PENERAPAN METODOLOGI WISDM (WEB INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT MOTHODOLOGY) UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEBUDAYAAN GORONTALO Nursetia wati, Arip Mulyanto, Abd Aziz Bouty Prodi S1 - Sistem Informasi / Jurusan Teknik Informatika
Abstrak Dengan berkembangnya waktu, kebudayaan Gorontalo sudah mulai dilupakan oleh masyarakat terutama bagi masyarakat yang hidup dizaman moderen seperti sekarang ini, sehingga pelestarian kebudayaan Gorontalo masih belum maksimal. Penelitian ini
bertujuan untuk
menerapkan
metodologi
WISDM
untuk
Pengembangan Sistem Informasi Kebudayaan Gorontalo yang dalam tahapannya melakukan pengukuran menggunakan Webqual, yang dilakukan sebelum dan sesudah aplikasi selesai dengan cara mengajukan tanya jawab kepada Budayawan dan Masyarakat. Hasil penelitian yang didapat berupa aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user yang dapat berdampak pada pelestarian kebudayaan Gorontalo.
Kata Kunci : Kebudayaan Gorontalo, Pengembangan Sistem, WISDM, Webqual.
Abstract By the development of time, Gorontalo culture has been gradually forgotten by people primarily those people who live in present time. The situation is considered the preservation on Gorontalo culture has not been optimal. The research aimed to apply WISDM methodology to develip information system of Gorontalo culture as the stage measures by using webqual and it was conducted before and after application done by submitting question adjusted with user needs which can eventually affect the preservation on Gorontalo culture. Keywords: Gorontalo Culture, System Development, WISDM, Webqual
PENDAHULUAN Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak keanekaragaman budaya, seperti tarian, alat musik, lagu daerah, pakaian adat, serta adat istiadat. Namun, sebagian besar budaya Gorontalo belum diketahui oleh masyarakat luas, sehingga kebudayaan Gorontalo akan dilupakan dan lambat laun akan ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya media informasi yang menyediakan informasi tentang kebudayaan Gorontalo sulitnya mendapatkan buku yang menulis budaya Gorontalo, disamping itu mulai berkurangnya para pemangku adat yang mengerti tentang kebudayaan Gorontalo. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan peran aktif pemerintah dan perlu dirancang sebuah sistem yang berisi mengenai informasi kebudayaan Gorontalo yang lebih dinamis. Penelitian
ini
bertujuan
kebudayaan Gorontalo
berbasis
untuk
mengembangkan
system
informasi
web, dengan menggunakan pendekatan
metodologi WISDM yang pada aplikasinya budayawan dapat merubah dan menambahkan Informasi mengenai Kebudayaan. Budaya Gorontalo merupakan penetapan nilai-nilai adat, mulai dari kehamilan anak pertama, pelaksanaan syare’at Islam yang diperintah oleh adat seperti pemberian nama (unte), aqiqah/gunting rambut, khitanan dan lain-lain. Budaya seperti inilah yang perlu kita pertahankan kelestariannya (Liputo, 2006). Dalam mempertahankan kebudayaan tersebut perlinya sistem informasi, seperti yang dikatakan oleh (Whitten, dkk, 2004) Information system (SI)/sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan information technology (IT)/teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan meyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. System informasi yang peneliti terapkan system informasi yang berbasis web. Web berdasarkan teknologinya terbagi menjadi dua, yaitu Web Statis dan Web Dinamis. Web statis dan web dinamis keduanya merupakan suatu website
yang menampilkan halaman yang ditampilkan di internet yang memuat informasi tertentu (Yosefa ,2013). Pada pembuatan system informasi kebudayaan ini, peneliti menggunakan web dinamis dan merapkan metodologi WISDM. WISDM adalah model pengembangan terbaru dari beberapa model sebelumnya seperti, Web Rapid Application Developmetn (RAD), Waterfall Model (Model Air Terjun) dan Modified Waterfall Model. WISDM merupakan modifikasi dari Methodology Multiview. Multiview merupakan kerangka kerja yang memberikan dasar untuk membangun metodologi dalam situasi tertentu (Vidgen, 2002). Ada 5 bagian yang akan dibahas dalam metodologi WISDM yaitu: Organizational analysis, Information Analysis, Work Design, Technical Design, Human Computer Interface (HCI) METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti menerapkan metode yang diterapkan pada pengembangan system yaitu WISDM. Organizational analysis Pada tahap ini membahas tentang apakah nanti organisasi ini akan mengasilkan keuntungan atau sebaliknya. Untuk mengetahuinya peneliti mencoba menganalisis kebutuhan dengan cara melakukan survey, dan data yang diperlukan yaitu data primer dan data sekunder (Mawardi, dkk, 2012) Information Analysis Pada tahap ini analisis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pengguna berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Untuk mengetahui kebutuhan pengguna pada tahap ini akan menggambarkan perancangan sistem dengan menggunakan Flowchar dan Diagran Alir Data (DAD). Work Design Pada tahap ini dibicarakan tentang user satisfaction atau kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat dilihat dari berbagai segi, dan untuk mengetahui kepuasan pelanggan ini peneliti melakukan survey secara offline dengan cara
memeberikan pertanyaan pada user dan melakukan survey dengan cara online yang nantinya akan ditampilkan pada website. Technical Design Setelah melakukan tahap sebelumnya, peneliti melanjutkan pada tahap Technical Design. Pada tahap ini akan dibahas software apa yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi berbasis web yang kemudian menghasilkan sebuah sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Pada tahap ini peneliti menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, desain tampilan menggunakan CSS dan basis data Apache 2Triad versi 1.5.4. Human Computer Interface (HCI) Pada tahap terakhir ini dimana merupakan tahap yang paling penting, karena pada tahap ini peneliti akan mengimplementasikan hasil dari tahap-tahap sebelumnya yang telah dilakukan. Keluaran dari tahap terakhir ini berupa produk aplikasi Sistem Informasi Kebudayaan Gorontalo. Untuk tahapan metode penelitian dapat dilihat pada gambar 1. Start
Organization Analysis
Wawancara
Pemangku Adat dan Pikah-hak Lain
Data Primer
Information Analysis Work Design Technical Design
Observasi
Data Sekunder
Buku, Jurnal dan Internet
Human Computer Interface End
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Tempat Pelestarian Budaya
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1.
Organization Analysis Pada tahap ini peneliti telah mendapatkan hasil berupa sampel data, seperti
yang terdapat pada tabel 1 dan 2. Tabel 1 Sampel Data Adat Istiadat NO 1 2 3 4 5 6
Adat Istiadat
Penjelasan Singkat Acara ini merupakan pernyataan kehamilan Molonthalo pertama dari keluarga pihak laki-laki. Adat ini merupakan prosesi menguburkan Molobunga Yiliyala plasenta. Mobangu, Mokama, Prosesi ini dilaksanakan pada saat bayi telah lahir dan Mongunte Bulia’a’a, Adat-adat ini merupakan prosesi yang intinya Mopotoopu, dan melakukan perawanan pada bayi sampai Mulungelo menaikkan ke buayaan. Mongakiki, dan Kedua adat ini dilakukan pada saat bayi Mohuntingo berumur 7 hari atau lebih. Acara adat ini merupakan suatu keharusan Moluna syare’at Islam dan suatu kewajiban sebagai muslim suku Gorotalo.
Tabel 2 Sampel Data Kesenian NO 1 2
Kesenian Tidi Lopolopalo Tari saronde
3
PoloPalo
4
Rebana
5
Gambus
Penjelasan Singkat Tarian adat yang diperagakan oleh Mempelai Wanita dan Calon Kakak Ipar dalam Upacara Adat Pernikahan. Tari ini merupakan tari kekerabatan dalam acara pertunangan Alat musik ini awalnya merupakan salah satu cara berkomunikasi pada zaman dulu. Alat musik ini salahsatunya dipakai pada saat menari saronde diprosesi pernikahan. Alat musik gambus ini dimainkan pada saat acara acara formal dengan melantunkan cerita (Tanggomo) sesuai situasinya.
Table 3 Daftar Kebutuhan User No. 1. 2. 3. 2.
Kebutuhan User Seni Daerah Gorontalo Upacara Kebesaran Pakaian adat yang digunakan pada saat prosesi adat Gorontalo. Organization Analysis Pada Tahap ini hasil yang diperoleh berupa kebutuhan pengguna
berdasarkan data dan informasi yang digambarkan dalam bentuk Diagram Konteks, seperti terlihat pada gamabr 2. Data Berita, Data Adat Istiadat, Data User Data Kesenian, Data Survey, Data Kategori
SISBUD Gorontalo
Info Berita, Info Adat Istiadat, Data Kesenian, Data Survey
Admin
User Biasa
Data Berita, Data Adat Istiadat, Data User Data Kesenian, Data Survey, Data Kategori
Status Login, Data Adat Istiadat, Data Kesenian, Data Kategori Login, Data Adat Istiadat, Data Kesenian, Data Kategori
Budayawan
Gambar 2 Kontek diagram SISBUD Gorontalo
3.
Work Design Ditahap ini diperoleh hasil analisis desain sesuai dengan kepuasan
pengguna yang digambarkan dalam bentuk rancangan desain database, relasi, rancangan antrmuka dan rancangan webqual. Seperti terlihat pada tabel 3: Tabel 3 Pertanyaan Wawancara No.
Pertanyaan
1.
Dari pengalaman Bapak/Ibu, bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai kebudayaan Gorontalo sekarang ini ? Tanggapan Responden
Responden 1 2 3 4 5
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Hasil Poling Kurang 1/10 = 10%, Cukup 5/10 = 50%, Baik 3/10 = 30%
6 8 9 10
Sangat Baik 0/10 = 0%
Bagaimana Perhatian Masyarakat tentang pelestarian budaya 2 Gorontalo? Tanggapan Responden Responden Sangat Hasil Poling Kurang Cukup Baik Baik Kurang 1 3/10 = 30%, 2 Cukup 3 4/10 = 40%, Baik 4 3/10 = 30%, 5 Sangat Baik 6 0/10 = 0% 7 8 9 10 Bagaimana Tanggapan Bapak/Ibu apabila dibangun sistem 3 informasi kebudayaan Gonrontalo? Tanggapan Responden Responden Sangat Hasil Poling Kurang Cukup Baik Baik Kurang 1 0/10 = 0%, Cukup 2 2/10 = 20%, Baik 3 5/10 = 50%, 4 Sangat Baik 5 2/10 = 20% 6 7 8 9 10
4.
Technical Design Pada tahap ini hasil yang didapatkan merupa software yang digunakan
seperti, HTML,PHP,dan Macromedia DreamWeaver 8.
5.
Human Computer Interface (HCI)
Ditahap ini hasil yang didapatkan berupa tampilan produk yang telah jadi, dan ini merupakan tampilan utama pada produk tersebut terlihat pad Gambar 3.
Gamabar 3. Tampilan Utama
Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan solusi bagaimana mendapatkan informasi mengenai budaya Gorontalo, melalui aplikasi SISBUD Gorontalo atau Sistem Informasi Budaya Gorontalo yang dalam pembuatan sistemnya telah menerapkan metodologi WISDM. Dimana pada salah satu tahapannya dapat mengukur kepuasan user dengan cara sebelumnya melakukan tanya jawab kepada masyarakat dan pemangku adat yang berjumlah 10 orang untuk mendapatkan apa yang diinginkan oleh user dalam pembangunan aplikasi seperti yang tertera pada Tebel 3. Dan setelah mendapatkan hasil dari wawancara dan apa saja yang dibutuhkan user, pada aplikasi ini juga terdapat fitur survey yang dimana hasil dari survey ini yang dilakukan oleh user memberikan tanggapan positif pada system yang dibuat. Sehingga setelah adanya system informasi kebudayaan Gorontalo ini dapat meningkatankan pengetahuan user terhadap kebudayaan Gorontalo, dan tentunya akan lebih bermanfaat, dinamis dan dapat melestarikan kebudayaan Gorontalo itu sendiri. Penelitian
ini
juga,
merupakan
pengembangan
dari
penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan oleh Asriyani (2009). Dimana pada penelitian
oleh Asriyani (2009) belum menghasilkan produk yang dapat mendukung pelestarian budaya Gorontalo, dan penelitian ini juga untuk membantu pemerintah dalam hal memperkenalkan budaya Gorontalo pada daerah lain dengan cara melihat Sistem Informasi Budaya Gorontalo yang di dalamnya terdapat informasiinformasi yang dibutuhkan, bukan hanya dalam bentuk teks namun bisa dalam bentuk gambar atau pun video yang menarik perhatian bagi user. Pada system ini pula terdapat fasilitas survey yang dapat mengukur kepuasan user terhadap aplikasi yang dibuat dalam bentuk pertanyaan, ini dapat dilihat pada hasil poling survey yang penilaianya sangat memuaskan. Bukan hanya menyediakan fasilitas survey namun pada aplikasi ini menyediakan form yang dimana budayawan dapat mengubah atau menambahkan informasi mengenai budaya Gorontalo sehingga informasi-informasi dalam aplikasi ini selalu update atau dinamis.
SIMPULAN 1. Berdasarkan inti permasalahan yang menjadi objek utama dalam penelitian ini, yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kebudayaan Gorontalo yang mempengaruhi pelestarian budaya Gorontalo dimasa akan datang. 2. Dalam pengembangan system informasi kebudayaan Gorontalo atau SISBUD Gorontalo yang menerapkan metode WISDM, dapat membantu peneliti dalam mengetahui apa yang dibutuhkan oleh user. 3. Dengan adanya sistem informasi kebudayaan Gorontalo yang disingkat SISBUD Gorontalo, antusis masyarakat dalam mengetahuai kebudayaan Gorontalo lebih meningkat yang dapat dilihat dari poling yang dihasilkan pada form survey. User bisa mendapatkan informasi mengenai kebudayaan Gorontalo baik itu adat istiadat, alat musik, tarian, dan pakaian adat Gorontalo yang dapat diperbaharui langsung oleh budayawan dan user terdaftar sehingga informasi lebih banyak dan update.
SARAN
1.
Fitur-fitur dan informasi yang tersedia diharapkan kedepannya lebih lengkap lagi dan tampilan pada web lebih bagus disesuikan dengan judulnya.
2.
Aplikasi sistem informasi kebudayaan Gorontalo dapat langsung diakses melalui Mobile.
DAFTAR PUSTAKA Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo. 2006. Ragam Upacara Tradisional Daerah Gorontalo: Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo Whitten L.J., Bently L.D., and Dittman K.C.2004 Metode Desain dan Analisis Sistem. Indonesia: ANDI Mawadi, S., Satria, E., dan Trisnawati, D. 2012. Perancangan Web System Di MAN Pemeung . Jurnal Algoritma, Vol. 09, No. 37. Nursetia Wati. 2013. Penerapan metodologi WISDM (Web Information System Development
Mothodoloy)
untuk
pengembangan
system
informasi
kebudayaan Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo Vidgen, R, Avison, D.E, Wood, R, and Wood Harper, A. T., (2002), Developing Web Information Systems , Butterworth–Heinemann. Yosefa. 2013. “Pengertian: Perbedaan Web Statis dan Web Dinamis”. http://www.carawebs.info. Diakses tanggal 9 maret 2013.