Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
PENGADILAN AGAMA TAHUNA J L . B A R U T O N A N OTahuna . 1 1 T(LKjIP) A H U NTahun A T I2016 M U R , K A B . K E P L . S A Hal. NGIH Laporan Kinerja Pengadilan Agama i E
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
KATAPENGANTAR
B
ismillahirrahmanirrahiim, dengan memanjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan hidayahNya kami telah dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Agama Tahuna selama setahun sebagai
realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini merupakan laporan capaian kinerja tahun pertama dari keseluruhan rencana selama lima tahunan yang tertuang didalam Renstra Pengadilan Agama Tahuna 2016 -2020.
Dalam penyusunan laporan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin memenuhi peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah. Laporan ini juga
merupakan
integrasi
antara
sistem
perencanaan,
sistem
AKIP
dan
sistem
penganggaran. Dari laporan ini bisa terekam berapa dana yang dibelanjakan dan apa hasil unjuk kerjanya.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan LKjIP ini kami ucapkan terimakasih.
Tahuna,11Januari2016 Ketua Pengadilan Agama Tahuna
Ttd Drs. SATRIO A.M. KARIM NIP 19660101 199303 1 011
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. ii
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
IKHTISAR EKSEKUTIF (EXCUTIVE SUMMARY)
L
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 Pengadilan Agama Tahuna, merupakan istilah baru berdasarkan Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 516-1/SEK/KU.01/11/2015 tanggal 17 Nopember 2015 perihal Penyampaian LKjIP
Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, yang pada tahun sebelumnya masih menggunakan nama Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP). LKjIP Tahun 2016 Pengadilan Agama Tahuna, merupakan manifestasi LAKIP dari Renstra tahun 20102014 yang sudah di reviu sesuai Renstra 2016 - 2020 yang disusun
dalam rangka
menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ), serta surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 516-1/SEK/KU.01/11/2015 tanggal 17 Nopember 2015, perihal Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP )
Tahun 2016 dan Dokumen
Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
Pengadilan Agama Tahuna berupaya untuk mencapai target tertinggi dari LKjIP yang berdasarkan SAKIP, karena dengan mewujudkan LKjIP yang proporsional dan profesional akan
semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Agama
Tahuna sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016. Dengan berakhirnya Tahun 2016, maka LKjIP Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016, menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim LKjIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Tahuna disusun berdasarkan dan bersifat Laporan terhadap Pencapaian Kinerja, kurun waktu dari bulan Januari s/d Desember 2016 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya, terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Tahuna.
Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi
bahan
perbaikan
untuk
tahun
2017.
Sebagai
bentuk
kesadaran
dalam
mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Agama Tahuna telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu :
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. iii
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung “ MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG PADA CERMINAN PENGADILAN AGAMA TAHUNA YANG AGUNG”.
Dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Pengadilan Agama Tahuna selaku salah 1 (satu) lembaga dari 4 (empat) lingkungan peradilan dibawah Mahkamah Agung RI, telah membuat rencana strategis untuk 5 tahun kedepan (2016 -2020). Dari rencana strategis tersebut, setiap tahunnya Pengadilan Agama Tahuna telah membuat Perjanjian Kenerja atau Penetapan Kinerja (PK) yang mengarah kepada satu sasaran yaitu terselesaikannya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel di lingkungan peradilan agama.
Untuk mencapai serta merealisasikan sasaran dan target yang diinginkan Pengadilan Agama Tahuna telah menetapkan indikator-indikator target capaian yang harus diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun indikator-indikator target capaian tersebut adalah: Indikator
1. Persentase perkara yang dimediasi dan yang berhasil dimediasi
Indikator
2. Persentase sisa perkara yang diselesaikan dan Persentase perkara yang diselesaikan
Indikator
3. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan dan lebih dari 5 bulan
Indikator
4. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
Indikator
6. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Indikator
7. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Indikator
8. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Indikator
9. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
Indikator
10. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Indikator
11. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Indikator
12. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. iv
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF (EXCUTIVE SUMMARY) DAFTARISI
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Tugas Pokok dan Fungsi
3
C. Sistematika Penyajian
5
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
6
1. Visidan Misi
6
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
8
3. Program Utama & Kegiatan Pokok
8
A. Indikator Kinerja Utama
9
B. Penetapan Kinerja Tahun 2016
11
BAB II
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
14
A. Pengukuran Kinerja
14
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
16
C. Akuntabilitas Keuangan
31
BAB IV PENUTUP
38
A. Kesimpulan
38
B. Saran – Saran/Rekomendasi
38
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.
Struktur Organisasi
2.
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017
3.
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018
4.
Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU)
5.
Reviu Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016 - 2020
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
40
Hal. v
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung B AB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
L
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen yang berisi gambaran Perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Agar
AKIP dapat terwujud dengan baik, harus dipenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1.
Beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara;
2.
Komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan;
3.
Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan;
4.
Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh;
5.
Jujur, obyektif, transparan dan akurat;
6.
Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik dan Undang-Undang Nomor25Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, setiap Lembaga Publik berkewajiban menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada dibawah kewenangannya serta menyediakan informasi publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan. Mahkamah Agung selaku Lembaga Publik dan sebagai salah satu dari 3 (tiga) pilot project dari Reformasi Birokrasi telah menetapkan 5 (lima) quick wins dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi yaitu Transparansi Putusan/Peradilan; Pengembangan Teknologi Informasi; PNBP (Pengelolaan Penerimaan Bukan Pajak); Kode Etik Hakim; Manajemen SDM (khususnya Analisa Pekerjaan, Evaluasi Pekerjaan dan Remunerasi (Tunjangan Kinerja). Dari kelima program tersebut akan tergambar tentang keberhasilan, kelemahan, tantangan dan peluang terhadap program kerja Pengadilan Agama Tahuna selaku institusi peradilan dari 4 (empat) lingkungan peradilan dibawah
Mahkamah
Agung
RI
selama
tahun
2015
serta
langkah-langkah
kebijaksanaan apa yang akan dilakukan pada tahun 2016.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 1
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Dasar Hukum 1.
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 24;
2.
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;
3.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung;
4.
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama;
5.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik;
7.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Nasional;
8.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
9.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
10.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
11.
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;
13.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
13
Tahun
2005
Tentang
Sekretariat Mahkamah Agung; 14.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan AnggaranKementerian Negara/Lembaga;
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja InstansiPemerintah;
16.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government;
17.
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
18.
Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
19.
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1-144 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan;
20.
Keputusan
Sekretaris
Mahkamah
Agung
Republik
Indonesia
Nomor
MA/SEK/07/III/2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Mahkamah Agung; 21.
Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;
22.
Keputusan Kepala LAN Nomor 589/1X/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (disempurnakan melalui
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 2
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 dalam klausul menimbang bagian b; 23.
KepMenPAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja;
24.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010;
25.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
B.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, disebutkan bahwa "Tugas Serta Tanggung Jawab, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Diatur Lebih Lanjut Oleh Mahkamah Agung". Tugas Serta Tanggung Jawab, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat,baru diatur pada Tahun 2015 berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Kesekretariatan Peradilan, setelah begitu lama belum ada pengaturan
yang
jelas
sejak
berlakunya
Undang-Undang
Nomor
3
tahun
2006.Sehingga berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI di atas, susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Kesekretariatan Pengadilan Agama Tahuna sudah mengacu pada ketentuan peraturan yang baru tersebut. Berdasarkan ketentuan pasal 9 ayat (I) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, disebutkan Susunan Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris dan Juru Sita, sedangkan dalam pasal 10 ayat (1) disebutkan bahwa Pimpinan Pengadilan terdiri dari seorang Ketua dan Wakil Ketua. Dalam pasal 26 ayat (2) disebutkan bahwa "Dalam melaksanakan tugasnya panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang wakil panitera dan beberapa orang panitera muda, beberapa orang panitera pengganti dan beberapa orang juru sita". Dalam Pasal 44 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 disebutkan bahwa "Panitera Pengadilan merangkap Sekretaris Pengadilan", hal ini berbeda dengan ketentuan dalam Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2006 yang telah diperbaharui lagi dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, yakni Panitera Pengadilan tidak merangkap Sekretaris Pengadilan. Berdasarkan hal tersebut diatas serta berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015, Struktur Organisasi Pengadilan Agama Tahuna adalah sebagaimana pada Lampiran I.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 3
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Berdasarkan pasal 49 Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 50 tahun 2009, tugas pokok Peradilan Agama adalah menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan setiap perkara antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : -
Perkawinan
-
Zakat
-
Waris
-
Infaq
-
Wasiat
-
Shadaqah, dan
-
Hibah
-
Ekonomi Syari'ah.
-
Wakaf
Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, maka Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Fungsi Mengadili (judicialpower) Pengadilan Agama berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara di tingkat pertamaterhadap perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama (Pasal 26 ayat (1) UU Nomor 48 tahun 2009 jo Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009). 2) Fungsi Pengawasan Pengadilan Agama sebagai kawal depan Mahkamah Agung(provoost) bertugas untuk mengawasi jalannya peradilan dalam daerah hukumnya dan juga bertugas untuk mengawasi tingkah laku para hakim dan aparat peradilan lainnya (Pasal 53 Undang- Undang Nomor 50 tahun 2009 jo. KMA No. KMA:080/SK/VIII/2006). 3) Fungsi Memberikan Keterangan, Pertimbangan dan Nasehat Hukum Yakni, memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat hukum (hukum Islam) kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. (Pasal 52 ayat (1) Undang- Undang Nomor 50 tahun 2009). 4) Fungsi Administratif Yakni, menyelenggarakan administrasi umum, keuangan, dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok tekhnis peradilan dan administrasi peradilan. (Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 303 Tahun 1990) 5) Fungsi Lainnya a) Pelayanan penyuluhan hukum, pelayangn riset/ penelitian dan sebagainya. (Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/004/SK/II/1991). b) Memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan hijriyah ( Pasal 52 A Undang-undang No. 50 tahun 2009).
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 4
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung C.
SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaianPengadilan Agama Tahuna selama tahun 2016 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : Pengantar Ikhtisar Eksekutif. BAB I
Pendahuluan, menggambarkan Latar Belakang hal-hal umum tentang keadaan Pengadilan Agama Tahuna , Tugas dan Fungsi dan sistematika dari penyajian LKjIP.
BAB II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,menggambarkan : 1. Visi dan Misi 2. Tujuan dan Sasaran Strategis 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Tahuna B. Penetapan Kinerja Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja yang menjelaskan : A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja) B. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran‐sasaran organisasidengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja). C. Akuntabilitas Keuangan. BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran‐saran, tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengankinerja Pengadilan Agama Tahuna serta strategi pemecahan masalah. BAB V
Lampiran yang terdiri dari : 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2017 4. Matriks Rencana Strategis 2016 – 2020 5. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 5
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
R
encana Strategis Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016 -2020 merupakan komitmenbersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban,
perbaikan
pengkajian,
pengelolaan
terhadap
sistem
kebijakan
dan
peraturan
perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Tahuna diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005-2025dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2016 - 2020, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2016 - 2020.
1.
VISI DAN MISI Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Tahuna. Adapun Visi dari Pengadilan Agama Tahuna tetap mengacu pada Visi dari Mahkamah Agung RI,yaitu: "Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung pada cerminan Pengadilan Agama Tahuna yang Agung" Untuk mencapai Visi tersebut, Pengadilan Agama Tahuna harus memiliki dan menetapkan Misi. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai Visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Agama Tahuna, adalah sebagai berikut : 1
Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.
2.
Meningkatkan
kualitas
sumber
daya
aparatur
peradilan
dalam
rangka
peningkatanpelayanan pada masyarakat. 3.
Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.
4.
Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien.
5.
Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yangberlaku.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 6
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung 2.
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai Visi dan Misi Pengadilan Agama Tahuna. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tahuna adalah sebagaiberikut: 1.
Penyelesaian perkara
2.
Peningkatan aksesbilitas Putusan Hakim
3.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4.
Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan
5.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
Sasaran adalahpenjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun
kedepan dari tahun 2016
sampai dengantahun 2020 menuju sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tahuna tahun 2016 – 2020 adalah sebagai berikut :
3.
1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
2.
Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim
3.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK Enam
(6) sasaran strategis tersebut diatas merupakan indikator kinerja untuk
mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a.
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Tahuna dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : 1.
Penyelesaian Perkara;
2.
Penyelesaian Sisa Perkara;
3.
Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu;
4.
Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap dan tepat waktu,
5.
Publikasi dan transparansi proses penyelesaian dan putusan perkara.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 7
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung b.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MahkamahAgung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis, menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
c.
1.
Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial
2.
Tindak lanjut pengaduan yang masuk
3.
Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.
A.
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA TAHUNA
Pengadilan Agama Tahuna telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK Ketua Nomor
: W18-A3/72a/OT.01.2/I/2015 tanggal 12 Januari 2016, dapat dilihat
sebagai berikut: KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang dilaksanakan b. Persentase mediasi yang berhasil Didamaikan c.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan
d. Persentase perkara yang diselesaikan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan f.
Persentase
perkara
yang
diselesaikan
dalam jangka waktu yang lebih dari 5 bulan Peningkatan Hakim
aksepbilitas
putusan
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum -
Verzet
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 8
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
Peningkatan efektifitas pengelolaan
-
Banding
-
Kasasi
-
Peninjauan Kembali (PK)
a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap
penyelesaian perkara
b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi yang disampaikan secara lengkap c.
Persentase berkas perkara yang diajukan PK yang disampaikan secara lengkap
d. Persentase berkas perkara yang deregister dan siap didistribusikan ke Majelis e. Persentase
penyampaian
relaas
pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak f.
Persentase penyitaan
tepat
waktu dan
tempat g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara h. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan Peningkatan aksesibilitas masyarakat
a. Persentase
terhadap peradilan (acces to justice)
perkara
prodeo
yang
diselesaikan b. Persentase
perkara
yang dapat
diselesaikan dengan Sidang Keliling Meningkatnya kepatuhan terhadap
Persentase
putusan pengadilan.
putusan
permohonan
eksekusi
atas
perkara tertentu yang berkekuatan
hukum tetapyang ditindaklanjuti Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan
hasil
pemeriksaan
internal/eksternal yang ditindaklanjuti. B.
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 Penetapan
kinerja
pada
dasarnya
adalah
pernyataan
komitmen
yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tetentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan
pencapaian
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
tujuan
dan
sasaran
Pengadilan Hal. 9
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung AgamaTahuna, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan AgamaTahuna, sebagai berikut:
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya penyelesaian perkara
TARGET
a. Persentase mediasi yang
100%
dilaksanakan b. Persentase mediasi yang
15%
berhasil didamaikan c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang
92%
diselesaikan e. Persentase diselesaikan
100%
perkara
yang
dalam
jangka
100%
waktu maksimal 5 bulan f.
Persentase
perkara
diselesaikan
dalam
yang jangka
0%
waktu yang lebih dari 5 bulan Peningkatan
aksepbilitas
putusan
Persentase perkara yang tidak
Hakim
mengajukan upaya hukum -
Verzet
0%
-
Banding
0%
-
Kasasi
0%
-
Peninjauan Kembali (PK)
0%
Peningkatan efektifitas pengelolaan a. Persentase
berkas
perkara
yang diajukan Banding yang
penyelesaian perkara
0%
disampaikan secara lengkap b. Persentase
berkas
perkara
yang diajukan Kasasi yang
0%
disampaikan secara lengkap c.
Persentase yang
berkas
diajukan
perkara
PK
yang
0%
disampaikan secara lengkap d. Persentase
berkas
yang diregister
perkara dan siap
0%
didistribusikan ke Majelis e. Persentase penyampaian relaas Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
0% Hal. 10
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak f.
Persentase
penyitaan
tepat
waktu dan tempat g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara h. Persentase
responden
yang
puas terhadap proses peradilan Peningkatan masyarakat
aksesibilitas a. Persentase terhadap
peradilan
(acces to justice)
perkara
prodeo
yang diselesaikan b. Persentase dapat
perkara
diselesaikan
0%
1 : 50
100%
100%
yang dengan
75%
Sidang Keliling Meningkatnya
kepatuhan
terhadap Persentase
putusan pengadilan
eksekusi
atas
permohonan putusan
perkara
tertentu yang berkekuatan hukum
0%
tetap yang ditindaklanjuti Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase
pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase pemeriksaan
temuan
0%
hasil internal/
70%
eksternal yang ditindaklanjuti.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 11
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A.
PENGUKURAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Tahuna tahun 2016, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja,namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
SASARAN Meningkatnya
INDIKATOR KINERJA a. Persentase mediasi
penyelesaian perkara
yang diselesaikan
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
(%)
(%)
100
15
15
100
10
10
100
100
100
100
240
240
b. Persentase mediasi yang berhasil didamaikan c.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan
d. Persentase perkara yang diselesaikan
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 12
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung e. Persentase perkara yang
diselesaikan
dalam jangka waktu
100
240
240
0
0
0
maksimal 5 bulan f.
Persentase yang
perkara
diselesaikan
dalam jangka waktu yang
lebih
dari
5
bulan Peningkatan
Persentase perkara yang
aksepbilitas putusan
tidak mengajukan upaya
Hakim
hukum -
Verzet
100
0
0
-
Banding
100
0
0
-
Kasasi
100
0
0
-
Peninjauan
Kembali
100
0
0
berkas
100
0
0
100
0
0
100
0
0
100
100
100
100
100
100
(PK) Peningkatan efektifitas a.
Persentase
pengelolaan
perkara
penyelesaian perkara
diajukan yang
yang Banding disampaikan
secara lengkap b.
Persentase
berkas
perkara
yang
diajukan Kasasi yang disampaikan
secara
lengkap c.
Persentase
berkas
perkara diajukan
yang PK
disampaikan
yang secara
lengkap d.
Persentase
berkas
yang diregister
dan
siap didistribusikan ke Majelis e.
Persentase penyampaian
relaas
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 13
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung pemberitahuan
isi
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak f.
Persentase penyitaan tepat
waktu
100
0
0
1 : 50
1 : 50
1 : 50
100
0
0
100
100
100
100
100
100
100
0
0
100
0
0
70
70
70
dan
tempat g.
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
h.
Persentase responden yang puas terhadap
proses
peradilan Peningkatan
a.
Persentase
perkara
aksesibilitas
prodeo
yang
masyarakat
diselesaikan
terhadap peradilan b.
Persentase perkara
(acces to justice)
yang
dapat
diselesaikan
dengan
Sidang Keliling Meningkatnya kepatuhan
Persentase
terhadap eksekusi
putusan pengadilan
perkara
permohonan atas
putusan
tertentu
yang
berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Meningkatnya kualitas a.
Persentase
pengawasan
pengaduan masyarakat
yang
ditindaklanjuti b.
Persentase hasil
temuan
pemeriksaan
internal/eksternal yang ditindaklanjuti.
B.
ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Agama
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 14
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Tahuna telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut: SASARAN 1 :
MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2016 sebagai berikut: SASARAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
(%)
(%)
10
15
15
10
10
10
100
100
100
100
96
163,3
100
100
100
0
0
0
a. Persentase mediasi yang dilaksanakan b. Persentase mediasi yang berhasil didamaikan c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan f.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih dari 5 bulan
a. Persentase Mediasi yang dilaksanakan. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan,perkara yang masuk ke Pengadilan harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan diluar persidangan.
Pada tahun 2016 PengadilanAgamaTahuna menerima perkara sebanyak 185 (seratus delapan puluh lima) perkara. Dari jumlah perkara yang masuk, hanya 16 (enam belas) perkara yang layak untuk dimediasi. Selain itu ada perkara yang tidak dimediasi seperti perkara Verstek (perkara yang dihadiri oleh 1 (satu) pihak saja) dan perkara volunter (permohonan) seperti isbat (pengesahan) nikah, pengangkatan anak dan lain-lain. Perkara yang layak dimediasi telah di upayakan diselesaikan dengan proses mediasi. Namun dari 16 (enam belas) perkara tersebut, sebagian besar gagal diselesaikan dengan perdamaian. Hanya 1 (satu) perkara saja yang berhasil didamaikan.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 15
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai berikut:
1. Ketidakhadiran pihak yang beperkara langsung atau yang bersangkutan dan hanya mewakilkan kepada kuasa hukum, ini menjadikan kurang maksimalnya mediator dalam menggali informasi secara langsung berkaitan keinginan yang sesungguhnya dari pihak yang bersengketa, meski bukan berarti hal ini mengurangi kepercayaan terhadap kuasa hukum, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu disini ada perbedaan kepentingan. Oleh karena itu, diperlukan kearifan, kebijaksanaan dan etikad baik dari semua pihak termasuk kuasa hukum; 2. Dalam hal perkara perceraian para pihak sudah tidak mau berkomunikasi, atau bertemusatu sama lain, karena faktor perasaan dan ego emosional; 3. Pandangan tentang keberadaan mediasi sebagai hal yang formal saja, yang mesti dijalani, sehingga mempengaruhi kesungguhan dalam melaksanakan mediasi sebagaisarana untuk mencapai perdamaian; 4. Pandangan yang kurang yakin terhadap mediasi karena sebelum sengketa masuk ke pengadilan sudah pernah dilakukan upaya penyelesaian sengketa secara damai baik dikeluarga, dengan tokoh-tokoh masyarakat, di desa, atau di tingkat kecamatan; 5. Ketidaktahuan dan pemahaman dari para pihak yang bersengketa tentang proses mediasi. 6. Perlu adanya spesialisasi dari mediator tentang kasus-kasus tertentu, hal ini memberi konsekuensi bahwa seorang mediator harus mengetahui banyak hal atau mempunyaibanyak pengetahuan.
b. Persentasi Mediasi yang berhasil didamaikan Adapun faktor-faktoryang mendasari sehingga proses pelaksanaan mediasi berhasil dengan perdamaian, di antaranya sebagai berikut :
1. Masih adanya keinginan suami isteri untuk rujuk dan membina kembali rumah tangga dalam perkara perceraian; 2. Profesionalismenya
mediator
dalam
mencari
dan
menggali
serta
menganalisa sumber permasalahan yang ditanganinya; 3. Mampunya mediator dalam menyatukan perbedaan pemahaman menjadi satu kesepahaman antara pihak yang bersengketa; 4. Mampunya mediator untuk mengkomunikasikan sumber permasalahan dari fase emosional menjadi fase kebatinan (hati nurani). Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 16
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Sebagai bahan perbandingan, perkara yang dilaksanakan mediasi dan berhasil didamaikan sebagai berikut : Jumlah Perkara 37 71 186
Tahun 2014 2015 2016
Perkara Dimediasi
Mediasi Berhasil
6 12 16
0 2 1
Persentase Keberhasilan (%) 0% 17% 6%
Grafik : Perkara Yang Masuk & Dimediasi serta Mediasi Berhasil 186
200 150
Perkara Masuk
100 50
71
Perkara Dimediasi
37 6
0
12
16
2
MediasiBerhasil 1
0 Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Berdasarkan data tersebut di atas, digambarkantidak adanya peningkatan capaian akuntabilitas kinerja pada perkara yang dilaksanakan mediasi dan berhasil didamaikan dari capaian tahun 2014 dan capaian tahun 2015 hanya sebesar 0 % meningkat untuk capaian tahun 2016 menjadi sebesar 6 %.
Dengan kata lain capaian indikator dari persentase perkara dilaksanakan mediasi dan persentase perkara berhasil dimediasi adalah masing-masing sebesar 169% dan 167%, itu menunjukan adanya peningkatan karena melebihi dari target yang ditentukan sebesar 10% sedangkan hasil capaiannya sebesar masing-masing 16,90% dan 16,66%.
c.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perkara yang masuk Tahun 2015 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun berkenaan merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya. Penyebab adanya sisa perkara tahun sebelumnya, karena masih dalam proses persidangan (masih dalam proses replik, duplik maupun pembuktian (pemeriksaansaksi dll).
Penanganan sisa perkara tahun 2015 adalah sebanyak 4 (empat) perkara yang telah diselesaikan pada tahun 2015. Sehingga capaian kinerjanyasebesar100 %. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 2015 sejumlah 4 perkara, Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 17
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2016.
Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2016 yang mencapai target sebesar 100% menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Agama Tahuna telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya.
Sebagai bahan pertimbangan persentase sisa perkara yang diselesaikan, sebagai berikut : Penyelesaian Sisa Perkara Di Tahun 2016 Sisa Target Realisasi Perkara Penyelesaian Penyelesaian 0 0 0% 100% 2 2
Jenis Perkara Perkara Permohonan Perkara Gugatan
Grafik : Penyelesaian Sisa Perkara Di Tahun 2016 2 1,8 1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0
2 2
0 0 Sisa Perkara Penyelesaian
Jenis Perkara
d. Persentase perkara yang diselesaikan. Persentase Perkara yang diselesaikan Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 adalah sebesar 97 % yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah perkara yang masuk ditambah sisa perkara tahun sebelumnya = 185 (perkara masuk) + 4 (sisa perkara tahun 2015) = 189 perkara : 189 perkara (185 (perkara masuk) + 4 (sisa perkara tahun 2015) = 189. Dengan keterangan jumlah 189 perkara, diselesaikan sebanyak 187 perkara dan sisa 2 perkara capaian kinerjanya tahun 2016 sebesar 97%. Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 18
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
KEADAAN PERKARA PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2016 No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
Sisa Tahun Lalu 4 9 13 9 9 11 7 8 45 10 9 10 3
Masuk Dicabut 13 9 8 46 15 2 3 41 35 5 8 0 185
Gugur
Putus
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2
7 5 12 46 13 5 1 4 70 6 7 8 184
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Sisa Akhir 9 13 9 9 11 7 8 45 10 9 10 2
Ditinjau dari kacamata matematika, capaian kinerja perkara yang diselesaikan belum mencapai target 100%. Akuntabilitas dari target sasaran ini adalah karena perkara yang masuk sebelum atau di bawah bulan Desember 2016 masih dalam proses persidangan/pemeriksaan (masih tahapan replik, duplik dan pembuktian bahkan masih ada perkara dalam tahapan panggilan dikarenakan para pihak banyak yang dari luar Kabupaten Kepulauan Sangihe dan termasuk perkara ghaib.
Walaupun belum mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, Pengadilan Agama Tahuna sudah berusaha dan berupaya semaksimal mungkin, namun apa hendak dikata payung sedia hujanpun tak turun. Artinya kebijakan ada tapi pelayanan kepada masyarakat harus tetap “Number One”.
Sebagai bahan pertimbangan persentase perkara yang diselesaikan, sebagai berikut : Tahun 2014
Jenis Perkara
Tahuna 2015
Tahun 2016
Mas uk Seles ai CapaianMas uk Seles ai Capaian Mas uk Seles ai Capaian Permohonan Gugatan
2
2
100%
4
4
100%
117
117
100%
32
32
100%
67
63
94%
68
66
97%
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 19
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
120 100 80 Permohonan
60
Gugatan 40 20 0 Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka Waktu maksimal 5 bulan Perkara yang diselesaikan Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016 secara keseluruhan diselesaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 5 (lima) bulan. Karena itu persentase capaian kinerja penanganan perkara Pengadilan Agama Tahuna sebesar 100% dan itu berarti sasaran target ini, sebagaimana yang ditetapkan dengan kata lain berhasil dilaksanakan.
Sebagai bahan pertimbangan persentase perkara yang diselesaikan, sebagai berikut :
Jenis Perkara Permohonan Gugatan
2014 Capaian (%)
Tahun 2015 Capaian (%)
2016 Capaian (%)
100 100
100 100
100 98
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 20
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
Grafik : Perkara Yang Diselesaikan Maksimal 5 Bulan
Tahun
2014 Capaian (%)
Gugatan
2015 Capaian (%)
Permohonan
2016 Capaian (%)
0
f.
20
40
60
80
100
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka lebih dari 5 bulan Meskipun berbanding terbalik dengan capaian kinerja perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebesar 100% dengan jumlah perkara yang
diselesaikan
sebesar
185
perkara,
sedangkan
capaian
kinerja
penyelesaian perkara dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan ini hanya sebesar 0%, adalah juga merupakan capaian luar biasa karena dengan nilai realisasi 0% otomatis sudah memenuhi Target kinerja yang sudah ditetapkan.
Jumlah perkara yang diselesaiakan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan pada Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016sebanyak 0 Perkara, karena semua perkara dapat diselesaikan kurang dari 5 bulan.
SASARAN2 : PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM
Pencapaian target kinerjaatas sasaranini pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Peningkatan
Persentase perkara yang
Akseptabilitas
tidak mengajukan upaya
putusan Hakim
hukum
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
(%)
(%)
-
Verzet
100
0
0
-
Banding
100
0
0
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 21
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung -
Kasasi
-
Peninjauan
Kembali
100
0
0
100
0
0
(PK)
Pada tahun 2016 jumlah perkara yang diputus sejumlah 189 perkara yang terdiri dari : 1. Sisa perkara tahun 2015 yang diputus sebanyak 4 perkara dan 2. Perkara yang masuk tahun 2016sebayak 185 perkara dan yang diputus sebanyak 183 perkara. Ditambah dengan sisa perkara tahun 2015 sebanyak 4 perkara keseluruhan perkara yang diputus tahun 2016 sebanyak 187 perkara.
Dari jumlah perkara tahun 2016yang diputus sebanyak 187 perkara itu, secara keseluruhan tidak mengajukan upaya hukum, baik itu Verzet, Banding, Kasasi maupun Peninjauan Kembali (PK).
Ukuran capaian kinerja padapeningkatan aksepbilitas putusan hakim persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Verzet, Banding, Kasasi maupun Peninjauan Kembali (PK) adalah jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum sejumlah 187 putusan dikali 100% dibagi jumlah putusan sejumlah 187 putusan = 189x100 : 187 = 101,1%
Jenis Perkara
Putus
Menerima
Upaya Hukum
Permohonan Gugatan
117 66
4 66
0 0
Grafik : Aksepbilitas Putusan Hakim Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum 117 120 100 80
66 66
Perkara Putus
60
Menerima Putusan
40
Upaya Hukum
20
4
0
0
0 Permohonan
Gugatan
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 22
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung SASARAN 3 : PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : SASARAN Persentase
berkas
yang
Banding, Kasasidan
diajukan
PK
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
(%)
(%)
100
0
0
100
100
100
100
100
100
100
0
0
1 : 35
1 : 35
1 : 35
100
0
0
yang
disampaikan secara Lengkap Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. Prosentase penyitaan tepat waktu dan Tempat Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Persentase
responden
yang
puas
terhadap proses peradilan
a. Persentase berkas yang diajukan verzet, banding, kasasi dan peninjauan kembali yang disampaikan secara lengkap Ukuran pencapaian kinerja pada prosentase berkas perkara yang diajukan verzet, banding, kasasi dan peninjauan kembali yang disampaikan secara lengkappada Pengadilan Agama Tahunatidak bisa diukur akuntabilitasnya, karena pada tahun 2016 tidak ada perkara setelah batas akhir pengajuan upaya hukum mengajukan upaya verzet, banding, kasasi dan peninjauan kembali. Meskipun tetap ditargetkan setiap tahunnya sebagai acuan pencapaian kinerja pada tahun-tahun mendatang.
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis adalah perbandingan antara berkas yang didistribusikan ke Majelis Hakim dengan berkasperkara yang di Terima sehingga siap untuk dipersidangkan oleh majelis Hakim sesuai dengan alur prosedur perkara.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 23
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Di Pengadilan Agama Tahuna jumlah seluruh berkas yang diterima tahun 2016 sebanyak 185 Berkas dan telah didistribusikan ke majelis Hakim sebanyak 185 Berkas Perkara Penyelesaian administrasi semua perkara yang masuk pada tahun 2016 dapat diselesaikan walaupun ada sisa 2 berkas perkara sehingga akuntabilitas capaiannya 98% hal tersebut sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 100%. Semua berkas perkara yang diterima secara lengkap di Pengadilan Agama Tahuna langsung dapat diregister didalam register buku bantu dan register buku
induk
perkara
tanpa
sisa
sehingga
semua
perkara
dapat
didistribusikan kepada Majelis Hakim dan siap untuk disidangkan sesuai target yang telah ditentukan, hal tersebut dapat membuktikan bahwa register dan pendistribuan perkara kepada Majelis Hakim di Pengadilan Agama Tahuna sudah berjalan dengan baik;
b. Persentase penyampaian relaas panggilan sidang, pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. Ukuran pencapian indikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu adalah sejauh mana proses pemanggilan dapat dilaksanakan sesuai denganUndang–Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Agama Tahuna semua pemanggilan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan sesuai dengan undang-Undang Hukum Acara, sehingga dapat dikatakan bahwa Prosentase Penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu capaiannya dapat 100% sesuai dengan target indicator yaitu 100%. Ukuran pencapian Indikator ProsentasePenyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak samadengan idikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu yaitu sejauh mana proses Pemberitahuan dapat dilaksanakan sesuai dengan Undang–Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Agama Tahuna semua pemberitahuan putusan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, Tempat dan para pihak juga sesuai dengan Undang–Undang Hukum Acara, sehingga dapat dikatakan bahwa prosentase pencapaian pemberitahuan putusan capaiannya dapat 100% sesuai dengan target indicator yaitu 100%.
c.
Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat Ukuran indikator Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat adalah sejauhmana ketepatan tempat dan waktu penyitaan itu dilaksanakan oleh petugas jurusita di pengadilan apakah sesuai dengan data dan apakah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh UndangUndang.
Di Pengadilan Agama Tahunatahun 2016capaian target untuk sasaran kinerja ini, belum dapat Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 24
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung dilaksankan dengan akuntabilitas kinerjanya karena dari 185 perkara yang masuk dan telah dilaksanakan proses persidangan bahkan ada yang sudah putus/selesai, tidak ada satupun yang mengajukan permohonan penyitaan.
d. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Pada tahun 2016 jumlah perkara yang diproses di Pengadilan Agama Tahuna sebanyak 185 perkara dan diputus sebanyak 183 perkara, terdiri dari:
REKAP JUMLAH PERKARA PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2016
No.
Jenis Perkara
Permohonan Gugatan Jumlah
Sisa Tahun 2015
Masuk
Putus
Sisa Tahun 2016
0 4 4
117 66 183
117 68 185
0 2 2
Ukuran Ratio Majelis hakim terhadap perkara : Perkara yang ada di Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 adalah 185 Perkara, sedang Majelis Hakim yang ada di Pengadilan Agama Tahuna tahun 2016 terdiri dari 2 Majelis Hakim saja, sehingga rasio Majelis Hakim terhadap perkara adalah perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara yaitu 2 (dua) Majelis Hakim dibagi sama untuk 185 Perkara = 1 : 92,5 per 1 (satu) Majelis Hakim.
f.
Persentase Responden Yang Puas Terhadap Proses Peradilan Pengadilan Agama Tahuna pada prinsipnya belum melaksanakan target kinerja pada point ini, yang disebabkan kurangnya koordinasi dan sosialisasi dari Bagian Kepaniteraan ke Bagian Kesekretariatan tentang fasilitas dan instrument-instrumen yang harus disiapkan oleh Bagian Kesekretariatan dalam rangka penyediaan dan pengadaan instrument pendukungnya sekaligus pendistribusiannya.
Karena itu, akuntabilitas dari capaian kinerja ini tidak dapat dilaksanakan sebagaimana target yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 25
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung SASARAN 4 : PENINGKATAN
AKSESIBILITAS
MASYARAKAT
TERHADAP
PERADILAN (ACCES TO JUSTICE)
INDIKATOR KINERJA a. Persentase
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
(%)
(%)
perkara
prodeo
yang
10
121
644
perkara
yang
dapat
100
124
67
diselesaikan b. Persentase
diselesaikan dengan cara sidang keliling
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Penyelesaian perkara prodeo pada Pengadilan Agama Tahuna tahun anggaran 2016, mendapat sokongan anggaran dari DIPA 04 (Dirjen Badilag) sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) untuk pembiayaan penanganan perkara prodeo sejumlah 121 (seratus dua puluh satu) perkara.
Persentase serapan anggaran sebesar 100% atau sebesar Rp. 30.000.000,(tigapuluh jutarupiah), dengan capaian kinerja sebesar 121 (seratus dua puluh satu) perkara.
Dengan jumlah perkara prodeo yang ditangani dan diselesaikan sebanyak 121(seratus dua puluh satu) perkara ini, Ukuran capaian indikator kinerjanya adalah Prosentase perkara prodeo yang diselesaikan dibagi jumlah perkara yang masuk dikalikan 100% = 121 : 185 x 100% = 65,41.
Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk capaian indicator kinerja ini, Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 sudah melebihi target yang ditetapkan sebesar 10%, sedangkan hasil yang dicapai sebesar 65,41% dengan capaian kinerja sebesar = 65,41 : 10 x100% = 644%.
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling Penyelesaian perkara dengan cara sidang keliling pada Pengadilan Agama Tahuna tahun anggaran 2016, mendapat sokongan anggaran dari DIPA 04 (Dirjen Badilag) sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah), untuk pembiayaan penyelesaian perkara sejumlah 124 (seratus dua puluh empat) perkara.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 26
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Persentase
serapan
anggaran
sebesar
100%
atau
sebesar
Rp.
250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah), dengan capaian kinerja sebesar 124 (seratus dua puluh empat) perkara.
Dengan jumlah perkara disidangkan sebanyak 124 perkara ini, ukuran capaian indikator kinerjanya adalah prosentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling yang diselesaikan dibagi jumlah perkara yang masuk dikalikan 100% = 124 : 185 x 100% = 67%.
Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk capaian indicator kinerja ini, Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 sudah melebihi target yang ditetapkan sebesar 10%, sedangkan hasil yang dicapai sebesar 67% dengan capaian kinerja sebesar = 67 : 124 x 100% = 54%.
SASARAN 5 : MENINGKATNYA
KEPATUHAN
TERHADAP
PUTUSAN
PENGADILAN Pencapaian sasaran meningkatnya kepatuhan terhadap
putusan
pengadilan pada tahun 2016 sebagai berikut : SASARAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(%)
(%)
(%)
1
0
0
Persentase permohonan eksekusi atas putusan
perkara
yang
berkekuatan
hukum tetap yang ditindaklanjuti
Ukuran akuntabilitas meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan dalam indikator persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti adalah jumlah permohonan eksekusi perkara yang ditindaklanjuti dibanding jumlah sisa permohonan eksekusi tahun sebelumnya ditambah permohonan eksekusi perkara tahun ini .
Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 tidak ada perkara yang mengajukan permohonan eksekusi.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 27
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung SASARAN 6 : MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN
Pencapaian sasaran meningkatnya kualitas pengawasan pada tahun 2016 sebagai berikut: Sasaran Kinerja Meningkatnya
Indikator Kinerja a. Persentase
pengaduan
kualitas
masyarakat
yang
pengawasan
ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil
Target
Realisasi
Capaian
(%)
(%)
(%)
1
0
0
1
0
0
pemeriksaan internal/eksternal
yang
ditindaklanjuti.
Untuk mencapai sasaran Pengawasan yang berkualitas,digunakan 2 (dua) indikator kinerjayaitu : a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti
a. Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah
perbandingan
jumlah
pengaduan
yang
ditindaklanjuti mengenai aparatur peradilan teknis dan non teknis dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Perlu diketahui
bahwa
Pengadilan
Agama
Tahuna
telah
menyediakan sarana Pengaduan melalui kotak pengaduan dan saran.
Indikator kinerja persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti tahun 2016 yang ditargetkan 100%. Adapun data pengaduan tersebut adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 28
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
No.
Pengaduan Pengaduan Pengaduan Belum Masuk Ditelaah/Proses Ditelaah/Proses
Bulan
1 Januari
-
-
-
2 Februari
-
-
-
3 Maret
-
-
-
4 April
-
-
-
5 Mei
-
-
-
6 Juni
-
-
-
7 Juli
-
-
-
8 Agustus
-
-
-
9 September
-
-
-
10 Oktober
-
-
-
11 Nopember
-
-
-
12 Desember
-
-
-
Jumlah
Nihil
Nihil
Nihil
Berdasarkan data pengaduan diatas, dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2016 tidak ada pengaduan.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti.
Persentase Temuan pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan internal dan eksternal dengan jumlah temuan internal dan eksternal yang dilaporkan.
Persentase temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2016 mencapai target sebesar 100%. Karena seluruh temuan yang diperoleh saat pengawasan internal dan eksternal pada tahun2016, telah ditindaklanjuti.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 29
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung C.
AKUNTABILITAS KEUANGAN
REALISASI ANGGARAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 yang terdiri dari : 1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal ; 2. DIPA (04) Badan Peradilan Agama, meliputi Belanja Barang.
Pada awal tahun 2016, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 5.480.070.000,- (lima milyar empat ratus delapan puluh juta tujuh puluh ribu rupiah), dengan rincian Pagu DIPA 01 sebesar Rp. 5.191.070.000,- (lima milyar seratus sembilan puluh satu juta tujuh puluh ribu rupiah) dan Pagu DIPA 04 sebesar Rp. 289.000.000,-, namun adanya revisi pada belanjapegawai dan barang DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, sehingga jumlah anggaran DIPA tahun 2016 menjadi Rp. 5.971.095.000,- (lima milyar sembilan ratus tujuh puluh satu juta sembilan puluh lima ribu rupiah).
Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Agama Tahuna tahun anggaran 2016, rincian pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi danDIPA (04) Badan Peradilan Agama adalah sebagai berikut :
1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai berikut :
No.
Kegiatan
1 Belanja Pegawai
Pagu Awal (Rp.)
Pagu Revisi (Rp.)
Sisa Anggaran (%)
Realisasi (Rp.)
4.634.389.000
4.634.389.000
2.839.565.760
39%
2 Belanja Barang
450.681.000
475.681.000
461.709.703
3%
3 Belanja Modal
106.000.000
861.025.000
860.975.000
0%
5.191.070.000
5.971.095.000
4.162.250.463
Jumlah
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 30
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung 1.
Belanja Pegawai Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan dan lembur.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Agama Tahuna sebesar Rp. 4.634.389.000,(empat milyar enam ratus tiga puluh empat juta tiga ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah).
b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2016 yang telah direvisi, anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 2.839.565.760,- (dua milyar delapan ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh lima ribu tujuh ratus enam puluh rupiah). Total belanja pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2016, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar 61,27% dengan rincian belanja sebagai berikut:
No.
Akun
Kegiatan
1
511111 Belanja Gaji Pokok PNS
2
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS
3
Pagu (Rp.)
Realisasi (Rp.)
Capaian (%)
1.232.414.000
869.145.960
70,52%
27.000
9.066
33,58%
511121 Belanja Tun. Suami/Istri PNS
51.638.000
48.854.050
95%
4
511122 Belanja Tun. Anak PNS
18.248.000
17.783.404
97,45%
5
511123 Belanja Tun. Struktural PNS
22.949.000
19.320.000
84%
6
511124 Belanja Tun. Fungsional PNS
1.638.325.000
841.495.000
51,36%
7
511125 Belanja Tun. PPh PNS
413.491.000
207.357.000
50,15%
8
511126 Belanja Tun. Beras PNS
49.303.000
42.293.280
86%
9
511129 Belanja Uang Makan PNS
196.416.000
170.300.000
86,70%
11.993.000
4.810.000
40,11%
960.000.000
578.650.000
60%
39.585.000
39.548.000
100%
4.634.389.000
2.839.565.760
61,27%
10
511151 Belanja Tun. Umum PNS
11
512211 Belanja Tun. Kemahalan Hakim
12
512211 Belanja Lembur Total Belanja Pegawai
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 31
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp. 1.794.823.240,(satu milyar tujuh ratus sembilan puluh empat juta delapan ratus dua puluh tiga ribu dua puluh empat rupiah), atau sebesar 38,73 % dari total pagu yang tersedia. Sisa pagu belanja pegawai tersebut disebabkan karena terlalu besarnya estimasi revisi pagu untuk menambah pagu minus belanja pegawai.
2. Belanja Barang Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Agama Tahuna sebesar Rp. 450.681.000,-(empat ratus lima puluh juta enam ratus delapan satu ribu rupiah), setelah revisi khususnya penambahan pada belanja pemeliharaan gedung dan bangunan kantor, Pagu DIPA untuk belanja barang berubah menjadi Rp. 475.681.000,- (empat ratus tujuh puluh lima juta enam ratus delapan puluh satu ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Agama Tahuna.
b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2016, anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 461.709.703,- (empat ratus enam puluh satu juta tujuh ratus sembilan ribu tujuh ratus tiga rupiah). Totalbelanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2016, dapat kita lihat pada pagubelanja barang yang telah terserap 97% , dengan rincian belanja barang sebagaiberikut :
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 32
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung No.
Akun
Kegiatan
1 524111
Bel. Perjalanan Biasa
2 521211
Belanja Bahan
3 522111
Pagu (Rp.)
Realisasi (Rp.)
Capaian (%)
50.956.000
50.956.000
100%
7.320.000
7.320.000
100%
Bel. Langganan Listrik
32.400.000
23.872.600
74%
4 522112
Bel. Langganan Telefon
11.100.000
6.849.603
62%
5 522113
Bel. Langganan Air
3.000.000
1.902.500
63%
6 521111
Bel. Keperluan Kantor
182.400.000
182.304.000
100%
7 521115
Bel. Honor Operasional Satker
31.200.000
31.200.000
100%
8 523111
75.805.000
75.805.000
100%
9 523121
Bel. Biaya Pemeliharaan Gedung& Bangunan Bel. Biaya
40.000.000
40.000.000
100%
10 521114
Pemeliharaan Peralatan & Mesin Bel. Pengiriman Surat
1.500.000
1.500.000
100%
40.000.000
40.000.000
100%
461.709.703
97,06%
Dinas 11 521118
Bel. Barang Persediaan
Total Belanja Barang
475.681.000
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 13.971.297,- (tiga belas sembilan tujuh puluh satu ribu dua ratus sembilan puluh tujuh rupiah), atausebesar 2,94% dari total pagu yangtersedia.
3. Belanja Modal Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan nonfisik yang mendukung untuk tupoksi. Pada Tahun Anggaran 2016, Pengadilan Agama Tahunahanya mendapatkan Pagu Belanja Modal sebesar Rp. 861.025.000,- (delapan ratus enam puluh satu juta dua puluh lima ribu rupiah) untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung perangkat pengolah data dan komunikasi dan pembebasan tanah.
Realisasi
serapan
anggaran
pada
Belanja
Modal
ini
sebesar
Rp.
860.975.000,- (delapan ratus enam puluh juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) atau sebesar 100%,dengan rincian belanja modal sebagaiberikut :
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 33
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung No.
Akun
1
Kegiatan
Pagu (Rp.)
532111 Belanja Modal Peralatan & Mesin 531111 Belanja Modal Tanah
2
Total Belanja Barang
Realisasi (Rp.)
Capaian (%)
106.000.000
106.000.000
100%
755.025.000
755.025.000
100%
861.025.000
861.025.000
100%
2. PAGU DAN REALISASI DIPA (04) BADAN PERADILAN AGAMA Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (04) Badan Peradilan Agama adalah sebagai berikut : No.
Akun
Kegiatan
1
521219 Bel. Barang Non Operasional Lainnya
2
524111 Belanja Perjalanan Biasa
Pagu (Rp.)
Total Belanja Barang
Realisasi (Rp.)
Capaian (%)
30.000.000
30.000.000
100%
259.000.000
259.000.000
100%
289.000.000
289.000.000
100%
Belanja barang pada DIPA (04) Badan Peradilan Agama ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional persidangan peradilan, dan meningkatkan kualitas aparatur teknis peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Agama. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (04) Badan Peradilan Agama Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Agama Tahuna adalah Rp. 289.000.000,- (dua ratus delapan puluh sembilan juta rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Agama Tahuna.
b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2016, anggaran belanja barang yang mampu terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 289.000.000,- (dua ratus delapan puluh sembilan juta rupiah), sebesar 100 % dari Total Pagu Tahun 2016.
c.
Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 0,-
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 34
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung (nol rupiah), atau sebesar 0% dari total pagu yang tersedia.
Adapun kendala yang sangat mempengaruhi tersisanya anggaran DIPA (04) ini, karena kurangnya koordinasi dan pemahaman dari Bagian Kepaniteraan selaku pelaksana teknis dalam hal tata cara permintaan anggaran dan pertanggungjawabannya kepada Pengelola Anggaran, sehingga Pengelola Anggaran hanya bisa memintakan dan mempertanggungjawabkan sesuai dengan dukungan bukti pertanggungjawaban yang ada. Padahal semua kegiatan teknis yang tersedia anggarannya dalam DIPA, sudah dialaksanakan oleh bagian kepaniteraan.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 35
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan Pengadilan
Agama
Tahuna
dalam
membuat
Laporan
Kinierja
Instansi
Pemerintah(LKjIP) ini adalah sebagai pertanggungjawaban atas capaian kinerja selama tahun 2016. Laporan Kinerja ini merupakan perwujudan dari bentuk transparansi dan akuntabilitas lembaga peradilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, yang menginformasikan tingkat capaian sasaran kinerja dengan mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja selama tahun 2015. Laporan ini juga merupakan upaya menampilkan secara riil dan konkrit seluruh kegiatan yang telah ditetapkan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, meskipun ada beberapa yang belum mencapai target dan akan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2016.
2.
Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama Tahuna dilaksanakan dengan tertib sesuai Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI nomor : KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola Bindalmin, walaupun masih ada yang perlu diperbaiki/disempurnakan, selain itu Pengadilan Agama Tahuna dalam rangka ingin mewujudkan pelayanan prima kepada para pencari keadilan, dalam melaksankan tugasnya juga berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP).
3.
Penyelesaian perkara pada tahun 2015 pada Pengadilan Agama Tahuna telah memenuhi target dan berhasil dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun 2014 sebanyak 3 perkara, ditambah dengan perkara yang diterima tahun 2015 sebanyak 71 perkara, sehingga perkara yang di tangani oleh Pengadilan Agama Tahuna tahun 2015 berjumlah 74 perkara, dari jumlah 74 perkara tersebut, telah berhasil diselesaikan/diputus sebanyak 70 perkara (95%), sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2015 sebanyak 4 perkara (5%)
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 36
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung B.
Saran/Rekomendasi
1.
Perlu adanya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia dengan kegiatan berupa pelatihan baik pelatihan teknis maupun pelatihan non teknis sehingga putusan yang dikeluarkan akan memberikan adanya rasa keaadilanbagi masyarakat.
2.
Perlu adanya pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan kepada para pejabat fungsional agar kemampuan SDM bisa merata.
3.
Perlu ada tambahan anggaran yang tersedia dalam DIPA PA Tahuna untuk menunjang kemampuan SDM pejabat fungsional.
4.
Mengalokasikan tambahan anggaran untuk pemberkasan perkara, perkara prodeo dan sidang keliling guna lebih banyak lagi menjangkau masyarakat terpencil yang memerlukan pelayanan hukum.
5.
Meningkatkan pembinaan/pengawasan ke daerah tentang pelaksanaan tugas teknis yustisial dan tugas administrasi umum.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 37
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
1.
Struktur Organisasi
2.
Indikator Kinerja Utama
3.
Rencana Kinerja Tahun 2016
4.
Matriks Rencana Strategis 2016 – 2020
5.
SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 38
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA TAHUNA BERDASARKAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR 7 TAHUN 2015
KETUA Drs. Satrio A.M. Karim WAKIL KETUA Drs. Mustafa, M.H.
HAKIM 1. Mohamad Adam, S.HI. 2. Al Ghazali Mus, S.HI, MH. 3. Nur Amin, S.Ag., MH. PANITERA
SEKRETARIS
Drs. Subardi Mooduto
Mohamad Natsir Stirman, SH.
WAKIL PANITERA Sukarni Manangkalangi
PanmudGugatan Ridwan Olii, S.H.
Panmud PermohonanPPermoh -onan
Sakinah, S.Ag.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Keterangan : ____________ -----------
Panmud Hukum
= Garis Tanggung Jawab = Garis Koordinasi
1. Panitera Pengganti : 1. Hj. Elvira Wongso, S.H. 2. Humairah Alwi Assagaf, S.H. 2. Jurusita Pengganti : 1. Idrus Buhari, S.H.I. 2. Sitti Istiqamah Lawendatu, SE. 3. Ilhama Putra Suendra, S.H. 4. Maryati M., S.H. 3. Prana Peradilan : --
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
KasubagUmum & Keuangan
KasubagPerencanaan, IT & Pelaporan
Kasubag Kepegawaian & Ortala
Syahrani R. Tiloli, SH.
Johny Umar
Ramla Abas
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 1. Arsiparis 2. Pustakawan 3. Pratana Komputer 4. Fungsional Bendahara
Hal. 39
: : : :
-----
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA TAHUNA NOMOR :W18-A3/72.a/OT.01.2/I/2016
TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA TAHUNA
KETUA PENGADILAN AGAMA TAHUNA Menimbang
: a.
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemeintah;
b.
Bahwa dengan akan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010 2014, dan menyongsong Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2016-2020 maka Pengadilan Agama Tahuna perlu menegaskan kembali penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. 2. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. 3. Undang-undang Nomor : 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 4. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009. 6. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja. 7. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung. 8. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum 10. Penetapan Indikator Kinerja.
Memperhatikan
: Hasil Rapat Tanggal 29Desember 2014 tentang Pembahasan Indikator Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016 - 2020.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 40
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Menetapkan
: KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA TAHUNA TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA TAHUNA 2016
Pertama
: Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2016-2020.
Kedua
: Penyusunan Laporan Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan disampaikan kepada Mahkamah Agung RI
Ketiga
: Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini, Hakim Pengawas Bidang dibeikan tugas untuk : a. Melakukan monitoring dan pembinaan atas capaian kinerja yang dilaksanakan oleh aparat pada satuan kerja Pengadilan Agama Tahuna dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja. b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama Tahuna
Keempat
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Tahuna
Pada Tanggal
: 12 Januari 2016
Ketua Pengadilan Agama Tahuna
Ttd Drs. SATRIO A.M. KARIM NIP 19660101 199303 1 011
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 41
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA TAHUNA
NO
KINERJA
INDIKATOR KINERJA
PENJELASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DATA
UTAMA
1.
Meningkatnya a. Persentase penyelesaian
mediasi yang Jmlah Perkara yang dimediasi X 100%
diselesaikan
Jml Perkara yang masuk
perkara
Ketua majelis, Hakim
Laporan Bulanan,
Mediator danPanitera
Laporan Semester
Catatan :
dan Laporan
Berdasarkan PERMA NO : 01/2008 tentang
Tahunan
perkara yang masuk harus melalui mediasi
b. Persentase
mediasi yang Jml perkara mediasi yg menjadi akta
berhasil didamaikan
perdamaian X 100%
Hakim Mediasi dan
Laporan Bulanan
Panitera
dan Laporan
Jumlah perkara yang di mediasi c. Persentase
sisa
perkara Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100%
yang diselesaikan
Jml sisa perkara yang harus diselesaikan
Tahunan Majelis Hakim dan
Laporan Bulanan
Panitera
dan Laporan Tahunan
d. Persentase diselesaikan:
perkara
yang Jml perkara yang diselesaikan X 100% Jml perkara yang harus diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 42
Majelis Hakim dan
Laporan Bulanan
Panitera
dan Laporan Tahunan
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung e. Persentase
perkara
yang Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu
diselesaikan dalam jangka maks 6 bulanX 100% waktu maksimal 5 bulan
Majelis Hakim dan
Laporan Bulanan
Panitera
dan Laporan
Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktu
Tahunan
maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara)
f. Persentase
perkara
yang Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan
diselesaikan dalam jangka X 100% waktu lebih dari 6 bulan
Majelis Hakim
Laporan Bulanan
Panitera
dan Laporan
Jumlah perkara yg diselesaikan dalam waktu
Tahunan
kurang dari 6 bulan
2.
Peningkatan
Persentase perkara yang
Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya
Majelis Hakim
Laporan Bulanan
akseptabilitas
tidak mengajukan upaya
hukum X 100%
dan Laporan
putusan Hakim
hukum:
Jumlah putusan
Tahunan
- Verzet - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 3.
Peningkatan a. Persentase berkas perkara Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi secara Panitera
Laporan Bulanan
efektifitas
yang diajukan kasasi yang lengkap X 100%
dan Laporan
pengelolaan
disampaikan secara lengkap Jumlah berkas yang diajukan Kasasi
Tahunan
penyelesaian perkara
Catatan: Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 43
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
b. Persentase berkas perkara Jml berkas perkara yang diajukan PK secara yang
diajukan
PK
Panitera
yang lengkap X 100%
Laporan Bulanan dan Laporan
disampaikan secara lengkap Jumlah berkas yang diajukan PK
Tahunan
Catatan: Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
c. Persentase
berkas
diregister
yang Jml berkas perkara yang didistribusikan ke
dan
siap Majelis X 100%
didistribusikan ke Majelis
d. Persentase relaas
Panitera
dan Laporan
Jml berkas perkara yang diterima
penyampaian Jml relas putusan yang disampaikan ke para
pemberitahuan
Laporan Bulanan
Tahunan
Panitera dan Juru Sita
isi pihak tepat waktu. X 100%
Laporan Bulanan dan Laporan
putusan tepat waktu, tempat Jml putusan
Tahunan
dan para pihak e. Persentase penyitaan tepat Jml pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan waktu dan tempat
f. Ratio
Majelis
terhadap perkara
Panitera dan Juru Sita
Laporan Bulanan
tempat X 100%
dan Laporan
Jumlah permohonan penyitaan
Tahunan
Hakim Perbandingan jumlah perkara dengan jumlah Majelis Hakim
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 44
Majelis Hakim dan
Laporan Bulanan
Panitera
dan Laporan
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Tahunan g. Persentase responden yang Jml responden yang puas terhadap proses
Ketua Pengadilan &
Laporan hasil
Panitera
survey independen
Peningkatan a. Persentase perkara prodeo Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X
Majelis Hakim dan
Laporan Bulanan
aksesibilitas
Panitera
dan Laporan
puas
terhadap
proses peradilan X 100%
peradilan
4.
Jumlah responden yang disurvey
yang diselesaikan
100%
masyarakat terhadap
Jumlah perkara prodeo b. Persentase
perkara
yang Jml perkara yang diselesaikan dilokasi sidang
peradilan
dapat diselesaikan dengan keliling X 100%
(acces to
cara sidang keliling
justice) 5.
Tahunan Majelis Hakim dan
Laporan Bulanan
Panitera
dan Laporan
Jumlah perkara yang harus diselesaikan secara
Tahunan
sidang keliling
Meningkatnya
Persentase permohonan
Jml permohonan eksekusi perkara tertentu yang
Ketua Pengadilan &
Laporan Bulanan
kepatuhan
eksekusi atas putusan
ditindaklanjuti X 100%
Panitera
dan Laporan
terhadap
perkara tertentu yang
Jml permohonan eksekusi perkara tertentu
putusan
berkekuatan hukum tetap
pengadilan.
yang ditindaklanjuti
Catatan: Perkara tertentu : - Warisan - Gono-gini - eksekusi anak
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 45
Tahunan
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
6.
Meningkatnya a. Persentase kualitas
masyarakat
pengawasan
ditindaklanjuti
pengaduan Jml pengaduan yang ditindaklanjuti X 100% yang
Jumlah pengaduan yang diterima
Ketua Pengadilan &
Laporan Bulanan
Panitera
dan Laporan
Catatan:
Tahunan
Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur peradilan teknis dan non teknis b. Persentase
temuan
pemeriksaan internal/eksternal
hasil Jumlah temuan intrnal/eksternal yang ditindaklanjuti X100% yang Jumlah temuan internal/eksternal
ditindaklanjuti.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 46
Ketua Pengadilan &
Laporan Bulanan
Panitera
dan Laporan Tahunan
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung MATRIK RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA TAHUNA 2016 – 2020
TUJUAN
:
1.
Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2.
Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3.
Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Tahuna memenuhi butir 1 dan 2 di atas
TARGET KINERJA NO
1.
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
(%) 2015
2016
2017
2018
2019
Meningkatnya penyelesaian
g. Persentase mediasi yang diselesaikan
10
12
14
16
18
perkara
h. Persentase mediasi yang berhasil didamaikan
10
12
14
16
18
i. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100
100
100
100
100
j. Persentase perkara yang diselesaikan
100
100
100
100
100
k. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
100
100
100
100
100
0
0
0
0
0
- Verzet
100
100
100
100
100
- Banding
100
100
100
100
100
waktu maksimal 5 bulan l.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
2.
Peningkatan akseptabilitas
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
putusan Hakim
hukum:
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 47
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
3.
4.
5.
6.
- Kasasi
100
100
100
100
100
- Peninjauan Kembali
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100 1 : 25 100
100 1 : 30 100
100 1 : 35 100
100 1 : 40 100
100 1 : 45 100
7 16
9 18
12 20
15 22
17 24
100
100
100
100
100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
h. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi yang disampaikan secara lengkap i. Persentase berkas perkara yang diajukan PK yang disampaikan secara lengkap j. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis k. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak l. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat m. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara n. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan Peningkatan aksesibilitas c. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan masyarakat terhadap peradilan d. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara (acces to justice) sidang keliling Meningkatnya kepatuhan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara terhadap putusan pengadilan. tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Meningkatnya kualitas c. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti pengawasan d. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 48
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA TAHUNA
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
:
MOHAMAD NATSIR STIRMAN, SH.
Jabatan
:
Sekretaris Pengadilan Agama Tahuna
Selanjutnya disebut Pihak Pertama
Nama
:
Drs. SATRIO A.M. KARIM
Jabatan
:
Ketua Pengadilan Agama Tahuna
Selaku atasan langsung Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama pada tahun 2016 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah
seperti
yang
telah
ditetapkan
dalam
dokumen
perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
terhadap
capaian
kinerja
dari
perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Tahuna, Ketua Pengadilan Agama Tahuna Pihak Kedua
Sekretaris Pengadilan Agama Tahuna Pihak Pertama
Ttd Drs. SATRIO A.M. KARIM NIP 19660101 199303 1 011
Ttd MOHAMAD NATSIR STIRMAN, SH. NIP 19760921200212 1 005
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 49
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2016
NO. 1.
SASARAN
TARGET
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya penyelesaian
(%)
a. Persentase mediasi yang
perkara
10
dilaksanakan b. Persentase mediasi yang
10
berhasil didamaikan c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang
100
diselesaikan e. Persentase diselesaikan
100
perkara
yang
dalam
jangka
100
waktu maksimal 5 bulan f.
Persentase
perkara
diselesaikan
dalam
yang jangka
0
waktu yang lebih dari 5 bulan 2.
Peningkatan
aksepbilitas
Persentase perkara yang tidak
putusan Hakim
3.
Peningkatan pengelolaan
mengajukan upaya hukum -
Verzet
100
-
Banding
100
-
Kasasi
100
-
Peninjauan Kembali (PK)
100
efektifitas a. Persentase
berkas
perkara
100
yang diajukan Banding yang
penyelesaian
disampaikan secara lengkap
perkara
b. Persentase
berkas
perkara
100
yang diajukan Kasasi yang disampaikan secara lengkap c.
Persentase yang
berkas
diajukan
perkara
PK
100
yang
disampaikan secara lengkap d. Persentase
berkas
yang diregister
perkara
100
dan siap
didistribusikan ke Majelis e. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
100
Hal. 50
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung waktu, tempat dan para pihak f.
Persentase
penyitaan
tepat
waktu dan tempat g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara h. Persentase
responden
yang
puas terhadap proses peradilan 4.
Peningkatan
aksesibilitas a. Persentase
masyarakat
terhadap
peradilan (acces to justice)
perkara
prodeo
yang diselesaikan b. Persentase dapat
perkara
diselesaikan
0
1 : 30
100
10
yang dengan
10
Sidang Keliling 5.
Meningkatnya
kepatuhan Persentase
terhadap putusan pengadilan
eksekusi
atas
permohonan putusan
perkara
tertentu yang berkekuatan hukum
100
tetap yang ditindaklanjuti 6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase
pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase
temuan
hasil
pemeriksaan internal/eksternal
100
yang
100
ditindaklanjuti. 7.
Peningkatan kualitas SDM
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
100
100
Hal. 51
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2016
NO. 1.
SASARAN
TARGET
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya penyelesaian
(%)
a. Persentase mediasi yang
perkara
12
dilaksanakan b. Persentase mediasi yang
1
berhasil didamaikan c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang
100
diselesaikan e. Persentase diselesaikan
95
perkara
yang
dalam
jangka
100
waktu maksimal 5 bulan f.
Persentase
perkara
diselesaikan
dalam
yang jangka
0
waktu yang lebih dari 5 bulan 2.
Peningkatan
aksepbilitas
Persentase perkara yang tidak
putusan Hakim
3.
Peningkatan pengelolaan
mengajukan upaya hukum -
Verzet
0
-
Banding
0
-
Kasasi
0
-
Peninjauan Kembali (PK)
0
efektifitas a. Persentase
berkas
perkara
yang diajukan Banding yang
penyelesaian
100
disampaikan secara lengkap
perkara
b. Persentase
berkas
perkara
yang diajukan Kasasi yang
0
disampaikan secara lengkap c.
Persentase yang
berkas
diajukan
perkara
PK
yang
0
disampaikan secara lengkap d. Persentase
berkas
yang diregister
perkara dan siap
100
didistribusikan ke Majelis e. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
100
Hal. 52
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung waktu, tempat dan para pihak f.
Persentase
penyitaan
tepat
waktu dan tempat g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara h. Persentase
responden
yang
puas terhadap proses peradilan 4.
Peningkatan
aksesibilitas a. Persentase
masyarakat
terhadap
peradilan (acces to justice)
perkara
prodeo
yang diselesaikan b. Persentase dapat
perkara
diselesaikan
100
1 : 30
100
12
yang dengan
124
Sidang Keliling 5.
Meningkatnya
kepatuhan Persentase
terhadap putusan pengadilan
eksekusi
atas
permohonan putusan
perkara
tertentu yang berkekuatan hukum
100
tetap yang ditindaklanjuti 6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase
pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase
temuan
hasil
pemeriksaan internal/eksternal
100
yang
100
ditindaklanjuti. 7.
Peningkatan kualitas SDM
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
100
1
Hal. 53
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA TAHUNA NOMOR :W18-A3/73.a/OT.01.2/I/2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PADA PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2016
KETUA PENGADILAN AGAMA TAHUNA Menimbang
Mengingat
: a.
Bahwa untuk efektifnya pelaksanaan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2014, dipandang perlu membentuk Tim Penyusun;
b.
Bahwa yang nama-namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini, dipandang cakap dan mampu untuk melaksanakan tugas tersebut.
:
1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung; 2. Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; 3. Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah; 7. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara Nomor09/M.PAN/05/2007 tentang PedomanPenyusunan Indikator Kerja Utama di lingkunganInstansi Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara Nomor20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kerja Utama; 10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 54
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/ly6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman 12. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Menetapkan
Pertama
MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA TAHUNA TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA TAHUNA; : Membentuk Tim Penyusun LAKIP Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016, dengan susunan sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini;
Kedua
: Tim bertugas mengumpulkan dan menyusun data-data pendukung sebagai bahan LAporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016 dan berkewajiban memberikan laporan secara tertulis kepada Ketua Pengadilan Agama Tahuna;
Ketiga
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di Pada Tanggal
: Tahuna : 12 Januari 2016
Ketua Pengadilan Agama Tahuna
Ttd Drs. SATRIO A.M. KARIM NIP 19660101 199303 1 011
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 55
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA TAHUNA NOMOR : W18-A3/73.a/0T.01.2/I/2016
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PADA PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2016
NO
NAMA
JABATAN DALAM
JABATAN DALAM
KEDINASAN
TIM
1. Drs. Subardi Mooduto
Panitera
Ketua
2. Mohamad Natsir Stirman, SH.
Sekretaris
Wakil Ketua
3. Sukarni Manangkalangi
Wakil Panitera
Sekretaris
4. -
Kasubag Keuangan dan Umum
Korbag. Keuangan& Umum
5. -
Kasubag IT, Pern. & Pelaporan
Korbag.IT, Pern. & Pelaporan
6. Ramla Abas
Kasubag Kepegawaian
Korbag. Kepegawaian
7. Sakinah, S.Ag.
Panitera Muda Hukum
Korbag. Kepaniteraan Hukum
8. Ridwan Olii, S.H.
Panitera Muda Gugatan
Korbag. Kepaniteraan Gugatan
9. Elvira Wongso, SH.
Panitera Pengganti
Anggota
10. Maryati, SH.
Panitera Pengganti
Anggota
11. Idrus Buhari, S.HI.
Jurusita Pengganti
Anggota
12. Sitti Istiqamah Lawendatu, SE.
Jurusita Pengganti
Anggota
13. Ilhama Putra Suendra, SH.
Jurusita Pengganti
Anggota
Ditetapkan di Pada Tanggal
: Tahuna : 12 Januari 2016
Ketua Pengadilan Agama Tahuna
Ttd Drs. SATRIO A.M. KARIM NIP 19660101 199303 1 011
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016
Hal. 56