PENERAPAN STRATEGI ANALISIS WACANA KRITIS MODEL VANDIJK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGANALISIS PROSA FIKSI DAN DRAMA Gazali
[email protected] Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Abstract : The Students find difficulty when doing analysis of prose and drama in the “Prosa fiksi dan drama” course. The difficulties caused by the lack of prior knowledge possessed by the students. In addition, the approaches used in the analysis are the traditional approach. The results of preliminary observations made in the course at the first and the second meeting found results that the average student only understand as much as 35.89 percent of the total content of prosa (novels and romance) and drama scripts.Results and discussion with the students concerning the difficulties to understand the content of the discourse, is caused by: (1) an interest in reading the results of literature (prose and drama) is relatively less, (2) the time required to read prosa and drama discourse relatively long and boring), (3) the student don’t have novels a that are required in the course of Prose Fiction and Drama. The reality are really concerned because that skill are required in the course regarding literature based approach. The strategy model Van Dijk Strategy used to overcome this problem.The purpose of this research is to improve and enhance the student's ability to analyze prose and drama by using the strategy of Critical Discourse Analysis model of Van Dijk. This research is action research using the model of Kemmis & McTaggart. In this model, there are four stages that must be passed by the students, planning, action, observation, reflection and re-planning. The students in this research are the second semester students of Indonesian Education Program which are taking the Prose and Drama course. The number of students were at least 39 people consisting of 17 men and 22 women. Performance indicators defined in this study was 85 percent classical completeness.The results of the study found that there is an increasing in the ability of students in reviewing the novel/romance and drama scripts. In the first cycle of performance indicator reached 66.66%. The second cycle performed Because the performance has not reached 85%. The students achieved the ability to examine novel/romance and drama scripts exceed the treshold of performance indicators. The result of the second cycle reached 87.71%. Keywords: Strategy Critical Discourse Analysis Model Vandijk, Student Ability, Analysis of Prose and Drama. PENDAHULUAN
teks naratif, sejarah singkat novel dan drama
Prosa Fiksi dan Drama adalah salah satu
Indonesia, analisis instrinsik dan ekstrinsik,
mata kuliah pokok pada Program Studi
pendekatan dalam menganalisis sastra prosa
Pendidikan Bahasa Indonesia di Fakultas
dan drama, dan model pembelajaran sastra dan
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
drama secara umum.
Tadulako, yang masuk pada kategori mata
Tujuan mata kuliah ini adalah agar
kuliah bidang studi (MKBS). Mata kuliah ini
mahasiswa memiliki kemampuan mengkaji
memberikan pengalaman kepada mahasiswa
teks naratif
untuk melakukan kajian terhadap prosa fiksi
berdasarkan pendekatan kajian sastra.Mata
dan drama berdasarkan disiplin ilmu sastra.
kuliah ini lebih menitikberatkan pada aspek
Kontenmata kuliah ini membahas konsep-
keterampilan mengkaji sebagai bekal untuk
konsep menyangkut teks sastra, bentuk sastra,
menjadi sarjana pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
yang berupa prosa dan drama
Beberapa
pendekatan
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
yang
83
diperkenalkan pada mata kuliah tersebut adalah
pendekatan
mimetik,
pendekatan
Hasil diskusi dan wawancara kepada mahasiswa
menyangkut
perihal
yang
ekspresif, pendekatan pragmatik, pendekatan
menyebabkan mereka sulit memahami isi
objektif, pendekatan struktural,
wacana dimaksud, disebabkan oleh: (1) minat
semiotik,
pendekatan
pendekatan psikologi
resepsi sastra,
pendekatan
sosiologi sastra,
pendekatan
sastra,
baca terhadap hasil sastra (prosa dan drama)
pendekatan
relatif kurang, (2) waktu yang dibutuhkan
moral,
dan
pendekatan feminisme. Menurut
untuk membaca wacana prosa dan drama relatif
Nurgiantoro
(2002:3),
lama
dan
membosankan),
(3)
mahasiswa belum dan tidak memeiliki novel
pentingnya menganalisis prosa fiksi dan drama
dan naskah drama yang
karena fiksi menceritakan berbagai masalah
mata kuliah Prosa Fiksi dan Drama. Kenyataan
kehidupan manusia dalam interaksinya dengan
tersebut, tentu saja sangat memprihatinkan
lingkungan dan sesama interaksinya dengan
karena salah satu kemampuan yang dituntut
diri sendiri, serta interaksinya dengan Tuhan.
dalam mata kuliah tersebut adalah mahasiswa
Fiksi merupakan hasil dialog, kontemplasi dan
terampil menganalisis prosa fiksi dan drama
rekreasi pengarang terhadap lingkungan dan
berdasarkan pendekatan sastra.
kehidupan. Walau berupa khayalan, tidak
Untuk
mengatasi
diwajibkan dalam
kesulitan
tersebut,
benar jika fiksi dianggap sebagai hasil kerja
digunakan strategi analisis wacana kritis untuk
lamunan belaka, melainkan penghayatan dan
membantu mahasiswa memahami karya sastra
perenungan secara intens, perenungan tentang
berdasarkan
hakekat hidup dan kehidupan, perenungan
digunakan.Dengan
yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan
tersebut,
tanggung jawab.
secara keseluruhan isi novel yang akan
Dalam penerapan analisis prosa fiksi dan drama, ditemukan kesulitan yang dihadapi mahasiswa
dalam
menerapkan
beberapa
pendekatan
mahasiswa
yang
penerapan terbantu
strategi memahami
dianalisis dengan pendekatan sastra. Menurut Gagne (dalam Iskandarwassid dan DadangSunendar, 2008:3) dalam konteks
pendekatan yang telah dipelajari. Kesulitan
pengajaran,
tersebut
kemampuan internal seseorang untuk berpikir,
disebabkan
relatif
minimnya
strategi
dipahami
kemampuan membaca mahasiswa sehingga
memecahkan
skemata
yang dimiliki untuk penerapan
keputusan. Artinya, bahwa prosespembelajaran
pendekatan yang dipilih turut berpengaruh.
akan menyebabkan peserta didik berpikir
Hasil observasi awal pada perkuliahan yang
secara
dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua
memecahkan masalah di dalam mengambil
menemukan hasil bahwa rata-rata mahasiswa
keputusan. Peserta didik akan mempunyai
hanya memahami sebanyak 35,89
executive control, atau kontrol tingkat tinggi,
dari
keseluruhan isi prosa (novel dan roman), dan
unik
masalah,
untuk
dan
sebagai
dapat
mengambil
menganalisis,
yaitu analisis yang tajam, tepat, dan akrut.
naskah drama.
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
84
Konsep utama analisis wacana adalah berhubungan
dengan
studi
mengenai
positivisme-empiris. Oleh penganut aliran ini, bahasa dilihat sebagai jembatan
pemakaian bahasa. Menurut Crystal (1987)
manusia
analisis wacana memfokuskan pada struktur
Pengalaman-pengalaman manusia dianggap
yang secara alamiah terdapat pada bahasa lisan
dapat secara langsung diekspresikan melalui
sebagaimana banyak terdapat dalam wacana
penggunaan bahasa tanpa ada kendala atau
seperti percakapan, wawancara, komentar, dan
distorsi, sejauh ia dinyatakan dengan memakai
ucapan-ucapan.
tersebut
pernyataan-pernyataan logis, dan memiliki
didasari pada konsep bahasa lisan. Sedangkan
hubungan dengan pengalaman empiris. Salah
konsep yang berdasar pada bahasa tulisan
satu ciri dari pemakaian ini adalah pemisahan
dikemukakan oleh Fairclough (1995), yang
antara pemikiran dan realitas.
Pendapat
Crystal
mengatakan analisis wacana adalah upaya pengungkapan
maksud
objek
di
luar
dirinya.
Dalam kaitannya dengan analisis wacana,
dari
konsekuensi logis dari pemahaman tersebut
subjek (penulis) yang mengemukakan suatu
adalah orang tidak perlu mengetahui makna-
pernyataan. Pengungkapan dilakukan dengan
makna subjektif atau nilai yang mendasari
menempatkan diri pada posisi sang penulis
pernyataannya, sebab yang penting adalah
dengan mengikuti struktur makna sehingga
apakah pernyataan itu dilontarkan secara benar
bentuk distribusi dan produksi ideologi yang
menurut kaidah sintaksis dan semantik. Oleh
disamarkan dalam wacana dapat diketahui.
karena itu, tata bahasa dan kebenaran sintaksis
Dalam hal ini, wacana dilihat dari bentuk
adalah bidang utama dari aliran positivisme-
hubungan
dalam
empiris tentang wacana. Analisis wacana
pembentukan subjek dan berbagai tindakan
dimaksudkan untuk untuk menggambarkan
representasi.
tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian
kekuasaan,
tersembunyi
dengan
antara
terutama
Kedua pendapat yang melihat dari sudut
bersama.
Wacana
lantas
diukur
pandang bahasa lisan dan bahasa tulisan
pertimbangan
tersebut, disatukan oleh Fowler (1979) yang
(menurut sintaksis dan semantik).
mengemukakan
bahwa
wacana
adalah
Analisis
dengan
kebenaran/ketidakbenaran
wacana
kritis,
selanjutnya
komunikasi lisan atau tulisan yang dilihat dari
disingkat AWK, merupakan jenis kajiananalitis
titik pandang kepercayaan, nilai, dan kategori
wacana yang memfokuskan studinya
yang masuk di dalamnya; kepercayaan di sini
eksplanasi
mewakili pandangan dunia ; sebuah organisasi
bahasa/praksis linguistik, teks/praksis wacana,
atau representasi dari pengalaman.
dan budaya/praksis social (Arief, 2006).
hubungan
dialektis
pada antara
Terkait dengan pandangan bahasa dalam
Melalui kesadaran bahwa ketepatan empiris
analisis wacana, menurut Erianto (2005)
dalam analisis kritis bersifat multidisipliner,
bahwa paling tidak ada tiga pandangan
dalam perkembangannya AWK memanfaatkan
mengenai bahasa
pula tradisi “kritis” bidang-bidang ilmu lain,
Pandangan
pertama
dalam analisis wacana. diwakili
oleh
kaum
misalnya
sosiolinguistik,
psikolinguistik,
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
85
psikologi, sosiologi psikologi, antropologi, dan
melalui perjuangan sosial yang memungkinkan
ilmu sosial lainnya.
menang atau juga kalah.
Menurut Erianto (2005) dari sekian banyak
model
diperkenalkan
analisis dan
Model kerja van Dijk melihat suatu
wacana
yang
wacana terdiri atas berbagai struktur/tingkatan,
dikembangkan
oleh
yang masing-masing saling mendukung. Van
beberapa ahli, model van Dijk adalah model
Dijkmembaginya menjadi tiga tingkatan, yaitu
yang
1.
paling
banyak
dipakai.
Hal
ini
Struktur makro; yaitu merupakan makna
kemungkinan karena van Dijkmengolaborasi
global/umum suatu teks yang dapat
elemen-elemen
dipahami dengan melihat topik dari suatu
wacana
sehingga
dapat
didayagunakan dan dipakai secara praktis. Model yang dipakai oleh van Dijk
disebut
teks. 2.
Superstruktur; adalah kerangka suatu teks.
sebagai “Kognisi Sosial”. Menurut van Dijk,
Bagaimana
penelitian atas wacana tidak cukup hanya
disusun dalam suatu teks secara utuh.
didasarkan pada analisii atas teks semata,
3.
struktur
dan
elemen
itu
Struktur mikro; yaitu makna wacana yang
karena teks hanya hasil dari suatu praktik
dapat diamati dengan menganalisis kta,
produksi yang harus juga diamati. Dalam hal
kalimat, proposisi, anak kalimat yang
ini harus dilihat juga bagaimana suatu teks
dipakai.
diproduksi,
Menurut van Dijk (dalam Erianto, 2005:
sehingga
memperoleh
suatu
pengetahuan mengapa teks bias semacam itu. Model
van
Margaret
semua elemen tersebut merupakan suatu
Watherell (2001) ingin menjawab tentang
kesatuan, saling berhubungan dan mendukung
hubungan antara wacana, kekuasaan, dominasi,
satu dengan lainnya. Makna global dari suatu
dan struktur sosial. Secara khusus, model van
teks (tema) didukung oleh kerangka teks, dan
Dijk mengkaji struktur, strategi atau properti
pada akhirnya pilihan kata kata dan kalimat
teks,
yang digunakan. Bila digambarkan, maka
interaksi
komunikasi
Dijk
dalam
226), meskipun terdiri dari beberapa elemen,
verbal
berperan
atau
model
peristiwa reproduksi.
maka struktur teks sebagai berikut.
Wacana yang muncul dalam bentuk teks dipandang sebagai hal alamiah dan wajar. Bahasa dan kekuasaan dikaitkan dengan praktikinstitusi
sosial,
khususnya
struktur
sosial dan struktur politik. Kekuasaan di belakang wacana meindahkan fokus pada urutan wacana sebagai dimensi urutan sosial dari institusi sosial
dan diangkat yang
berhubungan kekuasaan. Kekuasaan dapat dimenangkan dengan perjuangan sosial, dan
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
86
TABEL 1: Struktur Teks AWK
Struktur Makro Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topic/tema yang diangkat suatu teks Super Struktur Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. Dalam pandangan van Dijk, segala teks
kesatuan yang saling berhubungan. Secara
dapat dianalisis dengan menggunakan elemen
lebih jelas, gambaran elemen wacana tersebut
tersebut. Meski terdiri atas berbagai elemen,
disajikan sebagai berikut.
namun semua elemen itu
merupakan suatu
TABEL 2 : ELEMEN WACANA AWK
STRUKTUR WACANA Struktur Makro
Superstruktur
Struktur Mikro
Struktur Mikro Struktur Mikro
Struktur Mikro
HAL YANG DIAMATI
ELEMEN
Tematik Tema/topik apa yang dikedepankan dalam suatu wacana Skematik Bagaimana bagian dan urutan wacana diskemakan dalam teks utuh Semantik Makna yang ingin ditekankan dalam teks. Umpamanya dengan memberi detil pada suatu sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain Sintaksis Bagaimana kalimat yang dipilih Stilistik Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam wacana Retoris Bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan
Topik/tema
Dalam pandangan van Dijk, semua teks
Skema
Latar, detil, maksud, praanggapan, nominalisasi
Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti Leksikon
Gaya, metafora
Penelitian ini bertujuan menerapkan
dapat dianalisis dengan menggunakan elemen
strategi
seperti di atas. Meski terdiri dari berbagai
kemampuan mahasiswa menganalisis prosa
elemen,
tersebut
fiksi dan drama. Penerapan AWK diharapkan
saling
dapat membantu mahasiswa memahami isi
namun
merupakan berhubungan.
suatu
semua
elemen
kesatuan
dan
AWK
untuk
meningkatkan
teks novel dan teks drama untuk selanjutnya
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
87
dianalisis dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran ideal dan menghasilkan mutu
analisis sastra.
yang diinginkan. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model Kemmis & McTaggart. Dalam model ini terdapat empat
METODE
tahapan yang harus dilalui, yaitu perencanaan, Penelitian
ini
dikategorikan
sebagai
tindakan,
pengamatan,
refleksi
dan
penelitian tindakan kelas yang bertujuan
perencanaan kembali merupakan dasar untuk
mengatasi
suatu
dan
meningkatkan
serta
memperbaiki proses pembelajaran menuju
ancang-ancang
pemecahan
permasalahan (dalam Wardhani, 2007:425)
lanjutan, pelajaran apa yang bisa menolongnya pada pembelajaran di kelas. Untuk Fisualisasi proses tersebut digambarkan sebagai berikut:
lebih jelasnya berikut ini dikemukakan bentuk desainnya sebagai berikut:
REFLECTIF
PLAN(PERENCANAAN)
(REFLEKSI) OBSERVE(PENGAMATAN)
ACTION (TINDAKAN) REFLECTIF
PLAN(PERENCANAAN)
(REFLEKSI)
OBSERVE(PANGAMATAN)
ACTION(TINDAKAN)
Gambar1:ModelDesainKemmis&McTaggart Gambar 2: Model Desain Kemmis & McTaggart Subjek penelitian ini adalah mahasiswa
pertemuan perkuliahan pertama dan kedua.
semester gasaltahun perkuliahan 2013/2014
Pada kedua pertemuan tersebut dilakukan
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
diskusi menyangkut
yang memprogramkan mata kuliah Prosa Fiksi
mahasiswa membaca novel maupun teks
Apabila dicermati pada bagan di atas, desain model Kemmis &McTaggart ini pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu
minat dan pengalaman
perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan Drama.
dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai
Jumlah mahasiswa tersebut
drama. Selanjutnya mahasiswa
ditugaskan
satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu
sebanyak 39 orang yang terdiri dari laki-laki
membaca novel dan teks drama sebagai tes
putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. awal. Hasil tes tersebut dijadikan data awal
17 orang, dan perempuan 22 orang.
cermati bagan di atas nampak bahwa di dalamnya terdiriLangkah dua PerencanaanBila anda dilakukan setelah untukjelas, memperkuat perencanaan. perangkat komponen sebagai duadilakukan siklus. Untuk pelaksanaannya mengetahui kemampuan awal mahasiswayang padadakatakan selanjutnya tindakan berupa sesungguhnya jumlah siklus sangat tergantung pada permasalahan yang dihadapi perluAnalisis dipecahkan. Andaikan permasalahan itu terkait dengan materi dan tujuan Gazali, Penerapandan Strategi Wacana Kritis Model Vandijk ............................................... 88 pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata pelajaran tidak
penerapan strategi AWK. Pada langkah ini
dalam menerapkan strategi AWK pada novel
diberikan
dan teks drama. Hasil tersebut menentukan
pemahaman
menyangkut
secara
langkah-langkah
teknis
operasional
apakah
dilakukan
AWK. Langkah berikutnya peneliti melakukan
menentukansiklus
pengamatan.
siklus
Pada
langkah
ini,
secara
perencanaan selanjutnya.
selanjutnya,
juga
untuk
Penentuan
ditentukan
oleh
bersama-sama antara peneliti dengan rekan
capaian indikator kinerja. Pada penelitian ini,
sejawat terlibat langsung dalam pembelajaran.
indikator
Hal yang
ketuntasan klasikal
diamati menyangkut
penerapan
AWK yang dilakukan mahasiswa terhadap
kinerja
Secara
ditetapkan
lengkap
urutan
85
persen
pelaksanaan
novel dan teks drama disertai diskusi. Tahap
penelitian tindakan kelas ini dijabarkan pada
selanjutnya
tabel berikut:
mengetahui
dilakukan hasil
refleksi
pemahaman
untuk
mahasiswa
TABEL 3: URUTAN PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SIKLUS URUTAN
KEGIATAN DOSEN
KEGIATAN MAHASISWA
KEGIATAN I
Perencanaan
Menyusun Rencana Perkuliahan
Program
PERTEMUAN I Memberikan uraian materi perkuliahan (tema/pokok bahasan) yang dijalani selama satu semester) Menugaskan kepada mahasiswa untuk menyiapkan masingmasing satu naskah novel/roman dan naskah drama untuk ditelaah (tugas baca di rumah) dan menyampaikan hasil bacaan dalam bentuk laporan pada pertemuan kedua. PERTEMUAN II Menilai hasil laporaan mahasiswa berupa telaah novel/roman dan naskah drama
-
Mengikuti perkuliahan, memberi masukkan terhadap tema/pokok bahasan yang dijalani selama satu semester Menyusun laporan hasil telaah novel/roman dan naskah drama
Menyampaikan laporan hasil telaah novel /roman dan naskah drama Diskusi atas hasil laporan
Memantapkan perencanaan berdasar-kan hasil analisis dan
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
89
penilaian mahasiswa
Tindakan
II
terhadap
laporan
Menyusun strategi pelaksanaan AWK kepada mahasiswa PERTEMUAN III Menjelaskan materi strategi operasional AWK
Menerima informasi tentang pelaksanaan perkuliahan selanjutnya Menyangkut materi AWK
Diskusi menyangkut materi strategi operasional AWK
Menugaskan mahasiswa menganalisis novel/roman dan naskah drama dengan menggunakan strategi AWK
Menyusun laporan hasil telaah novel/roman dan naskah drama dengan strategi AWK(dikerjakan di rumah)
Observasi/ pengamatan
PERTEMUAN IV Menilai laporan hasil telaah novel/roman dan naskah drama berdasarkan strategi AWK
Presentase laporan hasil telaah novel/roman dan naskah drama dengan strategi AWK
Refleksi
PERTEMUAN V Bersama mahasiswa mendiskusikan hasil pekerjaan yang berupa laporan telaah novel/roman dan naskah drama berdasarkan strategi AWK PERTEMUAN VI Mengembangkan materi strategi AWK PERTEMUAN VII Menugaskan mahasiswa menganalisis novel/roman dan naskah drama dengan menggunakan strategi AWK
Perencanaan
Tindakan
Observasi/ pengamatan
PERTEMUAN VIII Menilai laporan hasil telaah novel/roman dan naskah drama berdasarkan strategi AWK
Refleksi
PERTEMUAN IX Bersama mahasiswa mendiskusikan hasil pekerjaan yang berupa laporan telaah novel/roman dan naskah drama berdasarkan strategi AWK
Diskusi hasil pekerjaan yang berupa laporan telaah novel/roman dan naskah drama berdasarkan strategi AWK
Menerima materi dan diskusi
Menyusun laporan hasil telaah novel/roman dan naskah drama dengan strategi AWK (dikerjakan di rumah)
Presentase laporan hasil telaah novel/roman dan naskah drama dengan strategi AWK
Diskusi hasil pekerjaan yang berupa laporan telaah novel/roman dan naskah drama berdasarkan strategi AWK
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
90
HASIL PENELITIAN DAN
novel/roman dan naskah drama dengan cara
PEMBAHASAN
mahasiswa sendiri. Analisis naskah tersebut dilakukan dengan cara tradisional. Pada tahap
Sebelum dilakukan tindakan terhadap
ini peneliti belum memberikan tindakan AWK
mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah
kepada mahasiswa. Gambaran hasil tes awal
Prosa Fiksi dan Drama, terlebih dahulu
terhadap pemahaman terhadap novel/roman
dilakukan tes awal. Tes tersebut dimaksudkan
dan naskah drama tersebut sebagai berikut.
untuk
mengetahui
kemampuan
awal
mahasiswa menelaah wacana sastra berupa
Tabel 4: Hasil Tes Awal Mahasiswa Memahami Prosa Fiksi dan Drama
JUMLAH PROSENTASE MAHASISWA 0 0 5 12,82
PROSENTASE PENGUASAAN MATERI 80-100 59-79
KATEGORI
9
23,08
38-58
Cukup
19
48,72
17-37
Kurang
6
15,38
< 17
Sangat Kurang
Dari tabel 4 di atas dapat diketahui, bahwa kemampuan
awal
mahasiswa
Pendidikan
Bahasa Indonesia yang memprogramkan mata
Sangat Baik Baik
menganalisis novel/roman dan naskah drama sebanyak 6 orang (15,38%). Dari
data
hasil
kemampuan
awal
kuliah Prosa Fiksi dan Drama dalam menelaah
mahasiswa menelaah novel/roman dan naskah
novel/roman dan naskah drama relatif rendah.
drama tersebut, dilakukan tindakan siklus
Dikatakan rendah karena dari 39 mahasiswa
pertama yang dimulai dengan perencanaan
yang memprogramkan mata kuliah dimaksud,
untuk
tidak
menganalisis
kemampuan mahasiswa dengan menggunakan
novel/roman dan naskah drama dengan hasil
strategi AWK model Van Dijk. Cara kerja
kategori sangat baik. Selanjutnya
strategi model tersebut diterapkan kepada
ada
mahasiswa
yang
(12,82%)
dapat
hanya 5
dikategorikan
baik.
Sedangkan kategori cukup sebanyak 9 orang mahasiswa (23,07%). Selanjutnya kemampuan mahasiswa dikategorikan kurang sebanyak 19 orang
(48,71%).
Adapun
memperbaiki
dan
meningkatkan
mahasiswa dengan fokus materi seperti pada tabel 2. Berdasarkan tindakan pada siklus pertama tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut.
kemampuan
mahasiswa dikategorikan sangat kurang dalam
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
91
Tabel 5: Hasil Tindakan Pada Siklus I
JUMLAH PROSENTASE MAHASISWA 0 0 7 17,95
PROSENTASE PENGUASAAN MATERI 80-100 59-79
KATEGORI
19
48,72
38-58
Cukup
13
33,33
17-37
Kurang
0
0
< 17
Sangat Kurang
Dari data pada tabel 5 di atas, dapat dipahami
telah
dengan kemampuan awal sebelum diberikan
peningkatan
tindakan penggunaan strategi AWK model
menelaah
Van Dijk. Gambaran peningkatan kemampuan
novel/roman dan naskah drama. Data tersebut
mahasiswa tersebut, dapat dilihat pada tabel
menggambarkan bahwa terjadi peningkatan
berikut.
kemampuan
terjadi
Sangat Baik Baik
mahasiswa
dalam
kemampuan mahasiswa bila dibandingkan
Tabel 6: Perbandingan Peningkatan Hasil Kemampuan Awal dengan Hasil Siklus I
KEMAMPUAN AWAL
SIKLUS I
Prosentase Penguasaan materi 80-100 (Sangat Baik) 59-79 (Baik) 38-58 (Cukup) 17-37 (Kurang) < 17 (Sangat Kurang)
JML Mahasiswa 0 (0%) 5 (12,82%) 9 (23,08%) 19 (48,72%) 6 (15,38%)
Prosentase Penguasaan materi 80-100 (Sangat Baik) 59-79 (Baik) 38-58 (Cukup) 17-37 (Kurang) < 17 (Sangat Kurang)
Jumlah Mahasiswa 0 (0%) 7 (17,94%) 19 (48,72%) 13 (33,33%) 0 (0%)
Dari tabel perbandingan peningkatan hasil
kategori baik pada kemampuan awal berjumlah
kemampuan awal dengan hasil siklus I pada
5 orang, meningkat menjadi 7 orang pada
tabel
siklus
6
perubahan
diatas, nilai
dapat
diketahui
kemampuan
terjadi
I.
Selanjutnya
mahasiswa
yang
mahasiswa
mendapatkan kategori cukup pada kemampuan
menelaah novel/roman dan naskah drama.
awal berjumlah 9 orang, meningkat menjadi 19
Kendatipun belum didapatkan hasil mahasiswa
orang. Sedangkan
dikategorikan
yang
sangat
baik,
tetapi
terjadi
mendapatkan
kemampuan mahasiswa kemampuan
kategori
perubahan nilai setelah diberikan perlakuan
kurang yang semula berjumlah 19 orang,
pada siklus I. Mahasiswa yang mendapatkan
berkurang
menjadi
13
orang.
Adapun
mahasiswa yang mendapatkan kemampuan
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
92
kategori sangat kurang pada kemampuan awal
dilakukan proses seperti yang dilakukan pada
yang semula berjumlah 6 orang, menjadi tidak
siklus
ada ketika diberi perlakuan pada siklus
perlakuan
IKarena hasil yang didapatkan pada siklus I
materi yang belum dikuasai mahasiswa. Hasil
belum
siklus II dipaparkan sebagai berikut.
mencapai
indikator
kinerja,
yaitu
I,
tetapi
sebelumnya
tambahan,
yaitu
dilakukan
memantapkan
penguasaan klasikal sebanyak 85 persen, maka dilanjutkan tindakan siklus II. Pada siklus II ini
Tabel 7: Hasil Tindakan Pada Siklus II JUMLAH PROSENTASE MAHASISWA 8 20,51 26 61,53
PROSENTASE PENGUASAAN MATERI 80-100 59-79
KATEGORI
5
12,82
38-58
Cukup
0
0
17-37
Kurang
0
0
< 17
Sangat Kurang
Dari tabel 7 diatas, dapat diketahui bahwa nilai
kemampuan
kemampuan
siswa
menganalisis
menelaah
novel/roman dan naskah drama dengan strategi
novel/roman dan naskah drama dengan strategi
model Van Dijka melebihi dari indikator
AWK model Van Dijk sebagai berikut. Jumlah
kinerja yang ditetapkan, yaitu 85 peresen,
mahasiswa yang memiliki kategori sangat baik
sementara indikator kinerja yang didapatkan
sebanyak
pada siklus II yaitu 87,17%Secara keseluruhan
8
orang,
mahasiswa
maka
Sangat Baik Baik
selanjutnya
jumlah
mahasiswa yang dikategorikan baik sebanyak
pemerolehan
26 orang, sedangkan jumlah mahasiswa yang
mahasiswa, baik pada siklus I maupun siklus II
dikategorikan cukup
dapat digambarkan pada tabel berikut.
berjumlah 5
orang.
peningkatan
kemampuan
Adapun mahasiswa yang kategori kurang dan sangat kurang tidak ada. Dari hasil tersebut, Tabel 8: Perbandingan Nilai Kemampuan Mahasiswa pada Siklus Dan Siklus II SIKLUS I Prosentase Pengu asaan materi 80-100 (Sangat Baik) 59-79 (Baik) 38-58 (Cukup)
JML Mahasiswa 0 (0%) 7 (17,94%) 19 (48,72%)
SIKLUS II Prosentase Pengu asaan materi 80-100 (Sangat Baik) 59-79 (Baik) 38-58 (Cukup)
Jumlah Mahasiswa 8 (20,51%) 26 (61,53%) 5 (12,82%)
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
93
17-37 (Kurang) < 17 (Sangat Kurang)
13 (33,33%) 0 (0%)
17-37 (Kurang) < 17 (Sangat Kurang)
0 0
Dari tabel 8 di atas dapat dipahami bahwa
adalah bahwa wacana tidak cukup hanya
terjadi peningkatan kemampuan mahasiswa
didasarkan pada analisis atas teks semata,
menelaah novel/roman dan naskah drama.
karena teks hanya hasil dari suatu praktik
Pada siklus I mahasiswa yang memperoleh
produksi yang harus juga diamati. Hal yang
kemampuan pada kategori sangat baik, tidak
diperhatikan juga adalah bagaimana suatu teks
ada. Tetapi pada siklus II ditemukan sebanyak
diproduksi,
8 orang mahasiswa (20,51%). Pemerolehan
pengetahuan.Analisis
kemampuan
mahasiswa yang dikategorikan
untuk untuk menggambarkan tata aturan
baik pada siklus I sebanyak 7 orang mahasiswa
kalimat, bahasa, dan pengertian bersama.
(17,94%)meningkat menjadi 26 mahasiswa
Wacana lantas diukur dengan pertimbangan
(61,53%)
kebenaran/ketidakbenaran (menurut sintaksis
pada
siklus
II.
Sedangkan
pemerolehan kemampuan mahasiswa yang
sehingga
memperoleh wacana
suatu
dimaksudkan
dan semantik).
dikategorikan cukup pada siklus I sebanyak 19
Penggunaan Strategi AWK model Van
mahasiswa (48,72%), berkurang menjadi 5
Dijktersebut telah terbukti dapat membantu
mahasiswa (12,82%). Adapun pemerolehan
mahasiswa untuk memahami wacana prosa
kemampuan mahasiswa yang dikategorikan
fiksi dan drama. Penerapan model strategi
kurang pada siklus I sebanyak 13 mahasiswa
AWK Van Dijk yang diterapkan pada mata
(33,33%), pada siklus II menjadi tidak ada.
kuliah
Dengan demikian, indikator kinerja yang
meningkatkan pemahaman yang relatif tinggi
dicapai pada penelitian ini sebanyak 87,17 %,
bagi mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari
yang berarti melebihi indikator yang telah
hasil penelitian yang dilakukan.
ditetapkan sebelumnya, yaitu 85%.
1.
Prosa
Fiksi
dan
Drama,
dapat
Kemampuan awal mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia yang memprogramkan mata kuliah Prosa Fiksi dan Drama dalam
SIMPULAN DAN SARAN
menelaah novel/roman dan naskah drama Strategi AWK model Van Dijk dapat
relatif rendah. Dikatakan rendah karena
membantu memudahkan mahasiswa untuk
dari 39 mahasiswa yang memprogramkan
menganalisis dan memahami isi prosa fiksi dan
mata kuliah dimaksud, tidak ada yang
drama. Kemudahan tersebut disebabkan karena
dapat
strategi
naskah drama dengan hasil kategori
AWK
elemen-elemen
Van wacana
Dijkmengolaborasi sehingga
dapat
menganalisis
sangat baik.
novel/roman
Selanjutnya
dan
hanya 5
didayagunakan dan dipakai secara praktis.
mahasiswa (12,82%) dikategorikan baik.
Asumsi menggunakan strategi AWK Van Dijk,
Sedangkan
kategori cukup sebanyak 9
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
94
orang mahasiswa (23,07%). Selanjutnya
kemampuan
kemampuan
dikategorikan
mahasiswa
dikategorikan
kurang sebanyak 19 orang Adapun
kemampuan
dikategorikan
2.
sangat
(48,71%).
sebanyak
mahasiswa
berkurang
kurang
dalam
mahasiswa cukup
19
pada
siklus
mahasiswa
menjadi
(12,82%).
yang
(48,72%),
5
Adapun
I
mahasiswa pemerolehan
menganalisis novel/roman dan naskah
kemampuan
drama sebanyak 6 orang (15,38%).
dikategorikan
Hasil siklus I terjadi perubahan nilai
sebanyak 13 mahasiswa (33,33%), pada
kemapuan
mahasiswa
siklus II menjadi tidak ada.
novel/roman
dan
Kendatipun
menelaah
naskah didapatkan
4.
kurang
pada
yang siklus
I
Indikator kinerja yang dicapai pada
hasil
penelitian ini sebanyak 87,17 %, yang
mahasiswa dikategorikan sangat baik,
berarti melebihi indikator yang telah
tetapi terjadi perubahan nilai setelah
ditetapkan sebelumnya, yaitu 85%.
diberikan
belum
drama.
mahasiswa
perlakuan
pada
siklus
I.
5.
Strategi AWK model Van Dijk disarankan
Mahasiswa yang mendapatkan kategori
dapat
baik pada kemampuan awal berjumlah 5
wacana, baik wacana umum maupun
orang, meningkat menjadi 7 orang pada
wacana khusus. Oleh karena itu pada
siklus I. Selanjutnya mahasiswa yang
matakuliah Apresiasi Sastra, Apresiasi
mendapatkan
pada
Puisi, Apresiasi Prosa Fiksi dan Drama,
kemampuan awal berjumlah 9 orang,
dan mata kuliah Analisis Wacana pada
meningkat menjadi 19 orang. Sedangkan
Program
kemampuan
yang
Indonesia dapat menggunakan strategi
mendapatkan kemampuan kategori kurang
AWK model Van Dijk dalam mendukung
yang
orang,
pemahaman mahasiswa terhadap analisis
berkurang menjadi 13 orang. Adapun
wacana (teks sastra maupun teks bukan
mahasiswa
sastra)
semula
kategori
cukup
mahasiswa
berjumlah
yang
19
mendapatkan
digunakan
Studi
untuk
menganalisis
Pendidikan
Bahasa
kemampuan kategori sangat kurang pada kemampuan awal yang semula berjumlah 6 orang, menjadi tidak ada ketika diberi perlakuan pada siklus I 3.
Pada siklus II ditemukan sebanyak 8 orang mahasiswa (20,51%). Pemerolehan kemampuan
mahasiswa
yang
dikategorikan baik pada siklus I sebanyak 7 orang mahasiswa (17,94%) meningkat menjadi 26 mahasiswa (61,53%) pada siklus
II.
Sedangkan
pemerolehan
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
95
DAFTAR PUSTAKA Arief, Fajar Nur. 2006. Cerminan Budaya Indonesia dalam Wacana Jurnalistik Berita Berbahasa Indonesia. Disertasi. Tidak Diterbitkan. Malang: PPS Cambridge University Press Coulthard dan Malcolm Coluthard (Ed) Tekx& Practices: Reading in Critical Discourse Analysis. London and New York: Routledge. Crystal, D. 1987. The Cambridge Encyclopedia of Language. Cambridge: Eriyanto. 2005. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT Fairclough, Norman. 1995. Critical Discourse Analysis: the Critical Study of Fowler, Roger. 1979. “On Critical Linguistics” Dalam Carmen Rosa Caldas-
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT. Remaja Rosdakarya.Language. New York: Longman Publishing. LKIS Pelangi Aksara. Nurgiantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Reader. London: Sage Publications. Universitas Negeri Malang. Wardhani, Igak. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Wetherell, M. Taylor S, dan Yates S.J. 2001 Discourse Theory and Practice a
Gazali, Penerapan Strategi Analisis Wacana Kritis Model Vandijk ...............................................
96