PENERAPAN MODEL HYBRID MOBILE DEVELOPMENT PADA DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA BERBASIS ANDROID Muhamad Rizqy S, Sri Setyaningsih, Aries Maesya email :
[email protected] Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan ABSTRAK Kualitas generasi penerus tergantung kualitas tumbuh kembang anak, terutama balita (0-5 tahun). Pada usia ini perlu mendapatkan perhatian karena sangat rawan sekali terhadap kekurangan gizi yang berpegaruh terhadap penyimpangan tumbuh kembang. Layanan aplikasi untuk mendeteksi dini tumbuh kembang balita pada aplikasi mobile berbasis android akan sangat membantu dalam memberikan informasi pada ibu dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Pengembangan dengan model hybrid mobile development pada Android dibangun menggunakan bahasa pemrograman HTML5, JavaScript, CSS3 dan dimaksimalkan pada layout interface menggunakan framwork bootstrap serta menggunakan PhoneGap sebagai framework mobile, dapat memberikan fitur yang sangat mudah untuk digunakan dan dapat memudahkan dalam hal pengembangan aplikasi pada platform lain.Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan model hybrid mobile development pada deteksi dini tumbuh kembang balita. Metode yang digunakan adalah System Development Life Cycle (SDLC). Pada tahapan deteksi dini tumbuh kembang balita untuk penentuan status gizi menggunakan metode Z-Skor dan untuk pendeteksian dini perkembangan menggunakan metode Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Kata Kunci : Model Hybrid Mobile Development, Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, Android ABSTRACT Quality of the future generation depends on the quality of the children growth, especially toddlers (0-5 years). At this age need to get more attention because it's very vulnerable to malnutrition which is having an effect to the deviation the growth. The application service for early detection of children growth on android based mobile application will very helpful in providing information to the mother in monitoring the growth of their children. The development with a hybrid mobile development model in Android was built programming language HTML5, JavaScript, CSS3 and maximized at layout interface using framework bootstrap and the PhoneGap as a mobile framework , will deliver feature that is very easy to use and can facilitate the development of applications on other platforms. Thus the purpose of this study was to implement the hybrid model of mobile development at early detection of children growth. the method used in this application is System Development Life Cycle (SDLC). At the stage early detection of children growth and for determining nutrition status the Z-Score method and for early detection of growth using method Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Keyword : Model Hybrid Mobile Development, Early Detection Of Children Growth, Android
1
diintervensi atau diperbaiki mungkin. METODE PENELITIAN
PENDAHULUAN Kualitas generasi penerus tergantung kualitas tumbuh kembang anak, terutama balita (0-5 tahun). Pada usia ini perlu mendapatkan perhatian karena sangat rawan sekali terhadap kekurangan gizi yang berpegaruh terhadap penyimpangan tumbuh kembang. Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi atau ditemukan sejak dini, terutatama sebelum berumur 3 tahun, supaya dapat segera di intervensi atau diperbaiki, karena jika deteksi terlambat, maka penanganan terlambat sehingga penyimpangan sukar diperbaiki. Perkembangan teknologi informasi sangat berkembang pesat. Salah satunya adalah smartphone, terutama smartphone Android. Berdasarkan data yang diperoleh dari website http://gs.statcounter.com/ terhitung pada periode januari 2015, OS Android menunjukan persentase sebesar 61,27% di Indonesia menggungguli OS lainnya, sehingga Smartphone Android dapat menjadi solusi sebagai alat untuk mendapatkan kemudahan mengenai informasi yang dibutuhkan. Pada pengembangan aplikasi mobile terdapat tiga model pengembangan yaitu native app, web app, dan hybrid app.Konsep hybrid mobile application adalah pengembangan aplikasi dengan menggabungkan pengembangan model web app dengan native appnamun bisa berjalan selayaknya seperti aplikasi native app tetapi dengan pemodelan inti menggunakan web app. (Ruslan Mursalzade, 2014). Mengacu pada permasalahan diatas dan dengan memanfaatkan teknologi saat ini maka pada penelitian ini diberi judul “Penerapan Model Hybrid Mobile Development Pada Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita Berbasis Android”. Dengan dikembangkannya aplikasi ini diharapkan dapat membantu para ibu untuk mengetahui status gizi balita dan mendeteksi dini penyimpangan tumbuh kembang balita sehingga dapat
sedini
Metode penelitian yang akan digunakan pada aplikasi ini adalah dengan menggunakan System Development Life Cycle (SDLC).Seperti pada gambar 1. Perencanaan -Studi Litereaur -Studi Lapangan
Analisis Sistem -Analisis Arsitektur Sistem -Analisis Kebutuhan Fungsional
Perancangan -Perancangan Sistem Secara Umum -Perancangan Sistem Secara Detail
Implementasi/Coding -Implementasi Tidak
Uji Coba -Uji Coba Struktural -Uji Coba Fungsional -Uji Coba Validasi -Uji Coba Kompatibilitas
Berhasil? Ya
Penggunaan
Gambar 1. System Development Life Cycle (SDLC) Perencanaan Sistem Tahap perencanaan merupakan suatu tahap pengumpulan data, dalam tahap ini terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu : 1. Studi literatur Dilakukan dengan cara mengumpulkan, mempelajari dan memahami teori-teori, dari data-data atau sumber yang diperoleh dari berbagai referensi seperti buku-buku, e-book, danjurnal penelitian yang berhubungan. 2. Studi lapangan Melakukan observasi proses atau tata cara pendeteksian dini tumbuh kembang balita secara langsung. Observasi dilakukan di Posyandu Sedap Malam 1 Kp. Cirang-rang RT 03/02 Desa Cilember Kec. Cisarua Kab Bogor. Anailsis Sistem 1. Analisis Arsitektur Sistem Pada perancangan aplikasi untuk deteksi dini tumbuh kembang balita berbasis android ini mengunakan konsep
2
model hybrid app. Berikut rancangan arsitektur hubungan sistem yang akan ditunjukan pada gambar 2.
Perancangan Sistem a. Rancangan Dengan Flowchart Sistem Berikut Flowchart sistem pada aplikasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita yang dapat dilihat pada gambar 3. Mulai
Splash Screen
Menu Utama
A
1. Deteksi Tumbuh Kembang 2. Imunisasi 3. Ensiklopedia Anak 4. Cara Penggunaan 5. Tentang 6. Keluar
T
1
Gambar 2. Rancangan Arsitektur Hubungan Sistem Analisis Kebutuhan Fungsional Analisis kebutuhan fungsional yaitu menganalisa spesifikasi kebutuhan fungsional pengguna terhadap aplikasi yang akan dikembangkan. Daftar analisis kebutuhan fungsional akan disajikan pada tabel 1.
T
Selesai ?
Y
3
4
5
Y
Selesai ?
Y
Artikel 1
Artikel 2
Artikel 3
A
A
A
T
2
T
T
C
Y
Z = BB – M M – SD_Low
Fungsi Untuk mendeteksi dini tumbuh kembang balita.
T 8
Formulir Usia 3 Bln Z = BB – M M
C
T
T
11 Y
T
12 Y
Formulir Usia 42 Bln
13 Y
Formulir Usia 48 Bln
T
Y
C
T 10
Y Formulir Usia 36 Bln
Data lengkap?
Y
C
T 9
Y Formulir Usia 30 Bln
Input (y) T
Data lengkap?
Y
C
C
Formulir Usia 24 Bln
Input (y) T
Data lengkap?
Y
Y
Formulir Usia 21 Bln
Input (y) T
Data lengkap?
Y
T
7
Y
Formulir Usia 18 Bln
Input (y) T
Data lengkap?
T
6
Y
Formulir Usia 15 Bln
Input (y)
Input (y)
T
5
Y
Formulir Usia 12 Bln
Data lengkap?
A T
4
Y
Y Formulir Usia 9 Bln
T
Y
T
3
Y
1
IF, BB<M
Artikel 4
A
1. Form Usia 3 Bln 2. Form Usia 9 Bln 3. Form Usia 12 Bln 4. Form Usia 15 Bln 5. Form Usia 18 Bln 6. Form Usia 21 Bln 7. Form Usia 24 Bln 8. Form Usia 30 Bln 9. Form Usia 36 Bln 10. Form Usia 42 Bln 11. Form Usia 48 Bln 12. Form Usia 54 Bln 13. Form Usia 60 Bln 14. Form Usia 66 Bln 15. Form Usia 72 Bln
Menentukan Nilai Z
3 Y
T
Menentukan Median(M), SD_Low, SD_Up
Menentukan Status Gizi
2
A
Database
Z = BB – M SD_Up – M
A
T
2 Y
Deteksi Dini Perkembangan
T
T
Selesai Tentang
A
T
1
D
Input data - Berat Badan (BB) - Umur (U) - Jenis Kelamin (JK)
IF, BB>M
Y
Cara Penggunaan
1. Artikel 1 2. Artikel 2 3. Artikel 3 4. Artikel 4
Y Cek Status Gizi
B
Tabel 1. Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan Aplikasi harus menyediakan fasilitas deteksi dini tumbuh kembang balita yang terdiri dari fitur pengecekan status gizi dan fitur deteksi perkembangan balita menggunakan metode KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Aplikasi harus menyediakan fasilitas atau fitur imunisasi. Berisikan jenis, kegunaan dan jadwal imunisasi. Aplikasi harus menyediakan fasilitas cara penggunaan aplikasi, agar pengguna dapat dengan mudah melihat tata cara penggunaan aplikasi. Aplikasi harus menyediakan fitur ensiklopedia anak berupa artikel, tips mengenai makanan sehat untuk bayi dan anak, anjuran memberi makan anak dan cara merangsang perkembangan anak. Aplikasi harus menyediakan fasilitas lihat profil sistem atau lihat tentang aplikasi
A
T
5
Y
Ensiklopedia
Imunisasi
T
4
Y
T
1
Y
No 1
T
3
Y
1. Cek Status Gizi 2. Deteksi Perkembangan Anak
2.
T
2
Y Deteksi Tumbuh Kembang
Y
Formulir Usia 54 Bln
Formulir Usia 60 Bln
Input (y)
Data lengkap?
T
Input (y)
Status Gizi
Input (y)
Input (y) T
Y
T
Data lengkap?
C
Data lengkap?
Y
Data lengkap?
Y
C
Input (y) T
Y
Input (y) T
T
Data lengkap?
Data lengkap?
Y
Y
C
C
Input (y) T
Data lengkap?
C
Y
C
B
C
T
14 Y
C
Pendeteksian
IF, y=10
T
Y Hasil Sesuai
IF, y=9
T
IF, y <9 AND y>6
Y
T Formulir Usia 66 Bln
Formulir Usia 72 Bln
Y
Hasil Sesuai + Catatan
Hasil Meragukan
Input (y)
Hasil Waspada Penyimpangan
Input (y) T
Data lengkap?
T Data lengkap?
Y C
D
Y C
Gambar 3. Flowchart Sistem Aplikasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita b. Rancangan Dengan Struktur Navigasi Hirarki Model Pada pengembangan aplikasi ini menggunakan struktur navigasi hirarki model, yang disajikan pada gambar 4.
Untuk sumber informasi imunisasi Untuk pedoman penggunaan aplikasi.
TAMPILAN SPLASH SCREEN
TAMPILAN MENU UTAMA
Untuk sumber informasi mengenai asupan makanan sehat dan tahap perkembangan anak.
HALAMAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG
Untuk informasi spesifikasi sistem dan deskripsi aplikasi.
HALAMAN IMUNISASI
HALAMAN ENSIKLOPEDIA
HALAMAN CEK STATUS GIZI
HALAMAN ARTIKEL 1
HALAMAN DETEKSI PERKEMBANGAN ANAK
HALAMAN ARTIKEL 2
HALAMAN ARTIKEL 3
HALAMAN ARTIKEL 4
3
HALAMAN CARA PENGGUNAAN
HALAMAN TENTANG
Gambar 4. Struktur Navigasi c. Perancangan Struktur Tabel pada Database 1. Tabel Antropometri BB/U untuk Lakilaki
f. Button menu Ensiklopedia g. Button menu Cara Penggunaan h. Button menu Tentang Footer
Tabel 2. TabelAntropometri BB/U untuk Laki-Laki
Implementasi Sistem Pada tahap ini dilakukan proses implementasi dengan menggunakan bahasa pemprograman HTML5, CSS3 serta JavaScript dan dimaksimalkan pada layout interface menggunakan sebuah framework CSS yaitu bootstrapserta menggunakan PhoneGap sebagai framework mobile.
Atribut Id Umur Median SD_Low SD_Up
Type Int Int Float Float Float
Ukuran 3 2 -
2. Tabel Antropometri Perempuan
Keterangan Primary key Not Null Not Null Not Null Not Null
BB/U
untuk
Tabel 3. Tabel Antropometri BB/U untuk Perempuan Atribut Id Umur Median SD_Low SD_Up
Type Int Int Float Float Float
Ukuran 3 2 -
Uji Coba Sistem Uji coba sistem dilakukan dengan empat tahap yaitu uji coba struktural, fungsional, validasi dan kompatibilitas.
Keterangan Primary key Not Null Not Null Not Null Not Null
Tahapan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita a. Penentuan Status Gizi Pada balita cara untuk mengetahui status gizi ialah dengan metode Z-Skor atau standar deviasi unit (SD) untuk berat badan menurut umur. Berikut tahapan penentuan status gizi seorang balita menggunakan metode Z-Skor: 1. Menentukan rumus atau persamaan yang akan digunakan sesuai ketentuan berikut: 1. Jika nilai berat badan (BB) > nilai median, maka menggunakan rumus :
3. Tabel Jadwal Imunisasi Tabel 4. Tabel Jadwal Imunisasi Atribut Id Umur Imunisasi
Type Int Int Text
Ukuran 3 2 50
Keterangan Primary key Not Null Not Null
d. PerancanganUserInterface
Z-Skor = Berat Badan – Nilai Median (Nilai +1SD) – Nilai Median
2.
Jika nilai berat badan < nilai median, maka menggunakan rumus : Z-Skor = Berat Badan – Nilai Median Nilai Median – (Nilai -1SD)
Gambar 5. Rancangan Menu Utama Keterangan a. Header b. Logo Aplikasi c. Pic Image d. Button menu Deteksi Tumbuh Kembang Balita e. Button menu Imunisasi
3.
Jika nilai berat badan = nilai median, maka menggunakan rumus : Z-Skor = Berat Badan – Nilai Median Nilai Median
4
2. Nilai Z-Skor hasil dari perhitungan digunakan untuk mengetahui kategori status gizi balita, dengan kategori sebagai berikut : 1. IF Z-Skor < -3SD THEN Gizi Buruk 2. IF Z-Skor < -2SD AND Z-Skor < 3SD THEN Gizi Kurang 3. IF Z-Skor > -2SD AND Z-Skor < 2SD THEN Gizi Baik 4. IF Z-Skor > 2SD THEN Gizi Lebih 5. IF Z-Skor > 3SD THEN Gizi Sangat Lebih Berikut adalah contoh kasus pada proses penentuan status gizi menggunakan metode Z-Skor. Contoh : Diketahui : - Jenis kelamin = JK = laki-laki - Umur = U = 26 bulan - Berat badan = BB = 15 kg Penyelesaian : 1. Tentukan nilai median berdasarkan Tabel Antropometri BB/U, Tabel ini berbeda untuk tiap usia dan jenis kelamin.Pada contoh ini menggunakan Tabel Antropometri BB/U untuk laki-laki dengan usia 26 bulan, seperti pada tabel 5 berikut ini.
Untuk mendeteksi perkembangan pada aplikasi yang akan dikembangkan ini menggunakan metode KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Pada metode ini formulir KPSP menurut umur. Formulir berisi pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak sesuai dengan umurnya. Ada empat parameter yang dinilai yaitu gerak kasar, gerak halus, sosialisasi dan kemandirian serta bicara dan bahasa. Berikut tahapan pendeteksian dini perkembangan seorang balita menggunakan metode KPSP. 1. Setiap formulir memiliki 9 – 10 pertanyaan yang harus dijawab YA atau TIDAK oleh user. 2. Jawaban YA memiliki bobot 1 yang akan diakumulasi atau dijumlahkan untuk menentukan interpretasi hasil dan intervensi. Berikut interpretasi hasil KPSP. 1. Jika jawaban YA = 9 – 10 maka “Perkembangan SESUAI dengan tahapan” 2. Jika jawaban YA = 7 – 8 maka “Perkembangan anak MERAGUKAN” 3. Jika jawaban YA < 6 maka “Kemungkinan perkembangan ada PENYIMPANGAN” 3. Jawaban TIDAK memiliki bobot 0, jawaban TIDAK dirinci atau dicatat untuk dikonsultasikan pada dokter. Berikut untuk memberikan gambaran tahapan deteksi dini perkembangan yang akan berjalan pada sistem yang akan dikembangan, akan dijelaskan melalui tabel dibawah ini.
Tabel 5. Tabel Antropometri BB/U untuk laki-laki Umur 26 Bulan Umur (bulan)
-3 SD
-2 SD
-1 SD
Median
1 SD
2 SD
3SD
Berat badan (Kg)
26
8,9
10,0
11,2
12,5
14,1
15,8
17,8
BB = 15 > Median (12.5), maka menggunakan rumus :
Tabel 6. Tabel Pertanyaan
Z-Skor = Berat Badan – Nilai Median (Nilai +1SD) – Nilai Median = 15 – 12,5 = 1,56 14,1 – 12,5
2.
id P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Z-Skor = 1,56 > -2SD dan < 2SD, maka status gizinya tergolong Gizi Baik
b. Deteksi Dini Perkembangan
5
Pertanyaan Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 Pertanyaan 6 Pertanyaan 7 Pertanyaan 8 Pertanyaan 9
Ya 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Bobot Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
P10
Pertanyaan 10 Jumlah
1 10
0 0
Tumbuh Kembang. dan rincilah poin tugas yang belum bisa.
Tabel 7. Tabel Aturan (Rule) Rule 1 Rule 2 Rule 3
Rule 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
IF YA = 10 THEN Interprestasi = (i1) AND Saran = (S1) IF YA = 9 THEN Interprestasi = (i1) AND Saran = (S1) AND Note = (N1) IF YA < 9 AND YA > 6 THEN Interprestasi = (i2) AND Saran = (S2) AND Note = (N2) IF YA < 6 THEN Interprestasi = (i3) AND Saran = (S3)
Hasil Menu Utama Tampilan menu utama adalah tampilan yang pertama kali muncul setelah splashscreen, menu utama (home). Pada halaman ini terdapat beberapa menu utama yakni, Deteksi Tumbuh Kembang Balita, Imunisasi, Ensiklopedia, Cera Penggunaan Dan Tentang.
Tabel 8. Tabel Interprestasi id i1 i2 i3
Interprestasi Perkembangan SESUAI dengan tahapan Perkembangan anak MERAGUKAN Kemungkinan perkembangan ada PENYIMPANGAN
Tabel 9. Tabel Intervensi atau Saran untuk Orang Tua id S1
S2
S3
Intervensi / Saran untuk Orang Tua - Pola asuh anak sudah BAIK lanjutkan. - Keterlibatan orang tua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari hari yang terarah - Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu - Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak. - Bila anak sakit lakukan peeriksaan kesehatan pada dokter / dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangan - Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai. - Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak. Segera konsultasikan ke dokter anak Anda atau ke Rumah Sakit dengan fasilitas Klinik Tumbuh Kembang dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan.
Gambar 6. Tampilan Menu Utama Halaman Cek Status Gizi Balita Tampilan halaman Cek Status gizi menampilkan forminput berat badan dan umur serta pilihan jenis kelamin untuk fitur pengecekan status gizi balita. Dan pada halaman hasil menampilkan Status Gizi Balita, Jadwal Imunisasi dan Tips Pemberian Asupan.
Tabel 10. Tabel Note (Catatan) id N1
N2
Note (Catatan) WASPADA khusus untuk pertanyaan atau poin tugas yang belum bisa. Catat dan rincilah poin tugas yang belum bisa. WASPADA khusus untuk pertanyaan atau poin tugas yang belum bisa. Bila setelah 2 minggu masih MERAGUKAN dengan poin = 7 - 8 jawaban YA, konsultasikan ke dokter anak Anda atau ke Rumah Sakit dengan fasilitas Klinik
Gambar 7. Tampilan Cek Status Gizi Balita Halaman Deteksi Dini Perkembangan Halaman Deteksi Dini Perkembangan menampilkan:
6
1. Pengantar, berisikan beberapa hal teknis mengenai fitur deteksi dini perkembangan. 2. Perhatian, berisikan arahan cara penggunaan KPSP 3. Form KPSP, untuk memilih form KPSP sesuai umur 4. Menu pilihan form KPSP
6
7
8 9 10
Ensiklopedia Anak → Menu Pilihan Artikel → Artikel 2 Splashscreen → Menu Utama → Ensiklopedia Anak → Menu Pilihan Artikel → Artikel 3 Splashscreen → Menu Utama → Ensiklopedia Anak → Menu Pilihan Artikel → Artikel 4 Splashscreen → Menu Utama → Cara Penggunaan Splashscreen → Menu Utama → Tentang Splashscreen → Menu Utama → Keluar
Sesuai
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
Uji Coba Fungsional Pada uji coba ini setiap tombol yang ada dijalankan, agar dapat mengetahui apakah tombol tersebut dapat berfungsi atautidak yang disajikan pada tabel 12. Gambar 8. Tampilan Deteksi Dini Perkembangan
Tabel 12. Uji Coba Fungsional Tombol Home
Pembahasan Uji Coba Tahap uji coba dilakukan dengan menjalankan program. Proses uji coba diklasifikasikan kedalam empat kategori yakni:
Deteksi tumbuh kembang balita
Imunisasi Ensiklopedia Anak
Uji Coba Struktural Merupakan tahapan kesesuaian untuk mengetahui apakah aplikasi telah terstruktur dengan baik sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Berikut hasil pengujian struktural yang akan disajikan pada tabel 11.
Cara Penggunaan Tentang
Cek Status Gizi
Tabel 11. Uji Coba Struktural No 1
2
3 4
5
Alur Splashscreen → Menu Utama → Deteksi Tumbuh Kembang → Cek Status Gizi → Input berat badan, umur & jenis kelamin → Penentuan Status Gizi → Hasil Pengecekan Splashscreen → Menu Utama → Deteksi Tumbuh Kembang → Deteksi Dini Perkembangan → Pilih form → Form KPSP → Input Jawaban → Pendeteksian → Hasil Pengecekan Splashscreen → Menu Utama → Imunisasi Splashscreen → Menu Utama → Ensiklopedia Anak → Menu Pilihan Artikel → Artikel 1 Splashscreen → Menu Utama →
Ket
Deteksi Dini Perkembangan
Sesuai
Cek Status Submit Prev
Sesuai Next
Gambar
Hasil Berfungsi masuk ke Menu Utama Berfungsi masuk ke halaman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita Berfungsi masuk ke halaman Imunisasi Berfungsi masuk ke Halaman Menu Pilihan Ensiklopedia Berfungsi masuk ke halaman Cara Penggunaan Berfungsi masuk ke halaman Tentang Aplikasi Berfungsi masuk ke halaman Cek Status Gizi Berfungsi masuk ke halaman Deteksi Dini Perkembangan Berfungsi mengecek status gizi Berfungsi submit deteksi perkembangan Berfungsi masuk ke halaman sebelumnya Berfungsi masuk ke halaman selanjutnya
Uji Coba Validasi Uji coba validasi dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat dapat bekerja dengan benar sesuai dengan sistem perhitungan secara manual.
Sesuai Sesuai Sesuai
7
Pada fitur status gizi pada aplikasi ini menggunakan metode Z-Skor untuk menentukan status gizi balita. Berikut pengujian validasinya dengan memandingkan perhitungan manual dengan perhitungan pada sistem :
r 9. Tampilan Hasil Perhitungan Status Gizi Pada Aplikasi Setelah dilakukan uji coba validasi dengan cara membandingkan perhitungan manual dengan perhitungan menggunakan sistem, dihasilkan hasil akhir yang sama yaitu status gizi anak Gizi Baik.
a. Perhitungan Manual Diketahui : - Berat badan = BB = 10 kg - Umur = U = 9 bulan - Jenis kelamin = JK = laki-laki
Uji Coba Kompatibilitas Uji kompabilitas merupakan uji coba yang dilakukan untuk mengetahui kompabilitas aplikasi terhadap beberapa perangkat Android yang memiliki type dan spesifikasi berbeda.Uji coba kompabilitasdilakukan pada smartphone Samsung Galaxy Nexus 3 android OS v4.0 (Ice Cream Sandwich), upgradable to v4.3 (Jelly Bean), Asus Zenfone 5 android OS v4.4 (KitKat) dan Motorola Moto G android OS v5.0 (Lollypop). Berdasarkanhasil dari pengujian Aplikasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita diketiga jenis handphone dengan spesifikasi yang berbeda tersebut dapat disimpulkan untuk tampilan tiap halaman terlihat sama dan sesuai dengan rancangan karena penggunaan framework bootstrap yang membuat tampilan responsive atau menyesuaikan secara otomatis dengan layar device. Namun untuk mendapatkan fitur dan fungsional yang optimal aplikasi ini harus dijalankan pada OS Android minimal versi 4.4 Kitkat hingga OS Android versi 5.0 Lollypop dengan RAM minimal 1 GB.Hasiltampilan menu utama pada setiap smartphone yang di uji coba dapat dilihat pada gambar 10, 11 dan 12.
Penyelesaian : 1. Tentukan nilai median berdasarkan Tabel Antropometri BB/U, Tabel ini berbeda untuk tiap usia dan jenis kelamin, pada contoh ini menggunakan Tabel Antropometri BB/U untuk lakilaki dengan usia 9 bulan. Tabel 13. Tabel Antropometri BB/U untuk laki-laki Umur 9 Bulan Umur (bulan)
-3 SD
-2 SD
-1 SD
Median
1 SD
2 SD
3 SD
Berat badan (Kg)
9
6.4
7.1
8.0
8.9
9.9
11.0
12.3
BB = 10 > Median menggunakan rumus :
(8,9),
maka
Z-Skor = Berat Badan – Nilai Median (Nilai +1SD) - Nilai Median = 10 – 8,9 = 1.1 9,9 – 8,9
2. Z-Skor = 1.1 > -2 SD dan < 2 SD, maka status gizinya tergolong Gizi Baik b.
Pengujian Menggunaan Aplikasi Untuk menguji apakah hasil perhitungan manual dengan perhitungan sistem itu sama atau valid, kita masukan inputan yang sama pada sistem yaitu, Berat badan 10 Kg, Umur 9 bulan dan Berjenis kelamin laki-laki. Dan Berikut tampilan hasil uji coba menggunakan sistem perhitungan pada aplikasi yang dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 10. Tampilan Menu Utama Pada Galaxy Nexus 3
Ga mba
8
Gambar 13. Tampilan Menu Utama Pada iOS Hasil dari pengujian Aplikasi pada smartphone dengan spesifikasi iOS dapat disimpulkan sebagai berikut, untuk tampilan tiap halaman terlihat sama dan sesuai dengan rancangan. Pada fungsional dapat berfungsi dengan baik dan hasilnya pun sesuai, sama seperti ketika di uji pada Android. Namun ada fitur yang harus ditambahkan yaitu button back untuk menyesuaikan fungsional pada device yang digunakan untuk mempermudah ketika kembali pada halaman sebelumnya, seperti pada gambar 14 berikut.
Gambar 11. Tampilan Menu Utama Pada Zenfone 5
Gambar 12. Tampilan Menu Utama Pada Motorola Moto G Uji Coba pada iOS Penerapan model hybrid mobile development menghasilkan sebuah aplikasi multiplatform yang dapat dikembangkan di berbagai platform mobile terkini, seperti Android dan iOS. Untuk itu dilakukan sebuah pengujian pada perangkat lain selain android yaitu pada iPhone. Pada uji coba ini menggunakan emulator pada software Intel XDK dengan spesifikasi devices Apple iPhone 4S, iOS 5 upgratable to iOS 8.3, Dual-Core 1 GHz Cortex-A9, Memory 8 GB, 1,5 GB RAM layar 3.5 inchi. Berikut hasil uji coba pada iOS:
Gambar 14. Tampilan Tambahan Button Back pada Aplikasi iPhone SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisa dan serangkaian uji coba mulai dari uji coba struktural, fungsional, validasi dan kompatibilitas maka dapat diperoleh kesimpulkan: 1. Aplikasi deteksi dini tumbuh kembang balita yang menggunakan konsep hybrid mobile development sesuai dengan perancangan yang dibuat dan dapat digunakan sebagai salah satu media untuk membantu para ibu mengetahui status gizi balita dan mendeteksi dini penyimpangan tumbuh kembang balita. 2. Untuk mendapatkan fitur dan fungsional yang optimal, aplikasi ini harus dijalankan pada OS Android minimal versi 4.4 Kitkat hingga OS
9
Android versi 5.0 Lollypop dengan RAM minimal 1 GB. 3. Aplikasi dapat dikembangkan di berbagai mobile OS atau platform mobile namun ada sebagian fitur yang harus ditambahkan atau disesuaikan dengan perangkat yang akan dikembangkan.
dan Catatan Ibu dan Anak. Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Universitas Brawijaya Malang. Malang. (Diakses: 12 Februari 2015) Suparyanto. 2012. Konsep Dasar Status Gizi Balita. Diunduh dari http://drsuparyanto.blogspot.com (Diakses : 10 Februari 2015)
Saran
Wahana Komputer. 2014. Mobile App Development With PhoneGap. Andi Publisher, Jakarta.
Saran yang dapat diberikan untuk mengembangkan aplikasi deteksi dini tumbuh kembang balita selanjutnya antara lain: 1. Penambahan informasi mengenai gizi dan tumbuh kembang balita, untuk memperkaya pengetahuan user dalam hal ini seorang ibu. 2. Dilakukan pengembangan untuk beberapa mobile OS lain seperti iOS dan Windows Phone. DAFTAR PUSTAKA Chomaria, N. 2015. Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0 – 5 Tahun. Cinta, Surakarta. Departemen Kesehatan RI. 2005. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI. 2010. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010, Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta. Diunduh dari http://gizi.depkes.go.id. (Diakses: 12 Februari 2015) Kementrian Kesehatan RI.2013. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Nursalima, I.F. Dkk. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Mobile Pedoman
10