39 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SENI DAN BUDAYA BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Lamhot Basani Sihombing Abstrak Dalam penggunaan multimedia pembelajaran, guru dapat memberi berbagai informasi mengenai materi pelajaran, didalam pembelajaran seni budaya hal ini sangat membantu dalam penyampaian contoh berbagai bentuk kesenian seperti lagu dan karya seni lainnya. Dan tak dapat dipungkiri bahwa hampir semua siswa akan selalu suka dengan musik, dan ini menjadi sebuah keuntungan dalam proses belajar dan mengajar, karena didalam multimedia guru dapat menggunakan lagu sebagai contoh dalam pelajaran. Seperti hasil penelitian Mayanti dalam skripsi (2009;52) mengatakan, ”penggunaan media lagu terbukti memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran.” Karena multimedia dapat menghadirkan berbagai macam contoh yang dapat memberi motivasi belajar siswa, seperti belajar sekaligus mendengarkan lagu yang mereka sukai maupun yang mungkin juga tidak mereka sukai. Namun menggunakan lagu dalam multimedia pembelajaran dapat memberi motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa akan lebih baik. Kata Kunci : multimedia PENDAHULUAN Pembelajaran
pada dasarnya
benar dapat mengubah kondisi anak dari
merupakan upaya untuk mengarahkan
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
anak didik ke dalam proses belajar
tidak paham menjadi paham, serta dari
sehingga
memperoleh
yang berperilaku kurang baik menjadi
tujuan belajar sesuai dengan apa yang
baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama
diharapkan.
ini
mereka
dapat
Pembelajaran
hendaknya
kurang
mendapat
perhatian
di
memperhatikan kondisi individu anak
kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari
karena merekalah yang akan belajar.
perhatian sebagian guru/pendidik yang
Anak didik merupakan individu yang
cenderung memperhatikan kelas secara
berbeda satu sama lain serta memiliki
keseluruhan,
keunikan masing-masing yang tidak
kelompok
sama dengan orang lain. Oleh karena itu,
individual kurang mendapat perhatian.
pembelajaran hendaknya memperhatikan
Gejala lain terlihat pada kenyataan
perbedaan-perbedaan
anak
banyaknya guru yang menggunakan
tersebut. Sehingga pembelajaran benar-
metode pengajaran yang cenderung sama
individual
tidak
anak
perorangan
sehingga
atau
perbedaan
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
40 setiap
kali
pertemuan
di
kelas
berlangsung.
Pengembangan kurikulum seni budaya bangsa
Pembelajaran
diawali
dengan
kurang
penjelasan filosofi budaya dan diikuti
individual
dengan pembelajaran apresiatif terhadap
anak dan didasarkan pada keinginan guru
produk seni budaya daerah. Satuan
akan sulit untuk dapat mengantarkan
pembelajaran yang tidak menjelaskan
anak didik ke arah pencapaian tujuan
filosofi akhirnya hanya menjadi materi
pembelajaran.
pelajaran hafalan yang sangat rentan
memperhatikan
yang
pada
yang
hendaknya
perbedaan
Kondisi seperti inilah umumnya
terjadi
pada
dengan kealpaan. Pembelajaran filosofi
pembelajaran konvensional. Konsekuensi
budaya ini diperlukan karena seni budaya
dari pendekatan pembelajaran seperti ini
daerah
adalah terjadinya kesenjangan yang nyata
simbol-simbol, tetapi tidak menunjukkan
antara anak yang cerdas dan anak yang
bentuk asli dari seni dan budaya tersebut
kurang cerdas dalam pencapaian tujuan
sehingga apresiasi siswa terhadap seni
pembelajaran.
Kondisi
budaya bangsa kurang dipahami oleh
mengakibatkan
tidak
seperti
ini
diperolehnya
tuntas
terabaikan.
membuktikan
terjadinya
Hal
ini
kegagalan
dalam proses pembelajaran di sekolah. Mengenal
dan
kali
dikemas
dalam
siswa.
ketuntasan dalam belajar sehingga sistem belajar
sering
Pesatnya pengetahuan
kemajuan dan
teknologi
ilmu serta
perkembangan sosial-budaya merupakan faktor
yang
mempengaruhi
proses
mengapresiasi
pembelajaran siswa dan kesempatan
kultur budaya bangsa melalui produk
belajar siswa semakin terbuka dari
budayanya
merupakan
berbagai sumber dan media seperti surat
efektif
untuk
metode
yang
mempertahankan
kabar,
radio,
televisi,
film,
dan
karakteristik dan jati diri bangsa serta
sebagainya. Pemanfaatan teknologi yang
merupakan bentuk pemeliharaan filosofi
terus berkembang dalam proses belajar-
kehidupan
mengajar
pemeliharaan
bangsa. seni
Selain budaya
itu,
akan
memungkinkan
guru
bangsa
untuk menyajikan materi ajar yang
bermanfaat sebagai penelusuran sejarah
menarik dan disukai oleh semua siswa
melalui fakta empiris yang membentuk
sehingga sistem belajar tuntas dan siswa
bangsa ini dapat bertahan hidup dan
dapat mengerti dan memahami materi
mengembangkan kehidupan. ajar yang diberikan oleh guru dengan Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
41 harapan hasil belajar yang baik dapat
media pembelajaran menjadi salah satu
tercapai.
faktornya.
Guru
hendaknya
mampu
Guru
tidak
dapat
membantu setiap anak secara efektif dan
menghadirkan
dapat
suatu materi menyebabkan hasil belajar
mempergunakan
berbagai
kesempatan belajar dan berbagai sumber
langsung
Ketidakmampuan
pembelajaran
dari
siswa menjadi kurang memuaskan.
dan media pembelajaran. Proses
contoh
sekolah
pada
memberikan fasilitas media pembelajaran
dasarnya berjalan dengan baik sesuai
seni dan budaya seperti alat musik
dengan
yang
tradisional menjadikan proses belajar dan
dirancang oleh guru. Namun dalam
mengajar menjadi membosankan dan
proses pembelajaran yang terjadi masih
monoton. Pemahaman siswa akan materi
banyak siswa yang kurang memahami
belajar seni dan budaya yang diberikan
dan mengetahui tentang materi yang
guru
diajarkan, bukan karena proses belajar
ketuntasan belajar yang harus dicapai
yang kurang baik namun keterbatasan
pada akhirnya tidak tercapai.
rencana
pembelajaran
tidak
memuaskan
sehingga
PEMBAHASAN Pengertian Metode Pembelajaran Belajar adalah proses perubahan
mengimplementasikan
rencana
yang
perilaku secara aktif, proses mereaksi
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
terhadap semua situasi yang ada di
praktis
sekitar individu, proses yang diarahkan
pembelajaran.”
pada suatu tujuan, proses berbuat melalui
upaya ilmiah, maka metode menyangkut
berbagai pengalaman, proses melihat,
masalah
mengamati, dan memahami sesuatu yang
memahami objek yang menjadi sasaran
dipelajari.
ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
Untuk
mempermudah
proses
untuk
cara
memiliki
arti
mencapai
tujuan
Sehubungan
dengan
kerja
untuk
sebagai
alat
dapat
untuk
belajar dibutuhkan metode yang tepat
mencapai tujuan. Pengetahuan tentang
sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.
metode-metode
Hal ini sesuai dengan pendapat Kokom
perlukan
(2010:3), “metode adalah cara atau jalan
berhasil atau tidaknya siswa belajar
yang
sangat
digunakan
untuk
mengajar
sangat
di
oleh para pendidik sebab bergantung
pada
tepat
atau
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
42 yang
mendapat penyesuaian yang baik dalam
digunakan oleh guru sehingga terjadi
situasi belajar sesuai dengan kemampuan
sebuah proses interaksi peserta didik
yang
dengan pendidik dan sumber belajar pada
perkembangan yang optimal. Hal ini
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
sejalan
merupakan
(Sardiman, 2005:20) yang memberikan
tidaknya
metode
mengajar
bantuan
yang
diberikan
dimilikinya dengan
dan
mendapat
pendapat
Cronbach
proses
definisi tentang belajar “Learning is
pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
shown by a change in behavior as a
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
result of experience”. “Belajar adalah
pembentukan sikap dan kepercayaan
memperlihatkan
pada peserta didik. Dengan kata lain,
perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.
pendidik
agar
pembelajaran
dapat
adalah
terjadi
proses
untuk
perubahan
Sedangkan
dalam
dalam UU
No.
membantu peserta didik agar dapat
20/2003,
belajar dengan baik.
menyatakan Pembelajaran adalah proses
Proses belajar mengajar yang
Bab
dan
secara
lingkungan
sehingga
terjadi
Pasal
Ayat
20
interaksi peserta didik dengan pendidik
dilaksanakan oleh guru haruslah ditata sistematis
I
sumber
belajar belajar.
pada
suatu
Undang-undang
interaksi yang efektif dikelas sejalan
dalam hal ini menekankan dalam proses
dengan pendapat Kokom (2010 : 3)
belajar
Instruction atau pembelajaran adalah
interaksi yang baik pula antara pendidik
suatu sistem atau proses membelajarkan
(guru)
siswa yang bertujuan untuk membantu
menciptakan suasana belajar dua arah
proses belajar siswa, yang direncanakan,
yang interaktif, dan benar-benar memberi
dilaksanakan
secara
pengalaman belajar yang baik bagi siswa
sistematis agar siswa dapat mencapai
yang dapat meningkatkan hasil belajar
tujuan-tujan pembelajaran secara efektif
siswa.
dan
pengetahuan siswa, pola belajar yang
efisien.
dan
dievaluasi
Proses
belajar
berisi
yang
baik
dengan
Selain
haruslah siswa
terjadi sehingga
meningkatkan
ilmu
serangkaian peristiwa yang dirancang
interaktif
juga
dan disusun sedemikian rupa untuk
siswa
dalam
mempengaruhi
mendukung
pengetahuan dan pendapatnya tentang
terjadinya proses belajar siswa yang
suatu wacana yang sedang dibahas dalam
dan
memupuk
mentalitas
mengungkapkan
bersifat internal sehingga setiap siswa proses belajar dan mengajar dikelas. Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
43 Seperti
pendapat
Harold
(Sardiman,
dan mengajar (oleh guru). Kegiatan
memberikan
batasan,
belajar mengajar adalah satu kesatuan
“Learning is to observe, to read, to
dari dua kegiatan yang searah dalam
initiate, to try something themselves, to
proses pelaksanaannya dimana
listen, to follow direction”. Belajar
sebagai
adalah mengamati, membaca, berinisiasi,
kepada siswa sebagai orang yang belajar
mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan,
dan sebaliknya bila ada hal-hal baru yang
mengikuti petunjuk/arahan.
siswa dapat dalam proses belajarnya
2005:20)
Dalam
pemilihan
metode
pengajar
memberi
guru
pelajaran
yang belum diketahui oleh guru. Dalam
pembelajaran ada beberapa hal yang
hal
harus
dengan
mengatakan, “Learning is a change in
(2008:57),
performance as a result of practice.”
diperhatikan
pendapat
sejalan
Hamalik
ini Geoch
2005:20)
“pembelajaran adalah suatu kombinasi
Belajar
yang
penampilan sebagai hasil praktek.
tersusun
meliputi
unsur-unsur
adalah
(Sardiman
perubahan
dalam
manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
prosedur yang saling mempengaruhi
metode pembelajaran adalah usaha sadar
untuk
tujuan
dari guru untuk membuat siswa belajar,
pembelajaran”. Manusia terlibat dalam
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru
pada diri siswa yang belajar, bahwa
dan tenaga lainnya. Material meliputi
perubahan
buku-buku, papan tulis, dan kapur.
kemampuan baru yang berlaku dalam
Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari
waktu yang relatif lama dan karena
ruang kelas, perlengkapan audio visual,
adanya usaha. Metode pembelajaran
komputer. Prosedur meliputi jadwal dan
dapat juga diartikan sebagai cara yang
metode penyampaian informasi, praktek,
digunakan untuk mengimplementasikan
belajar ujian. Pengajaran mempunyai arti
rencana yang sudah disusun dalam
cara mengajar atau mengajarkan, dengan
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
demikian
mencapai tujuan pembelajaran.
mencapai
pengajaran diartikan sama
dengan
pemerolehan
dengan perbuatan belajar (oleh siswa)
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
44 Pengertian Seni dan Budaya Kata "seni" adalah sebuah kata yang
semua
orang
di
pastikan
keindahan dan perasaan keindahan itu dapat
terpuaskan
apabila
dapat
mengenalnya, walaupun dengan kadar
menangkap harmoni atau suatu kesatuan
pemahaman yang berbeda. Kata seni
dari bentuk yang disajikan. Seni identik
berarti
dengan penggunaan keterampilan dan
keterampilan
yang
diperoleh
melalui pengalaman, pengamatan atau
imajinasi
proses belajar. Setiap orang dapat saja
menghasilkan
berbicara seni menurut sudut pandangnya
Segala bentuk karya seni merupakan
masing
dipersalahkan
hasil dari kreatifitas yang dituangkan
ataupun diganti dengan sudut pandang
dalam sebuah benda yang terlihat indah.
lain,
ada
Suatu kesatuan secara struktural dari
kesepakatan tanpa rundingan dimana
elemen-elemen estetis, kualitas-kualitas
kata seni sering sekali dikaitkan dengan
teknis
kata
mempunyai arti tersendiri dan tidak
tanpa tetapi
indah
dapat sepertinya
sehingga
sudah
seperti
sudah
secara
dan
membutuhkan
Memahami
kesenian
unsur-unsur
menemukan
sesuatu
berarti
gagasan
yang
simbolis, pengesahan
untuk
yang oleh
pernyataan
dirinya. Dalam hal ini seni itu adalah
dalam budaya manusia.
memperdulikan
selalu
estetis.
luar
dirinya
seni
benda-benda
lagi
berlaku untuk menentukan unsur nilai Manusia dalam perkembangan
dalam
ekpresi
menjadi kebiasaan bahwa seni itu indah. itu
kreatif
sendiri
tanpa
apakah
orang
harus lain
menganggap itu indah atau tidak karena
menghubungkan
pada dasarnya setiap benda bisa jadi
kehidupannya degnan seni, kesenian
indah dan bisa juga tidak, dan seni itu
inimemberi rasa keindahan yang dapat
sendiri tidak harus indah.
dinikmati oleh manusia itu sendiri. Menurut
Read
2007;7)
simbol dari berbagai hal, misalnya
menyatakan, ”seni merupakan usaha
simbol keagamaan, keselarasan budaya
manusia untuk menciptakan bentuk-
dan bahkan untuk dunia pendidikan seni
bentuk yang menyenangkan.” Bentuk
dapat dijadikan simbol. Seperti pendapat
yang menyenangkan dalam arti bentuk
Langer
yang
menyatakan, ”seni merupakan simbol
dapat
(Dharsono,
Seni seringkali dijadikan sebagai
membingkai
perasaan
(Dharsono,
2007;7)
yang
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
45 dari perasaan.” Seni merupakan kreasi
generasi. Budaya terbentuk dari banyak
bentuk simbolis perasaan manusia yang
unsur yang rumit, termasuk sistem agama
tertuang dalam sebuah benda ataupun
dan
kata-kata yang miliki nilai keindahan.
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
Bentuk-bentuk simbolis yang mengalami
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
transformasi
merupakan bagian tak terpisahkan dari
yang
universalisasi bukan
dari
merupakan
politik,
adat
istiadat,
bahasa,
pengalaman,
dan
diri manusia sehingga banyak orang
terjemahan
dari
cenderung menganggapnya diwariskan
merupakan
pengalaman-pengalaman tertentu dalam
secara
karya
berusaha berkomunikasi dengan orang-
seninya
melainkan
formasi
genetis.
orang
dari pikirannya semata.
menyesuiakan perbedaan-perbedaannya,
berkesenian
dalam
berbeda
seseorang
pengalaman emosionalnya yang bukan Kehidupan
yang
Ketika
membuktikan
budaya
bahwa
budaya
dan itu
membawa
dipelajari. Budaya membentuk suatu pola
pencipta
hidup menyeluruh bersifat kompleks,
sebuah budaya masyarakat yang menjaga
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
nilai etik dan budi pekerti masyarakat.
turut menentukan perilaku komunikatif,
Hal ini sesuai dengan pendapat Setiady
unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
(2010:27), ”budaya atau kebudayaan
dan meliputi banyak kegiatan sosial
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
manusia.
kehidupan masyarakat
masyarakat pada
kedalam
buddhayah, yang merupakan bentuk
Budaya
yang
ada
dalam
jamak dari buddhi (budi atau akal)
masyarakat merupakan warisan nenek
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
moyang yang di wariskan sacara turun-
dengan budi dan akal manusia.” Budaya
temurun, budaya ini dijadikan sebagai
merupakan sebuah aturan kehidupan
aturan
tradisional yang telah diwariskan secara
pengatur
turun-temurun
mengambil
oleh
nenek
moyang
bermasyarat. Budaya tata
manusia. Setiap suku bangsa memiliki
sosialisasi
budayanya sendiri. Budaya adalah suatu
menciptakan
cara
moyang
hidup
yang
berkembang
dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
kehidupan peran sebuah
melihat
masyarakat
penting
kehidupan
sebagai
dan budaya,
kondisi
dalam untuk nenek
kehidupan
masyarakat melalui perasaannya sesuai
orang dan diwariskan dari generasi ke dengan pendapat Herimanto (2010;29) Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
46 yang menyatakan bahwa ”budaya adalah
didapat
hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.”
masyarakat.” Kehidupan manusia yang
Kebudayaan sangat erat hubungannya
sedang dijalani saat ini merupakan hasil
dengan
dari sebuah kebudayaan yang terus
masyarakat,
bahwa
segala
seseorang
sebagai
anggota
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
berkembang
ditentukan
yang
meningkatnya kecerdasan manusia, ini
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri..
menunjukkan bahwa sebuah budaya akan
Memandang kebudayaan sebagai sesuatu
selalu ada dalam sisi hidup manusia.
oleh
kebudayaan
yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang
lain.
sejalan
dengan
Dari berbagai definisi tersebut,
Kebudayaan
dapat diperoleh pengertian mengenai
merupakan identitas dari persekutuan
kebudayaan adalah sesuatu yang akan
hidup manusia, kebudayaan mengandung
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
meliputi sistem ide atau gagasan yang
sosial,
ilmu
keseluruhan
pengetahuan
serta
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
struktur-struktur
sosial,
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
religius, tambahan lagi segala pernyataan
itu
intelektual dan artistik yang menjadi ciri
perwujudan kebudayaan adalah benda-
khas suatu masyarakat.
benda yang diciptakan oleh manusia
Sementara (Rusmin
pendapat
Tumanggor,
menyatakan
bahwa
bersifat
abstrak.
Sedangkan
Taylor
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
2010:19),
perilaku dan benda-benda yang bersifat
”kebudayaan
nyata,
misalnya
pola-pola
perilaku,
hidup,
organisasi
merupakan keseluruhan yang kompleks,
bahasa,
yang
sosial, religi, seni, yang kesemuanya
di
pengetahuan, moral,
dalamnya
terkandung
kepercayaan,
hukum,
adat
kemampuan-kemampuan
kesenian,
istiadat,
dan
lain
yang
ditujukan dalam
peralatan untuk
membantu
melangsungkan
manusia kehidupan
bermasyarakat.
Pengertian Multimedia Multimedia diambil dari kata
beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara,
multi dan media. Multi berarti banyak
video dan animasi yang menghasilkan
dan media berarti media atau perantara.
presentasi
Multimedia
Multimedia juga mempunyai komunikasi
adalah
gabungan
dari
yang
menakjubkan.
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
47 interaktif yang tinggi. Bagi pengguna
merupakan
komputer multimedia dapat diartikan
bersama-sama menampilkan informasi,
sebagai informasi komputer yang dapat
pesan atau isi pelajaran.” pemanfaatan
disajikan melalui audio atau video, teks,
komputer
grafik dan animasi.
menggabungkan
Secara mengandung
umum bebragai
menggabungkan
multimedia elemen
berbagai
yang sumber
satu
untuk
dengan
memungkinkan
pendapat
berkomunikasi.
adalah
kombinasi
dari
membuat
dan
grafik,
audio,
teks,
link
menggabungkan
navigasi,
“Multimedia
secara
gambar bergerak (video dan animasi)
teknologi yang dijadikan satu, seperti Rosch (1996) menyatakan,
kesatuan
pemakai
yang
melakukan
berinteraksi, berkreasi Dalam
dan
definisi
ini
terkandung empat komponen penting Pertama,
harus
ada
komputer dan video atau Multimedia
multimedia.
secara umum merupakan kombinasi tiga
komputer yang mengkoordinasikan apa
elemen, yaitu suara, gambar dan teks.”
yang dilihat dan didengar. Kedua, harus
Multimedia adalah kombinasi dari paling
ada link yang menghubungkan pemakai
sedikit dua media input atau output dari
dengan informasi. Ketiga, harus ada alat
data, media dapat audio (suara, musik),
navigasi
animasi, video, teks, grafik dan gambar,
menjelajah
multimedia merupakan alat yang dapat
saling terhubung. Keempat, multimedia
menciptakan presentasi yang dinamis dan
menyediakan tempat kepada pemakai
interaktif yang mengkombinasikan teks,
untuk mengumpulkan, memproses, dan
grafik, animasi, audio dan gambar video.
mengkomunikasikan informasi dengan
Multimedia sebagai sebuah alat pembelajar sebuah
merupakan
kemajuan
menggabungkan
bagian
teknologi berbagai
dari yang
macam
yang
membantu
jaringan
pemakai
informasi
yang
ide. Jika salah satu komponen tidak ada, bukan
multimedia
namanya.
dalam
arti
luas
Misalnya, jika tidak ada
komputer untuk berinteraksi, maka itu
teknologi, seperti gambar, video, suara,
namanya
media
campuran,
dan berbagai macam hal lainnya sesuai
multimedia. Kalau tidak ada alat navigasi
dengan pendapat Arsyad (2010: 171)
yang memungkinkan untuk memilih
yang menyatakan, “multimedia adalah
jalannya
suatu
berbagai macam kombinasi grafik, teks,
namanya
film,
tindakan bukan
bukan
maka
itu
multimedia.
Demikian juga kita tidak mempunyai suara, video dan animasi yang Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
48 ruang
untuk
berkreasi
dan
televisi, bukan multimedia.
menyumbangkan ide sendiri, maka nama Jenis-jenis Multimedia Pembelajaran Berdasarkan
dapat dimanfaatkan oleh siswa secara
multimedia pembelajaran ada 2 macam,
mandiri
yaitu:
Multimedia
a)
b)
kegunaannya
tanpa
bantuan
guru.
pembelajaran
mandiri
memadukan
explicit
Multimedia presentasi Pembelajaran
harus
dapat
Multimedia presentasi pembelajaran
knowledge dan tacit knowledge ,
adalah alat bantu guru dalam proses
mengandung fitur assemen untuk
pembelajaran dikelas dan tidak
latihan,ujian dan simulasi termasuk
menggantikan guru secara
tahapan
keseluruhan. Contohnya: Microsoft
Contohnya: Macromedia Authorware
Power Point.
atau Adobe Flash.
pemecahan
masalah.
Multimedia pembelajaran mandiri, adalah sofware pembelajaran yang Manfaat Multimedia Pembelajaran Secara umum manfaat yang dapat
1) Memperbesar benda yang sangat
diperoleh adalah proses pembelajaran
kecil dan tidak tampak oleh mata,
lebih menarik, lebih interaktif, jumlah
seperti kuman, bakteri, elektron.
waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas
2) Memperkecil benda yang sangat
belajar siswa dapat ditingkatkan dan
besar yang tidak mungkin dihadirkan
prises belajar mengajar dapat dilakukan
ke sekolah, seperti gajah, rumah
di mana dan kapan saja, serta sikap
Tradisional, gunung.
belajar siswa dapat ditingkatkan.
3) Menyajikan benda atau peristiwa
Manfaat di atas akan diperoleh mengingat
terdapat
keunggulan
dari
yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat,
sebuah multimedia pembelajaran, seperti
seperti sistem tubuh manusia,
yang disampaikan
bekerjanya suatu mesin, beredarnya
sebagai berikut :
Sadiman (2009:17)
planet Mars, berkembangnya bunga, dan pesta adat.
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
49 4) Menyajikan benda atau peristiwa
guru dalam penyampaian materi ajar
yang jauh, seperti bulan, bintang,
kepada siswa karena dalam materi ajar
salju.
banyak contoh pelajaran yang tak dapat
5) Menyajikan benda atau peristiwa
dihadirkan langsung oleh guru, dan
yang berbahaya, seperti letusan
membantu siswa dalam memahami dan
gunung berapi, harimau, racun.
mengetahui
6) Meningkatkan daya tarik dan
multimedia
proses
materi
yang
diajarkan oleh guru dengan adanya
perhatian siswa. Dalam
tentang
pembelajaran,
keberadaan multimedia sangat membantu
pembelajaran
diharapkan
ketuntasan belajar dan pemahaman siswa terus berkembang dan bertambah.
Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran Sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran,
pemilihan
dan
penggunaan multimedia pembelajaran harusmemperhatikan
karakteristik
sehingga penggunabisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Selain
memenuhi
karakteristik
tersebut,
komponen lain, seperti: tujuan, materi,
pembelajaran
sebaiknya
strategi dan juga evaluasi pembelajaran.
fungsi sebagai berikut:
Karakteristik multimedia pembelajaran
a) Mampu
ketiga multimedia memenuhi
memperkuat
respon
adalah:
pengguna secepatnya dan sesering
a) Memiliki lebih dari satu media yang
mungkin.
konvergen,
misalnya
b) Memperhatikan
bahwa
siswa
menggabungkan unsur audio dan
mengikuti suatu urutan yang koheren
visual.
dan terkendalikan.
b) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki
kemampuan
untuk
mengakomodasi respon pengguna. c) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi
kemudahan
dan
c) Mampu
memberikan
kesempatan
adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban,
pemilihan,
keputusan,
percobaan dan lain-lain.
kelengkapan isi sedemikian rupa Pengertian Hasil Belajar
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
50 Hasil belajar adalah perubahan
memahami pelajaran dengan efektif dan
yang dimilki oleh seseoarang setelah
efisien. Hintzman (Muhibbin Syah 2008:
mengalami proses belajar, baik berupa
90-91) dalam bukunya The Psychology
perubahan pada ilmu pengetahuan, cara
of Learning and Memory berpendapat,
berpikir, sikap maupun moral. Melalui
“Learning is change in organism due to
proses belajar yang dialami, seseorang
experience
akan mengalami perubahan-perubahan
organism’s behavior.” Artinya, belajar
dalam kehidupan sehari-harinya baik
adalah suatu perubahan yang terjadi
dilingkungan
dalam
masyarakat
maupun
diri
which
can
organism
affect
(manusia
the
dan
hewan) disebabkan oleh pengalaman
keluarga. Setiap orang memiliki kemapuan
yang dapat mempengaruhi tingkah laku
dari berabgai pengalaman hidup, hal ini
organism
juga berlaku dalam belajar karena belajar
pandangan Hitzman, perubahan yang
merupakan proses dalam mencari sebuah
ditimbulkan oleh pengalaman tersebut
pengalaman. Seperti pendapat Sudjana
baru dapat dikatakan belajar apabila
(1990:22)
mempengaruhi organisme.
yang
menyatakan,
“hasil
tersebut.
Jadi,
dalam
belajar adalah kemampuan-kemampuan
Setiap siswa yang belajar pada
yang dimiliki siswa setelah ia menerima
akhirnya akan memperoleh hasil belajar
pengalaman
Pengalaman
yang baik dan hal itu akan meningkatkan
belajar yang diterima akan memberi
penguasaan siswa terhadap pelajaran
dampak pada perubahan yang terjadi
tersebut, hal ini sesuai dengan pandangan
terhadap seseorang. Perubahan yang
Sahertian (2004:1) yang mengatakan,
terjadi haruslah yang bersifat terus-
‘setiap
hasil
menerus
gambaran
tingkat
belajarnya.”
dan
akan
dilaksanakan
belajar
merupakan
penguasaan
siswa
sepanjang kehidupan seorang yang telah
terhadap sasaran belajar pada topik
belajar
sifatnya
bahasan yang dieksperimenkan, yang
sementara yaitu perubahan yang hanya
diukur dengan berdasarkan jumlah skor
terjadi ketika proses belajar itu terjadi.
jawaban benar pada soal yang disusun
Oleh karena itu seorang guru harus
sesuai dengan sasaran belajar.” Untuk
membuat sebuah metode pembelajaran
mengetahui hasil belajar yang terjadi
yang dapat memberi hasil belajar yang
pada siswa pada setiap proses belajar
bukan
perubahan
yang terjadi akan dilaksanakan tes, baik bagi siswa, sehingga siswa dapat Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
51 sehingga terjadi
diketahui setelah
perubahan
proses
yang
terjadi dalam segala macam/keseluruhan
belajar
tingkah laku suatu organisme sebagai
dilaksanakan disinilah dapat diketahui
hasil pengalaman. Dalam
hasil belajar siswa tersebut. Melalui
peningkatan
mutu
pelaksanaan tindakan kelas, peneliti dan
pendidikan nasional, pemerintah selalu
guru akan melihat dan mengevaluasi
memantau
setiap perubahan yang terjadi terhadapa
kurikulum yang selalu dikeluarkan oleh
siswa setelah menerima pembelajaran
pemerintah, dalam hal ini menurut
dari
Sudjana,
guru,
dengan
demikian
dapat
kualitas
pendidikan
(1990:22)
dalam
dari
sistem
diketahui metode pembeljaran yang tepat
pendidikan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
pendidikan,
baik
Wittig (Muhibbin Syah 2008: 90-91)
maupun
tujuan
dalam bukunya, Psychology of Learning
menggunakan klasifikasi hasil belajar
mendefinisikan belajar sebagai “any
dari Benyamin Bloom yang secara garis
relatively
in an
besar membaginya dalam tiga ranah,
organisme’s behavioral repertoire that
yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan
occurs as a result of experience.” Belajar
ranah psikomotoris.
permanent change
nasional rumusan tujuan tujuan
kurikuler
instruksional
ialah perubahan yang relatif menetap Ranah Kognitif Ranah kognitif yang berkenaan
kognitif siswa maka akan diadakan tes,
dengan hasil belajar intelektual yang
dari hasil tes ini akan dilihat apakah
terdiri
kognitif
dari
enam
aspek,
yakni
siswa
mengalami
pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
perkembangan. Jika dalam tes ini siswa
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
dapat menjawab setidaknya 75% dari
Kedua aspek pertama disebut kognitif
pertanyaan
tingkat
diketahui bahwa siswa dapat memahami
rendah
dan
keempat
aspek
yang
ada
berikutnya termasuk kognitif tingkat
materi
tinggi. Untuk mengetahui perkembangan
disampaikan oleh guru.
pembelajaran
maka yang
dapat telah
Ranah Afektif Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
52 Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan,
jawaban
atau
mengemukakan pendapat tentang materi pembelajaran.
reaksi,
Dalam
proses
belajar
dan
penilaian, organisasi, dan internalisasi.
mengajar guru harus dapat meningkatkan
Dalam hal ini peneliti dan guru secara
rasa
terus menerus melihat perkembangan
kemampuannya
lingkungan belajar siswa di kelas melalui
pertanyaan dan menjawab pertanyaan
sikap belajar siswa saat melaksanakan
seputar materi pelajaran
proses belajar dan mengajar.
diajarkan, selain itu guru juga harus
Tugas
percaya
diri
siswa
untuk
tentang memberi
yang sedang
utama guru dalam meningkatkan ranah
mengajarkan
afektif siswa adalah meciptakan suasana
menghargai antara sesama siswa maupun
kelas yang aktif dimana seluruh siswa
antara siswa dan guru sehingga suasana
dapat mengikuti pelajaran secara aktif,
belajar yang terbangun menjadi nyaman
guru harus membangun mental siswa
dan kondusif. Dengan demikian proses
yang
belajar dan mengajar dikelas menjadi
mampu
berbicara
dan
tentang
sikap
saling
aktif dan menyenangkan. Ranah Psikomotoris Ranah psikomotoris berkenaan
4)
Kemampuan
dengan hasil belajar keterampilan dan
misalnya
kemampuan bertindak. Ada enam aspek
dan ketepatan.
ranah psikomotoris, yakni :
di
bidang
kekuatn,
fisik,
keharmonisan,
5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari
1) Gerakan refleks (ketrampilan pada
ketrampilan sederhana sampai pada ketrampilan kompleks
gerakan yang tidak sadar). 2) Ketrampilan pada gerakan-gerakan
6)
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti
dasar. 3) Kemampuan perseptual, termasuk di
gerakan ekspresifdan interpretatif.
visual,
Dalam pelaksanaan proses belajar
membedakan auditif, motoris, dan
dan mengajar guru tak hanya bekerja
lain-lain.
untuk memberi pelajaran dan ilmu,
dalamnya
mebedakan
namun
guru
juga
berperan
dalam
mengarahkan bakat yang dimiliki siswa. Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
53 Setiap siswa tentunya memiliki bakat
dimiliki oleh setiap siswa. Hal ini juga
yang sudah ada sejak dia lahir, hal ini
dapat
yang
metode
harus
diperhatikan
oleh
guru
menolong
guru
pembelajaran
yang
sehingga guru dapat mengarahkan siswa
sehingga
dalam
pembelajaran dengan cepat.
mengembangkan
bakat
yang
siswa
menentukan
dapat
tepat
memahami
KESIMPULAN Dari uraian yang terdapat pada kerangka
teoritis
dapat
pemahaman yang lebih baik pada suatu
diketahui
pelajaran. Multimedia pembelajaran yang
pengertian metode pembelajaran adalah
dipakai guru dalam proses belajar akan
usaha sadar dari guru untuk membuat
membantu guru dan mempermudah guru
siswa belajar. Dengan menggunakan
untuk menjelaskan tentang materi ajar
berbagai metode pembelajaran dan media
kepada
yang
multimedia
pembelajaran
berkembang
yang
guru
terus
memberikan
siswa.
Dengan
setiap
adanya
siswa
dapat
memahami tentang sebuah karya seni
pengalaman belajar yang menarik bagi
dan
siswa.
mungkin dapat dihadirkan dalam proses
Guru secara sadar
instruksi
kepada
meningkatkan
memberi
siswa
untuk
pengetahuannya
baik
budaya
belajar
masyarakat
mengajar,
membantu
guru
yang
multimedia dalam
tak juga
memberi
secara kognitif, afektif dan psikomotorik.
pemahaman dan pengalaman belajar
Sehingga terjadi perubahan sikap dalam
kepada siswa tentang pelajaran seni dan
menerima pelajaran yang disampaikan
budaya yang sebenarnya ada disekitar
oleh guru. Melalui berbagai metode yang
kehidupan
dapat
dihadirkan dalam kelas belajar.
membantu,
pelajaran
kepada
guru
memberi
siswa
demi
namun
Metode
tak
munghkin
pembelajaran
juga
peningkatan hasil belajar siswa kearah
menjadi hal yang harus diperhatikan,
yang lebih baik.
dengan menggunakan multimedia juga
Multimedia pembelajaran adalah
harus
menggunakan
metode
pangggabungan dari media audio dan
pembelajaran yang tepat, agar hasil
visual yang dapat menampung aspirasi
belajar yang ingin dicapai berhasil. Guru
dan inspirasi seseorang dalam proses
dapat menggunakan berbagai metode
belajar sehingga menimbulkan efek pada
pembelajaran yang telah ada, sehingga
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
54 proses belajar dapat dikondisikan oleh
Meningkatkan hasil belajar siswa tentu
guru secara sistematis. Proses belajar
memerlukan berbagai macam usaha,
juga
seperti kemampuan guru mengolah kelas
menjadi
lancer
apabila
menggunakan pembelajaran,
guru
metode-metode sehingga
guru
dan
pelajaran,
selain
itu
metode
dapat
pembelajaran yagn tepat juga membawa
mengarahkan pelajaran kepada hal-hal
perubahan yang baik terhadap hasil
yang lebih baik. Guru juga harus
belajar siswa. Media belajar juga menjadi
memperhatikan faktor psikologi siswa
hal yang sangat mendukung dalam
sehingga dapat melihat metode yang
proses penyampaian pelajaran kepada
tepat untuk memberi pelajaran kepada
siswa sehingga siswa semakin mudah
siswa.
memahami pelajaran yang disampaikan Hasil belajar adalah perubahan
oleh guru. Dengan demikian maka
yang terjadi terhadap siswa sebagai
harapan
akibat
dari
meningkatkan
hasil
belajar
seperti
belajar akan mingkin dapat dicapai dan
sikap,
moral,
berhasil, dan siswa sebagai pembelajar
pengetahuan, wawasan yang dapat dilihat
memiliki kemampuan untuk memahami
dengan meningkatnya hasil belajar siswa.
pelajaran.
terjadinya
poses
untuk
perubahan
DAFTAR PUSTAKA Hopkins, David. 1993. A teacher guide Ahmadi, Abu; Supryono, Widodo. 2004. to classroom research. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Philadelpia: open University Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Press HR, Widada. 2010. Multimedia Interaktif Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Untuk Guru dan Profesional. Jakarta : Rajagrafindo. 2010 Yogyakarta : Pustaka Widyatama. Bahruddin, H; N. Wahyuni, Esa. 2007. Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teori Belajar dan Pembelajaran. Teaching and learning. What it is Jakarta : Ar-Ruzz Media Group and Why it’s here to Stay. Borg & Gall. 2003. Educational California: Corwin Press. Koentjaraningrat. 2004. Manusia dan Research. New York: Allyn and Bacon. Kebudayaan di Indonesia. Jakarta Handayani, Pri. 2009. Keberadaan Musik : Djambatan Komalasari, Kokom. 2010. Elektronik di Robertmoog Computer Musik Studio Pembelajaran Kontekstual, Sendratasik Fakultas Bahasa dan Konsep dan Aplikasi. Bandung : Seni Universitas Negeri Medan. Refika Aditama. Lewin, Kurt. 1990. Action Research And Medan: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Minority Problems. Victoria : Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan
55 Deakin University. Pusat Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Pusat Pembinaan Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Rajagukguk, Mayanti. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Lagu Terhadap Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Talawi. Medan: Universitas Negeri Medan Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada. Sanjaya, Wina. 2011 Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana Prenada. S. Kartika, Dharsono.2007. Kritik Seni. Bandung : Rekayasa Sains Sianturi, Erwin. 2010. Penerapan Multimedia Untuk Meningkatkan Apresiasi Musik Anak di Taman Kanak-Kanak Joy Kids Binjai. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Siahaan, Edwin J. 2010. Penggunaan Instrumen Gitar Dalam Proses Pembelajaran Seni Budaya di SMK Yayasan Perguruan Indonesia Membangun TARUNA BELAWAN T.A 2010/2011. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Situmeang, Juita R. 2008. Hubungan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Sw. Nur Azizi Tanjung Morawa. Medan: Fakultas Ekonomi UNIMED Sadiman, Arif S; Rahardjo, R; Anung dan Rahadjitno. 2009. Media Pendidikan.Jakarta : Rajawali Pers
Syah,
Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tumanggor, Rusmin ;dkk. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana Prenada.
Lamhot Basani Sihombing adalah Dosen Program Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan