC/OJK / III /2016 dated 28 March 2016.
52
Seluruh tahapan penyelenggaraan RUPS tersebut telah dilaksanakan dan disampaikan kepada OJK secara tepat waktu sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Pelaksanaan RapatUmum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
All stages of the AGMS and EGMS holding were already executed and delivered to OJK in a timely manner in accordance with POJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 on the Planning and Implementation of the General Meeting of Shareholders of Public Company.
MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Mata Acara RUPS Tahunan 1. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 2. Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 4. Penetapan gaji / honorarium dan tunjangan Lainnya bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 serta tantiem bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
EVENTS GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Annual Meeting of Shareholders 1. Approval of the Annual Report including the Report Supervisory Board of Commissioners and the Ratification of the Financial Statements for the financial year ended on December 31, 2015. 2. Determination use Net Income for the fiscal year ended December 31, 2015.
RUPS LUAR BIASA RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Bank. Mata Acara RUPS Luar Biasa 1. Perubahan Pengurus Perseroan. 2. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
EXTRAORDINARY GMS Extraordinary GMS can be held at any time needed for the Bank’s benefits.
TATA CARA PENYELENGGARAAN RUPS Sebagai Perusahaan Terbuka, tata cara penyelenggaraan RUPS PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk tunduk pada ketentuan yang diatur dalam Peraturan
PROCEDURES OF GMS HOLDING As a public company, the GMS holding proce-dures of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is subject to the provisions stipulated in OJK Regulation
3. Appointment of Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the financial year ended on December 31, 2015. 4. Determination of salaries / honorarium and allowances for Members of the Board of Directors and Other Members of the Board of Commissioners for the fiscal year ended December 31, 2015 as well as the bonus for Members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company for the fiscal year ended December 31, 2015.
EGMS Agenda 1. Changes to the Company’s Board of Management. 2. Amendment to the Company’s Articles of Association.
53
Otoritas Jasa Keuangan nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagai berikut:
No.32/POJK.04/2014 on Pub-lic Company’s GMS Planning and Holding as follows:
1. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk wajib melakukan pemberitahuan mata acara rapat kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum Pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal Pengumuman RUPS; 2. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk wajib melakukan Pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum Pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal Pengumuman dan tanggal Pemanggilan Pengumuman RUPS tersebut paling kurang melalui: a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. Web Bursa Efek; dan c. Web PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
1. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk shall notify the GMS agenda to OJK no later than five (5) business days before the GMS Notice, without counting the date of GMS announcement.
Pengumuman RUPS paling kurang memuat: a. Ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS; b. Ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat; c. Tanggal penyelenggaraan RUPS; dan d. Tanggal pemanggilan RUPS.
The GMS announcement should contain at least: a. Criteria of the shareholders eligible to attend the GMS; b. Criteria of the shareholders eligible to propose meeting agenda; c. Date of GMS; d. Date of GMS Invitation
Bukti Pengumuman RUPS sebagaimana dijelaskan di-atas wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Pengumuman RUPS.
Advertisement Proof of the said GMS announcement should be submitted to OJK at least 2 (two) working days after the GMS announcement.
2. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk shall make announcement on the GMS Holding to the shareholders no later than fourteen (14) days before the Invitation of the AGM, without counting the date of GMS Calling. The GMS announcement should be made at least through: a. 1 (one) Indonesian national daily newspaper; b. BEI Website; and c. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk website, in Indonesian and foreign languages, at least in English.
54
3. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk wajib melakukan pemanggilan kepada pemegang saham paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.
3. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk should make GMS Invitation to at the latest 21 (twenty-one) days prior to the date of GMS holding, without counting the date of Invitation and the GMS date.
Pemanggilan RUPS tersebut paling kurang melalui: a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. Web Bursa Efek Indonesia (BEI); dan c. Web PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
The GMS Invitation should be done at least through: a. 1 (one) Indonesian national daily newspaper;
Pemanggilan RUPS paling kurang memuat informasi: a. Tanggal penyelenggaraan RUPS; b. Waktu penyelenggaraan RUPS; c. Tempat penyelenggaraan RUPS; d. Ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS; e. Mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut; dan f. Informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan.
The GMS Invitation should at least contain the following information: a. Date of the GMS Holding b. Time of the GMS Holding c. Venue of the GMS Holding d. Criteria of the shareholders eligible to attend the GMS; e. Meeting agenda with elaboration of each agenda item.
Bukti Pemanggilan RUPS sebagaimana dijelaskan diatas wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Pemanggilan RUPS.
Advertisement proof of the said GMS Invitation should be submitted to OJK at least 2 (two) working days after the GMS Calling.
4. Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS. Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906,
4. The shareholders, either alone or represented by power of attorney, are entitled to attend the GMS. The shareholders entitled to attend the AGM are shareholders whose names are registered in the register of shareholders of PT Bank Woori Saudara
b. BEI Website; and c. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk website, in Indonesian and foreign languages, at least in English.
f.
Information that the GMS materials are available for shareholders as of the date of GMS Invitation up to the GMS Holding.
55
Tbk 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan RUPS.
Indonesia 1906, Tbk 1 (one) working day prior to the GMS.
5. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS adalah sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
5. Quorum of attendance and quorum of GMS decisions are as stipulated in the Bank’s Articles of Association and prevailing legislation.
6. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk wajib membuat risalah RUPS dan ringkasan risalah RUPS. Risalah RUPS wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS diselenggarakan. Ringkasan risalah RUPS wajib diumumkan kepada masyarakat paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan paling kurang melalui: a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. Web Bursa Efek Indonesia (BEI); dan c. Web PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
6. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk shall make the minutes of the GMS and summary of the minutes of the AGM. Minutes of the AGM must be submitted to the OJK at least 30 (thirty) days after the AGM is held. Summary of minutes of the AGM shall be announced to the public at least 2 (two) working days after the AGM held, at least through: a. 1 (one) Indonesian national daily newspaper;
Ringkasan risalah RUPS wajib memuat informasi paling kurang:
Summary of minutes of the GMS should at least contain the following information: a. Date of the GMS, venue of the GMS, time of the GMS, and agenda of GMS; b. Members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners that were present at the GMS; c. Number of shares with valid voting rights that were present at the GMS and its percentage of the total shares with valid voting rights; d. Presence or absence of opportunities given for shareholders to ask questions and/or give opinions related to the agenda of the meeting;
a. Tanggal RUPS, tempat pelaksanaan RUPS, waktu pelaksanaan RUPS, dan mata acara RUPS; b. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS; c. Jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan persentasenya dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah; d. Ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat;
b. BEI Website; and c. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk website, in Indonesian and foreign languages, at least in English.
56
e. Jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan / atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat, jika pemegang saham diberi kesempatan; f. Mekanisme pengambilan keputusan RUPS; g. Hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju, dan abstain (tidak memberikan suara) untuk setiap mata acara rapat, jika pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara; h. Keputusan RUPS; dan i. Pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai.
e. Number of shareholders who have any questions and/or give opinions related to the agenda of the meeting, if shareholders are given the opportunity; f. The GMS decision-making mechanism; g. Voting results which include the number of votes agree, disagree, and abstain (not to vote) for each agenda item, if decision-making is done by voting;
Bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dijelaskan diatas wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diumumkan, sedangkan Risalah RUPS wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS diselenggarakan.
Advertisement proof of the announced summary of minutes of the GMS should be submitted to OJK at least 2 (two) working days after the announcement, while the Minutes of the GMS should be submitted to OJK at least 30 (thirty) days after the GMS held.
PENYELENGGARAAN RUPS TAHUN 2016
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS 2016 (GMS) In 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has held 1 (one) Annual GMS (AGM) and 1 (one) Extraordinary GMS (EGM). The AGM and EGM (AGM and EGM here in after jointly referred as GMS) was held on Wednesday, March 23, 2016, at The Energy Building 28th Floor, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 11A, Jalan Jenderal Sudirman, Kavling 52- 23, South Jakarta, with the implementation of the following steps:
Pada tahun 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan (RUPST) dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST dan RUPSLB (selanjutnya RUPST dan RUPSLB secara bersama-sama disebut RUPS) tersebut diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 23 Maret 2016, bertempat di Gedung The Energy Lantai 28, Kawasan Pusat Bisnis Sudirman (SCBD) Lot 11A, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52-23 Jakarta Selatan dengan tahapan penyelenggaraan sebagai berikut:
h. Decisions of the GMS; and i. Implementation of the cash dividend payment to shareholders who are entitled, if there is a decision in the GMS related to the distribution of cash dividend.
57
58
KEHADIRAN PEMEGANG SAHAM
ATTENDANCE OF SHAREHOLDERS
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 2016 dihadiri oleh 5.030.231.150 saham yang memiliki hak suara yang sah atau setara dengan 99,17% dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, dengan demikian ketentuan kuorum kehadiran rapat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah terpenuhi.
The Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting of Shareholders held on March 23, 2016, attended by 5,030,231,150 shares with valid voting rights or equivalent to 99.17% of the total shares with valid voting rights issued by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, thus the provision of quorum of attendance of the meeting stipulated in the Articles of Association of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk have been met.
KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN Mata Acara ke-1 Mata Acara Persetujuan Laporan Tahunan termasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Keputusan Keputusan Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, yang terdiri dari Laporan Direksi, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan serta Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (anggota jaringan Pricewaterhouse Coopers Global Networks di Indonesia), sebagaimana tercantum dalam Laporan tertanggal 24 Februari 2016, dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material, serta memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya (acquitet de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
DECISION OF ANNUAL GMS First Agenda Agenda Approval of the Annual Report including the Supervisory Report of the Board of Commissioners and Ratification of the Financial Statements for the Financial year ended December 31, 2015. Decision Decision Approved and ratified the Company’s Annual Report for the Financial year ended December 31, 2015, including the Report of the Board of Directors and Supervisory Report of the Board of Commissioners and ratified the Company’s Financial Statements for the financial year ended December 31, 2015, which was audited by Public Accountan Firm Tanudiredja, Wibisana, Rintis and Partners (member of Pricewaterhouse Cooper Global Network in Indonesia), as enclosed in Report dated February 24, 2016, with unqualified opinion, in all material respects, and provide full release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners for all actions of management and supervision taken throughout the financial year ended December 31, 2015, as long as the actions are not criminal offense and reflected in the Company’s Annual Report for the financial year ended December 31, 2015.
59
Mekanisme pengambilan keputusan rapat Pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara, dengan ketentuan bahwa pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam rapat namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. Adapun hasil pemungutan suara untuk mata acara ke-1 adalah sebagai berikut:
The meeting decision-making mechanism Decision-making is done by polling/voting, provided that shareholders with voting rights present at the meeting but do not cast a vote (abstain) are considered casting a vote that is equal to the majority vote of shareholders who cast a vote. The results of the voting for agenda 1 are as follows:
Mata Acara ke-2 Mata Acara Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Keputusan 1. Menyetujui Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp265.229.762.718, (dua ratus enam puluh lima miliar dua ratus dua puluh sembilan juta tujuh ratus enam puluh dua ribu tujuh ratus delapan belas Rupiah) dipergunakan sebagai berikut: a. Sebesar Rp40.578.853.280,(empat puluh miliar lima ratus tujuh puluh delapan juta delapan ratus lima puluh tiga ribu dua ratus delapan puluh Rupiah), atau Rp8, (delapan Rupiah) per saham atau sebesar 15,30% (lima belas koma tiga puluh persen) dari Laba Bersih Perseroan dibagikan sebagai Dividen Tunai kepada Pemegang Saham. b. Sebesar Rp13.261.488.136, (tiga belas miliar dua ratus enam puluh satu juta empat ratus delapan puluh delapan ribu seratus tiga puluh enam Rupiah) atau 5% dari Laba Bersih Perseroan, disisihkan untuk Cadangan sebagaimana
Second Agenda Agenda The determination of the use of Company’s net income of the financial year ended December 31, 2015 Decision 1. Approved the Company’s net income for financial year ended on December 31, 2015 amounting to Rp 265,229,762,718.- (two hundred sixtyfive billion, two hundred and twentynine million, seven hundred sixty-two thousand, seven hundred eighteen Rupiah) to be used for: a. Rp 40,578,853,280.- (forty billion, five hundred seventy-eight million, eight hundred and fifty-three thousand two hundred eighty Rupiah) or Rp 8 (eight Rupiah) per share or 15.30% (fifteen point thirty percent) of the Company’s net income is distributed as the Cash Dividend to the Shareholders
b. Rp 13,261,488,136,- (thirteen billion, two hundred sixty-one million four hundred eighty eight thousand and one hundred thirtythree Rupiah) or 5% of the Company’s net income is used as Reserve Fund as stated in Article 70 60
dimaksud dalam Pasal 70 UndangUndang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. c. Sebesar Rp211.389.421.302,- (dua ratus sebelas miliar tiga ratus delapan puluh sembilan juta empat ratus dua puluh satu ribu tiga ratus dua Rupiah) atau 79,70% (tujuh puluh sembilan koma tujuh puluh persen) dari Laba Bersih Perseroan, dimasukan sebagai Laba Ditahan.
of the Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies c. Amounting Rp211,389,421,302.(two hundred and eleven billion three hundred and eighty-nine million, four hundred and twentyone thousand three hundred and twenty Rupiah) or 79.70% (seventynine point seventy percent) of the Company’s net profit entered as retained earnings.
2. Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2015 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mekanisme pengambilan keputusan rapat Pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara/voting, dengan ketentuan bahwa pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam rapat namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. Adapun hasil pemungutan suara untuk mata acara ke-2 adalah sebagai berikut:
2. Granted the power and authority to the Board of Directors with substitution rights to decide the schedule and the procedure of the Cash Dividend Distribution for the financial year 2015 in accordance with the prevailing regulations. The meeting decisionmaking mechanism Decision-making is done by polling/voting, provided that shareholders with voting rights present at the meeting but do not cast a vote (abstain) are considered casting a vote that is equal to the majority vote of shareholders who cast a vote. The results of the voting for agenda 2 are as follows:
Mata Acara ke-3 Mata Acara Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Keputusan Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 termasuk untuk menetapkan honorarium dan persyaratan
Third Agenda Agenda The Appointment of the Company’s Public Accountant for financial year ended December 31, 2016. Decision Granted an authority to the Board of Directors to appoint Public Accountant to audit the Company’s book of financial year ended on December 31, 2016 as well as to decide their honorarium and requirements of the appointment and appoints a substitution if the appointed KAP for whatever reason can not complete the task 61
lainnya bagi KAP tersebut, serta menunjuk KAP Pengganti dalam hal KAP yang telah ditunjuk tersebut, karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan tugas audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
of auditing the Company’s Financial Statements for the financial year ended on December 31, 2016
Mekanisme pengambilan keputusan rapat Pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara, dengan ketentuan bahwa pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam rapat namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. Adapun hasil pemungutan suara untuk mata acara ke-3 adalah sebagai berikut:
The meeting decision-making mechanism Decision-making is done by polling / voting, provided that shareholders with voting rights present at the meeting but do not cast a vote (abstain) are considered casting a vote that is equal to the majority vote of shareholders who cast a vote. The results of the voting for agenda 3 are as follows:
Mata Acara ke-4 Mata Acara Penetapan gaji / honorarium dan tunjangan Lainnya bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 serta tantiem bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Fourth Agenda Agenda The Determination of Salary or Honorarium and other Allowances for members of the Board of Directors and Board of Commissioners for financial year ended on December 31, 2016 and Determination of Tantiem for members of the Board of Directors and Commissioners for the financial year ended on December 31, 2015
Keputusan Menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Woori Bank, Korea selaku Pemegang Saham Pengendali Perseroan selaku pemilik dan pemegang 74,02% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan, untuk menetapkan gaji/honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 serta menetapkan besarnya uang jasa bagi anggota Direksi dan anggota Dewan
Decision Granted the power and authority to the Board of Commissioners with prior approval from Woori Bank, as the Controlling Shareholders and owner of 74.02% of the share released by the Company to determine salary/honorarium and other allowances for the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the financial year ended on December 31, 2016, as well as to determine the service fee for members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the financial year ended on December 31, 2015.
62
Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Mekanisme pengambilan keputusan rapat Pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara, dengan ketentuan bahwa pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam rapat namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. Adapun hasil pemungutan suara untuk mata acara ke-4 adalah sebagai berikut:
The meeting decision-making mechanism Decision-making is done by polling/voting, provided that shareholders with voting rights present at the meeting but do not cast a vote (abstain) are considered casting a vote that is equal to the majority vote of shareholders who cast a vote. The results of the voting for agenda 4 are as follows:
PERNYATAAN REALISASI ATAS KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2016 Seluruh keputusan RUPS Tahunan 2016 tersebut diatas telah terealisasi.
STATEMENT OF REALIZATION OF THE DECISION OF ANNUAL GMS 2016 All decisions of the 2016 Annual General Meeting of Shareholders of the above has been realized.
KEPUTUSAN RUPS LUAR BIASA 2016 Mata Acara ke-1 Mata Acara Perubahan Pengurus Perseroan.
DECISION OF EXTRAORDINARY GMS 2016 First Agenda Agenda Changes of members of the Company’s Management Decision a. Approval to dismiss with honour Mr.Madyantoro Purbo as President Director. b. Approval to appoint Mr. Park Tae Yong as President of Director c. Approval to appoint Mr. Madyantoro Purbo as Vice President Director d. Approval to dismiss with honour Mr Arief Budiman as a Director and to give his rights in accordance with the Company’s Article of Association and prevailing laws and regulations
Keputusan a. Menyetujui memberhentikan dengan hormat sdr. Madyantoro Purbo dari jabatannya selaku Presiden Direktur. b. Menyetujui mengangkat sdr. Park Tae Yong sebagai Presiden Direktur Perseroan. c. Menyetujui mengangkat sdr. Madyantoro Purbo sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan. d. Menyetujui memberhentikan sdr. Arief Budiman dari jabatannya selaku Direktur Perseroan dan diberikan hakhak sesuai ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dengan ketentuan sebagai berikut: • Pemberhentian sdr. Madyantoro Purbo selaku Presiden Direktur Perseroan
With condition as the following: • Dismissal of Mr Madyantoro Purbo as President Director became effective 63
•
•
berlaku efektif terhitung sejak pengangkatan sdr. Park Tae Yong sebagai Presiden Direktur Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Pengangkatan sdr. Park Tae Yong selaku Presiden Direktur Perseroan berlaku efektif terhitung sejak pengangkatan sdr. Park Tae Yong sebagai Presiden Direktur Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Pengangkatan sdr. Madyantoro Purbo selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan berlaku efektif terhitung sejak pengangkatan sdr. Park Tae Yong sebagai Presiden Direktur Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah diterima dan dicatat didalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Pemberhentian sdr. Arief Budiman selaku Direktur Perseroan berlaku efektif terhitung sejak tanggal penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan oleh sdr. Arief Budiman kepada Presiden Direktur Perseroan yang akan dilakukan selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak ditutupnya Rapat. Apabila pengangkatan sdr. Park Tae Yong selaku Presiden Direktur Perseroan dinyatakan tidak lulus atas penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) oleh Otoritas Jasa Keuangan, maka sdr. Madyantoro Purbo akan tetap menjabat sebagai Presiden Direktur, dengan demikian pengangkatan sdr. Madyantoro Purbo selaku Wakil Presiden Direktur menjadi batal demi hukum.
when the appointment of Mr Park Tae Yong as President Director get approval from the Financial Service Authority on Fit and Proper Test
•
Appointment of Mr as Park Tae Yong as President Director became effective when the appointment of Mr Park Tae Yong as President Director get approval from the Financial Service Authority on Fit and Proper Test
•
Appointment of Mr. Madyantoro Purbo as Vice President Director became effective when the appointment of Mr Park Tae Yong as President Director get approval from the Financial Service Authority on Fit and Proper Test and the Receipt of Notification to the Amendments of Articles of Association was already received and recorded in the Legal Entity Administration System, Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.
Dismissal Mr. Arief Budiman as a Director became effective as of the date of signing the handover deed from Mr. Arief Budiman to the President Director conducted not later than 30 (thirty) days after the Meeting closing.
If Mr. Park Tae Yong failed Fit and Proper Test by the Financial Service Authority, the appointment of him is cancelled and Mr. Madyantoro Purbo will remain as President, thus the appointment of Mr. Madyantoro Purbo as the Vice President becomes null and void
64
Dengan demikian, terhitung sejak pengangkatan sdr. Park Tae Yong sebagai Presiden Direktur Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah diterima dan dicatat didalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2016 yang akan diselenggarakan pada tahun 2017 dengan memperhatikan peraturan dibidang pasar modal, susunan Direksi Perseroan sebagai berikut:
Thus, since the appointment of Mr. Park Tae Yong as President Director was approved by the Financial Services Authority on Fit and Proper Test and the Receipt of Amendments Notification to the Articles of Association was received and recorded in the Legal Entity Administration System, Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia to the closing of the General Meeting of Shareholders for Fiscal year 2016 held in 2017 with regard to the capital market regulations, , the Company’s Board of Directors are as follows:
DIREKSI Presiden Direktur : Park Tae Yong Wakil Presiden Direktur : Madyantoro Purbo Wakil Presiden Direktur : Kim Dong Soo Direktur : Denny Novisar Mahmuradi Direktur : Hardono Budi Prasetya Direktur : I Made Mudiastra
BOARD OF DIRECTORS Presiden Direktur : Park Tae Yong Wakil Presiden Direktur : Madyantoro Purbo Wakil Presiden Direktur : Kim Dong Soo Direktur : Denny Novisar Mahmuradi Direktur : Hardono Budi Prasetya Direktur : I Made Mudiastra
Memberikan kuasa dan kewenangan kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri hasil keputusan rapat sehubungan dengan perubahan Direksi Perseroan dan melakukan pemberitahuan dan/atau pendaftaran mengenai perubahan susunan anggota Direksi Perseroan tersebut kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta tindakan-tindakan terkait lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mekanisme pengambilan keputusan rapat Pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara, dengan ketentuan bahwa pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam rapat namun tidak
Give power and authority to the Board of Directors with the right of substitution to declare in a separate Notary Deed the meeting’s decision of the changes in the Board of Directors and to notify and/or register the change of the Company’s Board of Directors to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and other actions needed in accordance with prevailing laws and regulations.
Decision-making Mechanism of the Meeting Decision-making is done by polling / voting, with condition that shareholders with voting rights present at the meeting but do
65
mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. Adapun hasil pemungutan suara untuk mata acara ke-1 adalah sebagai berikut:
not cast a vote (abstain) are considered have the same vote with the majority of the shareholders. The results of the voting for the first agenda are as follows:
Mata Acara ke-2 Mata Acara Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Second Agenda Agenda Amendment of the Company’s Article of Association Decision 1. To approve the changes of the Company’s Article of Association, namely: Article 1 on Name and Domicile Article 4 on Capital Article 6 on share paper Article 14 on Decisions, Quorum of the Presence, Quorum of Decision in the General Meeting of Shareholders and minutes of the General Meeting of Shareholders Article 15 on BoD Article 16 on Duties and Authorities of BoD Article 17 on BoD Meetings
Keputusan 1. Menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan yaitu: Pasal 1 mengenai Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 4 mengenai Modal Pasal 6 mengenai Surat Saham Pasal 14 mengenai Keputusan, Kuorum Kehadiran, Kuorum Keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 15 mengenai Direksi Pasal 16 mengenai Tugas dan Wewenang Direksi Pasal 17 mengenai Rapat Direksi Dengan ketentuan bahwa perubahan Pasal 1 akan berlaku efektif sejak tanggal pemberian izin dari Otoritas Jasa Keuangan dan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
With regard that the amendment of Article 1 shall be effective as from the date of permit issuance from the Financial Services Authority and the approval of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.
2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut termasuk namun tidak terbatas untuk menyempurnakan atau melakukan perubahan terhadap
2. To give power and authority to the Board of Directors with the substitution right to take any necessary action regarding the amendments of the Company’s Article of Association including but not limited to improve or make changes to the Articles of Association and to state and 66
Anggaran Dasar dan menyatakan serta menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam Akta Notaris tersendiri setelah perubahan Pasal 1 mengenai tempat kedudukan Perseroan mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan termasuk meminta persetujuan dan/atau memberitahukan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
reconstruct the entire the Company’s Articles of Association in a separate Notary Deed after the following requirements are followed through which is getting permit from the Financial Service Authority on Article 1 on the Company’sdomicile and then get approval and / or notification of those amendments to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and other necessary actions in meeting the prevailing laws and regulations
Mekanisme pengambilan keputusan rapat
Decision-making Mechanism of the Meeting Decision-making is done by polling / voting, with condition that shareholders with voting rights present at the meeting but do not cast a vote (abstain) are considered have the same vote with the majority of the shareholders. The results of the voting for the second agenda are as follows:
Pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara, dengan ketentuan bahwa pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam rapat namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. Adapun hasil pemungutan suara untuk mata acara ke-2 adalah sebagai berikut:
PERNYATAAN REALISASI ATAS KEPUTUSAN RUPS LUAR BIASA 2016 Seluruh keputusan RUPS Luar Biasa 2016 tersebut diatas telah terealisasi, kecuali untuk perubahan Pasal 1 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud pada keputusan Mata Acara ke-2 RUPS Luar Biasa karena hingga saat ini PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk sedang melakukan proses persiapan pemindahan tempat kedudukan Perseroan termasuk proses pengajuan permohonan ijin kepada OJK.
STATEMENT OF REALIZATION OF THE DECISION OF EXTRA-ORDINARY GMS OF 2016 All decisions of the 2016 Extra-ordinary General Meeting of Shareholders of the above has been realized, except for the amendment of Article 1 of the Articles of Association as referred in the second agenda of Extra-ordinary General Meeting because until now the Bank Woori is still in the preparations of moving the domicile of the Company, including the application process to get OJK approval
67
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA
TRANSPARENCY OFF INANCIAL AND NON-FINANCIAL CONDITIONS NOT YET DISCLOSED IN OTHER REPORTS
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dalam menerapkan keterbukaan informasi telah berpedoman pada Peraturan OJK No.31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas informasi atau fakta material oleh emiten atau perusahaan publik, dan Peraturan OJK No.29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
In implementing the disclosure of information, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk refers to OJK No.31/POJK.04/2015 regarding important information that must be announced to the public, and OJK regulation No.29/POJK.04/2016 regarding Obligation to Submit Periodic Financial Statements.
Sepanjang tahun 2016 telah dilaksanakan korespondensi terkait keterbukaan informasi meliputi Pengumunan Laporan Keuangan berkala di media massa nasional secara berkala dan tepat waktu dan mengungkapkan hal-hal material dalam Laporan Keuangan. Selain itu, Perusahaan juga telah menyampaikan Laporan Keuangan lengkap sesuai Peraturan BAPEPAM-LK no. VIII G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan ke OJK Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia dan diunggah di website Bursa Efek Indonesia melalui mekanisme pelaporan elektronik. Selama tahun 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menyampaikan transparansi penyampaian laporan, sebagai berikut:
Throughout the year of 2016, correspondences with regard to the disclosure of information was already implemented, including publication of Periodic Financial Statements in the national media, periodically and timely, disclosing material matters in the Financial Statements. In addition, the Company also Submitting the complete Financial Statements in accordance with BAPEPAMLK Regulation No. VIII G.7 regarding the Guideline for the Presentation of Financial Statements to OJK Capital Market, Indonesia Stock Exchange and uploaded it on the website of Indonesia Stock Exchange by electronic reporting mechanism. Throughout 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk realized the transparency in reporting as follows:
68
69
RASIO GAJI (UPAH) TERTINGGI DAN TERENDAH Gaji adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja/ kesepakatan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah dilakukan. Berikut adalah Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah per bulan:
THE RATIO OF SALARIES (WAGES) OF HIGHEST AND LOWEST The salary is earned and employee rights are expressed in the form of money as a reward from a company or employer to employees who set up and paid out according to an agreement, the agreement or the regulations, including allowances for employees and their families for a job and/or the service he has done.
PENYIMPANGAN INTERNAL Berikut adalah tabel jumlah penyimpangan internal yang terjadi dan upaya penyelesaiannya.
INTERNAL FRAUD The following is the number of internal frauds occurred and the resolutions:
Penyimpangan dalam 1 Tahun Internal Fraud in 1 Year
Telah Diselesaikan Resolved Dalam proses penyelesaian internal In teh process of internal settlement Belum diupayakan penyelesaiannya Has not been sought remediation Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Has been followed up by legal process Total Penyimpangan Total Fraud
Jumlah kasus yang dilakukan oleh 2015 – 2016 Internal Fraud the Number of Cases Committed by 2015 - 2016 Anggota Direksi dan Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap dan Anggota Dewan Tenaga Kerja Alih Daya Komisaris Permanent Employee Temorary Employee and Board of Directors and Labor Outsourcing Board of Commissioners Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Sebelumnya Berjalan Sebelumnya Berjalan Sebelumnya Berjalan Year Curent Year Curent Year Curent year Previous year Previous year Previous (2016) (2015) (2016) (2015) (2016) (2015) -
-
3
5
8
3
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
5
8
5
70
PERMASALAHAN HUKUM Selama tahun 2016, per 31 Desember 2016 kasus hukum yang masih berjalan di pengadilan maupun yang sudah memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut:
LEGAL CASES During 2016, information regarding legal cases which were still on-going in the court and which already had legitimate legal standing as of December 31, 2016 was presented below:
3 (tiga) Perkara Non-Pidana sebagaimana dimaksud di atas merupakan perkara perdata yang tidak memiliki dampak yang material/signifikan terhadap PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Selama tahun 2016, tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan kepada PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, anggota Dewan Komisaris dan Direksi oleh otoritas Pasar Modal maupun otoritas lainnya.
Three (3) Non-Criminal Cases referred to above are civil matters that do not have a material impact/significant to Bank Woori Saudara. In 2016, there were no administrative sanction imposed on PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, members of the Board of Commissioners and Board of Directors by the Capital Market Authority and other authorities.
BENTURAN KEPENTINGAN Benturan kepentingan adalah situasi di mana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta karyawan. Maka, segenap elemen PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk harus menjaga integritas bisnis dan mendukung prinsipprinsip persaingan usaha yang sehat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
CONFLICT OF INTEREST Conflict of interest is a situation where there is a conflict between the economic interests of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and the personal economic interests of shareholders, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as employees. Thus, all elements of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk shall maintain the integrity of the business and support the principles of fair competition in accordance with the rules and regulation.
Apabila terdapat potensi benturan kepentingan oleh pejabat pemutus, maka unit kerja pemrakarsa mengikutsertakan unit kerja yang independen untuk melakukan pembahasan bersama sehingga transaksi yang merugikan dapat dihindari. Pada tahun 2016 tidak terjadi benturan kepentingan di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
If a potential conflict of interest by decision making officials occurs, then the initiator work unit shall include an independent work unit to conduct mutual discussion so that harmful transactions can be avoided. In 2016 there was no conflict of interest in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
71
GRATIFIKASI Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihakpihak lain dengan cara menerima sejumlah imbalan yang bersifat material.
GRATIFICATION Members of the Board of Commissioners and Board of Directors and employees of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk are prohibited to abuse office position for satisfy interest and personal gain, family and others parties by accepting gift which have value added both material or non material.
KOMITMEN PERUSAHAAN TERHADAP LAYANAN KONSUMEN Untuk meningkatkan hubungan baik yang selama ini telah terbina dan mendapatkan umpan balik serta masukan dari stakeholders di samping melalui media website, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menyediakan media untuk pemantauan kepuasan pelanggan, pengaduan pelanggan baik secara tertulis maupun lisan.
COMPANY’S COMMITMENT TO CUSTOMER SERVICE To improve the good relationship that has been maintained and get feedback and input from stakeholders aside from the website, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has provided a medium for monitoring customer satisfaction, customer complaints either orally or in writing.
Perusahaan sudah memiliki ketentuan mengenai prosedur penerimaan, penanganaan dan penyelesaian pengaduan Pelanggan sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan maka Perusahaan membuka buku tamu yang dapat diakses pada www. bankwoorisaudara.com
The Company has in place regulations concerning admission, handling and settlement of customers complaints procedures in accordance with the Law of the Republic of Indonesia No. 14 Year 2008 on Transparency of Public Information and thereby and also OJK Regulation No. 1 / POJK.07 / 2013 on Consumer Protection Financial Services Sector, the Company provides a guest book that can be accessed on www.bankwoorisaudara.com
FUNGSI KEPATUHAN Pelaksanaan fungsi kepatuhan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya mengembangkan Bank. Pelaksanaan fungsi kepatuhan berperan dalam pencegahan dan memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, dan bertujuan meningkatkan kinerja PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk agar menjadi yang lebih baik dan sehat. Dalam mendukung pelaksanaan fungsi kepatuhan, diperlukan adanya kerjasama dari seluruh bagian yang ada di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Agar efektifitas pelaksanaan fungsi kepatuhan berjalan dengan baik, maka PT
COMPLIANCE FUNCTION The compliance function implementation is one of the important elements in effort to improve the Bank’s resilience. Implementation of the compliance function plays a role in the prevention and ensure that the activities conducted by the Bank in accordance with the prevailing regulations and legislations, and aims to improve Bank’s performances to become a better bank. In supporting the implementation of the compliance function, the cooperation between the entire lines on PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk should be in place. In order to implement the compliance function in an effective manner, the Bank has appointed Director to be in charge of 72
Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menunjuk Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan bank. 2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi. 3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank. 4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan Otoritas Jasa Keuangan/ Bank Indonesia yang berlaku. 5. Meminimalkan risiko kepatuhan bank. 6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi bank tidak menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia yang berlaku. 7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan fungsi kepatuhan.
compliance function with duties and responsibilities as follows:
Dalam mengimplementasikan fungsi kepatuhan, Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi, antara lain melalui :
In the implementation of compliance function, the Director in charge is assisted by Risk Management and Compliance Working Unit (“SKMR”) responsible for making initiatives to embed compliance culture in all lines of the Bank’s activities and at each level of the Bank’s organization, among others through the followings:
1. Evaluasi dan kajian terhadap seluruh kebijakan, prosedur serta panduan kegiatan internal yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional Bank. 2. Pemantauan terhadap pemenuhan komitmen yang dibuat bank dalam menindaklanjuti hasil temuan audit
1. Evaluation and study on all policies, procedures as well as guidelines of internal activities used for the Bank’s operations. 2. Monitoring the fulfillment of commitment made by Bank to following-up the findings of internal
1. Formulate strategies to encourage the Bank’s compliance culture. 2. Proposing compliance policies or principles ratified by the Board of Directors. 3. Fixing forth compliance system and procedures will be used to prepare the Bank’s stipulations and internal guidelines. 4. Ensuring that all internal policies and business activities conducted by the Bank was according with Bank Indonesia and OJK regulations, Provision and law.
5. Minimize of Bank compliance risk. 6. Taking precautions so that the policies and/or decisions made by the Bank Directors are in accordance with Bank Indonesia Provision resulting and OJK law and regulation.
7. Carrying out other duties concerned with Compliance Function.
73
3.
4.
5.
6.
7.
intern dan ekstern serta komitmen kepada pihak Regulator. Penyusunan analisa kepatuhan terhadap kegiatan pengembangan jaringan kantor serta peluncuran produk/aktivitas baru. Sosialisasi kebijakan dan ketentuan internal secara langsung (tatap muka) atau dalam bentuk website yang dapat diakses oleh seluruh karyawan. Pemantauan risiko kepatuhan yang dilakukan bersamaan dengan pengukuran profil risiko terhadap risiko inhern dan risiko kepatuhan berdasarkan penilaian pada kualitas penerapan manajemen risiko. Menyusun dan menyampaikan laporan kepatuhan secara berkala kepada pihak internal dan eksternal sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam menjalankan kegiatan usaha, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah memenuhi ketentuan Regulator yang terkait dengan aspek kecukupan modal, pemenuhan ketentuan bidang perkreditan, pemeliharaan likuiditas, pemeliharaan posisi devisa neto, serta penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA FUNGSI KEPATUHAN TAHUN 2016 Mengacu pada PBI No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang pelaksanaan fungsi kepatuhan bank umum, fungsi kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan kepatuhan bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Pemenuhan aspek kepatuhan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk disampaikan sebagai berikut:
3.
4.
5.
6.
7.
and external audit as well as the commitment to the Regulators. Arranging compliance analysis on the activities to develop office network as well as launching of new products/activities. Direct (face-to-face) dissemination of policies and internal regulation or through website that is accessible by all employees. Monitoring the compliance risk that conducted in conjunction with risk profile measurement to inherent risks and compliance risk based on assessment on the quality of risk management application. Preparing and submitting compliance report in a periodic manner to internal and external parties in accordance with prevailing stipulations. In running its business activities, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has met the Regulators’ stipulations concerned with the aspects of capital adequacy, fulfillment of financing requirements, liquidity maintenance, net open position maintenance, as well as the application of Anti-Money Laundering and Terrorism Funding Prevention program.
THE IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE FUNCTION WORK PROGRAM 2016 Referring to PBI No. 13/2 / PBI / 2011 dated January 12, 2011 on the implementation of the compliance function of commercial banks, the compliance function is a series of actions or steps that are ex-ante (preventive) to ensure that policies, regulations, systems and procedures, as well as business activities conducted by the bank in accordance with the provisions of Bank Indonesia and the applicable laws and regulations, as well as to ensure compliance with commitments made by the bank to Bank Indonesia and / or other supervisory authority. The fulfillment of the compliance aspects of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk are as follows:
74
AUDIT INTERN
INTERNAL AUDIT
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai salah satu pihak yang berkepentingan dengan Sistem Pengendalian Intern Bank turut berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan. SKAI berperan dalam memberikan keyakinan berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa pengendalian internal dan pelaksanaan kegiatan operasional, akuntansi, manajemen risiko dan kegiatan Bank lainnya telah terselenggara dengan baik danmampu menjamin kepentingan Bank serta stakeholder.
Internal Audit Task Force (“SKAI”) As one of the parties responsible for the Bank’s Internal Control System, plays an active role in improving the effectivity of the Internal Control System continually. SKAI provides assurance based on the examination results concluding that the Bank’s internal control, operational activities, accounting, risk management and other activities are carried out properly and capable of guaranting the interests of the Bank and its stakeholders.
Untuk itu, pelaksanaan audit intern harus didukung oleh tenaga auditor yang independen dan berkompeten, terutama dalam praktik dan penerapan penilaian risiko dengan jumlah tenaga auditor yang memadai. Pada tahun personil SKAI telah mengikuti sertifikasi auditor dengan harapan SKAI dapat terus meningkatkan kapabilitas fungsi audit intern berikut kompetensi baik technical maupun behavior. Selain itu, setiap awal tahun juga diadakan workshop SKAI untuk mengoptimalkan peran dan fungsi sebagai auditor.
For that reason, the implementation of internal audit should be supported by independent and competent auditors, particularly in practicing and applying risk assessment with an adequate numbers of auditors. In 2015, a number of SKAI personnels have completed the auditor certification in the hope of improving the capability of internal audit function and competency, both in terms of technical and behavior. In addition, SKAI workshop to optimize the role and function as auditor is organized at the beginning of each year.
75
Pada dasarnya, dalam menetapkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, profesionalisme, organisasi dan ruang lingkup tugasnya, SKAI berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern (SPFAIB) dengan melaksanakan beberapa hal berikut:
Basically, in determining the position, authorities, responsibilities, professionalism, organization and scope of duties, SKAI refers to the prevailing Bank Indonesia regulations on Compliance Director and Standard of Internal Audit Function Implementation, by conducting the following activities:
1. Penyusunan Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) yang ditandatangani Presiden Direktur dan disetujui oleh Dewan Komisaris telah dilakukan revisi keempat yang efektif berlaku tanggal 26 Mei 2015.
1. Arrangement of Internal Audit Charter signed by President Director and approved by the Board of Commissioners, where the fourth revision was already effective since 20 June 2013.
2. Pembentukan Fungsi Satuan Kerja Audit Intern sesuai Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dengan nama Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
2. Formation of Internal Audit Task Force in accordance with the Standards of Internal Audit Functions Implementation in Banks and named “Internal Audit Task Force” (SKAI).
STRUKTUR DAN KEDUDUKAN AUDIT INTERNAL Divisi SKAI pertama kali dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk No. 180/KEP. DIR/SDM/X/2006 tanggal 16 Oktober 2006 yang selanjutnya telah mengalami beberapa kali revisi dan penyesuaian dengan Surat Keputusan Direksi No. 118/KEP. DIR/HC.III/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014 tentang perubahan Struktur Organisasi Divisi SKAI. Kepala Satuan Kerja Audit Intern dijabat oleh Bambang Sutidjo, 54 tahun, sejak bulan Desember 2011.
STRUCTURE AND POSITION OF INTERNAL AUDIT SKAI division was first formed based on the Decision Letter of the Board of Directors of PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk No. 180/KEP.DIR/SDM/X/2006 dated 16 October 2006, which was further revised and adjusted pursuant to the Decision Letter of the Board of Directors No. 118/ KEP.DIR/HC.III/XII/2014 dated 30 December 2014 on the Change of Organization Structure of SKAI Division. Head of SKAI is Bambang Sutidjo, aged 54, who has been serving since December 2011.
Berikut adalah struktur dan kedudukan SKAI sesuai dengan Surat Keputusan Direksi di atas:
The following is SKAI structure and position in accordance with the afore-mentioned Board of Directors Decision Letter:
76
Berdasarkan struktur dan kedudukan SKAI di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kepala Divisi SKAI bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. 2. Kepala Divisi SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada OJK serta Bapepam dan LK (sekarang OJK). 3. Auditor SKAI bertanggung jawab kepada Kepala Divisi SKAI sesuai dengan struktur organisasi SKAI. 4. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah tenaga pemeriksa pada Divisi SKAI adalah 40 orang, termasuk Kepala Divisi dan Kepala Departemen.
The explanation based on the above SKAI structure and position is below: 1. Head of SKAI Division is responsible directly to the President Director. 2. Head of SKAI Division is appointed and discharged by President Director upon the consent on the Board of Commissioners; such appointment /discharge should be reported to OJK and Bapepam-LK (now OJK). 3. SKAI Auditors are responsible to Head of SKAI Division in accordance with SKAI Organization Structure. 4. On December 31, 2016 the number of auditors in SKAI Division was 40 including Division Head and Department Head.
RUANG LINGKUP AUDIT INTERNAL Ruang lingkup kerja audit internal mencakup seluruh kegiatan operasional PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. SKAI melaksanakan kegiatan audit serta pemberian konsultasi terhadap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang untuk memastikan kecukupan dan efektivitas pengendalian intern, manajemen risiko dan Good Corporate Governance.
SCOPE OF INTERNAL AUDIT The scope of Internal Audit work covers the entire operations of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. SKAI conducts audit and consultancy to work units at the Head Office and Branch Offices to ensure the adequacy and effectiveness of internal control, risk management and Good Corporate Governance.
METODE AUDIT PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menerapkan metodologi Risk Based Internal Audit (RBIA) dengan pendekatan
AUDIT METHOD PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk applies Risk Based Internal Audit (RBIA) methodology with business process 77
proses bisnis, dimana RBIA tersebut diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan tingkat kematangan manajemen risiko secara korporat. Dengan metodologi tersebut, maka proses bisnis dan unit bisnis yang diperkirakan memiliki risiko yang signifikan dalam pencapaian tujuan usaha lebih diprioritaskan untuk diaudit, sehingga dapat diyakini bahwa seluruh potensi risiko dapat diminimalkan sesuai dengan toleransi risiko yang telah ditetapkan.
approach in which RBIA is implemented gradually in accordance with the maturity level of corporate risk management. With the methodology, the business processes and business units suspected to pose significant risks in the achievement of business objectives are prioritized to be audited, in order to make sure that all potential risks can be minimized in accordance with the established risk tolerance.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SKAI Tugas utama Satuan Kerja Audit Internal sebagai berikut: Audit operasional, audit laporan keuangan dan proses akuntansi, audit kepatuhan, membangun hubungan dan koordinasi dengan Auditor Independen dan Komite Audit serta mengajukan rekomendasi, usulan dan memonitor implementasinya.
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF SKAI The main tasks of SKAI are as follows:
Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit Internal Tahunan yang diserahkan kepada Presiden Direktur untuk disetujui setelah berkonsultasi dengan Komite Audit untuk melaksanakan serangkaian kegiatan audit dan pengujian sehingga dapat menguji dan memastikan kualitas sistem pengendalian internal Perusahaan. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan diaudit, mengevaluasi serta menilai tingkat risiko kegiatan-kegiatan tersebut sehubungan dengan perencanaan audit. Melakukan pengujian dan evaluasi atas sistem pengendalian intern dan sistem manajemen risiko. Memeriksa dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi di bidang keuangan, akuntansi, operasional, penjualan dan pemasaran, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan-kegiatan lainnya. Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Memberikan rekomendasi langkah perbaikan dan informasi yang objektif
Operational audits, financial and accounting processes audits, compliance audits, building relationship and coordination with the Independent Auditors and the Audit Committee and roviding recommendations, proposals and monitoring related implementations. Developing and carrying out Annual Internal Audit Plan submitted to President Director for approval after consultation with the Audit Committee to conduct a series of audit and testing activities to test and verify the quality of the Company’s internal control system.
Identifying the activities to be audited, evaluating and assessing the level of risk of such activities in connection with the audit plan.
Performing test and evaluation of the internal control system and risk management system. Examining and evaluating the effectiveness and efficiency in the areas of finance, accounting, operations, sales and marketing, human resources, information technology and other activities. Examining the compliance of the prevailing rules and regulations.
Providing recommendations of corrective measures and objective 78
mengenai kegiatan departemen yang di audit demi meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja serta penggunaan sumber daya dan dana.
Melaporkan dan me-monitoring laporan hasil audit dan aktivitas perusahaan kepada Presiden Direktur dan Komite Audit. Me-monitor pelaksanaan dan ketepatan tindak lanjutatas temuan, saran-saran dan rekomendasi yang telah dilaporkan sebelumnya.
Mendukung pelaksanaan tugas komite audit. Menyusun program untuk melakukan evaluasi mutu terhadap kegiatan audit internal yang dilakukan. Berperan aktif sebagai inisiator dan peninjau dalam pembuatan kebijakan dan prosedur sebagai panduan di setiap departemen dan pelaksanaan audit. Melakukan pemeriksaan (audit) khusus yang ditugaskan langsung oleh Presiden Direktur dan atau Komite Audit diluar yang telah ditetapkan dalam Rencana Audit Tahunan untuk kasus-kasus tertentu yang bersifat mendesak dan penting serta tersedia sumber daya manusia untuk melakukan penugasan tersebut.
information regarding the activities of the department audited in order to improve the work efficiency and effectiveness as well as the use of resources and funds. Reporting and monitoring audit results and the Companies’s activities to President Director and Audit Committee. Monitoring the implementation and accuracy of the follow-up on the findings, suggestions and recommendations that have been reported previously Supporting the implementation of Audit Committee duties. Developing a program to evaluate the quality of internal audit activities that are carried out. Taking an active role as an initiator and observer in the making of policies and procedures as a guideline in every department and audit implementation. Conducting examinations (audits) specifically assigned by President Director and or the Audit Committee beyond that has been stipulated in the Annual Audit Plan for certain cases that are urgent and important and the availability of human resources to carry out the assignment.
KUALIFIKASI INTERNAL AUDITOR Untuk mendukung pelaksanaan audit internal di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, Kepala dan Anggota unit Audit Internal telah mengikuti berbagai diklat dan sertifikasi di berbagai lembaga akreditasi profesi. Pada tahun 2016, Jumlah pegawai Unit Audit Internal sebanyak 40 orang terdiri dari 1 ( satu ) orang Kepala Satuan, 26 (dua puluh enam) orang supervisor dan 13 (tiga belas) orang Staf Auditor.
INTERNAL AUDITOR QUALIFICATIONS To support the implementation of internal audit in PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk, the Head and Members of SKAI Division have participated in various trainings and certifications in various professional accrediting agencies. In 2016, the number of employees of Internal Audit Unit are 40 consisting of 1 (one) SKAI Division Head, 26 (twenty six) Supervisors, 13 (thirteen) Staff Auditors.
Rincian Kualifikasi Auditor Internal Perusahaan pada tahun 2016, sebagai berikut:
Total Internal Auditors who have received national certifications until 2016 are as follows:
79
PELAKSANAAN TUGAS UNIT AUDIT INTERNAL TAHUN 2016 Pelaksanaan Tugas Unit Audit Internal tahun 2016 Adapun tugas dan kegiatan dari audit internal dalam Perusahaan sepanjang tahun 2016 dapat dijabarkan sebagai berikut:
IMPLEMENTATION OF SKAI DUTIES IN 2016 Implementation of SKAI Duties in 2016 The duties and activities of SKAI in the Company during 2016 can be described as follows:
1. Melakukan penilaian secara sistematis dan objektif terhadap efektivitas dan efisiensi operasi serta kontrol yang ada dalam Perusahaan untuk menjamin keakuratan dan kebenaran informasi keuangan dan operasi.
1. Performed a systematic and objective assessment on the effectiveness and efficiency of operations as well as existing controls in the Company to ensure the accuracy and reliability of financial information and operations.
2. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal sesuai dengan kebijakan Perusahaan dalam Standar Operasional Perusahaan (SOP).
2. Evaluated the implementation of internal control in accordance with the Company’s policies in the Company Operating Standard.
3. Memastikan bahwa peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti dengan benar dan efektif.
3. Ensured that external regulations and internal policies and procedures that can be accepted have been followed correctly and effectively.
4. Membuat laporan hasil temuan audit dan rekomendasi perbaikan kedepan serta menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris.
4. Made a report of the audit findings and recommendations for further improvements as well as submit it to the President Director and Board of Commissioners.
5. Memantau, menganalisa dan melaporkan kepada Presiden Direktur tentang pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan kepada manajemen unit operasional. Hal ini demi tercapainya peningkatan tujuan Perusahaan.
5. Monitored, analyzed and reported to President Director the implementation of improvements suggested to the operational unit management in order to realize the Company’s objectives.
80
6. Melakukan pemeriksaan (audit) khusus apabila diperlukan atau sesuai dengan permintaan Presiden Direktur, Presiden Komisaris dan atau Komite Audit.
6. Conducted special examination (audit) when necessary or as requested by President Director, President Commissioner and or Audit Committee.
Pada tahun 2016, Departemen Internal Audit telah melaksanakan audit operasional sesuai dengan rencana kerja audit dengan mengacu pada Peraturan Perusahaan dan Standard Operating Procedure (SOP).
In 2016, SKAI carried out operational audits in accordance with audit work plan with reference to the Company Regulations and Standard Operating Procedure (SOP).
Laporan hasil audit beserta rekomendasi perbaikannya telah disampaikan kepada Presiden Direkur, Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan unit bisnis / unit kerja yang diaudit yang selanjutnya dikomunikasikan untuk ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.
The report of the audit result along with its improvement recommendations was already submitted to the Board of Directors and also the audited depart-ments or divisions. Reports on Internal Audit activity results were submitted directly to President Director and President Commissioner, which would then be communicated to the Board of Commissioners and Audit Committee and the audited parties to be followedup accordingly.
Ketua Komite Audit akan melakukan peninjauan secara berkala terhadap laporan dan kegiatan Audit Internal untuk memastikan terpenuhinya standar mutu audit dan me-monitor efektivitas atas tindak lanjut terhadap temuan dan rekomendasi Audit Internal.
Head of the Audit Committee conducted periodic reviews of the reports and activities of Internal Audit to ensure the accomplishment of audit quality standards and monitor the effectiveness of the followup on the findings and recommendations of Internal Audit.
Audit Internal juga berperan sebagai konsultan internal yang berperan sebagai mitra manajemen dalam meningkatkan kinerja Perusahaan. Dengan demikian, Audit Internal Perusahaan dapat memberikan kontribusi terhadap nilai tambah Perusahaan.
Internal Audit also plays a role as an internal consultant functioning as managing partner in improving the Company’s performance. Accordingly, the Company’s Internal Audit can contribute to the added value of the Company.
Kegiatan audit tahun 2016 pada dasarnya dapat berjalan sesuai dengan yang digariskan dalam rencana kerja dengan beberapa penyesuaian waktu sesuai dengan perkembangan kondisi di lapangan di bawah Supervisi Kepala Departemen dan Koordinator Audit Residen per Wilayah meliputi:
Audit activities in 2016 were basically carried out accordingly as outlined in the work plan, with some adjustments corresponding to developments of conditions in the field under the supervision of Head of Department and Resident Audit Coordinator per region, covering:
81
Setiap akhir tahun buku, SKAI melakukan pemeriksaan data dan transaksi beberapa perkiraan/pos laporan keuangan untuk memastikan semua transaksi telah dilakukan sesuai kebijakan yang berlaku. SKAI juga memastikan kebenaran setiap saldo dan transaksi sebelum tutup buku tahun 2016.
At the end of each fiscal year, SKAI examines data and transactions of several financial estimations/accounts to ensure that all transactions are done in accordance with the governing policy. SKAI also ensures that each balance and transactions are correct before the closing of the 2016 financial year.
82
Berdasarkan hasil pemeriksaan SKAI, risiko utama yang dihadapi Bank selama pemeriksaan 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Risiko Kredit, jaminan berupa SK palsu, kegagalan proses take over kredit, indikasi side streaming dan unclaimed asuransi. 2. Risiko Operasional, penggelapan dana nasabah, pemalsuan dokumen transaksi, pemalsuan tanda tangan nasabah dan pembobolan bank oleh cracker.
Based on SKAI examination results, the main risks faced by the Bank during the 2016 examination were as follows:
Dalam menjalankan usahanya PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menghadapi berbagai risiko kerugian, termasuk yang ditimbulkan karena fraud. Untuk dapat meminimalisir dampak kerugian akibat fraud, Bank perlu memiliki dan mengembangkan sistem pengendalian internal yang kuat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan semakin meningkatnya kasus Fraud perbankan saat ini, baik skala maupun modus operandinya, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menyusun strategi anti Fraud yang komprehensif dan rinci untuk memperkuat sistem pengendalian intern dan meningkatkan kualitas penerapan Good Corporate Governance seperti yang tertuang dalam Kebijakan Umum Penerapan Strategi Anti Fraud sesuai SK Dir.No.025/KEP- DIR/A-13/III/15 tanggal 19 Maret 2015.
In running its business, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk faces the risk of losses, including those caused by frauds. In order to minimize the impact of losses due to frauds, the Bank needs to have and develop a strong internal control system in accordance with the needs of the Company. Due to the increase of Bank fraud cases today, both in scale and modus operandi, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has developed anti-fraud strategy that is comprehensive and detailed to strengthen the internal control system and improve the quality of Good Corporate Governance implementation as set out in Public Policy of Anti- Fraud Strategy Implementation in accordance with SK Dir.No.025/KEP- DIR/A13/III/15 date March19, 2015.
Unit Audit Internal juga melakukan fungsi monitoring berkesinambungan tidak terbatas pada tindak lanjut hasil audit saja tetapi juga dari audit pihak eksternal dan Kantor Akuntan Publik. Pada akhir tahun 2016, ini tercatat bahwa seluruh temuan audit pemeriksa eksternal OJK tahun 2016 telah ditindaklanjuti. Sedangkan untuk temuan audit dari KAP juga telah ditindaklanjuti. Sebagai indikator efektivitas pemeriksaan SKAI, berdasarkan data monitoring perkembangan tindak lanjut hasil pemeriksaan intern dan ekstern dari seluruh unit kerja/unit bisnis yang mempunyai komitmen atau action plan
The Internal Audit Unit also performs the function of continuous monitoring, not limited to follow-up the audit results, but also the audit conducted by external parties and public accounting firm. At the end of 2016, it was noted that the entire audit findings of OJK external auditors in 2016 has been followed up. As for the audit findings of the KAP has also been followed up. As an indicator of the effectiveness of SKAI inspection, based on the monitoring data on the progress of follow-up upon internal and external inspection results of all working/business units that have the commitment or action plan related to the
1. Credit Risk: Fictive Decision Letters as collateral, failure to take over credit process, an indication of side streaming and unclaimed insurance. 2. Operational Risk: embezzlement of customer’s funds, forgery of customer’s transaction document and the signature of the customer, and bank fraud by cracker.
83
terkait dengan pending hasil pemeriksaan sampai dengan periode Desember 2016, rata-rata penyelesaian/ tindak lanjut yang dilakukan oleh seluruh unit kerja/unit bisnis sebesar 93,46%. Sedangkan temuan audit yang ditindaklanjuti namun melewati target date adalah rata-rata sebesar 22.8%. Monitoring tindak lanjut dan rekonsiliasi atas hasil pemeriksaan SKAI dan OJK dilakukan secara intens dalam rangka memenuhi komitmen dan sebagai upaya meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG).
pending results of the inspection until the period of December 2016, the average settlement/actions taken by all working/business units amounted to 93.46%. While the audit findings that were followed up but passed the target date was an average of 22.8%. Monitoring on the follow-up and reconciliation of the inspection results of SKAI and OJK was done intensely in order to meet the Bank’s commitment and as an effort to improve the implementation of Good Corporate Governance (GCG)
AUDIT EKSTERNAL
EXTERNAL AUDIT
Akuntan Perusahaan ditunjuk oleh Dewan Komisaris melalui usulan dari Direksi setelah proses seleksi dengan berdasarkan kriteria yang fair. Auditor Eksternal harus independen dari pengaruh Direksi, Dewan Komisaris dan pihak yang berkepentingan di Perusahaan. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk wajib menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang diperlukan bagi Akuntan Perusahaan sehingga memungkinkan Akuntan Perusahaan memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaatasasan dan kesesuaian laporan keuangan Bank dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia. Akuntan Perusahaan wajib memberitahu PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk bila ada kejadian dalam Perusahaan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Company’s Accountant is appointed by the Board of Commissioners through proposals from the board of directors after the selection process with based on criteria fair. External Auditors must be independent from the influence of the Board of Directors, Board of Commissioners and interested parties in the Company. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk is obliged to provide all accounting records and supporting data that are necessary for the Company’s Accountant thus allowing the Company’s Accountant to give his/her opinions on the fairness, compliance and conformity of the Bank’s financial statements with Indonesia Financial Accounting Standard. The Company’s Accountant is obliged to inform PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk of events in the Company that do not comply with the prevailing rules and regulation.
Sesuai surat persetujuan Komisaris tanggal 7 Oktober 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menunjuk Auditor Independen yang direkomendasikan oleh Komite Audit, yaitu Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan yang berkantor pusat di Gedung Plaza 89, Jl. HR. Rasuna Said Kav, X7, No.6, Jakarta 12940, sebagai Pelaksana Pekerjaan Audit Umum. Penunjukan Auditor Independen tersebut ditindaklanjuti dengan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Audit Umum Atas Laporan Keuangan PT Bank Woori Saudara
In accordance with the letter of the Board of Commissioners’ consent dated October 7, 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk appointed Independent Auditor recommended by the Audit Committee, namely Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners headquartered in Gedung Plaza 89, Jl. HR. Rasuna Said Kav, X-7, No.6, Jakarta 12940, as the executor for General Audit Work. The appointment was followed-up with the Agreement on the Implementation of General Audit Work on the Financial Statements of PT Bank Woori
84
Indonesia 1906, Tbk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Saudara Indonesia 1906, Tbk for the fiscal year ended on December 31, 2016.
INDEPENDENSI Audit Tim yang ditugasi adalah independen sesuai dengan Standar Pemeriksaan Akuntan Publik (SPAP) dan Peraturan Pasar Modal sehubungan dengan audit Perusahaan. Tidak terdapat hubungan personal, pemberian jasa profesional lain atau hubungan bisnis antara Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi independensi KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagai auditor Perusahaan.
INDEPENDENCE The Audit Team assigned is independent in accordance with the Public Accountant Examination Standard and the Capital Market Regulation in connection with the audit of the Company. There is no personal relationship, other professional services or business relationship between the Public Accountant Firm and the Company that could affect independence of KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners as the Company’s auditor.
OPINI AUDIT KANTOR AKUNTAN PUBLIK
OPINION AUDIT OF PUBLIC ACCOUNTANT FIRM PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s financial statements for 31 December 2016 period audited by Public Accountant Firm Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners obtained opinions “Qualified in all material matters (previously unqualified) and was already submitted to the Board of Directors.
Laporan keuangan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk periode 31 Desember 2016 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan yang mendapatkan opini wajar dalam semua hal yang material (dahulu wajar tanpa pengecualian) dan telah disampaikan kepada Direksi.
85
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Manajemen Risiko PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk pada dasarnya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Peraturan OJK Nomor 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Surat Edaran OJK Nomor 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, dan Peraturan OJK Nomor 4/POJK.03/2016 tentangPenilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Basically, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk risk management refers to Otoritas Jasa Keuangan (OJK)’s stipulations namely OJK Regulation No. 18/POJK.03/2016 concerning Risk Management Implementation for Commercial Banks and OJK Circular Letter No 34/SEOJK.03/2016 dated 1 September 2016 concerning Risk Management Implementation for Commercial Banks and OJK Regulation No. 4/POJK.03/2016 on the Assessment of Commercial Banks’ Soundness Level.
Kerangka kerja Manajemen Risiko PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menetapkan pendekatan pengelolaan risiko dan kerangka pengendalian dimana risiko dikelola untuk mendapatkan keseimbangan antara risiko (risk) dan pendapatan (return). Penerapan kerangka kerja Manajemen Risiko dilakukan melalui perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite), dan toleransi risiko (risk tolerance) bagi setiap jenis risiko, pengembangan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko yang berkesesuaian serta pengembangan struktur pengendalian internal secara terpadu. Selain itu, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk juga membangun budaya risiko yang menitikberatkan kesadaran seluruh karyawan akan risiko dan efektivitas proses Manajemen Risiko.
The framework of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s risk management determines risk management approach and control framework where the risks are managed to get the balance between risks and return. Risk management framework is implemented by formulating risk appetitte, risk tolerance for each type of risk, policy development and aligned risk management procedures as well as the development of the structure of integrated internal control. Besides, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has also built risk culture which put the stress on the employees’ awareness on risks and effectivity of risk management process.
TATA KELOLA DALAM MANAJEMEN RISIKO Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko. Untuk itu Direksi dan Dewan Komisaris telah memahami risiko yang dihadapi Bank dan memberikan arahan yang jelas, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif serta mengembangkan budaya Manajemen Risiko di Bank. Selain itu Direksi dan Dewan Komisaris juga telah memastikan struktur organisasi yang memadai, menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing unit, serta telah
RISK MANAGEMENT GOVERNANCE Active Supervision of the Board of Directors and the Board of Commissioners The Board of Directors and the Board of Commissioners are responsible for the effective implementation of Risk Management. To the Board of Directors and the Board of Commissioners have understood the risks faced by the Bank and provided clear guidelines, monitoring and mitigation actively and developed risk management culture at the Bank. In addition, the Board of Directors and the Board of Commissioners have also ensured adequate organizational structure, assigned clear 86
memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif.
tasks and responsibilities on each unit, and secured adequate quantity and quality of Human Resources (HR) to support the effective implementation of Risk Management.
Kewenangan dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang dilakukan melalui Komite Pemantau Risiko meliputi:
Authority and Responsibility of the Board of Commissioners The execution of the Board of Commissioners’ authority and responsibility is carried out through the Risk Monitoring Committee includes: a. Approve risk management policy, including risk management strategies and framework established in accordance with the level of risk to be taken (risk appetite) and risk tolerance;
a. Menyetujui kebijakan Manajemen Risiko termasuk strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance); b. Mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko dan strategi Manajemen Risiko paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan; c. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko secara berkala. Evaluasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksi mengelola aktivitas dan risiko bank secara efektif; d. Memastikan kebijakan dan proses Manajemen Risiko dilaksanakan secara efektif dan terintegrasi dalam proses Manajemen Risiko secara keseluruhan. Kewenangan dan Tanggung Jawab Direksi Terkait dengan implementasi Manajemen Risiko, kewenangan dan tanggung jawab Direksi secara umum meliputi: a. Menyusun kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk limit risiko dan per jenis risiko, dengan memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) sesuai
b. Evaluate Risk Management Policy and Risk Management strategy at least once in 1 (one) year or more frequent in the event of changes in the factors significantly affecting the Bank’s business; c. Evaluate the accountability of the Board of Directors and provide corrective direction on the implementation of risk management policy periodically. The evaluation is done to ensure that the Board of Directors manages the Bank’s activities and risks effectively; d. Ensure that risk management policies and processes are effectively implemented and integrated into the overall risk management process. Authority and Responsibility of the Board of Directors Related to risk management implementation, the Board of Directors’ authority and responsibility in general include: a. Formulate Risk Management policies, strategies and framework in writing and comprehensively including risk limit and per type of risk, taking into account the risk appetite) and risk tolerance according to the conditions of the Bank
87
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
kondisi bank serta memperhitungkan dampak risiko terhadap kecukupan permodalan. Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan prosedur dan alat untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan mengendalikan risiko; Menyusun dan menetapkan mekanisme persetujuan transaksi, termasuk yang melampaui limit dan kewenangan untuk setiap jenjang jabatan; Mengevaluasi dan/atau mengkinikan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen; Menetapkan struktur organisasi, termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko; Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris serta mengevaluasi dan memberikan arahan berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) termasuk laporan mengenai profil risiko; Memastikan seluruh risiko yang material dan dampak yang ditimbulkan oleh risiko dimaksud telah ditindaklanjuti dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris secara berkala, antara lain memuat laporan perkembangan dan permasalahan terkait risiko yang material disertai langkah-langkah perbaikan yang telah, sedang, dan akan dilakukan; Memastikan pelaksanaan langkahlangkah perbaikan atas permasalahan atau penyimpangan dalam kegiatan usaha bank yang ditemukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI); Mengembangkan budaya Manajemen Risiko termasuk kesadaran risiko pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi
and take into account the impact of risk on capital adequacy. b. Develop, establish, and update procedures and tools to identify, measure, monitor and control risks; c. Prepare and establish the transactions approval mechanism, including those that exceed limits and authority for each hierarchy; d. Evaluate and/or update the policy, strategy and management framework; e. Establish an organizational structure, including clear authority and responsibility on every level of the positions related to Risk Management implementation; f. Responsible for the implementation of Risk Management policies, strategies, and framework approved by the Board of Commissioners as well as evaluate and provide guidance based on reports submitted by the Risk Management Unit (SKMR), including reports on risk profile; g. Ensure that all material risks and impact of the said risks have been followed up and submit the accountability report to the Board of Commissioners on a regular basis, among others, the reports on the development and problems related to the material risks with remedial measures that have been, are, and will be conducted; h. Ensure the implementation of remedial measures for problems or irregularities in the Bank’s business activities discovered by the Internal Audit Unit (SKAI); i. Develop Risk Management culture including risk awareness at all levels of the organization, including adequate communication to all levels of the organization about the importance of effective internal control; 88
tentang pentingnya pengendalian intern yang efektif; j. Memastikan kecukupan dukungan sumber daya untuk mengelola dan mengendalikan risiko; dan k. Memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah diterapkan secara independen yang dicerminkan antara lain adanya pemisahan fungsi antara SKMR yang melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi. Sumber Daya ManusIa (SDM) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab penerapan Manajemen Risiko terkait SDM, Direksi telah: a. Menetapkan kualifikasi SDM yang jelas untuk setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko; b. Memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas SDM yang ada di Bank dan memastikan SDM dimaksud memahami tugas dan tanggung jawabnya, baik untuk unit bisnis, SKMR maupun unit pendukung yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Manajemen Risiko; c. Mengembangkan sistem penerimaan, pengembangan, dan pelatihan pegawai termasuk rencana suksesi manajerial serta remunerasi yang memadai untuk memastikan tersedianya pegawai yang kompeten di bidang Manajemen Risiko; d. Memastikan peningkatan kompetensi dan integritas pimpinan dan personil satuan kerja bisnis, SKMR, dan SKAI, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti pengetahuan, pengalaman atau rekam jejak, dan kemampuan yang memadai di bidang Manajemen Risiko melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan untuk menjamin efektivitas proses Manajemen Risiko; e. Menempatkan pegawai yang kompeten pada masing-masing satuan kerja sesuai dengan sifat, jumlah, dan kompleksitas kegiatan usaha bank;
j.
Ensure adequate resource support for managing and controlling risk; and
k. Ensure that Risk Management function has been implemented independently indicated in, among others, the segregation of functions between SKMR carrying out risk identification, measurement, monitoring, and control to the work units that conduct and complete the transactions.
Human Resources (HR) In order to execute the responsibility of HRrelated risk management, the Board of Directors has done the following: a. Establish clear HR qualifications for each level of the position related to the implementation of Risk Management; b. Esure adequate quantity and quality of human resources at the Bank and ensure that the HR understand their duties and responsibilities, both for the business units, SKMR as well as supporting units responsible for the implementation of Risk Management; c. Develop a system for employee recruitment, development, and training as well as the managerial succession plans including adequate remuneration to ensure the availability of competent personnel in Risk Management; d. Ensure increased competency and integrity of the management and personnel of business work unit, SKMR, and SKAI, taking into account factors such as knowledge, experience or track record, and adequate capability in the field of risk management through education and continuous training to ensure an effective process of Risk Management; e. Assign competent employees in each work unit in accordance with the nature, number, and complexity of the Bank’s business activities; 89
f.
Memastikan bahwa pegawai yang ditempatkan pada masing-masing satuan kerja tersebut memiliki: Pemahaman mengenai risiko yang melekat pada setiap produk dan/atau aktivitas bank; Pemahaman mengenai faktorfaktor risiko yang relevan dan kondisi pasar yang mempengaruhi produk dan/atau aktivitas bank, serta kemampuan mengestimasi dampak dari perubahan faktorfaktor tersebut terhadap kelangsungan usaha bank; Kemampuan mengkomunikasikan implikasi eksposur Risiko Bank kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko secara tepat waktu; dan g. Memastikan agar seluruh SDM memahami strategi, tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko.
f.
Ensure that employees assigned in each work unit has:
Organisasi Manajemen Risiko Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko yang efektif, Direksi telah menetapkan struktur organisasi yang secara umum meliputi: a. Struktur organisasi yang disusun telah disertai dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab secara umum maupun terkait penerapan Manajemen Risiko pada seluruh satuan kerja yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha serta ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha bank. b. Struktur organisasi telah dirancang untuk memastikan bahwa satuan kerja yang melakukan fungsi pengendalian intern (SKAI) dan SKMR independen terhadap satuan kerja bisnis bank. c. PT Bank Woori Saudara Indonsia 1906, Tbk memiliki komite Manajemen Risiko dan SKMR yang independen. d. Pendelegasian wewenang disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas produk, tingkat risiko yang akan diambil bank serta pengalaman dan keahlian personil yang bersangkutan.
Risk Management Organization In order to implement an effective risk management, the Board of Directors has set an organizational structure which generally include: a. The established organizational structure is already accompanied with clear duties and responsibilities in general related to the application of risk management in all work units adapted to the purpose and business policies as well as the size and complexity of the Bank’s business activities. b. The organizational structure has been designed to ensure that the work unit performing internal control functions (SKAI) and SKMR are independent from the Bank’s business work units. c. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has a Risk Management Committee and SKMR that are independent. d. Delegation of authority is tailored to the characteristics and complexity of products, risk appetite as well as the experience and expertise of the personnel concerned.
An understanding of the risks inherent in any product and / or activities of the Bank An understanding of the relevant risk factors risks and market conditions that affect the Bank’s products and/or activities, as well as ability to estimate impact of changes in these factors on the Bank’s going concern;
Ability to communicate the implications of the Bank’s Risk exposure to the Board of Directors and Risk Management Committee in a timely manner; and g. Ensure that all HR understand the risk strategy, risk appetite and risk tolerance.
90
Struktur khusus manajemen risiko meliputi: 1. Komite Manajemen Risiko a. Keanggotaan Komite Manajemen Risiko terdiri dari mayoritas Direksi dan Pejabat Eksekutif yang terkait dengan risiko b. Wewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur terkait Manajemen Risiko.
2. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) a. Struktur organisasi SKMR disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank serta Risiko Bank. b. Pimpinan SKMR bertanggungjawab langsung kepada direktur ditugaskan secara khusus seperti direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko dan kepatuhan. c. SKMR independen terhadap satuan kerja bisnis seperti treasury dan investasi, kredit, pendanaan, akuntansi, dan SKAI. d. Wewenang dan tanggung jawab SKMR meliputi: Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko; Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko; Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko; Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko yang direkomendasikan oleh komite Manajemen Risiko;
Special structure of risk management include: 1. Risk Management Committee a. Membership of Risk Management Committee comprises of a majority of the Board of Directors and Executive Officers associated with risk; b. Authority and responsibility of Risk Management Committee are to evaluate and provide recommendations to President Director concerning Risk Management. 2. Risk Management Unit (SKMR) a. SKMR’s organizational structure is adapted to the size and complexity of the Bank’s business activities and Risks. b. Head of SKMR is directly responsible to the Director specially assigned as Director overseeing Risk Management and Compliance functions. c. SKMR is independent from the business work units such as treasury and investment, credit, finance, accounting, and Internal Audit (SKAI). d. SKMR’s authority and responsibility include: Provide input to the Board of Directors in the development of risk management policies, strategies and framework; Develop procedures and tools for Risks identification, measurement, monitoring, and control; Design and implement the necessary tools in the implementation of Risk Management; Monitor the implementation of Risk Maagement policies, strategies, and framework recommended by the Risk Management Committee;
91
Memantau posisi atau eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko; Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja bank secara keseluruhan; Mengkaji usulan produk dan/atau aktivitas baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu bank yang difokuskan terutama pada aspek kemampuan bank untuk mengelola produk dan/atau aktivitas baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur Risiko Bank secara keseluruhan; Memberikan rekomendasi kepada Satuan Kerja Bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara bank;
Monitor the position or the exposure of risks in overall and by each risk;
Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh bank untuk mengukur risiko bagi bank yang menggunakan model untuk keperluan intern; Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada presiden direktur, direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko dan kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko
Conduct stress testing to determine the impact of the implementation of Risk Management policies and strategies on the Bank’s portfolio or performance as a whole; Evaluate the proposed products and/or new activities developed by a certain unit of the Bank that is focused primarily on the aspect of the Bank’s ability to manage products and / or new activities, including completeness of systems and procedures used and their impact on the Bank’s overall risk exposure; Provide recommendations to the business unit and/or to the Risk Management Committee concerning the implementation of Risk Management, among others, regarding the amount or the maximum of risk exposure that can be maintained by the Bank; Evaluate the accuracy and validity of the data used by the Bank to measure the use of risk models for internal purposes;
3. Hubungan Satuan Kerja Operasional dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko Secara umum Satuan Kerja Bisnis menyampaikan laporan atau informasi mengenai eksposur risiko yang dikelola
Prepare and submit risk profile report to the President Director, the Director overseeing risk management and compliance functions, and Risk Management Committee
3. Relations of Operational Unit and Risk Management Unit In general, a business units submits reports or information about risk
92
satuan kerja yang bersangkutan kepada SKMR secara berkala.
exposures managed by the concerned work units to SKMR regularly.
Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko serta Penetapan Limit Risiko Penerapan Manajemen Risiko telah didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta limit risiko yang ditetapkan secara jelas sejalan dengan visi, misi, dan strategi bisnis bank. Penyusunan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko tersebut dilakukan dengan memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko, tingkat risiko yang akan diambil, keterkaitan antar risiko, serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat. Selain itu, penerapan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko telah didukung oleh kecukupan permodalan dan kualitas SDM.
Risk Management Policies and Procedures and Establishment of Risk Limits Application of Risk Management has been supported by a framework that includes policies and procedures for risk management and risk limits are that defined clearly in line with the vision, mission, and business strategy of the Bank. Preparation of risk management policies and procedures is conducted with respect to, among others, type, complexity of business activities, risk profile, level of risk to be taken (risk appetite), relationship between risks, and regulations established by authority and/or sound banking practices. In addition, the application of risk management policies and procedures is already supported by capital adequacy and human resources quality.
Dalam rangka pengendalian risiko secara efektif, kebijakan dan prosedur yang dimiliki bank didasarkan pada strategi Manajemen Risiko yang dilengkapi dengan toleransi risiko dan limit risiko. Penetapan toleransi risiko dan limit risiko dilakukan dengan memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil dan strategi bank secara keseluruhan.
In order to control the risks effectively, the Bank’s policies and procedures are based on the Risk Management strategy incorporating risk tolerance and risk limit. Determination of risk tolerance and risk limit is conducted with due regard to the risk level to be taken and the Bank’s overall strategy.
STRATEGI MANAJEMEN RISIKO Strategi Manajemen Risiko disesuaikan strategi bisnis secara keseluruhan dengan memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko. Strategi Manajemen Risiko berfokus untuk memastikan bahwa eksposur risiko bank dikelola secara terkendali sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern bank serta peraturan perundang-undangan yang berlaku Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan Manajemen Risiko. Identifikasi risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis bank dan
RISK MANAGEMENT STRATEGY Risk Management Strategy is adjusted with overall business strategy by taking into account the level of risks to be taken (risk appetite) and risk tolerance. Risk Management strategy focuses on ensuring that the Bank’s risk exposure is managed in a controlled manner in accordance with the Bank’s internal policies and procedures as well as the laws and regulations in force Identification, Measurement, Monitoring, and Control of Risks and Risk Management Information System Identification, measurement, monitoring, and control of risks constitute a major part of the Risk Management implementation process. Proactive Risk Identification covers all the Bank’s business activities and is conducted 93
dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya.
in order to analyze the source and possibility of risks occurrence and ther impacts.
IDENTIFIKASI RISIKO a. Bank melakukan identifikasi seluruh risiko secara berkala. b. Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menganalisis seluruh sumber risiko.
RISK IDENTIFICATION a. Bank identifies all risks regularly.
PENGUKURAN RISIKO Pengukuran risiko digunakan untuk mengukur eksposur risiko bank sebagai acuan untuk melakukan pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan secara berkala baik untuk produk dan portofolio maupun seluruh aktivitas bisnis bank.
RISK MEASUREMENT Risk measurement is used to measure the Bank’s risk exposure as a reference for the control. Risk measurement is done periodically both for product and portfolio as well as all business activities of the Bank.
PEMANTAUAN RISIKO Sistem dan prosedur pemantauan risiko yang antara lain mencakup pemantauan risiko terhadap besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, kepatuhan limit internal, dan hasil stress testing maupun konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana maupun oleh SKMR.
RISK MONITORING Risk monitoring system and procedures which include the monitoring of risks to the magnitude of risk exposure, risk tolerance, adherence to internal limit, and results of stress testing and the consistent implementation of the established policies and procedures. Monitoring is carried out either by the implementing unit as well as by SKMR.
Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang disampaikan kepada pihak manajemen bank dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan.
The monitoring results are presented in periodic reports submitted to the management of the Bank in order to mitigate risks and take required actions.
PENGENDALIAN RISIKO Sistem pengendalian risiko mengacu pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan yang disesuaikan dengan eksposur risiko maupun tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko. Pengendalian risiko yang dilakukan, antara lain dengan cara mekanisme lindung nilai, dan metode mitigasi risiko lainnya seperti asuransi dan kontra garansi.
RISK CONTROL Risk control system refers to the established policies and adjusted with Risk exposure and the level of risk to be taken and Risk tolerance. Risk control is carried out, among others, by hedging mechanism and other risk mitigation methods such as insurance and cons warranty.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM Risk Management Information System is part of the management information system owned and developed according to
Sistem informasi Manajemen Risiko merupakan bagian dar isistem informasi manajemen dimiliki dan dikembangkan
b. Risk identification process is done by analyzing all sources of Risk
94
sesuai dengan kebutuhan bank dalam rangka penerapan Manajemen Risiko yang efektif. Sebagai bagian dari proses Manajemen Risiko, sistem informasi Manajemen Risiko Bank digunakan untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. Sistem informasi Manajemen Risiko telah didesain untuk memastikan: a. Tersedianya informasi yang akurat, lengkap, informatif, tepat waktu, dan dapat diandalkan agar dapat digunakan Direksi, Dewan Komisaris, dan satuan kerja yang terkait dalam penerapan Manajemen Risiko untuk menilai, memantau, dan memitigasi risiko yang dihadapi bank baik risiko keseluruhan atau komposit maupun per risiko dan/atau dalam rangka proses pengambilan keputusan oleh Direksi; b. Efektivitas penerapan Manajemen Risiko mencakup kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta penetapan limit risiko; dan c. Tersedianya informasi tentang hasil atau realisasi penerapan Manajemen Risiko dibandingkan dengan target yang ditetapkan oleh bank sesuai dengan kebijakan dan strategi penerapan Manajemen Risiko.
the Bank’s needs in order to implement an effective risk management. As part of Risk Management processes, the Bank’s Risk Management information system is used to support risk identification, measurement, monitoring, and control. Risk Management information system is designed to ensure:
MANAJEMEN PERMODALAN Perhitungan rasio kewajiban modal minimum telah sesuai dengan peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2016 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum” yang berlaku sejak 2 Februari 2016 dan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan OJK Nomor 34/POJK.03/2016.
CAPITAL MANAGEMENT The calculation of the minimum capital adequacy ratio has complied with OJK Regulation No. 11/ POJK.03/2016 concerning “Minimum Capital Requirement for Commercial Banks” effective since 2 February 2, 2016 and as amended by OJK Regulation No. 34/POJK.03/2016.
Bank menghitung modal minimum sesuai profil risiko untuk posisi Desember 2016 dengan menggunakan peringkat profil risiko periode Juni 2016.
The Bank calculates minimum capital according to the risk profile as December 2016 position using risk profile rating of June 2016 period.
IDENTIFIKASI DAN PENGELOLAAN RISIKO USAHA PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk secara bertahap telah menerapkan Manajemen Risiko secara menyeluruh dan
IDENTIFICATION AND MANAGEMENT BUSINESS RISKS In the identification and management of its business risks, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has gradually
a. the availability of accurate, complete, informative, timely, and reliable information to be used by the Board of Directors, Board of Commissioners, and business units involved in the implementation of Risk Management to assess, monitor and mitigate the risks faced by the Bank either risk in overall or composite or per risk and/or in the framework of the decision-making process by the Board of Directors; b. effectiveness of Risk Management policies and procedures includes Risk Management and Risk limit setting; and c. the availability of information on the results or actual implementation of Risk Management compared to the target set by the Bank in accordance with the policies and strategies for Risk Management implementation.
95
terintegrasi meliputi pemilihan konteks, penilaian (assessment) risiko, perlakuan risiko, pemantauan (monitoring) risiko, penelaahan (review) risiko, perbaikan mitigasi dan penurunan level risiko. Berikut adalah jenis-jenis risiko yang dihadapi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk sehubungan dengan kegiatan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk di tahun 2016 dan upaya pengelolaannya:
implemented Risk Management in comprehensive and integrated manner covering context selection, risk assessment, risk treatment, risk monitoring, risk review, improved mitigation and decreased level of risks. The following are the types of risks faced by PT Bank Woori Saudara Indonesia, 1906, Tbk in the course of its activities in 2016 and the risk management efforts.
RISIKO KREDIT Penerapan Manajemen Risiko Kredit
CREDIT RISK Implementation of Credit Risk Management Credit Risk is a risk that occurs due to the failure from counterparty in fulfilling its obligation to the Bank. Besides the Compliance and Risk Management Division, there are work units that manage and control credit risks as part of their operational acitivities, namely:
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya kepada Bank. Selain Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan, terdapat pula unitunit kerja yang mengelola dan mengendalikan risiko kredit sebagai bagian dari kegiatan operasional unit kerja tersebut, yaitu : Divisi yang membidangi Perkreditan, bertugas menyiapkan kebijakan, prosedur perkreditan dan limit kewenangan, mengembangkan produk kredit, perencanaan portofolio, pengelolaan risiko kredit dan pricing. Divisi Special Asset Management yang bertanggungjawab dalam penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah serta Agunan Yang Diambil Alih. Unit Bisnis, yang bertugas sebagai pengelola kredit sesuai dengan segmentasi bisnis debitur dan bertanggungjawab atas pelaksanaan operasional perkreditan.
The Division in charge of Lending/Credit, which is assigned to prepare policies, authority limits and loan procedures, develop loan products, portfolio planning, loan risk management and pricing. Special Asset Management Division which is responsible in the handling and settlement of nonperforming loans and foreclosed assets; The Business Unit assigned to manage loans in accordance with business segmentation of debtors and responsible for lending operational implementation.
Untuk menjaga kualitas kredit dan dalam rangka penerapan prinsip kehati-hatian, maka dalam penerimaan permohonan kredit dilakukan pemisahan antara fungsi pemasaran dan analisa kredit. Selain itu, pemberian kredit harus memperoleh persetujuan komite kredit yang memiliki integritas, profesionalisme dan kompetensi yang memadai di bidang perkreditan.
In order to maintain loan quality and with a view to implement the principle of prudence, there is segregation between marketing function and credit analysis function in the submission of loan application. In addition, loan disbursement should be approved by Loan Committee which has integrity, profesionalism, and competency in lending sector.
Berdasarkan sebaran portofolio, eksposur risiko kredit PT Bank Woori Saudara
Based on portfolio distribution, the majority of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, 96
Indonesia 1906, Tbk memiliki 2 (dua) sektor ekonomi terbesar, untuk konsumsi dengan kredit pensiunan sebagai porsi terbesar, dan industri pengolahan dengan mayoritas debitur merupakan perusahaanperusahaan Korea. Untuk mendukung proses bisnis dan dalam rangka pengelolaan risiko kredit, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah mengembangkan beberapa perangkat manajemen risiko, antara lain melalui penilaian rating yang ketat terhadap client dalam penyaluran kredit serta penetapan limit eksposur (pada tingkat portofolio maupun individu), juga penetapan selection dan acceptance criteria.
Tbk’s credit risk exposures has 2 (two) major economic sectors, i.e. retirement loan the largest portion in consumer and processing industry with Korean companies as major debtors. To support business process and for the purpose of credit risk management, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has developed a number of risk management tools, such as strict selection on the partner/ institution in the loan channeling and selection and acceptance criteria determination.
Risiko kredit yang dihadapi perseroan diukur secara berkala, baik secara portofolio (kualitas eksposur) maupun individual (analisa kredit/penilaian rating). Pengukuran risiko tersebut dilakukan secara independen dan digunakan dalam mendukung proses pengambilan keputusan. Selain itu, telah dilakukan penetapan risk tolerance perkreditan, mitigasi/pengalihan risiko kredit dan pembentukan early warning system guna mendukung proses pengendalian risiko kredit.
Credit Risk faced by the Company is assessed on an ongoing basis, either through portfolio (quality of exposure) or individual (credit analysis/scoring). The risk assessment is conducted independently and used to accommodate decision making process. Loan risk tolerance, mitigation/the transfer of credit risk, and early warning system formation are also being stipulated in order to accommodate loan risk control process.
Selama tahun 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk berhasil mengantisipasi dan membatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana portfolio kredit sebesar Rp16,441 triliun dengan rasio tagihan yang telah jatuh tempo (tagihan atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari) sebesar 1,53% Gross (Non Performing Loan nett sebesar 0,98%).
Throughout 2016, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk managed to anticipate and limit its loan risk with the loan portfolio of Rp116.441 trillion on the ratio of past due receivables (receivables for the payment of principal and/or interest payments that are past due for more than 90 days) of 1.53% Gross (0.98 % Net Non Performing Loan).
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dibagi menjadi 2 (dua) tipe evaluasi, yaitu CKPN individual dan CKPN kolektif yang dibagi berdasarkan tingkat signifikansi. CKPN individual terdiri dari kredit yang memiliki nilai diatas tingkat signifikansi dan terdapat bukti obyektif mengalami penurunan nilai, dibentuk berdasarkan selisih antara nilai tercatat
The Allowance for impairment losses (“CKPN”) is divided into 2 (two) types of evaluation based on the level of significance, namely individual CKPN and collective CKPN. The individual CKPN includes loans that have a value above the significance level and have an objective evidence of impairment experienced, which is established based on the difference 97
kredit dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif (discounted cash flow) dimana maksimal pembentukan sebesar baki debet.
between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at an effective interest rate (discounted cash flow) where the maximum formation is the amount of the debit tray.
CKPN kolektif terdiri dari kredit yang memiliki nilai dibawah tingkat signifikansi dan kredit dengan nilai diatas tingkat signifikansi namun tidak terdapat bukti obyektif mengalami penurunan nilai dan dievaluasi berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit (tipe kredit dan status tunggakan). Pembentukan CKPN kolektif tersebut menggunakan metode migration analysis.
The collective CKPN includes loans with values below the level of significance and loans with values below above the level of significance but with no objective evidence of impairment experienced and evaluated based on similar characteristics of credit risk (loan type, geographic location, and status of arrears). The collective CKPN is formed by using migration analysis method.
RISIKO KREDIT DENGAN PENDEKATAN STANDAR Berdasarkan penyebabnya, risiko kredit yang dihadapi perseroan adalah risiko kredit yang diakibatkan kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Kredit, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah menerapkan penggunaan pendekatan standar (standardized approach).
CREDIT RISK WITH STANDARD APPROACH
Penggunaan peringkat dalam perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar telah diaplikasikan untuk eksposur aset dalam bentuk surat berharga yang dimiliki dan penempatan pada bank. Terhadap kedua eksposur aset tersebut, minimum peringkat yang diterima PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk adalah setara dengan peringkat investasi (investment grade) dimana peringkat eksposur aset yang digunakan adalah peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia.
The use of ratings in the calculation of RWA – Standardized Approach has been applied to the exposure of assets in the form of securities owned and placed on the Bank. The minimum acceptable rank of the two asset exposures is equivalent to PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk’s investment grade issued by credit rating institutions recognized by Bank Indonesia.
Dalam rangka mitigasi risiko kredit, Bank memprioritaskan portofolio kredit dijamin dengan agunan dalam bentuk giro, tabungan, atau deposito yang diterbitkan oleh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906,Tbk maupun SBLC yang diterbitkan
In order to mitigate credit risk, the Bank is prioritizing loan portfolio secured by a collateral in the form of current account, saving account, or deposit issued by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and SLBC issued by first class bank (Cash
Based on the cause, the credit risk faced by the Company is the one arose from the failure of debtors in fulfilling their obligations to the Bank. In the calculation of Risk-Weighted Assets (RWA) of Credit Risk, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has applied standardized approach.
98
oleh first class bank (Cash Colateral) yang menghasilkan bobot risiko sebesar 0% atas portofolio yang dijamin tersebut. Cash collateral yang dijadikan agunan atas portofolio kredit dinilai sebesar nilai wajar dan dilakukan pengikatan sebesar nilai wajarnya. Selain itu, atas agunan tersebut dilakukan pemblokiran secara sistem sampai dengan portofolio yang dijaminnya lunas.
Collateral) generating arisk weight of 0% over the secured portfolio. The cash collateral used over the loan portfolio is being valued in a reasonable manner and a binding at the said fair value is also being conducted. In addition, regarding those collaterals, a blocking system is implemented until the guaranteed loan portfolio is paid off.
RISIKO PASAR Aktivitas bisnis pada portofolio trading book dan banking book memiliki eksposur risiko pasar karena terdapat potensi pergerakan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas bisnis yang dikelola tersebut. Pemantauan terhadap pergerakan potensi risiko pasar dilakukan oleh Treasury, Asset and Liability Committee (ALCO), dan Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan.
MARKET RISK Business activities in trading book and banking book portfolio are exposed to market risk because there is a potential movement in interest rates and exchange rates of the said business activities being managed. The monitoring of the movement of potential market risk is undertaken by Treasury, Asset and Liability Committee (ALCO) and Risk Management & Compliance Division.
Pemantauan dilakukan dengan metode valuasi mark to market dengan melihat nilai pasar portofolio di pasar sekunder atau nilai pasar sekunder yang terbentuk dari transaksi yang terjadi paling lama dalam 10 (sepuluh) hari kerja terakhir atau rata-rata quotation dari minimal 2 (dua) market maker atau broker.
The monitoring was conducted using mark to market evaluation method by observing the market value of the portfolio in the secondary market or the secondary market formed from a transaction occurring in no later than 10 (ten) working days, or an average of quotations from a minimum of 2 (two) market makers or brokers.
Pengendalian risiko pasar dilakukan melalui penetapan maksimum eksposur untuk obligasi trading, penetapan risk factor terhadap masing-masing mata uang yang dikelola, penetapan limit transaksi per mata uang dan counterparty, penetapan limit Posisi Devisa Neto (PDN), penetapan limit cut loss valuta asing dan surat berharga trading.
The market risk control is done by determining the maximum exposure for trading bonds, determining risk factors for each managed currency, determining limits per currency transactions and counterparties, determining limits of the Net Open Position (NOP), determining limits of foreign exchange cut loss, and securities trading.
Pengukuran risiko pasar dilakukan secara periodik untuk keperluan pemantauan risiko maupun perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Pemantauan dilakukan terhadap rasio Posisi Devisa Neto (PDN), potensi keuntungan atau kerugian harga pasar surat berharga yang dimiliki, dan ATMR pasar berdasarkan posisi surat berharga dan
Market risk is measured periodically for risk monitoring and Capital Adequacy Ratio (CAR) calculation purposes. The monitoring is conducted upon NOP ratio, the potential gain or loss of market prices of securities held, and RWA market based on securities positions and NOP. In the calculation of CAR, the coverage of portfolio in the calculation of RWA market is securities 99
Posisi Devisa Neto (PDN). Pada perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) cakupan portofolio yang masuk dalam perhitungan ATMR pasar adalah surat berharga trading dan AFS (risiko suku bunga), dan eksposur valuta asing (risiko nilai tukar).
trading and AFS (interest rate risk), and foreign currency exposure (exchange rate risk).
Eksposur risiko pasar karena fluktuasi suku bunga maupun perubahan kurs atas portofolio yang dimiliki terus dijaga dengan mengendalikan portofolio sesuai limit yang telah ditentukan, selain itu dilakukan pemantauan terhadap kecukupan cadangan modal untuk mengantisipasi potential loss dari portofolio dan stress test atas eksposur banking book maupun trading book. Langkah antisipasi atas eksposur risiko pasar yang tinggi sudah diantisipasi dengan penyusunan contingency plan oleh Asset and Liability Committee (ALCO).
Exposure to market risk due to fluctuations in interest rates and changes in foreign exchange portfolio is restrained by controlling the portfolio in accordance with the specified limit, and also by monitoring the adequacy of capital reserves to anticipate the potential loss of a portfolio and stress test on the banking book and trading book exposures. The high market risk exposure has also been anticipated with the exercise of the planning of a contingency plan by the Asset and Liability Committee (ALCO).
RISIKO OPERASIONAL Pengelolaan risiko operasional merupakan suatu proses yang secara terus menerus mengalami penyempurnaan. Hal tersebut dicapai melalui penerapan model Pertahanan 3 (tiga) Lapis (Three Lines of Defences) dalam pengendalian internal Bank Woori Saudara. Pada lini pertama, risiko dikelola secara langsung oleh masingmasing unit kerja. Pada lini kedua, Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan melakukan pengawasan, evaluasi dan metodologi pengelolaan risiko secara organisasi. Pada lini ketiga, Satuan Kerja Audit Intern bertugas memberikan review yang menyeluruh terhadap kegiatan operasional bank dan implementasi praktik kelola risiko yang dijalankan bank.
OPERATIONAL RISK Operational risk management is a process that is constantly improved. This is achieved through the application of the model of Three Lines of Defenses applied by the internal control of Bank Woori Saudara. In the first line, the risk is managed directly by each work unit. On the second line, Risk Management and Compliance Division monitors, evaluates and applies Risk Management Methodology in the organization. In the third line, SKAI is assigned to do a thorough review of the Bank’s operations and risk management practices.
Setelah memperoleh ijin penggabungan usaha (merger) dari Otoritas Jasa Keuangan, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk telah melakukan integrasi pada seluruh aspek utama perusahaan yang meliputi corporate identity, struktur organisasi dan kebijakan internal. Sejalan dengan hal itu, pada tahun 2015 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk mulai melakukan
After obtaining business merger permit from OJK, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk has integrated all of the Company’s major aspects which include corporate identity, organizational structure and internal policies. Accordingly, in 2015 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk began to develop a single core platform banking system, named Woori Global 100
pengembangan single platform core banking system, yang dinamakan Woori Global Standard System (WGSS), yang telah diimplementasikan pada akhir tahun 2016. Melalui integrasi sistem tersebut akan semakin meningkatkan kualitas pengendalian risiko operasional sekaligus memperkuat daya saing dan posisi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk di perbankan Indonesia.
Standard System (WGSS), which is already implemented by end 2016. Through the integration of the system, the Bank will further improve the quality of operational Risk Control all at once, strengthens the competitiveness and position of PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk in the Indonesian banking.
RISIKO LIKUIDITAS Manajemen risiko likuiditas dilakukan oleh Tresuri sebagai pelaksana pengelola likuiditas dimana secara harian menghitung posisi proyeksi arus kas dan rasio likuiditas yang disampaikan kepada Asset and Liability Committee (ALCO). Perseroan memiliki indikator peringatan dini untuk mengetahui kondisi likuiditas yaitu dengan perhitungan posisi proyeksi arus kas (long atau short) dan Loan to Funding Ratio (LFR).
LIQUIDITY RISK Liquidity risk management is done by the Treasury as managing executive who in a daily manner calculates the position of the projected cash flow and liquidity ratios that are presented to the Asset and Liability Committee (ALCO). The Bank has an early warning indicator to determine the condition of the liquidity based on the calculation of cash flow position (long or short) and the Loan to Funding Ratio (LFR).
Dalam mengelola likuiditas, Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan secara periodik menyusun laporan profil risiko likuiditas, mengukur pemenuhan rasiorasio likuiditas yang ditetapkan regulator (liquidity coverage ratio dan rasio AL/NCD) dan melakukan identifikasi pengukuran risiko likuiditas berupa proyeksi arus kas secara kontraktual dan behavioral, profil maturitas secara kontraktual dan behavioral, analisa core deposit, dan stress test penarikan dana oleh deposan inti. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan melalui penyediaan Giro Wajib Minimum (GWM), penempatan dana dalam bentuk instrumen berkualitas tinggi (secondary reserves), dan interbank borrowing.
In managing liquidity, Risk Management and Compliance Division prepares periodic reports on liquidity risk profile, and identify liquidity risk measurement in the form of contractual and behavioral cash flow projections, contractual and behavioral maturity profile, core deposit analysis and the stress test on fund withdrawal by the core depositors. Liquidity risk management is controlled through the provision of Statutory Reserves, the placement of funds in the form of high-quality instruments (secondary reserves), and interbank borrowing.
RISIKO HUKUM Risiko hukum adalah risiko kerugian finansial atau lainnya yang terjadi karena litigasi atau kasus hukum. Pengelolaan risiko hukum dilakukan oleh Departemen Corporate Legal dan Legal Support di Unit Bisnis bersama-sama dengan Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan.
LEGAL RISK Legal risk is the risk of financial or other loss that occurs due to litigation or law case. Legal risk management is carried out by Corporate Legal Department and Legal Support in Business Unit together with Risk Management and Compliance Division. Corporate Legal Department and Legal 101
Departemen Corporate Legal dan Legal Support di Unit Bisnis berperan sebagai mitra bagi seluruh unit kerja untuk memastikan bahwa semua risiko hukum potensial yang berkaitan dengan transaksi / perjanjian antara Bank Woori Saudara dengan nasabah, karyawan dan pihak ketiga lainnya dapat dimitigasi dengan baik.
Support in Business Unit serve as partner for all work units to ensure that all potential legal risks associated with the transaction/agreements between PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and its customers, employees and other third parties can be mitigated well.
Proses Manajemen Risiko hukum dilakukan melalui mekanisme : Review secara berkala atas perjanjian Bank Woori Saudara dengan pihak ketiga dan mengupayakan perbaikan atas kelemahan perjanjian yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perseroan. Menangani perkara hukum yang melibatkan Bank Woori Saudara serta memantau proses penanganannya dengan melakukan upaya sesuai hukum untuk melindungi kepentingan hukum dan bisnis perseroan.
Legal risk management process is carried out through the following mechanism: Periodic review on the Bank’s agreements with third parties and improvements effort on the weakness of agreements hat may result in the Company’s losses. Dealing with legal matters involving PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and monitor the process of handling the lawful efforts to protect the Company’s legal and business interests.
RISIKO STRATEJIK Pengelolaan risiko strategis menjadi tanggung jawab Direksi yang dilakukan bersamaan dengan pengawasan dari Dewan Komisaris. Risiko ini adalah fungsi dari kesesuaian antara tujuan strategis organisasi, strategi bisnis yang disusun untuk mencapai tujuan tersebut, dan kualitas implementasinya.
STRATEGIC RISK Strategic risk management is the responsibility of the Board of Directors that is performed in conjunction with the supervision of the Board of Commissioners. In the process, this risk is carried out by Corporate Planning Division with the support of Risk Management and Compliance Division.
Melalui penetapan rencana bisnis jangka pendek dan menengah yang mempertimbangkan risiko, baik dari internal maupun eksternal, bank mampu mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis. Hal ini disertai dengan evaluasi rencana bisnis dan analisa berkala atas lingkungan bisnis, makro dan mikro, termasuk perkembangan regulasi. Pengukuran risiko stratejik dan parameter pengukurannya dilakukan berdasarkan kinerja Perseroan yaitu dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil aktual. Selain itu, faktor-faktor lain dalam identifikasi risiko stratejik meliputi kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis, posisi bank di pasar, dan kondisi makro ekonomi.
Through a business plan setting short and medium term that takes into the risks, both internal and external, the bank is able to identify and respond to changes in the business environment. It is accompanied by a business plan evaluation and periodical analysis on the business environment, macro and micro, including regulatory developments. Strategic risk measurement and its parameter measurement are performed based on the Company’s performance by comparing the results achieved with the actual results. In addition, other factors in the identification of strategic risk include conformity with the conditions of the business environment, the bank’s position
102
in the market, conditions.
and
macroeconomic
RISIKO KEPATUHAN Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku serta tidak memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan OJK. Risiko Kepatuhan di Bank Woori Saudara dikelola oleh Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk menetapkan dan mempertahankan kerangka kerja sesuai kebijakan kepatuhan serta memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meminimalkan dampak risiko yang ditimbulkan karena ketidakpatuhan terhadap ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
COMPLIANCE RISK Compliance Risk occurs when the Bank does not obey or does not implement prevailing laws and regulations as well as does not fulfill the commitment made with OJK. Bank Woori Saudara compliance is managed by Risk Management and Complienace Division which is responsible for determining and maintaining the work frame in accordance with compliance policy as well as ensure that the compliance policy runs in a proper manner so as to minimize the impacts of risk that may come up due to adherence to the prevailing stipulations and/or laws and legislation.
Strategi pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional yang didukung oleh penerapan sistem pengendalian intern secara konsisten dari seluruh unit kerja.
The compliance risk management strategies are carried out by Risk Management and Compliance Divison who is independent from operational task force supported by the consistent implementation of internal control system by all work units.
RISIKO REPUTASI Bank Woori Saudara menjaga prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kebijakan operasional perbankannya dengan memprioritaskan pelayanan kepada nasabahnya. Risiko reputasi sangat mungkin timbul dari kegagalan mitigasi yang efektif dari satu atau lebih risiko kredit, likuiditas, pasar, hukum, regulasi, dan risiko operasional, atau gagal untuk mematuhi standar sosial, lingkungan dan etika yang memberi dampak terhadap harapan dari stakeholders dan perolehan pendapatan di kemudian hari. Risiko reputasi pada Bank Woori Saudara dikelola oleh Departemen Corporate Communication dan Departemen Service Quality.
REPUTATION RISK PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk maintains the prudential principles in carrying out its banking operations policy by prioritizing services to its customers. Reputation risk may arise from a failure of effective mitigation of one or more credit risk, liquidity, market, legal, regulatory, and operational risk, or a failure to comply with social, environmental and ethical standard, which impact the stakeholders’ expectations and revenue generation in the future. Reputation risk is managed by Bank Woori Saudara Corporate Communication Department and Service Quality Department.
103
Strategi pengelolaan risiko reputasi dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Pemantauan pemberitaan yang berhubungan dengan Bank Woori Saudara dalam berbagai media; Penetapan / standarisasi kualitas layanan dan pengujian atas kualitas layanan yang dijalankan oleh unit-unit bisnis; Komunikasi aktif dan terbuka dengan seluruh pihak stakeholder; baik pada saat kondisi normal maupun pada saat kondisi krisis reputasi.
Reputation risk management strategies are carried out through the following activities:
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan suatu mekanisme proses pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank secara berkesinambungan (on going basis) yang kualitas disain dan pelaksanaannya dipengaruhi oleh Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh pejabat dan pegawai Bank, dirancang untuk dapat memberikan keyakinan yang memadai guna menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek kehati- hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi danmeningkatkan efisiensi biaya.
Internal Control System (ICS) is a standard guideline for monitoring mechanism that established by the Bank’s management continually (on going basis) that the design quality and its implementation is influenced by the Board of Commissioners, Directors and all executive staffs and employees of the Bank, designed to give sufficient assurance to secure the assets of the Bank, its reliability in financial reporting, improve adherence to applied regulations, reducing the impact of losses including fraud, enhance organizational effectiveness and improve cost efficiency. Internal Control Systems is an important component in the governance and the basis for healthy, prudent and secured bank activities.
Beberapa tujuan SPI BWS adalah untuk memastikan: Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: untuk menjamin bahwa semua kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan pemerintah otoritas pengawasan Bank maupun kebijakan, ketentuan, dan peraturan intern yang ditetapkan Bank.
Several purposes of BWS ICS are to confirm the following: Compliance with the applicable rules and regulations, namely: to ensure that all of the Bank’s business activities have been conducted in accordance with the applicable rules and regulations, both regulations issued by the Bank’s supervision authority government and policies, provisions, and internal rules stipulated by the Bank.
Monitoring news relating to Bank Woori Saudara in a variety of media;
Establishing/standardizing service quality and testing for the service quality run by business units;
Communicating actively and in transparency with all stakeholders, both in normal condition and in the crisis of reputation.
104
Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu, yaitu: untuk menyediakan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
The availability of financial and management information that is accurate, complete and in timely manner, namely: to provide a correct report, complete, in timely manner and relevant required in order to achieve the correct decision making and accountability.
Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Bank (Tujuan Operasional), yaitu: untuk meningkatkan efektivitas dan efisisiensi dalam menggunakan asset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi Bank dari risiko kerugian.
The efficiency and effectiveness of business activities of the Bank (Operational Objectives), namely: to increase the effectiveness and efficiency in using assets and other resources in order to protect the Bank from risk of loss.
Meningkatkan efektivitas budaya risiko pada organisasi secara menyeluruh, yaitu: untuk mengidentifikasi kelemahan dan menilai penyimpangan secara dini dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan prosedur yang ada di Bank secara berkesinambungan.
Improving the effectiveness of the culture of risk on the organization as a whole, namely: to identify weaknesses and assess deviations early and reassess the reasonableness of the policies and procedures contained in the Bank on an ongoing basis.
Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
Reducing the impact of losses, irregularities including fraud and violation of prudential aspects.
Sedangkan, unsur-unsur lingkungan pengendalian di Perusahaan dapat disampaikan bahwa lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan sikap, komitmen, perilaku, kepedulian dan langkah-langkah dari Komisaris dan Direksi, dalam melaksanakan kegiatan pengendalian operasional Bank. Sikap terhadap pentingnya pengendalian interen ini terdiri atas unsur-unsur lingkungan pengendalian yang meliputi: Struktur organisasi yang memadai. Gaya kepemimpinan dan filosofi manajemen Bank. Integritas dan nilai-nilai etika serta kompetensi seluruh pegawai. Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia Bank. Atensi dan arahan manajemen Bank dan komite lainnya, seperti Komite Manajemen Risiko.
Meanwhile, elements of the control environment in the Company could be said that the control environment reflects the overall attitude, commitment, behavior, care and measures from the Board of Commissioners and Board of Directors, in conducting operational control of the Bank. Attitudes towards the importance of internal control consists of the elements of this control environment include:
The adequate organizational structure. Leadership style and management philosophy of the Bank. Integrity and ethical values and competence of all employees. Policies and procedures for human resources of the Bank. Attention and direction of the Bank’s management and other committees,
105
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank dan penerapan manajemen risiko.
such as the Risk Management Committee. External factors affecting the operations of the Bank and the implementation of risk management.
Secara garis besar tentang kegiatan pengendalian BWS dapat disampaikan bahwa sistem pengendalian melibatkan seluruh pegawai dan pejabat Bank, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi. Oleh karena itu, kegiatan pengendalian terlebih dahulu direncanakan dan diterapkan guna mengendalikan risiko yang dapat mempengaruhi kinerja atau mengakibatkan kerugian Bank. Kegiatan pengendalian mencakup pula penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian serta proses verifikasi lebih dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi, serta merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari setiap fungsi atau setiap kegiatan Bank sehari-hari.
BWS control activities are generally the control system that involves all employees and officials of the Bank, including the Board of Commissioners and Board of Directors. Therefore, the control activities are planned in advance and implemented in order to control the risks that may affect the performance or result in losses of the Bank. Control activities also include the stipulation of policies and procedures for control and verification process early to ensure that these policies and procedures are consistently followed, as well as activities inseparable from any function or any Bank’s daily activities.
Kegiatan pengendalian diterapkan pada semua tingkatan fungsional sesuai struktur organisasi Bank, yang sekurang-kurangnya meliputi:
Control activities applied at all functional levels in accordance with the Bank’s organizational structure, which at least include:
Kaji ulang manajemen (Top Level Reviews) Direksi Bank secara berkala meminta penjelasan (informasi) dan laporan kinerja operasional dari pejabat dan pegawai sehingga memungkinkan untuk mengkaji ulang kemajuan (realisasi) dibandingkan dengan target yang akan dicapai, seperti laporan keuangan dibandingkan dengan rencana anggaran yang ditetapkan. Berdasarkan kaji ulang tersebut, Direksi segera mendeteksi permasalahan seperti kelemahan pengendalian, kesalahan laporan keuangan atau penyimpangan lainnya (fraud).
A management review (Top Level Reviews) The Board of Directors of the Bank regularly asks for clarification (information) and operational performance reports from officers and employees, making it possible to review progress (realization) compared with the target to be achieved, such as the comparison between financial statements and budget plan that has been set. Based on the review, the Board of Directors immediately detects problems such as control weaknesses, financial reporting errors or other irregularities (fraud).
Kaji Ulang Kinerja Operasional (Functional Review) Kaji ulang ini dilaksanakan oleh Internal Audit Division dengan frekuensi yang lebih tinggi, baik kaji ulang secara harian, mingguan maupun bulanan.
The Review of Operational Performance (Functional Review) This review is conducted by the Internal Audit Division with a higher frequency, whether it is daily, weekly or monthly review. 106
Melakukan kaji ulang terhadap penilaian risiko (laporan profil risiko) yang dihasilkan oleh satuan kerja manajemen risiko. Menganalisis data operasional, baik data yang terkait dengan risiko maupun data keuangan, yaitu melakukan verifikasi rincian dan kegiatan transaksi dibandingkan output (laporan) yang dihasilkan oleh satuan kerja manajemen risiko dan Melakukan kaji ulang atas realisasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran, guna: - Mengidentifikasi penyebab penyimpangan yang signifikan. - Menetapkan persyaratan untuk tindakan dan perbaikan (corrective action).
Pengendalian Sistem Informasi Dan Teknologi Bank melaksanakan verifikasi terhadap akurasi dan kelengkapan dari transaksi dan melaksanakan prosedur otorisasi, sesuai dengan ketentuan interen.
Kegiatan pengendalian sistem informasi dapat digolongkan dalam dua kriteria, yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. - Pengendalian umum (general control) meliputi pengendalian terhadap operasional pusat data, sistem pengadaan dan pemeliharaan software, pengamanan akses, serta pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi yang ada. Pengendalian umum ini diterapkan terhadap mainframe, server, dan users workstation, serta jaringan internal–eksternal. - Pengendalian aplikasi (application controls) diterapkan terhadap program yang digunakan Bank dalam mengolah transaksi dan untuk memastikan bahwa semua transaksi adalah benar, akurat dan telah diotorisasi secara benar. Selain itu, pengendalian aplikasi
Conduct a review of risk assessment report generated by the risk management unit.
Analyze operational data, both related to risk and financial data, which verifies the details and transaction activity than output (report) generated by risk management unit and
Conduct a review of progress on the realization of the work and budget plans implementation, in order to: - Identify the causes of significant deviations. - Establish the requirements for action and improvement (corrective action).
Information System and Technology Control Bank shall verify the accuracy and completeness of the transaction and execute the authorization procedures, in accordance with the internal provisions. Activities of information systems control can be classified in two criteria, namely general control and application control. - General control include control of data center operations, software procurement and maintenance system, access security, and development and maintenance of existing application systems. General control is applied to the mainframe, server and users workstation, as well as the internalexternal network.
-
Application control is applied to the program used by the Bank in processing the transaction and to ensure that all transactions are correct, accurate and authorized properly. In addition, application control should be able to ensure the availability of an effective audit 107
harus dapat memastikan tersedianya proses audit yang efektif dan untuk mengecek kebenaran proses audit dimaksud.
process and to check the correctness of the audit process in question.
Pengendalian Aset Fisik Pengendalian asset fisik dilaksanakan untuk menjamin terselenggaranya pengamanan fisik terhadap aset Bank. Kegiatan ini meliputi pengamanan aset, catatan dan akses terbatas terhadap program komputer dan file data, serta membandingkan nilai aktiva dan pasiva Bank dengan nilai yang tercantum pada catatan pengendali, khususnya pengecekan nilai aktiva secara berkala.
Physical Assets Control Control of physical assets is conducted for ensuring the physical security of the Bank’s assets. These activities include securing assets, records and restricted access to computer programs and data files, and compare the value of assets and liabilities of the Bank with the value listed on the controller record, especially checking the value of assets on a regular basis.
Dokumentasi Bank sekurang-kurangnya memformalkan dan mendokumentasikan kebijakan, prosedur, sistem dan standar akuntansi serta proses audit secara memadai. Dokumen tersebut harus diperbarui secara berkala guna menggambarkan kegiatan operasional Bank secara aktual, dan diinformasikan kepada pejabat dan pegawai. Atas suatu permintaan, dokumen harus senantiasa tersedia untuk kepentingan auditor interen, akuntan publik dan otoritas pengawasan Bank. Akurasi dan ketersediaan dokumen harus dinilai oleh auditor interen ketika melakukan audit rutin maupun non rutin.
Documentation The Bank at least formalize and document its policies, procedures, systems and accounting standards as well as adequate audit process. The documents must be updated periodically to reflect the actual operations of the Bank, and informed to the officers and employees. Upon request, the documents should be made available for the benefit of internal auditors, public accountants and Bank supervision authority. Accuracy and availability of the documents must be assessed by internal auditors when conducting routine and non-routine audit.
Selain berbagai hal di atas, dapat disampaikan juga aktivitas pemisahan fungsi yang merupakan bagian dalam aktifitas pengendalian yang dimaksudkan agar setiap orang dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang organisasi dan seluruh langkah kegiatan operasional yaitu sebagai berikut:
In addition to a variety of the above, the separation of the functions that are parts of the control activities that is intended for everyone in the office to not have the opportunities to commit and conceal errors or irregularities in the execution of their duties at all levels of the organization and all measures of operational activities are as follows :
Mematuhi prinsip pemisahan fungsi ini, yang dikenal sebagai “Dual Control”.
Adhere to the principle of separation of functions, known as the “Dual Control”. 108
Menetapkan prosedur (kewenangan), termasuk penetapan daftar petugas yang dapat mengakses suatu transaksi atau kegiatan usaha yang berisiko tinggi. Menghindari pemberian wewenang dan tanggung jawab yang dapat menimbulkan berbagai benturan kepentingan (conflict of interest). Seluruh aspek yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan tersebut diidentifikasi, diminimalisir, dan dipantau secara hati-hati oleh pihak lain yang independen. Dalam pelaksanaan pemisahan fungsi tersebut, Bank melakukan langkahlangkah, antara lain: Menetapkan fungsi dan tugas tertentu pada Bank yang dipisahkan atau dialokasikan kepada beberapa orang dalam rangka mengurangi risiko terjadi manipulasi data keuangan atau penyalahgunaan aset Bank; Pemisahan fungsi tersebut tidak terbatas pada kegiatan front dan back office, tetapi juga dalam rangka pengendalian terhadap Persetujuan atas pengeluaran dana dan realisasi pengeluaran; - Rekening nasabah dan rekening pemilik Bank; - Transaksi dalam pembukuan Bank; - Pemberian informasi kepada nasabah Bank; - Penilaian terhadap kecukupan dokumentasi perkreditan dan pemantauan debitur setelah pencairan kredit; - Kegiatan usaha lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan yang signifikan; - Independensi fungsi manajemen risiko pada Bank.
Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Bank Woori Saudara senantiasa melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan
Establish procedures (authority), including the establishment of a list of officials who can access a transaction or high-risk business activities.
Avoidance of granting authority and responsibilities that may cause conflict of interest. All aspects that may pose a conflict of interest are identified, minimized, and carefully monitored by an independent party.
In the implementation of the separation of functions, the Bank determines measures, among others: Establish specific functions and tasks of the Bank that are separated or allocated to a few people in order to reduce the risk of manipulation of financial data or misappropriation of the Bank’s assets; The separation of these functions is not limited to the front and back office activities, but also in order to control against Approving fund expenditure and expenditure realization; - Customer account and Bank owner’s account; - Transactions in the Bank’s bookeeping; - Providing of information to the Bank’s customers; - Assessing the adequacy of loan documentation and monitoring of borrowers after loan disbursement; - Other operating activities that may pose a significant conflict of interest; - The independence of the Bank’s risk management function.
Evaluation of the Effectiveness of Internal Control System of ank Woori Saudara always conducts continuous monitoring of the effectiveness of the overall internal 109
pelaksanaan pengendalian internal. Pemantauan terhadap risiko utama Bank harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan Bank sehari-hari termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional maupun Divisi Audit Internal.
control implementation. The monitoring of the main risks of the Bank should be prioritized and serves as part of the Bank’s daily activities, including regular evaluation, both by operational units and the Internal Audit Division.
Bank juga memantau dan mengevaluasi kecukupan sistem pengendalian intern secara terus menerus berkaitan dengan adanya perubahan kondisi interen dan ekstern serta harus meningkatkan kapasitas SPI tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan.
The Bank also monitors and evaluates the adequacy of the internal control system continuously related with the change in internal and external conditions and should increase the capacity of the SPIN so that their effectiveness could be improved.
Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan Bank Woori Saudara dalam rangka memastikan terselenggaranya kegiatan pemantauan yang efektif, antara lain: Memastikan bahwa fungsi pemantauan telah ditetapkan secara jelas dan terstruktur dengan baik dalam organisasi Bank; Menetapkan satuan kerja/pegawai yang ditugaskan untuk memantau efektivitas pengendalian interen; Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan pemantauan yang didasarkan pada risiko yang melekat pada Bank dan sifat/frekuensi perubahan yang terjadi dalam kegiatan operasional; Mengintegrasikan SPI ke dalam kegiatan operasional dan menyediakan laporan rutin seperti jurnal pembukuan, management review dan laporan mengenai persetujuan atas eksepsi/penyimpangan dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (justifikasi atas irregularities) yang selanjutnya dilakukan kaji ulang; Melakukan kaji ulang terhadap dokumentasi dan hasil evaluasi dari satuan kerja/ pegawai yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan; Menetapkan informasi/feed back dalam format dan frekuensi yang tepat. Sistem pengendalian intern Bank Woori Saudara mengacu pada Surat Edaran Bank
In general, the measures taken by Bank Woori Saudara in order to ensure the effective monitoring activities, among others:
To ensure that the monitoring function has been clearly defined and structured within the organization of the Bank;
To establish a working unit/employee assigned to monitor the effectiveness of internal controls; To set the proper frequency for monitoring activities that are based on the inherent risks of the Bank and the nature/ frequency of changes in operations;
To integrate ICS into operations and provide regular reports such as bookeeping journal, management review and reports of approval on exceptions/deviations from the policies and procedures established (justification of the irregularities) which are subsequently reviewed; To conduct a review of the documentation and evaluation results from the working unit/employee assigned to monitoring; To establish information/feedback in the correct format and frequency.
The internal control system of Bank Woori Saudara refers to Bank Indonesia Circular 110
Indonesia No.5/22/DPNP Tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum tanggal 29 September 2003. Elemen Sistem Pengendalian Intern Bank meliputi sebagai berikut. 1. Pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Direksi telah memantau efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian intern, sehingga Dewan Komisaris memiliki peran aktif untuk memastikan adanya perbaikan terhadap permasalahan Bank yang dapat mengurangi efektivitas sistem pengendalian intern. Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan strategi serta prosedur pengendalian intern. Direksi juga bertanggung jawab untuk memantau kecukupan dan efektifitas dari sistem pengendalian intern. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab dalam meningkatkan etika kerja dan integritas yang tinggi serta menciptakan kultur organisasi yang menekankan pada seluruh pegawai Bank mengenai pentingnya pengendalian intern yang berlaku di Bank. 2. Identifikasi dan penilaian risiko. Penilaian risiko merupakan serangkaian tindakan yang dilaksanakan oleh Direksi dalam rangka identifikasi, analisis dan menilai risiko yang dihadapi Bank untuk mencapai sasaran usaha yang ditetapkan. 3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi. Kegiatan pengendalian meliputi kebijakan, prosedur dan praktek yang memberikan keyakinan pejabat dan pegawai Bank bahwa arahan Dewan Komisaris dan Direksi Bank telah dilaksanakan secara efektif. Kegiatan pengendalian dapat membantu Direksi termasuk Komisaris Bank dalam mengelola dan mengendalikan risiko yang dapat mempengaruhi kinerja atau mengakibatkan kerugian Bank. pemisahan fungsi dimaksudkan agar setiap orang dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan
Letter No.5/22/DPNP on Standard Guidelines for Internal Control System for Commercial Banks dated September 29, 2003. Elements of Internal Control System of the Bank include the following. 1. Monitoring by the management and control culture. The Board of Commissioners is responsible for ensuring that the Board of Directors monitors the effectiveness of internal control system, so that the Board of Commissioners has an active role to ensure improvements to the Bank’s problems that may reduce the effectiveness of the internal control system. Board of Directors is responsible for setting policies and strategies as well as internal control procedures. Board of Directors is also responsible for monitoring the adequacy and effectiveness of internal control systems. The Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for increasing the work ethic and high integrity as well as create organizational culture that emphasizes on all employees on the importance of internal control applicable in the Bank. 2. Identification and assessment of risk. Risk assessment is a series of actions taken by the Board of Directors in order to identify, analyze and assess the risks faced by the Bank to achieve defined business objectives. 3. Control activities and functions segregation. Control activities include policies, procedures and practices that give confidence to the Bank’s officers and employees that the direction of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Bank has been implemented effectively. Control activities can help the Board of Directors including Bank Commissioner in managing and controlling the risks that may affect the performance or result in losses of the Bank. Separation of functions is intended that each person in the office does not have the 111
menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang organisasi dan seluruh langkah kegiatan operasional. 4. Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi. Sistem Akuntansi meliputi metode dan catatan dalam rangka mengidentifikasi, mengelompokkan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat / membukukan dan melaporkan transaksi Bank. Sistem Informasi harus dapat menghasilkan laporan mengenai kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen risiko dan pemenuhan ketentuan yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi. Sistem Komunikasi harus mampu memberikan informasi pada seluruh pihak baik intern maupun ekstern, seperti otoritas pengawasan Bank, auditor ekstern, pemegang saham dan nasabah Bank. 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan. Bank harus melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern. Pemantauan terhadap risiko utama Bank harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan Bank sehari-hari termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh satuan kerja operasional maupun oleh satuan kerja audit intern.
opportunity to commit and conceal errors or irregularities in the execution of their duties at all levels of the organization and all measures of operations. 4. Accounting Systems, Information and Communication. Accounting systems include methods and records in order to identify, categorize, analyze, classify, record/bookeeping and report Bank’s transactions. Information systems should be able to generate reports on business operations, financial condition, risk management applications and regulatory compliance that support the implementation of the Board of Commissioners and Board of Directors duties. Communication systems must be able to provide information on all internal and external parties, such as the supervisory authority of the Bank, external auditors, shareholders and customers. 5. Monitoring and deviation correction action. The Bank should conduct ongoing monitoring of the effectiveness of the overall implementation of internal control. The monitoring of the Bank’s main risks should be prioritized and serves as part of the Bank’s daily activities, including regular evaluation, both by operational unit and the internal audit unit.
112
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
ACCESS TO COMPANY INFORMATION AND DATA
Informasi dan data mengenai Bank dapat dilihat oleh publik melalui website www.bankwoorisaudara.com maupun melalui nomor telepon (+62 22) 87831906 dan (+62 22) 87831900, serta email
[email protected] dan
[email protected] atau melalui Call Center yang beroperasi 24 jam melalui Panggilan 1500-012.
Information and data on the Bank can be assessed by the public through website: www.bankwoorisaudara.com or via telephone (+62 22) 87831906 and (+62 22) 87831900, as well a by email saudara@ bankwoorisaudara.com dan customercare@ bankwoorisaudara. com or through the Call Center which operates 24 hours by calling 1500-012.
KOMUNIKASI INTERNAL Tabloid Berita Woori Saudara
INTERNAL COMMUNICATION Tabloid “Berita Woori Saudara
Dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan komunikasi Internal, perusahaan telah menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kegiatankegiatan yang dilakukan di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk termasuk juga mengenai program, kebijakan manajemen, aktivitas cabang dan divisi melalui CM Site yang secara digital dapat diakses oleh seluruh karyawan Bank Woori Saudara.
In carrying out activities related to the Internal communication, the Company has been spreading out the information related to the activities carried out by PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk and also the programs and management policies, branch and division activities through CM Site that digitally can be assessed by all employees of Bank Woori Saudara.
Kegiatan Event
Events
Bank Woori Saudara memiliki berbagai kegiatan yang bersifat berkala maupun tertentu, diselenggarakan dan dipromotori oleh Corporate Communication yang mengelola alur kegiatan setiap event dari awal hingga akhir. Di mana event yang diselenggarakan dihadiri oleh internal karyawan/ti Bank Woori Saudara maupun pihak Eksternal seperti pemegang saham dan nasabah. Event-event yang dilaksanakan oleh Internal Komunikasi yang berlangsung selama tahun 2016 di antaranya:
Bank Woori Saudara has several periodic and ad-hoc activities held and promoted by Corporate Communication, which manages the flow of activities of every event from the beginning to the end. The events are attended by Bank Woori Saudara’s internal employees and external parties such as the shareholders and customers. The events held by Internal Communication during 2016 are as follows:
113
KOMUNIKASI EKSTERNAL Komunikasi Eksternal berfungsi untuk memastikan komunikasi Bank Woori Saudara dengan pihak eksternal berjalan dengan baik sehingga meningkatkan reputasi dan citra korporat Bank Woori Saudara. Berikut adalah tugas dari Departement Komunikasi Eksternal Bank Woori Saudara antara lain:
EXTERNAL COMMUNICATIONS External Communication functions to ensure that Bank Woori Saudara’s communication with external parties is conducted in a proper manner so as to enhance the Bank’s corporate image. Duties of the Bank’s External Communication Department are as follows:
Website Mengelola situs website dengan alamat www.bankwoorisaudara.com yang dapat diakses pengguna jaringan internet. Situs ini menyajikan beragam informasi Bank seperti produk dan layanan, laporan keuangan, jaringan, dan berita.
Website Run website with address www.bankwoorisaudara.com which is accessible for the internet users. The website presents a variety of corporate information such as products and services, financial reports, network and news.
Media Monitoring & Analisis Untuk memberikan informasi terkait dengan berbagai macam pemberitaan di media massa baik itu pemberitaan mengenai Bankn Woori Saudara ataupun lingkup hal yang berkaitan dengan perusahaan. Media monitoring berperan bagi Internal Bank Woori Saudara dalam mengetahui seputar informasi atau kegiatan yang sedang hangat seperti halnya Kenaikan pemberitaan signing MOU,
Media Monitoring & Analysis To provide the information related to various kinds of news in mass media, either news about Bank Woori Saudara, or other news related to the company. Media monitoring plays a role for Bank Woori Saudara’s internal in knowing about trending information such as the increase of BI rate, banks merger, retirement funds, etc. Media monitoring also plays a role in calculating PR Value and advertorial value 114
merger bank, dana pensiun, dan lainnya. Media monitoring juga berperan dalam perhitungan PR Value dan Advertorial value dimana setiap kegiatan tersbut akan diliput oleh media cetak maupun elektronik yang pemberitaan Bank Woori Saudara telah terpublish.
in various news of Bank Woori Saudara which has been published.
Media Relation Dalam rangka membangun kerjasama yang baik dengan pihak media, Komunikasi Eksternal mempunyai tugas untuk membangun hubungan dengan para wartawan agar menjaga hubungan baik antara Bank dengan wartawan media. Sepanjang 2016 komunikasi eksternal melakukan serangkaian kegiatan dalam media relations yaitu kegiatan seperti mengundang dalam segala kegiatan yang akan di publish dan melakukan serangkaian media tour.
Media Relation To build a good relationship with media, the External Communication is assigned as a media relation to represent Bank Woori Saudara in liaising with the journalists. Throughout 2016, the external communication carried out a series of media relations such as gathering with journalists and media tour.
Publikasi & Advertising Publikasi dilakukan oleh Komunikasi Eksternal dalam penyebaran informasi baik berupa iklan produk atau keterbukaan informasi yang harus dipublikasikan menggunakan media cetak dan elektronik. Sasaran penyebaran informasi yaitu kepada masyarakat umum dengan komunikasi yang disampaikan berupa publikasi cetak dan elektronik sebagai alat promosi kepada masyarakat. Penyampaian informasi dengan media tersebut dapat berupa iklan cetak koran dan radio selama tahun 2016.
Publications & Advertising Publication is conducted by the External Communications for the dissemination of information such as product advertising or disclosure of information that must be published using print and electronic media. The target of dissemination is the general public and the communication is delivered in the form of print and electronic publications as a promotional tool. Submission of information by the media could be in the form of newspaper print ads and radio in 2016.
115
MEDIA LUAR RUANG Selain melalui media internet, cetak, elektronik, Bank juga menggunakan media luar ruang sebagai sarana penyampaian informasi dan bentuk promosi berupa iklan Billboard. Tahun 2016 terdapat 4 titik iklan billboard yang telah terpasang dengan detail sebagai berikut:
Above the line (ATL) In addition to internet, printed and electronic media, Bank also uses ATL media as means of information communications and other promotional forms such as billboard advertisements. In 2016 there are
PENGELOLAAN INFORMASI Bank Woori Saudara memastikan sifat data, informasi, dan pengetahuan organisasi sebagai berikut : Untuk memastikan keakuratan data dan informasi, BWS menggunakan software aplikasi dan penunjukkan penanggungjawab-penanggungjawab unit yang bertugas menjaga keakuratan data dan informasi di unit masingmasing. Untuk memastikan integritas dan reliabilitas berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh setiap unit kerja Perusahaan. Untuk memastikan data dan informasi tepat waktu, dilakukan dengan cara bagian keuangan me-review ketepatan data informasi dan juga dilakukan
INFORMATION MANAGEMENT Bank Woori Saudara ensures organizational data, information, and knowledge as follows: To ensure the accuracy of data and information, BWS coordinate with the unit to maintain the accuracy of the data and information in their respective units.
4 installed billboards points as listed below:
To ensure the integrity and reliability based on verification result by each unit of the Company.
To ensure data and information are published in a timely manner, Finance Department reviews the accuracy of the information data, internal assessment 116
internal assessment dan audit IT setiap tahunnya. Untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data dan informasi, maka di buat user name, password dan anti virus dijaringan dalam mengakses ke jaringan LAN BWS.
and IT audit are also conducted annually. To ensure the security and confidentiality of data and information, a user name, password, and anti-virus are installed in the network to access the LAN BWS.
KETERSEDIAAN DATA DAN AKSES INFORMASI Bank Woori Saudara membuat ketersedian data dan informasi berdasarkan data center yang dapat diakses oleh setiap karyawan. Perusahaan juga menyediakan data dan informasi melalui website, webmail yang dapat diakses oleh pihak-pihak terkait misalnya pelanggan, mitra, dan umum.
AVAILABILITY OF DATA AND ACCESS TO INFORMATION Bank Woori Saudara has made available data and information based on the data center accessible by every employee. The company also provides data and information via website, webmail that can be accessed by interested parties e.g customers, partners, and the public.
Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip keterbukaan, untuk itu Perusahaan selalu menyampaikan informasi tentang Perusahaan melalui website Perusahaan, yaitu www.bankwoorisaudara.com Selain itu, Perusahaan juga menyampaikan perkembangan Perusahaan mengenai Informasi Material dan Keterbukaan Informasi yang Perlu Diketahui Publik secara teratur kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku.
The Company is committed to implementing the principle of tranparency, so that the Company has always conveyed all information about the company through the company website, which is www.bankwoorisaudara.com. In addition, the Company also presents its progress concerning the Material Information and Public Disclosure regularly to the Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority in accordance with the applicable capital market regulations.
KONTAK RELASI INVESTOR: Arinto Hartoyo Corporate Secretary Telepon: (022) 87831906 Email :
[email protected] Alamat : Gedung PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK, Jl. Diponegoro No.28 – Bandung, 40115
INVESTOR RELATIONS CONTACT: Arinto Hartoyo Corporate Secretary Phone: (022) 87831906 Email :
[email protected] Address: Gedung PT BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK, Jl. Diponegoro No.28 – Bandung, 40115
117
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
WHISTLEBLOWING SYSTEM
MEKANISME PENYAMPAIAN LAPORAN PELANGGARAN Sistem pengaduan pelanggaran (whistleblowing system) merupakan sarana komunikasi pihak internal dan eksternal Bank (nasabah, mitra bisnis, dan masyarakat) untuk melaporkan perbuatan/perilaku/kejadian yang berhubungan dengan tindakan penipuan, pelanggaran terhadap hukum, peraturan bank, kode etik, maupun benturan kepentingan yang bertujuan agar penerapan GCG menjadi lebih baik. Bank diwajibkan melaporkan beberapa poin sebagaimana terdapat pada peraturan Bapepam Nomor: KEP-431/ BL/2012, 1 Agustus 2012 mengenai penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik point G.13 perihal uraian sistem pelaporan pelanggaran.
WHISTLEBLOWING SYSTEM MECHANISM
Penindaklanjutan pelaporan yang berpengaruh negatif terhadap citra Bank di masyarakat wajib dilakukan untuk mengetahui secara rinci permasalahan yang terjadi. Melalui Departemen Investigasi, Bank memberikan kewenangan kepada satuan kerja dari Divisi SKAI untuk memeriksa dan mendalami kasus-kasus. Dalam departemen tersebut, terdapat tim investigasi yang bertugas melakukan proses pemeriksaan, penyelidikan dan penyidikan, serta memberikan rekomendasi terkait kasus yang ditangani. Adapun skema pelaksanaan investigasi Bank Woori Saudara sebagai berikut:
Reports that adversely affects the Bank’s image in the public should be followed-up in order to find out every detail of the problems occurred. Through Investigation Department, the Bank has granted an authority to SKAI to investigate the cases. In the department, there is a team in charge of the inquiry and investigation process, as well as providing recommendations related to cases handled. The scheme of Bank Woori Saudara investigation process is as follows:
Whistleblowing system (WBS) is a means of communication for the Bank’s internal and external parties (customers, business partners, and society) to report the actions/behaviors/ incidents related to acts of fraud, a breach of laws, bank regulations, codes of conduct, and conflict of interest. WBS aims to enhance GCG implementation. The Bank is obliged to report several matters contained in Bapepam Regulation No: KEP-431 / BL / 2012, August 1, 2012 concerning the submission of Annual Report of Issuers and Listed Companies point G.13 about the violation reporting system (WBS).
118
PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR Pelapor dalam mengungkapkan pelanggaran harus dilakukan dengan niat baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atau didasari kehendak buruk/fitnah. Pelapor diwajibkan untuk mencantumkan identitas dengan jelas pada laporan yang dibuat dengan bukti pendukung yang relevan. Tim Investigasi wajib merahasiakan identitas pelapor sebagai bagian dari upaya Bank dalam memberikan perlindungan bagi pelapor. Bank turut menyediakan perlindungan hukum sebagaimana ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku.
PROTECTION FOR WHISTLEBLOWERS Whistleblowers should reveal a violation with good intentions and does not constitute a personal grievance or is not based on harmful intention. Whistleblowers should mention the identity clearly in the report with relevant supporting evidences. Investigation Team should keep confidential the whistleblower’s identity as part of the Bank’s efforts in providing protection to whistleblowers. The Bank also provides legal protection in accordance with prevailing regulations.
PENANGANAN PENGADUAN ATAU PENANGANAN BERDASARKAN DETEKSI AUDITOR Dalam menangani pengaduan, Departemen Investigasi Bank Woori Saudara melakukan pemeriksaan berdasarkan laporan/ informasi atau permintaan dari pihak
COMPLAINT HANDLING OR HANDLING BASED ON AUDITOR DETECTION In handling the reports, the Department of Investigation Bank Woori Saudara conducts the inspection based on reports and/information or demand from internal 119
internal bank/ pihak lain mengenai kemungkinan penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan, pengurus bank, eksternal bank atau kolaborasi pihak internal dan eksternal bank dan melakukan pemeriksaan berdasarkan pengolahan database/core banking.
party/other party concerning possible fraud done by the employee, bank management, external party or collaboration between internal party and external party and conduct investigation based on database/core banking processing.
Dalam pelaksanaannya, investigasi dilakukan sesuai standar, pedoman, dan peraturan Bank, dimana Bank Woori Saudara memegang teguh kode etik yang telah ditetapkan. Tim Investigasi wajib mengamankan dokumen yang relevan dalam pemeriksaan investigasi, di mana Tim Investigasi akan memeriksa, mengumpulkan dan menilai kecukupan dan relevansi bukti. Selanjutnya, Tim Investigasi wajib mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan dapat diterima untuk dijadikan acuan dan meminimalisir potensi kerugian perusahaaan.
On its practice, the investigation conducted in accordance with standards, guidelines, and regulations of the Bank, in which Bank Woori Saudara adhere to a Code of Conduct that has been set. Investigation team must secure the documents relevant to the investigation, in which Investigation Team will inspect, gather and assess the sufficiency and relevance of evidences. Furthermore, Investigation Team needs to gather the sufficient and accepted evidence to be used as reference and minimize the potential losses of company.
Setelah terungkap pihak yang bersalah, maka pihak yang dinyatakan tidak bersalah akan terbebas dari tuduhan dan wajib dipulihkan nama baiknya, di mana tim investigasi tetap menjaga kerahasiaan saksi. Tim juga memperoleh gambaran yang jelas mengenai penyimpangan yang terjadi dan segera mengambil keputusan tepat untuk langkah selanjutnya. Jika gambaran tersebut telah layak, maka Presiden Direktur akan membuat keputusan mengenai hasil investigasi dan tindaklanjutnya.
After the guilty party is revealed, then the opposite party will be stated free from accusations and his good name will be cleaned, in which the investigation team secure the confidentiality of witnesses. The team also obtained clear description of the deviations and immediately took the right decision for the further step. If the description is reasonable, then President Director will make a decision regarding the results of investigation and further action.
Tim Investigasi turut memberikan rekomendasi mengenai Bagaimana mengelola risiko terjadinya penyimpangan dengan tepat. Rekomendasi tersebut merupakan saran dan arahan yang didasarkan kepada kebijakan perusahaan, dimana pemberian rekomendasi tersebut bukan merupakan keputusan sanksi yang akan diberikan.
The investigation team also provides recommendations on how to manage the risk of deviations appropriately. These recommendations are suggestions and direction based on company policies, in which the provision of such recommendations is not sanctions decision that will be given.
120
HASIL DARI PENANGANAN PENGADUAN ATAU PENANGANAN BERDASARKAN DETEKSI AUDITOR Hasil pengaduan akan disampaikan oleh Tim kepada Presiden Direktur dengan memuat kesimpulan dari penanganan yang dilakukan. Tim juga menyampaikan rekomendasi mengenai bagaimana mengelola risiko terjadinya penyimpangan dengan tepat, dan menyajikan laporan perkembangan (progress report) secara berkala untuk membantu pengambilan keputusan mengenai investigasi tahap berikutnya. Investigasi bisa bersifat iterative, yaitu suatu investigasi atas dugaan kejahatan/kecurangan bepotensi menghasilkan temuan baru yang melahirkan dugaan tambahan atau suatu dugaan baru.
COMPLAINTS HANDLING RESULTS OR HANDLING BASED ON AUDITOR DETECTION The results of the complaint will be delivered by the Team to President Director with the conclusions drawn from handling process. The team also provides recommendations on how to manage risk of the deviation appropriately and presents progress reports periodically to assist in decision-making process regarding the next step of the investigation. Investigation may be iteractive, an investigation into the alleged crime/ fraud that could potentially produce new findings that raise additional allegations or even a new allegation.
Oleh karena itu, penanganan pengaduan atau penanganan berdasarkan deteksi Auditor bertujuan agar aktivitas Bank semakin baik dan memotivasi seluruh pihak dan karyawan untuk bekerja secara profesional dengan menjaga keharmonisan hubungan kerja, serta transaksi yang berpotensi merugikan Bank atau dapat mengganggu jalannya operasional Bank dengan aman.
Therefore, the complaints handling aims for better Bank’s activities and to motivate all parties and employees to work professionally by maintaining the harmony of working relationships, and also transactions that could potentially harm the Bank or might disrupt the Bank’s operations.
Jumlah pengaduan (pelaporan) Selama tahun 2016 berikut adalah jumlah pengaduan (pelaporan) yang masuk diterima dan ditindaklanjuti oleh Perusahaan:
Number of Complaints (Reports) Troughout 2016, the following is the number of complaints (reports) that were accepted and followed-up by the Company:
PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
ANTI-MONEY LAUNDERING PROGRAM Implementation of Anti-Money Laundering and Combating Funding of Terrorism Programs Bank Woori Saudara is committed to implementing the Anti Money Laundering and Combating Funding of Terrorism program sustainably which is in line with Bank Indonesia regulations and other
Bank Woori Saudara memiliki komitmen untuk melaksanakan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme secara berkelanjutan yang sejalan dengan ketentuan Bank
121
Indonesia dan peraturan perundangundangan lain yang terkait. Selama tahun 2016, Perusahaan telah melakukan berbagai aktivitas usaha dalam rangka menerapkan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme yaitu antara lain sebagai berikut: 1. Membuat petunjuk pelaksanaan Aplikasi Laporan Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri. 2. Menyempurnakan aplikasi pelaporan transaksi keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri (International Fund Transfer Report – IFTI) kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). 3. Melaksanakan program pelatihan/ training untuk memberikan pemahaman, keahlian dan pengetahuan kepada seluruh karyawan dalam pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2016 diberikan dalam bentuk clasical training dengan materi berupa pelatihan dasar yang diberikan kepada karyawan baru baik pada unit bisnis maupun kantor pusat, serta karyawan pada Funding Officer Training Program, dan juga Refreshment Training kepada karyawan Frontliner yang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya berhadapan dengan nasabah. 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengkinian data nasabah melalui penyusunan target dan pemantauan realisasi terhadap target. 5. Melaksanakan aktivitas pelaporan kepada otoritas, tindak lanjut permintaan otoritas serta bank koresponden sebagai berikut: - Pelaporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) - Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) - Pelaporan Transaksi Keuangan Transfer Dana (LTKL) - Pelaksanaan Tindak Lanjut Permintaan Data dan Informasi
related legislation. During 2016, the Company has conducted various activities in implementing Anti Money Laundering and Combating Financing of Terrorism programs as follows:
1. Preparing International Fund Transfer Report Instructions. 2. Enhancing the application of International Fund Transfer Report (IFTI) to Indonesian Financial Transaction Report and Analysis Centre (INTRAC). 3. Conducting training programs to improve insights, skills and knowledges of all employees in the implementation of AntiMoney Laundering and Combating Funding of Terrorism programs. Training conducted in 2016 was in the form of clasical training with basic training materials were distributed to new employees both in business units and headquarter, as well as to employees in Funding Officer Training Program, and also Refreshment Training to the frontliners whose duties and responsibilities are to deal with customers directly.
4. Coordinating the implementation of customers data update through the development of targets and monitoring of target realization. 5. Conducting reporting activities to authorities, following-up the requests of authorities and correspondent bank as follows: - Cash Financial Transactional Reporting - Suspicious Financial Transactional Reporting - Funds Transfer Financial Transactional Reporting - Follow-Up of Request for Account/Financial Data and Information from KPK / Tax Office 122
Rekening/ Keuangan KPK/Kantor Pajak
dari
KOMITMEN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN Kebijakan Komitmen Bank Woori Saudara untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta sebagai upaya pelestarian alam dan lingkungan hidup, dituangkan dalam bentuk kebijakan pemberian kredit. Kebijakan tersebut memuat aturan bahwa dalam setiap analisis kredit terkait pemberian kredit kepada industri yang memiliki dampak terhadap lingkungan hidup dan pelestarian lingkungan diharuskan untuk memasukkan ketentuan tentang kewajiban memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
COMMITMENT TO ENVIRONMENTAL PRESERVATION Policy Bank Woori Saudara’s commitment to assuming responsibility for the environment and conservation of nature is poured in the form of the Bank’s lending policy, which provides that any credit analysis related to lending to industries posing an impact on the environment and environmental preservation is required to include a provision on the obligation of having Environmental Impact Assessment (AMDAL).
Jenis Program Bank menyadari bahwa kelestarian lingkungan sangat penting terhadap keberlangsungan hidup masyarakat. Lingkungan yang bersih dapat meningkatkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Sebagai bank yang peduli terhadap kondisi masyarakat, Bank Woori Saudara senantiasa secara konsisten menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan tersebut meliputi: 1. Penggunaan lampu hemat energi pada setiap kantor Bank Woori Saudara; 2. Karyawan Bank pada setiap kantor disarankan untuk meminimalisir pemakaian kertas sebagai wujud partisipasi kelestarian lingkungan;
Type of Programs The Bank realizes that the environmental preservation is very important in the survival of the community. A clean environment can improve the community’s life for a better one. As a Bank that cares about community, Bank Woori Saudara consistently preserves the environment. The activities include:
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA Kebijakan Bank Woori Saudara menyadari bahwa karyawan merupakan aset utama Bank yang sangat penting dan harus dijaga dan diperlakukan dengan baik. Dalam berkarier, setiap karyawan diberikan kesempatan yang sama tanpa adanya diskriminasi di dalam Bank. Bank Woori Saudara menjamin hak-hak karyawan untuk mengeluarkan pendapat dan berserikat sesuai dengan
LABOR PRACTICE, OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY Policy Bank Woori Saudara acknowledges that employees are the Bank’s main asset that should be maintained and treated well. In pursuing career, all employees should have equal opportunity with no discrimination in the Bank. Bank Woori Saudara ensures the employees’ rights to expression and association in accordance with the prevailing legislation and norms.
1. The use of energy saving lamps at each office of Bank Woori Saudara; 2. The Bank’s employees at each office is recommended to minimize the use of papers as a form of environmental preservation participation.
123
peraturan perundang-undangan norma-norma yang berlaku.
dan
Jenis Program Dalam penerapan Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3), Bank Woori Saudara melaksanakannya dengan baik. Setiap karyawan Bank memiliki hak cuti dan hak izin tidak masuk kantor jika terdapat keperluan pribadi. Selain itu, Bank turut memberikan tunjangan-tunjangan bagi karyawan antara lain tunjangan hari raya, transportasi, makan, dan lain-lain. Bank pun turut memberikan fasilitas kendaraan dinas, kepemilikan kendaraan dinas khusus bagi pejabat level tertentu, dan jaminan sosial tenaga kerja. Meskipun tingkat risiko kecelakaan kerja pada industri perbankan relatif rendah, namun Bank Woori Saudara memberikan perhatian dan upaya safety and security dengan baik.
Type of Programs Bank Woori Saudara implements Labor, Occupational Health, and Safety (K3) practices in a proper manner. Every employee has the right to take leave and permission for not coming to work if there is any personal purpose. In addition, the Bank provides benefits for employees, such as religious holiday allowance, transport allowance, meal allowance and others. Bank also provides employee facilities such as official vehicles, office vehicles, car ownership program for officials of specific levels, and employee social security. Although the level of risk of occupational accidents in the banking industry is relatively low, Bank Woori Saudara pays attention to and makes good efforts in safety and security.
PEMBERDAYAAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
SOCIAL COMMUNITY EMPOWERMENT
KEBIJAKAN & JENIS PROGRAM Masyarakat merupakan salah satu fokus utama Bank dalam menjalankan kegiatan usaha. Bank menyadari bahwa keberadaan masyarakat yang sejahtera dengan kondisi kesehatan yang terjamin akan mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank. Oleh karena itu, Bank menaruh perhatian terhadap masyarakat dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan antara lain, melalui; Program Pendidikan, Program Sosial, dan Program Kesehatan.
POLICY AND TYPE OF PROGRAMS Community is one of the Bank’s focuses in conducting its business activities. Bank realizes that the existence of prosperous and healthy society will also influence the Bank’s business. Therefore, the Bank strives to pay attention to the interest of society by carrying out several activities such as: Educational Programs, Social Program, Health Program
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KONSUMEN
RESPONSIBILITY TO CONSUMERS
LAYANAN KEPADA NASABAH Bank senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. Bank tidak hanya menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen (product responsibility). Bentuk komitmen Bank terhadap perlindungan konsumen, mencakup antara lain: Jaminan
SERVICE TO THE CUSTOMERS The Bank always prioritizes customer satisfaction by providing the best service. The Bank offers not only products that are safe and beneficial for the public, but also provides maximum protection to consumers (product liability). The Bank’s commitment to consumer protection, including among others: Customer Deposits Protection Insurance, Customer Care, Customer 124
Perlindungan Simpanan Nasabah, Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care), Program Engagement Konsumen dan Program Peningkatan Layanan.
Engagement Program Improvement Program.
KEBIJAKAN Pelayanan kepada Nasabah mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka meningkatkan jumlah nasabah dan mendorong perkembangan Bank. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan Kebijakan dan Prosedur Kualitas Pelayanan Nasabah (Customer Experience) agar Bank dapat melayani nasabah dengan lebih baik. Untuk itu, Bank melalui Surat Keputusan No.013/SE-DIR/B-08/II/13 telah menyusun kebijakan standar terkait pelayanan nasabah.
POLICY Customer Service plays a very important role in the effort to increase the number of customers and encourage the Bank’s development. With regard to the matter, there is a need for the Bank to have Policy and Procedure of Quality Customer Service (Customer Experience) to serve customers better. To that end, the Bank with Decision Letter No. 013/SE-DIR/B-08/II/2013 has developed a standard policy related to customer service.
JENIS PROGRAM Beberapa program untuk meningkatkan layanan ke nasabah juga program yang dilakukan untuk membantu dalam rangka peningkatan Layanan Nasabah sepanjang tahun 2016, adalah sebagai berikut:
TYPE OF PROGRAM Several programs to improve the service to the customers and also the program conducted to assist in the improvement of Customer Service throughout 2016 are as follows:
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN LAYANAN MESIN ANTRIAN Untuk memberikan layanan yang optimal kepada seluruh nasabah dan untuk membantu kenyamanan dalam proses antrian khususnya pada saat antrian transaksi pengambilan uang pensiun, maka diperlukan adanya sistem antrian yang efektif berupa mesin antrian.
SERVICE QUALITY IMPROVEMENT PROGRAM QUEUE MACHINE SERVICE To provide optimal service to all customers and to help comfort in the queue process, especially when making a transaction queue to get pensions, it is necessary to form an effective queuing system in the form of queuing machine.
Dengan adanya mesin antrian tersebut diharapkan layanan setiap transaksi nasabah bisa menjadi lebih cepat, teratur, dan dapat lebih terukur.
With the queuing machine, it is expected that every customer transactions could be quicker, organized, and can be more scalable.
PROGRAM MYSTERY CALLING Secara berkala menelepon setiap Unit Bisnis agar dapat mengetahui standard layanan terhadap etika bertelepon yang sudah ditetapkan oleh Bank Woori Saudara.
and
Service
MYSTERY CALLING PROGRAM Regularly call each business unit in order to find out the service standard on the ethics of having conversation on the phone set forth by Bank Woori Saudara.
125
PROGRAM EVALUASI KEPUASAN NASABAH Kegiatan yang dilakukan oleh tim Departemen Service Quality dengan menggunakan metode survei terhadap kepuasan nasabah terhadap layanan Bank Woori Saudara di setiap Unit Bisnis
CUSTOMER SATISFACTION EVALUATION PROGRAM An activity conducted by the Quality Service Department team through customer satisfaction survey method on Bank Woori Saudara services in every Business Unit.
PROGRAM E-POSTER Bertujuan untuk memberikan informasi yang disampaikan melalui media televisi dimasing-masing unit bisnis dengan design menarik dan beragam kepada nasabah sehingga nasabah dapat memahami adanya promosi terkait produk, program dan layanan dari BWS.
E-POSTER PROGRAM Aims to provide information that is conveyed through the television media in the respective business units with an interesting and varied design to customers so that they can understand the associated promotional products, programs and services from BWS.
PROSES DEPOSITO Kendala yang dihadapi oleh masingmasing unit bisnis adalah proses atau layanan yang memakan waktu lama, sehingga berdampak pada penambahan waktu layanan BWS pada proses deposito. Dengan adanya kebijakan perubahan operasional pencetakan bilyet deposito yang semula dilakukan oleh backoffice dan saat ini diselesaikan di customer service serta penandatanganan bilyet deposito minimal sampai dengan pemimpin unit bisnis, maka layanan semakin cepat dapat terealisasi.
DEPOSIT PROCESS Obstacles faced by each business unit is a process or service that takes a long time, so it has an impact on the addition of BWS service time on the deposit process. With the policy of operational changes on deposit bilyet printing which is originally carried out by the backoffice and is now settled in the customer service as well as the signing of minimum deposit bilyet with business unit leaders, then the service can be realized more quickly.
PROGRAM PELATIHAN / SOSIALISASI Untuk meningkatkan kompetensi setiap frontliners BWS, maka setiap frontliners Unit Bisnis BWS diberikan pelatihan/sosialisasi yang disesuikan dengan kebutuhan dari perusahaan. Berikut beberapa jenis pelatihan/sosialisasi yang telah diberikan bagi frontliners sesuai dengan fungsi dan tugasnya: 1. Sosialisasi Proses Deposito 2. Sosialisasi Layanan Pesiunan 3. Sosialisasi Layanan Kunjungan Nasabah (LKN)
PROGRAM TRAINING / SOCIALIZATION To improve the competence of each frontliners of BWS, then each frontliners of Business Unit of BWS is given training/socialization adapted to the needs of the company. Here are some types of training/socialization that have been given for the frontliners in accordance with the functions and duties: 1. Deposit Process Socialization 2. Pension Service Socialization 3. Customer Visit Service Socialization (LKN)
126
4. Training Analisa Yuridis Transaksi Pembukaan Rekening Giro Perusahaan
4. Juridical Analysis Training of the Company’s Current Account Opening Transaction
JAMINAN PERLINDUNGAN SIMPANAN NASABAH Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir apabila ada kepastian hukum dalam pengaturan, pengawasan Bank dan penjaminan simpanan nasabah Bank. Sebagaimana ketentuan dalam UndangUndang No.24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bank Woori Saudara memberikan jaminan perlindungan atas uang yang disimpan oleh nasabah melalui Lembaga Penjamin Simpanan.
CUSTOMER DEPOSITS PROTECTION INSURANCE Public trust in the banking industry is one of the keys to maintaining stability in the banking system. The trust will be gained if there is legal certainty on banking regulation, supervision and insurance for customer deposits. Pursuant to the stipulation of Law No. 24 Year 2004 concerning the Deposit Insurance Agency (LPS), Bank Woori Saudara provides protection insurance of the money deposited by customers through the Deposit Insurance Agency.
Pusat Pengaduan Nasabah (Customer Care) Bank telah membentuk pusat pengaduan konsumen. Pusat pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh konsumen melalui beberapa saluran antara lain:
CUSTOMER COMPLAINT CENTER (CUSTOMER CARE) The Bank has established Consumer Care Center. This Consumer Care Center is accessible by consumers through multiple channels, among others:
24 hour Call Center by calling 1500-012
Customer service residing branches nearby.
Call Center yang beroperasi 24 jam melalui Panggilan 1500-012 Customer service yang berada di cabang-cabang terdekat.
in the
Selanjutnya secara berkala cabang akan melaporkan kepada Kantor Pusat terkait data pengaduan dan tingkat penyelesaiannya.
Furthermore, branches will make a periodic report to the Head Office containing data of complaints and solution level.
CALL CENTER Untuk meningkatkan layanan Bank Woori Saudara kepada nasabah dan dalam rangka mengurangi komplain dari nasabah kepada Call Center BWS dikarenakan kesulitan menghubungi call center akibat nada sambung sibuk terus maka dilakukannya penambahan agent call center yang bertujuan untuk pecepatan layanan kepada nasabah.
CALL CENTER To improve service to customers and in order to reduce complaints from customers to BWS Call Center because of the difficulty contacting the call center as a result of a busy dial tone, the Bank adds call center agents that aims for fast service to its customers.
127
MEKANISME PENYELESAIAN KELUHAN NASABAH Melalui pusat pengaduan, Bank memberikan respon yang cepat atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak. Bank telah membentuk bagian Pengaduan Nasabah (customer care) di bawah Direktorat Bisnis yang fokus untuk menangani dan menindaklanjuti pengaduan/keluhan nasabah. Pengaduan nasabah dapat disampaikan melalui masing-masing unit bisnis dengan melakukan pengisian formulir permintaan/pengaduan nasabah yang diatur tersendiri dalam peraturan internal Bank atau nasabah dapat juga menyampaikan pengaduannya melalui Call Center Bank.
CUSTOMER COMPLAINT RESOLUTION MECHANISM Through Customer Care, the Bank quickly responds to the complaints received and resolve them wisely. The Bank has formed Customer Care Department under the Directorate of operations focusing on the handling and following-up customer complaints. Customer complaints may be submitted through each business unit completing customer complaints form regulated separately under the Bank’s internal rule or customers can also submit their complaints through the Bank’s Call Center.
Mekanisme tindak lanjut terhadap pengaduan nasabah adalah sebagai berikut: Bank memiliki standar SLA dalam merespon atas pengaduan pelanggan Pengaduan dapat disampaikan melalui call center atau langsung datang ke unit bisnis. Pengaduan dapat secara langsung diselesaikan ataupun dapat di eskalasi ke Bagian Customer Care Kantor Pusat
Mechanism to follow-up on customer complaints are as follows: The Bank has SLA standard in responding to customer complaints Complaints may be communicated via call center or directly come to the business unit. Complaints may be directly resolved or may be in escalation to the Customer Care Department of the Headquarter.
Bagian Customer Care akan memberikan jawaban sebagai respon terhadap keluhan kepada pelanggan bahwa keluhan telah diterima dan akan segera diproses oleh unit bersangkutan.
Customer Care Department will response to a customer complaint by informing that the complaint is already received and will be processed by the relevant unit. 128
Bagian Customer Care menyampaikan pengaduan keluhan dari pelanggan kepada unit terkait. Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung berkomunikasi kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.
TINGKAT PENYELESAIAN PENGADUAN Perusahaan memegang teguh hak-hak atas perlindungan konsumen, Bank Woori Saudara melakukan upaya-upaya khusus dalam rangka memastikan perlindungan bagi konsumen. Salah satunya adalah dengan menyusun Standar Kebijakan Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan (“Standar Pelayanan”) sebagai bagian dari edukasi kepada konsumen. Berikut adalah tingkat penyelesaian pengaduan dan tindak lanjut selama tahun 2016:
Customer Care Department will forward the customer complaint to the relevant unit. Furthermore, customer complaints are processed and settled by the relevant units. The relevant units may communicate directly with customers in the process of resolving the complaint.
COMPLAINT SETTLEMENT LEVEL The Company upholds the rights of consumer protection, Bank Woori Saudara performs special efforts in order to ensure protection for consumers. One of them is to prepare Services and Complaint Settlement Policy Standard (Service Standard) as part of educating the consumer. Here is complaint settlement level and follow-up in 2016:
129
130
131
KODE ETIK PERUSAHAAN
CODE OF CONDUCT
Dalam menjaga nama baik dan reputasi perusahaan sesuai dengan penerapan GCG, saat ini Bank Woori Saudara akan melakukan proses perencanaan untuk menyusun Kode Etik yang menjelaskan masalah pola aturan yang digunakan sebagai pedoman berperilaku berdasarkan nilai dan pertimbangan integritas, kesadaran diri dan profesionalisme, reputasi perusahaan, keluarga dan pribadi. Selanjutnya, setiap karyawan wajib mengisi formulir Pakta Integritas Pelaksanaan Kode Etik yang pada prinsipnya berjanji untuk tidak melakukan segala bentuk tindakan dan perbuatan yang melanggar Kode Etik Perusahaan.
In maintaining the Company’s good image and reputation in accordance with the GCG implementation, Bank Woori has been planning to develop Code of Conduct that describes the rules used as guidelines to conduct based on integrity values and considerations, self-awareness and professionalism, the Company’s reputation, family and personal. Furthermore, each employee is required to fill in Integrity Pact or Code of Conduct Form which is a commitment for not doing any action that will violate the Company’s Code of Conduct.
SOSIALISASI KODE ETIK Bank berkomitmen dalam menjalankan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh melalui langkah-langkah sebagai berikut: Melaksanakan sosialisasi code of conduct terhadap seluruh jajaran Bank, pelanggan, dan mitra bisnis secara berkala. Melaksanakan evaluasi atas pencapaian kepada setiap jajaran. Pengkajian secara berkala butir-butir aturan code of conduct dalam rangka pengembangan code of conduct selanjutnya. Adanya sosialisasi kode etik ini dilakukan oleh bagian Sekretaris Perusahaan sebagai penanggungjawab atas implementasi GCG dan code of conduct yang berkoordinasi dengan unit kerja terkait.
CODE OF CONDUCT SOSIALIZATION The Bank is committed to effectively and thoroughly disseminating Code of Conduct through the following steps: Disseminating code of conduct to all lines in the Bank, customers and to all business partners periodically.
BUDAYA KERJA PERUSAHAAN Sebagai bagian upaya membangun lingkungan kerja yang kondusif dan etika kerja yang produktif, Bank Woori Saudara saat ini tengah melakukan beberapa inisiatif untuk membentuk budaya perusahaan yang positif. Budaya Perusahaan Bank Woori Saudara yang sedang dikembangkan ini akan berisi nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, tingkah laku, dan cara kerja karyawan dan manajemen, yang bermuara pada
CORPORATE CULTURE As part of efforts to build a conducive working environment and productive work ethic, Bank Woori Saudara is currently carrying out a number of initiatives aiming to establish a positive corporate culture. The Corporate Culture of Bank Woori Saudara contains values, norms and habits that affect the thought, behavior, and ways of working of Bank Woori Saudara’s management and employees which will
Evaluating the achievement in all lines of the Company. Periodically assessing provisions of Code of Conduct to further develop the Code of Conduct. Dissemination of Code of Conduct is conducted by Corporate Secretary as the person in charge of GCG and Code of Conduct implementation collaborating with related units.
132
peningkatan kualitas kinerja Bank Woori Saudara.
lead to quality improvement of Bank Woori Saudara performance.
Perseroan menetapkan budaya CEPAT dengan rincian sebagai berikut: Customer Oriented : Mengutamakan nasabah Excellence : Memberikan Kontribusi Yang Baik Kepada Stakeholder Professional : Kompeten Dan Bertanggung Jawab Accountability : Tata Kelola Perusahaan yang Baik Trust : Bank Yang Terpercaya
The Company sets FAST culture with the following details: Customer Oriented : Prioritizing customers Excellence : Give Good Contribution To Stakeholders
Dewan Komisaris beserta Direksi telah bersama-sama membahas, mengkaji, dan menyetujui Visi dan Misi Bank, Strategi, Core Value, serta Slogan Bank Woori Saudara secara mendalam dan berkomitmen untuk melaksanakannya guna menghadapi dinamika bisnis perbankan. Persetujuan tersebut telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No.117/KEPDIR/A-06/VII/15 dan menjadi pedoman kegiatan usaha bagi seluruh elemen Perusahaan.
The Board of Commissioners and Board of Directors have jointly made in-depth discussion of and approved Bank Woori Saudara’s Core Values as stated in the Board of Directors’ Decision Letter No. 117/KEP-DIR/A-06/VII/15 and serve as guidelines for business activities for all elements of the Company.
PENYEBARAN ETIKA PERUSAHAAN Mekanisme penegakan Kode Etik diatur sebagai berikut: 1. Terdapatnya laporan pelanggaran Kode Etik baik melalui media surat atau email kepada Atasan Langsung Pegawai. 2. Setiap pelaporan yang masuk akan diperhatikan secara serius dan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang sudah ditetapkan Perusahaan. 3. Pelaksanaan proses penyelidikan. 4. Penetapan sanksi apabila hasil penyelidikan menyatakan pegawai melakukan pelanggaran Kode Etik.
ENFORCEMENT OF CODE OF CONDUCT Mechanism of Code of Conduct enforcement is as follows: 1. A breach of Code of Conduct may be reported through correspondence or email to Direct Supervisors. 2. Each report received will be taken seriously and followed-up according to the procedure set by the Company.
Oleh karena itu, karyawan memiliki hak dan kewajiban untuk melaporkan dugaan pelanggaran dan/atau pelanggaran
Therefore, employees have the right and obligation to report suspected breach and/or a breach of Code of Conduct,
Professional
: Competent and Responsible
Accountability
: Good Corporate Governance
Trust
: The Trusted Bank
3. Investigation process. 4. Determination of sanctions when the investigation results indicate a breach of Code of Conduct.
133
terhadap Kode Etik, baik yang dilakukan oleh sesama karyawan atau pihak-pihak yang terkait, secara sengaja atau tidak sengaja, yang dapat mempengaruhi reputasi Perusahaan. Hak pelaporan ini harus dipergunakan secara bertanggung jawab dan dilakukan hanya apabila diyakini terjadi pelanggaran, bukan pelaporan yang bertujuan untuk menjatuhkan seseorang.
whether committed by a fellow employee or related parties, intentionally or unintentionally, which could affect the Company’s reputation. The right to report must be used in a responsible manner and when a breach is believed to occur and not intended to ruin someone’s reputation.
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE)
PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTY AND LARGE EXPOSURES
Bank Indonesia menetapkan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan prosedur pengeluaran pinjaman kepada pihak yang terkait. Selama 2016, Bank Woori Saudara tidak pernah melanggar atau melampaui BMPK.
Bank Indonesia stipulated Lending Limit (LLL) and procedures for disbursements of loans to related parties. During 2016, Bak Woori Bank Saudara did not violate or exceed the LLL.
Bank Woori Saudara telah menetapkan suatu kebijakan tertulis untuk BMPK dan pengalokasian dana untuk pihak terkait, sertapenyediaan dana besar adapun penetapan batas (limit) sbb : Seluruh portfolio penyediaan dana kepada pihak terkait dengan Bank ditetapkan paling tinggi 10% dari modal Bank. Penyediaan dana kepada 1 peminjam yang bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 20% dari modal Bank. Penyediaan dana kepada 1 kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 25% dari modal Bank. Penyediaan Dana Bank kepada BUMN bertujuan untuk pembangunan dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak ditetapkan paling tinggi 30% dari modal Bank.
Bank Woori Saudara has established a written policy regarding LLL and the allocation of funds to related parties and large exposures while setting limits as follows: The entire portfolio of provision of funds to the parties related with the Bank is determined at the highest of 10% of the Bank’s capital. Provision of fund to one debtor not included as a related party is set at the highest of 20% of the Bank’s capital.
Selain itu, untuk meningkatkan dan mempermudah pengawasan terhadap penyediaan dana dengan pihak terkait, Bank Woori Saudara menyusun dan melakukan pengkinian data daftar rincian pihak terkait secara terus-menerus. Data
In addition, to improve and facilitate the supervision of the provision of funds to related parties, Bank Woori Saudara compiles and updates data of a detailed list of related parties on an ongoing basis. The data is a detail of the parties that share a
Provision of fund to one group of depbtors not included as related parties is set at the highest of 25% of the Bank’s capital Provision of fund to SOEs for the purpose of developement and to have impact to the livelihood of many people is set at the highest 30% of the Bank’s capital.
134
tersebut merupakan rincian pihak-pihak yang mempunyai hubungan pengendalian dengan Bank, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan/atau keuangan.
common control relationship with the Bank, either directly or indirectly, through ownership, management, and/or finance.
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti selama 2016 adalah sebagai berikut:
Provision of funds to related parties and core debtors during 2016 is as follows:
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Woori Saudara, Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan tata cara pembayaran dividen. Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar Bank Woori Saudara yang akan ditentukan atau atas wewenang Rapat Umum Pemegang Saham.
Based on Bank Woori Saudara’s Articles of Association, Dividends can only be paid in accordance with the financial capacity of the Company based on decisions made in the General Meeting of Shareholders; the decision must also determine the time and manner of dividend payment. Dividends on shares should be paid to the persons on whose names the shares are registered in the Shareholder Registration with regard to the provisions in Bank Woori Saudara’s Articles of Association to be determined by or under the authority of the General Meeting of Shareholders.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 2016, Para Pemegang Saham Bank Woori Saudara telah menyetujui untuk membagikan sebesar Rp40.578.853.280 atau Rp8 per saham atau sebesar 15,30% dari Laba Bersih Bank Woori Saudara untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebagai Dividen Tunai kepada Pemegang Saham.
At the General Meeting of Shareholders held on March 23, 2016, Bank Woori Saudara’s Shareholders have agreed to distribute a total of Rp40,578,853,280 or Rp 8 per share or 15.30% of the net profit of Bank Woori Saudara for the Financial Year ended December 31, 2015 as cash dividend to shareholders.
Berikut tabel informasi pelaksanaan pembagian dividen selama 2 (dua) tahun buku terakhir:
The following table informs the implementation of dividend distribution for the last 2 (two) financial years: 135
PROSPEK USAHA, PROYEKSI RENCANA STRATEGI 2017 – PROSPEK DANA PIHAK KETIGA
DAN
BUSINESS PROSPECTS, PROJECTION AND STRATEGIC PLAN OF YEAR 2017 PROSPECTS FOR THIRD PARTY FUND
Pertumbuhan triwulanan Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan menguat pada triwulan 1-2017. Faktor utama yang menyebabkan penguatan pertumbuhan DPK adalah suku bunga dana yang masih menarik bagi nasabah dan upaya peningkatan pelayanan bank pada triwulan I-2017.
Quarterly growth of third party fund (DPK) is expected to strengthen during QI-2017. The main factor contributing to the strengthening of TPF growth will be the deposit interest rates that are still attractive for customers and the Bank’s improved services in the QI-2017.
Rencana Jangka Menengah dan Pendek 1. Cross selling produk utama KUPEG ke nasabah Korporasi. 2. Penggunaan aplikasi WiBee sebagai marketing tools dan informasi exchange rate secara real time. 3. Pemenuhan pembiayaan produktif dan UMKM untuk Bank BUKU II. 4. Secara bertahap melakukan review dan pengembangan fitur pada sistem Core Banking WGSS. 5. Secara bertahap melakukan review dan pengembangan fitur pada sistem EBanking. 6. Persiapan dan layanan bisnis berbasis Branchless Banking. 7. Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, serta memenuhi program kerja regulator (BI-SILK, NSICCS, dll) secara konsisten dan tepat waktu. 8. Pertumbuhan dana Murah dari pihak ketiga sebagai alat bantu penyeimbang dana kelola biaya mahal perlu difokuskan untuk dapat mengurangi beban bunga. 9. Penggalangan dana pihak ketiga dari berbagai sumber akan tetap menjadi fokus perhatian.
Medium and Short Term Plan 1. Cross selling primary products to customers KUPEG Corporation. 2. Use the application WiBee Bank as marketing tools and exchange rate information in real time. 3. Fulfillment productive financing and SMEs to Bank BUKU II. 4. Gradually review and development of features in Core Banking system WGSS. 5. Gradually review and development of the system features the E-Banking. 6. Preparation service and business based Branchless Banking. 7. Application of Risk Management in the Information Technology Utilization by Commercial Banks ", as well as meet regulatory work program (BI-SILK, NSICCS, etc.) consistently and on time. 8. Growth of cheap funds from a third party as a tool balancer managed funds charge a fortune needs to be focused to be able to reduce the interest burden. 9. Fundraising third parties from various sources will remain a focus of attention.
136
10. Peningkatan dana retail, menyelenggarakan berbagai program dana murah. 11. Melakukan penataan jaringan. 12. Global Business Center memiliki visi untuk menjadi peringkat pertama dalam pelayanan dan produk perbankan yang diperuntukan bagi komunitas dan Perusahaan Korea di Indonesia 13. Rencana Bisnis Treasury tahun 2017 menerapkan Zero defect 14. Rencana pendanaan antar Bank untuk menunjang likuiditas melalui pendanaan antar 15. Rencana Penyaluran Dana meningkatkan rencana pembiayaan perdagangan serta pengembangan kredit valuta asing. 16. Rencana Pengembangan Fee Based Income melalui Pengembangan transaksi pembiayaan perdagangan dan Bank Garansi, dan meningkatkan transaksi jasa-jasa.
10. The increase in retail funds, organizes various cheap funding program.
Rencana Jangka Panjang 1. Memberi kontribusi dan manfaat bagi industri perbankan di Indonesia. 2. Menjadikan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk menuju ke 20 Bank papan atas, yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang beragam di Indonesia. 3. Menetapkan dasar untuk menjadi bank kategori BUKU 3 dengan penguatan modal dan manajemen bisnis yang stabil 4. Meningkatkan kemampuan bersaing dengan menciptakan skala ekonomi yang lebih besar dan meningkatkan kekuatan finansial 5. Melakukan integrasi dan konsolidasi jaringan dengan menggabungkan kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas yang berdekatan dan fungsi yang tumpang tindih, optimalisasi mobil dan ATM 6. Memperluas efisiensi jaringan pemasaran, pengembangan produk, termasuk pengembangan saluran distribusi pelanggan (e-channel)
Long Term Plan 1. To contribute to and benefit the banking industry in Indonesia. 2. Making PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk heading to the top 20, which offers banking products and services are diverse in Indonesia.
11. Restructuring the network. 12. Global Business Center has a vision to become the first rank in the service and banking products that are intended for community and Korean companies in Indonesia 13. Treasury Business Plan in 2017 implementing Zero defect 14. The inter-bank funding plan to support liquidity through funding between 15. Funds Distribution Plan improve trade financing plan and the development of foreign currency loans. 16. Development plan fee based income through the development of trade finance transactions and Bank Guarantees, and increase transaction services.
3. Establish the basis to become bank category BUKU 3 (General Bank Business Groups) 3 to the capital and a stable business management 4. Increase the ability to compete by creating greater economies scale and improve its financial strength 5. Integration and consolidation of the network by combining branches, subbranches, cash offices are adjacent and overlapping functions, car optimalization and ATM 6. Expanding the network efficiency of marketing, product development, including the development of customer distribution channels (e-channel) 137
7. Memperkuat tata kelola korporasi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk 8. Meningkatkan transparansi kepada semua stakeholder PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk dengan mematuhi peraturan yang berlaku 9. Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk
7. Strengthening corporate governance PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk 8. Improving transparency to all stakeholders PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk with applicable regulations 9. Provide added value to shareholders PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
138
KEBERAGAMAN KOMPOSISI
COMPOSISITION OF DIVERSITY
KEBERAGAMAN KOMISARIS
DIVERSITY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS The provisions on the diversity of Board of Commissioners are stated in Bank’s GCG Policy. Matters relating to the composition of the Board of Commissioners are set as follows: 1. Composition of the Board of Commissioners should be arranged in a way that enables effective, accurate and fast decision making and independent actions; 2. The Board of Commissioners consists of at least three (3) members of the Board of Commissioners led by President Commissioner and not exceeding the number of the Board of Directors members. 3. At least 50% (fifty percent) of the Board of Commissioners members are Independent Commissioners; 4. At least 1 (one) member of the Board of Commissioners is domiciled in Indonesia;
Ketentuan tentang keberagaman komposisi Dewan Komisaris dimuat dalam Kebijakan GCG Bank. Hal-hal yang terkait dengan komposisi Dewan Komisaris diatur sebagai berikut: 1. Komposisi Dewan Komisaris sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen; 2. Dewan Komisaris terdiri atas setidaknya 3 (tiga) orang anggota Komisaris yang dipimpin oleh Presiden Komisaris atau Komisaris Utama dan sebanyak banyaknya sesuai dengan jumlah Direksi; 3. Paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen; 4. Sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris wajib berdomisili di Indonesia; KEBERAGAMAN DIREKSI Ketentuan tentang keberagaman komposisi Direksi dimuat dalam Kebijakan GCG Bank. Hal-hal yang terkait dengan komposisi Direksi diatur sebagai berikut: 1. Komposisi Direksi sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis; 2. Direksi terdiri atas setidaknya 3 (tiga) orang anggota Direktur yang dipimpin oleh Presiden Direktur atau Direktur Utama; 3. Mayoritas anggota Direksi paling kurang memiliki pengalaman 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank; 4. Salah seorang anggota Direksi harus menjabat sebagai Direktur Kepatuhan
DIVERSITY OF THE BOARD OF DIRECTORS The provisions on diversity of the Board of Directors are stated in the Bank’s GCG Policy. The matters that related to the composition of the Board of Directors are set as follows: 1. Composition of the Board of Directors should be arranged in a way that enables effective, accurate and fast decision making and independent actions in the sense of not having interests that may interfere with their ability to perform their duties independently and critically; 2. The Board of Directors consists of at least three (3) members led by President Director; 3. The majority of the Board of Directors members at least have the experience of five (5) years in the field of operations as Bank Executive Officers; 4. One member of the Board of Directors shall serve as Compliance Director in 139
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia; 5. Memiliki pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan atau lembaga keuangan antara lain adalah keahlian di bidang operasional, pemasaran, pembukuan, pendanaan, perkreditan, pasar uang, pasar modal dan hukum perundangundangan, yang berkaitan dengan bidang perbankan dan/atau lembaga keuangan;
accordance with Bank Indonesia regulation; 5. Have experience and expertise in banking or financial institutions including expertise in the areas of operations, marketing, accounting, finance, credit, money markets, capital markets and legal legislation, relating to banking and/or financial institutions;
140
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PENGANTAR Perkembangan dunia usaha dewasa ini menuntut sebuah konsep pertumbuhan berkelanjutan, dimana aspek manusia dan bumi harus menjadi bagian penting selain tentunya keuntungan semata. Keselarasan aspek keuntungan, manusia dan bumi yang juga dikenal dengan the triple bottom lines menjadi landasan kerangka berpikir tentang hubungan dunia usaha dengan pemangku kepentingannya; yaitu lingkungan alam dan manusia di sekitarnya. Bank secara konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian Bank Woori Saudara sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis perbankan.
INTRODUCTION The development of today’s business world demands a concept of sustainable growth, where the human aspect and the earth should be important parts in addition to profit alone. Alignment aspects of profit, people and earth, also known as the triple bottom lines become the foundation of frame of thinking about business relationships with the stakeholders; namely the natural and human environment in the vicinity. The Bank consistently implements Corporate Social Responsibility (CSR) activities to manifest Bank Woori Saudara’s concern and appreciation to the society for the trust and support for the Bank’s banking business.
Implementasi CSR Bank Woori Saudara ditargetkan untuk setiap tahunnya agar mengalami peningkatan pada programprogram yang dijalankan. Bank mengedepankan konsep AA1000, yaitu konsep dengan prinsip-prinsip berbasis standar untuk membantu organisasi menjadi lebih akuntabel, bertanggung jawab dan berkelanjutan demi keberlangsungan kesejahteraan masyarakat.
Bank Woori Saudara’s CSR implementation is targeted to improve every year in terms of the implemented program. The Bank puts forward the AA1000 concept, a concept equipped with standardized principles to assist the organization to be more accountable, responsible and sustainable in the welfare of the society.
Beberapa hal yang melandasi komitmen ini adalah: CSR merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Tuntutan global terhadap penerapan CSR yang baik dan merata.
The matters underlying this commitment are: CSR is part of GCG implementation.
Meningkatnya perhatian masyarakat luas terhadap etika dan akuntabilitas bisnis. Harapan bahwa perusahaan dan lingkungan sekitarnya dapat tumbuh bersama secara berdampingan.
Global requirements to implement CSR in a proper and evenly distributed manner. Increasing attention of general public on the business ethics and accountability. The expectation that companies and their surrounding environments can grow together side by side.
141
CSR Bank Woori Saudara terbagi menjadi beberapa program, yaitu program pendidikan, program sosial, program kesehatan, dan program kemitraan. Jumlah dana yang dikeluarkan oleh Bank Woori Saudara sepanjang 2016 sebesar Rp300.524.000
CSR activities of Bank Woori Saudara are divided into several programs, namely education, social, health and partnership programs. Total fund allocated by Bank Woori Saudara for its CSR activities in 2016 amounted to Rp300,524,000.
LANDASAN HUKUM Bank menerapkan kebijakan strategis dalam hal implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) dalam rangka menumbuhkan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan. Penerapan kewajiban CSR sebagaimana diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 15 huruf b menyebutkan ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Pelaksanaan kegiatan CSR bagi perusahaan publik juga telah diatur oleh OJK Pasar Modal melalui Peraturan OJK Nomor 30/SEOJK.4/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Regulasi ini menjadi landasan sekaligus pedoman bagi Bank Woori Saudara untuk menyelenggarakan wujud tanggung jawab sosial yang baik dan merata di seluruh aspek. Pelaksanaan tanggung jawab sosial bagi perusahaan publik meliputi aspek-aspek sebagai berikut: Pengembangan sosial dan kemasyarakatan Lingkungan hidup Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja Tanggung jawab terhadap produk Implementasi CSR di BWS lebih menitikberatkan pada pembangunan berkelanjutan dan memiliki dampak konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Selain peraturan perundang-undangan, Bank Woori Saudara juga memiliki pondasi dasar kegiatan CSR yang tertuang dalam: Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas penyisihan laba yang diperuntukan dalam rangka pembinaan kegiatan CSR.
LEGAL BASIS The Bank applies strategic policies in its CSR implementation in a way to create favorable and sustainable business climate. CSR obligation is stated in Law No. 25 Year 2007 on the Capital Investment, Article 15 verse b providing that “All investors are obliged to conduct CSR.”
CSR implementation of public companies is also already provided by OJK - Capital Market through Regulation No. 30/SEOJK.4/2016 on the Submission of Annual Rseport of Issuers and Public Companies. This regulation is a legal basis and guidance for Bank Woori Saudara to realize its CSR in a good and well-distributed manner. CSR implementation of public companies covers the following aspects:
Social and community development
Environment Employment, Occupational Health, and Safety Product liability CSR Implementation in BWS emphasizes more on sustainable development as well as having social and environmental impacts for today and for the long term. In addition to the applicable legislation, Bank Woori Saudara also has a basic foundation of its CSR activities as set out in:
General Meeting of Shareholders (GMS) resolution on the allowance for profit allocated for CSR activities.
142
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PROGRAM CSR
CSR PROGRAM MANAGEMENT POLICY
SEGMENTASI SASARAN CSR Konsep pertumbuhan berkelanjutan menuntut keselarasan antara kapasitas dan kapabilitas Perseroan dengan pihak-pihak terkait, khususnya aspek operasional usaha yang dijalankan Perseroan. Konsep ini kemudian diterjemahkan dengan membangun hubungan yang harmonis, setara dan wajar antara Perseroan dengan pemangku kepentingan, baik yang memiliki hubungan langsung maupun hubungan tak langsung.
SEGMENTATION OF CSR TARGET The concept of sustainable growth requires alignment between capacity and capability of the Company with the relevant parties, particularly the operational aspects of the business carried out by the Company. This concept is then translated by building a harmonious relationships, fair and equal between the Company and stakeholders, both with direct or indirect relationship.
Bank Woori Saudara mendefinisikan insan Perseroan yaitu karyawan dan konsumen sebagai pemangku kepentingan yang memiliki hubungan langsung dengan aspek operasional usaha yang dijalankan Perseroan. Sementara hubungan tidak langsung diterjemahkan dalam agenda dan program pengembangan kemasyarakatan dan lingkungan, termasuk di dalamnya program bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan, dan kegiatan pelestarian lingkungan.
Bank Woori Saudara defines the Company’s personnel who are employees and consumers as stakeholders who have direct relationships with the operational aspects of the business carried out by the Company. Whereas indirect relationship is translated into social agenda and development and environmental programs; including social assistance programs to the communities in Seed and environmental conservation activities.
STRUKTUR PENGELOLAAN CSR Pengelolaan CSR Perusahaan menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan melalui fungsi Kehumasan bertugas mengelola program CSR yang berhubungan relasi Bank pada pihak luar yang berada di bawah supervisi Wakil Presiden Direktur I.
CSR MANAGEMENT STRUCTURE CSR management of the Company is to be part of the duties and responsibilities of the Corporate Secretary. Corporate Secretary through PR function is in charge of managing CSR programs connected to the Bank’s outside related parties who are under the supervision of the Deputy President Director I.
Bagan struktur pengelola CSR Perusahaan dapat dilihat di bawah ini:
The following is the structure of the Company’s CSR Management chart:
143
SUMBER DANA DAN REALISASI PENGGUNAAN DANA Sesuai pendekatan dan pengelolaan program CSR yang dikelola oleh Sekretaris Perusahaan, sumber dana program CSR Perusahaan didapatkan melalui penganggaran dana program CSR oleh Sekretaris Perusahaan. Anggaran tersebut dirancang dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
SOURCES OF FUNDS AND REALIZATION OF THE USE OF PROCEEDS In line with CSR program approach and management which is managed by the Corporate Secretary, the sources of funds are obtained through CSR program funds budgeting by the Corporate Secretary. The budget is designed with attention to the following matters:
Bantuan bersifat filantropi Bantuan ini diberikan atas dasar kemanusiaan untuk membantu kebutuhan masyarakat atau stakeholders. Bantuan dana CSR tersebut berupa pembangunan sekolah, pembangunan mesjid, biaya pendidikan anak karyawan, Khitanan Masal, panti asuhan, peduli banjir, Baksos, hari besar nasional
Philanthropy donation This donation is provided on humanitarian grounds to help the needs of the community or stakeholders. The CSR fund donations are in the form of development of schools and mosques, Education expenses for children of the employees, mass circumcision, orphanages, flood relief, Social Services and national holidays
Dana CSR dengan program Perusahaan Setiap tahunnnya CSR BWS mempunyai program tahunan yang telah berjalan berkelanjutan misalnya dana untuk finansial literasi, donor darah dan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar terjadi keseimbangan persentasi pengeluaran dana CSR filantropi dengan program CSR yang berkelanjutan
CSR funds with the Company’s program Every year CSR BWS has an ongoing annual program such as financial literacy, blood donation and so forth in order to balance the percentage of philanthropy CSR funds expenditures with ongoing CSR programs. CSR program fund carried out under the responsibility of the Corporate Secretary in
144
Dana program CSR yang dijalankan di bawah tanggung jawab Sekretaris Perusahaan pada tahun 2016 mencapai Rp300.524.000,- dengan detil sebagai berikut:
2016 reached Rp300,524,000, - with details as follows:
145
KEGIATAN SOSIAL BANK SAUDARA SEPANJANG 2016
WOORI
2016 BANK ACTIVITIES
WOORI
SAUDARA
CSR
CEC FINANCIAL LITERATION IN RADAR MADIUN JAWA POST Finansial Literasi merupakan program wajib yang ditugaskan langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan, program ini merupakan program untuk mensosialisasikan pendidikan perbankan di lingkungan masyarakat, pada tanggal 2 Februari 2016 Bank Woori Saudara menyelenggarakan finansial literasi bersama Radar Madiun Jawa Post. CSR Finansial Literasi ini bertemakan College Enterpreneurship Competition se Madiun dengan menggulirkan dana CSR sebesar Rp. 20.000.000.
CEC FINANCIAL LITERATION, RADAR MADIUN JAWA POST Financial Literacy is a mandatory program that is commissioned directly by the Financial Services Authority. The program is to promote education in banking education. On February 2, 2016, Bank Woori Saudara held a joint financial literacy with Radar Madiun Jawa Post. The theme is College Entrepreneurship Competition throughout Madiun with the allocation of CSR fund amounted to Rp20,000,000.
PEMBANGUNAN SEKOLAH YAYASAN BATAVIA JAKARTA Sebagai bentuk kepedulian CSR BWS terhadap dunia pendidikan, CSR BWS menggulirkan dana sebesar Rp 25.000.000 ke Sekolah Yayasan Batavia Jakarta pada tanggal 15 Februari 2016 untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
DEVELOPMENT OF BATAVIA FOUNDATION SCHOOL, JAKARTA As a form of concern of CSR BWS for education, CSR BWS extends the fund amounted to Rp25,000,000 to Batavia Foundation School, Jakarta on February 15, 2016 for the procurement of school facilities and infrastructure.
146
PEMBANGUNAN MESJID KODIM 0611 KCP GARUT Kontribusi CSR BWS untuk masyarakat ditandai dengan ikutsertanya CSR BWS dalam pembangunan Mesjid di daerah KODIM 0611 Garut. Mesjid tersebut merupakan tempat peribadatan yang digunakan juga oleh masyarakat sekitarnya KODIM 0611/Garut. Pengguliran dana dilakukan pada 3 Maret 2016. Adapun dana CSR yang digulirkan sebesar Rp 10.000.000
DEVELOPMENT OF MOSQUE, KODIM 0611 GARUT SUB-BRANCH OFFICE CSR BWS contribution to society is characterized by its participation in the Development of a mosque in KODIM 0611 Garut area. The mosque is a place of worship which is also used by the surrounding community of KODIM 0611, Garut. The fund was allocated on March 3, 2016, amounted to Rp10,000,000
BIAYA PENDIDIKAN UNTUK ANAK PEGAWAI Sebagai apresiasi terhadap Almarhum Bapak Eddie Kuswardojo (Kepala Unit Helpdesk IT) yang meninggal pada saat jam kerja, Divisi Human Capital mengajukan biaya pendidikan untuk anak-anak Almarhum sebanyak 4 orang sebesar Rp52.865.000.
EDUCATIONAL COST FOR CHILDREN OF EMPLOYEES As an appreciation for the late Mr. Eddie Kuswardojo (Head of IT Helpdesk Unit) who died in the line of duty, the Division of Human Capital proposes educational cost for the children of the deceased as many as four Children amounted to Rp52,865 million.
BHAKTI SOSIAL PENGOBATAN GRATIS KC Purwokerto– PT TASPEN BWS telah menjadi mitra layanan Taspen sejak tahun 2010. Kepercayaan yang telah diberikan Taspen kepada BWS, telah meningkatkan jumlah pensiunan yang berkantor bayar diBank Woori Saudara. Pada tanggal 1 April 2016, KC Purwokerto ikut berpartisipasi dalam acara Bhakti Sosial Pengobatan Gratis yang diselenggarakan oleh PT Taspen. Dana CSR yang digulirkan untuk acara tersebut sebesar Rp10.000.000
SOCIAL SERVICE FOR FREE TREATMENT, PURWOKERTO BRANCH OFFICE - PT TASPEN BWS has been a service partner of Taspen since 2010. The trust that has been given by Taspen to BWS has resulted in the increasing number of retirees who conduct payment at Bank Woori Saudara. On April 1, 2016, Purwokerto Branch Office participated in the Social Service for Free Treatment organized by PT TASPEN. CSR funds were allocated for the event amounted to Rp10,000,000
PASAR MURAH INDRAMAYU Setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Indramayu mengadakan Program Paket Sembako Pasar Murah Kabupaten Indramayu. Pemerintah Kabupaten Indramayu mengharapkan partisipasi dari BUMN/BUMD, Perbankan dan Perusahaan Swasta untuk ikut berpartisipasi memberikan subsidi paket sembako pada tanggal 12 Mei 2016. Sebesar Rp1.000.000
BAZAAR, INDRAMAYU Every year, Indramayu District Government organizes a Bazaar of Nine Primary Commodities (Sembako) Package Program in Indramayu District. Indramayu District Government expects the participation of State/Local enterprises, Banking and Private Companies to help subsidizing sembako packages on May 12, 2016. As much as Rp1,000,000
147
KHITANAN MASAL BERSAMA MEDCO GROUP Sebagai wujud kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar dan merupakan agenda tahunan Medco Holding, Bank Woori Saudara ikut serta dalam kegiatan Sunatan Masal Medco Group yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Mei 2016, bertempat di Perkantoran Medco Ampera.
MASS CIRCUMCISION WITH MEDCO GROUP As a form of social concern for the surrounding environment and is an annual event of Medco, Holding, Bank Woori Saudara participated in the activities of Mass Circumcision of Medco Group held on Saturday, May 28, 2016, at the Offices Medco Ampera.
Bank Woori Saudara menggulirkan dana CSR sebesar Rp10.000.000 Medco Group.
Bank Woori Saudara extended the CSR funds amounted to Rp10,000,000.
FINANSIAL LITERASI SILVER COLLAGE DI YOGYAKARTA Silver Collage adalah forum atau wadah bagi para penerima pensiun Aparatur Sipil Negara untuk saling peduli. PT Taspen (persero) ikut berperan serta melalui kerja sama dengan PWRI dalam hal penyediaan fasilitas kegiatan. CSR ini bertujuan dalam rangka menjalin hubungan dan kerjasama yang sudah terjalin baik antara BWS dengan PT Taspen (Persero) yang telah menjadi mitra Bank Woori Saudara. Dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2016 dengan dana CS sebesar Rp10.000.000
FINANCIAL LITERACY OF SILVER COLLAGE IN YOGYAKARTA Silver Collage is a forum or platform for the pension recipients of State Civil Apparatus for mutual care. PT TASPEN (Persero) participates through cooperation with PWRI in terms of providing facilities for the activity. The aim of this CSR is to establish relationship and cooperation that has existed between BWS and PT TASPEN (Persero) which has become a partner of Bank Woori Saudara. Held on May 10, 2016 with the fund amounted to Rp10,000,000
PEMBANGUNAN TANGGUL DI PUSDIKKUM KODIKLAT TNI AD Pada bulan Mei 2016, tanggul yang sering dilalui masyarakat daerah PUSDIKKUM KODIKLAT TNI AD mengalami kerusakan parah, KCP Lembang berinisiatif untuk memperbaiki tanggul tersebut. Pada tanggal 20 Mei 2016 CSR BWS menggulirkan dana sebesar Rp5.000.000 untuk memperbaiki tanggul tersebut.
DEVELOPMENT OF LEVEE IN PUSDIKKUM KODIKLAT TNI AD In May 2016, the levee which was most frequented by local communities in PUSDIKKUM KODIKLAT TNI AD area suffered severe damage, Lembang SubBranch Office had the initiative to repair it. On May 20, 2016, CSR BWS allocated the fund of Rp5 million to repair the levee.
BUKA PUASA BERSAMA PANTI ASUHAN Buka puasa bersama karyawan BWS dilakukan rutin setiap tahunnya, dalam rangkaian acara buka puasa bersama tersebut terdapat acara memberikan sumbangan untuk Panti Asuh yang diserahkan kepada perwakilannya. Tahun 2016 kegiatan ini berlangsung pada tanggal 17 Juni 2016, Panti asuh yang sudah dipilih adalah Yayasan Permata Insani di Jl.
BREAK FASTING WITH ORPHANAGE Fasting break with BWS employees is held regularly every year. The event includes giving contribution to Foster Cares submitted to their representatives. In 2016, this activity took place on June 17, 2016, and the Foster Cares that had been chosen were Yayasan Permata Insani at Jl. Muararajeun Lama and Yayasan Al-Kahf Jl. Sekepanjang III Bandung. They were given 148
Muararajeun Lama dan Yayasan Al-Kahfi Jl. Sekepanjang III Bandung dengan diberikannya dana pendidikan sebesar Rp20.000.000
educational Rp20,000,000
fund
amounted
to
DONASI 9 BULANAN YAYASAN HIMPUNAN SAUDARA 1906 (YHS1906) YHS merupakan yayasan yang menghimpun pemegang saham minoritas keluarga para pendiri BWS. Adapun budget 4 bulan periode Desember 2015 s.d Maret 2016 telah dipergunakan oleh YHS 1906 untuk pembayaran premi/iuran kematian para pemegang saham pada Yayasan Bhakti Ummat Sejahtera (pemulasaraan jenazah) sehingga YHS 1906 mengajukan permohonan donasi kepada BWS secara bertahap untuk 9 bulan (untuk bulan April s/d Desember 2016) sebesar Rp13.500.000.
NINE-MONTH DONATION OF YAYASAN HIMPUNAN SAUDARA 1906 (YHS1906) YHS is a foundation that collects minority shareholder families of the founders of BWS. As the budget of four-month period from December 2015 - March 2016 had been used by YHS 1906 for the payment of premiums/contributions of the death of shareholders at Yayasan Bhakti Ummah Sejahtera (undertakers), YHS 1906 applied for a donation to the BWS gradually for nine months (April - December 2016) for the amount of Rp13,500,000.
HIBAH KOMPUTER Merujuk pada kebijakan BWS terhadap pemindah bukuan, penjualan, hapus buku, terhadap aset perusahaan yang sudah lama, CSR BWS KCP Tabanan menghibahkan komputer yang masih layak pakai ke Kodim 16/19/Tabanan sebanyak 4 unit PC di KCP wilayah Denpasar dan di waktu yang berbeda.
COMPUTER GRANTS Referring to the policy of BWS on transferring, sale, write off, of the old assets that the company had, CSR BWS Tabanan Sub-Branch Office donated computers that are still functional to Kodim 1619/Tabanan as many as four units of PC in Denpasar SubBranch Office area and at a different time.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI SDN MUARA BERES BOGOR Dunia pendidikan sangat penting untuk menciptakan generasi penerus bangsa. CSR BWS fokus untuk memberikan sarana dan prasarana pendidikan sehingga pelajar dapat maksimal dalam menimba ilmu disekolah.
INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT AT SDN MUARA BERES BOGOR The world of education is critical to creating the next generation. CSR BWS feels concern to provide Educational facilities so that the students can gain the highest knowledge in school.
Pada tanggal 28 Juli 2016 KC Bogor mengadakan kunjungan ke SDN Muara Beres untuk menghibahkan dana pendidikan sebesar Rp5.000.000 untuk pembangunan Toilet sekolah.
On July 28, 2016, Bogor Branch Office paid a visit to SDN Muara Beres to donate educational fund amounted to Rp5,000,000 for the development of school toilets.
149
DONOR DARAH MEI & AGUSTUS 2016 DI KANTOR PUSAT Kegiatan Donor Darah merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan di Kantor Pusat, diselenggarakan tiga kali dalam setahun. Tahun ini diselenggaran dua kali yaitu pada bulan Agustus dan November 2016 dengan biaya masing-masing sebesar Rp5.000.000 sehingga total dana CSR tahun 2016 adalah sebesar Rp10.000.000
BLOOD DONATION MAY & AUGUST 2016 AT CENTRAL OFFICE Blood Donation is a routine activity holds in the Central Office three Time a year. This year it is conducted twice, in August and November 2016 at a cost of Rp5,000,000 each, bringing the total CSR fund of 2016 Rp10,000,000.
DANA PENDIDIKAN UNTUK SMPN 13 BANDUNG Pada tanggal 11 Agustus 2016 CSR BWS ikutserta dalam pendidikan perbankan atau financial literacy sehingga anak sekolah mengetahui cara menabung. Pada kesempatan tersebut CSR BWS memberikan dana Pendidikan untuk infrastruktur sekolah sebesar Rp23.000.000.
EDUCATIONAL FUND FOR SMPN 13 BANDUNG On August 11, 2016, CSR BWS participated in banking Education or financial literacy so that school children would know how to save. On that occasion, CSR BWS provided educational fund for school infrastructure amounted to Rp23,000,000.
TALI ASIH MEDCO FOUNDATION Program Tali Asuh 2016 dengan tema Pustaka Ilmu II: “Cinta Negriku” ini. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari Program Kesejahteraan Sosial Anak (“PKSA”) Kementerian Sosial RI untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar anak asuh dalam hal pendukung belajar dan motivasi anak berkarakter unggul. BWS berpartisipasi pada kegiatan tersebut dengan memberikan dana sosial sebesar Rp500.000.
MEDCO CARE FOUNDATION PROGRAM Care Program 2016, with the theme of Pustaka Ilmu II: “Cinta Negriku” (“Library of Knowledge II; “Love of My Country”) was carried out as part of Child Social Welfare Program (“PKSA”) of the Ministry of Social Affairs to realize the fulfillment of basic needs of foster children in terms of supporting children’s learning and motivation of superior characters. BWS participated in the activity by providing social fund of Rp500,000.
PARTISIPASI DIKEGIATAN MEMBERANTAS KANKER PAYUDARA Dalam bidang kesehatan, CSR BWS ikut serta dalam pemberantasan kanker payudara. Pada tanggal 5 September 2016 Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menyelenggarakan kegiatan untuk menurunkan angka kejadian diagnosa stadium lanjut. Partisipasi BWS sejumlah Rp5.000.000.
PARTICIPATION IN FIGHTING BREAST CANCER ACTIVITY In the field of health, CSR BWS participates in the fight against breast cancer. On September 5, 2016, the Breast Cancer Foundation of Indonesia (YKPI) organized activities to reduce the numbers of advanced-stage diagnosis rate. BWS participation amounted to Rp5,000,000.
PARTISIPASI DI BENCANA BANJIR KOTA GARUT Pada tanggal 23 September 2016 terjadi bencana banjir dan longsor di Kota Garut. CSR BWS melalui KCP Garut dan Forum
PARTICIPATION IN FLOOD DISASTER, GARUT CITY On September 23, 2016, flood and landslide struck Garut. CSR BWS through Garut SubBranch Office and Communication Forum of 150
Komunikasi Industri Jasa Keuangan Jawa Barat (FK-IJK Jabar) ikut serta berpartisipasi untuk meringankan beban masyarakt Garut yang terkena bencana banjir dan longsor.
Financial Services Industry of West Java (FKIJK Jabar) participated to ease the burden on Garut communities affected by the flood and landslide.
DANA PENDIDIKAN UNTUK SMPN 1 SUMBANG & SMPN BATURADEN PURWOKERTO Pada tanggal 29 September 2016 CSR BWS melalui KC Purwokerto mendatangi SMPN 1 Sumbang dan SMPN Baturaden untuk memperkenalkan BWS dan memberikan pendidikan perankan agar siswa/siswi SMP tersebut dapat menabung sejak dini. Untuk meningkatkan nasabah Simpel, KC purwokerto mengadakan MOU dengan SMPN 1 Sumbang dan SMPN Baturraden, pada kesempatan tersebut CSR BWS memberikan dana pendidikan kepada dua sekolah tersebut senilai Rp15.000.000.
EDUCATIONAL FUND FOR SMPN 1 SUMBANG AND SMPN BATURADEN PURWOKERTO On September 29, 2016, CSR BWS via KC Purwokerto visited SMPN 1 Sumbang and SMPN Baturaden to introduce BWS and provided Education on savings to junior high school students. To improve customers of Simpel, Purwokerto Branch Office held a MOU with SMPN 1 Sumbang and SMPN Baturraden. On the occasion, CSR BWS provides educational fund for both schools for the amount of Rp15,000,000.
DANA INFRASTRUKTUR UNTUK SMPN KEDONGWARU TASIKMALAYA Setelah adanya MOU SMPN Kedongwaru dan BWS, CSR BWS menggulirkan dana Rp5.000.000 untuk SMPN Kedongwaru, kegiatan tersebut diselenggarakan pada tanggal 14 September 2016.
INFRASTRUCTURE FUND FOR SMPN KEDONGWARU TASIKMALAYA After the MOU SMPN Kedongwaru and BWS, BWS CSR allocated funds of Rp5,000,000 for SMPN Kedongwaru. The event was held on September 14, 2016.
INFRASTRUKTUR UNTUK PUSDIKKAV DAN PUSDIKARMED TNI AD CIMAHI Tempat peribadatan sangat penting bagi umat manusia, pada tanggal 13 Oktober 2016 CSR BWS menggulirkan dana sumbangan sebesar Rp10.000.000 untuk pembangunan mesjid di PUSDIKKAV dan PUSDIKARMED Cimahi.
INFRASTRUCTURE FOR PUSDIKKAV AND PUSDIKARMED TNI AD CIMAHI The place of worship is very important for humanity. On October 13, 2016, CSR BWS allocated the donation of Rp10 million for the developoment of a mosque in PUSDIKKAV and PUSDIKARMED Cimahi.
INKLUSI KEUANGAN OJK Program Inklusi Keuangan merupakan program yang wajib dilaksanakan oleh perbankan di Indonesia. Program ini dicanangkan oleh OJK dengan tujuan agar seluruh lapisan masyarakat mengetahui tentang menabung dan perbankan. CSR BWS berperan aktif dalam program inklusi keuangan tersebut, dengan melibatkan 5 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Palembang, Solo, Denpasar. CSR BWS menggulirkan dana program sebesar Rp28.500.000
OJK FINANCIAL INCLUSION Financial Inclusion Program is a program that must be implemented by banks in Indonesia. The program launched by the OJK in order to make the whole layers of society know about saving and banking. CSR BWS plays an active role in the financial inclusion program, involving five major cities in Indonesia, namely Jakarta, Bandung, Palembang, Solo and Denpasar. CSR BWS allocated the program fund amounted to Rp28,500,000.
151
FUN LEARNING MAHASISWA CIREBON Selain mengadakan kegiatan dengan pelajar, CSR BWS juga mengadakan kegiatan dengan mahasiswa. Pada tanggal 14 September 2016 CSR BWS berpartisipasi pada kegiatan Fun learning yang diselenggarakan oleh BEM PPM School of Management yaitu kegiatan bersama panti asuhan dengan mengadakan lomba dan kegiatan pendidikan. Pada kegiatana tersebut CSR BWS menggulirkan dana CSR sebesar Rp 2.500.000.
FUN LEARNING COLLEGE STUDENTS OF CIREBON In addition to carrying out Activities with students, CSR BWS also conducts activities with college students. On September 14, 2016, CSR BWS took part in Fun learning activities organized by BEM PPM School of Management which is a joint activity of orphanage by organizing competitions and educational activities. On the activities, CSR BWS extended the CSR fund of Rp2,500,000.
BAKSOS DI MABES LVRI Mabes LVRI merupakan Badan Pimpinan Harian Pusat untuk Korps Cacat Veteran RI, pada tanggal 24 Desember 2016 mengadakan kegiatan baksos dengan tema Bhakti Sosial kemanusiaan untukmu Pahlawanku. Untuk kegiatan tersebut BWS menggulirkan dana sebesar Rp 2.500.000.
SOCIAL SERVICE IN MABES LVRI Mabes (Headquarter) LVRI is the Daily Governing Body for Disabled Veteran Corps of RI. On December 24, 2016, it held a social service activities with the theme of Social Services of humanity for Heroes. For these activity, BWS extended the fund of Rp2,500,000
PERINGATAN HARI IBU BANDUNG WETAN
MOTHER’S DAY COMMEMORATION, BANDUNG WETAN To increase awareness in BWS environment, CSR BWS participated in the Mother’s Day activities in the area of Bandung Wetan by allocating the CSR fund amounted to Rp2,000,000.
Untuk meningkatkan brand awareness dilingkungan BWS, CSR BWS ikut serta dalam kegiatan Hari Ibu di daerah Bandung Wetan dengan menggulirkan dana CSR sebesar Rp2.000.000 FINANSIAL LITERASI KC AMPERA Dalam rangka keikutsertaan BWS dalam program Inklusi Keuangan oleh OJK, KC Ampera mengadakan finansial literasi ke sekolah-sekolah yang telah ditunjuk, diantaranya: SDIT Insan Kamil, SMK Tunas Harapan, SMP PGRI 366, SMK Bhakti 17 dan SMK Kencana 2 dengan total dana CSR sebesar Rp7.500.000. INDONESIA BISA BACA AL-QURAN DAN CINTA AL-QURAN Guna meningkatkan kecintaan masyarakat dan memberikan pendidikan baca AlQuran, CSR BWS ikut serta dalam kegiatan Indonesia Bisa Baca Al-Quran Dan Cinta AlQuran yang diselenggarakan oleh Cinta Quran Foundation sebesar Rp2.000.000.
FINANCIAL LITERACY AMPERA BRANCH OFFICE Concerning the participation of BWS in Financial Inclusion program by the OJK, Ampera Branch Office held financial literacy to designated schools, including: SDIT Insan Kamil, SMK Tunas Harapan, SMP PGRI 366, SMK Bhakti 17 and SMK Kencana 2 with a total of CSR fund amounted to Rp7,500,000.
INDONESIA CAN READ AL-QURAN AND LOVE AL-QURAN To increase the affection of the community and provide Education of Al-Quran reading, CSR BWS participates in the activities of Indonesia Can Read Al-Quran and Love AlQuran organized by Cinta Quran Foundation in the amount of Rp2,000,000.
152
KESIMPULAN
CONCLUSION
Sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk melakukan self-assessment tentang praktik Good Corporate Governance selama tahun 2016. Dalam pelaksanaan self-assessment, penilaian dilakukan terhadap faktor-faktor yang ditentukan oleh Bank Indonesia/OJK sebagai wujud pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yang terdiri dari keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran.
In accordance with the provisions of Bank Indonesia Circular Letter No. 15/15/DPNP dated 29 April 2013 concerning Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk conducted self-assessment of practice Good Corporate Governance during 2016. In the implementation of self-assessment, assessment was conducted the factors that determined by the Bank Indonesia/OJK as a form of implementation Good Corporate Governance principles, which consisted of transparency, accountability, responsibility , independence and fairness.
A. Governance Structure Kekuatan pada Governance Structure antara lain sebagai berikut : 1. Terpenuhinya struktur atau komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta komposisi anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
A. Governance Structure The strength of the Governance Structure are as follows: 1. Fulfillment of the structure or composition the Board of Commissioners and Board of Directors members as well as the composition of the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Nomination and Remuneration Committee members.
Bank telah memiliki struktur organisasi yang telah disesuaikan dengan unit bisnis Bank sehingga untuk mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi serta penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern.
The Bank has an organizational structure that has been adapted to the Bank's business units so then to support the tasks and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors and the implementation of risk management and internal control.
2. Dari waktu ke waktu sistem informasi telah dilakukan perbaikan kualitas maupun dari segi sumber daya manusia yang kompeten serta IT security system telah dirancang secara memadai serta mengembangkan tata kelola IT terutama dalam otomasi serta integrasi sistem untuk keperluan transaksi dan pelaporan sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang diakibatkan oleh human error. Bank telah sukses mengimplementasikan New Core Banking System, WGSS, pada tanggal 21 November 2016.
2. From the time to time information system has conducted quality improvement as well as from competent human resources aspect and IT security system has designed as adequate and develop IT governance especially in automation and integration system for transaction and reporting necessary so then could minimize mistake which caused by human error. Bank has succeed implement New Core Banking System, WGSS, on November 21, 2016.
153
3. Bank telah menerapkan Change Management, yaitu sebagai alat untuk menjembatani Culture Gap dalam menyampaikan ataupun menerima informasi, agar tercapai tujuan sesuai dengan visi dan misi Bank.
3. The Bank has implemented Change Management, which is a means to bridging the Culture Gap in conveying or receiving information, in order to achieve objectives according with the vision and mission of the Bank.
4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, Komite, Satuan Kerja Internal Audit, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko telah memenuhi prinsip-prinsip GCG, berjalan dengan efektif.
4. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, Board of Directors, the Committee, the Internal Audit Unit, Compliance Unit and the Risk Management Unit has fulfilled corporate governance principles, run effectively.
Kelemahan pada Governance Structure: Bank telah memiliki sistem informasi dan sumber daya manusia yang baik, namun Bank harus terus berupaya menciptakan sinergi antara sistem informasi dengan kualitas sumber daya manusia agar berjalan secara optimal sehingga mampu mengikuti perkembangan kompleksitas usaha Bank.
Weakness in the Governance Structure: The Bank has information systems and human resources are well, however the Bank must continue to strive to create synergies between information systems with the quality of human resources in order to run optimally so as to follow the development of Bank's business complexity.
B. Governance Process Kekuatan pada Governance Process antara lain sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dengan melakukan rapat rutin bulanan bersama Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi untuk mendukung pelaksanaan tugas Direksi. Komisaris memberikan masukan kepada Direksi yang telah dituangkan kedalam memo.
B. Governance Process Strength in the Governance Process are as follows: 1. The Board of Commissioners has conducted supervision of the implementation of the tasks and responsibilities the Board of Directors, by conduct monthly routine meetings along with the Board of Directors and providing advice to the Board of Directors to support the implementation of theirs Duty. The Board of Commissioner providing suggest to the Board of Directors were pouring into memo.
2. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Komite telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Implementation of Board of Commissioners, Board of Directors and the Committee meetings, has been accordance with the applicable regulations.
3. Dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan Bank telah melaksanakan penyusunan kebijakan
3. In order to support the creation of compliance culture Bank has conducted the arranger of internal policies and 154
dan prosedur internal. Pada tahun 2016 unit kepatuhan telah menjalankan sosialisasi kepada setiap jenjang organisasi mengenai sosialisasi GCG Highlight yang menjelaskan peran GCG kepada seluruh Unit Bisnis.
procedures. In 2016 Compliance working unit has run socialization to every level of the organization concerning the socialization of GCG Highlight that explains the role of GCG to the entire Business Unit.
Pada tahun 2016 telah dilaksanakan upaya dengan menjalankan programprogram sebagai berikut : • Compliance Info Memberikan informasi terkait fraud dan tindakan memitigasinya. • Compliance Ask & Answer Penjelasan terkait Sistem & Prosedur yang dikemas dengan format tanya jawab. • Compliance Test Uji kompetensi kepatuhan yang dilakukan oleh seluruh karyawan. • Compliance Surgical Case Memberikan informasi dengan membedah materi terkait peristiwa yang terjadi di Bank Umum, dengan memberikan contoh kasus dan cara memitigasinya.
In 2016, has been implemented effort by running the following programs:
4. Bank telah berupaya untuk memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/OJK dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku dengan melakukan uji kepatuhan terhadap kebijakan yang akan atau telah dikeluarkan agar ketentuan internal yang terbit tidak bertentangan dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku dan dengan memberikan reminder atas kewajiban pelaporan kepada pihak eksternal agar terhindar dari ketidakpatuhan ataupun keterlambatan dalam penyampaian.
4. Bank has attempted to ensure that all policies, provision, systems and procedures, and business activities that conducted by Bank, has been accordance with the provisions of Bank Indonesia/OJK. And applicable with statutory regulations, with conduct obedient test against the policies and internal regulations that would be or have been issued, are not contradictory with the provisions of Bank Indonesia, Financial Services Authority and other legislation in force. And provide a reminder of the obligation of reporting to external parties in order to avoid non-compliance or delays in submitted.
5. Bank telah menyusun, menyampaikan dan mempublikasikan laporan Pelaksanaan GCG dengan isi dan cakupan sesuai dengan PBI No.
5. The Bank has arrange, submitted, and publish GCG Implementation report with the contents and scope in accordance with Bank Indonesia
•
•
•
•
Compliance Info Provide information regarding fraud and mitigation action Compliance Ask and Answer Explanation regarding System and Procedure that are packaged with ask and answer format Compliance Test Compliance competency test that conducted by all employees. Compliance Surgical Case Provide information to dissect related material events that occurred in commercial banks, by providing examples cases and how to mitigate
155
8/4/PBI/2006 beserta perubahannya PBI No. 8/14/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.
Regulation No. 8/4/PBI/2006 and the amendments Of Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 and Bank Indonesia Circular Letter No 15/15/DPNP dated 29 April 2013 Concerning GCG Implementation for Commercial Banks.
6. Bank telah menerbitkan Kebijakan Remunerasi yang dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No.064/KEPDIR/A-04/XII/16 sesuai dengan Peraturan OJK No.45/POJK.03/ 2015 dan Surat Edaran OJK No.40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.
6. Bank has published a Remuneration Policy as outlined in the Board of Directors Decree No. 064/KEP-DIR/A04/XII/16 in accordance with OJK Regulation No. 45/POJK.03/2015 and the OJK Circular Letter No. 40/SEOJK.03/2016 concerning Governance Practices in Providing Remuneration for Commercial Banks
Kelemahan pada Governance Process: 1. Bank terus berupaya untuk memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang dibuat Bank kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, dan terus dilakukan perbaikan guna meningkatkan budaya patuh dan budaya patuh akan risiko.
Weakness in the Governance Process: 1. Bank continually strives to ensure compliance against the commitments that made by the Bank, to Bank Indonesia/Financial Services Authority, and keep on improved to improve the compliance culture and risks compliance culture.
2. Rencana bisnis disusun secara realistis, komprehensif, terukur dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, namun perlu diperhatikan kondisi yang dapat berpengaruh terhadap usaha Bank maupun pencapaian rencana bisnis yang ditetapkan.
2. The business plan arranged with realistic, comprehensive, measurable with by paying attention the precautionary principle, however need to be considered the conditions that can affect the Bank's business as well as the achievement of the business plan that assigned
C. Governance Outcome Kekuatan pada Governance Outcome antara lain sebagai berikut : 1. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mengungkapkan kepemilikan saham, hubungan keuangan dan hubungan keluarga, remunerasi dan fasilitas lain, serta share option yang dimiliki dalam laporan pelaksanaan GCG yang dipublikasikan melalui website Bank dan didistribusikan kepada seluruh pemegang saham dan kepada pihak-
C. Governance Outcome The strength of the Governance Outcomes are as follows: 1. All members of the Board of Commissioners and Board of Directors have revealed shareholdings, financial relations and family relations, remuneration and other facilities, as well as share options held in GCG Implementation report published through the Bank's website and distributed to all shareholders and to other parties as defined in the applicable regulations. 156
pihak lain sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku. 2. Hasil rapat Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi telah dibuatkan berita acara rapat untuk ditindaklanjuti.
2. Results of the Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and the Nomination and Remuneration Committee meetings, has been create minutes of meeting to be follow up.
3. Bank telah membuat Rencana Bisnis yang menggambarkan pertumbuhan Bank yang berkesinambungan dengan peningkatan pada aspek finansial maupun non finansial. Realisasi rencana bisnis selama semester 2 tahun 2016 telah menunjukkan hasil yang positif antara lain tahun 2016 Bank memperoleh laba (unaudited) sebesar Rp 309 miliar rupiah. Pada bulan Agustus 2016 Bank telah meraih penghargaan Diamond Trophy atas pertumbuhan kinerja tahun 2015 dengan predikat sangat bagus selama 20 tahun berturut-turut kategori aset 10 triliun s/d 25 triliun dari Infobank.
3. Banks have made a business plan, which describes the Bank's sustainable growth with an increase in financial and non-financial aspects. The realization of a business plan for the second half of 2016 has shown positive results, among others, in 2016 the Bank earn a profit (unaudited) of Rp 309 billion. In August 2016 Bank has been awarded the Diamond Trophy as above growth performance in 2015 with a very nice predicate for 20 consecutive years to 10 trillion asset category s/d 25 trillion from Infobank.
4. Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis Bank (business plan) beserta realisasinya telah dikomunikasikan Direksi kepada Pemegang Saham Pengendali dan ke seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank melalui kick off meeting yang dilaksanakan setiap tahun maupun melalui Rapat Kerja yang diselenggarakan secara berkala.
4. Corporate Plan and Business Plan Bank along with realization has been communicate to the Controlling Shareholder Directors and all organizational levels that existed at the Bank through a kick-off meeting that held every year and through the Working Meeting held as periodically.
Kelemahan pada Governance Outcome : Rencana strategis Bank perlu didukung dengan penyiapan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai, agar target Rencana Bisnis Bank dapat tercapai.
Weaknesses in Governance Outcome: The Bank's strategic plan needs to be supported with the preparation of infrastructure and human resources that sufficient for the Bank's Business Plan targets can be achieved.
157
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Self-Assessment Good Corporate Governance Result Peringkat Definisi Peringkat Rating Rating Definition 2 Good Sesuai hasil self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance di PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk untuk periode tahun 2016 secara umum memiliki peringkat “BAIK”.
According to the results of self assessment the implementation of Good Corporate Governance at PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk for a period of 2016 in general have a rating of “GOOD”.
158