“PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA NIE NIE BAKERY” Nama Kelas NPM Jurusan Pembimbing
: Dalila Rahmawati Ester : 3 EB 19 : 212 10 647 : Akuntansi : Mulatsih SE., MM.
PENDAHULUAN A. 1. 2. 3.
LATAR BELAKANG MASALAH Faktor terpenting dalam menjalankan kegiatan produksi. Mengendalikan biaya produksi dengan Akuntansi Biaya. Perlunya standar sebagai tolok ukur pengendalian.
B. RUMUSAN MASALAH 1. Berapa besar perbedaan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya? 2. Apakan selisih biaya tersebut menguntungkan atau merugikan perusahaan? 3. Faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan biaya tersebut? C. BATASAN MASALAH 1. Menggunakan data keuagan biaya produksi Nie Nie Bakery pada bulan Maret 2013. 2. Meggunakan metode dua selisih untuk menghitung selisih pada BBB dan BTKL, setra metode tiga selisih untuk menghitung selisih pada BOP. D. TUJUAN PENELITIAN 1 Untuk 1. Unt k mengetahui mengetah i berapa besar perbedaan antara biaya bia a standar dengan biaya sesungguhnya pada Nie nie Bakery. 2. Untuk mengetahui apakan selisih biaya tersebut menguntungkan atau merugikan perusahaan. 3. Untuk mengetahui penyebab perbedaan biaya tersebut.
E. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang akan diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah : 1. Manfaat Akademis 2. Manfaat Bagi Pihak Lain F. OBJEK PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis mengambil objek dari : Perusahaan : Nie Nie Bakery Alamat : Ruko Grand Wisata Celebration Boulevard kav. AA 12 No. 37 G. DATA YANG DIGUNAKAN G Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data primer yang berupa rincian biaya standar dan sesungguhnya dari Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Overhead Pabrik selama bulan Maret 2013. H. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Pengamatan 2. Wawancara
PEMBAHASAN A. Biaya Bahan Baku Nie Nie Bakery memproduksi dua jenis roti, yaitu roti tawar dan roti manis. Pada bulan Maret 2013 Nie Nie Bakery memproduksi sebanyak 864 buah roti tawar dan 14.400 buah roti manis. Perusahaan menetapkan produk standar yang dihasilkan adalah sebanyak 936 buah roti tawar dan 15.600 buah roti manis.Berikut ini adalah data biaya bahan baku yang digunakan g untuk membuat roti tawar dan roti manis: Tabel 4.1 Data Bahan Baku Roti Tawar Maret 2013 Sesungguhnya Jenis Bahan Baku Tepung T Mentega Butter Gula S Susu B Bubuk b k Susu UHT GIST Pelembut G Garam Air Biasa Air Dingin Sumber : Nie Nie Bakery
Kuantitas 662,5 662 5 36 29 101 26 86,5 13 4,32 13 216 216
Satuan Kg K Kg Kg Kg K Kg Kg Kg Kg K Kg Liter Liter
Standar Harga per Satuan Rp R Rp Rp Rp R Rp Rp Rp Rp R Rp Rp Rp
6.500 6 500 14.500 19.000 12.000 56.000 56 000 21.100 40.000 50.000 2.000 2 000 200 200
Kuantitas 717,5 717 5 38 32 109 28 93,5 14 4,68 14 234 234
Satuan Kg K Kg Kg Kg K Kg Kg Kg Kg K Kg Liter Liter
Harga per Satuan Rp R Rp Rp Rp R Rp Rp Rp Rp R Rp Rp Rp
6.700 6 700 16.000 18.500 12.000 62.000 62 000 20.500 41.500 52.200 2.200 2 200 200 200
Tabel 4.2 Data Bahan Baku Roti Manis M t 2013 Maret
Jenis Bahan Baku Tepung Telor Mentega Butter Gula Susu Bubuk Susu UHT GIST Pelembut
Sesungguhnya Kuantitas 360 1,5 37 30 72 14,5 39 5,76 1,72
Satuan Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg
Standar Harga per Satuan Rp 6.500 Rp 16.800 Rp 14.500 Rp 19.000 Rp 12.000 Rp 56.000 Rp 21.100 Rp 40.000 Rp 50.000
Kuantitas 390 1,5 40,56 32,5 78 15,5 42 6,24 2,03
Satuan Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg
Harga per Satuan Rp 6.700 Rp 16.000 Rp 16.000 Rp 18.500 Rp 12.000 Rp 62.000 Rp 20.500 Rp 41.500 Rp 52.200
Sumber : Nie Nie Bakery •
g dengan g Metode Dua Selisih Perhitungan Untuk menghitung selisih yang terjadi pada harga dan kuantitas, penulis menggunakan metode dua selisih dengan rumus sebagai berikut: SH = ( HSt – HS ) X KS SK = ( KSt – KS ) X HSt Keterangan : SH : Selisih Harga SK : Selisih Kuantitas HSt : Harga Standar KSt : Kuantitas Standar HS : Harga Sesungguhnya KS : Kuantitas Sesungguhnya
Hasil Perhitungan 1.
Selisih Harga
Jenis Bahan Baku
Roti Tawar
Roti Manis
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Harga Standar (Rp)
Harga Sesunggu Kuantitas hnya Sesunggu (Rp) hnya
(1)
(2)
(3)
Selisih Harga (Rp)
Jenis Bahan Baku
[(1)-(2)]*(3)
Tepung
6 700 6.700
6 500 6.500
632 5 632,5
132 500 132.500
Mentega
16.000
14.500
36
54.000
Butter
18.500
19.000
29
(14.500)
Gula
12.000
12.000
101
-
Susu Bubuk
62.000
56.000
26
Susu UHT
20.500
21.100
86,5
GIST
41.500
40.000
13
19.500
Pelembut
52.200
50.000
4 ,32
2.200
2.000
Air Biasa
200
Air Dingin
200
Garam
JUMLAH
Harga Standar (Rp)
Kuantitas Harga Sesungguh Sesunggu nya h (Rp) nya
(1)
(3)
[(1)-(2)]*(3)
6.700
6.500
360
72.000
Telor
16.000
16.800
1,5
(1.200)
Mentega
16.000
14.500
37
55.500
Butter
18.500
19.000
30
(15.000)
156.000
Gula
12.000
12.000
72
-
(51.900)
Susu Bubuk
62.000
56.000
14,5
87.000
Susu UHT
20.500
21.100
39
(23.400)
9.504
GIST
41.500
40.000
5,76
8.640
13
2.600
Pelembut
52.200
50.000
1,72
3.784
200
216
-
200
216
307.704
Tepung
(2)
Selisih Harga (Rp)
JUMLAH
187.324
2. Selisih Kuantitas
Jenis Bahan Baku
Tepung Mentega Butter Gula Susu Bubuk Susu UHT GIST Pelembut Garam Air Biasa Air Dingin
Roti Tawar
Roti Manis
Tabel 4.5 45
Tabel 4.6 46
Kuantitas Standar
Kuantitas Sesungguh nya
Harga Standar (Rp)
Selisih Kuantitas (Rp)
(1)
(2)
(3)
[(1) - (2)]*(3)
717,5
662,5
6.700
368.500
38
36
16.000
32
29
109 28
Jenis Bahan Baku
Kuantitas Standar
Kuantitas Sesungguhn ya
Harga Standar (Rp)
Selisih Kuantitas (Rp)
(1)
(2)
(3)
[(1)-(2)]*(3)
Tepung
390
360
6.700
201.000
32.000
Telor
1,5
1,5
16.000
-
18.500
55.500
Mentega
40,56
37
16.000
56.960
101
12.000
96.000
Butter
32,5
30
18.500
46.250
26
62.000
124.000
Gula
78
72
12.000
72.000
86,5
20.500
143.500
Susu Bubuk
14,5
62.000
62.000
13
41.500
41.500
Susu UHT
39
20.500
61.500
4,32
52.200
18.792
GIST
6,24
5,76
41.500
19.920
14
13
2.200
2.200
Pelembut
2,03
1,72
52.200
16.182
234
216
200
3 600 3.600
234
216
200
3.600
93,5 14 4,68
JUMLAH
889.192
15,5 42
JUMLAH
535 812 535.812
Analisis: •
Selisih Harga Berdasarkan perhitungan selisih harga bahan baku di atas dapat diketahui bahwa terdapat selisih harga bahan baku menguntungkan sebesar Rp 307.704,00 pada roti tawar dan Rp 187.324,00 pada roti manis, karena harga b h baku bahan b k yang dibeli dib li lebih l bih rendah d h dibandingkan dib di k harga h b h baku bahan b k yang telah t l h ditetapkan dit t k oleh l h perusahaan. h Perbedaan harga ini disebabkan karena supplier memberikan potongan harga dan pembelian dari supplier yang berbeda yang memberikan harga lebih murah. Namun terdapat selisih yang merugikan pada butter dan susu UHT untuk roti tawar dan untuk roti manis pada butter, susu UHT dan telur disebabkan karena pembelian tidak memanfaatkan potongan pembelian dan kenaikan harga dari supplier.
•
Selisih Kuantitas Pada perhitungan selisih kuantitas bahan baku diatas dapat diketahui bahwa selisih kuantitas bahan baku menguntungkan sebesar Rp 889.192,00 pada roti tawar dan Rp 535.812,00 pada roti manis, karena kuantitas bahan baku yang digunakan lebih rendah dibandingkan kuantitas bahan baku standar. Penyebab terjadinya selisih kuantitas bahan baku pada roti tawar adalah jumlah yang diproduksi lebih rendah dari jumlah produksi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Namun secara keseluruhan perusahaan tidak mengalami untung ataupun rugi dalam penggunaan bahan baku.
B. Biaya Tenaga Kerja Langsung Berikut ini disajikan daftar biaya tenaga kerja langsung Nie Nie Bakery selama bulan Maret 2013: Tabel 4.7 Data Biaya Tenaga Keja Langsung Maret 2013 Seungguhnya
Jenis Roti JKS
Standar
TUS
JKSt
TUSt
Kapasitas Normal
T Tawar
41 jam j
R Rp
8 500 8.500
33 jam j
R Rp
8 000 8.000
37 jam j
Manis
679 jam
Rp
8.500
543 jam
Rp
8.000
611 jam
Sumber: Nie Nie Bakery •
Perhitungan dengan Metode Dua Selisih Untuk menghitung selisih yang terjadi pada tarif upah dan efisiensi jam kerja penulis menggunakan metode dua selisih dengan rumus sebagai berikut : STU = ( TUSt – TUS ) X JKS SEU = ( JKSt – JKS ) X TUSt Keterangan : STU : Selisih Tarif Upah TUSt : Tarif Upah Standar TUS : Tarif Upah Sesungguhnya
SEU JKSt JKS
: Selisih Efisiensi Upah : Jam Kerja Standar :Jam Kerja Sesungguhnya
Hasil Perhitungan Tabel 4.8 P hit Perhitungan S Selisih li ih T Tarif if U Upah h BTKL Jenis Roti Tawar Manis
TUSt
TUS
(1) Rpp 8.000 Rp 8.000
(2) Rpp 8.500 Rp 8.500 Jumlah
JKS (3) 41 679
Selisih Tarif Upah [(1) - (2)] * (3) Rpp ((20.500)) Rp (339.500) Rp (360.000)
Tabel 4.9 Perhitungan Selisih Efisiensi Upah BTKL Jenis Roti Tawar Manis
JKSt
JKS
TUSt
(1)
(2)
(3) Rp 8.000 Rp 8.000
33 543
41 679 Jumlah
Selisih Efisiensi Upah [(1) - (2)] * (3) Rp (64.000) Rp (1.088.000) Rp (1.152.000)
Analisis: •Selisih Tarif Upah Berdasarkan perhitungan selisih tarif upah di atas dapat diketahui bahwa terdapat selisih yang tidak menguntungkan sebesar Rp 20.500,00 pada roti tawar dan Rp 339.500,00 pada roti manis, selisih ini disebabkan karena tarif upah langsung sesungguhnya lebih besar dari tarif upah langsung yang distandarkan perusahaan. •Selisih Efisiensi Upah Pada perhitungan selisih efisiensi upah diatas diketahui bahwa terjadi selisih yang tidak menguntungkan sebesar Rp 64.000,00 pada roti tawar dan Rp 1.088.000,00 pada roti manis, selisih ini disebabkan karena jumlah jam kerja yang sesungguhnya terjadi lebih besar dari jam kerja yang distandarkan. Perbedaan jam kerja ini disebabkan karena pengunduran diri pekerjanya sehingga mengakibatkan kurangnya tenaga kerja dan adanya borongan order dari konsumen, sehingga menyebabkan adanya penambahan jam kerja atau lembur.
C. Biaya Overhead Pabrik Anggaran BOP Tabel 4.10
BOP Sesungguhnya Tabel 4.11
BOP Variabel
BOP Variabel
Bahan Penolong Srikaya Cokelat Strawberry Blueberry Lemon
Bahan Penolong Rp 1.269.000 Rp 853.200 Rp 1.134.000 Rp 1.134.000 Rp 1.134.000
Srikaya
Rp 1,015,200
Cokelat
Rp
682,560
Strawberry
Rp
907,200
Blueberry
Rp
907,200
Lemon
Rp
907,200
Rp 5.524.200
Rp 4,419,360
Pembungkus
Rp 4.134.000
Pembungkus
Rp 3,816,000
Listrik
Rp
Listrik
Rp
685,714
Gas
Rp 651.429
Gas
Rp
521,143
Air
Rp
Air
Rp
297,000
857.143 320.000
Jumlah BOP Variabel BOP Tetap Beban Penyusutan Mixer Besar Beban Penyusutan Mixer Kecil Beban Penyusutan Oven Beban Penyusutan Mesin Potong Beban Penyusutan Molder Beban Penyusutan Mesin Pengembang Beban Penyusutan Rak Roti Beban Penyusutan Gedung Jumlah BOP Tetap JUMLAH BOP
Rp 11.486.772
J l h BOP Variabel Jumlah V i b l
R 9,739,217 Rp 9 739 217
BOP Tetap Rp 182.292 Rp 44.271 Rp 187.500 R 65.833 R 91.667 Rp 132.300 132 300 Rp 78.125 Rp 4.166.667 Rp 4.948.655 Rp 16.435.427
Beban Penyusutan Mixer Besar
Rp
182,292
Beban Penyusutan Mixer Kecil
Rp
44,271
Beban Penyusutan Oven
Rp
187,500 187 500
Beban Penyusutan Mesin Potong
Rp
65,833
Beban Penyusutan Molder Beban Penyusutan Mesin g g Pengembang
Rp
91,667
Rpp
132,300 ,
Beban Penyusutan Rak Roti
Rp
78,125
Beban Penyusutan Gedung
Rp 4,166,667
Jumlah BOP Tetap
Rp 4,948,655
JUMLAH BOP
Rp 14,687,872
ALOKASI BOP •
BOP yang Dianggarkan
Roti Tawar • Tarif BOP
= 864 x (Rp 16.435.657 - Rp 5.524.200) 15.264 = Rp 617.617
•
Alokasi BOP Sesungguhnya
Roti Tawar • Tarif BOP
= 864 x (Rp 14.687.872 - Rp 4.419.360) 15.264 = Rp 581.237
• BOP Variabel = 864 x (Rp 11.486.772 - Rp 5.524.200) 15.264 = Rp 337.504
• BOP Variabel = 864 x (Rp 9.739.217 - Rp 4.419.360) 15.264 = Rp 301.124
• BOP Tetap
• BOP Tetap
Roti Manis • Tarif BOP
= 864 x Rp 4.948.655 15.264 = Rp 280.113
= 14.400 x Rp 16.435.655 15.264 = Rp 15.505.120
Roti Manis • Tarif BOP
= 864 x Rp 4.948.655 15.264 = Rp 280.113
= 14.400 x Rp 14.687.872 15.264 p 13.856.483 = Rp
• BOP Variabel = 14.400 x Rp 11.486.771 15.264 = Rp 10.836.577
• BOP Variabel = 14.400 x Rp 9.739.217 15.264 p 9.187.941 = Rp
• BOP Tetap
• BOP Tetap
= 14.400 x Rp 4.948.655 15.264 = Rp 4.668.542
= 14.400 x Rp 4.948.655 15.264 = Rp 4.668.542
Tarif Biaya Overhead Pabrik Per Jam
•
•
Roti Tawar
Roti Manis
• Total BOP
= BOP yang Dianggarkan Jam Kerja Standar = Rp 617.617 33 jam = Rp 18 18.716/jam 716/jam
•
Total BOP
• BOP Variabel
= BOP Var. yang Dianggarkan Jam Kerja Standar = Rp R 337 337.504 504 33 jam = Rp 10.227/jam
•
BOP Variabel = BOP Var. yang Dianggarkan Jam Kerja Standar = Rp R 10 10.836.577 836 577 543 jam = Rp 19.957/jam
• BOP Tetap
= BOP Tetap yang Dianggarkan Jam Kerja Standar = Rp 280.113 33 jam = Rp 8.488/jam
•
BOP Tetap
= BOP yang Dianggarkan Jam Kerja Standar = Rp 15.505.119 543 jam = Rp 28.555/jam 28 555/jam
= BOP Tetap yang Dianggarkan Jam Kerja Standar = Rp 4.668.542 543 jam = Rp 8.598/jam
Hasil Perhitungan Roti Tawar
Roti Manis
T b l 4.12 Tabel 4 12
T b l 4.13 Tabel 4 13
Selisih Pengeluaran BOP Sesungguhnya Rp 581.237 BOP Standar: BOP Tetap Rp 8.488 x 37 jam = Rp 314.056 BOP Var. Rp 10.227 x 41 jam = Rp 419.307 Rp 733.363 S li ih P Selisih Pengeluaran l (L (Laba) b ) R 152 Rp 152.126 126
Selisih Pengeluaran BOP Sesungguhnya Rp 13.856.483 BOP Standar: BOP Tetap Rp 8.598 x 611 jam = Rp 5.253.378 BOP Var. Rp 19.957 x 679 jam = Rp 13.550.803 Rp 18.804.181 S li ih P Selisih Pengeluaran l (L (Laba) b ) R 44.947.698 Rp 947 698
Selisih Kapasitas Kapasitas Normal Kapasitas Sesungguhnya Selisih Kapasitas per Jam Tarif BOP Tetap Selisih Kapasitas (Laba)
37 jam 41 jam (4) jam Rp 8.488 Rp 33.952
Selisih Kapasitas Kapasitas Normal Kapasitas Sesungguhnya Selisih Kapasitas per Jam Tarif BOP Tetap Selisih Kapasitas (Laba)
33 jam 41 jjam (8) jam Rp 18.716 Rp 149.728
Selisih Efisiensi Jam Standar gg y Jam Sesunggunya Selisih Efisiensi per Jam Tarif BOP Selisih Efisiensi (Rugi)
Selisih Efisiensi Jam Standar gg y Jam Sesunggunya Selisih Efisiensi per Jam Tarif BOP Selisih Efisiensi (Rugi)
611 jam 679 jam (68) jam Rp 8.598 Rp 584.664
543 jam 679 jjam (136) jam Rp 28.555 Rp 3.883.480
Analisis: •
Selisih Pengeluaran Dari hasil perhitungan di atas diperoleh selisih pengeluaran yang menguntungkan, dimana untuk roti tawar sebesar Rp 152.126,00 dan roti manis sebesar Rp 4.947.698,00 . Hal ini terjadi karena BOP yang sesungguhnya t j di lebih terjadi l bih kecil k il dari d i BOP yang dianggarkan. di k P b d Perbedaan i i disebabkan ini di b bk karena k penurunan harga h b h bahan penolong, pembungkus, listrik, gas dan air. Perubahan biaya-biaya tersebut disebabkan harga pada komponenkomponen tersebut tidak stabil tergantung pada pemakaian per bulan.
•
Selisih Kapasitas Berdasarkan perhitungan selisih kapasitas diperoleh hasil yang menguntungkan, dimana untuk roti tawar sebesar Rp 33.952,00 dan roti manis sebesar Rp 584.664,00 . Hal ini terjadi karena kapasitas jam kerja sesungguhnya lebih besar dari kapasitas jam kerja normal. Perubahan dari kapasitas tersebut disebabkan karena adanya penambahan jam kerja atau lembur, sehingga menyebabkan kelebihan pada kapasitas jam kerja itu sendiri.
•
Selisih Efisiensi Berdasarkan perhitungan selisih efisiensi diperoleh hasil yang tidak menguntungkan, dimana untuk roti tawar p 149.728,00 dan roti manis sebesar Rp p 3.883.480,00 . Hal ini terjadi j karena jjam kerja j sesunguhnya g y sebesar Rp lebih besar dari jam kerja yang distandarkan. Perbedaan jam kerja ini terjadi karena inefisien, dimana kurangnya tenaga kerja sehingga menyebabkan penambahan jam kerja dan para pekerja kurang efisien dalam mengunakan jam kerjanya.
Jurnal Terhadap Selisih •
•
Roti Tawar
1. Biaya Bahan Baku Barang Dalam Proses-BBB Selisih Harga Selisih Kuantitas 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Selisih TarifUpah Selisih Se s Efisiensi s e s Up Upah Barang Dalam Proses-BTKL 3. Biaya Overhead Pabrik Selisih Efisien Barang Dalam Proses-BOP BOP Sesungguhnya Selisih Pengeluaran S li ih Kapasitas Selisih K it
Rp 1.196.896 Rp 307.704 Rp 889.192
Rp Rp p
Rp Rp
20.500 64.000 . Rp 84.500
149.728 149 728 Rp 149.728 186.078 Rp 152.126 R 33.952 Rp 33 952
Roti Manis
1. Biaya Bahan Baku Barang Dalam Proses-BBB Selisih Harga Selisih Kuantitas
Rp
723.136 Rp 187.324 Rp 535.812
2. Biaya Teaga Kerja Langsung Selisih Tarif Upah Selisih Se s Efisiensi s e s Up Upah Barang Dalam Proses-BTKL
Rp 339.500 Rp p 1.088.000 . . Rp 1.427.500
3. Biaya Overhead Pabrik Selisih Efisien Barang Dalam Proses-BOP BOP Sesungguhnya Selisih Pengeluaran S li ih Kapasitas Selisih K it
Rp 3.883.480 3 883 480 Rp 3.883.480 Rp 5.532.362 Rp 4.947.698 R Rp 584 664 584.664
KESIMPULAN DAN SARAN – Kesimpulan g terhadapp biaya y bahan baku,, biaya y tenaga g kerja, j , dan biaya y overhead ppabrik ditemukan adanya y selisih1. Berdasarkan pperhitungan selisih, sebagai berikut: Selisih Selisih Harga Selisih Kuantitas S li ih Tarif Selisih T if Upah U h Selisih Efisiensi Upah Selisih Pengeluaran Selisih Kapasitas Selisih Efisiensi T t l Total
Tawar 307.704 889.192 (20 500) (20.500) (64.000) 152.126 33.952 (149.728) 1 148 746 1.148.746
Manis 187.324 535.812 (339 500) (339.500) (1.088.000) 4.947.698 584.664 (3.883.480) 944 518 944.518
Jumlah 495.028 1.425.004 (360 000) (360.000) (1.152.000) 5.099.824 618.616 (4.033.208) 2 093 264 2.093.264
Keterangan Menguntungkan Menguntungkan M Menguntungkan k Merugikan Menguntungkan Menguntungkan Merugikan
2. Selisih menguntungkan sebesar Rp 2.093.264,00 3. Faktor yang menyebabkan selisih : • Faktor internal : Jumlah kuntitas yang diproduksi dan jumlah jam kerja • Faktor k eksternal k l : Keadaan d pasar, iklim ikli dan d geografis fi – Saran Berdasarkan hal-hal yang telah penulis simpulkan diatas, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1 Perusahaan 1. P h di disarankan k untuk t k memperbaiki b iki penerapkam k metode t d biaya bi standar, t d hal h l ini i i diperlukan di l k untuk t k mengendalikan d lik kuantitas k tit atau elemen-elemen produksi agar dapat memaksimalkan jumlah produksi yang dihasilkan. 2. Selisih menguntungkan sebaiknya terus dipertahankan dengan cara terus memperhatikan anggaran yang ditetapkan, memperhatikan keadaan pasar, penggunaan kapasitas produksi secara efektif, dan dalam menetapkan biaya standar jangan terlalu menyimpang dengan biaya yang seungguhnya terjadi karena akan menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan. 3. Perlunya penambahan jumlah karyawan agar waktu produksi lebih efisien dan dapat meningkatkan jumlah volume produksi. 4. Perlunya pengawasan terhadap biaya overhead pabrik dengan meghindari selisih harga yang tidak menguntungkan dengan cara mengendalikan kapasitas yang ada, sehingga tidak terdapat kapasitas yang terbuang atau menganggur. 5. Kapasitas produksi perlu dipertahankan, agar dapat mengoptimalkan penjualan.