PENERAPAN MaMa Ku Pintar UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI PKBM SINAR PEKAN TUA PADA PROGRAM PAKET B DAN C Kec.Pelalawan Oleh : Mujiaman, S.Pd A.
PENGANTAR Dalam dunia pendidikan Ilmu pendidikan adalah salah satu ilmu
dasar yang mempunyai peranan penting. Karena pelajaran salah satu sarana
dalam
membentuk
warga
belajar
dalam
berfikir
kreatif,
inovatif,aktual tajam dan terpercaya. Disisi lain lingkungan merupakan hal yang penting karena memupuk bakat dan motivasi warga belajar. Warga belajar juga didorong oleh keluarga secara intensif ditangani oleh ahlinya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa perkembangan bakat kreatif seseorang berkaitan dengan dua faktor, yaitu motivasi seseorang untuk mengembangkannya dan lingkungan yang mendukung perkembangannya Kurikulum KTSP mengisyaratkan bahwa dalam pembelajaran harus berpusat kepada warga belajar (student centered) peran tutor atau guru sebagai fasilitator, pembimbing, atau pun motivator. Warga belajar bukan sebagai objek dan dituntut untuk aktif di dalam kelas apalagi sebagian besar warga belajar usianya sudah lanjut dan harus banyak muatan ketrampilanya dan harus banyak dilakukan dengan praktek. Selain itu, tutor juga harus bisa menerapkan suatu metode bagaimana menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan. Hal ini penting karena
seperti telah kita ketahui bersama bahwa pelajaran bagi warga belajar merupakan pelajaran yang dianggap sulit, tidak menarik, dan menakutkan bagi sebagian besar warga belajar . Realitas di lapangan khususnya di PKBM Sinar Pekan Tua dihadapkan pada kenyataan bahwa berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran disimpulkan bahwa
banyak tutor masih menggunakan
metode pembelajaran yang monoton. Warga belajar menjadi pasif dan hanya dijadikan sebagai objek dalam kegiatan pembelajaran. Metode 1
pembelajaran yang dipakai hanya itu-itu saja dan hal ini membuat mereka menjadi tidak senang dalam kegiatan belajar. Alhasil hal ini membuat mereka semakin mengalami kesulitan dalam belajar. B.
MASALAH Menindak
kritisi
berbagai
permasalahan
tersebut,
menuangkan pengalaman berupa best practice menggunakan
penulis model
pembelajaran kooperatif, yaitu metode Make a Match dengan media kartu pintar, yang disingkat MaMa Ku Pintar. Make a Match berarti mencari pasangan. Metode pembelajaran ini menekankan
adanya komunikasi,
interaksi, dan kerja sama antar warga belajar dan menciptakan suasana pembelajaran
yang
menarik
dan
tidak
membosankan.
Dengan
penggunaan metode tersebut harapannya akan meningkatkan motivasi warga belajar di PKBM Sinar Pekan Tua Desa Rangsang . Berdasarkan masalah di atas dirumuskan permasalahan sebagai berikut; 1.
Bagaimana proses pembelajaran dengan penerapan metode MaMa Ku Pintar di PKBM bisa meningkat ?
2.
Bagaimana hasil belajar warga dalam menerapkan metode MaMa Ku Pintar di PKBM Sinar Pekan Tua ?
C.
PEMBAHASAN dan SOLUSI
1.
Pembahasan Make a Match dengan Kartu Pintar Frase MaMa Ku Pintar merupakan akronim dari kata bahasa
Inggris Make a Match dan bahasa Indonesia kartu pintar. Make a Match atau mencari pasangan merupakan salah satu metode pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan di dalam kelas. Salah satu keunggulan teknik ini adalah
warga belajarmencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Aktifitas mencari pasangan adalah kegiatan mempertemukan jawaban dan soal. Media yang digunakan adalah kartu pintar. Kartu pintar adalah kartu yang berisi
soal atau jawaban mengenai suatu konsep atau
2
permasalahan tertentu. Kartu dibuat sedemikian rupa sehingga bisa menarik warga belajar untuk mempelajarinya. Metode Make a Match dikembangkan oleh Lorna Curran Metode pembelajaran MaMa Ku Pintar yang merupakan akronim dari gabungan kata bahasa Inggris Make a match dan bahasa Indonesia “Kartu Pintar” merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Bejo (2011) mengatakan bahwa salah satu keunggulan teknik ini adalah warga belajarmencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Noviati (2009) menyimpulkan bahwa metode pembelajaran Make a match dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gatak Sukoharjo tahun pelajaran 2008/2009. Nadjamudin (2008) menambahkan bahwa penggunaan metode pembelajaran
Make a match
dapat
memperbaiki pembelajaran sejarah dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Ada beberapa alasan mengapa pembelajaran kooperatif metode MaMa Ku Pintar efektif dilaksanakan di antaranya sebagai berikut (a) mudah dilaksanakan karena tidak membutuhkan persiapan yang rumit dalam membuat media belajarnya; (b) biayanya murah
karena hanya
membutuhkan kertas foto/cover untuk dicetak atau kertas asturo/gambar dan spidol untuk menuliskan kartu jawaban atau soal, (c) warga belajarlebih aktif dan partisipatif. Model ini bisa meningkatkan keaktifan, partisipasi, dan keterlibatan warga belajardalam pembelajaran. Interaksi dan komunikasi dua arah antar Warga Belajar, interaksi dengan pasangan yang lain, interaksi dengan sumber belajar
akan tercipta dalam
pembelajaran; (d) warga belajar lebih mendalam menguasai materi dan lebih lama diingat. Dengan adanya interaksi dengan pasangannya dan interaksi dengan materi yang dibantu dengan kartu soal dan kartu jawaban maka akan memudahkan warga belajar untuk menguasai materi. Apalagi warga belajardiberi kesempatan untuk mengembangkan materi yang ada yang disesuaikan dengan pengalaman mereka.
3
Materi yang dikuasai akan lebih lama diingat atau long term memory; (e) memudahkan warga belajaruntuk mengeluarkan pendapat atau pikiran. Karena terjadi komunikasi dengan temannya sendiri, warga belajartidak malu-malu lagi atau sungkan untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Hal ini akan mudah mengeluarkan ide-ide atau pikiran-pikiranya; dan (f) tempat KBM bisa fleksibel karena kegiatan KBM bisa dilaksanakan di dalam kelas atau di luar kelas sehingga kegiatan KBM bisa menarik dan tidak membosankan, ada pada gambar di bawah ini :
Gb. Kegiatan KBM di dalam kelas
Ada beberapa alasan mengapa pembelajaran kooperatif metode MaMa Ku Pintar efektif dilaksanakan warga belajar di antaranya sebagai berikut : 1.
Mudah
dilaksanakan warga belajar dan karena
membutuhkan persiapan yang
tidak
rumit dalam membuat media
belajarnya. 2.
Biayanya
murah
karena hanya membutuhkan
kertas
foto/cover untuk dicetak atau kertas asturo/gambar dan spidol untuk menuliskan kartu jawaban atau soal. 3.
Warga
belajar lebih aktif
dan partisipatif. Model ini bisa
meningkatkan keaktifan, partisipasi, dan keterlibatan warga belajar dalam pembelajaran. Interaksi dan komunikasi dua arah antar Warga
4
Belajar, interaksi dengan pasangan yang lain, interaksi dengan sumber belajar akan tercipta dalam pembelajaran. 4.
Warga belajar lebih mendalam menguasai materi dan lebih lama diingat. Dengan adanya interaksi dengan pasangannya dan interaksi dengan materi yang dibantu dengan kartu soal dan kartu jawaban maka akan memudahkan warga belajar untuk menguasai materi.
Apalagi
warga
belajardiberi
mengembangkan materi yang
kesempatan
untuk
ada yang disesuaikan dengan
pengalaman mereka. Materi yang dikuasai akan lebih lama diingat atau long term memory. 5.
Memudahkan
warga belajar untuk mengeluarkan pendapat
atau pikiran. Karena terjadi komunikasi dengan temannya sendiri, warga belajartidak malu-malu lagi atau sungkan untuk mencari pasanagan untuk jawaban. Hal ini akan mudah mengeluarkan ideide atau pikiran-pikiranya. 6.
Tempat
KBM bisa fleksibel karena kegiatan KBM bisa di
laksanakan warga belajar di dalam kelas atau di luar kelas sehingga kegiatan KBM bisa menarik dan tidak membosankan. Ada beberapa karya yang bisa diambil dari penerapan metode pembelajaran ini di antaranya Meningkatnya Keaktifan Warga Belajar . pembelajaran dan karakter juga ini dapat di lihat pada motivasi menggunakan metode MaMa Ku Pintar semakin di gemari oleh warga belajar Meningkatnya
antusias dan partisipasi warga belajar di dalam
kelas. Warga belajar tampak tidak lagi begitu takut dalam pembelajaran. Keaktifan bisa diamati dari perilaku warga belajar seperti memperhatikan apa yang disampaikan tutor , menjawab pertanyaan tutor , berusaha menjawab/bertanya jawab dengan yang lain, bekerja sama dengan yang lain,
berdiskusi
atau
bertukar
pendapat
dengan
yang
lainya,
mencatat/menulis yang penting, dan merespon jawaban teman. Keaktifan secara positif tersebut meningkat secara signifikan. Sedangkan keaktifan
5
yang dimaknai secara negatif seperti warga belajarbanyak bergurau dan berbicara dengan temannya, selalu mondar-mandir di dalam kelas, asal menjawab pertanyaan dan asal bertanya, mengalami pengurangan intensitasnya 2.
Solusi Solusi yang tepat salah satu
model pembelajaran kooperatif yaitu
metode MaMa Ku Pintar. Metode ini diterapkan dan ditujukan agar minat belajar warga di PKBM bisa meningkat. Dalam waktu yang akan datang Warga Belajar akan dilibatkan ke dalam pembuatan media belajar ini dengan konsep awal atau materi dari tutor. Apabila hasilnya sudah baik atau layak jual yang dilihat dari segi penampilan dan kualitas akan diarahkan untuk dijual ke penyelenggara atau sekolah yang lainya. Langkah selanjutnya akan dibentuk sebuah kelompok belajar usaha bagi mereka yang merupakan
pengembangan pemberdayaan ekonomi bagi
Warga Belajar. a. Langkah-langkah Pembelajaran Aktivitas WB
Kegiatan Tutor
Tahap-1 Warga belajar melakukan yang Memandu kegiatan motivasi, diinstruksikan tutor terkait kegiatan pembinaan keakraban (warming motivasi atau keakraban up exercises):Teknik diad dan membagikan Lembar Kerja WB Tahap-2 Warga belajar membentuk 5 Mengocok kartu jawaban atau kelompok dan mengambil salah soal satu kartu pintar yang sudah dikocok dan memikirkan jawaba/soal Tahap-3 Tiap warga belajar mencari pasangan yang cocok dengan kartu Melakukan pengamatan jawaban/soalnya Tahap-4 Pasangan melakukan pendalaman Memfasilitasi diskusi antar materi yang di berikan oleh tutor pasangan
6
Memberikan umpan balik Mengocok kartu kembali
Tahap- 5 Masing-masing pasangan presentasi, ambil kartu lagi
Sumber Lurna Curent dengan Modifikasi Ada beberapa hasil karya inovasi
yang bisa diambil dari penerapan
metode pembelajaran ini di antaranya Meningkatnya Keaktifan Warga Belajar . Hasil karya inovasi ini dapat di lihat pada motivasi menggunakan metode
MaMa Ku Pintar yaitu bisa menghasilkan suatu karya yang
mempunyai nilai jual. Meningkatnya
antusias dan partisipasi warga belajar di dalam
kelas. Warga belajar tampak tidak lagi begitu takut dalam pembelajaran. Keaktifan bisa diamati dari perilaku warga belajar seperti memperhatikan apa yang disampaikan tutor , menjawab pertanyaan tutor , berusaha menjawab/bertanya jawab dengan yang lain, bekerja sama dengan yang lain,
berdiskusi
atau
bertukar
pendapat
dengan
yang
lainya,
mencatat/menulis yang penting, dan merespon jawaban teman. Keaktifan secara positif tersebut meningkat secara signifikan. Sedangkan keaktifan yang dimaknai secara negatif seperti warga belajarbanyak bergurau dan berbicara dengan temannya, selalu mondar-mandir di dalam kelas, asal menjawab
pertanyaan
dan
asal
bertanya,
di
kelas
mengalami
pengurangan intensitasnya Perubahan perilaku warga belajar atau karakter yang terbentuk dari proses pembelajaran metode ini adalah sebagai berikut. a.
Disiplin
7
Warga belajar menjadi disiplin di dalam kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas serta disiplin masuk sekolah . Kedisiplinan di kelas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran berhubungan erat dengan keaktifan mereka di dalam kelas. Kedisiplinan masuk ke kelas dipengaruhi oleh faktor bahwa mereka tidak takut lagi mengerjakan perintah dan mengikuti kegiatan yang diberikan oleh tutor. b.
Suka Kerja Sama Hal ini disebabkan oleh masalah yang harus diselesaikan dan dihadapi bersama-sama. Mau tidak mau mereka harus selalu bekerja sama dengan pasanganya.
Dalam menghadapi suatu
masalah atau soal mereka saling mengisi kekurangan dan kelebihan mereka. Kerja dalam pasangan atau tim ini sangat penting dan lamakelamaan bisa menjadi karakter mereka. c.
Terbuka Sikap ini mengandung maksud bahwa karena mereka sudah terbiasa berinteraksi dan komunikasi di dalam kelas maka mereka menjadi terbuka akan masalah-masalah terutama dalam
hal
belajar. Terbuka diberi masukan temannya atau kritik dari yang lain akan bermanfaat sekali bagi setiap individu demi perbaikan. Di dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sikap ini penting sekali sehingga untuk menepis sifat tertutup yang bisa berujung dan mengarah pada sifat egois.
Masalah-masalah belajar yang
mereka hadapi dengan sendirinya akan cepat dipecahkan dan ditangani secara bersama-sama. d.
Percaya Diri Perilaku ini terbentuk karena mereka sudah terbiasa untuk mengkomunikasikan pendapatnya di kelas. Kadang-kadang mereka tidak takut dan sungkan untuk bertanya atau mengemukakan ideidenya di depan kelas dengan menggunakan kartu pintar dalam pembelajaran . Kepercayaan diri mereka terbentuk lewat interaksi di
8
dalam kegiatan pembelajaran. Interaksi yang terjadi bisa antar warga belajaratau interaksi dengan tutornya. Interaksi tersebut bisa dalam bentuk
menjawab pertanyaan tutor atau teman yang lainya,
berdiskusi atau bertukar pendapat dengan yang lainya,
atau
merespon jawaban teman.
e.
Menghargai Orang Lain Karena mereka sudah terbiasa mengeluarkan pendapat, mereka menjadi maklum apabila ada pendapat warga belajar lain salah. Apalagi dalam pelajaran yang mereka pelajari kegiatan yang ada di sekitar lingkungan adalah menu sehari-hari bagi mereka. Mereka tidak
mencemoohnya karena
mereka sadar bahwa
menjawab, merespon pendapat orang lain atau mengeluarkan pendapat perlu pemikiran dan keberanian
9
KESIMPULAN DAN HARAPAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan , maka dapat ditarik
simpulan
berkaitan dengan penerapan proses pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran MaMa Ku Pintar. Proses pembelajaran berkaitan dengan tahapan operasional metode.
Adapun
langkah-langkah
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan metode tersebut dapat dirangkum sebagai berikut: 1.
Tutor
memandu salah satu kegiatan
motivasi atau pembinaan
keakraban seperti teknik diad dan lainya, dan warga belajar melakukan instruksi. 2.
Tutor mengocok kartu dan warga belajar mengambil kartu.
3.
Warga belajar memikirkan pernyataan/pertanyaan atau jawaban dan tutor melakukan pengamatan
4.
Warga
belajar mencari pasangan yang cocok dengan kartu
jawaban/soalnya dan memberikan reward and punishment bagi pasangan yang tercepat dan yang melebihi waktu yang disepakati dan tutor masih melakukan pengamatan. 5.
Pasangan
melakukan pendalaman materi dan
bilamana perlu
memfasilitasi diskusi pasangan. 6.
Pasangan presentasi (bisa perwakilan saja) dan tutor memberikan umpan balik.
10
7.
Tutor
mengocok lagi dan tidak boleh mendapatkan jawaban/soal
yang sama. Hasil belajar ini juga membuahkan hasil suatu karya .Penggunakan metode ini membentuk warga belajar lebih aktif, antusias dalam belajar, bersemangat, dan
termotivasi untuk belajar di dalam kelas.
Indikator
untuk mengukur keaktifan dan ada semangat serta motivasi yang besar seperti
memperhatikan
apa
yang
disampaikan
tutor,
menjawab
pertanyaan tutor, berusaha menjawab/bertanya jawab dengan yang lain, bekerja sama dengan yang lain, berdiskusi atau bertukar pendapat dengan yang lainya, mencatat/menulis yang penting, dan merespon jawaban teman. Keaktifan secara positif tersebut meningkat secara signifikan. Dan sebaliknya, keaktifan yang dimaknai secara negatif seperti warga belajarbanyak bergurau dan berbicara dengan temannya, selalu mondar-mandir di dalam kelas,
asal menjawab pertanyaan dan asal
bertanya, pengurangan intensitasnya. Penerapan metode ini bisa membentuk sikap dan perilaku positif warga belajar dan menyentuh pendidikan
karakter kepada mereka di
antaranya menghargai orang lain, percaya diri, terbuka, dan suka bekerja sama.
B.
Harapan Adapun harapan yang dianggap perlu dikemukakan berdasarkan
pembahasan di atas adalah sebagai berikut. 1.
Warga Belajar, untuk lebih motivasi dan disiplin untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
di
kelas
serta
bersemangat
untuk
mengembangkan pembuatan media untuk layak dijual sehingga mereka bisa berdaya secara ekonomi. 2.
Tutor, sebaiknya tidak lagi menggunakan metode yang monoton dan tidak melibatkan Warga Belajar. Penulis menganjurkan kepada tutor yang lain untuk menggunakan metode MaMa Ku Pintar karena telah terbukti
adanya peningkatan
dan partisipasi Warga Belajar,
11
kecuali jika warga belajar telah mencapai titik jenuh terhadap metode tersebut maka tutor bisa memadukan
dengan metode yang lain
seperti role play, jigsaw, interviews, games, scrabble, atau yang lainya. Selain itu, metode ini bisa dikembangkan ke media lain selain kartu, misalnya menggunakan stereofom. 3.
Penyelenggara sebagai penanggung jawab penyelenggaraan di kelompok belajar kiranya senantiasa memberikan motivasi kepada tutor lainnya untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran, terutama menyangkut proses kegiatan belajar mengajar dalam hal ini menyangkut penggunaan metode pembelajaran yang menarik khususnya di daeraah terpencil atau tempat yang sulit di jangkau.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bejo. 2011. Peningkatan Keaktifan dan Kimia Kompetensi Lambang Unsur dan Rumus Kimia melalui Model Pembelajaran Make a Match pada Siswa Kelas X TAV-2 SMK N3 Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011.Didaktika. Jurnal Pembelajaran, XII : 58. Nadjamudin, Lukman. 2008.Penerapan Cooperative Learning Model Make a Make untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pengajaran Sejarah, (online), FKIP Universitas Tadulako. (Diakses 1 Mei 2013). Noviati, Dewi. 2009. Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Make a match bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri Gatak Sukoharjo Tahun Pelajaran 2008/2009. Error! Hyperlink reference not valid. 15 Mei 2013).
13
14