Penerapan Keamanan Pangan Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Industri Makanan Minuman
Roy Sparringa, PhD Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan Disampaikan pada: Rapat Kerja kementerian Perindustrian Tahun 2013 Jakarta, 12 Februari 2013
1
AGENDA PRESENTASI
Pendahuluan
Dampak Keamanan Pangan Strategi Penguatan Sistem Keamanan Pangan Penutup 2
THE UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS
“Everyone has the right to a standard of living adequate for the health and wellbeing of himself and of his family, including food, clothing, housing and medical care ...” (article 25)
http://www.un.org/en/documents/udhr/index.shtml 3
Global Food Safety Strategy
“Summary: The Fifty-third World Health Assembly, in resolution WHA53.15, requested the Director-General to put in place a global strategy for surveillance of foodborne diseases and to initiate a range of other activities on food safety and health”
4
SAFE FOOD: CONTAMINATION FREE Microbiological Hazard
Chemical Hazard
Physical Hazard
Free from Hazards
5
AGENDA PRESENTASI
Pendahuluan
Dampak Keamanan Pangan Strategi Penguatan Sistem Keamanan Pangan Penutup 6
Dampak Pertambahan Penduduk • Estimasi Populasi Indonesia : + 261 juta jiwa tahun 2020 • Pertambahan penduduk intensifikasi teknologi, namun berpotensi menimbulkan masalah keamanan pangan • Sistem keamanan pangan menjadi sangat penting 7
Dampak Perdagangan Global • Perdagangan global memberi peluang untuk memperoleh devisa, namun juga mengakibatkan dampak terhadap kesehatan masyarakat serta perdagangan yang mempengaruhi citra dan nama baik Indonesia di mata internasional. • Misalnya, beberapa penolakan produk dari Indonesia oleh luar negeri: • Dari EU melalui portal EU-RASFF terkait penolakan produk dari Indonesia sebanyak 16 – 36 kali (2009 – 2012) • Dari US FDA sebanyak 20 kali (2012) • Dari FAO-WHO International Food Safety Authority Network (INFOSAN) sebanyak 1 kali
8
Data KLB Keracunan Pangan Tahun 2012 Pangan olahan, 8 KLB 11%
4% 7% 2%
Pangan Olahan Pangan Jajanan Pangan Jasa Boga Masakan RT Pangan segar Lain-lain Tidak diketahui
30%
28%
18%
N = 71 Kejadian
• Pangan olahan, diantaranya susu UHT, chicken nugget, roti kering dan roti basah • Masih harus didukung konfirmasi lapangan, karena penyebab sering tidak diketahui sehingga mengikuti fenomena “gunung es”
9
HASIL PENGAWASAN Jumlah sampel pengujian pangan 8000
• Tingkat pemenuhan keamanan pangan beregistrasi MD dan ML paling tinggi (88 - 89%)
7081
7000
6449
6000
• Tingkat pemenuhan Pangan beregistrasi SPPIRT dan tak terdaftar berturut-turut 80% dan 84%
5000 4000 3000 1857
2000
1196
1000
831
756 463 100
0 MD
ML MS
SP-PIRT TMS
• Pemenuhan tingkat keamanan pangan berpengaruh terhadap daya saing industri pangan
Tidak Terdaftar 10
Impact of Food Safety Problem
• kehilangan omset penjualan • pemulihan nama baik • Pemulihan kepercayaan konsumen
Mempengaruhi Daya Saing Industri Pangan
Pemerintah
• Perawatan medis • Kehilangan produktivitas selama sakit atau cacat • Kematian, dan kehilangan produktifitas karena kematian
Produsen
Konsumen
Beban yang tidak hanya ditanggung oleh konsumen namun juga produsen pangan dan pemerintah
• kehilangan kepercayaan internasional • investigasi, • kehilangan devisa • implementasi kebijakan preventif 11
AGENDA PRESENTASI
Pendahuluan
Dampak Keamanan Pangan Strategi Penguatan Sistem Keamanan Pangan Penutup 12
WHO, 1996
SAFE FOOD FOR ALL SHARED RESPONSIBILTY Food Legislation and Enforcement
Educated and Knowledgeable Public
Good Practices by Primary Producers and Distributors
Advice for Industry/Trade
Discriminating and Selective Consumers
Quality Assurance and Control of Processed Food
Consumer Education
Safe Food Practices in the Home
Appropriate Processes and Technology
Information Gathering and Research
Community Participation
Trained Managers and Food Handler
Provision of Health-Related Services
Active Consumer Groups
Informative Labelling and Consumer Education
GOVERNMENT
CONSUMER
INDUSTRY/TRADE
Keamanan Pangan merupakan Tanggung Jawab Bersama
13
Prioritas solusi pada upaya kecil dan memberikan dampak besar
Impact/Dampak
UPAYA KECIL DAMPAK BESAR
UPAYA BESAR DAN DAMPAK BESAR
UPAYA KECIL DAN UPAYA BESAR DAN DAMPAK KECIL DAMPAK KECIL Effort/Upaya
14
PENGUATAN SISTEM PENGAWASAN PANGAN NASIONAL Trade and market environment
System Level:
Context in which organizations, individuals and groups involved in food safety and quality operate Dimensions: Policies, strategies, laws and regulations related to food safety and quality. Relationships, interdependencies and interactions among concerned stakeholders from farm to table
Socio-economic and political environment
Organization Level: Government agencies, food inspectorates, food contol laboratories, food enterprises, consumer groups, etc. Dimensions: Resources (human, financial, information), procedures, structures, culture, decision-making, infrastructure, etc.
Individual Level: Food producers, processors, distributors, officials, consumers, etc. Dimensions: Knowledge, skills, competencies, work ethics, etc.
Evaluasi kinerja perlu memperhatikan tingkatan penguatan Sistem Pengawasan Pangan Nasional
Education (including awareness)
Governance
15
STRATEGIC FRAMEWORK PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN VISI , BADAN POM
MISI, BADAN POM
MENJADI INSTITUSI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN YANG INOVATIF, KREDIBEL DAN DIAKUI SECARA INTERNASIONAL UNTUK MELINDUNGI MASYARAKAT
1. Melakukan pengawasan pre-market dan postmarket berstandar internasional 2. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten 3. Mengoptimalkan kemitraan dengan pemangku kepentingan di berbagai lini 4. Memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan 5. Membangun organisasi pembelajar (Learning Organization)
GO GLOBAL - ASSURE LOCAL TEMA STRATEGI -1
TEMA STRATEGI- 2
TEMA STRATEGI -3
Pencegahan Penyakit Akibat Pangan
Inisiasi Peningkatan Suplai Pangan Aman di Sepanjang Rantai Pangan
Perkuatan Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat
Goal - 1 Goal - 2
Goal - 1 Goal - 3
Goal - 2 Goal - 4
Goal - 1 Goal - 2
16
STRATEGIC FRAMEWORK PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN VISI BADAN POM
MISI BADAN POM
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT PANGAN Goal-1 Pastikan Efisiensi dan Efektifitas Riskbased Inspection Approach
Goal-2 Pastikan Konsistensi Penegakan Hukum sesuai undang-undang
Goal-3 Gunakan Metodologi Risk Assessment - Kapasitas laboratorium
Transformasi Budaya Organisasi
Transformasi Budaya Organisasi
Inisiasi Peningkatan Suplai Pangan Aman di Sepanjang Rantai Pangan Goal-1 Pastikan Ketepatan Respon Risiko Keamanan Pangan
Goal-4 Perkuat Kolaborasi di Antara Pemangku Kepentingan
Goal-2 Gunakan Profil Risiko Berbasis Science - Traceability
Perkuatan Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat Goal-1 Berdayakan dan Optimalkan Sumberdaya Badan POM
Goal-3 Gunakan Metodologi Inovatif Untuk Meningkatkan Awareness Konsumen 17
LOG-FRAME KEAMANAN PANGAN BADAN POM RI Impact
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Suplai Pangan yang Aman dan Bermutu
Outcome
Peningkatan Akses Masyarakat akan Pangan yang aman dan bermutu
Output
Peningkatan keamanan dan mutu pangan yang beredar
Activity
Peningkatan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Berbasis Risiko
Input
Sumberdaya manusia, pelatihan, sarana dan prasarana, tenaga ahli, pembiayaan, dll
PRODUK PANGAN BERDAYA SAING TINGGI
Daya Saing Industri Pangan Akses Teknologi
Akses Manaje men
Akses Modal
PELAKU USAHA
Akses Compliance
BADAN POM
• Peningkatan efektifitas dan efisiensi produksi • Peningkatan inovasi produk yang dihasilkan • Pemenuhan Tingkat Keamanan Pangan
Akses Pasar
Keterlibatan Lintas Sektor Terkait juga 19 diperlukan
Upaya Nyata dalam Peningkatan Daya Saing Industri Pangan
1. 2. 3. 4. 5.
Roadmap dan 3 Landmarks Pengawasan Keamanan Pangan
Kelembagaan dan regulasi Pengembangan sumber daya Penguatan jejaring Pengawasan berbasis risiko Komunikasi risiko
Food for Health 2015-2019 :
2011-2014 : s/d 2010 : Membangun Sistem Keamanan Pangan di Indonesia
Optimalisasi Pengawasan KP: Fokus Komunikasi Risiko sejalan dengan penguatan manajemen risiko
Kemandirian Keamanan Pangan • •
•
Legal aspect JKPN • Perkuatan emergency response • • (INRASFF dan INFOSAN) Perkuatan traceability system
New Initiative : UMKM e-Registration Risk Based Inspection & Cerfitication 20
KEIKUTSERTAAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL ARASFF
EURASFF
INFOSAN
GOARN
Other International Emergency Contact Point
International Level National Level
LCCP
LCCP
IHR NFP Indonesia
NCP INRASFF / INFOSAN ECP INDONESIA
CCP of NADFC
CCP of MoH
LCCP
CCP of MoI CCP of MoA CCP of MMF
INDONESIA FOOD SAFETY EMERGENCY MECHANISM
LCCP
LCCP
CCP of MoT
LCCP
CCP : Competent Contact Point LCCP: Local Competent Contact point
BADAN POM bertindak sebagai NATIONAL CONTACT POINT (NCP) UNTUK INRASFF DAN EMERGENCY CONTACT POINT (ECP) INFOSAN di INDONESIA
21
AGENDA PRESENTASI
Pendahuluan
Dampak Keamanan Pangan Strategi Penguatan Sistem Keamanan Pangan Penutup 22
PENUTUP • Keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, produsen dan konsumen. • Daya saing produsen pangan sangat terkait dengan : • Efektifitas dan efisiensi produksi; • Inovasi; dan • Pemenuhan terhadap keamanan pangan
• Peningkatan daya saing memerlukan akses terhadap teknologi, pasar, manajemen, compliance serta modal • Badan POM telah dan terus berupaya untuk meningkatkan keamanan pangan. Namun lintas sektor juga memegang peranan penting 23
Mari Pererat Koordinasi
Dengan demikian, impian kita untuk dapat meningkatkan daya saing industri kita dapat tercapai. 24
ROY SPARRINGA, PHD. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
25