Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW MATA PELAJARAN FIKIH MATERI PUASA KELAS VIII SEMESTER I DI MTs BAHRUL ULUM CEMPAGA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR Ali Iskandar Z dan Imelda Agustin ABSTRAK The results showed that (a) the application of Jigsaw type cooperative model is very helpful for students in learning and enthusiasm to work together and responsible in completing the tasks assigned by teachers in order to achieve success by students. Students are usually silent in the class, but after using the type of jigsaw model, the student can rise up and the spirit in learning. (B) obstacles in the application of cooperative Jigsaw class VIII type is less used by students and teachers with this model. Students and teachers are still engrossed in conventional method habits, where the giving of matter takes place in one direction. Another inhibiting factor is the lack of time, the process of this model takes more time, while the timing of the implementation of this method must be adjusted to the curriculum load
A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan di dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. Bersama
membangun
rakyat
Indonesia,
mengembangkan
kemampuan/prestasi serta membentuk watak menjadi berakhlak, cakap dan kreatif serta juga mencerdaskan bangsa Indonesia menjadi yang lebih baik lagi. Sesuai pada Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di atas. Untuk itu juga perlunya dalam proses pembelajaran menjadi bermakna agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai.
Dosen FTIK IAIN Palangka Raya
17
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain1. Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif.
Salah satu model
pembelajaran kooperatif
diantaranya ialah jigsaw. Model pembelajaran Teknik Jigsaw adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan, aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya. MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur adalah salah satu sekolah madrasah tsanawiyah yang ada di desa Cempaka Mulia Barat Kecamatan Cempaga Kabaputen Kotawaringin Timur. Dari pengamatan terjadi satu arah yang didominasi oleh guru. Dalam pembelajaran jarang ada siswa yang bertanya, baik terhadap guru maupun temannya. Bila menghadapi soal latihan yang sulit, hanya sebagian kecil siswa yang tertantang untuk menyelesaikannya. Siswa lainnya hanya menunggu guru membahas soal tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa umumnya siswa bersifat pasif. Hal ini merupakan salah satu penyebab belum tercapainya standar keberhasilan yang ditetapkan kurikulum. Nilai-nilai agama dapat dipelajari dalam mata pelajaran fikih ialah salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidup (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan Pembelajaran fikih di madrasah sangat berhubungan erat dengan dunia nyata siswa, yaitu tentang puasa. Untuk itu seorang guru harus kreatif dalam 1
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007. h. 5.
18
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
menyampaikan materi pelajaran, menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa merasa tertarik dan mampu memahami materi yang disampaikan oleh guru secara maksimal. Mata pelajaran fikih merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan kepada siswa. Keberhasilan proses pembelajaran terlihat antara lain dari hasil belajar siswa. Sehingga standar bagi keberhasilan belajar biasanya ditetapkan dengan nilai hasil belajar siswa. Dari MTs Bahrul Ulum memiliki keunikan karena MTs Bahrul Ulum telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang membedakan dari sekolah lain. Model tipe Jigsaw ini membuat siswa aktif dalam belajar dan dapat bertanggung jawab. Dalam pembelajaran ini siswa optimis dan dapat berpikir kritis. Berdasarkan uraian tersebut diatas, peneliti tertarik mengadakan penelitian
tentang
“PENERAPAN
MODEL
KOOPERATIF
TIPE
JIGSAW MATA PELAJARAN FIKIH MATERI PUASA KELAS VIII SEMESTER I DI MTs BAHRUL ULUM CEMPAGA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN 2015”. Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mata pelajaran fikih materi puasa kelas VIII semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015?
2.
Apa saja kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mata pelajaran fikih materi puasa kelas VIII semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015?
B. Kajian Pustaka 1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri dari 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi yang spesifik sampai tuntas. Pembelajaran kooperatif juga memiliki pengertian bekerja sama dalam mencapai tujuan.2 Model Pembelajaran kooperatif merupakan model yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan yang nyata di masyarakat sehingga dengan belajar secara 2
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenade Media Group. 2005. h. 106
19
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas dan perolehan belajar. Selain membantu mengembangkan pemahaman dan sikap siswa, model pembelajaran kooperatif juga memperbaiki karakteristik siswa menjadi lebih baik karena dengan kondisi belajar bersama diharapkan tercipta suatu kondisi saling mengisi pengalaman belajar dan sosial. Karakteristik tersebut seperti pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelum mengikuti dan aktif dalam proses belajar. 2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri atau karakteristik sebagai berikut: a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar; b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang, dan rendah (heterogen); c. Apabila memungkikan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda; d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.3 3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Urutan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ialah sebagai berikut: a. Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. b. Fase 2 : Menyajikan informasi. guru menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. c. Fase 3 : Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. d. Fase 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar. guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. e. Fase 5 : Evaluasi. guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah di pelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. f. Fase 6 : Memberikan penghargaan. guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu kelompok.4
3
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013. h.175-
176
20
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Jigsaw Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. untuk itu siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompokkelompok kecil. Pembentukan kelompok-kelompok siswa tersebut dapat dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu. Model jigsaw, guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri atas dua tiga orang. Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatif dalam: (a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; (b) merencanakan bagaimana mengajarkan bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu, siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan. Pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw ini dikenal dengan kooperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada permasalahan yang berbeda. Tetapi permasalahan yang dihadapi setiap kelompok sama, setiap utusan dalam kelompok yang berbeda membahas materi yang sama, bisa disebut sebagai tim ahli yang bertugas membahas
4 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, Jakarta: PT Prestasi Pustaka, 2010. h. 92.
21
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
permasalahan yang dihadapi, selanjutnya hasil pembahasan itu dibawa ke kelompok asal dan disampaikan pada anggota kelompoknya. Pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda kelompok masing-masing yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 1997: 105) +
=
+
=
+
=
+
=
x
-
x
-
x
-
x
-
+
+
=
=
x
x
+
+
=
=
x
x
-
-
Gambar Ilustrasi Kelompok Jigsaw5 Keterangan : + : sebagai siswa pertama = : sebagai siswa kedua x : sebagai siswa ketiga - : sebagai siswa keempat Kel Asal 1
5
Kel Asal 2
Kel Asal 3
Kel Asal 4
Kel Asal 5
Kel Asal 6
Kel Asal 8
Kel Asal 7
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran…… h.
96.
22
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
Kel Ahli 1
Kel Ahli 2
Kel Ahli 3
Kel Ahli 4
Kel Ahli 5
Belajar
Belajar
Belajar
Belajar
Belajar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Gambar Contoh Pembentukan Kelompok Jigsaw6 1) Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal. selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. 2) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah siswa sudah dapat memahami suatu materi. Dengan demikian, secara umum penyelenggaraan model belajar Jigsaw dalam proses belajar mengajar dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa sehingga terlibat langsung secara aktif dalam memahami suatu persoalan dan menyelesaikan secara kelompok. 3) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.7 5. Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Kurikulum 2008 a. Pengertian Puasa Puasa menurut bahasa as-siyamu artinya sama dengan alimsaku yaitu menahan, maksudnya menahan diri. Sedangkan menurut istilah syara’ puasa adalah amal ibadah yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu. Firman Allah swt. 6
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. ….. h.
7
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Kontruksi Pengembangan Pembelajaran, ….. h. 97.
97.
23
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
... ... Artinya : “dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam”. (Al-Baqarah:187) b. Puasa Ramadan Ramadan menurut bahasa artinya pembakaran. Puasa Ramadan adalah puasa yang dilakukan pada bulan Ramadan, hukumnya fardu ain dan merupakan salah satu rukun Islam. Kewajiban puasa Ramadan ini sesuai dengan firman Allah swt. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. al-Baqarah: 183) C. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bahrul Ulum Cempaga terletak di Jalan Tjilik Riwut Km. 36 Desa Cempaka Mulia Barat Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur. Pada sekolah ini telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran fikih materi puasa kelas VIII di MTs Bahrul Ulum. Guna membantu siswa agar dalam pembelajaran semangat dan giat belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Melalui pendekatan ini akan menghasilkan data deskriptif, yaitu kata-kata yang baik secara tertulis maupun lisan dari informan dan perilaku yang dapat diamati.8 Objek dalam penelitian ini adalah Penerapan Pembelajaran Model Kooperatf Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa di MTS Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur. 8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004. h.3
24
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
Subjek dalam penelitian ini adalah guru fikih kelas VIII MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur, sebanyak 1 orang yang telah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Selanjutnya sebagai penunjang penelitian penulis juga menggali data melalui informan yaitu Wakil Madrasah Bidang Pengajaran, Tata Usaha, Guru dan Siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum 1 Cempaga. D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mata pelajaran fikih materi puasa kelas VIII semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur. Penerapan model pembelajaran dalam mengajar sangat berperan penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan artinya seorang guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikannya.9 Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti laksanakan, untuk menjawab rumusan masalah pada skrikpsi ini peneliti akan membahas secara detail tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Langkah-langkah penerapan model Jigsaw meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penutup. a.
Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses dalam pengambilan tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang atau menyusun langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Perencanaan yang dilakukan oleh guru adalah mempersiapkan sumber belajar dan materi ajar. Setelah itu membuat RPP yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan materi puasa dan memberikan pengarahan bagi siswa cara penggunaan model pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran jigsaw diterapkan di kelas VIII dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang. Tahapan dalam penelitian ini meliputi: tes awal, pembentukan kelompok, belajar mencari jawaban yang benar,
9
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. 2011. h. 132
25
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
dan tes akhir. Sebelum proses pembelajaran peserta didik dibagi menjadi dua kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan oleh guru. Hal ini dilakukan untuk menjamin tingkat heterogen dalam setiap kelompok, supaya setiap kelompok terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Sedangkan persiapan yang dilakukan siswa sebelum proses pembelajaran fikih ialah siswa menyiapkan buku dan alat tulis lainnya, setelah itu siswa mempelajari terlebih dahulu bahan ajaran yang akan dipelajari dalam kelompok ahli supaya mereka mudah dalam belajar kelompok. Setelah menggunakan model Jigsaw ternyata pembelajaran fikih dapat berjalan dengan lancar. Hasilnya dapat dilihat dari pernyataan guru IW itu sendiri. Walaupun dengan keterbatasan waktu, dan siswa yang kurang aktif. Hal itu tidak akan mengubah rencana seorang guru untuk mengubah siswa agar lebih aktif, berpikir kritis. Perubahan seperti itu telah terjadi pada pertemuan kedua karena siswa lebih giat belajar dengan menggunakan model Jigsaw. Hal ini menumbuhkan rasa minat siswa sehingga mereka tertarik untuk belajar. b.
Pelaksanaan Mengenai pelaksanaan pembelajaran dalam model Jigsaw ini tujuannya yang mana agar siswa memahami, saling bertukar pendapat, bertanggung jawab, aktif, dan dapat memecahkan masalah serta bekerja sama dengan siswa yang lainnya. Berdasarkan secara observasi, wawancara dan dokumentasi terlihat bahwa guru IW memberikan arahan, memberi kebebasan siswa untuk bertanggung jawab dalam hal berdiskusi serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan argumen mereka. Dapat dilihat pada cara kerja model Jigsaw menurut Warsono dan Hariyanto mereka menyatakan sebagai berikut: 1) Seluruh siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompokkelompok beranggotakan sekitar 5 siswa saja. 2) Menunjukkan salah seorang siswa dari setiap kelompok sebagai pemimpin.
26
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
3) Bagi-bagilah materi pelajaran menjadi sejumlah segmen sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok. 4) Tugasilah setiap siswa dalam setiap kelompok untuk mempelajari hanya satu bagian saja dari materi pelajaran tersebut. Jadi jika ada 4 siswa di setiap kelompok, maka ada 4 siswa yang masing-masing mempelajari bagian-bagian yang berbeda. 5) Kemudian setiap siswa dalam kelompok dikumpulkan dalam kelompok ahli. Setiap kelompok ahli beranggotakan siswa dari berbagai kelompok dengan tugas mempelajari bagian yang sama. Sebaiknya siswa yang dikirim dalam kelompok ahli adalah rekan mereka yang kompoten dan cepat belajar. 6) Para kelompok ahli tersebut kemudian berdiskusi membahas masalah yang sama. 7) Kelompok ahli kemudian pulang kembali ke kelompok asalnya masing-masing. 8) Setiap anggota kelompok ahli menjelaskan hasil diskusi dalam kelompok yang didatanginya atas nama kelompok tadi kepada para anggota kelompoknya yang lain. 9) Guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain unuk memantau diskusi, misal jika ada siswa yang terlalu dominan atau bersifat mengganggu dan sebagainya. 10) Terakhir guru memberikan kuis untuk menilai keterlibatan dan kecakapan individual.10 c.
Evaluasi Menurut Mahrens dan Lehman (1978), Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.11 Evaluasi penerapan model kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran fikih materi puasa perlu ditingkatkan lagi proses penerapan pembelajaran di kelas agar tercapai ketuntasan belajar.
Kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 10 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif dan Asesmen, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013. h. 215-216 11 Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.....
27
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
Hal ini yang menjadi kendala ialah kurang terbiasanya oleh siswa dan guru dengan model ini. Siswa dan guru masih terbawa kebiasaan metode konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah. Faktor penghambat lain adalah kurangnya waktu, proses model ini membutuhkan waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan metode ini harus disesuaikan dengan beban kurikulum. Ada beberapa hal yang bisa menjadi kendala aplikasi model Jigsaw ini dilapangan yang harus dicari jalan keluarnya, adalah: a.
Prinsip utama pola pembelajaran ini adalah “Peer Teaching” pembelajaran oleh teman sendiri, akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam memahami suatu konsep yang didiskusikan bersama dengan siswa lain.
b.
Dirasa sulit menyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman, jika siswa tidak memiliki rasa kepercayaan diri.
c.
Rekod siswa tentang nilai kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali tipe-tipe siswa dalam kelompok tersebut.
d.
Awal penggunaan metode ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya membutuhka waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa terjalan dengan baik.
e.
Aplikasi metode ini pada kelas yang besar (lebih dari 40 siswa) sangatlah sulit, tapi bisa diatasi dengan model team teaching. Tidak selamanya proses belajar dengan model Jigsaw berjalan dengan
lancar. Ada beberapa hambatan yang dapat muncul, yang paling sering terjadi adalah kurang terbiasanya oleh siswa dan guru dengan model ini. Siswa dan guru masih terbawa kebiasaan metode konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah. Faktor penghambat lain adalah kurangnya waktu, proses model ini membutuhkan waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan metode ini harus disesuaikan dengan beban kurikulum. 12 E.
Kesimpulan
12
http://kumpulantugassekolahdankuliah.blogspot.12/03/2016/kelebihan-dankekurangan-pembelajaran.html.
28
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mata pelajaran fikih materi puasa melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan langkah yang dilakukan meliputi: persiapan siswa, materi, penerapan serta pemahaman pembelajaran model tipe jigsaw. Pada tahap pelaksanaan terdiri tiga tahapan yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal dimaksudkan untuk menyiapkan fisik maupun mental siswa sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
Kegiatan
inti
yaitu
pelaksanaan
pembelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw meliputi: pembagian kelompok, penyajian materi, pemberian tugas kelompok, pemberian soal, hingga pemberian penghargaan kelompok. Model kooperatif tipe jigsaw sangat membantu siswa dalam belajar dan antusias bekerja sama dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru agar tercapai keberhasilan oleh siswa. Siswa yang biasanya terdiam di kelas, akan tetapi setelah menggunakan model tipe jigsaw, siswa tersebut dapat bangkit dan semangat dalam belajar. Pada evaluasi, seorang guru meningkatkan lagi proses penerapan model kooperatif tipe jigsaw tersebut. 2.
Kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mata pelajaran fikih materi puasa ialah kurang terbiasanya oleh siswa dan guru dengan model ini. Siswa dan guru masih terbawa kebiasaan metode konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah. Faktor penghambat
lain
adalah
kurangnya
waktu,
proses
model
ini
membutuhkan waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan metode ini harus disesuaikan dengan beban kurikulum. Untuk mengatasi masalah atau kelemahan yang muncul dalam penerapan model 92 pembelajaran kooperatif tipe jigsaw serta agar pelaksanaan pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik, dapat dilakukan dengan cara guru mempelajari meningkatkan
teknik-teknik sarana
pembelajaran
pendukung,
kooperatif
mensosialisasikan
tipe siswa
jigsaw, akan
pentingnya teknologi dan informasi, diadaikan sosialisasi dari pihak
29
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran Fikih Materi Puasa Kelas VIII Semester I di MTs Bahrul Ulum Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur Imelda Agustin dan Ali Iskandar Z
terkait tentang teknik pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, untuk mengantasipais siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi model kooperatif tipe jigsaw, untuk mengantisipasi siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah, untuk mengantisipasi siswa cerdas yang cenderung merasa bosan agar terciptanya suasana kelas yang membuat siswa tertantang.
30