PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI KREDIBILITAS KLIEN
MADE EDY SEPTIAN SANTOSA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
TESIS PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI KREDIBILITAS KLIEN
MADE EDY SEPTIAN SANTOSA NIM 1191661018
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i
TESIS PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI KREDIBILITAS KLIEN
Tesis untuk memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana
MADE EDY SEPTIAN SANTOSA NIM 1191661018
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii ii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 14 JANUARI 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE,MM,Ak.,CPA. NIP. 19590510 199003 1 001
Dr. Dewa Nyoman Badera, SE, MSi. NIP. 19641224 199103 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Dr. Dewa Gede Wirama, SE.,MSBA., Ak. NIP. 19641224 199103 1 002
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K). NIP. 19590215 198510 2 001
iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Tesis ini telah diuji pada Tanggal 14 Januari 2015 Panitia Penguji Tesis berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No. : 4522/UN14.4/HK/2014, tanggal 31 Desember 2014
Ketua
: Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE, MM, Ak., CPA
Anggota
:
1. 2. 3. 4.
Dr. Dewa Nyoman Badera, SE, MSi., Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE, MSi., Dr. I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi., Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, MSi.,Ak
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Made Edy Septian Santosa Nim : 1191661018 Program Studi : Magister Akuntansi
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, karya ilmiah tesis ini merupakan hasil karya sendiri dan bebas dari plagiasi. Apabila di kemudian hari terbukti plagiasi dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 17 tahun 2010 dan peraturan Undang-Undang yang berlaku.
Denpasar, 14 Januari 2015
Made Edy Septian Santosa NIM: 1191661018
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama
perkenankanlah
penulis
memanjatkan
puji
syukur
kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya/kurnia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE, MM, Ak.,CPA selaku pembimbing utama yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan, dorongan, dan arahan selama penulis mengikuti program magister, terutama dalam penyelesaian tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Dewa Nyoman Badera, SE, MSi selaku dosen pendamping atas perhatian, bimbingan, dorongan, semangat dan saran kepada penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. A A Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Ucapan yang sama juga penulis sampaikan kepada Dr. Dewa Gede Wirama, SE.,MSBA, Ak., selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Magister Akuntansi. vi
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada penguji tesis yaitu Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE, MSi., Dr. I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi., dan Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, MSi.,Ak yang telah banyak memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Program Magister Akuntansi Universitas Udayana yang memberikan bimbingan kepada penulis selama mengikuti pendidikan, serta para pegawai yang telah membantu dalam proses pendidikan selama ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua Bapak I Nyoman Nuriana dan Ibu Ni Nengah Surniwi, saudara Luh Sri Pujiastuti yang telah banyak memberikan motivasi, doa, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Teman-teman seangkatan di Program Magister Akuntansi Universitas Udayana angkatan VIII. Penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori dan diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi Kantor Akuntan Publik di Bali, untuk itu saran dan kritik penulis harapkan demi penyempurnaan tesis ini.
Denpasar, 14 Januari 2015
Penulis,
vii
ABSTRAK PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI KREDIBILITAS KLIEN Faktor yang dapat memengaruhi pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit, di antaranya adalah pengalaman auditor. Namun seringkali auditor dihadapkan pada situasi yang sulit untuk menentukan judgment ketika adanya kredibilitas klien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor yang selanjutnya dimoderasi kredibilitas klien. Selain itu penelitian ini ingin mengkonfirmasi penelitian dari Susetyo (2009) dengan alasan: (1) adanya pengadopsian International Standards On Auditing (ISA), (2) terbitnya UndangUndang Akuntan Publik No.5 tahun 2011, (3) disahkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara. Penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh dan diperoleh sampel sebanyak 74 auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis uji interaksi moderated regression analysis (MRA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pengalaman audit berpengaruh secara positif terhadap pertimbangan auditor. Sedangkan pengaruh moderasi kredibilitas klien adalah signifikan dan memperkuat pengaruh positif pengalaman audit pada pertimbangan auditor Kata kunci: Pengalaman Audit, Pertimbangan Auditor, Kredibilitas Klien
viii
ABSTRACT AUDIT EXPERIENCE AS AN JUDGMENT AUDITOR EXSPLANATION WITH MODERATION CLIENT CREDIBILITY
Factor that can influence the judgment auditors evaluate evidence in an audit, among which are the auditors experience. But often the auditor is a difficult situation to determine when the credibility of the judgement of the client. This research was to obtain empirical evidence on the effect of audit experience on the effect of auditor‟s judgement that further moderated client credibility. And than to confirm the research of the susetyo (2009) for this reason: (1) the presence of adopting the International Standards On Auditing (ISA ), (2) Public Accountant Regulation No.5 In 2011, (3) Minister Of Finance Regulation Number 25/PMK.01/2014 about state accountant. This research using a technique all sample and obtained samples from 74 an auditor in public accountant in Bali. The testing of hypotheses in this research was done using analysis test interaction Moderated Regression Analysis (MRA). The hypotesis testing showed that audit experience have positive relationship to judgment auditor. While moderating influence is significant client credibility and strengthen the positive effect on the judgment auditor's of audit experience. Keywords : Audit Experience, Judgment Auditor, and Client Credibility
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ............................................................................. PRASYARAT GELAR ...................................................................... LEMBAR PENGESAHAN................................................................ LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS .................. PRASYARATAN BEBAS PLAGIAT ............................................. UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................. ABSTRAK .......................................................................................... ABSTRACT ....................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................... DAFTAR GAMBAR .......................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................
Halaman i ii iii iv v vi viii ix x xiii xiv xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................... 1.4.2 Manfaat Praktis.............................................................
1 1 7 8 8 8 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 2.1 Teori Kontijensi ........................................................................ 2.2 Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) ............... 2.3 Pertimbangan Auditor..........................................................….. 2.4 Pengalaman Auditor ..........................................................….... 2.5 Kredibilitas Klien …………....................................................... 2.6 Penelitian Sebelumnya ..............................................................
9 9 13 13 14 16 17
BAB III RERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................................................................................... 3.1 Rerangka Berpikir.................................................................... 3.2 Konsep Penelitian ..................................................................... 3.3 Rumusan Hipotesis ................................................................. 3.3.1 Pengaruh Pengalaman Audit Pada Pertimbangan Auditor.. 3.3.2 Kredibilitas Klien Memoderasi Pengaruh Pengalaman Audit Pada Pertimbangan Auditor ……………………....
x
20 20 23 24 24 25
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................... 4.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 4.3 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 4.4 Penentuan Sumber Data.......................................................... 4.4.1 Jenis dan Sumber Data ................................................. 4.4.2 Populasi dan Sampel .................................................... 4.5 Prosedur Penelitian ................................................................... 4.6 Variabel Penelitian ................................................................... 4.6.1 Identifikasi Variabel ...................................................... 4.6.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............. 4.6.2.1 Pertimbangan Auditor ……................................ 4.6.2.2 Pengalaman Auditor .......................................... 4.6.2.3 Kredibilitas Klien ........................................... 4.7 Analisis Data ............................................................................ 4.7.1 Statistik Deskriptif .......................................................... 4.7.2 Uji Kualitas Data ............................................................. 4.7.3 Analisis Faktor Konfirmatori ……………...................... 4.7.4 Uji Asumsi Klasik ……………....................................... 4.7.4.1 Uji Normalitas……………............................... 4.7.4.2 Uji Heteroskedastisitas……………..................... 4.7.5 Analisis Regresi................................................................ 4.7.6 Uji Kelayakan Model .......................................................
27 27 29 29 29 29 30 30 32 32 32 32 34 35 37 37 37 38 41 42 42 43 44
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................... 5.1 Data Penelitian……. ............................................................... 5.1.1 Deskripsi Responden …................................................... 5.1.2 Karakteristik Responden ................................................. 5.2 Hasil Penelitian ...........................................................……..… 5.2.1 Hasil Statistik Deskriptif ………………………..…….... 5.2.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian ……………..……….….. 5.2.2.1 Uji Reliabilitas ……............................................ 5.2.2.2 Uji Validitas ….…............................................... 5.2.3 Analisis Faktor Konfirmatori …………………………… 5.2.4 Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………..……. 5.2.4.1 Uji Normalitas ……............................................. 5.2.4.2 Uji Heterokedastisitas ........................................... 5.2.5 Koefisien Determinasi …..…………………………….… 5.2.6 Uji Statistik F (F test) ……..…………………………….. 5.2.7 Hasil Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis …………
46 46 46 46 49 49 51 51 52 52 57 58 59 59 60 61
xi
5.2.7.1 Uji Hipotesis 1 …….............................................. 5.2.7.2 Uji Hipotesis 2 ……..............................................
62 62
BAB VI PEMBAHASAN .....................................................………. 6.1 Pengalaman Auditor Berpengaruh Terhadap Pertimbangan Auditor ………………………………………………………. 6.2 Kredibilitas Klien Memoderasi Pengaruh Pengalaman Auditor Pada Pertimbangan Auditor …………………………………
63
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN………………………………. 7.1 Simpulan………………………………………………………. 7.2 Saran …………………………………………………………
65 65 66
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… LAMPIRAN …………………………………………...………………
67 72
xii
63 64
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Rerangka Berpikir............................................................. 22 Gambar 3.2 Konsep Penelitian ........................................................... 23 Gambar 4.1 Rancangan Penelitian .......................................................... 28
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Proses Pengambilan Sampel ……..................................... Tabel 4.2 Operasional Variabel ………............................................. Tabel 5.1 Rincian Kuisioner Penelitian ………................................. Tabel 5.2 Profil Responden ………...…............................................. Tabel 5.3 Hasil Statistik Deskriptif Variabel …………..................... Tabel 5.4 Rekapitulasi Hasil Uji Realibilitas Instrumen Peneltian .... Tabel 5.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Peneltian …… Tabel 5.6 Hasil Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) ……….................. Tabel 5.7 Nilai Measures of Sampling Adquancy (MSA).................. Tabel 5.8 Nilai Percentage of Variance………............................... Tabel 5.9 Komponen Faktor ………………................................... Tabel 5.10 Hasil Ketepatan Model ………....................................... Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas………............................................. Tabel 5.12 Uji Heterokedastisitas ………......................................... Tabel 5.13 Uji F ………………………............................................. Tabel 5.14 Hasil Analisis Regresi Moderasi (MRA) ……...............
xiv
Halaman 31 36 46 47 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Kuisioner .................................................. Lampiran 2 Penelitian-Penelitian Sebelumnya ..................... Lampiran 3 Deskripsi Data Penelitian .................................... Lampiran 4 Uji Reliabilitas …………………………............ Lampiran 5 Uji Validitas ........................................................ Lampiran 6 Uji Analisis Faktor .............................................. Lampiran 7 Uji Normalitas ..................................................... Lampiran 8 Uji Heterokedastisitas ........................................ Lampiran 9 Regresi Moderasi ................................................
xv
Halaman 72 79 81 87 90 93 101 102 103
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif dan turbolen pada era globalisasi saat ini menuntut perusahaan meningkatkan kemampuan segala sumber dayanya. Banyak cara dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan kredibilitas agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan tersebut. Salah satu kebijakan yang diambil perusahaan untuk meningkatkan kredibilitasnya adalah menggunakan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk mengaudit kelayakan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang telah diaudit diharapkan memberikan informasi yang tidak menyesatkan kepada masyarakat maupun pemakai laporan keuangan. Masyarakat serta pemakai laporan keuangan memiliki harapan agar auditor mampu memberikan jaminan mutlak (absolute assurance) atas laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen. Kepercayaan masyarakat dan pemakai laporan keuangan akan menurun ketika opini yang diberikan tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Banyak kasus laporan keuangan suatu perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian, namun mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan (Arum, 2008). Kegagalan Kantor Akuntan Publik (KAP) Arthur Anderson terhadap kliennya Enron tahun 2002 adalah salah satu kasus kegagalan audit berskala besar
1
2
yang menjadi perhatian dunia. Beberapa kasus yang sempat menjadi perhatian publik di Indonesia juga terjadi, di antaranya adalah mark up atas laporan keuangan tahun 2001 oleh manajemen PT. Kimia Farma Tbk. yang terbukti melaporkan overstated laba bersih sebesar Rp 32 miliar dan laporan keuangan ganda Bank Lippo untuk periode 30 September pada tahun 2002 (Arum, 2008). Berbeda dengan Kasus Enron yang kesalahannya jelas-jelas pada auditornya yang ikut dalam proses manipulasi keuangan, dalam kasus Kimia Farma dan Bank Lippo sebenarnya kesalahannya diakibatkan karena bukti audit yang seharusnya kompeten dan cukup dalam proses audit kurang memadai, serta auditor terlambat menyadari dan melaporkan adanya ketidakberesan yang dilakukan pihak manajemen perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (2011) dalam Standar Pekerjaan Lapangan ke - 3, menyatakan bahwa “Bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit”. Keyakinan atas kompetensi dan kecukupan bahan bukti diperlukan untuk menentukan sifat, lingkup, saat pengujian, dan menetapkan staf yang akan melakukan pekerjaan. Berkenaan dengan lingkup pengujian, hal-hal yang sangat memengaruhi lingkup pengujian tersebut adalah penentuan ukuran sampel, item yang akan diuji, dan pertimbangan (judgment) auditor. Pertimbangan (judgment) auditor dalam hal ini mencakup materialitas, risiko, biaya, manfaat, ukuran, dan karakteristik populasi. Oleh karena itu, kesalahan dalam pernyataan pendapat dapat saja terjadi apabila
3
auditor tidak berhati-hati dalam menentukan pertimbangannya. Pertimbangan auditor merupakan dasar sikap profesional, dari hasil beberapa faktor seperti pendidikan, budaya, dan sebagainya. Namun yang paling tampak mengendalikan pertimbangan tersebut adalah pengalaman, dimana perasaan auditor dalam menghadapi situasi dengan mengingat keberhasilan dari situasi sebelumnya. Pertimbangan auditor juga merupakan perilaku yang paling berpengaruh dalam mempersepsikan situasi, dimana faktor utama yang memengaruhinya adalah materialitas dan apa yang kita yakini sebagai kebenaran (Siegel dan Marconi 1989). Pertimbangan auditor atas materialitas pada audit merupakan penilaian profesional (professional judgement). Materialitas dinilai dalam hal pengaruh potensial atas salah saji pada keputusan yang dibuat oleh pengguna laporan keuangan (Messier dkk, 2014). Banyak faktor yang dapat memengaruhi pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit, di antaranya adalah pengalaman auditor. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1997) pengalaman adalah yang pernah dialami (dijalani, dirasakan, ditanggung dan sebagainya). Menjadi seorang auditor harus memiliki pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung di bidang auditing serta memiliki latar belakang pendidikan formal akuntansi dan auditing (Meidawati, 2001). Standar umum yang pertama mensyaratkan akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis yang cukup dalam praktik akuntansi dan prosedur audit. Pendidikan formal akuntan publik dan pengalaman kerja dalam profesinya merupakan dua hal yang saling melengkapi (Mulyadi, 2002). Keunggulan auditor yang memiliki pengalaman
4
antara lain: (1) mereka lebih banyak mengetahui kesalahan, (2) mereka lebih akurat mengetahui kesalahan, (3) mereka tahu kesalahan tidak khas, (4) pada umumnya halhal yang berkaitan dengan faktor-faktor kesalahan (ketika kesalahan terjadi dan tujuan pengendalian internal dilanggar) menjadi lebih menonjol (Tubbs 1992). Studi yang dilakukan Arum (2008) menemukan bahwa auditor dengan tingkat pengalaman yang hampir sama (memiliki masa kerja dan penugasan yang hampir sama) ternyata memiliki pertimbangan yang berbeda-beda dan sangat bervariasi. Winarna (2001) mengemukakan seorang auditor dalam membuat laporan audit harus memiliki pengalaman yang cukup, karena pengalaman yang berbeda, akan berbeda pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan dan juga dalam memberi kesimpulan audit terhadap obyek yang diperiksa berupa pemberian pendapat. Pada saat auditor mempertimbangkan keputusan mengenai pendapat apa yang akan dinyatakan dalam laporan audit, material atau tidaknya informasi, memengaruhi jenis pendapat yang akan diberikan oleh auditor. Rachmawati dkk (2013) menemukan pengalaman audit memengaruhi pertimbangan auditor. Pengalaman auditor meliputi lamanya bekerja dalam melakukan pemeriksaan audit dan banyaknya penugasan yang sudah pernah dilakukan dalam bidang audit. Temuan Rachmawati dkk (2013) konsisten dengan hasil studi yang dilakukan Arum (2008) yang menemukan bahwa persuasi atas preferensi klien berpengaruh positif terhadap pertimbangan auditor dalam
5
mengevaluasi bukti audit. Begitu pula dengan pengalaman audit yang menunjukkan pengaruh positif terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit, namun bertentangan dengan hasil temuan Yustrianthe (2012). Hasil penelitiannya menemukan bahwa tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas berpengaruh terhadap Audit Judgement. Namun gender dan pengalaman justru menunjukkan tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Judgement. Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan Susetyo (2009) yang mengungkapkan pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap pertimbangan auditor. Hal ini dikarenakan prosedur pada penyampelan tidaklah sempurna karena jumlah responden yang tidak terlalu besar serta untuk jabatan yang hasilkan dari responden tidak merata terutama di antara manajer dan partner. Penelitian ini ingin mengkonfirmasi penelitian dari Susetyo (2009) dengan jumlah responden yang lebih besar sehingga hasil penelitian ini yang menggunakan variabel pengalaman audit, pertimbangan auditor dan kredibilitas klien bisa lebih digeneralisasi. Alasan menggunakan variabel-variabel yang sama dengan penelitian Susetyo (2009) adalah (1) adanya pengadopsian International Standards On Auditing (ISA) dalam audit laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013. Pengadopsian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan investor global terhadap kualitas informasi keuangan di Indonesia (Tuanakotta, 2014: iv). (2) terbitnya Undang-Undang Akuntan Publik No.5 tahun 2011 yang membuat auditor lebih hati-hati dalam membuat judgment dan diharapkan tidak terpengaruh oleh
6
kredibilitas klien atau keinginan dari klien, (3) telah disahkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara. PMK ini akan menjadi landasan baru bagi profesi akuntan dalam membangun kualitas keprofesian yang lebih handal dan mumpuni, untuk bersaing di kancah global. PMK ini antara lain mengatur mekanisme registrasi ulang, pembinaan akuntan profesional Indonesia, pendidikan profesi akuntan dan ujian sertifikasi akuntan profesional, serta mekanisme pendirian kantor jasa akuntansi (KJA). Penelitian ini melakukan analisis faktor konfirmatori yang tidak dilakukan pada penelitian Susetyo (2009). Analisis faktor konfirmatori dilakukan sebelum analisis regresi yang bertujuan untuk meyakinkan data-data yang digunakan dalam penelitian dan menkonfirmasi faktor-faktor yang membentuk suatu variabel. Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama konferensi. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan (Kode Etik Profesi Akuntansi). Jenkins dan Haynes (2003) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa kredibilitas klien merupakan bagian dari pengaruh persuasi atas preferensi klien terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit. Peecher (1996) menyatakan kredibilitas klien akan mempengaruhi evaluasi terhadap bukti yang ada ketika kredibilitas dioperasionalisasikan sebagai suatu bentuk
7
kompetensi atau kecakapan, obyektivitas, dan atau integritas, maka hasil akhir yang diperoleh memberikan indikasi bahwa auditor akan merasakan bahwa bukti yang diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya akan lebih bisa dihandalkan kebenarannya, lebih logis, dan memberikan nilai diagnosis yang lebih tinggi dibandingkan informasi yang sama yang diperoleh dari sumber yang kurang dapat dipercaya kredibilitasnya. Kredibilitas klien juga bisa berupa tekanan psikologis yang dilakukan perusahaan kepada auditor agar memberikan opini yang positif atas laporan keuangan yang diperiksanya. Kondisi ini membuat akuntan berada diposisi yang sulit, dimana apabila auditor tidak mengikuti keinginan klien, diperiode yang akan datang perusahaan tidak akan menggunakan jasanya kembali, di pihak lain auditor juga harus mencegah kerugian di masa datang yang diakibatkan adanya tuntutan atau litigasi hukum dan hilangnya reputasi.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Apakah pengalaman auditor berpengaruh pada pertimbangan auditor? 2) Apakah kredibilitas klien memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor?
8
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor. 2) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor yang dimoderasi kredibilitas klien. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dalam bidang akuntansi khususnya auditing yaitu hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bukti empiris mengenai ada tidaknya pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor dan pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor yang dimoderasi kredibilitas klien. 1.4.2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis yaitu menjadi bahan informasi bagi Ikatan Akuntan Indonesia dalam pembuatan pengambilan keputusan pada saat membuat aturan-aturan atau kebijakankebijakannya yang akan dipakai oleh para anggotanya. Bagi Auditor diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan tugas profesionalnya, khususnya pada saat membuat pertimbangan auditor yang dipengaruhi oleh kredibilitas klien.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Kontijensi Kontijensi (contingency) adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi (Oxford Dictionary & BNPB 2011 dalam Rezki 2012). Pendekatan kontijensi pada akuntansi manajemen didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara universal selalu tepat untuk bisa diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap keadaan, tetapi sistem akuntansi manajemen tergantung juga pada faktor-faktor situasional yang ada dalam organisasi. Begitu juga pada audit, faktor-faktor situasional yang sering dihadapi auditor pada saat penugasan audit adalah ketika bukti yang telah dikumpulkan yang mengarah pada temuan audit dapat dipengaruhi oleh kredibilitas klien. Bagi auditor yang kurang profesional, ketika mendapat tekanan yang berupa kredibilitas dari klien membuat judgment menjadi tidak tepat. Auditor tidak dapat melaksanakan tanggung jawabnya sebagai auditor, bertindak dengan meletakkan keamanan di atas semua faktor yang dikaitkan dengan kerja, sehingga ketika mendapat tekanan maupun menghadapi tugas yang kompleks maka ia akan cenderung mencari jalan yang aman dan bahkan berperilaku disfungsional dalam membuat judgment. Sedangkan auditor yang dapat bertanggung jawab atas tugasnya dan tetap bersikap profesional dalam menjalankan tugas sebagai
10
auditor, tidak akan terpengaruh meskipun ia mendapat tekanan dan menghadapi tugas audit yang kompleks, sehingga dapat membuat judgment yang lebih baik dan tepat (Praditaningrum 2012). Tekanan berupa kredibilitas dari klien dapat diartikan sebagai tekanan dari entitas yang diperiksa untuk melakukan tindakan yang menyimpang dari standar etika dan profesionalisme (Jamilah 2007). Hal ini dapat disebabkan oleh keberadaan kekuasaan atau otoritas yang merupakan bentuk dari legitimate power. Kredibilitas klien dapat semakin kompleks ketika auditor dihadapkan pada situasi konflik. Di satu sisi auditor harus bersikap independen dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan, akan tetapi di sisi lain auditor juga harus bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh entitas yang diperiksa agar entitas yang diperiksa puas dengan pekerjaannya. Adanya kredibilitas klien dapat menghasilkan variasi pada judgment auditor dan memperbesar kemungkinan pelanggaran standar etika dan profesional. Teori kontijensi harus diidentifikasi pada aspek yang spesifik dari sistem akuntansi yang digabungkan dengan keadaan yang telah ditentukan secara tepat dengan perbandingan yang sesuai. Suatu gagasan yang menjustifikasi pengadopsian teori kontijensi pada akuntansi manajemen muncul sebagai suatu kebutuhan untuk menginterpretasikan hasil riset empiris. Dalam mendesain sistem pengendalian manajemen diperlukan pendekatan kontijensi, agar sistem yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik lingkungan bisnis yang dimasuki perusahaan.
11
Pada audit pendekatan kontijensi juga diperlukan agar auditor mengetahui karakteristik klien yang akan di audit, apakah itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, perbankan, dan sebagainya. Setelah itu auditor harus bisa menyesuaikan strategi audit yang tepat digunakan dalam penugasan audit. Strategi audit ini bertujuan sebagai proses penyusunan arahan atau petunjuk audit dan penyelarasan antara pemahaman auditor atas kegiatan klien dengan fokus audit yang akan dilakukan. Auditor harus mempertimbangkan kegiatan utama (main activity) klien dan indikator kinerja untuk industri atau perusahaan sejenis yang dapat berpengaruh terhadap proses audit. Auditor perlu juga mengidentifikasi faktor-faktor penting bagi keberhasilan pelaksanaan audit, baik dalam menyusun program audit untuk merumuskan opini audit maupun dalam menyediakan jasa pelayanan profesional bermutu lainnya yang diharapkan klien. Pendekatan kontijensi banyak menarik minat peneliti karena mereka ingin mengetahui apakah tingkat keandalan sistem akuntansi manajemen dan sistem pengendalian manajemen akan selalu berpengaruh sama atau tidak pada setiap kondisi. Beberapa hasil penelitian yang menggunakan pendekatan kontijensi dalam mendesain sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian, efektivitas organisasi dan menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi prestasi organisasi (individu). Psikologi
sosial
sudah
menelaah
bagaimana
sebuah
proses
waktu
penyampaian suatu informasi dapat mempengaruhi dan menyakinkan suatu pesan atau tidak. Meskipun terlihat membingungkan, mayoritas atau sebagian besar bukti
12
yang ada memberikan indikasi bahwa informasi yang disajikan di tahap awal pengungkapan laporan keuangan perusahaan berlangsung akan cenderung lebih bersifat persuasif atau meyakinkan dibandingkan informasi yang disajikan pada tahap akhir. Sedangkan Eagly dan Chaiken (1993) dalam penelitiannya menyanggah bahwa efek atau pengaruh utama ini terjadi karena informasi di tahap awal akan membentuk sebuah kerangka pikiran atau mindset yang tercipta di benak pendengarnya dan digunakan untuk menilai sebuah informasi berkelanjutan. Kerangka pengendalian kontijensi perlu dibuat untuk memahami bagaimana sebuah variabel kontijensi berpengaruh pada kredibilitas klien dan berikutnya berpengaruh pada tercapainya pertimbangan auditor. Seorang auditor yang menerima suatu proses auditing akan melakukan evaluasi terhadap bukti yang saling berkelanjutan dengan harapan bahwa mereka akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini menyebabkan kemampuan audit untuk menilai bukti berkelanjutan secara objektif mungkin akan terhambat. Pertimbangan auditor dapat dipengaruhi oleh kredibilitas klien jika terjadi pada tahap awal proses audit dilaksanakan. Namun apabila kredibilitas dari klien dilakukan pada tahap akhir dimana auditor sudah membentuk sebuah opini terlebih dahulu berdasarkan bukti yang telah terkumpul, diperkirakan tidak akan terpengaruh oleh kredibilitas atau keinginan pihak klien.
13
2.2. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) Teori pembelajaran sosial (social learning theory) merupakan teori yang berasumsi bahwa manusia cukup fleksibel dan sanggup mempelajari beragam kecakapan bersikap maupun berperila ku dan bahwa titik pembelajaran terbaik dari itu
semua
adalah
adanya
pengalaman-pengalaman
tak
terduga
(vicarious
experiences). Teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura ini memiliki sudut pandang bahwa manusia sebagai „agen‟ (human agency) yaitu makhluk yang sanggup mengatur dirinya, proaktif, reflektif dan mengorganisasikan dirinya. Selain itu, mereka juga memiliki kekuatan untuk mempengaruhi tindakan mereka sendiri demi menghasilkan konsekuensi yang diinginkan (Feist dan Feist, 2008). Apabila teori ini mampu diaplikasikan dalam pelaksanaan audit sebagai keyakinan auditor tentang kemampuannya untuk mengerahkan motivasi, sumber daya kognitif dan tindakan yang diperlukan, maka tidak ada kesulitan bagi auditor untuk berhasil melaksanakan tugas dan penentuan judgment yang tepat meskipun adanya kredibilitas atau keinginan dari klien.
2.3. Pertimbangan Auditor Hogart (1992) mengartikan pertimbangan auditor sebagai proses yang terus menerus dalam perolehan informasi, pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, dan penerimaan informasi lebih lanjut yang dilakukan oleh auditor. Pentingnya
14
pertimbangan dalam proses pengauditan telah berterima secara umum sebagai sesuatu yang melekat hampir pada setiap tahap pengauditan. Contoh penggunaan pertimbangan dalam pengambilan keputusan audit berkaitan dengan penetapan materialitas, penilaian sistem pengendalian internal, penetapan tingkat risiko, penentuan strategi audit yang digunakan, penentuan prosedur audit yang dilaksanakan, evaluasi bukti yang diperoleh, penilaian going concern perusahaan, dan sampai pada opini yang akan diberikan oleh auditor. America Institute of Certified Public Accountant (AICPA) menyatakan bahwa pertimbangan merupakan faktor yang sangat penting dalam semua tahapan pengauditan, tetapi dalam banyak situasi adalah tidak mungkin secara praktikal untuk menetapkan standar mengenai bagaimana pertimbangan diterapkan oleh auditor. Hogarth (1992) mengartikan pertimbangan sebagai proses pemahaman yang merupakan perilaku pemilihan keputusan. Proses pertimbangan tergantung pada kedatangan informasi yang terus-menerus dapat memengaruhi pilihan yang akan diambil auditor. Setiap langkah dalam proses pertimbangan jika informasi terusmenerus datang, akan muncul pertimbangan dan keputusan baru.
2.4. Pengalaman Auditor Pengalaman yang dimaksud ini adalah pengalaman auditor dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, maupun banyaknya penugasan yang pernah dilakukan. Gusnardi (2003:8) mengemukakan bahwa
15
pengalaman audit (audit experience) dapat diukur dari jenjang jabatan dalam struktur tempat auditor bekerja, tahun pengalaman, gabungan antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman, keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan dengan audit, serta pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit. Masalah penting yang berhubungan dengan pengalaman auditor akan berkaitan dengan tingkat ketelitian auditor. Butt (1998) memperlihatkan dalam penelitiannya bahwa auditor yang berpengalaman akan membuat pertimbangan yang relatif lebih baik dalam tugastugas profesionalnya, daripada auditor yang kurang berpengalaman. Jadi seorang auditor yang lebih berpengalaman akan lebih tinggi tingkat profesionalnya
dibandingkan
dengan
auditor
yang
kurang
skeptisisme
berpengalaman.
Penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar melakukannya dengan yang terbaik. Menurut Herliansyah (2006), seseorang dengan lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang memiliki lebih banyak hal tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa. Kemudian auditor yang berpengalaman membuat pertimbangan lebih baik dalam tugas-tugas profesional dibandingkan auditor yang belum berpengalaman. Hal ini dipertegas oleh Haynes et al. (1998) yang menemukan bahwa pengalaman audit yang dimiliki auditor ikut berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil.
16
2.5. Kredibilitas Klien Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama konferensi. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan (Kode Etik Profesi Akuntansi). Taylor et al. (2000: 148) menyatakan bahwa kredibilitas terdiri atas dua komponen,
yaitu
keahlian
(expertise)
dan
kelayakan
untuk
dipercaya
(trustworthiness) dari sumber yang menyampaikan suatu informasi. Kredibilitas sumber yang menyampaikan informasi selanjutnya dibagi menjadi dua yaitu kredibilitas tinggi dan kredibilitas rendah. Sumber yang memiliki kredibilitas tinggi akan lebih dapat meyakinkan daripada yang memiliki kredibilitas rendah. Semakin tinggi keahlian/kompetensi suatu sumber semakin tinggi pula keyakinan terhadap sumber tersebut. Pengaruh ini diharapkan dibatasi oleh kondisi preferensi awal karena auditor akan lebih sensitif terhadap preferensi klien hanya jika preferensi diketahui sebelum mengevaluasi bukti. Hasilnya, interaksi yang diprediksikan dalam reaksi auditor terhadap preferensi klien secara diferensial dipengaruhi oleh kredibilitas klien, tetapi hanya dalam kondisi preferensi awal. Riset-riset keprilakuan dalam auditing menyatakan bahwa kredibilitas klien yang dalam hal ini bagian dari preferensi klien akan berdampak terhadap
17
pertimbangan (judgement) audit hanya bila ada sejumlah kondisi-kondisi tertentu terjadi dalam konteks audit itu. Bila auditor mendapat pernyataan eksplisit mengenai preferensi klien yang bertentangan dengan preferensi auditor atau standar akuntansi sehingga terdapat hubungan berlawanan yang terbentuk antara auditor dan klien, maka studi-studi yang telah dilakukan melaporkan efek preferensi klien yang kecil atau tidak ada (Gramling, 1999). Sedangkan bila hubungan berlawanan itu dikurangi dengan memasukkan skenario tidak adanya pedoman otoritatif dalam standar akuntansi (Trompeter, 1994), maka hasil studi menunjukkan efek preferensi klien yang lebih kuat. Dengan demikian, tingkat ambiguitas menentukan pengaruh preferensi klien terhadap pertimbangan audit (Koroy, 2005).
2.6. Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilakukan Susetyo (2009) menemukan bahwa pengalaman audit tidak memiliki pengaruh terhadap pertimbangan auditor. Begitu juga kredibilitas klien tidak dapat memengaruhi pengalaman audit terhadap pertimbangan auditor. Penelitian ini ingin mengkonfirmasi penelitian dari Susetyo (2009) dengan jumlah responden yang lebih besar sehingga hasil penelitian ini yang menggunakan variabel pengalaman auditor, pertimbangan auditor dan kredibilitas klien bisa lebih digeneralisasikan. Persamaan penelitian ini dengan Susetyo (2009) terletak pada variabel dependen, independen, dan moderasinya. Peneliti tetap menggunakan
18
variabel yang sama dengan alasan (1) adanya pengadopsian International Standards On Auditing (ISA) dalam audit laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013, (2) terbitnya Undang-Undang Akuntan Publik No.5 tahun 2011, (3) telah disahkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan penelitian Susetyo (2009). Perbedaan penelitian ini dengan Susetyo (2009) terletak pada analisis faktor konfirmatori yang tidak dilakukan pada penelitian Susetyo (2009). Analisis faktor konfirmatori dilakukan sebelum analisis regresi yang bertujuan untuk meyakinkan data-data yang digunakan dalam penelitian dan menkonfirmasi faktor-faktor yang membentuk suatu variabel. Selain itu perbedaan peneltian ini dengan Susetyo (2009) terletak pada lokasi penelitian dan tahun penelitian. Susetyo (2009) melakukan penelitian di Kantor Akuntan Publik yang terdapat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dan tahun penelitian 2009, sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bali dan tahun penelitian 2014. Penelitian yang berkaitan dengan pertimbangan auditor juga dilakukan oleh Arum (2008) yang menunjukkan pengalaman audit memiliki pengaruh positif terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Arum (2008) adalah terletak pada dengan teknik penarikan sampel yang digunakan. Penelitian Arum (2008) menggunakan Simple Random Sampling yaitu responden yang digunakan hanya auditor senior (memiliki
19
masa kerja lebih dari 2 tahun) sedangkan penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh yaitu semua auditor yang ada di Kantor Akuntan Publik di Bali. Perbedaan kedua adalah penambahan variabel moderasi yaitu kredibilitas klien. Lokasi penelitian juga menjadi perbedaan penelitian Arum (2008) dan penelitian ini, dimana Arum (2008) melakukan penelitian di Kantor Akuntan Publik yang terdapat di Kota Bandung, sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bali. Penelitian yang dilakukan Yustrianthe (2012) menemukan pengalaman audit tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Judgement. Hal tersebut bisa terjadi karena (1) baik auditor laki-laki maupun perempuan dituntut untuk profesional (2) Masa jabatan auditor yang tidak diimbangi oleh berbagai jenis penugasan audit dan berbagai jenis perusahaan yang telah diaudit dan diyakini memiliki dampak pada keakuratan penilaian yang dibuat auditor. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Yustrianthe (2012) yaitu sama-sama menggunakan variabel pengalaman audit dan pertimbangan auditor. Penelitian ini ingin mengembangkan penelitian Yustrianthe (2012) yaitu menambah jumlah responden, karena jumlah responden yang digunakan sebelumnya hanya sebesar 52,5 persen. Dengan jumlah responden lebih banyak lagi diharapkan hasilnya dapat merepresentasikan hasil penelitian yang yang berhubungan dengan pengalaman audit dan pertimbangan auditor. Selanjutnya, ringkasan penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat pada lampiran 2
20
BAB III RERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS
3.1.
Rerangka Berpikir Rerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Rerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Tujuan pembentukan rerangka berpikir adalah untuk menjawab dan memecahkan persoalan penelitian, yaitu penyusunan hipotesis penelitian. Penelitian ini berfokus pada teori kontijensi untuk memecahkan persoalan penelitian. Pendekatan teori kontijensi pada audit berkaitan dengan faktor-faktor situasional yang sering dihadapi auditor di lapangan. Situasi yang sering dihadapi auditor adalah ketika bukti yang telah dikumpulkan yang mengarah pada temuan audit dapat dipengaruhi oleh kredibilitas klien.
21
Hal ini membuat auditor berada pada situasi sulit dimana apabila auditor tidak mengikuti keinginan klien, diperiode yang akan datang perusahaan tidak akan menggunakan jasanya kembali, di pihak lain auditor juga harus mencegah kerugian di masa datang yang diakibatkan adanya tuntutan atau litigasi hukum dan hilangnya reputasi. Pendekatan kontijensi juga diperlukan agar auditor mengetahui karakteristik klien yang akan di audit. Setelah itu auditor harus bisa menyesuaikan strategi audit yang tepat digunakan dalam penugasan audit yang bertujuan sebagai proses penyusunan arahan atau petunjuk audit dan penyelarasan antara pemahaman auditor atas kegiatan klien dengan fokus audit yang akan dilakukan. Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan auditor masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Berdasarkan kajian empiris, kredibilitas klien dipercaya dapat memengaruhi pertimbangan auditor baik itu auditor berpengalaman maupun auditor kurang berpengalaman. Gambaran rerangka berpikir penelitian ini yang disajikan pada Gambar 3.1.
22
Kajian Teoritis Teori Kontijensi
Kajian Empiris Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap
Rumusan Masalah
Pengaruh Pengalaman Audit Pada Pertimbangan Auditor
Kredibilitas klien memoderasi pengaruh pengalaman audit pada pertimbangan auditor
Hipotesis
Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating (Susetyo,2009) Pengaruh Persuasi Atas Preferensi Klien dan Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mengevaluasi Bukti Audit (Arum,2008) The Persuasiveness of Client Preferences: An Investigation of the Impact of Preference Timing and Client Credibility (Jenkins dan Haynes, 2003) Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgment Auditor Pemerintah (Yustrianthe,2012) Pengaruh Preferensi Klien Dan Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor (Koroy,2005) Pengaruh Risiko Audit, Pengalaman Audit Dan Kompleksitas Dokumen Audit Terhadap Pertimbangan Auditor (Rachmawati dkk, 2013) Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment (Herliansyah, 2006)
Pengujian Statistik
Hasil Penelitian Gambar 3.1 Rerangka Berpikir
23
3.2.
Konsep Penelitian Konsep adalah terminologi teknis yang merupakan komponen-komponen dari
kerangka teori. Kerangka konsep dapat berbentuk bagan, model matematik atau perumusan fungsional yang dilengkapi uraian kualitatif serta menunjukkan semua variabel yang berpengaruh pada penelitian. Dalam penelitian ini, konsep penelitian berbentuk bagan, yang ditunjukkan pada Gambar 3.2
Kredibilitas Klien
Pertimbangan Auditor
Pengalaman Audit
Gambar 3.2 Konsep Penelitian
Gambar 3.2 memaparkan bahwa melalui penelitian ini peneliti ingin menguji pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor. Hasil-hasil peneliti sebelumnya berkaitan dengan pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor tidak konsisten maka peneliti akan mengembangkan dengan memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor dengan kredibilitas klien.
24
3.3.
Rumusan Hipotesis
3.3.1. Pengaruh Pengalaman Auditor Pada Pertimbangan Auditor Shelton (1999) menyatakan bahwa pengalaman auditor dapat mengurangi pengaruh informasi yang tidak relevan dalam pertimbangan (judgment) auditor. Auditor yang berpengalaman (partner dan manajer) dalam membuat pertimbangan (judgment) mengenai going concern tidak dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan. Sedangkan auditor yang kurang pengalamannya dalam membuat pertimbangan (judgment) mengenai going concern dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan. Penelitian Haynes et al. (1998) yang menyelidiki pengaruh peran auditor dalam melayani kepentingan klien menemukan bahwa auditor tidak secara otomatis mengambil posisi advokasi bagi klien, terutama bila kepentingan klien tidak dibuat eksplisit. Tetapi bila kepentingan itu ditonjolkan (salient), auditor khususnya yang berpengalaman akan berperilaku konsisten dengan posisi advokasi. Pengalaman auditor memiliki peran dalam menentukan judgment sebagai dasar menyatakan opini yang layak dan sesuai diberikan atas keadaan laporan keuangan yang diaudit. Bagi auditor yang kurang memiliki pengalaman audit, biasanya cenderung mengalami kesulitan dalam menentukan judgment, sehingga opini yang diberikan kurang tepat. Oleh karena itu Hipotesis H1 dinyatakan sebagai berikut: H1: Pengalaman auditor berpengaruh terhadap pertimbangan auditor.
25
3.3.2. Kredibilitas Klien Memoderasi Pengaruh Pengalaman Auditor Pada Pertimbangan Auditor Kredibilitas klien yang dikomunikasikan pada pihak auditor awal dari sebuah proses evalusi bukti yang ada mungkin akan menghambat pihak auditor dari proses evaluasi terhadap bukti yang ada dengan cara yang tidak bias. Sebaliknya, preferensi awal mungkin bisa berfungsi sebagai sinyal atau pemberi tanda „red flag‟ dan pihak auditor akan merespon dengan tetap memelihara kewaspadaan atau rasa skeptis yang tinggi sepanjang proses evaluasi akan bukti yang ada (Susetyo, 2009). Jenkins dan Haynes (2003) mengemukakan bahwa tidak ada pengaruh yang ditimbulkan oleh kredibilitas dari pihak klien. Insentif yang saling bertentangan yang dihadapi oleh auditor akan memotivasi studi lainnya tentang kredibilitas dari pihak klien. Sebaliknya, auditor akan dibayar oleh pihak klien yang berkeinginan untuk memuaskan mereka guna mempertahankan kesinambungan bisnis mereka. Sebagai akibatnya penilaian audit mungkin akan mengalami bias sesuai dengan arah dari perlakukan akuntansi yang diinginkan oleh klien. Gibbins and Newton (1994) mengemukakan bahwa saat kredibilitas klien diterima, maka seorang auditor mungkin akan mengakui bahwa mereka diminta untuk menjustifikasi keputusan mereka di waktu yang akan datang. Sedangkan Koonce et al, (1995) menyatakan saat seorang auditor akan mengantisipasi untuk menjustifikasi penilaian mereka terhadap pihak lain, mereka akan mengakumulasikan
26
bukti yang lebih banyak dan meningkatkan anggaran waktunya untuk meninjau bukti yang ada. Judgment auditor sering kali dapat berubah ketika adanya kredibilitas dari pihak klien. Kesaksian, penjelasan, alasan, bahkan bujukan dari klien mengenai bukti-bukti penyimpangan atau kesalahan yang ditemukan auditor untuk tidak dipermasalahkan dalam laporan audit membuat auditor merubah judgment sebelumnya. Namun untuk auditor yang memiliki pengalaman audit yang cukup, tidak akan terpengaruh oleh kredibilitas klien yang berupa kesaksian, penjelasan, alasan, atau bujukan dari pihak klien. Oleh karena itu Hipotesis H2 dinyatakan sebagai berikut: H2: Kredibilitas klien memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor.
27
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menjelaskan rencana dari struktur riset yang mencakup
tahapan-tahapan penelitian yang dimulai dari latar belakang, masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka serta penelitian-penelitian sebelumnya untuk dapat merumuskan suatu hipotesis penelitian. Tahapan selanjutnya adalah mempersiapkan data penelitian dan menguji hipotesis sehingga dapat ditarik kesimpulan penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif berupa data primer yang diperoleh dari jawaban responden terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Sedangkan responden yang menjawab daftar pertanyaan tersebut adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Bali. Berdasarkan hipotesis yang diajukan,
variabel-variabel yang digunakan yaitu variabel independen (pengalaman auditor), variabel dependen (pertimbangan auditor) dan variabel moderasi (kredibilitas klien). Teknik analisis yang digunakan Moderated Regression Analysis (MRA) untuk menguji hipotesis interaksi yang diajukan. Hasil analisis kemudian diinterpretasikan untuk menjawab permasalahan yang ada. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah membuat suatu kesimpulan dan saran penelitian. Berikut ini adalah skema dari rancangan penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.
28
Latar Belakang Masalah Penelitian Kajian Pustaka dan Penelitian sebelumnya
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kuantitatif
Data Penelitian
Data Primer Kuisioner Sampel Jenuh
Hipotesis Penelitian Independen: Pengalaman Auditor
Variabel Penelitian
Moderasi: Kredibilitas Klien
Dependen: Pertimbangan Auditor Kesimpulan Penelitian
Saran dan Implikasi
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian
Moderated Regression Analysis (MRA)
29
4.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Kantor Akuntan Publik di Bali. Berdasarkan
Direktori Kantor Akuntan Publik dari Institut Akuntan Publik Indonesia terdapat 8 Kantor Akuntan Publik di Bali. Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2014.
4.3.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berada dalam ruang lingkup auditing dengan menguji pengaruh
variabel bebas pengalaman auditor, variabel moderasi kredibilitas klien dan variabel terikat pertimbangan auditor.
4.4.
Penentuan Sumber Data
4.4.1. Jenis dan Sumber Data Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2009), yaitu hasil dari kuisioner yang disebarkan ke semua Kantor Akuntan Publik di Bali. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang secara langsung diperoleh dari hasil jawaban dari sejumlah pertanyaan yang dijawab oleh responden dalam hal ini auditor dari Kantor Akuntan Publik di Bali.
30
4.4.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Bali. Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampel jenuh. Teknik sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009). Jadi sampel dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Bali.
4.5. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian memuat tentang cara, alur dan prosedur pengumpulan data. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik kuesioner. Teknik kuisioner merupakan serangkaian pernyataan yang diajukan kepada responden (Sugiyono, 2009). Kuesioner yang disebar berupa daftar pernyataan tertulis kepada responden mengenai pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan auditor yang dimoderasi oleh kredibilitas klien. Selanjutnya tiap pertanyaan diukur dengan skala numerik yang menggunakan 5 alternatif skor untuk mengukur sikap responden. Proses pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1.
31
Tabel 4.1 Proses Pengambilan Sampel
No.
Nama Kantor Akuntan Publik
Alamat Kantor Akuntan Publik
Jumlah Populasi
Jumlah Sampel
1.
KAP Drs. Ida Bagus Djagera
Jl. Hasanuddin No.1 Denpasar/Tlp. 27460
2
2
2.
KAP Drs. Johan, Malonda, Mustika, & Rekan (Cab.)
Jl. Muding Indah I No.5 Kuta Utara, Kerobokan/Tlp. 434884
20
20
3.
KAP K. Gunarsa
Jl. Tukad Banyu Sari II No.5 Denpasar/Tlp. 225580
7
7
4.
KAP Drs. Ketut Budiartha
Perumahan Padang Pesona Graha Adhi Blok A 6, Jl. Gunung Agung Denpasar Barat
5
5
5.
KAP Drs. Sri Marmo Djogosarkoro
Jl. Gunung Muria Blok VE No.4 Denpasar/ Tlp. 480033
18
18
6.
KAP Drs. Wayan Sunasdyana
9
9
7.
KAP I Wayan Ramantha
Jl. Pura Demak I Gang Buntu No. 89, Pemecutan Kelod Denpasar/Tlp. 7422329 JL. Rampai No. 1 A Lantai 3
10
10
8.
KAP Drs. Ketut Muliartha R.M. & Rekan
3
3
74
74
Gedung Guna Teknosa, Jl. Drupadi No.25 Renon, Denpasar/ Tlp. 248110
Jumlah Sumber :Directory IICPA, 2014
32
4.6.
Variabel Penelitian
4.6.1. Identifikasi Variabel Variabel adalah suatu atribut yang padanya dapat dilekatkan bilangan atau nilai (Ikhsan, 2008). Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah variabel dependen, variabel independen dan variabel moderasi. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1). Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertimbangan auditor. 2). Variabel bebas atau independen adalah variabel yang langsung memengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengalaman auditor. 3). Variabel moderasi adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel terikat dan bebas. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah kredibilitas klien.
4.6.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 4.6.2.1. Pertimbangan Auditor Pertimbangan auditor adalah proses yang terus menerus dalam perolehan informasi, pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, dan penerimaan informasi lebih lanjut yang dilakukan oleh auditor (Hogart, 1992). Variabel ini
33
diukur dengan menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Jenkins dan Haynes (2003) yang terlihat dari: 1) Kasus pertama, pertimbangan yang diminta adalah mengungkapkan atau tidak perkara hukum yang akan menimbulkan kewajiban bersyarat bagi klien dan seberapa besar keinginan merekomendasikan klien untuk mengungkapkan kejadian tersebut dalam laporan keuangannya. 2) Kasus kedua, pertimbangan yang diminta adalah seberapa besar keyakinan akan tertagihnya saldo piutang dagang salah satu debitur klien dan seberapa besar keinginan merekomendasikan klien untuk membuat penyesuaian penyisihan piutang tak tertagih. 3) Kasus ketiga, pertimbangan yang diminta adalah seberapa besar keinginannya untuk memperluas sampel bukti audit untuk akun persediaan barang dagang dan seberapa besar keinginannya untuk membuat penyesuaian atas akun persediaan barang dagang. 4) Kasus keempat, pertimbangan yang diminta adalah seberapa besar keinginannya untuk memperluas pengujian atas indikasi perekayasaan transaksi antar group perusahaan dan seberapa besar keinginannya merekomendaasikan klien untuk membuat penyesuaian atas selisih harga beli dalam laporan keuangan klien.
34
Masing-masing kasus diukur dengan skala numerik yang menggunakan 5 alternatif skor untuk mengukur sikap responden.
Rendah Sekali
1
2
3
4
5
Tinggi Sekali
4.6.2.2. Pengalaman Auditor Pengalaman auditor yang dimaksud adalah pengalaman audit dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, maupun banyaknya penugasan yang pernah dilakukan. Gusnardi (2003:8) mengemukakan bahwa pengalaman auditor (audit experience) dapat diukur dari jenjang jabatan dalam struktur tempat auditor bekerja, tahun pengalaman, gabungan antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman, keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan dengan audit, serta pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit. Variabel
ini
diukur
dengan
menggunakan
indikator
yang
dikembangkan oleh Suraida (2003). Dalam pertanyaan yang disampaikan pada kuesioner dikombinasi untuk pengalaman audit adalah lama bekerja sebagai auditor dan berapa banyak penugasan yang pernah ditangani.
35
4.6.2.3. Kredibilitas Klien Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama konferensi. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan (Kode Etik Profesi Akuntansi). Variabel
ini
diukur
dengan
menggunakan
indikator
yang
dikembangkan oleh Hovland dan Weiss (1952) dalam Taylor et al. (2000). Dalam hal ini pertanyaan yang disampaikan pada kuesioner dikombinasi untuk kredibilitas klien dalam kasus pengungkapan kewajiban bersyarat, kasus pengukuran ketertagihan piutang dagang, kasus penentuan tingkat materialitas, dan kasus perekayasaan transaksi. Selanjutnya tiap pertanyaan diukur dengan skala numerik
yang
menggunakan 5 alternatif skor untuk mengukur sikap responden.
Rendah Sekali
1
2
3
4
5
Tinggi Sekali
Selanjutnya, ringkasan operasional variabel dari penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 4.2.
36
Tabel 4.2 Operasional Variabel Variabel
Dimensi
Pertimbangan Pertimbangan auditor auditor (Jenkins & Haynes, 2003) dengan kasus: - Kewajiban Bersyarat - Kolektibilitas Piutang Dagang
- Penentuan Tingkat Materialitas
- Perekayasaan Transaksi
Pengalaman Auditor
Kredibilitas Klien
Lamanya auditor bekerja dibidang audit dan banyaknya penugasan audit yang pernah ditangani (Suraida, 2003) Kredibilitas klien (Hovland & Weiss, 1952 dalam Taylor dkk, 2000)
Indikator
No. Butir Pertanyaan
- Keinginan untuk mengungkapkan atau tidak perkara hukum yang sedang dihadapi klien - Keinginan merekomendasikan klien untuk mengungkapkan perkara hukum tersebut didalam laporan keuangannya
8
- Keinginan mempercayai tertagihnya piutang dagang klien - Keinginan merekomendasikan klien untuk mengalokasikan piutang bermasalah ke dalam penyisihan piutang tak tertagih - Keinginan memperluas sampel bukti audit untuk akun persediaan barang dagang - Keinginan merekomendasikan klien untuk membuat penyesuaian persediaan barang dagang
11
- Keinginan memperluas pengujian atas indikasi perekayasaan transaksi - Keinginan merekomendasikan klien untuk membuat penyesuaian atas selisih harga beli dalam laporan keuangannya
17
- Lamanya bekerja sebagai auditor - Banyaknya penugasan yang pernah ditangani
5
- Sumber yang kompeten dan dapat dipercaya (kredibilitas tinggi) - Sumber yang kurang kompeten dan kurang dapat dipercaya (kredibilitas rendah)
7 & 13
9
12
14
15
18
6
10 & 16
37
4.7.
Analisis Data 4.7.1. Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden (jenis kelamin, umur, jabatan, dan jenjang pendidikan) dan deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian (pengalaman auditor, pertimbangan auditor, dan kredibilitas klien sebagai moderating), peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, median, kisaran, dan standar deviasi. Data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data ordinal. Data ordinal adalah data kualitatif yang menggunakan angka sebagai symbol data kualitatif atau bukan angka sebenarnya dan dalam prosedur statistik, seperti: regresi, uji t dan lain sebagainya, mengharuskan data berskala interval. Tahap awal yang akan dilakukan adalah mengolah data dengan merubah data ordinal menjadi data interval menggunakan Method Successive Interval dengan bantuan program Excel (file stat97.xla). Method Successive Interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval (Sarwono dan Budiono, 2012).
4.7.2. Uji Kualitas Data Kualitas data yang di hasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Uji tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan
38
instrumen. Terdapat dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk uji kualitas data, yaitu: 1) Uji reliabilitas dengan melihat koefsien (Cronbach) Alpha, dan 2) Uji validitas dengan melihat analisa faktor MSA. Nilai reliabilitas dilihat dari Cronbach Alpha masing-masing instrument penelitian (≥ 0,60 dianggap tidak reliabel) sebagaimana yang dianjurkan Nunally, 1967 dalam Ghozali (2007). Sedangkan validitas dilihat dari MSA lebih besar 0,50 dianggap valid. Semua perhitungan dilakukan dengan bantuan program Statistics Package of Social Science (SPSS) for Windows versi 17.0.
4.7.3. Analisis Faktor Konfirmatori Menurut Ghozali (2007) analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi. Dalam penelitian ini, analisis faktor dilakukan menggunakan komputer dengan paket program SPSS 17.0. Tahapan dalam menggunakan analisis faktor adalah sebagai berikut. 1) Merumuskan masalah Dalam merumuskan masalah perlu dilakukan perumusan secara jelas dari analisis faktor tersebut dan variabel-variabel yang akan disertakan harus diterapkan berdasarkan penelitian, teori dan pendapat peneliti. Variabel-
39
variabel dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model analisis faktor sebagai berikut. Xi = Ai1F1 + Ai2F2 +…+….+AimFm+ViUi ……………………………… (1) Keterangan: Xi = variabel ke I yang terstandarisasi Aij = koefisien regresi berganda yang distandarisasi dari variabel (i) pada common factor j F = faktor umum Vi = koefisien standar regresi dari variabel I pada faktor khusus Ui = unique factor untuk variabel (i) m = jumlah dari faktor-faktor umum Faktor-faktor umum (F) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variabel-variabel yang dapat diamati dengan formula sebagai berikut. Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3+….+ WikXk………………………………. (2) Keterangan: F = estimasi faktor ke-i Wi = bobot atau koefisien nilai faktor ke-i K = jumlah variabel 2) Membuat matrik korelasi Semua data yang masuk akan diolah sehingga menghasilkan matrik korelasi. Dengan adanya matrik korelasi dapat diidentifikasikan variabelvariabel tertentu yang tidak memiliki hubungan dengan variabel-variabel yang lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisa. Pada tahap ini diketahui variabel-variabel yang menimbulkan multikolinearitas yaitu dua variabel dengan koefisien korelasi tinggi dan variabel tersebut dijadikan satu atau
40
dipilih salah satu untuk dianalisa lebih lanjut (bariett’s test of spehericity). Kemudian digunakan uji Kaiser Mayer Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampelnya. Analisis faktor dikatakan layak apabila besaran KMO minimal 0,5. 3) Menentukan jumlah faktor Variabel disusun kembali berdasarkan pada pola korelasi hasil langkah di atas, untuk menentukan jumlah faktor yang diperlukan untuk mewakili data. Untuk menentukan jumlah faktor yang dapat diterima secara empirik dapat dilakukan berdasarkan eigenvalue setiap faktor yang muncul. Semakin besarnya eigenvalue setiap faktor semakin respentatif faktor tersebut tersebut untuk mewakili sekleompok variabel. Faktor yang dipilih adalah faktor yang mempunyai eigenvalue lebih besar atau sama dengan 1. Demikian juga didasarkan pada percentage of variance suatu faktor dapat menjadi pertimbangan konsumen apabila memilih nilai lebih besar dari 5 persen, dan apabila didasarkan pada cumulative of variance ketentuannya adalah nilai minimum sebesar 60 persen, maka faktor tersebut digunakan dalam model. 4) Rotasi Faktor Hasil penyederhanaan faktor dalam matrik memperlihatkan hubungan antara faktor variabel individual, tetapi dalam faktor-faktor tersebut terdapat banyak variabel yang berkorelasi sehingga sulit untuk diinterpretasikan.
41
Oleh karena faktor yang dibuat hanya satu, maka tidak perlu dilakukan rotasi faktor, karena memberikan hasil yang sama. 5) Interpretasi faktor Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan variabelvariabel yang mempunyai faktor loading tinggi di dalam faktor tersebut. Untuk interpretasi hasil penelitian ini, besarnya loading faktor yang dipakai adalah minimum sama dengan nilai rata-rata faktor loading ditambah dengan standar deviasi yang ada pada masing-masing faktor. Variabel yang mempunyai faktor loading kurang dari nilai minimum tersebut di atas, dikeluarkan dari model. 6) Menentukan ketepatan model Tahap terakhir dari analisis faktor adalah mengetahui mampu tidaknya model yang menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada perlu diuji dengan teknik Principal Componen Analysis (PCA), yaitu dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang diproduksi.
4.7.4. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini tidak semua asumsi model regresi tersebut akan diuji. Asumsi yang tidak akan diuji adalah autokorelasi. Autokorelasi tidak diuji dengan alasan karena data yang akan dikumpulkan dan diolah merupakan data cross section bukan data time series yang merupakan penyebab terjadinya
42
autokorelasi. Dengan demikian dalam penelitian ini asumsi model regresi yang akan diuji adalah pengujian disturbance error (normalitas), heteroskedastisitas, dan multikolinieritas.
4.7.4.1. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dengan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi normal (Ghozali, 2007:110). Caranya adalah dengan membandingkan hasil dari KolmogorovSmirnov hitung dengan Kolmogorov-Smirnov tabel. Dengan menggunakan hasil olahan SPSS kesimpulan dapat ditarik dengan melihat Sig (2-tailed). Jika Sig (2-tailed) lebih besar dari level of significant yang dipakai, maka dapat disimpulkan bahwa residual yang dianalisis berdistribusi normal.
4.7.4.2. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2007:105). Pengujian ini dilakukan dengan uji Glejser yakni dengan cara meregresi nilai absolute residual dari model yang diestimasi terhadap variabel independen. Jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap nilai absolute
43
residual atau nilai signifikansinya di atas 5 persen, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
4.7.5. Analisis Regresi Dari model analisis regression analysis, maka pengujian terhadap hipotesis dengan tingkat keyakinan 5 persen dapat dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 17.00 for Windows. Model regresi akan menghasilkan R2 yang menyatakan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diuji. Hipotesis satu (H1) diuji dengan melihat nilai t hitung atau ρ value dan melihat rumus persamaan (3) dengan ketentuan hipotesis alternatif diterima jika t hitung > t tabel atau ρ value ≤ 5 persen (Nunally, 1967 dalam Ghozali, 2007). Untuk pengujian hipotesis dua (H2) diuji dengan Moderated Regression Analysis (MRA). MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan rumus persamaan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1*X2 + ε ……………………………………. (3) Keterangan: Y X1 X2 a b1, b2, b3 ε
: Pertimbangan Auditor : Pengalaman auditor : Kredibilitas Klien : Konstan : Koefisien Regresi : error
44
Selanjutnya, dari hasil analisis regresi moderasi akan diamati goodness of fit yaitu: Koefisien determinasi (R2), Uji F, dan Uji T.
4.7.6. Uji Kelayakan Model Uji kelayakan model bertujuan untuk mengetahui apakah model yang tersebut layak atau tidak digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji kelayakan model dan uji hipotesis dilakukan dengan bantuan software SPSS 17.0 for windows. Uji kelayakan model menurut (Ghozali, 2007) dapat diukur dari: 1) Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan presentase pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
45
2) Uji Statistik F Uji kelayakan model dilakukan dengan uji F dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen maupun variabel moderasi mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) pada variabel terikat/dependen. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. 3) Uji Statistik t Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model uji regresi moderasi (MRA) dengan melihat hasil uji t. Penarikan simpulan dari hipotesis didasarkan pada nilai probabilitas dari uji t baik pada variabel bebas maupun variabel moderasi yang terdapat dalam model uji. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi ≤ 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel moderasi secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel moderasi.
46
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1
Data Penelitian
5.1.1 Deskripsi Responden Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 74 auditor. Dari 74 kuesioner yang disebar, kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 67 kuesioner (90,54 persen) sedangkan 7 kuesioner (9,45 persen) tidak dapat digunakan karena 5 kuesioner tidak kembali dan 2 kuesioner tidak dijawab dengan lengkap. Ringkasan distribusi kuesioner penelitian disajikan dalam Tabel 5.1 berikut: Tabel 5.1 Rincian Kuesioner Penelitian Keterangan
Jumlah
Persentase
Kuesioner yang disebar
74
100%
Kuesioner yang tidak kembali
5
6,75%
Kuesioner yang kembali
69
93,24%
Kuesioner yang gugur/tidak lengkap
2
2,7%
Kuesioner yang dapat digunakan
67
90,54%
Tingkat pengembalian : 69/74 x 100% = 93.24% Tingkat pengembalian yang digunakan : 67/74 x 100% = 90,54% Sumber: data diolah, 2014 5.1.2 Karakteristik Responden Karakteristik responden penelitian merupakan profil dari 67 responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian ini. Profil responden memaparkan mengenai jenis kelamin, umur, jabatan responden, jenjang pendidikan, lamanya
47
responden bekerja sebagai auditor, dan jumlah penugasan audit yang pernah ditangani. Berikut adalah Tabel yang menunjukkan profil responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini: Tabel 5.2 Profil Responden Keterangan Gender 1. Laki-laki 2. Perempuan Umur 1. 19 – 23 tahun 2. 24 – 28 tahun 3. 29 – 33 tahun 4. 34 – 38 tahun 5. > 39 tahun Jabatan 1. Partner 2. Manajer 3. Supervisor 4. Senior 5. Junior Jenjang Pendidikan 1. Diploma 2. S1 3. S2 4. S3 Lama bekerja 1. < 5 tahun 2. 6 - 10 tahun 3. 11 - 15 tahun 4. 16 - 20 tahun 5. > 20 tahun Jumlah Penugasan 1. < 10 penugasan 2. 11 - 20 penugasan 3. 21 - 30 penugasan 4. 31 - 40 penugasan 5. > 41 penugasan Sumber: Data diolah, 2014
Jumlah
Persentase
32 35
47,76 52,24
28 27 8 3 1
41,79 40,30 11,94 4,48 1,49
1 3 7 19 37
1,49 4,48 10,45 28,36 55,22
12 54 1 -
17,91 80,60 1,49 -
61 1 4 1 -
91,05 1,49 5,97 1,49 -
37 24 2 4
55,22 35,83 2,98 5,97
48
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa gender responden dalam penelitian ini didominasi perempuan sebanyak 35 responden atau (52,24 persen) sedangkan responden laki-laki sebanyak 32 responden atau (47,76 persen). Umur auditor yang berusia muda lebih banyak menjadi responden dalam penelitian ini, terutama pada umur 19 - 28 tahun sebanyak 55 responden atau (82,09 persen), dan responden diatas umur 29 sebanyak 12 responden atau (17,91 persen). Sedangkan jabatan yang paling banyak menjadi responden adalah junior auditor yaitu sebanyak 37 responden atau (55,22 persen). Jabatan sebagai partner 1 responden atau (1,49 persen), manajer sebanyak 3 responden atau (4,48 persen), supervisor sebanyak 7 responden atau (10,45 persen), senior sebanyak 19 responden atau (28,36 persen). Selanjutnya jenjang pendidikan, rata-rata pendidikan auditor yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah S1 yaitu sebanyak 54 responden atau (80,60 persen). Hal ini berarti jenjang pendidikan sebagai auditor khususnya di Kantor Akuntan Publik di Bali sudah memadai. Selanjutnya Diploma sebanyak 12 responden atau (17,91 persen) dan S2 sebanyak 1 responden atau (1,49 persen). Tabel 5.2 menunjukkan pengalaman audit yang dimiliki responden masih rendah. Hal ini terlihat dari waktu responden menjadi auditor lebih banyak dibawah 5 tahun. Begitu juga dari banyaknya penugasan yang pernah ditangani masih sedikit (dibawah 20 penugasan).
49
5.2
Hasil Penelitian
5.2.1 Hasil Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik variabel penelitian seperti: jumlah amatan, nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean dan standar deviasi. Nilai minimum adalah nilai terkecil atau terendah pada suatu gugus data, sedangkan nilai maksimum merupakan nilai terbesar atau nilai tertinggi pada suatu gugus data. Nilai mean (nilai rata-rata dari suatu gugus data) merupakan suatu ukuran pusat data bila data itu diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya. Rata-rata (mean) merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengukur nilai sentral dari suatu distribusi data yang diteliti. Standar deviasi merupakan ukuran penyimpangan sejumlah data dari nilai rata-ratanya. Berdasarkan Tabel 5.3 nilai N yang ditunjukkan adalah banyaknya kuesioner yang diolah yaitu sebanyak 67 kuesioner. Data olah pada regresi ini telah dilakukan transformasi data dari data ordinal ke interval. Data yang tersaji pada tabel 5.3 menyajikan total jawaban responden pada masing – masing variabel.
50
Tabel 5.3 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Variabel
N
Minimum Maksimum Rata- Simpangan rata baku 2,00 10,96 2,95 1,91
X1(Pengalaman Auditor)
67
X2 (Kredibilitas Klien)
67
4,00
22,26
17,86
3,69
Y (Pertimbangan Auditor)
67
11,59
45,78
22,09
7,10
Valid N
67
Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata pengalaman auditor sebesar 2,95 dengan nilai minimum 2,00 dan maksimum 10,96. Nilai rata-rata sebesar 2,95 lebih cenderung pada nilai minimum 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar auditor memiliki pengalaman audit yang rendah. Nilai rata-rata kredibilitas klien sebesar 17,86 dengan nilai minimum 4,00 dan maksimum 22,26. Nilai rata-rata sebesar 17,86 lebih cenderung pada nilai maksimum 22,26. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi auditor terhadap kredibilitas klien relatif tinggi. Nilai rata-rata pertimbangan auditor sebesar 22,09 dengan nilai minimum 11,59 dan maksimum 45,78. Nilai rata-rata sebesar 22,09 lebih cenderung pada nilai maksimum 45,78. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata auditor menggunakan professional judgment untuk melaksanakan dan memutuskan tugas auditnya.
51
5.2.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian 5.2.2.1
Uji Reliabilitas Rekapitulasi hasil uji realibilitas instrumen penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut ini: Tabel 5.4 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian Jumlah Item
Cronbach’s Alpha
Keterangan
X1 (Pengalaman Auditor)
2
0,886
Reliabel
X2 (Kredibilitas Klien) Y (Pertimbangan Auditor)
4 8
0,921 0,968
Reliabel Reliabel
Variabel
Sumber: Lampiran 4 Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dijelaskan bahwa indikator dari variabel independen memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan.
52
5.2.2.2 Uji Validitas Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Pengalaman Auditor (X1)
Indikator
Nilai MSA
Kesimpulan
X1.1
0,510 0,510 0,674 0,709 0,774 0,827 0,887 0,951 0,808 0,887 0,957 0,819 0,913 0,896
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
X1.2 X2.1
Kredibilitas Klien (X2)
X2.2 X2.3 X2.4 Y1.1 Y1.2
Pertimbangan Auditor (Y)
Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8
Sumber: Lampiran 5 Uji validitas diukur dengan melihat nilai Measures of Sampling Adquacy (MSA). Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 5.5 diatas. Berdasarkan Tabel 5.5 di atas, semua instrumen penelitian mempunyai nilai MSA lebih besar dari 0,5 Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua instrumen penelitian adalah valid.
5.2.3
Analisis Faktor Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori berfungsi untuk mengkonfirmasi faktorfaktor yang membentuk suatu variabel. Tujuan penggunaan analisis ini adalah untuk memperoleh skor regresi faktor untuk masing-masing
53
variabel yang digunakan dalam penelitian. Berikut ini disajikan hasil analisis faktor berdasarkan tahapan yang ada dalam analisis faktor, yaitu sebagai berikut. 1) Kaiser Meyer Olkin (KMO) Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampelnya. Analisis faktor dianggap layak jika besaran KMO nilainya minimal 0,5. Hasil uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) disajikan pada Tabel 5.6. Tabel 5.6 Hasil Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) No. 1 2 3
Variabel
KMO
Pengalaman Auditor (X1) Kredibilitas Klien (X2) Pertimbangan Auditor (Y)
0,500 0,734 0,891
Sumber: Lampiran 6 Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) untuk masing-masing variabel lebih besar atau sama dengan 0,5. Jadi dapat
dinyatakan
bahwa,
masing-masing
variabel
memiliki
kecukupan sampel untuk melakukan analisis faktor. 2) Measures of Sampling Adquancy (MSA) Kelayakan model uji faktor untuk masing-masing variabel dapat dilihat dari nilai Measures of Sampling Adquancy (MSA). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah pengalaman auditor (X1), variabel
54
moderasi kredibilitas klien (X2) dan variabel terikatnya adalah pertimbangan auditor (Y). Berikut nilai MSA instrument dari masingmasing variabel disajikan pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Nilai Measures of Sampling Adquancy (MSA) Variabel Pengalaman Auditor (X1)
Indikator
Nilai MSA
X1.1
0,510 0,510 0,674 0,709 0,774 0,827 0,887 0,951 0,808 0,887 0,957 0,819 0,913 0,896
X1.2 X2.1
Kredibilitas Klien (X2)
X2.2 X2.3 X2.4 Y1.1 Y1.2
Pertimbangan Auditor (Y)
Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8
Sumber: Lampiran 6 Tabel 5.7 menunjukkan bahwa nilai MSA instrumen dari masingmasing variabel lebih besar dari 0,5. Jadi dapat dinyatakan bahwa, masing-masing model layak digunakan dalam model uji faktor. 3) Percentage of Variance Percentage of Variance menjelaskan kemampuan dari masing-masing faktor intuk menjelaskan variasinya. Nilai Percentage of Variance untuk masing-masing variabel disajikan pada Tabel 5.8.
55
Tabel 5.8 Nilai Percentage of Variance No. 1 2 3
Variabel Pengalaman Auditor (X1) Kredibilitas Klien (X2) Pertimbangan Auditor (Y)
Percentage of Variance 93,152 81,868 85,929
Sumber: Lampiran 6 Tabel 5.8 menunjukkan Percentage of Variance untuk masing-masing variabel lebih besar dari 60 persen. Jadi dapat dinyatakan bahwa, faktor dari masing-masing variabel memiliki kelayakan kemampuan untuk menjelaskan variasi faktornya. 4) Komponen Faktor Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengalaman auditor (X1) yang terdiri dari dua indikator, sedangkan variabel moderasi adalah kredibilitas klien (X2) yang terdiri dari empat indikator, serta variabel terikat adalah pertimbangan auditor (Y) yang terdiri dari delapan indikator. Hasil dari rotasi faktor untuk masing-masing variabel dapat ditunjukkan pada Tabel 5.9.
56
Tabel 5.9 Komponen Faktor Variabel
Indikator
Nilai Faktor
Korelasi
Pengalaman Auditor (X1)
X1.1
0,965
Sangat Kuat
X1.2
0,965
Sangat Kuat
X2.1
0,956
Sangat Kuat
X2.2
0,910
Sangat Kuat
X2.3
0,939
Sangat Kuat
X2.4
0,807
Sangat Kuat
Y1.1 Y1.2
0,912 0,928
Sangat Kuat Sangat Kuat
Y1.3
0,877
Sangat Kuat
Y1.4 Y1.5
0,940 0,969
Sangat Kuat Sangat Kuat
Y1.6
0,853
Sangat Kuat
Y1.7
0,956
Sangat Kuat
Y1.8
0,973
Sangat Kuat
Kredibilitas Klien (X2)
Pertimbangan Auditor (Y)
Sumber: Lampiran 6 Tabel 5.9 menunjukkan bahwa seluruh instrumen dari masing-masing variabel telah memenuhi syarat dan menunjukkan korelasi yang sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rotasi yang lebih besar dari 0,7. 5) Ketepatan Model Tahap terakhir dari teknik analisis faktor adalah mengetahui apakah model mampu menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada perlu diuji dengan teknik Principal Component Analysize (PCA) yaitu, dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati
57
dengan korelasi yang diproduksi. Ketepatan model untuk masingmasing variabel disajikan pada Tabel 5.10 Tabel 5.10 Hasil Ketepatan Model No.
Variabel
Nonredundant Residuals
Ketepatan Model (%)
1
Pengalaman Auditor (X1)
1
100,0
2
Kredibilitas Klien (X2)
4
66,0
3
Pertimbangan Auditor (Y)
5
17,0
Sumber: Lampiran 6 Tabel 5.10 menunjukkan uji ketepatan model dalam penelitian ini sebagai berikut. (1) Satu indikator pada variabel X1 dapat menjelaskan kondisi pengalaman auditor sebesar 100,0 persen. (2) Empat indikator pada variabel X2 dapat menjelaskan kondisi kredibilitas klien sebesar 66,0 persen. (3) Lima indikator pada variabel Y dapat menjelaskan kondisi pertimbangan auditor sebesar 17,0 persen
5.2.4
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik (classical linear regression model (CLRM) adalah
persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Model regresi akan lebih tepat
58
bila beberapa asumsi berikut ini terpenuhi. Uji asumsi klasik tersebut, antara lain: uji normalitas data dan uji multikolinearitas.
5.2.4.1 Uji Normalitas Uji ini dapat dianalisa melalui uji one-sample Kolmogorov-Smirnov dengan melihat tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi berada di atas 0,05 maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal. Hasil analisis uji kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut ini: Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
67 0,0000000 0,60269279 0,203 0,203 -0,093 1,063 0,079
Sumber : Lampiran 7
Berdasarkan Tabel 5.11 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas untuk semua variabel dalam penelitian ini menunjukkan nilai Asymp Sig (2-tailed) sebesar 0,079 yaitu lebih besar dari 0,05 yang berarti data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
59
5.2.4.2 Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji ini dapat dianalisa melalui uji glejser dengan melihat tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi berada diatas 5 persen maka model regresi ini bebas dari masalah heterokedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 5.12 berikut ini. Tabel 5.12 Uji Heterokedastisitas Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Standardized Coefficients
T
Sig
4,764
0,000
Beta
(Constant)
0,411
0,086
Pengalaman Auditor
-0,018
0,045
-0,076
-0,392
0,697
Kredibilitas Klien
-0,043
0,038
-0,154
-1,137
0,260
Interaksi Pengalaman Auditor dengan Pertimbangan Auditor
0,044
0,073
0,117
0,602
0,550
Sumber : Lampiran 8
Tabel 5.12 diatas menunjukkan dengan jelas bahwa seluruh variabel memiliki nilai signifikansi diatas 5 persen, sehingga model regresi ini tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
5.2.5
Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan persentase pengaruh semua
variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi (R2)
60
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi dengan adjusted (R2) adalah sebesar 0,729 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 72,9 persen, sedangkan sisanya sebesar 27,1 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.
5.2.6
Uji statistik F (F test) Uji statistik F (F test) bertujuan untuk mengetahui kelayakan model
regresi
linear berganda sebagai alat analisis yang menguji semua variabel
independen maupun variabel moderasi mempunyai pengaruh secara bersamasama (simultan) pada variabel terikat/dependen. Bila nilai signifikansi annova < α = 0,05 maka model ini layak atau fit. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 5.13 berikut ini. Tabel 5.13 Uji F Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
7,513
3
2,504
60,050
0,000
Residual
2,627
63
0,042
Total
10,140
66
Model 1
Sumber : Lampiran 9
61
Tabel 5.13 menunjukkan nilai signifikansi annova < α = 0,05 sehingga model regresi ini layak atau fit.
5.2.7. Hasil Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis Hipotesis 1 dan 2 diuji menggunakan analisis regresi berganda dengan metode interaksi (Moderated Regression Analysis). Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5.14 berikut ini. Tabel 5.14 Hasil Analisis Regresi Moderasi (MRA) Variabel
Unstandardized Coefficients (b)
Nilai t
Nilai Signifikan
a
0,081
1,596
0,115
X1
0,381
4,867
0,000
X2
0,305
5,329
0,000
X1*X2
0,304
3,418
0,001
Nilai R2 = 0,729, F-test = 60,050, (Sig. 0,000) Sumber: Lampiran 9 Berdasarkan Tabel 5.14 persamaan regresi adalah sebagai berikut: Y = 0,081 + 0,381 X1 + 0,305 X2 + 0,304X1*X2 + e Keterangan: Y X1 X2 a b1, b2, b3 X1*X2 e
: Pertimbangan Auditor : Pengalaman Auditor : Kredibilitas Klien : Konstanta : Koefisien Regresi : Interaksi Pengalaman Auditor dengan Pertimbangan Auditor : error
62
5.2.7.1 Uji Hipotesis 1 Rumusan hipotesis 1 pada penelitian ini adalah pengalaman auditor (X1) berpengaruh terhadap pertimbangan auditor (Y). Dari hasil analisis regresi pada Tabel 5.14 menunjukkan bahwa p-value sebesar 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh terhadap pertimbangan auditor sehingga hipotesis pertama (H1) diterima (didukung data). Kemudian dilihat dari nilai koefisien beta (b1) adalah 0,381 menunjukkan arah yang positif. Hal ini bermakna bahwa semakin banyak pengalaman auditor maka semakin baik juga pertimbangan auditor.
5.2.7.2 Uji Hipotesis 2 Rumusan hipotesis 2 pada penelitian ini adalah kredibilitas klien memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor. Hasil uji hipotesis 2 yang disajikan pada Tabel 5.14 menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 maka berarti variabel kredibilitas klien merupakan variabel moderasi. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis kedua (H2) yang berarti kredibilitas klien mampu memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor.
63
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Pengalaman Auditor Berpengaruh Terhadap Pertimbangan Auditor Pengalaman auditor memiliki peran dalam menentukan judgment sebagai dasar menyatakan opini yang layak dan sesuai diberikan atas keadaan laporan keuangan yang diaudit. Bagi auditor yang kurang memiliki pengalaman
audit,
biasanya
cenderung
mengalami
kesulitan
dalam
menentukan judgment, sehingga opini yang diberikan kurang tepat. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa pengalaman auditor
berpengaruh
terhadap
pertimbangan
auditor.
Pengaruh
ini
menunjukkan arah positif yang bermakna bahwa semakin banyak pengalaman yang dimiliki auditor, maka semakin baik judgment yang diberikan oleh auditor. Hal ini menunjukkan bahwa bagi auditor yang memiliki banyak pengalaman, baik dari lamanya bekerja dalam melakukan pemeriksaan audit maupun banyaknya penugasan yang sudah pernah dilakukan dalam bidang audit tidak akan kesulitan dalam memberikan judgment secara tepat kepada klien. Temuan ini berbeda dengan hasil penelitian Susetyo (2009) dan Yustrianthe (2012), yang menyatakan bahwa pengalaman audit tidak memengaruhi pertimbangan auditor.
64
6.2 Kredibilitas Klien Memoderasi Pengaruh Pengalaman Auditor Pada Pertimbangan Auditor Kredibilitas dari klien berupa kesaksian, penjelasan, alasan, bahkan bujukan dari klien mengenai bukti-bukti penyimpangan atau kesalahan yang ditemukan auditor sering kali berdampak pada berubahnya judgment auditor. Namun untuk auditor yang memiliki pengalaman audit yang cukup, tidak akan terpengaruh oleh kredibilitas klien. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa kredibilitas klien mampu memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor. Pengaruh interaksi bernilai positif yang artinya bahwa kredibilitas klien audit meningkatkan (memperkuat) pengaruh positif pengalaman auditor pada pertimbangan auditor. Hal ini bermakna bahwa semakin banyak pengalaman yang dimiliki auditor, maka makin baik pertimbangan auditor terutama ketika adanya kredibilitas dari klien. Temuan ini berbeda dengan hasil penelitian Susetyo (2009) yang menyatakan bahwa kredibilitas klien tidak mampu memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor.
65
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap hipotesis dari permasalahan yang diangkat mengenai pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor dengan kredibilitas klien sebagai variabel moderasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka simpulan yang dapat diambil yaitu: 1) Pengalaman auditor berpengaruh positif signifikan pada pertimbangan auditor. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman auditor, baik dari lamanya bekerja dalam melakukan pemeriksaan audit maupun banyaknya penugasan yang sudah pernah dilakukan dalam bidang audit maka semakin baik judgment yang diberikan. 2) Kredibilitas klien mampu memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi kredibilitas klien
maka
akan
pertimbangan auditor.
memperkuat
pengaruh
pengalaman
auditor
pada
66
7.2 Saran Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi Kantor Akuntan Publik dalam meningkatkan kualitas laporan audit. Bagi auditor, penelitian ini dapat menjadi sumber tambahan informasi dalam membantu auditor membuat keputusan dalam pertimbangannya pada saat mengaudit. Berdasarkan hasil penelitian, maka masih diperlukan pengembangan untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik pada penelitian selanjutnya. Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian adalah auditor diharapkan tidak terpengaruh akan adanya kredibilitas klien atau bujukan dari pihak klien dan tetap patuh terhadap etika profesi dalam setiap pelaksanaan proses audit serta tetap bersikap independen agar laporan keuangan auditan yang dihasilkan lebih berkualitas. Berdasarkan nilai koefisien determinasi dengan adjusted (R2) adalah sebesar 0,729 yang berarti pertimbangan auditor dapat dijelaskan oleh pengalaman auditor sebesar 72,9 persen, sedangkan sisanya sebesar 27,1 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Variabel lain di luar model penelitian dapat menjadi rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Misalnya kompleksitas tugas, dan fee audit sebagai variabel moderating.
67
DAFTAR PUSTAKA
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). 2002. Statement on Auditing Standards. New York: AICPA. Anderson, B.H. dan Maletta. M. 1994. Auditor attendance to negative and positive Accounting 6: 1-20. Arens. A. A., R. J. Elder dan Beasley. M. S. 2006. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, 11th Edition. Jilid 1. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Arum, Enggar Diah Puspa 2008. Pengaruh Persuasi Atas Preferensi Klien dan Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mengevaluasi Bukti Audit, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol.5 No.2 Desember: 157-159. Badjuri, Achmat 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Jawa Tengah, Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol.3 No.2 Nopember: 183-197. Bapepam. 2002. Siaran Pers Badan Pengawas Pasar Modal. Melalui http://www.bapepam.go.id [27/12/02] Bazerman, M.H, K.P. Morgan dan G. Loewenstein. 1997. The impossibility of auditor Independence. Sloan Management Review, 38 (Summer): 89-94. Boynton, William C., Johnson, Walter G. Kell dan Ray Johnson. 2003. Modern Auditing, 7th Edition. New York: John Willey Sons Inc. Buchman, T.A., P.E. Tetlock, and R.O. Reed. 1996. Accountability and Auditor‟s Judgments about Contingent Events. Journal of Business, Finance, and Accounting 23: 379 – 398. Butt J. L. 1988. Frequency Judgment in an Auditing related task. Journal of Accounting Research. Vol. 26. Hal: 315-30. Eagly, A.H., and S. Chaiken. 1993. The Psychology of Attitudes. Fort Worth, TX: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers. Farmer, T.A, L.E. Rittenberg dan G.M. Trompeter. 1987. An investigation of the impact of economic and organizational factors on auditors independence. Auditing: A Journal of Practice and Theory 7 (Fall): 1-14.
68
Feist, J. and Feist, G. J. (2008). Theories of Personality. (6th ed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fisher, G Joseph, 1998, Contingency Theory, Management Control System and Firm Outcomes: Past Results and Future Directions. Behavioural Research in Accounting Vol. 10. Supplement: 47-64
Ghozali. I, 2007, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit UNDIP. Semarang Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Edisi kelima. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gibbins, M dan J. D. Newton. 1994. An Empirical exploration of complex accountability in public accounting. Journal of Accounting Research. Autumn: 165 – 186. Goodwin, J. 1999. The Effect of source Integrity and Consistency of Evidence on Auditors‟ Judgment. Auditing: A Journal of Practice dan Theory 18 (Fall): 1-6 Gramling, Audrey A. 1999. External Auditor‟s Reliance on Work Performed by Internal Auditors: The Influence of Fee Pressure on this Reliance Decision. Auditing. Sarasota. Vol. 18: 117 – 136. Gusnardi, 2003. Analisis Perbandingan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Judgment Penetapan Risiko Audit oleh Auditor yang Berpengalaman dan Auditor yang belum Berpengalaman.Tesis. Universitas Padjadjaran. Halim. A, 2003. Auditing dan Sistem Informasi, Edisi Pertama. UPP AMP YKPN. Yogyakarta Harun Al Rasyid. 1993. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Haynes, C. M., J. G. Jenkins and S. R. Nutt. 1998. The Relationship between Client Advocacy and Audit Experience: An Exploratory Analysis. Auditing: A Journal of Practice dan Theory. Vol.17 (2) Fall: 88 – 104. Herliansyah, Yudhi. Meifida Ilyas. 2006. Jurnal. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang
69
Hogart, R. M. 1991. A Perspective On Cognitive Research In Accounting, The Accounting Review 66 (2): 277-290 Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik. 2013. Direktori Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik. IAI KAP. Jakarta Ikhsan, Arfan. 2008. Metodologi Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Graha Ilmu. Jamilah, Siti, Zaenal Fanani dan Grahita Chandrarin, 2007. Pengaruh gender, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Simposium Nasional Akuntansi X. Universitas Hasanudin. Makasar. 26-28 Juli Jenkins, J. Gregory and C. M. Haynes. 2003. The Persuasiveness of Client Preferences: An Investigation of the Impact of Preference Timing and Client Credibility. Auditing: A Journal of Practice dan Theory. Vol.22. No.1, Maret: 143 – 154. Koonce, L., U. Anderson, and G. Marchant. 1995. Justification of decisions in auditing. Journal of Accounting Research 33 (autumn): 369-384 Koroy, T Ramaraya 2005. Pengaruh Preferensi Klien dan Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor, Simposium Nasional Akuntansi VIII, September: 917 – 928. Libby, R. 1995. The role of knowledge and memory in audit judgment. Dalam R.H.Ashton dan A.H. Ashton (Eds.), Judgment and Decision Making Research in Accounting and Auditing. New York: Cambridge. Meidawati, Neni. 2001. Meningkatkan Akuntabilitas Auditor Independen Melalui Standar Profesional. Media Akuntansi, Edisi 16-Januari-Februari Merawati, Luh Komang 2013. Pegaruh Moderasi Karakteristik Komite Audit Dengan Opini Audit Going Concern Pada Pergantian Auditor. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana. Messier, Glover and Prawit 2014. Auditing and Assurance Services: A Systematic Approach. Edisi ke-8. Jakarta: Salemba Empat
70
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi ke-6 Buku 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Outley, David. 1980. The Contingency Theory of Management Accounting: Achievement and Prognosis. Accounting and Organization Society 5 (4): 413-428 Peecher, M.E. 1996. The Influence of Auditors‟ justification processses on their Decisions: A Cognitive Model and Experimental Evidence. Journal of Accounting Research 34 (Spring): 125-140 Pikiran Rakyat. 2003. Direksi Bank Lippo Didenda Rp 2,5 Miliar. http://www.pikiran-rakyat.com [18/03/03] Praditaningrum, Anugrah Suci 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Judgement. Tesis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Rachmawati, Yuni, Darwanis, dan Bakar, Usman 2013. Pengaruh Risiko Audit, Pengalaman Audit Dan Kompleksitas Dokumen Audit Terhadap Pertimbangan Auditor (Studi Pada Auditor Kantor Bpk-Ri Perwakilan Aceh), Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. . Vol.2. No. 2.Mei: 91 – 102. Said, S. 2002. Enron dan Akuntan Publik. Majalah Tempo. No. 49/XXX. Pebruari. Schuetze, W.P. 1994. A mountain or a molehill? Accounting Horizons 8 (March): 69-75. Sarwono, Jonathan, dan Herlina, Budiono. 2012. Statistik Terapan. Aplikasi untuk Riset Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Menggunakan SPSS, AMOS, dan Excel). Jakarta. PT Elex Media Komputindo. Shelton, S. W. 1999. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant Evidence in Auditor Judgment. The Accounting Review. Vol.74. No. 2. April: 217 – 224. Siegel, Gary dan Marconi, H. Ramanauskas. 1989. Behavioral Accounting. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co. Simamora, H. 2002. Auditing. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
71
Singgih Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Suraida, Ida 2003. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman, dan Risiko Audit terhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian opini Akuntan Publik dalam Audit Laporan Keuangan Perusahaan. Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran. Susetyo, Budi 2009. Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating (Survey Empiris Auditor Yang Bekerja Pada Kantor Akuntan Publik dan Koperasi Jasa Audit di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta), Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Taylor, S. E, Letitia A. P. dan David O. S. 2000. Social Psychology. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Trompeter, Greg. 1994. The Effect of Partner Compensation Schemes and Generally Accepted Accounting Principles on Audit Partner Judgment, Auditing Sarasota, Vol.13, Iss.2, Fall: 56 – 69. Tuanakotta, Theodorus M. 2014. Audit Berbasis ISA (International Standards On Auditing). Jakarta: Salemba Empat Tubbs, R.M. 1992. The Effect of Experience on The Auditor‟s Organization and Amount of Knowledge. The Accounting Review.Oktober. p. 783-801 Winarna, 2001. Pengaruh Gender dan Perbedaan Disiplin Akademis Terhadap Penilaian Etika Oleh Mahasiswa, Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Yustrianthe, Rahmawati Hanny 2012. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgment Auditor Pemerintah, Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 4, No. 2, September 2012, Hal: 72-82
72
Lampiran1 Denpasar, Juni 2014 Perihal
: Permohonan menjadi Responden
Kepada
:
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i di tempat Dengan hormat, Dalam rangka penulisan tesis dan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Sains (MSi), maka dengan ini saya: Nama
: Made Edy Septian Santosa
Nim
: 1191661018
Universitas
: Program Pascasarjana Universitas Udayana
Bermaksud untuk melakukan penelitian pada Auditor di Kantor Akuntan Publik di Bali. Adapun topik yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Pengalaman Audit Sebagai Eksplanasi Pertimbangan Auditor Dengan Moderasi Kredibilitas Klien” Untuk itu, saya mohon kesedian Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuisioner ini sesuai dengan petunjuk pengisian, dengan lengkap dan jujur. Adapun tujuan dari penelitian ini sematamata hanya untuk kepentingan ilmiah dan segala identitas yang anda berikan akan dijaga kerahasiaannya. Atas kerjasama dan kesedian Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Made Edy Septian Santosa
73 DAFTAR KUESIONER
Identitas Responden 1. Jenis Kelamin: Laki-laki
Perempuan
2. Umur
Tahun
3. Jabatan Bapak/Ibu/Sdr di Kantor Akuntan Publik Saat ini: Partner
Senior
Manajer
Junior
Supervisor 4. Jenjang Pendidikan: D3
S1
S2
S3
Lain-lain
Kuesioner Pengalaman Audit Petunjuk: Isilah jawaban dari pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada angka
yang berada pada garis kontinum sesuai dengan keterangan yang ada dibawah setiap pertanyaan.
5. Berapa lama Bapak/Ibu/Sdr menjadi auditor di Kantor Akuntan Publik? 1
2
3
4
Baru 3 s.d 5 tahun Keterangan: 1. 3 s.d 5 tahun 4. 16 s.d 20 tahun
5 Lama > 20 Tahun
2. 6 s.d 10 tahun 3. 11 s.d 15 tahun 5. Lebih dari 20 tahun
74 6. Berapa Jumlah penugasan audit yang pernah Bapak/Ibu/Sdr tangani sampai dengan sekarang?
1
2
3
Sedikit < 10 Penugasan Keterangan: 1. Kurang dari 10 penugasan 2. 11 s.d 20 penugasan 3. 21 s.d 30 penugasan
4
5 Banyak > 40 Penugasan
4. 31 s.d 40 penugasan 5. Lebih dari 40 penugasan
Kuesioner Keyakinan Atas Kredibilitas Klien dan Pertimbangan Auditor Petunjuk:
Sebelum menjawab pertanyaan, bacalah terlebih dahulu setiap skenario kasus yang berhubungan dengan pertanyaan.
Isilah jawaban setiap item dengan memberi tanda silang (X) pada angka yang menurut Bapak/Ibu/Sdr paling sesuai.
Setiap item hanya dijawab dengan satu tanda silang (X).
Skenario 1: Kasus Pengungkapan Kewajiban Bersyarat PT. A adalah perusahaan besar yang memproduksi Kecap dan memiliki kinerja yang sangat baik. Pada saat Bpk/Ibu/Sdr melakukan audit terhadap laporan keuangan PT. A untuk tahun 2013, banyak terdengar keluhan dari masyarakat sekitar lokasi pabrik kecap ini atas pencemaran udara dan limbah cair yang dialirkan ke sungai di dekat pabrik. Akibat dari pencemaran tersebut banyak masyarakat yang terkena penyakit karena terhirup udara dan penggunaan air sungai untuk mandi dan mencuci. Menurut kontroller PT. A yang dihubungi, mereka tidak terlalu menghiraukan keluhan masyarakat karena telah membayar retribusi limbah kepada Pemda setempat, karena itu PT. A beranggapan bahwa hal tersebut bukan menjadi tanggung jawab mereka lagi. Akibat dari permasalahan ini, masyarakat dibantu oleh sebuah LSM mendaftarkan gugatannya ke pengadilan setempat untuk menuntut PT. A bertanggungjawab atas pencemaran yang disebabkan aktivitas produksinya. Selama ini PT. A belum pernah terlibat dalam suatu perkara hukum baik sebagai terdakwa maupun penggugat.
75
Sebelum Bapak/Ibu/Sdr mereview bukti audit, kontroller PT. A meminta untuk tidak mempermasalahkan klaim tersebut dengan alasan bahwa PT. A pasti akan memenangkan perkara hukum tersebut. Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan pertimbangan untuk masing-masing situasi berikut: 7. Jika kontroller PT. A tersebut merupakan orang yang selama ini dapatBpk/Ibu/Sdr percaya karena kompetensi dan kelayakannya untuk dipercaya, maka seberapa besar keyakinan Bpk/Ibu/Sdr terhadap pernyataannya? 1
2
3
4
Rendah Sekali
5 Tinggi Sekali
8. Seberapa besar keinginan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengungkapkan klaim atas kewajiban bersyarat tersebut? 1
2
3
4
Rendah Sekali
5 Tinggi Sekali
9. Seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr merekomendasikan PT. A untuk mengungkapkan kasus tersebut dalam laporan keuangannya? 1
2
3
Rendah Sekali
4
5 Tinggi Sekali
Skenario 2: Kasus Kolektibilitas Piutang Dagang Bpk/Ibu/Sdr sedang mengaudit PT. B, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis perdagangan alat berat. Untuk mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan akun piutang dagang, dilakukan konfirmasi terhadap 40 (empat puluh) pelanggan PT. B Review atas aktivitas dalam rekening PT. Y (salah satu pelanggan yang memiliki saldo piutang yang besar dan sangat berpengaruh terhadap aktivitas PT. B) menunjukkan bahwa PT. Y tidak melakukan pembayaran selama tujuh bulan, padahal sebelumnya PT. Y selalu membayar tepat waktu. Menurut pegawai bagian kredit, PT. Y sedang mengalami permasalahan dengan arus kasnya. Baru-baru ini PT. Y membayar kira-kira 3% dari saldo utangnya, tetapi setelah itu tidak ada lagi pembayaran yang
76
diterima sampai dengan tanggal neraca bahkan sampai saat dilakukan audit. Secara umum, syarat kredit yang ditetapkan perusahaan adalah 2/10, n/30, tetapi karena PT. Y adalah pelanggan lama dan sangat berpengaruh terhadap aktivitas PT. B maka jangka waktu pembayaran untuk PT. Y diberikan kelonggaran dan belum dimasukkan kedalam akun penyisihan piutang tak tertagih. Pada saat Bpk/Ibu/Sdr telah selesai mereview bukti yang berkenaan dengan hal ini tetapi belum membuat suatu judgment, manajer PT. B meminta agar hal ini tidak terlalu dipermasalahkan karena ia merasa yakin bahwa PT. Y pasti akan membayar kewajibannya dalam waktu dekat. Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan pertimbangan untuk masing-masing situasi berikut:
10. Jika manajer PT. B tersebut merupakan orang yang baru Bpk/Ibu/Sdr kenal dan belum diketahui kompetensi dan kelayakannya untuk dipercaya, maka seberapa besar keyakinan Bpk/Ibu/Sdr terhadap pernyataannya? 1
2
3
4
Rendah Sekali
5 Tinggi Sekali
11. Seberapa besar Bapak/Ibu/Sdr mempercayai bahwa saldo tersebut pasti akan tertagih? 1
2
3
4
Rendah Sekali
5 Tinggi Sekali
12. Seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr merekomendasikan PT. B untuk membuat penyesuaian penyisihan piutang tak tertagih dalam laporan keuangannya? 1 Rendah Sekali
2
3
4
5 Tinggi Sekali
77
Skenario 3 : Kasus Penentuan Tingkat Materialitas PT. C merupakan sebuah perusahaan dagang besar yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek. Laporan keuangan yang diaudit untuk tahun 2013 menunjukkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 130 miliar, dengan saldo persediaan barang dagang akhir sebesar Rp 13 miliar. Pada saat mengevaluasi bukti audit, untuk sampel dari persediaan barang dagang yang diperiksa, ditemukan adanya ketidaksesuaian antara pencatatan persediaan dengan hasil pemeriksaan fisik persediaan yang berjumlah Rp 1,3 juta. Sebelum membuat suatu judgment atas review bukti tersebut, klien meminta Bpk/Ibu/Sdr untuk tidak mempermasalahkan hal tersebut karena mereka beranggapan jumlah tersebut sangatlah tidak material. Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan pertimbangan untuk masing-masing situasi berikut:
13. Jika Selama ini PT. C merupakan perusahaan yang kinerja manajemennya dinilai sehat dan diyakini memiliki kompetensi yang tinggi dan layak untuk dipercaya, maka seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr untuk menerima permintaannya? 1
2
3
4
Rendah Sekali
5 Tinggi Sekali
14. Seberapa besar keinginan Bapak/Ibu/Sdr untuk memperluas sampel bukti audit yang akan dievaluasi untuk akun persediaan barang dagang? 1
2
3
4
Rendah Sekali
5 Tinggi Sekali
15. Seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr merekomendasikan PT. C untuk membuat penyesuaian persediaan barang dagang dalam laporan keuangannya? 1 Rendah Sekali
2
3
4
5 Tinggi Sekali
78 Skenario 4 : Kasus Upaya Perekayasaan Transaksi PT. D merupakan perusahaan yang memproduksi IC (spare part elektronik) dengan bahan baku utama diperoleh dari induk perusahaan. Karena keberadaan hubungan ekonomis klien dengan perusahaan induknya, maka Bpk/Ibu/Sdr melakukan evaluasi mengenai pencatatan transaksi antar pihak terkait. Sebelum mengevaluasi bukti audit yang berkenaan dengan pembelian bahan baku, dilakukan survey untuk mengetahui harga pasar. Ternyata harga pasar bahan baku untuk IC hanya Rp 480,- perunit, lebih rendah daripada harga beli dari perusahaan induknya yaitu Rp 550,- perunit. Ketika dikonfirmasikan kepada klien, mereka beralasan bahwa barang yang diperoleh dari perusahaan induk sudah pasti dapat diyakini mutu dan layanan purna jualnya daripada membeli di pasar dengan harga yang lebih murah. Waktu ditanyakan kepada beberapa penjual produk yang sama di pasar, ternyata barang yang mereka jual juga diperoleh dari produsen yang sama. Ketika akan mengevaluasi bukti atas transaksi antar group tersebut, klien berusaha meyakinkan bahwa hal tersebut tidaklah berdampak besar terhadap kinerja keuangan mereka. Padahal dalam hal ini kelihatannya ada sesuatu yang berusaha disembunyikan oleh kilen dan perusahaan induknya. Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan pertimbangan untuk masing-masing situasi berikut:
16. PT. D merupakan perusahaan yang baru pertama kali Bpk/Ibu/Sdr audit karena itu belum dapat diyakini kompetensi manajemennya, maka seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr untuk mengikuti permintaannya? 1
2
3
4
Rendah Sekali
5 Tinggi Sekali
17. Seberapa besar keinginan Bapak/Ibu/Sdr untuk memperluas pengujian atas indikasi perekayasaan transaksi tersebut? 1
2
3
4
Rendah Sekali
5 Tinggi Sekali
18. Seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr merekomendasikan PT. D untuk membuat penyesuaian atas selisih harga beli bahan baku dalam laporan keuangannya? 1 Rendah Sekali
2
3
4
5 Tinggi Sekali
79
Lampiran 2 Penelitian-Penelitian Sebelumnya No 1
Nama Peneliti (Tahun), Judul Susetyo (2009) Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating
2
Arum (2008) Pengaruh Persuasi Atas Preferensi Klien dan Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mengevaluasi Bukti Audit
Teknik analisis
Hasil Penelitian
Independen: Pengalaman Auditor Dependen: Pertimbangan Auditor Moderating: Kredibilitas Klien
Moderated Regression Analysis (MRA)
Hasil penelitian menemukan bahwa pengalaman audit tidak memiliki pengaruh terhadap pertimbangan auditor. Begitu juga kredibilitas klien tidak dapat memengaruhi pengalaman audit terhadap pertimbangan auditor
Independen: Persuasi atas Preferensi Klien dan Pengalaman Audit
Regresi berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persuasi atas preferensi klien berpengaruh positif terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit. Begitu pula dengan pengalaman audit yang menunjukkan pengaruh positif terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit
Regresi berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kredibilitas klien berpengaruh pada tercapainya pertimbangan auditor. Hal ini dikarenakan bahwa auditor mungkin lebih terbujuk oleh sebuah sumber terpercaya dibandingkan bukti yang kuat yang tidak jelas apakah bukti tersebut mendukung atau menolak kredibilitas dari pihak klien akan perlakuan akuntansi yang diinginkan.
Variabel
Variabel dependen; Pertimbangan Auditor
3
Jenkins dan Haynes (2003) The Persuasiveness of Client Preferences: An Investigation of the Impact of Preference Timing and Client Credibility.
Variabel independen: Waktu preferensi dan kredibilitas klien Variabel dependen: Pertimbangan Auditor
80
Lampiran 2 (Lanjutan) No 4
Nama Peneliti (Tahun), Judul Yustrianthe (2012) Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgment Auditor Pemerintah
Variabel
Teknik analisis
Variabel Regresi independen: berganda Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Gender, dan Pengalaman Audit Variabel dependen: Audit Judgment
5
Koroy (2005) Pengaruh Preferensi Klien Dan Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor
6
Rachmawati dkk (2013)
Variabel independen: Preferensi Klien, Pengalaman Audit Variabel dependen: Pertimbangan Auditor Variabel independen: risiko audit, pengalaman audit dan kompleksitas,
Pengaruh Risiko Audit, Pengalaman Audit Dan Kompleksitas Dokumen Audit Terhadap Pertimbangan Auditor Variabel dependen: (Studi Pada Auditor pertimbangan Kantor Bpk-Ri Perwakilan auditor Aceh) 7
Herliansyah (2006) Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment
Variabel independen: pengalaman auditor Variabel dependen: bukti tidak relevan dalam Auditor Judgment
Hasil Penelitian Hasil penelitian menemukan bahwa tekanan, ketaatan dan kompleksitas tugas berpengaruh terhadap Audit Judgment. Namun gender dan pengalaman justru menunjukkan tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Judgment.
Regresi berganda
Hasil penelitian menemukan bahwa preferensi klien cenderung dapat memengaruhi pertimbangan auditor yang kurang berpengalaman dibandingkan auditor yang berpengalaman
Regresi berganda
Hasil penelitian menunjukkan baik secara bersama maupun terpisah bahwa risiko audit, pengalaman audit dan kompleksitas dokumen audit berpengaruh terhadap pertimbangan auditor
Regresi berganda
Hasil penelitian menemukan bahwa pengalaman mengurangi dampak informasi tidak relevan terhadap judgment auditor. Artinya auditor berpengalaman (partner dan Manajer) tidak terpengaruh oleh adanya informasi tidak relevan dalam membuat judgment
81
Lampiran 3 Deskripsi Data Penelitian Statistics X1.1 N
Valid
X1.2
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
Y.1
67
67
67
67
67
67
67
0
0
0
0
0
0
0
Mean
1.1791
1.6567
4.0597
4.0896
4.0000
4.5970
2.3284
Mode
1.00
1.00
4.00
4.00
4.00
5.00
2.00
.60114 1.00833
Missing
Std. Deviation
.73610
.73302
.69631
.90553
.84186
Minimum
1.00
1.00
2.00
1.00
2.00
1.00
1.00
Maximum
4.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
79.00
111.00
272.00
274.00
268.00
308.00
156.00
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Sum
Statistics Y.2 N
Valid
Y.3
Y.4
67
67
67
67
67
67
67
0
0
0
0
0
0
0
Mean
2.4328
2.7463
2.2388
2.3433
2.8060
2.3284
2.2687
Mode
2.00
3.00
2.00
2.00
3.00
2.00
2.00
.83890
.76561
.81816
.84481
.76354
.82367
.88046
Minimum
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Maximum
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
5.00
163.00
184.00
150.00
157.00
188.00
156.00
152.00
Missing
Std. Deviation
Sum
Frekuensi Jawaban Responden X1.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
61
91.0
91.0
91.0
2.00
1
1.5
1.5
92.5
3.00
4
6.0
6.0
98.5
4.00
1
1.5
1.5
100.0
Total
67
100.0
100.0
82
Lampiran 3 (Lanjutan) X1.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
37
55.2
55.2
55.2
2.00
24
35.8
35.8
91.0
3.00
2
3.0
3.0
94.0
5.00
4
6.0
6.0
100.0
Total
67
100.0
100.0
X2.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
5
7.5
7.5
7.5
3.00
1
1.5
1.5
9.0
4.00
46
68.7
68.7
77.6
5.00
15
22.4
22.4
100.0
Total
67
100.0
100.0
X2.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
1
1.5
1.5
1.5
2.00
2
3.0
3.0
4.5
3.00
3
4.5
4.5
9.0
4.00
45
67.2
67.2
76.1
5.00
16
23.9
23.9
100.0
Total
67
100.0
100.0
X2.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2.00
5
7.5
7.5
7.5
3.00
1
1.5
1.5
9.0
4.00
50
74.6
74.6
83.6
5.00
11
16.4
16.4
100.0
Total
67
100.0
100.0
83
Lampiran 3 (Lanjutan) X2.4 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
1
1.5
1.5
1.5
2.00
4
6.0
6.0
7.5
3.00
1
1.5
1.5
9.0
4.00
9
13.4
13.4
22.4
5.00
52
77.6
77.6
100.0
Total
67
100.0
100.0
Y.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
3
4.5
4.5
4.5
2.00
48
71.6
71.6
76.1
3.00
11
16.4
16.4
92.5
4.00
1
1.5
1.5
94.0
5.00
4
6.0
6.0
100.0
Total
67
100.0
100.0
Y.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
1
1.5
1.5
1.5
2.00
46
68.7
68.7
70.1
3.00
14
20.9
20.9
91.0
4.00
2
3.0
3.0
94.0
5.00
4
6.0
6.0
100.0
Total
67
100.0
100.0
Y.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
3
4.5
4.5
4.5
2.00
19
28.4
28.4
32.8
3.00
39
58.2
58.2
91.0
4.00
4
6.0
6.0
97.0
5.00
2
3.0
3.0
100.0
Total
67
100.0
100.0
84
Lampiran 3 (Lanjutan) Y.4 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
4
6.0
6.0
6.0
2.00
52
77.6
77.6
83.6
3.00
5
7.5
7.5
91.0
4.00
3
4.5
4.5
95.5
5.00
3
4.5
4.5
100.0
Total
67
100.0
100.0
Y.5 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
2
3.0
3.0
3.0
2.00
50
74.6
74.6
77.6
3.00
9
13.4
13.4
91.0
4.00
2
3.0
3.0
94.0
5.00
4
6.0
6.0
100.0
Total
67
100.0
100.0
Y.6 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
3
4.5
4.5
4.5
2.00
15
22.4
22.4
26.9
3.00
44
65.7
65.7
92.5
4.00
2
3.0
3.0
95.5
5.00
3
4.5
4.5
100.0
Total
67
100.0
100.0
Y.7 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
2
3.0
3.0
3.0
2.00
50
74.6
74.6
77.6
3.00
10
14.9
14.9
92.5
4.00
1
1.5
1.5
94.0
5.00
4
6.0
6.0
100.0
Total
67
100.0
100.0
85
Lampiran 3 (Lanjutan) Y.8 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1.00
5
7.5
7.5
7.5
2.00
49
73.1
73.1
80.6
3.00
7
10.4
10.4
91.0
4.00
2
3.0
3.0
94.0
5.00
4
6.0
6.0
100.0
Total
67
100.0
100.0
86
Lampiran 3 (Lanjutan) Statistik Deskriptif Data Uji Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X1
67
2.00
10.96
2.9485
1.91157
X2
67
4.00
22.26
17.8581
3.69439
X1_X2
67
11.97
201.96
51.4231
34.33400
Y
67
11.59
45.78
22.0901
7.10008
Valid N (listwise)
67
87
Lampiran 4 Uji Reliabilitas pada Variabel Pengalaman Audit Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30
40.0
Excluded
45
60.0
Total
75
100.0
a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.886
2
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X1.1
1.3667
.85029
30
X1.2
1.9000
1.37339
30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation if Item Deleted
X1.1
1.9000
1.886
.889
.
a
X1.2
1.3667
.723
.889
.
a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Scale Statistics Mean 3.2667
Variance 4.685
Std. Deviation 2.16450
N of Items 2
88
Lampiran 4 (Lanjutan) Uji Reliabilitas pada Variabel Kredibilitas Klien Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30
40.0
Excluded
45
60.0
Total
75
100.0
a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.921
4
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X2.1
4.1000
.84486
30
X2.2
4.2000
.71438
30
X2.3
3.9667
.76489
30
X2.4
4.5000
.86103
30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation if Item Deleted
X2.1
12.6667
4.368
.898
.869
X2.2
12.5667
5.082
.827
.898
X2.3
12.8000
4.717
.888
.875
X2.4
12.2667
4.892
.688
.945
Scale Statistics Mean 16.7667
Variance 8.254
Std. Deviation 2.87298
N of Items 4
89
Lampiran 4 (Lanjutan) Uji Reliabilitas pada Variabel Pertimbangan Auditor Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
30
40.0
Excluded
45
60.0
Total
75
100.0
a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.968
8 Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
Y.1
3.9667
.61495
30
Y.2
3.8333
.69893
30
Y.3
4.4667
.97320
30
Y.4
3.7667
.85836
30
Y.5
3.8333
.69893
30
Y.6
4.3667
.96431
30
Y.7
3.9000
.95953
30
Y.8
3.8333
.83391
30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation if Item Deleted
Y.1
28.0000
30.483
.823
.967
Y.2
28.1333
29.775
.811
.967
Y.3
27.5000
26.466
.902
.962
Y.4
28.2000
27.131
.959
.958
Y.5
28.1333
29.016
.922
.962
Y.6
27.6000
27.145
.833
.967
Y.7
28.0667
26.478
.916
.961
Y.8
28.1333
27.775
.908
.961
Scale Statistics Mean 31.9667
Variance 36.447
Std. Deviation 6.03715
N of Items 8
90
Lampiran 5 Uji Validitas pada Variabel Pengalaman Auditor Anti-image Matrices X1.1 Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
X1.2
X1.1
.255
-.220
X1.2
-.220
.255
X1.1
a
.510
-.863
X1.2
-.863
.510a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
91
Lampiran 5 (Lanjutan) Uji Validitas pada Variabel Kredibilitas Klien Anti-image Matrices X2.1 Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
X2.2
X2.3
X2.4
X2.1
.075
-.079
-.061
-.004
X2.2
-.079
.117
.021
.011
X2.3
-.061
.021
.184
-.145
X2.4
-.004
.011
-.145
.422
X2.1
a
-.844
-.516
-.022
-.844
a
.142
.049
a
-.520
X2.2
.674
.709
X2.3
-.516
.142
.774
X2.4
-.022
.049
-.520
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
.827
a
92
Lampiran 5 (Lanjutan) Uji Validitas pada Variabel Pertimbangan Auditor Anti-image Matrices Y.1 Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
Y.2
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.1
.128
-.024
.062
-.037
-.012
-.060
-.012
-.009
Y.2
-.024
.146
.027
-.018
-.023
-.035
.007
-.018
Y.3
.062
.027
.120
-.043
-.006
-.097
.003
-.024
Y.4
-.037
-.018
-.043
.095
-.028
.054
-.017
.005
Y.5
-.012
-.023
-.006
-.028
.076
-.017
-.005
-.012
Y.6
-.060
-.035
-.097
.054
-.017
.168
.008
.004
Y.7
-.012
.007
.003
-.017
-.005
.008
.063
-.035
Y.8
-.009
-.018
-.024
.005
-.012
.004
-.035
.046
Y.1
a
.887
-.174
.500
-.340
-.121
-.409
-.135
-.114
Y.2
-.174
.951a
.208
-.157
-.223
-.225
.075
-.224
.208
a
-.402
-.062
-.686
.029
-.330
a
Y.3
.500
.808
Y.4
-.340
-.157
-.402
.887
-.330
.432
-.214
.073
Y.5
-.121
-.223
-.062
-.330
.957a
-.151
-.068
-.195
Y.6
-.409
-.225
-.686
.432
-.151
.819a
.073
.049
a
Y.7
-.135
.075
.029
-.214
-.068
.073
.913
-.650
Y.8
-.114
-.224
-.330
.073
-.195
.049
-.650
.896a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
93
Lampiran 6 Uji Analisis Faktor Analisis Faktor pada Variabel Pengalaman Audit Correlation Matrixa X1.1 Correlation
Sig. (1-tailed)
X1.2
X1.1
1.000
.863
X1.2
.863
1.000
X1.1
.000
X1.2
.000
a. Determinant = .255
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.500
Approx. Chi-Square
37.561
Df
1
Sig.
.000
Anti-image Matrices X1.1 Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
X1.2
X1.1
.255
-.220
X1.2
-.220
.255
X1.1
a
.510
-.863
X1.2
-.863
.510a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities Initial
Extraction
X1.1
1.000
.932
X1.2
1.000
.932
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Initial Eigenvalues Compon ent
Total
% of Variance
Extraction Sums of Squared Loadings
Cumulative %
1
1.863
93.152
93.152
2
.137
6.848
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total 1.863
% of Variance 93.152
Cumulative % 93.152
94
Lampiran 6 (Lanjutan) Component Matrixa Component 1 X1.1
.965
X1.2
.965
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted.
Reproduced Correlations X1.1 Reproduced Correlation
X1.1 X1.2
Residual
b
.944
X1.2 a
.944
X1.1 X1.2
.944 .944
a
-.056 -.056
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. Reproduced communalities b. Residuals are computed between observed and reproduced correlations. There are 1 (100.0%) nonredundant residuals with absolute values greater than 0.05.
Rotated Component Matrixa
a. Only one component was extracted. The solution cannot be rotated.
95
Lampiran 6 (Lanjutan) Analisis Faktor pada Variabel Kredibilitas Klien Correlation Matrix X2.1 Correlation
Sig. (1-tailed)
a
X2.2
X2.3
X2.4
X2.1
1.000
.937
.859
.640
X2.2
.937
1.000
.770
.561
X2.3
.859
.770
1.000
.759
X2.4
.640
.561
.759
1.000
.000
.000
.000
.000
.001
X2.1 X2.2
.000
X2.3
.000
.000
X2.4
.000
.001
.000 .000
a. Determinant = .013 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.734
Approx. Chi-Square
116.579
df
6
Sig.
.000
Anti-image Matrices X2.1 Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
X2.4
.075
-.079
-.061
-.004
X2.2
-.079
.117
.021
.011
X2.3
-.061
.021
.184
-.145
X2.4
-.004
.011
-.145
.422
X2.1
a
-.844
-.516
-.022
-.844
a
.142
.049
a
-.520
.674
.709
X2.3
-.516
.142
.774
X2.4
-.022
.049
-.520
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) Communalities Extraction
X2.1
1.000
.915
X2.2
1.000
.829
X2.3
1.000
.881
X2.4
1.000
.651
Extraction Method: Principal Component Analysis.
X2.3
X2.1
X2.2
Initial
X2.2
.827
a
96
Lampiran 6 (Lanjutan) Total Variance Explained Initial Eigenvalues Compon ent
% of Variance
Total
Extraction Sums of Squared Loadings
Cumulative %
1
3.275
81.868
81.868
2
.515
12.868
94.736
3
.163
4.087
98.823
4
.047
1.177
100.000
% of Variance
Total 3.275
Cumulative %
81.868
81.868
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
a
Component 1 X2.1
.956
X2.2
.910
X2.3
.939
X2.4
.807
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted. Reproduced Correlations X2.1 Reproduced Correlation
X2.1 X2.2
Residual
b
X2.2
X2.3
X2.4
a
.871
.898
.771
.871
a
.854
.734
a
.757
.915
.829
X2.3
.898
.854
X2.4
.771
.734
.757
.651
.066
-.038
-.131
-.084
-.174
X2.1 X2.2
.066
X2.3
-.038
-.084
X2.4
-.131
-.174
.881
a
.002 .002
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. Reproduced communalities b. Residuals are computed between observed and reproduced correlations. There are 4 (66.0%) nonredundant residuals with absolute values greater than 0.05.
97
Lampiran 6 (Lanjutan)
Rotated Component a Matrix
a. Only one component was extracted. The solution cannot be rotated.
98
Lampiran 6 (Lanjutan) Analisis Faktor pada Variabel Pertimbangan Auditor Correlation Matrixa Y.1 Correlation
Sig. (1-tailed)
Y.2
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.1
1.000
.873
.665
.865
.880
.732
.870
.867
Y.2
.873
1.000
.729
.861
.897
.761
.864
.887
Y.3
.665
.729
1.000
.794
.824
.850
.804
.850
Y.4
.865
.861
.794
1.000
.921
.694
.913
.908
Y.5
.880
.897
.824
.921
1.000
.793
.921
.937
Y.6
.732
.761
.850
.694
.793
1.000
.739
.789
Y.7
.870
.864
.804
.913
.921
.739
1.000
.962
Y.8
.867
.887
.850
.908
.937
.789
.962
1.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
Y.1 Y.2
.000
Y.3
.000
.000
Y.4
.000
.000
.000
Y.5
.000
.000
.000
.000
Y.6
.000
.000
.000
.000
.000
Y.7
.000
.000
.000
.000
.000
.000
Y.8
.000
.000
.000
.000
.000
.000
a. Determinant = 1.25E-006
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.891 346.598 28 .000
.000 .000
99
Lampiran 6 (Lanjutan) Anti-image Matrices Y.1 Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
Y.2
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.1
.128
-.024
.062
-.037
-.012
-.060
-.012
-.009
Y.2
-.024
.146
.027
-.018
-.023
-.035
.007
-.018
Y.3
.062
.027
.120
-.043
-.006
-.097
.003
-.024
Y.4
-.037
-.018
-.043
.095
-.028
.054
-.017
.005
Y.5
-.012
-.023
-.006
-.028
.076
-.017
-.005
-.012
Y.6
-.060
-.035
-.097
.054
-.017
.168
.008
.004
Y.7
-.012
.007
.003
-.017
-.005
.008
.063
-.035
Y.8
-.009
-.018
-.024
.005
-.012
.004
-.035
.046
Y.1
a
.887
-.174
.500
-.340
-.121
-.409
-.135
-.114
Y.2
-.174
.951a
.208
-.157
-.223
-.225
.075
-.224
.208
a
-.402
-.062
-.686
.029
-.330
a
Y.3
.500
.808
Y.4
-.340
-.157
-.402
.887
-.330
.432
-.214
.073
Y.5
-.121
-.223
-.062
-.330
.957a
-.151
-.068
-.195
Y.6
-.409
-.225
-.686
.432
-.151
.819a
.073
.049
a
Y.7
-.135
.075
.029
-.214
-.068
.073
.913
-.650
Y.8
-.114
-.224
-.330
.073
-.195
.049
-.650
.896a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) Communalities Initial
Extraction
Y.1
1.000
.833
Y.2
1.000
.862
Y.3
1.000
.768
Y.4
1.000
.884
Y.5
1.000
.939
Y.6
1.000
.728
Y.7
1.000
.914
Y.8
1.000
.946
Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component
Total
% of Variance
Extraction Sums of Squared Loadings
Cumulative %
1
6.874
85.929
85.929
2
.479
5.984
91.913
3
.262
3.281
95.194
4
.128
1.597
96.791
5
.107
1.339
98.130
6
.067
.841
98.971
7
.052
.653
99.624
8
.030
.376
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total 6.874
% of Variance 85.929
Cumulative % 85.929
100
Lampiran 6 (Lanjutan) Component Matrixa Component 1 Y.1
.912
Y.2
.928
Y.3
.877
Y.4
.940
Y.5
.969
Y.6
.853
Y.7
.956
Y.8
.973
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted. Reproduced Correlations Y.1 Reproduced Correlation
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
.847
.800
.858
.884
.779
.872
.887
Y.2
.847
a
.814
.873
.899
.792
.888
.903
Y.3
.800
.814
.768a
.824
.849
.748
.838
.853
.824
a
.911
.803
.899
.915
.911
a
.827
.926
.942
.827
a
.816
.830
a
.930
Y.1
Y.4 Y.5 Y.6
Residualb
Y.2 a
.833
.858 .884 .779
.862
.873 .899 .792
.849 .748
.884
.803
.939
.728
Y.7
.872
.888
.838
.899
.926
.816
Y.8
.887
.903
.853
.915
.942
.830
.930
.946a
.027
-.135
.007
-.004
-.046
-.003
-.020
-.085
-.012
-.002
-.031
-.024
-.016
-.030
-.026
.102
-.034
-.002
.009
-.109
.014
-.007
-.034
-.005
-.005
-.077
-.041
Y.1 Y.2
.027
Y.3
-.135
-.085
Y.4
.007
-.012
-.030
Y.5
-.004
-.002
-.026
.009
Y.6
-.046
-.031
.102
-.109
-.034
Y.7
-.003
-.024
-.034
.014
-.005
-.077
Y.8
-.020
-.016
-.002
-.007
-.005
-.041
.914
.032 .032
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. Reproduced communalities b. Residuals are computed between observed and reproduced correlations. There are 5 (17.0%) nonredundant residuals with absolute values greater than 0.05.
Rotated Component Matrixa
a. Only one component was extracted. The solution cannot be rotated.
101
Lampiran 7 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
67 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Absolute
.0000000 .60269279 .203
Positive
.203
Negative
-.093 1.063 .079
102
Lampiran 8 Uji Heterokedastisitas Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered X1_X2, X2, X1, X1_X2
Variables Removed
a
Method . Enter
a. All requested variables entered.
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error .411
.086
X1
-.018
.045
X2
-.043 .044
X1_X2
a. Dependent Variable: Absolut Residual
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. 4.764
.000
-.076
-.392
.697
.038
-.154
-1.137
.260
.073
.117
.602
.550
103
Lampiran 9 Regresi Moderasi Variables Entered/Removed Model 1
Variables Removed
Variables Entered X1_X2, X2, X1
Method
a
. Enter
a. All requested variables entered. Model Summary Model
R
1
.861
Adjusted R Square
R Square a
.741
Std. Error of the Estimate
.729
.20422
a. Predictors: (Constant), X1_X2, X2, X1
b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
F
Regression
7.513
3
2.504
Residual
2.627
63
.042
10.140
66
Total
60.050
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), X1_X2, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.081
.051
X1
.381
.078
X2
.305
X1_X2
.304
a. Dependent Variable: Y
a
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.596
.115
.426
4.867
.000
.057
.363
5.329
.000
.089
.303
3.418
.001