Jurnal Pendidikan Saains e-Pensa. V Volume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 80-87
PENERAPAN P N LEMBAR KEGIATAN N SISWA TE EMA ENERG GI ALTERN NATIF UNT TUK MELAT TIHKAN KE ETERAMPIL LAN PROSE ES PADA SISWA KELA AS VIII-A SMP YPP NURUK K HUDA SU URABAYA 2 Ahmad Zak ki Ghufron 11), Winarsih 2) , dan Martiini 3) 1)
Mahhasiswa Program m Studi Pendiddikan Sains FM MIPA UNESA, e-mail: ahmaadzakighufron@ @gmail.com 2) Dossen Jurusan Bioologi FMIPA U UNESA, e-maiil: biolink64@ @yahoo.com 3 3) Dosen Prograam Studi Pend didikan Sains F FMIPA UNESA A, e-mail:
[email protected] A Abstrak
Penelitiian tentang peenerapan LKS tema Energi Alternatif inii bertujuan unntuk mendeskrripsikan hasil keteram mpilan proses, hasil belajar kognitif, k dan reespon siswa. Penelitian ini diilakukan dengaan rancangan “One Shot Sh Case Studyy” dan analisiss dilakukan seccara deskriptif kuantitatif. Poopulasi penelitiian ini adalah seluruh h siswa kelas VIII V SMP YPP Nurul N Huda Suurabaya Semesster II tahun ajaaran 2012/20133 yang terdiri dari tig ga kelas. Samp pel yang digunakan dalam peenelitian ini addalah kelas VIII-A. Berdasarrkan hasil tes keteram mpilan proses yang y dilakukann diperoleh ratta-rata nilai keelas adalah 76 dengan ketunttasan klasikal sebesarr 73,08% deng gan nilai terenddah 52 dan nillai tertinggi 955. Ketuntasan hhasil belajar kognitif k siswa dari hassil tes diperoleh rata-rata nilaai kelas 75,69 dengan d ketuntaasan klasikal seebesar 73,08% % dengan nilai terendaah 53 dan nilaii tertinggi 95. Berdasarkan analisis a hasil korelasi k regresi bahwa nilai keterampilan proses mempunyai korelasi k positiff dengan hasil belajar kogniitif, yang dilihhat dari indekss determinasi r2=0,823 atau sebesaar 82,3%, yangg mempunyai arti bahwa raata-rata nilai hasil h belajar ko ognitif siswa ditentuk kan oleh keterrampilan prosees melalui perssamaan Ŷ = 18 8,857 + 0,748X X. Respon sisswa terhadap penerap pan LKS pada tema energi altternatif sangat baik dengan persentase p 91,63% merespon positif sesuai harapan n peneliti. Darii hasil tes keteerampilan proses, hasil belajaar kognitif sisw wa dan responn siswa, maka dapat disimpulkan d baahwa penerapaan LKS tema eenergi alternatiif untuk melatiihkan keteram mpilan proses pada sisswa kelas VIII-A SMP YPP Nurul N Huda Suurabaya berhassil dengan baikk. Kata kunci: Lembar Kegiatan Sisw wa, Energi Alterrnatif, dan Ketterampilan Prosses A Abstract Researcch on the appplication of stuudent worksheeet theme Alteernative Energgy purpose to describe the results of o process skillls, cognitive leearning outcom mes, and studen nt responses. The T research waas carried out with thee draft "One Shot Case Study y" and be quanntitatif descripttive analysis. The T reseach po opulation was all stud dents in class VIII V SMP YPP Surabaya Nurrul Huda secon nd semester off the school yeaar 2012/2013 which consists c of threee classes. Thee sample used in this study is i a class VIII--A. Based on the t results of tests coonducted process skills gainned an averagge class score was 76 with classical com mpleteness of 73.08% % with the loweest value 52 annd highest valuue 95. Cognitiv ve mastery leaarning outcomees of students from thhe test results obtained o by thee average valuue of class 75.669 with classiccal completeness of 73.08% with thee lowest value 53 and highesst value95. Bassed on regressiion analysis off the correlatioon results that the valuue of the skills have a positivve correlation w with cognitive learning l outcom mes, as seen frrom the index of deterrmination of r2 2 = 0.823 or 82.3%, which m means that the average value of the result is i determined by the student's s cogniitive learning skills s through the t process of equation e Ŷ = 118.857 + 0.7488 X. Students' responsse to the application studentt worksheets oof on the them me Alternative Energy very well w with the percenttage of 91.63% % responded poositively as exppected researcchers. From thee results of thee test process skills, cognitive c learnning outcomess of students and students' responses, it can be concluuded that the applicattion of alternattive energy theeme LKS melaatihkan process skills for stuudents of class VIII-A SMP YPP Nuurul Huda Suraabaya successfful. Keywords: Student Work W Sheet, Allternative Energgy, and Processs Skills
i yang muddah dipahami dan dikenal peserta p disiplin ilmu didik (A Anonim, 2007). Pembelajaran terpadu akan memberikkan pengalam man yang berm makna bagi peserta p didik, kaarena peserta didik akan memahami m koonsepkonsep yang dipelajari melalui pengaalaman langsunng dan menghubbungkannya deengan konsepp-konsep lain yang dipahamii dan sesuai dengan d kebutuuhan peserta didik.
PENDAHULU P UAN Model M pembellajaran terpadu u merupakan saalah satu model implementasi i kurikulum yang dianjjurkan untukk diterapkan d paada pendidikaan. Dalam pengajarannya p a, pembelajaran p Ilmu Pengetaahuan Alam (IPA) terpaduu dapat d dikemass dengan tem ma atau topik tentang suatuu wacana w yang dibahas dari berbagai b sudutt pandang atauu 80
Peneraapan Lembar Kegiatan K Siswaa Untuk Melatiihkan Keteramppilan Proses
Kurikulum K yan ng menunjang untuk metodee pembelajarann IPA I terpadu addalah kurikulum m 2006, yang disebut d dengann Kurikulum K Tinngkat Satuan Pendidikan P (KT TSP). KTSP adalah a kurikuluum operasionaal yang disusunn dan d dilaksanak kan oleh masinng-masing satuuan pendidikann. Untuk U menduukung implem mentasi pembelajaran sainss terpadu t yang mengacu pada KTSP, maka m perangkaat dikemas dengaan tema atau topik, pembelajaran p t sehinggaa mampu m memootivasi siswa untuk u belajar lebih antusiass, menciptakan m k keterkaitan pen ngetahuan, dan kebermaknaann dalam d belajar. dakan di SMP P Dari daata pra-penelittian yang diad YPP Y Nurul Huda pada 14 Mei M 2013 denngan menyebarr angket a (lampirran 14) diperooleh data bahw wa siswa yangg menjawab; m 1. suka deengan mata pellajaran IPA 344,62%, 2. merasa termotivasi untuk mem mpelajari IPA A 42,31% %, 3. dapat menentukan m varriabel penelitiaan 0%, 4. dapat membuat m rumussan masalah 3,84%, 5. dapat membuat m hipoteesis 0%, 6. dapat menyimpulkan m data 3,84%, 7. dapat mengklasifikasi m i 42,31%, 8. dapat melakukan m peng gukuran 34,62% %, 9. dapat melakukan m peng ghitungan 30,7 77%, 10. dapat melakukan m peng gamatan 23,08%, 11. dapat membuat m rancanngan percobaann 7,69%, 12. dapat berbicara b di depan d kelas waktu w pelajarann IPA 53,,85%, Hasil wawancara w denngan beberapa murid di SMP P YPP Y Nurul Huda H Surabayaa mengatakan bahwa dalam m pembelajaran p IPA jarang melakukan m praktikum, hasil perhitungan p s secara keselu uruhan dapat dilihat padaa lampiran l 22. Dari data pra penelitian n yang telahh dilakukan d dappat dilihat baahwa motivasii siswa untukk mempelajari m m mata pelajaran n IPA sangatt rendah, dann keterampilan k p proses yang dim miliki siswa beegitu rendah. Tingkatt partisipasi daan penghayatann peserta didikk yang y tinggi dalam kegiataan belajar mengajar m dapaat dicapai d apabiila mereka memiliki m kesempatan untukk secara langsunng menerapkan n teori yang didapat. d Untukk itu i dalam kegiatan pembelaj ajaran diperluk kan sebuah alaat untuk u menyaluurkan pesan atau a informasii dari guru kee peserta p didik, yang biasa disebut d media pembelajarann. Media M pembelajaran secaraa tepat dan beervariasi dapaat mengatasi m sikkap pasif peseerta didik, seh hingga pesertaa didik d jadi lebih termotivasi untuk belajarr dalam kelass. Salah satu meddia yang seringg dipakai dalam m pembelajarann yaitu y Lembarr Kegiatan Siswa S (LKS). LKS dapaat memberikan m manfaat m bagi guru dan sisw wa. Guru akann memiliki m bahaan ajar yang siap digunakkan, sedangkann siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yangg mandiri m dan belajar memaahami tugas yang tertuangg
dalam LK KS (Anonim, 2004). 2 Rendah hnya motivasi siswa dalam meempelajari IPA A dapat diatasi dengan penggunaan media LK KS. M Mengingat keteerampilan prooses yang dimiliki siswa beegitu rendah, m maka dalam LKS L tersebut siswa akan dilaatihkan mengennai beberapa keterampilan k p proses, diantarannya mengam mati, menguukur, komunnikasi, membuatt rumusan masalah, ideentifikasi varriabel, merumusskan hipotesiis, dan meenarik kesim mpulan berdasark kan data hasil eksperimen. Keterampilan K p proses sains san ngat penting uuntuk dipelajarri dan dikuasaii oleh setiap orang. Bila seseorang telah mengguasai keteramppilan proses, maka oran ng tersebut telah menguasaai keterampilaan yang diperllukan dalam bbelajar tingkat tinggi, yaituu melakukann penelitian dan memecahhkan masalaah. Kemamp puan memecahkan masalah dan penelitiann merupakan kecakapan hiduup dan merupakaan hasil belaajar paling tinggi t yang harus dipelajarii siswa (Ibraahim,dkk., 20010:2). Kesukksesan belajar di d dalam disipplin ilmu meerupakan hasill dari yang penerapann penyelidikan secara berkelanjutan b berkaitkaan dengan subjek yang g dipelajari dan menggunnakan keteramppilan proses. Saalah satu bahhan kajian mata m pelajarann IPA terpadu yang y terdapat dalam kehidu upan sehari-harri dan menjadi topik t yang hanngat dibicarakkan adalah energi e alternatiff. Kebutuhan energi yang semakin s meninngkat, disebabkaan oleh pertuumbuhan popuulasi pendudukk dan menipisn nya sumber cadangan miinyak dunia serta permasalahan emisi daari bahan bak kar fosil, untuuk itu diperlukaan sumber energi altern natif yang rramah lingkungaan, salah satuu sumber enerrgi alternatif aadalah biogas. Biogas B berasaal dari berbaggai macam liimbah organik seperti sampah biomassa, kotoran maanusia, kotoran hewan h yang ddapat dimanfattkan menjadi energi e melalui proses p anaerobbic digestion. Daalam tema eneergi alternatif, model keterpaduan yang dig gunakan adalahh tipe jaring laba-laba (weebbed) yang maana mengkaitkan materi tentang energi dengan d peran manusia m meengelola linggkungan, penngurai (decompooser), dan reakksi kimia, yang merupakan dalam d kajian lin ngkup IPA. Pembelajaran teerpadu tipe webbed w adalah pembelajaran terpadu yaang mengguunakan P inii pengembanggannya pendekatan tematik. Pendekatan dimulai dengan d tema-teema tertentu yaang kemudian dibagi d kedalam sub-sub tema ttertentu (Fogarrty, 1991). t bebberapa Daalam peneliitian ini terdapat permasalahan diantaaranya yaituu; bagaimaanakah keteramppilan proses siswa setelah menggunakan LKS tema en nergi alternatif?, bagaimannakah hasil bbelajar kognitif siswa setelahh dilatihkan keterampilan k p proses menggunnkan LKS temaa energi alternatif?, bagaimaanakah respons siswa setelah menggunakann LKS tema eenergi
Jurnal Pendidikan Saains e-Pensa. V Volume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 80-87
dibelakan ng dan terkadan ang juga berkelliling aktif ke siswas siswa, tiap pengamat mengamati tiga kelompokk. Tes dengan pemberian sooal berupa pilihan ganda yang diberikan n pada akhirr pembelajaraan, dengan waktu w pengerjaaan 25 menit. Angket dib berikan pada siswa setelah pembelajaran beerakhir dan dibberi waktu 10 menit untuk meengisinya. Teeknik analisiss data yang digunakan dalam penilitian n ini adalah; A Analisis data lem mbar aktivitas siswa menggunnakan rumus: skor yaang didapat Aktivitas siswa = x 100 % .....................(1)
alternatif? a Sed dangkan tujuan n dari penelitiiana ini adalahh untuk u mendeeskripsikan; keterampilan k proses siswaa sebagai hasil penerapan p LKS S tema energi alternatif, a hasil belajar b kognittif siswa seteelah dilatihkann keterampilann proses, p respon ns siswa terhhadap proses pembelajarann dengan d mengggunakan LKS teema energi alteernatif. METODE M Penelitian P yanng dilakukan adalah peneliitian deskriptiff yaitu peneelitian kuantitatif k yan ng berusahaa mendeskripsik m kan suatu gejaala, peristiwa, dan kejadiann yang y terjadi pada saat sekkarang. Pada penelitian inni peneliti p mendeeskripsikan ketterampilan prosses siswa, hasil belajarar b kognnitif siswa, daan respons sisswa. Populasi pada p penelitiian adalah semua s siswa kelas VIIII, sedangkang saampel penelitiaan adalah sisw wa kelas VIII-A A SMP YPP Nurrul Huda Surabbaya, sebanyakk 26 siswa. Desain penelitian yanng digunakan adalah desainn pra-eksperime p ntal model sattu kasus satu tembakan t (onee shot s case stud dy), yaitu peneelitian yang mendeskripsikann suatu kelompook yang dikenaai perlakuan teertentu, dengann pola p seperti X →O, dimanaa X adalah peenerapan LKS, sedangkan O adalah a tes setelah diterapkannnya LKS. Proseduur penelitian inni dibagi menj njadi dua tahapp yaitu y tahap persiapan p dan tahap pelakssanaan. Tahapp persiapan p meeliputi (1) meenentukan maateri pelajarann untuk u menerappkan LKS yaittu materi dengaan tema energi alternatif; a (2) menyusun peerangkat pemb belajaran yangg terdiri t dari: siilabus; rencanaa pelaksanaan pembelajaran; lembar l kegiataan siswa; soal tes hasil bellajar;instrumenn penilaian; p (3) menyiapkan instrumen peenelitian yangg terdiri t dari: lembar observ vasi; lembar angket a responss siswa. Sedangkan pada tahap t pelaksaanaan, penelitti bertindak b sebaagai guru, dan melaksanakan n pembelajarann sesuai dengan yang ada di RP PP. men penelitiann yang diguunakan dalam m Instrum penelitian p ini adalah lembarr observasi, leembar tes hasil belajar, b lembaar angket, daan perangkat pembelajarann. Lembar L observvasi ini melipu uti pengamatann aspek afektiff dan d aspek psikomotor. Lem mbar tes hasil belajar berupaa soal-soal evalluasi yang dib berikan pada siswa setelahh berakhir b pembbelajaran yangg bertujuan unttuk mengetahuui hasil h belajar ko ognitif siswa dan d hasil keteraampilan prosess setelah mengggunakan LKS S, yang disesuuaikan dengann kriteria k ketun ntasan minimuum (KKM ≥70).. ≥ Lembarr angket a responss siswa yang bertujuan b untuuk memberikann tanggapan t terh hadap LKS teema energi allternatif yangg telah t diterapk kan. Perangkaat pembelajaraan terdiri darri silabus; rencaana pelaksan naan pembelaj ajaran; lembarr kegiatan k siswaa, buku ajar, soal tes hasil belajar. Teknik pengumpulann data yang diggunakan dalam m penelitian p ini terdiri atas observasi, tess, dan angkett. Observasi O dilaakukan oleh dua pengamaat yang dudukk
jumlahh skor total
Analisis angket responns siswa Perssentase data angket a peroleh dihituung berdasarkkan skala Guuttman yang dip jawaban “ya” “ mendapatt skor 1 dan yaang jawaban “ tidak” t skor 0. Dalam D menghiitung persentasse maka rumuss yang digunakaan adalah: F K= x 100 % ....................................................(2) N dengan K = persentasee jawaban respponden, F = juumlah jawaban responden, daan N = jumlaah responden.. Dari perhitunggan kemudian diinterpretasiikan seperti 81% 8 100% (S Sangat baik) 661% - 80% (Baik) ( 41% - 60% (Cukup baik) b 21% - 400% (Kurang) 0% 0 - 20% ( Sangat S kurang). Analisis tes t secara indivvidu digunakann rumus seperti; Nilai sisw wa =
∑ skor perrolehan x 100 .............................(3) ∑ skor makksimum
Sedangkaan secara klasikkal digunakan rumus; % ketuntaasan klasikal =
∑ siswa yang tuuntas x 100 % .......(4) ∑ siswa
Hubungaan keterampilaan proses deengan hasil bbelajar kognitif dapat d dilakukaan dengan anaalisis regresi dan d uji korelasi. Analisis regrresi dengan peersamaan regrresi Y atas X, dengan d X adaalah keteramp pilan proses, dan d Y adalah hasil h belajar kkognitif siswa.. Persamaan umum u regresi linnier sederhana adalah; Ŷ= a + bX. Sedangkaan analisis koorelasi digunakan untuk meencari arah dan kuatnya hubunngan antara duua vaibel atau lebih, baik hubu ungan simetriss, kausal, dan reciprocal. Kuuatnya hubungann antara variaabel yang dihaasilkan dari annalisis korelasi dapat diketahhui berdasarkaan besar kecillnya r yang hargganya antara -1 sampai +1, dengan d tanda negatif n menyatak kan adanya hubungan lin nier tak lanngsung (korelasi negatif) antaara X dan Y,, dan tanda positif p kan adanya huubungan linierr langsung (koorelasi menyatak positif) antara a X dan Y Y. Harga r = 0, maka henddaknya ini ditafs fsirkan bahwa tidak terdapat hubungan linier antara X dan Y. Koefisien korelasi daapat dihitung dengan d rumus; 82
Peneraapan Lembar Kegiatan K Siswaa Untuk Melatiihkan Keteramppilan Proses
r =
[n∑ X
n∑ XY − ∑ X ∑ Y 2
][
− ( ∑ X ) 2 n ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
]
.......(5))
kemudian k darri perhitungan n diinterpretaasikan dengann kriteria k 0,8000-1,00 (tinggi)), 0,600-0,800 0(cukup), 400-0,600 0 (agak rendah), 0.2000-0,400 (renddah), 00-0,2000 (sangat ( rendahh). HASIL H DAN PEMBAHASA AN Keterampilan K proses yang dilatihkan d padaa penelitian inni meliputi m pengamatan, penguukuran, identiffikasi variabell, rumusan r masaalah, hipotesis,, simpulan, daan komunikasii. Nilai N hasil tess keterampilann proses dapaat dilihat padaa Tabel T 1. Tabel 1. Hasil Tes Keterampilan Proses No. Absen N Absen No. Nilai Nilai 1 86 14 69 2 83 15 70 3 56 16 81 4 72 17 80 5 73 18 52 6 91 19 92 7 72 20 95 8 66 21 80 9 89 22 48 10 94 23 77 11 68 24 80 12 85 25 64 13 83 26 70 = 76 7 KK= 73,0 08% Keterangan K = Rata-rataa nilai
KK K = Ketuntassan Klasikal
Berdasaarkan Tabel 1 dapat dilihat d bahwaa ketuntasan k klasikal mencapaii 73,08%, yangg menunujukann bahwa b pembeelajaran dikataakan berhasil karena sudahh melampaui m standar ketuntaasan klasikal di SMP YPP P Nurul N Huda (≥ ≥70%).
Gambar 1. Diagram D Ketun ntasan Keteram mpilan Proses Ketuntaasan sebagian besar siswa inni menunjukann bahwa b pembeelajaran dengaan menerapkann media LKS S
sebagai media untuk melatihkan keterampilan k p proses berpengaaruh positif terhhadap keteram mpilan proses seebagai hasil belaajar. Hal ini seesuai dengan pernyataan Wijayanti (2008) LKS L selain sebagi media pembelajaran juga untuk mempuny yai beberapaa fungsi diantaranya d mengetah hui seberapa jaauh materi yag telah dikuasai siswa dan dappat meningkattkan kemamp puan siswa dalam d memecahhkan masalah. Siiswa yang ttidak tuntas dalam tes hasil keteramppilan proses sebesar 26,92% %, yang jumlahnya sama den ngan ketidak tuuntasan hasil belajar kognitiff siswa yaitu 26,92%, meskippun persentasee siswa yang tidak tuntas saama, tapi ada lima dari tujuuh siswa yang tidak tuntas daalam tes hasil keterampilan proses, lima siswa tersebut juga j tidak tunttas pada tes hasil h belajar koognitif siswa. Ketidaktuntasan K n siswa dalam m tes keteram mpilan proses sisswa disebabkann guru kurang memberikan latihan dengan persoalan p yanng berbeda-beeda sehingga siswa mengalam mi kesulitan dalam menyelesaikan soal yang diberikan n guru. Kemuungkinan yangg lain karena pada setiap asppek keterampillan proses tidaak diberikan dengan d jumlah buutir yang samaa. Daari tujuh keeterampilan proses p yang telah dilatihkan n ada satu keteerampilan prosses yang tidak tuntas secara klasikal k yaitu keterampilan proses menggukur. Dimana siswa yang tuuntas dalam ketarampilan k p proses mengukuur sebanyak 667,94% dan yang tidak tuntas sebanyakk 32,06%. Hal ini disebabkan n, kemampuan siswa dalam mengkonversi m satuan massih kurang, yang ditunjukaan banyaknya siswa yang menjawab m salahh pada soal no 2 dan 3. Pada butir soal 1, 2, 2 dan 3 meruupakan soal penngukuran yaang dituangkaan dalam bbentuk menghitu ung, pada butiir soal 1, 2, dan d 3 belum sesuai sepenuhn nya untuk dijadikan seebagai tes untuk keteramppilan mengukkur, karena mengukur dan menghitu ung itu berbeeda yang mana mengukuur itu termasuk k ranah afektif ssedangkan men nghitung meruupakan ranah kog gnitif. Peeneliti mengirra bahwa soaal no 1, 2, ddan 3 merupakaan soal penguukuran, tapi yang benar aadalah meskipun dem tentang penghitungan, p mikian keteram mpilan menghitu ung merupakkan bagian dari keteram mpilan mengamaati. Sebagaaimana yanng diungkkapkan Semiawaan.,dkk., (1992:20), di dalam m observasi terrcakup berbagai kegitan seeperti menghhitung, menggukur, klasifikassi, maupun meencari hubungaan antara ruanng dan waktu. Saaat penggunaaan LKS dalam m membuat miiniatur biogas, ad da 2 kelompokk yang belum berhasil b menunnjukan miniatur biogas yanng telah dibuat d tidak bisa mengeluaarkan api, keetika pipa log gam pada miiniatur disulut dengan d api. Hal ini dim mungkinkan adanya a kebocoraan pada sambuungan sehinggaa ada oksigenn yang
Jurnal Pendidikan Saains e-Pensa. V Volume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 80-87
proses peembelajaran ddalam menyajiikan atau mennyerap mata pelaajaran. Daari tujuh siswaa yang tidak tu untas pada tess hasil belajar kognitif, ada lim ma dari tujuh siswa tersebuut juga tidak tun ntas pada tes hhasil keterampiilan proses. Keetidak tuntasan siswa dalam m tes hasil belajar b kognitif ini wa enggan berrtanya jika kurang k disebabkaan oleh sisw paham dan kurang teelitinya siswa dalam mengerrjakan soal. Daari 19 soal yanng telah diberik kan pada siswaa ada 3 soal yangg belum tuntas secara klasikaal, yaitu no 2, 3, 3 dan 11. Ketid dak tuntasan bbutir soal ini disebabkan banyak siswa yanng salah dalam m menjawab sooal tersebut, diimana soal no 2 dan 3 tentaang pengukuraan, dan soal no n 11 tentang hipotesis. h Sepperti yang dittunjukan padaa 4.1, keteramppilan proses m mengukur sisw wa dikatakan tidak tuntas, inni menjadi fakttor siswa kesullitan menjawabb soal no 2 dan d 3, karena siswa kurrang paham untuk mengkonnversi satuan, sedangkan s unttuk no 11 disebakan siswa kurrang teliti dalam m menjawab so oal. Haasil belajar sisswa dapat dijaadikan acuan untuk menentukkan ketuntasaan tujuan pem mbelajaran, dengan d mengelom mpokan butir soal yang seejenis dalam tujuan t pembelajaran yang heendak dicapai, untuk ketunntasan tujuan peembelajaran diisajikan pada Tabel T 3
masuk m pada miniatur. m Padaa proses pem mbuatan biogass tidak t membuttuhkan oksigeen, sehingga ketika k oksigenn masuk m maka proses pembuattan biogas gagaal. Nilai tees hasil belajar kognitif siswaa diperoleh darri hasil h siswa meengerjakan soall evaluasi, yanng dilaksanakann pada p pertemuaan kedua setelaah semua materri disampaikann. Data D nilai hasiil belajar kogn nitif siswa dappat dilihat padaa Tabel T 2 2 Hasil Belajarr Kognitif Sisw wa Tabel 2. No. N Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nilai 84 79 58 68 68 89 74 68 89 89 79 79 74
No. Absen 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nilai 79 74 84 74 53 89 95 74 58 74 74 68 74
=75,69 KK= K 73,08% Keterangan K KK K = Ketuntassan Kelas,
T Tabel 3. Ketunntasan Tujuan Pembelajaran
= Rata-rata
Berdasaarkan Tabel 2 dapat dilihat d bahwaa ketuntasan k klaasikal mencap pai 73,08%. Dengan siswaa yang y mendapaat nilai ≥ 70 adaa 19 siswa, dann nilai < 70 adaa 7 siswa.
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Gambar 2. Diagram D Ketun ntasan Hasil Beelajar Kognitif Sisswa Ketuntaasan sebagian besar siswa inni menunjukann bahwa b pembeelajaran dengan penerapann media LKS S berpengaruh b p positif terhadapp hasil belajar kognitif siswaa. Hal H ini sesuai dengan pernyyataan Ibrahim (2010) bahwaa pembelajaran p sains yang baik dilakkukan dengann bagaimana b saiins ditemukan, yaitu lewat metode ilmiahh dan d menggunaakan keterampiilan proses sain ns. Dilihat darri ketuntasan k klaasikal yang lebih l dari 70% %, maka bisaa dikatakan d bah hwa pembelaajaran dengan n menerapkann media m LKS telah berhasiil. Hal ini sesuai s dengann pernyataan p A Aliah Abdullahh dalam Wijjayanti (2008)) media m pembelaajaran sebagai sumber inform masi berbentukk LKS L dan sejenisnya dapat digunakan d sebbagi penunjangg
6. 7. 8. 9. 10. 11.
84
Tujuann Meenjelaskan penngertian eneergi Meenjelaskan eneergi yang telah disediakan alam Meenjelaskan tenttang biogas seb bagai energi alternatif Meenjelaskan tenttang bahanbah han yang digunnakan dallam pembuatann biogas Menjelaskan M jenis pengurai yan ng berperan daalam pem mbuatan biogaas Meenjelaskan reakksi kimia yan ng terjadi padaa biogas Meenjelaskan peruubahan eneergi yang terjaadi pada bioogas Meenjelaskan benntuk-bentuk eneergi Meenjelaskan hukkum kekalan eneergi Meenjelaskan keuuntungan darri pengelolaan biogas Meenjelaskan peraan manusia Meenjelaskan peraan manusia dallam mengelolaa lin ngkungan
Persentase Ketuntasan Kateegori K (%) 75,00
Tunntas
82,69
Tunntas
61,54
Tiddak Tuuntas
73,56
Tunntas
84,62
Tunntas
73,08
Tunntas
76,92
Tunntas
76,92
Tunntas
76,92
Tunntas
84,62
Tunntas
76,92
Tunntas
Peneraapan Lembar Kegiatan K Siswaa Untuk Melatiihkan Keteramppilan Proses
.Berdassarkan Tabel 3 dapat dilihatt bahwa semuaa tujuan t hasil beelajar dinyatakaan tuntas kecuaali pada nomorr tiga t dengan persentase p 61,,54%. Tujuan pembelajarann tersebut t dituaangkan pada butir soal noomor 2, yangg dipadukan d deengan keteraampilan prosees mengukurr. Ketidaktuntasa K an tujuan haasil belajar siswa s tersebuut disebabkan d baanyak siswa yang y menjawaab salah padaa butir b soal nomor 2, karenna kurang pah hamnya siswaa tentang t pengkkonversian saatuan, karena guru kurangg memberi m cointtoh yang lebih banyak. Kemun ngkinan lainnnya yaitu kurangnyaa kemampuan k s siswa dalam menyerap daan memaham mi konsep k yang benar. b Hal ini didukung deng gan pernyataann Sanjaya (2008) yang menngungkapkan bahwa dalam m rangkaian r akttivitas pembellajaran tidak mengharapkann siswa hanya mendengar, m meencatat, kemuddian menghafaal materi m pelajarran. Oleh kareena itu, hal ini i juga dapaat berpengaruh b teerhadap hasil belajar b siswa sehingga s masihh terdapat t sebagian siswa yang g belum tuntas.. Selain menilai m hasil belajar b kognitif, peneliti jugaa menilai m afektiff dan psikomottor siswa yangg diperoleh darri hasil h pengamaatan. Aspek afeektif terdiri dari karakter dann keterampilan k sosial s siswa, karakter k melipuuti disiplin dann tanggungjawab t b sedangkan keterampilan k s sosial meliputti bertanya, b berppendapat, dann bekerjasamaa. Pada aspekk psikomotor p meeliputi mengguunkan gelas ukkur dan neracaa. Penilaian P penngamatan ini hanya dijaddikan sebagaai pelengkap p dalaam penilaian pembelajaran, p karena penelitti tidak t siap untu uk menyediakaan waktu dan alat ukur yangg cocok c untukk masing-maasing siswa. Data nilaai pengamatan p a afektif dan psiikomotor dapaat dilihat padaa Tabel T 4 Tabel 4. Haasil Pengamataan Afektif dan Psikomotor No. N Nilai Nilai No. N Nilai Nilai N Absen A A P Afektiff Psikomotor Absen Afektif Psikomotor 1 50 37,5 14 85 50 2 90 50 15 80 37,5 3 45 50 16 55 50 4 65 37,5 17 45 37,5 5 80 37,5 18 65 37,5 6 90 37,5 19 75 37,5 7 70 37,5 20 55 37,5 8 50 50 21 65 37,5 9 65 50 22 75 37,5 10 45 50 23 50 37,5 11 90 37,5 24 90 25 12 85 50 25 55 25 13 65 37,5 26 65 37,5 = 67,31 = 40,38
Paada penilaian pengamatan ini, peneliti (guru) ( menilai dari d hasil penggamatan selam ma megerjakann LKS dan disk kusi, penilaiaan afektif daan psikomotoor ini dilakukann dengan bantuan dua pengamat dengan d menggunnakan lembarr pengamatan n. Pada Tabbel 4 bahwasannnya hasil bbelajar afektif seperti dissiplin, tanggunggjawab, dan bekerjasama daapat dilakukann oleh semua sisswa, sedangkann untuk keteram mpilan sosial seperti s bertanya dan berpendapat tidaak semua siswa mendapattkan kesem mpatan untuk k bertanya dan berpendaapat karena keterbatasann waktu. Pada keteramppilan psikomootor tidak seemua siswa dapat menggunnakan alat, karena keterrbatasan alat dan pembagiaan kerja dari masing-masing m g kelompok. Dilihat D dari Tabbel 4 siswa m memiliki tingkkat kerjasama yang tinggi, yaang didasarkann pada pembag gian kelompokk yang heterogenn, dimana siswa s yang lebih pintar akan membanttu siswa yanng kurang pintar p dan dalam menggunnakan alat terrjadi pembagian kerja, sehhingga semua sisswa memiliki kesempatan beelajar mengguunakan alat, messkipun hanya m mempelajari salah s satu alatt yang digunakaan dalam mengerjakan LKS. Reespons siswa terhadap peembelajaran dengan d penerapann LKS, didapaat dari penyebaran angket reespons siswa. Data D respons ssiswa tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 Ta abel 5. Hasil R Respon Siswa terhadap LKS Ya (%) No. Peertanyaan 1 Ap pakah penamppilan LKS menaarik 100 2 Appakah isi LKS menarik 88 3 Appakah tujuan ddalam LKS suddah jelas 7 73,1 4 Appakah proseduur kerja sudah jelas 7 76,9 5 Ap pakah uraian atau penjelasaan dalam 7 73,1 LK KS mudah dipaahami 6 Ap pakah dalam LKS ini dilatih untuk 100 menggunakan taabel pengamataan 7 Ap pakah dalam LKS L ini kaliaan dilatih 100 keeterampilan merumuskan m masalah beerdasarkan fenomena atau teeori yang dippelajari 8 Ap pakah dalam LKS L ini kaliaan dilatih 100 keeterampilan menentukan m variabelv vaariabel percobaaan 9 Ap pakah dalam LKS L ini kaliaan dilatih 100 keeterampilan membuat hipotesis h beerdasarkan rum musan masalah 10 Ap pakah dalam LKS L ini kaliaan dilatih 100 keeterampilan m menyimpulkan mudah dippahami 11 Ap pakah dalam LKS L ini kaliaan dilatih 100 keeterampilan meengkomunikasiikan 12 Ap pakah LKS ini membaangkitkan 8 88,5 motivasi belajar kalian Raata-rata 991,63
Jurnal Pendidikan Saains e-Pensa. V Volume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 80-87
Dari Tabel 5 menunjukan m b bahwa dalam m pembelajaran p menggunakan n media LKS, siswa merasaa dilatihkan d ten ntang keteram mpilan proses. Dari responss siswa tersebuut siswa juga merasa term motivasi untukk belajar b IPA karena k siswa terlibat t secara langsung dann berperan b aktif dalam pembellajaran. Hal inii sesuai dengann pernyataan p Wiijayanti (2008)) bahwa LKS dapat d berfungsi untuk u membaangkitkan minat siswa jika LKS disusunn rapi, r sistematiis, dan mudah h dipahami siiswa, sehinggaa mudah m menarikk perhatian sisswa. Secara keseluruhan siiswa menyukaai pembelajarann dengan d mengggunakan mediaa LKS. Hal inni dikarenakann selama kelas VIII ini sisw wa tidak pernaah melakukann praktikum, p k karena banguunannya direenovasi. Darri beberapa b pertaanyan yang ada a dalam anggket, sebanyakk 16,9% siswa menjawab m tujuaan dalam LKS tidak jelas dann uraian u atau pennjelasan dalam m LKS tidak muudah dipahamii. Hal H ini dimu ungkinkan terjadi karena siswa jarangg melakukan m praaktikum, dan terbiasa dengan n penyampaiann seluruh materi dilakukan oleh h guru. Dari penelitian p ini peneliti, ingiin mengetahuui hubungan h antaara keterampilaan proses dengaan hasil belajarr kognitif k siswaa. Berdasarkann nilai keteram mpilan prosess, peneliti p dapat mengetahui hubungan h linier antara nilaai keterampilan k proses p dengan hasil belajar kognitif k siswaa. Pada P analisis regresi r diperolleh persamaan Ŷ = 18,857 + 0,748X. 0 Dimaana koefisien a= 18,857 dann koefien b = 0,748. 0 Nilai positif pada koefisien b menyyatakan bahwaa untuk u setiap rata-rata nilai n keteram mpilan prosess bertambah b attau meningkaat dengan satu s tingkatann kemampuan, k maka m kemampuuan siswa aspeek kognitif jugaa akan a meningk kat. Berdasarkaan persamaan di atas dapaat disimpulkan d bahwa nillai keteramppilan prosess berhubungan b positif dengaan kemampuann siswa padaa aspek a kognitiff. Pada an nalisis hasil koorelasi regresi dapat d diketahuui bahwa b nilai keterampilan k proses mempuunyai korelasi positif p dengann hasil belajar pada ranah koognitif. Hal inni dapat d dilihat dari d indek deterrminasi r2=0,82 23 atau sebesarr 82,3%, yang mempunyai m artti bahwa rata--rata nilai hasil belajar b kognitif siswa dittentukan oleh keterampilann proses, p melalu ui persamaan Ŷ = 18,857 7 + 0,748X . Sisanya 17,7% % hasil belajarr kognitif sisw wa dipengaruhhi oleh o faktor lain, seperti sem mangat siswa dalam belajarr, fasilitas f sekolaah, kegiatan sehhari-hari atau yang y lainnya.
1. Keterrampilan prosess siswa setelahh menggunakann LKS bisa dikatakan d baik,, hal ini ditunjuukan dari ketunntasan siswaa secara klasikkal sebesar 73,08%, dari 26 siswa hanyaa 7 siswa yangg tidak tuntas. Nilai terendahh pada hasil tes keterampiilan proses adalah a 52 dann nilai tertingggi 95, dengann rata-rata 76. 2. Hasil belajar siswaa setelah dilattihkan keteram mpilan proses juga bisa diikatakan baik,, hal ini ditunnjukan dengaan ketuntasann klasikal mencapai m 73,08%, dengaan nilai terendaah 53 dan nilaii tertinggi 95 dengan d rata-raata 75,69 3. Respoon siswa setelaah menggunakaan LKS tema energi e altern natif, rata-rata 91,63% sisw wa merespon positif p sesuaii harapan dari ppeneliti.
PENUTUP P Simpulan Berdasarkan B hasil analissis data peenelitian dann pembahasan p dii atas, dapat disimpulkan sebagai berikut;
Arikunto, Suharsimi. 2006. “Proosedur Peneliitian”. Cipta. Jaakarta: Renika C
Saran mana pentingnnya keteramppilan proses untuk Sebagaim dipelajarii dan dikuasai oleh setiap orrang, sebagai modal m awal unttuk belajar tinngkat tinggi, maka disamppaikan saran-saran sebagai berikut; LKS pada mateeri yang bertem makan Hasil darri penerapan L energi altternatif mendappatkan nilai yaang memuaskann baik dari hasil belajar ketterampilan prroses, hasil bbelajar kognitif, dan respons siswa, sehinggga penerapan LKS sebagai media m pembelajjaran dapat ditterapkan pada materi m lain. Denngan dilatihkannnya keteramppilan proses seebagai modal aw wal untuk belajar, siswa akan a terbiasa untuk belajar tinngkat tinggi, ssalah satunya adalah a memecahkan masalah. Untuk meendapatkan nilai n afektif dan psikomottor siswa secaara objektif dan dapat dilakkukan oleh sem mua siswa henddaknya diberik kan waktu khuusus / tersendirii untuk dilakukkan tes. DAFTAR R PUSTAKA Abriyantti, Resti. 20122. Penerapan Lembar Keggiatan Sisswa Inkuiri P Pada Materi Daur D Ulang Liimbah Keelas X di SMA A Negeri 1 Ma anyar Gresik Untuk M Meningkatkan K Ketuntasan H Hasil Belajar Siswa (skkripsi). Surabaaya: Universitaas Negeri Surabbaya Anonim. 2008. Panduan Pengembangan Pembelaajaran IP PA Terpadu (Puskur). Jakarta: J Baliitbang Deepdiknas. Anonim. 2004. Pedomaan Penyusunan n LKS dan Skeenario Peembelajaran SSMA. Jakarta: Direktorat Jeendral Peendidikan Daasar dan Meenengah Direektorat Peendidikan Umuum
Arsyad, Azhar. A 2006. M Media Pembellajaran. Jakartta: PT Raaja Grafindo Persada.
86
Peneraapan Lembar Kegiatan K Siswaa Untuk Melatiihkan Keteramppilan Proses
Badan B Standaar Nasional Pendidikan. P 20 006. Panduann Penyusuunan Kurikkulum Tinggkat Satuann Pendidiikan Jenjangg Pendidikan Dasar dann Menenggah. Jakarta:BS SNP. Fogarty, F Robin n. 1991. How to Integratedd the Curriculaa. Palatinee, Ilinois: IRI/ Skylight Publiishing, Inc. Ibrahim, I Musliimin. 2002. Peelatihan Terinteegrasi Berbasiis Kompettensi Guru Mata Pelajjaran Biologgi Pengem mbangan Peranngkat Pembelaajaran. Jakartaa: Depdik knas. Riduwan. R 20 010. Skala Peengukuran Varriabel-Variabeel Penelitiian. Bandung: Alfabeta. Semiawan, Conny. C 1992. Pendekatan Keterampilann Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam m Belajarr. Jakarta: PT Grasindo G Universitas U Neegeri Surabayaa. 2006. Pandduan Penulisam m Skripsi. dan Penillaian Skripsi.. Surabayaa. Surabay ya: FMIPA Un niversitas Negeeri Surabaya. Widjajanti, W Enndang. 2008. Pelatihan Peenyusunan LKS KS Mata Pelajaran P Kim mia Berdasarkkan Kurikulum m Tingkatt Satuan Pendiidikan Bagi Guuru SMK/MAK K. Yogya: Universitas Negeri N Yogya. W., W Hadi, Triiyo, dan W., Puspo Yanuaar. 2010. Studdi Karakteerisasi Polyimide P Membraness, Polyeth hersulfone – Polymidee Compositte Membraanes, dan Polyyethersulfone – Zeolite Mixedd Matrix Membranes untuk Pemurnnian (skripsi)’. Diponegorro Semaraang: Un niversitas