PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 29 PADANG Hartri Gustia Nesa1, Khairudin1, Puspa Amelia1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] 1
Abstract Mathematics learning process that takes place during the time in the class at VII SMPN 29 Padang generally still centered on the teacher and students were less active in giving feedback or questions. In addition, students seem less focus and concentration when the teacher explains the material, most of them are busy with their own activities. Such conditions cause other students to lose concentration. As a result, students are lazy to record material that has been described as the teachers do not understand what is recorded, so most of the records that the students are not well organized. If the learning process is done with a good strategy and the right and gets the supervision of the teacher it can improve student learning outcomes. Therefore made the application of active learning strategies Guided Note Taking type accompanied quizzes to improve result of study and student activity. Then the result of study data on samples obtained from the value of the final test given to two classes of samples. Thus, it can be concluded that students' learning activity tends to increase with active learning strategies Guided Note Taking type accompanied by quizzes and mathematics student result of study by implementing active learning strategies Guided Note Taking type quizzes with better math student result of study using the normal learning seventh grade students of SMPN 29 Padang. Key words : Guided Note Taking, Activity, Result of Study penunjang tercapainya hasil belajar siswa
Pendahuluan Matematika
sebagai
yang baik. Oleh karena itu, peserta didik
ilmu dasar yang sangat penting dikuasai
dituntut untuk lebih aktif dalam setiap
oleh
kehidupan.
proses pembelajaran, berpartisipasi dan
Matematika diajarkan mulai dari jenjang
memiliki motivasi pada pembelajaran
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
matematika.
siapapun
dipandang
dalam
Hal ini bertujuan untuk membentuk pola
Berdasarkan pengalaman selama
pikir peserta didik menjadi logis, kritis,
Praktek Lapangan Kependidikan (PLK)
analitis, sistematis dan konsisten serta
dan observasi yang dilakukan pada tanggal
mampu
2-4 Februari 2015 di kelas VII SMPN 29
memecahkan
masalah-masalah
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Padang, pada umumnya
Proses pembelajaran merupakan salah satu
mempersiapkan
diri
siswa tidak
sebelum
belajar. 1
Proses pembelajaran matematika masih
Sedangkan siswa yang lainnya ada yang
berpusat
proses
mengobrol dan mengerjakan pekerjaan
pembelajaran siswa terlihat kurang fokus
lain. Hal ini disebabkan karena kurangnya
dan konsentrasi saat guru menjelaskan
pemahaman siswa terhadap materi yang
materi, hal ini terlihat dari banyaknya
telah dijelaskan oleh guru.
pada
guru.
Dalam
siswa yang sibuk dengan kegiatannya
Berdasarkan hasil wawancara yang
sendiri seperti berbicara dengan teman
dilakukan pada tanggal 4 Februari 2015
sebangkunya, mengerjakan pekerjaan lain
dengan guru matematika kelas VII SMPN
yang tidak berhubungan dengan pelajaran,
29 Padang, diperoleh informasi bahwa
meribut, mengganggu teman, dan bahkan
keinginan siswa dalam belajar masih
ada yang keluar masuk kelas. Kondisi
kurang. Sebagian besar dari siswa malas
seperti ini menyebabkan siswa yang lain
untuk mencatat pelajaran yang telah
kehilangan konsentrasinya selama proses
dijelaskan guru. Selain itu ketika guru
pembelajaran
memberikan pertanyaan kepada siswa
berlangsung.
Akibatnya
siswa malas untuk mencatat pelajaran yang
tentang
telah dijelaskan oleh guru karena mereka
banyak siswa yang tidak bisa menjawab
tidak mengerti dengan apa yang mereka
pertanyaan tersebut. Sementara materi
catat, adapun sebagian dari mereka yang
pelajaran yang akan dijelaskan guru
mencatat
merupakan
bukan
pada
buku
catatan
matematika. Sehingga sebagian besar dari
Selain
pelajaran
lanjutan
sebelumnya
materi
pelajaran
sebelumnya.
catatan yang mereka buat tidak teratur dengan baik.
materi
Melihat kondisi di atas, guru sebagai salah satu komponen utama dalam
itu
dalam
proses
proses pembelajaran diharapkan mampu
pembelajaran siswa juga terlihat kurang
menciptakan
aktif, hal ini terlihat dari banyaknya siswa
melibatkan
yang hanya diam saja tanpa memberikan
berpartisipasi dalam belajar. Sehingga
tanggapan atau pertanyaan pada saat guru
dapat
menjelaskan materi. Pada saat proses
matematika siswa. Salah satu cara untuk
mengerjakan latihan tidak berjalan efektif,
mengatasi
hal ini terlihat dari sebagian besar siswa
menerapkan strategi pembelajaran aktif
hanya menunggu jawaban dari temannya
tipe
yang pintar dari pada mengerjakannya
terbimbing).
sendiri. Hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan dengan sungguh-sungguh.
suasana siswa
untuk
meningkatkan
masalah
Guided
Note
belajar
yang
aktif
hasil
tersebut
Taking
dan
belajar
dengan
(catatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perkembangan
aktivitas 2
belajar
siswa
dalam
pembelajaran
tipe Guided Note Taking merupakan salah
matematika selama menerapkan strategi
satu
pembelajaran aktif tipe Guided Note
membantu
Taking disertai kuis dan mengetahui hasil
siswa selama pembelajaran berlangsung
belajar
sehingga mendorong siswa melakukan
matematika
pembelajarannya
siswa
yang
menerapkan
strategi
pembelajaran
kegiatan
aktif
memfokuskan
mencatat
pada
dapat
konsentrasi
saat
menjelaskan
Taking disertai kuis lebih baik dari hasil
mendengarkan semua penjelasan dari guru
belajar
dengan
agar dapat mengisi bagian yang telah
pembelajaran biasa pada siswa kelas VII
dikosongkan sebelumnya dengan baik.
SMPN 29 Padang.
Jika siswa tidak mendengarkan penjelasan
siswa
Siswa
guru
pembelajaran aktif tipe Guided Note
matematika
materi.
yang
dituntut
Strategi pembelajaran aktif adalah
dari guru, maka siswa tersebut tidak akan
strategi dimana siswa terlibat aktif dalam
bisa mengisi catatan mereka. Hal ini dapat
proses pembelajaran. Menurut Drayanto
memotivasi siswa untuk mengikuti proses
(2013:52) pembelajaran aktif adalah segala
pembelajaran dan meningkatkan hasil
bentuk pembelajaran yang memungkinkan
belajar matematika siswa.
peserta didik berperan secara aktif dalam
Menurut Djamarah (2010: 400-
proses pembelajaran itu sendiri, baik
401)
dalam bentuk interaksi antar peserta didik
dengan strategi pembelajaran aktif tipe
maupun peserta didik dengan pengajar
Guided Note Taking
dalam proses pembelajaran tersebut.
berikut:
Guided
adalah sebagai
1. Beri anak didik panduan yang berisi
Djamarah (2010:400) menyatakan bahwa:
ringkasan poin-poin utama dari materi
Dalam strategi ini, sebagai pengajar,
pelajaran
pendidik menyiapkan suatu bagan atau
dengan strategi ceramah.
atau
yang
Taking
pembelajaran
menurut
skema
Note
langkah-langkah
lain
yang
dapat
yang
akan
disampaikan
2. Kosongkan sebagian poin-poin yang
membantu anak didik dalam membuat
dianggap
catatan-catatan ketika guru menyampaikan
terdapat ruang-ruang kosong dalam
materi pelajaran. Ada banyak bentuk atau
panduan tersebut.
pola yang dapat dikerjakan untuk strategi ini, salah satunya
dan
yang paling
sederhana adalah mengisi titik-titik.
penting
sehingga
akan
3. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah: a. Berikan
suatu
istilah
dengan
Berdasarkan penjelasan di atas
pengertiannya, kosongkan istilah
dapat dikatakan bahwa pembelajaran aktif
atau defenisinya, seperti: ……….. 3
adalah
bentuk
bidang
yang
.........................................................
mempunyai lima sisi. Lingkungan
.........................................................
adalah ……………….
.........................................................
b. Kosongkan beberapa pernyataan
.....
jika poin-poin utamanya terdiri dari
Oligarki
beberapa pernyataan. Contoh, dari
.........................................................
sisi gaya belajar, anak didik dapat
.........................................................
dibagi
.........................................................
menjadi:
learning;
1)
2)
auditory …………
3)……………..
Demokrasi
c. Menghilangkan kunci
dari
Contoh, kemudian
......
beberapa sebuah
kata
.........................................................
paragraf.
.........................................................
beberapa tokoh mendirikan
Islam
.........................................................
yayasan
.........
yang diketuai Muhammad Hatta
Tirani
dan
.........................................................
sekretaris………………………
.........................................................
Pada tanggal 8 Juli 1945 (27 Rajab
.........................................................
1364
.........
H)
yang
mendirikan…………..
yang
4. Bagikan bahan ajar (handout) yang
berkedudukkan di Jakarta dengan
dibuat kepada anak didik. Jelaskan
pimpinanya……………
bahwa
d. Dapat juga dibuat bahan ajar (handout)
yang
tercantum
di
pada
handout
itu
sengaja
dihilangkan beberapa poin penting dengan tujuan agar anak didik tetap
dalamnya sub-topik dari materi
berkonsentrasi
pelajaran.
pelajaran yang akan disampaikan.
Beri
tempat
catatan
mendengarkan
kosong yang cukup sehingga anak
5. Setelah selesai menyampaikan materi,
didik dapat membuat catatan di
minta anak didik membacakan hasil
dalamnya. Bentuk ini akan terlihat
catatannya.
seperti di bawah ini: Empat bentuk masyarakat tidak adil menurut
6. Berikan klarifikasi. Berdasarkan
langkah-langkah
Socrates adalah:
strategi pembelajaran aktif tipe Guided
Timokrasi
Note Taking yang dikemukakan oleh
4
Djamarah
di
atas,
maka
peneliti
memodifikasi sebagai berikut: 1. Guru
menjelaskan
8. Guru meminta beberapa orang siswa untuk mengerjakan jawabannya di
pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan
papan tulis. 9. Guru
memberikan
penjelasan
dan
materi
yang
strategi pembelajaran aktif tipe Guided
penguatan
Note Taking disertai kuis.
kurang dipahami siswa.
2. Guru
memberikan
LKS
terhadap
kepada
10. Guru membimbing siswa membuat
masing-masing siswa sebagai panduan
kesimpulan dari materi yang telah
bagi siswa yang berisi ringkasan poin-
dipelajari.
poin utama dari materi pelajaran yang akan disampaikan.
11. Diakhir
pembelajaran
memberikan
3. Guru menjelaskan materi pelajaran dan
masing
kuis
siswa
guru
kepada
untuk
masing-
mengetahui
meminta siswa untuk tetap fokus dan
pemahaman siswa terhadap materi
konsentrasi mendengarkan pelajaran
yang telah dipelajari.
yang akan disampaikan.
Untuk
mendukung
kelancaran
4. Siswa secara individu mengisi bagian-
proses pembelajaran aktif tipe Guided
bagian kosong berupa titik-titik yang
Note Taking dan mengetahui pemahaman
terdapat pada LKS pada saat guru
siswa dalam memahami materi pelajaran
menjelaskan materi pelajaran.
yang telah disampaikan, maka pada akhir
5. Setelah materi selesai disampaikan guru
memilih
siswa
secara
acak
pembelajaran diadakan kuis. Menurut Daryanto
(2013:133)
kuis
dapat
menggunakan lot nama siswa untuk
didefinisikan sebagai ulangan atau ujian
membacakan hasil catatannya di depan
singkat, baik lisan maupun tertulis.
kelas. Siswa yang namanya terambil,
Selain guru dan siswa, komponen
dia yang membacakan hasil catatannya
yang paling penting dalam pembelajaran
di depan kelas. Sedangkan siswa yang
adalah bahan ajar. Bahan ajar bertujuan
lain mendengarkan dan memberikan
untuk membantu siswa dalam memahami
tanggapan.
materi yang diajarkan. Bahan ajar yang
6. Guru menyempurnakan hasil catatan
digunakan dalam penelitian ini adalah
yang dibuat oleh siswa apabila terjadi
Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut
kekeliruan.
Prastowo (2011:204) menyatakan bahwa
7. Guru meminta siswa mengerjakan soal yang terdapat pada LKS.
LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk 5
pelaksanaan tugas dan pembelajaran yang
Taking disertai kuis sedangkan kelas
harus dikerjakan oleh peserta didik, yang
kontrol
mengacu pada kompetensi dasar yang
pembelajarannya
harus dicapai.
pembelajaran biasa.
Berdasarkan hal di atas, LKS yang
merupakan
kelas
yang
menggunakan
Menurut
Arikunto
digunakan dalam penelitian ini adalah
populasi
LKS yang dibuat oleh peneliti. Pada LKS
penelitian. Populasi dalam penelitian ini
tersebut terdapat bagian-bagian kosong
adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 29
berupa
sengaja
Padang tahun pelajaran 2014/2015 yang
dikosongkan oleh guru. Dalam strategi
terdiri dari sembilan kelas. Sedangkan
pembelajaran aktif tipe Guided Note
sampel
Taking masing-masing siswa diberikan
populasi yang diteliti.
titik-titik
yang
LKS. Interaksi antara siswa dan guru akan
adalah
(2010:173)
adalah
keseluruhan
sebagian
Pengambilan
sampel
digunakan
teknik
bagian yang kosong pada LKS. Siswa
Sugiyono (2012:120) menyatakan bahwa
dituntut untuk fokus dan konsentrasi
Simple
mendengarkan semua penjelasan dari guru
pengambilan anggota sampel dari populasi
agar dapat mengisi bagian-bagian yang
dilakukan
telah dikosongkan dengan baik.
memperhatikan strata yang ada dalam
Metodologi
populasi itu. Pada penelitian ini yang penelitian
ini
adalah
Random
wakil
terlihat pada saat siswa mengisi bagian-
Jenis
Simple
atau
subjek
Random
Sampling
secara
acak
Sampling.
adalah
tanpa
terpilih menjadi kelas eksperimen yaitu
penelitian eksperimen. Menurut Arikunto
kelas VII
(2010:9) menyatakan bahwa eksperimen
VII 4.
3
dan kelas kontrol yaitu kelas
adalah suatu cara untuk mencari hubungan
Jenis data yang digunakan dalam
sebab akibat antara dua faktor yang
penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
kuantitatif adalah data yang dipaparkan
mengeliminasi
atau
berupa angka-angka. Maka data kuantitatif
yang
dalam penelitian ini adalah aktivitas dan
ini
hasil belajar matematika siswa kelas VII
digunakan dua kelas sampel yaitu kelas
SMPN 29 Padang yang diperoleh setelah
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas
melakukan eksperimen.
atau
mengurangi
menyisihkan
faktor-faktor
menganggu.
Dalam
eksperimen
merupakan
lain
penelitian
yang
Instrumen yang digunakan dalam
strategi
penelitian ini adalah lembar observasi
pembelajaran aktif tipe Guided Note
aktivitas belajar siswa dan tes hasil belajar.
pembelajarannya
kelas
menerapkan
6
Lembar
observasi
digunakan
untuk
kelas sampel berdistribusi normal. 3)
mengetahui aktivitas siswa selama proses
Melakukan
pembelajaran berlangsung. Aktivitas yang
dengan
uji
menggunakan
diamati dalam penelitian adalah Listening activities seperti: 1) Siswa mendengarkan
homogenitas
variansi
rumus
dengan
criteria
hipotesis H0 jika:
terima
(
guru dalam menjelaskan materi. 2) Siswa
)
dan
mendengarkan pendapat dari teman yang
tolak hipotesis H0 jika:
tampil
4) Uji hipotesis dengan melakukan uji
pada
saat
membacakan
hasil
catatan. Writing activities seperti: 3) Siswa
perbedaan
mengisi LKS yang telah diberikan guru.
menggunakan umus
Mental
activities
seperti:
4)
rata-rata
(
(uji
(
)
√
(
satu
.
pihak)
̅̅̅ ̅̅̅ √
Siswa
memecahkan soal-soal yang ada di LKS.
)
)
, terima hipotesis
5) Siswa memberikan tanggapan terhadap H0 jika ttabel > thitung atau t
pendapat teman yang tampil. Data
aktivitas
belajar
siswa
dengan dk = (
hitung
<
) selain itu H0
dianalisis dengan menggunakan rumus
ditolak.
yang
Hasil Penelitian dan Pembahasan
dikemukakan
(2011:130)
oleh
Sudjana
),
(
Data tentang aktivitas siswa pada
x 100% dengan P adalah
kelas eksperimen diperoleh melalui lembar persentase
siswa
yang
melakukan
aktivitas, F adalah jumlah siswa yang melakukan aktivitas dan N adalah jumlah siswa.
setiap kali pertemuan oleh observer selama proses
pembelajaran
berlangsung.
Pengamatan dilakukan pada pertemuan Analisis data hasil belajar yang
digunakan
adalah
perbedaan
dengan menggunakan
t-tes.
rata-rata Langkah-
langkah t-tes yaitu: 1) Menentukan ratarata
observasi. Pengamatan dilakukan pada
hasil
kelompok,
belajar simpangan
masing-masing baku
(s)
pertama sampai pertemuan keenam. Data hasil observasi mengenai aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel
dan
variansi (s2). 2) Melakukan uji normalitas
1: Persentase Siswa yang Melakukan Aktivitas Selama Pembelajaran
Aktivitas
Jumlah Siswa yang Melakukan
terhadap masing-masing kelompok data
Aktivitas (%) Selama Pemeblajaran
dengan menggunakan uji Liliefors. Dalam
1
2
3
4
5
6
uji normalitas akan diuji hipotesis bahwa
1
82.8
89.7
92.9
96.2
96.2
100
data hasil belajar matematika siswa kedua
2
75.9
79.3
82.1
84.6
88.5
90
7
3
100
100
100
100
100
100
Hasil belajar matematika siswa
4
65.5
69
100
100
100
100
pada kedua kelas sampel diperoleh setelah
5
6.9
3.4
10.7
15.4
19.2
23.3
diberikan tes akhir. Tes akhir terdiri dari
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
12 butir soal. Tes akhir diberikan pada
berikut ini:
kedua kelas sampel yaitu kelas eksperimen yang dihadiri oleh 32 orang siswa dan
Aktivitas Siswa yang Diamati
kelas kontrol yang dihadiri 31 orang siswa.
Persentase
120
Aktivitas 1 Aktivitas 2 Aktivitas 3 Aktivitas 4 Aktivitas 5
100 80 60 40 20 2
3
4
5
yang
diperoleh
6
dari
hasil
belajar
matematika siswa kedua kelas sampel, dilakukan
0 1
Untuk melihat kesimpulan tentang data
analisis
statistik.
Sebelum
melakukan uji hipotesis dengan uji-t
Pertemuan Gambar 1. Grafik Aktivitas Siswa yang
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi.
Diamati Keterangan:
Hasil tes akhir dapat dilihat pada tabel
Aktivitas 1: Siswa mendengarkan guru dalam
berikut ini:
menjelaskan materi.
Tabel 2: Data Hasil Tes Akhir Matematika Siswa
Aktivitas 2: Siswa mendengarkan pendapat dari
catatan. Aktivitas 3: Siswa mengisi LKS yang telah
Skor
̅
Kelas
N
Maks
Min
Eksperimen
32
96.88
40.63
73.83
17.35
301.19
Kontrol
31
93.75
29.17
66.16
18.15
329.50
teman yang tampil pada saat membacakan hasil
Skor
diberikan guru. Aktivitas 4: Siswa memecahkan soal-soal yang ada di LKS.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMPN 29 Padang
Aktivitas 5: Siswa memberikan tanggapan terhadap pendapat teman yang tampil.
Berdasarkan tabel dan grafik di
untuk mata pelajaran matematika adalah 75, maka dari hasil tes akhir siswa dapat
atas dapat dilihat bahwa, untuk setiap
diklasifikasikan sebagai berikut:
aktivitas yang diamati secara umum
Tabel 3: Jumlah dan Persentase Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas pada Tes Akhir Matematika
persentase mengalami
aktivitas
siswa
peningkatan
pertemuannya.
Walaupun
cenderung
pada masih
ada
aktivitas persentasenya yang tergolong sedikit dilakukan oleh siswa.
Tidak Tuntas <
setiap Kelas
Jumlah
75
Tuntas ≥ 75
Siswa Jumlah
%
Jumlah
%
Eksperimen
32
14
43.75
18
56.25
Kontrol
31
19
61.29
12
38.71
8
Dari tabel 3 di atas terlihat bahwa persentase
siswa
pada
tes
akhir
disimpulkan matematika
bahwa siswa
hasil yang
belajar
menerapkan
matematika yang nilainya tuntas pada
strategi pembelajaran aktif tipe Guided
kelas eksperimen lebih besar dari kelas
Note Taking disertai kuis lebih baik dari
kontrol. Tetapi pada kedua kelas sampel
hasil belajar matematika siswa dengan
masih ada siswa yang belum mencapai
menggunakan pembelajaan biasa.
ketuntasan.
Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis dan
Berdasarkan hasil analisis pada
pengujian hipotesis terhadap hasil tes
lembar observasi aktivitas belajar siswa
belajar siswa, diperoleh bahwa hasil
maka untuk setiap indikator aktivitas yang
belajar
diamati
matematika
siswa
yang
secara
umum
menerapkan strategi pembelajaran aktif
mengalami
tipe Guided Note Taking disertai kuis lebih
pertemuannya. Jadi dapat disimpulkan
baik dari hasil belajar matematika siswa
bahwa strategi pembelajaran aktif tipe
dengan menggunakan pembelajaran biasa
Guided Note Taking disertai kuis dapat
pada siswa kelas VII SMPN 29 Padang.
meningkatkan
Pembelajaran
dengan
peningkatan
cenderung
aktivitas
pada
siswa
setiap
dalam
strategi
pembelajaran dan hasil belajar matematika
pembelajaran aktif tipe Guided Note
siswa yang pembelajarannya menerapkan
Taking disertai kuis dapat meningkatkan
strategi pembelajaran aktif tipe Guided
hasil belajar matematika siswa. Hal ini
Note Taking disertai kuis lebih baik dari
disebabkan karena dalam pembelajaran
hasil belajar matematika siswa yang
masing-masing
menggunakan pembelajaran biasa pada
siswa
diberikan
LKS
sebagai panduan bagi siswa yang akan
siswa kelas VII SMPN 29 Padang.
disampaikan. Jadi siswa diharuskan untuk
Daftar Pustaka
melengkapi LKS tersebut yang berfungsi
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
sebagai pengganti catatan bagi siswa. Data hasil tes akhir matematika siswa
diperoleh
kedua
kelas
sampel
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
berdistribusi normal dan homogen. Setelah dilakukan analisis data pada taraf
= 0.05
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya.
diperoleh thitung = 1.71 dan ttabel = 1.67, sehingga
thitung
>
ttabel
maka
dapat
disimpulkan bahwa hipotesis H0: ditolak.
Dengan
demikian
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press.
dapat 9
Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2012. Metode Penelitan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
10