PENERAPAN JENIS LEVEL CATCH THE BEAT UNTUK GAME ACTION ADVENTURE DURANGO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh Disva Firnanda 13.11.6747
Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
PENERAPAN JENIS LEVEL CATCH THE BEAT UNTUK GAME ACTION ADVENTURE DURANGO Disva Firnanda1), Kusnawi2),
1,2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected] [email protected]
1),
2)
Penulis tertarik untuk mencoba membuat desain yang sama tetapi dengan pendekatan yang berbeda yaitu menggunakan jenis game Action-Adventure Racing sebagai genre utamanya dimana level music di Rayman: Legends diubah dari jenis running dengan tipe kamera Third Person dari samping menjadi driving dengan tipe kamera Top Down Perspective. Selain itu, tema artistiknya dan latar belakangnya yang awalnya fantasi diubah menjadi realistis dimana setting tempat untuk level music yang dibuat oleh penulis berada di San Francisco, Amerika Serikat. Kenapa San Francisco? Selain sesuai dengan Game Design Document yang dibuat penulis, juga karena kota San Francisco dikenal memiliki banyak tanjakan dan turunan yang membuat mobil bila dikendarai dengan cepat dapat melompat sehingga sesuai dengan Soundtrack music yang dibuat oleh penulis.
Abstract - Racing game, has been around since the early age of video games. At first, Racing game is went under sports category. However, as the video games genre become evolved, the Racing games is now not only under sports category but also under Action-Adventure (Mostly open world), simulation, and lot more which sometimes, it combined with criminal genre to formed law and order games but sometimes criticized due to gory image and some other problems. The good example of Criminal Racing games that still with us today is Grand Theft Auto series and Driver series. GTA is more criminal oriented while Driver is more driving oriented. However by today’s standard, these often became too monotonous. So that’s why, game Durango is created based from Driver series to make it more driving oriented while combined with Rayman Legends music level to make the game more interesting.
1.1 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Seperti apakah jadinya bila desain level musik yang ada di Rayman Legends bila diterapkan ke game bergenre racing? 2. Seperti apakah jadinya bila desain level musik di Rayman Legends yang bertipe running dengan SideScrolling Third Person Camera diubah menjadi Driving dengan Top Down Perspective Camera? 3. Seberapa sulit implementasi Durango untuk dikerjakan?
Keywords – Racing, Action-Adventure, Music oriented, Game. 1. Pendahuluan Dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini, hal yang dianggap tidak mungkin pun kini menjadi mungkin. Hal ini membuat demand akan desain yang unik dan langka menjadi hal yang paling diburu dalam industri informasi manapun terutama industri game. Gamers kini tidak hanya menginginkan game yang muktahir sistemnya, tetapi juga ingin memainkan game yang memiliki desain unik atau desain gabungan sehingga gameplaynya tidak monoton. Salah satu contoh game yang memiliki desain gabungan adalah Rayman Legends dimana music dapat mempengaruhi aksi yang ada di dalam game. Desain level yang unik inilah yang menyebabkan Rayman Legends menjadi melegenda dari game lainnya yang sejenis dan menjadi one of the kind game platformer karena desain levelnya belum pernah dipakai oleh game lain. Kini, dengan munculnya game engine seperti Unity,
1.2 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari disusunnya penelitian ini adalah: 1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh selama kuliah di STIMIK Amikom Yogyakarta. 2. Memperdalam ilmu desain game terutama pada desain yang akan dibahas di game yang akan Penulis buat. 3. Memperdalam pengetahuan software yang akan digunakan untuk membuat game ini.
1
4.
Memberikan informasi atau pengetahuan sebagai media pembelajaran untuk para pengguna game.
menyelesaikan level dengan melewati rintangan yang ada dan melawan berbagai macam musuh.
1.3 Metodologi Penelitian 1. Studi Literatur Di tahap ini, dilakukan dengan membaca, mencari sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan skripsi ini baik dari buku, internet atau bermain langsung gamenya yang akan di implementasi desainnya untuk skripsi ini. 2. Analisis dan Perancangan Sistem Di tahap ini, akan dilakukan analisis serta perancangan system yang meliputi: a. Membuat plot/cerita game. b. Mendesain dan membuat map untuk game. c. Merancang kendaraan apa yang akan digunakan Player dan kendaraan apa yang akan menjadi obstacles dan scenery background. d. Merancang system level di game. e. Membuat background musik untuk game. 3. Implementasi Sistem Di tahap ini, dilakukan penerapan rancangan aplikasi ke dalam software Unity. 4. Pengujian Sistem Di tahap ini, dilakukan pengujian terhadap aplikasi ini apakah yang telah memenuhi kriteria atau belum. 5. Penyusunan Laporan Di tahap ini, dilakukan penulisan laporan sebagai penjelasakn proses pengerjaan yang telah dilakukan Penulis mulai dari tahap rancangan, perancangan, pelaksanaan hingga pengujian yang bertujuan untuk memperoleh hasil penelitian ini.
Di game ini terdapat level music unik yang menjadi basis desain untuk level Catch The Beat dalam game Durango. 2.4 Perangkat Lunak Yang Digunakan 3D model dibuat menggunakan Autodesk Maya sedangkan pembuatan game nya sendiri dibuat menggunakan Unity Game Engine. Autodesk Maya adalah software untuk membuat berbagai macam 3D model dan mudah untuk digunakan. Unity Game Engine adalah software untuk membuat game lengkap dengan fitur untuk coding, desain map dan lainlain. 3. Analisis Durango adalah game Action-Adventure Racing yang gameplay utamanya adalah mengemudi. Pemain tidak bisa keluar dari mobil tetapi pemain bisa mengganti mobil. Durango memiliki level unik yang bernama Catch The Beat dimana pemain harus melajukan mobilnya mengikuti tempo yang ada sambil menghindari rintangan fisik yang ada. 3.1 Kebutuhan Fungsional Berikut adalah kebutuhan fungsional untuk game Durango: 1. Bersifat Single Player. 2. Menggunakan Keyboard dan Mouse untuk PC dan Joystick untuk PS4 dan XBOX One sebagai media kontrolnya. 3. Memiliki Primary Mission dan Side Mission dan diantaranya berisi tipe level “Catch The Beat”. 4. Fitur untuk memodifikasi kendaraan yang dimiliki player. 5. Fitur Achievement unik yang memiliki referensi dari pop-culture Amerika di tahun 1980an dan sebelumnya. 6. Fitur wanted yang realistic. 7. Dibuat dengan software Unity Game Engine dan software pendukung lainnya.
2. Landasan Teori 2.1 Game Game atau permainan adalah suatu kegiatan kompleks yang didalamnya terdapat suatu peraturan tertentu, sehingga ada yang menang dan ada yang kalah. Biasanya kegiatan ini tidak serius dan bertujuan untuk refreshing semata. [1] 2.2 Driver: You’re The Wheelman Driver: You’re The Wheelman adalah game Action, Driving yang diproduksi oleh Reflection Interactive dan di publikasi oleh GT Interactive di tahun 1999. Game ini menyediakan 4 kota, Miami, San Francisco, Los Angeles dan New York sebagai mapnya. Gameplay utama dari video game ini adalah mengemudi dan menjalankan misi yang ada dilengkapi dengan kejar-kejaran polisi-penjahat ala film tahun 1960-1970.
3.2 Kebutuhan Non Fungsional Berikut adalah kebutuhan non fungsional untuk game Durango: 1. Perangkat Keras. a. Processor Intel ® Core TM i7-4700MQ @ 2.40 Ghz b. Memory 8.2 Gb of RAM c. NVIDIA GT750M Dual Video Cards d. DirectX 11 e. Lenovo Y510P Keyboard f. Rapoo Wireless Mouse g. WACOM Pen Tablet 2. Perangkat Lunak. a. Windows 8.1 Single Language 64 bit b. Adobe Photoshop CS6 64 bit c. Unity Game Engine 5.0.1f1 64 bit d. Unity Mono Develop
Game ini menjadi basis untuk membuat Durango karena jenis handlingnya yang semi realistic. 2.3 Rayman Legends Rayman Legends adalah game yang diproduksi dan dipublikasi oleh Ubisoft. Game ini merupakan kelanjutan dari seri Rayman yang sebelumnya yaitu Rayman Origins. Game ini memiliki genre platformer dan memiliki gameplay seperti pendahulunya dimana pemain harus
2
e. f.
3.
Unity Engine Clip Studio Paint 64 bit g. Autodesk Maya Student Edition 64 bit Sumber Daya Manusia. a. Programmer b. Game Designer c. Artist d. Sound Engineer e. Producer f. Tester
pun nekat menyelamatkan Presiden sambil menghindari mobil-mobil pawarupa tersebut dan berhasil lolos dan membawa Presiden ke tempat parkir dimana Elsa, James dan agen lainnya menunggu. Para agen tersebut menawari Jack untuk bekerja kepadanya tapi ia menolaknya. Akhirnya Jack, Oliver, Elsa, James dan Ayase berkendara ke arah matahari terbenam. 3.3.2 Perancangan Gameplay Umum Berikut adalah gambaran sederhana dari gameplay Durango:
3.3 Perancangan Game Perancangan game Durango meliputi latar belakang cerita, perancangan gameplay baik umum maupun catch the beat, audio, control game dan tampilan kamera. 3.3.1 Latar Belakang Cerita Berlatar belakang di tahun 1980an, Durango bercerita tentang pengemudi muda Jack Durango bersama temannya Oliver Kane yang sedang memulai karirnya sebagai Getaway Driver. Tanpa disadari mereka terlibat dalam kelompok teroris yang bernama Twisted Anarchy yang berencana membunuh presiden Amerika Serikat dan mengebom kota Tokyo. Jack kini harus memilih antara menjadi kaya tapi diburu seumur hidup atau menyelamatkan presiden dan warga kota Tokyo. Awalnya Jack hanya bekerja sebagai seorang pengemudi untuk perampok biasa yang kemudian tanpa sengaja menarik perhatian seorang penjahat bernama Black Bard yang kemudian menyuruhnya untuk membebaskan seorang napi bernama Jean Paul Augusta yang akan dipindahkan ke penjara Florida. Berkat keberhasilan Jack, Jean Paul menugaskannya ke San Francisco untuk mengantarkan paket spesial untuk diantar ke Las Vegas. Paket tersebut telah diketahui polisi tetapi Jack dengan mudah meloloskan diri. Sepulangnya dari San Francisco, apartment Jack dibobol oleh seseorang yang ternyata adalah kakaknya sendiri Elsa, seorang agen CIA. Elsa mengetahui akan pekerjaan kotor Jack dan meminta Jack untuk melanjutkan pekerjaannya. Jack kemudian dibawa ke Berlin untuk mengadu domba 2 mafia. Di sanalah ia bertemu James O’Connell, seorang agen MI6 dan teman Elsa yang menggunakan situasi itu untuk menjebloskan 2 mafia itu ke penjara. Sayangnya anak Jaksa Agung yang bersedia memenjarakan mafia itu ditangkap oleh salah satu bos mafia tetapi berhasil diselamatkan oleh Jack. Berkat hasil cemerlangnya, ia pun dipertemukan oleh bos Twisted Anarchy yaitu Vladmir Sax dan ingin Jack untuk ikut lebih lanjut ke aksi di Tokyo. Di Tokyo, ia bertemu dengan bos Yakuza Takahashi Hashimoto dan simpanannya Ayase Yuukii yang nantinya akan menjaga Jack. Vlad kemudian menyuruh Jack untuk mencuri mobil pawarupa dari pangkalan militer Amerika Serikat. Setelah menjalankan beberapa misi, Jack mendengar bahwa Ayase ternyata adalah polisi Tokyo yang menyamar dan Yakuza mengetahui hal itu dan berencana membunuhnya. Jack pun menyelamatkan Ayase yang kemudian memberitahu rencana Vlad adalah membunuh Presiden Amerika Serikat ketika sedang melakukan kunjungan ke Jepang dengan mobil pawarupa tersebut. Jack
Gambar 1 Flowchart Sederhana Gameplay Durango 3.3.3 Perancangan Gameplay Catch The Beat Berikut adalah gambaran sederhana dari desain level catch the beat:
Gambar 2 Gambaran Alur Tipe Level Catch 3.3.4 Audio Dan Tampilan Kamera Audi mesin menggunakan audio yang diadaptasi dari mesin 426 Hemi sedangkan BGM dibuat sendiri. Tampilan kamera yang diimplementasikan saat ini adalah Top Down Perspective.
3
3.3.5 Control Untuk saat ini, game ini hanya dapat di kendalikan menggunakan Keyboard karena masih dalam tahap prototype. 4. Pembahasan Di tahapan ini, hasil analisis perancangan yang ada dibuat atau diaplikasikan ke dalam bentuk nyatanya berupa game jadi.
AI Mobil Polisi
AI Mobil Polisi berjalan mengikuti waypoint selayaknya.
4.1 Tahapan Pembuatan Game Dalam pembuatannya, Durango memiliki tahapan sebagai berikut: 1. Persiapan Komponen dan Desain 2. Pembuatan World Map a. Pembuatan Kerangka Map b. Pembuatan Gedung c. Pembelian Jalan d. Pembelian Elemen Kota 3. Pembuatan Mobil a. Pembuatan Body Mobil b. Handling Mobil c. Pembelian AIMusuh 4. Pembuatan BGM 5. Testing
Colliders Jalan
Model dapat menembus jalan atau tidak. Model dapat menembus gedung atau tidak. Menyala atau tidak ketika dilewati player. Mobil polisi bergerak atau tidak ketika trigger dilewati player. Dapat menghentikan mobil pemain atau tidak. Dapat menghentikan mobil pemain atau tidak. Menunjukkan arah kemana pemain harus pergi.
Colliders Tembok Time Extention dan Music Trigger AI Trigger
Roadblock Polisi
4.2 Pengujian Game Pengujian game dilakukan agar dapat diketahui apakah game dapat berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak dan apakah ada bug atau glitch yang mengganggu atau tidak. Berikut adalah tampilan dari gameplay Durango:
Pembatas Jalan
Sistem Navigasi
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
5. Kesimpulan Setelah proses pembuatan game Durango selesai, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ketika desain level music yang diadaptasi dari Rayman Legends diaplikasikan ke dalam game bergenre racing dan driving, maka hasilnya dapat menjadi fantastis bila Designer dapat membuat desainnya menjadi menarik, Artist dapat membuat modelnya dengan baik dan programmer dapat membuat performa gamenya berjalan semestinya dan berfungsi dengan baik. 2. Ketika camera di level music Rayman Legends diaplikasikan ke Durango dalam bentuk Top Down Perspective, maka hasilnya tidak jauh berbeda dengan yang ada dalam Rayman Legends. Tetapi dengan kamera ini game Durango menjadi terlihat retro seperti game Grand Theft Auto dan Grand Theft Auto 2 di tahun 90 an. 3. Parameter performa dalam kendaraan harus dibuat agar pemain dapat mengikuti tempo music dalam game dengan mudah. Untuk menaikkan performa hingga tepat atau melebihi parameter level, pemain harus melakukan upgrade performa mobil mereka. 4. Mengimplementasikan Durango merupakan hal yang sulit karena harus diperlukan level programming yang tinggi agar bisa berjalan lancar.
Gambar 3 Gameplay Dari Durango Dan berikut adalah table pengujian aplikasinya: Tabel 1 Tabel Pengujian Black Box Yang Diuji Keterangan Mobil Player Mobil player dapat berfungsi atau bergerak maju, tidak. mundur, belok kanan dan kiri, serta ban dan body bergerak ke arah yang seharusnya atau tidak Handling Mobil player dapat Mobil Player. bergerak sesuai mobil asli.
Berfungsi dengan catatan 70% mobil tidak menabrak dan 30% mobil menabrak karena kualitas AI yang kurang baik. Berfungsi
Hasil Berfungsi
Berfungsi
4
6. Saran Banyak orang beranggapan bahwa ide mode Catch The Beat untuk Durango itu unik dikarenakan selain harus mahir dalam mendesain world map, designer juga harus tahu tentang music sehingga music yang dipilih bisa sesuai dengan world map yang dibuat. Pembuatan mode Catch The Beat ini harus dilakukan dengan teliti agar tempo music sesuai dengan laju mobil sehingga pemain tidak kesulitan untuk menyelesaikan jenis misi ini. Untuk mendesain Durango, diperlukan ketelitian yang tinggi, dikarenakan banyak game yang memiliki jenis serupa tetapi gagal di bagian balancing seperti dalam game Driver: San Francisco dan The Crew dimana lari dari polisi adalah hal yang mustahil dan polisi dengan mudahnya bisa menangkap pemain meski dalam mode easy sekalipun. Artificial Intelligence musuh dalam game Durango haruslah pintar agar bisa mengejar pemain dan menghindari obstacles yang ada. Selain itu AI NPC juga harus teratur sehingga tidak mengganggu jalannya lalu lintas dalam game. Ini sangat penting bila ada misi yang berjenis tailing dimana pemain harus membuntuti mobil musuh atau misi preserve damage dimana pemain harus menghindari untuk membuat damage bar terisi melebihi parameter yang disediakan. Daftar Pustaka [1] Prasetia, Anton, Pembuatan Game RPG The Miracle Of The Stone ‘Peter In Avatica’ Menggunakan RPG Maker VX. STIMIK Amikom 2011. Yogyakarta. Biodata Penulis Disva Firnanda, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Kusnawi, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi (M.Eng), Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
5