[ SIDa.F7]
[Penerapan Teknologi Burner Untuk Pembakaran Bahan Solid Dengan Sistem Intermediasi Pada Industri Genteng di Kabupaten Majalengka] [Dra. Yenni Westi, M.Eng.]
[ B2TE-BPPT] 2012
LATAR BELAKANG
• Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa Industri genteng saat ini menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utama, ketersediaan kayu bakar terbatas. • Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi Pembakaran menggunakan burner intermediasi dibandingkan dengan sistem konvensional menggunakan kayu bakar. • Kebutuhan metode – peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Penggunaan burner intermediasi pada pembakaran genteng.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Pertanyaan Penelitian yang menjadi pijakan perlunya kegiatan litbangyasa Bagaimana memanfaatkan burner intermediasi berbahan bakar batubara tanpa mengubah desain Tungku Pembakaran genteng yang sudah ada ? Bagaimana kinerja burner intermediasi dibandingkan dengan sistem pembakaran konvensional menggunakan kayu bakar ?
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI • • • • •
Ruang Lingkup Kegiatan Kordinasi dengan instansi/lembaga terkait Analisis bahan bakar yang digunakan Pengujian dan analisis kinerja burner intermediasi dibandingkan sistem konvensional Fokus Kegiatan Membandingkan kinerja burner intermediasi dengan sistem konvensional Desain Penelitian Burner ditempatkan pada lorong bagian bawah tungku pembakaran Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Survey burner yang digunakan Analisis kakteristik batubara (4100 kkal/kg) Survey metoda pembakaran genteng Survey lokasi penempatan burner pada tungku pembakaran Pengujian pembakaran genteng Analisis data hasil pengujian Perkembangan dan Hasil Kegiatan Laju kenaikan suhu 12,8 oC/mnt dg burner intermediasi dan 2,6 oC/mnt dg sistem 3 konvensional
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Melakukan kordinasi terkait dengan industri yang percontohan/pengujian peralatan.
dapat
dijadikan
• Nama lembaga yang diajak koordinasi Dinas Perindustrian Kabupaten Majalengka • Strategi pelaksanaan koordinasi Memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Adanya perusahaan genteng yang bersedia dijadikan tempat pengujian.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Mempresentasikan kepada instansi terkait tentang teknologi ini Melakukan sosialisasi ke industri (genteng, keramik/gerabah) • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Penggunaan burner intermediasi pada industri genteng dan keramik • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Sedang dilakukan penjajakan/negosiasi dengan pihak industri • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Ada solusi pengganti kayu bakar sebagai bahan bakar.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan Perlu penyempurnaan pada sistem peralatan burner atau tungku pembakaran • Strategi Pengembangan ke depan Mencari pendanaan melalui kerjasama dengan industri, atau melalui program insentif riset (SINAS) •
Tahapan Pengembangan ke depan Melakukan modifikasi Pengujian dilapangan Analisis
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
POT. A-A GB. POT. A - A T 6 T 7
T 1
T 2
T 5
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
T 8
T 3 T 4
TC 7
TC 8
TC4
TC 5
POT. A-A TC 1
TC 9 TC 6 TC 3
TC 2
7
logo lembaga
TERIMA KASIH (Yenni Westi, Dwika Budianto, Gatot Dwianto, Enny Rosmawar, Hary M. Hikmat, Suprapto)