PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII SMP NEGERI 3 CIBALONG KABUPATEN TASIKMALAYA
JURNAL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
Oleh NIKE AYU WANDIRA 092154049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2013
IMPLEMENTATION of COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE of ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) in THE DIVERSITY of ORGANISM CONCEPT in 7th GRADE of THE 3th PUBLIC JUNIOR HIGH SCHOOL at CIBALONG TASIKMALAYA REGENCY Nike Ayu Wandira*) Purwati Kuswarini Suprapto*)
[email protected]
*)Biology Department Faculty of Educational Sciences And Teacher’s Training Siliwangi University Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail :
[email protected]
ABSTRACT The aims of this research is to know the effect of cooperative learning model type of assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS) to the increasing of student result of learning, which used in diversity of organism concept in 7th Grade of the 3th Public Junior High School at Cibalong Tasikmalaya Regency. This study was conducted in March 2013. Using true experimental design. Collected data were pre-test and post-test result that taken before and after learning process activity. The instrument of this research were 35 multiple choice questions in which 4 options to be choosen. The population in this research were all of the students in the 7th Grade of the 3th Public Junior High School at Cibalong Tasikmalaya Regency that consist of two classes. All the classes were taken as the samples. There is 7B class as the experimental that consists of 30 students and 7A class as the control that consists of 30 students. The results showed that the experimental class had an average N-gain = 0,47 (medium category) and control class had an average N-gain = 0,185 (low category). This show that the average N-gain experimental class at a higher level than control class. Analysis using t test with significance level α = 0,05 calculation result obtained t is in the rejection Ho with tcalculated = 9,5 and ttab = 1,62. The result showed that there was an increase in the student result of learning whose learning process using cooperative learning model assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS) in the diversity of organism concept in 7th Grade of the 3th Public Junior High School at Cibalong Tasikmalaya Regency.
Keyword: cooperatif learning model, assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS), diversity of organism.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII SMP NEGERI 3 CIBALONG KABUPATEN TASIKMALAYA
Nike Ayu Wandira*) Purwati Kuswarini Suprapto*)
[email protected] *)Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail :
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS) pada konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan bulan Maret 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode true experimental design. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar selesai. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda dengan 4 options sebanyak 35 butir soal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri dari 2 kelas. Semua kelas sebagai sampel yaitu kelas VII B sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 peserta didik dan VII A sebagai kelas kontrol sebanyak 30 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki rata-rata N-gain = 0,47 (kategori sedang) dan kelas kontrol yang memiliki rata-rata N-gain = 0,185(kategori rendah) hal ini menunjukkan rata-rata N-gain di kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata N-gain di kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf nyata = 0,05 hasil perhitungan diperoleh thitung berada di daerah penolakan Ho dengan thitung = 9,5 dan ttabel = 1,62. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS) pada konsep keanekaragaman makhluk hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. Kata Kunci : model pembelajaran kooperatif, assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS) , keanekaragaman makhluk hidup
Pendahuluan Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentu tidak terlepas dari dunia pendidikan. Karena pendidikan merupakan salah satu wadah untuk melahirkan generasi yang berkualitas dan mandiri. Perbaikan mutu pendidikan dan pengajaran harus terus di upayakan dan dilaksanakan dengan jalan meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran, peserta didik akan semakin termotivasi, daya kreatifitas semakin meningkat, sehingga hasil belajar dapat tercapai. Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan secara nasional, setelah dilakukan pengkajian ulang terhadap kurikulum. Sehingga terjadi penyempurnaan kurikulum dari waktu ke waktu. Salah satunya dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman secara langung untuk lebih mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari ilmu pengetahuan alam sebagai produk, menghapalkan konsep, teori dan hukum. Pembelajaran lebih bersifat teacher centered, mengakibatkan peserta didik menjadi pasif kurangnya keberanian dalam berkompetisi, kurangnya percaya diri dan minat untuk berpendapat serta kurangnya kepuasan dalam pembelajaran. Guru hanya menyampaikan ilmu alam sebagai produk dan peserta didik menghapal materi pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong, pada umumnya peserta didik
menganggap pelajaran IPA sebagai pelajaran yang sulit dan
membosankan, sehingga peserta didik hanya duduk diam dan mendengarkan. Selain itu peserta didik tidak memiliki buku pegangan dan fasilitas sekolah yang kurang memadai, menjadikan nilai hasil belajar peserta didik kurang memuaskan, dilihat dari rata-rata nilai ulangan IPA mencapai 67 sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah 7,00. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diadakan berbagai pendekatan, metode dan model pembelajaran baru bagi kegiatan belajar dan mengajar. Tetapi tidak dibenarkan untuk memilih pendekatan, metode, maupun model sekehendak hati melainkan harus tetap bertumpu pada tujuan yang akan dicapai, materi yang akan diajarkan, kondisi dan lingkungan itu sendiri.
Model pembelajaran kooperatif dijadikan sebagai salah satu alternatif. Dalam pelaksanannya memungkinkan guru mengelola kelas secara lebih efektif dan memudahkan peserta didik
dalam mengerjakan soal. Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima
komponen yaitu assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction dikembangkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Assurance berhubungan dengan sikap percaya dan yakin akan berhasil, relevance berhubungan dengan kehidupan peserta didik, Interest berhubungan dengan minat/perhatian peserta didik, assessment berhubungan dengan evaluasi terhadap peserta didik, dan satisfaction berhubungan dengan rasa bangga dan rasa puas. Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan
hasil belajar
peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS) pada konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya.
Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode true eksperimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong yang jumlah seluruh kelasnya sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa 60 orang. Dalam penelitian ini menggunakan sampel kembar atau double sample. Yaitu dua buah sampel yang diambil sekaligus oleh peneliti. Pada penelitian ini terpilih kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Desain penelitian
yang akan dilakukan adalah pre-test post-test control group
design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adalah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada sub konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup. Bentuk tes berupa soal pilihan ganda
(multiple choice) dengan empat option dan soalnya berjumlah 50. Hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif yang dibatasi hanya pada jenjang pengetahuan mengingat (C1), pemahaman (C2), dan memakai (C3).
Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Dari penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor pre-test kelas eksperimen adalah 14,3 rata-rata skor post-test adalah 24,17 dan N-gain 0,47. Sedangkan rata-rata skor pre-test kelas kontrol adalah 14, 9 rata-rata skor post-test adalah 18,63 dan N-gain 0,185. Tabel 1: Data Hasil Penelitian Pre test
Post test
N-gain
Eksperimen
14,3
24,17
0,47
Kontrol
14,9
18,63
0,185
Selanjutnya hasil Uji t dependent pada pre-test dan post-test eksperimen menunjukkan thitung <+ttabel yaitu -26,83 lebih kecil dari 2,04. Dan pada pre-test – post-test kontrol thitung <+ttabel yaitu -13,58 lebih kecil dari 2,04. Sedangkan pada hasil Uji t independent pada N-gain eksperimen-kontrol thitung > +ttabel yaitu 9,5 lebih besar daripada 1,62. Tabel 2 : Ringkasan Hasil Uji t dependent dan Uji t independent Pre-test – Posttest
t hitung
t tabel
-26,83
2,04
-13,58
2,04
Eksperimen (Uji t dependent)
Hasil Analisis thitung <+ttabel
Kesimpulan
Tolak H0
Kesimpulan Analisis
Hasil pre-test tidak sama dengan Hasil post-test
Pre-test – Posttest Kontrol (Uji t dependent)
thitung < +ttabel
Tolak H0
Hasil pre-test tidak sama dengan Hasil post-test
Ada peningkatan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya
N-gain
menggunakan model
EksperimenKontrol
9,5
1,62
(Uji t
thitung > +ttabel
Tolak H0
pembelajaran kooperatif tipe ARIAS pada konsep Keanekaragaman
independent)
Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya
b. Pembahasan Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh perbedaan hasil belajar peserta didik di kelas yang proses pembelajarannya menggunakan proses pembelajaran kooperatif tipe assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS), sebagai kelas eksperimen dan kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung sebagai kelas control pada konsep Keankeragaman Makhluk Hidup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini:
25 20 15 10 5 0
Gambar 1 :
Pre test
Kelas Eksperimen 14,3
Kelas Kontrol 14,9
Post test
24,17
18,63
N-gain
0,47
0,185
Diagram Skor Rata-rata pre-test, post-test, dan N-gain Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan rata-rata N-gain di kelas eksperimen adalah 0,47 (kategori sedang) dan rata-rata N-gain di kelas kontrol yaitu 0,185 (kategori rendah). Hal tersebut menunjukkan N-gain di kelas eksperimen lebih besar dari N-gain di kelas control. Untuk rata-rata skor pre-test dikelas eksperimen adalah 14,3 dan kelas control adalah 14,9. Sedangkan untuk rata-rata skor post test kelas eksperimen 24,17 dan kelas kontrol 18,63. Hal ini menunjukkan rata-rata skor pre test di kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda, sedangkan rata-rata skor post test di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor post test di kelas kontrol. Untuk KKM di kelas VII untuk mata pelajaran IPA SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya adalah 70 sedangkan hasil konversi adalah 24,00. Dari data tersebut diketahui bahwa kelas eksperimen telah mencapai KKM sedangkan kelas control belum mencapai KKM. Proses pembelajaran di kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung yang proses pembelajarannya hanya satu arah dan tidak adanya umpan balik atau feedback yang positif. Peserta didik
cenderung pasif karena hanya mendengar dan
menerima semua materi bahan pelajaran dari guru saja, sedangkan peserta didik tidak berperan dalam pembentukan pengetahuannya sendiri, dan keaktifan psikomotor tidak terbentuk sehingga peserta didik cepat merasa bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan guru. Model pembelajaran ARIAS diawali dengan fase assurance (percaya diri) pada fase ini untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik guru mengingatkan konsep yang telah dipelajari dan memberikaan umpan balik yang positif. Fase selanjutnya adalah relevance (berhubungan dengan kehidupan sehari-hari) pada fase ini guru menjelaskan manfaat materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan perananan materi tersebut dengan mata pelajaran lain. Pada fase interest (minat dan perhatian), guru memelihara minat peserta didik dengan belajar kooperatif dan diskusi kelas menggunakan LKS, dan melakukan bimbingan belajar. Pada fase assessment (evaluasi), peserta didik mempresentasikan hasil pengerjaan LKS terdiri dari evaluasi terhadap hasil kerjanya (self assessment) dan evaluasi terhadap peserta didik lain (assessment terhadap teman), dan yang terakhir fase satisfaction (kepuasan dan rasa bangga), guru memberikan penguatan dan penghargaan yang pantas baik verbal maupun nonverbal kepada peserta didik yang telah menampilkan keberhasilannya.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya peningkatan motivasi terlihat pada saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok, sehingga pada saat self assessment sebagian besar peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru maupun peserta didik lainnya atau assessment terhadap teman. Model pembelajaran kooperatif tipe assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction juga mampu membuat keadaan kelas lebih kondusif dan dapat memaksimalkan waktu yang telah ditentukan, pemberian materi pun dapat maksimal. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik itu sendiri. Kesimpulan 1. Rata-rata yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS) adalah 24,17 sedangkan KKM nya 24,00 dan nilai rata-rata yang menggunakan model pembelajaran langsung adalah 18,63. 2. Ada peningkatan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction (ARIAS)
pada konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup di Kelas VII SMP Negeri 3
Cibalong Kabupaten Tasikmalaya. Saran 1. Diperlukan persiapan yang matang misalnya mempersiapkan bahan ajar atau pun LKPD dalam melaksanakan pembelajaran model kooperatif khususnya model pembelajaran kooperatif tipe ARIAS, sehingga setiap langkah-langkah dalam model pembelajaran tersebut dapat memaksimalkan potensi motivasi dan hasil belajar peserta didik. 2. Untuk penelitian selanjutnya, dapat mencoba mennggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ARIAS pada konsep yang berbeda dari konsep yang telah peneliti gunakan di SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmlaya.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction sebaiknya lebih mencari lagi cara-cara yang lebih efektif untuk membangun motivasi belajar peserta didik. Daftar Pustaka Ahmad, Ii Khoiru, Sofan Amri, Tatik Elisah.(2011).Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu.Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya. Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suprijono, Agus. (2012). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syah, Muhibbin.(2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Riwayat Penulis Nike Ayu Wandira adalah mahasiswa angkatan 2009 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan