PENERJEMAHAN PREPOSISI PEMARKAH LOKATIF DAN ADVERBIA LOKATIF BAHASA PRANCIS KE DALAM BAHASA INDONESIA Arini Satyandita Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini membahas penerjemahan preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia dengan menganalisis padanannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis dapat diberi padanan berupa preposisi pula dalam bahasa Indonesia, sedangkan adverbia lokatif bahasa Prancis tidak pernah berpadanan adverbia lokatif bahasa Indonesia, sebab bahasa Indonesia tidak mengenal adverbia lokatif. Oleh karena itu, kesejajaran bentuk dapat diterapkan dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif, sebaliknya penerjemahan adverbia lokatif tidak terikat pada kesejajaran bentuk dan lebih mementingkan kesepadanan tekstual. Hasil analisis juga menunjukkan pergeseran dalam penerjemahan, baik pergeseran tataran maupun pergeseran kategori. Meskipun demikian, amanat yang terdapat dalam bahasa sumber tetap dapat tersampaikan dalam bahasa sasaran.
The Translation of Locative Prepositions and Locative Adverbs in French Language to Indonesian Language Abstract This research explains the translation of locative prepositions and locative adverbs in French language to Indonesian language by analyzing their Indonesian equivalents. It shows that there are Indonesian equivalents for French locative prepositions that work as prepositions as well, whereas Indonesian equivalents for French locative adverbs can never be determined as adverbs because there is no locative adverb in Indonesian language. Therefore, formal correspondence can be applied in the translation of locative prepositions. On the other hand, the translation of locative adverbs ignores formal correspondence but emphasizes textual equivalence. The result of the analysis shows translation shifts, both level shifts and category shifts. Nevertheless, the message in the source language still can be transferred in the target language. Keywords: locative prepositions, locative adverbs, equivalent, translation shift.
Pendahuluan Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri
(Kentjono, 2). Dewasa ini, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi tidak hanya dilakukan oleh masyarakat penutur bahasa yang sama, melainkan juga dibutuhkan komunikasi antarmasyarakat 1
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
penutur bahasa yang berbeda. Namun, tidak semua masyarakat memahami bahasa di luar bahasanya sendiri. Hal ini dapat menghambat terjadinya komunikasi. Hambatan tersebut dapat diatasi dengan penerjemahan. Penerjemahan merupakan proses penggantian sebuah teks dalam suatu bahasa (bahasa sumber, disingkat BSu) dengan teks yang sepadan dalam bahasa lain (bahasa sasaran, disingkat BSa) (Catford, 20). Tujuannya adalah agar amanat yang ada di BSu dapat disampaikan di dalam BSa (Hoed , 80). Namun, setiap bahasa mempunyai kaidahnya masing-masing. Kaidah-kaidah yang berlaku pada suatu bahasa belum tentu berlaku pada bahasa lain (Simatupang, 74). Hal ini dapat dilihat dalam ungkapan lokatif bahasa Prancis dan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Prancis, preposisi dapat digunakan sebagai pemarkah dalam ungkapan lokatif. Preposisi tersebut antara lain à, chez, dans, de, derrière, devant, en, entre, hors, jusque, sous, sur, vers (Grevisse dan Goosse, 1319). Ungkapan lokatif bahasa Prancis juga dapat dinyatakan dengan adverbia lokatif. Contohnya adalah ailleurs, alentour, arrière, cà, céans, ci, deçà, dedans, dehors, dessous, dessus, ici, là, loin, où, outre, partout, près, proche, sus, supra, infra (Grevisse dan Goosse, 1268). Selain adverbia-adverbia tersebut, menurut Wilmet (464-465), terdapat beberapa adverbia lokatif yang berasal dari preposisi dan dibentuk dengan menghilangkan nomina atau frasa nominal yang mengikuti preposisi sehingga memiliki bentuk yang sama persis dengan preposisi tersebut. Misalnya, devant dalam Il a arrêté sa voiture devant le magasin merupakan preposisi, namun dalam Il a arrêté sa voiture devant menjadi adverbia. Pembentukan adverbia lokatif seperti ini hanya dapat digunakan apabila nomina lokatifnya sudah diketahui dari konteksnya. Bahasa Indonesia juga memiliki preposisi pemarkah lokatif. Menurut Alwi dan kawan-kawan (288), berdasarkan bentuknya ada dua macam preposisi, yaitu preposisi tunggal dan preposisi gabungan. Preposisi tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri atas satu kata, yang dapat berupa kata dasar (di, ke, dari, pada) atau kata berafiks (melalui, menuju). Preposisi gabungan dapat berupa preposisi berdampingan (sampai ke), preposisi berkorelasi (antara… dan…), atau preposisi yang diikuti oleh nomina lokatif (di tengah, ke atas, dari dalam). Akan tetapi, bahasa Indonesia tidak memiliki adverbia lokatif (Keraf, 112). Dalam penerjemahan teks berbahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia, preposisi pemarkah lokatif dapat memperoleh padanan berupa preposisi pula.
Contoh: Le baron s’approcha : « Je me charge de tout, mon commandant. J’enverrai à Rouen Le Devoir qui nous ramènera des dames ; je sais où les prendre. On préparera ici un souper ; rien ne manque d’ailleurs, et, au moins, nous passerons une bonne soirée. » (Mademoiselle Fifi, 9) Baron itu menghampiri: “Biar sayalah yang mengurusnya, Pak Komandan. Akan saya suruh si Patuh pergi ke Rouen untuk menjemput perempuan-perempuan. Saya tahu di mana harus mencari mereka. Di sini kita siapkan makan malam. Semua yang diperlukan ada. Nah, paling tidak kita akan dapat bersenang-senang malam ini.” (Mademoiselle Fifi, 339-340) Dalam contoh di atas, ke memang merupakan padanan dari à. Terkadang, teks BSu mengalami perubahan dalam penerjemahannya. Contoh di bawah ini merupakan penerjemahan kalimat bahasa Prancis yang mengandung preposisi pemarkah lokatif de yang padanannya tidak muncul dalam bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur bahasa Prancis dan bahasa Indonesia. Aux murailles pendaient des toiles, des dessins et des aquarelles de prix, tandis que sur les meubles, les étagères, et dans les vitrines élégantes, mille bibelots, des potiches, des statuettes, des bonshommes de Saxe et des magots de Chine, des ivoires anciens et des verres de Venise, peuplaient le vaste appartement de leur foule précieuse et bizarre. (Mademoiselle Fifi, 10) Di dinding dipasang lukisan-lukisan, gambargambar dan lukisan akuarel yang tak ternilai harganya, sementara di atas mebel-mebel, rakrak dan lemari-lemari kaca yang anggun, seribu satu benda-benda kecil, jambangan, patungpatung kecil, patung kakek-kakek dari Saxe dan berhala Cina, gading antik dan gelas-gelas Venesia, merupakan koleksi berharga dan unik yang memenuhi apartemen yang sangat luas itu. (Mademoiselle Fifi, 342) Demikian pula halnya dengan penerjemahan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Dalam contoh berikut, adverbia lokatif là mendapat padanan frasa preposisional di tempat itu. 2
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
Il charmait aussi les femmes: les chenaux compliqués de la mer le conduisaient souvent à Kotor, au pied d'une maison de bois toute vermoulue qui haletait sous la poussée des flots; la veuve du pacha de Scutari passait là ses nuits à rêver de Marko et ses matins à l'attendre. (Le sourire de Marko, 13) Perempuan-perempuan pun terpukau. Jalur pelayaran rumit sering mengantarnya ke Kotor, ke tepi sebuah rumah dari kayu yang telah lapuk dan terengah-engah karena hempasan gelombang. Di tempat itu janda gubernur provinsi Skutari melewatkan waktu malamnya sambil melamun, sedangkan pagi hari ia menunggu kedatangannya. (Senyum Marko, 26) Dari kenyataan tersebut, penerjemahan preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia menarik untuk diteliti.
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah dua cerpen berbahasa Prancis dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, yaitu Mademoiselle Fifi karya Guy de Maupassant beserta terjemahan bahasa Indonesianya Mademoiselle Fifi, diterjemahkan oleh Ida Sundari Husen, dan Le sourire de Marko karya Marguerite Yourcenar beserta terjemahan bahasa Indonesianya oleh Winarsih P. Arifin dengan judul Senyum Marko. Pengumpulan data dilakukan dengan mencuplik kalimat atau paragraf dari teks BSu yang di dalamnya terdapat preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Data dari teks sumber (disingkat TSu) dan teks sasaran (disingkat TSa) yang telah terkumpul dipisahkan menurut kelas katanya (preposisi atau adverbia), kemudian data dianalisis dengan menggunakan teori terjemahan, yaitu teori Catford mengenai perpadanan, pergeseran dalam penerjemahan, dan probabilitas perpadanan. Preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis kemudian diamati padanannya dalam bahasa Indonesia, lalu diamati ada atau tidaknya pergeseran. Apabila terdapat pergeseran, pergeseran tersebut akan dikelompokkan berdasarkan pergeseran tataran atau pergeseran kategori. Setelah itu, dilakukan penghitungan probabilitas perpadanan.
Analisis Data dikelompokkan berdasarkan kelas katanya, yaitu preposisi pemarkah lokatif atau adverbia lokatif, dan berdasarkan padanannya dalam bahasa Indonesia. Setelah itu, dilakukan analisis pergeseran yang terjadi dalam penerjemahan dan penghitungan probabilitas perpadanan dari masing-masing preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis. Jumlah data dalam TSu adalah 194 buah: 176 preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis dan 18 adverbia lokatif bahasa Prancis. 1. Preposisi Pemarkah Lokatif Bahasa Prancis Preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis mendapat padanan dalam bahasa Indonesia berupa preposisi, adverbia, nomina, atau padanan zero. 1.1 Berpadanan Preposisi Bahasa Indonesia Preposisi bahasa Indonesia yang menjadi padanan untuk preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis, ada yang berupa preposisi tunggal dan ada pula yang berupa preposisi gabungan. Kesejajaran bentuk dapat diterapkan pada sebagian besar penerjemahan ini. 1.1.1 Berpadanan Preposisi Tunggal Bahasa Indonesia 94 preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis berpadanan preposisi tunggal bahasa Indonesia. 1.
Depuis son entrée en France, ses camarades ne l’appelaient plus que Mlle Fifi. (Mademoiselle Fifi, 7) Sejak kedatangannya di Prancis, kawankawannya selalu menjulukinya Mademoiselle Fifi. (Mademoiselle Fifi, 337)
2.
Il rapporta une toute mignonne théière de Chine famille Rose qu’il emplit de poudre à canon, et, par le bec, il introduisit délicatement un long morceau d’amadou, l’alluma, et courut reporter cette machine infernale dans l’appartement voisin. (Mademoiselle Fifi, 11) Ia kembali membawa poci cantik tempat menyeduh teh, berwarna merah muda buatan Cina. Ia mengisinya dengan mesiu dan melalui mulut poci dimasukkannya dengan hati-hati kaul panjang, lalu dinyalakannya. Kemudian ia berlari membawa bom rakitan itu ke rumah sebelah. (Mademoiselle Fifi, 342-343) 3
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
Pada contoh 1, preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis en mendapatkan padanan di yang juga berkelas kata preposisi dalam bahasa Indonesia. Di merupakan preposisi tunggal bahasa Indonesia yang berupa kata dasar. Pada contoh 2, preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis par mendapatkan padanan bahasa Indonesia melalui. Melalui merupakan preposisi tunggal bahasa Indonesia berupa kata berafiks. 3.
Elle quitta ses genoux d’une secousse et retomba sur sa chaise. (Mademoiselle Fifi, 18) Dengan satu gerakan Rachel meninggalkan lututnya dan menjatuhkan diri di kursi. (Mademoiselle Fifi, 355)
Preposisi chez pada contoh 5 diberi padanan preposisi tunggal bahasa Indonesia, yaitu di. Pada contoh tersebut, tokoh yang sedang dibicarakan adalah Mayor Farlsberg. Bersama rekan-rekannya sesama tentara Prusia, ia menguasai Château d’Uville yang terletak di Prancis. Château d’Uville inilah yang menjadi latar tempat dari cerita Mademoiselle Fifi. Tokoh Major Farlsberg, seorang asing, yang berada di Prancis, menimbulkan munculnya kata negeri untuk menjelaskan bahwa ia telah menikah di negara asalnya. Oleh sebab itu, untuk menyampaikan amanat yang terkandung dalam preposisi chez pada konteks di atas, kata negeri ditambahkan di belakang preposisi tunggal di. 5.
Preposisi sur dipadankan dengan preposisi tunggal di. Sebenarnya sur dapat dipadankan dengan preposisi gabungan di atas. Namun, tanpa nomina lokatif atas pun amanat yang terkandung dalam preposisi sur sudah dapat tersampaikan dalam bahasa Indonesia, sebab kursi merupakan nomina tempat yang memiliki dimensi dua (panjang dan lebar). Oleh sebab itu, di kursi pastilah berarti di atas kursi, tidak mungkin di dalam kursi. 4.
Le major, homme tranquille, marié chez lui, s’accommodait de tout ; mais le baron capitaine, viveur tenace, coureur de bouges, forcené trousseur de filles, rageait d’être enfermé depuis trois mois dans la chasteté obligatoire de ce poste perdu. (Mademoiselle Fifi, 7) Pak Mayor, laki-laki yang tenang dan sudah menikah di negerinya, dapat menyesuaikan diri dengan segala situasi. Adapun Baron yang Kapten adalah orang yang suka foya-foya, pengunjung setia kabaret, pemburu perempuan yang gigih. Ia sangat kesal karena terkurung selama tiga bulan sehingga terpaksa “berpuasa” di pos yang jauh dari mana-mana itu. (Mademoiselle Fifi, 336)
Dalam contoh di atas, terlihat bahwa preposisi chez diberi padanan preposisi tunggal bahasa Indonesia yang ditambahkan nomina di belakangnya, sebab bahasa Indonesia tidak memiliki satu kata tersendiri yang dapat menjadi padanan yang tepat untuk menyampaikan amanat yang terkandung dalam preposisi chez. Preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis chez dapat bermakna ‘di rumah’, ‘di tempat asal’, ‘di negeri’, ‘di tempat kerja’, dan sebagainya, tergantung konteks. Preposisi chez mengacu kepada sesuatu yang bersifat kontekstual.
Enfin, la veuve noua solidement son écharpe à la longue ceinture souple d'un Albanais; un habile pêcheur de thons réussit à emprisonner Marko dans ce lasso de soie, et le nageur à demi étranglé dut se laisser traîner sur la plage. (Le sourire de Marko, 14) Akhirnya si janda mengikat selendangnya pada ikat pinggang lentur milik seorang Albania; dengan gesit penangkap ikan tongkol itu menangkap Marko dengan laso sutera. Perenang yang hampir tercekik itu terpaksa membiarkan tubuhnya diseret ke pantai. (Senyum Marko, 29)
Pada penerjemahan di atas, preposisi dans mendapat padanan preposisi dengan. Meskipun sama-sama berkelas kata preposisi, keduanya memiliki peran semantis yang berbeda. Dans menyatakan keterangan tempat, sedangkan dengan menyatakan keterangan alat (instrumental) (Keraf, 110). Hal ini terjadi karena verba emprisonner ‘memenjara, mengurung’ diterjemahkan menjadi menangkap. Verba emprisonner dapat diberi keterangan tempat dans ce lasso de soie. Namun, verba menangkap kurang tepat apabila diberi keterangan tempat dalam laso sutera. Untuk itu, keterangan tempat diganti menjadi keterangan alat, yaitu dengan laso sutera. 1.1.2 Berpadanan Preposisi Gabungan Bahasa Indonesia Ditemukan 51 data yang mengandung preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis berpadanan preposisi gabungan bahasa Indonesia. 1.
Une tasse de café fumait sur un guéridon de marqueterie maculé par les liqueurs, brûlé par les cigares, entaillé par le canif de l’officier conquérant qui, parfois, s’arrêtant d’aiguiser un crayon, traçait sur le meuble gracieux des 4
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
chiffres ou des dessins, à la fantaisie de son rêve nonchalant. (Mademoiselle Fifi, 5) Secangkir kopi mengepul di atas meja bundar berkaki satu, berhiaskan marketri, yang dipenuhi noda bekas minuman keras, hangus oleh cerutu, dicorat-coret oleh pisau lipat milik perwira yang menang perang itu. Terkadang, setelah selesai menajamkan pinsil, perwira itu menggoresgoreskan angka atau gambar pada mebel cantik itu, tergantung daya khayal orang yang sedang iseng. (Mademoiselle Fifi, 333-334) Pada contoh 1, preposisi sur dipadankan dengan dengan preposisi di atas. Di atas merupakan preposisi gabungan yang terbentuk dari preposisi dasar di dan nomina lokatif atas. Nomina tempat yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah un guéridon, yang bermakna ‘meja kecil berbentuk bulat atau oval dan berkaki satu’. Meja merupakan benda yang memiliki dimensi dua (panjang dan lebar), tidak memiliki isi atau volume. Oleh sebab itu, preposisi gabungan yang tepat untuk nomina tempat meja adalah di atas. Dalam contoh di atas, di atas memang merupakan padanan untuk sur. 2.
Le marquis, sous prétexte de l’embrasser, venait de lui souffler un jet de tabac dans la bouche. (Mademoiselle Fifi, 15) Dengan dalih mau menciumnya, Sang Marquis mengembuskan tembakau ke dalam mulutnya. (Mademoiselle Fifi, 350)
3.
Dans la salle ils trouvèrent les trois officiers de moindre grade : un lieutenant Otto de Grossling ; deux souslieutenants, Fritz Scheunaubourg et le marquis Wilhem d’Eyrik, un tout petit blondin fier et brutal avec les hommes, dur aux vaincus, et violent comme une arme à feu. (Mademoiselle Fifi, 7) Dalam ruang makan, mereka bertemu dengan tiga orang perwira lain yang pangkatnya lebih rendah: seorang letnan, Otto de Grossling; dua orang perwira bawahannya, Fritz Scheunaubourg dan Marquis Wilhelm d’Eyrik, seorang pria kecil berambut pirang, yang kasar terhadap laki-laki, kejam terhadap mereka yang kalah, dan bengis seperti senjata api. (Mademoiselle Fifi, 336-337)
Preposisi dans dipadankan dengan preposisi gabungan bahasa Indonesia ke dalam. Preposisi gabungan ini
memarkahi arah untuk nomina tempat yang memiliki dimensi tiga. Dalam contoh di atas, Marquis Wilhelm d’Eyrik sedang mengisap tembakau dengan seorang pelacur bernama Rachel duduk di sebelahnya. Marquis Wilhelm d’Eyrik yang dijuluki Mademoiselle Fifi adalah pria yang selalu bertingkah sesuai kemauannya sendiri. Pada saat itu, ia mengembuskan asap dari tembakau yang tengah dihisapnya kepada Rachel untuk membuatnya marah. Preposisi dans yang terdapat dalam kalimat tersebut menyatakan arah yang dituju oleh Mademoiselle Fifi untuk mengembuskan tembakaunya, yaitu la bouche (de Rachel). La bouche ‘mulut’ merupakan nomina yang memiliki ruang atau isi. Dengan demikian, preposisi dans dipadankan dengan preposisi nomina lokatif ke dalam yang digunakan untuk memarkahi arah. Dalam contoh 3, dans dipadankan dengan dalam. Dalam merupakan nomina lokatif yang menjadi salah satu unsur pembentuk preposisi gabungan seperti di dalam, ke dalam, dari dalam. Preposisi-preposisi tersebut digunakan untuk memarkahi nomina tempat yang memiliki dimensi tiga. Namun, dalam juga dapat berdiri sendiri sebagai preposisi, sebagai alternasi dari preposisi gabungan di dalam (Alwi dkk, 292). Pada konteks di atas, dans sebenarnya dapat dipadankan dengan di dalam atau di saja. Namun, di dalam terasa kurang efektif karena dalam beberapa konteks tertentu, seperti dalam contoh di atas, di saja atau dalam saja sudah cukup untuk menyampaikan amanat yang terkandung dalam preposisi dans. Dari sumber data juga tidak ditemukan preposisi pemarkah lokatif dans yang dipadankan dengan preposisi gabungan di dalam. Pada umumnya, dans memang cukup dipadankan dengan di saja atau dalam saja. 4.
« - Chienne du diable, as-tu la prétention de me faire manger de la vieille chèvre centenaire? « - C'était une belle bête, répondit la veuve. Et la plus jeune du troupeau. « - Elle était coriace comme ta viande de sorcière, et elle avait le même fumet maudit, fit le jeune Chrétien ivre. Puisses-tu bouillir comme elle en Enfer! (Le sourire de Marko, 1314) “Anjing setan! Kaukira kaudapat memaksaku makan kambing tua bangka, ya?” “Ini kambing muda,” jawab si janda, “Yang termuda dalam kawanannya.” “Dagingnya sealot dagingmu, nenek sihir, dan baunya seanyir baumu,” kata pemuda Nasrani yang mabuk itu, “Semoga tubuhmu akan direbus di atas api neraka.” (Senyum Marko, 27) 5
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
Pada contoh di atas, preposisi en dipadankan dengan preposisi nomina lokatif di atas. En sebenarnya tidak bermakna ‘di atas’. Dalam konteks tersebut, kalimat “Puisses-tu bouillir comme elle en Enfer!” diucapkan Marko untuk menyumpahi janda jahat. Di dalam kalimat tersebut terdapat kata bouillir ‘merebus’. Kegiatan merebus ‘memasak sesuatu dengan air atau memasak sesuatu dalam air mendidih’ dilakukan menggunakan wadah yang diletakkan di atas api, bukan di dalam api. Memasak atau memasukkan sesuatu ke dalam api lebih tepat disebut sebagai membakar. Oleh sebab itu, dalam contoh di atas en dipadankan dengan di atas.
1.3 Berpadanan Nomina Bahasa Indonesia Dalam sumber data, terdapat 1 data yang mengandung preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis berpadanan nomina. Il rapporta une toute mignonne théière de Chine famille Rose qu’il emplit de poudre à canon, et, par le bec, il introduisit délicatement un long morceau d’amadou, l’alluma, et courut reporter cette machine infernale dans l’appartement voisin. (Mademoiselle Fifi, 11) Ia kembali membawa poci cantik tempat menyeduh teh, berwarna merah muda buatan Cina. Ia mengisinya dengan mesiu dan melalui mulut poci dimasukkannya dengan hati-hati kaul panjang, lalu dinyalakannya. Kemudian ia berlari membawa bom rakitan itu ke rumah sebelah. (Mademoiselle Fifi, 342-343)
1.2 Berpadanan Adverbia Bahasa Indonesia Dari sumber data, diperoleh 1 data yang mengandung preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis berpadanan adverbia bahasa Indonesia. Alors, le plus vieux des notables jeta loin de lui son marteau et s'écria lamentablement: « - Qu'Allah nous pardonne d'avoir essayé de crucifier un mort! Attachons une grosse pierre au cou de ce cadavre, pour que l'abîme ensevelisse notre erreur, et que la mer ne nous le ramène pas. (Le sourire de Marko, 15) Pembesar tertua kemudian melempar jauh-jauh palunya sambil berteriak dengan nada sedih, “Astagfirulah! Kita telah mencoba menyalibkan orang mati! Mari kita gantungkan batu besar di leher mayat ini, agar jurang menimbuni kesalahan yang kita lakukan, dan laut tidak mengembalikannya lagi kepada kita.” (Senyum Marko, 30-31) Preposisi lokatif bahasa Prancis loin de dipadankan dengan jauh-jauh, yang merupakan adverbia deadjektival bahasa Indonesia (Kridalaksana, 84). Adverbia jauh-jauh merupakan adverbia penanda kualitas, yaitu adverbia yang menjelaskan sifat atau nilai suatu perbuatan, peristiwa, keadaan, atau sifat. Pada terjemahan di atas, adverbia jauh-jauh menerangkan sifat dari perbuatan melempar. Klausa le plus vieux des notables jeta loin de lui sebenarnya dapat diberi padanan yang setia, yaitu pembesar tertua melempar jauh darinya. Namun, frasa jauh darinya dapat menjadikan kalimat tampak seperti terputus di tengah karena ada jeda yang terlalu banyak. Perpadanan loin de dengan jauh dari membuat predikat melempar terpisah cukup jauh dengan objeknya, yaitu son marteau ‘palunya’.
Pada contoh di atas, preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis de mendapatkan padanan bahasa Indonesia buatan yang berkelas kata nomina. Preposisi de memarkahi asal frasa nominal une toute migonne théière, yaitu Chine. Preposisi de yang diikuti dengan Chine mengandung makna ‘berasal dari’, ‘dibuat di’, atau ‘datang dari’ Cina. Menurut Kridalaksana (72-73), proses nominalisasi dapat terjadi melalui afiksasi. Salah satu afiks yang dapat berperan dalam proses nominalisasi adalah sufiks –an. Sufiks tersebut dapat digunakan untuk membentuk nomina dengan makna ‘apa yang dikerjakan seseorang’, seperti anjuran, anggapan. Dalam contoh di atas, nomina buatan bemakna ‘yang dibuat di’. Dengan demikian, nomina buatan dapat menyampaikan amanat yang terdapat dalam preposisi lokatif de. 1.4 Berpadanan Zero Ditemukan 29 preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis yang berpadanan zero. 1.
Quand il eut achevé ses lettres et parcouru les journaux allemands que son vaguemestre venait de lui apporter, il se leva, et, après avoir jeté au feu trois ou quatre énormes morceaux de bois vert, car ces messieurs abattaient peu à peu le parc pour se chauffer, il s’approcha de la fenêtre. (Mademoiselle Fifi, 5) Setelah selesai membaca surat dan membalikbalik halaman koran Jerman yang diantarkan perwira petugas pos, ia bangkit. Dilemparkannya tiga atau empat potong kayu yang masih hijau ke dalam perapian. Tuan-tuan 6
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
yang berkuasa itu ternyata juga secara perlahanlahan membantai pepohonan di taman untuk berdiang. Mayor Farlsberg mendekati jendela. (Mademoiselle Fifi, 334) Dalam contoh di atas, preposisi de diberi padanan zero. Preposisi de seperti yang terdapat dalam contoh di atas merupakan satu kesatuan dengan verba yang mendahuluinya, yaitu s’approcher de. Verba s’approcher de diterjemahkan menjadi mendekati. Verba tersebut sudah mengandung makna lokatif (arah), sehingga tidak perlu lagi ditambahkan preposisi pemarkah lokatif di belakangnya. Selain itu, dalam bahasa Indonesia, verba yang berimbuhan me- -i merupakan verba transitif. Verba tersebut membutuhkan objek, bukan preposisi. Kata jendela pada contoh di atas merupakan objek terhadap predikat mendekati. Oleh sebab itu, preposisi de mendapat padanan zero. 2.
Aux murailles pendaient des toiles, des dessins et des aquarelles de prix, tandis que sur les meubles, les étagères, et dans les vitrines élégantes, mille bibelots, des potiches, des statuettes, des bonshommes de Saxe et des magots de Chine, des ivoires anciens et des verres de Venise, peuplaient le vaste appartement de leur foule précieuse et bizarre. (Mademoiselle Fifi, 10) Di dinding dipasang lukisan-lukisan, gambargambar dan lukisan akuarel yang tak ternilai harganya, sementara di atas mebel-mebel, rakrak dan lemari-lemari kaca yang anggun, seribu satu benda-benda kecil, jambangan, patungpatung kecil, patung kakek-kakek dari Saxe dan berhala Cina, gading antik dan gelas-gelas Venesia, merupakan koleksi berharga dan unik yang memenuhi apartemen yang sangat luas itu. (Mademoiselle Fifi, 342)
Preposisi de pada contoh di atas diberi padanan zero. Preposisi de merupakan preposisi lokatif yang memarkahi asal. Dalam bahasa Prancis, mengungkapkan berhala Cina atau gelas-gelas Venesia memang membutuhkan preposisi de. *Des magots Chine atau *des verres Venise tidak berterima secara gramatikal. Apabila tidak menggunakan preposisi, Chine dan Venise harus diubah menjadi adjektiva (des magots chinois, des verres vénitiennes). Sementara itu, dalam bahasa Indonesia, asal dapat dinyatakan tanpa menggunakan preposisi seperti dalam contoh di atas, sebab sudah cukup jelas dari konteksnya, seperti berhala (yang berasal dari) Cina dan gelas-gelas (yang berasal dari) Venesia. Tanpa
menerjemahkan preposisi de dalam frasa des magots de Chine dan des verres de Venise, dapat dipahami bahwa berhala Cina berarti berhala dari Cina, dan gelas-gelas Venesia berarti gelas-gelas dari Venesia. 3.
On appela les jeunes filles; elles mirent à la hâte leurs habits des jours de fête: elle apportèrent des tambourins et des flûtes; elle joignirent les mains pour danser en rond autour du cadavre, et la plus belle de toutes, un mouchoir rouge à la main, menait la danse. (Le sourire de Marko, 15-16) Orang-orang itu lalu memanggil anak-anak gadis yang mengenakan pakaian pesta; mereka datang sambil membawa rebana serta seruling. Sambil bergandengan tangan, gadis-gadis itu menari-nari mengitari mayat. Gadis yang paling cantik memegang saputangan merah dan memimpin tarian. (Senyum Marko, 32)
Preposisi à dalam contoh di atas mendapat padanan zero. Frasa un mouchoir rouge à la main sebenarnya dapat diterjemahkan dengan setia menjadi saputangan merah di tangan. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, un mouchoir à la main berarti ‘memegang saputangan merah’. Sementara itu, dalam terjemahan bahasa Indonesia terdapat verba memegang ‘memaut dengan tangan’. Karena sudah ada verba memegang, dalam terjemahan tersebut tidak perlu lagi ditambah di tangan. Oleh sebab itu, preposisi à dalam frasa un mouchoir rouge à la main diberi padanan zero. 2. Adverbia Lokatif Bahasa Prancis Berdasarkan analisis terhadap data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa penerjemahan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia tidak terpaku pada kesejajaran bentuk dan lebih mengutamakan kesepadanan tekstual. Oleh sebab itu, pergeseran selalu terjadi dalam penerjemahan ini. Adverbia lokatif bahasa Prancis ada yang mendapat padanan dalam bahasa Indonesia berupa frasa preposisional, adjektiva, juga padanan zero. 2.1 Berpadanan Frasa Preposisional Bahasa Indonesia Dari sumber data, didapatkan 12 adverbia lokatif bahasa Prancis yang mendapat padanan berupa frasa preposisional. 1. Le major quitta sa pipe : « Quelle fête, capitaine ?» Le baron s’approcha : « Je me charge de tout, mon commandant. J’enverrai à Rouen Le 7
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
Devoir qui nous ramènera des dames ; je sais où les prendre. On préparera ici un souper ; rien ne manque d’ailleurs, et, au moins, nous passerons une bonne soirée. » (Mademoiselle Fifi, 9)
intermédiaire bienveillant ; mais il ne fallait pas lui demander un seul tintement de sa cloche ; il se serait plutôt laissé fusiller. C’était sa manière à lui de protester contre l’invasion, protestation pacifique, protestation du silence, la seule, disait-il, qui convînt au prêtre, homme de douceur et non de sang ; et tout le monde, à dix lieues à la ronde, vantait la fermeté, l’héroïsme de l’abbé Chantavoine, qui osait affirmer le deuil public, le proclamer, par le mutisme obstiné de son église. (Mademoiselle Fifi, 12)
Atasannya menurunkan pipanya: “Pesta apa, Kapten?” Baron itu menghampiri: “Biar sayalah yang mengurusnya, Pak Komandan. Akan saya suruh si Patuh pergi ke Rouen untuk menjemput perempuan-perempuan. Saya tahu di mana harus mencari mereka. Di sini kita siapkan makan malam. Semua yang diperlukan ada. Nah, paling tidak kita akan dapat bersenang-senang malam ini.” (Mademoiselle Fifi, 339-340) 2.
– Au Mont Athos, interrompit l'ingénieur. Les JS gigantesques de Marko Kraliévitch reposent quelque part dans cette Sainte Montagne où rien ne change depuis le moyen âge, sauf peut-être la qualité des âmes, et où six mille moines ornés de chignons et de barbes flottantes prient encore aujourd'hui pour le salut de leurs pieux protecteurs, les princes de Trébizonde, dont la race est sans doute éteinte depuis des siècles. (Le sourire de Marko, 12) “Di Gunung Athos,” sela insinyur, “Tulangbelulang berukuran besar dari Marko Kralievitsy terpendam di suatu tempat di Gunung Suci. Sejak Abad Pertengahan, tak sesuatu pun yang berubah di tempat itu, kecuali barangkali mutu jiwa manusia. Hingga hari ini, di tempat itu, enam ribu rahib dengan rambut tersanggul dan janggut berkibar tetap saja berdoa demi keselamatan pelindung-pelindung mereka yang saleh, para pangeran Trebizone, suku bangsa yang seharusnya telah punah sejak berabad lalu.” (Senyum Marko, 24)
Pada kedua contoh di atas, adverbia lokatif bahasa Prancis dipadankan dengan frasa preposisional bahasa Indonesia; ici dipadankan dengan di sini, dan quelque part dengan di suatu tempat. Adverbia lokatif bahasa Prancis diterjemahkan menjadi frasa preposisional yang merupakan padanannya dalam bahasa Indonesia. 3.
Kepala gerejanya tidak menolak untuk menerima dan memberi makan kepada para prajurit Prusia. Bahkan ia pernah bersedia minum sebotol bir atau anggur Bordeaux dengan komandan pasukan musuh, yang sering memintanya menjadi perantara yang baik hati. Namun, jangan sekali-kali memintanya untuk menyuruh membunyikan lonceng gereja. Mungkin ia akan memilih untuk ditembak mati saja. Itulah caranya yang khas untuk menunjukkan protes terhadap invasi musuh, protes yang damai, protes dengan bungkam, satu-satunya yang cocok untuk pastor, pembela perdamaian dan anti pertumpahan darah, katanya. Semua orang, dalam lingkaran dengan jarak sekitar 10 lieues, memuji keteguhan, kepahlawanan abbé Chantavoine, yang berani menunjukkan kesedihan rakyat, mengumumkannya terang-terangan, melalui bungkamnya lonceng gereja. (Mademoiselle Fifi, 344-345)
Le curé ne s’était nullement refusé à recevoir et à nourrir des soldats prussiens ; il avait même plusieurs fois accepté de boire une bouteille de bière ou de bordeaux avec le commandant ennemi, qui l’employait souvent comme
Pada contoh di atas, adverbia lokatif bahasa Prancis à dix lieues à la ronde diberi padanan berupa frasa preposisional, yaitu dalam lingkaran dengan jarak sekitar 10 lieues. À dix lieues à la ronde merupakan ungkapan bahasa Prancis yang berarti très loin1 ‘sangat jauh’. Dalam contoh di atas, tout le monde, à dix lieues à la ronde, diterjemahkan secara harfiah menjadi semua orang, dalam lingkaran dengan jarak sekitar 10 lieues. Lieue merupakan satuan jarak yang digunakan pada masa lalu (1 lieue = + 4 kilometer). 2.2 Berpadanan Adjektiva Bahasa Indonesia Diperoleh 1 data yang mengandung adverbia lokatif bahasa Prancis berpadanan adjektiva bahasa Indonesia.
1
http://expressions-francaises.com (diakses pada tanggal 17 April 2013, pukul 06:55 WIB) 8
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
Soudain, un coup de feu retentit, puis un autre très loin ; et, pendant quatre heures, on entendit ainsi de temps en temps des détonations proches ou lointaines, et des cris de ralliement, des mots étranges lancés comme appel par des voix gutturales. (Mademoiselle Fifi, 20) Tiba-tiba terdengar letusan senjata, lalu satu lagi jauh sekali. Selama empat jam berikutnya, terdengar sekali-sekali letusan-letusan yang dekat atau jauh dan teriakan-teriakan untuk menyuruh berkumpul, kata-kata asing yang diteriakkan seperti panggilan oleh suara-suara gutural. (Mademoiselle Fifi, 358-359) Pada contoh di atas, très loin dipadankan dengan jauh sekali. Adjektiva jauh dalam konteks di atas menjelaskan nomina (letusan senjata yang) satu lagi, sedangkan adverbia sekali merupakan padanan untuk très yang juga menekankan kadar kualitas atau intensitas dari adjektiva jauh. Pewatas sekali digunakan untuk menyatakan tingkat kualitas atau intensitas yang tinggi (Alwi dkk, 181). Bahasa Indonesia tidak memiliki pemarkah lokatif berkelas kata adverbia yang dapat menyampaikan amanat yang sama dengan loin, sehingga adverbia tersebut dipadankan dengan adjektiva jauh. 2.3 Berpadanan Zero Dari sumber data, diperoleh 5 data yang mengandung adverbia lokatif bahasa Prancis berpadanan zero. 1.
Il ne fallait pas non plus songer à amarrer un canot sur un coin désert du rivage: d'innombrables sentinelles, postées dans les rochers, opposaient à un Marko seul et absent leur présence multiple et infatigable. Mais là où une barque est visible, un bon nageur se dissimule, et seuls les poissons connalssent sa piste entre deux eaux. (Le sourire de Marko, 13) Mustahil pula untuk dapat menambatkan sampan di tempat sunyi di pinggir sungai; jumlah serdadu pengintai yang ditempatkan di batu karang tak terhitung banyaknya dan tak kenal lelah, sementara Marko seorang diri dan tak pernah terlihat. Begitu muncul sebuah perahu, sang perenang mahir telah menyembunyikan diri; hanya ikan-ikan sajalah yang dapat melihat bekas luncurannya di antara dua alur air. (Senyum Marko, 26)
Pada contoh di atas, adverbia lokatif bahasa Prancis là mendapat padanan zero. Dalam kalimat sebelumnya, terdapat frasa un coin désert du rivage ‘tempat sunyi di pinggir sungai’ yang menyatakan tempat. Adverbia là memiliki acuan anaforis. Dalam contoh di atas, adverbia là yang mengacu kepada un coin désert du rivage tidak diterjemahkan karena acuannya tersebut sudah disebutkan dalam kalimat sebelumnya, sehingga cukup diterjemahkan menjadi begitu muncul sebuah perahu, … pembaca pun dapat memahami tempat munculnya perahu tersebut, yaitu di tempat sunyi di pinggir sungai. 2.
Les bourreaux prirent des clous et un marteau sur l'établi d'un radoubeur de barques, et ils percèrent les mains du jeune Serbe, et ils traversèrent ses pieds de part en part. (Le sourire de Marko, 15) Maka para algojo mengambil paku dan palu dari meja kerja tukang memperbaiki perahu, kemudian mencoblos kedua tangan pemuda Serbia itu, dan menembusi kaki-kakinya. (Senyum Marko, 30)
Dalam contoh di atas, traverser ses pieds de part en part ‘melintas dari satu sisi ke sisi lain’ diterjemahkan menjadi ‘menembusi’. Adverbia de part en part pun diberi padanan zero, sebab makna de part en part sudah tercakup atau tersirat dalam verba menembusi kakikakinya. 3. Pergeseran Dalam menganalisis pergeseran, dilihat penyimpangan kesejajaran bentuk dalam penerjemahan preposisi dan adverbia lokatif bahasa Prancis di dalam bahasa Indonesia. Dalam sebuah kalimat atau paragraf yang mengandung preposisi pemarkah lokatif atau adverbia lokatif, mungkin saja terjadi lebih dari satu jenis pergeseran. Pergeseran-pergeseran yang terjadi dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. 3.1 Pergeseran Tataran Pergeseran tataran terjadi pada penerjemahan preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis. Ditemukan 1 pergeseran tataran dalam penerjemahan preposisi lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia, yaitu dari preposisi yang merupakan unsur gramatikal menjadi nomina yang merupakan unsur leksikal. Il rapporta une toute mignonne théière de Chine famille Rose qu’il emplit de poudre à canon, et, 9
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
par le bec, il introduisit délicatement un long morceau d’amadou, l’alluma, et courut reporter cette machine infernale dans l’appartement voisin. (Mademoiselle Fifi, 11) Ia kembali membawa poci cantik tempat menyeduh teh, berwarna merah muda buatan Cina. Ia mengisinya dengan mesiu dan melalui mulut poci dimasukkannya dengan hati-hati kaul panjang, lalu dinyalakannya. Kemudian ia berlari membawa bom rakitan itu ke rumah sebelah. (Mademoiselle Fifi, 342-343) Dalam penerjemahan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia juga ditemukan 1 pergeseran tataran, yaitu dari adverbia yang merupakan unsur gramatikal menjadi adjektiva yang merupakan unsur leksikal. Soudain, un coup de feu retentit, puis un autre très loin ; et, pendant quatre heures, on entendit ainsi de temps en temps des détonations proches ou lointaines, et des cris de ralliement, des mots étranges lancés comme appel par des voix gutturales. (Mademoiselle Fifi, 20) Tiba-tiba terdengar letusan senjata, lalu satu lagi jauh sekali. Selama empat jam berikutnya, terdengar sekali-sekali letusan-letusan yang dekat atau jauh dan teriakan-teriakan untuk menyuruh berkumpul, kata-kata asing yang diteriakkan seperti panggilan oleh suara-suara gutural. (Mademoiselle Fifi, 358-359) 3.2 Pergeseran Kategori Pergeseran kategori yang terjadi dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia meliputi pergeseran struktur, pergeseran kelas, pergeseran unit, dan pergeseran intra-sistem. 3.2.1 Pergeseran Struktur Dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia, ditemukan 109 buah data yang mengalami pergeseran struktur. Dalam contoh berikut, terjadi perubahan urutan unsur-unsur dalam kalimat yang mengakibatkan pergeseran struktur. 1.
Le baron s’approcha : « Je me charge de tout, mon commandant. J’enverrai à Rouen Le Devoir qui nous ramènera des dames ; je sais où les prendre. On préparera ici un souper ; rien ne manque d’ailleurs, et, au moins, nous passerons une bonne soirée. » (Mademoiselle Fifi, 9)
Baron itu menghampiri: “Biar sayalah yang mengurusnya, Pak Komandan. Akan saya suruh si Patuh pergi ke Rouen untuk menjemput perempuanperempuan. Saya tahu di mana harus mencari mereka. Di sini kita siapkan makan malam. Semua yang diperlukan ada. Nah, paling tidak kita akan dapat bersenang-senang malam ini.” (Mademoiselle Fifi, 339-340) Dalam contoh di atas, J’enverrai à Rouen Le Devoir diterjemahkan menjadi Akan saya suruh si Patuh pergi ke Rouen. Di sini terlihat perubahan urutan struktur kalimat dalam BSu dan BSa, yaitu subjek + predikat + keterangan tempat + objek menjadi keterangan waktu + subjek + predikat + objek + keterangan tempat. Pergeseran struktur juga terjadi dalam penerjemahan adverbia lokatif. Ditemukan 7 data yang mengalami pergeseran struktur. Contoh: 2. Le major quitta sa pipe : « Quelle fête, capitaine ?» Le baron s’approcha : « Je me charge de tout, mon commandant. J’enverrai à Rouen Le Devoir qui nous ramènera des dames ; je sais où les prendre. On préparera ici un souper ; rien ne manque d’ailleurs, et, au moins, nous passerons une bonne soirée. » (Mademoiselle Fifi, 9) Atasannya menurunkan pipanya: “Pesta apa, Kapten?” Baron itu menghampiri: “Biar sayalah yang mengurusnya, Pak Komandan. Akan saya suruh si Patuh pergi ke Rouen untuk menjemput perempuan-perempuan. Saya tahu di mana harus mencari mereka. Di sini kita siapkan makan malam. Semua yang diperlukan ada. Nah, paling tidak kita akan dapat bersenang-senang malam ini.” (Mademoiselle Fifi, 339-340) Pada contoh di atas on préparera ici un souper diterjemahkan menjadi di sini kita siapkan makan malam. Struktur kalimat bahasa Prancis subjek + predikat + keterangan tempat + objek berubah menjadi keterangan tempat + subjek + predikat + objek. 3.2.2 Pergeseran Kelas Ditemukan 2 pergeseran kelas kata dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Pergeseran kelas kata yang ditemukan adalah pergeseran dari preposisi menjadi adverbia dan 10
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
dari preposisi menjadi nomina, masing-masing terjadi sebanyak satu kali. Contoh: 1. Alors, le plus vieux des notables jeta loin de lui son marteau et s'écria lamentablement: « - Qu'Allah nous pardonne d'avoir essayé de crucifier un mort! Attachons une grosse pierre au cou de ce cadavre, pour que l'abîme ensevelisse notre erreur, et que la mer ne nous le ramène pas. (Le sourire de Marko, 15) Pembesar tertua kemudian melempar jauh-jauh palunya sambil berteriak dengan nada sedih, “Astagfirulah! Kita telah mencoba menyalibkan orang mati! Mari kita gantungkan batu besar di leher mayat ini, agar jurang menimbuni kesalahan yang kita lakukan, dan laut tidak mengembalikannya lagi kepada kita.” (Senyum Marko, 30-31) Preposisi loin de mendapatkan padanan jauh-jauh yang merupakan adverbia deadjektival. 2.
Il rapporta une toute mignonne théière de Chine famille Rose qu’il emplit de poudre à canon, et, par le bec, il introduisit délicatement un long morceau d’amadou, l’alluma, et courut reporter cette machine infernale dans l’appartement voisin. (Mademoiselle Fifi, 11) Ia kembali membawa poci cantik tempat menyeduh teh, berwarna merah muda buatan Cina. Ia mengisinya dengan mesiu dan melalui mulut poci dimasukkannya dengan hati-hati kaul panjang, lalu dinyalakannya. Kemudian ia berlari membawa bom rakitan itu ke rumah sebelah. (Mademoiselle Fifi, 342-343)
Preposisi de mendapatkan padanan buatan yang berkelas kata nomina. Pergeseran kelas juga ditemukan dalam penerjemahan adverbia lokatif bahasa Prancis ke bahasa Indonesia. Ditemukan 1 data yang mengalami pergeseran tersebut. Soudain, un coup de feu retentit, puis un autre très loin ; et, pendant quatre heures, on entendit ainsi de temps en temps des détonations proches ou lointaines, et des cris de ralliement, des mots étranges lancés comme appel par des voix gutturales. (Mademoiselle Fifi, 20)
Tiba-tiba terdengar letusan senjata, lalu satu lagi jauh sekali. Selama empat jam berikutnya, terdengar sekali-sekali letusan-letusan yang dekat atau jauh dan teriakan-teriakan untuk menyuruh berkumpul, kata-kata asing yang diteriakkan seperti panggilan oleh suara-suara gutural. (Mademoiselle Fifi, 358-359) Pada contoh di atas, adverbia lokatif loin mendapat padanan jauh yang berkelas kata adjektiva. 3.2.3 Pergeseran Satuan Pergeseran satuan gramatikal yang ditemukan dalam penerjemahan preposisi lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia adalah pergeseran dari kata menjadi frasa. Pergeseran ini ditemukan dalam 39 data. Contoh: 1. Une tasse de café fumait sur un guéridon de marqueterie maculé par les liqueurs, brûlé par les cigares, entaillé par le canif de l’officier conquérant qui, parfois, s’arrêtant d’aiguiser un crayon, traçait sur le meuble gracieux des chiffres ou des dessins, à la fantaisie de son rêve nonchalant. (Mademoiselle Fifi, 5) Secangkir kopi mengepul di atas meja bundar berkaki satu, berhiaskan marketri, yang dipenuhi noda bekas minuman keras, hangus oleh cerutu, dicorat-coret oleh pisau lipat milik perwira yang menang perang itu. Terkadang, setelah selesai menajamkan pinsil, perwira itu menggoresgoreskan angka atau gambar pada mebel cantik itu, tergantung daya khayal orang yang sedang iseng. (Mademoiselle Fifi, 333-334) 2.
Le major, homme tranquille, marié chez lui, s’accommodait de tout ; mais le baron capitaine, viveur tenace, coureur de bouges, forcené trousseur de filles, rageait d’être enfermé depuis trois mois dans la chasteté obligatoire de ce poste perdu. (Mademoiselle Fifi, 7) Pak Mayor, laki-laki yang tenang dan sudah menikah di negerinya, dapat menyesuaikan diri dengan segala situasi. Adapun Baron yang Kapten adalah orang yang suka foya-foya, pengunjung setia kabaret, pemburu perempuan yang gigih. Ia sangat kesal karena terkurung selama tiga bulan sehingga terpaksa “berpuasa” di pos yang jauh dari mana-mana itu. (Mademoiselle Fifi, 336) 11
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
Pada contoh pertama, preposisi sur diberi padanan preposisi gabungan di atas yang merupakan frasa preposisional. Dalam contoh kedua, chez mendapat padanan dalam bahasa Indonesia di negeri yang juga merupakan frasa preposisional, yaitu gabungan preposisi di dan nomina negeri. Pergeseran ini juga terjadi dalam penerjemahan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Ditemukan 12 buah data yang mengalami pergeseran ini. Contoh: 3. Le major quitta sa pipe : « Quelle fête, capitaine ?» Le baron s’approcha : « Je me charge de tout, mon commandant. J’enverrai à Rouen Le Devoir qui nous ramènera des dames ; je sais où les prendre. On préparera ici un souper ; rien ne manque d’ailleurs, et, au moins, nous passerons une bonne soirée. » (Mademoiselle Fifi, 9) Atasannya menurunkan pipanya: “Pesta apa, Kapten?” Baron itu menghampiri: “Biar sayalah yang mengurusnya, Pak Komandan. Akan saya suruh si Patuh pergi ke Rouen untuk menjemput perempuan-perempuan. Saya tahu di mana harus mencari mereka. Di sini kita siapkan makan malam. Semua yang diperlukan ada. Nah, paling tidak kita akan dapat bersenang-senang malam ini.” (Mademoiselle Fifi, 339-340) Pada contoh di atas, adverbia lokatif ici mendapat padanan di sini yang merupakan frasa preposisional. 3.2.4 Pergeseran Intra-sistem Pergeseran intra-sistem dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis terjadi karena preposisi bahasa Prancis yang berupa kata tidak memiliki padanan bahasa Indonesia yang juga berupa kata, melainkan harus berupa frasa. Pergeseran intra-sistem ditemukan dalam 38 data. Contoh: Mais là où une barque est visible, un bon nageur se dissimule, et seuls les poissons connalssent sa piste entre deux eaux. (Le sourire de Marko, 13) Begitu muncul sebuah perahu, sang perenang mahir telah menyembunyikan diri; hanya ikanikan sajalah yang dapat melihat bekas luncurannya di antara dua alur air. (Senyum Marko, 26)
Dalam contoh di atas, preposisi entre diberi padanan di antara yang merupakan frasa preposisional. Pergeseran intra-sistem juga terjadi pada penerjemahan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Terdapat 12 adverbia lokatif yang penerjemahannya mengalami pergeseran intra-sistem. Contoh: Il charmait aussi les femmes: les chenaux compliqués de la mer le conduisaient souvent à Kotor, au pied d'une maison de bois toute vermoulue qui haletait sous la poussée des flots; la veuve du pacha de Scutari passait là ses nuits à rêver de Marko et ses matins à l'attendre. (Le sourire de Marko, 13) Perempuan-perempuan pun terpukau. Jalur pelayaran rumit sering mengantarnya ke Kotor, ke tepi sebuah rumah dari kayu yang telah lapuk dan terengah-engah karena hempasan gelombang. Di tempat itu janda gubernur provinsi Skutari melewatkan waktu malamnya sambil melamun, sedangkan pagi hari ia menunggu kedatangannya. (Senyum Marko, 26) Dalam penerjemahan di atas, adverbia lokatif là diberi padanan di tempat itu yang merupakan frasa preposisional. 4. Probabilitas Perpadanan Dari sumber data, ditemukan 28 preposisi pemarkah lokatif dan 11 adverbia lokatif bahasa Prancis yang akan dihitung probabilitas perpadanannya. Penghitungan probabilitas perpadanan dilakukan untuk menghitung persentase kemunculan suatu padanan preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis dalam bahasa Indonesia. Melalui penghitungan probabilitas perpadanan, dapat terlihat pergeseran dalam penerjemahan. Masing-masing preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis akan terlihat variasi padanannya dalam bahasa Indonesia, dan dari hal tersebut dapat terlihat ada atau tidaknya pergeseran dalam penerjemahan. Dalam penelitian ini, probabilitas perpadanan yang dihitung adalah probabilitas perpadanan tak bersyarat. Probabilitas perpadanan bersyarat tidak dilakukan sebab banyak preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis yang jumlahnya sangat sedikit di dalam sumber data.
12
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
4.1 Preposisi Pemarkah Lokatif Bahasa Prancis Preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis yang muncul dalam data adalah à, chez, contre, dans, de, derrière, devant, en, entre, jusque, par, parmi, sous, sur, vers, à l’intérieur de, à travers, au fond de, au milieu de, au plein milieu de, autour de, auprès de, aux abords de, de… à…, entre… et…, jusqu’à, loin de, dan près de. Dari 28 jenis preposisi pemarkah lokatif tersebut, preposisi yang frekuensi kemunculannya paling tinggi adalah sur yang muncul sebanyak 37 kali, diikuti oleh dans yang muncul sebanyak 36 kali dan à yang muncul sebanyak 28 kali. Padanan untuk sur antara lain berupa preposisi tunggal di (37,83%), ke (13,52%), pada (8,10%), melalui (2,70%), dari (2,70%), preposisi gabungan di atas (21,63%), dan padanan zero (13,52%). Padanan untuk preposisi dans antara lain di (30,55%), ke (19,44%), pada (2,78%), dari (2,78%), dalam (19,44%), dengan (2,78%), ke dalam (11,11%), ke atas (2,78%), di atas (2,78%), dan padanan zero (5,56%). Preposisi à mendapatkan padanan di (39,29%), ke (28,58%), pada (3,57%), ke dalam (3,57%), sampai ke (3,57%), dan padanan zero (21,42%). Sementara itu, dari 28 preposisi tersebut ada 15 preposisi yang hanya muncul sebanyak 1 kali atau hanya memiliki 1 padanan, yaitu contre (padanan zero), derrière (di balik), jusque (sampai), parmi (padanan zero), à l’intérieur de (dalam), à travers (padanan zero), au milieu de (ke tengah), au plein milieu de (di tengah), auprès de (berdekatan dengan), aux abords de (di sekitar), de… à… (dari… hingga…), entre… et… (antara… dan…), jusqu’à (sampai di), loin de (jauh-jauh), près de (dekat). 4.2 Adverbia Lokatif Bahasa Prancis Dari 11 adverbia lokatif yang ditemukan dalam sumber data, adverbia yang tingkat kemunculannya paling tinggi adalah ici (5 kali) dan là (4 kali). Adverbia lokatif ici mendapatkan padanan di sini (80%) dan padanan zero (20%), sedangkan adverbia lokatif là mendapatkan padanan di sana (25%), di tempat itu (25%), dan padanan zero (50%). Adverbia lokatif lainnya masing-masing hanya muncul sebanyak 1 kali, yaitu loin (jauh), aux environs (di sekitar situ), à dix lieues à la ronde (dalam lingkaran dengan jarak 10 lieue), de part en part (padanan zero), là-bas (di sana), là-dessus (padanan zero), là-haut (di atas sana), tout au loin (di kejauhan), dan quelque part (di suatu tempat).
Kesimpulan Penelitian ini berupaya menjelaskan bagaimana preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sebagian besar preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis mendapat padanan bahasa Indonesia berupa preposisi pula. Dari 176 preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis, hanya 31 yang padanannya dalam bahasa Indonesia bukan merupakan preposisi. Padanan tersebut antara lain berupa adverbia deadjektival, nomina, dan padanan zero. Untuk itu, secara umum dapat dikatakan bahwa kesejajaran bentuk dapat diterapkan dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya, penerjemahan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia tidak terikat oleh kesejajaran bentuk. Padanan untuk advebia lokatif bahasa Prancis dalam bahasa Indonesia tidak pernah berupa adverbia pula. Hal ini mengakibatkan selalu terjadi pergeseran dalam penerjemahan adverbia lokatif. Adverbia lokatif bahasa Prancis mendapat padanan dalam bahasa Indonesia berupa frasa preposisional, adjektiva, atau padanan zero, sebab adverbia lokatif tidak dikenal dalam bahasa Indonesia. Meskipun bentuknya tidak setia terhadap bentuk BSu, padanan-padanan tersebut pada umumnya tetap mampu menyampaikan amanat yang terkandung dalam TSu. Baik pergeseran tataran maupun pergeseran kategori terjadi dalam penerjemahan kalimat yang mengandung preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Pergeseran tataran yang terjadi adalah pergeseran dari unsur gramatikal ke unsur leksikal, sedangkan pergeseran kategori yang terjadi meliputi pergeseran struktur, pergeseran kelas, pergeseran satuan, dan pergeseran intra-sistem. Berdasarkan analisis probabilitas perpadanan, dapat kita ketahui bahwa dari 28 preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis, preposisi sur merupakan preposisi yang paling banyak muncul, diikuti oleh dans dan à. Padanan preposisi yang paling sering muncul adalah di. Sementara itu, dari 11 jenis adverbia lokatif bahasa Prancis, adverbia yang paling banyak muncul adalah ici dan là. Di sini merupakan padanan bahasa Indonesia yang paling sering muncul. Setiap bahasa memiliki kekhasan masing-masing yang belum tentu sama dengan bahasa lain. Penelitian ini memperlihatkan bahwa bahasa Prancis memiliki unsur gramatikal yang lebih bervariasi daripada bahasa Indonesia, khususnya unsur gramatikal yang digunakan dalam ungkapan lokatif. Bahasa Prancis memiliki preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif, sedangkan bahasa Indonesia hanya memiliki preposisi pemarkah lokatif. 13
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014
DAFTAR ACUAN Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Ed ke-3. Jakarta: Balai Pustaka, 2003. Catford, J.C. A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University Press, 1965. Grevisse, Maurice, dan André Goosse. Le bon usage. Ed ke-14. Bruxelles: Duculot, 2007. Hoed, Benny H. Kala dalam Novel: Fungsi dan Penerjemahannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992. Kentjono, Djoko, ed. Dasar-dasar Linguistik Umum. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1997.
Keraf, Gorys. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo, 1991. Kridalaksana, Harimurti. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Ed ke-2. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994. Simatupang, Maurits D. S. Pengantar Teori Terjemahan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 1999. Wilmet, Marc. Grammaire critique du français. Ed ke-3. Bruxelles: Duculot, 2003. Expressions À. (n.d.) April 17, 2013. http://expressions-francaises.com
14
Penerjemahan preposisi…, Arini Satyandita, FIB UI, 2014