PENERAPAN POLA LATIHAN BERJENJANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA Abu Syafik Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Jalan KHA. Dahlan 3 Purworejo
Abstrak Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai peranan sangat penting yang dapat dijadikan pengembangan belajar agar siswa pada jenjang pendidikan dasar dapat menguasai dan memiliki kecakapan yang rasional. Mengingat pentingnya peranan matematika maka pengajaran matematika di berbagai jenjang pendidikan formal perlu mendapat perhatian khusus. Belajar matematika tidak lepas dari bagaimana cara menyelesaikan soal-soal matematika yang bertujuan untuk memperdalam penguasaan konsep, fakta, operasi, dan prinsip matematika dan sekaligus sebagai pelatihan mengaplikasikannya dalam menyelesaikan masalah. Pola latihan berjenjang merupakan pola latihan yang dirasa tepat dalam memenuhi prinsip pembelajaran yang salah satunya adalah prinsip berjenjang. Prinsip berjenjang digunakan dalam pembelajaran konsep maupun pada penguasaan keterampilan pemecahan masalah berupa soal cerita. Kata Kunci: pola latihan berjenjang, soal cerita salah satu sarana berpikir ilmiah yang
Pendahuluan Matematika sebagai salah satu
sistematis dan konsisten. Matematika
ilmu dasar, baik aspek penalarannya
dapat diterapkan seawal mungkin
maupun
kepada anak didik sejak memasuki
aspek
terapannya,
mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Artinya,
sampai
matematika
perlu
batas
tertentu,
dikuasai
oleh
bangku sekolah. Mengingat pentingnya peranan matematika matematika
maka diberbagai
pengajaran jenjang
peserta didik, baik pola pikirnya
pendidikan formal perlu mendapat
maupun penerapannya. Ini berkaitan
perhatian khusus. Salah satu upaya
dengan peran matematika sebagai
yang dilakukan adalah pemilihan
30
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
metode dan strategi belajar mengajar
yang
paling
menonjol
yang sesuai dengan materi dan pada
menyelesaikan
jenjang mana akan diterapkan.
kesulitan dalam memahami soal dan
soal
dalam
cerita
adalah
Kenyataan menunjukkan bahwa
dalam membuat model matematika.
masih ada siswa yang menganggap
Ketika kesulitan tersebut tidak diatasi,
matematika
Ini
tentu akan membuat matematika tetap
berkenaan dengan sifat matematika
menjadi mata pelajaran yang tidak
yang
berjenjang.
menyenangkan dan pada akhirnya
Beberapa siswa bahkan menganggap
membuat siswa takut pada pelajaran
bahwa matematika itu menjemukan.
tersebut.
Untuk
maka dalam makalah ini akan dibahas
sebagai
abstrak
momok.
serta
meminimalisir
anggapan
Berdasarkan hal tersebut,
bahwa matematika sulit dan kadang
prosedur
menjemukan, perlu dirancang metode
berjenjang dalam menyelesaikan soal
pembelajaran
cerita.
yang
menyenangkan
pola
latihan
Matematika sebagai salah satu
dan tidak menegangkan. Pada
penerapan
masing-masing
standar
ilmu dasar, baik aspek penalarannya
kompetensi, indikator yang terakhir
maupun
biasanya
kemampuan
mempunyai peranan penting dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari
upaya penguasaan ilmu dan teknologi.
yang berkaitan dengan konsep yang
Artinya,
dipelajari. Biasanya terkait dengan
matematika
soal
siswa
peserta didik, baik pola pikirnya
dalam
maupun penerapannya. Ini berkaitan
menyelesaikan soal cerita. Salah satu
dengan peran matematika sebagai
penyebabnya
kurangnya
salah satu sarana berpikir ilmiah yang
dalam
sistematis dan konsisten. Matematika
menerjemahkan kalimat sehari-hari ke
dapat diterapkan seawal mungkin
berupa
cerita.
mengalami
keterampilan
Beberapa kesulitan
adalah siswa
aspek
sampai perlu
terapannya,
batas
tertentu,
dikuasai
oleh
dalam kalimat matematika. Kesulitan
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
31
kepada anak didik sejak memasuki
dipelajari. Biasanya terkait dengan
bangku sekolah.
soal
Mengingat pentingnya peranan matematika
maka
pengajaran
cerita.
mengalami
Beberapa kesulitan
siswa dalam
menyelesaikan soal cerita. Salah satu
jenjang
penyebabnya
pendidikan formal perlu mendapat
keterampilan
perhatian khusus. Salah satu upaya
menerjemahkan kalimat sehari-hari ke
yang dilakukan adalah pemilihan
dalam kalimat matematika. Kesulitan
metode dan strategi belajar mengajar
yang
yang sesuai dengan materi dan pada
menyelesaikan
jenjang mana akan diterapkan.
kesulitan dalam memahami soal dan
matematika
diberbagai
Kenyataan menunjukkan bahwa
paling
adalah
kurangnya
siswa
dalam
menonjol soal
cerita
dalam adalah
dalam membuat model matematika.
yang
Ketika kesulitan tersebut tidak diatasi,
sebagai
tentu akan membuat matematika tetap
momok. Ini berkenaan dengan sifat
menjadi mata pelajaran yang tidak
matematika
serta
menyenangkan dan pada akhirnya
berjenjang. Beberapa siswa bahkan
membuat siswa takut pada pelajaran
menganggap bahwa matematika itu
tersebut.
menjemukan. Untuk meminimalisir
maka dalam makalah ini akan dibahas
anggapan bahwa matematika sulit dan
pola
kadang menjemukan, perlu dirancang
menyelesaikan soal cerita.
masih
banyak
menganggap
metode yang
siswa
matematika
yang
abstrak
pembelajaran menyenangkan
dan
tidak
masing-masing
berupa
dalam
Pembahasan
Soal cerita matematika meru-
standar
kemampuan
menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan konsep yang 32
berjenjang
1. Penyelesaian Soal Cerita
kompetensi, indikator yang terakhir biasanya
latihan
matematika
menegangkan. Pada
Berdasarkan hal tersebut,
pakan
suatu
bentuk
soal
yang
permasalahannya dijabarkan dalam bentuk cerita, dan dalam penyelesaiannya diperlukan suatu keteram-
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
pilan untuk merumuskan masalah
analisis
yang
mengambil simpulan dan putusan
terdapat
di
dalamnya.
Permasalahan yang diangkat dalam
yang sering
diperlukan strategi dan diperlukan juga
Keterampilan dalam menyelesaikan
masalah
soal
masalahnya.
meliputi
meliputi
untuk
Dalam memecahkan masalah
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
cerita
informasi
yang tepat.
suatu soal cerita pada umumnya adalah permasalahan
suatu
pembiasaan dari
memecahkan
unsur
atau
bagian
Dalam
soal
cerita,
keterampilan menghitung, keteram-
permasalahan
pilan
dengan kalimat terbuka atau bentuk
membaca,
dan
kemampuan
aljabar.
menyatakan hubungan. Mempelajari dan menyelesai-
dapat
dinyatakan
Penyelesaian
seringkali
diajarkan
soal
cerita
menggunakan
kan soal cerita memiliki banyak
variabel yang biasanya berupa huruf,
manfaat. Berikut beberapa manfaat
sehingga siswa mengalami kesulitan
mempelajari soal matematika.
memahaminya.
a. Membantu siswa mengembangkan
kesulitan dalam membedakan huruf
kemampuan analisisnya dan mem-
yang merepresentasikan objek atau
bantu mengaplikasikan kemampu-
benda dengan huruf yang mere-
an tersebut dalam situasi yang
presentasikan satu bilangan tertentu.
Siswa
mengalami
Dalam memecahkan masalah
berlainan. mem-
matematika yang terkait dengan soal
pelajari fakta, skill, konsep dan
cerita, penyusunan model matematika
prinsip.
merupakan
b. Membantu
siswa dalam
c. Membangkitkan sehingga
siswa
motivasi
siswa
senang
belajar
satu
kunci
keberhasilan. Untuk menyusun model matematika
diperlukan
langkah-
langkah sistematis. Sejalan dengan hal
matematika. d. Meningkatkan
salah
kemampuan
dan
keterampilan siswa dalam meng-
tersebut di atas, Hudoyo Herman (2001:12)
mengemukakan
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
untuk
33
menyelesaikan soal cerita matematika
variabel
yang
diperlukan kemampuan awal yang
permasalahan.
meliputi:
kaitan antara masing-masing variabel.
a. kemampuan menentukan hal yang diketahui dalam soal; b. kemampuan menentukan hal yang ditanyakan dalam soal; c. kemampuan membuat model matematika; d. kemampuan menyelesaikan model matematika; dan e. kemampuan menginterpretasikan jawaban model kepermasalahan soal semula.
Penyusunan
Kemampuan a dan b tersebut dapat
yang sesuai dengan masalah tersebut.
dinyatakan sebagai kemampuan untuk
Langkah selanjutnya adalah menye-
memahami masalah. Oleh karena itu,
derhanakan
tahapan penyelesaian soal cerita dapat
dirumuskan
dinyatakan dengan skema sebagai
matika (model matematika) tersebut
berikut.
dengan alat matematika yang sesuai.
dilakukan
berkaitan
dengan
Selanjutnya
dicari
model
matematika
dengan
merumuskan
masalah dalam bahasa matematika, Pada langkah ini semua variabel, fakta, dan relasi-relasi yang ada dalam soal cerita dinyatakan dalam simbol matematika.
Selanjutnya
dicoba
dikenali pola masalah matematika
masalah
yang
telah
dalam bahasa mate-
Langkah ini disebut sebagai langkah Memahami Masalah
Model Matematika
menentukan penyelesaian atas model. Langkah keempat yaitu menafsirkan
Jawaban atas Masalah
Jawaban atas Model
hasil yang diperoleh sesuai dengan masalah yang ada dalam soal cerita,
Gambar 1 Bagan Penyelesaian Soal Cerita
dalam hal ini diperoleh jawaban atas masalah.
Memahami masalah dilakukan dengan menggadakan penyederhanaan terhadap
informasi-informasi
yang
ada pada soal cerita. Pada langkah ini ditentukan varabel keputusan yaitu 34
2. Pola Latihan Berjenjang Keberhasilan ditentukan satunya
oleh adalah
belajar
siswa
banyak
hal.salah
cara
belajar.
Karakteristik materi matematika yang
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
berjenjang (hirarkis) memerlukan cara
mata pelajaran yang dianggap sulit
belajar yang berjenjang pula. Untuk
untuk dipelajari siswa. Oleh sebab itu,
memahami suatu
konsep dan/atau
dalam mengajarkan matematika pada
rumus matematika yang lebih tinggi
tiap jenjang pendidikan dibutuhkan
diperlukan
kemampuan profesional dari seorang
pemahaman
yang
memadai terhadap konsep dan/atau
guru. Pola latihan berjenjang meru-
rumus yang ada di bawahnya. Menurut
Gagne
dalam
pakan salah satu pola yang digunakan
Setiawan(2008) setiap jenjang yang
untuk
lebih
pada
matematika yang memiliki prinsip
terhadap
berjenjang. Proses belajar terbagi
tinggi
bergantung
penguasaan jenjang
pelajaran
yang lebih rendah serta
berhubungan. gunakan
Jadi
fakta
siswa
untuk
meng-
mengenali
dalam
memfasilitasi
tiga
pembelajaran
tahapan
yaitu
tahap
Enaktif, Ikonic dan Simbolik. Tahap Enaktif
atau
Tahap
Kegiatan
konsep, kemudian membuat hubungan
(Enactive), tahap pertama anak belajar
antar konsep untuk mengenali prinsip
konsep adalah berhubungan dengan
atau
akhirnya
benda-benda real atau mengalami
menerapkan asas untuk mengem-
peristiwa di dunia sekitarnya. Pada
bangkan pemecahan masalah. Seorang
tahap ini anak masih dalam gerak
siswa
refleks
asas
dan
belum
pada
dapat
dikatakan
dan
coba-coba,
belum
memahami suatu konsep atau rumus
harmonis. Memanipulasikan, menyu-
dalam matematika jika dia hanya
sun, menjejerkan, mengutak-atik, dan
mampu menyebutkan atau menghafal
bentuk gerak lainnya. Tahap Ikonic
definisi dari konsep atau rumus dan
atau
belum
(Iconic), pada tahap ini anak telah
mampu
menggunakannya
Tahap
Gambar
Bayangan
dalam menyelesaikan soal-soal yang
mengubah,
menandai,
terkait. Berkenaan dengan karakter-
menyimpan
istik tersebut, matematika menjadi
dalam bentuk bayangan mental atau
peristiwa
atau
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
dan benda
35
anak dapat membayangkan kembali
biasa
dalam pikirannya tentang benda atau
“pengenalan
dan
peristiwa
atau
pengetahuan
siap.”
enaktif,
pengetahuan
yang
dikenalnya
dialami
pada
tahap
dikenal
dengan
siap
istilah
pengingatan Banyak
yang
harus
walaupun peristiwa itu telah berlalu
diingat siswa antara lain: lambang,
atau benda real itu tidak lagi berada
istilah, kesepakatan, serta hasil
dihadapannya.
pekerjaan matematika yang rutin
Tahap
simbolik
(Symbolic), pada tahap ini anak sudah mampu memahami simbol-simbol dan
yang digolongkan fakta. b. Belajar konsep Belajar
menjelaskan dengan bahasanya. Belajar matematika tidak lepas
dengan
konsep
berkaitan
kemampuan
seseorang
dari bagaimana cara menyelesaikan
mengembangkan ide abstrak yang
soal-soal matematika yang bertujuan
memungkinkannya
untuk
mengelompokkan/menggolongkan
memperdalam penguasaan
konsep, fakta, operasi, dan prinsip
suatu obyek.
matematika dan sekaligus sebagai
c. Belajar prinsip
pelatihan mengaplikasikannya dalam menyelesaikan Gagne
dalam
mengembangkan
masalah.
Robert
Setiawan(2008) taksonomi
yang
untuk
Prinsip (asas atau kaidah), merupakan konsep
rangkaian
beserta
Umumnya prinsip
konsep-
hubungannya. berupa per-
berbeda dari Bloom yang terdiri atas
nyataan. Beberapa prinsip me-
urutan kognitif, yaitu fakta, konsep,
rupakan prinsip dasar yang dapat
asas, dan pemecahan masalah.
diterima
a. Belajar fakta
alami, tanpa pembuktian, prinsip
Belajar
fakta
berkaitan
kebenarannya
secara
dasar ini disebut aksioma atau
dengan informasi verbal. Belajar
postulat.
fakta hanya menuntut hafalan, atau
diturunkan dari aksioma-aksioma
mengingat kembali. Dalam pem-
atau prinsip-prinsip yang men-
belajaran matematika aspek ini
dahuluinya.
36
Prinsip-prinsip
Pembelajaran
lain
suatu
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
prinsip yang melibatkan penalaran,
berjenjang
dilaksanakan
hendaknya lebih banyak melalui
pemberian
soal-soal kepada siswa
diskusi
suatu
dengan permasalahan yang ada dalam
memperhatikan
soal tersebut mirip dengan contoh soal
terhadap
pengamatan,
hasil
dengan
pembuktian
yang telah diberikan dalam pelajaran.
kebenaran dari pernyataan baik
Selanjutnya diberikan soal dengan
melalui pendekatan induktif atau
permasalahan yang berbeda dengan
deduktif.
contoh soal yang telah diberikan
keteraturan
(pola),
dalam pembelajaran. Soal berbeda
d. Belajar pemecahan masalah Pemecahan masalah merupa-
yang dimaksud adalah soal yang mirip
penyelesaian
kan
jembatani
jurang
diketahui
dengan
dipertanyakan”.
untuk
men-
dengan contoh soal yang diberikan
“apa
yang
tapi dengan kasus yang berbeda dan
yang
bentuk soal yang tidak mirip. Pola ini
apa
Pembelajaran
sesuai
prinsip
berjenjang
pada
PMRI
yang
pemecahan masalah lebih meng-
pembelajaran
arah ke pembentukan kreativitas
disampaikan
siswa.
menyelesaikan
Supinah(2008) yang berarti dalam
siswa
harus
belajar matematika siswa melewati
menguasai konsep-konsep prinsip-
berbagai jenjang pemahaman, yaitu
prinsip yang terlibat dalam masalah
dari mampu menemukan solusi suatu
tersebut.
masalah kontekstual atau realistik
Untuk
masalah,
jelas
Marpaung
dalam
Pola latihan berjenjang adalah
secara informal, melalui skematisasi
strategi pembelajaran dimana siswa
memperoleh pengetahuan tentang hal-
diperkenalkan
yang
hal yang mendasar sampai mampu
bertahap. Pada awalnya siswa hanya
menemukan solusi suatu masalah
diberikan latihan secara komprehensif
matematis secara formal.
pada
latihan
sampai pada akhirnya diberikan soal
Pola latihan berjenjang dapat
yang bersifat aplikatif. Pola latihan
dibagi dalam dua jenis yaitu pola
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
37
latihan berjenjang dari sisi konsep
diajukan
serta pola latihan berjenjang dari sisi
tingkatan sebagai berikut:
teknis. Dari sisi konsep contohnya
a. pelatihan
adalah pada konsep fungsi bijektif
konsep;
misalnya.
Konsep
tentang
fungsi
bijektif dikembangkan dari konsep fungsi, sedang konsep tentang fungsi dikembangkan dari konsep relasi dan sebagainya.
Demikian
juga
segiempat
→
trapesium
jajargenjang
→belah ketupat Oleh
b. pelatihan
disusun
dalam
jenjang
pemahaman
jenjang
keterampilan
menggunakan konsep, c. pelatihan
jenjang
penguasaan
komunikasi matematis; d. pelatihan
jenjang
penyelesaian
masalah berupa soal cerita;
penjenjangan konsep:
persegi.
untuk
karena
→ → itu
pembelajarannya pun menggunakan
e. pelatihan jenjang pemberian soal cerita yang identik; dan f. pelatihan jenjang pemberian soal cerita yang berbeda.
pola berjenjang. Demikian pula dalam
Contoh:
latihannya. Dari sisi teknis, pola
Ada dua bilangan yang jumlahnya 72.
latohan berjenjang lebih menekankan
Bilangan yang satu besarnya dua kali
pada pelatihan per konsep sederhana,
bilangan
baru dilanjutkan pada pemecahan
bilangan-bilangan tersebut! Sebelum
masalah yang lebih rumit. Pola latihan berjenjang
ini
terbukti
ampuh
yang
siswa
dapat
lain.
guru
Tentukan
menginginkan
menyelesaikan
soal
dilakukan oleh seorang ayah dari
tersebut, harus dipahami kemampuan
Jepang
apa saja yang harus dipersiapkan
yang
bernama
Kumon.
Pelatihan berjenjang yang dilakukan
guru.
berhasil terhadap anaknya dan popular
Langkah-langkah penyelesaiannya
serta
sebagai berikut:
dikembangkan
sebagai
bimbingan belajar. Pola latihan berjenjang pada pemecahan masalah berupa soal cerita 38
a. Memahami masalah Memahami dengan
masalah
membaca
dilakukan soal
cerita
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
untuk
dengan memisalkan x = bilangan
mengetahui permasalahan yang ada
yang lebih kecil. Variabel x inilah
pada soal cerita tersebut. Contoh
yang nanti akan menjadi variabel
soal di atas tentang “bilangan”.
keputusan.
Selanjutnya mencari
soal cerita kalimat demi kalimat.
tersebut
sampai
selesai
pertanyaan
Selanjutnya kalimat
pada akhir soal cerita. Hal ini
Menerjemahkan
merupakan cara yang baik untuk
kalimat
menemukan
yang
persamaan-persamaan matematika.
harus dipecahkan. Pertanyaan pada
Pada contoh soal di atas, kalimat
soal cerita di atas adalah: “tentukan
pertama menunjukkan bahwa “ada
bilangan tersebut!”.
dua bilangan”. Sejauh ini baru
permasalahan
kalimat
tersebut
demi menjadi
mempunyai satu bilangan yang
b. Menyusun model matematika Menyusun
model
matematika
dinyatakan dengan x, oleh karena
dilakukan
dengan
menyusun
itu lanjutkan membaca. Kalimat
pernyataan pada soal cerita dalam
berikutnya
kalimat matematika. “misalkan x =
“bilangan yang satu besarnya dua
sesuatu (yaitu apa yang dicari)”
kali bilangan yang lain”. hal ini
(biasanya digunakan huruf x untuk
merupakan fakta mengenai hal
perubah). Sesuatu yang dicari itu
yang tak diketahui yang kedua.
disebut
yang
Sekarang dimiliki kedua bilangan
diketahui”. Jika harus mencari
itu, misalkan x bilangan yang lebih
lebih dari satu hal yang tak
kecil, dan 2x = bilangan yang lebih
diketahui, hal yang tak diketahui
besar. Dengan demikian kedua hal
yang lebih kecil dimisalkan dengan
yang tak diketahui sudah disajikan.
x. Pada contoh soal cerita tersebut,
Oleh karena itu dapat dibentuk
harus dicari dua bilangan (dua hal
persamaan dengan menggunakan
yang tak diketahui). oleh karena itu
fakta yang belum digunakan, yaitu
penyelesaian soal cerita itu diawali
“jumlah kedua bilangan itu adalah
sebagai
“hal
menyatakan
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita
bahwa
39
72”. Dengan menerjemahkannya diperoleh bentuk persamaan: x + 2x = 72. c. Menyelesaian Model matematika
Daftar Pustaka Hudoyo, Herman. 2001. Strategi Mengajar dan Belajar Matematika. Malang: IKIP Malang.
Dari kalimat matematika yang diperoleh pada langkah c, selanjutnya
ditentukan
penyelesaiannya
yaitu menggunakan konsep penyelesaian persamaan linear yaitu: x = 24.
Supinah. 2008. Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Tersedia: http://p4tkmatematika.org/fasil itasi/11-Pembelajaranmatematika-kontekstual-sdktsp-Supinah.pdf
d. Menentukan jawaban atas masalah Jawaban atas masalah diinterpretasikan dari jawaban atas model. Dari x = 24 diperoleh kesimpulan bahwa
bilangan
yang
pertama
Setiawan. 2008. Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran Matematika SMA. Tersedia: http://p4tkmatematika.org/fasil itasi/37-Prinsip-PenilaianSMA-Setiawan.pdf.
adalah 24 dan bilangan yang kedua yaitu 2x sama dengan 48. Jadi bilangan-bilangan yang dimaksud adalah 24 dan 48. Penutup Pola latihan berjenjang
dapat
dipandang sebagai pola latihan yang tepat karena pola ini menjembatani karakteristik
matematika
yang
berjenjang baik dari sisi konsep maupun sisi keterampilan pemecahan masalah berupa soal cerita.
40
Abu Syafik: Penerapan Pola Latihan Berjenjang pada Penyelesaian Soal Cerita